abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-kebijaksanaan-conduct... ·...

24
Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 243 Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung Oleh Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar dan penerapan kebijaksanaan perusahaan pada industrifotografi di Kota Bandar Lampung serta pengaruhnya terhadap kinerja usaha. Alat analisis menggunakan indeks herfindal dan market share untuk mengukur struktur pasar, analisis korelasi untuk mengukur hubungan antara struktur pasar (market structure) dengan capaian target penerapan kebijaksanaan perusahaan (conduct), dan analisis regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh capaian target penerapan kebijaksanaan perusahaan terhadap kinerja usaha.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Struktur pasar industri fotografi di Kota Bandar Lampung termasuk dalam pasar persaingan monopolistik dengan besaran Indeks Herfindhal = 0,06103 mendekati 0;(2). Struktur pasar berkorelasi rendah terhadap capaian target penerapan kebijaksanaan harga Rxy<0,5), dan (3). Capaian target penerapan kebijaksanaan perusahaan ((kebijaksanaan harga, kebijaksanaan produk, kebijaksanaan pemasaran dan promosi, kebijaksanaan layanan kepada konsumen)berpengaruh positip signifikan terhadap kinerja usaha. Kata Kunci: Struktur Pasar(Market Structure). Kebijaksanaan (Conduct), Kinerja Usaha (Performance). Conduct And Its Effect On Performance Company In Photography Industry In Bandar Lampung City By Muhiddin Sirat, Imam Awaluddin, Shandi Farizki Abstract This study aims to analyze the market structure and application of company policies in the photography industry in Bandar Lampung City and their effects on business performance. The analysis tool uses Herfindal index and market share to measure market structure, correlation analysis to measure the relationship between market structure with the achievement of the target of implementing company policy (conduct), and multiple linear regression analysis to measure the effect of the target achievement of the implementation of company policy on performance business. The results showed that: (1). The structure of the photography industry market in Bandar Lampung City is included in the monopolistic competition market with the magnitude of Herfindhal Index = 0.06103 approaching 0; (2). The market structure has a low correlation with the achievement of the target of applying price policy R xy <0.5), and (3). Achievement targets for the implementation of company policies ((pricing policies, product policies, marketing and promotion policies, service policies for consumers) have a significant positive effect on business performance. Keywords: Market Structure. Conduct, Business Performance.

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 243

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja

(Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Oleh

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar dan penerapan

kebijaksanaan perusahaan pada industrifotografi di Kota Bandar Lampung serta pengaruhnya terhadap kinerja usaha. Alat analisis menggunakan indeks herfindal dan market share untuk mengukur struktur pasar, analisis korelasi untuk mengukur hubungan antara struktur pasar (market structure) dengan capaian target penerapan kebijaksanaan perusahaan (conduct), dan analisis regresi linier berganda untuk mengukur pengaruh capaian target penerapan kebijaksanaan perusahaan terhadap kinerja usaha.Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1). Struktur pasar industri fotografi di Kota Bandar Lampung termasuk dalam pasar persaingan monopolistik dengan besaran Indeks Herfindhal = 0,06103 mendekati 0;(2). Struktur pasar berkorelasi rendah terhadap capaian target penerapan kebijaksanaan harga Rxy<0,5), dan (3). Capaian target penerapan kebijaksanaan perusahaan ((kebijaksanaan harga, kebijaksanaan produk, kebijaksanaan pemasaran dan promosi, kebijaksanaan layanan kepada konsumen)berpengaruh positip signifikan terhadap kinerja usaha. Kata Kunci: Struktur Pasar(Market Structure). Kebijaksanaan (Conduct), Kinerja Usaha (Performance).

Conduct And Its Effect On Performance Company In Photography Industry In Bandar Lampung City

By

Muhiddin Sirat, Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Abstract This study aims to analyze the market structure and application of company

policies in the photography industry in Bandar Lampung City and their effects on business performance. The analysis tool uses Herfindal index and market share to measure market structure, correlation analysis to measure the relationship between market structure with the achievement of the target of implementing company policy (conduct), and multiple linear regression analysis to measure the effect of the target achievement of the implementation of company policy on performance business. The results showed that: (1). The structure of the photography industry market in Bandar Lampung City is included in the monopolistic competition market with the magnitude of Herfindhal Index = 0.06103 approaching 0; (2). The market structure has a low correlation with the achievement of the target of applying price policy Rxy<0.5), and (3). Achievement targets for the implementation of company policies ((pricing policies, product policies, marketing and promotion policies, service policies for consumers) have a significant positive effect on business performance. Keywords: Market Structure. Conduct, Business Performance.

Page 2: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 244

Pendahuluan

Pengertian industri menurut

Lipezynski dalam Lincolin Arsyad

(2014: 4) adalah sejumlah

perusahaan yang memproduksi dan

menjual sejumlah produk yang

serupa, memanfaatkan teknologi

yang serupa dan mungkin juga

mengakses faktor produksi (input)

dari pasar faktor produksi yang

sama.Ditinjau dari segi banyaknya

tenaga kerja, Industri di Indonesia

dapat digolongkan kedalam

beberapa empat golongan,yaitu:

(1).Industri besar, memiliki jumlah

tenaga kerja 100 orang atau lebih,

(2).Industri sedang, memiliki jumlah

tenaga kerja antara 20–99 orang,

(3).Industri kecil, memiliki jumlah

tenaga kerja antara 5–19 orang, dan

(4). Industri rumah tangga, memiliki

jumlah tenaga kerja antara 1–4

orang (Badan Pusat Statistik , 2017).

Sektor Industri kecil dan

menengah saat ini memiliki peran

untuk menciptakan peluang usaha

bahkan telah menjadi tumpuan dan

harapan sebagian masyarakat demi

mengurangi pengangguran. Dilain

pihak dalam mengembangkan

industri kecil dan menengah di

Indonesia, para pelaku usaha masih

sering menghadapi kendala, antara

lain berupa keterbatasan modal,

tekhnologi produksi dan kapasitas

produksi, kemampuan manajemen

usaha, serta kendala dari segi

penguasaan pengetahuaan dan

informasi.

Sebagai bagian dari industri,

perusahaan-perusahaan dalam

industri kecil dan menengah

beragam, ada yang berusaha dalam

bidang produksi, usaha perda-

gangan, dan usaha jasa. Industri

jasa memiliki peran penting dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi

yang berkelanjutan dan mening-

katkan taraf hidup masyarakat

melalui perluasan lapangan usaha

dan memperluas kesempatan kerja,

mendorong pembangunan daerah,

meningkatkan pemerataan pen-

dapatan masyarakat, serta

mengentaskan masyarakat dari

kemiskinan. Secara rata-rata

besarnya kontribusi sektor jasa

(industri jasa) terhadap PDRB Kota

BandarLampung atas dasar harga

berlaku tahun 2010-2014 adalah

sebesar 0.34% per tahun dengan

tingkat pertumbuhan rata-rata

sebesar 12.44% pertahun (Badan

Pusat Statistik Kota Bandar

Lampung, 2017).

