a · web viewbagaimana meningkatkan aktivitas belajar ilmu pengetahuan alam melalui metode...
TRANSCRIPT
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Judul
Upaya Meningkatkan Aktifitas Belajar IPA Melalui Metode Eksperimen
Berbasis Lingkungan Pada Siswa Kelas IXA SMP 1 Pamotan Tahun Pelajaran
2008/2009
B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian
1. Mata Pelajaran : IPA – Fisika
2. Bidang Kajian : Elektrostatis
C. PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola kelas, guru sering
memakai pendekatan menurut keyakinannya yang paling tepat, berdasarkan
pertimbangan matang. Mereka beralasan bahwa permasalahan dan situasi kelas
senantiasa berubah-ubah tetapi tidak ada suatu pendekatan yang cocok untuk
semua situasi. Setiap pendekatan hampir dipastikan memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing. Oleh karena itu tuntutan kepada seorang guru untuk
memahami dan mengerti berbagai metode dan pendekatan selalu diupayakan,
meskipun semua metode dan pendekatan yang dikuasainya tidak selalu
dipergunakan dalam proses belajar.
Dalam proses belajar mengajar, guru harus lebih mengutamakan siswa
yang harus belajar, selain itu kegiatan harus berorientasi kepada siswa. Guru
dalam menyampaikan materi pelajaran sebaiknya disesuaikan dengan
kemampuan dan kematangan dengan maksud dapat mendorong aktivitas
belajar. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar
maka diperlukan pendekatan yang dapat meningkatkan partisipasi siswa, minat,
rasa ingin tahu dan dapat memusatkan perhatian terhadap masalah yang sedang
1
dibahas. Salah satu metode mengajar yang dapat meningkatkan aktifitas belajar
siswa salah satunya dapat dilakukan melalui metode eksperimen.
Dalam mengajar IPA dengan metode eksperimen sebenarnya tidak hanya
berlangsung di dalam laboraturium, akan tetapi metode ini dapat dilakukan di
ruang kelas atau diluar kelas, untuk melaksanakan percobaan. Percobaan perlu
dilakukan siswa, karena percobaan dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman dan pembuktian kebenaran konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam
yang dipelajari. Namun demikian pada kenyataannya percobaan itu hampir
tidak mungkin dilakukan secara individu bahkan untuk melakukan secara
kelompok juga belum dapat dilaksanakan sepenuhnya dan yang banyak
dilaksanakan adalah percobaan dalam taraf demonstrasi yang dilaksanakan oleh
guru. Hal ini lebih disebabkan karena faktor ketersedianya alat laboraturium
yang masih terbatas.
Sebenarnya pemenuhan alat laboraturium terus dilakukan di sekolah,
baik dari pembiayaan orang tua, dari bantuan pemerintah atau dari dana BOS.
Tetapi kenyataannya dana tersebut belum mencukupi karena besarnya
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu sekolah. Berikut ini gambaran
tentang ketersediaan alat laboraturim di SMP 1 Pamotan. Hasil observasi yang
dilakukan di SMP 1 Pamotan, menunjukan bahwa jumlah kebutuhan sangat
terbatas (lihat tabel 1).
Tabel 1. Hasil Observasi Paket Percobaan Berdasarkan Materi Percobaan
Di Laburaturium IPA SMP 1 Pamotan Tahun Pelajaran 2007-
2008
No. JumlahSiswa
Per Kelas
Materi Percobaan Jumlah Kebutuhan
Alat
Jumlah Alat Yang dimiliki
ProsentasiPemenuhan
2
1.2.
3.
4.5.6.
7.8.9.10.
40/20040/200
40/200
40/20040/20040/200
40/20040/20040/20040/200
Materi Kelas VIIISuhu dan PemuaianKalor dan Perpindahan KalorGetaran dan GelombangBunyiCahayaAlat OptikMateri Kelas XListrik StatisListrik DinamisKemagnetanInduksi Elektromagnet
10 PK10 PK
10 PK
10 PK10 PK40 PI
10 PI10 PK10 PK10 PK
21
2
1213
1634
20 %10 %
20 %
10%20 %32,5 %
2,5 %60 %30 %40 %
Dari Tabel 1, tampak bahwa ketersediaan alat laboraturium sangat
minim sehingga percobaan yang dilaksanakan guru belum mampu
mengoptimalkan keterlibatan siswa untuk beraktivitas dalam belaja Ilmu
Pengetahuan Alam. Sebagai titik balik keadaan tersebut maka perlu diupayakan
untuk meminimalisir kekurangan kebutuhan laboraturium.
Kekurangan alat percobaan, seorang guru wajib mengupayakan
pemenuhan kebutuhan percobaan, hal itu tidak mudah tetapi bila guru sebagai
tenaga profesional mau berupaya niscaya kebutuhan itu dapat terpenuhi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat alat
percobaan sendiri oleh guru atau dapat dilakukan oleh siswa, meskipun ide
pembuatan dapat dicari dari berbagai sumber.
Dari uraian tersebut team guru fisika di SMP 1 Pamotan sependapat
perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan aktivitas siswa melalui metode
eksperimen. Kegiatan belajar mengajar dengan proses percobaan yang alatnya
telah tersedia tetap dimanfaatkan. Namun alat laboraturium yang tidak
tersedia/tidak lengkap diupayakan agar percobaan dalam belajar mengajar IPA
3
tetap dapat dilaksanakan oleh siswa yaitu membuat alat percobaan sederhana
berbasis lingkungan, dengan harapan dengan melakukan percobaan aktifitas
belajar dapat terbangun dengan baik sehingga terjadi peningkatan pemahaman
belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
D. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah, dapat disampaikan rumusan
masalah sebagai berikut:
Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan Alam
melalui Metode eksperimen berwawasan lingkungan pada siswa kelas IX A
SMP 1 Pamotan pada tahun pelajaran 2008-2009?
E. Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang dan rumusan masalah, penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan aktifitas relajar melalui metode eksperimen
berwawasan lingkungan pada saat kegiatan belajar-mengajar Ilmu Pengetahuan
Alam.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian yang berjudul Upaya
Meningkatkan Aktivitas Belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui Metode
Eksperimen berwawasan lingkungan pada Siswa Kelas IX A SMP 1 Pamotan
pada Tahun Pelajaran 2008-2009 adalah:
a. Bagi Guru : Dapat digunakan sebagai umpan balik yang dapat
berguna untuk memperbaiki kinerja guru ketika
melaksanakan kegiatan mengajar, melalui metode
eksperimen
4
b. Bagi Siswa : Dapat meningkatkan aktifitas siswa, rasa percaya
diri, sikap ilmiah dan dapat meningkatkan
pemahaman materi fisika yang dipelajari melalui
kegiatan percobaan.
G. Kajian Pustaka
1. Landasan Teoritis
1.1. Hakekat Aktivitas Belajar
Setiap siswa mempunyai kemampuan belajar berbeda.
Kemampuan tersebut diantaranya dapat dilihat dari aktivitas belajar.
Aktivitas belajar didefinisikan sebagai suatu proses perubahan dalam
sikap atau tingkah laku. (Dalyana; 1997: 1). Pendapat lain dikatakan
bahwa aktivitas belajar adalah belajar yang tergantung akan kebutuhan,
motivasi dan sikap tertentu untuk mencapai tujuan. (Oemar Hamalik;
1999: 4).
Paul D. Dierich dalam Liani Sholikin, 2003: 2. membagi
aktifitas belajar menjadi 8 jenis kegiatan antara lain: (1) Kegiatan
visual kegiatan ini meliputi melihat, mengamati, eksperimen,
demostrasi, mengamati orang lain dan bermain. (2) Kegiatan lisan
(oral) yakni mengemukakan suatu fakta, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, berwawancara dan berdiskusi.(3) Kegiatan medengarkan
antara lain mendengarkan penyajian bahan, mendengar percakapan
orang lain, diskusi kelompok dan dapat mendengarkan instrumen
musik. (4) Kegiatan menulis, (5) Kegiatan menggambar (6) Kegiatan
metrik diantaranya melakukan percobaan disaat memilih alat,
5
melaksanakan pameran juga membuat model menjelang simulasi (7)
Kegiatan mental yakni merenung, mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis, menemukan, menghubungkan dan membuat keputusan.
