aas(atomic absorption spectrophotometry()
TRANSCRIPT
disty
Jumat, 24 Februari 2012
PENDAHULUAN
Teknik analisa dari spektrofotometer serapan atom (atomic absorption
spectrophotometry, AAS) pertama kali diperkenalkan oleh Welsh (Australia)
pada tahun 1955. Merupakan metoda yang popular untuk analisa logam
karena di samping relatif sederhana ia juga selektif dan sangat sensitif.
Merupakan metoda yang popular untuk analisa logam karena di samping
relatif sederhana ia juga selektif dan sangat sensitif. Sebagian besar atom
akan berada pada ground state, dan sebagian kecil (tergantung suhu) yang
tereksitasi akan memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang khas
untuk atom tersebut ketika kembali ke ground state. Beberapa metode yang
sejenis seperti spektrometri emisi nyala (flame emission spectrometry, FES)
telah dikenal lebih dahulu, sedangkan spektrometri fluoresensi atom (atomic
fluorescence spectrometry, AFS) adalah teknik yang baru dan masih dalam
pengembangan . Prinsip analisis dengan AAS adalah interaksi antara energi
radiasi dengan atom unsur yang dianalisis. AAS banyak digunakan untuk
analisis unsur. Atom suatu unsur akan menyerap energi dan terjadi eksitasi
atom ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini tidak stabil dan akan
kembali ke tingkat dasar dengan melepaskan sebagian atau seluruh tenaga
eksitasinya dalam bentuk radiasi. Frekuansi radiasi yang dipancarkan
karakteristik untuk setiap unsur dan intensitasnya sebanding dengan jumlah
atom yang tereksitasi yang kemudian mengalami deeksitasi. Teknik ini
dikenal dengan SEA (spektrofotometer emisi atom). Untuk AAS keadaan
berlawanan dengan cara emisi yaitu, populasi atom pada tingkat dasar
dikenakan seberkas radiasi, maka akan terjadi penyerapan energi radiasi oleh
atom-atom yang berada pada tingkat dasar tersebut. Penyerapan ini
menyebabkan terjadinya pengurangan intensitas radiasi yang diberikan.
Pengurangan intensitasnya sebanding dengan jumlah atom yang berada pada
tingkat dasar tersebut.
Larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam
sampel diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom
unsur-unsur yang dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi secara
termal oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral
dalam keadaan dasar (ground state). Atom-atom ground state ini kemudian
menyerap radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari
unsur-unsur yang bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh
sumber radiasi adalah sama dengan panjang gelombang yang diabsorpsi oleh
atom dalam nyala. Absorpsi ini mengikuti hukum Lambert-Beer. yakni
absorbansi berbanding lurus dengan panjang nyala yang dilalui sinar dan
konsentrasi uap atom dalam nyala. Kedua variabel ini sulit untuk ditentukan
tetapi panjang nyala dapat dibuat konstan sehingga absorbansi hanya
berbanding langsung dengan konsentrasi analit dalam larutan sampe.
AAS(atomic absorption spectrophotometry()Diberdayakan oleh Terjemahan
Translate
United states 1
Today
Total
Online
6
25826
1
Stats Amazing Get this
jumlah pengunjung
Fish
waktu
kim kimi
Lihat profil lengkapku
kenalan sama kim bunglon
please, comment!!
안녕하세요..!!,Wellcome To My Blog ^^
Music Playlist at MixPod.com
My playlist
MusicPlaylist
Ada kesalahan di dalam gadget ini
Perlawanan sebelum tahun 1800 danPerlawanan setelah tahun 1800
cherry belle ngejimplak,plagiat, nyontek,ngefans atauberambisi??
