ad/art ikatan mahasiswa magister kenotariatan universitas ... · ad/art ikatan mahasiswa magister...

Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Indonesia

Kampus Baru UI, Depok 16424, Indonesia Telp. (021) 7874134, Fax. (021) 7874133

AD/ART

Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan

Universitas Indonesia



MUKADDIMAH

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Bangsa Indonesia adalah

bangsa yang telah merdeka dari segala bentuk penjajahan. Sebagai bangsa yang

merdeka, berserikat dan berkumpul adalah hak setiap Warga Negara Indonesia

yang sesuai dengan konstitusi negara kita yakni terkandung dalam Pasal 28

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945.

Mahasiswa sebagai warga negara yang berperan aktif dalam perjuangan dan

pergerakan kemerdekaan, sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan tanggung

jawabnya kepada umat manusia dan bangsa sebagai insan akademis yang

profesional.

Bahwa sesungguhnya organisasi Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan

Universitas Indonesia bertujuan sebagai ikatan pemersatu mahasiswa

Kenotariatan Universitas Indonesia (UI) dalam budaya kerja profesional dengan

mengedepankan kompetensi dan integritas sehingga terwujudnya mahasiswa yang

berbudi luhur, kuat moral dan memiliki daya juang pergerakan sebagai agen

perubahan sebagaimana perannya dalam pembangunan bangsa khususnya di

bidang Kenotariatan, serta menghasilkan kader-kader pemimpin terbaik di masa

depan dalam rangka mencapai amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Meyakini bahwa tujuan dan cita-cita mahasiswa Kenotariatan UI hanya

didapat atas petunjuk Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk disertai usaha-usaha

teratur, terencana dan penuh kebijaksanaan, kami mahasiswa Magister

Kenotariatan UI bersatu, menghimpun diri dalam Ikatan Mahasiswa Magister

Kenotariatan Universitas Indonesia yang digerakan dengan pedoman berbentuk

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut.



Anggaran Dasar

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama organisasi adalah Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas

Indonesia yang selanjutnya disingkat IMMK-UI.

Pasal 2

Organisasi berdiri pada tahun 2001, dan didirikan untuk jangka waktu yang tidak

ditentukan lamanya.

Pasal 3

IMMK-UI berkedudukan di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

BAB II

ASAS DAN NILAI

Pasal 4

IMMK-UI berasaskan Pancasila.

Pasal 5

Sifat IMMK-UI adalah:

a. Inovasi;

b. Pelayanan;

c. Kekeluargaan;

d. Kolaborasi;

e. Kebermanfaatan;

f. Transparan; dan

g. Profesional.



BAB III

TUJUAN

Pasal 6

Tujuan IMMK-UI adalah:

a. Sebagai ikatan pemersatu mahasiswa Magister Kenotariatan UI dalam budaya

kerja yang profesional dengan mengedepankan kompetensi dan integritas;

b. Menghadirkan program-program pelayanan kepada mahasiswa Magister

Kenotariatan UI; dan

c. Berkolaborasi dengan instansi pemerintahan, organisasi profesi, dan rekan

Organisasi Mahasiswa Kenotariatan lainnya guna menghadirkan manfaat dan

relasi bagi Magister Kenotariatan UI dan Indonesia.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 7

Anggota IMMK-UI adalah seluruh mahasiswa yang sedang menempuh program

studi Magister Kenotariatan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Pasal 8

Anggota IMMK-UI terdiri atas:

a. Anggota Aktif; dan

b. Anggota Pasif.

BAB V

KEDAULATAN

Pasal 9

Kedaulatan tertinggi berada di tangan seluruh mahasiswa yang sedang menempuh

program studi Magister Kenotariatan UI.



BAB VI

ORGAN DAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 10

IMMK-UI mempunyai organ berupa:

a. Pengurus IMMK-UI, yang terdiri dari anggota aktif IMMK Universitas Indonesia

dengan susunan struktur kepengurusan yang ditentukan oleh kepengurusan

yang sedang berlangsung; dan

b. Pembina IMMK- UI, yang terdiri dari Kepala Sub Program Studi Magister

Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan manajer Fakultas

Hukum Universitas Indonesia yang terkait dengan kemahasiswaan Dekanat.

