abstrak skripsi bhs jepang

25
Page1 KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG SEMESTER 096 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012

Upload: suferik-putra-mandala

Post on 25-Sep-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

,mmk

TRANSCRIPT

  • Pag

    e1

    KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

    SEMESTER 096

    FAKULTAS BAHASA DAN SENI

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2012

  • Pag

    e2

    ABSTRAK

    Andra Yudhit Pratiwi. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Paired Story Telling dalam Pembelajaran Dokkai (Studi Eksperimen Terhadap Mahasiswa

    Semester 4 Universitas Negeri Jakarta). Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan

    Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Dokkai merupakan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa dapat memahami teks

    yang menggunakan pola-pola kalimat dan berbagai ungkapan serta mampu mengungkapkan

    kembali isi teks tersebut dalam bentuk ringkasan. Pembelajaran dokkai menjadi pembelajaran

    yang sulit dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah adalah penggunaan metode yang

    digunakan oleh pengajar dirasa monoton dan kurang membangkitkan minat mahasiswa dalam

    mempelajari dokkai.

    Salah satu metode yang dianggap cocok dalam pembelajaran dokkai adalah metode

    cooperative learning tipe paired story telling. Dengan metode ini pembelajar dirangsang untuk

    mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan berimajinasi. Hasil pemikiran mereka

    akan dihargai sehingga pembelajar merasa makin terdorong untuk belajar dan menambah

    motivasinya. Selain itu dengan bekerjasama pembelajar juga mempunyai banyak kesempatan

    untuk menambah dan mengolah informasi juga dapat meningkatkan kemampuan

    berkomunikasi.

    Penelitian yang berjudul Efektivitas Metode Cooperative Learning Tipe Paired Story Telling dalam Pembelajaran Dokkai ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode cooperative learning tipe paired story telling dalam pembelajaran dokkai II pada mahasiswa

    semester 4 Universitas Negeri Jakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian

    dengan mengajarkan dokkai menggunakan metode cooperative learning tipe paired story

    telling serta memberikan tes hasil belajar.

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu metode yang

    digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

    terkendalikan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu posttest only control design

    yaitu dengan membandingkan kelompok pertama yang diberi perlakuan (kelas eksperimen)

    dan kelompok kedua yang tidak mendapat perlakuan (kelas kontrol). Sampel penelitian

    berjumlah 30 siswa, dengan perincian 15 siswa kelas reguler sebagai kelas eksperimen dan 15

    siswa kelas nonreguler sebagai kelas kontrol. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

    teknik kuantitatif. Tes hasil belajar dianalisis dengan teknik kuantitatif menggunakan data hasil

    posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil penelitian bahwa penggunaan metode

    cooperative learning tipe paired story telling dalam pembelajaran dokkai pada mahasiswa

    semester 4 Jurusan bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta, terbukti efektif dapat

    meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran dokkai. Hal tersebut

    diindikasikan dari hasil uji hipotesis yaitu thitung > ttabel, berarti tercapainya efektivitas pada

    pembelajaran dokkai dengan menggunakan metode cooperative learning tipe paired story

    telling dalam pembelajaran dokkai pada mahasiswa semester 4 Jurusan bahasa Jepang

    Universitas Negeri Jakarta, dimana nilai thitung = 5,05 dan ttabel 5%= 2,04 ttabel 1%=2,76.

    Kata Kunci: Efektivitas, Paired Story Telling, Dokkai

  • Pag

    e3

    ABSTRAK

    Siti Athena Velayati Hidayat. 2012. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

    (Student Teams Achievement Divisions) dalam Pengajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang di

    Kelas X SMA Negeri 6 Bekasi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan

    Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Pembelajaran pola kalimat merupakan salah satu kendala yang dialami oleh siswa

    dalam mempelajari bahasa asing. Begitu pula dengan bahasa Jepang, banyak siswa yang

    merasa kesulitan dalam memahami pola kalimat. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis

    untuk mengajarkan pola kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan metode pembelajaran

    kooperatif tipe STAD.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas metode pembelajaran

    kooperatif tipe STAD dalam pengajaran pola kalimat bahasa Jepang di kelas X SMA Negeri 6

    Bekasi.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada

    penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 6 Bekasi, dan sampel penelitian berjumlah 70 orang

    siswa. 35 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitian

    dilakukan sebanyak empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan empat kali pertemuan di

    kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (pre-test dan post-test)

    penguasaan pola kalimat bahasa Jepang sebanyak 30 soal. Selain itu, digunakan juga instrumen

    berupa angket yang berisi 9 pertanyaan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil tes kemampuan penguasaan pola kalimat

    bahasa Jepang pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 83,00. Sedangkan hasil tes

    kemampuan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata

    50,97. Nilai thitung yang diperoleh adalah 11,35 sedangkan nilai ttabel adalah 2,00 untuk derajat

    db = 5% dan 2,65 untuk derajat db = 1%. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel,

    maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan metode kooperatif tipe STAD

    terhadap hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa pengajaran pola

    kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih

    efektif dengan nilai rata-rata normalized gain sebesar 0,775 dibandingkan dengan

    menggunakan metode ceramah dengan nilai rata-rata normalized gain sebesar 0,376.

    Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa metode pembelajaran

    kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang,

    memudahkan siswa dalam memahaminya karena pembelajaran dilakukan bersama teman

    sebaya sehingga proses belajar menjadi menyenangkan. Siswa juga termotivasi dalam

    mempelajari bahasa Jepang.

    Kata Kunci : metode pembelajaran, kooperatif tipe STAD, pola kalimat.

  • Pag

    e4

    ABSTRAK

    Bekti Handayani. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Huruf Hiragana dengan

    Macromedia Flash 8.0 Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Membaca dan Menulis

    Huruf Hiragana Siswa Kelas X SMA ADI LUHUR Tahun Ajaran 2011-2012. Skripsi. Program

    Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni,

    Universitas Negeri Jakarta.

    Pelajaran huruf hiragana merupakan hal yang dirasakan sulit oleh pembelajar bahasa

    jepang khususnya para pembelajar pemula. Sebagian besar sekolah selalu memulai

    mempelajari huruf hiragana terlebih dahulu daripada huruf katakana. Hal ini pun terjadi di

    SMA ADI LUHUR. Sebagian besar siswanya merasa sangat kesulitan mempelajari huruf

    hiragana dengan bentuk yang lentur dan identik melengkung-melengkung, ditambah lagi

    Standar Ketuntasan Minimum yang harus dicapai siswa cukup tinggi sehingga membuat siswa

    benar-benar kesulitan untuk mencapai standar nilai tersebut. Hal inilah yang melatar belakangi

    penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media berbasis computer yakni

    Macromedia Flash 8.0 sebagai media pembelajaran huruf hiragana.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis dan membaca siswa

    selama menggunakan macromedia flash 8.0 pada kelas X-C siswa SMA ADI LUHUR.

    Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan experiment aquires

    dengan jenis penelitian Research & development atau sering disebut dengan penelitian R&D.

    dan populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X-C SMA ADI LUHUR, dengan sampel

    penelitian sebanyak 20 orang siswa. Penelitian dilakukan sebanyak lima kali. Instrument yang

    digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) penguasaan huruf

    hiragana sebanyak 40 butir soal. Selain itu digunakan juga instrument angket sebanyak 18 butur

    soal.

    Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil rata-rata pre-test (mean) sebesar 67,875 dan

    hasil nilai rata-rata post-test (mean) 93,375ebesar. Sedangkan standart SKM (standart

    ketuntasan minimum) siswa SMA ADI LUHUR adalah siswa harus mencapai skor minimal

    7,5 agar siswa dapat tuntas pada nilai pelajaran huruf hiragana. Jika dilihat dari angka nilai

    rata-rata pre-test dan post-test terjadi peningkatan hasil kemampuan membaca dan menulis

    huruf hiragana sebesar 25,5 point atau jika dipresentasekan sebesar 42%. Dari angka kenaikan

    tersebut dengan menggunakan media ini dan dengan kenaikan nilai siswa tersebut siswa dapat

    mencapai nilai standar ketuntasan minimum.

    Berdasarkan hasil angket siswa bahwa dengan menggunakan media Macromedia Flash

    8.0 ini dapat memacu motivasi siswa untuk belajar huruf hiragana ini terbukti dengan Hampir

    setengah siswa (35%) sangat setuju bahwa mempelajari huruf Hiragana melalui media

    Macromedia Flash 8.0 membuat siswa menjadi termotivasi untuk mempelajari huruf Hiragana

    dan sebagian besar siswa (65%) setuju bahwa mempelajari huruf Hiragana melalui media

    Macromedia Flash 8.0 membuat siswa menjadi termotivasi untuk mempelajari huruf Hiragana.

    Kata Kunci : Pengembangan Media Pembelajaran, Media Macromedia Flash 8.0, huruf

    hiragana.

  • Pag

    e5

    ABSTRAK

    Dwina Ayu Larasati. 2012. Analisis Tingkat Kesalahan Konjugasi Verba Bentuk Te Siswa

    Kelas XII Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 SMA Negeri 110 Jakarta. Skripsi, Jurusan

    Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

    Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kesalahan Konjugasi Verba Bentuk Te Siswa Kelas XII Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 SMA Negeri 110 Jakarta bertujuan untuk mengetahui tingkat kesalahan yang dilakukan siswa dalam mempelajari konjugasi verba

    bentuk te serta faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut dan solusi yang dapat dilakukan

    untuk mengatasinya.

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian

    ini adalah siswa SMA Negeri 110 Jakarta, sedangkan sampel yang digunakan adalah siswa

    kelas XII IPA dan IPS SMA Negeri 110 Jakarta. Instumen yang digunakan adalah instrumen

    tes dan angket. Tes terdiri dari 40 butir soal objektif dan angket terdiri dari 17 butir pertanyaan.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII SMA Negeri 110

    Jakarta dapat diketahui bahwa kesalahan tertinggi terjadi pada kata kerja bentuk te golongan I

    dimana terdapat banyak kata kerja pada golongan ini. Selain itu, kata kerja bentuk te golongan I

    termasuk kata kerja tidak beraturan yang memiliki banyak cara dan aturan dalam mengubahnya.

    Faktor penyebab terjadinya kesalahan konjugasi verba bentuk te adalah banyaknya kata

    kerja dan aturan dalam mengubah kata kerja bentuk te. Selain itu, kesalahan yang bersumber

    pada si terdidik, pengajaran, dan contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan, seperti cara

    belajar siswa yang tidak maksimal, kurangnya pemahaman materi konjugasi verba bentuk te

    yang dimiliki siswa, kurangnya kesempatan yang diberikan guru pada siswa untuk berlatih

    menggunakan konjugasi verba bentuk te di kelas, jarangnya guru memberikan umpan balik

    latihan soal kepada siswa, dan penjelasan guru yang dianggap sebagian siswa masih kurang.

    Solusi yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode yang bervariasi dan menarik,

    menerapkan materi dalam percakapan sehari-hari dengan teman atau guru, meningkatkan

    kesempatan siswa berlatih kosakata kata kerja dan konjugasi verba bentuk te agar melekat

    diingatan, selalu memberikan umpan balik terhadap latihan yang dikerjakan siswa, dan

    memotivasi siswa tentang pentingnya mempelajari bahasa Jepang.

    Kata kunci : tingkat kesalahan, verba bentuk te

  • Pag

    e6

    ABSTRAK

    Eka Fajarini. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Ungkapan ~Nakerebanaranai dan

    ~Bekida pada Mahasiswa Tingkat III Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang

    Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang Fakultas

    Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

    Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Seiring dengan kemajuan jaman, kebutuhan akan bahasa pun

    meningkat. Banyaknya sekolah yang sudah mengajarkan bahasa Jepang mencerminkan bahwa

    bahasa Jepang semakin banyak diminati karena keunikannya tersendiri. Salah satu keunikannya

    adalah adanya ungkapan, dalam bahasa Jepang disebut dengan hyougen. Hyougen adalah

    ungkapan pikiran dan perasaan yang disampaikan dalam bentuk wajah, isyarat tubuh, bahasa,

    gambar, musik, atau dengan hal-hal yang memang dapat mengungkapkan perasaan/pikiran

    tersebut. Ungkapan dalam bahasa Jepang banyak macamnya dan salah satunya adalah

    ~nakerebanaranai dan ~bekida. Persamaan yang dimiliki oleh ~nakerebanaranai dan ~bekida

    itulah yang membuat pembelajar bahasa Jepang melakukan kekeliruan. Penelitian ini bertujuan

    untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesalahan, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

    kesalahan dan tanggapan mahasiswa sebagai solusi yang terbaik untuk mengatasi kesalahan

    penggunaan ungkapan ~nakerebanaranai dan ~bekida yang dilakukan mahasiswa tingkat III

    Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III tahun ajaran 2011/2012 Jurusan

    Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universiras Negeri Jakarta, sedangkan sampel dalam

    penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah bunpou 6. Metode

    penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Dari

    hasil penelitian diperoleh data, 49,74% untuk kesalahan penggunaan ~nakerebanaranai, 60%

    untuk kesalahan penggunaan ~bekida dan 41,33% untuk kesalahan penggunaan keduanya.

    Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan tersebut adalah faktor interferensi B1 pada B2 dan

    strategi belajar yang salah. Untuk meminimalisir kesalahan tersebut, mahasiswa diharapkan

    untuk lebih memahami penggunaan ~nakerebanaranai dan ~bekida serta mengubah strategi

    belajar yang biasa dilakukan.

    Kata kunci : analisis kesalahan, ungkapan, ~nakerebanaranai dan ~bekida

  • Pag

    e7

    ABSTRAK

    Fauziah Annisa. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Fukujoshi Bakari, Dake, dan Shika

    penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012 Program Studi Sastra

    Jepang STBA JIA Bekasi. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni,

    Universitas Negeri Jakarta.

    Penelitian ini berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Fukujoshi Bakari, Dake, dan Shika yang merupakan penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012

    Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi. Permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan

    pada pengalaman penulis ketika mempelajari fukujoshi bakari, dake, dan shika. Partikel bakari,

    dake, dan shika memiliki kesamaan arti dalam bahasa Indonesia, namun makna dan fungsinya

    berbeda, sehingga pembelajar sulit untuk memahaminya. Hal itu dapat menimbulkan kesalahan

    penggunaan partikel, sehingga akan menghambat kelancaran komunikasi dan kemampuan

    mahasiswa dalam berbahasa Jepang yang benar dan tepat.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesalahan mahasiswa tingkat II Tahun

    Ajaran 2011/2012 Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi dalam menggunakan

    fukujoshi bakari, dake, dan shika serta faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan. Metode

    yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data diambil dari hasil tes

    dan angket mahasiswa tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012 Program Studi Sastra Jepang STBA

    JIA Bekasi. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket dengan satu kali pengambilan

    data (one shoot model).

