a sari y nita - universitas lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/skripsi tanpa bab pembahasan.pdfya...

98
PERBANDINGAN KUALITAS SOAL BUATAN GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI ANTARA SEKOLAH YANG TERAKREDIASI A DAN TERAKREDIASI B JENJANG SMK SWASTA JURUSAN AKUNTANSI DI KOTA TANGERANG (Skripsi) Oleh APSARI YUNITA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

PERBANDINGAN KUALITAS SOAL BUATAN GURU MATA PELAJARANPRODUKTIF AKUNTANSI ANTARA SEKOLAH YANGTERAKREDIASI A DAN TERAKREDIASI B JENJANG

SMK SWASTA JURUSAN AKUNTANSIDI KOTA TANGERANG

(Skripsi)

Oleh

APSARI YUNITA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

PERBANDINGAN KUALITAS SOAL BUATAN GURUAKUNTANSI ANTARA SEKOLAH

TERAKREDITASIA DAN B

Apsari Yunita, Edy Purnomo, dan Tedi RusmanPendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila

Jalan Prof. Dr.Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan kualitas butir soal buatanguru Akuntansi antara SMK Swasta Terakreditasi A dan Terakreditasi B. Metodepenelitian ini yaitu expost facto. Populasi penelitian ini yaitu seluruh hasil belajarsiswa ulangan Akhir Semeser Genap (butir soal buatan guru dan lembar jawabansiswa) dengan sampel yang digunakan sebanyak 6 sekolah dengan teknikpengambilan sampel cluster random sampling. Teknik pengumpulan datapenelitian ini dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan t-tes dua sampelindependen. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil (1) Kualitas soal yangditinjau dari tingkat kesukaran, daya beda, validitas, reliabilitas soal buatan guruUlangan pelajaran Akuntansi sekolah Terakreditasi A tidak lebih baik dariTerakreditasi B (2) Kualitas soal yang ditinjau dari efekivias pengecoh soalbuatan guru pelajaran Akuntansi pada sekolah Terakreditasi A lebih baik dariTerakreditasi B.

Kata kunci: Akreditasi,Akuntansi, Butir Soal, Guru

Page 3: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

PERBANDINGAN KUALITAS SOAL BUATAN GURU MATA PELAJARANPRODUKTIF AKUNTANSI ANTARA SEKOLAH YANGTERAKREDIASI A DAN TERAKREDIASI B JENJANG

SMK SWASTA JURUSAN AKUNTANSIDI KOTA TANGERANG

Oleh

APSARI YUNITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan SosialProgram Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek
Page 5: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek
Page 6: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek
Page 7: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Tangerang pada tanggal23 April 1995,

dengan nama ApsariYunita, sebagai anak pertama dari dua

bersaudara, putri dari pasangan Bapak Syamsul Rizal dan

IbuYurnidawati.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. TK Al Anshoriyyin diselesaikan pada tahun 2001

2. SD Negeri Karawaci 8 Tangerang diselesaikan pada tahun 2007

3. SMP Negeri 6 Tangerang diselesaikan pada tahun 2010

4. SMK Pancakarya Tangerang diselesaikan pada tahun 2013

Pada tahun 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (PIPS) Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN. Pada

bulan Agustus 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Bali,

Bromo, Solo, Yogyakarta dan Bandung. Pada bulan Juli hingga Agustus 2016

penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-

KT) di Desa Negara Bumi Ilir, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung

Tengah. Serta melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1

Anak Tuha Lampung Tengah selama 40 Hari.

Page 8: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

PERSEMBAHAN

Pujisyukurkehadirat Allah SWT zat Yang Maha Sempurna dan junjungankunabi Besar Muhammad S.A.W atas izin dan ridho-Nya selesai sudah karya

Kecil ini yang kupersembahkan sebagai tanda cinta dan kasih sayangku kepada:

Ayahku dan IbukuYang senantiasa mencintaiku, menyayangiku, mendoakan untuk kesuksesanku,mengorbankan segalanya untuk kebahagianku, selalu ada disetiap langkahku,yang selalu menyebut namaku disetiap doa, dan membesarkanku penuh kasih

sayang. Terimakasih untuk segalanya.

Adikku (Siti Kurniasari)Tak apa kamu tak ada disini, semoga kita bisa bertemu di surga Allah SWT nanti

ya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you.

Keluarga Besar Nenek Ali dan Nenek TanaYang selalu mendukungku, mendoakanku, menasehatiku, menyemangatiku dan

menyayangiku.

Onti dan OmkuSpecially Te Ija dan uncu Ipin yang selalu menyayangiku, mendoakanku, dan

menyemangatiku. Terimaksih untuk segalanya.

Prodi Pendidikan EkonomiYang menjadi tempat sejarah perjuanganku meraih gelar S1 selama 4 tahun

Almamater TercintaUniversitas Lampung

Page 9: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

Motto

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu”(QS. Al-Baqarah: 45)

“There can be miracle when you believe”(Whiney Hutson)

“There is a will there is a way ”(Unknown)

“You will never change your life unless you change something youdaily”

(John C. Maxwel)

“Kamu harus berani hidup sendiri walaupun kamu taukamu tak akan hidup sendiri”

(Anif Riza )

Page 10: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telahmelimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yangberjudul “Perbandingan Kualitas Soal Buatan Guru Mata PelajaranProduktif Akuntansi Antara Sekolah Yang Terakrediasi A DanTerakrediasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi Di KotaTangerang”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan doa,

bimbingan, motivasi, kritik dan saran yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Untuk

itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih secara tulus kepada.

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja

Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

Page 11: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

6. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, serta Pembimbing

II yang telah memberikan nasehat-nasehat dan mengarah kan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih untuk semua ilmu, kebaikan dan nasehat

yang telah diberikan;

7. Bapak Dr. Edy Purnomo,M.Pd., selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik

(PA) terima kasih atas kesabaran, arahan, masukan, serta ketelitian dalam

membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik;

8. Bapak Drs. Nurdin, M.Si., selaku Penguji Skripsi sekaligus sosok yang selalu

menginspirasi terima kasih atas arahan, bimbingan, nasehat dan ilmu yang telah

bapak berikan;

9. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan

IPS FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya dan nasehat

kepada penulis;

10. Bapak dan Ibu bagian akademik FKIP Universitas Lampung;

11. Kak Wardani, M.Pd., terimakasih kak untuk bantuan, informasi, candaan &

semangatnya , jangan pernah bosan untuk menjadi tempat curahan hati mahasiswa

semester akhir;

12. Bapak Kepala Sekolah SMAN 1 Anak Tuha beserta guru- guru dan staff

terimakasih untuk ilmu yang diberikan;

13. Bapak Kepala Sekolah SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota Tangerang serta

guru- guru yang telah mengizinkan dan membantu peneliti selama penelitian

berlangsung;

14. Bapak dan Ibu Lurah Desa Negara Bumi Ilir, himpunan dan ajo beserta keluargaterimakasih untuk 40 hari yang menyenangkan di Desa Negara Bumi Ilir;

Page 12: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

15. Kedua orang tuaku, Bapak Syamsul Rizal danIbu Yurnidawati. Terimakasih untuk

segalanya. I love youu;

16. Onti dan om ku ( buk ros, buk lida, buk lin, buk li, buk anum, buk ami, te ija, uncu

ipin, pak epi, pak jul, om rahmat, om dek, pak de bur, om asril, uncu jan, pak uo

mak, uo ema, mak edi, mak uo nen dan andeh, om iwann) terimakasih telah

merawat dan menjagaku serta mendoakanku selama ini. You’re my guardian angel;

17. My sis n bro della, vani, nuha, nisa, dita, dinda, sintia, sika, intan, ka tika, syauqi,

babang, endi, ilham, surya , yusuf, maher, rafa, amri, toni, rahmi, fauziah, deni,

bang bayu, bang hendri, khairat, ka winda, makasiiiih yaaaa kalian luar biasaa!!;

18. Sahabat-sahabatku Santi, Sylvia, Desnat, Bude Iis, Tasya, Elsa Yo, Lisa, Elsa Ul,

Defika, Rosi, Nci Vero, Gadis, Siti, Yunita, Hesti, Yola, Tiara Dhayu, Eka Puji,

Hijah, Tini, Intan, Irene, Ketrin, Ratna, dan yang tidak bisa ku sebutkan satu

persatu banyak sekali kenangan yang aku lalui bersama kalian dari sedih sampe

bahagia dan aku tidak akan pernah melupakannya. Aku tidak pernah menyesal

mengenal kalian jangan pernah berubah yaaa gengs semoga kita bisa selamanya

bersahabat;

19. My old Friends Rara, Hera, Imam, Icha terimakasih untuk perhatiannya,

semangatnya, kebersamaan, canda, tawa, keceriaan dan berbagai cerita, kita

barengan terus yaa gaes jangan pernah berubah;

20. Keluarga Kosan Princess Narumi Yunita, Febri, Rafi, Astri, Niken, Dila, dan lea

dan Masayu Squad my jombs amdavi sati, intan, dhayu, siti, yulia, yuni, sarah, dkk

makasih kebersamaanya selama ini ;

21. Edylicius 13 terimakasih untuk dukungan, bantuan, dan kebersamaan kita yang

terjalin selama masa bimbingan, semoga terus berlanjut;

Page 13: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

22. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Angkatan 2013, baik dari kelas Kekhususan

Ekonomi dan Kekhususan Akuntansi, terimakasih atas persahabatan dan

kebersamaan yang terjalin selama ini;

23. Teman KKN-PPL: Alam, Adam, Amel, Arum, Ibro, Nadia, Dilla, Sella,

terimakasih untuk dukungan dan kebersamaanya selama ini;

24. Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi dan para Econers;

25. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini;

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah

diberikan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Aamiin.

Bandar Lampung, Oktober 2017

Penulis,

Apsari Yunita

Page 14: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GRAFIK

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... ..9

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... ..9

D. Rumusan Masalah.............................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 13

G. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 14

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

1. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 15

1. Evaluasi Hasil Belajar ................................................................. 15

a. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar .......................................... 37

b. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar .................................................17

c. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar..................................................18

d. Langkah- langkah Evaluasi Hasil Belajar ...............................19

e. Hal- hal yang Harus Diperhatikan

Dalam Evaluasi Hasil Belajar...................................................20

f. Teknik- Teknik Evaluasi Hasil Belajar ....................................21

2. Analisis Kualitas Butir Soal ....................................................... 24

a. Pengertian Analisis Butir Soal ............................................... 24

b. Tujuan Anlisis Butir Soal ........................................................ 24

c. Manfaat Analisis Butir Soal ................................................... 25

d. Teknik Analisis Butir Soal ......................................................26

3. Mata Pelajaran Akuntansi.............................................................37

a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi ......................................37

b. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Akuntansi..........................38

c. Ruang Lingkup Akuntansi.......................................................39

Page 15: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

4. Akreditasi Sekolah

a. Pengertian Akreditasi Sekolah...................................................39

b. Persyaratan Akreditasi Sekolah.................................................42

c. Tujuan Akreditasi Sekolah ....................................................... 42

d. Manfaat Akreditasi Sekolah .................................................... 43

e. Standar Penilaian Dalam Sekolah ........................................... 44

2. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 47

3. KerangkaBerfikir ................................................................................ 52

4. Hipotesis ............................................................................................. 55

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ............................................................................. 57

1. Desain Penelitian ......................................................................... 58

B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 59

1. Populasi ....................................................................................... 59

2. Sampel ......................................................................................... 59

C. Variabel Penelitian ............................................................................. 61

1. Variabel Bebas (Independen) ...................................................... 61

2. Variabel Terikat (Dependen)....................................................... 61

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel .................................. 61

1. Definisi Konseptual Variabel ....................................................... 61

2. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 61

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 65

F. Uji Persyaratan Analisis Data ........................................................... 65

1. Uji Normalitas ............................................................................. 65

2. Uji Homogenitas ......................................................................... 66

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 68

H. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 70

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 73

B. Deskripsi Data ................................................................................... 73

1. Deskripsi Data Hasil Analisis Butir Soal Tingkat

Kesukaran Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang ..................................................... 74

a. Data Tingkat Kesuakaran SMK Swasta Terakreditasi A ..... 74

b. Data Tingkat Kesuakaran SMK Swasta Terakreditasi B ..... 74

2. Deskripsi Data Hasil Analisis Butir Soal Daya Beda

Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang ..................................................... 74

a. Data Daya Beda SMK Swasta Terakreditasi A..................... 74

b. Data Daya Beda SMK Swasta Terakreditasi B ..................... 74

3. Deskripsi Data Hasil Analisis Butir Soal Efektivitas

Pengecoh Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang ..................................................... 74

a. Data Efektivitas Pengecoh SMK Swasta Terakreditasi A .... 74

b. Data Efektivitas Pengecoh SMK Swasta Terakreditasi B .... 74

Page 16: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

4. Deskripsi Data Hasil Analisis Butir Soal Validitas

Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang ..................................................... 74

a. Data Validitas SMK Swasta Terakreditasi A ....................... 74

b. Data Validitas SMK Swasta Terakreditasi B ....................... 74

5. Deskripsi Data Hasil Analisis Butir Soal Reliabilitas

Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang ..................................................... 74

a. Data Reliabilitas SMK Swasta Terakreditasi A ................... 74

b. Data Reliabilitas SMK Swasta Terakreditasi B ................... 74

6. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Butir Soal SMK Swasta yang

