adendum andal, rkl-rpl - nsheweb.files.wordpress.com filerencana kegiatan pembangunan pembangkit...

228
ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5 MW) DAN PERUBAHAN LOKASI QUARRY DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN – PROVINSI SUMATERA UTARA 2 0 1 6 PT. GLOBAL INTER SISTEM Studi AMDAL dan UKL-UPL Jalan Ring Road Nomor 22 Pasar III Tanjung Sari Medan Telp. 061-8219089 Email : [email protected]

Upload: phungthu

Post on 28-Mar-2019

550 views

Category:

Documents


71 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

ADENDUM ANDAL, RKL-RPLRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT

LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARIKAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5 MW)DAN PERUBAHAN LOKASI QUARRY DI KABUPATENTAPANULI SELATAN – PROVINSI SUMATERA UTARA

2 0 1 6

PT. GLOBAL INTER SISTEMStudi AMDAL dan UKL-UPLJalan Ring Road Nomor 22 Pasar III Tanjung Sari MedanTelp. 061-8219089 Email : [email protected]

Page 2: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

PERNYATAAN PEMRAKARSA

Berikut ini pernyataan komitmen PT. North Sumatera Hydro Energy dalam pelaksanaanAdendum AMDAL PLTA BatangtoruKapasitas 510 MW (4 x 127,5 MW)KabupatenTapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam SuratPernyataan sebagai berikut.SURAT PERNYATAANKami yang bertanda tangan di bawah ini :

- Nama Pemrakarsa : PT. North Sumatera Hydro Energy- Nama Penanggung Jawab : Richard P Sulilatu

- Jabatan : Direktur

- Jenis Usaha dan/atau Kegiatan : AdendumANDAL, RKL-RPL PembangunanPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) BatangToruDari Kapasitas 500 Mw Menjadi 510 Mw (4 X127,5 Mw) Dan Perubahan Lokasi Quarry DiKabupaten Tapanuli Selatan – Provinsi SumateraUtara- Kapasitas : PLTA Batangtoru510 MW- Lokasi Kegiatan : Kab. Tapanuli Selatan (Kec. Sipirok,Kec.MarancardanKecBatangtoru)- Alamat Kantor : Jl. Dharmawangsa VII/7 KebayoranBaruJakartaSelatan- Telp./ Fax : (021) 7202143 / (021) 7208771

Page 3: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

Dengan ini menyatakan bahwa :1. Dokumen Adendum dari usaha atau kegiatan tersebut di atas telah disusun denganmemperhatikan pengarahan dari instansi teknis Pembina yang membidangi kegiatanbersangkutan.2. Kami berjanji dan bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungansesuai dengan tercantum dalam dokumen Adendum ini serta bersedia dipantaudampaknya oleh instansi/pihak yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku.3. Bila kami tidak melaksanakan kegiatanadendum ini, kami bersedia menghentikanusaha atau kegiatan tersebut di atas dan bersedia menanggung semua kerugian sertasegala resiko yang ditimbulkan.4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen Adendum ini apabila diperlukan, sesuaidengan ketentuan yang berlaku.Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapatdipergunakan sebagaimana mestinya.Untuk dan atas nama

PT. North Sumatera Hydro Energy

Richard P SulilatuDirektur

Page 4: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM i

KATA PENGANTARKelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA) Batangtoru Kapasitas 500 MW dan jaringan transmisi 275 KV dari PLTA Batangtorusampai ke Desa Parsalakan Kec. Angkola Barat Kab. Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utaratelah disetujui Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/135/KPTS/2014. Dalam perjalanannya PT.North Sumatera Hydro Energy sebagai pemrakarsa proyek telah melakukan perubahankegiatan yakni;a. - AMDAL tahun 2014 : Jaringan Transmisi 275 kV dari PLTA Batangtoru ke Desa ParsalakanKecamatan Angkola Barat (22 km), melewati perkebunan-Rencana Perubahan/Penambahan Kegiatan/Kajian : (1) Jaringan Transmisi 275 kV dariPLTA Batangtoru ke arah Sarulla Tower T85 ke arah Sidempuan Tower T86 (15 km),(2) Sebagian jaringan transmisi akan melewati Kawasan Hutanb. - AMDAL tahun 2014 : Kapasitas PLTA : 500 MW (4 x 125 MW)- Rencana Perubahan/Penambahan Kegiatan/Kajian : Kapasitas PLTA menjadi 510 MW( 4 x 127,5 MW)c. - AMDAL tahun 2014 : Lokasi Quarry (1) Desa Sitandiang, Kec. Sipirok (volume 704.854 m3),(2) Desa Sipenggeng , Kec. Batangtoru (volume 220.100 m3)- Rencana Perubahan/Penambahan Kegiatan/Kajian : (1) Lokasi Quarry menjadi DesaMarancar Godang dan Desa Simaninggir Kec. Marancar (volume 1.218.000 m3),(2) Rencana lokasi masih berada pada peta batas wilayah studi AMDAL Tahun 2014Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka PT. North Sumatera Hydro Energy memohonpetunjuk dan arahan terkait rencana perubahan kegiatan tersebut kepada BLH Prov. SumateraUtara. Berdasarkan petunjuk dan arahan tersebut maka PT. North Sumatera Hydro Energywajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan dengan penyampaian AdendumANDAL, RKL-RPL PLTA Batangtoru sedangkan perubahan jalur jaringan transmisi 275 kVmenjadi dari PLTA Batangtoru ke arah Sarulla Tower T85 ke arah Sidempuan Tower T86 (15km) wajib menyusun AMDAL baru.Laporan ini merupakan Adendum AMDAL PLTA Batangtoru 510 MW di Kab. Tapanuli SelatanProv. Sumatera Utara. Kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunanlaporan ini diucapkan terima kasih. Hormat kami,

PT. North Sumatera Hydro Energy

Richard P SulilatuDirektur

Page 5: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................. x

BAB I – PENDAHULUAN ...................................................................................... I-11.1. Latar Belakang............................................................................................ I-11.2. Tujuan dan Manfaat.................................................................................. I-41.2.1. Tujuan ............................................................................................... I-41.2.2. Manfaat ............................................................................................. I-41.3. Peraturan Perundang-undangan......................................................... I-4BAB II – RENCANA KEGIATAN .......................................................................... II-12.1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Adendum Andal,RKL-RPL ....................................................................................................... II-12.1.1. Pemrakarsa ...................................................................................... II-12.1.2. Pelaksana Penyusun Adendum ................................................ II-12.2. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ......................................................... II-22.3. Kegiatan yang Telah dan Sedang Berjalan ....................................... II-22.4. Rencana Kegiatan Tambahan................................................................ II-4BAB III – RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL ............................................... III-13.1. Komponen Lingkungan Fisik – Kimia ................................................ III-13.2. Komponen Lingkungan Biologi ............................................................ III-123.3. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya........................... III-213.4. Komponen Kesehatan Masyarakat ..................................................... III-52

Page 6: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM iii

BAB IV – RUANG LINGKUP STUDI ................................................................... IV-14.1. Dampak Penting yang Ditelaah ............................................................ IV-14.2. Proses Pelingkupan................................................................................... IV-34.2.1. Identifikasi Dampak Potensial.................................................. IV-34.2.2. Evaluasi Dampak Potensial........................................................ IV-144.3. Batas Wilayah Studi dan Waktu Kajian............................................. IV-254.3.1. Lingkup Wilayah Studi................................................................ IV-254.3.2. Batas Waktu Kajian ...................................................................... IV-27BAB V – PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK PENTING....................... V-15.1. Prakiraan Dampak Penting.................................................................... V-15.1.1. Dampak Tahap Pra Konstruksi................................................ V-15.1.2. Dampak Tahap Konstruksi........................................................ V-35.1.3. Dampak Tahap Operasional...................................................... V-185.2. Evaluasi Dampak Penting....................................................................... V-225.3. Pernyataan Kelayakan Lingkungan .................................................... V-35BAB VI – RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP ......................................................................... VI-16.1. Jenis Dampak Penting .............................................................................. VI-16.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup......................................... VI-26.3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ........................................ VI-23DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... DP-1

LAMPIRAN

Page 7: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tim Penyusun Dokumen Adendum AMDAL..................................... II-1Tabel 2.2. Kebutuhan Lahan Untuk PLTA Batangtoru...................................... II-3Tabel 3.1Hasil Analisa Kualitas Udara ..................................................................... III-1Tabel 3.2. Hasil Uji Konsistensi dan Homogenitas Data Hujan ..................... III-4Tabel 3.3. Tabel Hasil Uji Kualitas Data Debit...................................................... III-5Tabel 3.4. Hasil Analisa Kualitas Air ........................................................................ III-8Tabel 3.5. Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan................... III-9Tabel 3.6. Jenis Vegetasi pada Lokasi PLTA Batangtoru.................................. III-11Tabel 3.7. Berbagai Indeks Biologi Tumbuhan Menurut TingkatPertumbuhan ............................................................................................... III-13Tabel 3.8. Jenis Tanaman Pertanian di Lokasi Quary........................................ III-14Tabel 3.9. Satwa mamalia yang dijumpai dilokasi kajian besertasebaran dan status perlindungannya ................................................. III-16Tabel 3.10. Satwa aves yang dijumpai dilokasi kajian besertasebaran dan status perlindungannya.............................................. III-16Tabel 3.11. Satwa hervetofauna yang dijumpai dilokasi kajianbeserta sebaran dan status perlindungannya.............................. III-18Tabel 3.12. Jenis-jenis Plankton di sekitar Sungai Batangtoru ..................... III-19Tabel 3.13. Jenis-jenis Benthos di sekitar Sungai Batangtoru ....................... III-20Tabel 3.14. Jenis-jenis Ikan pada Sungai Batangtorudan Sungai Malakkut ............................................................................... III-20Tabel 3.15. Gambaran Umum Kependudukan di Lokasi Studi..................... III-22Tabel 3.16. Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kec. Marancar............ III-22Tabel 3.17. Ketersediaan Sarana Pendidikan di Kecamatan Marancar ..... III-24Tabel 3.18. Luas Lahan Pertanian Padi dan Perkebunan Rakyatdi Kecamatan Marancar........................................................................ III-25Tabel 3.19. Persentase (%) Penduduk yang Berumur 15 tahun ke atasyang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu menurut LapanganPekerjaan Utama ..................................................................................... III-26

Page 8: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM v

Tabel 3.20. Distribusi Responden Berdasarkan Usia........................................ III-28Tabel 3.21. Distribusi Responden Berdasarkan Etnis ...................................... III-29Tabel 3.22. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ......... III-29Tabel 3.23. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menetapdi Lokasi Studi .......................................................................................... III-30Tabel 3.24. Banyaknya Penghuni Rumah Responden ...................................... III-30Tabel 3.25. Sumber Pendapatan Utama Responden di Lokasi Studi .......... III-31Tabel 3.26. Sumber Pendapatan Tambahan Responden di Lokasi Studi .. III-32Tabel 3.27. Penghasilan Responden di Lokasi Studi ......................................... III-32Tabel 3.28. Pengeluaran Responden di Lokasi Studi ........................................ III-33Tabel 3.29. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang TermasukPengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yangDitamatkan dan Jenis Kelamin........................................................... III-34Tabel 3.30. Masalah Utama Menurut Responden yang Dapat MenimbulkanPotensi Konflik antara Warga dengan Pemrakarsa................... III-37Tabel 3.31. Karakteristik Tokoh yang Paling dihormatiMenurut Responden .............................................................................. III-38Tabel 3.32. Tokoh Mayarakat/Tokoh Agama dan Aparat Desadi Lokasi Studi .......................................................................................... III-39Tabel 3.33. Pendapat Warga atas Tokoh Masyarakat dalamPenanganan Masalah ............................................................................. III-39Tabel 3.34. Pendapat Responden Mengenai Pendekatan yang Dilakukankepada Masyarakat yang Menolak Tanahnya Terkena LokasiKegiatan ...................................................................................................... III-40Tabel 3.35. Respon Warga di Area Lokasi Quary Jika PemrakarsaTidak Menepati Janji .............................................................................. III-40Tabel 3.36. Pendapat Warga Apakah Akan melakukan Protes danBentuk Protes Apabila Janji Pemrakarsa Tidak Ditepati ......... III-40Tabel 3.37. Solusi Penyelesaian Masalah Kompensasi menurutResponden ................................................................................................. III-41Tabel 3.38. Tanggapan Responden Terhadap Rencana PembangunanPLTA Batang Toru................................................................................... III-41Tabel 3.39. Tanggapan Responden Terhadap Rencana Lokasi

Page 9: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM vi

Pengambilan Quary di Desa Marancar Godang .......................... III-42Tabel 3.40. Tanggapan Responden Jika Lahan TerkenaLokasi Rencana Pengambilan Quary ............................................... III-42Tabel 3.41. Proses Ganti Rugi Lahan Harapan Responden............................. III-43Tabel 3.42. Pengetahuan Responden akan Manfaat Positif RencanaKegiatan PLTA Batang Toru Termasuk PerpindahanLokasi Quary ............................................................................................. III-44Tabel 3.43. Manfaat Positif Rencana Kegiatan PembangunanPLTA Batang Toru termasuk Perpindahan LokasiPengambilanQuary ................................................................................. III-44Tabel 3.44. Prakiraan Responden akan Dampak Negatif dari RencanaPembangunan Lokasi PLTA Batang Toru ...................................... III-45Tabel 3.45. Prakiraan Warga akan Dampak Negatif Rencana PembangunanPLTA Batang Toru................................................................................... III-45Tabel 3.46. Prakiraan Warga akan Dampak Negatif Rencana KegiatanPengambilan Quary ................................................................................ III-46Tabel 3.47. Tanggapan Jika dalam Proses Pengambilan Quary untukPLTA Batang Toru Menimbulkan Kebisingan dan Kesibukandi Jalan-jalan ............................................................................................. III-47Tabel 3.48. Tanggapan Jika dalam Proses Pengambilan Quary untukPLTA Batang Toru Menimbulkan Debu dan Ceceran Tanahakibat Truk yang Lalu Lalang ............................................................. III-48Tabel 3.49. Pandangan Responden Terhadap Kedatangan Orang BaruTerkait Rencana Kegiatan.................................................................... III-48Tabel 3.50. Pandangan Positif Terhadap Kedatangan Orang BaruTerkait Rencana Kegiatan.................................................................... III-49Tabel 3.51. Pandangan Negatif Terhadap Kedatangan Orang BaruTerkait Rencana Kegiatan.................................................................... III-49Tabel 3.52. Kekhawatiran Responden Terkait Rencana PembangunanPLTA Batang Toru 510 MW dan juga PenetapanLokasi Quary ............................................................................................. III-49Tabel 3.53. Bentuk Kekhawatiran Responden Terkait RencanaPembangunan PLTA Batang Toru 510 MW dan juga

Page 10: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM vii

Penetapan Lokasi Quary ....................................................................... III-50Tabel 3.54. Saran/Harapan Menanggapi Rencana PembangunanPLTA Batang Toru 510 MW dan Penetapan Lokasi Quary...... III-51Tabel 3.55. Ketersediaan Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan.......... III-53Tabel 3.56. Data Jenis Penyakit Menurut Kecamatan....................................... III-53Tabel 4.1. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja OperasionalPLTA Batangtoru 510 MW................................................................... IV-9Tabel 4.2. Matriks Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan PengambilanQuary dan Operasional PLTA Batangtoru 510 MW .................. IV-10Tabel 4.3. Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Pengambilan Quaryuntuk Pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW ....................... IV-11Tabel 4.4. Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pengambilan Quarydan Operasional PLTA Batangtoru 510 MW ................................ IV-14Tabel 5.1. Hasil Prakiraan Dampak Penting Keresahan Masyarakat....... V-2Tabel 5.2. Hasil Prakiraan Dampak Penting Sikap dan PersepsiMasyarakat ................................................................................................ V-3Tabel 5.3. Hasil Prakiraan Dampak Penting Kesempatan Kerja................ V-4Tabel 5.4. Hasil Prakiraan Dampak Penting Peningkatan PendapatanMasyarakat ................................................................................................ V-5Tabel 5.5. Hasil Prakiraan Dampak Penting Kemacetan Lalulintas ......... V-6Tabel 5.6. Hasil Prakiraan Dampak Penting Kerusakan Jalan .................... V-7Tabel 5.7. Hasil Prakiraan Dampak Penting Vegetasi Alami....................... V-8Tabel 5.8. Hasil Prakiraan Dampak Penting Satwa Liar ............................... V-9Tabel 5.9. Hasil Prakiraan Dampak Penting Air Larian ................................ V-12Tabel 5.10. Hasil Prakiraan Dampak Penting Erosi dan Sedimentasi........ V-14Tabel 5.11. Hasil Prakiraan Dampak Penting Kualitas Air Sungai .............. V-15Tabel 5.12. Hasil Prakiraan Dampak Penting Biota Air................................... V-16Tabel 5.13. Hasil Prakiraan Dampak Keresahan Masyarakat ....................... V-16Tabel 5.14. Hasil Prakiraan Dampak Sikap dan Persepsi Masyarakat....... V-17Tabel 5.15. Hasil Prakiraan Dampak Penting Vegetasi Alami....................... V-18Tabel 5.16. Hasil Prakiraan Dampak Penting Satwa Liar ............................... V-19Tabel 5.17. Hasil Prakiraan Dampak Penting Kesempatan Kerja................ V-20Tabel 5.18. Hasil Prakiraan Dampak Penting Peningkatan Pendapatan

Page 11: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM viii

Masyarakat ................................................................................................ V-21Tabel 5.19. Hasil Prakiraan Dampak Sikap dan Persepsi Masyarakat ....... V-22Tabel 5.20. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hiduppada Tahap Pra Konstruksi................................................................. V-24Tabel 5.21. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hiduppada Tahap Konstruksi......................................................................... V-31Tabel 5.22. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hiduppada Tahap Operasional....................................................................... V-34Tabel 6.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)PLTA Batangtoru Kapasitas 510 MW.............................................. VI-3Tabel 6.2. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)PLTA Batangtoru Kapasitas 510 MW.............................................. VI-24

Page 12: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Grafik Hujan Regional Rata-rata Bulanan .................................... III-5Gambar 3.2. Grafik Debit Rata-rata Bulanan........................................................ III-6Gambar 3.3. Durasi Aliran di Lokasi PLTA Batangtoru .................................... III-7Gambar 4.1. Bagan Alir Proses Pelingkupan Dampak Kegiatan PengambilanQuary dan Operasional PLTA Batangtoru 510 MW ................ IV-23Gambar 4.2. Bagan Alir Proses Pelingkupan DampakKegiatan Pembangunan PLTA Batangtoru 500 MW................ IV-24Gambar 5.1. Bagan Alir Dampak Penting pada Tahap Pra Konstruksi ...... V-24Gambar 5.2. Bagan Alir Dampak Penting pada Tahap Konstruksi............... V-30Gambar 5.3. Bagan Alir Dampak Penting pada Tahap Operasional ............ V-34

Page 13: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Copy Sertifikat Kompetensi Penyusun AMDAL

2. Copy Tanda Registrasi LPJP

3. Biodata Personil Penyusun AMDAL

4. Surat Pernyataan Personil Penyusunan AMDAL

5. Hasil Analisis Laboratorium Kualitas Air

6. Bukti Kegiatan Sosialisasi / Konsultasi Publik

7. Butir-butir Hasil Pelibatan Masyarakat

8. Dokumentasi Sosialisasi / Konsultasi Publik

9. Petunjuk dan Arahan Terkait Rencana Perubahan Kegiatan

10. Saran, Pendapat dan Tanggapan Sidang Teknis Penilai AMDAL

11. Peta-peta

12. Perpanjangan Izin Lokasi PLTA Batangtoru

13. Hasil Identifikasi Tumbuhan Berhabitus Pohon di Areal PLTA

Batangtoru

14. Distribusi Jenis Tumbuhan Berhabitus Pohon di Areal PLTA

Batangtoru

15. Ringkasan Fauna Teresterial di Areal PLTA Batangtoru

16. Rona Awal di Areal PLTA Batangtoru

Page 14: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

BAB IPENDAHULUAN

Page 15: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM I - 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangEnergi listrik nasional yang digunakan pada saat ini masih lebih

bertumpu pada energi yang berasal dari fosil yang merupakan energi

tidak terbarukan terutama bahan bakar minyak (BBM). Penyediaan

energy listrik oleh PLN berdasarkan kapasitas terpasang sebesar

72,85% dihasilkan dari bahan bakar fosil yang terdiri dari 28,58%

berasal dari pembangkit berbahan bakar gas, 25,28 % berasal dari

minyak bumi, dan 18,99 % berasal dari batu bara. Energi listrik yang

dihasilkan oleh tenaga air sebesar 11,96 % dan yang dihasilkan oleh

panas bumi sebesar 1,51 %. Memperhatikan kondisi tersebut

sebaiknya penyediaan energi listrik yang bersumber dari bahan bakar

fosil harus dikurangi dan beralih ke bahan bakar yang terbarukan

seperti tenaga air. Masalah lain dengan pembangkit listrik milik PLN,

seperti pembangkit dengan bahan bakar solar berdampak terhadap

terjadinya krisis energi listrik pada saat beban puncak (PT. PLN

(Persero), 2012).

Di sisi lain pertambahan penduduk dan peningkatan pendapatan

perkapita masyarakat mengakibatkan meningkatnya kebutuhan energi

listrik. Hal ini harus diantisipasi sehingga tidak terjadi pemadaman

listrik secara bergilir.

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah dengan rasio

elektrifikasi sebesar 87,34 % (Maret 2013). Hal ini berarti masih ada

masyarakat yang belum merasakan pasokan energi listrik. Berdasarkan

data pada tahun 2013, sebanyak 421.660 rumah belum dialiri listrik

(Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, 2013).

Usaha untuk mencari sumber energi listrik baru merupakan isu sentral

yang menjadi pusat perhatian banyak pihak. Sesuai dengan ketentuan

Pasal 2 ayat (22) UU No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan,

bahwa pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin

ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang

Page 16: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM I - 2

baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan.

Dalam upaya penyediaan energy listrik tersebut, badan usaha swasta,

koperasi, dan swadaya masyarakat dapat berpartisipasi, sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 4 ayat (2) UU No. 30 Tahun 2009.

Salah satu perusahaan yang ikut berpartisipasi mencari sumber listrik

dari tenaga air di Sumatera Utara adalah PT. North Sumatera Hydro

Energy. Dalam hal ini PT. North Sumatera Hydro Energy mengkaji

potensi Sungai Batangtoru yang merupakan salah satu sungai terbesar

di Tapanuli Selatan. Panjang Sungai Batangtoru mulai dari hulu hingga

ke hilir ± 174 km. Berdasarkan studi kelayakan, diketahui debit rata-

rata tahunan/hari Sungai Batangtoru adalah 106 m3/detik, debit

minimum sebesar 41,90 m3/detik, debit maksimum sebesar 484

m3/detik. Oleh karena itu, sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai

sumber energi listrik dari tenaga air (Pembangkit Listrik Tenaga Air),

dimana kebutuhan debit air untuk kapasitas 4 x 125 MW adalah 4 x

51,89 m3/detik (PT. North Sumatera Hydro Energy, 2013).

Sungai Batangtoru yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara, terdapat di wilayah Sungai Sibundong – Batangtoru.

PT. North Sumatera Hydro Energy merencanakan pembangunan PLTA

Batangtoru dengan kapasitas 500 MW (4 x 125 MW), disebut PLTA

Batangtoru, beserta dengan jaringan transmisi 275 kV. Rencana

pembangunan PLTA Batangtoru 500 MW dan pembangunan jaringan

transmisi 275 kV ke Desa Parsalakan yang terdapat di Kec. Angkola

Barat telah memperoleh Kelayakan Lingkungan dari Gubernur

Sumatera Utara No. 188.44/135/KPTS/2014 tentang Kelayakan

Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Air (PLTA) Batangtoru Kapasitas 500 MW dan Jaringan

Transmisi 275 kV dari PLTA Batangtoru sampai Desa Parsalakan

Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, tanggal 19

Pebruari 2014.

Page 17: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM I - 3

Dalam perkembangannya, bagian perencanaan dan desain teknis PT

North Sumatera Hydro Energy melakukan optimasi design scheme

PLTA Batangtoru 500 MW menjadi 510 MW. Optimasi ini dapat

dilakukan karena prinsip kerja PLTA Batangtoru adalah peaker

(memenuhi kebutuhan pada saat beban puncak), yaitu pada pukul

18.00 – 24.00. Melalui optimasi design scheme melalui efisiensi

penggunaan air pada saat beban puncak, ternyata dapat menghasilkan

energi 510 MW. Selain peningkatan kapasitas PLTA, juga terjadi

perubahan lokasi quary yang sebelumnya di Desa Sitandiang (Kec.

Sipirok) dan Sipenggeng (Kec. Batangtoru), menjadi ke Desa Marancar

Godang dan Desa Simaninggir (Kec. Marancar).

Energi yang dihasilkan dari PLTA Batangtoru akan disuplai ke sistem

jaringan transmisi PT. PLN (Persero). Jaringan transmisi sebelumnya

direncanakan menuju GI Padangsidimpuan (di dalam dokumen AMDAL

PLTA 500 MW hingga ke Desa Parsalakan), tetapi berdasarkan arahan

dari PT PLN (Persero), jaringan transmisi 275 kV akan disalurkan ke

SUTET PT PLN (Persero) jalur GI Sarulla Tower T85 ke arah

Padangsidimpuan Tower T86. Pengalihan jalur transmisi ini karena di

GI Padangsidimpuan tidak dapat lagi dibangun bay (tapping) yang baru

karena sudah padat. Oleh karena itu sesuai dengan arahan dari BLH

Provinsi Sumatera Utara, maka kajian dampak lingkungan

pembangunan transmisi akan dilakukan Studi AMDAL tersendiri.

Sesuai dengan ketentuan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan, Pasal 50 ayat (4) huruf b, menyatakan bahwa penerbitan

perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dilakukan melalui

penyampaian dan penilaian terhadap adendum Andal dan RKL-RPL.

Kegiatan yang telah dan masih dilakukan oleh PT. North Sumatera

Hydro Energi hingga pelaksanaan Adendum ini masih dalam tahap pra

konstruksi, yaitu pembebasan lahan, belum ada kegiatan konstruksi.

Dokumen AMDAL pembangunan PLTA 500 MW diadendum karena PT.

North Sumatera Hydro Energi akan melakukan pembangunan

(konstruksi) PLTA dengan kapasitas 510 MW.

Page 18: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM I - 4

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Tujuan dari pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW adalah :

1. Mendukung program pemerintah dalam pencapaian

penyediaan energi listrik 35.000 MW.

2. Memanfaatkan potensi sumberdaya air sebagai salah satu

sumber energi ramah lingkungan.

3. Untuk menjamin ketersediaan energi listrik, khususnya di

Sumatera Utara.

1.2.2. Manfaat

Manfaat dari pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW adalah :

1. Memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, terutama

pada tahap konstruksi dan juga setelah operasional.

2. Mendukung pembangunan wilayah di Sumatera Utara secara

umum dan khususnya Kabupaten Tapanuli Selatan

sekitarnya.

3. Bermanfaat bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan,

perencanaan, pengambilan keputusan dan operasional

pembangkit listrik ramah lingkungan dikemudian hari.

1.3. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan

Adendum ANDAL, RKL dan RPL pembangunan PLTA Batangtoru 510

MW adalah:

1. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

2. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan.

4. Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2016 tentang Percepatan

Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.

Page 19: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

BAB IIRENCANA KEGIATAN

Page 20: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM II - 1

BAB 2

RENCANA KEGIATAN

2.1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun Adendum Andal, RKL-RPL

2.1.1. PemrakarsaPemrakarsa Kegiatan : PT. North Sumatera Hydro Energy

Penanggung Jawab : Richard P. Sulilatu

Jabatan : Direktur

Alamat : Jl. Darmawangsa VII/7 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

Telepon/Fax : (021) 7202143/ (021) 7208771

2.1.2. Pelaksana Penyusun AdendumNama Perusahaan : PT. Global Inter SistemPenanggung Jawab : Ir. Martinus Ginting

Jabatan : Direktur

Alamat : Jl. Ring Road Ruko No. 22 Pasar III

Tanjung Sari – Medan, 20122

Telepon : (061) 8219089

E-mail : [email protected]

No. Registrasi : 0077/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLH

Tabel 2.1.Tim Penyusun Dokumen Adendum AMDAL

No. Nama Posisi Sertifikat Kompetensi / Ijazah

1. Ir. Jonis Ginting, MS Ketua Tim S-2 Ilmu Tanah / Ketua TimPenyusun Dokumen AMDAL

2. Ir. Ramli Lubis, MSi Anggota Tim S-2 PWD / Anggota Tim PenyusunDokumen AMDAL

3. Prof. Dr. Pina Barus Ahli Fisik Kimia S-3 Ilmu Kimia / Anggota TimPenyusun Dokumen AMDAL

4. Dra. Sri Alem Sembiring,M.Si

Ahli Sosial EkonomiBudaya

S-2 Antropologi / Anggota TimPenyusun Dokumen AMDAL

Page 21: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM II - 2

No. Nama Posisi Sertifikat Kompetensi / Ijazah

5. Ir. Yusak Maryunianta Ahli Sosial Ekonomi S-2 Sosial Ekonomi / Anggota TimPenyusun Dokumen AMDAL

6. Onrizal S.Hut, M.Si Ahli Biologi S-3 Ilmu Kehutanan / AnggotaTim Penyusun Dokumen AMDAL

7. Asril Zevri, ST, MT Ahli Hidrologi / Sipil S-2 Teknik Sipil

2.2. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan

Lokasi rencana pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW terletak

di Kabupaten Tapanuli Selatan pada 3 kecamatan dan 17 desa, sebagai

berikut:

1) Kec. Sipirok : Desa Luat Lombang, Desa Aek Batang Paya,

Desa Bulu Mario, Desa Sitandiang.

2) Kec. Marancar : Desa Huraba, Desa Gunung Binanga, Desa

Pasar Sempurna, Desa Marancar Godang,

Desa Simaninggir, Desa Aek Nabara, Desa

Tanjung Dolok, Desa Haunatas, dan Desa

Marancar Julu.

3) Kec. Batangtoru : Desa Sipenggeng, Desa Hapesong Baru, Desa

Telo dan Kelurahan Wek 1.

Sebelumnya lokasi Quarry di Desa Sitandiang Kec. Sipirok dan

Desa Sipenggeng Kec. Batangtoru berubah ke Desa Marancar Godang

Kec. Marancar Kab. Tapanuli Selatan. Dengan demikian, penambahan

kapasitas dan perubahan lokasi quarry tidak merubah lokasi studi dan

jumlah desa yang akan menjadi wilayah terkena dampak. Peta lokasi

pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW dapat dilihat pada Lampiran

1.

2.3. Kegiatan yang Telah dan Sedang BerjalanKegiatan pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW sedang dalam tahap

pra konstruksi, yaitu pembebasan lahan. Kebutuhan lahan untuk

rencana pembangunan PLTA Batangtoru adalah sebagai berikut:

Page 22: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM II - 3

Tabel 2.2.Kebutuhan Lahan Untuk PLTA Batangtoru

No. PeruntukanKebutuhan Lahan (m2)

Sebelumnya Adendum1. Bendungan dan Intake 70.000 70.0002. Base Camp 160.000 160.0003. Daerah Genangan 670.000 670.0004. Access Road 2.660.000 2.660.0005. Pintu Portal 10.000 10.0006. Pembuangan & Disposal Area 1.710.000 1.710.0007. Surge Tank 20.000 20.0008. Power House & Tailrace 49.500 49.5009. Switchyard 60.000 60.00010. Saluran Transmisi 90.000 011. Quarry 1.020.000 230.000

Total 6.520.000 5.639.500Sumber: PT. North Sumatera Hydro Energy, 2016.

Dari total kebutuhan lahan seluas 5.639.500 m2 (564 Ha), sudah

dibebaskan seluas ± 530 Ha (94%). Lahan yang belum dibebaskan dan

masih dalam proses pembebasan termasuk lokasi quary di Desa

Marancar Godang.

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang SudahDilakukan

Sesuai dengan arahan izin lingkungan dari rencana kegiatan

pembangunan PLTA Batangtoru 500 MW, pemrakarsa telah melakukan

pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Pengelolaan

lingkungan hidup dilakukan sesuai dengan tahapan kegiatan, yaitu

tahap pra konstruksi. Pada tahap pra konstruksi, pengelolaan

lingkungan yang telah dilakukan pada kegiatan pembebasan lahan

adalah sebagai berikut:

1) Sosialisasi kepada masyarakat pemilik lahan yang menjadi lokasi

rencana PLTA Batangtoru. Setelah sosialiasi kemudian

dilanjutkan dengan negosiasi harga lahan dan tanaman yang ada

diatasnya. Sosialisasi dilakukan di setiap desa yang menjadi

Page 23: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM II - 4

rencana lokasi kegiatan, dengan melibatkan aparat desa,

kecamatan serta tokoh masyarakat dan tokoh agama. Sosialisasi

telah dilakukan di seluruh desa yang menjadi rencana lokasi

kegiatan.

2) Setelah tercapai kesepakatan harga pada saat negosiasi, maka

dibuatkan berita acara kesepakatan harga dan cara pembayaran

dilakukan langsung kepada pemilik lahan dan tanaman.

3) Menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat (dalam bentuk

pendekatan secara musyawarah), tokoh agama, dan aparat

pemerintah dalam kaitannya dengan rencana kegiatan,

khususnya pembebasan lahan. Komunikasi tersebut berupa

pendekatan melalui musyawarah yang dilakukan melalui

beberapa tahap-tahap secara berjenjang pada beberapa kategori;

(terdiri dari tiga tahap utama: musyawarah tingkat stake holder

pemerintah terkait; musyawarah dengan tokoh masyarakat dan

tokoh agama atau sesepuh desa/kelurahan; Musyawarah dengan

pemilik lahan.

Hasil pemantauan lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi

menunjukkan bahwa masyarakat sekitar dapat menerima

rencana pembangunan PLTA Batangtoru di wilayah mereka.

Masyarakat mengharapakan dapat direkrut sebagai tenaga kerja

pada saat konstruksi.

2.4. Rencana Kegiatan Tambahan

Kegiatan tambahan yang direncanakan adalah perubahan rencana

lokasi quary, sehingga dibutuhkan analisis dampak lingkungan dari

kegiatan quary tersebut. Lokasi quary pada dokumen AMDAL

sebelumnya berada pada dua lokasi, yaitu di Desa Sitandiang Kec.

Sipirok dengan perkiraan volume 704.854 m3, dan di Desa Sipenggeng

Kec. Batangtoru dengan perkiraan volume 220.100 m3. Lokasi quary

yang baru adalah di Desa Marancar Godang dan Desa Simaninggir Kec.

Marancar dengan perkiraan volume 1.218.000 m3. Lokasi quary di Desa

Page 24: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM II - 5

Marancar Godang dan Desa Simaninggir masih berada pada batas

wilayah studi AMDAL sebelumnya, dengan status APL. Material quary

yang diambil dari lokasi quary adalah batuan dengan volume ± 800.000

m3. Perubahan lokasi quary dilakukan karena kualitas batuan yang

lebih baik di lokasi baru dan dapat memenuhi volume kebutuhan. Di

dua lokasi lama, volume quary yang dapat dieksploitasi diperkirakan

hanya mencapai 440.467 m3. Material quary pada lokasi yang lama

adalah jenis batuan Andesit dan Basalt, sedangkan di lokasi baru

adalah jenis Andesit basaltik (kualitas lebih baik dari andesit dan

basalt). Lokasi quary merupakan daerah perbukitan dan diantara bukit

tersebut terdapat anak Sungai Batangtoru, yaitu Aek Malakkut. Quary

diambil dari area perbukitan dengan sistem layer per layer dan

diusahakan tidak membentuk cekungan, karena yang dimanfaatkan

adalah bagian dari punggung bukit. Tidak ada pengambilan quary dari

anak sungai (Aek Malakkut).

Lokasi quary di Aek Malakkut, berbatasan langsung dengan lahan

pertanian masyarakat, yaitu lahan sawah dan akses ke lokasi quary

tersebut sebagian akan melalui areal perkebunan masyarakat.

Sedangkan untuk peningkatan kapasitas dari 500 MW ke 510 MW

tidak ada perubahan kegiatan konstruksi, karena peningkatan

kapasitas tersebut disebabkan oleh optimasi disain scheme PLTA.

Sedangkan pada tahap konstruksi, kegiatan yang bertambah adalah

penerimaan tenaga kerja operasional dan penataan kembali lokasi

quary.

Page 25: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

BAB IIIRONA LINGKUNGAN

HIDUP AWAL

Page 26: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 1

BAB 3

RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

3.1. Komponen Lingkungan Fisik – Kimia3.1.1. Kualitas Udara dan Kebisingan

Komponen lingkungan kualitas udara dan kebisingan akan

diperkirakan akan terkena dampak adalah : kadar debu dan

kebisingan. Hasil analisis kualitas udara dan kebisingan

berdasarkan studi sebelumnya di Kelurahan Pasar Sempurna

(N: 01050875; E: 99012958) adalah sebagai berikut (Tabel 3.1).

Tabel 3.1Hasil Analisa Kualitas Udara

No. Parameter Satuan Hasil Pengujian Baku Mutu

1 Sulfur Dioksida (SO2) µg/Nm³ 23,67 3651)

2 Nitrogen Dioksida(NO2)

µg/Nm³ 21,54 1501)

3 Timbal (Pb) µg/Nm³ <0,10 21)

4 Sulfida (H2S) ppm <0,01 0,022)

5 Amoniak NH3 ppm 0,03 2,02)

6 TSP µg/Nm³ 24,98 2301)

7 Kebisingan dBA 50,5 703)

Keterangan : 1) Baku Mutu Udara Ambien Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41Tahun 1999.

2) Baku Mutu Tingkat Kebauan Berdasarkan Keputusan MenteriLingkungan Hidup No. KEP-50/MENLH/11/1996

3) Baku Mutu Tingkat Kebisingan Berdasarkan Keputusan MenteriLingkungan Hidup, No. KEP-48/MENLH/II/1996

- Tanda < menunjukkan hasil di bawah limit deteksi

SO2

Hasil pengukuran SO2 adalah 23,67 µg/Nm³. Baku mutu Udara

Ambien berdasarkan PP No.41 Tahun 1999 dimana SO2 sebesar

365 µg/Nm³, dengan demikian hasil pengukuran sesuai baku

mutu berdasarkan PPRI No. 41 Tahun 1999 tentang

pengendalian Pencemaran Udara belum melampaui baku mutu.

Page 27: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 2

NO2

Hasil pengukuran parameter NO2 adalah 21,54 µg/Nm³, dengan

baku mutu NO2 sebesar 150 µg/Nm³ berdasarkan PP RI No.41

Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, sehingga

hasil pengukuran masih di bawah baku mutu.

Debu

Parameter TSP/Debu hasil pengukuran adalah 24,98 µg/Nm³,

baku mutu debu sebesar 230 µg/Nm³, dengan demikian hasil

pengukuran masih di bawah baku mutu.

H2S

Parameter H2S hasil pengukuran di bawah 0,01 ppm dan baku

mutu H2S sebesar 0,02 ppm berdasarkan PP RI No.41 Tahun

1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, sehingga hasil

pengukuran masih di bawah baku mutu.

NH3

Parameter NH3 hasil pengukuran adalah 0,03 ppm, dengan

baku mutu NH3 sebesar 2,0 ppm berdasarkan PP RI No.41

Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, maka

hasil pengukuran masih di bawah baku mutu.

Timbal (Pb)

Parameter Pb hasil pengukuran di bawah 0,10 µg/Nm³, dengan

baku mutu Pb sebesar 2 µg/Nm³ berdasarkan PP RI No.41

Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, maka

demikian hasil pengukuran masih di bawah baku mutu.

Kebisingan

Pada lokasi Kelurahan Pasar Sempurna hasil pengukuran

kebisingan secara langsung di lapangan adalah 50,5 dBA. Dari

hasil pengukuran dapat diketahui bahwa tingkat kebisingan

pada lokasi tersebut masih dibawah ambang baku mutu yaitu

Page 28: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 3

70 dBA, berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. KEP-48/MENLH/II/1996.

3.1.2. Hidrologi

Sungai Batangtoru merupakan sungai yang terdapat di

Kabupaten Tapanuli Selatan, bermuara di Pantai Barat Pulau

Sumatera, dengan luas DAS Batangtoru adalah 3.193 km2.

Sungai utama di DAS Batangtoru adalah Sungai Batangtoru

yang berasal dari Lintong Nihuta (Kabupaten Humbang

Hasundutan) dan bermuara di Samudera Indonesia dengan

panjang total adalah sekitar 173,7 km.

Karakteristik umum Sungai Batangtoru di daerah lokasi

kegiatan mempunyai kemiringan tebing sungai 45 – 60o dengan

lebar sungai 40 - 60 m, kemiringan memanjang dasar sungai

1,5% - 2,5%, kecepatan air sungai 1,0 – 1,5 m/det serta kondisi

batuan umumnya baik dan stabil.

Analisis hidrologi dengan data tahun 1960 sampai dengan 2010

(50 tahun), yang terdiri dari data klimatologi, data hujan, data

debit dan data tinggi muka air, dengan kondisi tidak terisi

penuh dan banyak kekosongan di beberapa tahun. Untuk

mendapatkan data debit di rencana bendung intake PLTA

Batang Toru, akan digunakan stasiun Pos Duga Air atau WLR

(Water Lever Recorder) di stasiun WLR Hapesong dan Stasiun

WLR Sipetang. Adapun data debit Aek Sigeaon karena lokasinya

berada terlalu jauh di hulu rencana bendung intake PLTA hanya

digunakan sebagai pembanding untuk mendapatkan koefisien

korelasi.

Adapun data hujan regional yang digunakan untuk perhitungan

debit adalah menggunakan beberapa stasiun setelah melalui uji

konsistensi dan uji homogenitas data dengan hasil sebagai

berikut :

Page 29: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 4

Tabel 3.2Hasil Uji Konsistensi dan Homogenitas Data Hujan

No. RainfallStations

Duration(Years)

HomogenecityTest

ConsistencyTest Catchment Data

Quality1. Tarutung 16 Homogenous Consisten Batangtoru Good2. Gabe

Huataraja41 Homogenous Consisten Batangtoru Good

3. Pagar Batu 10 * * Batangtoru Good4. Siarang-

arang10 * * Batangtoru Bad

5. Sipahutar 10 * * Batangtoru Bad6. Pahae Jae 10 * * Batangtoru Bad7. Sipirok 6 * * Batangtoru Bad8. Arse 23 Homogenous Consisten Batangtoru Good9. Marancar 24 Homogenous Consisten Batangtoru Good

10. Hapesong 31 Homogenous Consisten Batangtoru Good11. Padang

Balangka14 * * Batang

GadisBad

Sumber: PT North Sumatera Hydro Energy, 2013Keterangan : * Data curah hujan di bawah 15 tahun, sehingga tidak digunakan dalam

perhitungan desain banjir.

Dari uji konsistensi dan homogenitas di atas digunakan 5

stasiun hujan, kemudian menghasilkan curah hujan regional

yang digunakan dalam pengujian kesesuaian korelasi antara

data hujan dan data debit pada kondisi abnormal dari stasiun

WLR Hapseong dan Sipetang. Selain itu, pengukuran debit oleh

konsultan Sinotech Engineering pada dua lokasi; WLR-1

dibagian hulu rencana intake dan WLR-2 dibagian hilir rencana

power house PLTA Batang Toru juga digunakan sebagai

pembanding dalam proses uji kualitas data debit. Grafik hujan

regional rata-rata bulanan dari lima stasiun hujan terpilih

adalah sebagai berikut :

Page 30: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 5

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

MonthlyAver age

184.3 175.8 219.2 250.3 140.3 105.3 118.3 131.0 178.7 213.9 247.1 222.5

0

50

100

150

200

250

300

350

400

RegionalMonthlyAverageRainfall(mm)

Time (mon th)

Aver age = 186 mm/monthDr y Season Aver age = 126 mm/monthWet Season Average = 216 mm/m onth

note : Dry Season = May-A ug, Wet S eason=other months.

Gambar 3.1Grafik Hujan Regional Rata-rata Bulanan(Sumber: PT North Sumatera Hydro Energy, 2013)

Adapun pengujian kualitas data debit untuk setiap stasiun dan

setiap tahun dengan menggunakan data hujan regional sebagai

pembanding korelasi adalah sesuai Tabel 3.3. berikut :

Tabel 3.3Tabel Hasil Uji Kualitas Data Debit

No.Stasiun

Data QualityBaik/Good Buruk/Bad

1. Sigeaon 1982-1987, 1992-1998,2001

1991, 2008

2. Hapesong 1977-1980, 1982-1986,1989-1990, 1996, 1999-2000, 2003-2005, 2009

1992-1995, 1997-1998, 2006/8-2007/8

3. Sipetang 2000-2009

Sumber: PT North Sumatera Hydro Energy, 2013

Grafik debit rata-rata bulanan dari hasil uji kualitas selama 26

tahun adalah sebagai berikut :

Page 31: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 6

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

105.1 94.9 110.6 126.4 102.3 87.1 82.6 83.8 97.5 116.1 132.5 130.1

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Dai

ly A

vera

ge D

i sch

arge

(cm

s )

Time (month)

Daily Average Discharge = 105.8 cms

Annual Runoff Volume = 3.3*109 m3

Gambar 3.2Grafik Debit Rata-rata Bulanan

(Sumber: PT North Sumatera Hydro Energy, 2013)

Luas DAS di WLR Hapesong yang terletak di hilir adalah 2.773

km2, sedangkan lokasi bendung PLTA Batang Toru terletak di

hulu berjarak sekitar 20 km di sebelah hulu WLR Hapesong

dengan luas DAS pada lokasi bendung adalah 2.405 km2 (PT.

North Sumatera Hydro Energy, 2013).

Hasil pengukuran di WLR Hapesong dan WLR Sigeaon,

pengukuran WLR-1 dan WLR-2 serta beberapa referensi teoritis

digunakan untuk mendapatkan hubungan korelasi debit antara

WLR Hapesong dan bendung intake PLTA. Perbandingan luas

DAS antara beberapa stasiun WLR adalah sebagai berikut :

a. Bendung Intake WLR = 2.405 km2

b. WLR Hapesong = 2.773 km2

c. WLR Sigeaon = 3.50 km2

d. WLR-1 = 2.364 km2

e. WLR-2 = 2.661 km2

(WLR-1 dan WLR-2 pengukuran oleg konsultan Sinotech

Engineering Co.Ltd. selama 6 tahun)

Page 32: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 7

Diperoleh korelasi :

QBT = QHP* (2432/2773)1.285

QBT = debit harian intake PLTA Batang Toru

QHP = debit harian di WLR Hapesong

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh kurva durasi aliran

di lokasi intake PLTA sebagai berikut :

Gambar 3.3Durasi Aliran di Lokasi PLTA Batang Toru(Sumber: PT North Sumatera Hydro Energy, 2013)

Dari kurva debit di atas maka diperoleh debit pasti (Firm

Discharge) sebesar 52,6 m3/detik yang merupakan debit sungai

Batangtoru dengan tingkat keandalan 95% yang artinya 95%

dari pada waktu debit sungai Batangtoru minimal 52,6

m3/detik.

