acute and transient psychotic disorder

6
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS RUMAH SAKIT LAVALETTE 2014 Haemorrhoid 1. Pengertian (Definisi) Pelebaran pembulah darah vena pada superior atau inferior pleksus hemoroid yang diakibatkan peningkatan tekanan yang persisten pada vena 2. Anamnesis 1. Benjolan di bagian anus 2. Adanya darah segar saat BAB 3. Benjolan muncul bila ada peningkatan tekanan intraabdomen atau saat mengejan 3. Pemeriksaan Fisik 1. Benjolan di daerah anus 2. Pelebaran pembuluh darah vena 3. Saat RT ditemukan daerah segar 4. Kriteria Diagnosis - 5. Diagnosis Kerja Haemmorhoid 6. Diagnosis Banding Ca Rectum 7. Pemeriksaan Penunjang Colonoscopy 8. Terapi 1. Medikamentosa dan Lifestyle modification 2. Ligasi, injeksi scleroterapy, koagulasi dengan infra red atau laser. 3. Surgery. Hemoroidectomi, hemoroid stapling 9. Edukasi Makanan berserat Tidak mengejan berlebihan saat BAB Mengurangi olahraga yang bersifat angkat berat BAB jongkok 10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad bonam 11. Tingkat Evidens I/II/III/IV 12. Tingkat Rekomendasi A/B/C 13. Penelaah Kritis 14. Indikator Medis 1. Benjolan hilang dengan atau tanpa manipulasi (valsava maneuver) 2. Tidak terdapat pendarahan aktif 15. Indikasi KRS 1. Minimal 1 hari post operasi 2. Tidak ada komplikasi penyerta (luka operasi baik, tidak ada hematom scrotum) 3. Benjolan tidak timbul kembali 16. Kepustakaan (Vancouver) 1. Ashcraft, Keith W; Pediatric Surgery, 4 th ed, Elsevier Saunders, 2005

Upload: muhammad-cholis-hidayat

Post on 11-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Acute and Transient Psychotic Disorder

TRANSCRIPT

Page 1: Acute and Transient Psychotic Disorder

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)TATA LAKSANA KASUS

RUMAH SAKIT LAVALETTE2014

Haemorrhoid

1. Pengertian (Definisi) Pelebaran pembulah darah vena pada superior atau inferior pleksus hemoroid yang diakibatkan peningkatan tekanan yang persisten pada vena

2. Anamnesis 1. Benjolan di bagian anus2. Adanya darah segar saat BAB3. Benjolan muncul bila ada peningkatan tekanan intraabdomen atau saat

mengejan3. Pemeriksaan Fisik 1. Benjolan di daerah anus

2. Pelebaran pembuluh darah vena3. Saat RT ditemukan daerah segar

4. Kriteria Diagnosis -5. Diagnosis Kerja Haemmorhoid6. Diagnosis Banding Ca Rectum7. Pemeriksaan Penunjang Colonoscopy8. Terapi 1. Medikamentosa dan Lifestyle modification

2. Ligasi, injeksi scleroterapy, koagulasi dengan infra red atau laser.3. Surgery. Hemoroidectomi, hemoroid stapling

9. Edukasi Makanan berseratTidak mengejan berlebihan saat BABMengurangi olahraga yang bersifat angkat beratBAB jongkok

10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonamAd sanationam : dubia ad bonamAd fungsionam : dubia ad bonam

11. Tingkat Evidens I/II/III/IV12. Tingkat Rekomendasi A/B/C13. Penelaah Kritis14. Indikator Medis 1. Benjolan hilang dengan atau tanpa manipulasi (valsava maneuver)

2. Tidak terdapat pendarahan aktif15. Indikasi KRS 1. Minimal 1 hari post operasi

2. Tidak ada komplikasi penyerta (luka operasi baik, tidak ada hematom scrotum)

3. Benjolan tidak timbul kembali16. Kepustakaan (Vancouver) 1. Ashcraft, Keith W; Pediatric Surgery, 4th ed, Elsevier Saunders, 2005

Page 2: Acute and Transient Psychotic Disorder

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)PROSEDUR TINDAKAN

RUMAH SAKIT LAVALETTE2014

Prosedur Herniotomy

1. 2. Pengertian (Definisi) Tindakan pembedahan berupa pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong hernia dibuka, dan isi hernia dibebaskan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit dan diikat setinggi mungkin lalu dipotong

3. 4. Indikasi Hernia inguinalis lateralis

5. 6. Kontra Indikasi a. Gangguan pembekuan darahb. Sepsisc. Pasien-pasien yang dengan kondisi dimana tidak mungkin dilakukan tindakan

anastesi7. 8. Persiapan a. Puasa 6 jam sebelum operasi

b. Hidrasi cukup sebelum puasa9. 10. Prosedur Tindakan a. Pasien diposisikan

b. Dilakukan pembiusan dengan general anastesic. Dilakukan disinfeksi dengan menggunakan povidon iodin 10%d. Dilakukan demarkasi lapangan operasi dengan doek sterile. Insisi 2 cm pada sisi herniaf. Jepit pinggir kulit dengan klip arteri dan perdalaminsisi untuk indentifikasi

spermatic cord di bawah otot obliqus external.g. Diseksi otot sejajar panjang serabutnyah. Lanjutkan diseksi ke bawah sampai cincin eksternal. Bebaskan spermatic cord ke

arah posterior dan jalankan klip dibawahnya untuk memungkinkan traksi ke arah distal memisahkan kantung hernia ke arah posterior dari vas dan pembuluhdarah tanpa merusak kantung jika kantung turun

i. Buka kantung untuk mengurangi isinyaj. Kantung difiksasi dengan jahitan yang bisa diserap dan jaringan lebih yang tak

berguna dieksisi.k. Dekatkan otot dengan beberapa jahitan yang bisa diserap dan tutup kulit dengan

jahitan subkutan yang bisa diserap.

