adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

12
Adenium files 2007 (opening menu ) Dikutip dari a. blog mbak altharie wie ( http://www.omahijo.com/) http://blog.360.yahoo.com/blog/;_ylt=AiQTioet0VagrSdo8y9hXDekAOJ3 Awal dari hobby bertanam bunga, dan menikmati keindahannya tiap hari.. tiap waktu.. tiap saat. Cherish our visions; cherish our ideals; cherish the color that stirs in our heart. b. Milis adeniumania ( [email protected] ) c. Milis adenium ( [email protected] ) d. Milis indoadenium ([email protected] ) e. blog indoadenium@wordpress f. blog siamadenium, dan sumber lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu.

Upload: zemprul

Post on 06-Jun-2015

582 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

Adenium files 2007 (opening menu )

Dikutip dari a. blog mbak altharie wie ( http://www.omahijo.com/) http://blog.360.yahoo.com/blog/;_ylt=AiQTioet0VagrSdo8y9hXDekAOJ3

Awal dari hobby bertanam bunga, dan menikmati keindahannya tiap hari.. tiap waktu.. tiap saat. Cherish our visions; cherish our ideals; cherish the color that stirs in our heart.

b. Milis adeniumania ( [email protected] )

c. Milis adenium ( [email protected] )

d. Milis indoadenium ([email protected])

e. blog indoadenium@wordpress

f. blog siamadenium, dan sumber lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu.

Page 2: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

2

( Opening menu ) Juklak ACEP (adeniumania-cutting-exchange-program) Dear All,Buat yg mau saling berbagi cuttings berikut tips untuk mengirimkan cutting: 1. Sediakan cutting yg mau dikirim. Pilih cutting/entres kurang lebih 20 cm dari pucuk atas. Pastikan cutting diambil dari

tanaman sehat, segar dan bugar... 2. Buang semua daun. 3. Bagian ujung/luka potongan ditetesi atau dicelup lilin cair untuk mencegah penguapan. Kalau dicelup tidak usah terlalu

dalam, cukup untuk menutup bagian luka saja. 4. Bungkus potongan cutting dengan kertas koran dengan cara digulung. Kedua ujung dilipat dan diberi solatip. 5. Bungkus lagi dengan plastik es mambo/es lilin. 6. Masukkan ke dus bekas pasta gigi atau lampu neon (dipotong sesuai ukuran cutting) 7. Beri gumpalan kertas untuk mencegah guncangan didalam kotak. Cek dengan cara diguncang2kan untuk memastikan isi

tidak beruncang. 8. Beri sampul (coklat). 9. Beri alamat kirim dan si pengirim 10. Dikirim via pos/kurir. Cutting bisa tahan selama 5-7 hari untuk stek grafting yg berhasil. 11. Buat yg nerima kiriman, sesampainya kiriman potong dan buang sebagian ujung yg ada lilinnya sebelum di stek atau

grafting. 12. Jangan lupa kabar-kabari dan cek & ricek di milis... 13. Have fun..!! Kisah malam jum’at kliwon , Kamis, 17 Mei 2007 ( Reportase pertemuan JFG di Turi Yogyakarta ) Pukul : 09.13 wib Nada sms terdengar, sekali pencet terlihat dilayar HP : From Dicky – Just landed mbak to meet pendekar-pendekar adenium jogjess… rgds/mDQs. Saya sudah mulai teriak sambil mencet tombol replay.. “ Gallo, Nadjwa.. Wid.. ayo cepet, tamu sudah mulai datang lho… belum jemput Om Djos dan mas Adeng lagi…” “ Ya mommy…. Aku dah selesai kok dandannya..” Gallo & Nadjwa ikut teriak-teriak. “ Lha.. Nunung endi..?” tanya Wid enteng… “ Wo.. iyo…”. Tangan segera meraih gagang telpon. Terdengar NSP ‘surga cinta’ ADA Band. Ning suwi….. ora diangkat-angkat… walah neng endi meneh koncoku siji kae… Dialing lagi… dialing lagi…. Ora diangkat juga. Pukul : 09.25 wib Telpon masuk… dari Nunung : “ Rie… sorry aku gak dengar, baru ambil carang gesing buat dibawa ke Turi…” “ oke..oke.. cepet yo… aku dibelikan juga.. 10 bungkus ya… “ walah.. ujung..ujungnya nitip..! Lima menit kemudian Mobilnya Nunung sudah nyampe depan rumah. “ titip anak-anak dan fatimah di mobilmu yo… aku jemput mas Handoko dan Om Genjos..”. Beriringan kami ke Hotel Kusuma, tak jauh dari rumah untuk jemput Boss e Adesidjo, mas Handoko ( sayang Tonny nggak ikut.. ). Dari Hotel, meluncur ke Botanica Garden di daerah Maguwoharjo untuk jemput Om Genjos. “Mbak, bapak ora sido rawuh (datang). Kakinya pagi tadi terasa ‘linu-linu’, padahal sudah nyiapke bahan”, itu sapaan pertama dari om Genjos. Walah… saya jadi ‘syok’… lha orang yang paling ditunggu malah nggak bisa datang.. Tapi batin saya… ‘dah biasa… nggak pake telor…!! ‘ “Ya udah aku yang telepon”, seperti biasa Wid sok pahlawan. Pencet HP lagi … Lalu : ” Den … piye, katanya mau demo ‘mbeleh’ arabicum ……. bla, bla, ..”. “He, he .. he, kebanyakan makan emping ya.., dadi kumat. “ Wid menutup telpon. “ gak iso … ning konco-koncomu ditawari kalau tertarik lihat koleksinya, boleh mampir di Gejayan, koleksine Adeng sing apik-apik sudah diboyong pindah kesana..” Wid menyampaikan berita. “Ya udah nanti tak sampaikan ke rekans semua, yang penting sekarang segera ke Turi, wis awan”, potong saya menutup acara ‘tunggu-tungguan’ Pukul : 09. 55 wib Telpon masuk lagi … dari Mas Adeng : “ Mbak, aku dijemput disanggar ya, aku bawa mobil sendiri, soale arep terus layat Frans neng Semarang..”

