ablatio retina

20
ABLASIO RETINA ABLASIO RETINA Oleh : Oleh : Christianto Nugroho S.Kep.Ns Christianto Nugroho S.Kep.Ns

Upload: materi-x2

Post on 03-Jun-2015

2.982 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ablatio retina

ABLASIO RETINAABLASIO RETINA

Oleh :Oleh :

Christianto Nugroho S.Kep.NsChristianto Nugroho S.Kep.Ns

Page 2: Ablatio retina

PENGERTIAN PENGERTIAN Ablatio Retina adalah : Ablatio Retina adalah : Lepasnya retina sensoris dari epitel berpigmenLepasnya retina sensoris dari epitel berpigmen

(Pedoman Diagnosis dan Therapi Lab / UPF Penyakit (Pedoman Diagnosis dan Therapi Lab / UPF Penyakit Mata RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Mata RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Adalah pemisahan seonsori retina dari epitel berpigmen, Adalah pemisahan seonsori retina dari epitel berpigmen, dua jaringan tersebut biasanya berkaitandua jaringan tersebut biasanya berkaitan (Body monk (Body monk dan Stein Metz 1987)dan Stein Metz 1987)

Lepasnya retinal / sel kerucut dan batang sel choroid Lepasnya retinal / sel kerucut dan batang sel choroid sehingga bagian ini mengalami gangguan nutrisi dari sehingga bagian ini mengalami gangguan nutrisi dari charoid yang bila berlagsung lama akan mengakibat charoid yang bila berlagsung lama akan mengakibat gangguan fungsi yang tetapgangguan fungsi yang tetap (Prof. Dr. Sidharta Ilyas, dr. (Prof. Dr. Sidharta Ilyas, dr. Ramatjandra Illyas)Ramatjandra Illyas)

Pemisahan Retinal dari Choroid yang dapat terjadi Pemisahan Retinal dari Choroid yang dapat terjadi spontan atau karena traumaspontan atau karena trauma (Clinical Practice Of (Clinical Practice Of medical Surgical Nursing.)medical Surgical Nursing.)

Page 3: Ablatio retina

ABLATIO RETINAABLATIO RETINA LEPASNYA LEPASNYA

LAPISAN SARAF LAPISAN SARAF SENSORIS DARI SENSORIS DARI PIGMEN PIGMEN EPITELIUMEPITELIUM

2 TYPE:2 TYPE:1.1. NON NON

RHEGMATOGENRHEGMATOGEN2.2. REGMATOGENREGMATOGEN

Page 4: Ablatio retina

Ada 2 tipe : (Clinical practice of Ada 2 tipe : (Clinical practice of Medical Surgical Nursing)Medical Surgical Nursing)

1.1. Non rhegmetogen retina detachmentNon rhegmetogen retina detachment Malignancy hipertensi Malignancy hipertensi Choroidal tumorChoroidal tumor ChoroiditisChoroiditis RetinopatiRetinopati

2.2. Rhegmatogen retinal detachment.Rhegmatogen retinal detachment. TraumaTrauma DegenerasiDegenerasi Kelainan vitriusKelainan vitrius

Page 5: Ablatio retina

ETIOLOGI :ETIOLOGI : Rhegmatogen retinal detachment terjadi Rhegmatogen retinal detachment terjadi

karena lubang atropic pada retina atau karena lubang atropic pada retina atau robekan pada retina yang disebabkan karena robekan pada retina yang disebabkan karena tekanan mekanik. Traksi detachment terjadi tekanan mekanik. Traksi detachment terjadi karena kontraksi dari katan serabut vitreus karena kontraksi dari katan serabut vitreus yang menarik retina dari epitel pigmen.yang menarik retina dari epitel pigmen.

Eksudat detachment terjadi sebagai hasil dari Eksudat detachment terjadi sebagai hasil dari cairan yang terkumpul dalam lapisan sub cairan yang terkumpul dalam lapisan sub retinal yang terjadi karena terpisahnya retina retinal yang terjadi karena terpisahnya retina dengan epitel pigmen.dengan epitel pigmen.

