abab-09-racunlogammetaloid&senyawa-111207

5
144-149 Bab IX Racun-racun logam dan metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannys dalam industri A. JENIS-JENIS RACUN Racun-racun logam dan metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya adalah timah hitam, air raksa, arsen, nikel, chromium, berrylium, cadmium, vanadium, dan fosfor. Di samping logam-logam atau metaJoid tersebut di atas terdapat pula bahan-bahan lain, tapi tidak begitu banyak digunakan daJam perindustrian dan tidak begitu beracun. Logam- logam atau metaloid-metaloid lain mungkin bila masuk ke dalam tubuh tidak menimbuJkan keracunan, misalnya saja perak yang masuk ke dalam tubuh dan terkenaJ menyebabkan argyria, tanpa menimbulkan gejala-gejala klinis suatu keracunan. Logam-logam yang bersifat racun itu akan berupa- rupa sifat keracunannya tergantung dari persenyawaan kimianya, keadaan wujud fisiknya, yaitu padat, cair, atau gas, valensi ikatannya, dan port d'entreenya memasuki tubuh pekerja. B. KERACUNAN OLEH TIMAH HITAM Keracunan oleh timah hitam dalam perusahaan-pcrusahaan terjadi dalam dua bentuk: 1. Oleh karena timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya seperti putih timah hitam" (loodwit=leadwhite). 2. Oleh karena pengolahan persenyawaan-persenyawaan anorganis timah hitam, khususnya tetra-etil-timah (TEL) Dua jenis keracunan ini berbeda safat-saifat dan gejala-gejalanya. Keracunan timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya bersifat kronis dengan gejala-gejala kolik usus. “wrist drop”, stippling butir-butir darah merah dan anaemi. Keracunan TEL biasanya mendadak dengan gejala-gejala insomnia, kekacauan pikiran, delirium dan mania. 145 Jenis keracunan oleh timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya biasanya terjadi di pabrik akku, di percetakan-percetakan, pada pekerjaan mengecat dengan bahan cat dari persenyawaan timah hitam, pada pekerjaan vulkanisasi karet, pada pekerjaan mengglazur gelas, menyolder, pada pembuatan kawat listrik, mainan kanak-kanak dan aliage logam. Terdapat dua hal mengenai masuknya timah hitam kedalam tubuh manusia yaitu absorpsi dan keracunan timah hitam. Absorpsi timah hitam berarti bahwa memang tubuh telah kemasukan timah hitam dari tempat kerja, sehingga kadarnya didalam tubuh melebihi kadar normal, tetapi pada absorpsi ini tidak nampak gejala-gejala klinis. Apabila terlihat gejala-gejala klinis, peristiwa absorpsi itu meningkat menjadi peristiwa keracunan. Untuk diagnosa keracunan timah hitam hendaknya diperhatikan cara- cara menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja, tetapi terutama perlu mendapat perhatian ialah gejala-gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang paling dapat dipercaya adalah kadar timah hitam di darah. Normal kadar tersebut ialah 0,03 mg

Upload: agung-yudha-prawira

Post on 13-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: aBab-09-RacunLogamMetaloid&Senyawa-111207

144-149Bab IX

Racun-racun logam dan metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannys dalam industri

A. JENIS-JENIS RACUNRacun-racun logam dan metaloid beserta persenyawaan-persenyawaannya adalah timah hitam, air raksa, arsen, nikel, chromium, berrylium, cadmium, vanadium, dan fosfor. Di samping logam-logam atau metaJoid tersebut di atas terdapat pula bahan-bahan lain, tapi tidak begitu banyak digunakan daJam perindustrian dan tidak begitu beracun. Logam-logam atau metaloid-metaloid lain mungkin bila masuk ke dalam tubuh tidak menimbuJkan keracunan, misalnya saja perak yang masuk ke dalam tubuh dan terkenaJ menyebabkan argyria, tanpa menimbulkan gejala-gejala klinis suatu keracunan. Logam-logam yang bersifat racun itu akan berupa-rupa sifat keracunannya tergantung dari persenyawaan kimianya, keadaan wujud fisiknya, yaitu padat, cair, atau gas, valensi ikatannya, dan port d'entreenya memasuki tubuh pekerja.

B. KERACUNAN OLEH TIMAH HITAMKeracunan oleh timah hitam dalam perusahaan-pcrusahaan terjadi dalam dua bentuk:1. Oleh karena timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya seperti putih timah hitam"

(loodwit=leadwhite).2. Oleh karena pengolahan persenyawaan-persenyawaan anorganis timah hitam,

khususnya tetra-etil-timah (TEL)

Dua jenis keracunan ini berbeda safat-saifat dan gejala-gejalanya. Keracunan timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya bersifat kronis dengan gejala-gejala kolik usus. “wrist drop”, stippling butir-butir darah merah dan anaemi. Keracunan TEL biasanya mendadak dengan gejala-gejala insomnia, kekacauan pikiran, delirium dan mania.