AAS(atomic absorptionspectrophotometry()
etil asetat
legenda di Korea (hantu arang, chunhyang dan hyang deok)
Entri Populer
2ne1 (7)
belajar ngarang (12)
BIG BANG (5)
curhat (130)
film (10)
filsafat dan logika (1)
Label
Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
1 of 9 12/04/2014 11:16
PENGERTIAN ATOMIC ABSORPTION
SPECTOPHOTOMETER (AAS)
Spektrofotometri serapan atom atau Atomic Absorption
Spectophotometer atau AAS adalah salah satu metode analisis yang dapat
digunakan untuk penentuan konsentrasi semua logam dan semilogam dengan
kepekaan yang tinggi. Pelatihan ini akan memberikan pemahaman yang
mendalam tentang metodologi spektrofotometri serapan atom, disertai dengan
aplikasinya untuk menganalisa kandungan logam berat antara lain : Pb, Cd,
Cu, Cr, Fe, Zn, Mn, Ni dan lain-lain, baik berupa sampel Padat, Cair, Gas
Makanan dan Tanaman
Radiasi dari sumber cahaya (hollow cathode lamp) dengan energi yang
sesuai dengan energi yang dibutuhkan oleh atom-atom dari unsur yang
diperiksa untuk melakukan transisi elektronik, dipancarkan melalui nyala.
Pada nyala tersebut, atom-atom dari zat yang diperiksa akan meresap radiasi
tadi sesuai dengan konsentrasi zat tersebut yaitu sesuai dengan populasi
atom-atom pada level energi terendah (ground state). AAS tidak tergantung
dari suhu, sedangkan pada FES di mana jumlah atom yang tereksitasi yang
menentukan intensitas emisi berubah-ubah secara eksponensial sesuai dengan
temperatur. Di samping itu juga terdapat perbedaan pada bentuk (design) dari
pembakar (burner) dan pada AAS radiasi lampu ditahan-diteruskan
berganti-ganti menggunakan “chopper” untuk membedakannya dengan
radiasi yang dipancarkan oleh nyala api.
Atom-penyerapan (AAS) menggunakan spektroskopi penyerapan cahaya
untuk mengukur konsentrasi gas-fase atom.. Karena biasanya sampel cairan
atau makanan padat, maka atom atau ion analisa harus menguap dalam api
atau grafit furnace. Atom menyerap cahaya ultraviolet atau terlihat dan
membuat transisi elektronik yang lebih tinggi tingkat energi. Analisa
konsentrasi yang ditentukan dari jumlah penyerapan.. Menerapkan hukum
Beer-Lambert yang berbunyi :“Schematic of an atomic-absorption
experiment Skematis dari atom-percobaan penyerapan”. Hukum ini langsung
dalam spektroskopi AAS sulit karena variasi dalam atomisasi efisiensi dari
matriks sampel, dan nonuniformity konsentrasi dan panjang jalan analisa
atom (dalam tungku grafit AAS). Konsentrasi pengukuran biasanya
ditentukan dari kurva kerja setelah kalibrasi instrumen dengan standar yang
diketahui konsentrasi.
Gambar api spektrometer serapan atom:
info (159)
konyol (70)
korea (244)
kucuk (94)
kuliah (8)
laporan praktik (10)
lirik (25)
nilai hidup (2)
pendapatku (15)
smk KIMIA INDUSTRI (35)
tugas sekolah (9)
vidio (49)
Join this site
with Google Friend Connect
Members (8)
Already a member? Sign in
Pengikut
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
2 of 9 12/04/2014 11:16
BAGIAN ALAT- ALAT PADA AAS
1. Lampu Katoda (Hollow Chatode Lamp)
Lampu katoda merupakan sumber cahaya pada AAS. Lampu katoda
memiliki atau umur pemakaian selama 1000 jam. Lampu katoda pada setiap
unsur yang akan diuji berbeda-beda tergantung unsur yang akan diuji, seperti
lampu katoda Cu, hanya bisa digunakan untuk pengukuran unsur Cu. Lampu
katoda terbagi menjadi dua macam, yaitu :
Lampu Katoda Monologam : Digunakan untuk mengukur 1 unsur.
Lampu Katoda Multilogam : Digunakan untuk pengukuran beberapa logam
sekaligus.
Soket pada bagian lampu katoda yang hitam, yang lebih menonjol
digunakan untuk memudahkan pemasangan lampu katoda pada saat lampu
dimasukkan ke dalam soket pada AAS. Bagian yang hitam ini merupakan
bagian yang paling menonjol dari ke-empat besi lainnya. Lampu katoda
berfungsi sebagai sumber cahaya untuk memberikan energi sehingga unsur
logam yang akan diuji, akan mudah tereksitasi. Selotip ditambahkan, agar
tidak ada ruang kosong untuk keluar masuknya gas dari luar dan keluarnya
gas dari dalam, karena bila ada gas yang keluar dari dalam dapat
menyebabkan keracunan pada lingkungan sekitar.