Page 3: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 245

Dalam konteks ekonomi kreatif,

sebagian dari industri jasa dapat di

kelompokkan ke dalam industri

kreatif, yaitu industri berbasis dari

ekonomi kreatif. Industri kreatif

adalah industri yang berasal dari

pemanfaatan kreativitas, keteram-

pilan serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta

lapangan pekerjaan melalui

penciptaan dan pemanfaatan daya

kreasi dan daya cipta individu

tersebut. Industri kreatif dibagi

menjadi 14 bidang, yaitu : arsitektur,

desain, fashion, film, video dan

fotografi, kerajinan, layanan

computer dan piranti lunak, music,

pasar dan barang seni, penerbit dan

percetakan, periklanan, permainan

inter aktif, riset dan pengembangan,

pertunjukan, serta televisi dan radio

(Kementrian Perdagangan RI, 2008).

Salah satu lapangan usaha

industri kreatif tesebut adalah film,

video dan fotografi. Seiring

peralihan teknologi kearah digital,

perlahan kegiatan fotografi mulai

dilirik menjadi lahan bisnis yang

digeluti saat ini. Hal tersebut tidak

lepas dari kepraktisan dan

kemudahan yang ditawarkan oleh

teknologi digital saat ini.Kemajuan

teknologi, khususnya dalam industri

fotografi yang terus berkembang,

menyebabkan banyak perusahaan

penyedia jasa fotografi membuat

pilihan konsumen menjadi semakin

beragam.

Industri jasa fotografi di kota

Bandar Lampung sendiri merupakan

industri yang berpotensi untuk

dikembangkan, mengingat Kota

Bandar Lampung sendiri merupakan

Ibukota Propinsi Lampung dan

letaknya strategis sehingga banyak

konsumen akan mencari jasa

fotografi ini untuk mengabadikan

momen mereka.

Terhitung tahun 2005 – 2018,

terdapat 20 perusahaan pengelolaan

jasa fotografi di Bandar Lampung

tersebar di berbagai wilayah di kota

Bandar Lampung (Badan Pusat

Statistik Kota Bandar Lampung,

2018).

Industri jasa fotografi memiliki

potensi untuk berkembang yang

diindikasikan peningkatan jumlah

permintaan/kebutuhan akanjasa

fotografi itu sendiri, seperti pass foto,

foto keluarga, foto wisuda,

prewedding, wedding serta

kebutuhan foto yang lainnya. Dilain

pihak perusahaan dalam industri

jasa fotografi ini masih memiliki

kendala yang dihadapi, antara lain

adalah selera konsumen yang

beragam, membutuhkan modal yang

Page 4: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 246

cukup besar, dan tingkat persaingan

usaha yang semakin ketat.

Struktur pasar (Market Structure)

menunjukan atribut yang

mempengaruhi sifat persaingan di

pasar. Unsur-unsur struktur pasar

dimaksud, terdiri dari : konsentrasi,

diferensiasi produk, hambatan

masuk ke pasar, struktur biaya, dan

tingkat pengaturan pemerintah.

Struktur pasar penting, karena

struktur pasar menentukan prilaku

perusahaan yang kemudian

menentukan kinerja industri (Jaya

Kirana, 2001).

Perilaku/kebijaksanaan (conduct)

perusahaan dalam industri

merupakan pola tanggap dan

penyesuaian perusahaan dalam

suatu industri/pasar untuk mencapai

tujuannya. Bentuk struktur pasar dari

suatu industri akan direspon oleh

perusahaan-perusahaan dalam

suatu industri tersebut melalui

berbagai kebijaksanaan perusahaan

(kebijaksanaan harga dan non

harga) dalam upaya mencapai

tujuan/kinerja perusahaan .Jika

perilaku/kebijaksanaan perusahaan

terlaksana dengan baik dan

bersesuaian dengan struktur pasar

yang dihadapinya, maka perusahaan

dalam industi akan mencapai

tujuannnya dengan baik pula. Oleh

karena itu kinerja industri merupakan

hasil pencapaian tujuan oleh semua

perusahaan dalam suatu

industri.Kirana Jaya(2001)

menjelaskan bahwa kinerja dalam

kaitan ekonomi memiliki banyak

aspek namun para ekonom

memusatkan pada tiga aspek pokok

yaitu efisiensi, kemajuan teknologi

dan keseimbangan dalam distribusi.

Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis Pengertian Industri

Industri dalam arti sempit adalah

kumpulan perusahaaan yang

menghasilkan produk sejenis

dimana terdapat kesamaan dalam

bahan baku yang digunakan, proses,

bentuk produk akhir, dan konsumen

akhir. Menurut Hasibuan (1994)

industri adalah kumpulan

perusahaan perusahaan yang

menghasilkan barang barang yang

Homogen, atau barang barang yang

mempunyai sifat saling

menggantikan yang sangat

erat.Dalam arti yang lebih luas,

industri dapat didefinisikan sebagai

kumpulan perusaahaan yang

memproduksi barang dan jasa

dengan elastisitas silang yang positif

dan tinggi (Kuncoro, 2007).

Page 5: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 247

Pengertian dan Tujuan Perusahaan

Dalam teori perusahaan,

Nurimansyah Hasibuan (1994)

menyatakan perusahaan tidak

ditempatkan sebagai organisasi

nyata, melainkan sebagai abstraksi

dari bisnis yang ideal. Perusahaan

dapat pula diartikan sebagai sebagai

organisasi nyata, dimana secara

legal terdapat pemilik dengan satu

atau lebih karyawan, karyawan

mendapat imbalan gaji dan pemilik

sebagai entrepreneur menerima

pendapatan yang tersisa atau

keuntungan.

Dalam model maksimisasi

keuntungan memandang makasi-

misasi keuntungan seolah-olah

merupakan satu-satunya tujuan

perusahaan. Dalam teori alternatif

tentang tujuan perusahaan,

keuntungan maksimum bukan satu-

satunyatujuan perusahaanserta

mengalami variasi dan berkembang

luas. Muhammmad Teguh (2013 :

12), menjelaskan bahwa ada tujuan

perusahaan dapat diringkas sebagai

berikut : (1). memaksimumkan

keuntungan, baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang,

(2).apresiasi modal atas investasi

harta perusahaan, (3).memaksimum

penjualan, (4).memaksimum

pertumbuhan perusahaan,

(5).Memaksimum andil perusahaan,

(6).Stabilitas harga, (7).Stabilitas

Output, (8).kepuasan, dan (8).tujuan

etika (mencipta kan manfaat sebagai

tanggungjawab sosial).

