a1. pendahuluan

11
FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH PERTAMINA TRAINING & CONSULTING (PTC) A1. PENDAHULUAN REV TANGGAL DESKRIPSI DISIAPKA N DIPERKS A DISETUJ UI CLIENT PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH JOB NO. P11001 DOCUMENT NO. JGP00-ALL-GEN-RPT- 001

Upload: imambc

Post on 12-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

FEED JARGAS

TRANSCRIPT

OSBL PROJECT

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH

PERTAMINA TRAINING & CONSULTING (PTC)

A1. PENDAHULUAN

REVTANGGALDESKRIPSIDISIAPKANDIPERKSADISETUJUICLIENT

PENGGUNAAN ATAU PENYALINAN KEMBALI DOKUMEN INI SECARA KESELURUHAN ATAU SEBAGIAN

DILARANG KECUALI DENGAN IZIN TERTULIS DARI PEMILIK

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIHJOB NO. P11001

DOCUMENT NO.JGP00-ALL-GEN-RPT-001

FRONT END ENGINEERING DESIGN (FEED) PENGEMBANGAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA & KOMERSIAL DI KOTA PRABUMULIH

No. Dok. JGP00- ALL-GEN-RPT-001Page 2 of 8

PENDAHULUAN

LEMBAR KONTROL REVISI

REV. NOTANGGALDESKRIPSI

No. Dok. JGP00- ALL-GEN-RPT-001Page 3 of 8

PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

LEMBAR KONTROL REVISI2DAFTAR ISI31.LATAR BELAKANG42.FILOSOFI DAN DASAR HUKUM52.1.Dasar Hukum52.2.Gambaran Umum52.3.Alasan Kegiatan Dilaksanakan63.MAKSUD DAN TUJUAN64.RUANG LINGKUP74.1.Uraian Kegiatan74.2.Batasan Kegiatan75.MANFAAT KEGIATAN PERENCANAAN86.HASIL KEGIATAN86.1.Keluaran (Output)86.2.Hasil (Outcome)8

1. LATAR BELAKANGPengembangan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga terutama didasarkan pada UU No 22 tahun 2001 dan Peraturan Presiden No 5 tahun 2006. UU No 22 tahun 2001 mengamanatkan penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi harus dapat menjamin efisiensi dan efektifitas tersedianya minyak dan gas bumi, baik sebagai sumber energi maupun bahan baku untuk kebutuhan dalam negeri. Sedangkan Peraturan Presiden RI No 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi alternatif sebagai substitusi BBM dalam rangka mengurangi subsidi BBM, khususnya minyak tanah yang digunakan oleh sektor rumah tangga. Untuk itu Pemerintah melakukan langkah-langkah strategis diantaranya adalah pemanfaatan energi alternatif seperti gas bumi untuk mengganti penggunaan BBM untuk sektor rumah tangga dan pelanggan kecil. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM sehingga dapat meningkatkan keamanan pasokan bahan bakar (fuel security of supply), tercapainya keseimbangan bauran energi, dan penurunan subsidi minyak tanah.Meskipun ketersediaan gas bumi di Indonesia melimpah, masih ada kendala yaitu tidak semua wilayah memiliki sumber dan jaringan distribusi gas bumi, untuk itu pengadaan gas bumi untuk rumah tangga hanya bisa dilakukan pada wilayah-wilayah yang mempunyai sumber gas bumi atau wilayah-wilayah yang dilalui atau berdekatan dengan Jaringan gas bumi, baik Jaringan transmisi (Jaringan jarak Jauh) maupun Jaringan distribusi (jaringan jarak pendek). Pertagas sampai saat ini hanya membangun jaringan gas bumi apabila dianggap nilai keekonomiannya cukup tinggi.Jaringan distribusi Gas bumi untuk kebutuhan Rumah tangga memang memerlukan investasi yang cukup besar, akan tetapi dalam jangka panjang masih tetap bisa menguntungkan apalagi kalau ditinjau dari sudut kepentingan pemerintah, dimana pemerintah akan mendapat keuntungan ganda yaitu akan mengurangi subsidi minyak tanah selain dari keuntungan ekonomis. Dengan dasar latar belakang seperti yang disampaikan diatas, serta sebagai langkah lanjutan dari studi kelayakan jaringan distribusi gas untuk konsumen sektor rumah tangga yang sudah dilakukan oleh sejak tahun 2011, maka Pertamina bekerja sama dengan Pertamina Training & Consulting memilih beberapa daerah pada kota Prabumulih untuk dilakukan kegiatan perencanaan, yang akan meliputi pembuatan FEED (Front end Engineering Design), Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hasil dari kegiatan perencanaan ini akan dijadikan sebagai acuan oleh Kontraktor dalam pembangunan jaringan distribusi gas kota Prabumulih.

2. FILOSOFI DAN DASAR HUKUM2.1. Dasar Hukum1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 3c, bahwa penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi harus menjamin efisiensi dan efektifitas tersedianya minyak dan gas bumi sebagai sumber energi maupun bahan baku untuk kebutuhan dalam negeri. Pasal 8 ayat 2, bahwa pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelinearan pendistribusian BBM yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia2) Peraturan Presiden RI Nomor 2 ahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, bahwa dalam mempercepat pelaksanaan penggunaan energi alternatif sebagai pengganti substitusi BBM dalam rangka mengurangi subsidi BBM khususnya minyak tanah yang digunakan oleh rumah tangga, sehingga meningkatkan fuel security of supply agar tercapai keseimbangan energy mix.3) Surat Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan RI, Nomor S-2011/ AG/ 2009 tanggal 23 Juli 2009, hal revisi SP-SAPSK Ditjen Miyak dan Gas bumi DESDM TA 2009 (Revisi 2, STAP-0393/AG/2008).

