abdi seni jurnal pengabdian kepada masyarakat

10
Volume 6 No. 1 Juni 2015 66 PENCIPTAAN KARYA SENI MIXED MEDIA BERBASIS EKPERIMENTASI DENGAN TEKNIK ASSEMBLAGE Statriana Didiek Isnanta Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta Abstrak Penelitian ini dirancang sebagai penelitian penciptaan eksperimen yang berdasarkan karya seni dengan media campuran teknik perakitan/gabungan. Berbeda dengan teknik kolase lebih populer, ia menekankan titik pada penggabungan materi dengan mendasarkan teknik penciptaan sebagai teknik basah, kering dan teknik perekatan sehingga beberapa bahan siap dipakai, teknik perakitan/gabungan lebih menekankan pada bagaimana menggabungkan objek untuk mengeksplorasi non-seni yang ada dan menjadi benda seni. Perbedaan lain dalam teknik seni kolase campuran media karya hasil dua dimensi, teknik perakitan/gabungan karyanya dapat mengambil bentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Meski telah dimulai sejak tahun 1960, teknik perakitan/gabungan ini kurang dikembangkan secara khusus dan tidak populer di Indonesia. Ini adalah alasan bagi penulis untuk membuat studi tentang penciptaan karya seni dengan media campuran teknik perakitan/gabungan. Metode yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yang pertama adalah eksplorasi (bahan observasi dan pencarian literatur), eksperimentasi (eksplorasi bahan dan bentuk pekerjaan ke dalam beberapa sketsa alternatif), dan yang terakhir adalah panggung pembentukan (pelaksanaan pekerjaan). Penelitian ini penting untuk mencari penciptaan baru dalam dunia penciptaan seni, serta menambahkan referensi dan bahan ajar untuk memperkaya kursus seni eksperimental. Kata kunci: media campuran, karya eksperimentasi, perakitan/gabungan. Abstract This study is designed as a research study of the artwork creation based on the experimentation with mixed media assemblage techniques. Unlike the more popular collage technique, in which it stresses on the incorporation of material based on the creation technique as the technique of wet, dry and gluing techniques so some readymade material, assemblage techniques are more emphasized on how to combine objects to explore the non-art of existing and into objects of art. Another difference in the technique of collage mixed media art is that the work of two-dimensional result, the technique of assemblage of the work can take the form of two-dimensional or three-dimensional. Although it has been started since 1960, this assemblage technique is less developed specifically and not popular in Indonesia. This is the rationale for the author to make a study of the creation of art works with mixed media assemblage techniques. The method used in the creation of this study will be divided into three stages: the first is exploration (observation material and literature search), the second is experimentation (exploration of material and shape of the work into some alternate sketches), and the last is the stage of formation (the execution of the work). The study is important to seek the creation of novelty in the world of art creation, as well as to add a reference and teaching materials to enrich the course of experimental art. Keywords: mixed media, experimentation works, assemblage.

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

Volume 6 No. 1 Juni 201566

PENCIPTAAN KARYA SENI MIXED MEDIA BERBASISEKPERIMENTASI DENGAN TEKNIK ASSEMBLAGE

Statriana Didiek Isnanta

Jurusan Seni Rupa MurniFakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta

Abstrak

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian penciptaan eksperimen yang berdasarkan karya seni denganmedia campuran teknik perakitan/gabungan. Berbeda dengan teknik kolase lebih populer, ia menekankantitik pada penggabungan materi dengan mendasarkan teknik penciptaan sebagai teknik basah, kering danteknik perekatan sehingga beberapa bahan siap dipakai, teknik perakitan/gabungan lebih menekankanpada bagaimana menggabungkan objek untuk mengeksplorasi non-seni yang ada dan menjadi benda seni.Perbedaan lain dalam teknik seni kolase campuran media karya hasil dua dimensi, teknik perakitan/gabungankaryanya dapat mengambil bentuk dua dimensi atau tiga dimensi. Meski telah dimulai sejak tahun 1960,teknik perakitan/gabungan ini kurang dikembangkan secara khusus dan tidak populer di Indonesia. Iniadalah alasan bagi penulis untuk membuat studi tentang penciptaan karya seni dengan media campuranteknik perakitan/gabungan. Metode yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini dibagi menjadi tigatahap, yang pertama adalah eksplorasi (bahan observasi dan pencarian literatur), eksperimentasi (eksplorasibahan dan bentuk pekerjaan ke dalam beberapa sketsa alternatif), dan yang terakhir adalah panggungpembentukan (pelaksanaan pekerjaan). Penelitian ini penting untuk mencari penciptaan baru dalam duniapenciptaan seni, serta menambahkan referensi dan bahan ajar untuk memperkaya kursus seni eksperimental.