Pasal 11

IMMK-UI mempunyai kelengkapan organisasi berupa:

a. Tim Kepanitiaan Program Kerja IMMK-UI, terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,

Sekretaris, Bendahara, Koordinator Bidang, Kepala dan Wakil Kepala Divisi,

serta Staff masing-masing Divisi;

b. Rapat Organisasi, terdiri dari Rapat Kerja Awal Tahun, Rapat Operasional,

Rapat Kepanitiaan, Rapat Pertimbangan, dan Rapat Istimewa;

c. Evaluasi, terdiri dari Evaluasi Paruh Tahun dan Evaluasi Akhir Tahun; dan

d. Pemilu.

BAB VII

KEUANGAN

Pasal 12

Keuangan IMMK-UI diperoleh dari:

a. Hibah dan sumbangan, baik yang berasal dari dalam maupun luar IMMK-UI;

dan

b. Usaha-usaha lain yang halal dan sah serta tidak bertentangan dengan hukum,

asas dan tujuan IMMK-UI.



BAB VIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA

DAN PEMBUBARAN

Pasal 13

(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui

Rapat Kerja Awal Tahun (RKAT) dan/atau Rapat Istimewa.

(2) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga diajukan oleh

sekurang-kurangnya ¼ (satu perempat) dari jumlah pengurus IMMK.

(3) Rapat Kerja Awal Tahun (RKAT) dan/atau Rapat Istimewa Perubahan

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat dilangsungkan jika ¾ (tiga

perempat) dari jumlah pengurus IMMK-UI hadir.

(4) Keputusan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga diambil

berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Pasal 14

Pembubaran IMMK-UI hanya dapat dilakukan melalui Rapat Istimewa yang

BAB IX

PENUTUP

Pasal 15

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dan dijabarkan

lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

hasilnya telah disetujui oleh Pembina.



ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I

LAMBANG ORGANISASI

Pasal 1

Lambang organisasi IMMK-UI tersusun dari:

a. bidang berbentuk balon kata berwarna merah, yang memiliki siluet Pena Bulu

berwarna putih di tengahnya;

b. rangkaian kata bertuliskan “IMMK-UI”; dan

c. lambang sebagaimana huruf a dan b di atas dipergunakan pada stempel, kop

surat, atribut, dan media resmi IMMK-UI.

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 2

Seluruh mahasiswa Magister Kenotariatan UI adalah anggota pasif IMMK-UI.

Pasal 3

(1) Hak anggota IMMK-UI adalah:

a. memiliki hak untuk memilih dan/atau dipilih dalam kegiatan IMMK-UI;

b. menggunakan fasilitas IMMK-UI dan mengikuti kegiatan IMMK-UI sesuai

dengan prosedur yang berlaku;

c. mengajukan saran, usulan dan kritik yang membangun untuk kemajuan

organisasi; dan

d. mengkritisi kebijakan dan program-program IMMK-UI.

(2) Hak anggota IMMK-UI sebagaimana disebut dalam ayat satu (1) huruf a dan c

tidak berlaku apabila anggota IMMK-UI sedang mengambil cuti akademik.

(3) Kewajiban anggota IMMK-UI adalah:

a. menjunjung tinggi Pancasila dan almamater; dan

b. menaati AD/ART yang berlaku serta keputusan-keputusan yang dihasilkan

pada rapat.



Pasal 4

Keanggotaan berakhir jika:

a. meninggal dunia;

b. berhenti menjadi mahasiswa Magister Kenotariatan FHUI; atau

c. lembaga IMMK-UI bubar.

Pasal 5

Anggota pasif dapat menjadi pengurus IMMK-UI atau anggota aktif apabila telah

lulus seleksi pengurus IMMK-UI sesuai dengan prosedur yang berlaku.

BAB III

PENGURUS IMMK-UI

Pasal 6

Pengurus IMMK-UI adalah anggota aktif organisasi yang turut menjalankan tugas

pokok dan fungsi organisasi, dalam struktur kepengurusan organisasi.

Pasal 7

Kepengurusan IMMK-UI disusun dengan diawali oleh pemilihan Ketua dan Wakil

Ketua melalui proses pemilu, dilanjutkan dengan pembentukan struktur

kepengurusan oleh kepengurusan yang terpilih.

