abstrak skripsi bhs jepang
DESCRIPTION
,mmkTRANSCRIPT
-
Pag
e1
KUMPULAN ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
SEMESTER 096
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012
-
Pag
e2
ABSTRAK
Andra Yudhit Pratiwi. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Cooperative Learning Tipe Paired Story Telling dalam Pembelajaran Dokkai (Studi Eksperimen Terhadap Mahasiswa
Semester 4 Universitas Negeri Jakarta). Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Dokkai merupakan mata kuliah yang bertujuan agar mahasiswa dapat memahami teks
yang menggunakan pola-pola kalimat dan berbagai ungkapan serta mampu mengungkapkan
kembali isi teks tersebut dalam bentuk ringkasan. Pembelajaran dokkai menjadi pembelajaran
yang sulit dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah adalah penggunaan metode yang
digunakan oleh pengajar dirasa monoton dan kurang membangkitkan minat mahasiswa dalam
mempelajari dokkai.
Salah satu metode yang dianggap cocok dalam pembelajaran dokkai adalah metode
cooperative learning tipe paired story telling. Dengan metode ini pembelajar dirangsang untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan berimajinasi. Hasil pemikiran mereka
akan dihargai sehingga pembelajar merasa makin terdorong untuk belajar dan menambah
motivasinya. Selain itu dengan bekerjasama pembelajar juga mempunyai banyak kesempatan
untuk menambah dan mengolah informasi juga dapat meningkatkan kemampuan
berkomunikasi.
Penelitian yang berjudul Efektivitas Metode Cooperative Learning Tipe Paired Story Telling dalam Pembelajaran Dokkai ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode cooperative learning tipe paired story telling dalam pembelajaran dokkai II pada mahasiswa
semester 4 Universitas Negeri Jakarta. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian
dengan mengajarkan dokkai menggunakan metode cooperative learning tipe paired story
telling serta memberikan tes hasil belajar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu metode yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu posttest only control design
yaitu dengan membandingkan kelompok pertama yang diberi perlakuan (kelas eksperimen)
dan kelompok kedua yang tidak mendapat perlakuan (kelas kontrol). Sampel penelitian
berjumlah 30 siswa, dengan perincian 15 siswa kelas reguler sebagai kelas eksperimen dan 15
siswa kelas nonreguler sebagai kelas kontrol. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan
teknik kuantitatif. Tes hasil belajar dianalisis dengan teknik kuantitatif menggunakan data hasil
posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Setelah dilakukan analisis data diperoleh hasil penelitian bahwa penggunaan metode
cooperative learning tipe paired story telling dalam pembelajaran dokkai pada mahasiswa
semester 4 Jurusan bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta, terbukti efektif dapat
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran dokkai. Hal tersebut
diindikasikan dari hasil uji hipotesis yaitu thitung > ttabel, berarti tercapainya efektivitas pada
pembelajaran dokkai dengan menggunakan metode cooperative learning tipe paired story
telling dalam pembelajaran dokkai pada mahasiswa semester 4 Jurusan bahasa Jepang
Universitas Negeri Jakarta, dimana nilai thitung = 5,05 dan ttabel 5%= 2,04 ttabel 1%=2,76.
Kata Kunci: Efektivitas, Paired Story Telling, Dokkai
-
Pag
e3
ABSTRAK
Siti Athena Velayati Hidayat. 2012. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions) dalam Pengajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang di
Kelas X SMA Negeri 6 Bekasi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan
Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Pembelajaran pola kalimat merupakan salah satu kendala yang dialami oleh siswa
dalam mempelajari bahasa asing. Begitu pula dengan bahasa Jepang, banyak siswa yang
merasa kesulitan dalam memahami pola kalimat. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis
untuk mengajarkan pola kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam pengajaran pola kalimat bahasa Jepang di kelas X SMA Negeri 6
Bekasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 6 Bekasi, dan sampel penelitian berjumlah 70 orang
siswa. 35 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitian
dilakukan sebanyak empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan empat kali pertemuan di
kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (pre-test dan post-test)
penguasaan pola kalimat bahasa Jepang sebanyak 30 soal. Selain itu, digunakan juga instrumen
berupa angket yang berisi 9 pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil tes kemampuan penguasaan pola kalimat
bahasa Jepang pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 83,00. Sedangkan hasil tes
kemampuan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata
50,97. Nilai thitung yang diperoleh adalah 11,35 sedangkan nilai ttabel adalah 2,00 untuk derajat
db = 5% dan 2,65 untuk derajat db = 1%. Karena thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel,
maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan metode kooperatif tipe STAD
terhadap hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa pengajaran pola
kalimat bahasa Jepang dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
efektif dengan nilai rata-rata normalized gain sebesar 0,775 dibandingkan dengan
menggunakan metode ceramah dengan nilai rata-rata normalized gain sebesar 0,376.
Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang,
memudahkan siswa dalam memahaminya karena pembelajaran dilakukan bersama teman
sebaya sehingga proses belajar menjadi menyenangkan. Siswa juga termotivasi dalam
mempelajari bahasa Jepang.
Kata Kunci : metode pembelajaran, kooperatif tipe STAD, pola kalimat.
-
Pag
e4
ABSTRAK
Bekti Handayani. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Huruf Hiragana dengan
Macromedia Flash 8.0 Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Membaca dan Menulis
Huruf Hiragana Siswa Kelas X SMA ADI LUHUR Tahun Ajaran 2011-2012. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta.
Pelajaran huruf hiragana merupakan hal yang dirasakan sulit oleh pembelajar bahasa
jepang khususnya para pembelajar pemula. Sebagian besar sekolah selalu memulai
mempelajari huruf hiragana terlebih dahulu daripada huruf katakana. Hal ini pun terjadi di
SMA ADI LUHUR. Sebagian besar siswanya merasa sangat kesulitan mempelajari huruf
hiragana dengan bentuk yang lentur dan identik melengkung-melengkung, ditambah lagi
Standar Ketuntasan Minimum yang harus dicapai siswa cukup tinggi sehingga membuat siswa
benar-benar kesulitan untuk mencapai standar nilai tersebut. Hal inilah yang melatar belakangi
penulis untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media berbasis computer yakni
Macromedia Flash 8.0 sebagai media pembelajaran huruf hiragana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis dan membaca siswa
selama menggunakan macromedia flash 8.0 pada kelas X-C siswa SMA ADI LUHUR.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan experiment aquires
dengan jenis penelitian Research & development atau sering disebut dengan penelitian R&D.
dan populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X-C SMA ADI LUHUR, dengan sampel
penelitian sebanyak 20 orang siswa. Penelitian dilakukan sebanyak lima kali. Instrument yang
digunakan pada penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) penguasaan huruf
hiragana sebanyak 40 butir soal. Selain itu digunakan juga instrument angket sebanyak 18 butur
soal.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil rata-rata pre-test (mean) sebesar 67,875 dan
hasil nilai rata-rata post-test (mean) 93,375ebesar. Sedangkan standart SKM (standart
ketuntasan minimum) siswa SMA ADI LUHUR adalah siswa harus mencapai skor minimal
7,5 agar siswa dapat tuntas pada nilai pelajaran huruf hiragana. Jika dilihat dari angka nilai
rata-rata pre-test dan post-test terjadi peningkatan hasil kemampuan membaca dan menulis
huruf hiragana sebesar 25,5 point atau jika dipresentasekan sebesar 42%. Dari angka kenaikan
tersebut dengan menggunakan media ini dan dengan kenaikan nilai siswa tersebut siswa dapat
mencapai nilai standar ketuntasan minimum.