Kata kunci: media campuran, karya eksperimentasi, perakitan/gabungan.

Abstract

This study is designed as a research study of the artwork creation based on the experimentationwith mixed media assemblage techniques. Unlike the more popular collage technique, in which itstresses on the incorporation of material based on the creation technique as the technique of wet,dry and gluing techniques so some readymade material, assemblage techniques are more emphasizedon how to combine objects to explore the non-art of existing and into objects of art. Anotherdifference in the technique of collage mixed media art is that the work of two-dimensional result,the technique of assemblage of the work can take the form of two-dimensional or three-dimensional.Although it has been started since 1960, this assemblage technique is less developed specificallyand not popular in Indonesia. This is the rationale for the author to make a study of the creation ofart works with mixed media assemblage techniques. The method used in the creation of this studywill be divided into three stages: the first is exploration (observation material and literature search),the second is experimentation (exploration of material and shape of the work into some alternatesketches), and the last is the stage of formation (the execution of the work). The study is importantto seek the creation of novelty in the world of art creation, as well as to add a reference andteaching materials to enrich the course of experimental art.

Keywords: mixed media, experimentation works, assemblage.

Page 2: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Statriana Didiek I. : Penciptaan Karya Seni Mixed Media Berbasis Ekperimentasi dengan Teknik Assemblage

Volume 6 No. 1 Juni 2015 67

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPengertian kata seni diambil dari Inggris art,

yang berakar pada kata Latin ars, yang berarti:“ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman,pengamatan atau proses belajar”, dari akar kata inikemudian berkembang pengertian yang diberikanoleh kamus Webster sebagai berikut: “penggunaanketerampilan dan imajinasi secara kreatif dalammenghasilkan benda-benda estetis” (Webster’sCollegiate Dictionary, 1973: 63). Pengertian laindiambil dari bahasa Belanda kunst, yang berarti:“suatu kesatuan secara struktural dari elemen-elemenestetis, kualitas-kualitas teknis dan ekspresi simbolis,yang mempunyai arti tersendiri dan tidakmembutuhkan lagi pengesahan olehunsur-unsur luar untuk pernyataan dirinya”(Winkler Prins: 427).

Seni memiliki berbagai klasifikasiberdasarkan teknik pembuatannya, medium maupunhasil produknya. Selain itu, klasifikasi seni dibagimenjadi dua atas dasar indera yang tersangkut, yaituseni visual yang menyangkut indera penglihatan danseni auditif, kemudian yang berurusan dengan inderapendengaran yang kedua-duanya bisa diterapkanpada medium, proses pembuatan dan produknya.

Media sebagai sarana aktivitas seni dapatmenghasilkan karya seni setelah melalui prosespenciptaan seniman berdasarkan pertimbanganartistik (nilai artistik). Jadi, karya seni sesuai denganmedia yang dipakai meliputi jenisnya, diantaranyasenirupa (visual art).

Dalam proses perwujudan sebuah karyaseni rupa selalu berkaitan dengan teknik, materialdan alat. Salah satu genre seni rupa yang fokus padaekperimentasi teknik dan material adalah seni mixedmedia. Berbeda dengan seni lukis konvensional, senimixed media menggunakan media/material lebih darisatu seperti cat, tinta, kliping majalah, dan logam.Mixed media mampu menghasilkan karya seni yangkreatif, tanpa hambatan dan unik. Beberapa elemendari media campuran menambah warna dan teksturdan dapat memungkinkan sebuah karya seni memiliki

ilusi tiga dimensi dan bahkan betul-betul menjadi tigadimensi.