Dan (8) Kegiatan emosional diantaranya minat, berani, tenang dan
sabar.
1.2. Hakekat Pengajaran IPA dengan Metode Demonstrasi –
Eksperimen
Berwawasan Lingkungan
Illmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari
tentang alam baik pada benda mati dan benda hidup. Secara konseptual
ilmu pengetahuan alam didalamnya terdapat ilmu yang lebih spesifik
yakni ilmu fisika, kimia, astronomi dan ilmu biologi.
Pembelajaran IPA berdasarkan proses pelaksanaan kegiatan
mengajar guru harus mengajarkan prinsip-prinsip dengan
menggunakan metode mengajar yang serupa seperti ilmuwan dalam
menemukan prinsip-prinsipnya. Metode itu adalah demonstrasi –
eksperimen dan metode lain yang berhubungan dengan teori belajar.
( Abu Ahmadi, 1991. Hal. 124-125).
Sedang Pemahaman terhadap pengajaran IPA dengan
mengunakan metode eksperimen telah berkembang. Pemahaman
tentang IPA sebagai produk sains (a body of knowledge) menjadi
IPA sebagai cara berpikir dan bertindak (Science as a way of thinking
and acting), IPA sebagai keterampilan proses (Science is process
science skills), IPA sebagai proses penyelidikan ilmiah (Science as
a way of investigating). Perubahan pemahaman terhadap hakekat
6
IPA tersebut, secara konseptual, dapat diartikan bahwa pandangan
orang terhadap pendidikan IPA semakin mengarah pada makna yang
hakiki dari belajar dan pembelajaran IPA. Makna hakiki dari belajar
dan pembelajaran IPA adalah pendidikan sains lebih diartikan sebagai
pembentukan kompetensi anak didik melalui peningkatan aktivitas
diri siswa (competence-based learning) daripada pembekalan
pengetahuan melalui transfer pengetahuan dari guru ke siswa
(knowledge-based learning). Digunakannya pendekatan keterampilan
proses IPA dalam kurikulum 1984, 1994, 2006 dari tingkat sekolah
dasar hingga di SMU di Indonesia menandakan bahwa pendidikan
di sekolah-sekolah tersebut menekankan terbentuknya keterampilan
proses IPA pada diri siswa daripada pemberian bekal pengetahuan
keilmuan melalui konsep-konsep yang diajarkan oleh guru.Lebih dari
itu, jika pada akhir-akhir ini para ahli pendidikan IPA
mengembangkan pendekatan-pendekatan baru (misalnya
pendekatan konstruktivisme dan pendekatan STS) maka mereka
menganjurkan agar dalam pendidikan IPA para siswa lebih
banyak diberi kesempatan belajar dalam lingkungan yang
memberdayakannya untuk membangun sendiri konsep-konsep IPA
selaras dengan taraf perkembangan dan kebutuhannya, sesuai dengan
latar belakang kondisi masyarakat dan lingkungan hidupnya.
Kalau memperhatikan kecenderungan para ahli pendidikan
IPA untuk menganjurkan digunakannya pendekatan-pendekatan
pembelajaran yang mendorong terbentuknya lingkungan belajar
konstruktivisme, pembelajaran sains di sekolah tampaknya perlu
7
menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan
siswa untuk membangun pemahamannya tentang alam semesta dan
lingkungan sekitar dengan menggunakan keterampilan proses IPA.
Metode-metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran IPA yang bersifat konstruktivisme adalah metode
demonstrasi dan atau metode eksperimen.
Metode demonstrasi merupakan suatu metode mengajar yang
sering digunakan dalam pembelajaran IPA. Metode demonstrasi
biasanya digunakan untuk memperagakan: (1) cara menggunakan alat,
misalnya: cara menggunakan ampermeter, jangka sorong, (2) prinsip
dan prosedur kerja suatu alat, misalnya: prinsip kerja bel listrik,
prosedur pelaksanaan percobaan/eksperimen, misalnya: prosedur
percobaan untuk menguji adanya karbohidrat dalam tepung. (3)
fenomena alam dalam rangka pemahaman suatu konsep atau prinsip
sains,
misalnya: fenomena tentang nyala dua bola lampu listrik yang
dipasang
secara seri atau parallel,. (4) merangsang siswa untuk menemukan
masalah dan membimbing siswa untuk memecakan masalah.
Dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi
dapat meningkatkan keterampilan proses IPA, dan melakukan inkuari
ilmiah, antara lain: (1) meningkatkan keterampilan mengamati, dan rasa
ingin tahu, (2) memberi inspirasi untuk meningkatkan keterampilan
memprediksi, inferensi,
dan komunikasi. meningkatkan kejelian terhadap adanya masalah. (3)
8
memberi arah untuk menemukan atau menyusun hipotesis, (4) memberi
inspirasi untuk merancang investigasi.
Oleh karenanya metode demonstrasi lebih bersifat
memamerkan dan menjelaskan (pada pihak guru), mengamati dan
mereplikasi (pada pihak siswa). Demonstrasi menjadikan bahan ajar
lebih konkret dan lebih nyata bagi siswa, dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyaksikan atau mengalami
kejadian atau keterampilan nyata sambil memperhatikan
penjelasan.
Metode demonstrasi dapat digunakan sebagai metode
pembelajaran yang berdiri sendiri dalam suatu proses belajar
mengajar, atau dapat digunakan bersama-sama dengan metode lain
dalam suatu kombinasi multimetode. Penerapan demonstrasi
sebagai metode yang berdiri sendiri dalam suatu proses belajar
mengajar dapat dijalankan dengan mengikuti prosedur yang diusulkan
oleh Joice and Well dalam Soekartawi (1992) h. 72 antara lain: (1)
Pembukaan. (2) Menyajikan pengetahuan prasyarat atau rasional. (3)
Menampilkan model penampilan dengan benar. Tahap ini merupakan
tahap pelaksanaan demonstrasi, dan pada tahap ini guru dituntut untuk
melakukan tiga hal: (a) Mempelajari dan menguasai konsep dan
keterampilan yang akan didemonstra-sikan, (b) Memecah-mecah
konsep atau keterampilan menjadi komponen-komponen lebih
kecil dan mengaturnya dalam urutan belajar yang sesuai, (c)
Menjalankan langkah-langkah demonstrasi tahap demi tahap (untuk
ini perlu dibuat persiapan tertulis). (4) Memberi kesempatan pada siswa
9
untuk berlatih dalam kondisi terkontrol. (5) Memberi kesempatan
kepada siswa untuk mentransfer pengetahuan dan pengalamannya ke
situasi yang kompleks.
Disamping metode demonstrasi dalam proses kontruktisvisme,
metode eksperimen akan baik sekali untuk meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Metode eksperimen merupakan bagian sangat penting
dalam pembelajaran IPA, kerena eksperimen itulah yang membedakan
IPA dengan mata pelajaran lain.
Metode eksperimen dapat digunakan untuk melatih siswa
untuk melakukan pengkajian ilmiah dengan menggunakan
langkah-langkah metode ilmiah, yang meliputi: observasi, penemuan
masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan
kesimpulan. Karena dalam pelaksanaan eksperimen itu banyak
keterampilan proses yang perlu digunakan, maka metode ini
merupakan strategi yang penting untuk membelajarkan
keterampilan proses kepada siswa.
Di samping itu, untuk bereksperimen-demonstrasi dalam
kegiatan pembelajaran tidak hanya menggunakan alat-bahan
praktikum yang tersedia saja. Tetapi apabila alat tersebut tidak
tersedia dapat digantikan dengan alat-alat yang tersedia dilingkungan
yang ada, dengan mengidentifikasikan alat yang tersedia dengan
konsep yang dipelajari.
Pembelajaran dengan lingkungan menjadikan siswa lebih fun,
karena tidak membosankan. Di dalamnya terdapat kegiatan yang tidak
hanya mengarah pada proses untuk tahu (learning to know) saja tetapi
10
mereka akan belajar untuk berbuat (learning to do), belajar untuk
mengaktualisasi diri (learning to be), serta belajar untuk hidup
bersama (learning to live together). (Barnawi, h.25).