Sumber cahaya biasanya merupakan lampu katoda cekung dari elemen
yang sedang diukur. Laser juga digunakan dalam instrumen penelitian.
Karena laser yang cukup intens untuk membangkitkan atom ke tingkat energi
yang lebih tinggi, mereka mengijinkan AAS dan fluoresensi atom
pengukuran dalam satu instrumen. Kerugian dari sempit-band ini sumber
cahaya adalah bahwa hanya satu elemen yang dapat diukur pada suatu waktu.
Lampu hollow katode (HC Lamp)
2. Tabung Gas
Tabung gas pada AAS yang digunakan merupakan tabung gas yang berisi
gas asetilen. Gas asetilen pada AAS memiliki kisaran suhu ± 20000K, dan
ada juga tabung gas yang berisi gas N2O yang lebih panas dari gas asetilen,
dengan kisaran suhu ± 30000K. regulator pada tabung gas asetilen berfungsi
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
3 of 9 12/04/2014 11:16
untuk pengaturan banyaknya gas yang akan dikeluarkan, dan gas yang berada
di dalam tabung. Spedometer pada bagian kanan regulator. Merupakan
pengatur tekanan yang berada di dalam tabung.
3. Ducting
Ducting merupakan bagian cerobong asap untuk menyedot asap atau sisa
pembakaran pada AAS, yang langsung dihubungkan pada cerobong asap
bagian luar pada atap bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh AAS, tidak
berbahaya bagi lingkungan sekitar. Asap yang dihasilkan dari pembakaran
pada AAS, diolah sedemikian rupa di dalam ducting, agar polusi yang
dihasilkan tidak berbahaya. Penggunaan ducting yaitu, menekan bagian kecil
pada ducting kearah miring, karena bila lurus secara horizontal, menandakan
ducting tertutup. Ducting berfungsi untuk menghisap hasil pembakaran yang
terjadi pada AAS, dan mengeluarkannya melalui cerobong asap yang
terhubung dengan ducting.
4. Kompresor
Kompresor merupakan alat yang terpisah dengan main unit, karena alat
ini berfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan oleh
AAS, pada waktu pembakaran atom. Kompresor memiliki 3 tombol pengatur
tekanan, dimana pada bagian yang kotak hitam merupakan tombol ON-OFF,
spedo pada bagian tengah merupakan besar kecilnya udara yang akan
dikeluarkan, atau berfungsi sebagai pengatur tekanan, sedangkan tombol
yang kanan merupakan tombol pengaturan untuk mengatur banyak/sedikitnya
udara yang akan disemprotkan ke burner. Bagian pada belakang kompresor
digunakan sebagai tempat penyimpanan udara setelah usai penggunaan AAS.
Alat ini berfungsi untuk menyaring udara dari luar, agar bersih.posisi ke
kanan, merupakan posisi terbuka, dan posisi ke kiri merupakan posisi
tertutup. Uap air yang dikeluarkan, akan memercik kencang dan dapat
mengakibatkan lantai sekitar menjadi basah, oleh karena itu sebaiknya pada
saat menekan ke kanan bagian ini, sebaiknya ditampung dengan lap, agar
lantai tidak menjadi basah., dan uap air akan terserap ke lap.
5. Burner
Burner merupakan bagian paling terpenting di dalam main unit, karena
burner berfungsi sebagai tempat pancampuran gas asetilen, dan aquabides,
agar tercampur merata, dan dapat terbakar pada pemantik api secara baik dan
merata. Lobang yang berada pada burner, merupakan lobang pemantik api,
dimana pada lobang inilah awal dari proses pengatomisasian nyala api.
Perawatan burner yaitu setelah selesai pengukuran dilakukan, selang aspirator
dimasukkan ke dalam botol yang berisi aquabides selama ±15 menit, hal ini
merupakan proses pencucian pada aspirator dan burner setelah selesai
pemakaian. Selang aspirator digunakan untuk menghisap atau menyedot
larutan sampel dan standar yang akan diuji. Selang aspirator berada pada
bagian selang yang berwarna oranye di bagian kanan burner. Sedangkan
selang yang kiri, merupakan selang untuk mengalirkan gas asetilen. Logam
yang akan diuji merupakan logam yang berupa larutan dan harus dilarutkan
terlebih dahulu dengan menggunakan larutan asam nitrat pekat. Logam yang
berada di dalam larutan, akan mengalami eksitasi dari energi rendah ke energi
tinggi. Nilai eksitasi dari setiap logam memiliki nilai yang berbeda-beda.