2.2. Gambaran UmumSesuai dengan UU nomor 22 tahun 2001 yang mengamanatkan penyelenggaraan kegiatan usaha minyak dan gas bumi harus menjamin efisiensi dan efektifitas tersedianya minyak dan gas bumi, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku, untuk kebutuhan dalam negeri serta Peraturan Presiden RI nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional agar diambil langkah-langkah penggunaan energi alternatif sebagai substitusi BBM dalam rangka mengurangi subsidi BBM khususnya minyak tanah yang digunakan oleh sektor rumah tangga dan komersial. Salah satu sumber energi alternatif BBM yang prospektif adalah gas bumi. Indonesia memiliki cadangan gas sebesar 157.14 TSCF, terbukti 104.80 TSCF, potensial 48.74 TSCF per 1 Januari 2010. Pasokan gas yang berlimpah itu, baru bisa digunakan masyarakat secara luas jika tersedia jaringan infrastruktur pipa transmisi dan distribusi gas bumi yang menghubungkan sumber-sumber gas dari berbagai wilayah di Indonesia ke pengguna rumah tangga dan komersial. Langkah-langkah strategis pemerintah dalam upaya pemanfaatan energi alternatif pengganti BBM adalah peningkatan penggunaan bahan bakar gas bumi untuk sektor rumah tangga dan pelanggan komersial akan mengurangi konsumsi BBM sehingga dapat meningkatkan fuel security of supply, tercapainya keseimbangan bauran energi dan penurunan subsidi minyak tanah.Langkah strategis pemerintah tersebut salah satunya adalah dengan mengembangkan jaringan distribusi gas bumi, dalam hal ini jaringan pipa distribusi gas bumi yang akan dibangun oleh Pertagas untuk kota Prabumulih.

2.3. Alasan Kegiatan DilaksanakanDalam rangka melakukan perhitungan secara komprehensif tentang kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan (panjang pipa, diameter pipa, jumlah valve, dll) sebelum dilaksanakannya pembangunan jaringan gas untuk rumah Tangga dan komersial yang dituangkan dalam isometric drawing dan hal-hal yang dibutuhkan dalam konstruksi jaringan gas, serta melakukan perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

3. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dari kegiatan ini adalah melakukan penyusunan dokumen teknis, dokumen ekonomis, dan dokumen administrasi, serta perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang berisikan data-data dan besaran kebutuhan dana yang dibutuhkan dalam pembangunan jaringan gas bumi untuk Rumah Tangga dan Komersial.Tujuan Kegiatan ini adalah melakukan penyusunan dokumen teknis, dokumen ekonomis, dokumen administrasi, serta dokumen perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

4. RUANG LINGKUP4.1. Uraian KegiatanPembuatan Front End Engineering Design (FEED) Pengembangan Jaringan Gas bumi Untuk Kota Prabumulih

4.2. Batasan KegiatanBatasan kegiatan Pembuatan Front End Engineering Design (FEED) pembangunan Jaringan Gas bumi Untuk Kota Prabumulih meliputi :1) Tahap Studi LiteraturMengidentifikasi hasil data sekunder dari studi kelayakan (Feasibility Study) pembangunan jaringan gas bumi di Kota Prabumulih.2) Tahap Survei Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk mengumpulkan data (data primer) dan mengidentifikasi peta potensi sumber gas; Melakukan pengukuran secara langsung ke lokasi untuk mengumpulkan data (data primer) dan mengidentifikasi peta potensi pengguna (konsumen); Rancangan rantai suplai dan distribusi ke rumah tangga; Identifikasi masing-masing wilayah (geografi, topografi, geologi, demografi, strata sosial, ekonomi, dll).3) Tahap Konsolidasi dengan instansi Pertagas, pemangku kepentingan (stake holder), dan Lembaga lainnya.4) Tahap Pembuatan GambarData-data dituangkan dalam bentuk Isometric drawing.5) Penyusunan Dokumen6) Setelah diketahui sarana dan prasarana pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah Tangga, kemudian dilakukan perhitungan biaya yang dibutuhkan dan dituangkan dalam Harga Perkiraan Sendiri (HPS).5. MANFAAT KEGIATAN PERENCANAAN1. Manfaat bagi pemerintah adalah mengurangi beban subsidi minyak tanah, mensukseskan program diversifikasi energi dan mensukseskan program langit biru.2. Manfaat bagi masyarakat adalah tersedianya energi yang murah dan bersih serta teralirinya gas untuk Rumah Tangga dan Komersial.

6. HASIL KEGIATAN6.1. Keluaran (Output)Tersedianya dokumen rancangan kelayakan teknis, ekonomis, administrasi dan perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) lingkup pekerjaan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga dan komersial di Kota Prabumulih.

6.2. Hasil (Outcome)Tersedianya rencana pembangunan infrastruktur pipa gas bumi untuk rumah tangga dan komersialdi Kota Prabumulih.