Dalam mempelajari perilaku

perusahaan dalam suatu industri,

sayogyanya berpijak pada

perkembangan tujuan dan variasi

tujuan perusahaan dalam

bisnis.Hasil pencapaian tujuan

perusahaan mencerminkan kinerja

perusahaan dalam industri, dan

kinerja industri merupakan hasil

pencapaian tujuan oleh semua

perusahaan dalam suatu industri.

Kebijaksanaan/Perilaku(Conduct)

perusahaan dalam industi

Perilaku Perusahaan dalam suatu

industri adalah pola tanggap dan

penyesuaian perusahaan dalam

suatu industri/pasar untuk mencapai

tujuannya. Howe dalam Muhammad

Teguh (2013: 24) mengelompokkan

kebijaksanaan/perilaku (conduct)

yang diterapkan perusahaan dalam

industrikedalam : (1). kebijaksanaan

harga (price policies), (2). Kebijak-

sanaan produk (product policies),

dan (3). kebijaksanaan penjualan

(sales policies).

Bentuk/Struktur pasar akan

menimbulkan kebijakan perusahaan

(Kebijakan harga dan non harga)

Page 6: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 248

yang berbeda pada masing-masing

bentuk pasar yang dihadapinya. Jika

perilaku/kebijaksanaan perusahaan

dalam industri bersesuaian dengan

struktur pasar yang dihadapinya,

maka perusahaandalam industi akan

mencapai tujuannnya

Struktur Pasar

Joe S Bain dalam Nurimasjah

Hasibuan (1994) mendefinisikan

struktur pasar sebagai karakteristik

organisasi pasar yang

mempengaruhi sifat kompentisi atau

persaingan dan harga didalam

pasar.

Hubungan Struktur Prilaku dan

Kinerja

Studi ilmu ekonomi industri

memperlihatkan antara struktur

pasar (market structure), perilaku

pasar (market conduct), dan kinerja

pasar (market performance) memiliki

hubungan keterkaitan yang sangat

erat. Struktur pasar menentukan

perilaku perusahaan industri, dan

perilaku perusahaan industri

menentukan keadaan kinerja

perusahaan dalam industri.Begitu

pula sebaliknya kinerja perusahaan

dalam industri menentukan struktur

pasar, dan struktur pasar

menentukan perilaku perusahaan

dalam industri/pasar (Muhammad

Teguh, 2013 : 22).

Tabel 1.Struktur Pasar dan Kondisi Pasar

Jenis Pasar Kondisi Pasar Monopoli murni Suatu perusahaan yang memiliki Suatu perusahaan

yang memiliki

Perusahaan yang dominan ( Persaingan murni)

50-100 persen dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat.

Oligopoli ketat

Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60-100 persen, kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan harga relatif mudah.

Oligopoli longgar Penggabungan empat perusahaan terkemuka yang memiliki 40 persen atau kurang dari pangsa pasar, kesepakatan mereka untuk mendapatkan harga sebenarnya tidak mungkin.

Persaingan monopolistik Banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki lebih dari10 persen pangsa pasar.

Persaingan murni Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar.

Sumber : Kirana Jaya, 2001.

Page 7: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 249

Struktur biasanya diukur dengan

rasio konsentrasi. Untuk

mendapatkan hipotesis terkait

hubungan antara struktur pasar,

prilaku dan kinerja pasar,

menggunakan asumsi dalam SCP

yaitu : (1). adanya hubungan yang

stabil dan adanya arah kausalitas

dari struktur-prilaku-kinerja, dan

(2).pendekatan SCP berawal dari

premis bahwa pengukuran kekuatan

pasar dapat dihitung dari data yang

tersedia.

Pengertian Fotografi

Fotografi adalah proses

melukis/menulis dengan

menggunakan media cahaya.

Sebagai istilah umum, fotografi

berarti proses atau metode untuk

menghasil kan gambar atau foto dari

suatu objek dengan merekam

pantulan cahaya yang mengenai

objek tersebut pada media yang

peka cahaya. Alat paling populer

untuk menangkap cahaya ini adalah

kamera, tanpa cahaya, tidak ada

foto yang bisa dibuat (Darwis Triadi,

2008).

Prinsip fotografi adalah

memfokuskan cahaya dengan

bantuan pembiasan sehingga

mampu membakar medium

penangkap cahaya. Medium yang

telah dibakar dengan ukuran

luminitas cahaya yang tepat akan

menghasil kan bayangan identik

dengan cahaya yang memasuki

medium pembiasan (selanjut nya

disebut lensa).

Intensitas cahaya yang tepat

untuk menghasilkan gambar,

digunakan bantuan alat ukur berupa

lightmeter. Setelah mendapat ukuran

pencahayaan yang tepat, seorang

fotografer bisa mengatur intensitas

cahaya tersebut dengan mengubah

kombinasi ISO/ASA (ISO Speed),

diafragma (Aperture), dan kecepatan

rana (speed). Kombinasi antara ISO,

Diafragma & Speed disebut sebagai

pajanan (Darwis Triadi, 2008).

Fotografi saat ini telah berkembang

menjadi sebuah gaya hidup, hal ini

dimulai semenjak munculnya era

digital dan berkembangnya sosial

media.

Kerangka Pemikiran

Langkah awal yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah melihat

struktur pasar industri jasa fotografi

di kota Bandar Lampung dengan

menggunakan indeks indeks

herfindal dan market share. Dari

hasil pengukuran ini maka akan

diperoleh posisi struktur pasar

industri fotografi. Apakah industri

fotografi berada pada pasar

monopoli, oligopoli longgar, oligopoli

Page 8: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 250

ketat, persaingan monopolistik, atau

persaingan murni.

Kualitas penerapan kebijak-

sanaan / perilaku perusahaan dalam

industri dapat diukur dengan cara

mengukur capaian taget penerapan

kebijaksanaan produk, kebijak-

sanaan harga, kebijaksanaan

pemasaran dan promosi, serta

penerapan kebijaksanaan layanan

kepada konsumen. Perilaku

perusahaan dalam suatu industri

akan berpengaruh terhadap kinerja

usaha perusahaan yang berada

dalam industri tersebut.

Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Ditinjau dari segi eksplanasi

variabel, penelitian ini dapat

dinyatakan sebagai penelitian

deskriptif kuantitatif dan asosiatif,

dalam arti : (1).penelitian ini memiliki

tujuan untuk mendeskripsikan setiap

variabel yang termasuk dalam

variabel kualitas implementasi

kebijaksanaan/strategi perusahaan

secara parsial tanpa

membandingkannya dan bukan pula

untuk menghubungkannya dengan

variabel lainnya, dan (2).bersifat

asosiatif dalam arti ingin mengukur

pengaruh masing-masing variabel

yang termasuk dalam variabel

kualitas implementasi kebijak-

sanaan/strategi usaha terhadap

kinerja usaha perusahaan dalam

industri jasa fotografi.

