aborsi

24
FENOMENA ABORSI DARI KACAMATA HUKUM, DAN KEDOKTERAN HUDZAIFAH DESY ARIANI

Upload: hudzaifah-hudzaifah

Post on 23-Jun-2015

2.630 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aborsi

FENOMENA ABORSI DARI KACAMATAHUKUM, DAN KEDOKTERAN

HUDZAIFAH

DESY ARIANI

Page 2: Aborsi

Kehidupan manusia dimulai saat  setelah pembuahan terjadi. Jika  dengan sadar dan dengan segala

cara kita mengakhiri hidup manusia tak  berdosa, berarti kita melakukan suatu perbuatan tak

bermoral dan asosial. Tidak semestinya kita membiarkan

penghentian nyawa siapapun .........atau hidup kita

sebagai manusia menjadi

“TIDAK BERHARGA LAGI”

Page 3: Aborsi

Kehidupan manusia dimulai saat  setelah pembuahan terjadi. Jika  dengan sadar dan dengan segala

cara kita mengakhiri hidup manusia tak  berdosa, berarti kita melakukan suatu perbuatan tak

bermoral dan asosial. Tidak semestinya kita membiarkan

penghentian nyawa siapapun .........atau hidup kita

sebagai manusia menjadi

“TIDAK BERHARGA LAGI”

Page 4: Aborsi

BIOETIKA : BIO dan ETIKA

BIO artinya hidup

ETIKA adalah Nilai-nilai dan norma-norma

moral yang diterima sebagai pegangan bagi

perilaku kita (moral atau moralitas).

Ilmu (studi tentang moralitas atau tentang

etika): etika filosofis/filsafat moral.

PENDAHULUAN

BACK

Page 5: Aborsi

PERMASALAHAN

1. Apa yang dimaksud dengan aborsi?

2. Apa sajakah macam-macam dan teknik aborsi?

3. Bagaimana pandangan aborsi di Indonesia berdasarkan kacamata hukum dan kedokteran.

BACK

Page 6: Aborsi

TUJUAN

1. Memberikan penjelasan tentang ruang lingkup aborsi

2. Menjelaskan macam-macam dan teknik aborsi

3. Menjelaskan pandangan aborsi di Indonesia berdasarkan kacamata agama, hukum, dan kedokteran.

BACK

Page 7: Aborsi

ABORSI

Aborsi adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

aborsi spontan atau alamiah aborsi buatan atau sengaja

aborsi terapeutik atau medis

next

Page 8: Aborsi

Macam-Macam Aborsi

Aborsi spontan berlangsung tanpa tindakan apapun, terjadi karena kurang baiknya kualitas sperma dan ovum

Aborsi buatan atau sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi

Sedangkan aborsi terapeutik adalah  pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik.

BACK

Page 9: Aborsi

TEKHNIK ABORSI DALAM DUNIA KEDOKTERAN

Adilatasi dan kuret (Dilatation & curettage) 

Kuret dengan cara penyedotan (Sunction)

Peracunan dengan garam (Salt poisoned)

Histerotomi atau bedah ceasar

Pengguguran kimia (Prostaglandin)

Pil pembunuh

BACK

Page 10: Aborsi

Ada 3 aturan aborsi di Indonesia yang berlaku hingga saat ini yaitu:•Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang menjelaskan dengan alasan apapun, aborsi adalah tindakan melanggar hukum. Sampai saat ini masih diterapkan. •Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. •Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan yang menuliskan dalam kondisi tertentu, bisa dilakukan tindakan medis tertentu.

ABORSI MENURUT HUKUM

BACK

Page 11: Aborsi

ABORSI MENURUT HUKUM

BACK

Page 12: Aborsi

KESIMPULAN

•Aborsi adalah tindakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.•Macam aborsi meliputi aborsi spontan/alamiah, aborsi buatan/sengaja dan aborsi terapeutik/medis sedangkan teknik aborsi meliputi adilatasi dan kuret, kuret dengan cara penyedotan, peracunan dengan garam, histerotomi atau bedah Caesar, pengguguran kimia, pil pembunuh.•Pandangan aborsi di Indonesia berdasarkan kacamata hukum, kedokteran adalah melarang adanya praktik aborsi, tetapi diperbolehkan bila atas dasar indikasi kesehatan.

Page 13: Aborsi

next

Page 14: Aborsi

next

Page 15: Aborsi

backmov

ie

Page 16: Aborsi

Pasal 229

1.   Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatan itu amilnya dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah. (?)

2.   Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga.

3.   Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

Page 17: Aborsi

Pasal 341

Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Pasal 342

Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Page 18: Aborsi

Pasal 343

Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana. Pasal 346

Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 347 1.  Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang  wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun. 2.  Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

Page 19: Aborsi

Pasal 348

1.  Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan. 2.  Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 349

Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

Page 20: Aborsi
Page 21: Aborsi
Page 22: Aborsi
Page 23: Aborsi
Page 24: Aborsi