Page 3: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

3

Dari Maguwoharjo ke Jalan Kaliurang… wus…wus… sopir e ngebut…!!! Di jalan masih tetep disambi guyon dengan mas Djos… orang satu itu memang gak akan habis bahan omongan dan banyolannya… ! Sampai di sanggar Watu Putih jl. Kaliurang, Mas Adeng sudah menunggu. “ Mbak, gaween acaraku ojo awan-awan yo..” “ Oke.. boss… jam 13.00 rampung to ? si boss manthuk..manthuk… Pukul : 10.25 wib Beriringan 3 mobil kami ngebut dari Watu Putih Nursery menuju Rumah mas Tomo di Turi. Tiba di Turi, di ujung jalan masuk.. sudah banyak mobil menumpuk di parkiran halaman rumah mas Tomo yang luas. Turun dari kendaraan… A.. ha… siapa tuch yang berkacamata dan bertopi berdiri ditengah jalan..??? “ Mas Dicky ya..?” “ Iya…, Mbak Tharie ya..?” He..he..he.. akhirnya ketemu juga, ternyata nggak kaya simbah-simbah…, malahan kata Mbak Sita begini … “ eh… mbak, Mbah Suro ternyata lebih ganteng dari foto di PSM ya… yang kemarin kok serem dan sangar, tato an lagi..” hi..hi..hi… Setelah salam-salaman dan saling berkenalan, akhirnya masuk ke dalam rumah. Duduk lesehan di dalam rumah yang sejuk…. Hmmmm .. nyaman… Pukul 11.00 wib Setelah mengucapkan selamat datang kepada para Tamu yang hadir, acara dibuka dengan sambutan dari Mas Tomo.. ( saya sempat bingung cari-cari mas Tomo, sudah saya sebut nama beliau tapi nggak nongol-nongol.. ternyata baru sibuk ngasih panduan untuk tamu-tamu yang masih di jalan menuju rumah mas Tomo ) Acara dilanjutkan, Sesi pertama di isi oleh seorang Narasumber anggota milis adeniumania yang agak pendiam. Namun jangan kaget setelah ketemu langsung, beliau adalah sosok yang sangat supel dan ramah. bpk. Dr. Ir. Widodo Arwiyanto ,MSc Staf pengajar Fakultas Pertanian UGM. Beliau diminta menyampaikan materi perihal : Seputar hama penyakit tanaman (adenium) yang sering terjadi di daerah tropis Cara mencegah dan mengatasi hama tersebut di atas secara benar. Tepat sasaran, murah, dan tuntas. Pak Tri Widodo juga pemilik ANIS ORCHID NURSERY yang beralamat di Kweni RT-01, Bantul, Yogyakarta-55188, INDONESIA http://www.anisorchid.com. Silahkan surfing dan bisa pesan online atau datang langsung. Oh ya… materi dari Pak Tri dibagikan berupa fotocopy, Mas Tomo atau mas Indra mungkin bisa mengusahakan bentuk file untuk anggota milis yang menghendaki materi dari Pak Tri. Sambil mendengarkan uraian pak Tri , minuman dan makanan kecil sudah lengkap tersaji… wuih… pesertanya langsung nyerbu … ada jadah tempe bawaan Mbak Sita, Tahu Bakso kiriman dari Mbak Mita , Mete kiriman dari Mas Adi , Carang gesing yang dibawa mbak Nunung, kacang godok, roti, dan jajanan lainnya serta tak akan ketinggalan salak hasil kebun mas Tomo… wis… mbuh liyane .. saking akehe… Setelah sesi tanya jawab selesai, acara sudah langsung saya kebut lagi, hari sudah makin siang. Pukul 12.00 wib Sesi berikutnya, Narasumber yang kedua ini adalah orang yang mengenalkan adenium kepada saya, beliau ini yang membuat saya mabuk kepayang kepada adenium. Guru dan teman diskusi, tempat saya banyak belajar perihal adenium. Beliau ini adalah Pioneer adenium di Jogja sejak 1998. Bagi yang sering membaca majalah Trubus, pasti mengenal sang narasumber. Hampir semua liputan Trubus seputar adenium tidak pernah lepas dari sosok yang satu ini. Juri kehormatan dalam setiap event besar lomba adenium, mentor juri lomba adenium di DKI Jakarta dan Jawa Timur. Beliau adalah Drs. Arief Budiman. Akrab disapa mas Adeng . Materi yang disampaikan Mas Adeng meliputi : Gambaran adenium secara umum, meliputi speci, jenis, variant, dll Gambaran tentang apa, bagaimana, dan seperti apa sosok adenium yang baik itu. Bagaimana cara memilih dan mencetak calon juara. Materi ini sebenarnya adalah bocoran dari buku yang tengah disusun Mas Adeng bersama dengan Majalah Trubus. Bagi rekan-rekan yang menghendaki materi dari mas Adeng, bisa e-mail saya. Tapi tidak semua ya… foto-fotonya banyak buanget.. Tidak terasa sudah jam 13.00 wib lebih… Wah perut sudah keroncongan, tanpa sesi tanya jawab karena mas Adeng buru-buru berangkat ke luar kota dan beliau harus makan siang dulu… saya segera meminta para peserta untuk kembali menyerbu hidangan yang telah tersedia… Hmmm ada Nasi merah, opor ayam, lodeh tempe lombok ijo, oseng-oseng daun pepaya, rendang daging sapi, Sop dan Bakso , buahnya jeruk dan peer serta tak akan lengkap tanpa krupuk kiriman mbak Sari. Hmmmmm… sedap..!!! Makan siang diselingi cerita ngalor-ngidul, maklum ibu-ibu kalau sudah ketemu ceritanya dimulai dari anak-anak sampai cream wajah… Kalau bapak-bapak, saya nggak begitu tahu apa yang dibicarakan, tapi kok ketawa ngakak terus ya… jangan-jangan ngrasani ibu-ibu…