Pasal 8

Hak dan Kewajiban Pengurus IMMK-UI:

a. setiap anggota Pengurus IMMK-UI berkewajiban menjunjung tinggi dan

menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMK-UI serta

peraturan-peraturan pelaksana program kerja IMMK-UI;

b. setiap anggota Pengurus IMMK-UI wajib menjaga dan memelihara nama baik

Pengurus IMMK-UI;

c. setiap anggota Pengurus IMMK-UI berhak mendapatkan perlakuan yang sama

dalam hal membela diri, hak bicara, menyampaikan opini, dan mengikuti

kegiatan IMMK-UI;

d. setiap anggota Pengurus IMMK-UI berhak mendapat pembelaan dari Pengurus

IMMK-UI selama tidak bertentangan dengan AD ART IMMK-UI; dan



e. setiap anggota Pengurus IMMK-UI memiliki hak untuk memilih dan dipilih,

yang penggunaannya diatur dalam suatu proses pemilihan bagi anggota

Pengurus IMMK-UI diatur berdasarkan Posedur yang berlaku atau Peraturan

Pelaksana.

Pasal 9

Status Pengurus IMMK-UI seseorang hilang apabila:

a. meninggal dunia;

b. status kemahasiswaannya tidak aktif;

c. dicabut dari keanggotaannya oleh Pengurus IMMK-UI;

d. mengundurkan diri;

e. lembaga IMMK-UI bubar; atau

f. Masa kepengurusan telah berakhir.

BAB IV

PEMBINA IMMK-UI

Pasal 10

Pembina IMMK-UI memiliki peran sebagai organ pembimbing dan pemberi

persetujuan bagi sebagian kegiatan, keputusan, dan permohonan dari Pengurus

IMMK-UI. Pembina IMMK-UI terdiri dari Kepala Sub Program Studi Magister

Kenotariatan FH UI dan manajer Dekanat FH UI yang berkaitan dengan kegiatan

kemahasiswaan.

BAB V

TIM KEPANITIAAN

Pasal 11

Tim Kepanitiaan Program Kerja IMMK-UI adalah organ kelengkapan yang dibentuk

untuk suatu program kerja tertentu, yang berlaku dari masa persiapan kepanitiaan

hingga berakhirnya pelaksanaan program kerja tersebut.

Pasal 12

Pembentukan Tim Kepanitiaan dibentuk dengan dua cara:

1. Open Tender / Penawaran Terbuka



Cara ini diberlakukan bagi program kerja dengan skala besar. Penjelasan lebih

lanjut mengenai jenis program kerja yang dimaksud, beserta tata cara

pelaksanaan cara pembentukan ini akan dijelaskan dengan Standar

Operasional atau Peraturan Pelaksana.

2. Close Tender / Penawaran Tertutup

Cara ini diberlakukan bagi program kerja dengan skala kecil. Penjelasan lebih

lanjut mengenai jenis program kerja yang dimaksud, beserta tata cara

pelaksanaan cara pembentukan ini akan dijelaskan dengan Standar

Operasional atau Peraturan Pelaksana.

Pasal 13

Pembentukan Tim Kepanitiaan dengan cara Open Tender akan disahkan dengan

sebuah Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua dan/atau Wakil Ketua

Organisasi.

BAB VI

KEUANGAN

Pasal 14

Dana Hibah atau Sumbangan

(1) Dana hibah atau sumbangan adalah dana yang didapat dari berbagai macam

sumber baik dari dalam maupun luar Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan

UI.

(2) Pengurus wajib menolak sumbangan dari luar, dengan informasi atau

keterangan yang patut diduga bahwa sumbangan yang diperoleh berasal dari

suatu tindak pidana atau bertentangan dengan hukum, kesusilaan, dan

ketertiban umum.

(3) Pengurus yang memperoleh dana sumbangan dengan membawa nama Ikatan

Mahasiswa Magister Kenotariatan UI harus memberi laporan kepada Ketua

Pengurus dan Bendahara Pengurus.



Pasal 15

Dana Hasil Usaha dan Kegiatan

Dana Hasil Usaha dan Kegiatan adalah hasil yang berupa uang atau materi yang

dapat diuangkan dari kegiatan di lingkungan Ikatan Mahasiswa Magister

Kenotariatan UI.

BAB VII

PEMILU DAN PENGALIHAN JABATAN

Pasal 16

(1) Pemilu adalah mekanisme pemilihan pasangan Ketua dan Wakil Ketua Ikatan

Mahasiswa Magister Kenotariatan UI.

(2) Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah komisi independen yang bertugas untuk

mengurus Pemilu.