B. PermasalahanPerkembangan seni mixed media yang

karyanya berbentuk dua dimensi biasanyamenggunakan teknik kolase (menempel) dan teknikassembladge lebih bebas lagi, karena dapatberbentuk dua dimensi atau tiga dmensi. DiIndonesia, teknik kolase lebih populer dan lebihbanyak digunakan para perupa dalam prosespenciptaan karyanya. Teknik assembladge jarangdigunakan.

C. Tujuan dan ManfaatPenulis ingin membuat studi penciptaan

karya seni mixed media yang berbasiseksperimentasi dengan teknik assembladge untukmencari sisi kebaruan dalam dunia penciptaan seni rupa.

Tujuan studi penciptaan ini adalah untukmemahami aspek eksperimentasi teknik assemblagedalam seni mixed media. Selain itu, tujuan dari studipenciptaan ini adalah untuk memahami proses danmampu mengaplikasikan tahapan penciptaan senimixed media dengan teknik assemblade. Manfaatstudi pencptaan karya ini untuk menambah referensidan memperkaya bahan ajar mata kuliah senieksperimental.

TINJAUAN PUSTAKA

Mixed Media dalam seni visual, mengacupada karya seni yang dalam pembuatannyamenggunakan lebih dari satu media. Sebuah teknikyang melibatkan penggunaan dua atau lebih mediaartistik, seperti tinta dan pastel atau lukisan dankolase, yang digabungkan dalam komposisi tunggal.Banyak efek dapat dicapai dengan menggunakanmedia campuran. Karya seni mixed mediamenggunakan lebih dari satu media, seperti cat,tinta, kliping majalah dan logam. Karenakebebasannya itu, maka seni mixed media mampumenghasilkan karya seni yang kreatif, tanpahambatan dan unik. Beberapa elemen dari media

Page 3: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

Volume 6 No. 1 Juni 201568

campuran menambah warna dan tekstur dan dapatmemungkinkan sebuah karya seni memiliki ilusi tigadimensi dan atau bahkan menjadi karya tiga dimensi.Teknik yang digunakan dalam seni mixed media adadua, yaitu kolase dan assembladge.

a. KolaseAda pendapat yang mengemukakan bahwa

teknik kolase ini pada awalnya digunakan dalamdunia kerajinan, yaitu mendekorasi permukaan suatubenda dengan menempelkan sesuatu dipermukaannya. Aktivitas ini merupakan jenis kriayang tertua diciptakan oleh manusia.

Dalam perkembangannya, kolase secarakreatif dimanfaatkan sebagai unsur estetik yangpersonal dalam sebuah karya lukis. Kolase menjadimedia yang digemari oleh kalangan seniman dunia.Pablo Picasso, George Braque, dan Max Ernestterkenal dengan karya-karya lukisnya yangmemanfaatkan kolase kertas, kain dan berbagaiobjek lainnya. Hal ini merupakan inovasi kreatif dariseniman ini dalam kurun waktu 95 tahun yang lalu.Henri Mattise adalah salah satu seniman yang giatberkreasi dengan kolase ketika jari-jari tangannyaterserang arthritis hingga tak mampu melukis lagi.Mattise beralih ke kolase, ia memotong-motongkertas warna dalam ukuran besar dengan berbagaibentuk hingga tercipta mural kertas.

Kata Kolase (collage) atau biasanya disebutjuga dengan gunting-tempel (cut and paste), kalaudilihat dari asal katanya, penggabungan dari kata‘cut’ yang berarti menggunting atau memotong dan‘paste’ yang berarti memasangkan. Asal kata kolaseada beberapa pendapat, salah satunya berasal darikata ‘collageum’, yang artinya adalah lem atauperekat, jadi, kolase atau karya gunting-tempel inidapat diartikan sebagai sebuah karya yang dibuatdengan cara memotong obyek-obyek, yang biasanyaberupa gambar, dan kemudian menempelkannyadengan lem atau perekat dalam suatu bidang,sehingga menjadi satu-kesatuan.