145Jenis keracunan oleh timah hitam dan persenyawaan-persenyawaan anorganisnya biasanya terjadi di pabrik akku, di percetakan-percetakan, pada pekerjaan mengecat dengan bahan cat dari persenyawaan timah hitam, pada pekerjaan vulkanisasi karet, pada pekerjaan mengglazur gelas, menyolder, pada pembuatan kawat listrik, mainan kanak-kanak dan aliage logam.

Terdapat dua hal mengenai masuknya timah hitam kedalam tubuh manusia yaitu absorpsi dan keracunan timah hitam. Absorpsi timah hitam berarti bahwa memang tubuh telah kemasukan timah hitam dari tempat kerja, sehingga kadarnya didalam tubuh melebihi kadar normal, tetapi pada absorpsi ini tidak nampak gejala-gejala klinis. Apabila terlihat gejala-gejala klinis, peristiwa absorpsi itu meningkat menjadi peristiwa keracunan.

Untuk diagnosa keracunan timah hitam hendaknya diperhatikan cara-cara menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja, tetapi terutama perlu mendapat perhatian ialah gejala-gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang paling dapat dipercaya adalah kadar timah hitam di darah. Normal kadar tersebut ialah 0,03 mg per 100 cc darah lengkap. Bila pemeriksaan menunjukkan kadar lebih tinggi dari pada yang normal tersebut,yaitu biasanya sampai 0,10 mg per 100 cc darah lengkap, haruslah diperhatikan tentang adanya absorpsi. Dan jika ditemui kadar yang melebihi 0,10 mg per 100 cc darah lengkap serta gejala-gejala klinis menampak, suatu keracunan boleh dikatakan pasti.

Pengobatan keracunan timah hitam akibat kerja adalah menghentikan penambahan timah hitam yang memasuki tubuh si sakit yang pada umumnya melewati jalan pernafasan atau pencernaan, serta mengobatinya dengan natrium-etilen-diamine-tetrasetat (Na-EDTA) intraveneus.

Pencegahan pada garis besarnya adalah kebersihan tempat kerja, kebersihan perseorangan, pemeriksaan kesehatan berkala, pendidikan kesehatan kepada para pekerja dan lain-lainnya. Dahulu pemberian menu yang mengandung calcium tinggi dianggap sebagai usaha untuk pencegahan, dari itu pernah kepada pekerja-pekerja yang mungkin kemasukan timah hitam kedalam tubuhnya dianjurkan minum susu, tapi sesungguhnya susu ini tidak mempunyai nilai pencegahan langsung, melainkan hanya untuk memperbaiki gizi tubuh. Pula harus waspada, bahwa kadang-kadang pemberian susu menyebabkan pekerja-pekerja beranggapan tidak perlu lagi melakukan usaha-usaha pencegahan keracunan.N.A.B. untuk timah hitam di udara ruang kerja adalah 0,2 mg per meter kubik udara.

Keracunan TEL terjadi oleh karena menghirup uap TEL atau diserap melalui kulit. Tempat terjadinya keracunan biasanya perusahaan yang membuat TEL, tempat mencampur TEL dengan bensin (gasolin), dan tangki-tangki penyimpanan TEL terutama waktu dibersihkan. TEL adalah zat "antiknock" yang dicampur dengan bensin.

Untuk pengobatan keracunan TEL dapat dipakai pula Na-EDTA yang telah ternyata menolong baik, yaitu meninggikan ekskresi TEL dari tubuhPencegahan harus lebih baik dari pada pecegahan terhadap keracunan timah hitam anorganis. Kadang-kadang diperlukan pakaian khusus dengan aliran udara bertekanan positif; terutama bagi mereka yang

Page 2: aBab-09-RacunLogamMetaloid&Senyawa-111207

membersihkan tangki-tangki

146

pcnyimpanan TEL. Cara lain seperti kebersihan lingkungan dan perseorangan, pendidikan, cara mengenal bau uap TEL dan gasoline dan segera meninggalkannya dan lain-lain sangat perlu dalam pencegahan keracunan tersebut. N.A.B. untuk uap TEL adalah 0,1 mg/M3 sebagai Pb. Juga perlu monitor biologis.

C. KERACUNAN AIR RAKSA (Hg)Keracuan oleh air raksa dapat terjadi dalam perusahaan-perusahaan dalam tiga bentuk:

a. Sebagai akibat air raksa cair atau uap.b. Sebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-fulminat. c. Sebagai akibat persenyawaan air raksa organis.

