abses, granuloma, kista

Upload: tiara-rachmaputeri-arianto

Post on 02-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    1/12

    DENTAL ABSES

    Definisi

    Abses gigi adalah suatu kondisi yang dapat ditemukan pada gigi dimana

    adanya infeksi dari bakteri yang menyebabkan jaringan gusi mejadi rusak. Infeksi

    tersebut menyebabkan terbentuknya pus (nanah) pada gigi yang berlubang.

    Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya sakit gigi sangat berat, pembengkakan

    pada gusi atau bahkan demam.

    Etiologi

    Saluran pulpa yang sempit menyebabkan drainase yang tidak sempurna

    pada pulpa yang terinfeksi, namun dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri

    dan menyebar kearah jaringan periapikal secara progresif. Ketika infeksi

    mencapai akar gigi, jalur patofisiologi proses infeksi ini dipengaruhi oleh jumlah

    dan virulensi bakteri, ketahanan host, dan anatomi jaringan yang terlibat.

    Abses merupakan rongga patologis yang berisi pus yang disebabkan oleh

    infeksi bakteri campuran. Bakteri yang berperan dalam proses pembentukan abses

    ini yaitu Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans. Staphylococcus

    aureus dalam proses ini memiliki enzim aktif yang disebut koagulase yang

    fungsinya untuk mendeposisi fibrin. Sedangkan Streptococcus mutans memiliki 3

    enzim utama yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi, yaitu streptokinase,

    streptodornase, dan hyaluronidase. Hyaluronidase adalah enzim yang bersifat

    merusak jembatan antar sel.

    Gejala Klinis

    a.

    Demam

    b. Menderita Halitosis

    c.

    Adanya tanda inflamasi :

    c.1 Rubor = terjadinya kemerahan pada gingiva karena banyak darah

    mengalir ke dalam microsomal lokal pada tempat peradangan

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    2/12

    c.2 Kalor = ada rasa panas karena lebih banyak darah yang disalurkan

    pada tempat peradangan dari yang disalurkan ke daerah

    normal

    c.3 Dolor = adanya rasa nyeri karena pembengkakan jaringan

    mengakibatkan peningkatan tekanan lokal dan juga

    karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia

    bioaktif lainnya

    c.4 Tumor = adanya pembengkakan karena adanya pengeluaran cairan-

    cairan ke jaringan interstitial

    c.5 Functio laesa = adanya perubahan fungsi dikarenakan terganggunya

    fungsi normal organ tubuh

    Patofisiologi

    Bakteri Streptococcus mutants memiliki 3 macam enzim yang bersifat

    destruktif, salah satunya enzim hyaluronidase. Enzim ini merusak jembatan antar

    sel yang terbuat dari jaringan ikat (hyalin/hyaluronat). Fungsi dari jembatan sel itu

    sendiri adalah untuk transpor nutirisi antar sel, sebagai jalur komunikasi antar sel,

    juga sebagai unsur penyusun dan penguat jaringan. Apabila jembatan ini rusak

    dalam jumlah besar, maka dapat diperkirakan, kelangsungan hidup jaringan ynag

    tersusun atas sel-sel dapat terancam rusak/mati/nekrosis.

    S. mutans menyebabkan jaringan pulpa mati, dan menjadi media

    perkembangan bakteri yang baik, sebelum akhirnya mereka mampu ke jaringan

    yang lebih dalam yaitu jaringan periapikal. Kondisi abses kronis juga dapat terjadi

    apabila pertahanan host dalam kondisi yang tidak terlalu baik, dan virulensi

    bakteri cukup tinggi. Yang terjadi dalam daerah periapikal adalah pembentukanrongga patologis abses disertai pembentukan pus yang sifatnya berkelanjutan

    apabila tidak diberi penanganan.

    Adanya keterlibatan bakteri dalam jaringan periapikal, tentunya

    mengundang respon keradangan untuk datang ke jaringan yang terinfeksi tersebut,

    namun karena kondisi hostnya tidak terlalu baik, dan virulensi bakteri cukup

    tinggi, yang terjadi malah menciptakan kondisi abses yang merupakan hasil

    sinergi dari bakteri S.mutansdan S.aureus.