3.1.3. Kualitas Air

Pengukuran kualitas air Sungai Batangtoru dilakukan dengan

pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian di

Laboratorium. Pengambilan sampel kualitas air permukaan

Page 33: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 8

dilakukan pada dua lokasi yaitu pada Sungai Batangtoru di

Dusun Buluh Payung, Kecamatan Sipirok (A-1: N01062467;

E99017670), dan Sungai Batangtoru di Desa Pasar Sempurna

(A-2: N01051480; E99013132). Sampel air permukaan juga

diambil dari Aek Malakkut, yaitu sungai yang berada di sekitar

lokasi quarry. Hasil analisa kualitas air disajikan pada Tabel

3.4.

Tabel 3.4Hasil Analisa Kualitas Air, 2016

No. Parameter Satuan Hasil BakuMutuA-1 A-2 A-3*) A-4*)

FISIKA1 Temperatur oc 28,0 28,0 26,5 26,0 ± 32 TSS mg/L 27,2 28,3 5,64 4,09 503 TDS mg/L 198,4 215,6 22,9 21,0 1000

KIMIA1 pH mg/L 7,2 7,2 6,9 7,1 6 - 92 BOD mg/L <1,03 <1,03 0,44 0,54 33 COD mg/L 15,36 16,32 4,32 2,80 254 DO mg/L 6,04 5,89 7,74 7,42 >45 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,72 1,05 0,08 0,20 106 Amonia (NH3-N) mg/L 0,32 0,43 <0,05 <0,05 -7 Kadmium (Cd) mg/L <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,018 Tembaga (Cu) mg/L <0,02 <0,02 <0,004 <0,004 0,029 Besi (Fe) mg/L <0,08 <0,08 0,18 0,22 -10 Timbal (Pb) mg/L <0,02 <0,02 <0,003 <0,003 0,0311 Seng (Zn) mg/L <0,02 <0,02 <0,003 <0,003 0,0512 Klorida (CI) mg/L 15,22 16,43 11,51 3,84 -13 Nitrit (NO2-N) mg/L <0,01 <0,01 <0,01 <0,01 0,0614 Sulfat (SO4) mg/L 32,41 34,56 10,48 46,53 -15 Minyak dan Lemak mg/L <0,75 <0,75 - - 116 Fospat (PO4) mg/L 0,09 0,12 0,15 0,01 0,2Keterangan : A-1 Aek Batangtoru I Ds. Buluh Payung, Sipirok (N01062467;

E99017670).A-2 Aek Batangtoru II Ds. Pasar Sempurna (N01051480; E99013132).A-3 Aek Malakkut sesudah lokasi Quary.A-4 Aek Malakkut sebelum lokasi Quary.*) Adendum ANDALBaku Mutu Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Kelas II.Tanda < menunjukkan hasil dibawah limit deteksi.

pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan

mempunyai pH sekitar 6,5 – 7,5. Air akan bersifat asam atau

basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH di bawah pH

Page 34: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 9

normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang

mempunyai pH di atas pH normal bersifat basa.

Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH

dan menyukai pH antara 7 – 8,5. Nilai pH sangat

mempengaruhi proses biokimiawi perairan, misalnya proses

nitrifikasi akan berakhir pada pH yang rendah. Pengaruh nilai

pH pada komunitas biologi perairan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3.5Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

No. Nilai pH Pengaruh Umum1. 6,0 – 6,5 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun

2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidakmengalami perubahan

2. 5,5 – 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentossemakin tampak

2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masihbelum mengalami perubahan yang berarti

3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona litoral

3. 5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenisplankton, perifilton dan bentos semakin besar

2. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassazooplankton dan bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4. Proses nitrifikasi terhambat

4. 4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenisplankton, perifilton dan bentos semakin besar

2. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplanktondan bentos

3. Algae hijau berfilamen semakin banyak

4. Proses nitrifikasi terhambatSumber : Modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003

Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak

dapat bertoleransi terhadap pH rendah. Namun ada sejenis

algae yaitu Chlamydomonas acidophila mampu bertahan pada

pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

Page 35: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 10

Oksigen terlarut (DO)

Oksigen terlarut merupakan salah satu faktor pendukung

hidup mikroorganisme, karena oksigen terlarut digunakan

untuk proses degradasi senyawa organik dalam air. Oksigen

dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari reaksi fotosintesa

algae. Oksigen yang dihasilkan dari reaksi fotosintesa algae

tidak efisien, karena oksigen yang terbentuk akan digunakan

kembali oleh algae untuk proses metabolisme pada saat tidak

ada cahaya. Kelarutan oksigen dalam air tergantung pada

temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan data-data

temperature dan tekanan, maka kalarutan oksigen jenuh

dalam air pada 25o C dan tekanan 1 atmosfir adalah 8,32

mg/L (Warlina, 1985).

Kadar oksigen terlarut yang tinggi tidak menimbulkan

pengaruh fisiologis bagi manusia. Ikan dan organisme akuatik

lain membutuhkan oksigen terlarut dengan jumlah cukup

banyak. Kebutuhan oksigen ini bervariasi antar organisme.

Keberadaan logam berta yang berlebihan di perairan akan

mempengaruhi system respirasi organisme akuatik, sehingga

pada saat kadar oksigen terlarut rendah dan terdapat logam

berat dengan konsentrasi tinggi, organisme akuatik menjadi

lebih menderita (Tebbut, 1992 dalam Effendi, 2003).

Pada siang hari, ketika matahari bersinar terang, pelepasan

oksigen oleh proses fotosintesa yang berlangsung intensif pada

lapisan eufotik lebih besar daripada oksigen yang dikonsumsi

oleh proses respirasi. Kadar oksigen terlarut dapat melebihi

kadar oksigen jenuh, sehingga perairan mengalami

supersaturasi. Sedangkan pada malam hari, tidak ada

fotosintesa, tetapi respirasi terus berlangsung. Pola perubahan

kadar oksigen ini mengakibatkan terjadinya fluktuasi harian

oksigen pada lapisan eufotik perairan. Kadar oksigen

maksimum terjadi pada sore hari dan minimum pada pagi hari.

Page 36: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 11

Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)

Jumlah mikroorganisme dalam air lingkungan tergantung pada

tingkat kebersihan air. Air yang bersih relatif mengandung

mikroorganisme lebih sedikit dibandingkan yang tercemar. Air

yang telah tercemar oleh bahan buangan yang bersifat

antiseptic atau bersifat racun, seperti fenol, kreolin, detergen,

asam cianida, insektisida dan sebagainya, jumlah

mikroorganismenya juga relative sedikit. Sehingga makin besar

kadar BOD nya, maka merupakan indikasi bahwa perairan

tersebut telah tercemar, sebagai contoh adalah kadar

maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk kepentingan air

minum dan menopang kehidupan organisme akuatik adalah 3,0

– 6,0 mg/L berdasarkan UNESCO/WHO/UNEP, 1992.

Sedangkan berdasarkan Kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5

untuk baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri golongan I

adalah 50 mg/L dan golongan II adalah 150 mg/L.

3.1.4. Penggunaan Lahan

Secara umum penggunaan lahan di wilayah kajian didominasi

oleh kebun campuran, vegetasi alami, perkebunan dan

pemukiman (Tabel 3.6).

Tabel 3.6Jenis Vegetasi pada Lokasi PLTA Batang Toru

Peruntukan Luas Lahan(m2) Kecamatan Desa Jenis Vegetasi

Bendung/DAMdan Intake

70.000 Sipirok Luat Lombang, AekBatang Paya

Petai, jengkol, aren,kemiri, durian

Base Camp 160.000 Sipirok Aek Batang Paya Petai, jengkol, aren,kemiri, durian, pisang,ubi kayu, langsat

Marancar Pasar Sempurna,Huraba

Coklat, pinang, pisang,salak

DaerahGenangan

670.000 Sipirok Luat Lombang, AekBatang Paya

Petai, jengkol, ubikayu

Access Road 2.660.000 Sipirok Luat Lombang, AekBatang Paya, BuluMario

Coklat, pinang, pisang,salak

Page 37: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 12

Peruntukan Luas Lahan(m2) Kecamatan Desa Jenis Vegetasi

Batangtoru Sipenggeng, Kel.Wek I

Salak, kemiri, aren,jengkol, langsat,durian

Marancar Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, TanjungDolok, Aek Nabara,Marancar Hulu

Coklat, pinang, pisang,salak

Pintu Portal 10.000 Batangtoru Sipenggeng Coklat, pinang, pisang,salak

Marancar Huraba, AekBinanga, MarancarGodang, Haunatas

Karet, salak, kemiri,durian, aren

Pembuangan& Spoil Bank

1.710.000 Sipirok Aek Batang Paya Salak, kemiri, aren,jengkol, langsat,durian

(14 lokasi) Marancar Simaninggir, AekNabara

Karet, salak, kemiri,durian, aren

Batangtoru Sipenggeng Karet, salak, kemiri,durian, aren

Surge Tank 20.000 Marancar Simaninggir Coklat, pinang, pisang,salak

Power House& Tailrace

50.000 Marancar Huraba Karet, salak, kemiri,durian, aren

Switchyard 60.000 Marancar Simaninggir Salak, kemiri, aren,jengkol, langsat,durian

Quary 23.000 Marancar Marancar Godang Vegetasi alami, kebun,sawah

Total 5.639.500Sumber : PT. North Sumatera Hydro Energi Survei Tim AMDAL, 2016.

3.2. Komponen Lingkungan Biologi

3.2.1. Flora

a. Tutupan VegetasiBerdasarkan hasil analisis vegetasi, pada petak sampel 1 ha

ditemukan 75 jenis tumbuhan berhabitus pohon dengan sebaran

secara detil setiap jenis menurut tingkat pertumbuhannya

disajikan pada Lampiran 1 (1). Dari total 75 jenis tersebut,

terdapat 6 jenis (3,4%) tumbuhan berhabitus pohon tersebar 50%

atau lebih petak sampel, yakni Artocarpus elasticus (80%), Durio

zibethinus (70%), Macaranga sp. (60%), Cinnamomum sp. (50%),

Page 38: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 13

Ficus sp., dan Hevea brasiliensis yang masing-masing memiliki

sebaran sebesar 50%.

Sebanyak 53 jenis (70,7%) tumbuhan berhabitus pohon hanya

ditemukan pada 1 sub-plot saja. Hal ini menunjukkan bahwa

hampir setengah dari jenis tumbuhan berhabitus pohon berada

pada tingkat keterancaman hilang akibat perubahan penggunaan

lahan dari vegetasi alami menjadi penggunaan lainnya.

Berbagai hasil hutan bukan kayu (HHBK) telah dimanfaatkan oleh

masyarakat di sekitar lahan status APL, seperti pohon durian

(Durio spp.), petai (Parkia speciosa), cempedak (Artocarpus spp.).

Pada saat survei lapangan, juga ditemukan penebangan pohon di

APL untuk dibuat papan atau bahan bangunan lainnya. Selain

tumbuhan berhabitus pohon, pada lokasi kajian juga terdapat

tumbuhan bawah yang didominasi oleh herba dan pakis.

b. Indeks Nilai PentingHasil analisis menunjukan bahwa jenis-jenis pepohonan dominan,baik antar lokasi, mapun antar tingkat pertumbuhan secaraumum berbeda. Pada petak sampel di areal lokasi quary denganstatus APL ditemukan 75 jenis tumbuhan berhabitus pohon. Padatingkat semai didominasi Nephelium sp., kemudian jenis Heveabrasiliensis mendominasi tingkat pancang dan tingkat tiang danjenis Alseodaphne sp. yang dominan pada tingkat pohon.

c. Keragaman hayati (biological index)Berbagai nilai indeks keragaman hayati (biological index)

tumbuhan berhabitus pohon di setiap lokasi menurut tingkat

pertumbuhannya disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7Berbagai Indeks Biologi Tumbuhan Menurut Tingkat Pertumbuhan

No. Tingkat Pertumbuhan R' E H'1. Semai 2,84 0,74 2,45

2. Pancang 5,46 0,90 3,22

3. Tiang 4,38 0,89 2,29

4. Pohon 2,97 0,92 2,36Sumber : Hasil Observasi Konsultan, 2016

Page 39: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 14

Secara umum, indeks keanekaragaman jenis setiap tingkat

pertumbuhan tergolong sedang (H’ berkisar antara 2,0 - < 3,0),

kecuali untuk tingkat pancang tergolong tinggi (H’ ≥ 3,0).

d. Vegetasi BudidayaDi sekitar lokasi quary untuk pembangunan PLTA Batang Toru

dijumpai flora yang berupa tanaman pertanian sebagaimana

disajikan pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8Jenis Tanaman Budidaya di Lokasi Quary

No. Nama Tanaman (Indonesia) Nama Latin1. Durian Durio zibethinus

2. Coklat Theobroma cacao

3. Salak Salacca zalacca

4. Kelapa Sawit Elaies guinensis Jackq.

5. Karet Hevea brasiliensis

6. Kayu Manis Cinnamomum verum

7. Kemiri Aleurites moluccana

8. Duku Lansium Domesticum

9. Pinang Areca catechu

10. Kopi Coffea arabica

11. Padi Oryza sativa

12. Cabe Capsicum annuum

13. Timun Cucumis sativus

14. Lamtoro Leucaena glauca

15. Kacang Panjang Vigna unguiculata sesquipedalis

16. Ubi Kayu Manihot utilisima

17. Petai Parkia speciosa

18. Jengkol Archidendron pauciflorumSumber : Hasil Pengamatan Konsultan, 2016.

3.2.2. Faunaa. Fauna Teresterial

Vegetasi alami di lokasi quary merupakan habitat bagi satwa liar.

Dari 15 jenis mamalia yang teridentifikasi pada saat studi,

terdapat 3 jenis yang tergolong dilindungi, yaitu siamang

Page 40: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 15

(Hylobates syndactylus), kukang atau malu-malu (Nycticebus

coucang), dan trenggiling (Manis javanica). Distribusi dan status

konservasi setiap satwa mamalia yang dijumpai di setiap lokasi

kajian secara detil disajikan pada Tabel 3.9.

Pada lokasi kajian ditemukan 30 jenis aves, dimana secara

nasional terdapat 4 jenis burung yang dilindungi menurut PP No 7

Tahun 1999, yaitu elang-ular bido (Spilornis cheela), rangkong

badak (Buceros rhinoceros), kipasan belang (Rhipidura javanica),

dan burung madu (Anthreptes spp.). Sebaran dan status

perlindungan seluruh jenis aves yang ditemukan di setiap lokasi

studi disajikan pada Tabel 3.10.

Lokasi kajian juga merupakan habitat yang baik bagi satwa

hervetofauna, dimana sebanyak 18 jenis satwa hervetofauna

ditemukan yang terdiri dari 9 jenis satwa amfibi dan 9 jenis satwa

reptil. Berdasarkan PP No 7 Tahun 1999, secara nasional terdapat

1 dari 18 jenis hervetofauna tersebut yang dilindungi, yakni ular

sawah (Python reticulatus). Status dan sebaran seluruh jenis

hervetofauna yang dijumpai di setiap lokasi studi secara detail

disajikan pada Tabel 3.11.

Page 41: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 16

Tabel 3.9Satwa Mamalia Yang Dijumpai Di Lokasi Kajian Beserta Sebaran Dan Status Perlindungannya

No Nama Latin Nama Indonesia Sumber Indonesia IUCN1. Soricidae Celurut IM Tidak dilindungi None2. Pteropus vampyrus Kalong Besar KL Tidak dilindungi Near Threatened3. Chiroptera Kelelawar IM Tidak dilindungi None4. Macaca fascicularis Monyet ekor-panjang KL Tidak dilindungi Least Concern5. Macaca nemestrina Beruk IM Tidak dilindungi Vulnerable6. Presbytis melalophos Panaccak, kera IM Tidak dilindungi Endangered7. Hylobates syndactylus Siamang S Dilindungi Endangered8. Nycticebus coucang Kukang, malu-malu IM Dilindungi Endangered9. Manis javanica Trenggiling IM Dilindungi Vulnerable

10. Ratufa affinis Tupai KL Tidak dilindungi Critically Endangered11. Sundasciurus lowii Tupai KL Tidak dilindungi Endangered12. Sundasciurus tenuis Tupai KL Tidak dilindungi Near Threatened13. Leopoldamys sabanus Tikus hutan IM Tidak dilindungi Least Concern14. Paradoxurus sp Musang IM Tidak dilindungi Least Concern15. Sus scrofa Babi Hutan J Tidak dilindungi Least Concern

Keterangan:IM = Informasi Masyarakat; KL = Kenampakan Langsung; J = Jejak; Bl = Bulu; S = Suara; N = Sarang (nest)

Tabel 3.10Satwa aves yang dijumpai dilokasi kajian beserta sebaran dan status perlindungannya

No. Suku Spesies Nama Indonesia Sumber Indonesia IUCN1. Accipitridae Spilornis cheela Elang-ular Bido IM Dilindungi Least Concern2. Phasianidae Caloperdix sp. Puyuh IM Tidak dilindungi None3. Phasianidae Gallus sp. Ayam Hutan IM Tidak dilindungi None4. Columbidae Treron spp. Punai IM Tidak dilindungi None5. Psittacidae Loriculus galgulus Serindit Melayu KL Tidak dilindungi Least Concern

Page 42: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 17

No. Suku Spesies Nama Indonesia Sumber Indonesia IUCN6. Cuculidae Phaenicophaeus sp. Kadalan IM Tidak dilindungi None7. Apodidae Collocalia spp. Walet KL Tidak dilindungi None8. Hemiprocnidae Hemiprocne sp. Tepekong KL Tidak dilindungi Least Concern9. Meropidae Merops spp. Kirik-kirik KL Tidak dilindungi None10. Bucerotidae Buceros rhinoceros Rangkong badak KL Dilindungi Near Threatened11. Capitonidae Megalaima spp. Takur S Tidak dilindungi Least Concern12. Picidae Picus spp. Pelatuk IM Tidak dilindungi Least Concern13. Eurylaimidae Eurylaimus spp. Sempur-hujan IM Tidak dilindungi Near Threatened14. Hirundinidae Hirundo spp. Layang-layang KL Tidak dilindungi None15. Chloropseidae Chloropsis spp. Cica-daun KL Tidak dilindungi Least Concern16. Pycnonotidae Pycnonotus goiavier Merbah Cerukcuk KL Tidak dilindungi Least Concern17. Pycnonotidae Pycnonotus spp. Merbah KL Tidak dilindungi None18. Timaliidae Trichastoma sp. Pelanduk KL Tidak dilindungi Least Concern19. Timaliidae Malacopteron sp. Asi KL Tidak dilindungi None20. Timaliidae Garrulax sp. Poksai IM Tidak dilindungi None21. Sillviidae Orthotomus spp. Cinenen KL Tidak dilindungi None22. Sillviidae Prinia sp. Perenjak IM Tidak dilindungi None23. Muscicapidae Ficedula spp. Sikatan S Tidak dilindungi None24. Muscicapidae Rhipidura spp. Kipasan S Tidak dilindungi Least Concern25. Muscicapidae Rhipidura javanica Kipasan Belang KL Dilindungi Least Concern26. Turdidae Enicurus velatus Meninting Kecil IM Tidak dilindungi Least Concern27. Sillviidae Orthotomus ruficeps Cinenen Kelabu KL Tidak dilindungi Least Concern28. Nectariniidae Anthreptes spp. Burung-madu KL Dilindungi None29. Ploceidae Lonchura punctulata Bondol Peking KL Tidak dilindungi Least Concern30. Dendronanthus indicus Tidak dilindungi Least Concern

Keterangan: IM = Informasi Masyarakat; KL = Kenampakan Langsung; J = Jejak; Bl = Bulu; S = Suara; N = Sarang (nest)

Page 43: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 18

Tabel 3.11Satwa Hervetofauna Yang Dijumpai Di Lokasi Kajian Beserta Sebaran Dan Status Perlindungannya

KELAS ORDO SUKU No. SPESIES Nama Indonesia Sumber INDONESIA IUCN

Amfibi Anura Bufonidae 1. Phrynoidis aspera Kodok puru sungai KL TL Least Concern

Anura Bufonidae 2. Phrynoidis juxtaspera Kodok puru besar KL TL Least Concern

Anura Bufonidae 3. Duttaphrynusmelanostictus

Katak puru asia KL TL Least Concern

Anura Dicroglossidae 4. Fejervarya cancrivora Katak hijau KL TL Least Concern

Anura Dicroglossidae 5. Fejervarya limnocharis Katak tegalan KL TL Least Concern

Anura Ranidae 6. Rana spp Kongkang kolam IM TL Least Concern

Anura Ranidae 7. Odorrana hosii Kongkang racun KL TL Least Concern

Anura Rhacophoridae 8. Polypedates leucomystax Katak bergaris S TL Least Concern

Anura Rhacophoridae 9. Rhacophorus spp Katak pohon IM TL Least Concern

Reptil Lacertilia Agamidae 10. Calotes versicolor Bunglon kampung KL TL None

Lacertilia Agamidae 11. Bronchocela cristatella Bunglon hijau KL TL None

Lacertilia Agamidae 12. Draco melanopogon Cicak terbang KL TL None

Lacertilia Gekkonidae 13. Hemidactylus frenatus Cicak rumah KL TL Least Concern

Lacertilia Scincidae 14. Eutropis multifasciata Kadal biasa KL TL None

Lacertilia Varanidae 15. Varanus salvator Biawak IM TL Least Concern

Ophidia Colubridae 16. Ahaetulla prasina Ular pucuk hijau IM TL Least Concern

Ophidia Pythonidae 17. Python reticulatus Ular sawah IM DL None

Testudina Geoemydidae 18. Cuora amboinensis Kuya batok IM TL NoneKeterangan: IM = Informasi Masyarakat; KL = Kenampakan Langsung; J = Jejak; Bl = Bulu; S = Suara; N = Sarang (nest)

TL = tidak dilindungi; DL = dilindungi

Page 44: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 19

3) Biota Perairan (Biota Aquatic)Biota perairan diklasifikasikan menurut ukuran, sifat hidup, dan

habitatnya menjadi tiga kelompok besar, yaitu plankton, benthos,

dan nekton (ikan).

1. PlanktonTabel 3.12

Jenis-jenis Plankton di Aek Malakkut, 2016No Kelas Famili Genus Bio-1 Bio-2

Fitoplankton1.

Bacillariophyceae

Coscinodiscaceae Coscinodiscus 37 322. Cymbellaceae Cymbella 23 333.

Fragilariaceae

Tabellaria 38 474. Fragilaria 58 385. Neidium 416. Navicula 47 287. Pinnularia 32 398. Nitzschiaceae Nitzschia 53 369. Surirellaceae Surirella 41 48

10.Chorophyceae

Desmidiaceae Staurastrum 28 2211. Zygnemataceae Spyrogira 113 8712. Cyanophyceae Chroococcaceae Chroococcus 45 3713. Cladophoraceae Calothrix 39 2814. Xantophyceae Tribonemataceae Tribonema 54 4215. ZOOPLANKTON16. Cladocera Bosminidae Bosmina 21 1617. Holotrichida Holophydae Prorodon 818. Monogononta Brachionidae Brachionus 18 13Jumlah Taksa 15 18Jumlah Kelimpahan (Ind/L) 647 595Indeks Keanekaragaman Shanon_Wienner (H’) 2,597 2,719Indeks Keseragaman (E) 0,959 0,941

Bio-1 : Lokasi Sebelum QuaryBio-2 : Lokasi Setelah Quary

Page 45: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 20

2. BenthosTabel 3.13

Jenis-jenis Benthos di Aek Malakkut, 2016No. Kelas Family Genus Bio-1 Bio-21. Crustaceae Palaemonidae Palaemonetes 15 92. Elmidae Macronychus 123. Athericidae Atherix 6 114. Ephemerellidae Ephemerella 95. Hydrometriidae Hydrometra 11 86. Lestidae Lestes 5 97. Hydropsychidae Hydropsyche 11 88. Gastropoda Pleurocerida Goniobasia 6 129. Ampullariidae Pila 9

JUMLAH TAKSA 7 8JUMLAH KEPADATAN (Ind/m2) 63 78INDEKS KEANEKARAGAMAN (H`) 1,878 2,067INDEKS KESERAGAMAN (E) 0,965 0,994

Bio-1 : Lokasi Sebelum QuaryBio-2 : Lokasi Setelah Quary

3. Nekton

Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan pada lokasi

PLTA Batang Toru (Sungai Batangtoru dan Aek Malakkut)

memperlihatkan bahwa jenis-jenis ikan yang terdapat di

sungai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14Jenis-jenis Ikan pada Sungai Batangtoru dan

Aek Malakkut, 2016No. Nama Lokal Nama Ilmiah

1. Gabus Ophiocepalus striatus2. Dundung Anguilla bicolar3. Jurung Pantius gonionatus4. Sepat Trichogaster pestoralis5. Baung Macrones nemurus6. Udang Macrobrachium equidens7. Haporas Rasbora api

8. Cancan Spesies A9. Lelan Spesies B

10. Lapan Spesies CSumber : Hasil Observasi Konsultan, 2016

Page 46: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 21

3.3. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya

3.3.1. Demografi Wilayah Studi

1. Kondisi Eksisting Lokasi Quary dan Gambaran UmumKependudukan serta Lokasi Studi

Rencana lokasi quary bagi rencana pembangunan PLTA Batang

Toru telah ditetapkan berada di wilayah Desa Marancar Godang

Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan. Rencana

lokasi quary sebelumnya berada di wilayah Desa Sitandiang

Kecamatan Sipirok dan Desa Sipenggeng Kec. Batangtoru.

Menurut aparat Desa Marancar Godang (Kaur Pemerintahan

Desa Marancar Godang), jarak lokasi quary dengan pemukiman

penduduk Desa Marancar Godang diprakirakan ± 2 km. Kondisi

eksisting rencana lokasi quary saat ini merupakan area lereng

dan juga berbentuk tebing, sebahagian area persawahan di

sekitar tebing dengan sistem terasering, dan area perkebunan

milik masyarakat. Menurut warga sekitar, area lokasi adalah

milik perorangan. Namun demikian, menurut aparat desa dan

tokoh masyarakat setempat, walaupun area tersebut adalah

milik perorangan, maka pihak pemrakarsa harus melakukan

silaturahmi atau permisi kepada Raja Luat Marancar sebagai

pemegang hak ulayat di wilayah tersebut sebelum melakukan

kegiatan konstruksi. Raja luat untuk wilayah Marancar adalah

marga Siregar sebagai keturunan pemegang hak ulayat di

wilayah tersebut

Gambaran rinci mengenai jumlah penduduk, kepadatan dan

rumah tangga di Desa Marancar Godang tertera secara rinci

pada tabel berikut.

Page 47: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 22

Tabel 3.15Gambaran Umum Kependudukan di Lokasi Studi

No Keterangan Desa Marancar Godang1 Jumlah Penduduk ( jiwa )

Laki-laki : 290 Perempuan : 283

573

2 Luas (Km2) 12

3 Jarak menuju IbukotaKecamatan

0,20

4 Kepadatan Penduduk(jiwa/km2)

47,75

5 Jumlah Rumah Tangga (RT) 141

6 Rata-rata Anggota RT 4,06

Sumber : Kecamatan Marancar Dalam Angka 2015

Berdasarkan kategori kepadatan penduduk dengan mengacu

pada kriteria kepadatan penduduk berdasarkan UU No.56 Prp

Tahun 1960, maka kepadatan penduduk pada Desa Marancar

Godang termasuk kategori tidak padat (sampai 50 jiwa tiap

kilometer persegi).

2. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Berdasarkan struktur umur, penduduk di Kecamatan Marancar

didominasi kelompok umur produktif (15 - 64 thn) 59,88%,

dan usia belum produktif (0-14 tahun) mencapai 36,18%, dan

usia tidak produktif (usia ≥ 65 tahun) mencapai 3,93%. Data

rinci tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.16Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kec. Marancar

No Kelompok Umur Kecamatan Marancar %1 0 – 4 1.189 36,182 5 – 9 1.1293 10 – 14 1.1214 15 – 19 983 59,885 20 – 24 7506 25 – 29 6537 30 – 34 6078 35 – 39 574

Page 48: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 23

No Kelompok Umur Kecamatan Marancar %9 40 – 44 55110 45 – 49 53111 50 – 54 46612 55 – 59 34913 60 – 64 22914 65 – 69 158 3,9315 70 – 74 11016 75+ 106

TOTAL 9.506 100.0Sumber : Kecamatan Marancar Dalam Angka 2015

Data kependudukan tersebut menunjukkan bahwa di wilayah

kecamatan tersebut terdapat kelompok umur produktif relatif

tinggi. Kebutuhan tenaga kerja pada setiap tahapan kegiatan

rencana pembangunan ini dapat memanfaatkan tenaga kerja

lokal sebagai bagian dari pemberdayaan komunitas lokal.

Rekrutmen tenaga kerja lokal harus disesuaikan dengan

kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan untuk setiap jenis

kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan.

Dari segi rasio ketergantungan (depedency ratio), sesuai dengan

data struktur penduduk berdasarkan kelompok umur tersebut,

maka rasio ketergantungan adalah sebesar 67%. Angka tersebut

menunjukkan bahwa setiap 100 orang yang berusia kerja

(dianggap produktif) mempunyai beban tanggungan sebanyak

67 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif

lagi.

3. Sarana PendidikanKeberadaan sarana pendidikan merupakan kebutuhan dasar

bagi terbangunnya sumber daya manusia yang cerdas. Pada

lokasi Kecamatan Marancar, tersedia sarana pendidikan tingkat

dasar hingga tingkat atas. Data rinci sarana pendidikan untuk

setiap kecamatan di lokasi studi ditampilkan pada tabel berikut.

Page 49: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 24

Tabel 3.17Ketersediaan Sarana Pendidikan di Kecamatan Marancar

No SD SMP SMANegeri/Swasta/

Sederajad1 SD N.101390 Pasar

SempurnaSMP Negeri 1Marancar

SMK Negeri 1Marancar

2 SD N.101400 NajuMambe

SMP Negeri 2Marancar

MAS DarulAkhiroh

3 SD N.101410 Haunatas MTs AsysyukriyahMarancar

4 SD N.101550 gapuk MTs DarulAkhiroh5 SD N.101430 huraba

6 SD N.101570 MarancarGodang

7 SD N.101450 Aek Sabaon8 SD N.101460 Janji

Manaon9 SD N.101470 Gapuk

Batu10 SD N.101480 Pasar

Sempurna11 SD N.101490 Sugi Tonga12 SD N.101500

Simaninggir13 SD N.101510

Muhammadiah AekSabaon

Sumber : Kecamatan Marancar Dalam Angka Tahun 2015.

Ketersediaan sarana pendidikan tersebut membantu warga

untuk akses yang lebih mudah mengenyam pendidikan pada

setiap tingkatan. Dengan demikian, diharapkan warga memiliki

wawasan yang lebih luas.

4. Mata Pencaharian PendudukPertanian adalah mata pencaharian utama warga di Desa

Marancar Godang dan juga pada Kecamatan Marancar.

Berdasarkan wawancara dengan salah seorang petani warga

Desa Marancar Godang, pertanian yang dominan dikelola warga

desa adalah jenis tanaman perkebunan rakyat, antara lain;

karet, kakao, kopi, kelapa sawit. Terdapat juga beberapa warga

yang menanam salak dan juga memiliki durian, maupun

manggis di kebun mereka. Selain itu juga terdapat beberapa

Page 50: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 25

warga yang menanam padi (sawah dan ladang), serta palawija

(antara lain; jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang

kedelai). Selain itu, warga Desa Marancar Godang juga

memelihara beberapa jenis hewan kategori unggas dan ternak

sapi/kerbau serta kambing.

Pertanian juga merupakan mata pencaharian utama di

Kecamatan Marancar. Data BPS Kecamatan Marancar tahun

2015 menunjukkan bahwa tanaman yang relatif luas

dibudidaya warga adalah jenis perkebunan rakyat dan juga padi

sawah. Data rinci lahan pertanian di Kecamatan Marancar

tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.18Luas Lahan Pertanian Padi dan Perkebunan Rakyat

di Kecamatan Marancar

No Jenis Pemanfaatan Luas Panen (Ha)1 Padi sawah 2.4982 Padi ladang 83 Karet 6874 Kelapa sawit 125 Kopi 306 Kelapa 31247 Kakao 3198 Kulit manis 769 Aren 60

Sumber : Kecamatan Marancar Dalam Angka Tahun 2015

Pertanian dan beberapa kegiatan lain terkait perkebunan

menjadi mata pencaharian dominan tidak hanya wilayah

Kecamatan Marancar, melainkan juga pada tingkat Kabupaten

Tapanuli Selatan secara umum. Mengacu pada data BPS

Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka Tahun 2015, jenis

lapangan pekerjaan bidang pertanian, perkebunan (juga

perikanan) menduduki posisi 71,24% dari jumlah tenaga kerja

yang berusia 15 tahun ke atas. Data mengenai lapangan

pekerjaan ditampilkan dalam tabel berikut.

Page 51: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 26

Tabel 3.19Persentase (%) Penduduk yang Berumur 15 tahun ke Atas

yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu menurut LapanganPekerjaan Utama

No Lapangan Pekerjaan Utama Jumlah1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, perburuan

dan Perikanan.71,24

2 Pertambangan dan Penggalian 0,273 Industri 3,304 Listrik, Gas dan Air 0,455 Konstruksi 1,516 Perdagangan besar, eceran, rumah makan dan

jasa akomodasi12,50

7 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 3,378 Lembaga keuangan, usaha persewaan

bangunan dan jasa perusahaan.0,35

9 Jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan 6,99Jumlah 100,00

Sumber: BPS-Survei Angkatan Kerja Nasional Bulan Agustus 2014/Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka 2015

3.3.2. Sosial Ekonomi

1. Karakteristik Responden dan Informan; populasi dansample,wawancara mendalam dan proses studi lapangan

1.1. Metode dan Proses Lapangan

Populasi dan sampel

Populasi dalam studi ini didasarkan pada jumlah rumah

tangga (RT) sebagai unit sampel di Desa Marancar Godang

sebagai lokasi rencana quary. Jumlah RT di Desa

Marancar Godang sebesar 141 RT (berdasarkan data BPS

Kecamatan Marancar Dalam Angka 2015). Jumlah sampel

ditetapkan 50% dari jumlah populasi tersebut. Sehingga,

jumlah sampel adalah: 141 x 50% = 70,5 responden.

Jumlah tersebut digenapkan menjadi 71 responden

sebagai sampel dalam studi ini. Dalam satu rumah tangga

hanya diambil satu orang sebagai responden, dapat terdiri

dari Ayah, Ibu atau diwakilkan oleh anak mereka yang

Page 52: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 27

telah dewasa (>17 tahun). Sampel ditetapkan secara

purposive sampling dalam populasi tersebut.

Wawancara mendalam

Sementara itu, wawancara mendalam dilakukan kepada

aparat desa (Kaur pemerintahan Desa Marancar Godang)

dan dua orang warga pemilik sawah di sekitar lokasi

quary, dan juga beberapa warga masyarakat desa yang

mengetahui tentang peranan Raja Luat Marancar sebagai

pemegang hak ulayat di wilayah Marancar.

Wawancara mendalam dilakukan untuk menginventarisir

aspirasi dan mencari solusi pemecahan masalah dari sisi

emic point of view. Studi ini mencoba menggali

management konflik lokal dari sudut pandang beberapa

warga pemilik lahan di sekitar area quary dan aparat desa

serta mengidentifikasi peranan pemegang hak ulayat di

wilayah tersebut.

Proses studi lapangan

Responden dalam studi ini sebanyak 71 responden.

Jumlah tersebut berdasarkan populasi Jumlah Rumah

Tangga di Desa Marancar Godang (141 RT berdasarkan

data BPS Kecamatan Marancar Dalam Angka 2015)

sebagaimana telah dicantumkan pada penjelasan populasi

dan sampel. Studi lapangan juga dilakukan dengan

meninjau lokasi quary dan mengamati daerah sekitar

lokasi untuk mencermati pemanfaatan lingkungan sekitar

oleh warga lokal. Area sekitar adalah pertanian warga

dalam bentuk penanaman padi sawah, kebun karet dan

juga area perbukitan. Area sawah yang ada di sekitar

lokasi quary, menurut pemilik sawah tidak akan

mengganggu bagi praktik persawahan, sebab sumber air

mereka bukan berasal dari areal yang diambil tanahnya

bagi kebutuhan quary.

Page 53: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 28

Pengumpulan data kuesioner dilakukan pada warga di

Desa Marancar Godang dengan bantuan para enumerator.

Wawancara juga dilakukan pada aparat desa, warga desa

lainnya dan pemilik lahan sawah di area sekitar quary.

1.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan jenis kelamin, dari 71 responden, terdiri dari

laki-laki 54,9% (39 responden) dan perempuan 45,1% (32

responden). Berdasarkan pada status perkawinan,

terdapat 5,6% (4 responden) yang belum menikah, dan

85,9 % (61 responden) telah menikah, dan 8,5% (6

responden) yang berstatus duda/janda.

Berdasarkan usia, 4 kategori responden terbesar adalah;

terbesar pertama responden berusia 31 – 40 tahun

sebesar 32.4%, posisi kedua responden berusia 51 – 60

tahun sebesar 19,7%, posisi ketiga responden berusia 41 –

50 tahun, dan posisi terbesar keempat adalah kategori

responden berusia 21 – 30 tahun sebesar 14,1%. Rincian

responden berdasarkan asal desa ditampilkan dalam tabel

berikut.

Tabel 3.20Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia responden F %1 20 – 30 tahun 10 14,12 31 – 40 tahun 23 32,43 41 – 50 tahun 13 18,34 51 – 60 tahun 14 19,75 61 – 70 tahun 9 12,76 >70 tahun 2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Berdasarkan etnis, responden didominasi oleh etnis

Mandailing/Angkola sebanyak 91,5% (65 responden),

Jawa 5,6% (4 responden), Minangkabau 1,4% (1

Page 54: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 29

responden), dan Sunda 1,4% (1 responden). Rincian

ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.21Distribusi Responden Berdasarkan Etnis

No Etnis responden F %1 Mandailing/Angkola 65 91,52 Jawa 4 5,63 Minangkabau 1 1,44 Sunda 1 1,4

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Berdasar pada data pendidikan terakhir responden,

dominan responden tamat SLTP sebanyak 46,5%, lalu

posisi kedua responden tamat SLTA/sederajad, 25,4%.

Posisi ketiga adalah tamatan akademi 22,5%, kemudian 2

posisi terbawah adalah tamat SD dan responden tamat

perguruan tinggi/S1 dengan jumlah sebanyak masing-

masing 2,10% tamat SD/sederajad, keduanya masing-

masing 2,8%. Karakteristik responden berdasar tingkat

pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.22Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NoTingkat pendidikan terakhir

responden F %1 Tidak tamat SD 0 0,02 Tamat SD 2 2,83 Tamat SLTP/sederajat 33 46,54 Tamat SLTA/sederajat 18 25,45 Tamat akademi/D3 16 22,56 Perguruan tinggi S1/S2/S3 2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Berdasarkan lama menetap di lokasi studi, sebagaimana

pengakuan responden, maka dominan responden telah

menetap di lokasi tersebut lebih dari 20 tahun sebanyak

62% (44 responden). Beberapa responden mengatakan

Page 55: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 30

telah lahir di desa tersebut. Rincian lama menetap

responden tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.23Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menetap

di Lokasi Studi

No Lama Menetap Responden Di Desa F %1 Kurang dari 1 tahun 0 0,02 1 hingga 5 tahun 3 4,23 6 tahun hingga 10 tahun 8 11,34 11 tahun hingga 15 tahun 8 11,25 16 tahun hingga 20 tahun 8 11,36 >20 tahun 44 62,0

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Mengacu pada jumlah anak responden, sebagaimana yang

disampaikan para responden, didominasi jumlah 4 orang

anak sebanyak 29,6%, posisi kedua adalah responden

dengan 3 orang anak sejumlah 22,5%. Selain itu terdapat

juga responden yang memiliki 12 orang anak sebanyak

1,4%. Rincian distribusi jumlah anak responden

ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.24Banyaknya Penghuni Rumah Resonden

No Banyaknya Jumlah AnakResponden F %

1 Belum memiliki anak/belumberkeluarga

9 12,7

2 1 orang 5 7,03 12 orang 1 1,44 2 orang 6 8,55 3 orang 16 22,56 4 orang 21 29,67 5 orang 6 8,58 6 orang 4 5,69 8 orang 1 1,410 9 orang 2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016.

Page 56: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 31

2) Sumber Pendapatan dan Penghasilan serta PengeluaranResponden

Mengacu pada data lapangan dari 71 kuesioner, terlihat

bahwa sumber pendapatan utama responden adalah

petani 69% (49 responden). Posisi terbesar kedua adalah

wiraswasta. Posisi terbesar ketiga adalah mocok-mocok

sebesar 4,2%. Data rinci sebagaimana terlihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 3.25Sumber Pendapatan Utama Responden di Lokasi Studi

No Sumber Pendapatan Utama Responden F %

1 PNS 2 2,82 Pedagang 2 2,83 Pensiunan 0 0,04 Karyawan swatsa 0 0,05 Wiraswasta 5 7,06 Mocok-mocok 3 4,27 Petani 49 69,08 Jasa 1 1,49 Agen hasil tani 2 2,810 ABRI/Polisi 0 0,011 Buruh harian/buruh tani 4 5,612 Lainnya:

- belum bekerja 1 1,4- guru honor 1 1,4- supir 1 1,4

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Sebahagian responden juga memiliki pendapatan

tambahan, yaitu sebanyak 12 responden (16,9%). Dari

jumlah 12 responden tersebut, jika dicermati

persentasenya berdasarkan total 12 responden, maka

dominan penghasilan tambahannya berasal dari

pemberian anak, yaitu 6 responden (50%). Pendapatan

tambahan tersebut berasal dari hasil pekerjaan

Page 57: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 32

sampingan, hasil tani/kebun dan juga hasil berdagang.

Data rinci ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.26Sumber Pendapatan Tambahan Responden di Lokasi Studi

No Sumber Pendapatan TambahanResponden F %

1 Ya, dari bungatabungan/deposito 0 0

2 Ya, dari penghasilan isteri/anak 1 1,43 Ya, pekerjaan sampingan 1 1,44 Ya, dari hasil dagang 2 2,85 Ya, dari hasil tani 2 2,86 Ya, dari pemberian anak 6 8,5

Total 12 16,9Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Berdasar pada pendapatan utama dan tambahan sebagaimana

dalam dua tabel di atas, menurut pengakuan responden,

kategori rata-rata penghasilan responden dominan berada pada

kategori Rp. 500.000,- hingga Rp.1.000.000,- sebesar 63,4%

(45 responden). Data rinci ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.27Penghasilan Responden di Lokasi Studi

No Kategori Penghasilan Responden F %1 Tidak bersedia memberi tahu 4 5,62 <Rp.500.000,- 10 14,13 >Rp 500.000 s.d Rp 1.000.000 45 63,44 >Rp 1.000.000 s.d Rp 2.000.000 6 8,55 >Rp 2.000.000 s.d Rp 3.000.000 3 4,26 >Rp 3.000.000 s.d Rp 4.000.000 2 2,87 >Rp 4.000.000 s.d Rp 5.000.000 1 1,4

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2015

Para responden mengatakan bahwa penghasilan mereka

dominan dari hasil pertanian/perkebunan. Dengan

kondisi penghasilan itu, responden memiliki pengeluaran

yang juga bervariasi. Beberapa responden terlihat dapat

melakukan penyimpanan uang, namun ada juga yang

Page 58: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 33

memiliki pengeluaran lebih dari penghasilannya. Bagi

responden ini, hal tersebut terjadi karena menggunakan

dananya sebagai modal membeli pupuk keperluan rumah

tangganya. Mereka dapat menghutang di toko pupuk

ataupun di warung jika memenag itu terpaksa dilakukan.

Data pengeluaran responden tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.28Pengeluaran Responden di Lokasi Studi

No Kategori Pengeluaran Responden F %1 Tidak bersedia memberi tahu 4 5,63 <Rp.500.000,- 10 14,1

>Rp 500.000 s.d Rp 1.000.000 32 45,14 >Rp 1.000.000 s.d Rp 2.000.000 20 28,25 >Rp 2.000.000 s.d Rp 3.000.000 3 4,26 >Rp 3.000.000 s.d Rp 4.000.000 1 1,47 >Rp 4.000.000 s.d Rp 5.000.000 1 1,4

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

3)Kesempatan Kerja dan Kesempatan BerusahaKesempatan kerja yang dimaksud dalam hal ini diartikan

sebagai peluang kerja, yaitu bidang pekerjaan yang

memungkinkan atau dapat memberikan peluang kerja

bagi warga masyarakat di wilayah studi. Berdasarkan

pada rencana lokasi quary di wilayah studi, kesempatan

kerja yang dapat dimanfaatkan warga sekitar adalah

terutama pada peluang kerja masa konstruksi. Peluang

kerja tersebut dapat dimanfaatkan warga sekitar,

khususnya usia produktif yang sedang menganggur atau

yang sedang menunggu kesempatan kerja. Data usia

produktif di Kecamatan Marancar menurut BPS

Kecamatan Marancar adalah 5.693 jiwa (59,88%) dari

seluruh penduduk di tingkat kecamatan (BPS: Marancar

Dalam Angka 2015).

Page 59: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 34

Hasil wawancara mendalam dengan beberapa warga Desa

Marancar Godang dan juga tokoh masyarakat

menunjukkan bahwa mereka mengatakan jumlah tenaga

kerja yang terlibat dalam tahap pra konstruksi ini relatif

terbatas. Mereka berharap untuk kegiatan lain atau

sarana pendukung selama masa konstruksi selesai dapat

melibatkan pemuda setempat yang memenuhi kualifikasi

yang dibutuhkan. BerdaPara informan menyarankan agar

diberitahu spesifikasi tenaga kerja seperti apa yang

dibutuhkan dan menempelkan pengumuman penerimaan

tenaga kerja pada papan pengumuman di Kantor Desa

ataupun brosur dapat ditempelkan di Kantor Kepala Desa.

Terkait dengan kondisi ketenagaerjaan secara umum di

Kabupaten Tapanuli Selatan, data yang ada menunjukkan

bahwa kondisi ketenagakerjaan yang berstatus

pengangguran terbuka didominasi oleh mereka yang

tamat SLTA. Tabel rinci ditampilkan berikut ini.

Tabel 3.29Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas YangTermasuk Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Tertinggi Yang Ditamatkan

No Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah1 Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat

SD/SD 25,30

2 SLTP 20,203 SLTA 24,644 SMK 18,895 Diploma I/II/III 2,626 Akademi/Universitas 8,35

Jumlah 100,0Sumber: Tapanuli Selatan Dalam Angka 2015

Page 60: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 35

3.3.3. Sosial Budaya

1) Struktur Sosial Budaya Lokal: dalihan na tolu danhatobangon

Tokoh adat/masyarakat di lokasi studi menjelaskan bahwa

masyarakat di wilayah mereka cenderung masih memegang teguh

adat istiadat dan sangat taat dalam menjalankan ibadah agama

Islam. Hasil wawancara dengan warga yang bermukim di sekitar

wilayah ini menunjukkan bahwa secara tradisional, orang-orang

Tapanuli Selatan yang berada di wilayah ini masih memegang

teguh sistem sosial mereka. Mereka masih mengamalkan dalihan

na tolu, yaitu tiga kelompok kerabat yang terdiri dari boru (pihak

kerabat pengambil isteri yang disebut juga sebagai kelompok wife

taker/WT), pihak mora (pihak kerabat pember isteri yang disebut

juga sebagai kelompok wife giver/WT) dan pihak kelompok

semarga yang disebut juga kahanggi atau dongan sabutuha. Tiga

kelompok kerabat ini merupakan sendi adat tradisional di

Tapanuli Selatan. Tiga kelompok kerabat ini juga merupakan

landasan dalam menentukan kedudukan setiap orang dalam

tatanan adat istiadat lokal.