Warna api yang dihasilkan berbeda-beda bergantung pada tingkat konsentrasi
logam yang diukur. Bila warna api merah, maka menandakan bahwa terlalu
banyaknya gas. Dan warna api paling biru, merupakan warna api yang paling
baik, dan paling panas, dengan konsentrasi.
6. Buangan Pada AAS
Buangan pada AAS disimpan di dalam drigen dan diletakkan terpisah
pada AAS. Buangan dihubungkan dengan selang buangan yang dibuat
melingkar sedemikian rupa, agar sisa buangan sebelumnya tidak naik lagi ke
atas, karena bila hal ini terjadi dapat mematikan proses pengatomisasian
nyala api pada saat pengukuran sampel, sehingga kurva yang dihasilkan akan
terlihat buruk.
Tempat wadah buangan (drigen) ditempatkan pada papan yang juga
dilengkapi dengan lampu indicator. Bila lampu indicator menyala,
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
4 of 9 12/04/2014 11:16
menandakan bahwa alat AAS atau api pada proses pengatomisasian menyala,
dan sedang berlangsungnya proses pengatomisasian nyala api. Selain itu,
papan tersebut juga berfungsi agar tempat atau wadah buangan tidak
tersenggol kaki. Bila buangan sudah penuh, isi di dalam wadah jangan dibuat
kosong, tetapi disisakan sedikit, agar tidak kering.
7. Unit Atomisasi
A. Atominasi nyala
Tujuan Atomisasi nyala : untuk mendapatkan atom-atom netral.
Atomisasi dapat dilakukan dengan nyala api (paling banyak digunakan) atau
tanpa nyala. Pemilihan pasangan fuel-oksidan sangat tergantung dari
temperatur nyala yang diperlukan untuk proses atomisasi, meskipun faktor-
faktor yang mereduksi pembentukan oksida logam juga penting. Juga
diusahakan agar latar belakang emisi dari nyala tidak mengganggu analisa.
Fungsi dari atomisasi nyala yaitu:
a. Mengubah zat yang diperiksa dari larutan atau bentuk padat menjadi
bentuk gas penguapan.
b. Mengubah molekul dalam bentuk uap menjadi atom atomisasi.
c. Pada FES untuk mengeksitasi uap atom/molekul sehingga menghasilkan
radiasi emisi.
d. Komponen-komponen dari gas-gas pembentuk nyala membatasi daerah
analisa pada panjang gelombang di luar daerah resapan atmosfer, yaitu pada
panjang gelombang di atas 210 nm.
Perbandingan dari bahan bakar dan oksidan juga menentukan suhu dan
komposisi nyala gas yang terjadi. Bila jumlah oksidan lebih banyak dari
bahan bakan maka nyala yang terjadi disebut oxidising flame dan bila
sebaliknya disebut reducing flame. Nyala jenis mana yang dipakai tergantung
dari sifat unsur yang diperiksa. Misalnya unsur-unsur yang cenderung utnuk
membentuk oksida yang stabil (Al,Si, Ti, dan Lantanida) diperlukan nyala
dengan suhu tinggi dengan lingkungan yang dapat mereduksi, misalnya nyala
asetilendinitrogen monoksida.
B. Sistem Atomisasi Dengan Elektrothermal (Tungku)
Sistem nyala api ini lebih dikenal dengan nama GFAAS. GFAAS dapatmengatasi kelemahan dari sistem nyala seperti, sensitivitas, jumlah sampeldan penyiapan sampel. Ada tiga tahap atomisasi dengan tungku yaitu:a. Tahap pengeringan atau penguapan larutanb. Tahap pengabuan atau penghilangan senyawa-senyawa organik danc. Tahap atomisasi
Unsur-unsur yang dapat dianalsis dengan menggunakan GFAAS adalah sama
dengan unsur-unsur yang dapat dianalisis dengan sistem nyala. Beberapa
unsur yang sama sekali tidak dapat dianalisis dengan GFAAS adalah
tungsten, Hf, Nd, Ho, La, Lu, Os, Br, Re, Sc, Ta, U, W, Y dan Zr, hal ini
disebabkan karena unsur tersebut dapat bereaksi dengan graphit.