Pembelajaran IPA dengan metode eksperimen-demonstrasi
berwawasan lingkungan adalah pembelajaran IPA dengan
menjadikan lingkungan sebagai sumber bahan, alat dan tempat untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2. Batasan Istilah
Pembelajaran IPA dengan metode eksperimen-demonstrasi
berwawasan lingkungan adalah pembelajaran IPA dengan
menjadikan lingkungan sebagai sumber bahan, alat dan tempat untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Kerangka Berfikir
Bertolak dari uraian pada pendahuluan dan landasan teori yang
telah disampaikan, untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa, dalam
proses belajar IPA terdapat alternatif pemecahan masalah yang layak
untuk dilaksanakan antara lain: (a). menyiapkan persiapan
pembelajaran secara bersama-sama dengan kolaborator team Peneliti
Tindakan Kelas. (b). Menggunakan metode yang cocok dengan materi
yang diajarkan.(c). Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran (d.)
Melaksanakan analisis data hasil observasi proses pembelajaran dan
hasil tes belajar siswa.
4. Hipotesis Tindakan.
Aktifitas belajar siswa pada saat kegiatan belajar mengajar fisika
di SMP 1 Pamotan diharapkan dapat diatasi dengan cara melaksanakan
11
kegiatan belajar mengajar melalui metode demonstrasi dan eksperimen
sesuai dengan rencana pelajaran yang, dapat meningkatkan aktifitas
belajar fisika yaitu dengan membuat alat percobaan serta mencoba
untuk melaksanakan percobaan.
H. PROSEDUR PENELITIAN
1. Seting Penelitian dan Kharakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas IX A SMP 1 Pamotan
yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
Seting yang dipilih dapat diinformasikan bahwa; Alat-alat percobaan belum
mencukupi untuk dilakukan dengan metode eksperimen. Siswa kelas IX A
dalam kegiatan belajar cenderung pasif, aktivitas belajarnya masih perlu
ditingkatkan.
2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
a. Tempat Penelitian
SMP Negeri 1 Pamotan
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester I Tahun
Pelajaran 2007 / 2008
3. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas
a. Perencanaan
Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
tentang materi Elaektrodinamis.
Membuat LKS yang diperlukan dalam Proses
Pembelajaran
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan per Siklus
Materi Pelaksanaan
12
Sik
lus
Pendahuluan
(Plan)
Kegiatan Inti
(Action)
Observasi /
Evaluasi
I
Memahami
konsep
kelistrikan
Menggali
wawasan
siswa tentang
gejala
kelistrikan
yang terdapat
dilingkungan.
Mendemonstr
asikan gejala
alam berkaian
dengan
kelistrikan
yang
bersumber
dari media
pembelajaran.
(CD
pembelajaran
produksi
Pustekom)
Angket sikap
siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
(ranah afektif)
Aktivitas
siswa dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
(ranah
psikomotor)
Angket
evaluasi
pembelajaran
(ranah
kognitif)
Angket
Observasi
guru dalam
melaksanakan
kegiatan
KBM
II Mengetahui
Cara-cara
memberi
muatan listrik
Menggali
wawasan
siswa tentang
cara-cara
memberi
muatan listrik
Mendemonstr
asikan gejala
kelistrikan
dengan cara-
cara membuat
benda
bermuatan
Angket sikap
siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
(ranah afektif)
Aktivitas
13
listrik dengan
alat-alat yang
ditemukan
dilingkungan
yang ada di
kelas. Seperti
penggaris
plastik,
kertas,
rambut, baju
yang
digunakan
siswa.
siswa dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
(ranah
psikomotor)
Angket
evaluasi
pembelajaran
(ranah
kognitif)
Angket
Observasi
guru dalam
melaksanakan
kegiatan
KBM
III Membuat alat
ukur
sederhana
untuk
mengetahui
muatan
listrik /
Membuat alat
ukur
elektroskup
Memberi
petunjuk cara
melaksanakan
eksperimen
dalam
membuat
elektroskup
sederhana
sampai pada
penggunaanya
Seluruh siswa
melaksanakan
eksperimen
membuat
elektroskup
dari bahan-
bahan yang
ada
dilingkungan.
Yang telah
disiapkan dari
rumah seperti
kertas timah
dari
pembungkus
rokok, klip
Angket sikap
siswa setelah
mengikuti
pembelajaran
(ranah afektif)
Aktivitas
siswa dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
(ranah
psikomotor)
Angket
evaluasi
pembelajaran
14
kertas dari
besi, karet
gelang, gelas
bekas tempat
air mineral
(ranah
kognitif)
Angket
Observasi
guru dalam
melaksanakan
kegiatan
KBM
c. Observasi dilakukan dengan cara:
Sikap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan
lembar angket (penilaian ranah afektif)
Hasil belajar siswa menggunakan lembar Test tertulis bentuk pilihan
ganda (penilaian ranah kognitif)
Pengamatan mengenai aktivitas siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran menggunakan lembar observasi (penilaian ranah
psikomotor)
Laporan hasil kegiatan (penilaian ranah psikomotor)
d. Refleksi
Pada akhir Siklus diadakan refleksi terhadap hasil-hasil yang
diperoleh dari angket yang digunakan, angket tersebut disusun
berdasarkan kisi-kisi yang telah disepakati oleh team peneliti, selajutnya
di analisis kemudian hasilnya dideskripsikan. Adapun kisi-kisi yang
telah disusun oleh penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6. Indikator Kinerja
Dalam penelitian PTK ini, dinyatakan telah berhasil mencapai tujuan
apabila terdapat perubahan-perubahan yang berarti bagi siswa, dapat
ditunjukkan diantaranya:
a. Minimal rata-rata siswa kelas IX A SMP 1 Pamotan mendapat nilai
ulangan harian sebesar 6,0 (enam koma nol).
b. Minimal 75 % siswa kelas IXA dapat membuat alat percobaan sendiri
15
dan dapat melaksanakan percobaan sendiri..
7. Tim Peneliti dan Tugasnya
a. Ketua
Memimpin pelaksanaan PTK, merekomendasikan keuangan,
mengkoordinir pembagian tugas, mengkonsultasikan hasil laporan,
menyampaikan laporan hasil PTK.
b. Kolaburator
Bertugas mengajar di kelas yang diteliti, melaksanakan pengamatan
perubahan tingkah laku, merancang tindakan penelitian bersama-sama team
8. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SMP 1 Pamotan Rembang, selama lima
bulan, antara bulan Agustus 2008 s.d. bulan Desember 2008
9 SUMBER DANA
Penelitian ini dibiayai dari ....................................................................
10. JADUAL KEGIATAN TEAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
NO. KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN
1. Koordinasi Team PTK 2 Agustus2008
2. Pembahasan Judul PTK 3 Agustus 2008
3. Observasi Awal 3 Agustus 2008
4. Penyusunan Proposal 4 s.d. 9 Agustus 2008
5. Deseminasi Proposal 1 September 2008
6. Pembuatan instrumen dan Perangkat PBM 7 September2008
7. Pelaksanaan intervensi dan Observasi 8 September 2008 s.d.
8. Evaluasi dan Refleksi, Pengisian Kuisener 18 Oktober 2008
16
Siklus I
9. Evaluasi dan Refleksi, Pengisian Kuisener
Siklus II
4 Nopember 2008
10. Evaluasi dan Refleksi, Pengisian Kuisener
Siklus II
23 Nopember 2008
11. Pembahasan Hasil Penelitian 15 – 17 Desember 2008
12. Penyusunan Laporan 20 – 28 Desember 2008
13. Pelaporan 30 Desember 2008
17
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu (1991) Teknik Belajar yang Efektif, Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Edisi kelima, Jakarta: Rineka Cipta.
Barnawi dalam Majalah Pendidikan Gerbang. edisi 12 Tahun III,
Yogyakarta: 2004
Dalyana (1991) Dasar-Dasar Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Karya.
Hamalik. (1986) Sistem Pengelolaan Kelas. Bandung : Pustaka Martiana
Ngalim Purwanto(1986) M. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya
Roestiyah N.K. (1987) Masalah-Masalah Keguruan, Jakarta: Bina Aksara
Joice and Well .(2004) Linear Programming, Dalam Soekartawi. Teori dan
Aplikasi, khususnya di bidang pertanian. Edisi 1 Rajawali: Jakarta.h.72.