Jenis data yang dibutuhkanuntuk

mendukung penelitian ini adalah

data kuantitatif dan data kualitatif.

Data Kuantitatif adalah data data

yang berbentuk angka dengan

Page 9: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 251

menggunakan skala rasio, skala

interval, skala ordinal, dan skala

nominal. Data kualitatif yaitu data

yang dinyatakan dalam bentuk kata,

kalimat, dan atau gambar.

Selanjutnya dari segi sumber

data, data dalam penelitian ini

dikelompokkan dalam : (1).Data

primer, yaitu data yang langsung

diperoleh dari responden pengusaha

sampel dalam industri jasa fotografi

dengan menggunakan metode

survei, dan (2). data sekunder, yaitu

data yang diperoleh secara tidak

langsung dari objek yang diteliti,

melainkan diperoleh dari buku-buku

laporan penelitian, laporan dinas

instansi yang terkait, dan sumber

lain yang telah terpublikasi melalui

studi pustaka.

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji validitas adalah suatu langkah

pengujian yang dilakukan terhadap

isi (content) dari suatu instrumen,

dengan tujuan untuk mengukur

ketepatan instrumen yang digunakan

dalam suatu penelitian (sugiyono,

2006). Untuk menguji validitas

konstruk dilakukan dengan cara

mengkorelasikan antara skor butir

pertanyaan dengan skor totalnya.

Uji Reliabilitas berkenaan dengan

tingkat ketetapan hasil pengukuran

(Nana Syaodih Sukmadinata, 2009).

Kuesioner dikatakan reliabel jika

dapat memberikan hasil relatif sama

pada saat dilakukan pengukuran

kembali pada obyek yang berlainan

pada waktu yang berbeda atau

memberikan hasil yang tetap.Uji

reliabilitas dilakukan dengan rumus

cronbachalpha sebagai berikut:

R11 =

Apabila koefisien Cronbach Alpha

(r11) ≥ 0,7 maka dapatdikatakan

instrumen tersebut reliabel (Johnson

& Christensen, 2012).

A. Operasionalisasi Variabel Penelitian

No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1 Kebijaksanaan/ Strategi (Conduct)

1.1 Strategi Produk

a. Jumlah jenis paket fotografi yang terjual

b. Keragaman jenis paket (jasa fotografi) yang diminati konsumen

c. Kualitas produk danbahan baku

d. Penetapan konsep

Ordinal

Ordinal

Ordinal Ordinal Ordinal

Page 10: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 252

studio e. Pengemasan hasil

(produk)

1.2 Strategi Harga a. Kesesuaian perubahan harga dengan struktur pasar

Ordinal

b. Efektivitas penerapan potongan harga

Ordinal

c. Perhatian terhadap harga pesaing dalam penetapan harga

Ordinal

d. Perhatian terhadap biaya perunit dalam penetapan harga

Ordinal

1.3 Strategi Promosi

Intensitas/keaktifan pelaksanaan :

Ordinal

a. Promosi Langsung

b. Penyebaran pamflet

Ordinal

c. Pemanfaatan Media sosial

Ordinal

1.4 Strategi kualitas Pelayanan

a. Ketersediaan Fasilitas Ordinal

b. Perhatian terhadap keluhan

Ordinal

c. Intensitas penanganan keluhan

Ordinal

2 Kinerja Usaha (Performance)

2.1 Jumlah paket a. Jumlah paket yang diperoleh

Rasio

2.2 Nilai Penjualan b. Omset / nilai penjualan Rasio 2.3 Persentase

nilai penjualan c. Persentase

pertumbuhan nilai penjualan

Rasio

2.4 PencapaianTarget Penjualan

a. Pencapaian Target Penjualan

Rasio

Alat Analisis Analisis Deskriptif Kuantitatif Indeks Herfindahl adalah ukuran

konsentrasi dalam industri yang

dihitung sebagai jumlah kuadrat dari

pangsa pasar masing-masing

perusahaan. Perumusan Indeks

Herfindhal menurut Orris

C.Herfindhal sebagai berikut :

Page 11: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 253

Keterangan:

n = jumlah perusahaan dalam suatu industri x = nilai penjualan perusahaan T = total nilai penjualan industri IH = Indeks Herfindahl

Indeks ini besarannya 0 s.d. 1,

semakin kecil mendekati nol struktur

pasar mengarah ke pasar

persaingan murni dan sebaliknya

semakin mendekati satu struktur

pasar mengarah ke struktur pasar

monopoli (Hasibuan, 1994)

Analisisis Asosiatif

Dalam menganalisis besarnya

pengaruh varibel bebas terhadap

variabel terikat, menggunakan model

persamaan regresi linier berganda

(Multiple Regression) dengan

spesifikasi model linier sebagai

berikut:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3X3 + β4 X4 + Et

Keterangan :

Y = Kinerja Usaha X1 = Kualitas Implementasi Strategi Produk X2 = Kualitas Implementasi Strategi Harga X3 = Kualitas Implementasi Strategi Promosi X4 = Kualitas Implementasi Strategi Layanan β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi α = Konstanta Et = Kesalahan (Error term)

Pengujian Asumsi Klasik

Dalam pengujian asumsi klasik

menggunakan Uji Normalitas, Uji Uji

Heteroskedastisitas, Uji Auto-

korelasi, dan Uji Multikolinieritas

Pengujian Hipotesis Statistik :

(a). Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi variabel

independen (X1, X2,..., Xn) secara

parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y). Uji t

dilakukan untuk melihat hubungan

atau pengaruh antara variabel bebas

secara individual terhadap variabel

terikat (Widarjono, 2016: 47).

Hipotesis:

Ho : βi = 0 ; Variabel bebas tidak

berpengaruh terhadap variabel

terikat

Ha : βi > 0 ; Variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel

terikat

(b), Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independen (X1,

X2,..., Xn) bersama-sama

berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen (Y)

Hipotesis

Ho : βi = 0 ; tidak berpengaruh

signifikan antara seluruh variabel

bebas dengan variabel terikat

Page 12: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 254

Ha : βi > 0 ; ada pengaruh signifikan

antara seluruh variabel bebas

dengan variabel terikat.