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    3/12

    S.mutans dengan 3 enzimnya yang bersifat destruktif tadi, terus saja

    mampu merusak jaringan yang ada di daerah periapikal, sedangkan S.aureus

    dengan enzim koagulasenya mampu mendeposisi fibrin di sekitar wilayah kerja

    S.mutans, untuk membentuk sebuah pseudomembran yang terbuat dari jaringan

    ikat, yang sering kita kenal sebagai membran abses (oleh karena itu, jika dilihat

    melalui ronsenologis, batas abses tidak jelas dan tidak beraturan, karena jaringan

    ikat adalah jaringan lunak yang tidak mampu ditangkap dengan baik dengan

    ronsen foto). Ini adalah peristiwa yang unik dimana S.aureusmelindungi dirinya

    dan S.mutansdari reaksi keradangan dan terapi antibiotika.

    Tidak hanya proses destruksi oleh S.mutansdan produksi membran abses

    saja yang terjadi pada peristiwa pembentukan abses ini, tapi juga ada

    pembentukanpusoleh bakteri pembuatpus(pyogenik), salah satunya juga adalah

    S.aureus. jadi, rongga yang terbentuk oleh sinergi dua kelompok bakteri tadi,

    tidak kosong, melainkan terisi oleh pusyang konsistensinya terdiri dari leukosit

    yang mati (oleh karena itu pus terlihat putih kekuningan), jaringan nekrotik, dan

    bakteri dalam jumlah besar.

    Klasifikasi

    Berdasarkan lokasi abses

    a. Abses gingiva

    Gambar 1 Abses gingiva

    Infeksi lokal purulen dengan :

    a. letak : marginal gingiva/papilla interdental

    b. penyebab : infeksi plak mikroba, trauma, impaksi benda asing

    c.

    gambaran klinis : merah, licin, kadang sangat sakit dan pembengkakan

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    4/12

    b. Abses periodontal

    Gambar 2 Abses periodontal

    Infeksi lokal purulent dengan :

    a. letak : di dalam dinding gingiva pada saku periodontal yang dapat

    menyebabkan destruksi ligament periodontal dan tulang alveolar

    b. sering ditemukan pada

    b.1 Periodontitis yang tidak dirawat dan berhubungan dengan saku

    periodontal yang sedang dan dalam, biasanya terletak diluar daerah

    mukongingiva (berhubugan dengan ketidaksempurnaan dalam

    menghilangkan kalkulus dan tindakan medis pada pasien setelah

    perawatan bedah periodontal, setelah pemeliharaan preventif, setelah

    terapi antibiotic sistemik, dan akibat dari penyakit rekuren)b.2 Yang tidak berhubungan dengan inflamasi penyakit periodontal :

    perforasi gigi, fraktur, dan impaksi benda asing

    Gambaran klinis :

    Licin, pembengkakan gingiva mengkilat, rasa sakit, daerah pembengkakan

    gingiva lunak (karena adanya eksudat purulent dan meningkatnya kedalaman

    probing), gigi menjadi sensitif bila diperkusi

    Faktor predisposisi :

    Kurangnya kontrol terhadap diabetes, Penyebab utama kehilangan gigi

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    5/12

    Berdasarkan jalannya lesi, abses periodontal dibagi menjadi :

    1. Abses periodontal akut

    Gambar 3 Abses periodontal akut

    Gejala

    Sakit, edematous, lunak, pembengkakan, penekanan yang lembut dijumpai

    adanya pus, peka terhadap perkusi gigi, terasa nyeri pada saku, sensifitif pada

    palpasi dan kadang disertai demam dan limfadenopati

    2. Abses periodontal kronis

    Gambar 4 Abses periodontal kronis

    2.1Berhubungan dengan saluran sinus dan asimtomatik

    2.2

    Terbentuk setelah penyebaran infeksi yang disebabkan oleh drainase

    spontan, respon host, atau terapi hemostasis antara host dan infeksi

    tercapaisedikit atau tidak terlihat gejala

    Berdasarkan jumlah abses, abses periodontal dibagi menjadi :

    a.

    Abses periodontal tunggal

    Berkaitan dengan faktor-faktor lokal mengakibatkan tertutupnya drainase

    saku periodontal yang ada

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    6/12

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    7/12

    b. Berdasarkan letak anatomisnya, terkadang gambaran radiografis tidak dapat

    terlihat jelas.

    c. Pada fase lanjutterjadi kerusakan tulang alveolar yang akan tampak jelas

    pada gambaran radiografis.

    d. Gambaran radiografis dapat bervariasi tergantung:

    d.1 Pada stadium permulaan belum tampak adanya perubahan pada

    radiografi..

    d.2 Kerusakan tulang yang meluas dan perubahan-perubahan morfologi dari

    tulang.

    d.3 Lokasi abses.

    e.

    Radiografis tidak dapat menjadi satu-satunya diagnosa untuk abses

    periodontal karena lokasi dan pertumbuhan abses yang bervariasi.

    f.