Berdasarkan hasil angket siswa bahwa dengan menggunakan media Macromedia Flash
8.0 ini dapat memacu motivasi siswa untuk belajar huruf hiragana ini terbukti dengan Hampir
setengah siswa (35%) sangat setuju bahwa mempelajari huruf Hiragana melalui media
Macromedia Flash 8.0 membuat siswa menjadi termotivasi untuk mempelajari huruf Hiragana
dan sebagian besar siswa (65%) setuju bahwa mempelajari huruf Hiragana melalui media
Macromedia Flash 8.0 membuat siswa menjadi termotivasi untuk mempelajari huruf Hiragana.
Kata Kunci : Pengembangan Media Pembelajaran, Media Macromedia Flash 8.0, huruf
hiragana.
-
Pag
e5
ABSTRAK
Dwina Ayu Larasati. 2012. Analisis Tingkat Kesalahan Konjugasi Verba Bentuk Te Siswa
Kelas XII Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 SMA Negeri 110 Jakarta. Skripsi, Jurusan
Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kesalahan Konjugasi Verba Bentuk Te Siswa Kelas XII Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 SMA Negeri 110 Jakarta bertujuan untuk mengetahui tingkat kesalahan yang dilakukan siswa dalam mempelajari konjugasi verba
bentuk te serta faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut dan solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian
ini adalah siswa SMA Negeri 110 Jakarta, sedangkan sampel yang digunakan adalah siswa
kelas XII IPA dan IPS SMA Negeri 110 Jakarta. Instumen yang digunakan adalah instrumen
tes dan angket. Tes terdiri dari 40 butir soal objektif dan angket terdiri dari 17 butir pertanyaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XII SMA Negeri 110
Jakarta dapat diketahui bahwa kesalahan tertinggi terjadi pada kata kerja bentuk te golongan I
dimana terdapat banyak kata kerja pada golongan ini. Selain itu, kata kerja bentuk te golongan I
termasuk kata kerja tidak beraturan yang memiliki banyak cara dan aturan dalam mengubahnya.
Faktor penyebab terjadinya kesalahan konjugasi verba bentuk te adalah banyaknya kata
kerja dan aturan dalam mengubah kata kerja bentuk te. Selain itu, kesalahan yang bersumber
pada si terdidik, pengajaran, dan contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan, seperti cara
belajar siswa yang tidak maksimal, kurangnya pemahaman materi konjugasi verba bentuk te
yang dimiliki siswa, kurangnya kesempatan yang diberikan guru pada siswa untuk berlatih
menggunakan konjugasi verba bentuk te di kelas, jarangnya guru memberikan umpan balik
latihan soal kepada siswa, dan penjelasan guru yang dianggap sebagian siswa masih kurang.
Solusi yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode yang bervariasi dan menarik,
menerapkan materi dalam percakapan sehari-hari dengan teman atau guru, meningkatkan
kesempatan siswa berlatih kosakata kata kerja dan konjugasi verba bentuk te agar melekat
diingatan, selalu memberikan umpan balik terhadap latihan yang dikerjakan siswa, dan
memotivasi siswa tentang pentingnya mempelajari bahasa Jepang.
Kata kunci : tingkat kesalahan, verba bentuk te
-
Pag
e6
ABSTRAK
Eka Fajarini. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Ungkapan ~Nakerebanaranai dan
~Bekida pada Mahasiswa Tingkat III Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Seiring dengan kemajuan jaman, kebutuhan akan bahasa pun
meningkat. Banyaknya sekolah yang sudah mengajarkan bahasa Jepang mencerminkan bahwa
bahasa Jepang semakin banyak diminati karena keunikannya tersendiri. Salah satu keunikannya
adalah adanya ungkapan, dalam bahasa Jepang disebut dengan hyougen. Hyougen adalah
ungkapan pikiran dan perasaan yang disampaikan dalam bentuk wajah, isyarat tubuh, bahasa,
gambar, musik, atau dengan hal-hal yang memang dapat mengungkapkan perasaan/pikiran
tersebut. Ungkapan dalam bahasa Jepang banyak macamnya dan salah satunya adalah
~nakerebanaranai dan ~bekida. Persamaan yang dimiliki oleh ~nakerebanaranai dan ~bekida
itulah yang membuat pembelajar bahasa Jepang melakukan kekeliruan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesalahan, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kesalahan dan tanggapan mahasiswa sebagai solusi yang terbaik untuk mengatasi kesalahan
penggunaan ungkapan ~nakerebanaranai dan ~bekida yang dilakukan mahasiswa tingkat III
Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III tahun ajaran 2011/2012 Jurusan
Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universiras Negeri Jakarta, sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah bunpou 6. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Dari
hasil penelitian diperoleh data, 49,74% untuk kesalahan penggunaan ~nakerebanaranai, 60%
untuk kesalahan penggunaan ~bekida dan 41,33% untuk kesalahan penggunaan keduanya.
Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan tersebut adalah faktor interferensi B1 pada B2 dan
strategi belajar yang salah. Untuk meminimalisir kesalahan tersebut, mahasiswa diharapkan
untuk lebih memahami penggunaan ~nakerebanaranai dan ~bekida serta mengubah strategi
belajar yang biasa dilakukan.
Kata kunci : analisis kesalahan, ungkapan, ~nakerebanaranai dan ~bekida
-
Pag
e7
ABSTRAK
Fauziah Annisa. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Fukujoshi Bakari, Dake, dan Shika
penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012 Program Studi Sastra
Jepang STBA JIA Bekasi. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Fukujoshi Bakari, Dake, dan Shika yang merupakan penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012
Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi. Permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan
pada pengalaman penulis ketika mempelajari fukujoshi bakari, dake, dan shika. Partikel bakari,
dake, dan shika memiliki kesamaan arti dalam bahasa Indonesia, namun makna dan fungsinya
berbeda, sehingga pembelajar sulit untuk memahaminya. Hal itu dapat menimbulkan kesalahan
penggunaan partikel, sehingga akan menghambat kelancaran komunikasi dan kemampuan
mahasiswa dalam berbahasa Jepang yang benar dan tepat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesalahan mahasiswa tingkat II Tahun
Ajaran 2011/2012 Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi dalam menggunakan
fukujoshi bakari, dake, dan shika serta faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan. Metode
yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data diambil dari hasil tes
dan angket mahasiswa tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012 Program Studi Sastra Jepang STBA
JIA Bekasi. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket dengan satu kali pengambilan
data (one shoot model).
Dari hasil analisis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, disimpulkan bahwa:
(1) Kesalahan penggunaan fukujoshi bakari oleh mahasiswa tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012
Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi sebesar 62,21%, dengan penafsiran tingkat
kesalahan yang cukup tinggi, Untuk tingkat kesalahan penggunaan partikel dake sebesar
33,23% termasuk ke dalam kategori kesalahan yang cukup rendah. Sedangkan tingkat
kesalahan penggunaan fukujoshi shika sebesar 45.82% termasuk ke dalam kategori kesalahan
sedang. (2) Faktor yang berpotensi mempengaruhi terjadinya kesalahan penggunaan adalah
pemilihan bahan, pengajaran, contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan, dan si terdidik.