Apabila: Fhitung>FTabel : maka Ho

ditolak dan Ha diterima, maka

seluruh variabel bersama-sama

memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel terikat. Fhitung<FTabel

: maka Ho diterima dan Ha ditolak,

maka seluruh variabel bersama-

sama tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

(Widarjono, 2016: 67)

Hasil Dan Pembahasan

Struktur Pasar

Pangsa pasar (market share)

adalah persentase dari total

penjualan pada suatu target pasar

yang diperoleh dari suatu

perusahaan (potensi pasar dibagi

dengan jumlah penjualan). Pangsa

pasar merupakan bagian dari pasar

yang dikuasai oleh suatu

perusahaan dan seluruh potensi jual,

umumnya dinyatakan dalam

persentase. Persentase market

share terendah 2,02 %, tertinggi

9,09 %, dengan market share rata-

rata 5,00 % .

Hasil perhitungan market share

tidak satupun perusahaan yang

memiliki pangsa pasar yang berarti,

tidak adanya perusahaan yang

mendominasi pangsa pasar.

Berdasarkan hasil pengujian kriteria

pangsa pasar maka bentuk pasar

mengarah pada pasar persaingan

monopolistik.

Indeks Herfindal digunakan

sebagai alat ukur distribusi

penguasaan pasar atau konsentrasi

pasar di dalam industriyang dihitung

dengan cara menjumlah kuadrat dari

pangsa pasar masing-masing

perusahaan dalam suatu industri.

Jika indeks herfindal menunjukan

nilai 1 maka struktur pasar

merupakan pasar monopoli, dan

sebaliknya jika Indeks

Herfindalmendekati nilai 0 berarti

bahwa pangsa perusahaan dalam

industri merata (tidak

terkonsentrasi) dan mengarah

kepada struktur pasar persaingan

murni.

Hasil perhitungan Indeks

Herfindahl pada industri fotografi di

Bandar Lampung adalah sebesar

0,06103 mendekati nilai 0, yang

berarti bahwa pangsa pasar

perusahaan-perusahaan dalam

industri ini relatif merata dan dapat

dinyatakan bahwa struktur pasar

industri foto grafi adalah pasar

persaingan monopolistik .

Page 13: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 255

Dalam pasar persaingan

monopolistik, elastisitas harga dari

permintaan bersifat elastis.

Penerapan kebijaksanaan harga

dalam arti menaikkan harga akan

merugikan perusahaan karena akan

menurunkan penerimaan total

perusahaan. Capaian kondisi ideal

atas penerapan kebijaksanaan

harga baru mencapai 67% atau

belum berada pada posisi yang

sangat efektif, kondisi ini

menyebabkan penerapan kebijakan

harga berkorelasi rendah (yaitu

sebesar 0,094280) dan tidak

signifikan terhadap market share .

Capaian Kondisi Ideal atas

Penerapan Kebijaksanaan

/Strategi Usaha

Tingkat pencapaian target atas

penerapan kebijaksanaan

perusahaan dalam industri foto grafi

di Kota Bandar Lampung disajikan

pada table berikut ini.

Implementasi

Kebijaksanaan/strategi Produk

Pencapaian kondisi ideal atas

penerapan kebijaksanaan produk

diukur dengan menggunakan lima

aspek penilaian, yaitu : (1). jumlah

pesanan dari setiap jenis paket

fotografi yang di tawarkan, (2).

keragaman jenis paket fotografi yang

diminati konsumen, (3). mutu produk

dan kualitas bahan baku, (4).

penetapan konsep studio, dan (5)

pengemasan hasil/produk.

Pencapaian kondisi ideal dari

setiap aspek atas penerapan

kebijaksanaan / strategi pengem-

bangan produk pada industri

fotografi adalah sebagai berikut :

(1).pencapaian kondisi ideal aspek

jumlah jenis paket fotografi yang di

tawarkan sebesar 77 persen,

(2).pencapaian kondisi ideal aspek

keberagaman jenis paket fotografi

yang ditawarkan kepada

konsumensebesar 69 persen,

(3).pencapaian kondisi ideal aspek

mutu produk dan kualitas bahan

baku sebesar 66 persen, (4).

pencapaian kondisi ideal aspek

ketepatan konsep studiosebesar 62

persen, dan (5) pencapaian kondisi

ideal aspek kualitas dan tampilan

kemasan produk mencapai 64

persen.

Page 14: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 256

Tabel-2. Tingkat Pencapaian Target atas Penerapan Kebijaksanaan Perusahaan Sampel dalam Industri Fotografi di Kota Bandar Lampung.

No Variabel Total Skor Rill

Total Skor Harapan

Pencapaian Kondisi Ideal (%)

a. Kebijaksanaan/Strategi Produk

338 500 67,6

b. Kebijaksanaan/Strategi Harga

264 400 66,0

c. Kebijaksanaan/Strategi Promosi

294 400 73,5

d. Kebijaksanaan/Strategi Kualitas Layanan

258 400 64,5

Jumlah 1154 1700 271,6

Rata-Rata 288,5 425 67,9

Sumber: Rekapitulasi Data Primer Hasil Penelitian Survei 2019.

Berdasarkan tabel dan

pembahasan di atas dapat

disimpulkan bahwa kondisi

pencapaian kondisi ideal atas

penerapan kebijaksanaan produk

cukup tercapai dan telah berjalan

cukup efektif dengan rata-rata nilai

pencapaian sebesar 67,6 persen.

Persentase tertinggi pencapaian

kondisi ideal strategi produk yaitu

pada aspek jumlah jenis paket

fotografi yang di tawarkan, hal ini

berarti bahwa dalam strategi produk

perusahaan jasa fotografi di Kota

Bandar Lampung menekankan pada

keberagaman paket yang dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dan

minat konsumen.

Implementasi

Kebijaksanaan/Strategi Harga

Pencapaian kondisi ideal atas

penerapan kebijaksanaan harga

yang di ukur dengan menggunakan

empat aspek penilaian, yaitu : (1).

kesesuaian antara besaran

persentase perubahan harga

dengan struktur pasar yang

dihadapi, (2). tingkat efektivitas

pemberlakuan potongan harga, (3).

tingkat perhatian terhadap harga

pesaing dalam penetapan harga,

(4).tingkat perhatian terhadap biaya

perunit dalam penetapan harga.

Pada aspek pencapaian kondisi

ideal atas penerapan kebijaksanaan

harga, pencapaian kondisi idealnya

sebesar 66 persen yang berarti

kondisi ideal yang diharapkan cukup

tercapai. Industri jasa fotografi di

Kota Bandar Lampung menerapkan

diskriminasi harga dengan

memberikan harga yang lebih murah

bagi para perusahaan lain yang

bekerja sama dengan industri

fotografi terkait seperti wedding

organizer. Dalam menetapkan harga

industri fotografi di Kota Bandar

Page 15: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 257

Lampung memperhatikan harga

pesaing. Metode yang diterapkan

produsen dalam menentukan harga

umumnya hampir sama yaitu

berdasarkan ongkos dan harga

pesaing.