Implementasi sistem sosial ini terlihat jelas dalam pelaksanaan

upacara adat, terutama dalam upacara perkawinan dan upacara

lain yang menggunakan adat lokal. Penggolongan setiap individu

atau keluarga ke dalam kelompok ini akan mewujudkan

keteraturan pelaksanaan upacara karena setiap orang akan

memahami hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan

posisi dan kedudukannya di dalam struktur adat setempat,

apakah dia sebagai boru atau mora atau kahanggi. Apabila

seorang individu termasuk dalam salah satu posisi tersebut

dengan serta merta menempati hak dan kewajiban tertentu,

inilah yang menyebabkan tatanan hubungan sosial berjalan

dengan lancar dalam jalinan kekerabatan atas dasar genealogis

Page 61: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 36

dan hubungan perkawinan. Inilah yang menyebabkan hampir

semua orang terikat dalam organisasi marga.

Sistem ini menunjukkan bahwa adat-istiadat adalah bagian dari

sebuah sistem kemasyarakatan untuk menciptakan keteraturan.

Pelibatan sistem sosial budaya lokal dalam perencanaan dan

pengelolaan lingkungan akan membantu dalam proses

keberhasilan pembangunan. Salah satu wujud konkrit tiga pilar

sosial di atas adalah dalam ritus-ritus adat dan agama. Ritus-

ritus yang cenderung masih dilakukan di lokasi studi adalah

ritus yang terkait dengan ’life cycle’ individu; kelahiran, cukuran,

sunatan/akil balik, pernikahan, tujuh bulanan, dan kematian.

Hasil wawancara mendalam menunjukkan bahwa ritus tersebut

sangat terkait dengan aspek religi. Pemimpin ritual cenderung

adalah pemuka agama seperti ulama atau ustadz (bagi kaum

muslim). Nuansa Islami sangat berperan dalam pelaksanaan

ritus tersebut. Tujuan utama ritus adalah mencapai kesehatan,

keselamatam dan keselarasan baik dalam level individu maupun

komunitas.

Konsep keselarasan ini menjadi bagian penting yang dapat

dikembangkan guna menjaga keseimbangan hubungan baik

antara warga masyarakat dengan pihak pemrakarsa. Masyarakat

lokal juga mengembangkan sebuah pola hubungan manajemen

konflik yang mendasarkan pada tiga pilar kelompok kerabat

dalam sistem sosial mereka terutama untuk hal yang terkait

kasus perdata dan juga masalah ringan di desa. Para tokoh

dalam struktur adat ini juga menjadi tokoh masyarakat yang di

desa/kelurahan masing-masing. Dalam konsep lokal, para

kelompok tokoh masyarakat ini juga didominasi oleh tokoh

agama dan juga para pendiri desa atau para tetua desa.

Satu konsep sistem sosial budaya lokal yang juga perlu dicermati

adalah peran tokoh dan penasehat adat yang disebut hatobangon,

harajaon dan orang kaya. Setiap wilayah memeiliki orang-orang

Page 62: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 37

yang termasuk dalam kategori ini. Tiga kategori tersebut bersifat

turun temurun dari garis genealogis tertentu. Terdapat juga

kategori yang disebut cerdik pandai dan alim ulama. Dua

kategori terakhir ini tidak ditetapkan berdasarkan unsur

genealogis melainkan dipilih oleh masyarakat secara musyawarah

mufakat. Mereka yang termasuk dalam kategori adalah para

aktor yang berperan dalam kehidupan masyarakat lokal di

Tapanuli Selatan. Tokoh-tokoh lokal ini cenderung menempati

posisi BPD dalam sistem pemerintahan desa, walaupun pada

beberapa lokasi lain mereka tidak duduk dalam sistem

pemerintahan desa yang formal.

2) Sumber Konflik dan Manajemen Konflik Lokal

Studi ini mengelaborasi potensi konflik terkait lokasi

pengambilan quary di Desa Marancar Godang. Isu yang muncul

terutama terkait masalah ganti rugi lahan. Isu tersebut telah

mengemuka sejak periode konsultasi publik di awal penyusunan

dokumen adendum Rencana Pembangunan PLTA Batang Toru

ini, yaitu utuk perubahan lokasi pengambilan quary. Isu lainnya

adalah masalah terkait gangguan pada produksi tanaman

pertanian dan juga kekhawatiran akan bahaya erosi dan juga

masalah transportasi yang akan mengganggu jalan desa dan isu

keamanan lalu lintas desa selama tahap pengambilan quary. Isu

lainnya adalah seputar limbah, pencemaran udara dan beberapa

isu lainnya sebagaimana tertera dalam tabel berikut.

Tabel 3.30Masalah Utama Menurut Responden yang Dapat Menimbulkan

Potensi Konflik antara Warga dengan Pemrakarsa

No Masalah Utama Menurut Responden yangDapat Menimbulkan Potensi Konflik F %

a Masalah ganti rugi lahan dan tanamtumbuh 10 14,1

b Masalah limbah dan pencemaran udara 2 2,8c Masalah pencemaran sumber air bersih

bagi warga - -

d Masalah terganggunya air irigasi bagi lahanpertanian - -

Page 63: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 38

No Masalah Utama Menurut Responden yangDapat Menimbulkan Potensi Konflik F %

e Masalah getaran ke pemukiman warga 1 1,4f Masalah kerusakan jalan dan terganggunya

lalu lintas di desa akibat truk yang lalulalang

8 11,3

g Masalah kecelakaan lalu lintas bagi anak-anak - -

h Masalah terganggunya produksi pertaniandi sekitar area quary - -

i Masalah kurangnya merekrut tenaga kerjalokal 1 1,4

j Lainnya (pilihan lebih dari satu,tuliskan): a, f 1 1,4 a,e,f 9 12,7 a,f,g,h,i 8 11,3 b,f,g,h,i 7 9,8 e,f,g,h 11 15,5 f,g,h,i 13 18,3

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Terkait dengan isu potensi konflik tersebut, warga menyatakan

jika ada masalah maka sebaiknya melibatkan tokoh lokal di desa.

Karakteristik tokoh yang paling dihormati warga menurut versi

responden ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.31Karakteristik Tokoh yang Paling dihormati Menurut Responden

No Karakteristik Tokoh Yang PalingDihormati F %

1 Kepala desa/pemerintah setempat 16 22,52 Tokoh Pemuda/OKP 0 03 Tokoh adat/masyarakat 29 40,84 Tokoh agama 12 16,95 Lainnya: kepala desa,tokoh adat,tokoh

agama 14 19,7

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Hasil wawancara mendalam menunjukkan beberapa nama tokoh

di setiap desa yang dapat dijadikan acuan awal untuk melakukan

pendekatan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.

Page 64: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 39

Tabel 3.32Tokoh Mayarakat/Tokoh Agama dan

Aparat Desa di Lokasi StudiNo Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama1. Anwar Juni Siregar2. Anwar Saleh Harahap3. Parlindungan Siregar4. Darwin Harahap5. Zulkifli Rambe6. Sulaiman Lubis7. Uten Siregar8. Ternama siregar

Sumber: Tabulasi kuesioner dan Wawancara, Mei 2016

Beberapa aktor yang dapat berperan menjembatani antara

masyarakat dan pemrakarsa tersebut dipercaya warga dapat

membantu mereka dalam penyelesaian beberapa masalah yang

diprediksi akan muncul. Namun, warga mengatakan bahwa tidak

semua masalah dapat diwakilkan, terutama terkait penanganan

ataupun proses kompensasi yang sebaiknya melibatkan pemilik

lahan langsung dari bangungan atau tanah pertanian. Penilaian

keyakinan sebagai perwakilan tersebut ditampilkan dalam tabel

berikut.

Tabel 3.33Pendapat Warga atas Tokoh Masyarakat dalam Penanganan

Masalah

NoPendapat Warga Atas Tokoh

Masyarakt Dalam PenangananMasalah Mereka

F %

1 Yakin 49 69,02 Yakin, tetapi tidak untuk semua hal 22 31,0

3 Kurang yakin 0 04 Tidak yakin 0 0

Total 71 100,.0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Para aktor lokal juga dapat berperan dalam membantu berdialog

dengan warga yang menolak jika tanah mereka terkena area

lokasi rencana kegiatan. Hal ini terlihat dari respon warga dalam

studi sebagaimana tertera pada Tabel berikut.

Page 65: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 40

Tabel 3.34Pendapat Responden Mengenai Pendekatan yang Dilakukan kepada

Masyarakat yang Menolak Tanahnya Terkena Lokasi Kegiatan

No Pendapat Responden Mengenai Model Pendekatan PadaWarga Yang Menolak Tanahnya Terkena Lokasi Kegiatan F %

1. Melibatkan tokoh/pemerintah untuk mendekati 68 95,8

2. Tidak perlu dipaksa untuk membebaskan/diganti rugi 1 1,43. Tidak perduli, bukan urusan saya 2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Kajian ini juga mengidentifikasi, bagaimana respon warga jika

pemrakarsa mengingkari janji yang telah disepakati bersama

warga. Jika pemrakarsa mengingkari janji maka warga akan

melakukan protes sebagaimana terlihat dalam Tabel berikut.

Tabel 3.35Respon Warga di Area Lokasi Quary Jika Pemrakarsa

Tidak Menepati Janji

No Apakah Anda Akan Melakukan ProtesJika Pemrakarsa Tidak Menepati Janji

F %

1. Ya 52 73,22. Tidak 19 26,83. Tidak tahu 0 0

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Cara protes yang dilakukan responden adalah mengajukan surat

protes langsung ke pemrakarsa. Rincian jawaban responden

tersaji pada tabel berikut.

Tabel 3.36Pendapat Warga Apakah Akan melakukan Protes dan Bentuk

Protes Apabila Janji Pemrakarsa Tidak Ditepati

No Apakah Anda Akan Melakukan Protes JikaPemrakarsa Tidak Menepati Janji

F %

1 Mengajukan surat protes langsung padapemrakarsa 48 67,6

2 Mengadu pada polisi/aparat penegak hukum 4 5,63 Demonstarsi bersama warga lain 0 04 Memberitakan di media massa 0 05 Lainnya: belum tahu, lihat kondisinya nanti 19 26,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Page 66: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 41

Kajian ini juga mengidentifikasi bagaimana mekanisme

penyelesaian konflik dari sudut pandang responden. Hal ini

penting untuk pemrakarsa sebagai masukan dalam penyelesaian

masalah di kemudian hari. Hasil studi menunjukkan bahwa

warga dominan menghendaki dispute itu diselesaikan secara

musyawarah mufakat.

Tabel 3.37Solusi Penyelesaian Masalah Kompensasi

menurut Responden

No Solusi Pemecahan Masalah MenurutResponden F %

1. Musyawarah dengan pemrakarsamelibatkan tokoh masyarakat 65 91,5

2. Mencoba musyawarah, jika gagal akan kejalur hukum 2 2,8

3. Mencoba musyawarah, jika gagal akan kejalur hukum 4 5,6

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

3) Sikap dan Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat di area sekitar

loksi kegiatan PLTA Batang Toru menyatakan sangat setuju

sebesar 14,1% dan setuju 85,9% dengan rencana pembangunan

PLTA, sebagaimana yang ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.38Tanggapan Responden Terhadap Rencana Pembangunan

PLTA Batang Toru

No Tanggapan responden F %

1 Sangat setuju 10 14,12 Setuju 61 85,93 Kurang setuju, alasan …… 0 0

4 Tidak setuju, alasan …… 0 0

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Page 67: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 42

Khusus untuk rencana lokasi quary, hasil studi menunjukkan

bahwa terdapat 1,4% (1 responden) yang kurang setuju, dengan

alasan apabila dampak negatifnya tidak dapat ditanggulangi oleh

pemrakarsa. Rincian data tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.39Tanggapan Responden Terhadap Rencana Lokasi

Pengambilan Quary di Desa Marancar Godang

No Tanggapan Responden F %

1 Sangat setuju 8 11,3

2 Setuju 56 78,93 Kurang setuju, alasan …… 1 1,4

4 Tidak setuju, alasan …… 0 0

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Sikap setuju tersebut di atas juga tercermin dari tanggapan

responden apabila lokasi pengambilan quary berada di

lahan/rumah mereka. Sikap responden tersebut ditampilkan

dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.40Tanggapan Responden Jika Lahan Terkena Lokasi Rencana

Pengambilan Quary

NoTanggapan responden jika

lahan/rumah terkena lokasikegiatan

F %

1 Menerima, dengan syarat .... 27 38,0

2 Kurang terima, alasan... 6 8,43 Tidak menerima 1 1,4

4 Lainnya: lihat nanti saat sudah adapendataan dan bagaimana prosesganti ruginya

37 52,1

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Syarat-syarat menerima yang dimaksud responden terutama

terkait dengan kesesuaian harga ganti rugi dan kompensasi yang

tidak merugikan warga, sama-sama menguntungkan, dan sesuai

dengan prosedur yang berlaku untuk ganti rugi. Satu hal lagi

Page 68: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 43

yang dijadikan syarat adalah terlebih dahulu dilakukannya

sosialisasi tahap kegiatan ganti rugi dan inventarisasi pemilik

lahan dengan melibatkan aparat desa/kelurahan setempat,

ataupun tokoh adat yang mengetahui sisi historis kepemilikan

tanah di desa tersebut agar tidak ada kekeliruan pendataan

nama pemilik lahan.

Syarat lain yang disampaikan warga adalah pelibatan mereka

secara langsung pada saat penghitungan tanaman atau

pengukuran tanah di lahan milik mereka masing-masing. Hal ini

dimaksudkan agar tidak menimbulkan kecurigaan dan

menumbuhkan persepsi negatif dari warga.

Terkait dengan tanggapan mengenai ganti rugi lahan yang

terkena rencana kegiatan, warga mengharapkan agar dalam

proses ganti rugi tersebut warga dilibatkan, khusunya dalam

proses negosiasi harga. Hasil kajian tersebut ditampilkan dalam

tabel berikut.

Tabel 3.41Proses Ganti Rugi Lahan Harapan Responden

No Proses Ganti Rugi HarapanWarga F %

1 Negosiasi langsung denganpemrakarsa

48 67,6

2 Negosiasi cukup diwakilkantokoh masyarakat saja

0 0

3 Serahkan pada pemerintahsaja

0 0

4 Lainnya:tergantungbagaimana nanti saja, belumbisa diputuskan saat ini

23 32,4

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Kajian ini juga mengidentifikasi apakah warga mengetahui

manfaat positif dari rencana kegiatan. Persentase responden

akan hal tersebut ditampilkan dalam tabel berikut.

Page 69: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 44

Tabel 3.42Pengetahuan Responden akan Manfaat Positif Rencana Kegiatan

PLTA Batang Toru Termasuk Perpindahan Lokasi Quary

No Pengetahuan akan manfaatpositif F %

1 Mengetahui 33 46,52 kurang tahu 14 19,73 tidak tahu 24 33,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Manfaat positif yang diketahui responden terkait dengan peluang

kerja, peluang berusaha, menambah pendapatan masyarakat,

kemajuan desa, peningkatan daya listrik dari pembangunan

PLTA, sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.43Manfaat Positif Rencana Kegiatan Pembangunan PLTA Batang Toru

termasuk Perpindahan Lokasi Pengambilann Quary

No Klasifikasi Ungkapan Responden Akan Manfaat PositifRencana Kegiatan

1 Terbukanya peluangusaha

Usaha dagang bisa tumbuh, terutama masa konstruksi.Usaha yang ada semakin berkembang

2 Tersedianya lapangankerja

Tersedianya peluang kerja bagi warga desa sekitar, adalapangan kerja.Mengurangi pengangguran di desa sekitar karena adapeluang kerja di pembangunan ini.

4 Kebutuhan listriktercukupi

Tidak ada lagi pemadaman bergilir, pasokan listrikcukup kalau PLTA Batang Toru jadi dibangun.Menambah energi listrik/mencukupi pasokan listrik.

5 Wawasan wargabertambah

Wawasan masyarakat berkembang dan lebih pahamakan pentingnya pendidikan untuk kemajuan akibatpembangunan ini.

6 Peningkatanpendapatan/kemajuan desa

Meningkatkan pendapatan masyarakat/perekonomianbertambah.Desa semakin maju dengan adanya pembangunanPLTA di sekitar desa-desa di Marancar ini.Mengembangkan ekonomi masyarakat.Meningkatkan pembangunan/pembangunanberkembang.Desa semakin ramai karena banyak penatang di tahapkonstruksi dan juga operasionalnya.

Sumber: Tabulasi Kuesioner dan hasil wawancara mendalam, Mei 2016

Kajian ini juga mencermati apakah masyarakat memiliki

prakiraan dampak negatif dari rencana kegiatan ini. Hasil studi

ditampilkan dalam tabel berikut.

Page 70: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 45

Tabel 3.44Prakiraan Responden akan Dampak Negatif dari Rencana

Pembangunan Lokasi PLTA Batang Toru

No Prakiraan Akan DampakNegatif Rencana Kegiatan F %

1 Mengetahui 14 19,7

2 kurang tahu 1 1,43 tidak tahu sama sekali 45 63,4

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Alasan yang dikemukakan warga akan kekurangtahuan atau

ketidaktahuan mereka dalam memprediksi dampak negatif

adalah:

1. Informasi yang lebih detail tentang kegiatan ini masih

kurang.

2. Jenis bangunan PLTA belum ada di sekitar wilayah ini, sulit

memprediksi dampaknya, karena kami kurang paham.

3. Belum pernah melihat pembangunan sejenis di wilayah ini.

4. Belum tahu cara kerja PLTA yang sebenarnya.

Untuk beberapa warga yang dapat memrediksi dampak negatif

dari kegiatan ini, mengemukakan bahwa dampak negatif tersebut

terkait dengan ganti rugi lahan, dampak erosi, dan keamanan

berlalu lintas akibat adanya truk yang berlalu lalang mengangkut

tanah dari lokasi quary, serta pengaruh budaya asing. Rincian

pendapat warga ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.45Prakiraan Warga akan Dampak Negatif Rencana Pembangunan

PLTA Batang Toru

No Klasifikasi Ungkapan Responden Akan Dampak Negatif RencanaKegiatan

1 Erosi tanah Dapat mengakibatkan erosi tanah.Tanah bisa longsor akibat pembangunan PLTA di beberapatitik lokasi nantinya.

2 Kerusakan jalan,kebisingan,keamanan lalu lintas

Jalan rusak dalam masa konstruksi, terutama karena lalulalang truk pengangkut tanah dan batu.Kesibukan lalu lintas meningkat dan bahaya bagipenduduk, terutama saat masa pembangunannya.Menimbulkan debu dan kebisingan.

Page 71: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 46

No Klasifikasi Ungkapan Responden Akan Dampak Negatif RencanaKegiatan

3 Budaya asing Pendatang membawa budayanya dan berpengaruh buruk,terutama untuk generasi muda.Pengaruh buruh pada generasi muda karena banyakpendatang dengan masing-masing kebiasaannya.

4 Lahan pertanianberkurang

Sebahagian lahan dipakai projek, jadi berkurang areapertanian di desa.Lahan berkurang untuk bertani dan berkurang pulapenghasilan dari bertani, itu mata pencaharian utama.

5 Polusi Udara Adanya polusi udara arena debu.Kebisingan dan polusi.

6 Ganti rugi lahan Proses ganti rugi bisa berbelit-belit dan meresahkanmasyarakat.

Sumber: Tabulasi Kuesioner dan Wawancara mendalam, Mei 2016

Khusus untuk dampak dari kegiatan pengambilan quary di Desa

Marancar Godang, studi ini mencoba menjaring prakiraan

dampak negatif dari warga terhadap lokasi desa mereka atas

kegiatan tersebut. Rincian data tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.46Prakiraan Warga akan Dampak Negatif Rencana Kegiatan

Pengambilan Quary

No Prakiraan Akan DampakNegatif Rencana Kegiatan F %

a Dapat menganggu sumber mataair untuk warga desa - -

b Getaran dari lokasi quary dapatmengganggu produksi tanamanpertanian sekitarnya

5 7,0

c Dapat menyebabkan tanahlongsor - -

d Dapat mengganggu irigasi bagisawah/ladang 1 1,4

e Terganggunya lalu lintas ke luarmasuk desa akibat truk yanglalu lalang

4 5,6

f Jalan desa rusak akibatpengangkutan batu dari lokasiquary

7 9,9

g Meningkatnya bahayakecelakaan akibat lalu lintastruk penganggut material quary

6 8,5

h Getaran akibat kegiatan akansampai ke pemukiman warga 3 4,2

Page 72: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 47

No Prakiraan Akan DampakNegatif Rencana Kegiatan F %

i Belum tahu apa dampaknya 4 5,6

j Beberapa jawaban di atas:

e,f,g 20 28,21

c,e,f,g 4 5,6

e,f,g,h 7 9,9

b,e,f,g 2 2,8

b,c,d,e 6 8,4

c,d,f 2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Sehubungan dengan masalah kebisingan, dominan responden

mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi masalah selama

dikelola dengan baik dari segi pengaturan jam kerja maupun

penyiraman jalan (53,5%). Rincian pendapat tersebut ditampilkan

pada tabel berikut.

Tabel 3.47Tanggapan Jika dalam Proses Pengambilan Quary untuk PLTA

Batang Toru Menimbulkan Kebisingan dan Kesibukan di Jalan-jalan

No Tanggapan Responden Atas KebisinganDan Kesibukan Di Jalan-Jalan F %

1 Apa boleh buat, sudah resiko 24 33,82 Tidak masalah, asal bukan malam hari

karena mengganggu istrahat38 53,5

3 Tidak menerima 0 04 Tidak tahu 6 8,55 Lainnya:

harus ada kompensasi kepadamasyarakat

1 1,4

terserah kepada aparat desa atau suarakebanyakan warga desa

2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Terkait dengan masalah debu, responden mengatakan harus

dilakukan penyiraman secara teratur. Rincian tanggapan

tersebut ditampilkan dalam tabel berikut.

Page 73: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 48

Tabel 3.48Tanggapan Jika dalam Proses Pengambilan Quary untuk PLTA

Batang Toru Menimbulkan Debu dan Ceceran Tanah akibat Trukyang Lalu Lalang

No Tanggapan Responden Atas DebuDan Ceceran Tanah F %

1 Apa boleh buat, sudah resiko 15 21,12 PLTA (pemrakarsa) harus

menyiram jalan sesering mungkindan mengatur agar tidak adaceceran tanah

51 71,8

3 Tidak menerima 3 4,24 Tidah tahu 2 2,8

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Kajian ini juga mengidentifikasi bagaimana pandangan

responden terhadap kedatangan orang asing (pekerja dari luar

daerah) atau orang-orang baru di wilayah mereka. Pandangan

tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 3.49Pandangan Responden Terhadap Kedatangan Orang Baru

Terkait Rencana Kegiatan

No Tanggapan Terkait OrangBaru F %

1 Tidak perduli 0 02 Perlu diwaspadai 31 43,73 Tidak masalah jika bekerja utk

pembangunan desa37 52.1

4 Tidak menerima/menolak 0 05 Tidak tahu 3 4.2

Total 71 100.0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Pandangan warga tentang hal positif dan negatif dari keatangan

orang baru di desa mereka juga menjadi bagian yang

diidentifikasi dalam kajian ini. Hal positif tersebut menurut

mereka terkait dengan membawa pengetahuan baru, membantu

membuka wawasan warga setempat mengenai pembangunan dan

pendidikan, membantu pembangunan dan pengembangan

ekonomi desa. Beberapa hal negatif yang juga dipredikasi warga

dapat terjadi adalah masuknya adat dan pengaruh budaya asing

Page 74: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 49

dan juga masalah moral. Dua pandangan warga tersebut

disajikan pada dua tabel berikut.

Tabel 3.50Pandangan Positif Terhadap Kedatangan Orang Baru Terkait

Rencana Kegiatan

No Pandangan Positif TerhadapKedatangan Orang Baru F %

1 Membawa pengetahuan baru 1 1,42 Membuka wawasan orang desa 2 2,83 Mengembangkan ekonomi desa 3 4,24 Membantu pembangunan desa 15 21,1

5 Semua a,b,c,d bisa timbul 50 70,5Total 71 100,0

Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Tabel 3.51Pandangan Negatif Terhadap Kedatangan Orang Baru Terkait

Rencana Kegiatan

No Pandangan Negatif TerhadapKedatangan Orang Baru F %

1 Membawa adat budaya asing 13 18,32 Merusak moral orang desa, khususnya

generasi muda5 7,0

3 Memunculkanperselingkuhan/prostitusi

- -

4 Membawa penyakit menular (HIV/AIDSdll)

- -

5 Semua a,b,c,d bisa timbul 53 74,7Total 71 100,0

Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Kajian ini juga mengelaborasi kekhawatiran warga sekitar

rencana lokasi kegiatan. Terdapat beberapa responden yang

khawatir dan juga tidak khawatir terhadap rencana kegiatan ini.

Hasil studi tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.52Kekhawatiran Responden Terkait Rencana Pembangunan

PLTA Batang Toru 510 MW dan juga Penetapan LokasiQuary

No Kategori Kekhawatiran F %

1 Sangat khawatir 0 0,02 Khawatir 27 38,0

Page 75: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 50

No Kategori Kekhawatiran F %

3 Kurang khawatir 9 12,74 Tidak khawatir 35 49,3

Total 71 100,0Sumber: Tabulasi Kuesioner, Mei 2016

Kekhawatiran yang diungkapkan warga adalah beberapa masalah

yang dikemukakan responden sebagai prediksi dampak negatif

yang ditimbulkan dari rencana pembangunan ini. Kekhawatiran

tersebut ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 3.53Bentuk Kekhawatiran Responden Terkait Rencana Pembangunan

PLTA Batang Toru 510 MW dan juga Penetapan Lokasi Quary

No Kekhawatiran Terkait Rencana Pembangun PLTA Batang Toru 510 MWDan Juga Penetapan Lokasi Quary

1 Khawatir bermasalah saat ganti rugi tanah karena masih sangat banyakwarga yang tidak memiliki surat tanah seperti SK Camat atau SHM.

2 Putra dari desa-desa sekitar projek tidak diutamakan dalam penerimaantenaga kerja karena dipandang kurang memiliki kemampuan/keahlian.

3 Rusaknya moral generasi muda akibat banyaknya pendatang baru akibatpembangunan ini.

4 Adanya erosi atau tanah longsor akibat pengambilan quary5 Kecelakaan lalu lintas di desa bisa terjadi akibat kesibukan di jalan-jalan

desa, khususnya selama masa konstruksi dan juga bahkan operasional.6 Banjir saat air bendung untuk PLTA di lepas, terutama pada wilayah di

hilir Sungai Batangtoru.7 Erosi dan longsor.8 Adanya kerusakan lingkungan di hulu dan di hilir sungai.9 Terjadinya pencemaran lingkungan dan polusi udara, khususnya debu

dari lokasi quary.10 Mengganggu aktivitas pertanian warga.11 Ganti rugi tanah akan lama dan mungkin saja bisa merugikan warga desa.12 PLTA tidak menepati janjinya pada masyarakat.13 Jalan desa akan hancur karena truk pembawa material14 Keresahan ataupun konflik akibat kecemburuan sosial antara pekerja

pendatang dan pekerja lokal, khusunya jika pemrakarsa tidakmengutamakan tenaga kerja lokal.

Sumber: Tabulasi Kuesioner dan wawancara mendalam, Mei 2016

Warga juga mengemukakan saran mereka terhadap rencana

kegiatan ini. Saran dan harapan tersebut secara garis besar

dapat diklasifikasikan terkait dengan 8 (delapan) kategori.

Rincian saran dan harapan tersebut tertera pada tabel berikut.

Page 76: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 51

Tabel 3.54Saran/Harapan Menanggapi Rencana Pembangunan Pembangunan

PLTA Batang Toru 510 MW dan Penetapan Lokasi QuaryNo Klasifikasi

Saran/HarapanSaran /Harapan Terhadap Pihak Pembangun PLTABatang Toru 510 MW Dan Penetapan Lokasi Quary

1 Peningkatanekonomimasyarakat danpercepatanpembangunanPLTA 510 MW

Beri prioritas pada warga lokal untuk kerja di masakonstruksi ataupun operasional sesuai dengan kebutuhanpemrakarsa dan keahlian pelamar kerjaUtamakan masyarakat desa (pemuda desa) untuk kerja.Buat aturan dalam perjanjian resmi agar kontraktormempekerjakan orang lokal.Pemberdayaan sebaiknya bukan hanya dari aspek tenagakerja, namun dari aspek kebutuhan pemrakarsa jugaharus disiapkan orang desa-desa sekitar jadi pemasokbahan pangan.

2 Ganti rugi dankompensasi

Lakukan negosiasi dengan masyarakat secara langsunguntuk musyawarah harga tanah.Pemrakarsa sebaiknya mengacu pada peraturan yang adauntuk masalah ganti rugi dan kompensasi dalampelaksanaan proyek ini.Pendataan pemilik lahan harus sepengatahuan aparatdesa/kelurahan setempat, dan jangan ada lesalahan data,sebab itu adalah potensi konflik horizontal.Jika ada tanaman warga yang rusak selamapembangunannya, kiranya diganti rugi.Rencana kegiatan ini jangan menimbulkan keresahan,terutama soal ganti rugi, kompensasi ataupun hal lainnya.

3 Keamananlingkungan alam

Jangan merusak lingkungan sungai, pertanian dan jugahutanJangan melakukan pencemaran lingkungan dengan bahankimia terutama saat konstruksiJaga daerah hulu agar hutan tetap baik dan terjaga agarkebutuhan air bagi kegiatan warga tetap tersedia.Pakai teknologi yang aman dan ramah lingkunganHindari erosi/longsor dan banjirLokasi quary agar diteliti dengan baik, jangan ada longsorakibat pengambilan tanah.Jangan merusak daerah sekitar kegiatan PLTA dan quary,maupun di seluruh bangunan fasilitas pendukung PLTAJika akan menggunakan peledak untuk quary, tolonginformasikan kepoada warga sesegera mungkin.

Buatlah pengelolaan agar dampak debu, kebisingan dandampak lain dapat diminimalisir atau dihilangkan.

4 Transparansipemrakarsa

Informasikan seluruh dampak positif dan negative yangbisa timbul secara terbuka pada warga sekitar.Apabila ada penerimaan tenaga kerja, informasikan secaraterbuka pada kepala desa dan temple pengumumannya dikantor kepala desa atau di rumah ibadah dan tempatumum.Cantumkan pada pegumuman kualifikasi persyaratanlowongan kerja dan jumlah yang dibutuhkan.

Page 77: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 52

No KlasifikasiSaran/Harapan

Saran /Harapan Terhadap Pihak Pembangun PLTABatang Toru 510 MW Dan Penetapan Lokasi Quary

Untuk area quary, jangan pernah menutupi jikadipastikan ada bahaya longsor, segera inforasikan kepadawarga.Lakukan sosialisasi setiap tahap kegiatan, agarmasyarakat jelas dan tidak curiga terhadap proyek ini.

5 Lingkungan sosialbudaya

Bagi pekerja pendatang, hargailah adat istiadatmasyarakat setempat.Kejasama dengan tokoh agama dan tokoh adat sertaaparat desa bila ada masalah dengan masyarakat sekitar.Pendatang harus bersih dari kasus-kasus,seperti;narkoba, HIV/Aids dan juga prostitusi.Hargailah budaya lokal, terutama dari sisi adat dan tatacara berinteraksi.

6 Kesehatan dankeselamatan warga

Jangan menimbulkan gangguan kesehatan dari dampakpembangunan PLTA dan pengambilan quary.Buat tanda pengaman dan papan pengumuman pada areaberbahaya pada semua wilayah kerja pemrakarsa.Pasangkan rambu-rambu bahaya pada daerah penggalianatau daerah mana saja yang berbahaya agar tidak adawarga mengalami kecelakaan saat PLTA ini dibangun .

7 Bantuan sosialperusahaan

Pemrakarsa harus memberikan bantuan kepada wargasekitar, baik untuk pembangunan infrastruktur bentukpelatihan keterampilan khusus pada warga usia produktif.Agar mendiskusikan kepada warga jika hendak memberibantuan ataupun sumbangan dalam bentuk apapun.Jika memungkinkan lakukanlah studi need assessmentsebelum mengucurkan bantuan CSR kepda warga sekitar.

8 Patuhi peraturandan hukum yangaberlaku

Buatlah penanganan dampak sesuai aturan UU yangberlaku, agar tidak ada unsur pidana nantinya.Patuhilan seluruh peraturan yang berhubungan denganPLTA dan lokasi quary khususnya.

Sumber: Tabulasi Kuesioner dan wawancara mendalam, Mei 2016

3.4. Komponen Kesehatan MasyarakatKesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator tingkat

kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Tingkat kesehatan

penduduk dipengaruhi oleh kondisi sanitasi lingkungan dan

tersedianya sarana dan prasarana kesehatan.

a) Jumlah Sarana Kesehatan dan Tenaga Medis

Pada lokasi studi terdapat Rumah Sakit, Puskesmas dan

Pustu, BPU dan BKIA/Poliklinik. Sebaran dan rincian data

tersebut ditampilkan pada tabel berikut ini.

Page 78: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 53

Tabel 3.55Ketersediaan Sarana Kesehatan dan Tenaga Kesehatan

No. Kecamatan RS Puskesmas/ Pustu BPU

BKIA /Poliklinik /

Polindes

Dokter Bidan/Bindes

Perawat

1. Batangtoru - 1/3 2 1 3 25 32. Marancar - 1/3 - 5 5 18 23. Sipirok 1 1/12 3 18 3 17 54. Muara

Batangtoru - 1/2 - 4 1 43 9

5. AngkolaSangkunur - 1/2 - - 1 6 2

Jumlah 1 5 / 22 5 28 13 109 21Sumber : Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka Tahun 2015/ Kec. Batangtoru, Marancar, Sipirok,

Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Barat Dalam Angka Tahun 2015.

b) Jenis Penyakit DominanJenis penyakit dominan dari kecamatan lokasi studi

bervariasi. Penyakit dominan adalah influenza. Secara rinci

tersaji dalam Tabel 3.56.

Tabel 3.56Data Jenis Penyakit Menurut Kecamatan

No. Jenis PenyakitKecamatan

JumlahBatangToru Marancar Angkola

SangkunurMuara B.

Toru1. Diare dan kolera 591 191 11 25 8182. Influenza 2.720 340 - 78 3.1383. TBC dan BTA klinis 442 - 1 40 4834. Bronkitis - - 5 26 315. Batuk rejan - - - 28 286. Malaria klinis 383 - - 127 5107. Disentri 39 28 2 57 1268. Campak 9 - - 6 159. Gigitan hewan

tersangka rabies - 4 - 1 5

10. TBC paru BTA positif 40 - - 4 4411. Tipoid 7 - 3 - 1012. Hypertensi 422 106 8 120 656

Jumlah 4.653 669 30 512 5.864

Sumber : Kec. Batangtoru, Marancar, Sipirok, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, AngkolaBarat Dalam Angka Tahun 2015.

Page 79: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM III - 54

Data tersebut menunjukkan bahwa dari data jenis penyakit

yang terdata, kasus dominan adalah influenza dengan 3.138

kasus. Enam posisi berikutnya yang mencapai >100 kasus

adalah: posisi kedua adalah diare dan kolera 818 kasus,

posisi ketiga adalah hypertensi 656 kasus, posisi keempat

adalah malaria klinis 510 kasus, posisi kelima adalah TBC

dan BTA klinis 483 kasus, posisi berikutnya adalah disentri

126 kasus.

Page 80: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

BAB IVRUANG LINGKUP

STUDI

Page 81: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 1

BAB 4

RUANG LINGKUP STUDI

4.1. Dampak Penting yang Ditelaah

Berdasarkan dokumen ANDAL Pembangunan PLTA Batangtoru

500 MW, terdapat 15 (lima belas) dampak penting yang ditelaah yaitu :

1. Kerusakan jalan

2. Kualitas air sungai

3. Debit air sungai

4. Air larian

5. Erosi dan sedimentasi

6. Penggunaan lahan

7. Vegetasi alam

8. Vegetasi budidaya

9. Satwa liar (habitat)

10. Biota air

11. Kesempatan kerja

12. Pendapatan masyarakat

13. Keresahan masyarakat

14. Konflik sosial

15. Sikap dan persepsi masyarakat

Berdasarkan tahapan kegiatan, dampak penting yang ditelaah

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pra Konstruksi

Dampak penting yang ditelaah pada tahap pra konstruksi

sebanyak 5 (lima), yaitu:

(1) Keresahan masyarakat

(2) Konflik sosial

(3) Kesempatan kerja

(4) Pendapatan masyarakat

(5) Sikap dan persepsi masyarakat

Page 82: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 2

2. Tahap Konstruksi

Dampak penting yang ditelaah pada tahap konstruksi sebanyak 13

(tiga belas), yaitu:

(1) Kerusakan jalan

(2) Air larian

(3) Erosi dan sedimentasi

(4) Penggunaan lahan

(5) Kualitas air sungai

(6) Vegetasi alam

(7) Vegetasi budidaya

(8) Satwa liar

(9) Biota air

(10) Kesempatan kerja

(11) Pendapatan masyarakat

(12) Keresahan masyarakat

(13) Sikap dan persepsi masyarakat

3. Tahap Operasional

Dampak penting yang ditelaah pada tahap operasional sebanyak 6

(enam), yaitu:

(1) Debit air sungai

(2) Sedimentasi

(3) Vegetasi alam

(4) Satwa liar

(5) Biota air

(6) Sikap dan persepsi masyarakat

Page 83: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 3

4.2. Proses Pelingkupan

Pelingkupan bertujuan untuk menentukan dampak penting

hipotetik (DPH). Pelingkupan yang dilakukan dalam dokumen ini hanya

untuk adendum, yaitu kegiatan perubahan lokasi quary di Desa

Marancar Godang Kecamatan Marancar, penataan kembali lokasi

quary, serta penerimaan tenaga kerja operasional, karena pada

dokumen sebelumnya belum dikaji. Proses pelingkupan dilakukan

dengan tahapan sebagai berikut:

1) Identifikasi dampak untuk memperoleh dampak-dampak

potensial dengan metode matriks interaksi.

2) Evaluasi dampak potensial untuk menentukan dampak penting

hipotetik yang selanjutnya akan dikaji lebih lanjut di dalam

ANDAL dengan metode daftar uji.

4.2.1. Identifikasi Dampak Potensial

Identifikasi dampak potensial dilakukan untuk mengidentifikasi

dampak yang potensial terjadi akibat kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tahapannya

adalah sebagai berikut.

a. Pra Konstruksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pra konstruksi adalah

sosialisasi rencana kegiatan kepada masyarakat dan pembebasan

lahan.

(1) Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan dalam bentuk konsultasi publik, yang

dilakukan pada hari Senin tanggal 20 Juni 2016 di Aula Kantor

Camat Marancar.

Konsultasi publik dihadiri oleh Camat Marancar beserta staf,

Kapolsek Marancar beserta staf, Danramil Kec. Marancar,

Kepala BLH Kab. Tapanuli Selatan, Kepala Dinas Pertambangan

Kab. Tapanuli Selatan, Kepala Kantor Perijinan Kab. Tapanuli

Page 84: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 4

Selatan, Kepala Desa/Lurah di Kec.Marancar, Tokoh

Masyarakat Kec. Marancar, dan masyarakat yang terkena

dampak. Tanggapan masyarakat pada saat konsultasi publik

adalah sebagai berikut:

1) Pada waktu konstruksi pembuatan jalan masuk ke proyek

akan ada tanah-tanah yang tererosi/lonsor mengakibatkan

tanah masyarakat yang ada di bawah menjadi terkena.

Bagaimana upaya pihak PT. NSHE agar hal tersebut tidak

merugikan masyarakat.

2) Di Kecamatan Marancar, ada 2 pekan (onan) yakni Pasar

Sempurna (hari Senin) dan Pasar Marancar Hulu (hari

Rabu). Masyarakat banyak yang berjualan dan jalan

menjadi sempit apabila truk-truk/ kendaraan proyek lalu

lalang melewati pasar (onan) tersebut maka akan terjadi

kemacetan bahkan pasar juga terganggu. Bagaimana solusi

dari PT.NSHE.

3) Kendaraan Proyek pembawa quary yang lalulalang akan

menyebabkan tanah berceceran, debu berterbangan, dan

bising.

4) Setelah pengambilan quary dari lahan seluas 23 ha akan

terjadi lubang-lubang, bagaimana pengelolaan yang akan

dilakukan.

(2) Pembebasan lahan

Sebelum pembebasan lahan dilakukan, maka oleh pemrakarsa

kegiatan terlebih dahulu dilakukan inventarisasi kepemilikan

lahan masyarakat yang menjadi lokasi quary. Inventarisasi

lahan dilakukan untuk mengetahui luas lahan, jenis

penggunaan lahan, serta alas hak atas lahan tersebut. Setelah

dilakukan inventarisasi maka dilakukan musyawarah sidang

harga berupa negoisasi untuk mendapatkan harga kesepakatan.

Dalam negoisasi harga ini diikutsertakan juga aparat desa dan

camat setempat.

Page 85: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 5

Apabila sudah terdapat harga kesepakatan, maka dilakukan

pembayaran terhadap lahan masyarakat tersebut secara

langsung ke rekening masyarakat. Luas lahan rencana lokasi

quary yang akan dibebaskan adalah seluas 23 Ha.

Kegiatan pembebasan lahan berpotensi menimbulkan

keresahan masyarakat, karena status lahan yang mereka miliki

adalah tanah ulayat, sedangkan untuk proses ganti rugi lahan,

status tanah harus berdasarkan status yang sah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Ketidak-sesuaian harga lahan

yang akan dibebaskan berpotensi menimbulkan konflik dan

keresahan masyarakat.

b. Konstruksi

Tahap kegiatan konstruksi yang akan dilakukan di sekitar lokasi

quary di Desa Marancar Godang terdiri dari :

(1) Penerimaan tenaga kerjaMasyarakat Desa Marancar Godang mengharapkan dalam

pelaksanaan konstruksi, termasuk konstruksi PLTA secara

keseluruhan, tenaga kerja direkrut dari Desa Marancar Godang

sesuai dengan kualifikasi yang tersedia dan sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan.

Penerimaan tenaga kerja ini akan memberikan pendapatan

kepada masyarakat. Hal ini selanjutnya akan mempengaruhi

persepsi masyarakat.

(2) Pembuatan access road

Pembuatan jalan masuk (access road) adalah pembuatan jalan

baru ke lokasi quary sepanjang ± 2 km dengan lebar 6 m. Access

road akan melewati lahan masyarakat dan kawasan APL. Untuk

lahan masyarakat akan dilakukan ganti rugi lahan, khususnya

sepanjang jalur access road. Selanjutnya akan dilakukan

penebangan tanaman yang diusahakan masyarakat, seperti

Page 86: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 6

karet, durian. Pada kawasan APL akan dilakukan penebangan

vegetasi di sepanjang access road.

Pembuatan access road dengan menggunakan peralatan-

peralatan mekanis berpotensi menimbulkan dampak terhadap

peningkatan kadar debu di sekitar lokasi kegiatan. Pembuatan

access road yang melewati lahan masyarakat juga dapat

menimbulkan terganggunya kegiatan masyarakat serta

kemungkinan terjadinya kerusakan tanaman masyarakat

sehingga dapat menimbulkan keresahan masyarakat. Namun

pembangunan access road ini juga akan membuka akses

masyarakat menuju lahan usahataninya maupun kawasan APL.

Pembukaan vegetasi untuk access road akan menghilangkan

beberapa vegetasi alami yang juga menjadi habitat satwa liar.

(3) Pembuatan basecamp

Pembuatan basecamp dilakukan di dalam lokasi quary.

Basecamp juga berfungsi sebagai kantor operasional dan tempat

penyimpangan berbagai peralatan dan material yang akan

digunakan selama konstruksi.

Basecamp dilengkapi dengan berbagai peralatan, khususnya

generator listrik sebagai pembangkit energi yang digunakan

untuk penerangan di malam hari dan kebutuhan basecamp

lainnya.

Pekerja di lokasi quary diperkirakan sebanyak ± 20 orang setiap

hari. Kebutuhan air di basecamp untuk pekerja quary

diperkirakan ± 38 l/orang per hari, sehingga dengan jumlah

pekerja di lokasi quary sebanyak 20 orang, maka kebutuhan air

bersih adalah sebanyak 760 l/hari atau 0,76 m3 per hari.

Sumber air untuk kebutuhan di basecamp adalah Sungai

Malakkut, dimana sebelum digunakan terlebih dahulu

dilakukan pengolahan sederhana dengan pengendapan dan

penyaringan.

Page 87: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 7

Pembuatan basecamp adalah untuk menunjang kegiatan di

lokasi quary. Untuk mencegah terjadinya pencemaran oleh

adanya kegiatan di basecamp, akan disiapkan prosedur

pengoperasian baku menyangkut penanganan limbah padat,

cair dan oli bekas yang bersumber dari pemeliharaan mesin-

mesin. Limbah padat diangkut secara berkala setiap hari dan

dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pengangkutan dilakukan

bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kab. Tapanuli Selatan.

Limbah cair dialirkan ke septick tank dengan disain impermiabel

terhadap kontaminasi dengan air tanah. Oli bekas ditampung

pada wadah khusus (tempat penyimpanan sementara sesuai

dengan ketentuan Keputusan Kepala Bapedal No. 1), kemudian

setiap bulan diserahkan kepada pihak ketiga pengelola oli

bekas.

(4) Pembukaan lahan

Sebelum penggalian quary, terlebih dahulu dilakukan

pembukaan lahan berupa pengupasan lapis tanah atas (top

soil). Pembukaan lahan dilakukan dengan menggunakan

peralatan-peralatan mekanis, seperti chainsaw, excavator,

bulldozer dan berbagai peralatan lainnya. Pembukaan lahan

diawali dengan penebangan pohon-pohon yang terdapat di

lokasi quary.

Sebagian kayu akan digunakan untuk kebutuhan konstruksi

dengan terlebih dahulu mengurus ijin pemanfaatan kayu (IPK)

kepada instansi yang berwenang. Sedangkan sisanya akan

diangkut ke disposal area yang disediakan di sekitar lokasi

quary. Tanah-tanah atas yang dikikis pada saat pembukaan

lahan akan diangkut ke disposal area.

Oleh karena itu kegiatan pembukaan lahan berpotensi

menimbulkan dampak peningkatan sedimen pada sungai

Malakkut, kadar debu, dan kebisingan di sekitar lokasi

pembukaan lahan, serta hilangnya vegetasi yang juga

Page 88: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 8

merupakan habitat satwa liar. Pembukaan lahan akan merubah

tataguna lahan di sekitar lokasi kegiatan.