Page 4: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

4

Setelah makan siang, saya segera men set untuk acara foto bersama, kalau kira-kira ada 20 keluarga dan semua bawa kamera, hitung sendiri berapa kali senyum, tertawa, meringis, sampai ada yang ( pura-pura ) mengumpat.. saking lamanya cengengesan dan gigi kering semua… … akhirnya sesi jeprat-jepret selesai… Acara ramah-tamah masih berlanjut… peserta kumpul diteras depan, saya segera melanjutkan acara, memperkenalkan Narasumber ketiga, yang ini tak kalah sering muncul di Majalah Trubus tentang grafting - menggrafting. Senang dapat kesempatan tatap muka langsung secara utuh dengan Drs. Yusniar Basuki atau om Genjoz . Guru, teman diskusi dan mmm … pesaing berat nich..!! bisnis benih adenium Hand Pollinasi yang menyenangkan. Saat diminta untuk menjadi narasumber di acara ini, beliau mengajukan syarat, jangan memfoto Om Djos secara utuh. Mungkin itu alasan mengapa yang sering muncul di majalah Trubus adalah bagian tangan dan jari beliau semata, he..he..he.. Pada kesempatan itu om Genjoz, diminta untuk menjelaskan : Perihal grafting – menggrafting dari A – Z, pemilihan batang bawah, pilihan jenis grafting (sambung mata, sambung pucuk, sambungan V, atau sambungan flat). Apa yang akan dan harus dilakukan untuk mempercantik penampilan adenium. Bagi rekans yang ingin membangun rumah panggung dari kayu, kepada narasumber juga dapat dimintakan nasehat. Contoh bangunan dapat dilihat di sebelah timur Stadion Maguwoharjo, Depok , Sleman… rumah panggung yang besar dan bagus, kemarin saya sudah meminang Om Djos untuk bersedia menerima kedatangan adenium ‘JFG’ club 2 tiga bulan mendatang. Dan sinyal hijau sudah menyala… Selanjutnya terlihat Om Djos… pasang aksi… Bonggol bawaannya sendiri di potong, sambung lagi… akhirnya dipotong lagi.. sambung lagi… walah… arep digawe opo Om… Namun akhirnya.. jadi juga bonggol ‘nyeni’ bikinan bos Botanica Garden. ‘ Mbak, ono kopi tubruk…’ Om Djos sudah mulai kelimpungan kalau nggak ngopi. ‘ aku juga mau Mbak… ‘ eh… mas Dicky juga sudah mulai pening. ‘ aku yo gelem nok…’ Wid meringis … Waduh… ngapunten nich mas Tomo… tamunya minta kopi tubruk… Acara dilanjut dengan praktek grafting bareng-bareng… bonggol dan entres sudah tersedia… Pilih bonggol, potong entres, flat grafting, direkat pake selotip kiriman mbah suro, setelah jadi boleh bawa pulang…. Wow… indahnya.. Sambil ngopi , diselingi demo bikin lampion dibonggol adenium oleh Mas Dicky. Tiba-tiba ada yang berbisik ditelinga saya… “ mbak, ada sesi hand pollinasi adenium nggak…” Weeh… iyo… ini khan sesinya pak Henky.. lha beliau nggak bisa hadir karena ada tugas kantor yang tidak dapat ditinggalkan. Celingukan saya cari Mbak Wida, istrinya Mas Indra. Setelah melalui ‘perundingan a lot’ ( ha..ha..ha.. nggak lah.. ) Mbak Wida akhirnya bersedia memberikan Tips and Triks cara menyilangkan adenium. Sudah bisa ditebak, semua merubung Mbak Wida… sampai sesak, untel-untelan. Saya sengaja menyingkir… ( ndak tambah bikin sesak maksudnya..!!! ) diikuti Mas Indra, Mas Hondoko, Mas Yus, Mas Tomo, Mas Dicky, Wid… emmm siapa lagi ya ?.. Batin saya.. nah ketahuan khan siapa saja yang sudah bisa HP…! Tiba-tiba… “ mbak, entres opo iki..?” “ Pluto, explora, black warrior, purple crown… opo meneh yo..?” “ boleh potong mbak..?” “ silahkan…” Aksi potong entres dimulai….!!! Acara makin rame.. seru… cekakaan maneh…!!! Saya dan Wid lantas jalan-jalan ke kebun pembibitan adenium mas Tomo… wow.. banyak semaian arabicum..!! Hari makin sore… tak terasa sudah hampir jam 17.00 wib. Beberapa tamu sudah mendahului pamit. Saya segera meminta rekan yang lain untuk masuk ruang lagi. Ucapan terima kasih saya mewakili teman-teman semua , untuk mas Tomo dan keluarga yang telah berkenan menerima kedatangan adenium ‘JFG’ club. Terima kasih banyak untuk makanan yang melimpah.. juga tempat yang nyaman.. Akhirnya mas Tomo menutup acara dengan ucapan selamat jalan, hati-hati semoga selamat sampai tujuan. Setelah salam-salaman dan janji untuk ketemu lagi… tukar kartu nama… tukar nomor telpon… kami saling berpamitan. Ehhhh mbak Rini, istri mas Tomo, masih membawakan oleh-oleh seplastik salak untuk tiap keluarga sebagai oleh-oleh… Wah… terima kasih ya mbak Rini …. Jadi merepotkan.. ( ah… basa-basi yo..) Tapi kata mas Tomo, Mbak Rini lebih senang direpoti seperti itu daripada tiap tanggal 17 Mei mas Tomo malah pergi ke puncak gunung seperti waktu kuliah dulu… Weeh… ternyata anak gunung to… jadi ingat jaman dulu , seseorang yang punya hobbie naik gunung dan membawakanku oleh-oleh setangkai bunga edelweis… ( ojo cemburu lho Wid…) Sebelum naik mobil ….. “ Ayo mas Dicky kerumah saya..” tawar saya “ oke mbak.. aku sama mas Rochmad ya.. “ Tiga mobil kembali beriringan menuju Minomartani. Sampai rumah sudah mulai gelap. Langsung menuju kebon didepan rumah.