Berdasarkan tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa rata rata

pencapaian kondisi ideal atas

penerapan kebijaksanaan/strategi

harga cukup tercapai, dengan

persentase capaian secara rata-rata

sebesar 66 persen.

Implementasi

Kebijaksanaan/Strategi Promosi

Pengukuran kualitas penerapan

kebijaksanaan/strategi promosi pada

industri jasa fotografi di Kota Bandar

Lampung dilakukan dengan cara

mengukur intensitas pelaksanaan

promosi secara : (1).promosi

langsung/lisan, (2).penyebaran

pamflet, dan juga (3).memanfaatkan

media sosial dalam kegitan promosi

yaitu dengan membuat akun resmi

industri fotografi pada aplikasi

facebook, dan instagram.

Berdasarkan tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa rata rata

pencapaian kondisi ideal atas

penerapan kebijaksanaan/strategi

promosi cukup tercapai, dengan

persentase capaian secara rata-rata

sebesar 73,5 persen.

Implementasi

Kebijaksanaan/Strategi

Peningkatan Kuliatas Layanan

Pada tabel di atas menyajikan

persentase pencapaian kondisi ideal

atas penerapan kebijaksanaan/

strategi peningkatan kualitas

pelayanan yang diukur dengan

empat aspek penilaian, yaitu :

(1).aspek ketersediaan fasilitas yang

diberikan kepada konsumen,

(2).perhatian terhadap keluhan

konsumen dan intensitas penaganan

keluhan konsumen.

Sebagian besar industri fotografi

di Kota Bandar Lampung

memberikan fasilitas yang baik

kepada seluruh konsumennya,

seperti tempat yang nyaman,

dekorasi ruang tunggu yang tidak

membosankan, penyejuk ruangan,

wifi dan ketersediaan air mineral di

setiap ruang tunggu.

Industri fotografi di Kota Bandar

Lampung cukup memperhatikan

keluhan setiap konsumen. Keluhan

yang sering di sampaikan konsumen

yaitu keluahan yang terkait dengan

ketidak sesuaian hasil foto dengan

selera/keinginan konsumen.

Pencapaian kondisi ideal atas

penerapan kebijaksanaan/strategi

peningkatan kualitan pelayanan

telah efektif dengan nilai rata-rata

Page 16: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 258

capaian sebesar 64 persen.

Persentase tertinggi atas

pencapaian kondisi ideal penerapan

kebijaksanaan/strategi peningkatan

kualitas pelayanan terletak pada

intensitas penaganan keluhan

konsumen yaitu sebesar 77 persen.

Hal ini berarti bahwa dalam

penerapan strategi peningkatan

kualitas pelayanan industri fotografi

menekankan untuk meminimalisir

keluhan konsumen dengan

melakukan pelayanan terbaik.

Pada tabel di atas menyajikan

pencapaian kondisi ideal kinerja

usaha. Persentase pencapaian

kondisi ideal kinerja usaha dari

aspek : (1).capaian target jumlah

penjualan paket fotografi sebesar 75

persen. (2).kondisi nilai penjualan

mencapai 65 persen, (3).capaian

target pertumbuhan nilai penjualan

sebesar 52 persen, dan (4).capaian

target nilai penjualan berada pada

pencapaian tertinggi yaitu sebesar

77 persen.

Berdasarkan tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa rata-rata

pencapaian kondisi ideal kinerja

usaha yang dilakukan cukup baik

dengan rata-rata persentase

pencapaian sebesar 67,25 persen.

Pencapaian Kondisi Ideal Aspek Kinerja Usaha Tabel – 3. Capaian Kinerja Usaha Perusahaan-perusahaan pada Industri Jasa Fotografi di Kota Bandar Lampung.

No Aspek Penilaian Tingkat Efektivitas

Total skor riil

Total Skor Harapan

Pencapaian Kondisi Ideal (%)

1. Jumlah paket yang terjual

75 100 75

2. Omset/Nilai penjualan 65 100 65 3. Persentase pertumbuhan

nilai penjualan 52 100 52

4. Pencapaian target Nilai Penjualan

77 100 77

Jumlah 269 400 269

Rata-rata 67,25 100 67,25

Sumber: Rekapitulasi Data Primer Hasil Penelitian Survei 2019.

Page 17: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 259

Pengaruh Implementasi Kebijaksanaan Perusahaan Terhadap Kinerja

Usaha

Tabel – 4: Hasil Estimasi Kinerja Usaha Industri Fotografi di Bandar Lampung Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5.309809 2.349615 2.259864 0.0391

S_PRODUK 0.180198 0.093231 1.932811 0.0724 S_HARGA 0.352440 0.180632 1.951153 0.0700

S_PROMOSI -0.322344 0.122593 -2.629373 0.0190 S_LAYANAN 0.399136 0.150049 2.660038 0.0178

R-squared 0.767970 Mean dependent var 13.45000

Adjusted R-squared 0.706096 S.D. dependent var 2.114486 S.E. of regression 1.146325 Akaike info criterion 3.323318 Sum squared resid 19.71093 Schwarz criterion 3.572251 Log likelihood -28.23318 Hannan-Quinn criter. 3.371912 F-statistic 12.41172 Durbin-Watson stat 2.254471 Prob(F-statistic) 0.000118

Kebijaksanaan/Strategi Produk

Hasil penelitian ditemukan bahwa

banyak jenis paket fotografi yang

ditawarkan setiap perusahaan dalam

industri fotografi, namun secara

menyeluruh jenis paket yang

ditawarkan setiap perusahaan relatif

homogensesuai dengan karakteristik

pasar monopolistik yaitu jenis produk

homogeny.

Aspek kualitas/mutu bahan baku

akan mempengaruhi harga jual

paket, proses untuk mendapatkan

kualitas yang baik terletak pada

bagaimana proses produksi

dilakukan. Menurut para responden

perusahaan, semakin beragamnya

jenis paket yang disediakan

perusahaan, semakin baik bagi

konsumen untuk memilih jenis paket

yang sesuai dengan keinginan dan

kebutuhannya. Kemudian, aspek

penentuan konsep studio ditentukan

oleh perusahaan, karena setiap

perusahaan memiliki konsep studio

masing-masing. Pada aspek

kemasan produk sebagian besar

kemasan produk memiliki jenis yang

sama dan yang membedakan hanya

dalam ukuran kemasan, dengan

kondisi tersebut diharapkan

perusahaan diharapkan akan

menciptakan kemasan yang lebih

menarik guna meningkatkan

kepercayaan konsumen.