Petunjuk praktis penggunaan GFAAS:
1. Jangan menggunakan media klorida, lebih baik gunakan nitrat.
2. Sulfat dan fosfat bagus untuk pelarut sampel, biasanya setelah sampel
ditempatkan dalam tungku.
3. Gunakan cara adisi sehingga bila sampel ada interferensi dapat terjadi
pada sampel dan standard.
Gambar tungku grafit-atom-spektrometer serapan:
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
5 of 9 12/04/2014 11:16
8. Monokromator
Monokromator celah dan kisi difraksi.
Kesulitan : monokromator tidak dapat menghalangi radiasi nyala menuju
detector. Radiasi nyala dan radiasi yang diteruskan akan bergabung menuju
detector.
9. Detektor
Fungsi : mengubah intensitas radiasi yang datang menjadi arus listrik.
Umum digunakan : tabung penggandaan foto ( PMT = Photo Multiplier Tube
Detector).
Jenis-jenis gangguan pada analisa AAS
1. Gangguan Spektra
Gangguan spektra terjadi bila panjang gelombang (atomic line) dari unur
yang diperiksa berimpit dengan panjang gelombang dari atom atau molekul
lain yang terdapat dalam larutan yang diperiksa.
2. Gangguan Fisika
Sifat-sifat fisika dari larutan yang diperiksa akan menentukan intensitas
dari resapan atau emisi dari larutan zat yang diperiksa. Kekentalan
mempengaruhi laju penyemprotan ke dalam nyala dan ketegangan muka,
bobot jenis, kekentalan serta kecepatan gas menentukan besar butir tetesan.
Oleh karena itu sifat-sifat fisika dari zat yang diperiksa dan larutan
pembanding harus sama. Efek ini dapat diperbaiki dengan menggunakan
pelarut organik di mana sensitivitas dapat dinaikkan sampai 3 atau 5 kali
bila dibandingkan dengan pelarut air. Ini disebabkan karena pelarut organik
mempercepat penyemprotan (kekentalannya rendah), cepat menguap,
mengurangi penurunan suhu nyala, menaikkan kondisi, mereduksi nyala.
3. Gangguan Kimia
a.Bentuk uapGangguan kimia biasanya memperkecil populasi atom pada level energi
terendah. Telah disebutkan bahwa dalam nyala, atom dalam bentuk uapdapat berkurang karena terbentuknya senyawa seperti oksida atau klorida,atau karena terbentuknya ion.
b. Bentuk padat
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
6 of 9 12/04/2014 11:16
Gangguan ini karena terbentuknya senyawa yang sukar menguap atausukar terdisosiasi dalam nyala. Hal ini terjadi pada nyala ketika pelarutmenguap meninggalkan partikel-partikel padat.
Cara Kerja AAS
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
7 of 9 12/04/2014 11:16
Anonim, 1982, Analytical Methods for Atomic Absorption Spectrophotometry, .Perkin Elmer, Norwalk, Connecticut, USA.Christian., G.D., 1994, Analytical Chemistry, 5th ed-, .John Wiley and Sons,lnc. New York, pp. 462-484.Christian, G.D. and O'Reilly, lE., 1986, Instrumental Analysis, 2nd ed., Allyn and Bacon, Inc., Boston, pp. 278-315. Skoog, D.A., 1985, Principles of Instrumental Analysis, 3rd ed., SaundersCollege Publ., Philadelphia, pp. 251-286.
Diposkan oleh kim kimi di 19.46
Label: smk KIMIA INDUSTRI
1 komentar:
khabib arrosichin 16 Oktober 2013 03.11
sangat membantu
Balas
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
8 of 9 12/04/2014 11:16
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.
disty: AAS(atomic absorption spectrophotometry() http://adistyaiu.blogspot.com/2012/02/aasatomic-absorption-spectroph...
9 of 9 12/04/2014 11:16