(5) Pengambilan dan mobilisasi material quary

Setelah pembukaan lahan selesai, maka selanjutnya dilakukan

pengambilan material quary dengan menggunakan peralatan-

peralatan seperti excavator, bulldozer. Material quary yang telah

diambil kemudian dimuat ke dumptruk yang akan mengangkut

quary tersebut ke lokasi konstruksi PLTA.

Volume material quary di lokasi quary di Desa Marancar Godang

diperkirakan sebanyak 1.000.000 m3. Kebutuhan quary untuk

pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW diperkirakan sebanyak

800.000 m3. Sebagian material quary juga digunakan dari

material galian terowongan, diperkirakan sebanyak 20% dari

kebutuhan quary, atau sebanyak 160.000 m3, sehingga material

quary yang akan diambil dari lokasi quary di Desa marancar

Godang adalah sebanyak 640.000 m3. Jika dump truck yang

digunakan dengan kapasitas angkut 8 m3, dengan frekuensi

angkut 2 trip per truk selama 36 bulan kerja, maka

diperkirakan dibutuhkan 45 unit dump truck untuk

mengangkut material galian tersebut.

Pengambilan dan pengakutan quarry berpotensi menimbulkan

dampak berupa peningkatan kadar debu kebisingan, getaran,

dan kerusakan jalan di lokasi kegiatan dan sepanjang jalan

yang dilalui truk-truk tersebut.

(6) Pelepasan tenaga kerja

Pelaksanaan kegiatan pengambilan quary diperkirakan

berlangsung selama ± 36 bulan. Setelah pengambilan quary

selesai, maka seluruh tenaga kerja konstruksi akan dilepaskan,

karena pekerjaan telah selesai. Mekanismenya hanya

berdasarkan ketentuan pada saat rekrutmen bahwa pekerjaan

akan berakhir dengan selesai konstruksi, sehingga otomatis

tenaga kerja tidak bekerja lagi.

Page 89: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 9

Pelepasan tenaga kerja konstruksi akan berpotensi

menimbulkan dampak hilangnya kesempatan kerja, penurunan

pendapatan, serta persepsi masyarakat, khususnya tenaga kerja

lokal.

c. Pasca Konstruksi (Operasional)

Tahap kegiatan pasca konstruksi (operasional) yang akan dilakukan

di lokasi quary dan PLTA Batangtoru kapasitas 510 MW terdiri dari:

(1) Penataan lokasi quary

Setelah pengambilan quary selesai, maka di lokasi quary akan

terbentuk cekungan akibat dari penggalian material quary. Oleh

karena itu akan dilakukan penataan lokasi quary, berupa

pengaturan kemiringan dinding cekungan untuk mencegah

longsor, serta penanaman kembali pohon-pohon di area yang

dapat ditanami pohon. Penataan kembali lokasi quary

berpotensi menimbulkan dampak terhadap vegetasi alami,

vegetasi budidaya, erosi dan sedimentasi.

(2) Penerimaan tenaga kerja operasional PLTA

Penerimaan tenaga operasional dicantumkan dalam kegiatan

adalah untuk kegiatan operasional PLTA, karena pada dokumen

ANDAL sebelumnya, penerimaan tenaga kerja operasional belum

tercantum. Operasional PLTA Batangtoru 510 MW akan

membutuhkan sejumlah tenaga kerja. Oleh karena itu, pihak

PT. North Sumatera Hydro Energi akan melakukan perekrutan

tenaga kerja untuk jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan,

sebagai berikut.

Tabel 4.1Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Operasional PLTA

Batangtoru 510 MWNo. Posisi Tenaga Kerja (Orang) Ket.1. Manajer 3 Teknik, Operasi, dan Umum2. Adminitrasi 5 Semi skill3. Teknisi 15 Skill4. Operator 20 Skill

Page 90: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 10

No. Posisi Tenaga Kerja (Orang) Ket.5. Karyawan 25 Skill dan non skill6. Security 20 Licence7. Driver 5 Licence8. Office boy 5 Umum

Jumlah 98Sumber: Perhitungan Konsultan, 2016.

Tenaga kerja direkrut diutamakan dari tenaga kerja lokal sesuai

dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Penerimaan tenaga kerja

ini akan memberikan pendapatan kepada masyarakat. Hal ini

selanjutnya akan mempengaruhi persepsi masyarakat.

Dampak-dampak yang diperkirakan akan timbul merupakan interaksi

antara lingkup komponen-komponen kegiatan yang akan dilaksanakan

dengan komponen-komponen rona lingkungan yang diperkirakan akan

terkena dampak dari kegiatan.

Matriks identifikasi dampak potensial pengambilan quary untuk

kebutuhan pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW tersebut secara

ringkas disajikan pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2Matriks Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Pengambilan

Quary dan Operasional PLTA Batangtoru 510 MWNo. Komponen / Parameter

LingkunganPra Konstruksi Opr

1 2 1 2 3 4 5 6 1 2A Fisik Kimia1. Kualitas udara

2. Kebisingan

3. Transportasia. Kemacetan lalu lintas

b. Kerusakan jalan

4. Air Larian

5. Hidrologia. Erosi dan Sedimentasi

5. Kualitas air sungai

6. Tanah dan lahana. Penggunaan lahan

7. Getaran

B Biologi1. Flora

Page 91: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 11

No. Komponen / ParameterLingkungan

Pra Konstruksi Opr1 2 1 2 3 4 5 6 1 2

a. Vegetasi alami

b. Vegetasi budidaya

2. Faunaa. Satwa liar

b. Biota air

C. Sosekbud1. Sosial ekonomi

a. Kesempatan Kerja

b. Pendapatan Masyarakat

2. Sosial budayaa. Konflik Sosial

b. Keresahan Masyarakat

c. Sikap dan PersepsiMasyarakat

D. Kesehatan Masyarakata. Angka penyakit

b. Pola penyakit

Keterangan :A. Kegiatan Tahap Pra Konstruksi :

1. Sosialisasi2. Pembebasan lahan

B. Kegiatan Tahap Konstruksi :1. Penerimaan tenaga kerja2. Pembuatan access road3. Pembuatan basecamp4. Pembukaan lahan5. Pengambilan dan mobilisasi material quary6. Penataan lokasi quary7. Pelepasan tenaga kerja

C. Kegiatan Tahap Operasional :1.Penataan lokasi quary2.Penerimaan tenaga kerja operasional

Tabel 4.3Identifikasi Dampak Potensial Kegiatan Pengambilan Quary

untuk Pembangunan PLTA Batangtoru 510 MWSumber Dampak Dampak Potensial Wilayah Studi

Tahap Pra Konstruksi1. Sosialisasi 1.

2.Keresahan masyarakatSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

2. Pembebasan 1. Konflik sosial Desa Marancar Godang

Page 92: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 12

Sumber Dampak Dampak Potensial Wilayah Studilahan 2. Sikap dan persepsi

masyarakatTahap Konstruksi1. Penerimaan

tenaga kerja1.2.3.

Kesempatan kerjaPendapatan MasyarakatSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

2. Pembuatanaccess road

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.

Kualitas udaraKebisinganAir larianErosi dan sedimentasiKualitas air sungaiPenggunaan lahanVegetasi alamiVegetasi budidayaSatwa liarKeresahan masyarakatSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

3. Pembuatanbasecamp

1.2.

Kualitas air sungaiSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

4. Pembukaanlahan

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

Kualitas udaraKebisinganAir larianErosi dan sedimentasiKualitas air sungaiPenggunaan lahanVegetasi alamiVegetasi budidayaSatwa liarBiota air

Desa Marancar Godang

5. Pengambilandan mobilisasimaterial quary

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.

Kualitas udaraKebisinganKemacetan lalulintasKerusakan jalanAir larianErosi dan sedimentasiKualitas air sungaiPenggunaan lahanGetaranBiota airKonflik sosialKeresahan masyarakatSikap dan persepsi

Desa Marancar Godang, ,Marancar Hulu, Kel. PasarSempurna, jalan yang dilaluihingga ke lokasi pembuanganquary

Page 93: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 13

Sumber Dampak Dampak Potensial Wilayah Studi14.15.16.

masyarakatAngka penyakitPola penyakit

6. Penataanlokasi quary

1.2.3.4.5.6.7.

Erosi dan sedimentasiKualitas air sungaiPenggunaan lahanVegetasi alamiVegetasi budidayaSatwa liarSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

7. Pelepasantenaga kerja

1.2.3.

Kesempatan kerjaPendapatan masyarakatSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

Tahap Operasional1. Penataan

lokasi quary1.2.3.4.5.6.

Erosi dan sedimentasiKualitas air sungaiVegetasi alamiVegetasi budidayaSatwa liarSikap dan persepsimasyarakat

Desa Marancar Godang

2. Penerimaantenaga kerjaoperasionalPLTA

1.2.3.

Kesempatan kerjaPendapatan MasyarakatSikap dan persepsimasyarakat

Kabupaten Tapanuli Selatansecara umum, khususnyadiutamakan warga pada 3(tiga) kecamatan dan 17 desalokasi terkena dampaklangsung:1.Kec. Marancar (Desa

Huraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2.Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek Batang Paya,dan Desa Bulu Mario)

3.Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Page 94: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 14

4.2.2. Evaluasi Dampak Potensial

Setelah diperoleh daftar panjang dampak potensial yang mungkin

terjadi maka dilakukan evaluasi dampak potensial untuk menentukan

dampak penting hipotetik yang selanjutnya akan dikaji lebih lanjut.

Metode penentuan dampak penting hipotesis dilakukan dengan metode

daftar uji sesuai dengan pedoman penentuan dampak penting hipotetik

dari Kementerian Lingkungan Hidup, yaitu berdasarkan pertanyaan :

1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudahtinggi?

2. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang perananpenting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilaisosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan lainnya(nilai ekologis) sehingga perubahan besar pada kondisi komponenlingkungan tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupanmasyarakat dan keutuhan ekosistem?

3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentangkomponen lingkungan tersebut?

4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan ataudilampaui oleh dampak tersebut?

Evaluasi dampak potensial kegiatan pengambilan quary dan

Operasional PLTA Batangtoru 510 MW disajikan pada Tabel 4.4.

berikut.

Tabel 4.4Evaluasi Dampak Potensial Kegiatan Pengambilan Quary dan

Operasional PLTA Batangtoru 510 MWKegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulan

PraKonstruksi

Keresahanmasyarakat

Beban terhadap komponen lingkungankeresahan masyarakat pada tahap prakonstruksi cukup tinggi karena lahanrencana quary merupakan arealpertanian, komponen lingkungantersebut tidak memegang perananpenting dalam masyarakat sekitar, adakekhawatiran bahwa masyarakatresah dengan nilai ganti rugi yangtidak sesuai dengan harapan mereka,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

DPH

Konflik sosial Beban terhadap komponen lingkungankeresahan masyarakat pada tahap prakonstruksi rendah dan tidak ada

Tidak DPH

Page 95: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 15

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulankonflik lahan di masyarakat,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, tidak adakekhawatiran masyarakat akan terjadikonflik berkaitan dengan nilai gantirugi lahan dan tanaman mereka, sertatidak ada aturan atau kebijakan yangakan dilanggar

Sikap &persepsimasyarakat

Sikap dan persepsi masyarakatmerupakan dampa turunan darikeresahan dan konflik, sehinggabeban terhadap komponen lingkungansikap dan persepsi masyarakat padatahap pra konstruksi cukup tinggi,juga berkaitan dengan berbagai isutentang PLTA Batangtoru selama ini,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, ada kekhawatiranmasyarakat terhadap sikap danpersepsi, serta tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar

DPH

Konstruksi Kesempatankerja

Beban terhadap komponen lingkungankesempatan kerja pada tahapkonstruksi tergolong tinggi danmasyarakat mengharapkan dapatbekerja pada tahap konstruksi, olehkarena itu komponen lingkungantersebut memegang peranan pentingdalam masyarakat sekitar, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadapkesempatan kerja, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Pendapatanmasyarakat

Beban terhadap komponen lingkunganpendapatan masyarakat pada tahapkonstruksi tidak tinggi, komponenlingkungan tersebut memegangperanan penting dalam masyarakatsekitar, tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap pendapatan,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

DPH

Kualitas udara Beban terhadap komponen lingkungankualitas udara pada tahap konstruksitergolong rendah karena lokasikegiatan jauh dari permukimanpenduduk (± 3 km), komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam masyarakatsekitar, tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap kualitas udara,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

Tidak DPH

Page 96: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 16

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulan

Kebisingan Beban terhadap komponen lingkungankebisingan pada tahap konstruksirendah karena lokasi kegiatan jauhdari permukiman penduduk (± 3 km),komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, tidak adakekhawatiran masyarakat karenakebisingan pada saat konstruksi, sertatidak ada aturan atau kebijakan yangakan dilanggar

Tidak DPH

Kemacetanlalulintas

Beban terhadap komponen lingkungankemacetan lalu lintas pada tahapkonstruksi tergolong tinggi karenafrekwensi mobilisasi material quarycukup tinggi dan melalui 2 pasartradisional, komponen lingkungantersebut tidak memegang perananpenting dalam masyarakat sekitar,tidak ada kekhawatiran masyarakatterhadap kemacetan lalulintaskhususnya pada saat hari pekan,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

DPH

Kerusakan jalan Beban terhadap komponen lingkungankerusakan jalan pada tahapkonstruksi tergolong tinggi karenafrekuensi mobilisasi material quarycukup tinggi, komponen lingkungantersebut tidak memegang perananpenting dalam masyarakat sekitar, adakekhawatiran masyarakat terhadapkerusakan jalan, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Getaran Beban terhadap komponen lingkungangetaran pada tahap konstruksitergolong rendah, karena lokasi quaryjauh dari permukiman, pada saatmobilisasi masyarakat akan terbiasadengan getaran yang diakibatkantruk-truk pengangkut material,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat sekitar, tidakada kekhawatiran masyarakatterhadap getaran pada saatkonstruksi, serta tidak ada aturanatau kebijakan yang akan dilanggar

Tidak DPH

Penggunaanlahan

Beban terhadap komponen lingkunganpenggunaan lahan pada tahapkonstruksi rendah karena lokasikegiatan sebagian besar masihbervegetasi alami dengan status APL,komponen lingkungan tersebut tidak

Tidak DPH

Page 97: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 17

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulanmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadappenggunaan lahan, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar

Air larian Beban terhadap komponen lingkunganair larian pada tahap konstruksitergolong tinggi karena pembukaanlahan akan meningkatkan air larian,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadap airlarian, serta tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar

DPH

Erosi dansedimentasi

Beban terhadap komponen lingkunganerosi dan sedimentasi pada tahapkonstruksi tergolong tinggi karenapembukaan lahan akan meningkatkanerosi pada musim hujan, komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam kehidupanmasyarakat, ada kekhawatiranmasyarakat terhadap erosi, serta tidakada aturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Kualitas airsungai

Beban terhadap komponen lingkungankualitas air pada tahap konstruksitergolong tinggi berkaitan denganpeningkatan erosi pada musim hujan,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat karena tidakada masyarakat yang menggunakanair sungai, tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap penurunankualitas air sungai, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Vegetasi alami Beban terhadap komponen lingkunganvegetasi alami pada tahap konstruksitergolong tinggi karena luas vegetasialami yang berkurang ± 20 Ha,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadapvegetasi alami, serta tidak ada aturanatau kebijakan yang akan dilanggarkarena status lahan APL

DPH

Vegetasibudidaya

Beban terhadap komponen lingkunganvegetasi budidaya pada tahapkonstruksi tergolong rendah karenaluas vegetasi budidaya yang

Tidak DPH

Page 98: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 18

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulanberkurang ± 3 Ha berupa lahan sawahdan perkebunan, komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam kehidupanmasyarakat, tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap vegetasibudidaya, serta tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar.

Satwa liar Beban terhadap komponen lingkungansatwa liar pada tahap konstruksitergolong tinggi berkaitan dengan luasvegetasi alami yang berkurang sebagaihabitat satwa liar, komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam kehidupanmasyarakat, ada kekhawatiranmasyarakat terhadap satwa liar akanmengganggu areal pertanian mereka,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

DPH

Biota air Beban terhadap komponen lingkunganbiota air pada tahap konstruksitergolong tinggi berkaitan denganpenurunan kualitas air sungai,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadapbiota air, serta tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar

DPH

Kesempatankerja

Beban terhadap komponen lingkungankesempatan kerja pada tahapkonstruksi tidak tinggi, masyarakatmengharapkan dapat bekerja padapelaksanaan kegiatan sehinggakomponen lingkungan kesempatankerja memegang peranan pentingdalam masyarakat sekitar, hal ini jugaakan menyebabkan kekhawatiranmasyarakat yang cukup tinggi akibatadanya pekerja pendatang, serta tidakada aturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Pendapatanmasyarakat

Beban terhadap komponen lingkunganpendapatan masyarakat pada tahapkonstruksi tidak tinggi, tetapikomponen lingkungan tersebutmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar karena merupakanturunan dari kesempatan kerja danjuga adanya peluang usaha yangdapat dimanfaatkan masyarakatselama konstruksi, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadappendapatan, serta tidak ada aturan

DPH

Page 99: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 19

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulanatau kebijakan yang akan dilanggar

Keresahanmasyarakat

Beban terhadap komponen lingkungankeresahan masyarakat pada tahapkonstruksi cukup tinggi sehubunganpenerimaan tenaga kerja. Komponenlingkungan keresahan masyarakattidak memegang peranan pentingdalam masyarakat sekitar, namundemikian terdapat kekhawatiranmasyarakat yang cukup tinggiberhubungan dengan interaksi denganpekerja pendatang, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Konflik Beban terhadap komponen lingkungankonflik pada tahap konstruksitergolong rendah karena padaumumnya masyarakat mengutamakanmusyawarah dan mufakat dalampenyelesaian konflik, komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam masyarakatsekitar, tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap konflik, sertatidak ada aturan atau kebijakan yangakan dilanggar

Tidak DPH

Angka penyakit Angka penyakit merupakan dampakturunan dari perubahan kualitasudara. Pada kondisi saat ini, bebanterhadap komponen lingkungan angkapenyakit tidak tinggi dan komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam masyarakatsekitar. Tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap angka penyakitkarena lokasi kegiatan quary jauh daripermukiman. Tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar.

Tidak DPH

Pola penyakit Beban terhadap komponen lingkunganpola penyakit pada tahap konstruksitergolong rendah karena hanyaberpotensi terjadi di area basecampdan jauh dari pemukiman penduduk,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadappola penyakit, serta tidak ada aturanatau kebijakan yang akan dilanggar.

Tidak DPH

Sikap &persepsimasyarakat

Beban terhadap komponen lingkungansikap dan persepsi masyarakat padatahap konstruksi tergolong tinggikarena merupakan dampak turunandari dampak-dampak sebelumnya,komponen lingkungan tersebut tidak

DPH

Page 100: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 20

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulanmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, namun demikianterdapat kekhawatiran masyarakatcukup tinggi terhadap sikap danpersepsi karena interaksi dengantenaga kerja pendatang, serta tidakada aturan atau kebijakan yang akandilanggar

Operasional Vegetasi alami Beban terhadap komponen lingkunganvegetasi alami pada tahap operasionalcukup tinggi karena luas lahan yangakan di revegetasi ± 20 Ha, komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam kehidupanmasyarakat, tidak ada kekhawatiranmasyarakat terhadap vegetasi alami,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

DPH

Vegetasibudidaya

Beban terhadap komponen lingkunganvegetasi budidaya pada tahapoperasional tergolong rendah,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadapvegetasi budidaya, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar.

Tidak DPH

Satwa liar Beban terhadap komponen lingkungansatwa liar pada tahap operasionalcukup tinggi berkaitan dengan luasvegetasi alami yang akan bertambahsebagai habitat satwa liar, komponenlingkungan tersebut tidak memegangperanan penting dalam kehidupanmasyarakat, ada kekhawatiranmasyarakat terhadap satwa liar akanmengganggu areal pertanian mereka,serta tidak ada aturan atau kebijakanyang akan dilanggar

DPH

Erosi dansedimentasi

Beban terhadap komponen lingkunganerosi dan sedimentasi pada tahapoperasional rendah karena dilakukanrevegetasi lahan sehingga akanmenurunkan erosi pada musim hujan,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadaperosi, serta tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar

Tidak DPH

Kualitas airsungai

Beban terhadap komponen lingkungankualitas air pada tahap operasionaltergolong rendah karena penurunanerosi, komponen lingkungan tersebut

Tidak DPH

Page 101: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 21

Kegiatan Dampak Evaluasi Kesimpulantidak memegang peranan pentingdalam kehidupan masyarakat karenatidak ada masyarakat yangmenggunakan air sungai, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadappenurunan kualitas air sungai, sertatidak ada aturan atau kebijakan yangakan dilanggar

Biota air Beban terhadap komponen lingkunganbiota air pada tahap operasionalrendah berkaitan denganmeningkatnya kualitas air sungai,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalamkehidupan masyarakat, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadapbiota air, serta tidak ada aturan ataukebijakan yang akan dilanggar

Tidak DPH

Kesempatankerja

Beban terhadap komponen lingkungankesempatan kerja pada tahapoperasional cukup tinggi, terutamamasyarakat yang turut bekerja padatahap konstruksi, masyarakatmengharapkan dapat bekerja padaoperasional PLTA sehingga komponenlingkungan kesempatan kerjamemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, hal ini juga akanmenyebabkan kekhawatiranmasyarakat yang cukup tinggi akibatadanya pekerja pendatang, serta tidakada aturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Pendapatanmasyarakat

Beban terhadap komponen lingkunganpendapatan masyarakat pada tahapoperasional tergolong tinggi,komponen lingkungan tersebutmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadappendapatan, serta tidak ada aturanatau kebijakan yang akan dilanggar

DPH

Sikap &persepsimasyarakat

Beban terhadap komponen lingkungansikap dan persepsi masyarakat padatahap operasional tergolong tinggikarena merupakan dampak turunandari dampak-dampak sebelumnya,komponen lingkungan tersebut tidakmemegang peranan penting dalammasyarakat sekitar, tidak adakekhawatiran masyarakat terhadapsikap dan persepsi, serta tidak adaaturan atau kebijakan yang akandilanggar

DPH

Page 102: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 22

Berdasarkan hasil evaluasi dampak potensial diperoleh dampak

penting hipotetik yang akan dikaji yaitu :

Tahap Pra Konstruksi

1) Keresahan masyarakat

2) Sikap dan persepsi masyarakat

Tahap Konstruksi

1) Kemacetan lalulintas

2) Kerusakan jalan

3) Air larian

4) Erosi dan sedimentasi

5) Kualitas air sungai

6) Vegetasi alam

7) Satwa liar

8) Biota air

9) Kesempatan kerja

10) Pendapatan masyarakat

11) Keresahan masyarakat

12) Sikap dan persepsi masyarakat

Tahap Operasional

1) Vegetasi alami

2) Satwa liar

3) Kesempatan kerja

4) Pendapatan masyarakat

5) Sikap dan persepsi masyarakat

Secara singkat proses pelingkupan tersebut disajikan dalam bentuk

bagan alir, sebagai berikut:

Page 103: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 23

Gambar 4.1.Bagan Alir Proses Pelingkupan Dampak Kegiatan Pengambilan Quary

dan Operasional PLTA Batangtoru 510 MW

KEGIATANa. Pra Konstruksi

1. Sosialisasi2. Pembebasan lahan

b. Konstruksi1. Penerimaan tenaga kerja2. Pembuatan access road3. Pembuatan basecamp4. Pembukaan lahan5. Pengambilan dan mobilisasi material

quary6. Penataan lokasi quary7. Pelepasan tenaga kerja

c. Operasional1. Penataan lokasi quary2. Penerimaan tenaga kerja operasional

Dampak Potensial

Pra Konstruksi1. Keresahan masyarakat2. Konflik Sosial3. Sikap dan persepsi masyarakat

Konstruksi1. Kualitas udara2. Kebisingan3. Kemacetan lalu lintas4. Kerusakan jalan5. Getaran6. Penggunaan lahan7. Air larian8. Erosi dan Sedimentasi9. Kualitas air sungai10. Vegetasi alami11. Vegetasi budidaya12. Satwa liar13. Biota air14. Kesempatan kerja15. Pendapatan masyarakat16. Keresahan masyarakat17. Sikap dan persepsi masyarakat18. Angka penyakit19. Pola penyakit

Operasional1. Vegetasi alami2. Vegetasi budidaya3. Satwa liar4. Erosi dan sedimentasi5. Kualitas air sungai6. Biota air7. Kesempatan kerja8. Pendapatan masyarakat9. Sikap dan persepsi masyarakat

Pra Konstruksi1. Keresahan masyarakat2. Sikap dan persepsi masyarakat

Konstruksi1. Kemacetan lalulintas2. Kerusakan jalan3. Air larian4. Erosi dan Sedimentasi5. Kualitas air sungai6. Vegetasi alami7. Satwa liar8. Biota air9. Kesempatan kerja10. Pendapatan masyarakat11. Keresahan masyarakat12. Sikap dan persepsi masyarakat

Operasional1.Vegetasi alami2.Satwa liar3.Kesempatan kerja4.Pendapatan masyarakat5.Sikap dan persepsi masyarakat

Dampak PentingHipotetik

SARAN/MASUKAN DARI MASYARAKAT1. Utamakan tenaga kerja lokal2. Masalah pengangkutan pada saat hari pekan3. Penataan kembali lokasi quary

KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP1. Fisik Kimia2. Biologi3. Sosekbud4. Kesehatan masyarakat

Daftar Uji

KEGIATAN LAIN DI SEKITAR1. Pertanian dan perkebunan

Matriks interaksiDaftar UjiSaran/Masukan masyarakatStudi literatureTinjauan lapangan

Page 104: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 24

Gambar 4.2.Bagan Alir Proses Pelingkupan Dampak Kegiatan Pembangunan PLTA

Batangtoru 500 MW

KEGIATANa. Pra Konstruksi

1. Studi kelayakan2. Penerimaan tenaga kerja3. Pembebasan lahan

b. Konstruksi1. Penerimaan tenaga kerja2. Mobilisasi peralatan & material3. Pembukaan lahan4. Pembuatan access road5. Pembuatan basecamp6. Pembangunan intake/DAM/bendung7. Pembangunan saluran air (water channel)8. Pembangunan power house dan fasilitasnya9. Pelepasan tenaga kerja

c. Pasca Konstruksi1. Pengaturan dan pelepasan air2. Pemeliharaan PLTA

Dampak Potensial

Pra Konstruksi1. Keresahan masyarakat2. Konflik Sosial3. Kesempatan kerja4. Pendapatan masyarakat5. Sikap dan persepsi masyarakat

Konstruksi1. Kualitas udara2. Kebisingan3. Kemacetan lalu lintas4. Kerusakan jalan5. Air larian6. Erosi dan Sedimentasi7. Kualitas air sungai8. Penggunaan lahan9. Getaran10. Vegetasi alam11. Vegetasi budidaya12. Satwa liar13. Biota air14. Kesempatan kerja15. Pendapatan

masyarakat16. Kecelakaan kerja17. Keresahan

masyarakat18. Sikap dan persepsi

masyarakat19. Angka penyakit20. Pola penyakit

Operasional1. Sedimentasi2. Debit air sungai3. Transportasi air sungai4. Kualitas air sungai5. Irigasi sawah6. Vegetasi alam7. Satwa liar (habitat)8. Biota air9. Terganggunya aktivitas penangkap ikan10. Sikap dan persepsi masyarakat

Pra Konstruksi1. Keresahan masyarakat2. Konflik sosial3. Kesempatan kerja4. Pendapatan masyarakat5. Sikap dan persepsi masyarakat

Konstruksi1. Kerusakan jalan2. Air larian3. Erosi dan Sedimentasi4. Penggunaan lahan5. Kualitas air sungai6. Vegetasi alam7. Vegetasi budidaya8. Satwa liar9. Biota air10. Kesempatan kerja11. Pendapatan masyarakat12. Keresahan masyarakat13. Sikap dan persepsi masyarakat

Operasional1. Debit air sungai2. Sedimentasi3. Vegetasi alam4. Satwa liar (habitat)5. Biota air6. Sikap dan persesi masyarakat

Dampak PentingHipotetik

SARAN/MASUKAN DARI MASYARAKAT4. Utamakan tenaga kerja lokal5. Masalah pembebasan lahan dang anti rugi6. Terganggunya kehidupan nelayan, irigasi

sawah, dan transportasi masyarakanmenggunakan sungai

7. Gangguan kamtibmas

KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP1. Fisik Kimia2. Biologi3. Sosekbud4. Kesehatan masyarakat

Daftar Uji

KEGIATAN LAIN DI SEKITAR2. Pertanian dan perkebunan3. Pemukiman4. Pertambangan emas

Matriks interaksiDaftar UjiSaran/Masukan masyarakatStudi literatureTinjauan lapangan

Page 105: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 25

4.3. Batas Wilayah Studi dan Waktu Kajian

4.3.1. Lingkup Wilayah Studi

Lingkup wilayah studi ANDAL Pembangunan dan Operasional

PLTA Batangtoru 510 MW di Kabupaten Tapanuli Selatan

merupakan kumpulan dari batas lingkup wilayah fisik tapak

rencana kegiatan/wilayah kegiatan, batas ekologis, batas sosial,

dan batas wilayah administrasi setelah mempertimbangkan

kendala (teknis, ekonomis dan waktu) yang dihadapi. Uraian

singkat mengenai wilayah studi ini adalah sebagai berikut :

1) Batas Kegiatan

Batas kegiatan adalah ruang tempat pelaksanaan kegiatan

Konstruksi dan Operasional PLTA Batangtoru 510 MW di

Kabupaten Tapanuli Selatan. Kegiatan pembangunan PLTA

Batangtoru 510 MW mengikuti sungai Batangtoru sepanjang

± 30 km mulai dari bendung, serta lokasi quary di Desa

Marancar Godang. Lokasi kegiatan mencakup area seluas ±

564 Ha (Lampiran 2).

2) Batas Ekologis

Batas ekologis merupakan batas ruang persebaran dampak

dari rencana kegiatan menurut media transportasi limbah

berupa aliran air sungai Batangtoru dimana proses alami

yang berlangsung di dalam ruang tersebut akan mengalami

perubahan mendasar. Bangunan paling hulu dari konstruksi

PLTA Batangtoru 510 MW adalah Bendung/DAM sedangkan

bangunan paling hilir adalah power house, serta lokasi quary

di Desa Marancar Godang.

Sungai Batangtoru bermuara ke laut, dan di bagian hilir

terdapat permukiman dan persawahan yang dipengaruhi oleh

kondisi air sungai Batangtoru, sehingga batas ekologis

dimulai dari bendung hingga ke muara di laut (Lampiran 3).

Page 106: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 26

3) Batas Sosial

Batas sosial adalah ruang disekitar rencana kegiatan yang

merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial

yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah

mapan termasuk sistem dan struktur sosial yang

diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat

rencana Pembangunan dan Operasional PLTA Batangtoru

510 MW. Mengingat dampak lingkungan hidup yang

ditimbulkan oleh suatu rencana kegiatan menyebar tidak

merata, maka batas sosial dalam hal ini ditetapkan dengan

membatasi kepada masyarakat terdekat sekitar lokasi

kegiatan karena masyarakat tersebut akan terkena dampak

langsung yaitu terkena dampak debu dan kebisingan di tahap

kegiatan konstruksi meliputi 5 (lima) kecamatan (Lampiran

4). Batas sosial tersebut adalah desa pada 5 (lima)

kecamatan, sebagai berikut :

1) Kec. Sipirok, yaitu: Desa Luat Lombang, Aek Batang Paya,

Bulu Mario, Sitandiang.

2) Kec. Marancar, yaitu: Desa Huraba, Gunung Binanga,

Pasar Sempurna, Marancar Godang, Simaninggir,

Aek Nabara, Tanjung Dolok, Haunatas, dan

Marancar Julu.

3) Kec. Batang Toru, yaitu: Desa Sipenggeng, Hapesong

Baru, Telo, Huta Baru Siagian, dan Hapesong Baru

dan Kelurahan Wek 1.

4) Kec. Angkola Sangkunur, yaitu: Desa Bandar Tarutung,

Simataniari/Sibara-bara, Kel. Rianiate/Desa Aek

Rambe.

5) Kec. Muara Batang Toru, yaitu: Desa Bandar Hapinis,

Muara Hutaraja, Terapung Jaya, Desa Upu,

Pardamean, Kel. Hutaraja, dan Kel. Muara Ampolu.

Page 107: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM IV - 27

4) Batas Administratif

Batas administratif adalah batas wilayah atau ruang yang

dibatasi oleh kesatuan wewenang tata administrasi

pemerintahan. Batas administrasi ditentukan berdasarkan

pertimbangan skala sosial dan ekonomi masyarakat yang

diperkirakan akan terpengaruh oleh kegiatan Pembangunan

dan Operasional PLTA Batangtoru 510 MW. Dengan demikian

batas administratif PLTA Batangtoru 510 MW adalah

kecamatan-kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan, yaitu:

Kecamatan Batangtoru, Marancar, Sipirok, Muara

Batangtoru, Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli

Selatan.

5) Batas Wilayah StudiDengan cara overlay batas kegiatan, batas ekologis, batas

sosial, dan batas administratif maka diperoleh batas wilayah

studi yang merupakan resultante dari ke empat batas

tersebut di atas. Dengan demikian batas wilayah studi

meliputi Kecamatan Batangtoru, Marancar, Sipirok, Muara

Batangtoru, Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli

Selatan (Lampiran 5).

4.3.2. Batas Waktu Kajian

Studi ANDAL PLTA Batangtoru 510 MW tidak memasukkan

tahapan Pasca Operasional. Batas waktu kajian diambil pada

saat mana keseimbangan lingkungan baru secara ekologis

tercapai di tahap Operasional. Dengan demikian batas waktu

kajian studi ANDAL PLTA Batangtoru 510 MW ditetapkan

sebagai berikut :

1. Batas waktu kajian tahap Pra-konstruksi sampaiberakhirnya masa kegiatan Pra-konstruksi, yaitu 12 bulan.

2. Batas waktu kajian tahap Konstruksi sampai berakhirnyamasa kegiatan Konstruksi, yaitu 48 bulan.

3. Batas waktu kajian tahap Operasional ditetapkan 10 tahunhingga keseimbangan ekologis baru tercapai.

Page 108: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

BAB VPRAKIRAAN DAN

EVALUASI DAMPAKPENTING

Page 109: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 1

BAB 5

PRAKIRAAN DAN EVALUASIDAMPAK PENTING

5.1. Prakiraan Dampak Penting

5.1.1. Dampak Tahap Pra Konstruksi

Kegiatan pada tahap pra konstruksi yang diperkirakan menimbulkan

dampak penting adalah sosialisasi kegiatan kepada masyarakat dan

pembebasan lahan. Dampak penting hipotetik yang diperkirakan akan

terjadi pada kegiatan pra konstruksi adalah keresahan masyarakat

serta sikap dan persepsi masyarakat sekitar terhadap rencana kegiatan.

1) Keresahan Masyarakat

Kegiatan pembebasan lahan guna keperluan lokasi quary untuk

PLTA Batangtoru 510 MW diperkirakan menimbulkan dampak

terhadap keresahan masyarakat. Diperkirakan kebutuhan lahan

untuk lokasi quary di Desa Marancar Godang 23 ha dengan jumlah

masyarakat yang mengusahakan lahan lokasi quary diperkirakan

15 KK.

Kegiatan pembebasan lahan masyarakat diperkirakan memberikan

dampak keresahan masyarakat, khususnya dalam penentuan nilai

ganti rugi tanah dan tanaman, kekhawatiran akan adanya

perubahan mata pencaharian dan tidak puas dengan nilai ganti

rugi yang diterima.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak keresahan masyarakat

pada tahap pra konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak

berdasarkan faktor-faktor berikut.

Page 110: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 2

Tabel 5.1Hasil Prakiraan Dampak Penting Keresahan Masyarakat

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusiaterkena dampak

Hasil perkiraan dampak keresahanmasyarakat sebanyak 15 KK,keresahan timbul karena kurang puasterhadap besaran nilai ganti rugilahan dan tanaman.

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakdiperkirakan sama dengan luaskebutuhan lahan quary yaitu 23 ha,dan di Desa Marancar Godang danDesa Simaninggir.

TP

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak keresahan masyarakat initerjadi selama pembebasan lahan sajatetapi perubahan kepemilikan lahanterjadi selamanya secara permanen.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak kecil karena hanyaterjadi dalam waktu singkat, yaitupada saat pembebasan lahan danpada lahan yang tidak luas.

TP

5 Banyaknyakomponenlingkungan yangterkena dampak

Dampak turunan dari keresahanmasyarakat ini adalah munculnyakonflik sosial yang memicu munculnyaprotes masyarakat dan persepsinegatif terhadap kegiatan. Disampingitu keresahan masyarakat ini bisamemunculkan prilaku anarkimasyarakat.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Keresahan masyarakat dapatterakumulasi karena proyekberlangsung lama dan apabila tidakdiselesaikan menimbulkan dampakturunan lainnya.

P

7 Berbalik atautidak berbaliknyadampak

Bila dilihat dari kemampuanberbaliknya dampak, dampak inidapat di pulihkan namun kepercayaanmasyarakat memerlukan waktu yangsangat lama untuk dipulihkan

P

Kesimpulan Keresahan masyarakat merupakan dampak negatifdan bersifat penting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

2) Sikap dan Persepsi Masyarakat

Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari

dampak yang terjadi sebelumnya, yaitu keresahan masyarakat.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak sikap dan persepsi

Page 111: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 3

masyarakat pada tahap pra konstruksi dapat dikategorikan penting

atau tidak berdasarkan faktor-faktor berikut.

Tabel 5.2Hasil Prakiraan Dampak Penting Sikap

dan Persepsi MasyarakatNo Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSeluruh masyarakat yangmengushakan lahan lokasi quarysebanyak 15 KK

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakhanya 23 ha dan hanya di lokasiquary.

TP

3 Lamanya dampakberlangsung

Selama pra konstruksi dan dapatberlanjut hingga tahap konstruksi

P

4 Intensitas dampak Tergolong kecil karena meliputimasyarakat dalam jumlah sedikit dantersebar dalam wilayah yang tidak luas

TP

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Tidak ada TP

6 Sifat kumulatifdampak

Sikap dan persepsi dapat terakumulasioleh karena dampak yang terjadi

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak sikap dan persepsimasyarakat dapat berbalik

TP

Kesimpulan Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampaknegatif dan bersifat penting (-P) sehingga diperlukanlangkah pengelolaan dan pemantauan.

5.1.2. Konstruksi

1) Kesempatan Kerja

Adanya pembangunan PLTA Batangtoru akan menyerap tenaga

kerja baik tenaga kerja non skill maupun tenaga kerja skill.

Penyerapan tenaga kerja ini perlu mendapat perhatian mengingat

penduduk lokal mengharapkan ikut sebagai tenaga kerja proyek.

Diperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk konstruksi PLTA

Batangtoru sebanyak 1800 orang dimana kebanyakan merupakan

tenaga kerja non skill (1500 orang) sebanyak 300 orang sebagai

tenaga kerja skill. Khusus pekerja di area quary diperkirakan

sebanyak 20 orang, dengan truk angkutan quary diperkirakan

sebanyak 50 unit, maka diperlukan tenaga kerja 100 orang.

Page 112: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 4

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak kesempatan kerja pada

tahap konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak

berdasarkan faktor-faktor berikut.

Tabel 5.3Hasil Prakiraan Dampak Penting Kesempatan Kerja

NoKriteria Hasil Prakiraan Sifat

Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakKhusus di lokasi quarydiperkirakan membutuhkantenaga kerja 20 orang dan untukangkutan truk 100 orang. Untukkonstruksi PLTA secarakeseluruhan diperkirakanmembutuhkan tenaga kerja nonskill sebanyak 1500 orang.

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Wilayah persebaran dampakhanya di Desa Marancar Godangdan Desa Simaninggir sertaKecamatan Marancar secaraumum.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak penyerapan tenaga kerjaini berlangsung selama kegiatanquary, diperkirakan selama 36bulan.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak akibat quarytergolong kecil karena jumlahtenaga kerja yang dibutuhkansedikit dibandingkan jumlahkebutuhan tenaga kerja untukpembangunan PLTA secarakeseluruhan.

TP

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Kesempatan kerja bagi masyarakatlokal memberikan dampakturunan yakni menambahpendapatan sehinggaperekonomian wilayah tersebutjuga semakin meningkat danmemberikan persepsi masyarakatyang positif

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak lingkungan, kesempatankerja hanya terjadi pada tahapkonstruksi (36 bulan) tetapimemberikan efek positif.

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Kesempatan kerja ini, tidak dapatbalik oleh karena pada tahapoperasional tidak diperlukantenaga kerja yang banyak lagi.

P

Kesimpulan Kesempatan kerja merupakan dampak positif danbersifat penting (+P) dan diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

Page 113: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 5

2) Peningkatan Pendapatan MasyarakatPeningkatan pendapatan masyarakat merupakan dampak tidak

langsung oleh adanya kegiatan quary. Peningkatan pendapatan ini

disebabkan kegiatan penerimaan tenaga kerja lokal. Diperkirakan

dampak peningkatan pendapatan ini langsung dirasakan oleh

tenaga kerja proyek. Jumlah tenaga kerja lokal yang ikut sebagai

pekerja di lokasi quary diperkirakan 60% dari kebutuhan, yaitu

sekitar 72 orang. Apabila diasumsikan upah tenaga kerja non skill

(buruh) Rp 60.000/hari dan lama kerja 25 hari per bulan, maka

setiap orangnya akan menerima 25 x Rp 60.000 = Rp 1.500.000.

Setiap bulan ada 72 orang yang ikut bekerja, maka uang yang

diterima adalah 72 x Rp 1.500.000 = Rp 108.000.000. Dampak ini

diasumsikan berlangsung selama masa konstruksi yakni 36 bulan.

Tabel 5.4Hasil Prakiraan Dampak Penting Peningkatan Pendapatan

MasyarakatNo Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakLapangan pekerjaan untuk tenagakerja quary diperkirakan sebanyak72 orang tenaga kerja lokal, dan diperkirakan akan menambahpeluang berusaha pada bidang lainseperti toko sembako, rumahmakan, angkutan dan sebagainya.

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Wilayah yang berpeluangmendapatkan tambahan peluangusaha pada kegiatan ini terutamaKec. Marancar.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Lamanya dampak berlangsungselama 36 bulan tetapi akanmempengaruhi tingkatperekonomian selanjutnya, karenahasil pendapatan dapat dijadikanmodal usaha.

P

4 Intensitas dampak Peningkatan pendapatanmasayarakat sebanyak 72 orangtergolong rendah.

TP

5 Banyaknyakomponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak seperti munculnya usaha-usaha baru seperti perbengkelan,rumah makan, kedai kopi, tokosembako, angkutan dan mobilitaspenduduk.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak peningkatan pendapatanini menimbulkan efek salingmemperkuat dalam perekonomian

P

Page 114: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 6

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampakdaerah tsb.

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak peningkatan pendapat inidapat berbalik kembali apabilatenaga kerja tersebut tidak dapatmengelola upah kerjanya.

P

Kesimpulan Peningkatan pendapatan merupakan dampak positifdan bersifat penting (+P) dan diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

3) Kemacetan lalulintas

Mobilisasi quary akan berdampak terhadap kemacetan lalulintas

karena terjadinya peningkatan volume lalu lintas di wilayah studi.

Kendaraan proyek yang digunakan mengangkut quary diperkirakan

sebanyak 45 dump truck. Setiap truk diperkirakan akan beroperasi

2 trip per hari. Pada saat studi dilakukan kendaraan yang melintas

di jalan nasional berkisar 5-10 unit/menit sedangkan di jalan

provinsi 2-5 unit/menit dan jalan kabupaten 1-2 unit/menit.

Peningkatan volume truk ini akan berdampak terhadap terjadinya

kemacetan lalulintas, khususnya di dua lokasi yang merupakan

lokasi pasar tradisional (pekan mingguan), yaitu di Pasar Sempurna

(hari Senin), dan Pasar Marancar Hulu (hari Rabu). Kondisi jalan

pada dua lokasi pasar tersebut tergolong sempit (5 m) dan kegiatan

pasar dimulai pada pukul 08.00 – 18.00 WIB.

Tabel 5.5Hasil Prakiraan Dampak Penting Kemacetan Lalulintas

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSecara khusus masyarakat yangakan merasakan kemacetanlalulitas adalah di wilayahKelurahan Pasar Sempurna danMarancar Hulu, terutama padahari pekan (Senin dan Rabu).

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Wilayah persebaran dampaksecara khusus pada dua lokasipasar, yaitu Pasar Sempurna danPasar Marancar Hulu.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Lamanya dampak berlangsungselama 36 bulan.

P

Page 115: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 7

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak4 Intensitas dampak Intensitas dampak cukup tinggi

karena jumlah kendaraan cukupbanyak.

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak adalah kerusakan jalan,keresahan masyarakat, serta sikapdan persepsi masyarakat.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini tidak bersifatakumulasi.

TP

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak bisa berbalik. TP

Kesimpulan Kemacetan lalulintas merupakan dampak negatifdan bersifat penting (-P) sehingga diperlukanlangkah pengelolaan dan pemantauan.

4) Kerusakan JalanDampak dari lalulalangnya kendaraan pengangkut material quary

adalah kerusakan jalan. Jalan yang akan dilewati adalah jalan

nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten. Kondisi jalan pada

beberapa ruas saat studi sudah mulai rusak apalagi terjadinya

peningkatan volume kendaraan.

Kendaraan proyek yang digunakan mengangkut quary diperkirakan

sebanyak 45 dump truck. Setiap truk diperkirakan akan beroperasi

2 trip per hari. Setiap truk diperkirakan mengangkut muatan

dengan volume 8 m3, atau diperkirakan rata-rata 20 ton. Tonase

angkutan truk ini melebihi tonase jalan, khususnya jalan

kabupaten, sehingga akan berdampak meningkatkan kerusakan

jalan di sepanjang jalur yang dilalui angkutan quary.

Tabel 5.6Hasil Prakiraan Dampak Penting Kerusakan Jalan

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakKerusakan jalan akan di rasakankendaraan masyarakat yangmelintas pada jalan provinsi danjalan kabupaten yang merupakanjalan kendaraan proyek pembawabahan dan material.

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Sepanjang jalan negara, provinsidan kabupaten yang terdapat diKec. Sipirok, Marancar danBatangtoru.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak ini berlangsung padawaktu konstruksi PLTABatangtoru. Diperkirakan selama

P

Page 116: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 8

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak36 bulan.

4 Intensitas dampak Apabila kerusakan jalan inidiperbaiki dan tidak sempat parahmaka intensitasnya kecil, namunbila di biarkan terus menerusdapat mengganggu kendaraan lainyang lalu lalang.

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak kerusakan jalan adalahkenyamanan masyarakat sertapersepsi masyarakat yang menjadinegatif.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Kerusakan jalan ini dapatterakumulasi pada satu tempatapabila tidak segera diperbaiki.

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak kerusakan jalan tidakbisa balik.