Kualitas implementasi

kebijaksanaan produk yang

diindikasikan : (1).jumlah pesanan

dari setiap jenis paket jasa fotografi

yang di tawarkan, (2). keragaman

Page 18: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 260

jenis paket fotografi yang diminati

konsumen, (3).mutu produk dan

kualitas bahan baku, (4).penetapan

konsep studio, dan (5) pengemasan

hasil (output) produk, berpengaruh

positif signifikan terhadap kinerja

usaha sebesar β4 = 0,180198 dan t–

statistic = 1.932811> t α,n-k-1 ( t-tabel

=1,753).

Kebijaksanaan/Strategi Harga

Kualitas implementasi

kebijaksanaan harga yang

diindikasikan : (1). kesesuaian

antara frekuensi dan besaran

perubahan relative dari harga

dengan struktur pasar yang

dihadapi, (2). tingkat efektivitas

pemberlakuan potongan harga, (3).

tingkat perhatian terhadap harga

pesaing dalam penetapan harga,

dan (4). tingkat perhatian terhadap

biaya produksi perunit (harga pokok

produksi) dalam penetapan harga.

Berdasarkan hasil analisis

deskriptif, skor total ideal atas

penerapan strategi harga pada

industri fotografi adalah sebesar 400

dengan skor total riil sebesar 264,

yang berarti capaian kondisi ideal

atas penerapan strategi harga sudah

mendekati kondisi yang diharapkan,

yaitu sebesar 66,0 persen.

Selanjutnya hasil analisis asosiatif

menunjukkan bahwa kualitas

implementasi kebijaksanaan harga

berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja usaha dengan

besaran pengaruh sebesar β1 =

0,352440 dan t-statistic (= 1,952253) > t

α,n-k-1 ( t-tabel =1,753).

Penerapan kebijaksanaan/strategi

harga oleh para pelaku usaha pada

industri fotografi, yaitu dengan cara

memperhatikan indikator tersebut di

atas diharapkan akan meningkatkan

kinerja usaha perusahaan-

perusahaan pada industri jasa

fotografi di Bandar Lampung.

Kebijaksanaan/Strategi Promosi

Berdasarkan hasil analisis

deskriptif ,capaian target penerapan

strategi promosi sebesar 73 persen.

Adapun bentuk promosi yang

dilakukan perusahaan pada industri

jasa fotografi di Kota Bandar

Lampung : (1).dilakukan secara

langsung/lisan pada saat konsumen

akan menyewa kamera (sebagai

alternatif jasafoto grafi) dengan cara

memberi informasi promosi agar

konsumen lebih memilih jasa

fotografi daripada menyewa kamera,

(2).menyebarkan pamflet, dan

(3).industri jasa fotografi juga

memanfaatkan media sosial dalam

kegitan promosinya, yaitu dengan

membuat akun resmi industri

Page 19: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 261

fotografi pada aplikasi facebook, dan

instagram.

Tingkat intensitas pelaksanaan

promosi, berpengaruh negatif kecil

dan signifikan terhadap kinerja

usaha yaitu sebesar β3 = - 0,322344

dan t–statistic = - 2.629373> t α,n-k-1 ( t-

tabel = -1,753). Hasil ini menunjukkan

bahwa Intensitas penerapan strategi

promosi yang dilakukan perusahaan

dalam industri fotografi tidak

berdampak langsung terhadap

upaya peningkatan nilai penjualan

perusahaan, hal ini berarti

penerapan kebijaksanaan/strategi

promosi lebih cenderung berfungsi

sebagai pemberian informasi bagi

calon konsumen daripada berfungsi

sebagai upaya untuk meningkatkan

nilai penjualan perusahaan.

Kebijaksanaan/Strategi

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Hasil analisis deskriptif

menunjukkan bahwa skor total ideal

yang harus dicapai atas penerapan

strategi peningkatan kualitas

layanan adalah sebesar 400 dan

skor total riil sebesar 258 dengan

tingkat capaian skor ideal sebesar

64 persen. Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan-perusahaan

pada industri fotografi di Kota

Bandar Lampung telah memberikan

fasilitas layanan yang baik antara

lain : (a).ketersediaan ruang tunggu

yang nyaman yang didukung

dekorasi yang baik, (b).tersedianya

penyejuk ruangan, (c).tersedianya

wifi dan air mineral di setiap

ruangan. Pada aspek perhatian

terhadap konsumen menunjukan

bahwa responden cukup

memperhatikan keluhan konsumen.

Kemudian pada aspek intensitas

penanganan keluhan konsumen

mencapai pencapaian tertinggi yaitu

sebesar 77 persen. Intensitas

keluhan konsumen ini meliputi

seberapa sering terjadinya keluhan

yang disampaikan konsumen

kepada perusahaan.Adapun bentuk

keluhan yang disampaikan adalah

berupa ketidak sesuaian

keinginan/selera konsumen terhadap

hasil fotografi.

Kualitas penerapan

kebijaksanaan/strategi kualitas

layanan yang di indikasikan :

(1).aspek ketersediaan fasilitas yang

diberikan kepada konsumen,

(2).perhatian terhadap keluhan

konsumen, intensitas penaganan

keluhan konsumen, dan cara khusus

dalam menerima keluhan,

berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja usaha dengan

besaran pengaruh sebesar β2 =

Page 20: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 262

0,399136 dan t–statistic = 1,951153 > t

α,n-k-1 ( t-tabel =1,753).

Selanjutnya secara menyeluruh/

bersama-sama variabel kebijak-

sanaan/ strategi penerapan harga,

kebijaksanaan/ strategi Peningkatan

kualitas layanan, kebijaksanaan/

strategi penerapan promosi, dan

kebijaksanaan/strategi pengem-

bangan produk berpengaruh

signifikan sebesar 76,80 % terhadap

kinierja usaha perusahaan-

perusahaan pada industri jasa

fotografi di Bandar Lampung dan

sisanya sebesar 23,20 %

dipengaruhi variabel lain di luar

model. Hal ini di tunjukkan oleh

koefisien determinasi R-squared =

0,767970 dengan F-statistic (Fh=

12.41172) > Fα,n-k-1 (Ft = 4,56)

Simpulan Dan Saran

Simpulan

1. Struktur pasar industri jasa

fotografi di Kota Bandar

Lampung yang di ukur

menggunakan market share dan

indeks herfindal adalah

tergolong kedalam pasar

persaingan monopolistik atau

termasuk kedalam industri yang

tidak terkonsentrasi.

2. Perilaku usaha yang di ukur

berdasarkan aspek kebijak-

sanaan/ strategi produk, strategi

harga, strategi harga pesaing,

dan strategi peningkatan

kualitas pelayanan telah

berjalan efektif. Hal ini

ditunjukkan dengan kondisi

pencapaian efektivitas strategi

produk sebesar 67,6 persen,

strategi harga sebesar 66

persen, strategi pemasaran dan

promosi sebesar 73 persen, dan

strategi kualitas pelayanan

sebesar 64 persen.