Keracunan oleh air raksa metalik atau uapnya terjadi di pabrik pada pengubahan bijih menjadi logam murninya, proses pemisahan emas dan perak dari bijih dengan menggunakan amalgam, pembuatan barometer dan termometer, pembuatan lampu listrik berisi uap Hg, dan lain-lain sebagainya. Gejala-gejalanya adalah hypersalivasi, tremor, erethisme, stomatitis, kadang-kadang mercurialentis. Pencegahan, bila mungkin, adalah substitusi air raksa dengan bahan lain yang kurang bahayanya. Satu contoh substitusi adalah pada pembuatan cermin yang dahulu memakai amalgam timah putih dirubah dengan menggunakan larutan ammoniakal perak nitrat, dan ternyata cermin yang dihasilkan lebih baik. Pencegahan harus dijalankan di tambang-tambang tempat bijih air raksa diambil, yaitu dengan ventilasi, pengeboran basah, dan pemakaian masker yang dapat menahan uap air raksa. Di pabrik-pabrik yang membuat barometer dan termometer, lantai harus rata, licin, tidak boleh retak dan lain-lain agar kalau terjadi penumpahan air raksa, akan segera dapat dibersihkan. Ventilasi umum di pabrik-pabrik yang menggunakan air raksa tidaklah baik. oleh karena ventilasi memperhebat terjadinya penguapan air raksa. Pemeriksaan kesehatan berkala, termasuk pemeriksaan gigi dan mulut, sangat membantu dalam menemukan kasus-kasus keracunan sedini-dininya. Pengobatan adalah dengan 2:3 dimercapto-propanol (BAL).

Keracunan oleh Hg-fulminat biasanya bersifat setempat, yaitu dermatitis di kulit tempat bersentuhan, namun dapat pula bersifat umum. apabila bahan itu diserap tubuh dalam jumlah yang cukupLain dari keracunan oleh air raksa logam atau uap yang chronis, maka oleh persenyawaan-persenyawaan air raksa organis adalah akut dan menunjukkan gejala-gejala susunan saraf pusat dan alat-alat dalam. Persenyawaan air raksa organis antara lain digunakan sebagai racun tanaman. Dalam hubungan pengobatan, BAL untuk keracunan ini tidak mempunyai khasiat yang baik.NAB untuk air raksa metalik atau uapnya di udara 0,1 mg per meter kubik, sedangkan untuk persenyawaan-persenyawaan organis 0,01 mg per meter kubik.

147D. KERACUNAN ARSENDemikian pula keracunan arsen mungkin dalam tiga bentuk, yaitu :1. Menghisap atau kontak dengan debu penenyawaan-persenyawaan arsen anorganik.2. Menghisap persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat air.3. Kontak dengan persenyawaan-persenyawaan arsen organik.

Gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit untuk ketiga golongan keracunan ini berlain-lainan. Persenyawaan arsen anorganis bersifat perangsang setempat kepada kulit dan selaput lendir, dan mungkin bersifat carcinogenik. Persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat air berefek hemolytik terhadap darah, sehingga mengakibatkan hemoglobinuri, anemi, dan ikterus. Persenyawaan arsen organis dapat bekerja sebagai perangsang lokal, namun dapat juga sistemik.

Dalam industri, persenyawaan-persenyawaan arsen ditemui pada pencairan dan pembersihan bijih, sublimasi arsen putih, pada pembuatan racun serangga dan racun jamur. Arsen putih dipakai sebagai pengawet kulit, bulu dan kayu. Cupri aceto-arsenit dipergunakan untuk racun hama tanaman dan buah-buahan. Dan banyak lagi penggunaannya yang lain, misalnya racun tikus.

Pencegahan terutama ditujukan kepada usaha-usaha menekan jumlah debu arsen diudara, disamping cara-cara pencegahan lainnya. N.A.B. adalah 0,2 mg per meter kubik udara. Pengobatan adalah dengan BAL.

E. KERACUNAN MANGANKeracunan Mangan biasanya terjadi oleh karena menghirup debu mangan yang cukup banyak, yang biasanya terjadi di dalam tambang, pada pekerjaan menghaluskan bijih, memilih bijih, menampi dan mengayak bijih. Gejala-gejala keracunan ialah tak dapat tidur siang dan insomnia malam hari, nyeri otot-otot, juga kejang-kejang, sempoyongan apabila jalan, kelemahan atau kaku anggota-anggota badan,

Page 3: aBab-09-RacunLogamMetaloid&Senyawa-111207

gerakan-gerakan diluar kesadaran bervariasi dari tremor Parkinson yang halus hingga gerakan-gerakan kuat, yang dapat menyebabkan goyangnya tempat tidur. Mungkin terdapat tanda-tanda klinis propulsi, retropulsi dan paralysis agitans. Kadang-kadang tertawa atau menangis diluar kesadaran.Kadang-kadang pula si sakit impulsif. Atau kadang-kadang terganggu pengaturan alat-alat untuk bicara, bahkan sampai aphoni sama sekali. Ada pula dilaporkan peristiwa impotensi sebagai akibat keracunan itu.