P

Kesimpulan Kerusakan jalan merupakan dampak negatif danbersifat penting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

5) Vegetasi Alami

Kegiatan pembukaan lahan untuk pengambilan material quary

akan menyebabkan hilangnya vegetasi alami, sehingga akan

mempengaruhi keanekaragaman flora yang membentuk ekosistem

vegetasi alami.

Kehilangan berbagai jenis vegetasi alami pada lahan yang

dibersihkan, berarti hilangnya simpanan karbon yang selama ini

tersimpan dalam ekosistem dan lepas ke udara. Kehilangan vegetasi

juga sekaligus menyebabkan kehilangan habitat bagi satwa,

sehingga meningkatkan gangguan terhadap satwa khususnya bagi

satwa dengan status dilindungi.

Pembersihan lahan berupa penebangan pohon-pohon secara

langsung menyebabkan kehilangan berbagai jenis tumbuhan di

lokasi quary. Luas lahan lokasi quary diperkirakan 23 Ha, dimana

seluas 18 Ha merupakan vegetasi alami.

Tabel 5.7Hasil Prakiraan Dampak Penting Vegetasi Alami

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusia Secara langsung manusia yang TP

Page 117: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 9

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

terkena dampak terkena dampak tidak ada.

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakadalah pada kawasan APL seluas ±18 ha.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak ini berlangsung hinggapasca konstruksi.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong kecilkarena pada area APL dengan luasterbatas.

TP

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak adalah satwa liar, erosidan sedimentasi.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini tidak bersifatkumulatif tetapi sifatnya di lokasikegiatan saja.

TP

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak dapat berbalik tetapidalam waktu yang lama

P

Kesimpulan Vegetasi alami merupakan dampak negatif danbersifat penting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

6) Satwa Liar

Dampak turunan dari berkurangnya luas vegetasi alami adalah

terganggunya satwa liar, karena habitatnya berkurang. Satwa liar

tersebut pada umumnya hidup di kawasan vegetasi Batangtoru,

oleh karena itu satwa liar akan terganggu tempat mencari

makannya. Menurut hasil wawancara terhadap masyarakat, di area

rencana lokasi quary masih terdapat satwa liar berupa kera, monyet

dan satwa liar tersebut sering memakan hasil pertanian masyarakat.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak satwa liar pada tahap

konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak berdasarkan

faktor-faktor berikut.

Tabel 5.8Hasil Prakiraan Dampak Penting Satwa Liar

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSecara langsung manusia yangterkena dampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Dampak tersebar pada area seluas ±18 ha.

P

Page 118: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 10

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak3 Lamanya dampak

berlangsungDampak ini berlangsung lama mulaidari tahap konstruksi sampai tahappasca konstruksi.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong rendahpada area yang terbatas.

TP

5 Banyaknyakomponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak adalah terganggunyapertanian masyarakat akibatmasuknya satwa liar ke lahanpertanian masyarakat

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini tidak bersifatakumulasi apabila dikelola dengancara memulihkan habitat satwa liarserta menjaga vegetasi alami di luararea konstruksi tidak tergangguselama pelaksanaan kegiatan

TP

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak ini tidak berbalik. P

Kesimpulan Satwa liar merupakan dampak negatif dan bersifatpenting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

7) Air Larian

Kegiatan pembukaan lahan di lokasi quary dan access road menuju

lokasi quary akan mengakibatkan perubahan penutupan lahan.

Diperkirakan luas lahan yang berubah berkisar 23 ha. Sebelum

adanya kegiatan, sebagian besar lokasi quary di tutupi oleh

vegetasi berupa pohon-pohon dan semak belukar. Terbukanya

tutupan lahan mengakibatkan terjadinya air larian. Pada lahan

bervegetasi, air hujan yang turun akan terinfiltrasi ke dalam tanah

oleh karena pori-pori tanah masih terbuka. Kegiatan pembukaan

lahan oleh alat berat seperti excavator dan bulldozer akan

menyebabkan pori-pori tanah menjadi tertutup dan tanah menjadi

padat. Dampaknya adalah terjadinya limpasan air di permukaan

(run-off). Besarnya run-off ini dapat dihitung dengan metode SCS

Curve Number (Soil Water Assessment Tool; Theoritical

Documentation, 2000).

Metode SCS Curve Number tersebut dirumuskan dengan formula :

Q = (R day – Ia)²/R(day – Ia + S)

Q = Akumulasi air larian (mm)

R day = Hujan Harian (mm)

Page 119: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 11

Ia = Initial abstraction = jumlah air yang tertahan diawal

hujan oleh permukaan tanah,

intersepsi dan infiltrasi (mm)

S = Parameter retensi (mm)

Untuk parameter retensi (S) berbeda-beda tergantung dari jenis

tanah, tataguna lahan, pengolahan lahan, kemiringan lahan (Slope)

dan kelembaban tanah sehingga,

S = 25,4 (1000/CN-10)

S = Parameter Retensi

CN = Curve Number

Initial abstraction (Ia) pada umumnya diperkirakan sebesar 0.2 S.

Oleh karena itu akumulasi air larian (Q) dapat dihitung:

Q = (R day – 0.2 S)² / R (day + 0.8 S)

Air larian terjadi jika R day > Ia artinya air larian terjadi apabila run

off > Infiltrasi (tanah sudah jenuh air). Berdasarkan data tanah,

wilayah studi memiliki per meabilitas sedang yang berarti termasuk.

Hidrologic Soil Group B menurut NRCS (US Natural Resource

Conservation Survey).

Perubahan penutupan tanah dari penutupan vegetasi menjadi

acces road, dan lokasi pengambilan quary berdasarkan nilai table

Run off Curve Number (SWATT, 2000), menyebabkan perubahan CN

dari 60 (hydrologic soil group B untuk kawasan hutan) menjadi 86

(daerah terbuka tanpa vegetasi).

Menurut Baseline Hydro Meteorogical Data for Martabe Project (2007)

daerah studi memiliki intensitas hujan harian untuk periode ulang

25 tahun adalah 283 mm. Hal ini berarti terjadi perubahan nilai

retensi (S) dari 169,1 mm menjadi 238,8 mm. Dengan demikian

terjadi peningkatan laju aliran permukaan 90,5 mm (238,8 mm –

148,3 mm). Jika diasumsikan lahan yang terbuka untuk access

road dan lokasi quary = 23 ha berarti air larian terjadi sebesar 23 x

10.000 m²/ha x 90,5 mm x 10ˉ6 m/mm = 20,815 m3 /hari hujan.

Page 120: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 12

Air larian ini akan meningkatkan volume air pada bagian hilir

sungai dan meningkatkan sedimentasi.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak air larian pada tahap

konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak berdasarkan

faktor-faktor berikut.

Tabel 5.9Hasil Prakiraan Dampak Penting Air Larian

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusiaterkena dampak

Secara langsung manusia yangterkena dampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dapatmulai dari daerah tangkap airSungai Malakkut.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak ini dapat terjadi padawaktu curah hujan tinggi padabulan bulan tertentu yakniSeptember s/d Desember setiaptahun.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak air lariantergolong kecil, yaitu 20,815m3/hari hujan.

TP

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak akibat meningkatnya airlarian ini adalah erosi,sedimentasi, kekeruhan, danterganggunya biota air.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini dapat terakumulasisecara terus menerus apabila tidakdilakukan pengelolaan

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak ini tidak bisa berbalik P

Kesimpulan Air larian merupakan dampak negatif dan bersifatpenting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

8) Erosi dan SedimentasiKegiatan pembukaan bahan dalam pembuatan access road,

pembuatan basecamp, pembangunan intake/Dam/Bendung,

pembangunan power house dan sebagian pembangunan jalan air

akan menghilangkan vegetasi/penutup tanah diatasnya. Kegiatan-

kegiatan ini merubah kondisi tanah dari tanah yang alami menjadi

tanah terbuka. Dampak dari pembukaan lahan ini adalah

Page 121: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 13

terjadinya erosi dan longsor di tempat dengan kemiringan terjal

(>45%). Selain itu pada musim hujan, lahan terbuka akan tererosi

dan partikel tanah akan terbawa ke badan sungai.

Dampak turunan dari erosi dan longsor ini adalah terjadinya

kekeruhan air Sungai Batangtoru yang akhirnya terjadi

peningkatan sedimentasi dibagian hilir.

Perubahan penutupan lahan sesudah kegiatan akan mempengaruhi

nilai koefisien erosi (faktor C), yaitu dari 0,001 (kondisi hutan alam)

menjadi 1,0 (tanah terbuka tanpa tumbuhan). Diperkirakan luas

lahan lokasi quary 20 ha mempunyai penutupan lahan berupa

vegetasi alami dengan nilai C=0,001 maka biasanya tingkat erosi

adalah sangat ringan (kelas I < 15 ton/ha/tahun), solum tanah

dalam (>90 cm), maka erosi tanah sebesar 20 ha x 15

ton/ha/tahun = 300 ton/tahun.

Pada tahap konstruksi yaitu setelah pembukaan lahan, tanah

menjadi terbuka (tanpa tanaman) maka nilai faktor C menjadi 1,

solum tanah menjadi sangat dangkal (<30 cm) kelas erosi sangat

berat (kelas V >480 ton/ha/tahun), maka erosi tanah menjadi 20

Ha x 480 ton/ha/tahun = 9.600 ton/tahun. Hal ini berarti terjadi

peningkatan erosi dari 300 ton/tahun menjadi 9.600 ton/tahun,

atau terjadi peningkatan erosi sebesar 9.300 ton/tahun dalam

luasan ± 20 ha. Dampak turunan erosi ini adalah terjadinya

sedimentasi di bagian hilir Sungai Batangtoru akibat terbawanya

partikel tanah pada waktu hujan sehingga masuk ke Sungai

Batangtoru dan mengakibatkan terjadinya kekeruhan. Sedimentasi

dan kekeruhan ini akan berdampak terhadap biota air pada Sungai

Batangtoru.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak erosi dan sedimentasi

pada tahap konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak

berdasarkan faktor-faktor berikut.

Page 122: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 14

Tabel 5.10Hasil Prakiraan Dampak Penting Erosi dan Sedimentasi

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSecara langsung manusia yangterkena dampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakhanya dibagian hilir SungaiMalakkut.

TP

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak berlangsung selamapengambilan quary, diperkirakan36 bulan.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak ini cukup tinggikarena terjadi peningkatan lajuerosi yang cukup tinggi

P

5 Banyaknyakomponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lingkungan yangterkena dampak adalah kekeruhanair sungai yang mempengaruhikualitas air sungai, sedimentasi dibagian hilir Sungai Batangtoru.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini bersifat kumulatif dandapat berlanjut hinggaoperasional.

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak erosi tidak bisa berbalik. P

Kesimpulan Erosi dan sedimentasi merupakan dampak negatifdan bersifat penting (-P) sehingga diperlukanlangkah pengelolaan dan pemantauan.

9) Kualitas air sungai

Parameter kualitas air sungai yang terkena dampak pada saat

konstruksi adalah kekeruhan. Kekeruhan Sungai Malakkut akan

meningkat akibat kegiatan pengambilan quary. Tanah yang tererosi

akibat pengambilan quary tersebut pada waktu turun hujan

mengakibatkan butiran-butiran tanah terbawa oleh air larian (run-

off) dan masuk ke Sungai Malakkut akibatnya terjadi kekeruhan.

Selanjutnya Sungai Malakkut akan mengalir ke Sungai Batangtoru.

Pada saat studi dilakukan, tidak ada masyarakat yang

menggunakan air Sungai Malakkut, karena lokasinya jauh dari

permukiman. Bila diasumsikan 50% tanah akan terbawa air hujan

dan masuk ke Sungai Malakkut maka terdapat 4.800 ton partikel

tanah yang menyebabkan peningkatan kekeruhan air. Sebelum ada

kegiatan nilai TSS Sungai Malakkut berdasarkan hasil pengukuran

berkisar 4,09 – 5,64 mg/l. Peningkatan partikel tanah akibat erosi

Page 123: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 15

tersebut akan meningkatkan TSS pada Sungai Malakkut hingga

melampaui baku mutu berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak kualitas air sungai pada

tahap konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak

berdasarkan faktor-faktor berikut.

Tabel 5.11Hasil Prakiraan Dampak Penting Kualitas Air Sungai

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSecara langsung manusia yangterkena dampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakhanya dibagian hilir SungaiMalakkut.

TP

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak berlangsung selama masakonstruksi dan terjadi padamusim hujan saja.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak terjadi setiaptahun pada waktu musim hujan.

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lingkungan lain yangterkena dampak adalah biota air.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini bersifat akumulasi P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak tidak bisa berbalik. P

Kesimpulan Kualitas air sungai merupakan dampak negatif danbersifat penting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

10) Biota Air

Dampak turunan dari erosi dan sedimentasi serta kualitas air

sungai berupa peningkatkan kekeruhan adalah terganggunya

biota air di Sungai Malakkut. Menurut hasil wawancara, tidak ada

masyarakat yang melakukan aktifitas penangkapan ikan atau

memancing di Sungai Malakkut.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak biota air pada tahap

konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak berdasarkan

faktor-faktor berikut.

Page 124: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 16

Tabel 5.12Hasil Prakiraan Dampak Penting Biota Air

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSecara langsung manusia yangterkena dampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpersebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakhanya dibagian hilir SungaiMalakkut.

TP

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak berlangsung selama masakonstruksi dan terjadi pada musimhujan saja.

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak terjadi setiaptahun pada waktu musim hujan.

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Tidak ada komponen lingkunganlain yang terkena dampak.

TP

6 Sifat kumulatif dampak Dampak ini bersifat tidak kumulatif TP

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak dapat berbalik melaluiupaya pelestarian hutan dan DAS.

TP

Kesimpulan Biota air merupakan dampak negatif dan bersifattidak penting (-TP) namun diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

11) Keresahan MasyarakatKeresahan masyarakat merupakan dampak turunan dari dampak

sebelumnya seperti kerusakan jalan, masuknya satwa liar ke

lahan pertanian masyarakat, hubungan dengan pekerja non lokal,

serta lalulintas yang melalui lahan masyarakat dimana

masyarakat merasa terganggu akibat frekuensi lalulintas tersebut,

dan sebagainya.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak keresahan masyarakat

pada tahap konstruksi dapat dikategorikan penting atau tidak

berdasarkan faktor-faktor berikut.

Tabel 5.13Hasil Prakiraan Dampak Keresahan Masyarakat

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakKeresahan terjadi pada masyarakatyang bertempat tinggal di sekitarjalan yang dilalui pengangkutanquary hingga ke lokasi konstruksi

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakdiperkirakan meliputi wilayah desayang dilalui pengangkutan quary

P

Page 125: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 17

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampakhingga ke lokasi konstruksi

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak keresahan masyarakatterjadi selama konstruksi

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong tinggikarena pengangkutan quaryberlangsung cukup lama

P

5 Banyaknyakomponenlingkungan yangterkena dampak

Dampak turunan dari keresahanmasyarakat ini adalah munculnyakonflik sosial yang memicumunculnya protes masyarakat danpersepsi negatif terhadap kegiatan.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Keresahan masyarakat dapatterakumulasi karena proyekberlangsung lama dan apabila tidakdiselesaikan menimbulkan dampakturunan lainnya.

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak ini dapat di pulihkannamun kepercayaan masyarakatmemerlukan waktu yang sangatlama untuk dipulihkan

P

Kesimpulan Keresahan masyarakat merupakan dampak negatifdan bersifat penting (-P) sehingga diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

12) Sikap dan Persepsi MasyarakatSikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari

dampak yang terjadi sebelumnya, yaitu kerusakan jalan,

keresahan masyarakat, penerimaan tenaga kerja, peningkatan

pendapatan, dan lain sebagainya.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak sikap dan persepsi

masyarakat pada tahap konstruksi dapat dikategorikan penting

atau tidak berdasarkan faktor-faktor berikut.

Tabel 5.14Hasil Prakiraan Dampak Sikap dan Persepsi Masyarakat

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakSeluruh masyarakat pada desa-desayang dilalui pengangkutan quaryhingga ke lokasi konstruksi

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakdiperkirakan meliputi wilayah desayang dilalui pengangkutan quaryhingga ke lokasi konstruksi

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak keresahan masyarakatterjadi selama konstruksi

P

Page 126: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 18

No Kriteria Hasil Prakiraan Sifat Dampak4 Intensitas dampak Cukup besar karena meliputi

masyarakat dalam jumlah banyakdan tersebar dalam wilayah yangcukup luas

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Tidak ada TP

6 Sifat kumulatifdampak

Sikap dan persepsi dapatterakumulasi oleh karena dampaklain

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak sikap dan persepsimasyarakat dapat berbalik

TP

Kesimpulan Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampaknegatif dan bersifat penting (-P) sehingga diperlukanlangkah pengelolaan dan pemantauan.

5.1.3. Operasional1) Vegetasi Alami

Kegiatan penataan kembali lokasi quary sehingga dapat ditanami

dengan berbagai jenis vegetasi akan meningkatkan jumlah dan jenis

vegetasi alami, sehingga akan meningkatkan keanekaragaman flora

yang membentuk ekosistem vegetasi alami.

Penanaman kembali berbagai jenis vegetasi alami pada lahan yang

dibersihkan, akan menambah simpanan karbon dalam ekosistem.

Revegetasi juga sekaligus mengembalikan habitat satwa liar.

Tabel 5.15Hasil Prakiraan Dampak Penting Vegetasi Alami

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusiaterkena dampak

Secara langsung manusia yang terkenadampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakadalah pada lokasi quary seluas ± 20 ha.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak berlangsung lama hinggamengalami suksesi

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong kecilkarena luas lahan terbatas.

TP

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkena dampakadalah satwa liar, erosi dan sedimentasi.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak ini tidak bersifat kumulatiftetapi sifatnya di lokasi kegiatan saja.

TP

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak dapat berbalik TP

Kesimpulan Vegetasi alami merupakan dampak positif dan bersifatpenting (+P) dan diperlukan langkah pengelolaan danpemantauan.

Page 127: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 19

2) Satwa Liar

Dampak turunan dari revegetasi adalah bertambahnya satwa liar di

lokasi quary. Revegetasi akan memberikan ruang atau lahan yang

lebih luas bagi satwa liar sebagai tempat mencari makan.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak satwa liar pada tahap

operasional dapat dikategorikan penting atau tidak berdasarkan

faktor-faktor berikut.

Tabel 5.16Hasil Prakiraan Dampak Penting Satwa Liar

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusiaterkena dampak

Secara langsung manusia yangterkena dampak tidak ada.

TP

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Dampak tersebar pada area seluas± 20 ha.

TP

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak berlangsung lama hinggamengalami suksesi

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong kecilkarena luas lahan terbatas.

TP

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Tidak ada komponen lain yangterkena dampak

TP

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak bersifat kumulatif dengankegiatan di sekitarnya

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak ini dapat berbalik. TP

Kesimpulan Satwa liar merupakan dampak positif dan bersifattidak penting (+TP).

3) Kesempatan Kerja

Operasional PLTA Batangtoru 510 MW akan menyerap tenaga kerja

baik tenaga kerja non skill maupun tenaga kerja skill. Penyerapan

tenaga kerja ini perlu mendapat perhatian mengingat penduduk

lokal mengharapkan ikut sebagai tenaga kerja operasional.

Diperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk operasional

PLTA Batangtoru 510 MW sebanyak 98 orang. Penerimaan tenaga

kerja diprioritaskan dari warga setempat.

Page 128: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 20

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak kesempatan kerja pada

tahap operasional dapat dikategorikan penting atau tidak

berdasarkan faktor-faktor berikut.

Tabel 5.17Hasil Prakiraan Dampak Penting Kesempatan Kerja

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusiaterkena dampak

Kegiatan operasional PLTABatangtoru 510 MW diperkirakanmembutuhkan tenaga kerja 98 orang.

P

2 Luas wilayahpersebaran dampak

Wilayah persebaran dampak meliputiKabupaten Tapanuli Selatan.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak penyerapan tenaga kerja iniberlangsung selama operasional

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong besarkarena berlangsung cukup lama.

P

5 Banyaknyakomponenlingkungan yangterkena dampak

Kesempatan kerja bagi masyarakatlokal memberikan dampak turunanyakni menambah pendapatansehingga perekonomian wilayahtersebut juga semakin meningkat danmemberikan persepsi masyarakatyang positif

P

6 Sifat kumulatifdampak

Bersifat tidak kumulatif karenajumlah tenaga kerja sudah tertentu

TP

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Kesempatan kerja tidak dapatberbalik karena jumlahnya terbatas

P

Kesimpulan Kesempatan kerja merupakan dampak positif danbersifat penting (+P) dan diperlukan langkahpengelolaan dan pemantauan.

4) Peningkatan Pendapatan MasyarakatPeningkatan pendapatan masyarakat merupakan dampak tidak

langsung dari operasional PLTA Batangtoru 510 MW. Peningkatan

pendapatan ini disebabkan kegiatan penerimaan tenaga kerja lokal.

Diperkirakan dampak peningkatan pendapatan ini langsung

dirasakan oleh tenaga kerja operasional. Jika tenaga kerja lokal

yang menjadi tenaga kerja operasional diperkirakan 60% dari

kebutuhan, berarti sebanyak yaitu sekitar 59 orang. Apabila

diasumsikan upah tenaga kerja non skill Rp. 2.000.000/bulan,

maka uang yang diterima adalah 59 x Rp. 2.000.000 = Rp

Page 129: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 21

118.000.000. Dampak ini berlangsung selama masa operasional

PLTA Batangtoru 510 MW dan akan meningkat seiring dengan

pengembangan karier karyawan.

Tabel 5.18Hasil Prakiraan Dampak Penting Peningkatan Pendapatan

MasyarakatNo Kriteria Hasil Prakiraan Sifat

Dampak1 Jumlah manusia

terkena dampakKegiatan operasional PLTABatangtoru 510 MW diperkirakanmembutuhkan tenaga kerja 98orang dan keluarganya.

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Wilayah persebaran dampakmeliputi Kabupaten TapanuliSelatan.

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak penyerapan tenaga kerjaini berlangsung selamaoperasional

P

4 Intensitas dampak Intensitas dampak tergolong besarkarena berlangsung cukup lama.

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Komponen lain yang terkenadampak seperti munculnya usaha-usaha baru seperti perbengkelan,rumah makan, kedai kopi, tokosembako, angkutan dan mobilitaspenduduk.

P

6 Sifat kumulatifdampak

Dampak peningkatan pendapatanini menimbulkan efek salingmemperkuat dalam perekonomiandaerah tsb.

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak peningkatan pendapat inidapat berbalik kembali apabilatenaga kerja tersebut tidak dapatmengelola upah kerjanya.

TP

Kesimpulan Peningkatan pendapatan merupakan dampakpositif dan bersifat penting (+P) dan diperlukanlangkah pengelolaan dan pemantauan.

5) Sikap dan Persepsi MasyarakatSikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari

dampak yang terjadi sebelumnya, yaitu penerimaan tenaga kerja

dan pendapatan masyarakat, dan lain sebagainya.

Merujuk kepada Keputusan kepala Bapedal No. 56 tahun 1994

tentang Pedoman Mengenai Dampak Penting dan PP No. 27/2012

Penjelasan Pasal 3 Ayat 1, maka dampak sikap dan persepsi

masyarakat pada tahap operasional dapat dikategorikan penting

atau tidak berdasarkan faktor-faktor berikut.

Page 130: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 22

Tabel 5.19Hasil Prakiraan Dampak Sikap dan Persepsi Masyarakat

No Kriteria Hasil Prakiraan SifatDampak

1 Jumlah manusiaterkena dampak

Seluruh masyarakat di KabupatenTapanuli Selatan

P

2 Luas wilayahpesebaran dampak

Luas wilayah persebaran dampakdiperkirakan meliputi wilayahKabupaten Tapanuli Selatan

P

3 Lamanya dampakberlangsung

Dampak terjadi selama operasional P

4 Intensitas dampak Cukup besar karena meliputimasyarakat dalam jumlah banyakdan tersebar dalam wilayah yangcukup luas

P

5 Banyaknya komponenlingkungan yangterkena dampak

Tidak ada TP

6 Sifat kumulatifdampak

Sikap dan persepsi dapatterakumulasi oleh karena dampaklain

P

7 Berbalik atau tidakberbaliknya dampak

Dampak sikap dan persepsimasyarakat dapat berbalik

TP

Kesimpulan Sikap dan persepsi masyarakat merupakandampak positif dan bersifat penting (+P) dandiperlukan langkah pengelolaan dan pemantauan.

5.2. Evaluasi Dampak Penting

5.2.1. Tahap Pra Konstruksi

1) Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap pra konstruksi dilakukan dua jenis kegiatan,

yaitu sosialisasi, dan pembebasan lahan. Ketiga kegiatan

menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan, yaitu

pada komponen sosial ekonomi budaya yang merupakan

dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung

yaitu keresahan masyarakat dan berdampak turunan

terhadap sikap dan persepsi masyarakat.

a. Keresahan masyarakat

Keresahan masyarakat merupakan dampak primer dari

kegiatan sosialisasi dan pembebasan lahan lokasi quary.

Keresahan terjadi karena masyarakat belum mengetahui

dengan pasti kegiatan pengeboran yang dilakukan pada

Page 131: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 23

lahan masyarakat yang akan menjadi lokasi quary.

Keresahan masyarakat tersebut kemudian berubah

dengan dilakukannya sosialisasi rencana kegiatan kepada

masyarakat. Namun demikian, sebagian masyarakat

merasa belum menerima informasi yang sesungguhnya

tentang rencana kegiatan masih mereka pertanyakan,

khususnya masalah pembebasan lahan. Dalam

pelaksanaan pembebasan lahan, masyarakat yang

mengusahakan lahan merasa resah, karena belum

jelasnya batas-batas lahan yang dibutuhkan untuk quary.

Oleh karena itu keresahan masyarakat ini merupakan

dampak penting dan apabila tidak dilakukan pengelolaan

maka dapat menimbulkan dampak turunan yaitu

terjadinya konflik sosial, yang selanjutnya akan

berdampak terhadap sikap dan persepsi yang negatif.

b. Sikap dan persepsi masyarakat

Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak

turunan dari keresahan masyarakat. Oleh karena itu

pengelolaan kegiatan yang berdampak terhadap

keresahan masyarakat juga sekaligus akan berdampak

terhadap sikap dan persepsi masyarakat.

Selain dipengaruhi oleh keresahan masyarakat, sikap dan

persepsi masyarakat juga dipengaruhi oleh hubungan

atau komunikasi yang telah dilakukan pemrakarsa

dengan masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh

adat, dan Raja Huta di Desa Marancar Godang sebagai

rencana lokasi kegiatan. Melalui sosialisasi yang telah

dilakukan pemrakarsa, masyarakat memberikan beberapa

saran dan masukan.

Bagan alir dampak penting pada tahap pra konstruksi dapat

dilihat pada Gambar 5.1.

Page 132: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 24

Komponen Kegiatan(Sumber Dampak) Dampak Primer Dampak Sekunder

Gambar 5.1Bagan Alir Dampak Penting pada Tahap Pra Konstruksi

Arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup pada

tahap pra konstruksi difokuskan pada proses pembebasan

lahan dan sosialisasi kegiatan, sebagai berikut.

Tabel 5.20Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup pada

Tahap Pra Konstruksi

No. SumberDampak Arahan Pengelolaan Arahan Pemantauan

1. Pembebasanlahan

a. Melakukan musyawarahdengan masyarakat pemiliklahan dan/atau tanamanuntuk menentukan nilaikompensasi denganmelibatkan tokohmasyarakat, aparat desadan aparat kecamatan

a. Kehadiranmasyarakat terkenadampak dalammusyawarah

b. Jumlah masyarakatyang kurang setujudengan kompensasiyang ditetapkan

b. Tidak melakukan kegiatanapapun di lokasi rencanaquary sebelum masyarakatmenerima kompensasiyang telah disepakati

c. Memastikan tidakmelakukan kegiatanquary di lapangan

2. Sosialisasi c. Melakukan sosialisasirencana kegiatan kepadaseluruh masyarakat desayang menjadi lokasikegiatan

d. Kehadiranmasyarakat daridusun-dusunterkena dampakdalam sosialisasi

Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak

turunan dari keresahan masyarakat dan merupakan

dampak negatif penting (-P). Oleh karena itu pengelolaan

kegiatan yang berdampak terhadap keresahan masyarakat

juga sekaligus akan berdampak terhadap sikap dan

persepsi masyarakat.

Keresahanmasyarakat

Sikap danpersepsi

masyarakat

Sosialisasi

Pembebasanlahan

Page 133: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 25

2) Tahap Konstruksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap konstruksi di lokasi

quary adalah: 1) penerimaan tenaga kerja, 2) pembuatan

access road, 3) pembuatan dan aktivitas basecamp, 4)

pembukaan lahan, 5) pengambilan dan mobilisasi material

quary, dan 6) pelepasan tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan

tersebut menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan

hidup, baik pada komponen lingkungan geo-fisik-kimia,

biologi, maupun sosial ekonomi budaya yang merupakan

dampak langsung dan tidak langsung. Dengan demikian

dampak yang terjadi merupakan suatu rangkaian yang

saling berhubungan dan saling mempengaruhi.

1) Kemacetan lalulintas

Kemacetan lalulintas merupakan dampak langsung dari

mobilisasi material quary. Pengangkutan material quary

dengan menggunakan dump truck diperkirakan sebanyak

45 dump truck. Setiap truk diperkirakan akan beroperasi

2 trip per hari. Pada saat studi dilakukan kendaraan

yang melintas di jalan nasional berkisar 5-10 unit/menit

sedangkan di jalan provinsi 2-5 unit/menit dan jalan

kabupaten 1-2 unit/menit.

Truk-truk pengangkut material quary juga akan melewati

dua pasar tradisional (mingguan), yaitu Pasar Sempurna

(hari Senin), dan Pasar Marancar Hulu (hari Rabu).

Kondisi jalan yang sempit dan ramai pada saat hari

pekan menyebabkan kemacetan lalulintas merupakan

dampak penting sehingga harus dilakukan pengelolaan.

Kemacetan lalulintas akan memberikan dampak turunan

keresahan masyarakat serta sikap dan persepsi

masyarakat.

Page 134: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 26

2) Kerusakan jalan

Kerusakan jalan merupakan dampak langsung dari

mobilisasi material quary. Pengangkutan material quary

menggunakan dump truck kapasitas 8 m3 atau

diperkirakan rata-rata 20 ton, dengan intensitas yang

tinggi berpotensi menimbulkan kerusakan jalan.

Tingginya intensitas pengangkutan quary tersebut

menyebabkan kerusakan jalan merupakan dampak

penting sehingga harus dilakukan pengelolaan.

Kerusakan jalan ini akan memberikan dampak turunan

keresahan masyarakat.

3) Air larian

Air larian merupakan dampak langsung dari pembukaan

lahan untuk pembuatan access road ke lokasi quary dan

pembukaan lahan di lokasi quary. Pembukaan lahan

akan menghilangkan vegetasi menjadi lahan terbuka,

sehingga pada musim hujan lahan tersebut akan cepat

jenuh dengan air sehingga akan meningkatkan air larian.

Pembukaan lahan di area quary menyebabkan

peningkatan air larian secara signifikan, sehingga air

larian merupakan dampak penting dan harus dilakukan

pengelolaan. Jika tidak dikelola dengan baik, air larian

juga akan berdampak terhadap laju erosi dan

sedimentasi yang selanjutnya akan mempengaruhi

kualitas air sungai.

4) Erosi dan Sedimentasi

Erosi dan sedimentasi merupakan dampak tidak

langsung dari pembukaan lahan yang mengakibatkan air

larian. Dampak erosi dan sedimentasi akan meningkat

pada musim hujan. Kegiatan pengambilan material quary,

khususnya pada saat musim hujan akan meningkatkan

erosi karena gerusan air hujan pada lahan terbuka, dan

Page 135: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 27

terbawa arus hingga ke badan sungai dan akan

mengakibatkan sedimentasi pada sungai. Erosi dan

sedimentasi ini akan mempengaruhi kualitas air sungai

dan selanjutnya akan mempengaruhi terhadap biota air.

Oleh karena itu erosi dan sedimentasi merupakan

dampak penting yang harus dilakukan pengelolaan.

5) Kualitas air sungai

Kualitas air sungai merupakan dampak turunan dari

erosi dan sedimentasi, yaitu akibat meningkatnya

kekeruhan air sungai sehingga menurunkan kualitas air

sungai. Penurunan kualitas air sungai selanjutnya akan

mempengaruh biota air. Tingginya erosi, sebesar 9.600

ton/tahun dalam luasan ± 20 ha, khususnya pada

musim hujan menyebabkan kualitas air sungai

merupakan dampak penting dan harus dilakukan

pengelolaan.

6) Vegetasi alami

Pembukaan lahan untuk pembuatan access road dan

pengambilan material quary akan menyebabkan

terjadinya penurunan vegetasi alami di sekitar lokasi

quary. Luas lahan dengan status APL untuk lokasi quary

dengan penutupan vegetasi alami diperkirakan 20 Ha.

Keanekaragaman jenis (H’) vegetasi alami berdasarkan

hasil analisis tergolong sedang, artinya kemantapan atau

kestabilan lingkungan petumbuhan masih cukup baik.

Berkurangnya vegetasi alami dengan luas tersebut

menyebabkan perubahan vegetasi alami, sehingga juga

akan berdampak terhadap kestabilan ekosistem di

sekitar lokasi quary. Oleh karena itu vegetasi alami

merupakan dampak penting dan harus dilakukan

pengelolaan. Perubahan vegetasi alami ini juga akan

Page 136: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 28

memberikan dampak turunan berupa terganggunya

satwa liar.

7) Satwa liar

Dampak satwa liar merupakan dampak turunan dari

penurunan luas vegetasi alami di lokasi quary. Vegetasi

alami merupakan habitat satwa liar, sehingga setiap

gangguan yang terjadap terhadap vegetasi alami, akan

menyebabkan gangguan terhadap satwa liar. Akibat

kegiatan, maka satwa liar akan berpindah ke area

bervegetasi di sekitarnya. Oleh karena itu satwa liar

menjadi dampak penting dan harus dilakukan

pengelolaan.

8) Kesempatan kerja

Kesempatan kerja merupakan dampak langsung dari

penerimaan tenaga kerja. Masyarakat sekitar sangat

mengharapkan untuk dapat bekerja di lokasi quary dan

konstruksi PLTA Batangtoru secara umum. Jumlah

tenaga kerja yang dibutuhkan di lokasi quary sebanyak

20 orang. Kebutuhan tenaga kerja untuk truk angkutan

quary sebanyak 45 unit, diperkirakan sebanyak 90 orang

(sopir dan kernet). Lama kerja di lokasi quary ± 36 bulan.

Oleh karena itu kesempatan kerja ini merupakan

dampak penting yang perlu dikelola. Dampak turunan

dari penerimaan tenaga kerja ini adalah peningkatan

pendapatan yang sekaligus dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat yang bekerja, dan juga

keresahan masyarakat akibat tenaga kerja pendatang

serta proses penerimaan tenaga kerja yang tidak

transparan.

Setelah pengambilan material quary selesai, maka tenaga

kerja juga akan dilepaskan sehingga juga akan

berdampak terhadap kesempatan kerja yang menjadi

Page 137: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 29

berkurang yang selanjutnya akan berdampak terhadap

pendapatan masyarakat (khususnya pekerja) yang

menjadi menurun.

9) Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat merupakan dampak turunan

dari kesempatan kerja, dimana pekerja lokal memperoleh

upah setiap bulan selama bekerja. Upah yang diterima

akan meningkatkan pendapatan pekerja dan juga

keluarganya. Selain itu, aktivitas quary dan konstruksi

PLTA Batangtoru juga akan membuka peluang usaha

bagi masyarakat sekitar untuk penyediaan kebutuhan

tenaga kerja, material, angkutan dan lain sebagainya,

sehingga akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal

ini pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan

masyarakat. Oleh karena itu dampak ini merupakan

dampak penting dan selanjutnya akan berdampak

terhadap sikap dan persepsi masyarakat terhadap

kegiatan, sehingga perlu dilakukan pengelolaan.

10) Keresahan masyarakat

Keresahan masyarakat merupakan dampak turunan dari

berbagai dampak yang terjadi selama kegiatan

pengambilan dan mobilisasi material quary, yaitu

kemacetan lalulintas, kerusakan jalan, dan kesempatan

kerja. Oleh karena itu keresahan masyarakat merupakan

akumulasi dari berbagai dampak yang terjadi

sebelumnya, sehingga keresahan masyarakat merupakan

dampak penting.

Dampak keresahan masyarakat ini apabila tidak

dilakukan pengelolaan maka dapat menimbulkan

dampak turunan yaitu sikap dan persepsi yang negatif.

Oleh karena itu dampak ini termasuk dampak penting

yang perlu dilakukan pengelolaan.

Page 138: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 30

11) Sikap dan persepsi masyarakat

Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak

turunan dari keresahan masyarakat, dan pendapatan

masyarakat. Oleh karena itu pengelolaan kegiatan yang

berdampak terhadap keresahan masyarakat, dan

pendapatan masyarakat, juga sekaligus akan berdampak

terhadap sikap dan persepsi masyarakat. Oleh karena itu

dampak ini termasuk dampak penting yang perlu

dilakukan pengelolaan.

Bagan alir dampak penting pada tahap konstruksi dapat dilihat

pada Gambar 5.2.

Komponen Kegiatan(Sumber Dampak) Dampak Primer Dampak Sekunder Dampak Tersier

Gambar 5.2Bagan Alir Dampak Penting pada Tahap Konstruksi

Penerimaantenaga kerja

Pengambilan &mobilisasi material

quary

Pembukaan lahan

Pembuatan accessroad

Pembuatan &aktivitas basecamp

Pelepasan tenagakerja

Kesempatankerja

Pendapatanmasyarakat

Keresahanmasyarakat

Kemacetanlalulintas

Air larian

Erosi &sedimentasi

Kualitas airsungai

Biota air

Vegetasialami

Satwa liar

Sikap danpersepsi

masyarakat

Kerusakanjalan

Page 139: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 31

Berdasarkan bagan alir dampak penting tersebut, maka

pengelolaan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak primer,

juga sekaligus akan memperbaiki dampak turunan. Oleh karena itu,

arahan pengelolaan pada tahap konstruksi difokuskan pada

kegiatan yang menimbulkan dampak-dampak primer, sebagai

berikut.

Tabel 5.21Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup pada

Tahap Konstruksi

No. DampakPrimer Sumber Dampak Arahan Pengelolaan Arahan Pemantauan

1. Kemacetanlalulintas

Mobilisasi materialquary

Tidak melakukan mobilisasiquary pada hari pekan danjam sibuk Mobilisasi quary lebih

diutamakan pada malamhari Menempatkan petugas

pemandu serta bekerja samadengan aparat/petugaslalulintas pada lokasi-lokasiyang ramai penduduk

Memantau pelaksanaanmobilisasi quary setiaphari.

2. Kerusakanjalan

Mobilisasi materialquary

Memperbaiki segerakerusakan jalan yangdisebabkan oleh kendaraanproyek, bekerja samadengan instansi terkait. Daya angkut kendaraan

proyek sesuai dengan tonasijalan, jika melebihi harusmemperoleh ijin dari instansiberwenang.

Memantau adanyakeluhan masyarakatkarena kerusakan jalan Memantau kerusakan

jalan pada jalan-jalanyang dilalui kenderaanproyek

3. Air larian,erosi dansedimentasi

Pengambilan materialquary, pembukaanlahan, pembuatanaccess road

Pembuatan terasering padalahan yang miring Penanaman tanaman

penutup tanah (cover crop)pada tanah-tanah terbuka. Pembuatan bronjong

penahan erosi

Memantau laju erosipada musim hujan Memantau pelaksanaan

pembukaan lahan Memantau pelaksanaan

penanaman tanamanpenutup tanah

4. Vegetasialami

Pembukaan lahan,pembuatan accessroad

Penanaman kembali pohon-pohon penghijauan di sekitarlokasi kegiatan dan di lokasiquary. Bekerjasama dengan

instansi terkait dalam upayapelestarian vegetasi alami disekitar lokasi quary

Memantau pelaksanaanpenanaman pohon-pohon penghijauan

5. Kesempatankerja

Penerimaan tenagakerja, pelepasantenaga kerja

Melakukan perekrutantenaga kerja secaratransparan denganmelibatkan aparat desa,

Memantau jumlahtenaga kerja lokal yangdirekrut untuk kegiatankonstruksi

Page 140: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 32

No. DampakPrimer Sumber Dampak Arahan Pengelolaan Arahan Pemantauan

atau membuat pengumumanpenerimaan tenaga kerja dikantor kepala desa Memberitahukan kepada

pekerja bahwa merekadirekrut hanya untuk bekerjapada masa konstruksi. Memastikan jadwal

pemberian upah tepat waktusehingga tidak menimbulkankeresahan bagi pekerja

Memantau besaranupah yang diterimatenaga kerja lokal

3) Tahap Operasional

Kegiatan yang dilakukan pada tahap operasional adalah: 1)

penataan lokasi quary, dan 2) penerimaan tenaga kerja

operasional. Kegiatan-kegiatan tersebut menimbulkan

dampak penting terhadap lingkungan hidup, yaitu pada

komponen lingkungan biologi dan sosial ekonomi budaya

yang merupakan dampak langsung dan tidak langsung.

Dengan demikian dampak yang terjadi merupakan suatu

rangkaian yang saling berhubungan dan saling

mempengaruhi.

1) Vegetasi alami

Revegetasi pada lokasi quary akan meningkatkan

vegetasi alami di sekitar lokasi quary. Luas areal quary

yang akan di revegetasi diperkirakan 23 Ha. Oleh karena

itu kegiatan revegetasi tersebut akan berdampak

terhadap kestabilan ekosistem di sekitar lokasi quary.

Oleh karena itu vegetasi alami merupakan dampak

penting dan harus dilakukan pengelolaan. Perubahan

vegetasi alami ini juga akan memberikan dampak

turunan berupa terhadap satwa liar.

2) Kesempatan kerja

Kesempatan kerja merupakan dampak langsung dari

penerimaan tenaga kerja operasional. Masyarakat sekitar

Page 141: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 33

sangat mengharapkan untuk dapat bekerja pada

kegiatan operasional PLTA Batangtoru 510 MW. Jumlah

tenaga kerja yang dibutuhkan untuk operasional adalah

sebanyak 98 orang. Lama kerja adalah selama

operasional PLTA Batangtoru dengan peluang

pengembangan karier di perusahaan. Oleh karena itu

kesempatan kerja ini merupakan dampak penting yang

perlu dikelola. Dampak turunan dari penerimaan tenaga

kerja ini adalah peningkatan pendapatan yang sekaligus

dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang

bekerja.

3) Pendapatan masyarakat

Pendapatan masyarakat merupakan dampak turunan

dari kesempatan kerja, dimana pekerja lokal memperoleh

upah setiap bulan selama bekerja. Upah yang diterima

akan meningkatkan pendapatan pekerja dan juga

keluarganya. Oleh karena itu dampak ini merupakan

dampak penting dan selanjutnya akan berdampak

terhadap sikap dan persepsi masyarakat terhadap

operasional PLTA, sehingga perlu dilakukan pengelolaan.

4) Sikap dan persepsi masyarakat

Sikap dan persepsi masyarakat merupakan dampak

turunan dari penerimaan tenaga kerja dan pendapatan

masyarakat. Oleh karena itu pengelolaan kegiatan yang

berdampak terhadap penerimaan tenaga kerja, dan

pendapatan masyarakat, juga sekaligus akan berdampak

terhadap sikap dan persepsi masyarakat. Oleh karena itu

dampak ini termasuk dampak penting yang perlu

dilakukan pengelolaan.

Bagan alir dampak penting pada tahap operasional dapat dilihat

pada Gambar 5.3.

Page 142: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 34

Komponen Kegiatan(Sumber Dampak) Dampak Primer Dampak Sekunder Dampak Tersier

Gambar 5.3.Bagan Alir Dampak Penting pada Tahap Operasional

Berdasarkan bagan alir dampak penting tersebut, maka

pengelolaan terhadap kegiatan yang menimbulkan dampak primer,

juga sekaligus akan memperbaiki dampak turunan. Oleh karena itu,

arahan pengelolaan pada tahap operasional difokuskan pada

kegiatan yang menimbulkan dampak-dampak primer, sebagai

berikut.

Tabel 5.22Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup pada

Tahap Operasional

No. DampakPrimer Sumber Dampak Arahan Pengelolaan Arahan Pemantauan

1. Vegetasialami

Penataan lokasi quary Penanaman kembali pohon-pohon penghijauan disekitar lokasi kegiatan dan dilokasi quary. Bekerjasama dengan

instansi terkait dalam upayapelestarian vegetasi alami disekitar lokasi quary Membuat terasering pada

tebing-tebing bekaspenggalian quary

Memantau pelaksanaanpenanaman pohon-pohon penghijauan

2. Kesempatankerja

Penerimaan tenagakerja operasional

Melakukan perekrutantenaga kerja secaratransparan denganmelibatkan aparat desa,atau membuatpengumuman penerimaantenaga kerja di KantorKepala Desa Melakukan pelatihan kepada

pekerja baru sesuai dengan

Memantau jumlahtenaga kerja lokal yangdirekrut untukoperasional PLTA Memantau besaran

upah yang diterimatenaga kerja lokal

Penerimaantenaga kerja

Penataan lokasiquary

Kesempatankerja

Pendapatanmasyarakat

Vegetasialami

Sikap danpersepsi

masyarakat

Page 143: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 35

No. DampakPrimer Sumber Dampak Arahan Pengelolaan Arahan Pemantauan

bidang pekerjaan yang akandilakukan Memastikan jadwal

pemberian upah tepat waktusehingga tidak menimbulkankeresahan bagi pekerja

5.3. Pernyataan Kelayakan Lingkungan

Setelah dilakukakan kajian secara holistik dan mendalam terhadap

rencana pembangunan PLTA Batangtoru kapasitas 510 MW dengan

memperhatikan semua dampak negatif dan positif yang akan

ditimbulkannya, maka beberapa hal disampaikan :

Berdasarkan tata ruang, maka rencana kegiatan sesuai dengan

peruntukan, yaitu area penggunaan lain (APL) sehingga tidak

menganggu dan mengubah fungsi ruang dalam skala luas, tetapi

hanya pada lokasi kegiatan saja, dan dapat dikelola.

Besaran dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik kimia,

sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat

pada tahap pra konstruksi, konstruksi, maupun operasional

telah diprakirakan secara cermat dengan menggunakan metode

yang sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan.

Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting

memperlihatkan bahwa dampak-dampak negatif yang timbul

dapat dikelola oleh pemrakarsa. Berdasarkan dampak penting

yang terjadi, pemrakarsa memiliki kemampuan untuk

mengelolanya, baik dari aspek teknologi, sosial dan kelembagaan.

Sesuai dengan hasil kajian bidang sosial, ekonomi dan budaya,

bahwa rencana pembangunan PLTA Batangtoru 510 MW tidak

menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat sekitar.