3. Persentase capaian kondisi

ideal kinerja usaha industri

fotografi di Kota Bandar

Lampung yang dinilai

berdasarkan jumlah paket yang

terjual, nilai penjualan,

persentase pertumbuhan nilai

penjualan, persentase capaian

target nilai penjualan yaitu

sebesar 67,25 persen.

4. Hasil analisis asosiatif

menunjukkan: (a).Kualitas

implementasi kebijaksanaan

produk berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja

usaha, (b). kualitas

implementasi kebijaksanaan

harga berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja

usaha , (c).Tingkat intensitas

pelaksanaan promosi,

berpengaruh negatif kecil

Page 21: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 263

signifikan terhadap kinerja

usaha, yang berarti penerapan

strategi promosi yang dilakukan

perusahaan tidak berpengaruh

terhadap peningkatan nilai

penjualan perusahaan,

melainkanhanya berfungsi

sebagai pemberian informasi

bagi calon konsumen., dan

(d).kualitas penerapan

kebijaksanaan/strategi kualitas

layanan berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja

usaha.

5. Secara menyeluruh/bersama-

sama variabel kebijaksa-

naan/strategi penerapan harga,

kebijaksanaan/ strategi pening-

katan kualitas layanan,

kebijaksanaan/strategi pene-

rapan promosi, dan kebijak-

sanaan/strategi pengembangan

produk berpengaruh signifikan

sebesar 76,80 % terhadap

kinierja usaha perusahaan-

perusahaan pada industri jasa

fotografi di Bandar Lampung

dan sisanya sebesar 23,20 %

dipengaruhi variabel lain di luar

model.

Saran

1. Pelaku usaha industri fotografi

di Kota Bandar Lampung

berada pada pasar persaingan

monopolistik, oleh karena itu

perusahaan tidak dianjurkan

untuk sering menerapkan

kebijaksanaan/strategi harga

(menaikkan harga), karena

naiknya harga sensitif terhadap

penurunan jumlah barang yang

diminta yang pada akhirnya

akan menurunkan penerimaan

perusahaan.

2. Pelaku usaha industri fotografi

di Kota Bandar lampung perlu

untuk menambah tim kreatif

guna dapat memberikan

kontribusi dalam perusahaan

untuk mengemas produk

dengan lebih menarik.

Perusahaan Industri jasa

fotografi di Kota Bandar

Lampung juga perlu

memperhatikan keluhan dan

saran dari konsumen dalam

menentukan konsep studio

untuk menyesuaikan minat dan

kebutuhan konsumen.

3. Pelaku usaha pada industri jasa

fotografi di Kota Bandar

Lampung harus lebih

memperhatikan banyak hal,

seperti : (a).ongkos produksi,

(b).kondisi permintaan

konsumen, (c). harga pesaing

dan faktor lainnya dalam

penetapan harga produk dan

Page 22: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 264

penerapan strategi harga,

karena perusahaan-

perusahaan dalam industri ini

berada dalam struktur pasar

persaingan monopolistik.

4. Pelaku usaha industri jasa

fotografi di Kota Bandar

Lampungperlu lebih

memperhatikan harga/sewa

kamera yang di tetapkan oleh

penyedia jasa sewa

kamera,karena jasa sewa

kamera merupakan barang

subtitusi dari paket fotografi.

5. Pelaku usaha industri jasa

fotografi di Kota Bandar

Lampung perlu memiliki cara

dan kontak khusus dalam

menerima keluhan konsumen.

Oleh sebab itu pelaku usaha

fotografi perlu menyediakan

layanan khusus dalam

menerima keluhan dan saran

dari konsumen seperti

penyediaan layanan feedback

via web untuk menerima

masukan dan keluhan dari

konsumen.

Daftar Pustaka Arsyad, Lincolin dan Eri Kusuma,

Stephanus, Ekonomika Industri(Pendekatan

Struktur, Perilaku, dan Kinerja), Penerbit UPP STIM YKPN, Cetakan

Pertama Tahun 2014, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik, 2017.

Tentang : “Jasa”. Jakarta. Indonesia.

Badan Pusat Statistik, 2017. Kota Bandar Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung. Lampung.

Baye, Michael R. 2006. “Managerial Economics and Business Strategy”. ED. McGraw-Hill Companies, Inc. New York.

Case, Karl E. danC,Fair, Edisi Bahasa Indonesia, 2007. “Prinsip-Prinsip Ekonomi

Mikro”.Erlangga. Jakarta.

Depperindag (Departemen Perindustrian dan Perdagangan) Tentang: “Industri Kecil”.Jakarta.

Hasibuan, Nurimansjah. 1994.“Ekonomi Industri”, LP3ES. Jakarta.

Kirana Jaya, Wihana. 2001. “Pengantar Ekonomi Industri : Pendekatan Struktur

Prilaku dan Kinerja”. BPFE. Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2007.

“Ekonomika Industri Indonesia”.ANDI. Yogyakarta.

Nirwana. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa. Dioma. Malang.

Prasetyo, Eko. 2007. Hubungan Struktur Pasar dan Perilaku serta

Page 23: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

JEP-Vol. 8, N0 3, Nopember 2019 | 265

HubungannyaTerhadap Kinerja Pasar. Jurnal. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Puji, Tri N. 2007. Analisis Permintaan Dan Pendugaan Struktur Pasar Industri Laundry (Skala Kecil Dan Mikro) Di Kelurahan Gedung Meneng Dan Kampung Baru Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah. Program Sarjana Ekonomi Universitas Lampung (dipublikasikan).

Setiawati, Bekti. 2013. Analisis Peluang Bisnis Jasa Fotografi Di Yogyakarta. Jurnal Imiah. Program

Sarjana Ekonomi Universitas Gajah Mada (dipublikasikan).

Triadi, Darwis. 2008. “Mata Hati Hidup, Anugrah dan Fotografi”.GM. Jakarta.

Wulandari. Fitri, 2007. Struktur Dan Kinerja Industri Kertas Dan Pulp Di Indonesia : Sebelum dan Pasca Krisis. Jurnal. STAIN. Surakarta.

Supranto. J. 2009. “Statistik Teori dan Aplikasi”. Edisi Ketujuh. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Teguh. Muhammad. 2013, “Ekonomi Industri”, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Page 24: Abstract - feb.unila.ac.idfeb.unila.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/1.-Kebijaksanaan-Conduct... · keuntungan maksimum bukan satu-satunyatujuan perusahaanserta ... menimbulkan kebijakan

Muhiddin Sirat , Imam Awaluddin, Shandi Farizki

Kebijaksanaan (Conduct) Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja (Performance) Perusahaan Pada Industri Fotografi Di Kota Bandar Lampung

Jurnal Ekonomi Pembangunan | 266