Page 6: Ablatio retina

INSIDENINSIDEN Bianya terjadi pada usia 50 tahun dan pada Bianya terjadi pada usia 50 tahun dan pada

penderita dengan myopi. Rhegmatogenous penderita dengan myopi. Rhegmatogenous detachment jarang terjadi pada kaum muda detachment jarang terjadi pada kaum muda kecuali karena trauma. Bbrp faktor yang kecuali karena trauma. Bbrp faktor yang potensial menyebabkan terjadinya retinal potensial menyebabkan terjadinya retinal detachment adalah : degenerasi dari retina detachment adalah : degenerasi dari retina dan vitreuos dan myopi.dan vitreuos dan myopi.

Perpindahan human lens dapat menjadikan Perpindahan human lens dapat menjadikan vitreous berpindah ke depan. Dalam beberapa vitreous berpindah ke depan. Dalam beberapa kasus myopi, panjang anteroposterior dari kasus myopi, panjang anteroposterior dari mata membesar, ukuran dari posterior mata membesar, ukuran dari posterior chamber meningkatchamber meningkat..

Page 7: Ablatio retina

MANAJEMENT KOLABORATIFMANAJEMENT KOLABORATIF

SERANGAN MENDADAK/PERLAHAN LAHANSERANGAN MENDADAK/PERLAHAN LAHAN TIDAK NYERITIDAK NYERI

GEJALA DINI:GEJALA DINI: PHOTOPSIA (KILATAN CAHAYA)PHOTOPSIA (KILATAN CAHAYA) FLOATERFLOATER GANGGUAN LAPANG PANDANGGANGGUAN LAPANG PANDANG VISUS MENURUNVISUS MENURUN BILA MENGENAI MAKULA VISUS SANGAT BILA MENGENAI MAKULA VISUS SANGAT

MENURUNMENURUNDIPERLUKAN TINDAKAN PEMBEDAHANDIPERLUKAN TINDAKAN PEMBEDAHAN

Page 8: Ablatio retina

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALA

1.1. Gejala Dini : Floaters dan fotopobiaGejala Dini : Floaters dan fotopobia

2.2. Gangguan lapangan PandangGangguan lapangan Pandang

3.3. Melihat seperti tirai.Melihat seperti tirai.

4.4. Visus menurun tanpa disertai rasa nyeri.Visus menurun tanpa disertai rasa nyeri.

5.5. Pada pemeriksaan fundus okuli : tampak Pada pemeriksaan fundus okuli : tampak retina yang terlepas berwarna pucat dengan retina yang terlepas berwarna pucat dengan pembuluh darah retina yang berkelok – kelok pembuluh darah retina yang berkelok – kelok disertai / tanpa robekan retina.disertai / tanpa robekan retina.

DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING

1.1. RetiniskisisRetiniskisis : Terlihat lebih transparan: Terlihat lebih transparan

2.2. Separasi khoroidSeparasi khoroid : Terlihat lebih gelap, : Terlihat lebih gelap, dapat melewati ora serratadapat melewati ora serrata

3.3. Tumor khoroidTumor khoroid :Perlu pemeriksaan USG:Perlu pemeriksaan USG

Page 9: Ablatio retina

PRE OPERATIVE CAREPRE OPERATIVE CARE TIRAH BARING TIRAH BARING BEBAT SATU/ DUA MATABEBAT SATU/ DUA MATA BERIKAN OBAT TOPIKAL UNTUK BERIKAN OBAT TOPIKAL UNTUK

MENGHAMBAT AKOMODASIMENGHAMBAT AKOMODASI BERIKAN INFORMASI UNTUK MENGURANGI BERIKAN INFORMASI UNTUK MENGURANGI

RASA TAKUTRASA TAKUT KONSELING TENTANG PENURUNAN VISUS KONSELING TENTANG PENURUNAN VISUS PERSIAPKAN PROSEDUR BEDAHPERSIAPKAN PROSEDUR BEDAH