(3) Komisi Pemilihan Umum dipilih melalui proses Open Tender dan diangkat oleh

Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI.

(4) Pemilu terdiri dari rangkaian acara:

a. pendaftaran Pasangan Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua;

b. kampanye;

c. pemilihan dan Penghitungan Suara; dan

d. pengalihan Jabatan.

(5) Apabila hanya terdapat satu pasangan Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua,

maka Pemilu tetap dilaksanakan sesuai dengan rangkaian acara sebagaimana

diatur dalam ayat (4).

(6) Apabila tidak terdapat pasangan Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua yang

mendaftar atau tidak lolos verifikasi, maka dilakukan pembukaan pendaftaran

kembali oleh KPU IMMK-UI.



Pasal 17

Bakal Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua harus memenuhi syarat:

a. beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Warga Negara Indonesia;

c. sehat jasmani dan rohani;

d. mampu bertanggung jawab, bersosialisasi dan memiliki jiwa kepemimpinan

tinggi;

e. mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan dan tulisan dalam Bahasa

Indonesia;

f. memiliki pengalaman berorganisasi;

g. merupakan mahasiswa aktif program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Indonesia;

h. memiliki loyalitas tinggi terhadap Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI;

i. memiliki IPK minimal 3 (tiga) bagi bakal pasangan calon yang sudah

menempuh Semester 1;

j. memiliki visi, misi dan program kerja yang jelas sebagai sebagai Pasangan

Calon Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI yang

dibuktikan dengan dokumen Visi, Misi dan Program Kerja pada saat

pengumpulan dokumen untuk pendaftaran pencalonan;

k. bersedia berstatus sebagai mahasiswa sampai akhir masa kepengurusan

apabila menjadi Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Magister

Kenotariatan UI;

l. mengisi Surat Pernyataan Pencalonan yang disediakan oleh KPU IMMK-UI;

m. tidak sedang menduduki jabatan Ketua dan/atau Wakil Ketua dalam organisasi

lain selain Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI; dan

n. bakal calon ketua dan calon wakil ketua tidak sedang bekerja.



Pasal 18

(1) Pendaftaran Pasangan Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua diumumkan oleh

KPU kepada seluruh Mahasiswa Magister Kenotariatan UI.

(2) Pendaftaran Pasangan Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua terdiri dari tiga

tahap, yaitu pengambilan formulir pendaftaran, penyerahan berkas

pendaftaran dan Verifikasi Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua.

(3) Pengaturan Pendaftaran Pasangan Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua akan

diatur lebih lanjut dalam Peraturan KPU Ikatan Mahasiswa Magister

Kenotariatan UI.

Pasal 19

(1) Kampanye yang diwajibkan oleh KPU IMMK-UI terdiri dari:

a. orasi;

b. debat publik; dan

c. kampanye, selain yang diwajibkan oleh KPU Ikatan Mahasiswa Magister

Kenotariatan UI, harus mematuhi tata cara dan jangka waktu yang

ditentukan oleh KPU IMMK-UI.

Pasal 20

(1) Pemilih adalah seluruh anggota.

(2) Setiap anggota memiliki satu hak suara.

(3) Identitas pemilih dibuktikan dengan:

a. Kartu Tanda Mahasiswa; atau

b. Ringkasan Data Akademis Mahasiswa.

(4) Hak pilih tidak dapat dikuasakan kepada siapapun juga.

Pasal 21

(1) Penghitungan suara disaksikan oleh:

a. calon Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI;

dan

b. pengurus Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI.

(2) Bakal Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua yang meraih suara terbanyak

ditetapkan oleh KPU sebagai Ketua dan Wakil Ketua IMMK-UI.



Pasal 22

Pelantikan dan serah terima jabatan Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa

Magister Kenotariatan UI dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari

terhitung terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua yang baru.

BAB VIII

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 23

(1) Masa Jabatan Pengurus Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI adalah 1

(satu) tahun.

(2) Ketua dan Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI

mengangkat pengurus harian dan anggota pengurus Ikatan Mahasiswa

Magister Kenotariatan UI.

Pasal 24

(1) Pengurus dapat diberhentikan dengan hormat ataupun tidak hormat.

(2)Pengurus diberhentikan dengan hormat apabila:

a. jasmani dan rohaninya tidak lagi dapat melaksanakan tugas dalam

kepengurusan IMMK-UI; atau

b. status kemahasiswaannya tidak aktif.