11.12. Pasca Prosedur Tindakan a. Perawatan luka dengan rawat tertutupb. Monitoring tanda-tanda perdarahan

13.14. Tingkat Evidens I/II/III/IV15.16. Tingkat Rekomendasi A/B/C17.18. Penelaah Kritis a. dr. Lulik Inggarwati, SpB, SpBA

b. dr. Widanto, SpB, SpBAc. dr. Gatot Waluyo, Sp.B (K) BA

19.20. Indikator Prosedur Tindakan

a. Isi hernia tidak menonjol kembalib. Luka operasi baik

21.22. Kepustakaan 1. Ashcraft, Keith W; Pediatric Surgery, 4th ed, Elsevier Saunders, 2005

Page 3: Acute and Transient Psychotic Disorder

CLINICAL PATHWAYSRUMAH SAKIT LAVALETTE

2014

HERNIA INGUINALIS LATERALISNama Pasien:……………………………………………………

Umur:………………

Berat Badan:……………..kg

Tinggi Badan: …………..cm

Nomor Rekam Medis:…………………………….

Diagnosis Awal: Hernia Inguinalis Lateralis

Kode ICD 10 : K40 Rencana rawat : 1 hari

Aktivitas PelayananR. Rawat…………….

Tgl/Jam masuk:

……………….

Tgl/Jam keluar:

……………….

Lama Rwt……... hari

Kelas:……..

Tarif/hr (Rp):

………….

Biaya (Rp)……………

Admisi Rawat InapIGD IRJ Hari

Rawat 1Hari Rawat

2Hari Rawat

3Hari Rawat

4Hari

Rawat 5Diagnosis: Penyakit Utama Hernia Inguinalis Lateralis Penyakit Penyerta

…………………… ……………………

+/-+/-

+/-+/-

+ / -+ / -

Komplikasi …………………… ……………………

+/-+/-

+/-+/-

+ / -+ / -

Asessmen Klinis: Pemeriksaan dokter ……. Konsultasi

………………… …………………

+/-+/-

+/-+/-

+ / -+ / -

…………

Pemeriksaan Penunjang: Laboratorium USG ………………… ………………… ………………… …………………

+/-+/-+/-+/-+/-+/-

+/-+/-+/-+/-+/-+/-

+ / -+ / -+ / -+ / -+ / -+ / -

………………………………………………

Tindakan:: Herniotomi ………………… ………………… ………………… ………………… …………………

+/-+/-+/-+/-+/-+/-

+/-+/-+/-+/-+/-+/-

+ / -+ / -+ / -+ / -+ / -+ / -

………………………………………………

Page 4: Acute and Transient Psychotic Disorder

Obat Obatan:: ………………… ………………… ………………… …………………

Pembiusan Umum Gas: ………………… ………………… …………………

Pembuisan Umum Injeksi:

………………… ………………… …………………

Pembiusan Regio-Lokal: ………………… …………………

+/-+/-+/-+/-

+/-+/-+/-

+/-+/-+/-

+/-+/-

+/-+/-+/-+/-

+/-+/-+/-

+/-+/-+/-

+/-+/-

+ / -+ / -+ / -+ / -

+ / -+ / -+ / -

+ / -+ / -+ / -

+ / -+ / -

………………………………………....

………………………………

………………………………

……………………

Nutrisi::…………..kkal/hariProtein …….gram/hari

+/-+/-

+/-+/-

+ / -+ / -

……………………

Mobilisasi:: Tirah Baring Setengah duduk Duduk Berjalan

+/-+/-+/-+/-

+/-+/-+/-+/-

+/-+/-+/-+/-

…………………………………………

Hasil (Outcome): …………………………. +/- +/- + / - …………………………. +/- +/- + / - …………………………. +/- +/- + / -Pendidikan/Promosi Kesehatan/Rencana Pemulangan:

………………… ………………… …………………

+/-+/-+/-

+/-+/-+/-

+ / -+ / -+ / -

Varians: ….. ….. ………… ………… ………… ………… ………Jumlah Biaya ………..

Perawat (PPJP)………………

Diagnosis Akhir: Kode ICD 10

Jenis Tindakan: Kode ICD 9 – CM

DPJP Admisi:…………………..

Utama Hernia Inguinalis Lateralis

K 40 Herniotomi Unilateral Herniotomi Bilateral ……………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………………………… …………………………………….. …………………………………….. ……………………………………… ………………………………………

53.0253.12

DPJP:…………………

Penyerta ………………………………………………………………………………………………

………………..…………

…………………..……..

DPJP Operasi: …………………DPJP Anestesi ...........................

Komplikasi ………………………………………………………………………………………………

……………………………………………….

…..