Gambar 1. Karya Pablo Picasso berjudul“Compotier avec fruits, violon et verre”menggunakan media campuran, cat minyak

dengan potongan kain dengan teknikkolase (1912)

Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/6/61/

Compotier_avec_fruits,_violon_et_verre.jpg

Pendapat kedua, menurut Mikke Susantokata kolase berasal dari bahasa Perancis yang berartimerekat :

Kata kolase yang dalam bahasa Inggrisdisebut ‘collage’ berasal dari kata ‘coller’dalam bahasa Perancis yang berarti‘merekat’. Selanjutnya kolase dipahamisebagai suatu teknik seni menempel berbagaimacam materi selain cat, seperti kertas, kain,kaca, logam dan lain sebagainya kemudiandikombinasi dengan penggunaan cat(minyak) atau teknik lainnya. Berbagaimaterial kolase dapat direkatkan padaberagam jenis permukaan, seperti kayu,plastik, kertas, kaca dan sebagainya untukdimanfaatkan atau difungsikan sebagaibenda fungsional atau karya seni. (Susanto,M., 2002:63).

Page 4: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Statriana Didiek I. : Penciptaan Karya Seni Mixed Media Berbasis Ekperimentasi dengan Teknik Assemblage

Volume 6 No. 1 Juni 2015 69

Pemanfaatan bahan baku kolase yangberagam akan menghasilkan karakter bentuk kolaseyang unik dan menarik dapat dibedakan menjadi:kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi untukfungsi yang berbeda. Jenis bahan penunjang yangdibutuhkan dalam pembuatan kolase adalahpermukaan suatu benda atau objek yang akanditempeli kolase. Pada prinsipnya kolase dapatdimanfaatkan di hampir semua jenis bahan/material(kayu, plastik, kaca, kertas, kain, logam dansebagainya) asalkan permukaan benda tersebutrelatif rata.

MATERI DAN METODE

Dalam penciptaan karya seni di perlukansuatu metode untuk menjelaskan jalannya tahapan-tahapan proses penciptaan. Pengertian metodeadalah cara teratur yang digunakan untukmelaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuaidengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistemuntuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan gunamencapai tujuan yang ditentukan.

Ada beberapa metode penciptaan senimixed media, salah satunya menggunakan metodeyang dikembangkan oleh Hawkins (dalamSoedarsono, 2001: 207), yang secara garis besarmeliputi: (1) eksplorasi, pada tahap awal ini proseseksploitasi visual dan referensi dari tema yang telahditentukan sebelumnya; (2) eksperimentasi,merupakan tahapan di mana penekanannya lebihpada eksperimentasi medium (material, teknik, danalat) yang akan digunakan, serta peng organisasianelemen rupa pembentuk nilai estetik karya lukisnanti, (3) Pembentukan, sebagai wahanaekspresinya. Sudiarja menyatakan bahwa ekspresimenuntut adanya suatu perwujudan material, supayaseni tidak hanya berhenti sebagai imajinasi belaka(Sudiarja, 1983: 80).

Pada tahap akhir ini merupakan aktivitastotal dalam proses kreatif. Pemahaman arti “aktivitastotal” pada tahap pembentukan adalah aktivitasmenentukan bentuk ciptaan sesuai dengan hasileksperimentasi yang telah dilakukan sebelumnya

serta penguatan konsep lewat landasan teori dandata-data empirik yang ditemukan di lapanganselama observasi yang diimplementasikan ke dalamkarya.

Pada tahapan eksplorasi, penulis akanmelakukan observasi berbagai material yangkemungkinan dapat digunakan sebagai idiom yangmampu mewakili representasi ide. Selain itu, penulisjuga akan melakukan berbagai penelusuran pustakamelalui pelacakan buku di perpustakaan danpenelusuran internet sebagai dasar penguatan konsepkekaryaan. Target dari tahapan ini adalahterbentuknya konsep karya dan berbagai alternatifmaterial yang akan digunakan.

Fokus observasi material dalam studipenciptaan karya ini adalah berbagai material/bendayang terbuat dari logam dan berbagi benda hasilproduk budaya visual lokal khusunya maina anak-anak. Observasi akan dilakukan di berbagaishowroom mainan tradisional dan barang antik diSolo dan Jogja.

Pada tahap eksperimentasi, penulis akanmelakukan berbagai macam eksperimen denganmengeksplorasi berbagai kemungkin-anpenggabungan berbagai macam material yang akandigunakan dan ekslorasi bentuk karya melaluiberbagai alternatif sketsa/ gambar kerja bentuk akhirkaryanya nanti. Sedangkan pada tahap eksekusikarya atau perwujudan karya merupakan tahapanterakhir dimana proses penyusunan danpenggabungan berbagai macam material yangberbeda tersebut menjadi satu kesatuan karya yangmampu merepresentasikan ide gagasan yang telahtertuang dalam konsep kekarya annya.