Sumartini, Tini.(2001) Pengelolaan Kelas Materi Tertulis Penyegaran Guru
SLTP, Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru
Tertulis, 2001
Warino., dkk. (2001) Sains buku 4, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Winkel, W.S. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia,
1983
18
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nomor : 3.3
Sekolah : SMP
Kelas / Semester : IX / I
Mata Pelajaran : IPA (FISIKA)
Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar : 3. Mendeskripsikan muatan listrik
untuk memahami gejala-gejala
listrik statis serta kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari
Waktu : 6 Jam Pelajaran (@ 40 menit)
Indikator :
1. Mengetahui fenomena alam bermuatan listrik
2. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan
benda bermuatan listrik.
3. Menentukan jenis muatan listrik.
4. Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik bila
dilakukan dengan cara tertentu.
5. Melakukan percobaan sederhana untuk
menunjukkan sifat muatan listrik.
6. Menjelaskan secara kwalitatip hubungan antara
besar gaya listrikdan besar muatan listrik serta
jarak antara benda bermuatan listrik.
7. Menerapkan persamaan F = k . Q1 . Q2
R2
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
19
1. mengetahui fenomena alam yang sering diamati bermuatan listrik
2. menjelaskan benda dapat bermuatan listrik
3. menentukan jenis muatan listrik
4. menjelaskan benda dapat bermuatan listrik
5. memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan
listrik.
6. melakukan percobaan sederhana untuk menujukan sifat muatan
listrik.
7. Menjelaskan secara kwalitatip hubungan antara besar gaya
listrikdan besar muatan listrik serta jarak antara benda bermuatan
listrik.
8. Menerapkan persamaan F = k . Q1 . Q2
R2
B. Materi Pembelajaran
Listrik statis
C. Metode Pembelajaran
1. Model : DI
2. Metode : Diskusi informasi, demonstrasi dan eksperimen
D. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyapaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
c. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan
listrik
d. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
e. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang
terjadinya muatan listrik.
f. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
g. Peserta didik menjawab pertanyaan.
20
h. Guru menginformasikan hubungan antara besar gaya listrik dan besar
muatan listrik sertab jarak antara benda bermuatan listrik.
i. Guru menginformasikan tentang rumus F = k . Q1 . Q2
R2
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru
saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah.
E. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.
F. Penilaian Hasil Belajar
3. Teknik Penilaian
Tes tertulis.
4. Bentuk Instrumen
Uraian, test unjuk kerja
Contoh instrument
a. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan Elektroskop
Kunci : alat yang digunakan untuk mengetahui suatu benda
bermuatan listrik atau tidak.
Skor : 1
b. Uji Petik Kerja Prosedur dan Produk
Lakukan kegiatan untuk mengetahuim suatu benda bermuatan atau
tidak dengan alat- Batu baterai
1) Elektroskop
2) Kain wool
3) Ebonit
4) Batang kaca
5) Penggaris plastik.
21
6) Sobekan kertas
Rubrik
No Aspek Skor
1.
2.
3.
4.
Menggunakan alat dengan benar
Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar
Memperoleh data dari pecahan
Membuat kesimpulan dengan benar
2
4
2
2
Jumlah Skor 10
Mengetahui, .....Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
………………….. …………………………NIP. NIP.
Lampiran 2. Instrumen Monitoring Observasi Kelas
INSTRUMEN MONITORING OBSERVASI KELAS
Nama Peserta :
Sekolah :
Kelas :
SEMESTER :
Diamati hari / tanggal :
Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan :
Waktu : X 45 menit
No Item yang diamati
Skala Partisipasi
KomentarA B C D
I. Pendahuluan
22
1. Apresepsi
2. Motivasi
3. Revisi
Pengembangan
4. Penguasaan Materi
5. Penguasaan Metode
6. Ketrampilan guru
mengembangkan teknik
bertanya
a. Pertanyaan ditunjukan
siswa tertentu berkaitan
dengan kegiatan lab.
b. Menggunakan pertanyaan
yang bervareasi
c. Memotivasi siswa untuk
bertanya saat kegiatan lab.
d. Trampil merespon
pertanyaan siswa sebagai
motivasi.
7. Penekanan materi yang
penting dalam kegiatan lab.
8. Menciptakan suasana siswa
aktif belajar dalam keg. Lab.
III. Penerapan
9. Kesesuaian soal dengan
23
TPK
10. Pengamatan terhadap
kegiatan siswa.
IV. Penutup
11. Rangkuman
12. Pemberian tugas
Keterangan :
A = Baik Sekali
B = Baik
C. Cukup Baik
D. Kurang
Kesimpulan dan saran secara umum ............................................................
Guru Yang diamati Guru Mitra
24
Lampiran 3. Angket Penelitian Tindakan Kelas
ANGKET PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL FISIKA
1. Apakah Anda memahami materi yang baru saja diajarkan ?
a. Paham
b. Paham sebagian
c. Tidak paham
2. Selama ini apakah Anda sering melaksanakan praktek saat KBM ?
a. Sering
b. Kadang – kadang
c. Tak pernah
3. Saya berkali – kali ingin melakukan praktek, tetapi tidak saya lakukan,
sebab ...
a. saya takut salah dalam percobaan
b. saya tidak biasa melakukan percobaan
c. saya tidak terampil melakukan percobaan.
4. Menurut pendapat Anda, bagaimana tampilan guru Fisika ketika di dalam
lab?
a. Menakutkan
25
b. Simpatik
c. Biasa – biasa saja
5. Bagaiman kesan Anda, tentang tampilan guru Fisika di luar lab ?
a. Menakutkan
b. Simpatik
c. Biasa – biasa saja
6. Jika ada siswa yang melaksanakan percobaan saat KBM bagaimana siswa lain
?
a. Memperhatikan
b. Acuh tak acuh
c. Mengganggu
7. Bagaimana tanggapan guru yang sering Anda perhatikan, jika ada siswa
melaksanakan percobaan ?
a. Memperhatikan dan memberi pengarahan
b. Memperhatikan saja
c. Membiarkan.
8. Apakah siswa yang sering melaksanakan percobaan pada saat KBM
berlangsung dianggap sok menjadi ilmuwan ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
9. Apakah guru Anda setiap menerangkan materi baru menggunakan alat
percobaan ?
a. Selalu
b. Kadang – kadang
26
c. Tidak pernah
10. Apa yang Anda lakukan, jika melakukan percobaan pada saat KBM
berlangsung Anda menjumpai kesulitan ?
a. Lansung saja
b. Diam saja
c. Menunggu yang lain bertanya
Lampiran 4. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
( Untuk Siswa )
1. Wawancara ke : ...........................................................................
2. Hati / Tgl. Waktu : ............................................................................
3. Tempat Sekolah : ........................................................................
4. Masalah : .........................................................................
.........................................................................
5. Siswa / Responden : ..........................................................................
6. Proses Wawancara: ..........................................................................
NO PERTANYAAN KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah Anda memahami materi yang baru dajarkan ?
Apakah Anda pernah melaksanakan percobaan? Mengapa ?
Apakah Anda melaksanakan percobaan takut kepada guru ?
Apakah anda melakukan percobaan malu kepada teman ?
Apakah anda pernah / sering di beri petunjuk oleh guru saat
melaksanakan percobaan?
Pamotan,
27
Pewawancara/Guru
............................
Lampiran 5. Observasi Pertanyaan Siswa
OBSERVASI KEGIATAN PERCOBAAN SISWA
PESERTA PTK
A. Berdasar Jenis Pertanyaan
NO JENIS PERTANYAAN
WAKTU KETERANGAN
0 - 30 31 – 60 61 – 90
1 Percobaan tingkat
demonstrasi
2 Percobaan kelompok
3 Percobaan individu
A. Berdasar Alasan Percobaan
NO JENIS PERTANYAAN
WAKTU KETERANGAN
0 - 30 31 – 60 61 – 90
1 Inisiatif Siswa
2 Himbauan Guru
3 Menanggapai siswa lain
28
C. Keterangan :
1. Percobaan demonstrasi adalah percobaan yang dilakukan guru (1 paket alat)
2. Percobaan Kelompok dilakukan berkelompok tersedia beberapa alat.
3. Percobaan individu dilakukan secara individu tersedia alat sama dengan
jumlah siswa.