Pemilihan bahan, ajarkan materi atau bahan yang mudah terlebih dahulu serta media yang
kurang bervariatif juga dapat mengurangi minat belajar mahasiswa. Pengajaran, metode dan
teknik mengajar dosen yang tidak menarik. Contoh bahasa yang digunakan sebagai bahan,
contoh yang diberikan tidak relevan dan tidak jelas. Si terdidik, aktifitas dan cara belajar
mahasiswa, kemampuan mahasiswa yang kurang memahami fungsi dan penggunaan partikel
bakari, dake, dan shika.
Kata kunci: analisis kesalahan, fukujoshi bakari, dake, dan shika
-
Pag
e8
ABSTRAK
HIKMAWATI 2012, Efektifitas Metode Cooperative Learning Teknik Concept Sentence
Terhadap Pembelajaran Bahasa Jepang (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI MA
Negeri 13 Jakarta). Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Jakarta.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa kelas XI MA Negeri 13 Jakarta
dalam hal menguasai pelajaran bahasa Jepang seperti memahami kosakata, memahami struktur
kalimat dan pelafalan bahasa Jepang. Kegiatan mempelajari bahasa Jepang menjadi satu hal
yang sulit dan membosankan. Akibatnya, banyak siswa yang tidak menguasai bahasa Jepang
dengan baik karena kurangnya memahami pelajaran bahasa Jepang. Untuk mengatasi hal
tesebut digunakanlah metode cooperative learning teknik concept sentence.
Penggunaan metode ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran
bahasa Jepang. Strategi ini juga diharapkan berguna untuk mengatasi rasa kejenuhan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa bisa lebih fokus memperhatikan
pelajaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Cooperative
Learning teknik Concept Sentence dalam pembelajaran bahasa Jepang serta untuk mengetahui
efektivitas penggunaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif true
experimental design. Sampel pada penelitian ini berjumlah 52 siswa yang terdiri dari 26 siswa
sebagai kelas eksperimen dan 26 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah tes dan angket. Tes berupa postes yang dilakukan sekali pada akhir penelitian,
yaitu tes menulis, membaca, mendengar dan berbicara. Setelah dirata-ratakan diperoleh nilai
rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 84 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol sebesar
78,08. Setelah dilakukan Uji-t diketahui nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (7,1 > 2,01),
dengan demikian Ho ditolak dan Hk diterima sehingga diketahui bahwa terdapat efektivitas
efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence terhadap pembelajaran
bahasa Jepang.
Berdasarkan pengolahan data angket, diketahui bahwa efektivitas metode Cooperative
Learning teknik Concept Sentence dapat membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam
belajar bahasa Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence efektif, yakni dapat
meningkatkan nilai hasil belajar siswa dan dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar
bahasa Jepang.
Kata Kunci: Efektivitas, pembelajaran bahasa Jepang, metode Cooperative Learning dan
Concept Sentence.
-
Pag
e9
ABSTRAK
Igat Meliana. 2012. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Kartu Kwartet pada
Kemampuan Mengingat Kosakata Gairaigo. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Media pembelajaran kartu kwartet ini adalah kartu permainan yang tersusun atas
gambar dan kosakata yang berwarna-warni, yang digunakan sebagai alat bantu pengajaran yang
merupakan bagian dari seluruh pembelajaran. Pada media pembelajaran kartu kwartet ini
seluruh siswa dapat memegang media tersebut sehingga tidak membatasi daya pandang siswa
dibandingkan ketika hanya menggunakan media gambar saja. Warna-warni pada tulisan
gairaigo juga dapat menarik minat siswa agar dapat menghafal kosakata gairaigo. Selain
desain kartu yang menarik, permainan pun dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
kosakata gairaigo.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media
pembelajaran Kartu Kwartet pada kemampuan mengingat kosakata gairaigo, dan (2) Untuk
mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran Kartu Kwartet pada kemampuan
mengingat kosakata gairaigo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif true
experimental design, dengan sampel yaitu mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas
Negeri Jakarta angkatan 2011/2012 kelas regular, yang dibagi menjadi kelas kontrol dan
eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan angket. Tes berupa postes
yang dilakukan sebanyak empat kali, yaitu tes tertulis. Setelah dirata-ratakan diperoleh nilai
rata-rata tes kelas eksperimen sebesar 87 dan nilai rata-rata tes kelas kontrol sebesar 66. Setelah
dilakukan Uji-t diketahui nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (2,56 > 2,04), dengan
demikian Ho ditolak dan Hk diterima sehingga diketahui bahwa terdapat efektivitas
penggunaan media pembelajaran Kartu Kwartet pada kemampuan mengingat kosakata gairaigo.
Berdasarkan pengolahan data angket, diketahui bahwa siswa kelas eksperimen
menganggap media pembelajaran kartu kwartet dapat meningkatkan penghafalan kosakata
gairaigo dengan cara yang menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran kartu kwartet efektif, yakni dapat meningkatkan nilai hasil
belajar kosakata gairaigo siswa dan dapat menarik minat dan perhatian siswa terhadap
pembelajaran serta membiasakan siswa belajar aktif di dalam kelas.
Kata Kunci : Efaktivitas, Media Pembelajaran, Kartu Kwartet, Gairaigo
-
Pag
e10
ABSTRAK
Kartika Trihana. 2012. Tingkat Pemerolehan Kata Penghubung Pertentangan (Gyakusetsu)
Bahasa Jepang Mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta. Skripsi,
Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemerolehan gyakusetsu, gyakusetsu
yang sering digunakan, serta gyakusetsu yang sering terjadi kesalahan oleh mahasiswa
pendidikan Bahasa Jepang Universitas Jakarta. Metode yang dipakai dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif yang menggambarkan dan memaparkan permasalahan dengan
melakukan pengumpulan data melalui tes dan angket.
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa gyakusetsu yang paling sering
digunakan oleh mahasiswa adalah , yaitu sebanyak 20,78%. Gyakusetsu selanjutnya diurutkan berdasarkan tingkat pemerolehan gyakusetsu dari gyakusetsu yang sering
digunakan setelah sampai yang paling jarang digunakan, yaitu: (14,51%), (14,12%), (12,35%), (10,29%), (9,31%), (8,25%), (7,35%), (3,04%).
Sedangkan, gyakusetsu yang paling banyak terjadi kesalahan adalah , yaitu sebanyak 17,49%. gyakusetsu selanjutnya diurutkan berdasarkan tingkat pemerolehan
gyakusetsu dari gyakusetsu yang paling banyak terjadi kesalahan setelah sampai yang paling sedikit terjadi kesalahan, yaitu: (17,28%), (13,17%), (11,73%), (11,32%), (10,91%), (8,64%), (6,38%), (3,08%)
Berdasarkan kategori kesalahan, gyakusetsu yang paling banyak terjadi kesalahan, yaitu
gyakusetsu berdasarkan makna dan fungsi sebesar 55,65%. Sedangkan, gyakusetsu berdasarkan
gaya kalimat merupakan gyakusetsu kedua yang banyak terjadi kesalahan, sebesar 40,99%, dan
3,36% adalah gyakusetsu berdasarkan sintaksis.