Page 5: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

5

Saya kembali menyuruh Fatimah bikin kopi tubruk…….. “ Pingin entres apa? Silahkan potong sendiri..” tawar Wid sambil memberikan sebilah pisau. “ Bener nich mas… mbak..” Ya.. iyalah…. Bener…..!! Aksi potong entres dimulai… sayang sudah mulai gelap… tidak banyak yang bisa diamati. Tapi mas Dicky sudah mengincar ‘harry potter mutasi’ dan kao hima. Sayang kao hima entres tinggal sejari.. habis di kirim ke rekan-rekan yang lain. Ditengah kegelapan Om Djos jongkok sambil merokok gak henti-henti.. “ Ngopo e mas…” tanya mbak Nunung. “ Iki malem Jum’at Kliwon yo….” Ucap Om Djos pelan. “ hemm… trus ngopo..” tanya saya… hiii… agak merinding. Magrib-magrib di kebon. “ Kae sopo sing neng pojokan…” tuding Om Djos Mata saya jelalatan ke arah yang ditunjuk . “ Hush… kae tonggoku… Pak Lukas.. “ . Badan gede.. duwur.. rodo botak.. sedang mengintip aksi ‘cut and carry’ dari balik pager… ngawur.. tenan.. disangka hantu kalee.. Si Om ketawa ngakak… Setelah ngopi lagi… masih dilanjut foto bareng… ( tapi menurut info mbah Suro, foto ter delete semua dari camera… ah.. sayang sekali…! ) Ngobrol sebentar, mas Rochmad lantas pamit pulang ke Semarang, Mas Dicky nginap satu hotel dengan mas Handoko. Wid ngantar tamu-tamu ke Hotel lantas ke Om Djos di Maguwo. “ Nok.. Om Djos dibawain amplop gak..? celetuk Wid. “ Hushh… !!, Ini family gathering, bukan seminar atau kursus, …. ya om ? ” Setelah tamu pulang… duduk sebentar di sofa ruang tengah.. kembali terdengar nada sms.. Ha… Bang Zai “ Kenal pak Sunarno mbak..? Pak GK datang ? ” O..o….. Salam adeniumania Tharie Wie www.omahijo.com Jogja FC 1. Mas .......... 2. Mas .......... 3. Mas ......... 4. Mbak/Ibu .......... 5. Pak Kris 6. Mbak Wida 7. Mas Rochmad 8. Mbak Sita 9. Mas ......... 10. Ibu ..........

11. Nunung 12. Mas Miko 13. Mas Indra 14. Mas Dicky 15. Pak T. Sukardi 16. Mbak Thari 17. Mas Adeng 18. Ibu Triwidodo 19. Mas Handoko 20. Pak Eko Prasetyo

21. Ibu Eko Prasetyo 22. Mbak Rini 23. Ibu T. Sukardi 24. Mas Tomo 25. Mas ............ 26. Pak Triwidodo 27.Mas Genjos 28. Mbak Rini (istrinya mas Tomo)

Page 6: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

6

PSM 2 -07.07.2007 @ sumur batu

Jogja FC @ 2007

Page 7: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

@ 2007 / 06/21 : Selamat ulang tahun untuk seluruh member adeniumania... Adeniumania Milestones:

 Tanggal Event Comment

21 Juni 2004 Milis  adeniumania  dibuat  dengan tag/title  Adenium  dan  Aglaonema Indonesia.

Berawal dari susahnya mencari teman  diskusi dan sharing info tentang adenium dan agaonema di negeri sendiri.

21 Juni 2004 Ulang  tahun  pertama  milis adeniumania

Jumlah postingan di bulan Juni 60‐an. Adem ayem and peace..

26 October 2005 Sayembara Adeniumania I, mencetak Red Silhouette (usulan Pak Judi Ginta) keluaran Mbak Thari.

Beberapa waktu kemudian Pak Judi sibuk dengan milis aglao dan AI‐nya hingga sekarang…

26 Desember 2005 Sayembara  Adeniumania  II, pemenangnya  Mas  Rudy  Subiyakto dengan nama Bright Candy.

Mbak Thari mulai ketagihan bikin sayembara, baru 3 bulan kemudian udah ngadain lagi!

11 April 2006 Sayembara  Adeniumania  III menghasilkan 3 nama bunga baru: Red Ferrari  (usulan  Angga  &  Supriyana), First Day (usulan Pak GK), Red Jardine (Argy). Another release by Thari…  

Untuk pertama kalinya terjadi double winner. Maklum tidak ada babak penalty shoot out! Yang penting semua having fun!.... 

27 April 2006 Pelu  ncuran  artikel  konsep  7  habits  of highly effective adeniumania.

Artikel iseng tapi agak serius. Tapi kalau dipikir‐pikir…worthed juga kalau dijalankan. Kata orang pintar (orang ini bintang iklan jamu anti masuk angin): Perubahan harus terjadi pada 2 hal, yaitu merubah realita dan merubah paradigma. Merubah realita gampang, merubah paradigma sulit. Mudah2‐an 7 habits diterima menjadi paradigma baru buat hobbyst tanaman. Untuk memenuhi permintaan standard newbie: ʹmohon pencerahanʹ...

24 Juli 2006 Hybrida/karakter  yang  diberi  nama Lovina  dipopulerkan  di  milis  lokal, interlokal  dan  internasional.  Konon, sudah ada Lovina versi lokal, interlokal dan internasional…

Siapa hibrider yang mengawinsilangkan untuk pertama kalinya belum ada yang tahu. Kalaupun ada yang mengaku banyak orang akan skeptis…

8 Januari 2007 Sayembara Adeniumania Akhir Tahun 2006  (SAAT  2006)  diumumkan. Sayembara  ini  melahirkan  Fitisza. Innocento  dan  Shinning  Star  sebagai hybrid  baru  keluaran  Mbak  Thari. Adeniumania  yang  berhasil menggondol  hadiah  adalah  Marcel (Fitisza),  Fariz  (Innocento)  dan  Ermi Herawati (Shinning Star).