    Dari hasil analisis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa:

    (1) Kesalahan penggunaan fukujoshi bakari oleh mahasiswa tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012

    Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi sebesar 62,21%, dengan penafsiran tingkat

    kesalahan yang cukup tinggi, Untuk tingkat kesalahan penggunaan partikel dake sebesar

    33,23% termasuk ke dalam kategori kesalahan yang cukup rendah. Sedangkan tingkat

    kesalahan penggunaan fukujoshi shika sebesar 45.82% termasuk ke dalam kategori kesalahan

    sedang. (2) Faktor yang berpotensi mempengaruhi terjadinya kesalahan penggunaan adalah

    pemilihan bahan, pengajaran, contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan, dan si terdidik.

    Pemilihan bahan, ajarkan materi atau bahan yang mudah terlebih dahulu serta media yang

    kurang bervariatif juga dapat mengurangi minat belajar mahasiswa. Pengajaran, metode dan

    teknik mengajar dosen yang tidak menarik. Contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan,

    contoh yang diberikan tidak relevan dan tidak jelas. Si terdidik, aktifitas dan cara belajar

    mahasiswa, kemampuan mahasiswa yang kurang memahami fungsi dan penggunaan partikel

    bakari, dake, dan shika.

    Kata kunci: analisis kesalahan, fukujoshi bakari, dake, dan shika

  • Pag

    e8

    ABSTRAK

    HIKMAWATI 2012, Efektifitas Metode Cooperative Learning Teknik Concept Sentence

    Terhadap Pembelajaran Bahasa Jepang (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI MA

    Negeri 13 Jakarta). Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

    Negeri Jakarta.

    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa kelas XI MA Negeri 13 Jakarta

    dalam hal menguasai pelajaran bahasa Jepang seperti memahami kosakata, memahami struktur

    kalimat dan pelafalan bahasa Jepang. Kegiatan mempelajari bahasa Jepang menjadi satu hal

    yang sulit dan membosankan. Akibatnya, banyak siswa yang tidak menguasai bahasa Jepang

    dengan baik karena kurangnya memahami pelajaran bahasa Jepang. Untuk mengatasi hal

    tesebut digunakanlah metode cooperative learning teknik concept sentence.

    Penggunaan metode ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran

    bahasa Jepang. Strategi ini juga diharapkan berguna untuk mengatasi rasa kejenuhan siswa

    selama proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa bisa lebih fokus memperhatikan

    pelajaran.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Cooperative

    Learning teknik Concept Sentence dalam pembelajaran bahasa Jepang serta untuk mengetahui

    efektivitas penggunaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif true

    experimental design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 52 siswa yang terdiri dari 26 siswa

    sebagai kelas eksperimen dan 26 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang

    digunakan adalah tes dan angket. Tes berupa postes yang dilakukan sekali pada akhir penelitian,

    yaitu tes menulis, membaca, mendengar dan berbicara. Setelah dirata-ratakan diperoleh nilai

    rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 84 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol sebesar

    78,08. Setelah dilakukan Uji-t diketahui nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (7,1 > 2,01),

    dengan demikian Ho ditolak dan Hk diterima sehingga diketahui bahwa terdapat efektivitas

    efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence terhadap pembelajaran

    bahasa Jepang.

    Berdasarkan pengolahan data angket, diketahui bahwa efektivitas metode Cooperative

    Learning teknik Concept Sentence dapat membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam

    belajar bahasa Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

    efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence efektif, yakni dapat

    meningkatkan nilai hasil belajar siswa dan dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar

    bahasa Jepang.

    Kata Kunci: Efektivitas, pembelajaran bahasa Jepang, metode Cooperative Learning dan

    Concept Sentence.

  • Pag

    e9

    ABSTRAK

    Igat Meliana. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Kwartet pada

    Kemampuan Mengingat Kosakata Gairaigo. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

    dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Media pembelajaran kartu kwartet ini adalah kartu permainan yang tersusun atas

    gambar dan kosakata yang berwarna-warni, yang digunakan sebagai alat bantu pengajaran yang

    merupakan bagian dari seluruh pembelajaran. Pada media pembelajaran kartu kwartet ini

    seluruh siswa dapat memegang media tersebut sehingga tidak membatasi daya pandang siswa

    dibandingkan ketika hanya menggunakan media gambar saja. Warna-warni pada tulisan

    gairaigo juga dapat menarik minat siswa agar dapat menghafal kosakata gairaigo. Selain

    desain kartu yang menarik, permainan pun dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar

    kosakata gairaigo.

    Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media

    pembelajaran Kartu Kwartet pada kemampuan mengingat kosakata gairaigo, dan (2) Untuk

    mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran Kartu Kwartet pada kemampuan

    mengingat kosakata gairaigo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif true

    experimental design, dengan sampel yaitu mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas

    Negeri Jakarta angkatan 2011/2012 kelas regular, yang dibagi menjadi kelas kontrol dan

    eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan angket. Tes berupa postes

    yang dilakukan sebanyak empat kali, yaitu tes tertulis. Setelah dirata-ratakan diperoleh nilai

    rata-rata tes kelas eksperimen sebesar 87 dan nilai rata-rata tes kelas kontrol sebesar 66. Setelah

    dilakukan Uji-t diketahui nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (2,56 > 2,04), dengan

    demikian Ho ditolak dan Hk diterima sehingga diketahui bahwa terdapat efektivitas

    penggunaan media pembelajaran Kartu Kwartet pada kemampuan mengingat kosakata gairaigo.

    Berdasarkan pengolahan data angket, diketahui bahwa siswa kelas eksperimen

    menganggap media pembelajaran kartu kwartet dapat meningkatkan penghafalan kosakata

    gairaigo dengan cara yang menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

    menggunakan media pembelajaran kartu kwartet efektif, yakni dapat meningkatkan nilai hasil

    belajar kosakata gairaigo siswa dan dapat menarik minat dan perhatian siswa terhadap

    pembelajaran serta membiasakan siswa belajar aktif di dalam kelas.

    Kata Kunci : Efaktivitas, Media Pembelajaran, Kartu Kwartet, Gairaigo

  • Pag

    e10

    ABSTRAK

    Kartika Trihana. 2012. Tingkat Pemerolehan Kata Penghubung Pertentangan (Gyakusetsu)

    Bahasa Jepang Mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta. Skripsi,

    Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemerolehan gyakusetsu, gyakusetsu

    yang sering digunakan, serta gyakusetsu yang sering terjadi kesalahan oleh mahasiswa

    pendidikan Bahasa Jepang Universitas Jakarta. Metode yang dipakai dalam penelitian ini

    adalah metode deskriptif yang menggambarkan dan memaparkan permasalahan dengan

    melakukan pengumpulan data melalui tes dan angket.

    Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa gyakusetsu yang paling sering

    digunakan oleh mahasiswa adalah , yaitu sebanyak 20,78%. Gyakusetsu selanjutnya diurutkan berdasarkan tingkat pemerolehan gyakusetsu dari gyakusetsu yang sering

    digunakan setelah sampai yang paling jarang digunakan, yaitu: (14,51%), (14,12%), (12,35%), (10,29%), (9,31%), (8,25%), (7,35%), (3,04%).

    Sedangkan, gyakusetsu yang paling banyak terjadi kesalahan adalah , yaitu sebanyak 17,49%. gyakusetsu selanjutnya diurutkan berdasarkan tingkat pemerolehan

    gyakusetsu dari gyakusetsu yang paling banyak terjadi kesalahan setelah sampai yang paling sedikit terjadi kesalahan, yaitu: (17,28%), (13,17%), (11,73%), (11,32%), (10,91%), (8,64%), (6,38%), (3,08%)

    Berdasarkan kategori kesalahan, gyakusetsu yang paling banyak terjadi kesalahan, yaitu

    gyakusetsu berdasarkan makna dan fungsi sebesar 55,65%. Sedangkan, gyakusetsu berdasarkan

    gaya kalimat merupakan gyakusetsu kedua yang banyak terjadi kesalahan, sebesar 40,99%, dan

    3,36% adalah gyakusetsu berdasarkan sintaksis.