Sesuai dengan hasil kajian terhadap dampak yang terjadi, baik

dampak biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang,

Page 144: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM V - 36

dan kesehatan masyarakat, bahwa pembangunan PLTA

Batangtoru 510 MW tidak menganggu entitas ekologis setempat.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan PLTA Batangtoru

510 MW, pemrakarsa juga akan melibatkan kontraktor atau

pengusaha lokal dalam penyediaan dan pengangkutan material,

sesuai dengan kualifikasi yang ada di daerah.

Melakukan kajian khusus dampak pembangunan PLTA

Batangtoru kapasitas 510 MW di bagian hilir sungai Batangtoru,

setelah power house menyangkut dampak terhadap Danau Siais

dan masyarakat serta nelayan di muara sungai Batangtoru, di

Kecamatan Muara Batangtoru dan Kecamatan Angkola

Sangkunur.

Hasil prakiraan dampak-dampak lingkungan yang terjadi,

khususnya biogeofisik kimia, dan tata ruang tidak gangguan

terhadap usaha dan atau kegiatan yang telah ada di sekitar

lokasi kegiatan.

Dengan demikian berdasarkan uraian-uraian tersebut dan kesediaan

pemrakarsa untuk memenuhi pengelolaan sebagaimana diuraikan agar

dampak negatif minimal, maka kegiatan pembangunan PLTA

Batangtoru kapasitas 510 MW layak secara lingkungan.

Page 145: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

BAB VIRENCANA

PENGELOLAAN DANPEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP

Page 146: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 1

BAB 6RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP

6.1. Jenis Dampak Penting

Dampak penting berdasarkan Studi AMDAL Pembangunan PLTA

Batangtoru kapasitas 510 MW adalah sebagai berikut:

Tahap Pra Konstruksi

1) Keresahan masyarakat

2) Konflik sosial

3) Kesempatan kerja

4) Pendapatan masyarakat

5) Sikap dan persepsi masyarakat

Tahap Konstruksi

1) Kerusakan jalan

2) Air larian

3) Erosi dan sedimentasi

4) Penggunaan lahan

5) Kualitas air sungai

6) Vegetasi alam

7) Vegetasi budidaya

8) Satwa liar

9) Biota air

10) Kesempatan kerja

11) Pendapatan masyarakat

12) Keresahan masyarakat

13) Sikap dan persepsi masyarakat

14) Kemacetan lalulintas

Tahap Pasca Konstruksi (Operasional)

1) Debit air sungai

Page 147: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 2

2) Sedimentasi

3) Vegetasi alam

4) Satwa liar

5) Biota air

6) Sikap dan persepsi masyarakat

7) Kesempatan kerja

8) Pendapatan masyarakat

6.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Berikut ini secara singkat disajikan Rencana Pengelolaan

Lingkungan Hidup Rencana Pembangunan PLTA Batangtoru kapasitas

510 MWdalam bentuk matriks sebagaimana disajikan pada Tabel 6.1.

Page 148: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 23

6.3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

UraiansecarasingkatdanjelasRencanaPemantauanLingkunganHid

upkegiatan Pembangunan PLTA Batangtoru kapasitas 510

MWdalambentukmatrikssebagaimanadisajikanpadaTabel6.2.

Page 149: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEMDP-1

Anonimous. 1985. Standard Methods For The Example Of Water AndWaste-Water-Edisi 16 USA.

Asdak C. 2004. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. GadjahMada University Press.

Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Batang Toru Dalam Angka2015.

Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Marancar Dalam Angka 2015.

Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Sipirok Dalam Angka 2015.

Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Muara Batang Toru DalamAngka 2015.

Badan Pusat Statistik. 2015. Kecamatan Angkola Sangkurun DalamAngka 2015.

Danandjaja. 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Penerbit UniversitasSumatera Utara Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik, Medan.

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Direktorat LaboratoriumKesehatan, 2002. Pedoman Pemeriksaan Kimia Air Minum/AirBersih. Diterbitkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Fandelli. C. 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Prinsip DasarDalam Pembangunan. Liberty, Yogyakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Panduan PelingkupanDalam AMDAL, Deputi Bidang Tata Lingkungan, Jakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2009. Panduan MemprakirakanDampak Lingkungan Kualitas Air Permukaan, Deputi Bidang TataLingkungan Jakarta.

Konsorsium Dharma Toru. 2013. Feasibility Study Batang Toru CascadeHEPP, North Sumatera.

Page 150: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEMDP-2

Ongkosono, Otto S.R; P, Sri Hardiyanti; dan Siwi, Sukentyas Estuti,2015. Dampak Pembangunan, Operasi, dan PengelolaanBendungan-Bendungan Besar Jatiluhur, Cirata dan Sagulingserta Bendung Curug di Sungai Citarum Terhadap KemusnahanDataran Pesisir Hilirnya. Seminar Pembangunan dan PengelolaanBendungan tahun 2015, Komite Nasional Indonesia untukBendungan Besar (KNIBB), Jakarta, 25 November.

PT. Agincourt Resources, 2008. Analisis Dampak Lingkungan Hidup(ANDAL). Proyek Tambang Emas Martabe. Kecamatan BatangtoruKabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

PT. North Sumatera Hydro Energy, 2013. Analisis Dampak LingkunganHidup (ANDAL). Rencana Pembangunan Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA) Aek Batangtoru III Kapasitas 2 x 81,35 MW.Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara.

PT. North Sumatera Hydro Energy, 2014. Rencana PembangunanPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru Kapasitas 500MW dan Jaringan Transmisi 275 kV Dari PLTA BatangtoruSampai Desa Parsalakan Kec. Angkola Barat Kabupaten TapanuliSelatan Provinsi Sumatera Utara.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor16. 2012. Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Singarimbun. M. 1981. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.

Sasrodarsono. S. K. Takeda. 1987. Hidrologi Untuk Pengairan. PT.Pradnya Paramita Jakarta.

Sumarwato. O. 1990. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. GajahMada University Press. Yogyakarta.

Suratmo. G. 1989. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

Tjasyono. B.H.K. 1986. Iklim dan Lingkungan. PT. Candikia Yoga UtamaBandung.

Page 151: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

LAMPIRAN

Page 152: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

CV. GLOBAL INTER SYSTEM

L A M P I R A N

1. Copy SertifikatKompetensiPenyusun AMDAL

2. Copy TandaRegistrasi LPJP

3. BiodataPersonilPenyusun AMDAL

4. SuratPernyataanPersonilPenyusunan AMDAL

5. HasilAnalisisLaboratoriumKualitasAir

6. BuktiKegiatanSosialisasi/KonsultasiPublik

7. Butir-butirHasilPelibatanMasyarakat

8. Dokumentasi Sosialisasi / Konsultasi Publik

9. Petunjuk dan Arahan Terkait Rencana

Perubahan Kegiatan

10. Saran, Pendapat, dan Tanggapan Sidang Teknis

Penilai AMDAL

11. Peta-peta

Page 153: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 7.Jalan Menuju Lokasi Quary

Page 154: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 8.Wawancara Langsung Dengan warga Setempat Untuk Mengetahui Pandangan Mereka

mengenai Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan

Page 155: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 9.Wawancara Langsung Dengan warga Setempat Untuk Mengetahui Pandangan Mereka

mengenai Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan

Page 156: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 10.Wawancara Langsung Dengan warga Setempat Untuk Mengetahui Pandangan Mereka

mengenai Rencana Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan

Page 157: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar1.Kantor CamatKecamatanMarancarTempatDilaksanakanSosialisasi / KonsultasiPublikAdendum

AMDAL PLTA Batangtoru

Page 158: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar2.PesertaSosialisasiPelaksanaanAdendum AMDAL PLTA Batangtoru di KecamatanMarancar

Page 159: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 3.KonsultanMempresentasikan / MenyampaikanmengenaiKegiatanPelaksanaanAdendum AMDAL

PLTA Batangtoru di KecamatanMarancar

Page 160: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 4.TokohMasyarakatMemberikan Saran danTanggapanPelaksanaanAdendum AMDAL PLTA

Batangtoru di KecamatanMarancar

Page 161: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 5.TokohMasyarakatMemberikan Saran danTanggapanPelaksanaanAdendum AMDAL PLTA

Batangtoru di KecamatanMarancar

Page 162: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

Gambar 6.KonsultanMenanggapi Saran danTanggapandariMasyarakatdi KecamatanMarancar

Page 163: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

1Saran dan Tanggapan Tim Teknis

SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPANSIDANG TEKNIS PENILAI AMDAL PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM RANGKA PEMBAHASAN DAN PENILAIAN DRAFTDOKUMEN ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PLTA ABATANGTORU KAPASITAS 510 MW

(4X127,5 MW) KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH PT.NORTH SUMATERA HYDRO ENERGY

HARI/TANGGAL : RABU, 31 AGUSTUS 2016PUKUL : 14.00 WIB S/D SELESAITEMPAT : AULA BLH PROVINSI SUMATERA UTARA

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

1. Drs. Chairuddin, M.Sc1. Lokasi quarry yang disekitamya ada Aek Malakkut yang merupakan sungai Batang

Toru harus diberi legend pada batas witayah studiPeta dimaksud sudah dikoreksi kembali, terimakasih

2. Peta batas wilayah studi yang terletak dilampiran sebaiknya dibuat overlap Peta batas wilayah studi sudah dikoreksi kembali, terimakasihII-24 3. Cantumkan yang dimaksud dengan sungai apakah Aek Toru dan Aek MalakkutIV-24, 25 4. Gambar 4.1 dan 4.2 dibuat dalam bentuk tabel wilayah DPH-nya sehingga terlihat

jelas perbedaan komponen lingkungan hidup sebelum dan sesudah Adendum dansehingga dapat terlihat perubahannya dalam RKL/RPL (tabel 6.2)

Wilayah studi dokumen AMDAL PLTA 500 MW tidak berbedadengan wilayah studi Adendum PLTA 510 MW ini, artinya bahwaDesa Marancar Godang di Kecamatan Marancar juga merupakanwilayah studi pada saat penyusunan AMDAL PLTA 500 MW

III-8, 20 5. Cantumkan tahun pengukuran kualitas air dan biota perairan untuk digambarkannanti untuk pemantauan pada saat operasional

Tahun pengukuran dimaksud sudah dicantumkan, yaitu tahun2016.

2. Prof.Dr. R.Hamdani Harahap, M.SiIII-22 1. Deskripsi tentang gambaran umum lokasi studi sebaiknya juga sampai kepada

Desa Marancar Godang yang menjadi lokasi studi jadi tidak sebatas KecamatanMarancar saja

Terimakasih tanggapannya, deskripsi lokasi telah menggambarkanjarak antara lokasi pemukiman Desa Marancar Godang denganlokasi rencana kegiatan quarry serta mendeskripsikan lokasi quarryeksisting dan gambaran umum kependudukan di Desa MarancarGodang.

III-22 2. Apakah Pemrakarsa sudah meminta izin kepada Raja Luat Marancar agar prosespembangunan PLTA Batang Toru berjalan lancar

Terimakasih tanggapannya, pemrakarsa akan melakukansilaturahmi dengan Raja Luat Marancar sebelum melakukankegiatan terkait pelaksanaan quarry di lokasi tersebut. Terkaitkepentingan pembangunan PLTA lainnya pada tahap prakonstruksi, pemrakarsa telah melakukan kordinasi dengan aparatdesa dan juga tokoh masyarakat di Kecamatan Marancar.

III-35 3. Walaupun ini adendurn dan hanya khusus karena perubahan lokasi quarymenjadi 1 Desa Marancar Godang, tetapi karena lokasi kegiatan ada pada 17

Terimakasih tanggapannya, sampel kuesioner untuk rencanakegiatan pembangunan PLTA Batang Toru telah meliputi desa-

Page 164: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

2Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

desa maka sampel desa yang harus 17 desa juga desa lainnya dan telah tertuang dalam Dokumen ANDAL, RKL,RPLsebelumnya (yang telah mendapatkan izin lingkungan) sebesar 100responden.Khusus dalam dokumen Addendum ANDAL RKL RPL ini, sampelkuesioner khusus hanya difokuskan pada area Desa MarancarGodang sebagai lokasi quarry yang baru, dimana lokasi tersebutberbeda dengan lokasi quarry dalam dokumen AMDAL (KA,ANDAL RKL RPL) sebelumnya. Dalam rangka perubahantersebutlah maka disusun dokumen Addendum ANDAL RKL RPLini. Mengacu pada hal tersebut, maka sampel hanya difokuskanpada area lokasi quarry yang baru, dan tidak meliputi seluruh desauntuk rencana pembangunan fasilitas PLTA Batang Toru yang telahdisusun dalam dokumen sebelumnya.Besarnya sampel dalam studi Addendum ini telah dicantumkandalam dokumen pada pembahasan Komponen Sosial EkonomiBudaya: “Populasi dalam studi ini didasarkan pada jumlah rumahtangga (RT) sebagai unit sampel di Desa Marancar Godangsebagai lokasi rencana quary. Jumlah RT di Desa MarancarGodang sebesar 141 RT (berdasarkan data BPS KecamatanMarancar Dalam Angka 2015). Jumlah sampel ditetapkan 50% darijumlah populasi tersebut. Sehingga, jumlah sampel adalah: 141 x50% = 70,5 responden. Jumlah tersebut digenapkan menjadi 71responden sebagai sampel dalam studi ini.”

III-35 4. Ini berakibat sampel responden juga harus ditambah tabel 3.29 sebaik berisiangka bukan hanya persentase

Terimakasih tanggapannya. Berdasarkan pertimbangan bahwadokumen ini adalah Dokumen Addendum karena adanyaperubahan lokasi quarry dari rencana lokasi sebelumnya dalamdokumen ANDAL RKL RPL rencana Pembangunan PLTA BatangBaru, maka sampel responden hanya diambil dari rencana lokasiquarry yang baru. Dokumen Addendum ini tidak terpisah dengandokumen ANDAL RKL RPL yang telah mendapat izin lingkungansebelumnya. Terkait dengan hal itu, maka sampel tidak diambil dariseluruh lokasi kegiatan lainnya, melainkan hanya pda lokasirencana perubahan quarry. Selain itu, Tabel 3.29 telah terteraangka responden sebanyak 71 responden dan juga frekuensi hasiltabulasi SPSS atas poin pertanyaan tersebut sesuai dengankuesioner.

Page 165: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

3Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

RKL VI-7 5. Bentuk kegiatan mitra binaan yang akan dilakukan, berapa banyak yang akandilakukan di setiap desa

Terimakasih tanggapannya, terkait dengan banyaknya jumlah mitrabinaan yang nantinya akan dilakukan, maka pemrakarsa dapatmenempuh beberapa cara, salah satunya akan melakukan studiassesmen terkait dengan rencana melakukan mitra binaan. Hasilstudi assesmen tersebut akan menentukan jenis dan jumlah mitrabinaan yang akan dilakukan. Banyaknya jumlah mitra binaan jugaakan disesuaikan nantinya dengan kemampuan pemrakarsa danpotensi yang ada di daerah sekitar lokasi kegiatan PLTA BatangToru, dan dapat berkembang atau bertambah dalam tahapanperiode masa operasional, tergantung dari kemampuanperusahaan atau ketersediaan dana CSR (Corporate SocialResponsibility) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu,bentuk dan jenis mitra binaan juga akan dikordinasikan denganaparat desa/kelurahan setempat ataupun instansi terkait sebelummelakukan program mitra binaan agar program menjadi tepat gunadan tepat sasaran.

RKL VI-10,11

6. Sebutkan berapa angka/persentase masyarakat mendukung pelaksanaankegiatan

Terimakasih masukannya, telah ditambahkan dalam dokumendukungan masyarakat:- Tahap konstruksi untuk sikap dan persepsi: “Masyarakat

mendukung pelaksanaan kegiatan ≥ 90%.”- Tahap operasional untuk sikap dan persepsi “Masyarakat

mendukung operasional PLTA Batang Toru ≥ 90%.”RKL VI-16 7. Sebutkan angka peningkatan perekonomian/pendapatan masyarakat, sebutkan

berapa banyak sektor informal yang muncul di lokasi kegiatanTerimakasih masukannya. Peningkatan pendapatan telahditambahkan dengan menyebutkan setidaknya 5% - 10%khususnya untuk pekerja lokal yang diterma dalam projek ini (darihasil upah yang diterima), dan peningkatan sektor informalditambahkan setidaknya terdapat 1 unit sektor informal dan hal itujuga tidak terlepas dari peningkatan daya beli konsumen yangtersedia di lokasi tersebut, serta perkembangan kondisi sosialekonomi dan budaya atau gaya hidup masyarakat pada masaoperasional.

RPL VI-23 8. Lokasi pemantauan tidak sesuai dengan sampel yang hanya 54 orang, sebaiknyalokasi pemantauan hanya 1 desa

Terimakasih tanggapannya, jumlah sampel 54 orang yangdimaksudkan dalam tahap prakonstruksi adalah persentase darijumlah pemilik lahan yang terdata dan khusus untuk pemantauanpada tahap pra konstruksi (khusus bagi pemilik lahan). Jumlah

Page 166: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

4Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

tersebut berasal dari seluruh pemilik lahan yang tersebar padalokasi rencana pembangunan ini dan bukan hanya berasal dari 1(satu) desa saja.

RPL VI-24,25

9. Sebutkan jumlah masyarakat sekitar yang diwawancarai. Sebutkan alasanmengapa sampel pemantauan 100 responden

Terimakasih tanggapannya, jumlah 100 responden yang dituliskanuntuk pemantauan selanjutnya adalah jumlah sampel pada tahapkonstruksi dan operasional. Sampel tersebut juga berasal daridesa-desa sampel lokasi kegiatan pembangunan PLTA BatangToru. Jumlah tersebut adalah jumlah sampel minimal untukpenelitian survey. Dalam perkembangan selanjutnya, besar jumlahsampel di masa yang akan datang dapat juga menggunakan rumusSlovin (n = N/N(d)2 + 1) dari populasi yang diambil berdasarkanbesarnya jumlah rumah tangga di setiap lokasi desa sampel.

3. SALMONSIUS GIRSANG, SE, M.SII-1 1. Latar Belakang semestinya fokus menguraikan tentang alasan penambahan

kegiatan atau perubahan komponen kegiatan yang akan dilakulan secara jelasjuga agar di uraikan prakiraan dampak terhadap komponen lingkungan yang akanterjadi akibat perubahan kornponen kegiatan yang di rencanakan

Sudah diuraikan dalam latar belakang justifikasi dari adendumAndal, RKL-RPL tersebut, yang menjadi dasar bagi pemrakarsauntuk melaksanakan pembangunan PLTA dengan kapasitas 510MW.

IV-1 2. Ruang lingkup studi yang akan dikaji menurut hemat kami fokus hanya dampakdari rencana penambahan arah/ perubahan rencana perubahan komponenkegiatan

Ruang lingkup studi pada Bab IV adalah untuk kegiatan Adendum,terimakasih

I-1 3. Terhadap jaringan transmisi agar secara khusus/spesifik menjelaskanpgrubahannya di dalam bagian Bab pendahuluan, terutama alasan yangmelatarbelakangi perubahan jaringan transmisi tersebut

Di latar belakang sudah dijelaskan kenapa jaringan transmisiberubah arah, yaitu ke jaringan eksisting jalur Sarulla –Padasidimpuan.

V-35 4. Pernyataan kelayakan lingkungan agar rnenguraikan tentang kegiatan perubahanrencana lokasi penambangan quary

Pernyataan kelayakan lingkungan adalah untuk semua kegiatan,dimana di dalam penyebutan pembangunan PLTA BatangtoruKapasitas 510 MW sudah termasuk perubahan lokasi quarysebagaimana disajikan dalam dokumen.

5. Agar dijelaskan status lahan calon lokasi penambangan quarry Status lahan lokasi quary baru adalah APL II-44. Prof.Dr. Prihatin Lumbanraja, SE,M.Si

Umum 1. Terdapat berbagai kesalahan ketik dan kalimat atau istilah yang tidak konsisten,mohon dicek kembali untuk seluruh dokumen. Misalnya: hal III-25, pada poin 4mata pencarian penduduk -> kata antara lain, ditulis "antara laini"; di hal III-26kalirnat pada tingkat kecamatan sebaiknya ditulis di Kecamatan Merancar

Terimakasih masukannya, kesalahan ketik telah dikoreksi dalamdokumen dan telah dituliskan Kecamatan Marancar.

III-26

Pada daftar isi -> perlu ditambahkan "daftar pustaka" sesuai dengan ketentuandokumen ilmiah

Saran diterima, sudah diperbaiki iii

Page 167: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

5Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

III-22 2. Bagian demografi wilayah studi -> untuk rnenemukan informasi yang dibutuhkan,seperti : jarak lokasi, area lokasi dsb -> ielaskan instrumen pengumpul data apayang digunakan (agar lebih ilmiah)

Terimakasih tanggapannya. jarak lokasi densa dengan ibu kotakecamatan dan kondisi kependudukan diakses dari sumber databuku terbitan Badan Pusat Statistik Kecamatan Marancar DalamAngka Tahun 2015. Sementara itu, deskripsi kondisi lapanganeksisting area quarry diperoleh dari hasil pengamatan langsung danjuga wawancara dengan aparat Desa Marancar Godang, haltersebut telah tercantum dalam dokumen.

Tabel 3.15, tidak ada satuannya untuk jarak menuju ibukota kecamatan -> mohondiperbaiki

Terimakasih masukannya, telah ditambahkan satuan untuk jarakmenuju ibu kota adalah Km.

III-23 3. Tambahkan kriteria kepadatan penduduk menurut UU No.56 Tahun 1960,supaya lebih jeias

Terimakasih tanggapannya, telah dituliskan dalam dokumen bahwakategori tersebut didasarkan pada UU No. 56 Prp Tahun 190 dantermasuk dalam kriteria tidak padat dengan mengacu pada UUtersebut.

III-27 4. Bagian sosial Ekoriomi -> banyak kata yang ditulis salah, misalnya : Populasi ->ditulis Populai, satu orang ditulis satsu

Terimakasih tanggapannya, telah diperbaiki penulisan kata tersebutdalam dokumen bagian sosial ekonomi.

Mengapa responden hanya berasal dari Desa Marancar Godang saja, karenasesuai dengan lokasi kegiatan adalah 3 kecamatan dengan 17 Desa, dan itu jugamenjadi lokasi RKL/RPL, karena dampaknya juga meliputi 3 Kecamatan dan 17Desa tersebut. sebaiknya diambil dari ke 17 Desa dengan dominasi pada DesaMarancar Godang

Terimakasih tanggapannya, sampel kuesioner untuk rencanakegiatan pembangunan PLTA Batang Toru telah meliputi desa-desa lainnya dan telah tertuang dalam Dokumen ANDAL, RKL,RPL(yang telah mendapat izin linglingungan) sebelumnya sebesar 100responden.Dalam dokumen Addendum ANDAL RKL RPL ini, sampelkuesioner khusus hanya difokuskan pada area Desa MarancarGodang sebagai lokasi quarry yang baru yang berbeda denganlokasi quarry dalam dokumen AMDAL (KA, ANDAL RKL RPL)sebelumnya. Dalam rangka perubahan tersebut maka disusundokumen Addendum ANDAL RKL RPL ini. Mengacu pada hal itu,maka sampel hanya difokuskan pada area lokasi quarry yang baru,dan tidak meliputi seluruh desa untuk rencana pembangunanfasilitas PLTA Batang Toru yang telah disusun dalam dokumensebelumnya.Besarnya sampel dalam studi Addendum ANDAL RKL RPL initelah dicantumkan dalam dokumen pada pembahasan KomponenSosial Ekonomi Budaya: “Populasi dalam studi ini didasarkan padajumlah rumah tangga (RT) sebagai unit sampel di Desa MarancarGodang sebagai lokasi rencana quary. Jumlah RT di Desa

Page 168: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

6Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

Marancar Godang sebesar 141 RT (berdasarkan data BPSKecamatan Marancar Dalam Angka 2015). Jumlah sampelditetapkan 50% dari jumlah populasi tersebut. Sehingga, jumlahsampel adalah: 141 x 50% = 70,5 responden. Jumlah tersebutdigenapkan menjadi 71 responden sebagai sampel dalam studi ini.”

III-28 5. Pada proses studi lapangan dapat dibagi dalam 3 sub kelompok. Mis (1)penentuan jumlah responden, (2) teknik samplingnya, (3) instrumenpengumpulan data yang digunakan

Terimakasih tanggapannya. Uraian mengenai metode yangdigunakan dalam bagian sosial ekonomi budaya telah dicantumkandalam dokumen dan telah diuraikan dalam satu sub bahasan khususyaitu: “Metode dan Proses Lapangan”. Pada bagian ini telah dibagidalam tiga kelompok sub uraian yaitu: (1) populasi dan sampel[menguraikan populasi, penentuan besaran sampel dan jenis teknikpengambilan sampling], (2) wawancara mendalam [menguraikansiapa informan kunci dan teknik in depth interview], (3) proses studilapangan [telah diuraikan adalah bagiaman proses pengumpulandata awal dilakukan dan juga wawancara, serta pengamatandilakukan di lapangan serta cara kerja pengumpulan kuesioner olehenumerator].

III-32 6. Tabel 3.26 -> Sumber tambaban penduduk hanya sebanyak 29 orang, bukansernua (tidak perlu yang tidak ada sumber tambahannya). Angka pada tabeltersebut tidak sesuai dengan jumlah responden yang memiliki sumberpendapatan tambahan sebanyak 28 orang, supaya diperbaiki

Terimakasih tanggapannya, telah dikoreksi angka responden yangmemiliki penghasilan tambahan yaitu 12 responden (16,90%) daritotal 71 responden. Sesuai dengan saran yang diberikan, dalamtabel tersebut juga telah dihilangkan jumlah 59 responden yangtidak memiliki penghasilan tambahan. Sehingga tabel hanyamenampilkan 12 responden dan frekuensi dihitung dari 12responden yang memiliki penghasilan tambahan tersebut.

III-34 7. Harap ditambahkan pada dampak “kesempatan kerja” dengan peluang berusahauntuk seluruh isi dokumen, karena pada beberapa bagian dokumen dan diRKL/RPL mencantumkan peluang berusaha sebagai dampak kegiatan, yaitudengan munculnya sector informal dan rnitra kerja kegiatan tersebut

Terimakasih tanggapannya, munculnya kegiatan informal dalamRKL RPL adalah bagian dari dampak peningkatan pendapatan.Sementara itu, khusus untuk kesempatan kerja dalam dokumen inidifokuskan pada terserapnya tenaga kerja lokal mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi dan operasional, dimana pada gilirannyaakan mampu mengurangi pengangguran di sekitar wilayah projek.

III-35 8. Tabel 3.29 -> perbaiki judul tabelnya, karena tidak ada jenis kelamin pada datayaag disajikan

Terimakasih masukannya. Telah diperbaiki judul tabel tersebutdalam dokumen.

III-45 9. Tabel 3.44 -> pengetahuan responden terhadap dampak negatif sangat tinggisebanyak 46 orang. Hal ini dapat diatasi dengan sosialisasi yang lebih intens

Terimakasih tanggapannya, telah ditambahkan dalam RKL RPLbahwa pemrakarsa akan melakukan sosialisasi dan beberapapengelolaan untuk prakiraan dampak negatif dari responden dalam

Page 169: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

7Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

setiap tahapan kegiatannya: prakonstruksi (khususnya untukpembebasan lahan dan penjelasan tentang teknis pekerjaan quarryserta dampaknya), konstruksi (telah dicantumkan pada sumberdampak keresahan masyarakat, serta sikap dan persepsi).Penanganan dampak erosi sebagai hal yang dikhawatirkan jugatelah dicantumkan dalam RKL RPL. Pemrakarsa juga dapatmelakukan sosialisasi lainnya terkait isu-isu sosial baru yang dapatsaja muncul dalam proses perkembangan tahapan kegiatandengan berkordinasi dengan aparat desa/kecamatan/instansiterkait.

10. Tabel 3.54 pada poin 5 tentang lingkungan sosial budaya bagian pertama danbagian 4 bisa disatukan karena memiliki arti yang sama

Terimakasih tanggapannya, dua hal tersebut memiliki makna yanghampir sama terkait dengan adat-istiadat, namun tetapdicantumkan karena bagian pertama khusus ditujukan kepadatenaga pekerja pendatang, sementara maksud bagian keempatdapat juga ditujukan kepada pengelola atau siapa saja yang akandatang berkunjung ke lokasi sekitar projek, dan pendatang tersebutdapat juga diketegorikan sebagai pemrakarsa ataupun tamu dariprojek tersebut.

11. Untuk,dampak keresahan masyarakat tidak tercantum pada pedoman KaBapedalNo.299 tahun 1996 Dampak keresahan masyarakat dapat disatukan dengansikap dan persepsi Masyarakat. -> cek kembali untuk seluruh dokumen

Terimakasih tanggapannya, keresahan masyarakat adalah bagiandari sikap dan persepsi. Dalam dokumen ini dibuat terpisah dengansikap dan persepsi karena keresahan masyarakat menjadi pemicuutama yang dapat menimbulkan konflik di lokasi kegiatan. Kontekslokal menunjukkan potensi keresahan masyarakat khususnya untuktahapan pembebasan lahan menjadi urgensi sebab terkait denganisu hak milik atas tanah dan terkait dengan keberadaan tanahulayat, dan isu tenaga kerja lokal. Dua kondisi lokal tersebutmenjadi sangat rentan memunculkan koflik pada tingkat lokal,.sehingga untuk memberikan penekanan pada hal yang harusdiperhatikan secara cermat oleh pemrakarsa, maka poin tersebutdipisahkan sebagai bagian yang lebih khusus dari sikap danpersepsi masyarakat.

12. Tabel 4.3, pada tahap operasional poin 2, untuk penerimaan tenaga kerjaoperasional diutamakan bagi 3 kecamatan dan 17 Desa sabagai wilayah studi

Terimakasih tanggapannya, telah dituliskan bahwa wilayah studipenerimaan tenaga kerja tahap operasional adalahKabupatenTapanuli Selatan secara umum, dan secara khususdiutamakan adalah 3 kecamatan dan 17 desa yang terkena

Page 170: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

8Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

dampak langsung rencana kegiatan pembangunan PLTA BatangToru.

13. Untuk dampak kesempatan kerja ditambahkan peluang berusaha dan kemudiansecara terpisah dicantumkan pengelolaannya untuk peluang berusaha untuk RKLnya, sehingga dalam hal ini terlihat adanya usaha informal dan mitra usaharnenyediakan baha-bahan bangunan

Terimakasih tanggapannya, pengelolaan untuk usaha informalmaupun mitra kerja telah dicantumkan dalam RKL RPL, yaitu padadampak “Peningkatan Pendapatan”. Peningkatan pendapatan yangdimaksudkan dalam uraian tersebut adalah peningkatanpendapatan untuk pekerja lokal yang diterima dalam kegiatanprojek dan juga peingkatan pendapatan bagi warga lokal lainnyadalam bentuk munculnya kegiatan usaha informal dan juga mitrakerja atau mitra binaan. Mitra binaan yang dimaksudkan adalahbagian dari program CSR dari pemrakarsa.

14. Poin 4 tentang kehidupan nelayan, pada bentuk pengelolaannya poin 1merupakan kajian jangka panjang, pikirkan tentang pengelolaanya yang jangkapendek dan konkrit

Terimakasih tanggapannya, kajian tentang kehidupan nelayan ataupenangkap ikan adalah kajian yang dilakukan tersendiri secarakhusus selain dalam kajian AMDAL dan Addendum ANDAL RKLRPL. Kajian tersebut akan dilakukan pemrakarsa melingkupikehidupan nelayan atau penangkap ikan, khususnya yang beradadi wilayah bagian hilir dari Sungai Batang Toru, yaitu KecamatanAngkola Sangkunur (Desa Bandar Tarutung, Simataniari, AekRambe, Kel. Rianiate), dan Kecamatan Muara Batang Toru (DesaBandar Hapinis, Muara Hutaraja, Terapung Jaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan Muara Ampolu). Acuan pengelolaan untuk haltersebut akan mengacu pada hasil kajian khusus yang akandilakukan pihak pemrakarsa tersebut. Kegiatan untuk melakukankajian khusus tersebut telah dicantumkan dalam RKL RPL.

15. Metode pengumpulan datanya kenapa ada dua jenis, yaitu: pertama yangsebanyak 54 responden dan yang kedua pada hal VI-36 sebanyak 100responden. Apa yang menjadi dasar penentuan sampel tsb ?

Terimakasih tanggapannya, jumlah 54 sampel responden tersebutkhusus dilakukan pada masa pra konstruksi, yaitu persentase darijumlah pemilik lahan yang terkena dampak untuk seluruh kegiatanrencana pembangunan PLTA Batang Toru pada seluruh wilayahsampling sebagaimana tertera dalam RKL RPL (khusus untukpemilik lahan).Sementara itu, kajian pada tahap konstruksi dan operasionalsebanyak 100 responden yang melibatkan tidak hanya pemiliklahan, melainkan juga warga masyarakat lainnya di area sampling.

16. Poin 4 -> kehidupan nelayan -> lebih tepat jika disebutkan terganggunyakehidupan nelayan atau menurunnya kualitas kehidupan nelayan. Untuk metode

Terimakasih tanggapannya, pada bagian dampak tertulis dalamdokumen “kehidupan nelayan (penangkap ikan)”, dan pada bagian

Page 171: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

9Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

pengumpulan datanya -> seharusnya adalah masyarakat nelayan itu sendiri indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup telahdituliskan “Aktivitas dan kehidupan nelayan (penangkap ikan) tidakterganggu”. Demikian juga pada RPL tekah dituliskan sumberdampaknya “Aktivitas nelayan (penangkap ikan) dan hasiltangkapan nelayan tiak terganggu.”Pada bagian metode pengumpulan data telah ditambahkan kalimat,“wawancara khusus dilakukan pada penduduk yang memilikisumber penghasilan dari menangkap ikan di Sungai Batang Toru.”

5. Ir. Sermin SaragihJudul 1. Judul agar dirubah menjadi Adendum ANDAL, RKL dan RPL Kegiatan ............ Judul dokumen tidak berubah, karena masih rencana kegiatan,

belum ada kegiatan konstruksi berdasarkan dokumen AMDALsebelumnya.

I-4 2. Butir 1. setelah operasional tidak ada lagi peluang kesempatan kerja iagimasyarakat sekitar. Agar dikoreksi !

Operasional PLTA Batangtoru akan membutuhkan sejumlah tenagakerja, terimakasih.

II-3 3. Butiran 2.1.2 pelaksana penyusun Adendum. Agar dilengkapi dengan tenaga ahlisesuai bidangnya

Saran diterima dan sudah diperbaiki II-1

II-3 4. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang sudah dilakukan dibuatmeniadi sub judul dari butir 2.3

Sudah dijelaskan dalam dokumen pengelolaan dan pemantauanlingkungan hidup yang telah dilakukan, yaitu pada tahap prakonstruksi, khususnya pada kegiatan pembebasan lahan.Konstruksi PLTA belum dilakukan hingga pada saat penyusunanAdendum ini, terimakasih.

II-4 5. Rencana kegiatan Tambahan- Jika kegiatan Quarry yang menjadi pokok kajian dan pembahasan, agar

disajikan dalam judul.Adendum dilakukan berdasarkan judul kegiatan sebelumnya, yaituRencana Pembangunan PLTA Batangtoru 500 MW

- Jelaskan secara spesifik bahan material yang diambil dari quarry Sudah dijelaskan bahwa material quary yang diambil adalah batuandengan jenis andesit basaltik.

- Jelaskan secara spesifik lokasi Quarry, apakah termasuk di daerah aliranSungai Malakkut ? atau hanya di daratan/lahan masyarakat ? dan sebutkanjaraknya dari Sungai Malakkut jika di lahan masyarakat

Di dalam dokumen sudah dijelaskan bahwa lokasi quarymerupakan daerah perbukitan, dan material quary yang diambiladalah dari punggung bukit.

- Data ini sangat diperlukan untuk menentukan komponen lingkungan yangterkena dampak

Sudah dijelaskan bahwa lokasi quary merupakan daerah perbukitan

II-5 6. Pada halaman ini dijelaskan peningkatan kapasitas dari 500 MW menjadi 510MW tidak ada perubahan konstruksi. Karena peningkatan kapasitas tersebutdisebabkan oleh disain scheme PLTA

Peningkatan daya 500 MW menjadi 510 MW yang berubah adalahh (ketinggian jatuh)

- Karena itu jelaskan dalam dokumen, untuk apa bahan material 1.000.000 m3, Sudah dijelaskan pada latar belakang kegiatan bahwa adendum ini

Page 172: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

10Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

jika tidak ada pembangunan/perubahan kostruksi ! apakah material Quarry inidiserahkan dijual kepada pihak ke 3 ? Jelaskan dalam dokumen !

dilakukan sebelum ada kegiatan konstruksi. Perubahan kapasitasPLTA dari 500 MW menjadi 510 MW tidak merubahan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap konstruksi nantinya,karena yang berubah adalah design scheme pemanfaatan air.

- Penataan PLTA tetapi kegiatan pada pasca operasi kegiatan Quarry padadokumen sebelumnya" Agar dikoreksi !

Penataan quary pada pasca operasi dilakukan dengan melakukanpenghijauan kembali bekas galian

III-1 7. Bab 3 Rona Lingkungan Hidup AwalSemestinya Rona Lingkungan Hidup awal yang disajikan adalah rona iingkunganhidup pada saat studi Adendum dilakukan. Hal ini dimaksudkan untukmengetahui perubahan Rona Lingkungan selama kegiatan berlangsung. Agardijadikan rona lingkungan yang beraitan dengan Adendum

Sebagian rona lingkungan pada AMDAL sebelumnya masihdigunakan karena belum ada kegiatan konstruksi di lapangan.Rona lingkungan awal khusus di lokasi quary juga telah disajikan.

IV-1 8. Bab 4 Ruang lingkup Studi- Sesuai acuan penyusunan Adendum AMDAL, Pada Bab 4 Ruang lingkup studi

hanya dibatasi pada rencana kegiatan tambahan. Sementara itu dalarndokumen yang disajikan adalah komponen lingkungan yang terkena dampakdari kegiatan Adendum Amdal 510 MW. Karena dalam adendum Amdal 510MW tidak kegiatan pra konstnrksi dan kontruksi hanya kegiatan penerimaantenaga kerja. Agar dikoreksi

Kegiatan penerimaan tenaga kerja dicantumkan dalam Adendum,karena pada dokumen AMDAL sebelumnya penerimaan tenagakerja pada tahap operasional belum dimasukkan. Pemrakarsa akanmelakukan penerimaan tenaga kerja pada tahap operasional PLTA,sehingga untuk mengkaji dampaknya, juga dicantumkan dalamAdendum ini.

- Pada halaman II-5 dijelaskan peningkatan kapasitas dari 500 MW menjadi 510MW tidak ada perubahan kontruksi. Kenapa pada penjelasan Hal lV-1dimunculkan kegiatan Pra Kontruksi, kontruksi dan Operasional dari kegiatanpembangunan PLTA 500 MW ? Semestinya pada Bab ini tidak perlu disajikan.Agar dikoreksi.

Kegiatan di lokasi quary juga meliputi kegiatan pra konstruksi dankonstruksi, serta operasional, terimakasih.

IV-3 9. Butir 4.2 Proses pelingkunpanPada penjelasan disebutkan bahwa pelingkupan bertujuan untuk menentukanDampak Penting Hipotetik (DPH). Pelingkungpan yang dilakukan dalam dokumenini hanya Adendum yaitu kegiatan perubahan lokasi Quarry di Desa MarancarGodang serta penerimaan tenaga kerja, penataan kembali lokasi Quary padatahapoperasional perlu menjadi perhatian : Penataan kembaii lokasi Quarryhanya bisa diiakukan pada pasca operasional. Kalau hanya kegiatan quarry yangmenjadi pokok pembahasan dalam adendum Amdal, semestinya judulnya lebihditekankan kepada Adendum ANDAL, RKL dan RPL Quarry?

Adendum dilakukan terhadap rencana kegiatan sebelumnya yaitupembangunan PLTA 500 MW menjadi PLTA 510 MW, dimanasalah satu faktor penyebab adendum adalah perubahan lokasiquary, terimakasih

IV-5 10. Butir (1) Penerimaan Tenaga kerjaYang perlu dijelaskan dalam materi adalah jumlah dan kualifikasi tenaga kerjayang dibutuhkan. Bukan harapan masyarakat. Agar dikoreksi !

Penerimaan tenaga operasional dicantumkan dalam kegiatanadalah untuk kegiatan operasional PLTA, karena pada dokumenANDAL sebelumnya, penerimaan tenaga kerja operasional belum

IV-9

Page 173: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

11Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

tercantumIV-8 11. Butir (5) pengambilan dan mobilisasi matetial Quarry.

Dalam kalimat terakhir disebutkan : Material quarry yang telah diambil kemudiandimuat ke Dumptruk yang akan mengangkut quarry tersebut ke lokasi konstruksiPLTA. Penielasan tidak Konsisten, pada halaman II-5 dijelaskan peningkatankapasitas dari 500 MW menjadi 510 MW, tidak ada perubahan konstruksi, karenapeningkatan kapasitas tersebut disebabkan oleh desain scheme PLTA. Manayang benar.

Pada latar belakang sudah dijelaskan bahwa adendum ini dilakukansebelum konstruksi PLTA dimaksud, terimakasih.

IV-10 12. Hasil proses pelingkupan Tabel 4.2 Matrik Indentifikasi dan Gambar 4.1 Baganalir proses pelingkupan. Secara keseluruhan komponen lingkungan yang terkenadari kegiatan Quarry agar di cek kembaii ! karena kegiatan Quarry menimbulkankerusakan lingkungan bukan pencemaran.Karena itu, apabila lokasi Quarry dilahan milik masyarakat maka komponenlingkungan terkena dampak dan terrnasuk dampat penting adalah perubahanbentang alam, perubahan topografi permukaan tanah, perubahan tata gunalahan, Flora den Fauna, sasial ekonomi dll. Apabila lokasi Quarry termasuk dibadan air Sungai Malakkut kornponen lingkungan yang terkena dampak dantermasuk kategori tiampak penting adalah bentang alam, perubahan morfologisungai, perubahan dasar sungai, sempadan sungai, perubahan bibir sungai,perubahan dasar sungai dll. Perubahan aliran sungai

Dokumen Adendum Andal, RKL-RPL dilakukan adalah untukmengkaji dampak yang timbul dari kegiatan di lokasi quary,terimakasih.

13. Peta topografi lokasi Quarry mutlak disajkan Peta lokasi quary baru juga sudah menunjukkan topografi,terimakasih

6. Dra. Rosdiana Simarmata, M.Si1. Memperhatikmr dan mencermati penulisan/redaksional. Kesalahan pengetikan

yang akhirnya mempengaruhi makna tulisanRedaksional sudah dikoreksi kembali, terimakasih

Cover 2. Mencernati ulang judul dokumen yang apabila hanya membaca judul terkesanperubahan/adendum yang dilakukan cukup besar, apakah memang demikian?

Judul adendum disesuiakan dengan judul kegiatan sebelumnya,terimakasih

I-1 s/d 3 3. Membaca uraian dalam latar belakang, isinya makro (tidak fokus) seperti latarbelakang penjelasan Gubernur atas kepala Dinas Tamben. Hal inimenimbulkan/menjadikan tujuan dan manfaat (1.2) akhirnya menjadi makro.Tidak sedikit pun menggambarkan mengapa dokumen ini di Adendum

Pada latar belakang sudah dijelaskan alasan dan justifikasipelaksanaan Adendum ini, terimakasih

I-1 4. Pada alinea terakhir hal I-1 : Dalam perkembangan PT North Sumatra HydroEnergi melakukan optimasi design schema 500 MW menjadi 510 MW.

PT. NSHE melakukan optimasi design sehingga 500 MW menjadi510 MW

1) Apakah hal ini menjadi hal yang utama sehingga dokumen di adendum?Sementara dalam presentasi oleh ketua penyusun tadi dan membaca

Judul adendum disesuiakan dengan judul kegiatan sebelumnya,salah satu penyebab adendum adalah perubahan lokasi quary,

Page 174: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

12Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

dokumen ini bahwa yang utama dalam dokumen ini adalah quarry perubahan tersebut masih dalam wilayah studi pada dokumenAMDAL sebelumnya.

2) Bagaimana dan apa dampak utama dari perubahan lokasi pengambilanquarry di Desa Standiang (volume 704.854 m3). Total : 924.954 m3, luas1.020.000 m2 menjadi 230.000 m2. Supaya dijelaskan

Perubahan lokasi quary terutama disebabkan kualitas batuan yanglebih baik dan lebih banyak di lokasi yang beru dibandingkandengan lokasi yang lama, terimakasih.

5. Mencermati apa yang di adendum dalam dokumen akan ada beberapa kegiatan(Bagian-bagian) yang akan batal (seperti : pembangunan SUTET). untuk itudicermati ulang RKL/RPL dan tahap kegiatan/bagian kegiatan yang sudahdihalangkan dari dokumen Andal ini supaya dihilangkan dari dokumen RKL/PPL

Di dalam dokumen AMDAL sebelumnya, kajian antarapembangunan PLTA dan jaringan transmisi dipisahkan, sehingga didalam dokumen Adendum juga sudah tidak ada lagi tentangpembangunan jaringan trasmisi.

7. Dr. Nursahara Pasaribu, M.ScUmum 1. Kesalahan pengetikan, penggunaan tanda baca dan inkonsistensi penulisan

istilah asing yang semestinya dicetak miring masih banyak dijumpai, harapdiperbaiki.Beberapa acuan harap diperhaiki karena yang ada di pustaka tidak mencakupsemua komponen biologi

Redaksional sudah dikoreksi kembali, terimakasih.

III 2. Judul Tabel 3.12 dan Tabel 3.13 yang ada pada daftar tabel tidak sama denganyang ada di halaman III-20 & III-21 dan ini harap diselaraskan dengan lokasipada Tabel 6.2 halarnan VI-33 (khusus biota)

Judul tabel pada daftar tabel sudah dikoreksi kembali.

III-12 3. Lampiran I yang diuraikan di halaman ini tidak dicantumkan pada lampiran Lampiran sudah dicantumkan, terimakasihIII-13 4. Data-data vegetasi yang didiskusikan di halaman ini seharusnya ditampilkan

sebagai tabel utama. Diharapkan data-data pada Tabel 3.7 diuraikan secaramenyeluruh & bukan hanya membahas indeks keanekaragaman (H')

Data pada Tabel 3.6. merupakan ringkasan dari hasil analisisvegetasi pada Lampiran, terimakasih.

III-19 5. Penulisan nama ilmiah pada Tabel 3-13 ini, lazimnya tidak pakai author ataukalau mau dipakai author harus diseragamkan

Penulisan nama ilmiah tersebut sudah diseragamkan dengan tabel-tabel sebelumnya.

III-19

III-20 6. Marga/genus Calothrix harus diperbaiki karena tidak rnasuk kelompokChlorophyceae tetapi kelompok Cyanophyceae

Pengelompokan genus dimaksud sudah dikoreksi kembali,terimakasih

III-20

8. Ir. Eddy Utama, Sm.HkI-1 1. Latar belakang

Jelaskan apa alasan yang mendasarkan tentang : Pemindahan lokasi lahanquarry dari Desa Sitandiang Kecamatan Sipirok dan Sipenggeng KecamatanBatangtoru ke Desa Marancar Godang Kecamatan Marancar.