Terakreditasi A dan Terakreditasi B ............................................ 96

a. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................ 96

b. Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal ......................................... 97

c. Rekapitulasi Efektivitas Pengecoh Butir Soal ........................ 99

d. Rekapitulasi Validitas Butir Soal ...........................................101

e. Rekapitulasi Reliabilitas Butir Soal........................................102

C. Pengujian Pesyaratan Analisis Data.....................................................102

1. Uji Normalitas...............................................................................102

2. Uji Homogenitas ...........................................................................104

D. Pengujian Hipotesis..............................................................................105

E. Pembahasan..........................................................................................115

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 142

B. Saran ................................................................................................. 145

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

DAFTAR TABEL

HalamanTabel

1. Masalah yang Terjadi Di Lapangan Berdasarkan Hasil Observasidan Wawancara Terbuka.......................................................................8

2. Penelitian Relevan Dengan Variabel...................................................593. Desain Penelitian.................................................................................594. Sekolah yang Dijadikan Tempat Penelitian.........................................605. Uji Normalitas ....................................................................................666. Uji Homogenitas.................................................................................677. Kategori Tingkat Kesukaran SMK Swasta Terakreditasi A...............758. Kategori Tingkat Kesukaran SMK Swasta Terakreditasi B...............779. Kategori Daya Beda SMK Swasta Terakreditasi A............................7910. Kategori Daya Beda SMK Swasta Terakreditasi B.............................8111. Kategori Efektivitas Penecoh SMK Swasta Terakreditasi A..............8412. Kategori Efektivitas Penecoh SMK Swasta Terakreditasi B..............8713. Kategori Validitas SMK Swasta Terakreditasi A................................8914. Kategori Validitas SMK Swasta Terakreditasi B................................9115. Kategori Reliabilitas SMK Swasta Terakreditasi A............................9316. Kategori Reliabilitas SMK Swasta Terakreditasi B............................9517. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Butir Soal........................................9618. Rekapitulasi Daya Beda Butir Soal.....................................................9719. Rekapitulasi Efektivitas Pengecoh Butir Soal.....................................9920. Rekapitulasi Validitas Butir Soal.......................................................10121. Rekapitulasi Reliabilitas Butir Soal...................................................10222. Hasil Uji Normalitas Data .................................................................10323. Hasil Uji Homogenitas Data .............................................................10424. Hasil Pengujian Hipotesis 1 (Tingkat Kesukaran)............................10625. Hasil Pengujian Hipotesis 2 (Daya Beda) .........................................10826. Hasil Pengujian Hipotesis 3 (Efektivitas Pengecoh)..........................11027. Hasil Pengujian Hipotesis 4 (Validitas)..............................................11228. Hasil Pengujian Hipotesis 5 (Reliabilitas)..........................................113

Page 18: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

DAFTAR GAMBAR

HalamanGambar

1. Kerangka Pikir Penelitian 54

Page 19: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan Akuntansiyang Terakreditasi A

2. Daftar Sekolah Menengah Kejuruan Swasta JurusanAkuntansi yang Terakreditasi B

3. Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017SMK Swasta yang Terakreditasi A dan Terakreditasi B

4. Hasil Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Genap TahunPelajaran 2016/2017SMK Swasta yang Terakreditasi A danTerakreditasi B

5. Data Uji Normalitas dan Homogenitas SMK Swasta Terakreditasi A6. Data Uji Normalitas dan Homogenitas SMK Swasta Terakreditasi B7. Data Analisis Tingkat Kesukaran SMK Swasta Terakreditasi A8. Data Analisis Tingkat Kesukaran SMK Swasta Terakreditasi B9. Data Analisis Daya Beda SMK Swasta Terakreditasi A10. Data Analisis Daya Beda SMK Swasta Terakreditasi B11. Data Analisis Efekivitas Pengecoh SMK Swasta Terakreditasi A12. Data Analisis Efekivitas Pengecoh SMK Swasta Terakreditasi B13. Data Analisis Validitas SMK Swasta Terakreditasi A14. Data Analisis Validitas SMK Swasta Terakreditasi B15. Data Analisis Reliabilitas SMK Swasta Terakreditasi A16. Data Analisis Reliabilitas SMK Swasta Terakreditasi B17. Hasil Uji Normalitas18. Hasil Uji Homogenitas19. Hasil Pengujian Hipotesis 1 (Tingkat Kesukaran)20. Hasil Pengujian Hipotesis 2 (Daya Beda)21. Hasil Pengujian Hipotesis 3 (Efekivitas Pengecoh)22. Hasil Pengujian Hipotesis 4 (Validitas)23. Hasil Pengujian Hipotesis 5 (Reliabilitas)

Page 20: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam

segala aspek. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai

tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara

satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling

mempengaruhi (Priatna: 2004). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) pendidikan ialah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.

Beberapa pendapat tersebut menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha

pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspek (pengetahuan, sikap,

dan perilaku) yang dilakukan dengan sengaja melalui pelatihan dan

pengajaran untuk mendewasakan manusia dan mencapai tujuan tertentu yang

melibatkan faktor- faktor penting dan saling berkaitan satu sama lain

sehingga membentuk suatu sistem pendidikan.

Page 21: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

2

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama seluruh lapisan masyarakat

mulai dari keluarga, pemerintah atau negara, dan masyarakat. Negara atau

pemerintah bertanggungjawab atas pendidikan nasional sebagimana yang

telah tercantum dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945 “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah

Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan berbagai cara agar masyarakat

Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, untuk menghasilkan output

atau sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna bagi agama, bangsa

dan negara melalui lembaga pendidikan formal atau sekolah negeri yang

diawasi oleh Badan Akreditasi Sekolah. Selain pemerintah, masyarakat dalam

hal ini organisasi swasta, juga berpartisipasi meringankan beban pemerintah

dalam hal pendidikan dengan membentuk lembaga pendidikan atau sekolah

swasta yang memiliki visi dan misi sejalan dengan tujuan pendidikan

di Indonesia dan diawasi pula oleh Badan Akreditasi Sekolah. Baik lembaga

pendidikan swasta maupun negeri bersama-sama mewujudkan cita-cita

bangsa yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Page 22: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

3

Dalam melaksanakan pendidikan di Indonesia pemerintah membentuk sistempendidikan dan menetapkan fungsi serta tujuan pendidikan nasionalsebagaimana yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem PendidikanNasional No. 20 Tahun 2003. “Pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratisserta bertanggung jawab.”

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam Undang- Undang

tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tersebut mengarah-

kan peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan intelektual yang baik,

namun juga memiliki keterampilan untuk mengaplikasikan ilmu yang

diperoleh dari pendidikan pada kehidupan sehari - hari, memiliki kemandirian

dan kecakapan yang menjadi bekal kehidupan di masa depan, serta mampu

mengembangkan potensi yang dimiliki dengan berpegang teguh pada apa

yang diyakininya (agama), berbudi luhur, berahlak mulia, bertanggung jawab,

demokratis dan cinta tanah air. Nilai- nilai ini harus diterapkan dalam

pendidikan formal di Indonesia yaitu pada seluruh sekolah di Indonesia,

dengan cara pengimplementasian yang sesuai dengan kompetensi inti,

kompetensi dasar dan indikator pada jenjangnya masing- masing.

Selain menetapkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, pemerintah

menetapkan Standar Nasional Pendidikan untuk merencanakan,

melaksanakan serta melakukan pengawasan pendidikan, dan Standar

Kompetensi Lulusan untuk menentukan kriteria kualifikasi kompetensi

lulusan agar tercapai pendidikan yang bermutu (UU No.20 Tahun 2003 Pasal

35). Standar Kompetensi Lulusan pada setiap jenjang pendidikan berbeda-

Page 23: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

4

beda, dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

Menengah Atas / Sekolah Menegah Kejuruan dan Perguruan Tinggi.

Tujuan pendidikan SMK menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003:4)

yaitu “menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif, yang

langsung dapat bekerja di bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan

berbasis kompetensi”. Hal ini didukung dengan adanya Standar Kompetensi

Lulusan pada jenjang pendidikan kejuruaan. Peraturan Pemerintah No.19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab V pasal 26 ayat 3

menjelaskan “Standar Kompetensi Lulusan pada jenjang pendidikan kejuruan

bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak

mulia, serta keterampilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut yang sesuai dengan kejuruannya”. Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Bisnis dan Manajemen membekali lulusannya berbagai pengetahuan, sikap,

dan keterampilan sesuai dengan bidang kehaliannya pada Sekolah Menengah

Kejuruan jurusan Akuntansi.

Menurut Depdiknas (2003: 6), fungsi mata pelajaran Akuntansi adalahmengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, danbertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan,pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan danpenafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).Dan tujuan mata pelajaran Akuntansi yaitu membekali siswa lulusanSMK dalam berbagai kompetensi dasar, agar mereka menguasai dan mampumenerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur Akuntansi yangbenar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggiataupun untuk terjun ke masyarakat, sehingga memberikan manfaat bagikehidupan siswa.

Page 24: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

5

Tyler dalam Purnomo (2015:10) “Evaluasi adalah proses penentuan sejauh

mana tujuan pendidikan telah tercapai.” Evaluasi hasil belajar digunakan

untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran, yang telah

dirancang dan direncanakan sedemikian rupa pada awal tahun ajaran, serta

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk

menindaklanjuti program atau kegiatan pemebelajaran di sekolah.

“Evaluasi hasil belajar meliputi dua kegiatan yaitu penilaian dan pengukuran”

Purnomo (2015:5). Melalui penilaian dan pengukuran hasil belajar guru dapat

mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan peserta didik dalam

berbagai macam aspek kognitif, afektif, psikomotorik pada pembelajaran

yang diberikan baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga guru dapat

membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan memilki

kemampuan rendah, kemudian mengambil tindakan untuk melakukan

remedial bagi siswa yang memiliki kemampuan rendah atau memiliki nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan pengayaan untuk siswa

yang memiliki nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga

siswa dapat menuntaskan dan mendalami materi yang telah dipelajari.

Penilaian dan pengukuran hasil belajar merupakan hal yang tak terlepas dari

evaluasi hasil belajar di sekolah. Menurut Arikunto dan Jabar dalam Purnomo

(2015: 5) Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu hal dengan

satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. Hasil penilaian

dapat berupa nilai kualiitatif (pernyataan naratif dalam kata- kata) dan nilai

berupa kuantitatif (berupa angka). Jadi, kegiatan mengukur lebih bersifat

Page 25: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

6

kuantitatif dan kegiatan menilai lebih bersifat kualitatif. Penilaian dan

pengukuran harus bersifat objektif terhadap peserta didik atau objek yang

dinilai atau diukur, sehingga penilaian dan pengukuran dapat dijadikan bahan

pertimbangan yang relevan dalam mengambil tindakan selanjutnya

Guru sebagai pendidik yang mengajar dan mendidik peserta didik di sekolah

melakukan penilaian dan pengukuran hasil belajar peserta didik sebagai

bagian dari evaluasi hasil belajar. Oleh sebab itu penting bagi guru untuk

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai evaluasi hasil

belajar dalam menilai dan mengukur kemampuan siswa, sehingga

perencanaan, proses hingga hasil evaluasi belajar dapat dilaksanakan

sebagimana mestinya. Namun pada kenyataan di lapangan masih banyak guru

yang kurang memahami evaluasi dalam proses pembelajaran. Hal ini

dikarenakan berbagai faktor, salah satunya karena tidak semua guru

merupakan lulusan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK).

Mengingat pentingnya penilaian dan pengukuran pada evaluasi pendidikan,

pemerintah juga melakukan penilaian dan pengukuran terhadap lembaga-

lembaga pendidikan di Indonesia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia melalui akreditasi sekolah atau penilaian kelayakan sekolah. Hal ini

dimaksudkan agar sekolah dan warga sekolah menjadi termotivasi untuk

meningkatkan kualitas dalam berbagi aspek yang dinilai, yaitu standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian.

Page 26: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

7

Evaluasi hasil belajar merupakan salah satu yang dinilai dalam standar

penilaian. Permendikbud nomor 23 tahun 2016 pasal 2 menjelaskan

penilaian pendidikan pada pendidikan menengah terdiri atas penilaian hasil

belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Hal ini didukung

dengan pasal 8 yang menjelaskan penilaian hasil belajar oleh pemerintah

dilakukan dalam bentuk ujian nasional dan bentuk lain yang diperlukan, pasal

7 ayat 1 menjelaskan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan

dalam bentuk ujian sekolah, dan pasal 6 menjelaskan penilaian hasil belajar

oleh pendidik dapat dibuat dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan

dan bentuk lain yang diperlukan.

Permendikbud nomor 23 tahun 2016 pasal 3 “Penilaian pendidikan pada

pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan”.

Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat soal- soal yang akan

diujikan untuk mengukur dan menilai kemampuan siswa yang meliputi aspek

sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu soal- soal yang akan diujikan kepada siswa harus berkualitas

agar dapat mengukur dan menilai kemampuan siswa secara efektif.