Solusi yang dapat digunakan oleh dosen untuk mengurangi kesalahan mahasiswa dalam
menggunakan gyakusetsu, serta membantu mahasiswa agar dapat lebih memahami penggunaan
ragam gyakusetsu, diantaranya dengan cara menggunakan metode yang lebih mudah untuk
memahami penggunaan ragam gyakusetsu, serta media yang berbeda agar kegiatan belajar
mengajar lebih menarik dan tidak monoton. Selain itu, dosen juga diharapkan memberi
penjelasan yang lebih mendalam, dan tes-tes kecil mengenai ragam gyakusetsu agar mahasiswa
dapat membedakan penggunaan masing-masing gyakusetsu.
Sedangkan solusi yang dapat digunakan mahasiswa, yaitu dengan cara menambah
wawasan mengenai gyakusetsu dengan mencari di buku atau sumber lain, selain buku ajar yang
digunakan pada perkuliahan, lebih meningkatkan motivasi belajar, menyimak dengan seksama
saat perkuliahan berlangsung, serta melakukan pembelajaran mandiri, baik sebelum materi
gyakusetsu diajarkan maupun sesudah diajarkannya materi gyakusetsu oleh pengajar. Selain itu,
mahasiswa juga diharapkan lebih banyak mengaplikasikan ragam gyakusetsu ke dalam kalimat,
dan melakukan pembelajaran secara tidak langsung, melalui media audio-visual seperti dorama
() atau anime () berbahasa Jepang, atau dengan membaca media cetak seperti manga (), koran, dan majalah dalam bahasa Jepang.
Kata kunci: Tingkat Pemerolehan, gyakusetsu
-
Pag
e11
ABSTRAK
Miranti Yunita. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Kalimat Pasif Bahasa Jepang
Mahasiswa Tingkat II Program Studi Bahasa Jepang STBA JIA Bekasi Tahun Ajaran
2011/2012. Skripsi. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Jakarta.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau perbuatan.
Terdapat banyaknya jenis dan aturan dalam menggunakan kalimat pasif bahasa Jepang sering
membuat pembelajar bingung dan melakukan kesalahan dalam penggunaannya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kesalahan yang dilakukan
mahasiswa tingkat II Program Studi Bahasa Jepang STBA JIA Bekasi Tahun Ajaran
2011/2012 dalam menggunakan kalimat pasif bahasa Jepang beserta faktor penyebab dan solusi
yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Dari hasil analisis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, diketahui bahwa
tingkat kesalahan dalam mengubah bentuk aktif menjadi bentuk pasif yaitu sebesar 40,91%,
yang tergolong ke dalam tingkat kesalahan cukup rendah. Sedangkan tingkat kesalahan
penggunaan partikel dalam kalimat pasif sebesar 51,01%, tergolong ke dalam tingkat kesalahan
sedang. Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan adalah faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal seperti aktifitas dan cara belajar mahasiswa, serta pemahaman
mahasiswa terhadap materi kalimat pasif. Adapun faktor eksternal seperti materi kalimat pasif
yang memang sulit dan penjelasan dosen yang tidak terlalu mendalam.
Solusi yang bisa dilakukan adalah (1) pengajar menggunakan metode serta urutan
pengajaran yang tepat, dan pengajaran tidak difokuskan hanya pada satu jenis kalimat pasif saja,
(2) pengajar lebih memberbanyak pemberian tugas membuat dan menerjemahkan kalimat pasif
dan segera memberikan koreksi pada kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa, (3) mahasiswa
diharapkan belajar tidak hanya dari buku yang dipakai dalam perkuliahan, (4) mahasiswa
diharapkan lebih sering mengaplikasikan penggunaan kalimat pasif dalam percakapan bahasa
Jepang, (5) mahasiswa hendaknya mempelajari materi sebelum perkuliahan dan pelajaran yang
sudah didapat di perkuliahan hendaknya diulang kembali secara rutin.
Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Kalimat Pasif
-
Pag
e12
ABSTRAK
Nanda Mirah Rizki. 2012. Efektivitas Media Permainan Kartu Huruf Nani Dalam
Meningkatkan Penguasaan Membaca Huruf Katakana (Studi eksperimen pada siswa kelas X
SMAN I Dramaga Bogor tahun ajaran 2011/2012). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa
Jepang, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Pembelajaran huruf merupakan salah satu kendala yang dialami oleh siswa SMA dalam
mempelajari bahasa Jepang, terutama huruf katakana. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis
untuk mengajarkan huruf katakana dengan menggunakan media permainan kartu huruf Nani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas media permainan kartu
huruf Nani dalam meningkatkan penguasaan membaca huruf katakana pada siswa kelas X
SMAN I Dramaga Bogor tahun ajaran 2011/2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa SMAN I Dramaga Bogor, dan sampel penelitian berjumlah 50 orang
siswa. 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan 25 siswa sebagai kelas kontrol. Penelitian
dilakukan sebanyak empat kali pertemuan di kelas eksperimen dan empat kali pertemuan di
kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (pre-test dan post-test)
penguasaan huruf katakana sebanyak 35 soal. Selain itu, digunakan juga instrumen berupa
angket yang berisi 10 pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, hasil tes kemampuan penguasaan membaca huruf
katakana pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 82,52. Sedangkan hasil tes
kemampuan penguasaan membaca huruf katakana pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata
67,24. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran katakana dengan menggunakan media
permainan kartu huruf Nani lebih efektif dibandingkan dengan tanpa menggunakan media
permainan kartu huruf Nani.
Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa permainan kartu huruf Nani
dapat meningkatkan hasil belajar membaca huruf katakana, menumbuhkan minat dan motivasi
belajar siswa dikarenakan adanya sistem permainan yang menggabungkan kompetisi individu
dan kelompok serta sistem perolehan poin dan penghargaan pada setiap minggunya.
Kata Kunci : media pembelajaran, media permainan, permainan kartu huruf nani,
katakana.
-
Pag
e13
ABSTRAK
NORMA GESITA. 2012. Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Kalimat Bahasa Jepang
Mahasiswa Semester Tiga Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini berjudul Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Kalimat Bahasa Jepang Mahasiswa Semester Tiga Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan pengamatan penulis mengenai kesalahan pembelajar bahasa dalam mempelajari bahasa kedua.
Banyak teori yang mengatakan bahwa interferensi bahasa pertama merupakan faktor yang
sangat berpengaruh pada pembelajar tingkat menengah awal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pengaruh bahasa Indonesia
serta jenisnya terhadap kalimat bahasa Jepang mahasiswa semester tiga Tahun Ajaran
2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Korpus data
adalah sampel purposif dari hasil UTS sakubun mahasiswa semester tiga tahun ajaran
2010/2011 Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta beserta terjemahan bahasa Indonesia menurut responden dan angket.
Dari hasil analisis korpus data yang digunakan dalam penelitian ini, penulis dapat
menyimpulkan bahwa: (1) Pengaruh bahasa Indonesia tidak berdampak terlalu besar pada
kalimat bahasa Jepang mahasiswa Semester III Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa
Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Dari seluruh sampel, hanya
terdapat 10 kalimat yang mendapatkan pengaruh dari bahasa Indonesia. Jenis dampaknya
adalah dari segi gramatika, leksikon dan pragmatik. (2) Faktor yang mempengaruhi dibagi ke
dalam dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti kemampuan berbahasa
Jepang mahasiswa dan kurangnya interaksi dengan penutur asli bahasa Jepang. Adapun faktor
eksternal seperti perbedaan sistem bahasa Indonesia dan Jepang, perbedaan budaya antara
Indonesia dan Jepang, serta masukan dari teman atau senpai yang kurang tepat.