    Solusi yang dapat digunakan oleh dosen untuk mengurangi kesalahan mahasiswa dalam

    menggunakan gyakusetsu, serta membantu mahasiswa agar dapat lebih memahami penggunaan

    ragam gyakusetsu, diantaranya dengan cara menggunakan metode yang lebih mudah untuk

    memahami penggunaan ragam gyakusetsu, serta media yang berbeda agar kegiatan belajar

    mengajar lebih menarik dan tidak monoton. Selain itu, dosen juga diharapkan memberi

    penjelasan yang lebih mendalam, dan tes-tes kecil mengenai ragam gyakusetsu agar mahasiswa

    dapat membedakan penggunaan masing-masing gyakusetsu.

    Sedangkan solusi yang dapat digunakan mahasiswa, yaitu dengan cara menambah

    wawasan mengenai gyakusetsu dengan mencari di buku atau sumber lain, selain buku ajar yang

    digunakan pada perkuliahan, lebih meningkatkan motivasi belajar, menyimak dengan seksama

    saat perkuliahan berlangsung, serta melakukan pembelajaran mandiri, baik sebelum materi

    gyakusetsu diajarkan maupun sesudah diajarkannya materi gyakusetsu oleh pengajar. Selain itu,

    mahasiswa juga diharapkan lebih banyak mengaplikasikan ragam gyakusetsu ke dalam kalimat,

    dan melakukan pembelajaran secara tidak langsung, melalui media audio-visual seperti dorama

    () atau anime () berbahasa Jepang, atau dengan membaca media cetak seperti manga (), koran, dan majalah dalam bahasa Jepang.

    Kata kunci: Tingkat Pemerolehan, gyakusetsu

  • Pag

    e11

    ABSTRAK

    Miranti Yunita. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jepang

    Mahasiswa Tingkat II Program Studi Bahasa Jepang STBA JIA Bekasi Tahun Ajaran

    2011/2012. Skripsi. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

    Jakarta.

    Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau perbuatan.

    Terdapat banyaknya jenis dan aturan dalam menggunakan kalimat pasif bahasa Jepang sering

    membuat pembelajar bingung dan melakukan kesalahan dalam penggunaannya. Tujuan

    penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kesalahan yang dilakukan

    mahasiswa tingkat II Program Studi Bahasa Jepang STBA JIA Bekasi Tahun Ajaran

    2011/2012 dalam menggunakan kalimat pasif bahasa Jepang beserta faktor penyebab dan solusi

    yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah

    penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.

    Dari hasil analisis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diketahui bahwa

    tingkat kesalahan dalam mengubah bentuk aktif menjadi bentuk pasif yaitu sebesar 40,91%,

    yang tergolong ke dalam tingkat kesalahan cukup rendah. Sedangkan tingkat kesalahan

    penggunaan partikel dalam kalimat pasif sebesar 51,01%, tergolong ke dalam tingkat kesalahan

    sedang. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan adalah faktor internal dan faktor

    eksternal. Faktor internal seperti aktifitas dan cara belajar mahasiswa, serta pemahaman

    mahasiswa terhadap materi kalimat pasif. Adapun faktor eksternal seperti materi kalimat pasif

    yang memang sulit dan penjelasan dosen yang tidak terlalu mendalam.

    Solusi yang bisa dilakukan adalah (1) pengajar menggunakan metode serta urutan

    pengajaran yang tepat, dan pengajaran tidak difokuskan hanya pada satu jenis kalimat pasif saja,

    (2) pengajar lebih memberbanyak pemberian tugas membuat dan menerjemahkan kalimat pasif

    dan segera memberikan koreksi pada kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa, (3) mahasiswa

    diharapkan belajar tidak hanya dari buku yang dipakai dalam perkuliahan, (4) mahasiswa

    diharapkan lebih sering mengaplikasikan penggunaan kalimat pasif dalam percakapan bahasa

    Jepang, (5) mahasiswa hendaknya mempelajari materi sebelum perkuliahan dan pelajaran yang

    sudah didapat di perkuliahan hendaknya diulang kembali secara rutin.

    Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Kalimat Pasif

  • Pag

    e12

    ABSTRAK

    Nanda Mirah Rizki. 2012. Efektivitas Media Permainan Kartu Huruf Nani Dalam

    Meningkatkan Penguasaan Membaca Huruf Katakana (Studi eksperimen pada siswa kelas X

    SMAN I Dramaga Bogor tahun ajaran 2011/2012). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa

    Jepang, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Pembelajaran huruf merupakan salah satu kendala yang dialami oleh siswa SMA dalam

    mempelajari bahasa Jepang, terutama huruf katakana. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis

    untuk mengajarkan huruf katakana dengan menggunakan media permainan kartu huruf Nani.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas media permainan kartu

    huruf Nani dalam meningkatkan penguasaan membaca huruf katakana pada siswa kelas X

    SMAN I Dramaga Bogor tahun ajaran 2011/2012.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada

    penelitian ini adalah siswa SMAN I Dramaga Bogor, dan sampel penelitian berjumlah 50 orang

    siswa. 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan 25 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitian

    dilakukan sebanyak empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan empat kali pertemuan di

    kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (pre-test dan post-test)

    penguasaan huruf katakana sebanyak 35 soal. Selain itu, digunakan juga instrumen berupa

    angket yang berisi 10 pertanyaan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil tes kemampuan penguasaan membaca huruf

    katakana pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 82,52. Sedangkan hasil tes

    kemampuan penguasaan membaca huruf katakana pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata

    67,24. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran katakana dengan menggunakan media

    permainan kartu huruf Nani lebih efektif dibandingkan dengan tanpa menggunakan media

    permainan kartu huruf Nani.

    Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa permainan kartu huruf Nani

    dapat meningkatkan hasil belajar membaca huruf katakana, menumbuhkan minat dan motivasi

    belajar siswa dikarenakan adanya sistem permainan yang menggabungkan kompetisi individu

    dan kelompok serta sistem perolehan poin dan penghargaan pada setiap minggunya.

    Kata Kunci : media pembelajaran, media permainan, permainan kartu huruf nani,

    katakana.

  • Pag

    e13

    ABSTRAK

    NORMA GESITA. 2012. Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Kalimat Bahasa Jepang

    Mahasiswa Semester Tiga Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa

    dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan

    Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Penelitian ini berjudul Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Kalimat Bahasa Jepang Mahasiswa Semester Tiga Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa

    dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan penulis mengenai kesalahan pembelajar bahasa dalam mempelajari bahasa kedua.

    Banyak teori yang mengatakan bahwa interferensi bahasa pertama merupakan faktor yang

    sangat berpengaruh pada pembelajar tingkat menengah awal.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pengaruh bahasa Indonesia

    serta jenisnya terhadap kalimat bahasa Jepang mahasiswa semester tiga Tahun Ajaran

    2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Korpus data

    adalah sampel purposif dari hasil UTS sakubun mahasiswa semester tiga tahun ajaran

    2010/2011 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta beserta terjemahan bahasa Indonesia menurut responden dan angket.

    Dari hasil analisis korpus data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis dapat

    menyimpulkan bahwa: (1) Pengaruh bahasa Indonesia tidak berdampak terlalu besar pada

    kalimat bahasa Jepang mahasiswa Semester III Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa

    Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Dari seluruh sampel, hanya

    terdapat 10 kalimat yang mendapatkan pengaruh dari bahasa Indonesia. Jenis dampaknya

    adalah dari segi gramatika, leksikon dan pragmatik. (2) Faktor yang mempengaruhi dibagi ke

    dalam dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti kemampuan berbahasa

    Jepang mahasiswa dan kurangnya interaksi dengan penutur asli bahasa Jepang. Adapun faktor

    eksternal seperti perbedaan sistem bahasa Indonesia dan Jepang, perbedaan budaya antara

    Indonesia dan Jepang, serta masukan dari teman atau senpai yang kurang tepat.