Kualitas butir soal menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian akreditasi

sekolah pada standar penilaian, yang dilihat dari segi kualitatif dan

kuantitatif. Segi kualitatif dinilai dari kesusaian indikator tes terhadap materi,

konstruksi dan bahasa atau budaya yang digunakan, sedangkan dari segi

kuantitatif diukur dari tingkat kesukaran soal, daya beda, efektivitas

pengecoh, validitas dan reliabilitas soal tersebut. Pengukuran dan penilaian

Page 27: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

8

ini dilakukan dengan standar atau cara yang berbeda pada setiap bentuk soal

yang berbeda. Untuk itu penting dilakukan uji coba dan analisis butir soal

oleh guru sebelum mengujikan soal tersebut kepada peserta didik untuk

penilaian evaluasi hasil belajar agar diperoleh soal yang bermutu sebelum

digunakan. Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil wawancara terbuka

dengan guru mata pelajaran Produktif Akuntansi jenjang SMK Swasta di

Kota Tangerang masih banyak guru yang belum melakukan analisis atau

menindaklanjuti hasil analisis tersebut untuk meningkatkan kualitas butir soal

yang diujikan kepada peserta didik dan mengasah kemampuan guru dalam

membuat soal yang berkualitas baik di sekolah yang terakreditasi A ataupun

di sekolah yang terakreditasi B.

Tabel.1 Masalah yang terjadi di lapangan berdasarkan hasil observasidan wawancara terbuka

No Harapan Kondisi di Lapangan

1Guru melakukan analisis butirsoal dari segi kualitatif secaramenyeluruh

Terdapat beberapa guru yang belummelakukan analisis butir soal darisegi kuantitaif secara menyeluruh

2Guru melakukan analisis butirsoal dari segi kuantitatif secaramenyeluruh

Terdapat beberapa guru yang belummelakukan analisis butir soal darisegi kualititaif secara menyeluruh

3Guru menindaklanjuti hasil darianalisis butir soal

Terdapat beberapa guru yang belummenindaklanjuti hasil dari analisisbutir soal

Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kualitas

butir soal dengan judul “Perbandingan Kualitas Butir Soal Buatan Guru

Mata Pelajaran Produktif Akuntansi antara Sekolah yang Terakreditasi

A dan Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Page 28: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah dalam penelitian ini dapat

didefinisikan sebagai berikut.

1. Kualitas soal buatan guru yang diitinjau dari segi kualitatif ( kesesuaian

indikator tes terhadap materi, konstruksi bahasa dan budaya) pada mata

pelajaran Produktif Akuntansi belum diketahui secara menyeluruh

2. Kualitas soal buatan guru yang ditinjau dari segi kuantitatif pada mata

pelajaran Produktif Akuntansi belum diketahui secara menyeluruh

a. Tingkat kesukaran butir soal belum diketahui secara menyeluruh

b. Daya beda butir soal belum diketahui secara menyeluruh

c. Efektivitas pengecoh butir soal belum diketahui secara menyeluruh

d. Validitas butir soal belum diketahui secara menyeluruh

e. Relibilitas butir soal belum diketahui secara menyeluruh

3. Kurangnya kemampuan guru dalam menganalisis butir soal

4. Masih terdapat sejumlah guru mata pelajaran akuntansi yang bukan

lulusan LPTK

5. Guru belum menindaklanjuti soal yang telah dianalisis

6. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh guru untuk menganalisis butir soal

C. Pembatasan Masalah

Penelitiaan ini mengkaji tentang perbandingan kualitas soal buatan guru

secara kuantitatif pada mata pelajaran produktif Akuntansi antara sekolah

yang Terakreditasi A dan Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang tahun pelajaran 2016/2017.

Page 29: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

10

Sesuai kajian tersebut maka penelitian ini hanya dibatasi pada kualitas butir

soal buatan guru (soal pilihan jamak Ulangan Akhir Semester Genap) pada

mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi pada sekolah yang Terakreditasi A dan Terakreditasi B di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017 secara kuantitatif yang ditinjau dari

tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoah, validitas dan reliabiliitas

butir soal. Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar penelitian lebih

terarah, sehingga penelitian ini bisa menjadi penelitian yang relevan dan

gambaran yang diperoleh lebih jelas dengan data yang akurat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari tingkat

kesukaran butir soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran

Produktif Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih

baik dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Apakah kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari daya beda butir

soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017?

Page 30: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

11

3. Apakah kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari efektivitas

pengecoh butir soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran

Produktif Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih

baik dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017?

4. Apakah kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari validitas butir

soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017?

5. Apakah kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari reliabilitas butir

soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perbedaan kualitas butir soal ditinjau dari tingkat

kesukaran soal ulangan akhir semester genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII antara sekolah yang Terakreditasi A dan sekolah

yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 31: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

12

2. Untuk mengetahui perbedaan kualitas butir soal ditinjau dari daya beda

soal ulangan akhir semester genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII antara sekolah yang Terakreditasi A dan sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Untuk mengetahui perbedaan kualitas butir soal ditinjau dari efekivitas

pengecoh soal ulangan akhir semester genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII antara sekolah yang Terakreditasi A dan sekolah

yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Untuk mengetahui perbedaan kualitas butir soal ditinjau dari validitas

soal ulangan akhir semester genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII antara sekolah yang Terakreditasi A dan sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

5. Untuk mengetahui perbedaan kualitas butir soal ditinjau dari reliabilitas

soal ulangan akhir semester genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII antara sekolah yang Terakreditasi A dan sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 32: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

13

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk.

a. Menambah wawasan tentang ilmu pendidikan bagi peneliti dan

masyarakat pada umumnya.

b. Memberikan sumbangan penting berupa pemikiran bagi perubahan

khasanah kajian ilmu evaluasi pendidikan dan penilaian sekolah,

khususnya dalam upaya meningkatan sumber daya manusia dan hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi kajian atu penelitian

serupa pada lingkup yang lebihh luas.

c. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan

lebih lanjut lagi bagi pengembangan ilmu pendidikan.

2. Secara praktis, penelitian ini berguna untuk.

a. Bagi guru, hasil penellitian ini akan memberikan informasi hal-hal

yang berhubungan dengan kualitas butir soal terkait dengan akreditasi

sekolah menengah kejuruan pada mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII di Kota Tangerang.

b. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang ingin melaksanakan

penelitian pendidikan.

Page 33: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

14

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru SMK Swasta Jurusan Akuntansi kelas

XII Akuntansi

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah soal buatan guru dan lembar jawaban siswa

kelas XII Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Jurusan

Akuntansi yang Terakreditasi A dan yang Terakreditasi B di Kota

Tangerang

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2016/2017

5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup ilmu penelitian ini adalah ilmu pendidikan

Page 34: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Evaluasi Hasil Belajar

a. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan angka yang diperoleh siswa yang telah

berhasil menuntaskan konsep- konsep mata pelajaran sesuai dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu tujuan proses

pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar siswa di akhir

pembelajaran dengan Evaluasi Hasil Belajar. Tyler dalam Purnomo

(2015:10) “Evaluasi adalah proses penentuan sejauh mana tujuan

pendidikan telah tercapai”. Sedangkan menurut Arikunto (2013: 3)

mengadakan evaluasi berarti meliputi dua kegiatan yaitu penilaian

dan pengukuran. Selain itu, Arifin (2014: 5) memaparkan bahwa

“evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan

untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan

pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan

keputusan”.

Page 35: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

16

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan

klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom dalam Sudjana

(2009: 22-29), yang secara garis besar membaginya menjadi tiga

ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik.

Beberapa pendapat para ahli di atas menjelaskan evaluasi sangat

memegang peranan penting dalam pembelajaran. Evaluasi

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menentukan nilai atau

kriteria dengan cara mengumpulkan informasi dan data untuk

menentukan alternatif yang tepat dalam pengambilan keputusan.

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program

pembelajaran yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil dari evaluasi yang telah

dilakukan dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk membuat

kebijakan atau mengambil keputusan. Pada proses pembelajaran yang

ada di sekolah guru bertanggung jawab atas evaluasi hasil belajar

siswa oleh sebab itu penting bagi guru untuk memahami secara

benar evaluasi hasil belajar siswa untuk mengambil tindakan

selanjutnya.

Kegiatan evaluasi hasil belajar meliputi dua aspek yaitu pengukuran

dan penilaian yang dilakukan oleh guru guna mengetahui tercapai

atau tidaknya tujuan belajar dan mengukur kemampuan siswa,

sehingga dapat dilakukan penanganan- penanganan terhadap siswa.

Page 36: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

17

Siswa yang telah tuntas dengan nilai yang memuaskan diberikan

pengayaan agar dapat mendalami materi yang telah dipelajari

sebelumnya, siswa yang belum tuntas diberikan remedial atau

pengulangan.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik, baik

faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satunya yaitu

instrument yang dibuat oleh guru untuk mengukur ataupun menilai

hasil belajar peserta didik. Instrumen yang dibuat oleh guru biasanya

berbentuk soal tes ataupun non tes yang diberikan pada peserta didik

di akhir kegiatan pembelajaran seperti pada ulangan harian, ujian

tengah semester, dan ulangan akhir semester. Soal- soal yang akan

dijadikan alat untuk menilai dan mengukur kemampuan peserta didik

haruslah dianalisis terlebih dahulu baik secara kualitatif maupun

kuantitatif yang ditinjau dari tingkat kesukaran, daya beda,

reliabiiltas, validitas, dan efektifitas pengecohnya, agar soal tersebut

dapat dikatakan berkualitas. Sehingga kegiatan evaluasi pembelajaran

dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

b. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar

Menurut Daryanto (2014: 14) fungsi evaluasi dapat ditinjau dari

beberapa segi dalam dunia pendidikan, antara lain.

1. Evaluasi berfungsi sebagai selektif. Guru mempunyai cara untuk

mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi ini dapat

digunakan untuk berbagai tujuan seperti penerimaan beasiswa,

kenaikan kelas dan sebagainya.

2. Evaluasi berfungsi diagnostik. Evaluasi yang dilakukan dengan

menggunakan alat yang memenuhi persyaratan maka guru akan

dapat mengetahui kelemahan siswa dan penyebab kelemahan.

Page 37: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

18

3. Evaluasi sebagai penempatan. Setiap siswa memiliki kemampuan

yang berbeda-beda. Guru melakukan evaluasi terhadap siswanya

untuk menentukan di kelompok mana seorang siswa harus

ditempatkan. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil evaluasi

hampir sama akan berada dalam kelompok yang sama.

4. Evaluasi sebagai pengukuran keberhasilan. Evaluasi digunakan

untuk mengetahui sejauh mana suatu program di sekolah berhasil

diterapkan.

Berdasarkan pendapat di atas menjelaskan evaluasi memiliki banyak

fungsi dalam dalam pendidikan yaitu sebagai seleksi, mendiagnosis

penyebab kelemahan dan kelebihan siswa, penempatan dan

pengelompokkan siswa dengan kemampuan yang berbeda serta

sebagai pengukur keberhasilan peserta didik.

c. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar

1. Tujuan Umum

Secara umum, tujuan evaluasi pendidikan ada dua, yaitu.

a) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan

dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau

taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik, setelah

mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu

tertentu.

b) Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode

pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses

pembelajaran selama jangka waktu tertentu.

2) Tujuan Khusus

a) Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh

program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi maka tidak

mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri peserta

didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya

masing-masing.

b) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab

keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam

mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan

ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya. Anas

Sudijono (2012: 16-17)

Page 38: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

19

Berdasarkan pendapat di atas umumnya evaluasi bertujuan sebagai

penghimpun data keterangan yang dijadikan sebagai bukti

perkembangan atau kemajuan yang peserta didik evaluasi, juga untuk

mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang digunakan guru

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Secara khusus evaluasi

merupakan kegiatan yang merangsang atau memotivasi peserta didik

untuk lebih baik lagi dalam belajar dan memotivasi guru untuk

menemukan faktor penyebab keberhasilan atau ketidakberhasilan

peserta didik sehingga dapat ditemukan solusinya

d. Langkah- langkah Evaluasi Hasil Belajar

Menurut Anas Sudijono (2012: 59-62) secara garis besar langkah-

langkah kegiatan evaluasi hasil belajar terdapat enam langkah pokok.

1) Menyusun rencana evaluasi hasil belajar.

Sebelum melakukan kegiatan evaluasi setiap guru harus melakukan

perencanaan. Perencanaan evaluasi hasil belajar umumnya

mencakup beberapa kegiatan yaitu merumuskan tujuan

dilaksankannya evaluasi, menetapkan aspek yang akan dinilai,

memilih teknik yang digunakan, menyusun alat yang digunakan

untuk mengukur dan menilai, menentukan tolak ukur atau kriteria

penilaian, menentukan berapa banyak dan waktu kegiatan evaluasi

hasil belajar akan dilakukan.

2) Menghimpun data.

Kegiatan dari menghimpun data ini adalah melaksanakan

pengukuran, misalnya dengan melakukan tes apabila menggunakan

teknik tes. Guru dapat melakukan wawancara, pengamatan atau

dengan angket apabila menggunakan teknik non tes.