Kata kunci : pengaruh, bahasa Indonesia, kalimat, bahasa Jepang
-
Pag
e14
ABSTRAK
Nur Aprilianah Sari. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Fukujoshi Mo, Sae dan Made pada
Mahasiswa Pembelajar Bunpou 6 Tahun Ajaran 2010/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini ditemukan melalui pengamatan penulis di lapangan,
bahwa mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menggunakan fukujoshi mo,
sae dan made yang mempunyai kemiripan fungsi dan ada kalanya dapat saling menggantikan.
Hal itu menimbulkan kesalahan dalam penggunaannya, sehingga menghambat kelancaran
komunikasi dan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Jepang dengan baik dan benar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesalahan penggunaan fukujoshi
mo, sae dan made serta bentuk kesalahan yang dilakukan, dan faktor penyebab terjadinya
kesalahan penggunaan fukujoshi mo, sae dan made oleh mahasiswa pembelajar Bunpou 6 tahun
ajaran 2010/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data
diambil dari instrumen penelitian tes dan angket yang diberikan kepada mahasiswa pembelajar
Bunpou 6 tahun ajaran 2010/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Jakarta.
Dari hasil analisis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, penulis dapat
menyimpulkan bahwa: (1) Tingkat kesalahan pada penggunaan khusus fukujoshi mo termasuk
kategori sedang sebesar 61,73% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada penggunaan fukujoshi
mo yang menekankan jumlah yang banyak/berlebihan, tingkat kesalahan penggunaan khusus
fukujoshi sae termasuk kategori rendah sebesar 19,61% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada
penggunaan fukujoshi sae yang menunjukkan persyaratan minimal dengan pengandaian negatif
~nakereba, , tingkat kesalahan penggunaan khusus fukujoshi made termasuk kategori cukup rendah sebesar 41,16% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada penggunaan fukujoshi
made yang menegaskan suatu kutipan contoh yang melampaui batas/lingkup rasional dengan
kemungkinan rendah kombinasi keterkejutan berpasangan, dan tingkat kesalahan penggunaan gabungan fukujoshi di mana fukujoshi tersebut dapat saling menggantikan
termasuk kategori cukup tinggi sebesar 67,01% dengan tingkat kesalahan tertinggi pada
penggunaan yang dapat dipertukarkan antara fukujoshi mo yang menunjukkan negasi terhadap
hal pun tidak dan sae yang menegaskan hal terendah sekalipun di mana keduanya menegaskan pada hal minimal yang kurang dari atau di bawah harapan (kontradiksi). (2)
Bentuk kesalahan yang dilakukan tidak hanya pada pemilihan partikel, tetapi juga pada
peletakkan partikel dan pembentukan kata yang diikuti partikel dalam kalimat, sehingga
menimbulkan kesalahan global pada makna kalimatnya. Pada kesalahan pemilihan partikel,
kesalaan tertinggi pada penggunaan partikel yang dapat saling menggantikan antara mo/sae
yang menekankan hal di bawah dugaan/harapan (kontradiksi) dan mo/made yang menekankan
hal melebihi dugaan/harapan, kesalahan peletakkan partikel tertinggi ditemukan pada letakkan
bukan pada kata yang seharusnya ditekankan (ame mo, bukan kyoo mo, itta koto made, bukan
haha made, dan ii sae, bukan tenki sae), kesalahan pembentukan dalam kalimat tertinggi
ditemukan pada pembentukan kata yang akan ditekankan dengan partikel mo/sae yang
menunjukkan hal terendah (tatte mo/sae, bukan tatsu koto mo/sae) dan pada pembentukan
kalimat persyaratan minimal dengan penggunaan sae, dan kesalahan global tertinggi ditemukan
pada penggunaan mo yang diletakkan bukan pada kata yang sebenarnya ditekankan (ame mo,
bukan kyoo mo), sehingga mengubah makna kalimatnya. (3) Faktor yang berpotensi
-
Pag
e15
mempengaruhi terjadinya kesalahan penggunaan fukujoshi mo, sae dan made, antara lain:
pemahaman mahasiswa yang kurang dan pola belajar mahasiswa yang kurang baik, materi
pembelajaran yang sulit, kurangnya variasi media dan metode pengajaran yang melibatkan
mahasiswa secara aktif, latihan, sarana dan sumber belajar, serta ketidaktepatan waktu
pemberian feedback. (4) Solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan
penggunaan fukujoshi mo, sae dan made adalah pengajar lebih memikirkan urutan pengajaran
dan pemberian penekanan pada materi yang sulit, cara mengajar agar kegiatan belajar lebih
melibatkan mahasiswa secara aktif, memotivasi mahasiswa untuk aktif menggunakan fukujoshi
dalam percakapan dan karangaan dengan pemberian tugas misalnya, dan segera memberikan
koreksi apabila ditemukan kesalahan, selain itu mahasiswa harus lebih aktif dalam belajar,
lebih mendalami materi dari sumber belajar lain, memperbaiki pola belajar yang kurang baik,
dan lebih berani mempraktekkan apa yang telah dipelajari dalam percakapan maupun karangan.
Kata kunci: analisis kesalahan, fukujoshi mo, sae dan made
-
Pag
e16
ABSTRAK
Nurfitriani Nuriman. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Jidoushi dan Tadoushi
Berpasangan dalam Kalimat Percakapan pada Mahasiswa Tingkat II Jurusan Bahasa Jepang
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi,
Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi, faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kesalahan, serta solusi yang dapat digunakan untuk menghindari
kesalahan dalam menggunakan kalimat percakapan jidoushi dan tadoushi berpasangan oleh
mahasiswa tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yang menggambarkan dan memaparkan permasalahan dengan melakukan
pengumpulan data melalui tes dan angket.
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan kategori tingkat kesalahan penggunaan
jidoushi dan tadoushi berpasangan pada kalimat percakapan yang dilakukan mahasiswa tingkat
II Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Jakarta termasuk kategori tingkat kesalahan sedang. sedangkan tingkat kesalahan paling
tinggi yang dilakukan oleh mahasiswa terletak pada kesalahan penggunaan jidoushi sebesar
57,55%, kemudian kesalahan penggunaan tadoushi sebesar 50,38%, dan kesalahan penggunaan
partikel penghubung jidoushi dan tadoushi berpasangan sebesar 44,26%.
Berdasarkan penyebab kesalahan penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan pada
kalimat percakapan yang dilakukan mahasiswa tingkat II Tahun Ajaran 2011/2012 Jurusan
Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta, kesalahan tertinggi
disebabkan oleh faktor penguasaan bahasa Jepang mahasiswa yang belum memadai sebanyak
53,44%, diikuti oleh faktor-faktor lain di luar faktor pengaruh bahasa ibu terhadap bahasa
Jepang responden dan faktor penguasaan bahasa Jepang responden yang belum memadai
sebanyak 27,51%, faktor adanya pengaruh bahasa ibu dan faktor penguasaan bahasa Jepang
mahasiswa yang belum memadai sebanyak 19,04%, dan faktor adanya pengaruh bahasa ibu
terhadap bahasa Jepang responden sebanyak 1,70%.