    Gambaran umum yang dapat ditemukan terdapatnya pelebaran ruang

    periodontal atau daerah radiolusen yang berhubungan dengan permukaan

    lateral akar.

    Gambaran radiografis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

    a.

    Perluasan dari kerusakan jaringan

    b. Letak abses di dalam dinding jaringan lunak poket periodontal atau pada

    jaringan periodonsium

    c. Lokasi lesi interproksimal, diatas permukaan bukal atau lingual.

    Diagnosis

    a. Evaluasi secara keseluruhan dan interpretasi dari keluhan utama pasien

    b.

    Pemeriksaan klinisc. Radiografis

    Terapi

    1.

    Drainase pus

    1.1 Dilakukan dengan anastesi lokal dan dibuat sebuah sayatan vertical

    1.2 Apabila adanya ketegangan dan nyeri, dianjurkan memakai antibiotic

    sistemik sebagai awal pengobatan

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    8/12

    1.3Apabila pendarahan dan pus telah berhenti, pasien disilahkan pulang dan

    diinstruksikan untuk berkumur dengan larutan garam hangat dan

    chlorhexidine glukonat 0,2%

    2.

    Pemberian antibiotik

    2.1Phenoxymethylepenicillin 250-500 mg

    2.2

    Amoksisilin 250-500 mg

    2.3Metronidazole 200-400 mg

    3. Pembersihan plak dan kalkulus

    4.

    Memerbaiki kerusakan jaringan periodontal dan meningkatkan kebersihan

    mulut

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    9/12

    GRANULOMA

    Definisi

    Suatu pertumbuhan jaringan granulomatous yang bersambung dengan

    ligament periodontal disebabkan karena matinya pulpa dan difusi bakteri dan

    toksin bakteri dari saluran akar ke dalam jaringan periradikular di sekitarnya

    melalui foramen apical dan lateral

    Etiologi

    a. Matinya pulpa infeksi ringan/jaringan periapikal yang merangsat suatu

    reaksi selular produktif

    b.

    Granuloma hanya berkembang beberapa saat setelah pulpa mati

    c. Dapat didahului oleh suatu abses alveolar kronis

    Gejala Klinis

    Asimptomatik

    Diagnosis

    a.

    Ditemukan pada pemeriksaan radiografik rutin

    b. Diagnosis tepat : pemeriksaan mikroskop

    c.

    Gigi yang terlibat biasanya tidak peka terhadap perkusi, dan tidak goyah

    d. Dapat dijumpai suatu fistula

    e. Gigi tidak bereaksi terhadap tes termal atau tes pulpa listrik

    f.

    Pasien memberikan suatu riwayat pulpagia yang telah reda

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    10/12

    Gambaran Radiografis

    Gambar 7 Gambaran radiologis granuloma

    a. Gambaran radiolusen berbentuk sirkuler yang menutupi ujung akar dan

    meluas hingga ke periapikal

    b. Tepi dari lesi berbatas jelas terlihat pada periapikal

    c.

    Umumnya berbentuk bulat

    d. Gigi yang bersangkutan akan menunjukkan hilangnya gambaran lamina

    dura

    Terapi

    Lesi inflamasi apikal umumnya disebabkan oleh adanya produk toksik

    yang dihasilkan oleh bakteri yang ada di saluran akar, sehingga keberhasilan

    perawatan tergantung pada eliminasi bakteri pada gigi yang bersangkutan.

    a. Pada gigi yang masih dapat dipertahankan dapat dilakukan perwatan saluran

    akar.

    b. Pada gigi yang tidak dapat dilakukan restorasi maka harus dilakukan

    ekstraksi (proses pencabutan gigi dari dalam soket dari tulang alveolar)

    c.

    Pada gigi yang dirawat saluran akar perlu dilakukan evaluasi pada tahun

    pertama dan kedua untuk memastikan apakah lesi bertambah besar atau

    telah sembuh.

    Kegagalan proses penyembuhan bisanya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

    a. berubah menjadi bentukan kista

    b. kegagalan perawatan saluran akar

    c.

    adanya penyakit periodontal

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    11/12

    GAMBARAN RADIOGRAFIS

    Dental Abses

    Gambar 8 Gambaran radiografis dental abses

    Granuloma

    Gambar 9 Gambaran radiografis granuloma

    - Batas tidak jelas

    - Diameter tidak dapat ditentukan

    - Batas jelas

    - Diameter

  • 8/11/2019 abses, granuloma, kista

    12/12

    Kista

    Gambar 10 Gambaran radiografis kista

    - Batas jelas

    - Diameter >1 cm dan dapat sampai

    memenuhi rahang