3) Melakukan verifikasi data.

Setelah data telah terkumpul maka perlu diverifikasi atau disaring.

Kegiatan verifikasi ini dilakukan guna memisahkan data yang dapat

memberikan gambaran mengenai individu atau sekelompok

individu yang dievaluasi dan data yang kurang memberikan atau

mengaburkan gambaran apabila data tersebut ikut diolah.

Page 39: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

20

4) Mengolah dan menganalisis data.

Setelah data diverifikasi perlu dilakukan analisis terhadap data

tersebut. Analisis data dilakukan guna memberikan makna

terhadap data yang telah berhasil dikumpulkan. Data dapat diolah

dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik dan/atau non

statistik, tergantung dari jenis data yang akan diolah.

5) Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan.

Setelah data diolah dan dianalisis maka dapat dilakukan interpretasi

terhadap hasilnya. Atas dasar interpretasi terhadap data hasil

evaluasi maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan. Kesimpulan

yang dilakukan tentunya mengacu pada tujuan dilakukan evaluasi

yang telah ditetapkan sebelumnya.

6) Tindak lanjut hasil evaluasi.

Data hasil evaluasi yang telah disusun, diolah, dianalisis dan ditarik

kesimpulan dapat diketahui makna yang terkandung di dalamnya.

Hasil evaluasi tersebut dapat digunakan untuk mengambil

keputusan dan menentukan kebijakan-kebijakan sebagai tindak

lanjut dari kegiatan evaluasi.

Langkah- langkah dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar

merupakan hal yang sangat urgensi bagi guru untuk mengetahui dan

dapat menerapkannya dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik.

Secara umum terdapat enam langkah pokok dalam evaluasi hasil

belajar pesrta didik yaitu menyusun rencana evaluasi hasil belajar,

menghimpun data, melakukan verifikasi data, mengolah dan

menganalisis data, memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan,

dan menindaklanjuti hasil evaluasi belajar.

e. Hal- hal yang Harus Diperhatikan Dalam Evaluasi Hasil Belajar

Guru harus memperhatikan hal-hal teknis dalam melaksanakan

evaluasi hasil belajar, antara lain.

1. Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas

abilitas yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian

dan interpretasi hasil penilaian.

2. Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses

pembelajaran.

Page 40: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

21

3. Untuk memperoleh hasil yang objektif, penilaian harus

menggunakan berbagai alat ( instrumen) , baik yang berbentuk tes

maupun non tes.

4. Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang

ditetapkan.

5. Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan

kreatifitas peserta didik, proyek, dan portofolio.

6. Objek penilaian harus mencangkup aspek pengetahuan,

keterapilan, sikap dan nilai – nilai.

7. Penilaian harus mengacuh kepada prinsip diferensiasi, yaitu

memberikan peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan apa

yang diketahui, apa yang dipahami dan apa yang dapat dilakukan.

8. Penilaian tidak bersifat diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku

adil dan bersikap jujur kepada semua peserta didik, serta

bertanggung jawab kepada semua pihak.

9. Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut

10. Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersifat

mendidik.

Selain penerapan langkah- langkah evaluasi hasil belajar yang harus

dikuasai oleh guru, guru juga harus memperhatikan banyak hal yang

menjadi faktor- faktor yang mempengaruhi penilaian dan pengukuran

dalam evaluasi hasil belajar peserta didik, agar evaluasi hasil belajar

dapat berfungsi sebagaimana mestinya

f. Teknik-teknik Evaluasi Hasil Belajar

Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran disekolah

dikenal dua macam teknik yaitu teknik tes dan non tes (Anas

Sudijono,2012: 62).

1. Teknik Tes

Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi yang bersifat resmi karena terdapat batasan-batasan.

Sebagai alat pengumpul informasi maka suatu alat tes harus

disusun secara khusus. Pada konteks pendidikan tes mempunyai

dua fungsi yaitu untuk mengukur siswa dan mengukur

keberhasilan program pengajaran.

Page 41: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

22

Ditinjau dari segi mengukur siswa maka tes dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yaitu.

a) Tes diagnostik

Seorang guru tentunya harus memberikan bantuan dan

bimbingan kepada siswa agar siswanya dapat mencapai

kemajuan. Untuk mengetahui bantuan dan bimbingan yang

diperlukan siswa, seorang guru perlu mengadakan tes yang

bertujuan untuk mengadakan diagnosis. Tes ini disebut tes

diagnostik.

b) Tes formatif

Pada tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program

tertentu. Tes formatif dilakukan pada akhir setiap program.

Di sekolah tes formatif diwujudkan dalam bentuk ulangan

harian.

c) Tes sumatif

Tes ini dilakukan setelah berakhirnya serangkaian program.

Di sekolah tes sumatif disamakan dengan ulangan akhir

semester.

Arikunto (2015: 122) suatu tes dikatakan sebagai alat pengukur

yang baik harus memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas,

praktikabilitas, dan ekonomis.

1. Validitas

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas apabila tes itu dapat

tepat mengukur apa yang hendak diukur. Artinya tes yang

hendak diberikan kepada peserta didik harus dapat menjadi alat

ukur terhadap tujuan yang sudah ditentukan.

2. Realibilitas

Realibilitas berasal dari kata reliability, reliable yang artinya

dapat dipercaya, berketepatan. Sebuah tes dikatakan memiliki

reliabilitas apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan

ketetapan. Artinya, jika peserta didik diberikan tes yang sama

pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap

berada pada urutan yang sama dalam kelompoknya.

3. Objektivitas

Objektivitas dalam pengertian sehari-hari berarti tidak

mengandung unsur pribadi. Kebalikanya adalah subyektivitas,

yang berarti terdapat unsur pribadi. Jadi, sebuah tes dikatakan

objektif apabila tes itu dilaksanakan dengan tidak ada faktor

pribadi yang mempengaruhi, terutama pada sistem scoring.

4. Praktikabilitas

Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi

apabila tes tersebut bersifat praktis. Artinya, tes itu mudah

dilaksanakan, mudah pemeriksaanya, dan di lengkapi petunjuk

yang jelas sehingga dapat diberikan atau diawali oleh orang

lain dan juga mudah dalam membuat administrasinya.

Page 42: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

23

5. Ekonomis

Tes memiliki sebutan ekonomis apabila pelaksanaan tes itu

tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga

yang banyak, dan waktu yang lama.

Tes yang baik adalah tes yang data mengukur dengan tepat apa

yang hendak diukur atau valid, dan dapat dipercaya, objektif atau

tidak terpengaruh, dilaksanakan, mudah pemeriksaanya, dan di

lengkapi petunjuk yang jelas, dan ekonomis

2. Teknik Non Tes

Ada beberapa teknik non tes, yaitu.

a) Skala bertingkat

Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka

terhadap suatu hasil penilaian atau pertimbanagn. Pada

umumnya angka-angka yang digunakan diterapkan pada

skala dengan jarak yang sama dan diletakkan secara

bertingkat dari angka yang rendah ke angka yang tinggi.

b) Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi

oleh orang yang akan diukur (angket). Dengan kuesioner

orang dapat diketahui tentang keadaannya, data diri,

pengalaman, pengetahuan, sikap dan lain sebagainya.

Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi.

1. Ditinjau dari siapa yang menjawab, yaitu.

(a) Kuesioner langsung

(b) Kuesioner tidak langsung

2. Ditinjau dari segi cara menjawab, yaitu.

(a) Kuesioner tertutup

(b) Kuesioner terbuka

3. Daftar cocok

c) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan tanya jawab

secara sepihak. Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek

evaluasi.

d) Pengamatan

Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis.

e) Riwayat hidup

Riwayat hidup merupakan daftar atau gambaran tentang

keadaan seseorang selama masa hidupnya. Dengan riwayat

hidup akan dapat menarik kesimpulan tentang seseorang.

Page 43: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

24

Secara garis besar teknik evaluasi hasil belajar ada dua cara yaitu

dengan tes dan non tes, yang keduanya memiliki kegunaan

masing- masing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Analisis Kualitas Butir Soal

a. Pengertian Analisis Butir Soal

Menurut Nitko “Menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan

yang harus dilakukan tester untuk meningkatkan mutu soal yang telah

ditulis. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan,

penggunaan informasi dari jawaban testee untuk membuat keputusan

tentang setiap penilaian” dalam Purnomo (2015:112)

Analisis butir soal sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas soal

dan kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Menganalisis butir soal meliputi kegiatan pengumpulan, peringkasan,

penggunaan informasi dari jawaban untuk membuat keputusan tentang

setiap penilaian.

b. Tujuan Analisis Butir Soal

Tujuan analisis butir soal adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap

butir soal agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan

untuk menguji kemampuan peserta didik atau testee dalam evaluasi

hasil belajar.

Page 44: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

25

“Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi

setepat- tepatnya sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu dapat

menentukan peserta didik mana yang menguasai materi (tuntas) dan

yang belum menguasai materi (belum tuntas)” (Suprananto: 2012).

c. Manfaat Analisis Butir Soal

Menurut Nitko dalam Purnomo (2015: 112-113) manfaat penelaahan

analisis butir soal adalah.

1. Menentukan apakah suatu fungsi butir soal sesuai dengan yang

diharapkan

2. Memberi masukan kepada peserta didik/ testee tentang kemampuan

dan sebagai dasar untuk bahan diskusi di kelas

3. Memberi masukan kepada guru tentang kesulitan testee

4. Memberi masukan pada aspek tertentu untuk pengembangan

kurikulum

5. Merevisi materi yang dinilai atau diukur

6. Meningkatkan keterampilan penulisan soal

Ada beberapa alasan mengapa diperlukan analisis butir soal.

Menurut Asmawi Zainul, dkk dalam Purnomo (2015: 113) alasan

tersebut antara lain.

a. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes,

sehingga dapat dilakukan seleksi dan revisi butir soal.

b. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal

secara lengkap, sehingga akan lebih memudahkan bagi pembuat

soal dalam menyusun perangkat soal yang akan memenuhi

kebutuhan ujian dalam bidang dan tingkat tertentu.

c. Untuk segera dapat mengetahui masalah yang terkandung dalam

butir soal, seperti: kemenduaan butir soal, kesalahan meletakkan

kunci jawaban, soal yang terlalu sukar dan terlalu mudah, atau

soal yang mempunyai daya beda rendah, untuk mengambil

keputusan apakah butir soal yang bermasalah itu akan

digugurkan atau direvisi guna menentukan nilai peserta didik.

d. Untuk dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan

disimpan dalam kumpulan soal.

e. Untuk memperoleh informasi tentang butir soal sehingga

memungkinkan untuk menyusun beberapa perangkat soal yang

paralel. Penyusunan perangkat seperti ini sangat bermanfaat bila

akan melakukan ujian ulang atau mengukur kemampuan beberapa

kelompok peserta tes dalam waktu yang berbeda.

Page 45: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

26

Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan manfaat analisis butir

soal yaitu untuk memperoleh informasi tentang kualitas butir soal itu

dan memberikan masukan serta motivasi bagi guru untuk dapat

membuat soal yang berkualitas pada evaluasi hasil belajar selanjutnya.

Analisis butir soal juga memberikan masukan- masukan pada aspek

tertentu dalam pengembang kurikulum.

d. Teknik Analisis Butir Soal

Menurut Popham dalam Purnomo, (2015: 114) kualitas butir soal

terbagi menjadi dua, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis

kualitatif berkaitan dengan isi dan bentuk sedangkan analisis

kuantitatif berkaitang dengan ciri- ciri statistik atau prosedur

peningkatan secara judgment dan secara empirik. Werdiningsih (2015)

a. Teknik Analisis Secara Kualitatif

Dalam melakukan analisis secara kualitatif setiap soal ditelaah dari

segi materi, konstruksi, bahasa, kunci, jawaban, dan pedoman

penskorannya. Dalam penelaahan setiap butir soal, perlu

mempersiapkan bahan- bahan penunjang seperti kisi- kisi tes,

kurikulum yang digunakan, dan buku sumber.

Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menganallisis butir

soal secara kualitatif, yaitu.

1. Teknik Moderator

Teknik moderator yaitu teknik berdiskusi dengan dipandu dan

ditengahi seorang moderator yang berkompeten. Setiap butir

soal didiskusikan secar bersama- sama setidaknya beberapa

ahli atau beberapa guru yang mengajarkan materi, ahli

penilaian, dan ahli bahasa. Para penelaah diminta untuk

mengkritisi untuk memperbaiki berdasrkan bidang keahliannya.

Setiap masukan dan kritik dari peserta dicatat oleh notulen.

Kelemahan teknik moderator yaitu memerlukan waktu yang

lama untuk mendiskusikan setiap satu butir soal.

Page 46: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

27

2. Teknik Panel

Penelaah diberikan butir soal yang akan ditelaah,format

penelaahan, dan pedoman penilaian. Para penelaah diminta

untuk memperbaiki langsung pada teks soal jika dianggap

tidak/ kurang baik , tepat dan memberikan komentarnya serta

memberikan nilai pada setiap butir soal yang kriterianya adalah

baik, direvisi atau diganti.

b. Teknik Analisis Secara Kuantitaif

Analisis kuantitatif pada butir soal mengkaji tentang tingkat

kesukaran, daya beda butir soal, efektifitas pengecoh, validitas,

reliabilitas.

1. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sulit (Arikunto, 2013: 222). Soal yang terlalu mudah

tidak dapat merangsang siswa untuk mengembangkan

kemampuannya dalam memecahkan soal tersebut. Soal

yang terlalu sulit akan membuat siswa menjadi putus asa

untuk mencoba lagi karena di luar kemampuan siswa.

Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan

tujuan tes. Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan

butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang, untuk

keperluan seleksi digunakan butir soal yang memiliki tingkat

kesukaran tinggi, dan untuk keperluan diagnostik biasanya

digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran rendah.

Page 47: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

28

Untuk menguji kesukaran soal digunakan rumus.

P =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab dengan betul

JS = jumlah seluruh peserta tes

(Daryanto, 2014: 181)

Sementara itu klasifikasi indeks kesukaran menggunakan

pedoman sebagai berikut (Sudjana, 2010: 137).

P : 0,00 – 0,30 : Sukar

P : 0,31 – 0,70 : Sedang

P : 0,71 – 1,00 : Mudah

Indeks kesukaran suatu butir yang baik terletak dalam

kategori sedang yakni pada interval 0,31 – 0,70. Pada interval

ini, informasi tentang kemampuan siswa akan diperoleh

secara maksimal.

2. Daya Beda

Daya pembeda merupakan kemampuan pada setiap butir soal

untuk membedakan antara siswa yang mempunyai

kemampuan tinggi dan kemampuan rendah (Daryanto, 2008:

183). Didukung dengan pendapat Arifin (2014: 273) yang

memaparkan bahwa “perhitungan daya pembeda adalah

pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

membedakan peserta didik yang sudah menguasai

kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang

menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu”.

Page 48: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

29

Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda

adalah.

Di mana:

J = jumlah peserta tes

ЈA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

dengan benar

Bb = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

itu dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

(P sebagai indeks kesukaran)

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2013: 228-229)

Klasifikasi indeks daya beda menurut Arikunto (2013: 232)

adalah:

D = 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D = 0,21 – 0,40 : cukup (satistifactory)

D = 0,41 – 0,70 : baik (good)

D = 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent)

D = negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai negatif sebaiknya dibuang saja.

3. Efektivitas Pengecoh

Purnomo (2015: 130), Instrumen berbentuk tes dan objektif,

selain harus memnuhi syarat memiliki tingkat kesulitan dan

daya beda, juga harus memiliki pengecoh atau distraktor yang

efektif. Yang disebut dengan pengecoh adalah pilihan jawaban

yang bukan merupakan kunci jawaban (jawaban benar).

Page 49: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

30

Butir soal yang baik pengecohnya akan dipilih secara merata

oleh testee yang menjawab salah, sebaliknya butir soal yang

kurang baik pengecohnya akan dipilih secara tidak merata.

Efektivitas Pengecoh merupakan option atau pilihan

jawaban yang lain dari jawaban yang benar. Suatu option

disebut efektif jika memenuhi fungsinya atau tujuan

disajikannya option tersebut tercapai. Hal ini berarti bahwa

setiap option yang disajikan masing- masing mempunyai

kemungkinan yang sama untuk dipilih, jika tes menjawab soal

itu dengan spekulasi.

Pengecoh dikatakan dapat menjalankan fungsinya dengan baik

apabila pengecoh tersebut dipilih sekurang-kurangnya 5% dari

seluruh peserta tes. Pengecoh yang telah menjalankan

fungsinya dengan baik dapat digunakan kembali pada

tes yang akan datang. Apabila suatu alternatif pilihan

jawaban yang salah memiliki indeks pengecoh lebih dari 0,05

maka alternatif jawaban tersebut berfungsi dengan baik.

Indeks pengecoh diitung dengan rumus.

IP =

( ) ( ) 100%

Keterangan:

IP = indeks pengecoh

P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh

N = jumlah peserta didik yang mengikuti tes

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar

N = jumlah pilian benar

Page 50: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

31

Adapun kriteria kualitas pengecoh berdasarkan indeksnya

adalah sebagai berikut.

76% - 125% = sangat baik

51% - 75% atau 126% -150 = baik

26% - 50% atau 151% - 175% = kurang baik

0% -25% atau 176% - 200% = jelek

Lebih dari 200% = sangat jelek

(Purnomo, 2015: 130-131)

Jika semua peserta didik menjawab benar pada butir soal

tertentu (sesuai kunci jawaban), maka IP = 0 yang berarti soal

tersebut jelek. Dengan demikian pengecoh tidak berfungsi.

4. Validitas

Purnomo (2015:132), validitas berkenaan dengan ketepatan

alat ukur terhadap gejala yang diukur, sehingga betul- betul

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas tidak berlaku

universal karena bergantung pada situsi dan tujuan

pengukuran. Instrumen yang telah valid untuk suatu tujuan

tertentu belum berarti valid untuk tujuan lainnya. Validitas

merupakan produk validasi. Validasi adalah suatu proses yang

dilakukan oleh penyusun atau pengguna instrumen untuk

mengumpulkan data secara empiris guna mendukung

kesimpulan yang dihasilkan oleh skor instrumen. Sedangkan

validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur

sasaran ukurnya. Menurut Surapranata (2005: 50) validitas

adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana

tes yang telah mengukur apa yang seharusnya diukur.

Page 51: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

32

Menurut Sudijono (2012: 163) terdapat dua macam validitas

yaitu validitas tes dan validitas item.

a) Validitas Tes

Validitas tes merupakan pengukuran yang digunakan

untuk soal yang akan digunakan secara keseluruhan.

Pengukuran validitas tes dapat dilakukan secara rasional

dan secara empirik.

(1) Validitas rasional

Anas Sudijono (2012: 164) memaparkan bahwa

“validitas rasional adalah validitas yang diperoleh

atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh

dengan berpikir secara logis”. Jadi suatu tes

dikatakan memiliki validitas rasional apabila setelah

dilakukan analisis secara rasional menunjukkan

bahwa tes hasil belajar tersebut memang dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Ada dua

macam validitas rasional yang dapat dicapai sebuah

instrumen yaitu validitas isi dan validitas konstruksi.

(a) Validitas isi

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan

instrumen mengukur isi yang akan diukur.

Purnomo (2015:132), validitas isi menunjuk

pada suatu kondisi sebuah instrumen yang

disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang

dievaluasi. Validitas isi merupakan validitas

yang dilihat dari segi isi tes sebagai alat

pengukur hasil belajar (Anas Sudijono, 2012:

164). Suatu tes dikatakan memiliki validitas

isi apabila tes tersebut dapat mewakili

secara representatif bagi seluruh materi pelajaran

yang akan diujikan. Cara yang ditempuh dalam

menetapkan sampel tes adalah dengan memilih

materi yang esensial berdasarkan urgensi,

kontinuitas, relevansi, dan keterpakaian.

(b) Validitas konstruksi

Validitas konstruk menunjuk pada suatu kondisi

sebuah instrumen yang disusun berdasarkan

konstrak aspek-aspek kejiwaan yang

seharusnya dievaluasi. Konstruk merupakan

sesuatu yang berkaitan dengan fenomena dan

objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat

diamati dan diukur (Surapranata, 2005:53).

Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas

konstruk apabila butir-butir soal yang

membangun tes tersebut mengukur setiap

aspek berpikir yang ada di dalam Tujuan

Page 52: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

33

Instruksional Khusus (TIK). Sekarang Tujuan

Instruksional Khusus dikenal sebagai indikator.

Dengan adanya indikator dari setiap konsep,

maka bangun pengertian akan terbangun dan

terlihat jelas dan memudahkan dalam

menetapkan cara pengukurannya.

(2) Validitas Empirik

“Validitas empirik adalah validitas yang

bersumber pada atau diperoleh atas dasar

pengamatan dilapangan” (Sudijono, 2012: 167).

Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas

empirik apabila sudah diuji dari pengalaman atau

pengamatan di lapangan, dan terbukti bahwa tes

tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur. Validitas empirik dapat dilihat dari dua segi

yaitu validitas ramalan dan validitas bandingan.

(a) Validitas ramalan

Validitas prediksi menunjuk pada hubungan

antara tes skor yang diperoleh peserta tes

dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu

mendatang (Surapranata, 2005: 54). Sebuah tes

dikatakan memiliki validitas prediksi apabila

mempunyai kemampuan

untuk meramalkan yang akan terjadi pada masa

mendatang.

(b) Validitas bandingan

Validitas bandingan juga dapat disebut sebagai

validitas ada sekarang (Sudijono, 2012:177).

Tes dikatakan memiliki validitas bandingan

apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang

sama secara tepat telah mampu menunjukkan

adanya hubungan yang searah antara tes

pertama dengan tes yang dilakukan

berikutnya.

b) Validitas item

Validitas item merupakan suatu ketepatan mengukur

yang dimiliki oleh instrumen tes pada tiap butirnya yang

menjadi bagian tak terpisahkan dari tes secara

keseluruhan, dalammengukur apa yang seharusnya

diukur oleh tes tersebut (Sudijono, 2012: 182).

Page 53: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

34

Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas apabila tes

tersebut dapat mengukur objek yang seharusnya diukur dan

sesuai dengan kriteria tertentu. Validitas berkaitan dengan hasil

ukur, menunjukkan tingkatan, dan bersifat khusus sesuai

denγgan tujuan pengukuran yang akan dilakukan.

Untuk menguji validitas soal digunakan rumus:

Keterangan:

= koefisien korelasi biserial

= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi

item yang dicari validitasnya

= standar deviasi dari skor total proporsi

= proporsi siswa yang menjawab benar

(

)

Q = proporsi siswa yang menjawab sala (q = 1 - p)

(Arikunto, 2013: 93)

Indeks korelasi point biseral ( ) yang diperbolehkan dari

hasil perhitungan dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf

signifikan 5% sesuai jumlah lembar jawaban siswa yang

diteliti. Apabila ( ) ≥ r tabel maka butir soal tersebut valid.

Page 54: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

35

5. Reliabilitas

Menurut Arikunto (2013: 100) “pengertian reliabilitas tes,

berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes”. Didukung

dengan pendapat Arifin (2014: 258) bahwa reliabilitas

merupakan tingkat atau derajat konsistensi dari suatu alat

pengukur atau instrumen.

Reliabilitas memiliki dua keajegan. Keajegan yang pertama

adalah keajegan internal, yakni tingkat sejauh mana butir soal

itu homogen baik dari segi tingkat kesukaran maupun bentuk

Keajegan yang kedua yaitu keajegan eksternal yakni tingkat

sejauh mana skor dihasilkan tetap sama sepanjang kemampuan

orang yang diukur belum berubah (Surapranata, 2005: 90).

Menurut Arikunto (2013: 105-107) ada tiga macam metode

menghitung reliabilitas, yaitu:

a) Metode bentuk paralel (equivalent)

Pada metode bentuk paralel, reliabilitas yang dihitung

adalah reliabilitas dari dua buah tes yang paralel yaitu dua

buah tes tersebut mempunyai tujuan, tingkat kesukaran dan

susunan yang sama tetapi memiliki butir-butir soal yang

berbeda. Kedua tes paralel tersebut diteskan pada kelompok

siswa yang sama kemudian hasilnya dikorelasikan. Jika

mendapatkan nilai koefisien yang tinggi maka tes paralel

tersebut sudah reliabel.

Page 55: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

36

b) Metode tes ulang (test-retest method)

Metode tes ulang merupakan suatu bentuk metode tes,

dicobakan atau diujikan sebanyak dua kali pada kelompok

siswa yang sama namun pada waktu yang berbeda. Hasil

dari kedua kali tes tersebut kemudian dihitung korelasinya

untuk mendapatkan nilai reliabilitasnya.

c) Metode belah dua (split-half method)

Metode tes belah dua merupakan metode satu bentuk tes

diujikan dalam satu kelompok siswa pada waktu tertentu,

kemudian kelompok tersebut dibagi ke dalam dua

kelompok.

Reliabilitas untuk soal pilihan ganda dihitung dengan

rumus K-R. 21.

=

(

)

Keterangan:

r11= reliabilitas secara keseluruhan

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q=1-p)

pq = jumlah antara perkalian p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (Arikunto, 2013: 115).

Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien

reliabilitas tes pada umumnya digunakan patokan sebagai

berikut (Sudijono, 2012: 209).

a. Apabila sama dengan atau lebih besar daripada

0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang diuji

reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas

tinggi (= reliable).

b. Apabila lebih kecil dari pada 0,70 berati bahwa tes

hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya

dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-

reliable).

Page 56: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

37

Berdasarkan pendapat tersebut, maka reliabilitas dapat

diartikan sebagai ketetapan, keajegan konsistensi alat ukur

tersebut dalam mengukur suatu objek dengan, hasil

pengukuran dengan tes yang sama pada waktu yang berbeda.

Sebuah instrumen dikatakan memiliki tingkat reliabilitas

yang tinggi apabila dapat dengan ajeg memberikan data yang

sesuai dengan kenyataan.