    Kata kunci : pengaruh, bahasa Indonesia, kalimat, bahasa Jepang

  • Pag

    e14

    ABSTRAK

    Nur Aprilianah Sari. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Fukujoshi Mo, Sae dan Made pada

    Mahasiswa Pembelajar Bunpou 6 Tahun Ajaran 2010/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas

    Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

    dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Permasalahan dalam penelitian ini ditemukan melalui pengamatan penulis di lapangan,

    bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menggunakan fukujoshi mo,

    sae dan made yang mempunyai kemiripan fungsi dan ada kalanya dapat saling menggantikan.

    Hal itu menimbulkan kesalahan dalam penggunaannya, sehingga menghambat kelancaran

    komunikasi dan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Jepang dengan baik dan benar.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesalahan penggunaan fukujoshi

    mo, sae dan made serta bentuk kesalahan yang dilakukan, dan faktor penyebab terjadinya

    kesalahan penggunaan fukujoshi mo, sae dan made oleh mahasiswa pembelajar Bunpou 6 tahun

    ajaran 2010/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data

    diambil dari instrumen penelitian tes dan angket yang diberikan kepada mahasiswa pembelajar

    Bunpou 6 tahun ajaran 2010/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

    Negeri Jakarta.

    Dari hasil analisis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, penulis dapat

    menyimpulkan bahwa: (1) Tingkat kesalahan pada penggunaan khusus fukujoshi mo termasuk

    kategori sedang sebesar 61,73% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada penggunaan fukujoshi

    mo yang menekankan jumlah yang banyak/berlebihan, tingkat kesalahan penggunaan khusus

    fukujoshi sae termasuk kategori rendah sebesar 19,61% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada

    penggunaan fukujoshi sae yang menunjukkan persyaratan minimal dengan pengandaian negatif

    ~nakereba, , tingkat kesalahan penggunaan khusus fukujoshi made termasuk kategori cukup rendah sebesar 41,16% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada penggunaan fukujoshi

    made yang menegaskan suatu kutipan contoh yang melampaui batas/lingkup rasional dengan

    kemungkinan rendah kombinasi keterkejutan berpasangan, dan tingkat kesalahan penggunaan gabungan fukujoshi di mana fukujoshi tersebut dapat saling menggantikan

    termasuk kategori cukup tinggi sebesar 67,01% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada

    penggunaan yang dapat dipertukarkan antara fukujoshi mo yang menunjukkan negasi terhadap

    hal pun tidak dan sae yang menegaskan hal terendah sekalipun di mana keduanya menegaskan pada hal minimal yang kurang dari atau di bawah harapan (kontradiksi). (2)

    Bentuk kesalahan yang dilakukan tidak hanya pada pemilihan partikel, tetapi juga pada

    peletakkan partikel dan pembentukan kata yang diikuti partikel dalam kalimat, sehingga

    menimbulkan kesalahan global pada makna kalimatnya. Pada kesalahan pemilihan partikel,

    kesalaan tertinggi pada penggunaan partikel yang dapat saling menggantikan antara mo/sae

    yang menekankan hal di bawah dugaan/harapan (kontradiksi) dan mo/made yang menekankan

    hal melebihi dugaan/harapan, kesalahan peletakkan partikel tertinggi ditemukan pada letakkan

    bukan pada kata yang seharusnya ditekankan (ame mo, bukan kyoo mo, itta koto made, bukan

    haha made, dan ii sae, bukan tenki sae), kesalahan pembentukan dalam kalimat tertinggi

    ditemukan pada pembentukan kata yang akan ditekankan dengan partikel mo/sae yang

    menunjukkan hal terendah (tatte mo/sae, bukan tatsu koto mo/sae) dan pada pembentukan

    kalimat persyaratan minimal dengan penggunaan sae, dan kesalahan global tertinggi ditemukan

    pada penggunaan mo yang diletakkan bukan pada kata yang sebenarnya ditekankan (ame mo,

    bukan kyoo mo), sehingga mengubah makna kalimatnya. (3) Faktor yang berpotensi

  • Pag

    e15

    mempengaruhi terjadinya kesalahan penggunaan fukujoshi mo, sae dan made, antara lain:

    pemahaman mahasiswa yang kurang dan pola belajar mahasiswa yang kurang baik, materi

    pembelajaran yang sulit, kurangnya variasi media dan metode pengajaran yang melibatkan

    mahasiswa secara aktif, latihan, sarana dan sumber belajar, serta ketidaktepatan waktu

    pemberian feedback. (4) Solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan

    penggunaan fukujoshi mo, sae dan made adalah pengajar lebih memikirkan urutan pengajaran

    dan pemberian penekanan pada materi yang sulit, cara mengajar agar kegiatan belajar lebih

    melibatkan mahasiswa secara aktif, memotivasi mahasiswa untuk aktif menggunakan fukujoshi

    dalam percakapan dan karangaan dengan pemberian tugas misalnya, dan segera memberikan

    koreksi apabila ditemukan kesalahan, selain itu mahasiswa harus lebih aktif dalam belajar,

    lebih mendalami materi dari sumber belajar lain, memperbaiki pola belajar yang kurang baik,

    dan lebih berani mempraktekkan apa yang telah dipelajari dalam percakapan maupun karangan.

    Kata kunci: analisis kesalahan, fukujoshi mo, sae dan made

  • Pag

    e16

    ABSTRAK

    Nurfitriani Nuriman. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Jidoushi dan Tadoushi

    Berpasangan dalam Kalimat Percakapan pada Mahasiswa Tingkat II Jurusan Bahasa Jepang

    Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi,

    Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi, faktor-faktor yang

    menyebabkan terjadinya kesalahan, serta solusi yang dapat digunakan untuk menghindari

    kesalahan dalam menggunakan kalimat percakapan jidoushi dan tadoushi berpasangan oleh

    mahasiswa tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

    deskriptif yang menggambarkan dan memaparkan permasalahan dengan melakukan

    pengumpulan data melalui tes dan angket.

    Dari hasil analisis data yang telah dilakukan kategori tingkat kesalahan penggunaan

    jidoushi dan tadoushi berpasangan pada kalimat percakapan yang dilakukan mahasiswa tingkat

    II Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

    Negeri Jakarta termasuk kategori tingkat kesalahan sedang. sedangkan tingkat kesalahan paling

    tinggi yang dilakukan oleh mahasiswa terletak pada kesalahan penggunaan jidoushi sebesar

    57,55%, kemudian kesalahan penggunaan tadoushi sebesar 50,38%, dan kesalahan penggunaan

    partikel penghubung jidoushi dan tadoushi berpasangan sebesar 44,26%.

    Berdasarkan penyebab kesalahan penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan pada

    kalimat percakapan yang dilakukan mahasiswa tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan

    Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta, kesalahan tertinggi

    disebabkan oleh faktor penguasaan bahasa Jepang mahasiswa yang belum memadai sebanyak

    53,44%, diikuti oleh faktor-faktor lain di luar faktor pengaruh bahasa ibu terhadap bahasa

    Jepang responden dan faktor penguasaan bahasa Jepang responden yang belum memadai

    sebanyak 27,51%, faktor adanya pengaruh bahasa ibu dan faktor penguasaan bahasa Jepang

    mahasiswa yang belum memadai sebanyak 19,04%, dan faktor adanya pengaruh bahasa ibu

    terhadap bahasa Jepang responden sebanyak 1,70%.