Solusi yang dapat digunakan oleh dosen untuk mengurangi kesalahan mahasiswa dalam
menggunakan jidoushi dan tadoushi berpasangan pada kalimat percakapan diantaranya dengan
cara menggunakan metode, teknik serta media pengajaran yang sesuai agar mahasiswa dapat
mengerti dengan baik perbedaan penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan. Sedangkan
agar materi jidoushi dan tadoushi berpasangan tidak lagi dianggap sebagai materi yang sulit,
pengajar diharapkan dapat mengajarkan materi jidoushi dan tadoushi berpasangan secara detail
dan dapat memberikan rumus penggunaan jidoushi dan tadoushi berpasangan yang mudah
dimengerti oleh mahasiswa.
Sedangkan, solusi yang dapat digunakan oleh mahasiswa menghindari kesalahan dalam
menggunakan jidoushi dan tadoushi berpasangan pada kalimat percakapan diantaranya adalah
dengan lebih banyak mempelajari buku-buku mengenai jidoushi dan tadoushi berpasangan
ataupun menggunakan media lain seperti seperti internet, drama dan lagu. Selain itu mahasiswa
diharapkan untuk mempraktikkan jidoushi dan tadoushi berpasangan dalam percakapan sehari-
hari baik dengan teman, pengajar dan juga dengan native speaker sehingga dapat terbiasa
dengan jidoushi dan tadoushi berpasangan dan dapat membedakan konteks penggunaannya
dengan baik.
Kata kunci: Analisis kesalahan, jidoushi dan tadoushi berpasangan, kalimat percakapan
-
Pag
e17
ABSTRAK
Nursobah Maulidah. 2011. Efektivitas Teknik Permainan Hashi dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik karena tata bahasa dan huruf yang banyak dan berbeda, salah satunya adalah huruf hiragana. Bagi pemelajar asing khususnya pemelajar Indonesia huruf hiragana termasuk sulit dikarenakan jumlahnya yang banyak serta cara penulisan dan membaca yang sulit. Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk mempermudah mempelajarinya, salah satunya yakni dengan belajar melalui teknik permainan hashi.
Penelitian yang berjudul "Efektivitas Teknik Permainan Hashidalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Huruf Hiragana" ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) untuk mengetahui efektivitas teknik permainan hashi dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana siswa kelas X SMA Pusaka 1 Jakarta; 2) untuk mengetahui manfaat permainan hashi dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana siswa kelas X SMA Pusaka 1 Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Pusaka 1 Jakarta, dan sampel penelitiannya yakni kelas X-3 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X-4 sebagai kelas kontrol. Selain itu digunakan instrumen berupa angket berisi 20 pertanyaan.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 36,67 dan kelas eksperimen sebesar 41,67. Kemudian setelah dilakukan treatment terhadap kelas eksperimen serta metode Ekspositori terhadap kelas kontrol nilai rata-rata kelas menjadi naik yakni 64 untuk kelas kontrol dan 90,17 untuk kelas eksperimen. Setelah dilakukan Uji-t diketahui bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (11,79>2,00), dengan demikian Ho ditolak dan Hk diterima sehingga dapat diketahui bahwa terdapat efektivitas teknik permainan Hashi terhadap pembelajaran di dalam kelas eksperimen dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana. Berdasarkan pengolahan data angket, diketahui bahwa seluruh siswa sampel (93,33%) menyukai bahasa Jepang dan setengah (50%) siswa berpendapat bahwa bahasa Jepang sulit untuk dipelajari seperti huruf hiragana. Kemudian seluruh siswa (96,67%) berpendapat bahwa media permainan Hashi menyenangkan serta dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis huruf hiragana.
Solusi untuk guru adalah lebih banyak memberikan tes membaca dan menulis hiragana, serta memberikan pengajaran dengan menggunakan media yang dapat menunjang kemampuan belajar siswa.. Kata kunci : efektivitas, teknik permainan hashi, hiragana
-
Pag
e18
ABSTRAK
NURUL MAULIDIA. 2012. Penggunaan Teknik Mencatat Mind Map terhadap Hasil Belajar
Mata Kuliah Nihonshi pada Mahasiswa Semester 2 Tahun Ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa
Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Dalam mempelajari sejarah, termasuk Nihonshi, diperlukan ingatan yang kuat.
Beberapa faktor yang menentukan kekuatan daya ingat seseorang adalah: bawaan sejak lahir,
pendidikan, usia, gizi dan kesehatan, serta keterampilan mengingat. Keterampilan mengingat
diantaranya adalah mencatat efektif, termasuk teknik mencatat mind map. Mind map
memungkinkan pembelajar Nihonshi membuat peta pikirannya mengenai pembabakan sejarah
Jepang, dan bentuknya yang bercabang-cabang memperjelas hubungan antar kata kunci
sehingga mempermudah si pembuat mid map untuk mengingat kembali apa yang ia catat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan teknik
mencatat mind map dalam mata kuliah Nihonshi pada mahasiswa semester 2 tahun ajaran
2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan 23 mahasiswa semester 2
tahun ajaran 2010/2011 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta sebagai sampel.
Dari hasil penelitian diperoleh: Hasil pengujian regresi membentuk persamaan garis
regresi linier Y= 78,912+0,018X, maka variabel teknik mencatat mind map (X) memiliki
pengaruh positif terhadap hasil belajar mata kuliah Nihonshi mahasiswa semester 2 Jurusan
Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta (Y) dengan koefisiensi
sebesar 0,018. Nilai Fhitung dari hasil analisis data sebesar 0,121 dan taraf signifikan 0,05
menunjukkan Ftabel sebesar 3,42 diketahui bahwa Fhitung lebih kecil dari Ftabel (0,121 < 3,42),
maka disimpulkan bahwa konstribusi teknik mencatat mind map (X) terhadap hasil belajar mata
kuliah Nihonshi mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta (Y) tidak signifikan. Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai
R2 sebesar 0,006, yang berarti teknik mencatat mind map (X) berpengaruh terhadap hasil
belajar mata kuliah Nihonshi mahasiswa semester 2 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Jakarta (Y) sebesar 0,6% sedangkan sisanya sebesar 99,4% dapat
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Kata kunci : teknik mencatat, mind map, sejarah, Nihonshi
-
Pag
e19
ABSTRAK
Rizka Agustina. 2012. Analisis Kemampuan Pemahaman dan Penggunaan Fukushi pada
Mahasiswa Tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta.
Dalam gramatika bahasa Jepang fukushi adalah kata yang dipakai untuk menerangkan
yoogen.Fukushi ada banyak jenisnya, namun yang biasa dikenal secara umum ada tiga jenis
fukushi, fukushi tersebut adalah jootai no fukushi, teido no fukushi dan chinjutsu no fukushi.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang jelas tentang pengetahuan dan
kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata fukushi serta faktor yang mempengaruhi
tingkat kemampuan mahasiswa dalam penggunaan fukushi, terutama mahasiswa tingkat II
jurusan bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Dari hasil penelitian ini, melalui instrumen tes, diketahui bahwa Kemampuan
mahasiswa tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta dalam pemahaman
materi fukushi baik arti ataupun jenisnya secara teoritis tergolong kurang, dengan besar
persentase 43.75%. Kemampuan mahasiswa tingkat II Jurusan Bahasa Jepang Universitas
Negeri Jakarta dalam penggunaan kelas kata fukushi yang sesuai aturan kaidah yang ada dalam
satu kalimat pun masih tergolong kurang, dengan besar persentase 48.25%. Dalam angket yang
diajukan kepada mahasiswa sebagian besar menyatakan bahwa materi tentang kelas kata
fukushi ini agak sulit, dengan besar persentase 75%. Penyebab kesulitan pada materi ini
sebagian besar adalah ketidaktahuan teori dasar fukushi sehingga banyak yang tidak mengenal
jenis dan kaidah penggunaan fukushi.