3. Mata Pelajaran Akuntansi

a. Pengertian Mata Pelajaran Akuntansi

Secara umum Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang

digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi

keuangan. Proses Akuntansi meliputi mengidentifikasi, mencatat, dan

menafsirkan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah

organisasi kepada para pemakainya.

Menurut Depdiknas (2003: 6), akuntansi merupakan bahan kajian

mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan

dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam

rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di bidang

keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (akuntansi perusahaan),

pemerintah (akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat

lainnya (akuntansi publik).

Mata Pelajaran Produktif Akuntansi yaitu bidang kajian di sekolah

menengah kejuruan dengan materi- materi yang berisi tentang

kegiatan atau produktifitas bidang Akuntansi dan segala hal yang

berhubungan dengan akuntansi. Pada Kurikulum 2013 mata pelajaran

Page 57: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

38

Produktif Akuntansi terbagi lagi menjadi beberapa kelompok yaitu,

dasar bidang keahlian (pengantar Akuntansi dan bisnis, pengantar

administrasi perkantoran, pengantar keuangan dan akuntansi) dasar

program keahlian (simulasi digital, etika profesi, dasar- dasar

perbankan, paket program pengolah angka (spreadsheet) dan paket

keahlian Akuntansi (Akuntansi perusahaan dagang, Akuntansi

keuangan, komputer akuntansi, Akuntansi perusahaan manufaktur,

administrasi pajak). Pada kelas X siswa belajar dasar bidang keahlian

dan dasar program keahlian, di kelas XI siswa belajar dasar bidang

keahlian dan paket keahlian akuntansi, dan di kelas XII siswa belajar

paket bidang keahlian akuntansi.

Jadi pembelajaran Akuntansi adalah proses membuat orang belajar

atau rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sehingga proses

belajarnya dapat berlangsung mudah untuk menyampaikan

sekumpulan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan

Akuntansi yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai

beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu.

b. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Akuntansi

Depdiknas (2003: 6), fungsi dan tujuan mata pelajaran Akuntansi

adalah sebagai berikut.

Fungsi mata pelajaran Akuntansi yaitu mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan

bertanggungjawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan,

pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan

dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan.

Page 58: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

39

Sedangkan tujuan mata pelajaran Produktif Akuntansi yaitu

membekali siswa lulusan SMK dalam berbagai kompetensi dasar,

agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep

dasar, prinsip dan prosedur Akuntansi yang benar, baik untuk

kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun

untuk terjun ke masyarakat, sehingga memberikan manfaat bagi

kehidupan siswa.

c. Ruang Lingkup Akuntansi

Menurut Depdiknas (2003: 6), ruang lingkup Akuntansi dimulai dari

dasar-dasar konseptual, struktur, dan siklus akuntansi. Adapun materi

pokok pelajaran Akuntansi di SMA adalah sebagai berikut:

1) Akuntansi dan Sistem Informasi.

2) Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi.

3) Struktur Dasar Akuntansi.

4) Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.

5) Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.

6) Siklus Akuntansi Koperasi.

7) Analisis Laporan Keuangan.

8) Metode Kuantitif.

4. Akreditasi Sekolah

a. Pengertian Akreditasi Sekolah

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikann

Nasional Bab XVI Bagian Kedua pasal 60 tentang Akreditasi,

berbunyi sebagai berikut.

1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan

satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal

pada setiap jenjang dan jenis pendidikan

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dliakukan

oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk

akuntabilitas publik; dan

3. Akreditasi di lakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.

Page 59: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

40

Sejalan dengan hal di atas, dalam Peraturan Pemerintah nomor 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 86 dinyatakan

hal-hal sebagai berikut.

1. Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/satuan

pendidikan;

2. Kewenangan akreditasi sebagaimana di maksud pada ayat (1)

dapat pula dilakukan oleh lembaga mandiri yang di beri

kewenangan oleh Pemerintah untuk melakukan akreditasi;

3. Akreditasi sebagaimana di maksud pada ayat (1) dan ayat (2)

sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif,

adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan

instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional

Pendidikan.

Untuk melaksanakan mandat perundangan tersebut, Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan selanjutnya menerbitkan Permendikbud

nomor 59 tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional. Pada Pasal

1 ayat (2) Permendikbud Nomor 59 dinyatakan bahwa Badan

Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yang selanjutnya disebut

BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan

program dan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan

menengah jalur formal dengan mengacu pada Standar Nasional

Pendidikan.

Pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan

yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat

kebakuan atau kriteria tertentu. Kegiatan penilaian (asesmen) sekolah

secara sistematis dan komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri dan

evaluasi eksternal untuk menentukan kelayakan dan kinerja sekolah.

Kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah berdasarkan

kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan

Akreditasi Sekolah Nasional (BASNAS) yang hasilnya diwujudkan

dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan sebagaimana diatur

dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 087/U/2002.

Page 60: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

41

Dari beberapa pengertian di atas akreditasi adalah pengakuan dan

penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan tentang kelayakan dan

kinerja suatu lembaga pendidikan yang dilakukan oleh Badan

Akreditasi Sekolah Nasional (BASNAS)/ Badan Akreditasi Nasional

Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) yang kemudian hasilnya berbentuk

pengakuan peringkat kelayakan. Akreditasi ini dilakukan dengan

membandingkan keadaan sekolah yang sebenarnya dengan kriteria

standar yang telah ditetapkan.

Sekolah akan mendapatkan status “terakreditasi” jika keadaan sekolah

yang sebenarnya telah memenuhi kriteria standar yang telah

ditetapkan. Sebaliknya, sekolah tidak dapat “terakreditasi” jika

keadaan sekolah yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria standar

yang telah ditetapkan.

Hasil dari akreditasi yaitu adanya pengakuan “terakreditasi” atau

“tidak terakreditasi”. Bagi sekolah yang terakreditasi diklasifikasi

menjadi tiga tingkatan, yaitu:

1. A (Amat Baik) dengan nilai antara 86-100

2. B (Baik) dengan nilai antara 71-85

3. C (Cukup) dengan nilai antara 56-70

Jika nilai tersebut kurang dari “Cukup” (< 56) maka sekolah tersebut

tidak layak untuk mendapatkan pengakuan “terakreditasi”.Beberapa

hal yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah mengenai masa

berlaku akreditasi yang telah diperolehnya, antara lain.

1. Peringkat akreditasi berlaku selama 4 tahun terhitung sejak

ditetapkannya peringkat akreditasi,

2. Sekolah wajib mengajukan permohonan reakreditasi yaitu 6 bulan

sebelum masa akreditasi berakhir,

Page 61: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

42

3. Sekolah yang meghendaki reakreditasi bisa mengajukan

permohonan sekurang-kurangnya 1 atau 2 tahun setelah

penetapan akreditasi,

4. Sekolah yang masa akreditasinya telah berakhir dan sudah

mengajukan permohonan reakreditasi namun belum ditindak

lanjuti maka sekolah tersebut masih menggunakan peringkat

akreditasi terdahulu,

5. Sekolah yang masa akreditasnya berakhir dan menolak untuk

reakreditasi maka peringkat akreditasi yang terdahulu sudah tidak

berlaku.

b. Persyaratan Akreditasi Sekolah Syarat-syarat akreditasi sekolah/madrasah adalah sebagai berikut

Ali Imron (2012).

1. Memiliki Surat Keputusan Pendirian/Operasional

Sekolah/Madrasah.

2. Memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas.

3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.

4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Melaksanakan kurikulum yang berlaku, dan

6. Telah menamatkan peserta didik.

c. Tujuan Akreditasi Sekolah

Berdasarkan Keputusan Menteri pendidikan Nasional Nomor

087/U/2002, akreditasi sekolah mempunyai tujuan, yaitu: (1)

memperolah gambaran kinerja sekolah sebagai alat pembinaan,

pengembangan, dan peningkatan mutu; (2) menentukan tingkat

kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan

pendidikan. Tujuan akreditasi tersebut berarti bahwa hasil

akreditasi itu.

1. Memberikan gambaran tingkat kinerja sekolah yang dijadikan

sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan

sekolah baik dari segi mutu, efektivitas, efisiensi, produktivitas

dan inovasinya.

2. Memberikan jaminan kepada publik bahwa sekolah tersebut

telah diakreditasi dan menyediakan layanan pendidikan yang

memenuhi standar akreditasi nasional.

3. Memberikan layanan kepada publik bahwa siswa mendapatkan

pelayanan yang baik dan sesuai dengan persyaratan standar

nasional.

Page 62: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

43

d. Manfaat Akreditasi Sekolah

Hasil akreditasi suatu lembaga pendidikan mempunyai beberapa

manfaat bagi beberapa kelompok kepentingan, di antaranya adalah

sebagai berikut.

1. Sekolah

a) Acuan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan

rencana pengembangan sekolah

b) Bahan masukan untuk pemberdayaan dan pengembangan

kinerja warga sekolah

c) Pendorong motivasi peningkatan kualitas sekolah secara

gradual.

d) Selain sebagai sekolah yang berkualitas, sekolah yang

terakreditasi ini juga mendapatkan dukungan dari

pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta dalam hal

moral, dana, tenaga dan profesionalisme.

2. Kepala sekolah

a) Bahan informasi untuk pemetaan indikator keberhasilan

kinerja warga sekolah termasuk kinerja kepala sekolah

selama 1 periode (4 tahun)

b) Bahan masukan untuk penyusunan anggaran pendapatan

dan belanja sekolah.

3. Guru

a) Dorongan bagi guru untuk selalu meningkatkan diri dari

bekerja keras untuk memberi layanan yang terbaik bagi

siswanya.

4. Masyarakat (wali murid)

a) Informasi yang akurat untuk menyatakan kualitas

pendidikan yang ditawarkan oleh setiap sekolah

b) Bukti bahwa mereka menerima pendidikan yang berkualitas

tinggi, sehingga siswa mempunyai kepercayaan terhadap

dirinya bahwa ia mampu masuk dan bersekolah di lembaga

pendidikan yang terakreditasi nasional.

Page 63: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

44

5. Dinas pendidikan

a) Acuan dalam rangka pembinaan dan pengembang-

an/peningkatan kualitas pendidikan di daerah masing-

masing

b) Bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran

pendidikan secara umum, dan khususnya anggaran

pendidikan yang terkait dengan rencana biaya operasional

Badan Akreditasi Sekolah di tingkat Dinas.

6. Pemerintah

a) Bahan masukan untuk pengembangan sistem akreditasi

sekolah di masa mendatang dan alat pengendalian kualitas

pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang bersifat

nasional.

b) Sumber informasi tentang tingkat kualitas layanan

pendidikan yang dapat dipergunakan sebagai acuan untuk

pembinaan, pengembangan, dan peningkatan kinerja

pendidikan secara makro.

c) Bahan informasi penting untuk penyusunan anggaran

pendidikan secara umum di tingkat nasional, dan khususnya

program dan penganggaran pendidikan yang terkait dengan

peningkatan mutu pendidikan nasional.

e. Standar Penilaian Dalam Akreditasi Sekolah

Menurut Badan Akreditasi Nasional penilaian terhadap akreditasi

atau kelayakan dan peningkatan mutu sekolah ditinjau dari delapan

standar, yaitu.

1. Standar Isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang

kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi

mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu.

Page 64: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

45

2. Standar Proses

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria

pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental,

serta pendidikan dalam jabatan.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang

ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,

perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain,

yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Page 65: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

46

6. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pendidikan.

7. Standar Pembiayaan

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur

komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan

yang berlaku selama satu tahun. (1) Pembiayaan pendidikan

terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.

8. Standar Penilaian

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,

dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik

Page 66: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

47

B. Penelitian Relevan

Tabel 2. Penelitian yang Relevan Dengan Variabel

Nama Judul

Penelitian Hasil Penelitian

Aditya

Melia

Nugrahanti

(2013)

Analisis Butir

Soal Ujian

Akhir

Semester

Gasal Mata

Pelajaran

Akuntansi

Keuangan

Kelas XI

Kompetensi

keahlian

Akuntansi

SMK Negeri

1 Yogyakarta

Tahun Ajaran

2012/2013

a. Berdasarkan validitasnya, pada

soal pilihan ganda terdapat soal

yang valid sebesar 70% dan soal

yang tidak valid berjumlah 30%.

Dalam bentuk soal uraian, semua

soal dinyatakan valid.

b. Berdasarkan hasil analisis dari segi

reliabilitas, soal tersebut memiliki

koefisien reliabilitas yang

rendah, pada bentuk soal

pilihan ganda0,610, sedangkan

bentuk soal uraian 0,49.

c. Berdasarkan tingkat kesukaran,

pada bentuk soal pilihan ganda

terdapat soal yang sukar

sebesar 10%, soal yang sedang

sebesar 53,33%, dan soal yang

mudah sebesar 36,67%.