    Solusi yang dapat digunakan oleh dosen untuk mengurangi kesalahan mahasiswa dalam

    menggunakan jidoushi dan tadoushi berpasangan pada kalimat percakapan diantaranya dengan

    cara menggunakan metode, teknik serta media pengajaran yang sesuai agar mahasiswa dapat

    mengerti dengan baik perbedaan penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan. Sedangkan

    agar materi jidoushi dan tadoushi berpasangan tidak lagi dianggap sebagai materi yang sulit,

    pengajar diharapkan dapat mengajarkan materi jidoushi dan tadoushi berpasangan secara detail

    dan dapat memberikan rumus penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan yang mudah

    dimengerti oleh mahasiswa.

    Sedangkan, solusi yang dapat digunakan oleh mahasiswa menghindari kesalahan dalam

    menggunakan jidoushi dan tadoushi berpasangan pada kalimat percakapan diantaranya adalah

    dengan lebih banyak mempelajari buku-buku mengenai jidoushi dan tadoushi berpasangan

    ataupun menggunakan media lain seperti seperti internet, drama dan lagu. Selain itu mahasiswa

    diharapkan untuk mempraktikkan jidoushi dan tadoushi berpasangan dalam percakapan sehari-

    hari baik dengan teman, pengajar dan juga dengan native speaker sehingga dapat terbiasa

    dengan jidoushi dan tadoushi berpasangan dan dapat membedakan konteks penggunaannya

    dengan baik.

    Kata kunci: Analisis kesalahan, jidoushi dan tadoushi berpasangan, kalimat percakapan

  • Pag

    e17

    ABSTRAK

    Nursobah Maulidah. 2011. Efektivitas Teknik Permainan Hashi dalam Meningkatkan

    Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang,

    Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik karena tata bahasa dan huruf yang banyak dan berbeda, salah satunya adalah huruf hiragana. Bagi pemelajar asing khususnya pemelajar Indonesia huruf hiragana termasuk sulit dikarenakan jumlahnya yang banyak serta cara penulisan dan membaca yang sulit. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk mempermudah mempelajarinya, salah satunya yakni dengan belajar melalui teknik permainan hashi.

    Penelitian yang berjudul "Efektivitas Teknik Permainan Hashidalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana" ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) untuk mengetahui efektivitas teknik permainan hashi dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana siswa kelas X SMA Pusaka 1 Jakarta; 2) untuk mengetahui manfaat permainan hashi dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana siswa kelas X SMA Pusaka 1 Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Pusaka 1 Jakarta, dan sampel penelitiannya yakni kelas X-3 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X-4 sebagai kelas kontrol. Selain itu digunakan instrumen berupa angket berisi 20 pertanyaan.

    Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 36,67 dan kelas eksperimen sebesar 41,67. Kemudian setelah dilakukan treatment terhadap kelas eksperimen serta metode Ekspositori terhadap kelas kontrol nilai rata-rata kelas menjadi naik yakni 64 untuk kelas kontrol dan 90,17 untuk kelas eksperimen. Setelah dilakukan Uji-t diketahui bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (11,79>2,00), dengan demikian Ho ditolak dan Hk diterima sehingga dapat diketahui bahwa terdapat efektivitas teknik permainan Hashi terhadap pembelajaran di dalam kelas eksperimen dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana. Berdasarkan pengolahan data angket, diketahui bahwa seluruh siswa sampel (93,33%) menyukai bahasa Jepang dan setengah (50%) siswa berpendapat bahwa bahasa Jepang sulit untuk dipelajari seperti huruf hiragana. Kemudian seluruh siswa (96,67%) berpendapat bahwa media permainan Hashi menyenangkan serta dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana.

    Solusi untuk guru adalah lebih banyak memberikan tes membaca dan menulis hiragana, serta memberikan pengajaran dengan menggunakan media yang dapat menunjang kemampuan belajar siswa.. Kata kunci : efektivitas, teknik permainan hashi, hiragana

  • Pag

    e18

    ABSTRAK

    NURUL MAULIDIA. 2012. Penggunaan Teknik Mencatat Mind Map terhadap Hasil Belajar

    Mata Kuliah Nihonshi pada Mahasiswa Semester 2 Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa

    Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang

    Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

    Dalam mempelajari sejarah, termasuk Nihonshi, diperlukan ingatan yang kuat.

    Beberapa faktor yang menentukan kekuatan daya ingat seseorang adalah: bawaan sejak lahir,

    pendidikan, usia, gizi dan kesehatan, serta keterampilan mengingat. Keterampilan mengingat

    diantaranya adalah mencatat efektif, termasuk teknik mencatat mind map. Mind map

    memungkinkan pembelajar Nihonshi membuat peta pikirannya mengenai pembabakan sejarah

    Jepang, dan bentuknya yang bercabang-cabang memperjelas hubungan antar kata kunci

    sehingga mempermudah si pembuat mid map untuk mengingat kembali apa yang ia catat.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan teknik

    mencatat mind map dalam mata kuliah Nihonshi pada mahasiswa semester 2 tahun ajaran

    2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

    Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan 23 mahasiswa semester 2

    tahun ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta sebagai sampel.

    Dari hasil penelitian diperoleh: Hasil pengujian regresi membentuk persamaan garis

    regresi linier Y= 78,912+0,018X, maka variabel teknik mencatat mind map (X) memiliki

    pengaruh positif terhadap hasil belajar mata kuliah Nihonshi mahasiswa semester 2 Jurusan

    Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (Y) dengan koefisiensi

    sebesar 0,018. Nilai Fhitung dari hasil analisis data sebesar 0,121 dan taraf signifikan 0,05

    menunjukkan Ftabel sebesar 3,42 diketahui bahwa Fhitung lebih kecil dari Ftabel (0,121 < 3,42),

    maka disimpulkan bahwa konstribusi teknik mencatat mind map (X) terhadap hasil belajar mata

    kuliah Nihonshi mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni

    Universitas Negeri Jakarta (Y) tidak signifikan. Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai

    R2 sebesar 0,006, yang berarti teknik mencatat mind map (X) berpengaruh terhadap hasil

    belajar mata kuliah Nihonshi mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa

    dan Seni Universitas Negeri Jakarta (Y) sebesar 0,6% sedangkan sisanya sebesar 99,4% dapat

    dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

    Kata kunci : teknik mencatat, mind map, sejarah, Nihonshi

  • Pag

    e19

    ABSTRAK

    Rizka Agustina. 2012. Analisis Kemampuan Pemahaman dan Penggunaan Fukushi pada

    Mahasiswa Tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni,

    Universitas Negeri Jakarta.

    Dalam gramatika bahasa Jepang fukushi adalah kata yang dipakai untuk menerangkan

    yoogen.Fukushi ada banyak jenisnya, namun yang biasa dikenal secara umum ada tiga jenis

    fukushi, fukushi tersebut adalah jootai no fukushi, teido no fukushi dan chinjutsu no fukushi.

    Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang jelas tentang pengetahuan dan

    kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata fukushi serta faktor yang mempengaruhi

    tingkat kemampuan mahasiswa dalam penggunaan fukushi, terutama mahasiswa tingkat II

    jurusan bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Jenis penelitian ini

    adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.

    Dari hasil penelitian ini, melalui instrumen tes, diketahui bahwa Kemampuan

    mahasiswa tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta dalam pemahaman

    materi fukushi baik arti ataupun jenisnya secara teoritis tergolong kurang, dengan besar

    persentase 43.75%. Kemampuan mahasiswa tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Universitas

    Negeri Jakarta dalam penggunaan kelas kata fukushi yang sesuai aturan kaidah yang ada dalam

    satu kalimat pun masih tergolong kurang, dengan besar persentase 48.25%. Dalam angket yang

    diajukan kepada mahasiswa sebagian besar menyatakan bahwa materi tentang kelas kata

    fukushi ini agak sulit, dengan besar persentase 75%. Penyebab kesulitan pada materi ini

    sebagian besar adalah ketidaktahuan teori dasar fukushi sehingga banyak yang tidak mengenal

    jenis dan kaidah penggunaan fukushi.