Pencegahan di pertambangan adalah ventilasi yang cukup dan kebersihan perseorangan menjadi pokok. Diperusahaan yang menggunakan mangan ventilasi keluar setempat sangat baik. Pengobatan adalah dengan BAL.N.A.B. untuk mangan adalah 5 mg per meter kubik udara.

F. KERACUNAN NIKELKeracunan oleh nikel juga terdapat dalam tiga bentuk. Pertama, kontak dengan larutan larutan garam nikel, yang terjadi ditempat pengolahan bijih atau

148galvanisasi, yang mengakibatkan dermatitis. Kedua oleh karena menghirup senyawaan Ni-Carbonyl semacam gas yang sangat dan dapat mengakibatkan kematian, oleh karena bronchopneumonia hemorrhagika. Ketiga, penghirupan debu nikel yang menyebabkan tumor ganas paru-paru.N.A.B. untuk Ni-Carbonyl adalah 0,001 bds (=ppm) atau atau 0,007 mg per meter kubik udara. Perlu diterangkan bahwa bds adalah bagian dari sejuta atau bahasa asingnya part per million. Yaitu perbandingan gas yang bersangkutan dengan volume udara ruang kerja.Untuk merubah "bds" menjadi mg per meter kubik diperlukan perhitungan.

G. KERACUNAN CHROM Chrom juga menyebabkan kelainan-kelainan khas. Kabut asam chromat di perusahaan telah dikenal sebagai penyebab perforasi septum nasi . sedang kerusakan kulit oleh asam chrom terkenal sebagai borok chrom, yang biasanya tambah lama tambah dalam. Chrom banyak digunakan sebagai garam chrom dalam larutan untuk keperluan melapis logam secara elektrik dengan chrom. Pencegahannya terutama ventilasi setempat yang menghisap uap yang mengandung asam-asam chrom ini. Penting pula kebersihan perseorangan dan lingkungan. Terapi borok chrom adalah Ca-EDTA. N.A.B. untuk asam chromat atau garamnya adalah 0,1 mg dalam 1 meter kubik udara.

I. KERACUNAN FOSFORFosfor merah boleh dikatakan tidak beracun, maka dari itu sangat berlainan dari pada fosfor putih

yang justru sangat beracun. Fosfor menyebabkan kerusakan jaringan dengan mengganggu metabolisme karbohydrat, lemak, dan putih telur dalam hati. Penimbunan glycogen dalam hati terhambat, sedangkan penimbunan lemak meningkat. Pada keracunan kronis terjadi nekrose dan sekwestrasi tulang-tulang, terutama tulang rahang bawah. Kelainan-kelainan pada keracunan mendadak adalah ikterus, degenerasi lemak dam nekrose hati dan

149ginjal, hemorrhagi, penyumbatan dan erosi saluran pencernaan. Fosfor digunakan untuk racun tikus dan serangga, mercon dan kembang api, dan pembuatan pupuk. Fosfor adalah persenyawaan fosfor dengan zat air, yang sering terjadi, apabila fosfor bersentuhan dengan logam dengan ada air dan asam. Jika terhirup kedalam paru-paru, fosfin mengakibatkan hyperemi dan oedem paru-paru. Persenyawaan Zn-fosfida, yang dipakai sebagai racun tikus, dapat mengakibatkan degenerasi dan nekrose hati, dan oedem paru-paru. N.A.B. untuk fosfor putih 0,1 mg per meter kubik udara, sedangkan untuk persenyawaannya 1 mg per meter kubik.

J. DEMAM UAP LOGAMUap seng atau uap-uap logam lainnya, yang terjadi pada pengelasan, pemotongan, pelelehan dan

peleburan logam dapat mengakibatkan apa yang disebut demam uap logam. Paling sering terjadi pada pekerja yang menghirup uap seng, penyakitnya disebut demam uap seng. Tanda-tanda dan gejala-gejala terpenting penyakit tersebut adalah sakit kepala dan demam. Terjadinya mendadak, terasa demam, menggigil, enek, muntah, sakit pada otot-otot dan merasa lemah. Sebab dari gejala tersebut ialah oksida uap logam. Pengobatan terdiri dari istirahat dan acetosal untuk menurunkan demam dan mengurangi sakitnya. Pada umumnya demam ini sembuh dalam waktu 24-48 jam. Pencegahan terutama ventilasi umum dan lokal secukupnya. N.A.B. uap logam ialah 5 mg per meter kubik udara.