29
1
1
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan Penelitian
a. Deskripsi Konisi awal
Sebelum dilaksanakan tindakan, penelitian tindakan kelas ini, dilakukan
observasi awal yang bertujuan mengetahui keadaan awal kelas VII A tentang hasil
belajar fisika sebelumnya. Adapun hasil rata-rata belajar fisika sebesar 53,90 (Lihat tabel
lampiran..... halaman ). Sedang hasil observasi dari angket berupa pertanyaan
sehubungan dengan penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Angket Penelitian Tindakan Kelas Sebelum dilaksanakan PTK
1. Apakah Anda memahami materi yang baru
saja diajarkan.
a. Paham
b. Paham sebagian
c. Tidak paham
Awal
( dalam % )
a. 40,0
b. 56,9
c. 2,1
2
2
2. Selama ini apakah Anda pernah saat
KBM ?
a. Sering
b. Kadang – kadang
c. Tak pernah
a. 4,3
b. 52,7
c. 42,1
3. Saya berkali – kali ingin bertanya ingin
bertanya saat KBM, tetapi tidak saya lakukan
sebab.
a. Saya takut
b. Saya malu
c. Saya tidak trampil bertanya
a. 30,2
b. 25,6
c. 44,2
4. Menurut pendapat Anda bagaimana
tampilan guru Matematika ketika didalam
kelas ?
a. Menakutkan
b. Simpatik
c. Baiasa – biasa saja
a. 1,4
b. 40,0
c. 58,6
5. Bagaimana kesan Anda tentang tampilan
guru Matematika di luar kelas ?
a. Menakutkan
b. Simpatik bagian
a. 2,1
b. 23,5
3
3
c. Biasa – biasa saja c. 74,4
6. Jika ada siwa yang bertanya saat KBM
bagaimana siswa lain ?
a. Mendengarkan / menghargai
b. Menjawab langsung
c. Masa bodoh
a. 85,1
b. 8,0
c. 6,9
7. Bagaimana tanggapan guru yang sering
Anda perhatikan, jika ada siswa bertanya ?
a. Melecehkan
b. Menjawab langsung
c. Mengembalikan kepada siswa lain
untuk
menjawabnya
a. 2,0
b. 37,8
c. 62,0
8. Apakah siswa yang sering bertanya pada
saat KBM berlangsung dianggap bodoh ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
a. 0,2
b. 37,8
c. 62,0
9. Apakah guru Anda setiap menerangkan
menggunakan alat bantu ...
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
a. 26,1
b. 65,2
c. 8,7
4
4
10. Apa yang Anda lakukan, jika saat KBM
berlangsung Anda menjumpai kesulitan ?
a. Lansung saja bertanya
b. Diam saja
c. Menunggu yang lain
bertanya
a. 16,2
b. 34,2
c. 49,6
b. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
Dalam siklus ini perencanaan tindakan meliputi penyelenggaraan
angket dan membuat rencana pengajaran. Dengan pelaksanaan tindakan
menyusun instrumen monitoring kelas, menyusun angket yang
menyatakan sikap, membuat pedoman wawancara, menyusun angket
observasi pertanyaan siswa berdasarkan jenis pertanyaan dan alasan siswa
bertanya.
Adapun hasil pengamatan yang dapat diperoleh
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tim PTK telah membuat angket yang menyatakan sikap, pedoman
wawancara,observasi pertanyaan, Silabus, Rencana Pelajaran,
Kisi-kisi dan instrumen hasil belajar fisika pada sub pokok
bahasan tekanan zat padat.
b. Observasi Aspek Kegiatan Belajar Mengajar yang dilaksanakan
guru baru dilaksanakan rata-rata sebesar 69,1 %.
5
5
c. Berdasarkan jenis tingkat pertanyaan, ketika berlangsung KBM
terdapat 8 pertanyaan dengan jumlah prosentase pertanyaan 50 %
tingkat rendah, 25 % tingkat sedang dan 25 % tingkat tinggi.
d. Berdasarkan jenis inisiatif pertanyaan menunjukkan bahwa 50 %
pertanyaan dikelompokkan pada pertannyaan tingkat rendah, 25
% tingkat sedang dan 25 % pertanyaan tingkat tinggi.
e. Rata-rata hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan tekanan
zat padat, kelas VII A diperoleh angka rata-rata sebesar 55,90
Setelah memperhatikan hasil pengamatan pada siklus I, ternyata hasil
belajar mengajar fisika masih dibawah angka 60, sehingga tim
pelaksana PTK perlu mengimplementasikan tindakan agar memperoleh
hasil lebih baik.
2. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I siklus ini disepakati
perencanaan tindakan meliputi penyelenggaraan angket dan membuat
rencana pengajaran, masih tetap dilaksanakan dengan penambahan pada
implementasi tindakan dengan pemberian motivasi, serta menciptakan
interaksi belajar mengajar yang memungkinkan siswa untuk bertanya atau
mengemukakan pendapat. Dengan pelaksanaan tindakan seperti pada
siklus I dan diberikan motivasi kepada siswa misalnya siswa diberikan
penjelasan tentang arti pentingnya bertanya saat kegiatan belajar
6
6
mengajar. Disamping itu siswa diberikan waktu untuk bertanya sehingga
ada kesempatan bertanya.
Adapun hasil pengamatan pada siklus II yang dapat diamati
dideskripsikan sebagai berikut:
a. Tim PTK telah membuat angket yang menyatakan sikap, pedoman
wawancara,observasi pertanyaan, Silabus, Rencana Pelajaran, Kisi-
kisi dan instrumen hasil belajar fisika pada sub pokok bahasan
tekanan zat cair.
b.. Observasi Aspek Kegiatan Belajar Mengajar yang dilaksanakan guru
dilaksanakan rata-rata sebesar 76,2 %.
c. Berdasarkan jenis tingkat pertanyaan, ketika berlangsung KBM
terdapat 12 pertanyaan dengan jumlah prosentase pertanyaan 42 %
tingkat rendah, 33 % tingkat sedang dan
25 % tingkat tinggi.
d. Berdasarkan jenis inisiatif pertanyaan menunjukkan bahwa 50 %
pertanyaan dikelompokkan pada pertannyaan tingkat rendah, 25 %
tingkat sedang dan 25 % pertanyaan tingkat tinggi.
e. Rata-rata hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan tekanan zat cair,
kelas VII A diperoleh angka rata-rata sebesar 59,75
Dari hasil pengamatan siklus II seperti pada siklus I, hasil
penelitian tindakan kelas ini masih dibawah angka tetapan keberhasilan
PTK yaitu 60,00 sehingga berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan tim
PTK masih dianggap perlu melanjutkan penelitian tindakan dengan
menambah apresiasi tindakan yang lebih baik.
7
7
3. Siklus III
Dalam siklus ini perencanaan tindakan sesuai dengan siklus II
tetapi terdapat penambahan tindakan berupa pendekatan secara individual
dan melaksanakan latihan menyusun dan menyampaikan pertanyaan atau
menyampaikan pendapat dengan bantuan bimbingan guru.
Adapun hasil pengamatan yang dapat diperoleh dideskripsikan
sebagai berikut:
a. Tim PTK menyampaikan angket yang menyatakan sikap,
wawancara,observasi pertanyaan, Silabus, Rencana Pelajaran, Kisi-kisi
dan instrumen hasil belajar fisika pada sub pokok bahasan tekanan zat
gas.
b. Observasi Aspek Kegiatan Belajar Mengajar yang dilaksanakan guru
baru dilaksanakan rata-rata sebesar 67,3 %.
c. Berdasarkan jenis tingkat pertanyaan, ketika berlangsung KBM
terdapat 12 pertanyaan dengan jumlah prosentase pertanyaan 40 %
tingkat rendah, 40 % tingkat sedang dan 20 % tingkat tinggi.
d. Berdasarkan jenis inisiatif pertanyaan menunjukkan bahwa 53 %
pertanyaan dikelompokkan pada pertannyaan tingkat rendah, 27 %
tingkat sedang dan 20 % pertanyaan tingkat tinggi.
e. Rata-rata hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan tekanan zat
padat, kelas VII A diperoleh angka rata-rata sebesar 62,38
A. Pembahasan
Rekapitulasi hasil tindakan tentang hasil angket tentang sikap bertanya sebelum
dan sesudah diberi tindakan, adalah sebagai berikut:
8
8
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Angket tentang Sikap Siswa dalam bertanya.