Perubahan lokasi quary terutama disebabkan kualitas batuan yanglebih baik dan lebih banyak di lokasi yang beru dibandingkandengan lokasi yang lama, terimakasih.

Apa saja kegiatan lain di sekitar lokasi quarry, jelaskan jenis kegiatannya apasaja, jaraknya berapa km dan jelaskan apa keterkaitan dan interaksi masing-masing kegiatan dimaksud dengan sungai dan anak sungai dilokasi quarry

Di dalam dokumen sudah dicantumkan kegiatan lain di sekitarlokasi quary, yaitu pertanian masyarakat, berupa lahan sawah danperkebunan.

II-5

Adendum 2. Diminta penjelasan secara detail kondisi eksisting lahan quarry 23 Ha Desa Di dalam rona lingkungan sudah dijelaskan kondisi flora dan fauna

Page 175: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

13Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

Marancar Godang termasuk topografi atau kemiringan dan jenis tumbuhan kayudan diameternya pada lahan quary tersebut

di lokasi quary.

Rencana kegiatan pengerukan material quarry. Jelaskan berapa mater kedalamquarry seluas 23 Ha yang dikeruk? Dampak pengerukan terhadap 23 Ha akanterjadi lubang dan kubangan yang luas dan dalam mengakibatkan terjadinyalongsor dan erosi agar dibuat bentuk pengelolaan dan pemantauan di dalammatrik RKL-RPL secara teknis

Lokasi quary merupakan daerah perbukitan dan diantara bukittersebut terdapat anak sungai Batangtoru, yaitu Aek Malakkut.Quary diambil dari area perbukitan dengan sistem layer per layerdan diusahakan tidak membentuk cekungan, karena yangdimanfaatkan adalah bagian dari punggung bukit.

II-10

V-36 3. Apa rnaksud pernyataan tentang terjadi fluktuasi debit air di hilir sungai,Pemrakarsa melakukan koordinasi dengan PT. Agincourt Resoucerse danPemkab Tapsel tentang Pembuangan Limbah

Hal ini dimaksudkan agar pembuangan limbah oleh PT Agincourtdilakukan pada saat volume air di Sungai Batangtoru tinggi (padasaat puncak operasi)

9. Risnawati, ST,M.SiIII-8 1. Agar dijelaskan baku mutu yang diacu terhadap hasil analisis kualitas air,

mengacu pada ketentuan apa?Sudah dijelaskan dalam dokumen peraturan yang diacu untuk bakumutu adalah PP 82/2001 kelas II

III-8

VI-9 2. Kualitas air sungai: Indikator keberhasilan : agar dilakukan peraturan yang diacu(PP 82/2001 kelas II)

Terimakasih, sudah dicantumkan VI-9

VI-14 Point 5 3. Indikator keberhasilan:Agar Indikator keberhasilan tidak hanya "tidak menggangu operasional turbin,tetapi yang terpenting adalah tidak melebihi baku mutu yang dipersyaratkan

Sudah dicantumkan dalam dokumenVI-14

Bentuk kelola lingkungan disebutkan dengan menggelontorkan sedirnen daribendungan, sebaiknya hal ini tidak dilakukan karena akan mencemarilingkungan/sungai, sebaiknya sedimen tersebut ditarik ke darat dan dijadikantanah timbun

Penggelontoran sedimen merupakan salah satu upaya untukmenjaga morfologi sungai di daerah hilir, sebagaimana hasilpenelitian Ongkosono, dkk (2015).

4. Rencana perubahan lokasi guary dari Desa Sitandiang dan Desa Sipenggeng keMarancar, dimana kebutuhan material dan 924.954 m3 menjadi 1.218.000 m3,sementara disisi lain luasan Quarry mengecil dari 1.020.000 m2 menjadi 230.000rn2. Agar dalam dokumen ini dijelaskan apakah panenuhan kebutuhan materialtersebut mampu dipenuhi oleh lokasi quarry yang baru dengan luasan jauh lebihkecil. Apakah hal ini tidak akan merubah bentang alam?

Material quary yang diambil dari lokasi quary adalah batuan denganvolume ± 800.000 m3. Quary diambil dari area perbukitan dengansistem layer per layer dan diusahakan tidak membentuk cekungan,karena yang dimanfaatkan adalah bagian dari punggung bukit.

II-4, 5

10. Panusunan Harahap1. Tampilkan kembali peta wilayah studi, khususnya lokasi proyek dan plotkan

lokasi quarry yang baru dan Peta kawasan Hutan (SK 579) berhubung lokasiquarry yang baru berada sebagian di kawasan hutan serta peta topografi danhidrologi untuk melihat pengaruh pengambilan material quarry terhadap keadaansekitar khususnya di luar proyek. Agar dalam dokumen addendum dilengkapikernbali dengan data informasi terkait lokasi perubahan pengolalan karena

Peta wilayah studi sudah dimasukkan dalam dokumen, terimakasih

Page 176: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

14Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

dampak, besarannya, pentingnya akan berbeda2. Lokasi sampling kualitas udara ambient apakah masih relevan dengan adanya

pemindahan lokasi quarry?Pengambilan lokasi sampling udara ambient daiam dokumenAdendum di Kelurahan Pasar Sempurna, karena mobilisasi quaryakan melalui wilayah tersebut dan merupakan wilayah pemukiman.

3. Apakah lokasi sarnpling kualitas air telah mengakomodir lokasi untuk sumber airbaku di basecamp quarry yang baru

4. Sinkronkan narasi terkait lokasi quarry, dalam tabel 3.6 hal III-12 disebutkanbahwa lokasi quarry sebagian berada pada kawasan hutan, agar disinkronkanmana yang benar

Status lokasi rencana quary adalah APL, sudah dikoreksi,terimakasih.

5. Jelaskan secara eksplisit bahwa tempat penampungan B3 harus sesuai dengankeputusan Kepala Bapedal No. KEP-0I/BAPEDAL tentang tata cara danpersyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah bahan berbahaya danberacun. Jelaskan juga secara eksplisit bahwa kriteria desain septik tank harusimpermiabel terhadap kontaminasi air tanah dan tanah

Terimakasih, sudah dipertegas dalam dokumen IV-7

6. Untuk kawasan hutan, pada ijin lingkungan yang sudah terbit, apakah sudahmenjalankan proses ijin pinjam pakai kawasan hutan ke Kementerian LingkunganHidup dan Kehutanan. Untuk kawasan hutan agar diperjelas deliniasinya, apakahhutan produksi, lindung atau konservasi

Lokasi kegiatan berdasarkan ijin yang diterbitkan oleh BupatiTapanuli Selatan termasuk APL, terimakasih.

7. Penataan bekas lokasi quarry harus tepat karena bekas galian akanmenimbulkan genangan dari air hujan, timbulnya genangan agar dicegah dengantidak rnembentuk cekungan, untuk itu morfologi galian minimal datar dengantanah sekitar dan dapat ditimbun kembali dengan tanah top soil dan lahanmenjadi produktif kembali

Terimakasih atas saran dan masukannya, sudah ditambahkandalam RKL.

11. M. Anshori Daulay1. Point 3.4.2 : ."...... terdapat beberapa rumah sakit ternyata di tabel 3.55 hanya

terdapat 1 (satu) rumah sakit,> tolong di koreksi.Tabel 3.55 : tolong dijumlahkan sesuai judulnya jumlah sarana kesehatan dantenaga medis

Kalimat dimaksud sudah dikoreksi, terimakasih

Tabel sudah dikoreksi kembali.

III-53

2. Point 6 butir 2 : bentuk pengelolaan lingkungan hidupSaran : perbaikan redaksi sarang vektor penyakit -> menjadi tempat perindukanvektor penyakit

Sudah dikoreksi, terimakasih VI-19

Point 6 butir 5 : melakukan pemeriksaan kesehatan para pekerja sebelumbekerja dan secara berkala setiap 6 hulan sekali.Begitu juga hal yang sama pada point 7 butir 2 & 5 (kolom bentuk pengelolaanlingkungan hidup)

Sudah dikoreksi, terimakasih VI-19

Page 177: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

15Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

12. DR. Inyoman Sukanta, S.Si, MTPerlu ada kajian yang meliputi:

1. Iklim dengan data minimal 10 tahun sesuai standar WMO yang meliputi: Curahhujan, suhu, kelembaban, arah & kecepatan angin termasuk di dalamnya adagambar "Wind Rose" untuk menentukan arah angin dominan

Kajian sebagaimana dimaksud merupakan bagian dari feasibilitystudy dan detail design, dalam dokumen sebelumnya sudahdicantumkan informasi-informasi yang berkaitan yang dibutuhkandalam penyusunan dokumen AMDAL, sedangkan dalam Adendumini tidak dicantumkan lagi, terimakasih.

2. Kajian geologi yang rneliputi:- Seismisitas/kegempaan : karena lokasi proyek dekat dengan sumber gempa

burni.- Karakteristik jenis tanah yang berkaitan dengan respon terhadap getaran gempa

bumi.- Aktivitas petir di lokasi proyek, karena ada indikasi akan meningkatkan

aktivitass tetap jika ada instalasi listrik

Kajian sebagaimana dimaksud merupakan bagian dari feasibilitystudy dan detail design, dalam dokumen sebelumnya sudahdicantumkan informasi-informasi yang berkaitan yang dibutuhkandalam penyusunan dokumen AMDAL, sedangkan dalam Adendumini tidak dicantumkan lagi, terimakasih.

13. Prof.Dr. Setiyaty PandiaI-2 1. Kemampuan PLTA Batang Toru ditingkatkan dari 500 MW menjadi 510 MW.

Tolong dijeiaskan alasan tepatnya karena kenaikan ini tidak terlalu besarAlasan peningkatan kapasitas sudah dijelaskan dalam latarbelakang. Walaupun peningkatannya tidak begitu besar, tetapipemrakarsa tidak dapat melakukan konstruksi PLTA 510 MWsebelum dilakukan adendum, karena dokumen AMDALsebelumnya adalah 500 MW, dan belum dilakukan konstruksi.

II-2 P.S 2.1 2. Peta lokasi pembangunan PLTA dapat dilihat pada gambar 2.1, managambarnya?

Gambar sudah dilengkapi, terimakasih.

II-3 3. Proses pembebasan lahan. Agar dijelaskan sudah sejauh mana serta kendalayang dijumpai

Sudah dijelaskan dalam dokumen luas lahan yang telahdibebaskan, dan masih terus dilakukan hingga penyusunandokumen ini.

II-5 4. Dikatakan akan dilakukan penataan kembali lokasi quary. Agar dijelaskanmaksudnya

Penataan kembali dijelaskan dalam RKL.

Tabel 3.4 5. Kadar sulfat sebelum lokasi quary amat tinggi dan turun drastis sesudah lokasiquary.Agar dibahas tentang hal ini

Kadar sulfat yang dianalisis ini masih bersifat alami bukandisebabkan oleh proyek

6. Agar dilengkapi dengan peta batas wilayah studi Peta batas wilayah studi sudah dicantumkan, terimakasih7. Lengkapi juga dengan peta lokasi sampling yang dilakukan agar dapat dilihat

dengan jelasPeta lokasi samping sudah dicantumkan dalam dokumen,terimakasih

14. Erwinsyah Siregar (BLH Kab. Tapanuli Selatan)1. Tambahkan uraian tentang PLTA 500 MW -> 510 MW

Buatkan uraian secara teknis sehingga tidak menimbulkan dampak pentingAlasan peningkatan kapasitas sudah dijelaskan dalam latarbelakang. Hal yang utama adalah bahwa pemrakarsa tidak dapat

Page 178: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

16Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

melakukan konstruksi PLTA 510 MW sebelum dilakukan adendum,karena dokumen AMDAL sebelumnya adalah 500 MW, dan belumdilakukan konstruksi.

Bab II 2. Tampilkan peta topografi dan ketinggian pada lokasi quary. Tampilkan petakawasan yang di overlay dengan lokasi kegiatan

Peta sudah dikoreksi kembali.

II-4 3. Uraian pelaksanaan kegiatan pengelolaan quary tidak ada dalam dokumen,pindahkan termasuk peta lokasi penyimpanan (Top Soil)

Uraian kegiatan quary dapat dibaca di bab 4, terimakasih

III-16 4. Tambahkan fauna harimau sumatra dan orang utan, tapir pada tabel satwa Flora dan fauna yang dicantumkan dalam dokumen adalah yangada pada lokasi quary, terimakasih.

Bab II 5. Tambahkan uraian latar belakang pemindahan lokasi quary termasuk surveybatuan yang dalarn dokumen lebih baik dari lokasi awal

Perubahan lokasi quary dilakukan karena kualitas batuan yanglebih baik di lokasi baru dan dapat memenuhi volume kebutuhan. Didua lokasi lama, volume quary yang dapat dieksploitasidiperkirakan hanya mencapai 440.467 m3. Material quary padalokasi yang lama adalah jenis batuan Andesit dan Basalt,sedangkan di lokasi baru adalah jenis Andesit basaltik (kualitaslebih baik dari andesit dan basalt)

II-5

VI-2 6. Rencana pengelolaan lingkungan hidup, agar diuraikan menyeluruh serta dalambentuk matrik

RPL sudah dibuat dalam bentuk matrik, yaitu Tabel 6.1. VI-3 s/d 21

Tabel 6 7. Dokumen rencana pengelolaan dan pemantauan hanya bercerita tentangrencana kerusakan quarry dan dampak yang ada. Narnun di dalam RKL danRPL rnasih terdapat dampak Lingkungan Hidup akibat dari kegiatan lain sepertipembangunan acces road, base camp, pembangunan intake/dam,dll yang tidakberhubungan dengan dokumen Adendum.Darnpak LH tahap operasional fluktuasi debit air sungai yang bersumberi daripengaturan dan pelepasan air pada tahap operasional PLTA.SDA -> vegetasi alami. habitat satwa liar, Biota air, sikap dan persepsimasyarakat.Penurunan kualitas udara, dll

Sesuai dengan ketentuan penyusunan Dokumen Adendum, makamatrik RKL dan RPL tetap mencantumkan RKL dan RPL kegiatansebelum adendum dan kegiatan yang diadendum.

15. Marsini Ambawani (Kanwil BPN Prov.SU)1. Pada dokurnen tidak dicantumkan izin lokasi sehingga tidak diketahui berapa

luasan dan kapan berakhir. Kebutuhan lahan sebelumnya 6.520.000 m2 menjadi5.634.500 m2 (546 Ha) yang sudah dibebaskan 530 Ha masih 34 Ha yang belumdibebaskan

Izin lokasi sudah dilampirkan, terimakasih

II-3 2. . Saluran transrnisi -> dari 90.000 m2 menjadi 0 berarti tidak ada salurantransmisi tidak perlu lahan

Saluran transmisi akan dialihkan ke Kata Pengantar arah SarullaTW 85 ke arah Padangsidempuan T86 (15 km)

Page 179: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

17Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

3. Quary : 23 Ha eksisiing dikatakan hutan, kebun, sawah (hutan sudah menjadiAPL)V-13 diperkiraan luas lahan quary dan acces road ke lokasi seluas 23 Hamempunyai lahan berapa vegetasi alamiV-29 -> luas hutan dengan status APL pengantar vegetasi alami diperkirakan 18HaIV-l7 vegelasi alami 20 Ha, budi daya 3 Ha, berupa sawah dan perkebunanmana yang benar -> harus konsisten

Data dimaksud sudah dikoreksi dan dikonsistenkan, terimakasih

4. Lakukan editing ulang pada tabel-tabel halaman III-29, III-31, III-32, III-34, III-34 Penulisan sudah dikoreksi kembaliIII-3 5. Sumber pendapatan dan penghasilan serta pengeluaran responden menjadi

surnber pendapatan dan pengeluaran responden.Saran diterima

16. M. Ali Syahbuddin (BLH Kab. Tapanuli Selatan)1. Penamaan PLTA Batangtoru dengan nama SIMARBORU (Sipirok, Marancar

Batangtoru)Perubahan nomenklatur (nama) PLTA akan merubah seluruhperijinan yang telah diperoleh, sehingga nama tetap PLTABatangtoru.

2. Pada uraian pra kontruksi study kelayakan ditambahkan satu sub BAB uraianpotensi sumber daya air terkait dengan ketersediaan data debit dan curah hujan(tahunan, bulanan, harian populasi dan lain-lain). Hal ini diperlukan untuksebagai dasar analisis selanjutnya untuk perliitungan debit minimum, maksimummaupun debit andalan

Dokumen Adendum lebih difokuskan pada kegiatan yangbertambah atau berubah, terimakasih.

3. Agar dalam kegiatan angkutan dibuat SOP tentang:Mobilisasi angkutan pada saat hari pekan dan pelaksanaan ibadahMobilisasi angkutan alat-alat berat

Saran diterima. Kontraktor pelaksana agar menyesuaikan denganSOPnya

4. Kajian quary terkait lokasi : pada saat pasca eksploitasi perlu dipertegas, apakahdilakukan reklamasi atau pengembalian tutupan lahan dan atau metode lain

Ada reklamasi dan penghijauan kembali

5. Penyebutan nama-narna kecamatan di dalam dokumen dibuat secara berurutansebagai berikut : 1 Kecamatan Marancar, 2. Kecamatan Sipirok, 3. KecamatanBatangtoru, 4. Kecamatan Angkola Sangkunur, dan 5. Kecamatan MuaraBatangtoru

Sudah disesuaikan berdasarkan hasil Rapat di Kantor BupatiTapanuli Selatan.

6. Kajian khusus untuk downstream termasuk kajian biota air, penamaan dansumber ikan yang ada kemudian untuk fauna seperti penamaan dari bahasailmiah seperti *kera" tidak ditemukan dalam dokumen

Kajian downstream merupakan kajian khusus, dan terpisah dariAdendum ini, terimakasih.

7. Sinkronisasi dari data-data dari pihak-pihak terkait dalam hal : a. Debit minimumdan maksimum sesuai data-data; b. Penetapan titik-titik pengambilan sampeluntuk pemantauan

Page 180: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

18Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

8. Penyebutan nama-narna tempat, sungai dan lain-lain agar tidak multi tafsir, data-data tersebut perlu diklarifikasi kembali kepada pihak-pihak terkait yangberkompeten

9. Daerah genangan banjir, perlu dikaji ulang terhadap kondisi kontur agar daerah-daerah genangan mendapatkan data terhadap lokasi/ daerah geliangan yangakurat dalam kaitannya dengan debit normai maupun andalan

17. Abadi Siregar, ST, MT (KPTSPPM Kab. Tapanuli Selatan)1. Pemindahan quary, sesuai dengan rapat di Padang Sidempuan, tidak terjadi

lobang atau kubangan, teknis penambangan adalah layer per layer atauperlapisan yang diambil. Perlu juga disampaikan reklamasi pasca tambang

Terimakasih atas informasi dan dukungannya.

2. Diingatkan untuk prioritas tenaga kerja adalah Marancar, Sipirok, Batangatoru,Angkola Sangkunur dan Muara Batangtoru

Terimakasih, sudah dicantumkan dalam RKL dan RPL.

3. Hitunglah debit (baik minimurn dan maksimum atau banjir) dan dampaknya dihilir Sungai Batang Toru.

Dampak di downstream merupakan kajian khusus dan tersendiri,terimakasih.

18. Yuhelmi, S.Hut (Dinas Kehutanan Prov. SU)1. Agar pemarkarsa melarnpirkan sernua perizinan yang sudah di dapat. Baik

provinsi maupun kabupatenSaran diterima

2. Dalam kegiatan pembukaan lahan, diharapkan pihak PT PLTA berkoordinasidengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumtra Utara (diperlukan izin tertentu atautidak)

Saran diterima. PT. NSHE akan berkordinasi dengan DinasKesehatan Prov. Sumatera Utara

3. Agar Pemarkarsa berkoordinasi dengan BKSDA Sumatra Utara menyangkutrencana pernbuatan koordinat orang utan yang rnelewati/melintasi dan padalokasi proyek PLTA

Saran diterima. PT. NSHE akan berkoordinasi dengan BKSDASumatera Utara

4. Mohon petanya (lampirkan peta) di perbaiki kembali karena tidak bisa dibaca dandipahami

Saran diterima

19. Ir. Saulian Sabbih (Asisten Ekbang Kab. Tapanuli Selatan)1. Sedimen agar di angkut dan bukan digelontorkan ke Sungai Batang Toru Saran diterima2. Fungsi quary sebagai sumber baku andesit sedangkan pasir diharapkan dari

sumber sekitar dan ditawarkan dari usaha tambaag rakyatSaran diterima. Pasir dari tambang rakyat yang memenuhipersyaratan dan memiliki izin dapat dimanfaatkan PLTA

3. Adendum andal bukan hanya karena perubahan kapasitas dari 500 MW menjadi510 MW dau perubahan lokasi quary, tetapi karena dokumen Andal yang sudahditetapkan rnasih banyak yang belurn sesuai dengan kebutuhan demi kelestariansumber daya alam Kab. Tapsel

Saran diterima

4. Untuk mengatasi sedimen agar PT. NSHE melakukan restorasi DAS BatangToru bekerja sama dengan stake holder lain

Saran diterima

Page 181: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

19Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

20. Chairul Rizal Lubis, ST (Dinas PU Kab. Tapanuli Selatan)I-2 Bagaimana kajian tertulis di downstream terutama:

1. Pengaruh sistem peak terhadap ketersediaan 10 volume sungai. Hal ini didasaribahwa debit rata-rata 106 m3/det, debit minimum 41,90 m3/det. Sistem.peakdengan perbandingan air tertahan dengan air yang dilepaskan adalah 18 jam : 6jam atau 3:1. Sehingga kebutuhan debit 4x5,89 m3 setiap malam dilepas, makatentunya debit air yang ditampung di siang hari akan mengalami kekeringan. Apalangkah-langkah yang di lakukan ?

Adanya pembendungan air selama 18 jam kemudian dilepasselama 6 jam akan mengurangi debit air Sungai Batangtoru selama18 jam. Namun hal ini tidak akan mengalami kekeringan secaratotal mengingat masih ada anak-anak Sungai Batangtoru yangmensuplai air ke Sungai Batangtoru

2. Kondisi sungai batangtoru di down stream sesing mengalami kebanjiran dipemukiman masyarakat, apa langkah-langkah yang akan dilakukan untukantsipasi ... air saat di lepas

Normalisasi Sungai Batangtoru dan pembuatan tanggul di daerahhilir

21. M. Yamin Batubara1. Lokasi quary yang dituangkan di ANDAL Marancar Godang seharusnya terlibat

Desa SirnaninggirSaran diterima i, I-3, II-4

II-11 2. Base Camp yang kami ketatahui adalah di Desa Marancar Godang, tetapisebahagian masyarakat yang punya lahan tidak memberikan lahan yangdiberikan mereka adalah jalan untuk Base Camp, sebaiknya dibebaskan di dekatQuary

Saran diterima II-11

II-2 3. Kec. Marancar tidak ada Desa Marancar ulu, sebenarnya Marancar Julu Saran diterima dan sudah diperbaiki II-2Bab 5 4. Keresahan Masyarakat Marancar Godang saja harus diikutkan Desa Simaninggir Saran diterima dan sudah diperbaiki V-2, V-4

22. Drs. A. Raja Nasution, M.Si (Camat Batangtoru)III-12 1. Tabel 3.6, Access Road Kec. Batangtoru desanya adalah, Sipenggeng dan Kel.

Wek ISudah diperbaiki III-12

IV-26 2. Batas Sosial : Dampak SosialBagaimana merumuskannya kalau dari struktur sosial akan mengalarniperubahan mendasarkan akibat dari rencana pembagunan/operasional, terutamadi Pasar Batang Toru

Dampak pembangunan PLTA Batangtoru terhadap struktur sosialtidak akan mengalami perubahan mendasar mengingat kegiatan iniberupa pembangunan fisik saja

V-3 3. Tenaga kerja, sebanyak1.I800 orangNon Skill ; sebanyak 1.500 orang.Non Skill : Sebanyak 300 orang.Quary : 100 orangBelum terinci secara jelas berdasarkan man power road karena masa konstruksi5 tahun. Berapa persentasi tenaga kerja load, sesuai dengan kecamatan yangterkena dampak. Nama Desa tida kusah disebut lagi.

Secara rinci kontraktor pelaksana yang akan merekrut tenaga kerja.Persentase tenaga kerja lokal dengan luar daerah disarankan 75:25

VI-21 4. Kehidupan nelayan, Kalimat nelayan -> pencari ikan Sudah diperbaiki VI-22

Page 182: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

20Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

5. Tenaga kerja 75 % lokal. Sudah diperbaiki VI-1623. Sardin Hasibuan (Camat Sipirok)

1. Adendum AMDAL yang ada sekarang tidak menjadi penghalang dalampembangunan PLTA Batangtoru di Kab. Tapanuli Selatan

Saran diterima

VI-5 2. Tenaga kerja di harapkan berasal dari kabupaten Tapanuli Selatan Tenaga kerja lokal disarankan 75% dari Tapsel24. Gustian Yudha Utama (Dinas Pertambangan dan Energi Prov. SU)

1. Angka resiko elektrifikasi provinsi dan rumah belum belistrik masihmenggunakan data tahun 2013. Mohon di update dengan menggunakan dataterbaru

Data terbaru tahun 2013 yakni 87,34 % I-1

2. Apakah yang rnendasari perubahan kapasitas PLTA dari 500 MW menjadi 510MW ? Perubahan apa yang dilakukan dalam pengoptimalan design tersebut ?Dampak lingkungan apa yang timbut akihat perubahan tersebut?

Kapasitas 500 MW menjadi 510 MW dicapai dengan menambah h(ketinggian) jatuh / daya air. Perubahan dampak tidak ada

3. Dengan adanya perubahan kapasitas pembangkit, mohon administrasiperizinannya disesuaikan, misalnya izin prinsip PLTA Batangtoru yangberkapasitas 500 MW diubah rnenjadi 510 MW

Saran diterima

25. Pasihar Lumbantoruan (Dinas PSDA Prov. SU)Bab I 1. Agar ditambahkan pada Bab I Pendahuluan latar belakang Sungai Batangtoru

yang merupakan kewenangan Pemerintah Prov. Sumatera Utara, terdapat diwilayah Sungai Sibundong – Batang Toru

Saran diterima dan sudah ditambahkan I-2

III-2 2. HidrologiSelain pengolahan data Hidrologi, seharusnya dilaksanakan pengukuran aktualjika memungkinkan dilampirka neraca air. Apalagi terdapat Sarulla Geothermaldan Agincourt

Saran diterima

Karakteristik bendungan head type bendungan, luas genangan, head race tunnel(panjang), mudah ada di dalam laporan dokumen transport, umur, pola operasi.

Karakteristik bendungan disajikan dalam laporan FS dan DED

Agar memperhatikan perijinan sertifikasi keamanan bendungan dari DirektoratBendungan Kementerian PU

Sertifikasi bendungan akan diurus dari Direktorat BendunganKementerian PU

Agar memperhatikan juga rekomendasi teknis dari Dinas PSDA Prov. SUsehubungan sungai dialirkan head race tunnel.

Saran diterima

Agar perhitungkan juga terhadap gempa. Kajian gempa ada di laporan FS26. Ir. Iwan Sahroni (PT. Agincourt Resources)

1. Tambang Emas Martabe dan Pengelolaan Air SiteKeseimbangan air dan pembuangan kelebihan air ke Sungai Batangtorumerupakan aspek penting dari pengelolaan air Tambang Emas Martabe. Curahhujan di site Martabe rata-rata sebanyak 4.553 mm per tahun, lebih tinggi dari

Mengingat pada operasi PLTA Batangtoru dimana selama 18 jamair Sungai Batangtoru ditahan/dibendung dan selama 6 jam airdilepas ke dalam terowongan untuk mendapatkan kapasitas 510MW maka akan berimplikasi terhadap debit air di bagian hilir. Untuk

Page 183: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

21Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

pada tambang kebanyakan. Pengelolaan air di Tambang Emas Martabedimasukkan dalam studi kelayakan dan penilaian dampak lingkungan yangsudah dilakukan lama sebelum proyek dimulai. Site menjalankan systempengelolaan air yang dirancang secara hati-hati, berdasarkan water balancemodeling (permodelan keseimbangan air), untuk melindungi kualitas air hilir danmenghindari volume air berlebih yang berakumulasi dalam Tailings StorageFacility (TSF) setelah hujan.

2. Air Site yang berlebih ditampung di TSF karena air hujan diolah di WarerPolishing Plant (WPP) atau Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untukmenghilangkan kontaminan sebelum dibuang ke Sungai Batangtoru. Pada tahun2015, pembuangan berlangsung selama 283 hari, dengan melepas 12,6 jutakubik, kubik meter air bersih. Kepatuhan perusahaan pada persyaratan adalah100%, mempertahankan catatan kepatuhan secara terus-menerus sejak awaloperasi.

3. Sebagai sarana untuk menyediakan penilaian yang mandiri atas hasil tersebut,Universitas Sumatera Utara telah dilibatkan oleh perusahaan untuk melakukanprogram Pemantauan Kesehatan Sungai di aliran sungai dan Sungai Batangtorudisurvei sebanyak empat kali pada tahun 2015. Hasil pemantauan tersebutmenegaskan bahwa tidak ada dampak terukur yang dihasilkan dari pembuanganWPP. Program pemantauan ini akan dilaksanakan selama umur tambang.

4. Aspek Pengelolaan Air berdasarkan skema Pembangkit Listrik Tenaga Air PT.NSHESkema pembangkit listrik tenaga air PT. NSHE akan terdiri dari bendungan,terowongan, dan pembangkit listrik di Sungai Batangtoru. PT. NSHEmerencanakan untuk mengisi bendungan dengan air secara harian, dari tengahmalam sampai pukul 6 sore, lalu membuangnya melalui terowongan sepanjang12 km selama 6 jam untuk menghasilkan listrik di pembangkit listrik. Bendunganakan berada di sekitar 25 km di hulu titik pembuangan air bersih WPP PTAR.Pembangkit listrik dan titik pembuangan tersebut akan berada sekitar 13 km dihulu titik ini.

5. Implikasi bagi Tambang Emas Martabe dan pengguna hilir lainnyaArea penangkapan hulu sungai dari bendungan pembangkit adalah sebesar2.400 km2, yaitu hamper 85% dari total tangkapan air (2.840 km2) hulu titikpembuangan WPP (Gambar tersedia di bawah)a. Intersepsi dari sebagian aliran ini saat bendungan melakukan pengisian air

(semuanya kecuali “aliran pemeliharaan” sebanyak 2,5 cumecs yang

melihat pengaruh perkembangan air Sungai Batangtoru selama 18jam dan pelepasan air selama 6 jam dilakukan studi khususdampak terhadap down stream. Di lain pihak PT. AgincourtResources dalam penilaiannya membuat kesimpulan bahwa tidakmungkin perkembangan air bersih dari Tambang Emas Martabe keSungai Batangtoru dibatasi beberapa jam per hari. Hal ini perludipertanyakan kembali ke PT. Agincourt Resources mengingatyang dibuang adalah air bersih justru akan menambah debit airSungai Batangtoru. Namun demikian untuk itu pihak konsultanmenyarankan agar Pemerintah Kab. Tapanuli Selatan dapatmenjadi mediator dalam penyelesaian waktu pembuangan airbersih dari Tambang Emas Martabe kaitannya dengan pola operasiPLTA Batangtoru dengan melakukan studi bersama antara PT.NSHE dan PT. Agincourt Resources.

Page 184: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

22Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

direncanakan) dapat diperkirakan akan memiliki dampak dramatis padahidrologi di hilir sungai bendungan. Sebagai akibatnya dampak signifikanpada kualitas air dan biota sungai kemungkinan akan terjadi

b. Selain dampak diakibatkan dari variasi aliran, bangunan tersebut dapatmemisahkan populasi ikan yang saat ini hidup di hulu dan hilir sungai darilokasi bendungan tersebut (masih belum jelas dari dokumentasi yangtersedia apakah aliran pemeliharaan akan diberikan oleh bangunan tersebutyang memungkinkan tidak terhambatnya pergerakan ikan)Dampak signifikan yang disebutkan pada (a) di atas dapat mencakup :- Kerusakan pada infrastruktur- Gangguan irigasi sawah yang berakibat pada mata pencaharian

pertanian- Pembatasan operasi penambangan dan pengambilan pasir sungai, serta

industri lainnya- Penurunan substansial dalam keanekaragaman hayati sungai- Penurunan hasil perikanan sungai

6. Tidak mungkin untuk mengulas secara detail mengenai dampak potensialtersebut karena informasi dalam AMDAL Adendum tambahan sangat terbatasmengingat ukuran proyek dan kemungkinan dampak yang ditimbulkan padakondisi hilir. Celah informasi yang spesifik adalah kurangnya kajian permodelanaliran sungai, yang tanpa hal tersebut, tidak mungkin untuk menilai dampakpotensial secara detail yang diakibatkan dari variasi aliran hilir. Demikian juga,tidak adanya (1) kajian ekologis atau (2) kajian dampak sosial yang tersediasecara umum, kedua kajian tersebut biasanya akan diperlukan sebagai masukanuntuk penilaian dampak suatu proyek yang memiliki sifat seperti ini

7. Terdapat satu aspek dari Adendum yang PTAR dapat ulas secara pasti tanpaakses pada kajian terperinci. Adendum PT. NSHE merayakan bahwa PTARmembatasi pembuangan air bersih yang telah diolah ke sungai setiap harinya,bertepatan dengan pembuangan air daripembangkit listrik, misalnya dari pukul18:00 sampai dengan 24:00 setiap harinya (draf Adendum AMDAL Bab Vhalaman V-36). Hal tersebut bukan merupakan pilihan yang tersedia untukpengelolaan keseimbangan air di site Tambang Emas Martabe yang sedangberjalan

8. Apabila pembuangan dari WPP dibatasi untuk jangka waktu dari pukul 18:00sampai 24:00 setiap harinya, tingkat maksimum pembuangan pada hari-haripembuangan akan berkurang sebesar 75% pembatasan ini dapat mencegah

Page 185: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

23Saran dan Tanggapan Tim Teknis

NO HAL SARAN, PENDAPAT DAN TANGGAPAN TANGGAPAN PEMRAKARSA/KONSULTAN HAL

pengelolaan keseimbangan air site yang benar, dengan sebagai berikut :- Dalam satu tahun, TSF akan terisi dengan air, dan kelebihan air dapat tumpah

keluar tanggul- Untuk menghindari penimbunan lebih banyak tailing di TSF, Tambang Emas

Martabe dapat terpaksa berhenti beroperasi, dengan pemutusan kerja semuakaryawan

- Pemberhentian produksi dapat mengakibatkan gagal bayar pinjaman, yangmenyebabkan penutupan tambang

9. Penting untuk diperhatikan sehubungan dengan hal ini :- WPP Tambang Emas Martabe biasanya beroperasi dengan kapasitas

maksimum rancangan sebesar 0,83 cumes. Contohnya, selama tahun 2015,air limbah yang dibuang WPP selama 283 hari pada pembuangan rata-rataharian 0,52 cumecs. Membatasi pembuangan WPP hingga enam jam setiapharinya sebagaimana disarankan dalam Adendum AMDAL tidak dapatdigantikan dengan tingkat pengelolaan dan pembuangan yang meningkat(akan diperlukan peningkatan 400 %)

- Permodelan keseimbangan air yang sangat komprehensif dan terperinci sudahdilakukan pada tahap proyek bagi Tambang Emas Martabe untuk memastikanbahwa semua komponen sistem pengeloalaan air site ditentukan secara tepat,termasuk WPP. Membatasi operasi WPP hingga enam jam sehari dapatmeniadakan permodelan tersebut

10. Tambang Emas Martabe beroperasi sepenuhnya sesuai dengan peraturan danperundang-undangan, AMDAL dan perizinan operasional site. Pembuangan airbersih yang tidak dibatasi dari site merupakan elemen kunci dari persetujuanuntuk pengoperasian berdasarkan hukum Indonesia

Kesimpulan :1. Informasi yang tersedia secara umum dan terkait dengan permohonan

tersebut jelas tidak cukup bahkan untuk menentukan secara luas dampakpotensi negative dari permohonan mengenai lingkungan hilir, masyarkatsetempat dan industry lain yang menggunakan sungai, celah penting yangspesifik adalah kurang kajian permodelan aliran air

2. Tidak mungkin pembuangan air bersih dari Tambang Emas Martabe keSungai Batangtoru dibatasi beberapa jam per hari.

Page 186: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

PERNYATAAN PEMRAKARSA

Berikut ini pernyataan komitmen PT. North Sumatera Hydro Energy dalam pelaksanaanAdendum AMDAL PLTA BatangtoruKapasitas 510 MW (4 x 127,5 MW)KabupatenTapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam SuratPernyataan sebagai berikut.SURAT PERNYATAANKami yang bertanda tangan di bawah ini :

- Nama Pemrakarsa : PT. North Sumatera Hydro Energy- Nama Penanggung Jawab : Richard P Sulilatu

- Jabatan : Direktur

- Jenis Usaha dan/atau Kegiatan : AdendumANDAL, RKL-RPL PembangunanPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) BatangToruDari Kapasitas 500 Mw Menjadi 510 Mw (4 X127,5 Mw) Dan Perubahan Lokasi Quarry DiKabupaten Tapanuli Selatan – Provinsi SumateraUtara- Kapasitas : PLTA Batangtoru510 MW- Lokasi Kegiatan : Kab. Tapanuli Selatan (Kec. Sipirok,Kec.MarancardanKecBatangtoru)- Alamat Kantor : Jl. Dharmawangsa VII/7 KebayoranBaruJakartaSelatan- Telp./ Fax : (021) 7202143 / (021) 7208771

Page 187: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM

Dengan ini menyatakan bahwa :1. Dokumen Adendum dari usaha atau kegiatan tersebut di atas telah disusun denganmemperhatikan pengarahan dari instansi teknis Pembina yang membidangi kegiatanbersangkutan.2. Kami berjanji dan bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungansesuai dengan tercantum dalam dokumen Adendum ini serta bersedia dipantaudampaknya oleh instansi/pihak yang berwenang sesuai peraturan yang berlaku.3. Bila kami tidak melaksanakan kegiatanadendum ini, kami bersedia menghentikanusaha atau kegiatan tersebut di atas dan bersedia menanggung semua kerugian sertasegala resiko yang ditimbulkan.4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen Adendum ini apabila diperlukan, sesuaidengan ketentuan yang berlaku.Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapatdipergunakan sebagaimana mestinya.Untuk dan atas nama

PT. North Sumatera Hydro Energy

Richard P SulilatuDirektur

Page 188: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 3

Tabel 6.1Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) PLTA Batangtoru Kapasitas 510 MW

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

Dampak Lingkungan Hidup yang Menjadi DPHTahap Pra Konstruksi

1 KeresahanMasyarakat

1. Studi Kelayakan PLTABatangtoru

1. Keresahan Masyarakattidak muncul

2. Persepsi masyarakatterhadap pemrakarsapositif.

1. Pemberian informasi yangtransparan kepada kepadapenduduk tentang rencana proyekdalam bentuk :- Penyuluhan langsung ke

masyarakat- Konsultasi publik- Papan Plank Proyek

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Satu kali pada tahappra konstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

2. KegiatanPembebasan Lahan

1. Keresahan Masyarakattidak muncul

2. Konflik Sosial tidakterjadi

3. Besarnya nilai ganti rugilahan yang di terimamasyarakat sesuaidengan hasilmusyawarah mufakat

4. Persepsi masyarakatterhadap pemrakarsapositif.

1. Sosialisasi proyek ke masyarakatdi lakukan secara terus menerusuntuk setiap kegiatan pembebasanlahan dalam bentuk konsultasipublik.

2. Dilakukan musyawarah mufakattentang besarnya nilai ganti rugilahan yang terkena proyek.

3. Uang ganti rugi lahan yang diterima masyarakat tidak adapemotongan dan di transferlangsung ke tabungan pemiliklahan.

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Satu kali pada tahappra konstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 189: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 4

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

2 KesempatanKerja

Penerimaan tenaga kerja 1. Terserapnya tenaga kerjalokal ≥ 75% dari sekitarlokasi proyek.

2. Di utamakan pendudukyang lahannya terkenaproyek.

3. Terserapnya angkapengangguran di wilayahproyek.

1. Proses perekrutan tenaga kerja olehkontraktor pelaksana dilakukansecara transparan dan adil, objektifserta tidak menimbulkan isu suapdan KKN, dilakukan berkoordinasidengan Camat/Kepala Desa/Kelurahan.

2. Memproritaskan tenaga kerja lokalsebagai tenaga kerja proyek

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Satu kali pada tahappra konstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :Dinas Tenaga KerjaKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

3 PeningkatanPendapatan

Penerimaan tenaga kerja Pendapatan yang diterimasesuai keahliannya ( > UMRKabupaten Tapanuli Selatan)

Memberikan upah tenaga kerja minimalsesuai dengan UMR Kab. TapanuliSelatan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Satu kali pada tahappra konstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasTenaga Kerja Kab.Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

4 Konflik sosial 1. Studi kelayakan2. Pembebasan lahan

1. Tidak terjadi konflik dimasyarakat

2. Masyarakat menerimadan mendukung rencanakegiatan

1. Sosialisasi proyek ke masyarakatdi lakukan secara terus menerusuntuk setiap kegiatan pembebasanlahan dalam bentuk konsultasipublik.

2. Musyawarah mufakat tentangbesarnya nilai ganti rugi lahan yang

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa Luat

Satu kali pada tahappra konstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:

Page 190: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 5

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

terkena proyek.3. Uang ganti rugi lahan yang di

terima masyarakat tidak adapemotongan dan di transferlangsung ke tabungan pemiliklahan.

Lombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

5 Sikap danpersepsimasyarakat

1. Studi kelayakan2. Pembebasan lahan3. Penerimaan tenaga

kerja

Masyarakat menerima danmendukung rencanakegiatan

1. Sosialisasi proyek ke masyarakatdi lakukan secara terus menerusuntuk setiap kegiatan pembebasanlahan dalam bentuk konsultasipublik.

2. Dalam konsultasi publik jugadisampaikan penjelasan teknismengenai cara kerja quarysehingga dapat dipahamimasyarakat, dan tidakmenimbulkan keresahan akandampak negatif dari kegiatantersebut

3. Musyawarah mufakat tentangbesarnya nilai ganti rugi lahan yangterkena proyek.

4. Uang ganti rugi lahan yang diterima masyarakat tidak adapemotongan dan di transferlangsung ke tabungan pemiliklahan

5. Penerimaan tenaga kerja secaratransparan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Satu kali pada tahappra konstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Tahap Konstruksi1 Kesempatan

KerjaPenerimaan tenaga kerja 1. Terserapnya tenaga

kerja lokal ≥ 75% darisekitar lokasi proyek.

1. Proses perekrutan tenaga kerjaoleh kontraktor pelaksanadilakukan secara transparan dan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, Marancar

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Page 191: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 6

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

2. Upah Tenaga Kerja ≥UMR KabupatenTapanuli Selatan.

3. Di utamakan tenagakerja proyek adalahpenduduk yanglahannya terkenaproyek.

4. Terserapnya angkapengangguran diwilayah proyek.

adil, objektif serta tidakmenimbulkan isu suap dan KKN,dilakukan berkoordinasi denganCamat/Kepala Desa /Lurah.

2. Memproritaskan tenaga kerja lokalsebagai tenaga kerja proyek

3. Dilakukan pendidikan dan pelatihankerja tentang K3 sebelumpelaksanaan proyek terhadaptenaga kerja lokal.

Godang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. Angkola Sangkunur(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

5. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

Pengawas :Dinas Tenaga KerjaKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

2 PeningkatanPendapatan

1. Penerimaan TenagaKerja Lokal sebagaitenaga kerja proyek

2. Terbukanyaaksesibilitas wilayahsehingga memudahkanpengangkutan hasilbumi/ pertanian.

1. Pendapatan yangditerima sesuaikeahliannya ( > UMRKabupaten TapanuliSelatan)

2. Perekonomianmasyarakat semakinmeningkat ditandaidengan munculnyaaktivitas informal sepertiwarung nasi, tokosembako, perbengkelandan mobilitas penduduk

1. Memberikan upah tenaga kerjaminimal sesuai dengan UMR Kab.Tapanuli Selatan

2. Melakukan mitra kerja kepadamsayarakat sekitar/kelompok usahalokal untuk menjadipenyedia/pemasok bahan-bahanbangunan sesuai dengan kualitasyang ditetapkan pemrakarsa.

3. Melakukan mitra binaan, dimanasebelumnya melakukan studiassesmen untuk menentukan jenisprogram mitra binaan agar sesuai

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel , DinasTenaga Kerja Kab.Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 192: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 7

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

semakin tinggi.3. Adanya warga lokal yang

diterima sebagai mitrakerja atau mitra usahadalam penyediaan bahanmaterial bangunan ataukegiatan sejenis

dengan potensi yang ada di daerahsekitar dan berkordinasi denganaparat desa/kelurahan/instansiterkait agar program menjadi tepatguna dan tepat sasaran

4. Kec. Angkola Sangkunur(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

5. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

3 Kerusakan Jalan Lalu lalangnya kendaraanproyek yang membawamaterial dan peralatanproyek PLTA Batangtorudan melewati tonasi jalan.

1. Jalan yang rusak akibatkendaraan proyekterutama jalan Desasegera diperbaikisehingga dapatdipergunakan kembalidengan baik.

2. Kendaraan proyek yanglalu lalang di sesuaikandengan tonasi jalan(Kelas Jalan).

1. Memperbaiki segera kerusakanjalan yang disebabkan olehkendaraan proyek, bekerja samadengan instansi terkait.

2. Kendaraan proyek harus dalamkeadaan standard.

3. Daya angkut kendaraan proyeksesuai dengan tonasi jalan.

4. Mengurangi aktivitaspengangkutan material pada hari-hari pasar mingguan.

Jalan Nasional, Jalan Provinsidan Jalan Kabupaten yang dilintasi kendaraan proyek di:1. Kec. Marancar (Desa

Huraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :Balai Besar PelaksanaJalan Nasional I, DinasPU Prov. Sumut, danDinas PU Kab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

4. Air Larian Pembukaan lahan 1. Tidak terjadi banjir dibagian Hilir.

2. Kestabilan tanah tidakterganggu.

1. Pembuatan terasering pada lahanyang miring

2. Pembuatan bronjong3. Penanaman kembali pohon-pohon

penghijauan4. Penanaman tanaman penutup

tanah (cover crop) pada tanah-

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa Luat

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:

Page 193: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 8

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

tanah terbuka.5. Mencegah terjadinya penebang liar.6. Membuat saluran drainase di sekitar

rencana kegiatan

Lombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

5. Erosi danSedimentasi

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

1. Tidak terjadi banjir dibagian hilir.

2. Kestabilan tanah tidakterganggu.

3. Kekeruhan air SungaiBatangtoru < 100 mg/l

1. Penanaman kembali pohon-pohonpenghijauan.

2. Penanaman tanaman penutuptanah (cover crop) pada tanah-tanah terbuka.

3. Pembuatan terasering pada lahanyang miring untuk mencegah erosi.

4. Pembuatan bedimen trap5. Pembuatan bronjong penahan

erosi.6. Pembuatan saluran drainase di

sekitar lokasi kegiatan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

6. PerubahanPenggunaanLahan

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Tidak terjadi pembukaanlahan secara liar.