Dalam hal ini dapat juga disimpulkan beberapa saran yang bisa dijadikan solusi yang
diperoleh dari tanggapan para responden, yaitu : (1)Pengenalan gramatika bahasa jepang dan
sedikit pemusatan materi pada fukushi di awal semester. (2)Kaidah penggunaan fukushi
diterapkan dalam semua pembelajaran kejepangan yang berhubungan. (3)Pengajar diharapkan
peduli terhadap tingkat kemampuan mahasiswa dan melakukan tindak lanjut untuk
memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran mengenai fukushi. (4)Menggunakan media
pembelajaran lain selain buku teks, misalnya buku-buku refrensi lain tentang fukushi.
(5)Mahasiswa harus berinsiatif untuk mengembangkan strategi pembelajaran.
Kata kunci : Analisis Kemampuan; Fukushi; Jootai; Teido; Chinjutsu; Bahasa Jepang.
-
Pag
e20
ABSTRAK
Septian Pradipta. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe SAVI
(Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual) dalam Pengajaran Kaiwa Pada Mahasiswa
Semester 2 Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa
Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Setiap manusia memiliki kecenderungan sendiri-sendiri untuk memasukkan informasi
ke dunia internal (otak) untuk diproses. Ada yang cenderung visual, ada yang Auditori, adapula
yang kinestetik/somatis. Kecenderungan ini bawaan dari lahir dan sifatnya bisa berubah sejalan
dengan perkembangan usia dan lingkungan. Pada umumnya kinestetik/Somatis yang dominan
pada masa kanak-kanak akan sedikit demi sedikit berkurang dan berimbang dengan visual dan
Auditori. Dengan model pembelajaran SAVI ini diharapkan siswa mampu mengoptimalkan
semua inderanya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan juga dapat tercapai dengan maksimal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas model pembelajaran
kooperatif tipe SAVI dalam pengajaran kaiwa pada mahasiswa semester 2 bahasa Jepang
Universitas Negeri Jakarta
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen quasi dengan desain
one group pretest dan posttest true experimental. Populasi pada penelitian ini adalah
mahasiswa kelas B Reguler Universitas Negeri Jakarta, dan sampel penelitian berjumlah 17
orang siswa. Penelitian dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini berupa tes (pre-test dan post-test) dalam bentuk roleplay. Selain itu,
digunakan juga instrumen berupa angket yang berisi 20 pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pretest 27,39. Sedangkan
nilai rata-rata posttest adalah 90,20. Nilai thitung yang diperoleh adalah 2,66 sedangkan nilai ttabel
adalah 2,03 untuk derajat db = 5% dan 2,73 untuk derajat db = 1%. Karena thitung yang
diperoleh lebih besar dari nilai ttabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
penggunaan model kooperatif tipe SAVI dalam pengajaran kaiwa pada mahasiswa semester 2
bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa pengajaran kaiwa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI lebih efektif dengan nilai rata-
rata normalized gain sebesar 0,96.
Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe SAVI dapat meningkatkan hasil belajar kaiwa, memudahkan siswa dalam
memahaminya karena pembelajaran dilakukan bersama teman sebaya sehingga proses belajar
menjadi menyenangkan. Siswa juga termotivasi dalam mempelajari mata kuliah lain.
Kata Kunci : model pembelajaran, kooperatif tipe SAVI, kaiwa
-
Pag
e21
ABSTRAK
Septri Puspitasari. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Kara, Node dan Tame Ni yang
Menyatakan Hubungan Sebab Akibat pada Mahasiswa Semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Bahasa Jepang,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Dalam mempelajari bahasa Jepang, pembelajar dihadapkan pada berbagai kesulitan yang
menimbulkan kesalahan. Salah satu kesalahan yang dialami mahasiswa adalah kesalahan penggunaan
ungkapan yang menyatakan hubungan sebab akibat.
Penelitian yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Kara, Node dan Tame Ni yang Menyatakan Hubungan Sebab Akibat pada Mahasiswa Semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012 ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesalahan penggunaan kara, node dan tame ni yang dilakukan oleh mahasiswa semester 6
Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi pada penelitian
ini adalah mahasiswa semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012, dan sampel penelitiannya berjumlah 20 orang mahasiswa semester 6
Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes sebanyak 19 butir soal, 6 butir soal pilihan, 6
butir soal benar-salah, 4 butir soal penggunaan kara dan node, dan 3 butir soal uraian. Selain itu
digunakan juga instrumen berupa angket berisi 20 pertanyaan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kesalahan yang dilakukan mahasiswa
semester 6 Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Tahun Ajaran
2011/2012 adalah kesalahan pada unsur makna, gramatika, fungsi dan waktu penggunaan masing-
masing ungkapan.
Faktor penyebab kesalahan adalah faktor strategi belajar penyebab kesalahan penggunaan kara,
node dan tame ni adalah cara belajar mahasiswa yang kurang efektif, kurangnya aktifitas mahasiswa di
dalam kelas dan sumber belajar yang tidak bervariasi. Sedangkan, faktor teknik pengajaran adalah
kurang feedback dari dosen dan metode pembelajaran dan sumber belajar yang kurang bervariasi.
Kata kunci : sebab akibat, kara, node, tame ni
-
Pag
e22
ABSTRAK
Rr. Dinda Mustika Rini. 2012. Efektivitas Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Jepang Siswa Kelas X Teknik Komputer Jaringan SMK
Muhammadiyah 01 Bekasi Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa
Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Media pembelajaran memiliki pengertian sebagai sebuah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Media juga merupakan bagian yang sangat penting dalam
dunia pengajaran. Penggunaan media yang tepat dapat mempermudah siswa dalam memahami
materi yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencoba menerapkan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan permainan monopoli sebagai media
pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang siswa kelas X TKJ SMK
Muhammadiyah 01 Bekasi. Selain itu untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajaran terhadap hasil belajar bahasa
Jepang siswa kelas X TKJ SMK Muhammadiyah 01 Bekasi. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah true experimental atau yang biasa disebut dengan eskperimen murni
dengan desain penelitian true experimental design dengan bentuk pretest posttets control group design yaitu eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh adanya
perlakuan (treatment) dengan menggunakan dua kelompok, kelompok yang diberi perlakuan
disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol. Selanjutnya sebelum perlakuan diberikan, kelas eksperimen dan kelas kontrol
diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan di kelas tersebut sama atau berbeda. Kemudian
setelah itu, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan, yakni pembelajaran bahasa Jepang
dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media pembelajarannya, sedangkan pada
kelas kontrol menggunakan papan tulis sebagai media pembelajarannya. Setelah perlakuan
diberikan, dilanjutkan dengan pemberian posttest pada kedua kelas. Dari hasil tes tersebut
diketahui bahwa, rata-rata skor pada kelas eksperimen sebesar 83,3 sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 74,5. Hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen yang mendapat perlakuan
berupa pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan permainan monopoli sebagai media
pembelajaran mendapat hasil rata-rata lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Hasil nilai thitung dari post-test adalah 1,64. Pada taraf signifikasi 5% diperoleh ttabel sebesar 2,02 dan pada taraf
signifikasi 1% diperoleh ttabel sebesar 2,71. Dari uji nilai t diketahui nilai thitung < ttabel. Artinya
bahwa Hk (hipotesis kerja) ditolak dan Ho (hipotesis awal) diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar bahasa
Jepang antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Meskipun permainan monopoli kurang
efektif untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Jepang siswa kelas eksperimen, tanggapan
siswa terhadap penggunaan permainan monopoli sangatlah baik. Hal ini dibuktikan dengan
jawaban siswa terhadap kuesioner yang diberikan dan lebih dari setengah siswa setuju bahwa
permainan monopoli yang digunakan sebagai media pembelajaran membuat siswa ikut aktif
dan meningkatkan semangat serta minat siswa dalam belajar bahasa Jepang.