Sedangkan, pada bentuk soal

uraian yang termasuk dalam

tingkat kesukaran berkategori

sukar sebesar 50%, kategori

sedang 25%, dan kategori mudah

sebesar25%.

d. Berdasarkan daya pembeda, pada

bentuk soal pilihan ganda yang

termasuk soal dengan daya

pembeda jelek sebesar 20%, soal

dengan daya pembeda cukup

sebesar 10%, daya pembedanya

baik sebesar10%, dan daya

pembeda yang baik sekali sebesar

60%. Bentuk soal uraian yang

memiliki daya pembeda yang jelek

adalah 75% dan daya pembeda

yang cukup adalah 25%.

e. Berdasarkan hasil analisis

efektivitas pengecoh, pada soal

pilihan ganda yang termasuk soal

dengan pengecoh yang berkualitas

Page 67: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

48

sangat baik sebesar 33,33%,

berkualitas baik sebesar 23,33%,

berkualitas cukup baik sebesar

20%, berkualitas kurang baik

sebesar 16,67%, dan berkualitas

tidak baik sebesar 6,67%.

Muhammad

Taufan

Ruspidu

(2014)

Analisis

Butir Soal

Ujian Akhir

Semester

Gasal

Ekonomi

Akuntansi

Kelas XI

IPS SMA

Negeri 11

Yogyakarta

Tahun

Ajaran

2013/2014

a. Berdasarkan hasil analisis dari segi

validitas, soal yang valid 18 butir

(45%) dan soal yang tidak valid 22

butir (55%).

b. Berdasarkan uji reliabilitas,

termasuk soal yang memiliki

reliabilitas rendah yaitu 0,477.

c. Berdasarkan analisis daya

pembeda, yang termasuk soal yang

daya pembedanya sangat rendah

berjumlah 6 butir (15%), rendah

berjumlah 5 butir (12,5%), cukup

berjumlah 16 butir (40%), baik

berjumlah 11 butir (27,5%), sangat

baik berjumlah 2 butir (5%).

d. Berdasarkan analisis tingkat

kesukaran yang termasuk soal yang

sukar berjumlah 7 butir (17,5%),

sedang berjumlah 13 butir (32,5%)

dan mudah berjumlah 20 butir

(50%).

e. Berdasarkan analisis pola sebaran

jawaban yang termasuk kategori

soal yang memiliki pengecoh

berfungsi sangat baik berjumlah 4

butir (10%), baik berjumlah 8 butir

(20%), cukup berjumlah 10 butir

(25%), jelek berjumlah 8 butir

(20%), sangat jelek berjumlah 10

butir (25%).

Wika Sevi

Oktanin

(2014)

Analisis

Butir Soal

Ujian Akhir

Semester

Genap Mata

Pelajaran

Ekonomi

Akuntansi

Kelas XI

IPS SMA N

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

a. Dilihat dari segi validitas,

terdapat 26 butir soal (52%)

dinyatakan valid, 24 butir soal

(48%) tidak valid.

b. Dilihat dari segi reliabilitas,

keseluruhan butir soal memiliki

kategori reliabilitas yang tinggi

dengan indek 0,727.

Page 68: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

49

1 Kalasan

Tahun

Ajaran

2013/2014.

c. Dilihat dari segi daya pembeda,

butir soal dengan daya pembeda

jelek berjumlah 33 butir (66%),

cukup berjumlah 11 butir (22%),

baik berjumlah 3 butir (6%), tidak

baik berjumlah 3 butir (6%).

d. Dilihat dari tingkat kesukarannya,

butir soal yang termasuk dalam

kategori sukar berjumlah 5 butir

(10%), sedang berjumlah 15 butir

(30%), dan mudah berjumlah 30

butir (60%).

e. Dilihat dari segi efektivitas

pengecoh, soal dengan pengecoh

yang berfungsi sangat baik

berjumlah 1 butir (2%),

pengecoh yang berfungsi baik

berjumlah 7 butir (14%), berfungsi

cukup berjumlah 15 butir (30%),

berfungsi kurang baik berjumlah

14 butir (28%), dan tidak

berfungsi berjumlah 13 butir (26%).

f. Hasil analisis soal secara

keseluruhan terdapat 3 butir

(6%) termasuk soal berkualitas

sangat baik, 9 butir (18%)

termasuk soal berkualitas baik, 9

butir (18%) termasuk soal

berkualitas sedang, 21 butir

(42%) termasuk soal berkualitas

tidak baik, dan 8 butir (16%)

termasuk soal berkualitas sangat

tidak baik.

Claudia

Christina

Pisca

(2014)

Analisis

Perbandingan

Kualitas

Butir Soal

Ujian

Sekolah

Bahasa

Prancis

SMAN 10

Yogyakarta

Tahun Ajaran

2013/2014

Dilihat dari

Paradigma

Berdasarkan hasil analisis butir soal dari

segi validitas, reliabilitas, analisis butir

soal secara klasik dan modern dan

perbandingan kualitas butir soal jenis

pilihan ganda pada analisis butir soal

secara klasik dan modern, kesimpulan

dalam penelitian relevan ini adalah Soal

Ujian Sekolah Bahasa Prancis SMAN

10 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014

Dilihat dari Paradigma Klasik dan

Modern merupakan soal yang cukup

berkualitas. Hal tersebut diperoleh dari

hasil analisis butir soal sebagai berikut.

Page 69: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

50

Klasik dan

Modern

a. Validitas soal ujian sekolah kelas X,

XI dan XII secara keseluruhan

terbilang baik dengan soal ujian jenis

pilihan ganda, kelas X baik pada

semua aspek yaitu 100% baik

secara materi dan bahasa serta

99% baik secara konstruksi.

Kemudian, soal ujian kelas XI 97,5%

baik secara materi, 94,6% baik

secara konstruksi dan 96,8% baik

secara bahasa. Pada soal ujian kelas

XII 98,5% baik secara materi, 96,5%

baik secara konstruksi dan 98% baik

secara bahasa. Sedangkan soal ujian

jenis uraian, kelas X 87,5% baik

secara materi, 75% baik secara

konstruksi dan 90% baik secara

bahasa. Soal ujian kelas XI 93,7%

baik secara materi, 75% baik secara

konstruksi dan 95% baik secara

bahasa. Selanjutnya pada soal ujian

kelas XII 100% baik secara materi,

62,5% baik secara konstruksi dan

90% baik secara bahasa.

b. Reliabilitas soal ujian kelas X, XI,

dan XII tergolong sedang dengan

batas nilai dari reliabilitas untuk tes

buatan pengajar adalah 0,60.

Reliabilitas soal kelas X tergolong

sedang dengan reliabilitas sebesar

0,70 pada soal pilihan ganda dan

0,63 pada soal uraian. Reliabilitas

soal ujian kelas XI tergolong sedang

yaitu sebesar 0,62 pada soal pilihan

ganda dan 0,65 pada soal uraian.

Reliabilitas soal ujian kelas XII

tergolong sedang dengan 0,69 pada

soal pilihan ganda, tetapi reliabilitas

dari soal uraian rendah yaitu sebesar

0,26.

c. Analisis butir soal secara klasik dan

modern pada soal ujian jenis pilihan

ganda kelas X, XI, dan XII

dinyatakan baik karena butir soal

yang diterima lebih banyak daripada

butir soal yang ditolak. Hal ini juga

terjadi pada soal ujian jenis uraian

kelas X, XI, dan XII karena lebih

Page 70: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

51

banyak butir soal yang dinyatakan

baik (diterima) daripada butir soal v

yang ditolak.

d. Perbandingan kualitas butir soal

jenis pilihan ganda pada analisis

butir soal secara klasik dan modern

dapat terlihat dari diterimanya

sebuah butir soal secara analisis

klasik dan modern. Butir soal pada

kelas X dan XI diterima lebih

banyak pada analisis butir soal

secara modern, sedangkan butir soal

pada kelas XII lebih banyak diterima

pada analisis butir soal secara klasik

daripada secara modern. Selain itu

kualitas sebuah butir soal dapat

dikatakan sangat baik apabila

dinyatakan layak pada analisis butir

soal secara klasik dan modern. Pada

kelas X terdapat 36 butir soal yang

diterima dan 4 butir soal yang

ditolak. Pada kelas XII terdapat 39

butir soal yang diterima dan 1 butir

soal yang ditolak. Pada soal jenis

uraian baik pada kelas X, XI maupun

XII butir soal diterima lebih banyak

pada analisis butir soal secara klasik

daripada analisis secara modern.

Page 71: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

52

C. Kerangka Pikir

Guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah memiliki banyak peranan

penting dalam kegiatan pembelajaran. Banyaknya peran yang dijalankan oleh

guru di sekolah, menuntut guru harus memiliki kemampuan yang kompeten

di bidangnya, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Salah

satu kemampuan yang wajib dimiliki guru dalam melaksanakan pembelajaran

selain mengajar dan mendidik peserta didik di sekolah yaitu kemampuan

mengevaluasi hasil belajar siswa di akhir pembelajaran untuk dapat

mengetahui tercapai atau tidak tercapainya tujuan pembelajaran.

Dalam mengevaluasi hasil belajar guru melakukan pengukuran dan penilaian

kepada siswa dengan menggunakan alat atau instrumen baik tes maupun non

tes, pemilihan instrumen sebagai alat ukur hasil belajar sangat berpengaruh

terhadap efektifas dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebelum melakukan

evaluasi hasil belajar guru melakukan uji coba soal dan instrumen terhadap

siswa, dan melakukan analisis butir soal sehingga soal atau instrumen yang

diujikan diketahui kelayakannya.

Soal Ulangan Akhir Semester yang dibuat oleh guru bertujuan untuk

mengetahui seberapa baik siswa menguasai seluruh materi pelajaran yang

telah disampaikan dalam satu semester. Oleh karena itu soal yang baik harus

dapat memperlihatkan penguasaan materi yang dimiliki peserta didik. “Soal

yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat- tepatnya

sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu dapat menentukan peserta didik

Page 72: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

53

mana yang menguasai materi (tuntas) dan yang belum menguasai materi

(belum tuntas)” (Suprananto: 2012).

Untuk dapat membuat soal yang baik guru harus melakukan uji coba dan

analisis butir soal. Soal yang telah dianalisis, hasilnya ditindak lanjuti, apabila

terdapat soal yang kurang baik maka dilakukan revisi pada soal tersebut dan

kemudian hasil analisis soal yang baik dapat dijadikan alat ukur evaluasi hasil

belajar atau sebagai referensi dalam membuat soal- soal lainnya.

Butir soal yang telah teruji kualitasnya baik secara kualitatif dan

kuantitatif dapat dipercaya untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Oleh

karena itu, perlu dilakukan analisis butir soal buatan guru secara

kuantitatif pada Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi antara Sekolah yang Terakreditasi A dan Sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta di Kota Tangerang Tahun Pelajaran

2016/2017. Hasil analisis butir soal secara kuantitatif akan memberikan

informasi tentang kualitas tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas

pengecoh, validitas, reliabilitas dari tiap butir soal yang dibuat oleh guru

mata pelajaran Produktif Akuntansi antara sekolah yang Terakreditasi A dan

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta di Kota Tangerang. Berdasarkan

uaraian di atas, dapat dirumuskan dalam kerangka pikir sebagai berikut.

Page 73: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

54

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

SMK Swasta

Terakreditasi A

SMK Swasta

Terakreditasi B

Analisis

butir soal

sekolah 1

ditinjau dari

validitas,

reliabilitas,

tingkat

kesukaran,

daya

pembeda,

efektivitas

pengecoh

Analisis

butir soal

sekolah 2

ditinjau dari

validitas,

reliabilitas,

tingkat

kesukaran,

daya

pembeda,

efektivitas

pengecoh

Analisis

butir soal

sekolah 3

ditinjau dari

validitas,

reliabilitas,

tingkat

kesukaran,

daya

pembeda,

efektivitas

pengecoh

Analisis

butir soal

sekolah 1

ditinjau dari

validitas,

reliabilitas,

tingkat

kesukaran,

daya

pembeda,

efektivitas

pengecoh

Analisis

butir soal

sekolah 2

ditinjau dari

validitas,

reliabilitas,

tingkat

kesukaran,

daya

pembeda,

efektivitas

pengecoh

Analisis

butir soal

sekolah 3

ditinjau dari

validitas,

reliabilitas,

tingkat

kesukaran,

daya

pembeda,

efektivitas

pengecoh

Hasil Analisis Hasil Analisis Hasil Analisis Hasil Analisis Hasil Analisis Hasil Analisis

Hasil Analisis Butir Soal

SMK Terakreditasi A

Hasil Analisis Butir Soal

SMK Terakreditasi B

Soal, LJK, dan Kunci Jawaban UAS

Semester Ganjil Mata Pelajaran

Produktif Akuntansi kelas XII SMK

Swasta Akuntansi di Kota Tangerang

Page 74: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

55

D. Hipotesis

1. Kualitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester Ganjil mata

pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII yang ditinjau dari tingkat

kesukaran butir soal pada sekolah Terakreditasi A lebih baik dari

Sekolah Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di

Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

2. Kualitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester Ganjil mata

pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII yang ditinjau dari daya beda

butir soal pada sekolah Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

3. Kualitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester Ganjil mata

pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII yang ditinjau dari efektivitas

pengecoh butir soal pada sekolah Terakreditasi A lebih baik dari

Sekolah Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di

Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

4. Kualitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester Ganjil mata

pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII yang ditinjau dari validitas

butir soal pada sekolah Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Page 75: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

56

5. Kualitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester Ganjil mata

pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII yang ditinjau dari reliabilitas

butir soal pada sekolah Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Page 76: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif

yang pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang

mewakili. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan

keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang

berbeda, atau pada waktu yang berbeda, Sugiyono (2010: 57). Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yaitu

dengan mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di

area penelitian yang dapat menggambarkan data- data masa lalu dan kondisi

lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut.