“SAAT‐SAAT” yang menyenangkan akan datang lagi..gimana SAAT 2007, apakah sudah ada materi yang akan disayembarakan?

1 April 2007 The  1st  PSM  terselenggara  dengan sukses.  Mr  DQ  Suro  sebagai coordinator  dan  host  acaranya. Kegiatan  off‐line  yang diliput  jaringan stasiun TV swasta  ini menjadi inspirasi kegiatan  acara  off‐line  sejenis  di daerah‐daerah lain di Indonesia.

MFNW! That’s the keywords!

Puncaknya pada Pertengahan Diskusi  paling  hot  tentang  pupuk. Capeʹ deeh…

Page 8: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

8

April 2007 Sponsored by BS. 17 Mei 2007 The  1st  Jogya  Family  Gathering  (JFG) 

terselenggara dengan sukses. Mr Tomo didaulat menjadi  Kordinator  dan  host acara.

Untuk pertama kalinya di dunia…membicarakan seluk beluk adenium di kebun salak..Kenapa dikebun salak bukan dikebun adenium? Dan apakah mungkin membicarakan salak di kebun adenium? Dari ribuan bahkan jutaan orang yang melihat apel jatuh, hanya Isaac Newton yang menanyakan mengapa? Eureka!  

21 Juni 2007 Ulang  tahun  ke  3 Milis Adeniumania. 14,000‐an  email  yang  sudah  diposting sejak  berdiri.  946  sudah  user  yang terdaftar.   Statistik hingga hari ini: Male  820  (87%),  female  126  (13%) memang..  bonggol  does  matter!;  2004 (semester  ke  2) membernya  Cuma  36, 2005 dan 2006 (setahun penuh) masing‐masing  pertambahannya  115  dan  436 member. 2007 nambah lagi 361 member (semester  1)  Size  does  matter!;  Yang mengeset  No  Mail  ada  195,  Daily Digest 94, Individual 634, special notice 23,  berarti  sekitar  67%  member  yang memonitor  topic yang diposting secara berkala..not  bad!.  Yang  belum mengenalkan  diri  (dan  berarti  belum pernah  posting) ada  522  (misterius), yang sudah pernah kenalan 424. Berarti masih  kurang  lebih  separuh  yg  belum paham (perlunya) MFNW.< /o>

Pada ulang tahunnya kali ini, milis kita meredefinisi jatidirinya dengan menghilangkan kata aglaonema dari taglinenya. Topic focus dan society focus. Sejarah mencatat milis ini adalah yang pertama kali secara khusus membahas adenium dan aglaonema di Indonesia.  Tentang statistik: Mailing list might be blind, but it can see in the dark...

 (To be continued and always be updated). Mohon maaf kalau ada milestones lain yang belum sempat ter‐record oleh moderator. Mohon maaf pula kalau moderator ada salah dan janji yang belum ditunaikan... Have fun and going easy... Moderator. UNTARI RETNO WAHYUNI: Serius Ciptakan Hibrida Baru Adenium Informant bayoo Kamis, 06 Desember 2007 00:45:02 Klik: 147

I a kepengin suatu saat komunitas adenium dunia mengenal Indonesia sebagai penghasil hibrida adenium berbunga istimewa. Cita-cita itu pula yang membuat Untari Retno Wahyuni, pecinta adenium di Yogyakarta, tertarik untuk serius menyilangkan sukulen berjuluk mawar gurun. Cukup banyak adenium hibrida yang sukses ditelurkannya. First day, novella, deal, renjana, Yu mi ko, dan inocento adalah beberapa nama adenium hibrida karya Tari, sapaan akrabnya. Banyak silangan yang belum diberi nama atau dalam taraf penyempurraan. Sebagian lagi sudah beredar di kalangan hobiis adenium, namun tidak dikenal sebagai silangannya. Tari mengaku sudah cukup banyak pemain yang mencoba lebih serius menyilangkan si mawar gurun. Takjarang mereka saling tukar informasi, termasuk berbagi dan pamer hibrida dari masing-masing penyilang. Kalau melihat hasil silangan yang diperlihatkan rekan penyilangnya, kualitas dan kuantitasnya sudah menggembirakan. Tinggal tunggu keberanian saja buat di-publish, ujarnya. TANTANGAN SUAMI Cerita dimulai kira-kira empat tahun silam. Tari jatuh hati pada adenium saat melihatnya dalam sebuah pameran. Sebelumnya ia memang sudah