Beragam jenis material dapat dimanfaatkansebagai bahan baku pembuat kolase. Secara umumjenis bahan baku kolase/ material yang digunakandapat dikelompokkan menjadi: (1) bahan-bahanalam (daun, ranting, bunga kering, kerang, batu-batuan dan lain-lain), (2) bahan-bahan olahan(plastik, serat sintetis, logam, karet dan lain-lain) dan,(3) bahan-bahan bekas (majalah bekas, tutup botol,bungkus permen/coklat, dan lain-lain/readymade).Ide-ide kreatif membuat kolase dapat dikembangkan

Page 5: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

Volume 6 No. 1 Juni 201570

dari pemanfaatan material-material kecil seperti kancing,peniti, tusuk gigi dan biji-bijian dapat dimanfaatkan untukmenghasilkan komposisi kolase yang non-figuratif(abstrak) dan komposisi yang figuratif.

Jenis peralatan dan teknik kolase yangdigunakan perlu disesuaikan dengan jenis bahanbakunya dikarenakan karakter setiap jenis bahanspesifik. Jenis peralatan dan teknik yang digunakanuntuk membuat kolase berbahan alam berbedadengan kebutuhan membuat kolase berbahan olahanatau berbahan bekas. Secara umum peralatan utamayang dibutuhkan : (1) alat potong : seperti pisau,gunting, gergaji, tang, dan sebagainya. (b) bahanperekat : seperti lem kertas, perekat vinyl, lem putih/PVC, lem plastik, jarum dan benang jahit, dan jenisperekat lainnya (disesuaikan dengan jenis bahannya).

Gambar 2. Karya mixed media Sir EduardoPaolozzi berjudul: Meet the People (1948).

Karya ini mengkolaborasikan cat minyak denganpotongan-potongangambar dari majalah.

Sumber: http://cdn.shopify.com/s/files/1/0200/7124/files/Meet the People 1948 Sir Eduardo

Paolozzi grande.jpg?24290

Berbagai jenis kolase, baik yang berbentukdua dimensi dan tiga dimensi umumnya dibuat denganteknik yang bervariasi seperti: teknik sobek, teknikgunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat,teknik jahit, teknik ikat dan sebagainya. Anda dapat

memanfaatkan lebih dari satu teknik untuk membuatkarya kolase, bahkan teknik campuran bisadieksplorasi menjadi sentuhan artistik pada karyakolase.

Berbagai metode yang dipergunakan untukmembuat kolase antara lain :· Tumpang-tindih atau saling tutup (overlapping)· Penataan ruang (spatial arrangement)· Repetisi/perulangan (repetition)· Komposisi/kombinasi beragam jenis tekstur dari

berbagai material.

b. AssemblageAssemblage adalah sebuah proses kreatif.

Dalam seni visual, kegiatan seni mixed media terdiridari membuat komposisi artistik dua dan atau tigadimensi dengan menyusun benda-benda bekas non-seni. Istilahnya ini dikembangkan dari istilah “kolase”yang memotong dan menempel kertas surat kabaratau bahan lainnya dalam lukisan kubis. Dalampengertian sehari-hari “assemblage” berarti“tindakan pas bersama-sama bagian dan potongan-potongan dan ‘keadaan sedang dirakit” .Definisiinilah yang akhirnya menggambarkan teknik artistikyang melintasi batas-batas tradisional lukisan danpatung, sekaligus produk-produk akhir teknik itu.

Gambar 3. Karya Mixed Media Pablo Picasso,“The Guitar” (1912). Untuk membuat Gitar

Picasso membuat lompatan radikal dari tradisi

Page 6: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Statriana Didiek I. : Penciptaan Karya Seni Mixed Media Berbasis Ekperimentasi dengan Teknik Assemblage

Volume 6 No. 1 Juni 2015 71

patung pemodelan ( ukiran atau cetakan ) untukteknik baru, assemblage.

Sumber: http://artobserved.com/artimages/2011/03/Picasso_Guitar-sheet-metal_19141.jpg

Oleh karena itu, assemblage tidak hanyamenunjukkan prosedur teknis tertentu tetapi jugakompleksitas sikap dan ide-ide.