    Dalam hal ini dapat juga disimpulkan beberapa saran yang bisa dijadikan solusi yang

    diperoleh dari tanggapan para responden, yaitu : (1)Pengenalan gramatika bahasa jepang dan

    sedikit pemusatan materi pada fukushi di awal semester. (2)Kaidah penggunaan fukushi

    diterapkan dalam semua pembelajaran kejepangan yang berhubungan. (3)Pengajar diharapkan

    peduli terhadap tingkat kemampuan mahasiswa dan melakukan tindak lanjut untuk

    memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran mengenai fukushi. (4)Menggunakan media

    pembelajaran lain selain buku teks, misalnya buku-buku refrensi lain tentang fukushi.

    (5)Mahasiswa harus berinsiatif untuk mengembangkan strategi pembelajaran.

    Kata kunci : Analisis Kemampuan; Fukushi; Jootai; Teido; Chinjutsu; Bahasa Jepang.

  • Pag

    e20

    ABSTRAK

    Septian Pradipta. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe SAVI

    (Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) dalam Pengajaran Kaiwa Pada Mahasiswa

    Semester 2 Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa

    Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Setiap manusia memiliki kecenderungan sendiri-sendiri untuk memasukkan informasi

    ke dunia internal (otak) untuk diproses. Ada yang cenderung visual, ada yang Auditori, adapula

    yang kinestetik/somatis. Kecenderungan ini bawaan dari lahir dan sifatnya bisa berubah sejalan

    dengan perkembangan usia dan lingkungan. Pada umumnya kinestetik/Somatis yang dominan

    pada masa kanak-kanak akan sedikit demi sedikit berkurang dan berimbang dengan visual dan

    Auditori. Dengan model pembelajaran SAVI ini diharapkan siswa mampu mengoptimalkan

    semua inderanya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga tujuan pembelajaran

    yang telah ditetapkan juga dapat tercapai dengan maksimal

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas model pembelajaran

    kooperatif tipe SAVI dalam pengajaran kaiwa pada mahasiswa semester 2 bahasa Jepang

    Universitas Negeri Jakarta

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen quasi dengan desain

    one group pretest dan posttest true experimental. Populasi pada penelitian ini adalah

    mahasiswa kelas B Reguler Universitas Negeri Jakarta, dan sampel penelitian berjumlah 17

    orang siswa. Penelitian dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Instrumen yang digunakan

    dalam penelitian ini berupa tes (pre-test dan post-test) dalam bentuk roleplay. Selain itu,

    digunakan juga instrumen berupa angket yang berisi 20 pertanyaan.

    Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pretest 27,39. Sedangkan

    nilai rata-rata posttest adalah 90,20. Nilai thitung yang diperoleh adalah 2,66 sedangkan nilai ttabel

    adalah 2,03 untuk derajat db = 5% dan 2,73 untuk derajat db = 1%. Karena thitung yang

    diperoleh lebih besar dari nilai ttabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

    penggunaan model kooperatif tipe SAVI dalam pengajaran kaiwa pada mahasiswa semester 2

    bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa pengajaran kaiwa

    dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI lebih efektif dengan nilai rata-

    rata normalized gain sebesar 0,96.

    Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa model pembelajaran

    kooperatif tipe SAVI dapat meningkatkan hasil belajar kaiwa, memudahkan siswa dalam

    memahaminya karena pembelajaran dilakukan bersama teman sebaya sehingga proses belajar

    menjadi menyenangkan. Siswa juga termotivasi dalam mempelajari mata kuliah lain.

    Kata Kunci : model pembelajaran, kooperatif tipe SAVI, kaiwa

  • Pag

    e21

    ABSTRAK

    Septri Puspitasari. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Kara, Node dan Tame Ni yang

    Menyatakan Hubungan Sebab Akibat pada Mahasiswa Semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas

    Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang,

    Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Dalam mempelajari bahasa Jepang, pembelajar dihadapkan pada berbagai kesulitan yang

    menimbulkan kesalahan. Salah satu kesalahan yang dialami mahasiswa adalah kesalahan penggunaan

    ungkapan yang menyatakan hubungan sebab akibat.

    Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kara, Node dan Tame Ni yang Menyatakan Hubungan Sebab Akibat pada Mahasiswa Semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas

    Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012 ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesalahan penggunaan kara, node dan tame ni yang dilakukan oleh mahasiswa semester 6

    Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian

    ini adalah mahasiswa semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012, dan sampel penelitiannya berjumlah 20 orang mahasiswa semester 6

    Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes sebanyak 19 butir soal, 6 butir soal pilihan, 6

    butir soal benar-salah, 4 butir soal penggunaan kara dan node, dan 3 butir soal uraian. Selain itu

    digunakan juga instrumen berupa angket berisi 20 pertanyaan.

    Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kesalahan yang dilakukan mahasiswa

    semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran

    2011/2012 adalah kesalahan pada unsur makna, gramatika, fungsi dan waktu penggunaan masing-

    masing ungkapan.

    Faktor penyebab kesalahan adalah faktor strategi belajar penyebab kesalahan penggunaan kara,

    node dan tame ni adalah cara belajar mahasiswa yang kurang efektif, kurangnya aktifitas mahasiswa di

    dalam kelas dan sumber belajar yang tidak bervariasi. Sedangkan, faktor teknik pengajaran adalah

    kurang feedback dari dosen dan metode pembelajaran dan sumber belajar yang kurang bervariasi.

    Kata kunci : sebab akibat, kara, node, tame ni

  • Pag

    e22

    ABSTRAK

    Rr. Dinda Mustika Rini. 2012. Efektivitas Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran

    Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jepang Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK

    Muhammadiyah 01 Bekasi Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa

    Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Media pembelajaran memiliki pengertian sebagai sebuah alat yang berfungsi untuk

    menyampaikan pesan pembelajaran. Media juga merupakan bagian yang sangat penting dalam

    dunia pengajaran. Penggunaan media yang tepat dapat mempermudah siswa dalam memahami

    materi yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencoba menerapkan

    pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan permainan monopoli sebagai media

    pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang siswa kelas X TKJ SMK

    Muhammadiyah 01 Bekasi. Selain itu untuk mengetahui efektivitas pembelajaran

    menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa

    Jepang siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 01 Bekasi. Metode yang digunakan pada

    penelitian ini adalah true experimental atau yang biasa disebut dengan eskperimen murni

    dengan desain penelitian true experimental design dengan bentuk pretest posttets control group design yaitu eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh adanya

    perlakuan (treatment) dengan menggunakan dua kelompok, kelompok yang diberi perlakuan

    disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok

    kontrol. Selanjutnya sebelum perlakuan diberikan, kelas eksperimen dan kelas kontrol

    diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan di kelas tersebut sama atau berbeda. Kemudian

    setelah itu, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan, yakni pembelajaran bahasa Jepang

    dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajarannya, sedangkan pada

    kelas kontrol menggunakan papan tulis sebagai media pembelajarannya. Setelah perlakuan

    diberikan, dilanjutkan dengan pemberian posttest pada kedua kelas. Dari hasil tes tersebut

    diketahui bahwa, rata-rata skor pada kelas eksperimen sebesar 83,3 sedangkan pada kelas

    kontrol sebesar 74,5. Hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen yang mendapat perlakuan

    berupa pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media

    pembelajaran mendapat hasil rata-rata lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Hasil nilai thitung dari post-test adalah 1,64. Pada taraf signifikasi 5% diperoleh ttabel sebesar 2,02 dan pada taraf

    signifikasi 1% diperoleh ttabel sebesar 2,71. Dari uji nilai t diketahui nilai thitung < ttabel. Artinya

    bahwa Hk (hipotesis kerja) ditolak dan Ho (hipotesis awal) diterima sehingga dapat

    disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar bahasa

    Jepang antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Meskipun permainan monopoli kurang

    efektif untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang siswa kelas eksperimen, tanggapan

    siswa terhadap penggunaan permainan monopoli sangatlah baik. Hal ini dibuktikan dengan

    jawaban siswa terhadap kuesioner yang diberikan dan lebih dari setengah siswa setuju bahwa

    permainan monopoli yang digunakan sebagai media pembelajaran membuat siswa ikut aktif

    dan meningkatkan semangat serta minat siswa dalam belajar bahasa Jepang.