Page 9: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

9

menggemari tanaman hias berbunga indah, terutama anggrek. lbu dua putri ini terpukau melihat poster berisi foto 101 hibrida adenium dengan kelir yang berbeda-beda. Saya takjub karena corak bunganya warna-warni. Akhirnya saya beli satu bunga blue hawaii, lalu beli lagi morodoklok. Dan terus berlanjut sampai saya punya ke semua varian yang ada dalam poster itu, kenangnya. Suami saya menantang saya untuk menyilang. Masak sih semua harus dari Bangkok, kata Tari. Ditambah lagi para hobiis adenium di Tanah Air juga ramai memperbincangkan cara menghasilkan biji adenium. Secara kebetulan wanita yang kini mengibarkan merek Omahijo Nursery, menemukan lebah yang terjepit dalam anther slit bunga blue hawaii. Ini yang lantas menjadi inspirasi mengenai cara penyerbukan bunga adenium. Ia lantas belajar mengenai morfologi bunga dan juga mekanisme penyerbukan aneka bunga dari berbagai literatur biologi. Tari menemukan adanya kesamaan struktur dan posisi organ reproduksi adenium dengan Asclepias erosa (desert milk weed) sejenis rumput liar asal Afrika. Dugaannya, mekanisme penyerbukan kedua tanaman itu serupa. Ia pun mempraktikkannya selama 6 bulan dan ternyata berhasil. Setelah silangan pertama berbunga, alumnus Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta ini makin berminat. la menyebut menyilang tanaman itu enigmatic, penuh teka-teki yang mengasyikan bila diselami. Selain dituntut berpikir, berimaginasi, juga perlu kesabaran layaknya mengurai benang kusut. Tapi tak bisa disangkal, keberuntungan juga dibutuhkan. Belum lagi perasaan harap-harap cemas waktu menunggu benih yang kita semai berbunga. Akankah mekar sesuai harapan kita, membawa kejutan, atau berubah jadi melodrama yang menyedihkan, ujarnya antusias. BUTUH LOMPATAN Penyilang asal kota gudeg ini menerapkan dua metode penyilangan. Metode pertama adalah improvement, bertujuan menyempurnakan kekurangan pada bunga yang sudah populer sekarang. Setiap muncul kembang anyar dari Thailand atau Taiwan, dicari kekurangannya dan apa yang perlu ditamoahkan agar lebih menarik. Dilakukan untuk mendapatkan hasil bagus dalam waktu relatif cepat. Butuh lompatan jntuk mengejar ketertinggalan dari Taiwan dan Thailand yang telah mulai lebih dari 10 tahun yang lalu, ungkapnya. Prinsip dasar penyilangan improvement adalah pretty on pretty. Bunga yang punya kelebihan tertentu disilangkan dengan bunga yang memiliki kelebihan berbeda. Menurutnya, karakter anak hasil silangan dipengaruhi tetua jantan-betina dengan porsi seimbang, 50.50. Novella adalah contoh penerapan metode ini. Pilih tetua yang mempunyai ciri dekat dengan tujuan penyilangan. Anakan yang dlhasilkan tidak jauh dari cantik-cantik dan cantik sekali, tandasnya. Metode kedua adalah penyilangan unique. Tujuan akhirnya, menghasilkan bunga yang benar-benar unik, belum pernah ada di pasar baikwarna, corak atau kombinasi keduanya. Dibutuhkan waktu relatif lebih lama dari metode pertama. Harus membuat breedingline untuk sifat yang kita inginkan. Intinya, buat line untuk sifat-sifat rertentu yang kelak akan kita gabungkan. Saya sedang berusaha mencetak bunga berpola harry potter tetapi warnanya terbalik. BAGI-BAGI BIJI Hasil silangan dikategorikan bagus jika fase generatif, berbunga pertama kali, tidak terlampau lama alias waktu kurang dari 8 bulan. Setiap tangkainya harus memiliki tiga kuntum bunga pertangkai saat pertama kaji berbunga. Bentuk dan tampilan bunga bagus, warna tegas dan tahan lebih dari 10 hari. Bentuk yang ideal, menurut saya, bunga membulat, petal overlap-penuh, petal tebal dan tidak melengkung ke atas atau ke bawah. Petalnya rata, corong bunga tidak terlalu panjang dan mulut corong bunga sempit, ungkap Tari. Tak semua hasil silangan langsung dijual, sebagian disimpan untuk dikembangkan, sebagian bahkan dibagi-bagi ke kolega. Awalnya, Tari menyemai sendiri biji hasil silangan nya karena hasil panen memang belum terlalu melimpah. Saat bertambah banyak, ia pun pusing ketika harus menyemai. Saya tawarkan ke teman-teman. Saat kelak berbunga saya harap dapat laporan, macam bunganya seperti apa. Sayangnya kebanyakan justru tanpa kabar. Anehnya enggak ada laporan komplain kalau jelek, malah terus saja minta dikirimi biji silangan, katanya. Kepengin dapat kiriman biji silangan? * Teks: Rudi Foto: Dok. Omahijo Biodata: Nama Lengkap: Untari Retno Wahyuni Tempat & Tanggal Lahir: Yogyakarta, 1 Desember 1971 Pekerjaan: Finance & Controlling dan Marketing Manager di Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Pemilik Omahijo Nursery di Yogjakarta Selamat datang di Indonesian Adenium Club yang merupakan komunitas virtual dari hobbies dan kolektor adenium yang tergabung di milist [email protected]. Weblog ini berisi tips & trick, artikel dan hal-hal yang berkaitan dengan adenium yang didiskusikan di milist [email protected], sebagai salah satu cara berbagi kepada pecinta adenium di seluruh Indonesia. Anda bisa bergabung menjadi bagian komunitas ini dan berdiskusi secara aktif dengan cara mengirim email ke [email protected].

Page 10: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

10

Sarasehan Surabaya National Expo 2007 oleh Reshita N.ahmad [email protected]

Rekans.. Beberapa kali saya di sms mas Tomo mengingatkan tuk memposting “oleh-oleh” dari Surabaya. Omtet berkali2 juga sms dan chat menanyakan hasil dolan saya tersebut.. Untuk memenuhi keinginan sahabat2 saya yang baik hati tersebut, dengan kemampuan seadanya yg sy miliki, sy coba report ke teman2.. Ini dia.. Dua minngu lalu, sy dpt undangan dr omtet yang akan punya “gawe” di Surabaya. Kebetulan kok ada lampu ijo terang benderang dari bapaknya Daffa untuk berangkat, dan kebetulan pula ada bodyguard yang bersedia mengantar… Syukuuur deh.. akhirnya dengan semangat Bung Tomo 10 November, saya berangkat juga deeh.. Dari Jogja 7.30, nyampe Sta Gubeng 12.30, “ berkuah” juga deh sampe di Sby. Ga tahaaaan panasnya Surabaya. Naik Taxi ke Simo, mandi2 dulu aah, biar wangiii Habis Maghrib, dijemput OmTet n TeTet (elik men ta? Bu Tetra, maksudnye.. mama e Shasha…hihihi) Kami menuju Kediaman Omtet di Driyo. Masih Surabaya juga.. Sby coret.. ( upss sorry om..hihihi) perjalanan setengah ngebut, lha wong si om juga udah di telpun2 sama temen2 yang ad di pameran..