(3) Pengurus akan diberhentikan dengan tidak hormat apabila:

a. merusak nama baik IMMK-UI dan almamater;

b. melakukan tindak pidana; atau

c. telah menerima Surat Peringatan ketiga.

Pasal 25

(1) Pengunduran diri pengurus diajukan kepada Ketua dan Wakil Ketua Ikatan

Mahasiswa Magister Kenotariatan UI.

(2) Berakhirnya status pengurus akibat pengunduran diri dilakukan setelah Ketua

dan Wakil Ketua mempertimbangkan dan mendengarkan alasan pengunduran

diri pengurus.

(3) Berakhirnya status pengurus akibat pengunduran diri dilakukan melalui Surat

Keputusan Ketua IMMK-UI.



BAB IX

RAPAT ORGANISASI

Pasal 26

Rapat Organisasi adalah organ kelengkapan yang memiliki fungsi sebagai media

koordinasi, pengambilan keputusan, pemantauan, dan evaluasi bagi Pengurus

IMMK-UI.

BAGIAN I

RAPAT KERJA AWAL TAHUN

Pasal 27

(1) Rapat Kerja Awal Tahun adalah rapat koordinasi pelaksanaan program kerja

antar departemen IMMK-UI selama satu tahun kepengurusan.

(2) Dalam Rapat Kerja Awal Tahun seluruh departemen menyampaikan program

kerjanya beserta perkiraan waktu pelaksanaan dalam rangka perencanaan dan

penyusunan Jadwal Pelaksanaan Program Kerja selama satu tahun

kepengurusan.

(3) Rapat Kerja Awal Tahun juga dapat memuat agenda lain seperti pembahasan

dan amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Pembuatan

Standar Operasional, dan agenda lain yang disepakati oleh forum.

Pasal 28

Rapat Kerja Awal Tahun dilaksanakan pada awal masa kepengurusan IMMK-UI.

Pasal 29

Rapat Kerja Awal Tahun diikuti oleh seluruh anggota aktif atau Pengurus IMMK-UI.

Pasal 30

Dalam Rapat Kerja Awal Tahun dengan agenda rapat pembahasan dan amandemen

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, rapat harus dihadiri minimal 3/4

(tiga perempat) dari total jumlah anggota aktif IMMK-UI, dan keputusan harus

disetujui oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari total jumlah anggota yang hadir pada

rapat tersebut.



Pasal 31

Hasil pembahasan dan amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

IMMK-UI disahkan dengan sebuah Surat Keputusan yang ditandatangani oleh

Ketua dan Wakil Ketua Organisasi

BAGIAN II

RAPAT OPERASIONAL

Pasal 33

(1) Rapat Operasional adalah organ kelengkapan yang memiliki fungsi sebagai

media koordinasi, pengambilan keputusan, pemantauan, dan evaluasi bagi

Pengurus IMMK-UI.

(2) Rapat Operasional terdiri dari Rapat IMMK-UI, Rapat Pengurus Inti, Rapat

Bidang, dan Rapat Departemen.

Pasal 34

Rapat Operasional dapat dilaksanakan kapan saja selama rentang waktu

bertugasnya Pengurus IMMK-UI, dengan agenda yang ditentukan oleh Pengurus

Inti, atau agenda yang disepakati bersama oleh Pengurus IMMK-UI.

Pasal 35

Rapat Operasional dapat diikuti oleh seluruh anggota aktif atau Pengurus IMMK-

UI.

Pasal 36

(1) Rapat Pertimbangan adalah organ kelengkapan yang memiliki fungsi sebagai

media koordinasi, pengambilan keputusan, pemantauan, dan evaluasi bagi

Pengurus IMMK-UI.

(2) Rapat Pertimbangan dilaksanakan oleh beberapa pemangku jabatan terkait

untuk agenda penentuan hasil pemilihan ketua panitia, pembahasan hasil

evaluasi kinerja anggota aktif IMMK-UI, pembahasan masalah internal dan

eksternal yang dihadapi oleh IMMK-UI, dan pembahasan lainnya yang

dianggap penting untuk segera diselesaikan.



Pasal 37

Dalam hal Rapat Operasional dan Pertimbangan dengan agenda pengambilan

keputusan, apabila keputusan diambil dengan cara pengambilan suara, maka

keputusan harus disetujui oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari total jumlah

anggota yang hadir pada rapat tersebut.