    Kata Kunci: Permainan monopoli, media pembelajaran, hasil belajar, efektivitas

  • Pag

    e23

    ABSTRAK

    Rizka Fitriasari Santosa. 2012. Efektivitas Model Top-down dalam Pembelajaran Choukai

    (Studi Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

    Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa

    jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Pembelajaran menyimak dalam bahasa Jepang (choukai) dan bahasa kedua lainnya

    memiliki beberapa kesulitan-kesulitan yang menjadi kendala siswa dalam mempelajari choukai.

    Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menerapkan model top-down dalam

    pembelajaran choukai.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan model

    top-down dalam pembelajaran choukai pada mahasiswa semester IV jurusan Pendidikan

    Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta Selatan.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada

    penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas

    Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, dan sampel penelitian berjumlah 23 orang siswa, 10 siswa

    sebagai kelas Kontrol dan 23 siswa sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini dilakukan

    sebanyak empat kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

    (pretest dan posttest) dan angket.

    Berdasarkan hasil pengolahan data tes, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen

    sebesar 8,68 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 6,45. Dari nilai rata-rata tersebut diperoleh

    nilai thitung sebesar 4,26, sedangkan untuk nilai ttabel dengan db= 21 pada 5% sebesar 2,08 dan

    pada 1% sebesar 2,83. maka thitung lebih besar dari ttabel . Sehingga dapat disimpulkan bahwa

    adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Serta berdasarkan

    hasil normalized gain kelas eksperimen sebesar 0,68 yang masuk pada kriteria efektif.

    Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa model top-down dapat

    memudahkan siswa dalam memahami teks lisan yang diperdengarkan dan mengatasi kesulitan

    siswa dalam pembelajaran choukai.

    Kata kunci : model top-down, pembelajaran, choukai.

  • Pag

    e24

    ABSTRAK

    Shabila Arben. 2012. Analisis Kesalahan dalam Penggunaan Shieki pada Mahasiswa

    Semester 4 Tahun Ajaran 2011/ 2012 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri

    Jakarta. Skripsi. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

    Istilah shiekidalam Bahasa Jepang adalah merupakan salah satu bentuk kata kerja yang bermakna menyuruh atau membuat seseorang untuk melakukan suatu aktifitas.

    Terdapat banyaknya jenis shieki serta tata cara penggunaannya, terkadang menimbulkan kesulitan tersendiri pada saat mempelajarinya. Tujuan penelitian ini adalah

    untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester

    4 tahun ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta dalam

    menggunakan shieki beserta faktor penyebab dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode

    deskriptif.

    Berdasarkan hasil instrumen penelitian tingkat kesalahan yang dilakukan oleh

    mahasiswa semester 4 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta tahun ajaran

    2011/2012 dalam penggunaan shieki transitif yaitu sebesar 38,05% termasuk ke dalam kategori "cukup rendah". Sedangkan tingkat kesalahan penggunaan kalimat shieki intransitif yaitu sebesar 44,55% (45%) termasuk ke dalam kategori "sedang". Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan penggunaan shieki adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain kurangnya pemahaman mengenai bentuk-

    bentuk perubahan shieki baik itu kata kerja dan kata sifat, serta kurangnya pemahaman tentang makna-makna shieki, dan aktifitas serta cara belajar siswa. Faktor eksternal adalah media ajar yang kurang efektif dan materi ajar yang sulit.

    Solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam penggunaan shieki

    antara lain (1) mempelajari ulang materi shiekiyang telah diajarkan agar materi bertahan lama, (2) menggunakan buku-buku lain, sebagai media pendamping

    buku teks, (3) melakukan latihan percakapan secara berkala dengan native speaker, sehingga

    dapat mengetahui penggunaan shieki secara lebih rinci dan menghindari terjadinya kesalahan yang berkelanjutan, (4) penjelasan secara rinci mengenai shiekibaik itu dari segi perubahan kata kerja, penggunaan partikel, makna shieki, serta penggunaan khususnya.

    Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Shieki.

  • Pag

    e25

    ABSTRAK

    NIA SESAR, 2012. Efektifitas Penggunaan Teknik Diskusi Sebagai Kegiatan Awal

    Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengarang (Penelitian

    Eksperimen pada Mahasiswa Tingkat 2 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta).

    Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

    Jakarta.

    Mata Kuliah Sakubun (Mengarang) sering dianggap matakuliah yang paling sulit baik

    bagi pembelajar maupun bagi pengajar. Pembelajar umumnya merasa kesulitan, karena dalam

    matakuliah ini dituntut untuk bias mengaplikasikan seluruh materi kebahasaaan mulai dari

    penguasaan pola kalimat, kosakata dan huruf Kanji ketika menuangkan suatu ide dan

    gagasannnya secara tertulis dalam karangan bahasa Jepang. Diperlukan variasi teknik

    pembelajaran yang dapat membantu para pembelajar bahasa Jepangdalam menulis sebuah

    karangan dan dapat memberikan kesempatan pada pembelajar untuk saling bertukar pendapat

    dan saling belajar satu sama lain. Adapun teknik yang akan dijadikan sebagai sarana dalam

    pembelajaran mengarang (sakubun), oleh penulis adalah teknik diskusi. Teknik diskusi adalah

    karena melalu diskusi semua mahasiswa terdorong untuk melakukan persiapan dengan

    membuka kamus atau referensi lainnya, sebagai bahan diskussi baik pengetahuan bahasa

    Jepang mapuun cara menuangkan ide dan gagasan dalam karangan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik diskusi,

    mengetahui efektivitas penggunaan teknik diskusi dan bagaimana tanggapan mahasiswa

    terhadap penggunaan teknik diskusi sebagai kegiatan awal pembelajaran untuk meningkatkan

    kemampuan mahasiswa dalam melarang, Sample dalam penelitian ini adalah manasiswa

    semester 3 (95) kelas non regular berjumplah 20 rg.

    Penelitian ini menggunakan metode pre-experomentagl design dengan desain one shot

    case only. Berdasarkan ini menggunakan hasil analisa data dapat dilihat dari nilai-nilai

    kemampuan mengarang mahasiswa. Sebelum diberi teknik diskusi (non treatment) nilai rata-

    rata mahasiswa sebesar 81.62% Sedangkan setelah diberi teknik diskusi (treatment) nikai rata-

    rata makasiswa sebesar 86.81. Diketahui nilai t hitung sebear 2,79 dengan db 36 lebih besar

    dari dari t table 5% = 2,02 dan t table 1 % = 2,71. Karena nilai thitung sebesar thitung>ttabel

    maka Hk diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat efektifitas penggunaan

    teknik diskusi sebagai kegiatan awal pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

    mahasiswa dalam mengarang.

    Kata kunci:teknik diskusi, sakubun, mengarang