Beres-beres sebentar, malemnya, kami ke pameran. Letaknya di parkir timur Surabaya Plaza. Waktu nyampe, sarasehan udah dimulai sampe pada sesi tanya jawab. Beberapa yang sempat saya catat adl sbb: Mr Charant and Mr Woraphan 1. Ada banyak BK yang beredar di pasaran, baik berupa seeds mapun cutting. Namun ada

keraguan para pebisnis, apakah yang beredar tersebut benar-benar original BK atau bukan. Menjawab pertanyaan ini, Mr. Charant (atau Jaral?) menyapaikan bahwa beliaulah yang memiliki mother plant (indukan), tidak pernah menjual baik seeds maupun cutting. Beliau hanya menjual pada satu orang/ partner yang beliau percaya. Tidak kepada yang lainnya.Kebetulan partner yang beliau percaya tersebut berasal dari Indonesia. Itupun yang beliau jual berupa seedling. Tidak pernah menjual seeds maupun cutting nya. Apakah berarti bahwa BK yang berasal bukan dari Mr. Charant adalah tidak original (palsu) ?

Menanggapi hal tersebut, Mr. Charant menolak untuk berkomentar (asli atau palsu). Beliau hanya mau berkomentar hal-hal yang berhubungan dengan dirinya. Belum puas dengan jawaban tersebut, penanya menanyakan adakah kemungkinan Mr.Charant pernah menjual atau memberikan cikal bakal BK miliknya pada pedagang di Thailand, yang kemudian juga “sampai” ke tangan pedagang di Indonesia, Menanggapi pertanyaan tersebut, Mr. Charant menyampaikan bahwa di Thailand beliau adalah anggota Asosiasi (mungkin asosiasi per adenium an ya? CMIIW) dan dalam asosiasi tersebut, Mr. Charant pernah membagi-bagikan seeds pada sesama anggota asosiasi. Jadi tetap menjadi tanda tanya yang besar, dan tidak dapat menjamin BK yang beredar di pasaran saat ini ori or not. Untuk mengetahui keasliannya, Mr. Charant bisa mengenalinya sejak baby BK tersebut berumur 2-3 bulan.. 2. Penanya selanjutnya nampaknya penasaran, Mother Plant yang dimiliki oleh Mr. Charant berasal dari biji atau cutting. Mr. Charant mengatakan, bahwa indukan BK yang dimilikinya berasal dari biji, yang telah berumur lebih dari 20th.. Biji tersebut beliau bawa dari Saudi Arabia 3. Selanjutnya, ada penanya yang membawa koleksi BK nya, dan meminta Mr. Charant untuk mengenali, apakah BK yang dimilikinya ori BK or not. Setelah melihat, meraba, dan menerawangnya (iih.. kayak uang ajah..).. beliau menolah berkomentar tentang keasliannya.. Nah lo….

4. Ada juga yang menanyakan mengenai Black RCN. Menurut Mr. Charant, Black RCN adalah hasil persilangan antara RCN dan Black Knight 5. Di sesi sebelumnya, sepertinya Mr. Charant menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan penjurian contest. Mohon OmTet melengkapi tulisan ini, karena saya pun terlewat. Sumangga.. 6. Apalagi yaaaa/ Mohon maaf, hanya itu yang mampu saya catat, mengingat keterbatasan saya dalam bahasa Thai ( cieee gaya ya? ) Sarasehan kemudian ditutup dengan foto bersama dan salam-salaman. Trus saya juga berkesempatan tour de adenium contest, didampingi touring guide yang baik hati (sapa tuuuh?) Selanjutnya, kami meluncur ke café yang ada di Surabaya Plaza Hotel untuk menemani Mr. Charant, Mr. Woraphan serta rombongan makan malam.. segelas hot lemon tea rasanya nikmaaaat banget… hmmm.. srupt..sruupt… Setelahnya, kami pulang ke Driyo..biarlah yang nyupir ya nyupir ajah.. saya ma gag tau lewat mana.. lha tertidur di jok belakang.. tau2 udah nyampe surabaya coret… tralala.. Paginya..Kami bersiap “menyang kutha”. Lalu, kami berpisah di

pasar Blawuran. Biasaaaa Ibu2 ada janjian mau shopping dulu *twiwing* …

Page 11: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

11

Mohon maaf untuk wak sut, mbak ermi dan rekans semua yang gag sempat saya sowan i, karena terbatasnya waktu, sementara the bodyguard juga ada janjian nengok bakul2 di Blawuran hihihi Seninnya…Jam setengah 1 siang, saya dan the Bodyguard di jemput omtet dan si cantik Shasha (calon mantu..wekekekekk), menuju stasiun Gubeng. Dan tepat 14.30, kami pun meninggalkan kota pahlawan.. bye..bye.. ce yu nex taim… Di kereta yang duingiiiine puool (pasti ini bukan surabaya, kentara gag panas!!), 3 roti, 1 nasi