Page 10: Ablatio retina
Page 11: Ablatio retina

POST OPERATIV CAREPOST OPERATIV CARE

MONITOR TANDA VITALMONITOR TANDA VITAL SIVUS POSISIKAN GAS MENEKAN RETINASIVUS POSISIKAN GAS MENEKAN RETINA NYERI, MUAL MUNTAH BERIKAN NYERI, MUAL MUNTAH BERIKAN

ANALGESIK/ ANTIEMETIKANALGESIK/ ANTIEMETIK NYERI DAN MUNTAH SEGERA LAPORNYERI DAN MUNTAH SEGERA LAPOR BERIKAN OBAT TETES SESUAI ANJURANBERIKAN OBAT TETES SESUAI ANJURAN HINDARI PERGERAKAN MENDADAK/ HINDARI PERGERAKAN MENDADAK/

AKTIVITAS MENINGKATKAN TIO:AKTIVITAS MENINGKATKAN TIO:1. BERSIN ,BATUK, MENGEJAN1. BERSIN ,BATUK, MENGEJAN2. MEMAKAI BAJU KERAH KETAT2. MEMAKAI BAJU KERAH KETAT3. SEXSUAL INTERCOUSE3. SEXSUAL INTERCOUSE

MINGGU I HINDARI MEMBACAMINGGU I HINDARI MEMBACA

Page 12: Ablatio retina

EVALUASIEVALUASI

MENGUNGKAPKAN TIDAK BERKURANGNYA MENGUNGKAPKAN TIDAK BERKURANGNYA PENGLIHATANPENGLIHATAN

MERAWAT DIRI DENGAN PEMBATASAN MERAWAT DIRI DENGAN PEMBATASAN PENGLIHATANPENGLIHATAN

AMBULASI DENGAN TANPA RASA TAKUTAMBULASI DENGAN TANPA RASA TAKUT UNGKAPAN CEMAS BERKURANGUNGKAPAN CEMAS BERKURANG MEMPUNYAI INFORMASI YG ADEKUAT U/ MEMPUNYAI INFORMASI YG ADEKUAT U/

MENENTUKAN KEPUTUSANMENENTUKAN KEPUTUSAN MENYATAKAN ADANYA RASA NYAMANMENYATAKAN ADANYA RASA NYAMAN MENUNJUKAN TIDAK ADA TANDA INFEKSIMENUNJUKAN TIDAK ADA TANDA INFEKSI

Page 13: Ablatio retina

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN1.1. Penderita tirah baring sempurnaPenderita tirah baring sempurna2.2. Mata yang sakit ditutup dengan bebat mata.Mata yang sakit ditutup dengan bebat mata.3.3. Pada penderita dengan ablatio retina non rhegmatogenous, jika Pada penderita dengan ablatio retina non rhegmatogenous, jika

penyakit primernya sudah diobati tetapi masih terdapat penyakit primernya sudah diobati tetapi masih terdapat ablatio retina, dapat dilakukan operasi cerclage.ablatio retina, dapat dilakukan operasi cerclage.

4.4. Pada ablatio retina rhegmatogenous :Pada ablatio retina rhegmatogenous :5.5. Foto kogulasi retinal : Bila terjadi robekan retina tetapi belum Foto kogulasi retinal : Bila terjadi robekan retina tetapi belum

terjadi separasi retina.terjadi separasi retina.6.6. Plobage lokal : dengan silocone sponge dijahitkan pada Plobage lokal : dengan silocone sponge dijahitkan pada

episklera pada daerah robekan retina.episklera pada daerah robekan retina.7.7. Membuat radang steril pada khoroid dan epithel pigmen pada Membuat radang steril pada khoroid dan epithel pigmen pada

daerah robekan retinal dengan jalan :daerah robekan retinal dengan jalan : PendinginanPendinginan DiatermiDiatermi

8.8. Operasi cerlage : Operasi dikerjakan untuk mengurangi Operasi cerlage : Operasi dikerjakan untuk mengurangi tarikan badan kaca. Pada keadaan cairan sub retina yang tarikan badan kaca. Pada keadaan cairan sub retina yang cukup banyak, dapat dilakukan punksi lewat sklera.cukup banyak, dapat dilakukan punksi lewat sklera.