In its everyday sense “assemblage”means “the actof fitting together partsand pieces and ‘the taste of beingassembled” consequently the worddescribes and artistic technique (whichcuts across the traditional boundaries ofpainting and sculpture) and also the endproducts of that technique. However, itsdenotes “not only a specific technicalprocedure..but also a compelx of attitudesand ideas(Walker, 1992: 49).

PEMBAHASAN

A. Tahap EksplorasiPada tahapan eksplorasi penulis melakukan

observasi berbagai material yang kemungkinandapat digunakan sebagai ideom yang mampumewakili representasi ide. Observasi yang dilakukanoleh penulis yaitu melakukan berbagai pengamatandi beberapa pasar tradisonal dan toko cenderamataseperti pasar Windudjenar Ngrasopura, pasargembreng Kabangan, pasar Kleca di kios-kiospenjual alat-alat dapur tradisional. Sedangkan di kioscenderamata, penulis melakukan pengamatan di kioscenderamata di taman Sriwedari, Alun-alun utaradan di Javener.

Penulis juga melakukan berbagaipenelusuran pustaka melalui pelacakan buku diperpustakaan dan penelusuran internet sebagai dasarpenguatan konsep kekaryaan. Target dari tahapanini adalah terbentuknya konsep karya dan berbagaialternatif material yang akan digunakan.

Gambar 4. Berbagai pernak-pernik antik di pasarWindudjenar Ngarsopura.

Foto: Satriana Didiek (2014)

Dari penelusuran pustaka di internet, penulismenemukan berbagai definisi dan sejarah tentangassemblage art dan contoh karya assemblage artyang cukup menarik. Dari penelusuran tersebut,penulis dapat mengkatagorikan karya assemblageart yang berbentuk dua dimensional dan tigadimensional, selain itu juga karya karya yangbereksperimen bentuk dan material tanpa tendensitema khusus dan karya assemblage art yangdiciptakan dengan tema-tema social budaya. Palingmenarik, adalah karya-karya assemblage yangterbuat dari susunan berbagai peralatan dapur

Gambar 5. Contoh karya seni assemblage yangterbuat dari peralatan rumah tangga.

Sumber: https://farm6.staticflickr.com/5258/5418150817_518404957c.jpg

Page 7: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

Volume 6 No. 1 Juni 201572

dengan tanpa tema khusus. Seperti karya yangmenggabungkan beberapa sendok makan, teko,pembuka tutup botol, penjepit makanan, skrup,mekanik jam/ kunci pintu, saringan santan, penutuplubang pembuangan di wastafel dan lain-lain. Karya-karya ini cukup sederhana, tanpa tendensi temabesar dan hanya main-main mencari bentuk estetikdengan mendorong apresian membayangkan bentuksesungguhnya dari karya tersebut.

Dari proses observasi tersebut, akhirnyapenulis membuat berbagai skets awal yang akanmenjadi acuan dasar penciptaan karya assemblage.

Gambar 6. Beberapa alternatif skets awal.Foto: Satriana Didiek (2014)

B. Tahap EksperimentasiTahap eksperimentasi, merupakan tahapan

di mana penekanannya lebih pada eksperimentasimedium (material, teknik, dan alat) yang akandigunakan, serta pengorganisasian elemen rupapembentuk nilai estetik karya assemblage-nya nanti.Ada beberapa benda yang menjadi pertimbanganpenulis untuk dijadikan elemen utama karyaassemblage ini, yaitu box/ rak buku, mainan congklakdan sterika arang.

Rak buku untuk struktur dasar karyaassemblage sedangkan mainan congklak danseterika arang dipilih karena struktur bentuknyadapat diekplorasi menjadi bentuk kapal. Dari dua

alternatif tersebut akhirnya penulis lebih memilihpermainan congklak sebagai elemen utama karyaassemblage.

Gambar 7. Seterika Jago (atas)dan Congklak (bawah).