goreng telur mata sapi + 2 telur mata sapi ½ matang tambahan + 1 bungkus pecel madiun serasa gag nendaaang… aduuuh isin aku… laper pa doyan? 20.15, nyampeee deeh di jogja… “ Bundaaaaa…” Hmmm.. itu pasti suara my Daff.. “ Hi Hun.., miss u so much..” The End Curhat Adenium oleh Destika Cahyana [email protected] : Semoga tak ganggu.Berikut coretan bebas. Pernah dimuat di sebuah tabloid di Jawa Timur dengan nama pena Hanif Ahmad. Salam, Adenium Diantara Bunga dan Bentuk Seorang teman kuliah, Dede Maria, yang kini tinggal di New York City pernah bertanya tentang adenium. “Ini pohon apa? Kok gede-gede dan serem banget. Tapi, ada juga yang cantik,” katanya. Pertanyaan itu terlontar lewat Yahoo! Messenger kala Dede membuka-buka halaman Google nun jauh di seberang sana. Keheranan Dede menyaksikan sosok Adenium obesum dan Adenium arabicum itu seolah mewakili pikiran di benak orang awam ketika melihat adenium tanpa bunga pertamakali. “Aneh, besar, seram, tapi cantik.” Andai Dede membuka Google lebih jauh, ia bakal terpesona menyaksikan keindahan bunga mawar gurun—sebutannya di mancanegara. Kelopak bunga berwarna merah, putih, hingga kombinasi keduanya sangat memikat. *** Prolog di atas hanya ingin menegaskan keyakinan saya tentang daya tarik si mawar gurun. Adenium ialah sebuah tanaman yang fenomenal. Ia menggebrak belantara tanaman hias Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Lalu menempati posisi terhormat—sejajar dengan anggrek—karena popularitasnya menjangkau lapisan atas hingga bawah. Posisi terhormat itu direbut adenium sejak 2 tahun belakangan. “Adenium sudah seperti anggrek. Ia sudah diterima masyarakat tanahair. Ia masuk indonesia idol. Karena itu bisnisnya tak akan pernah mati,” kata Frans, sahabat sekaligus narasumber tanaman hias ternama di Semarang. Yang disebut indonesia idol berturut-turut anggrek, adenium, aglaonema, eufhorbia, dan anthurium. Meski berada diurutan ketiga, adenium punya kelebihan yang tak dimiliki oleh 4 rekan-rekannya. “Semua bagian tanaman dapat dinikmati keindahannya. Mulai bunga, daun, cabang, batang, sampai akar. Apalagi setelah dibentuk,” kata Aris Budiman, pemilik nurseri Watuputih di Yogyakarta. Bandingkan dengan anggrek dan eufhorbia yang hanya dinikmati keindahan bunganya. Pun aglaonema hanya disukai karena kecantikan daunnya. Karena seluruh ornamen pembentuk tanaman memunculkan keindahan masing-masing maka hobiis yang menyukai sangat beragam. Baik dari jenis kelamin maupun latar belakang profesi. Sebut saja ibu-ibu dan remaja puteri yang menyukai anggrek, mereka tergoda mengkoleksi adenium karena kecantikan bunganya. Pun bapak-bapak yang gandrung bentuk tanaman indah—seperti bonsai—banyak yang kepincut dengan umbi dan batangnya. Harga yang bervariasi mulai Rp35-ribu—Rp100-juta pun membuat semua kalangan bisa mengoleksi. Tentu disesuaikan dengan ukuran kantong masing-masing. Pemicu lain yang turut membuat pamor adenium naik daun ialah maraknya kontes yang digelar. “Sejak pertengahan 2006 hingga sekarang hampir setiap bulan digelar kontes adenium di berbagai kota. Terutama di Jawa Timur,” kata Andy Solvianto Fajar, salah satu juri kesohor adenium. Namun, jangan salah, Tangerang yang letaknya di Pulau Jawa bagian barat malah memecahkan rekor peserta kontes. Sebanyak 245 peserta kontes dari Jawa—Bali hadir di kontes Metropolis Tangerang April silam. Lazimnya peserta di kisaran 80—200 peserta. Uniknya, lomba digelar dengan membagi banyak kategori—seperti bunga kompak, total performance, arabicum, utama non bunga, dan prospek—sehingga baik peminat bunga maupun peminat bentuk terwadahi. Itu karena saya membagi hobiis adenium ke dalam 2 kategori besar: peminat bunga dan peminat bentuk. *** Saya jadi teringat kata-kata seorang teman di Batu, Malang. A Gembong Kartiko pernah berkata, bagi pemain dan peminat tanaman hias, maka tanaman hias—termasuk adenium—bisa menjadi sebuah bentuk “keimanan” tersendiri. Sulit untuk menjelaskan hal tersebut. Namun, untuk memudahkan, saya akan menganalogikan dengan sepakbola. Banyak kalangan menganggap sepakbola sebagai “agama” bagi sebagian orang yang tergila-gila si bola bundar. Pada adenium bentuk “keimanan” pun lalu terbagi dua: peminat bunga dan peminat bentuk. Seorang pemain besar adenium di Jawa Tengah yang berkonsentrasi pada bunga pernah mencemooh maraknya kontes di Jawa Timur dan Tangerang. “Seperti tak ada kerjaan. Tak jelas juntrungannya,” katanya. Padahal, saya tahu pasti ia pun salah seorang juri berbagai tanaman hias seperti adenium bunga (dulu sekali, red), aglaonema, dan anthurium. Bagi saya, penyelenggaraan kontes tanaman hias apapun berpengaruh positif bagi perkembangan tanaman tersebut. Bagi pekebun dan pemilik nurseri akan melihat perkembangan kualitas tanaman hias dari waktu ke waktu. Bagi khalayak umum akan menjadi tontonan menarik, lalu mendorong mereka untuk mengoleksi. Bila itu terjadi maka peminat tanaman hias—temasuk adenium—bertambah. Hasilnya, pekebun dan pemilik nurseri dengan jutaan tenaga kerja didalamnya memperoleh pendapatan yang layak.

Page 12: adenium files 2007 - bab 0 - halaman muka

12

Jadi, menurut saya, mencintai adenium karena keindahan bunga ataupun bentuk bukanlah sebuah perbedaan yang mesti dibentrokkan. Seperti menyukai seorang wanita, tak ada salahnya kita menyukai gadis karena bola mata yang bening. Pun tak keliru kita tertarik karena wanita itu berambut hitam panjang. Yang menjadi masalah ialah, bila penyuka bola mata mengejek pencita rambut panjang. Karena itu bagi yang menyukai bunga adenium, cintailah keindahan mahkota bunganya. Pun yang tertarik pada keindahan bentuk, buatlah adenium seindah mungkin. Maka jayalah adenium Indonesia.