Page 14: Ablatio retina

ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIAN PENGKAJIAN 1.1. Biodata Biodata 2.2. Riwayat Penyakit sekarangRiwayat Penyakit sekarang3.3. Mengeluh adanya bayangan hitam bergerak, Melihat Mengeluh adanya bayangan hitam bergerak, Melihat

benda bergerak seperti tirai, penglihatan kabur. benda bergerak seperti tirai, penglihatan kabur. 4.4. Riwayat Keluarga : Penyakit mata dalam keluarga, DM Riwayat Keluarga : Penyakit mata dalam keluarga, DM

atau alergi.atau alergi.5.5. Riwayat penyakit dahulu : Penyebab timbulnya Riwayat penyakit dahulu : Penyebab timbulnya

ablasio retina yaitu myopi, retinitis, trauma, degerasi ablasio retina yaitu myopi, retinitis, trauma, degerasi perifer.perifer.

6.6. Riwayat Psikososial dan Spiritual : Meliputi informasi Riwayat Psikososial dan Spiritual : Meliputi informasi dan tanggapan klien tentang penyakit dan pengaruh dan tanggapan klien tentang penyakit dan pengaruh sakitnya terhadap cara hidup, perasaan terhadap sakitnya terhadap cara hidup, perasaan terhadap penyakit dan therapinya, pekerjaan dan lingkugannya .penyakit dan therapinya, pekerjaan dan lingkugannya .

Page 15: Ablatio retina

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK7.7. VisusVisus : Untuk melihat ketajaman penglihatan.: Untuk melihat ketajaman penglihatan.8.8. Funduskopi Funduskopi : retina berwarna abu – abu, permukaan : retina berwarna abu – abu, permukaan

retina tidak rataretina tidak rata9.9. RefraksiRefraksi : Kelainan refraksi mata myopi.: Kelainan refraksi mata myopi.10.10. Flurensin anglografi : Kebocoran didaerah para papilaris Flurensin anglografi : Kebocoran didaerah para papilaris

dan daerah yang berdekatan dengan ruptur serta terliha dan daerah yang berdekatan dengan ruptur serta terliha gangguan permebialitas koriokapilaris akibat rangsangan gangguan permebialitas koriokapilaris akibat rangsangan langsung badan kaca pada choroid.langsung badan kaca pada choroid.

11.11. USGUSG : Terlihat lubang pada retina yang : Terlihat lubang pada retina yang berbentuk ladam kuda. Lubang kecil atau bulan sabit.berbentuk ladam kuda. Lubang kecil atau bulan sabit.

12.12. Pemeriksaan Fundus , Blaas, Tear, Hole.Pemeriksaan Fundus , Blaas, Tear, Hole.13.13. Di perlukan tindakan pembedahanDi perlukan tindakan pembedahan14.14. Pemasangan buklingPemasangan bukling15.15. Pendinginan (Kryo surgery)Pendinginan (Kryo surgery)16.16. Perforasi kroid (pungsi)Perforasi kroid (pungsi)17.17. Injeksi udaraInjeksi udara