1. Apakah Anda memahami materi yang baru saja
diajarkan.
a. Paham
b. Paham sebagian
c. Tidak paham
Awal Akhir
( dalam % ) ( dalam % )
a. 40,0 57,7
b. 56,9 41,2
c. 2,1 1,1
2. Selama ini apakah Anda pernah bertanya saat
KBM ?
a. Sering
b. Kadang – kadang
c. Tak pernah
a. 4,3 14,4
b. 52,7 56,7
c. 42,1 28,9
3. Saya berkali – kali ingin bertanya ingin
bertanya saat KBM, tetapi tidak saya lakukan
sebab.
a. Saya takut
b. Saya malu
c. Saya tidak trampil bertanya
d. Kosong
a. 30,2 26,6
b. 25,6 26,5
c. 44,2 26,9
d. 20
4. Menurut pendapat Anda bagaimana tampilan
guru Matematika ketika didalam kelas ?
a. Menakutkan
9
9
b. Simpatik
c. Baiasa – biasa saja
a. 1,4 2,1
b. 40,0 45,1
c. 58,6 52,8
5. Bagaimana kesan Anda tentang tampilan guru
Matematika di luar kelas ?
a. Menakutkan
b. Simpatik bagian
c. Biasa – biasa saja
a. 2,1 2,1
b. 23,5 30,6
c. 74,4 67,3
6. Jika ada siwa yang bertanya saat KBM
bagaimana siswa lain ?
a. Mendengarkan / menghargai
b. Menjawab langsung
c. Masa bodoh
a. 85,1 90,9
b. 8,0 3,0
c. 6,9 6,1
7. Bagaimana tanggapan guru yang sering Anda
perhatikan, jika ada siswa bertanya ?
a. Melecehkan
b. Menjawab langsung
c. Mengembalikan kepada siswa lain untuk
menjawabnya
a. 02,0 0,6
b. 37,8 25,0
c. 62,0 74,4
8. Apakah siswa yang sering bertanya pada saat
KBM berlangsung dianggap bodoh ?
a. Setuju a. 0,2 0,6
10
10
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
b. 37,8 25,0
c. 62,0 74,4
9. Apakah guru Anda setiap menerangkan
menggunakan alat bantu ...
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
a. 26,1 30,2
b. 65,2 58,9
c. 8,7 10,9
10. Apa yang Anda lakukan, jika saat KBM
berlangsung Anda menjumpai kesulitan ?
a. Lansung saja bertanya
b. Diam saja
c. Menunggu yang lain bertanya
a. 16,2 36,4
b. 34,2 10,0
c. 49,6 53,6
Dari hasil rekapitulasi tabel 2 tentang sikap dalam bertanya terdapat
peningkatan yang cukup signifikan pada kondisi awal maupun kondisi setelah diberi
tindakan. Siswa cenderung beranggapan positip terhadap pertanyaan pertanyaan yang
ada, sehingga harapan untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika juga lebih baik.
Sedang rekapitulasi tentang jenis tingkat pertanyaan dan jenis inisiatif siswa
dalam bertanya adalah sebagai berikut:
Tabel. 3. Rekapitulasi Jenis tingkat pertanyaan
siklus
11
11
NO JENIS PERTANYAAN I II III
1 Pertanyaan tingkat
rendah/sederhana
4 50% 5 42% 6 40%
2 Pertanyaan tingkat
sedang
2 25% 4 33% 6 40%
3 Pertanyaan tingkat tinggi 2 25% 3 25% 3 20%
Jumlah pertanyaan 8 100% 12 100% 15 100%
Tabel 4. Rekapitulasi jenis Inisiatif pertanyaan
NO JENIS PERTANYAAN
siklus
I II III
1 Inisiatif Siswa 2 25% 6 50% 8 53%
2 Himbauan Guru 4 50% 3 25% 4 27%
3 Menanggapai siswa lain 2 25% 3 25% 3 20%
8 100% 12 100% 15 100%
Berdasarkan tabel 3 dan 4 dapat disampaikan bahwa frekuensi pertanyaan dari
tiap siklus terdapat peningkatan, meskipun bila dilihat dari tingkat pertanyaan secara
prosentase tidak menunjukan hasil yang signifikan karena selalu berubah-ubah, hanya
pada jenis pertanyaan tingkat sedang saja yang mengalami peningkatan secara signifikan.
12
12
Melihat catatan data jenis inisiatif bertannya juga cukup menggembirakan.
Inisiatif sendiri dalam bertanya semangkin tinggi tiap siklusnya,dan pertanyaan atas
himbauan guru mulai berkurang.
Hasil observasi guru dalam mengajar pada tiap siklus proses KBM, juga
menunjukan signifikansi yang lebih baik, dapat ditunjukan dari hasil rekapitulasi tabel 5.
Tabel 5. Hasil Observasi Kelas Saat KBM
ASPEK ”KBM” SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
Pendahuluan 63,6% 76,3% 59,6%
Pengembangan 72,2% 77,7% 78,7%
Penerapan 76,1% 79,4% 54,9%
Penutup 61,3% 71,3% 70,8%
Rata – rata 69,1% 76,2% 67,3%
Dari tabel 5 menggambarkan bahwa guru dalam mengajar meningkat secara
signifikan. Bila pada siswa memiliki sikap positif dalam bertanya maka frekuensi
pertanyaan juga cenderung meningkat, kecenderungan meningkatnya frekuensi
pertannyaan secara tidak langsung akan membangun kinerja guru menjadi lebih baik.
Dari serangkaian tindakan tersebut tentu akan mengarah pada hasil belajar fisika siswa
juga lebih baik. Serangkaian kegiatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar fisika siswa
tiap siklusnya juga mengalami peningkatan.
13
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Keberanian bertanya siswa memberikan kontribusi positif terhadap hasil belajar
fisika siswa kelas II A SMP Negeri 1 Pamotan. Kontribusi tersebut dapat
ditunjukan bahwa pertanyaan siswa setiap siklusnya bertambah dan hasil belajar
fisika siswa juga meningkat.
2. Keberanian bertanya siswa dalam proses KBM, mampu membangun kinerja guru
menjadi lebih baik.
3. Pemberian motivasi siswa untuk bertanya mampu mendorong meningkatkan
keberanian siswa dalam bertanya sehingga dapat meningkatkan frekuensi
pertanyaan.
B. Saran
14
14
Berdasarkan kenyataan yang ada dari penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
bahwa keberanian bertanya siswa mampu meningkatkan pemahaman konsep fisika,
disarankan sebagai berikut:
1. Motivasi siswa agar berani bertanya siswa seyogyanya diberikan saat KBM.
2. Seyogyanya dalam KBM diciptakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan
siswa dan siswa dengan guru, dalam interaksi tersebut dapat terjadi
komunikasi dua arah yang mampu meningkatkan pemahaman fisika siswa.
3. Pertanyaan yang terjadi dalam KBM seyogyanya selalu direspon positip.
15
15
16
16
17
17
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara, 1992
Baiquni, Ahmad. Filsafat dan Al-Quran, Majalah Ulumul Quran, Sebuah Jurnal
dan Kebudayaan. Jakarta: 1990
Hamalik. Sistem Pengelolaan Kelas, Bandung : Pustaka Martiana, 1986
Kanginan, Marthen. Fisika Jilid 1A, Jakarta: Erlangga, 1991
Ngalim Purwanto, M. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Karya, 1986
Roestiyah N.K. Masalah-Masalah Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1987
Sumartini, Tini. Pengelolaan Kelas Materi Tertulis Penyegaran Guru SLTP,
Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis, 2001
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Sinar
Harapan, 1985
28
Tabrani Rusyan, A., dkk. Pendekatan Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Remaja Karya, 1989
Warino., dkk. Sains buku 4, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001
Winkel, W.S. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983
Lampiran 1. Jadual Kegiatan
JADUAL KEGIATAN TEAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MAPEL FISIKA
TAHUN PELAJARAN 2005-2006
NO. KEGIATAN WAKTU
PELAKSANAAN
1. Koordinasi Team PTK 10 September 2005
2. Pembahasan Judul PTK 17 September 2005
3. Observasi Awal 24 September 2005
4. Penyusunan Proposal 26 – 31 September 2005
5. Deseminasi Proposal 1 Oktober 2005
6. Pembuatan instrumen dan Perangkat PBM 7 Oktober 2005
29
7. Pelaksanaan intervensi dan Observasi 8 Oktober 2005 s.d.
8. Evaluasi dan Refleksi, Pengisian Kuisener
Siklus I
13 Oktober 2005
9. Evaluasi dan Refleksi, Pengisian Kuisener
Siklus II
3 Nopember 2005
10. Evaluasi dan Refleksi, Pengisian Kuisener
Siklus II
23 Nopember 2005
11. Pembahasan Hasil Penelitian 15 – 17 Desember 2005
12. Penyusunan Laporan 20 – 28 Desember 2005
13. Pelaporan 30 Desember 2005
Lampiran 2. Rencana Anggaran
RENCANA ANGGARAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MAPEL FISIKA
NO. URAIAN
KEGIATAN
VOL SATUAN
Rp.