Pasal 38

Jika dibutuhkan, hasil pengambilan keputusan Rapat Operasional disahkan dengan


Organisasi.

BAGIAN III

RAPAT KEPANITIAAN

Pasal 39

Rapat Kepantiaan adalah organ kelengkapan yang memiliki fungsi sebagai media

koordinasi, pengambilan keputusan, pemantauan, dan evaluasi bagi Tim

Kepanitiaan Program Kerja IMMK-UI.

Pasal 40

Rapat Kepanitiaan dapat dilaksanakan kapan saja selama rentang waktu

bertugasnya Tim Kepanitiaan Program Kerja IMMK-UI, dengan agenda yang

ditentukan oleh Panitia Inti, atau agenda yang disepakati bersama oleh Tim

Kepanitiaan Program Kerja IMMK-UI.

Pasal 41

Rapat Kepanitiaan dapat diikuti oleh seluruh anggota aktif dan anggota pasif yang

terdaftar sebagai bagian pada kepanitiaan tersebut.

Pasal 42

Dalam Rapat Kepanitiaan dengan agenda pengambilan keputusan, apabila

keputusan diambil dengan cara pengambilan suara, maka keputusan tersebut

harus disetujui oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari total jumlah anggota yang

hadir pada rapat tersebut.



Pasal 43

Jika dibutuhkan, hasil pengambilan keputusan Rapat Kepanitiaan disahkan dengan


Organisasi.

BAGIAN IV

RAPAT ISTIMEWA

Pasal 44

(1) Rapat Istimewa adalah rapat yang dilakukan dengan agenda-agenda penting

dan dalam keadaan memaksa, seperti perubahan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga di tengah masa kepengurusan, atau agenda penting

lainnya.

(2) Rapat Istimewa diajukan oleh anggota aktif atau pasif IMMK-UI melalui petisi

sejumlah 1/5 (satu perlima) anggota IMMK-UI kepada Pengurus IMMK-UI.

(3) Dalam hal Pengurus IMMK-UI tidak menjalankan Rapat Istimewa dalam waktu

14 (empat belas) hari sejak tanggal diajukannya Rapat Istimewa tersebut,

Rapat Istimewa dapat diajukan kepada Pembina IMMK-UI.

(4) Rapat Istimewa dihadiri oleh beberapa pemangku jabatan terkait, seluruh

anggota aktif, Pengurus IMMK-UI, dan/atau anggota pasif IMMK-UI, sesuai

dengan agenda Rapat Istimewa tersebut.

(5) Dalam hal Rapat Istimewa dilakukan dengan agenda pengambilan keputusan,

dan apabila pengambilan keputusan diambil dengan cara pengambilan suara,

maka keputusan harus disetujui oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari total

jumlah anggota yang hadir pada rapat tersebut.

(6) Jika dibutuhkan, hasil pengambilan keputusan Rapat Istimewa disahkan

dengan sebuah Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Ketua dan/atau

Wakil Ketua Organisasi.



BAB X

EVALUASI PERTENGAHAN TAHUN DAN AKHIR TAHUN

Pasal 45

(1) Evaluasi Pertengahan Tahun (EPT) dan Evaluasi Akhir Tahun (EAT) adalah

evaluasi pelaksanaan program kerja IMMK-UI selama paruh tahun dan setahun

kepengurusan.

(2) Pada EPT dan EAT seluruh departemen menyampaikan laporan pelaksanaan

program kerjanya, sehingga pada akhir rapat akan diperoleh Laporan

Pertanggungjawaban per Departemen, serta Laporan Pertanggung Jawaban IMMK-

UI.

Pasal 46

Evaluasi Pertengahan Tahun (EPT) dilaksanakan pada akhir paruh pertama

pelaksanaan kepengurusan IMMK-UI, dan Evaluasi Akhir Tahun (EAT)

dilaksanakan pada akhir masa kepengurusan IMMK-UI.

Pasal 47

Rapat Kerja Awal Tahun dapat diikuti oleh seluruh anggota aktif dan pasif IMMK-

UI.

Pasal 48

Hasil Laporan Pertanggung Jawaban per Departemen, serta Laporan

Pertanggungjawaban IMMK-UI ditampilkan kepada publik secara transparan dan

akuntabel.

ad/art ikatan mahasiswa magister kenotariatan universitas ... · ad/art ikatan mahasiswa magister...

Documents