Page 16: Ablatio retina

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN1.1. Perubahan persepsi sensori melihat s/d efek Perubahan persepsi sensori melihat s/d efek

dari lepasnya saraf sensori dari retina.dari lepasnya saraf sensori dari retina.2.2. Ansietas s/d ancaman kehilangan penglihatan, Ansietas s/d ancaman kehilangan penglihatan,

konsep diri, perubhan peran dan fungsi.konsep diri, perubhan peran dan fungsi.3.3. Pot. Injury sehubungan dengan Pot. Injury sehubungan dengan

berkurangnya penglihatan.berkurangnya penglihatan.4.4. Kurang pengetahuan sehubungan sengan Kurang pengetahuan sehubungan sengan

kurang mampu mengingat, salah informasi.kurang mampu mengingat, salah informasi.5.5. Defisit self care sehubungan dengan tirah Defisit self care sehubungan dengan tirah

baring, perubahan tajam penglihatan.baring, perubahan tajam penglihatan.6.6. Perubahan kenyamanan mata sehubungan Perubahan kenyamanan mata sehubungan

dengan pemasangan scleral bukling, luka dengan pemasangan scleral bukling, luka operasi.operasi.

Page 17: Ablatio retina

KRITERIA HASIL :KRITERIA HASIL :1.1. Tidak terjadi kehilangan penglihatan yang Tidak terjadi kehilangan penglihatan yang

berlanjutberlanjut2.2. Kecemasan berkurangKecemasan berkurang3.3. Klien dapat menjelaskan ; penggunaan obat Klien dapat menjelaskan ; penggunaan obat

yang benar, tanda dan gejala Pot. Injury s.d yang benar, tanda dan gejala Pot. Injury s.d berkurangnya penglihatan.berkurangnya penglihatan.

4.4. Kurang pengetahuan s.d kurang mampu Kurang pengetahuan s.d kurang mampu mengingat, salah informasi.mengingat, salah informasi.

5.5. Defisit self care s.d tirah baring, perubahan Defisit self care s.d tirah baring, perubahan tajam penglihatan.tajam penglihatan.

6.6. Perubahan kenyamanan mata s.d Perubahan kenyamanan mata s.d pemasangan scleral bukling, luka operasi.pemasangan scleral bukling, luka operasi.

Page 18: Ablatio retina

INTERVENSI SECARA UMUMINTERVENSI SECARA UMUM

1.1. Posisikan pasien sebagaimana di Posisikan pasien sebagaimana di instruksikan instruksikan

2.2. Hindari pergerakan yang mendadak Hindari pergerakan yang mendadak menghentakkan kepala (menyisir, batuk, menghentakkan kepala (menyisir, batuk, bersin, muntah).bersin, muntah).

3.3. Bantu pemenuhan ADL untuk mencegah Bantu pemenuhan ADL untuk mencegah pergerakan kepala yang berlebihan.pergerakan kepala yang berlebihan.

4.4. Lakukan bebat mata satu atau dua mata.Lakukan bebat mata satu atau dua mata.

5.5. Tempatkan alat pemanggil yang mudah di Tempatkan alat pemanggil yang mudah di jangkau.jangkau.

6.6. Berikan obat tetes sesuai anjuran.Berikan obat tetes sesuai anjuran.

Page 19: Ablatio retina

IMPLEMENTASI SECARA UMUMIMPLEMENTASI SECARA UMUM

1.1. Membantu tercapainya tujuan therapiMembantu tercapainya tujuan therapi

2.2. Konseling mendiskusikan tentang Konseling mendiskusikan tentang penurunan ketajaman penglihatan walaupun penurunan ketajaman penglihatan walaupun kemungkinan pemulihan penglihatan tidak kemungkinan pemulihan penglihatan tidak dapat dipastikan.dapat dipastikan.

3.3. Pembedahan : Pembedahan : a.a. Local atau general anestesiLocal atau general anestesi

b.b. Anal test / pencukuran bulu mataAnal test / pencukuran bulu mata

c.c. Informet concentInformet concent

d.d. Mempertahankan pupil tetap dilatasi selama op.Mempertahankan pupil tetap dilatasi selama op.

Page 20: Ablatio retina