JUMLAH
Rp.
1.
2.
3.
Persiapan PTK
a. Transport
b. Snack
Penyusunan Proposal
a. Transport
b. Snack
c. Pengetikan
d. Penyusunan
Proposal
5 org x 1 hr.
5 org x 1 hr
5 org x 2 hr
5 org x 2 hr
50 lb
1x
20.000,00
5.000
20.000,00
5.000,00
2.000,00
25.000,00
100.000,00
25.000,00
200.000,00
50.000,00
75.000,00
25.000,00
30
4.
5.
6.
7.
8.
ATK
a. Kertas HVS
b. Bolpoint
c. Spidol
d. Kertas folio
Pembuatan Perangkat
a. PBM
b. Angket
c. Bahan /
MediaPraktek
d. Instrumen Tes
Obsevasi
pembelajaran
Siklus I
Transport
Konsumsi
Siklus II
Transport
Konsumsi
Siklus III
Transport
Snack
Penyusunan Laporan
a. Pengetikan
b. Penyusunan
3 rem
2 pak
10 biji
100 lb
50 lb.
200 lb
1 Paket
40 x 10 lb
5 org x 4 hr
5 org x 4 hr
5 Org x 4hr
5 Org x 4 hr
5 Org x 4 hr
5 Org x 4 hr
60 lb
5 org x 2 hr
5 org x 4hr.
5 org x 2 hr
10 bh
25.000,00
12.500,00
5.000,00
200,00
200,00
2.00,00
100.000,00
200,00
20.000,00
5.000,00
20.000,00
5.000,00
20.000,00
5.000,00
1.500,00
25.000,00
20.000,00
5.000,00
50.000,00
75.000,00
25.000,00
50.000,00
20.000,00
10.000,00
40.000,00
100.000,00
80.000,00
400.000,00
100.000,00
400.000,00
50.000,00
400.000,00
50.000,00
90.000,00
250.000,00
400.000,00
25.000,00
500.000,00
31
9.
10.
Laporan
c. Transport
d. Snack
Pengandaan Laboran
Pelaporan
Honor Peneliti
1 x
5 Org
50.000,00 50.000,00
Jumlah 4.446.875,00
Lampiran 3. Instrumen Monitoring Observasi Kelas
INSTRUMEN MONITORING OBSERVASI KELAS
Nama Peserta :
Sekolah :
Kelas :
SEMESTER :
Diamati hari / tanggal :
Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan :
Waktu : X 45 menit
No Item yang diamati
Skala Partisipasi
KomentarA B C D
I. Pendahuluan
1. Apresepsi
32
2. Motivasi
3. Revisi
Pengembangan
4. Penguasaan Materi
5. Penguasaan Metode
6. Ketrampilan guru
mengembangkan teknik
bertanya
a. Pertanyaan ditunjukan
siswa tertentu
b.Menggunakan pertanyaan
yang bervareasi
c. Memotivasi siswa untuk
bertanya
d. Trampil merespon
pertanyaan siswa sebagai
motivasi.
7. Penekanan materi yang
penting
8. Menciptakan suasana siswa
aktif belajar
III. Penerapan
9. Kesesuaian soal dengan
TPK
10. Pengamatan terhadap
33
kegiatan siswa.
IV. Penutup
11. Rangkuman
12. Pemberian tugas
Keterangan :
A = Baik Sekali
B = Baik
C. Cukup Baik
D. Kurang
Kesimpulan dan saran secara umum ............................................................
Guru Yang diamati Guru Mitra
34
Lampiran 4. Angket Penelitian Tindakan Kelas
ANGKET PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MAPEL FISIKA
KECAMATAN PAMOTAN
1. Apakah Anda memahami materi yang baru saja diajarkan ?
a. Paham
b. Paham sebagian
c. Tidak paham
2. Selama ini apakah Anda paham bertanya saat KBM ?
a. Sering
b. Kadang – kadang
c. Tak pernah
3. Saya berkali – kali ingin bertanya saat KB, tetapi tidak saya lakukan, sebab ...
a. saya takut salah
b. saya malu
c. saya tidak trampil bertanya
4. Menurut pendapat Anda, bagaimana tampilan guru Matematika ketika di dalam
kelas ?
35
a. Menakutkan
b. Simpatik
c. Biasa – biasa saja
5. Bagaiman kesan Anda, tentang tampilan guru Fisika di luar kelas ?
a. Menakutkan
b. Simpatik
c. Biasa – biasa saja
6. Jika ada siswa yang bertanya saat KBM bagaimana siswa lain ?
a. Mendengarkan / menghargai
b. Manjawab langsung
c. Mengembalikan kepada siswa lain untuk menjawabnya
7. Bagaimana tanggapan guru yang sering Anda perhatikan, jika ada siswa bertanya ?
a. Melecehkan
b. Menjawab langsung
c. Mengembalikan kepada siswa lain untuk menjawabnya
8. Apakah siswa yang sering bertanya pada saat KBM berlangsung dianggap bodoh ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
9. Apakah guru Anda setiap menerangkan menggunakan alat bantu ...
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
10. Apa yang Anda lakukan, jika saat KBM berlangsung Anda menjumpai kesulitan ?
a. Lansung saja
36
b. Diam saja
c. Menunggu yang lain bertanya
37
Lampiran 5. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
( Untuk Siswa )
1. Wawancara ke : ...........................................................................
2. Hati / Tgl. Waktu : ............................................................................
3. Tempat Sekolah : ........................................................................
4. Masalah : .........................................................................
.........................................................................
5. Siswa / Responden : ..........................................................................
6. Proses Wawancara: ..........................................................................
NO PERTANYAAN KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.
Apakah Anda memahami materi yang baru dajarkan ?
Apakah Anda pernah bertanya? Mengapa ?
Apakah Anda takut kepada guru ?
Apakah anda malu kepada teman ?
Apakah anda pernah / sering diajak bercakap-cakap dengan
Bp./Ibu Guru ?
Pamotan,
Pewawancara/Guru
............................
Lampiran 6. Observasi Pertanyaan Siswa
38
OBSERVASI PERTANYAAN SISWA DI KELAS
PESERTA PTK
A. Berdasar Jenis Pertanyaan
NO JENIS PERTANYAAN
WAKTU KETERANGAN
0 - 30 31 – 60 61 – 90
1 Pertanyaan tingkat
rendah/sederhana
2 Pertanyaan tingkat
sedang
3 Pertanyaan tingkat tinggi
A. Berdasar Alasan Bertanya
NO JENIS PERTANYAAN
WAKTU KETERANGAN
0 - 30 31 – 60 61 – 90
1 Inisiatif Siswa
2 Himbauan Guru
3 Menanggapai siswa lain
C. Keterangan :
1. Pertanyaan tingkat rendah /sederhana adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban
singkat / sederhana, biasanya pertanyaan diawali dengan kata tanya apa.
2. Pertanyaan tingkat sedang adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban tidak
singkat namun bukan masalah yang kompleks. Biasanya pertanyaan diawali dengan
kata bagaimana.
39
3. Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban tidak singkat
dan merupakan masalah yang kompleks. Biasanya pertanyaan diawali dengan kata
mengapa.