Kata Kunci: Permainan monopoli, media pembelajaran, hasil belajar, efektivitas
-
Pag
e23
ABSTRAK
Rizka Fitriasari Santosa. 2012. Efektivitas Model Top-down dalam Pembelajaran Choukai
(Studi Eksperimen terhadap Mahasiswa Semester IV Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka). Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa
jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Pembelajaran menyimak dalam bahasa Jepang (choukai) dan bahasa kedua lainnya
memiliki beberapa kesulitan-kesulitan yang menjadi kendala siswa dalam mempelajari choukai.
Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menerapkan model top-down dalam
pembelajaran choukai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas penggunaan model
top-down dalam pembelajaran choukai pada mahasiswa semester IV jurusan Pendidikan
Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta Selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true experimental. Populasi pada
penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, dan sampel penelitian berjumlah 23 orang siswa, 10 siswa
sebagai kelas Kontrol dan 23 siswa sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini dilakukan
sebanyak empat kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
(pretest dan posttest) dan angket.
Berdasarkan hasil pengolahan data tes, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen
sebesar 8,68 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 6,45. Dari nilai rata-rata tersebut diperoleh
nilai thitung sebesar 4,26, sedangkan untuk nilai ttabel dengan db= 21 pada 5% sebesar 2,08 dan
pada 1% sebesar 2,83. maka thitung lebih besar dari ttabel . Sehingga dapat disimpulkan bahwa
adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Serta berdasarkan
hasil normalized gain kelas eksperimen sebesar 0,68 yang masuk pada kriteria efektif.
Berdasarkan hasil pengolahan data angket, diketahui bahwa model top-down dapat
memudahkan siswa dalam memahami teks lisan yang diperdengarkan dan mengatasi kesulitan
siswa dalam pembelajaran choukai.
Kata kunci : model top-down, pembelajaran, choukai.
-
Pag
e24
ABSTRAK
Shabila Arben. 2012. Analisis Kesalahan dalam Penggunaan Shieki pada Mahasiswa
Semester 4 Tahun Ajaran 2011/ 2012 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri
Jakarta. Skripsi. Jurusan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Istilah shiekidalam Bahasa Jepang adalah merupakan salah satu bentuk kata kerja yang bermakna menyuruh atau membuat seseorang untuk melakukan suatu aktifitas.
Terdapat banyaknya jenis shieki serta tata cara penggunaannya, terkadang menimbulkan kesulitan tersendiri pada saat mempelajarinya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester
4 tahun ajaran 2011/2012 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta dalam
menggunakan shieki beserta faktor penyebab dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesalahan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif.
Berdasarkan hasil instrumen penelitian tingkat kesalahan yang dilakukan oleh
mahasiswa semester 4 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta tahun ajaran
2011/2012 dalam penggunaan shieki transitif yaitu sebesar 38,05% termasuk ke dalam kategori "cukup rendah". Sedangkan tingkat kesalahan penggunaan kalimat shieki intransitif yaitu sebesar 44,55% (45%) termasuk ke dalam kategori "sedang". Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kesalahan penggunaan shieki adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain kurangnya pemahaman mengenai bentuk-
bentuk perubahan shieki baik itu kata kerja dan kata sifat, serta kurangnya pemahaman tentang makna-makna shieki, dan aktifitas serta cara belajar siswa. Faktor eksternal adalah media ajar yang kurang efektif dan materi ajar yang sulit.
Solusi yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam penggunaan shieki
antara lain (1) mempelajari ulang materi shiekiyang telah diajarkan agar materi bertahan lama, (2) menggunakan buku-buku lain, sebagai media pendamping
buku teks, (3) melakukan latihan percakapan secara berkala dengan native speaker, sehingga
dapat mengetahui penggunaan shieki secara lebih rinci dan menghindari terjadinya kesalahan yang berkelanjutan, (4) penjelasan secara rinci mengenai shiekibaik itu dari segi perubahan kata kerja, penggunaan partikel, makna shieki, serta penggunaan khususnya.
Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Shieki.
-
Pag
e25
ABSTRAK
NIA SESAR, 2012. Efektifitas Penggunaan Teknik Diskusi Sebagai Kegiatan Awal
Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengarang (Penelitian
Eksperimen pada Mahasiswa Tingkat 2 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta).
Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Jakarta.
Mata Kuliah Sakubun (Mengarang) sering dianggap matakuliah yang paling sulit baik
bagi pembelajar maupun bagi pengajar. Pembelajar umumnya merasa kesulitan, karena dalam
matakuliah ini dituntut untuk bias mengaplikasikan seluruh materi kebahasaaan mulai dari
penguasaan pola kalimat, kosakata dan huruf Kanji ketika menuangkan suatu ide dan
gagasannnya secara tertulis dalam karangan bahasa Jepang. Diperlukan variasi teknik
pembelajaran yang dapat membantu para pembelajar bahasa Jepangdalam menulis sebuah
karangan dan dapat memberikan kesempatan pada pembelajar untuk saling bertukar pendapat
dan saling belajar satu sama lain. Adapun teknik yang akan dijadikan sebagai sarana dalam
pembelajaran mengarang (sakubun), oleh penulis adalah teknik diskusi. Teknik diskusi adalah
karena melalu diskusi semua mahasiswa terdorong untuk melakukan persiapan dengan
membuka kamus atau referensi lainnya, sebagai bahan diskussi baik pengetahuan bahasa
Jepang mapuun cara menuangkan ide dan gagasan dalam karangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik diskusi,
mengetahui efektivitas penggunaan teknik diskusi dan bagaimana tanggapan mahasiswa
terhadap penggunaan teknik diskusi sebagai kegiatan awal pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam melarang, Sample dalam penelitian ini adalah manasiswa
semester 3 (95) kelas non regular berjumplah 20 rg.
Penelitian ini menggunakan metode pre-experomentagl design dengan desain one shot
case only. Berdasarkan ini menggunakan hasil analisa data dapat dilihat dari nilai-nilai
kemampuan mengarang mahasiswa. Sebelum diberi teknik diskusi (non treatment) nilai rata-
rata mahasiswa sebesar 81.62% Sedangkan setelah diberi teknik diskusi (treatment) nikai rata-
rata makasiswa sebesar 86.81. Diketahui nilai t hitung sebear 2,79 dengan db 36 lebih besar
dari dari t table 5% = 2,02 dan t table 1 % = 2,71. Karena nilai thitung sebesar thitung>ttabel
maka Hk diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat efektifitas penggunaan
teknik diskusi sebagai kegiatan awal pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam mengarang.
Kata kunci:teknik diskusi, sakubun, mengarang