1. Penanaman kembali pohon-pohonpenghijauan di kiri kanan badanjalan dan lokasi quary

2. Penanaman tanaman penutuptanah (cover crop) pada tanah-tanah terbuka.

3. Pembuatan terasering pada lahanyang miring untuk mencegah erosi.

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasPertanian, DinasPerkebunan, dan DinasKehutanan Kab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 194: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 9

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

7. Vegetasi Alami 1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Keanekaragaman flora tidakberkurang

1. Penanaman kembali pohon-pohonpenghijauan di sekitar lokasikegiatan dan di lokasi quary.

2. Penanaman tanaman penutuptanah (cover crop) pada tanah-tanah terbuka.

3. Pembuatan terasering pada lahanyang miring untuk mencegah erosi.

4. Bekerjasama dengan instansiterkait dalam upaya pelestarianhutan lindung di sekitar bendungandan DTA Sungai Batangtoru.

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :Dinas Kehutanan Kab.Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut,Pemerintah Kab.Tapsel

8. Satwa liar 1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Jumlah dan jenis satwa liartidak berkurang.

Penanaman kembali pohon-pohonpenghijauan terutama yang menjadipohon pakan dan tempat bertempatperindukan kelompok satwa primatayang dilindungi, seperti orangutan,owa, siang, kukang, namun bukanmerupakan jenis yang dimanfaatkansecara sosial ekonomi olehmasyarakat lokal. Luas arealpenenaman kembali minimal samadengan luas areal terkena dampak.

Kawasan Areal PenggunaanLain (APL) yang termasuk didalam areal yang diberikanizin kepada pemrakarsa yangsaat ini penutupan lahannyaberupa lahan kritis (lahanterbuka, semak belukar danhutan sekunder) sebagaikompensasi hilangnya habitatsatwa karena kegiatan PLTABatangtoru

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :Dinas Kehutanan Kab.Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

9. Vegetasibudidaya

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Vegetasi budidaya yangberkurang hanya padadaerah terbangun

1. Melakukan penebangan hanya dilokasi yang akan di bangun

2. Menanam pohon-pohon dari jenisbuah-buahan dan pelindung padaarea terbuka yang tidak digunakansebagai lokasi bangunan, dan padasisi jalan akses menuju lokasikegiatan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa Bulu

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :Dinas Pertanian danDinas Perkebunan Kab.Tapsel

Penerima Laporan:

Page 195: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 10

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

Mario)3. Kec. Batangtoru (Desa

Sipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

10 Kualitas airsungai, denganparameterkekeruhan

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Parameter kualitas air KelasII berdasarkan PP 82/2001tidak melampaui baku mutu,diantaranya zat padattersuspensi < 100 mg/L

1. Penanaman kembali pohon-pohonpenghijauan di kiri kanan badanjalan.

2. Penanaman tanaman penutuptanah (cover crop) pada tanah-tanah terbuka.

3. Pembuatan terasering pada lahanyang miring untuk mencegah erosi.

4. Membuat larangan untuk tidakmembuang sampah atau sisamaterial ke sungai

Sungai Batangtoru mulai dariBendung hingga ke hilir diKecamatan Muara BatangToru

Setiap 6 Bulan sekali 1. Pelaksana: PT. NorthSumatera HydroEnergy

2. Pengawas : BLH Prov.Sumut, BLH Kab.Tapsel, DinasKehutanan Tapsel

3. Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

11 Biota air 1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Indeks keanekaragamanbiota air tidak berkurang

Membuat larangan untuk tidakmembuang sampah atau sisa materialke sungai

Sungai Batangtoru mulai dariBendung hingga ke hilir diKecamatan Muara BatangToru

Setiap 6 Bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

12 Keresahanmasyarakat

1. Penerimaan tenagakerja

2. Pembukaan lahan3. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, power

1. Masyarakat mendukungpelaksanaan kegiatan

2. Masyarakat bersediamenjadi mitra kerja, baiksebagai tenaga kerjamaupun kontraktor

3. Masyarakat dan tenagakerja lokal menerima

1. Memprioritaskan tenaga kerja lokalsesuai kebutuhan dankualifikasinya

2. Melibatkan kontraktor lokal sebagaimitra kerja dalam pelaksanaankegiatan maupun dalampenyediaan material bangunan

3. Para pekerja pendatang

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek Batang

Setiap 6 Bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLH

Page 196: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 11

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

house dan fasilitasnya tenaga kerja pendatang berinteraksi dengan masyarakatlokal.

4. Pihak pemrakarsa/kontraktormelaporkan keberadaan tenagakerja pendatang ke aparat desasetempat dan memberikanpenjelasan kepada pekerjapendatang agar menghargai adatbudaya lokal untuk menghindarimunculnya keresahan masyarakatdan konflik dengan masyarakatlokal.

5. Dalam melakukan kegiatan-kegiatan di sekitar kebunmasyarakat, para pekerja tidakmenganggu tanaman masyarakat

6. Melakukan sosialisasi di awalkegiatan konstruksi terhadapmasyarakat di sekitar areakegiatan, cara yang dilakukandapat dikonsultasikan denganaparat desa/kecamatan setempatuntuk menyatakan akan dimulainyakegiatan konstruksi sehingga dapatdiketahui oleh warga di sekitarlokasi kegiatan.

Paya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. Angkola Sangkunur(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

5. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

Kab. Tapsel

13 Sikap danpersepsimasyarakat

1. Penerimaan tenagakerja

2. Pembukaan lahan3. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,

1. Masyarakat mendukungpelaksanaan kegiatan ≥90%

2. Masyarakat bersediamenjadi mitra kerja, baiksebagai tenaga kerjamaupun kontraktor

1. Memprioritaskan tenaga kerja lokalsesuai kebutuhan dankualifikasinya

2. Melibatkan kontraktor lokal sebagaimitra kerja dalam pelaksanaankegiatan maupun dalampenyediaan material bangunan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa Luat

Setiap 6 Bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:

Page 197: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 12

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

saluran air, power housedan fasilitasnya

3. Masyarakat dan tenagakerja lokal menerimatenaga kerja pendatang

3. Para pekerja pendatangberinteraksi dengan masyarakatlokal

4. Dalam melakukan kegiatan-kegiatan di sekitar kebunmasyarakat, para pekerja tidakmenganggu tanaman masyarakat

Lombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. Angkola Sangkunur(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

5. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

14 Kemacetanlalulintas(Adendum)

Pengakutan materialquary

1. Tidak terjadi kemacetanlalulintas pada jalurpengangkutan quary

2. Masyarakat tidakterganggu melakukanaktivitas ekonomi,keagamaan dan adatistiadat.

1. Tidak melakukan pengangkutanquary pada hari Senin dan Rabukarena merupakan hari pekan diPasar Sempurna dan MarancarJulu.

2. Pengangkutan quary lebih banyakdilakukan pada malam hari

3. Mengurangi frekuensipengangkutan pada jam-jam sibuk,termasuk jika ada kegiatan-kegiatan masyarakat, sepertiupacara keagamaan, upacaraadat, dan sebagainya.

4. Menempatkan petugas pemanduserta bekerja sama dengan aparat/petugas lalulintas pada lokasi-

Desa Marancar Godang,Marancar Julu, danKelurahan Pasar Sempurna

Setiap haripengangkutandengan pelaporan 6bulan sekali.

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy, DinasPerhubungan Kab.Tapsel

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasPerhubungan Kab.Tapsel

Penerima Laporan: BLHProv. Sumut, BLH Kab.Tapsel

Page 198: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 13

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

lokasi yang ramai penduduk.Tahap Operasional1 Fluktuasi Debit

Air SungaiPengaturan danpelepasan air pada tahappengoperasian PLTABatangtoru

1. Tidak terganggukehidupan masyarakatpengguna SungaiBatangtoru.

2. Tidak terganggutransportasi nelayandari laut ke bagian hilirSungai Batangtoru.

3. Bendung PLTABatangtoru tidak jebol.

4. Tidak tergangguekosistem danauSiais.

5. Tidak terganggukebutuhan air irigasiPulo Godang (380 Ha)

1. Pengaturan dan pelepasan airdisesuaikan dengan SOP yangsudah mendapat persetujuan dariInstansi terkait.

2. Pemberian CSR dalam berbagaibidang sesuai dengan kebutuhanmasyarakat, termasuk dalambidang pendidikan dan kesehatan

3. Pemberian pelatihan keterampilanbudidaya ikan pada masyarakat dibagian hilir Sungai Batangtoru.

4. Pemasangan alat peringatan dini(early warning system) padabendung sehingga akanmemberikan peringatan apabilabendung jebol.

5. PT. NSHE bekerja sama denganDinas PU Pengairan, BWS II dalammenangani banjir daerah HilirSungai Batangtoru apabila banjirtersebut disebabkan operasionalPLTA Batangtoru.

6. PT. NSHE melakukan koordinasidengan PT. Agincourt yang difasilitasi Pemerintah Kab. Tapseldalam pengaturan pelepasan airsehingga pembuangan limbah PT.Agincourth dilaksanakan tidakpada saat debit air kecil.

7. Adendum: Pemerintah Kab.Tapanuli Selatan mengajukan

1. Pada Lokasi Bendung.2. Dibagian Hilir Sungai

Batangtoru di Kec. MuaraBatangtoru (Desa BandarHapinis, Muara Hutaraja,Terapung Jaya, Upu,Pardamean, Kel.Hutaraja dan MuaraAmpolu), dan Kec.Angkola Sangkunur(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy, DinasPU Pengairan

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, Dinas PUPengairan Prov.Sumatera Utara

Penerima Laporan: BLHProv. Sumut, BLH Kab.Tapsel

Page 199: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 14

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

peningkatan status pengelolaanSungai Batangtoru di bawahBWSS II

2 Vegetasi Alami Pengaturan danpelepasan air yangmenyebabkanpenggenangan di daerahBendung.

Keanekaragaman Floratidak berkurang.

Bekerja sama dengan instansi terkaitdan masyarakat melakukan reboisasidi daerah bendung

Pada lokasi bendung Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasKehutanan Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

3 Habitat satwa liar Pengaturan danpelepasan air yangmenyebabkanpenggenangan di daerahBendung.

Jumlah dan jenis satwa liartidak berkurang.

Penanaman kembali pohon-pohonpenghijauan terutama yang menjadipohon pakan dan tempat bertempatperindukan kelompok satwa primatayang dilindungi, seperti orangutan,owa, siang, kukang, namun bukanmerupakan jenis yang dimanfaatkansecara sosial ekonomi olehmasyarakat lokal. Luas arealpenenaman kembali minimal samadengan luas areal terdampak.

Kawasan Areal PenggunaanLain (APL) yang termasuk didalam areal yang diberikanizin kepada pemrakarsa yangsaat ini penutupan lahannyaberupa lahan kritis (lahanterbuka, semak belukar danhutan sekunder) sebagaikompensasi hilangnya habitatsatwa karena kegiatan padasumber dampak

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasKehutanan Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

4 Biota Air Pengaturan danpelepasan air yangmenyebabkan :1. Penggenangan di

daerah bendung2. Berkurangnya debit air

Keanekaragaman biota airtidak berkurang

1. Reboisasi di daerah bendung2. Pembuatan lubuk larangan di

tempat-tempat tertentu di SungaiBatangtoru.

3. Pelepasan benih-benih ikan lokal di

1. Pada Lokasi Bendung(daerah genangan)

2. Sungai Batangtoru mulaidi bawah bendunghingga ke hilir diKecamatan Angkola

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, Dinas

Page 200: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 15

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

sungai mulai daribendung hingga kepower house karenapengalihan air sungai

3. Fluktuasi debit air dibagian hilir sungai(setelah power house)

bagian hilir sungai Sangkunur dan MuaraBatang Toru

Perikanan TapselPenerima Laporan:

BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

5 Sedimentasi Pemeliharaan bendung 1.Sedimentasi yang terjaditidak mengangguoperasional turbin danaktivitas masyarakat dibagian hilir SungaiBatangtoru.

2.Sedimentasi tidakmelampaui baku mutu

1. Penggelontoran sedimen daribendung dilakukan pada saat airmelimpah. Penggelontoransedimen juga berfungsi untukmenjaga morfologi sungai dibagian hilir (Ongkosono, dkk,2015)

2. Memfasilitasi upaya pengerukansungai dibagian hilir yangdilakukan oleh masyarakat atauinstansi terkait

1. Bendung2. Hilir Sungai Batangtoru

(setelah power house)

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:

BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

6 Sikap danpersepsimasyarakat

Operasional PLTA,pemeliharaan bendung

Masyarakat mendukungoperasional PLTABatangtoru ≥ 90%

1. Pengelolaan seluruh dampak yangterjadi akibat rencana kegiatan,sehingga tidak merugikanmasyarakat dan lingkungan

2. Menjalin komunikasi yang baikdengan masyarakat sekitar, tokohmasyarakat dan aparat pemerintahdi sekitar lokasi kegiatan

3. Pemberian CSR secara transparansesuai dengan usulan masyarakat,dalam hal ini dengan melibatkantokoh masyarakat, lembagaswadaya masyarakat sertalembaga pendidikan dankeagamaan yang ada di daerah

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. Angkola Sangkunur(Desa Bandar Tarutung,

Setiap 6 bulan sekali Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 201: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 16

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

5. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

7 KesempatanKerja

Penerimaan tenaga kerjaoperasional

1. Terserapnya tenaga kerjalokal ≥ 75% dari Kab.Tapanuli Selatan.

2. Upah Tenaga Kerja ≥UMR KabupatenTapanuli Selatan.

3. Terserapnya angkapengangguran diwilayah proyek.

1. Proses perekrutan tenaga kerjadilakukan secara transparan danadil, dan seleksi secara objektif.

2. Memproritaskan tenaga kerja lokalsebagai tenaga kerja operasional

3. Dilakukan pendidikan dan pelatihankerja tentang K3.

4. Melakukan pelatihan kepadapekerja baru sesuai dengan bidangpekerjaan yang akan dilakukan

Kab. Tapanuli Selatan Setiap 6 bulan sekaliselama operasional

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :Dinas Tenaga KerjaKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

8 PeningkatanPendapatan

Penerimaan tenaga kerjalokal sebagai tenaga kerjaoperasional

1. Pendapatan yangditerima sesuaikeahliannya ( > UMRKabupaten TapanuliSelatan), khusunya bagipekerja lokal yangditerima pada projek inidengan peningkatanpendapatan sebesar 5%-10% dari kondisisebelumnya.

2. Perekonomianmasyarakat semakinmeningkat ditandaidengan munculnya

1. Memberikan upah tenaga kerjaminimal sesuai dengan UMR Kab.Tapanuli Selatan

2. Melakukan mitra binaan terhadapmsayarakat sekitar, dimanasebelumnya melakukan studiassesmen untuk menentukan jenisprogram mitra binaan agar sesuaidengan potensi yang ada di daerahsekitar dan berkordinasi denganaparat desa/kelurahan/instansiterkait agar program menjadi tepatguna dan tepat sasaran.

3. Melakukan mitra kerja denganmasyarakat sekitar/kelompok

Kab. Tapanuli Selatan Setiap 6 bulan sekaliselama operasional

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel , DinasTenaga Kerja Kab.Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 202: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 17

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

aktivitas informal yangmeningkat sepertiwarung nasi, tokosembako, perbengkelan,setidaknya lebih dari 1jumlah sektor informalsecara bertahap sesuaidengan pertambahanpendapatan dan jumlahkonsumen.

3. Adanya mitra kerjadengan usaha lokalsebagai pemasokkebutuhan sandangpangan atau kebutuhanoperasional projeklainnya sesuai denganstandard perusahaan.

usaha lokal sebagai pemasok bagibeberapa kebutuhan operasionalprojek, misalnya; sandang panganatau kebutuhan ATK perkantoran.

Dampak Lingkungan Hidup yang Tidak DPHTahap Konstruksi1 Penurunan

Kualitas Udara1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

3. Aktivitas lalu –lalangnya kendaraanproyek yangmembawa peralatan

Kualitas udara (kadar Debu)tidak melampaui Baku Mutuyang di persyaratkan (<30mg/m3).

1. Menggunakan mesin-mesin danperalatan mekanis sesuai standar

2. Melakukan penyiraman jalan disekitar permukiman padatpenduduk terutama pada musimkemarau.

3. Kendaraan proyek yang lalu lalangdi beri penutup terpal apabilabermuatan.

Jalan Nasional, Jalan Provinsidan Jalan Kabupaten yang dilintasi kendaraan proyek di:1. Kec. Marancar (Desa

Huraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek Batang

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 203: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 18

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

dan material Paya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

2. Kebisingan 1. Operasional peralatandan mesin-mesin padasaat pembukaanlahan, pembuatanaccess road,basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

2. Aktivitas lalu –lalangnya kendaraanproyek yangmembawa peralatandan material

Kebisingan yang terjadi dipemukiman masyarakattidak melebihi Baku Mutuyang di persyaratkanberdasarkan Kep-48/MENLH/II/1996 (< 70dBA).

1. Menggunakan mesin-mesin danperalatan proyek masih dalamkeadaan standard dan di inspeksisesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Menyediakan earplug bagi operatormesin-mesin proyek

3. Pada saat kegiatan keagamaan,upacara adat dan ritual lainnyakendaraan proyek menghindarilokasi tersebut denganmenggunakan jalan alternative ataujika tidak ada jalan lain kendaraanberjalan pelan-pelan dan tidakmembunyikan klakson.

4. Untuk pembangunan basecampperlu dibuat pemagaran denganseng agar kebisingan daribasecamp tidak mengganggumasyarakat dan satwa liar disekitarnya.

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DisnakerKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

3 Kemacetanlalulintas

Mobilisasi peralatan danmaterial

Tidak terjadi kemacetan lalulintas pada jalan-jalan yangdilalui kenderaan proyek

1. Melakukan pengangkutan materialdi luar jam sibuk, yaitu pukul 7.00 –8.00; 13.00 – 14.00, dan 17.00 –18.00.

2. Tidak melakukan pengangkutanmaterial pada saat hari pekan ataupada saat ada kegiatankeagamaan, upacara adat dan

Jalan Nasional, Jalan Provinsidan Jalan Kabupaten yang dilintasi kendaraan proyek di:1. Kec. Marancar (Desa

Huraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, Aek

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasPerhubungan Kab.Tapsel

Page 204: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 19

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

ritual lainnya, jika tetap melakukanpengangkutan material, kendaraanproyek menghindari lokasi tersebutdengan menggunakan jalanalternatif

Nabara, Marancar Julu)2. Kec. Sipirok (Desa Luat

Lombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

4 Getaran 1. Operasional peralatandan mesin-mesin padasaat pembukaanlahan, pembuatanaccess road,basecamp,pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

2. Aktivitas lalu –lalangnya kendaraanproyek yangmembawa peralatandan material

Getaran yang terjadi tidakmenganggu aktivitasmasyarakat

1. Mengurangi laju kecepatankenderaan proyek maksimum 30km/jam pada saat melintasipemukiman

2. Menggunakan mesin-mesin danperalatan proyek masih dalamkeadaan standard dan di inspeksisesuai dengan aturan yang berlaku

3. Membuat tanda larangan masuk bagimasyarakat ke area lokasi kegiatan,khusus pada saat peledakan dilokasi water channel harusdisediakan petugas untukmemastikan tidak ada masyarakatyang masuk ke lokasi kegiatan

1. Kec. Marancar (DesaHuraba, Pasar Sempurna,Gunung Binanga, MarancarGodang, Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok, AekNabara, Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (Desa LuatLombang, Aek BatangPaya, dan Desa BuluMario)

3. Kec. Batangtoru (DesaSipenggeng, HapesongBaru, Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

5 Kecelakaan kerja Operasional peralatan danmesin-mesin pada saatpembukaan lahan,pembuatan access road,basecamp, pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, power housedan fasilitasnya

Mengusahakan zeroaccident (tidak adakecelakaan kerja)

1. Memastikan seluruh pekerjamenggunakan APD selama bekerja

2. Sebelum melakukan pekerjaan,setiap pagi memberikan penjelasankepada pekerja tentang risiko kerjadan pencegahannya

3. Menyediakan emergency unit dibasecamp

Lokasi bendung, waterchannel, power house, danlokasi kegiatan lainnya.

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DisnakerKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLH

Page 205: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 20

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

Kab. Tapsel6 Angka penyakit 1. Pembangunan dan

operasional basecamp2. Pembuatan access

road, pembangunanIntake/DAM/ Bendung,saluran air, powerhouse dan fasilitasnya

Tidak terjadi peningkatanangka penyakit

1. Menyiapkan tempat pembuangansampah sementara (TPS) padabasecamp dan lokasi-lokasikegiatan yang jauh dari basecamp

2. Mengangkut sampah setiap hari dariTPS ke tempat pembuangan akhirsehingga tidak menjadi tempatperindukan vektor penyakit

3. Menyediakan WC dalam jumlahyang cukup untuk seluruh pekerja dibasecamp dan di beberapa lokasipekerjaan yang jauh dari basecamp

4. Membuat tanda larangan membuangsampah di sembarang tempat

5. Melakukan pemeriksaan kesehatanpara pekerja secara berkala setiap6 bulan sekali

Lokasi bendung, waterchannel, power house, danlokasi kegiatan lainnya.

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasKesehatan Kab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

7 Pola penyakit 1. Pembangunan danoperasional basecamp

2. Pembuatan accessroad, pembangunanIntake/ DAM/Bendung, saluran air,power house danfasilitasnya

Tidak terjadi peningkatanangka penyakit

1. Menyiapkan tempat pembuangansampah sementara (TPS) padabasecamp dan lokasi-lokasikegiatan yang jauh dari basecamp

2. Mengangkut sampah setiap hari dariTPS ke tempat pembuangan akhirsehingga tidak menjadi tempatperindukan vektor penyakit

3. Menyediakan WC dalam jumlahyang cukup untuk seluruh pekerja dibasecamp dan di beberapa lokasipekerjaan yang jauh dari basecamp

4. Membuat tanda larangan membuangsampah di sembarang tempat

5. Melakukan pemeriksaan kesehatan

Lokasi bendung, waterchannel, power house, danlokasi kegiatan lainnya.

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasKesehatan Kab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 206: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 21

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

para pekerja secara berkala setiap6 bulan sekali

Tahap Operasional1 Transportasi air

sungaiOperasional PLTA yangmenyebabkan terjadifluktuasi debit air sungai dibagian hilir

Transportasi masyarakatdengan menggunakan airsungai tidak terganggu

1. Memfasilitasi upaya pengerukansungai dibagian hilir yangdilakukan oleh masyarakat atauinstansi terkait

2. Melakukan pengkajian khususdampak PLTA Batangtoru terhadaptransportasi sungai sehingga dapatdiberikan solusi yang tepat dansesuai kebutuhan masyarakat

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola Sangkunur

(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

2. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

2 Irigasi sawah Operasional PLTA yangmenyebabkan terjadifluktuasi debit air sungai dibagian hilir

Kebutuhan air untuk irigasisawah tidak terganggu

1. Memastikan bahwa air sungai tetaptersedia di bagian hilir

2. Melakukan pengkajian khususdampak PLTA Batangtoru terhadapirigasi sawah sehingga dapatdiberikan solusi yang tepat dansesuai kebutuhan masyarakat

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola Sangkunur

(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

2. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasPertanian Kab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

3 Kualitas airsungai

Pemeliharaan bendungdan PLTA

Parameter kualitas airsungai, khususnyakekeruhan tidak melampauibaku mutu

Melakukan penggelontoransedimentasi hanya pada saat tidakada aktivitas masyarakat di sungai,yaitu pada malam hari.

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola Sangkunur

(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 207: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 22

No NoDampak LH Sumber Dampak Indikator KeberhasilanPengelolaan LH Bentuk Pengelolaan LH Lokasi Pengelolaan LH Periode Pengelolaan

LH Institusi Pengelolaan LH

2. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

4 Terganggunyaaktivitaspenangkap ikan

1. Operasional PLTA yangmenyebabkan terjadifluktuasi debit airsungai di bagian hilir

2. Pemeliharaan bendungdan PLTA

Aktivitas pencari ikan tidakterganggu

1. Melakukan pengkajian khususdampak PLTA Batangtoru terhadapaktivitas pencari ikan sehinggadapat diberikan solusi yang tepatdan sesuai kebutuhan masyarakat,khususnya pencari ikan di hilirSungai Batangtoru.

2. Melakukan penebaran benih-benihikan lokal untuk meningkatkanjumlah ikan di Sungai Batangtoru

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola Sangkunur

(Desa Bandar Tarutung,Simataniari, Aek Rambe,Kel. Rianiate)

2. Kec. Muara Batangtoru(Desa Bandar Hapinis,Muara Hutaraja, TerapungJaya, Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja dan MuaraAmpolu)

Setiap 6 bulan sekaliselama masakonstruksi

Pelaksana:PT. North SumateraHydro Energy

Pengawas :BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel, DinasPerikanan Kab. Tapsel

Penerima Laporan:BLH Prov. Sumut, BLHKab. Tapsel

Page 208: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 243 - 24

Tabel 6.2.Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PLTA Batangtoru Kapasitas 510 MW

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Dampak Lingkungan Hidup yang Menjadi DPH

TAHAP PRA KONSTRUKSI1 Keresahan

Masyarakat1. Jumlah

masyarakat yangmelakukanprotes terhadapkegiatan.

1. Studi kelayakanPLTA Batangtoru

2.

1. Wawancara, danpengisian kuesionerdengan masyarakat yangterkena dampak yangdalam hal ini pemiliklahan yang terkenaproyek (sampel 10% daripemilik lahan = 54 orang)Hasil wawancara danpengisian quesionerditabulasi sehinggadiperolah berapa orangpemilik lahan yangmerasa puas dan berapaorang yang tidak puas.Jumlah pemilik lahanyang memproteskegiatan.

2. Wawancara danpengisian kuesionerdengan aparatkelurahan/desa,kecamatan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Satu kaliselama PraKonstruksi(setelah selesaipemberian uangganti rugi)

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 209: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 253 - 25

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

2. Jumlahmasyarakat yangtidak puasdengan nilai gantirugi lahan .

2. KegiatanPembebasanLahan

3.

1. Wawancara, danpengisian kuesionerdengan masyarakat yangterkena dampak yangdalam hal ini pemiliklahan yang terkenaproyek (sampel 10% daripemilik lahan = 54 orang)Hasil wawancara danpengisian quesionerditabulasi sehinggadiperolah berapa orangpemilik lahan yangmerasa puas dan berapaorang yang tidak puas.Jumlah pemilik lahanyang memproteskegiatan.

2. Wawancara danpengisian kuesionerdengan aparatkelurahan/desa,kecamatan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Satu kaliselama PraKonstruksi(setelah selesaipemberian uangganti rugi)

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

2 KesempatanKerja

1. Jumlah tenagakerja lokal yangditerima bekerja

2. Penguranganpengangguran dilokasi kegiatan

Penyusunan Studikelayakan PLTABatangtoru yangmembutuhkan tenagakerja untuk sureveyor

1. Wawancara denganmasyarakat sekitar untukmengetahui jumlahtenaga kerja lokal yangdirekrut perusahaan

2. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

1. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

2. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

3. Kec. Marancar(Desa Huraba,

Satu kaliselama PraKonstruksi

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnasker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 210: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 263 - 26

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

3 PeningkatanPendapatan

1. Besarnya upahtenaga kerja yangditerima.

2. Perkembangansektor informalyang muncul.

Penerimaan TenagaKerja Lokal

1. Wawancara denganmasyarakat sekitar untukmengetahui upah yangditerima pekerja

2. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Satu kaliselama PraKonstruksi

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnasker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

4 Konflik sosial 1. Frekuensi danintensitas konflikyang terjadi dimasyarakat

2. Jumlahmasyarakat yangmenerima danmendukungrencana kegiatan

1. Studi kelayakan2. Pembebasan lahan

1. Wawancara, danpengisian kuesionerdengan masyarakat yangterkena dampak yangdalam hal ini pemiliklahan yang terkenaproyek (sampel 10% daripemilik lahan = 54 orang.Data kemudian ditabulasi

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

Satu kaliselama PraKonstruksi

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 211: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 273 - 27

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

untuk mengetahui konflikyang pernah terjadi

2. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

5 Sikap danpersepsimasyarakat

Masyarakatmenerima danmendukungrencana kegiatan

1. Studi kelayakan2. Pembebasan lahan3. Penerimaan tenaga

kerja

1. Wawancara, danpengisian kuesionerdengan masyarakat yangterkena dampak yangdalam hal ini pemiliklahan yang terkenaproyek (sampel 10% daripemilik lahan = 54 orang.Data kemudian ditabulasiuntuk mengetahui sikapdan persepsi masyarakatterhadap kegiatan

2. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Satu kaliselama PraKonstruksi

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

TAHAP KONSTRUKSI1 Kesempatan

Kerja1. Jumlah tenaga

kerja lokal yangditerima bekerjapada tahapkonstruksi.

2. Jumlahkontraktor lokal

1. Penerimaan tenagakerja

2. Pelaksanaankonstruksibangunan sepertipembukaan lahan,pembuatan access

1. Pengisian kuesionerterhadap kontraktorPLTA Batangtoru.

2. Wawancara danpengisian kuesionerterhadap masyarakatdengan jumlah sampel ±

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,

Setiap 6 bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnasker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 212: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 283 - 28

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

yang menjadimitra kerja padatahap konstruksi.

road,pembangunanbendung/DAM/intake, pembangunansaluran air,pembangunanpower house,pengangkutanmaterial, dansebagainya.

100 orang tersebar padaseluruh desa.

3. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. AngkolaSangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

5. Kec. MuaraBatangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

2 PeningkatanPendapatan

1. Besarnya upahtenaga kerja yangdi terima.

2. Perkembangansektor usahayang muncul,baik formalmaupun informal

1. PenerimaanTenaga Kerja Lokal

2. Terbukanyaaksesibilitaswilayah sehinggamemudahkanpengangkutan hasilbumi dari daerahsatu ke daerah

1. Pengisian kuesioner danwawancara terhadaptenaga kerja denganjumlah sampel sebanyak± 100 orang.

2. Pengamatan langsung dilapangan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

Setiap 6 bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnasker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 213: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 293 - 29

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

lainnya 2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. AngkolaSangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

5. Kec. MuaraBatangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

3 KerusakanJalan

Tingkat kerusakanjalan yang dilaluikenderaan proyek

Lalu lalangnyakendaraan proyekyang membawamaterial danperalatan proyekPLTA Batangtoru

1. Pengamatan Langsung dilapangan.

2. Wawancara terhadapMasyarakat.

Jalan Nasional, JalanProvinsi dan JalanKabupaten yang dilintasi kendaraanproyek di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Balai Besar

Pelaksana JalanNasional I, DinasPU Prov. Sumut,Dinas PU Kab.Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 214: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 303 - 30

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4 Air Larian Nilai CN (CurveNumber)

Pembukaan lahan 1. Pengambilan Sampelpenutupan tanah

2. Observasi Lapangan

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

KehutananKab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 215: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 313 - 31

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

5 Erosi danSedimentasi

1. Tingkat Erosi2. Nilai Erosi3. Nilai Sedimentasi

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

Pengambilan sampel tanahdi lapangan danmenghitung nilai erosidengan rumus :E = RKLSCP

Lokasi konstruksi di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4. Sungai Batangtoru5. Aek Malakkut

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

6 Penggunaanlahan

Luas lahan yangberubah fungsi

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

Pengukuran luas lahanyang berubah fungsi

Lokasi konstruksi di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, dan

Sekali selamatahap konstruksi

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas Pertanian

Kab. Tapsel4. Dinas

Kehutanan Kab.Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 216: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 323 - 32

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Desa Bulu Mario)3. Kec. Batangtoru

(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

7 Vegetasi Alami - Luas kerusakanhutan

- Tingkatkerusakan

Pembukaan lahanuntuk pembangunanPLTA Batangtoru

1. Pengamatan langsung dilapangan terutama dilokasi penanamankembali tentang jenis danjumlah vegetasi serta %tumbuh dan tingkatpertumbuhannya

2. Wawancara denganmasyarakat, aparat desadan kecamatan

Kawasan APL yangmenjadi lokasikonstruksi di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

Kehutanan Kab.Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

8 Habitat satwaliar

- Luas kerusakanhutan

- Tingkatkerusakan

Berkurangnya luasvegetasi alam akibatpembangunan PLTABatangtoru

3. Pengamatan langsung dilapangan terutama dilokasi penanamankembali tentang jenis danjumlah vegetasi serta %tumbuh dan tingkatpertumbuhannya

4. Wawancara dengan

Kawasan APL yangmenjadi lokasikonstruksi di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

KehutananKab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 217: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 333 - 33

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

masyarakat, aparat desadan kecamatan

Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

9 VegetasiBudidaya

1. Luas lahanvegetasibudidaya yangberkurang

2. Jenis tanamanyang ditebang

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

1. Pengamatan langsung dilapangan terutama dilokasi konstruksi

2. Wawancara danpengisian kuesionerkepada masyarakat.

3. Wawancara kepadaaparat desa dankecamatan

Lokasi konstruksi di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas Pertanian

Kab. Tapsel4. Dinas

Perkebunan Kab.Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

10 Kualitas airsungai, denganparameter

TSS 1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,

Pengambilan sampel airSungai Batangtoru untukdianalisis di laboratorium.

Sungai Batangtoru dibagian Hilir Powerhouse, Aek Malakkut

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 218: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 343 - 34

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

kekeruhan pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

Hasilnya dibandingkandengan Baku Mutu.

11 Biota air 1. Indekskeanekaragaman(H’) plankton,benthos

2. Jenis-jenis ikanyang terdapat diSungaiBatangtoru

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

1. Pengambilan sampelbiota air di SungaiBatangtoru

2. Wawancara denganmasyarakat danpengamatan langsungjenis-jenis ikan yangterdapat di SungaiBatangtoru

Sungai Batangtoru dibagian Hilir Powerhouse, Aek Malakkut

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

12 Keresahanmasyarakat

1. Dukunganmasyarakatterhadappelaksanaankegiatan

2. Jumlahmasyarakat dankontraktor lokalyang menjadimitra kerja

3. Konflik antaramasyarakat dantenaga kerja lokaldengan tenagakerja pendatang

1. Penerimaan tenagakerja

2. Pembukaan lahan3. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

1. Wawancara, danpengisian kuesionerdengan masyarakatsekitar kegiatan (sampel± 100 orang). Datakemudian ditabulasiuntuk mengetahui konflikyang pernah terjadi

2. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

13 Sikap danpersepsi

1. Dukunganmasyarakat

1. Penerimaan tenagakerja

1. Wawancara, danpengisian kuesioner

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera Hydro

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 219: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 353 - 35

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

masyarakat terhadappelaksanaankegiatan

2. Jumlahmasyarakat dankontraktor lokalyang menjadimitra kerja

3. Konflik antaramasyarakat dantenaga kerja lokaldengan tenagakerja pendatang

2. Pembukaan lahan3. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

dengan masyarakatsekitar kegiatan (sampel± 100 orang). Datakemudian ditabulasiuntuk mengetahui sikapdan persepsi masyarakatterhadap kegiatan

2. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,kecamatan.

Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Energy

14 Kemacetanlalulintas(Adendum)

Tidak terjadikemacetanlalulintas

Pengangkutan quary 1. Pengamatan langsung dilapangan kemacetanlalulintas

2. Wawancara denganmasyarakat

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

PerhubunganKab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

PerhubunganKab. Tapsel

Page 220: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 363 - 36

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

TAHAP OPERASIONAL1 Fluktuasi Debit

Air SungaiDebit air SungaiBatangtoru dibagian hilir

Pengaturan danpelepasan air padatahap pengoperasianPLTA Batangtoru

Pengukuran Debit airSungai Batangtoru

Sungai Batangtoru dijembatan Batangtoru

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas Pengairan

Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

2 Vegetasi Alami Luas genangan dibendung PLTABatangtoru.

Pengaturan danpelepasan air yangmenyebabkanpenggenangan didaerah Bendung.

Pengamatan langsungdilapangan tentang jenisdan jumlah vegetasi alami.

Lokasi APL di sekitarbendung PLTABatangtoru

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

Kehutanan Kab.Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

3 Habitat satwaliar

Jumlah dan jenissatwa liar di sekitararea bendung

Pengaturan danpelepasan air yangmenyebabkanpenggenangan didaerah Bendung.

1. Pengamatan langsungdilapangan tentang jenisdan jumlah satwa liar diarea bendung

2. Wawancara denganmasyarakat, khususnyapemilik lahan di sekitararea bendung

Lokasi APL di sekitarbendung PLTABatangtoru

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

Kehutanan Kab.Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

4 Biota Air 1. Jenis dankeanekaragamanbiota air

2. Gulma air yangmuncul

Pengaturan danpelepasan air yangmenyebabkan :1. Penggenangan di

daerah bendung2. Berkurangnya debit

air sungai mulaidari bendunghingga ke powerhouse karenapengalihan air

Pengambilan sampel biotaair pada bagian hulubendung dan hilir powerhouse.

1. Bendung PLTABatangtoru.

2. Sungai Batangtoruantara bendung danpower house.

3. Sungai Batangtorudi hilir power house

4. Aek Malakkut

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 221: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 373 - 37

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

sungai3. Fluktuasi debit air

di bagian hilirsungai (setelahpower house)

5 Sedimentasi Sedimentasi padaSungai Batangtorudi bagian hulubendung dan dibagian hilir powerhouse

Pemeliharaanbendung

1. Pengamatan langsung2. Wawancara dengan

masyarakat dan aparatdesa sekitar SungaiBatangtoru, khususnya dibagian hilir

1. Bendung PLTABatangtoru.

2. Sungai Batangtorudi hilir power house

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

6 Sikap danpersepsimasyarakat

Dukunganmasyarakatterhadapoperasional PLTABatangtoru

Operasional PLTA,pemeliharaanbendung

1. Wawancara, danpengisian kuesionerdengan masyarakatsekitar kegiatan (sampel± 100 orang). Penentuanjumlah sampel dapat jugamenggunakan rumusDalam perkembanganselanjutnya, besar jumlahsampel di masa yangakan datang dapat jugamenggunakan rumusSlovin (n = N/N(d)2 + 1)dari populasi yangdiambil berdasarkanbesarnya jumlah rumahtangga di setiap lokasidesa sampel. Datakemudian ditabulasiuntuk mengetahui sikapdan persepsi masyarakatterhadap kegiatan

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. AngkolaSangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 222: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 383 - 38

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

2. Wawancara mendalam(in depth interview)dengan aparatdesa/kelurahan/kecamatan, dan tokohmasyarakat.

Rianiate)5. Kec. Muara

Batangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

7 KesempatanKerja

Jumlah tenaga kerjalokal yang diterimabekerja pada tahapoperasional

Penerimaan tenagakerja operasional

1. Pengumpulan dataketenagakerjaan daribagian SDM PT.NSHE.

2. Wawancara danpengisian kuesionerterhadap masyarakatdengan jumlah sampel ±100 orang tersebar padaseluruh desa. Penentuanjumlah sampel apat jugamenggunakan rumusDalam perkembanganselanjutnya, besar jumlahsampel di masa yangakan datang dapat jugamenggunakan rumusSlovin (n = N/N(d)2 + 1)dari populasi yangdiambil berdasarkanbesarnya jumlah rumahtangga di setiap lokasidesa sampel.

3. Wawancara denganaparat desa/kelurahan,

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. AngkolaSangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

5. Kec. Muara

Setiap 6 bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnasker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 223: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 393 - 39

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

kecamatan. Batangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

8 PeningkatanPendapatan

Besarnya upahtenaga kerja yang diterima karyawan

Penerimaan tenagakerja operasional

1. Pengumpulan data gajikaryawan dari bagianSDM PT.NSHE

2. Pengisian kuesioner danwawancara terhadaptenaga kerja danmasyarakat denganjumlah sampel sebanyak± 100 orang. Penentuanjumlah sampel apat jugamenggunakan rumusDalam perkembanganselanjutnya, besar jumlahsampel di masa yangakan datang dapat jugamenggunakan rumusSlovin (n = N/N(d)2 + 1)dari populasi yangdiambil berdasarkanbesarnya jumlah rumahtangga di setiap lokasidesa sampel.

3. Pengamatan langsung dilapangan.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

4. Kec. AngkolaSangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

5. Kec. MuaraBatangtoru (DesaBandar Hapinis,

Setiap 6 bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnasker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 224: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 403 - 40

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

Dampak Lingkungan Hidup yang Tidak DPH

Tahap Konstruksi1 Penurunan

Kualitas UdaraBaku mutu Udaraambientberdasarkan DPNo.41 Tahun 1999

1. Pembukaan lahan2. Pembuatan access

road, basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

3. Aktivitas lalu-lalangnyakendaraan proyekyang membawaperalatan danmaterial

Pengambilan sampel udaradi lokasi pemukimanmasyarakat di jalanNasional, jalan Provinsi danjalan Kabupaten.

Pemukiman pendudukdi jalan Nasional, jalanProvinsi dan jalanKabupaten di:1. Kec. Marancar

(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

2 Kebisingan Tingkat kebisingan(dBA)

1. Operasionalperalatan danmesin-mesin padasaat pembukaan

1. Pengukuran tingkatkebisingan di dekatpemukiman, kemudiandibandingkan dengan

Pemukiman pendudukdi jalan Nasional, jalanProvinsi dan jalanKabupaten di:

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 225: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 413 - 41

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

lahan, pembuatanaccess road,basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

2. Aktivitas lalu-lalangnyakendaraan proyekyang membawaperalatan danmaterial

Baku Mutu tingkatkebisingan dipemukiman.

2. Wawancara terhadapmasyarakat yang tinggaldi pinggir jalan Nasional,jalan Provinsi dan jalanKabupaten.

1. Kec. Marancar(Desa Huraba,Pasar Sempurna,Gunung Binanga,Marancar Godang,Simaninggir,Haunatas, Tj. Dolok,Aek Nabara,Marancar Julu)

2. Kec. Sipirok (DesaLuat Lombang, AekBatang Paya, danDesa Bulu Mario)

3. Kec. Batangtoru(Desa Sipenggeng,Hapesong Baru,Telo, Kel. Wek I)

3 Kemacetanlalulintas

Kemacetan padajalan yang dilaluikenderaan proyek

Mobilisasi peralatandan material

1. Pengamatan langsung2. Wawancara dengan

masyarakat di sekitarjalan yang dilaluikenderaan proyek

Jalan Nasional, jalanProvinsi dan jalanKabupaten yang dilaluikenderaan proyek diKec. Marancar,Sipirok, danBatangtoru.

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas

PerhubunganKab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

4 Getaran Tingkat getaran disekitar lokasikegiatan

1. Operasionalperalatan danmesin-mesin padasaat pembukaanlahan, pembuatanaccess road,basecamp,pembangunanIntake/DAM/

1. Pengamatan langsung2. Wawancara dengan

masyarakat di sekitarjalan yang dilaluikenderaan proyek danyang bekerja pada lahandi sekitar proyek

1. Jalan Nasional,jalan Provinsi danjalan Kabupatenyang dilaluikenderaan proyek diKec. Marancar,Sipirok, danBatangtoru.

2. Area sekitar lokasi

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 226: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 423 - 42

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

2. Aktivitas lalu-lalangnyakendaraan proyekyang membawaperalatan danmaterial

kegiatan

5 Kecelakaankerja

Jumlah kecelakaankerja yang terjadi

Operasional peralatandan mesin-mesinpada saat pembukaanlahan, pembuatanaccess road,basecamp,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluran air,power house danfasilitasnya

1. Pengamatan langsung2. Wawancara dengan

kontraktor dan pekerja

1. Basecamp2. Lokasi kegiatan

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Disnaker Kab.

Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

6 Angka penyakit Pertambahan angkapenyakit

1. Pembangunan danoperasionalbasecamp

2. Pembuatan accessroad,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

1. Pengumpulan datapenyakit dari Puskesmas

2. Wawancara dengankontraktor dan pekerja

1. Puskesmas di Kec.Sipirok, Marancardan Batangtoru

2. Basecamp, danlokasi kegiatan

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas Kesehatan

Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

7 Pola penyakit Perubahan polapenyakit

1. Pembangunan danoperasionalbasecamp

1. Pengumpulan datapenyakit dari Puskesmas

2. Wawancara dengan

1. Puskesmas di Kec.Marancar, Sipirok,dan Batangtoru

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas Kesehatan

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 227: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 433 - 43

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

2. Pembuatan accessroad,pembangunanIntake/DAM/Bendung, saluranair, power housedan fasilitasnya

kontraktor dan pekerja 2. Basecamp, danlokasi kegiatan

Kab. Tapsel

Tahap Operasional1 Transportasi air

sungai1. Jumlah peralatan

transportasi airsungai

2. Frekuensi danintensitastransportasi airsungai

Operasional PLTAyang menyebabkanterjadi fluktuasi debitair sungai di bagianhilir

1. Pengamatan langsung2. Wawancara dengan

masyarakat di hilirSungai Batangtoru

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola

Sangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

2. Kec. MuaraBatangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

2 Irigasi sawah Kecukupan airuntuk irigasi sawah

Operasional PLTAyang menyebabkanterjadi fluktuasi debitair sungai di bagianhilir

1. Pengamatan langsung2. Wawancara dengan

masyarakat di hilirSungai Batangtoru

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola

Sangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

2. Kec. Muara

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel3. Dinas Pertanian

Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

Page 228: ADENDUM ANDAL, RKL-RPL - nsheweb.files.wordpress.com fileRENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU DARI KAPASITAS 500 MW MENJADI 510 MW (4 X 127,5

PT. North Sumatera Hydro Energy

PT. GLOBAL INTER SISTEM VI - 443 - 44

NoDampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH

Jenis DampakYang Timbul

Indikator/Parameter Sumber Dampak Metode Pengumpulan dan

Analisa DataLokasi

Pemantauan Frekuensi Pelaksana Pengawas Penerima Laporan

Batangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

3 Kualitas airsungai

TSS Pemeliharaanbendung dan PLTA

Pengambilan sampel airSungai Batangtoru untukdianalisis di laboratorium.Hasilnya dibandingkandengan Baku Mutu.

Sungai Batangtoru dibagian Hilir Powerhouse.

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

4 Terganggunyaaktivitaspenangkap ikan

Aktivitasmasyarakatpenangkap ikan danhasil tangkapantidak terganggu

1. Operasional PLTAyang menyebabkanterjadi fluktuasidebit air sungai dibagian hilir

2. Pemeliharaanbendung dan PLTA

1. Pengamatan langsungpada aktivitaspenangkapan ikan padawilayah hilir SungaiBatangtoru.

2. Wawancara denganmasyarakat di hilirSungai Batangtoru,khususnya pendudukyang memiliki sumberpenghasilan darimenagkap ikan diSungai Batangtoru.

Dibagian Hilir SungaiBatangtoru yaitu di:1. Kec. Angkola

Sangkunur (DesaBandar Tarutung,Simataniari, AekRambe, Kel.Rianiate)

2. Kec. MuaraBatangtoru (DesaBandar Hapinis,Muara Hutaraja,Terapung Jaya,Upu, Pardamean,Kel. Hutaraja danMuara Ampolu)

Setiap 6 Bulansekali

PT. NorthSumatera HydroEnergy

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel

1. BLH Prov. SU2. BLH Kab. Tapsel