Lampiran 7. Hasil Angket Sikap dalam bertanya Penelitian Tindakan Kelas
1. Apakah Anda memahami materi yang baru saja
diajarkan.
a. Paham
Awal Akhir
( dalam % ) ( dalam % )
a. 40,0 57,7
40
b. Paham sebagian
c. Tidak paham
b. 56,9 41,2
c. 2,1 1,1
2. Selama ini apakah Anda pernah bertanya saat KBM ?a. Seringb. Kadang – kadangc. Tak pernah
a. 4,3 14,4b. 52,7 56,7c. 42,1 28,9
3. Saya berkali – kali ingin bertanya ingin bertanya saat KBM, tetapi tidak saya lakukan sebab.
a. Saya takutb. Saya maluc. Saya tidak trampil bertanyad. Kosong
a. 30,2 26,6b. 25,6 26,5c. 44,2 26,9d. 20
4. Menurut pendapat Anda bagaimana tampilan guru Matematika ketika didalam kelas ?a. Menakutkanb. Simpatikc. Baiasa – biasa saja
a. 1,4 2,1b. 40,0 45,1c. 58,6 52,8
5. Bagaimana kesan Anda tentang tampilan guru Matematika di luar kelas ?a. Menakutkanb. Simpatik bagianc. Biasa – biasa saja
a. 2,1 2,1b. 23,5 30,6c. 74,4 67,3
6. Jika ada siwa yang bertanya saat KBM bagaimana siswa lain ?a. Mendengarkan / menghargaib. Menjawab langsungc. Masa bodoh
a. 85,1 90,9b. 8,0 3,0c. 6,9 6,1
7. Bagaimana tanggapan guru yang sering Anda perhatikan, jika ada siswa bertanya ?a. Melecehkanb. Menjawab langsungc. Mengembalikan kepada siswa lain untuk
menjawabnya
a. 02,0 0,6b. 37,8 25,0c. 62,0 74,4
8. Apakah siswa yang sering bertanya pada saat KBM berlangsung dianggap bodoh ?
a. Setujub. Kurang setujuc. Tidak setuju
a. 0,2 0,6b. 37,8 25,0c. 62,0 74,4
9. Apakah guru Anda setiap menerangkan menggunakan alat bantu ...
41
a. Selalub. Kadang – kadangc. Tidak pernah
a. 26,1 30,2b. 65,2 58,9c. 8,7 10,9
10. Apa yang Anda lakukan, jika saat KBM berlangsung Anda menjumpai kesulitan ?
a. Lansung saja bertanyab. Diam sajac. Menunggu yang lain bertanya
a. 16,2 36,4b. 34,2 10,0c. 49,6 53,6
Lampiran 8 Hasil Observasi Guru saat Melaksanakan KBM
ASPEK ”KBM” SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS IIIPendahuluan 63,6% 76,3% 59,6%Pengembangan 72,2% 77,7% 78,7%Penerapan 76,1% 79,4% 54,9%Penutup 61,3% 71,3% 70,8%Rata – rata 69,1% 76,2% 67,3%
42
Lampiran 9. Hasil Observasi Berdasarkan Jenis Tingkat Pertanyaan Saat KBM
NO JENIS PERTANYAANsiklus
I II III
1 Pertanyaan tingkat rendah/sederhana
4 50% 5 42% 6 40%
2 Pertanyaan tingkat sedang
2 25% 4 33% 6 40%
3 Pertanyaan tingkat tinggi 2 25% 3 25% 3 20%Jumlah pertanyaan 8 100% 12 100% 15 100%
43
Lampiran 10. Hasil Observasi Berdasarkan Jenis Inisiatif Pertanyaan saat KBM
NO JENIS PERTANYAANsiklus
I II III
1 Inisiatif Siswa 2 25% 5 42% 8 53%2 Himbauan Guru 4 50% 4 33% 4 27%3 Menanggapai siswa lain 2 25% 3 25% 3 20%
8 100% 12 100% 15 100%
44
Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Siswa
Pedoman Wawancara Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak1. Apakah Anda
memahami materi yang baru dijarkan ?
2. Apakah Anda pernah ? Mengapa ?
3. Apakah Anda takut kepada guru ?
4. Apakah anda malu kepada teman ?
5. Apakah anda pernah / sering diajak bercakap-cakap dengan Bp./Ibu Guru ?
61,6% 38,4%
18,3% 81,7%
31,6% 68,4%
68,3% 37,7%
18,3% 81,7%
67,7% 27,3%
34,5% 65,5%
25,5% 74,5%
54,5% 34,5%
40% 60%
81,7% 18,3%
43,3% 56,3%
17,7% 82,3%
26,7% 73,3%
60% 40%
45
46
Lampiran 5
OBSERVASI JUMLAH PERTANYAAN SISWA
SELAMA SIKLUS KE ....
No Nama Siswa
T a n g g a l
Jumlah
Keterangan : Diisi setiap pertemuan ( KBM ) dengan terus dan dijumlah kebawah
Pada akhir siklus djumlah kesampin
1
Lampiran 6
HASIL ANGKET ACTION RESEARCH
1. Apakah Anda memahami materi yang baru
saja diajarkan.
a. Paham
b. Paham sebagian
c. Tidak paham
Awal Akhir
( dalam % ) ( dalam % )
a. 40,0 57,7
b. 56,9 41,2
c. 2,1 1,1
2. Selama ini apakah Anda pernah bertanya
saat KBM ?
a. Sering
b. Kadang – kadang
c. Tak pernah
a. 4,3 14,4
b. 52,7 56,7
c. 42,1 28,9
3. Saya berkali – kali ingin bertanya ingin
bertanya saat KBM, tetapi tidak saya
lakukan sebab.
a. Saya takut
b. Saya malu
c. Saya tidak trampil bertanya
d. Kosong
a. 30,2 26,6
b. 25,6 26,5
c. 44,2 26,9
d. 20
4. Menurut pendapat Anda bagaimana
tampilan guru Matematika ketika didalam
kelas ?
a. Menakutkan
b. Simpatik
a. 1,4 2,1
b. 40,0 45,1
c. 58,6 52,8
1
c. Baiasa – biasa saja
5. Bagaimana kesan Anda tentang tampilan
guru Matematika di luar kelas ?
a. Menakutkan
b. Simpatik bagian
c. Biasa – biasa saja
a. 2,1 2,1
b. 23,5 30,6
c. 74,4 67,3
6. Jika ada siwa yang bertanya saat KBM
bagaimana siswa lain ?
a. Mendengarkan / menghargai
b. Menjawab langsung
c. Masa bodoh
a. 85,1 90,9
b. 8,0 3,0
c. 6,9 6,1
7. Bagaimana tanggapan guru yang sering
Anda perhatikan, jika ada siswa bertanya ?
a. Melecehkan
b. Menjawab langsung
c. Mengembalikan kepada siswa lain untuk
menjawabnya
a. 02,0 0,6
b. 37,8 25,0
c. 62,0 74,4
8. Apakah siswa yang sering bertanya pada saat
KBM berlangsung dianggap bodoh ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
a. 0,2 0,6
b. 37,8 25,0
c. 62,0 74,4
2
9. Apakah guru Anda setiap menerangkan
menggunakan alat bantu ...
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
a. 26,1 30,2
b. 65,2 58,9
c. 8,7 10,9
10. Apa yang Anda lakukan, jika saat KBM
berlangsung Anda menjumpai kesulitan ?
a. Lansung saja
b. Diam saja
c. Menunggu yang lain bertanya
a. 16,2 36,4
b. 34,2 10,0
c. 49,6 53,6
Lampiran 7
HASIL OBSERVASI KELAS
ASPEK ”SPM” SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III SIKLUS IV
Pendahuluan 63,6% 76,3% 59,6% 81,5%
Pengembangan 72,2% 77,7% 78,7% 83,5%
Penerapan 76,1% 79,4% 54,9% 84,1%
Penutup 61,3% 71,3% 70,8% 77,8%
Rata – rata 69,1% 76,2% 67,3% 81,7%
Lampiran 8
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Pedoman Wawancara Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
3
1. Apakah Anda
memahami materi
yang baru dijarkan ?
2. Apakah Anda pernah ?
Mengapa ?
3. Apakah Anda takut
kepada guru ?
4. Apakah anda malu
kepada teman ?
5. Apakah anda pernah /
sering diajak
bercakap-cakap
dengan Bp./Ibu Guru ?
61,6% 38,4%
18,3% 81,7%
31,6% 68,4%
68,3% 37,7%
18,3% 81,7%
67,7% 27,3%
34,5% 65,5%
25,5% 74,5%
54,5% 34,5%
40% 60%
81,7% 18,3%
43,3% 56,3%
17,7% 82,3%
26,7% 73,3%
60% 40%
4
1
1