Foto: Satriana Didiek (2014)

Elemen lain yang dikumpulkan oleh penulissebagai elemen pelengkap karya ini adalah stikpenggorengan (sotil) yang natinya akan digunakansebagai dayung, centong, knop penutup panci,sendok sayur dari kayu, parutan seng, alat ctakantumpeng, cetakan kue, dan hiasan meja punakawan.Dari berbagai macam peralatan dapur dapurtersebut, akhirnya penulis memilih, centong kayu,knop penutup panci, hiasan punokawan.Pertimbangan pemilihan barang-barang tersebutberdasarkan kebutuhan karya dan tingkatkesesuaian dengan tingkat teknik penyambungandan penggabungan berbagai barang tersebut.

Page 8: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Statriana Didiek I. : Penciptaan Karya Seni Mixed Media Berbasis Ekperimentasi dengan Teknik Assemblage

Volume 6 No. 1 Juni 2015 73

C. Tahap PembentukanPada tahap pembentukan ini penulis

menyiapkan alat bahan yang akan digunakan dalamproses penciptaan. Alat yang digunakan adalahgergaji kayu, gergaji besi, paku, pukul besi, lemkayu, skrup, obeng plus minus, cutter dan bor kayu.Sedangkan bahan yang akan digunakan adalahcongklak, centong kayu, hiasan meja punakawan ,dan knop penutup panci dari kayu.

Gambar 8. Elemen yang digunakan: Congklakdan hiasan meja punokawan(atas), knop penutup

panci dari kayu (kiri bawah) dancentong kayu (kanan bawah).Foto: Satriana Didiek (2014)

Setelah semua alat bahan terkumpul makadimulailah proses pembuatan karya yag diawalidengan pemotongan salah satu kepala naga yangada pada permainan congklak dan menggantinnyadengan pegangan centong kayu sebagai ekor naga.Centong kayu tersebut dipotong pas di batas antarapegangan dan bidang datarnya dengan jalan digergajikemudin disambungkan ke tepi mainan congklakmenggunakan paku dan lem kayu.

Gambar 9. Pemasangan ekor naga daripegangan centong.

Foto: Satriana Didiek (2014)

Setelah ekornya terpasang, dilanjut kandengan pemasangan sayap naga yang terbuat daripenggabungan empat buah centong kayu pada tiapsisinya. Empat centong kayu ditata sedemikian rupahingga membentuk sayap kemudian baru dipasangke sisi kiri dan kanan congklak.

Gambar 10. Penataan centong kayu denganmenyerupai bentuk sayap (kiri) dan Pemasangan

sayap nagar dari centong kayu (kanan).Foto: Satriana Didiek (2014)

Setelah selesai, proses pembuatan karya inidilajutkan dengan pemotongan kepala punokawandan menggabungkannya dengan knop penutup pancidari kayu. Setelah selesai kepala punakawan itudiletakkan di atas congklak. Ditata sedemikiandengan mempertimbangkan asas komposisi danbalancing.

Page 9: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Jurnal Pengabdian Kepada MasyarakatAbdi Seni

Volume 6 No. 1 Juni 201574

Gambar 11. Pemotongan kepala punokawan (kiri)dan Pemasangan punokawan.

Foto: Aura Avatary Isnanta (2014)

Setelah semua proses pembentukan danpenggabungan elemen yang digunakan telah selesai,maka dilanjutkan ke proses finishing yaitupengecatan. Dalam proses penciptaan karya inimenggunakan cat semprot berwarna hitam yangbertujuan memberikan kesan kontras dengan objekpunokawan yang dominan putif dan emas agarkelihatan lebih menonjol.

Dalam proses pengecatan, seluruh elemenyang tidak dicat dilepas dahulu, kemudian setelahselesai dicat dan kering, kemudian elemen tersebutdikembalikan ke tempatnya semula. Pengecatan inidisamping berfungsi sebagai usaha memperindahkaryanya nanti juga menghilangkan potongan bekassambungan antar elemen.

Gambar 12. Karya assemblage art berjudul“Mbonceng Naga” telah selesai dibuat

Foto: Aura Avatary Isnanta (2014)

KESIMPULAN

Assemblage art adalah bentuk seni rupa tigadimensi yang komposisinya terbentuk dari barangsehari-hari, biasanya disebut “benda” yangditemukan (objets trouvés). Orang dapatmengatakan bahwa nilai assemblage melayangantara makna konseptual dan atribut visualnya.

Asal usul kata assemblage (dalam ruanglingkup seni/ artistik) dapat ditelusuri kembali ke awal1950-an, ketika Jean Dubuffet menciptakanserangkaian kolase dari sayap kupu-kupu, yangberjudul Assemblage d’ empreintes .Namun, baikMarcel Duchamp dan Pablo Picasso telah bekerjadengan benda-benda yang ditemukan selamabertahun-tahun sebelum Dubuffet. Assemblage

Page 10: Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Statriana Didiek I. : Penciptaan Karya Seni Mixed Media Berbasis Ekperimentasi dengan Teknik Assemblage

Volume 6 No. 1 Juni 2015 75

adalah batu loncatan menuju bentuk-bentuk senikontemporer lainnya seperti Pop-Art dan seniinstalasi. Seni Assemblage digambarkan dapat men-jembatani kesenjangan antara kolase dan patungPop-Art

Mengesampingkan isu seni rupa, orangmungkin bertanya: apa yang ingin dicapai olehsenimannya, dan bagaimana visual yang efektifadalah metode dalam mencapainya. Daripengalaman penulis selama proses penciptaan karyaseni assemblage ini dibutuhkan kekayaanperbendaharaan visual dan tingkat kreativitas danimajinasi yang tinggi. Hal ini menentukankeberhasilan dalam menggabungkan berbagaimaterial yang membentuk imajinasi penciptanya.

Dari ekplorasi penciptaan karya seniassemblage ini banyak sekali sisi atau aspek yangdapat dikembangkan ke dalam penelitian lanjutan.1. Berkaitan dengan definisi dan estetika yang

dibangun perupa assemblage art yang berebdadengan estetika seni konvensional padaumumnya.

2. Aspek kedua adalah metode penciptaan karyaseni assemblage yang berbeda dengan metodepenciptaan seni pada umumnya yang lebihmengutamakan penggalian ide gagasan awaltentang tema yang akan diangkat dalam karya,sedangkan dalam proses penciptaan seniassemblage ini dapat ditukar-balikkan,eksplorasi material, setelah itu baru mencari idepenggabungan material dan pencarian bentukatau sebaliknya.

3. Kurang dikenalnya seni assemblage di tanah air,dimungkinkan karena memang assemblage inihanya jembatan bagi perkembangan senikontemporer seperti seni instalasi sehingga genreini banyak diabaikan oleh peneliti tanah air.

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, Robert. 1990. Art Speak; Guide toContemporary Ideas, Movements andBuzzwords, New York, Penerbit AbbevillePress.

Mikke Susanto. 2001. Membongkar Seni Rupa,Jogja, Galang Press.

Selber and Johnson-Eilola. 2007.Plagiarism,Originality, Assemblage, Computersand Composition, Vol. 24, No. 4.

Stephan Geiger. 2008. The Art of Assemblage.The Museum of Modern Art, 1961. Dieneue Realität der Kunst in den frühensechziger Jahren, (DissertationUniversität Bonn 2005), München.

The Liang Gie. 1996. Filsafat seni: SebuahPengantar, Yogyakarta, PUBIB.

Walker John A. 1977. Gloosary of Art,Architecture and Design Since 1945,London, Clive Bingley Ltd.

InternetArt Glossary, Collage, dalam ht tp://

www.tate.org.uk/collections/ glossary/definition.jsp?entryId=70

Art Glossary, Assemblage, dalam ht tp://www.tate.org.uk/collections/ glossary/definition.jsp?entryId=34

Eén, Kolase, Sebuah Pengantar, dalam http://www.tembokbomber. com/blog/read.php?gid=398

Susan Krieg, A Brief History Compiled, dalamhttp://www.kriegartstudio .com/n e s t i n g _ c r a n e s /susan_krieg_history_collage.htm

Wikipedia, The Free Encyclopedia, Mixed Media,dalam http://en. wikipedia.org/ wiki/Mixed_media

http://www.visual-arts-cork.com/assemblage-art.htm

h t t p : / / w w w. m o m a . o r g / c o l l e c t i o n /details.php?theme_id=10057

http://arthistory.about.com/od/dada/ig/Dada-at-MoMA—Berlin/Mechanical-Head.htm

http://arthistory.about.com/od/from_exhibitions/ig/new_york_cool/greynyu_0708_02.h