Ex Post Facto memiliki arti yaitu “dari apa dikerjakan setelah pernyataan.

Penelitian ini disebut sebagai penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga

sering disebut after the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang

menyebutnya sebagai retrospective study atau studi penelusuran kembali,

Sukardi (2012: 165). Penelitian Ex Post Facto merupakan penelitian dimana

variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel

terikat dalam suatu penelitian Hamid (2010: 223).

Page 77: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

58

Dalam penelitian Ex Post Facto peneliti tidak melakukan kontrol terhadap

variabel-variabel bebas karena manifestasinya sudah terjadi. Beberapa

pendapat di atas menjelaskan penelitian Ex Post Facto merupakan suatu

penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan

kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

menimbulkan kejadian tersebut dan pada penelitian ini peneliti tidak

melakukan kontrol terhadap variabel- variabel penelitian.

1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penelitian yang disusun

sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan jawaban terhadap

pertanyaan penelititan, mengontrol dan mengendalikan variabel penelitian.

Peneletian ini menggunakan desain faktorial atau factorial design 2x5.

Sugiyono (2010:113) desain faktorial merupakan modifikasi dari design

true experimental yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya

variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen)

terhadap hasil (dependen). Penelitian ini memiliki dua variabel independen

yaitu SMK Swasta yang terakreditasi A dan SMK Swasta yang

terakreditasi B. Terdapat satu variabel dependen yaitu kualitas butir soal

yang ditinjau dari segi kuantitatif yang memiliki lima indikator (tingkat

kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, validitas dan reliabilitas).

Page 78: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

59

Tabel 3. Desain Penelitian

AkreditasiSekolah

Indikator Kualitas Butir SoalTingkat

KesukaranDayaBeda

AnalisisPengecoh

Validitas Reliabilitas

A √ √ √ √ √B √ √ √ √ √

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono

(2010: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh hasil belajar siswa

ulangan Akhir Semeser Genap (butir soal buatan guru dan lembar jawaban

siswa) mata pelajaran Produktif Akuntansi (Teori Akuntansi) Kelas XII

SMK Swasta Jurusan Akuntansi yang Terakreditasi A dan Terakreditasi B

di Kota Tangerang Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin memilih

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dan, tenaga

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu. (Sugiyono: 2010).

Page 79: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

60

Teknik dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan

cluster area sampling. Pengambilan sampel dengan menggunakan cluster

area sampling melalui tiga tahapan yaitu, tahapan yang pertama adalah

menentukan populasi penelitian yaitu seluruh hasil belajar siswa ulangan

Akhir Semeser Genap (butir soal buatan guru dan lembar jawaban siswa)

mata pelajaran Akuntansi Kelas XII pada SMK Swasta Jurusan Akuntansi

yang Terakreditasi A dan Terakreditasi B di Kota Tangerang, kemudian

pada tahap kedua wilayah Kota Tangerang yang dibagi menjadi tiga

bagian yaitu barat, utara dan timur berdasarkan kecamatan, pada tahap

ketiga diambil satu sekolah yang terakreditasi A dan satu sekolah yang

terakreditasi B dari masing- masing wilayah bagian, agar soal buatan guru

pada sekolah tersebut dijadikan sampel dalam penelitian.

Sampel yang digunakan adalah soal dan lembar jawaban dari Ulangan

Akhir Semseter Genap Tahun Pelajaran 2016/2017 siswa jurusan

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang dipilih dengan menggunakan

teknik cluster area sampling dan dijadikan tempat penelitian.

Tabel.4 Sekolah yang dijadikan Tempat Penelitian

NoSekolah yangTerakreditasi

A

ButirSoal

NoSekolah yangTerakreditasi

B

ButirSoal

1SMK BudiMuliaTangerang

40 1SMK BhaktiPertiwiTangerang

40

2SMKPancakaryaTangerang

40 2SMKVoctechTangerang

40

3SMK PGRI109 Tangerang

40 3SMK DewiSartikaTangerang

40

Jumlah 120 Jumlah 120

Page 80: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

61

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2010:38).

1. Variabel Bebas (independent)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sugiyono

(2010: 61). Variabel bebas atau independent dalam penelitian ini adalah

SMK Swasta yang terakreditasi A dan SMK Swasta yang terakreditasi B

Kota Tangerang

2. Variabel Terikat (dependent)

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas” Sugiyono (2010: 61).Varibel terikat

atau dependent dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal yang ditinjau

dari segi kuantitatif dan memiliki lima indikator (tingkat kesukaran, daya

beda, efektivitas pengecoh, validitas dan reliabilitas).

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual Variabel

1. Kualitas butir soal

Kualitas butir soal merupakan derajat atau tingkatan baik atau

buruknya soal yang terdapat dalam suatu tes.

Kualitas butir soal secara kuantitatif memliki indikator, sebagai

berikut.

Page 81: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

62

a. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar

suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran

umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya

berkisar dari 0 sampai 1.

b. Daya Beda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana

suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang

sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang

belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria

tertentu.

c. Efektivitas Pengecoh

Efektivitas Pengecoh Pengecoh merupakan option atau pilihan

jawaban yang lain dari jawaban yang benar. Suatu option

disebut efektif jika memenuhi fungsinya atau tujuan disajikannya

option tersebut tercapai.

d. Validitas

Suatu alat ukur dapat disebut valid apabila alat ukur tersebut

benar-benar sesuai, tepat, cocok dalam memenui fungsinya

sebagai alat pengukur. Alat ukur tersebut mampu mengukur apa

yang hendak diukur. Jadi validitas merupakan ketapatan alat ukur

dalam mengukur objek yang diteliti.

Page 82: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

63

e. Reliabilitas

Pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah

ketepatan hasil tes. Reliabilitas merupakan tingkat atau derajat

konsistensi dari suatu alat pengukur atau instrumen.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka reliabilitas dapat

diartikan sebagai tingkat keajegan hasil pengukuran dengan tes

yang sama pada waktu yang berbeda.

2. Definisi Operasional Variabel

1. Kualitas Butir Soal

Kualitas Butir Soal merupakan hasil pengukuran derajat baik atau

buruknya butir soal pada suatu tes. Kualitas butir soal secara

kuantitatif memliki indikator, sebagai berikut.

a. Tingkat Kesukaran

Mengukur tingkat kesukaran soal berarti mengukur soal mana

yang mana termasuk soal yang mudah, sedang, dan sulit . dengan

cara mencari indeks tingkat kesukaran soal yaitu membandingkan

banyaknya testee yang menjawab benar dengan jumlah seluruh

peserta testee.

b. Daya Beda

Mengukur daya beda berarti mengukur kemampuan butir soal

dalam membedakan testee yang memiliki kemampuan tinggi dan

testee yang memiliki kemampuan rendah.

Page 83: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

64

Pengukuran daya beda butir soal dapat dilakukan dengan cara

menyelisihkan proporsi testee kelompok atas yang menjawab

benar dengan proporsi testee kelompok bawah yang menjawab

benar.

c. Efektivitas Pengecoh

Mengukur efektivitas pengecoh berarti mengukur pilihan jawaban

yang bukan jawaban benar namun mungkin dipilih oleh testee

untuk mengisi soal. Pengecoh dikatakan efektif apabila dipilih

secara merata oleh testee yang menjawab salah. Indeks pengecoh

dapat diukur dengan cara membandingkan jumlah peserta didik

yang memilih pengecoh dengan (jumlah peserta didik yang ikut

tes dikurang jumlah peserta didik yang menjawab benar) dibagi

(jumlah pilihan jawab- dikurang satu) dan dikali 100%.

d. Validitas

Mengukur validitas berarti mengukur ketapatan alat ukur terhadap

gejala yang diukur, dengan mengukur instrument yang akan

digunakan dalam penelitian terhadap variabel- variabel yang

diteliti.

e. Reliabilitas

Kengukur realibilitas berarti mengukur tingkat keajegan atau

ketapatan, dan derajat konsistensi pengukuran dengan tes atau

instrument yang sama pada waktu yang berbeda.

Page 84: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

65

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penilitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan cara dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan suatu cara

pengumpulan data yang menghasilkan catatan- catatan penting yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data

yang langka, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Kasinu,

2007:166).

Pada penilitian ini, peneliti mengumpulkan dokumen atau data yang

berupa soal, lembar jawaban dan kunci jawaban soal buatan guru ulangan

akhir semester genap siswa beserta rekapitulasi nilai siswa pada Sekolah

Menengah Kejuruan swasta yang terakreditasi A dan terakreditasi B di

Kota Tangerang dari guru mata pelajaran Produktif Akuntansi.

F. Uji Persyaratan Analisis Data

Menurut Sudarmanto (2005:104-123) untuk mengetahui alat analisis

parametrik diperlukan dua persyaratan yaitu uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yangdiperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untukmenguji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitasLiliefors. Rumusnya yaitu = F ( ) – S ( ).

Page 85: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

66

Keterangan:F = harga mutlak terbesar

= peluang angka bakuS ( ) = proporsi angka baku(Sudjana, 2005: 466)

Kriteria pengujiannya adalah jika < dengan tarafsignifikansi 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal,demikian pula sebaliknya.

Tabel 5. Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov1-

Smirnov Test menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0.162 lebih besar

dari α (0,05) sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel

yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak.

Uji homogenitas disini menggunakan uji Levene Statistic.

Page 86: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

67

Untuk mencari homogenitas digunakan rumus Levene Statistik yaitu

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

n = jumlah observasi

k = banyaknya kelompok

ZU= YU-YT

YT = rata-rata dari kelompok ke i Zt = rata-rata kelompok dari Zi

Z = rata-rata menyeluruh (overall mean) dari Zij Daerah kritis

Ho : Sampel berasal dari populasi homogen

Ha : Sampel berasal dari populasi tidak homogen

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Terima Ho apabila nilai significancy> 0,05

Tolak Ho apabila nilai significancy< 0,05

Tabel 6. Uji Homogenitas

Page 87: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

68

Hasil pengujian homogenitas dengan menggunakan Levene Statistic

menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0.054 lebih besar dari α (0,05),

sehingga sampel berasal dari populasi yang memiliki varian homogen.

G. Teknik Analisis Data

T-Test Dua Sampel Independen

Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk

pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen.

(separatedvarian)

(polledvarian)

Keterangan:

X1 = rata-rata indikator butir soal yang diuji SMK Swasta terakreditasi A

X2 = rata-rata indikator butir soal yang diuji SMK Swasta terakreditasi B= varians SMK Swasta terakreditasi A= varians SMK Swasta terakreditasi B

n1 = banyaknya SMK Swasta terakreditasi An2 = banyaknya SMK Swasta terakreditasi B(Sugiyono, 2012: 273)

Page 88: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

69

Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test

yaitu sebagai berikut.

a. Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya

sama atau tidak.

b. Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak.

Untuk menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians.

Berdasarkan dua hal di atas, maka berikut ini diberikan petunjuk

untuk memilih rumus t-test.

a. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen, makadapat digunakan rumus t-test baik separated varians maupunpolled varians untuk mengetahui t-tabel maka digunakan dk yangbesarnya dk = n1 + n2 – 2.

b. Bila n1 tidak sama dengan n2 dan varians homogen dapat digunakanrumus t-test dengan polled varians, dengan dk = n1 + n2 – 2.

c. Bila n1 = n2 dan varians tidak homogen, maka dapat digunakanrumus t-test baik separated varians maupun polled varians, dengandk yang besarnya dk = n1 – 1 atau n2 – 2, jadi bukan n1 − n2 – 2.

d. Bila n1 tidak sama dengan n2 dan varians tidak homogen, dapatdigunakan rumus t-test dengan separated varians, harga t sebagaipengganti harga t-tabel hitung dari selisih harga t-tabel dengan dk =n1 – 1 dan dk = n2 – 1, dibagi dua kemudian ditambah dengan harga tterkecil.

Page 89: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

70

H. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini dilakukan lima pengujian hipotesis, yaitu :

Rumusan Hipotesis 1:H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari tingkat kesukaran

butir soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih

baik dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari tingkat kesukaran

butir soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik

dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Rumusan Hipotesis 2:H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari daya beda butir soal

Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari

Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Page 90: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

71

H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari daya beda butir

soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik

dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Rumusan Hipotesis 3 :H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari efektivitas pengecoh

butir soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih

baik dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari efektivitas pengecoh

butir soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik

dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Rumusan Hipotesis 4 :H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari validitas butir soal

Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari

Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Page 91: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

72

H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari validitas butir soal

Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah

yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di

Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Rumusan Hipotesis 5 :H : Kualitas butir soal buatan guru yang ditinjau dari reliabilitas butir

soal Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif

Akuntansi kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih

baik dari Sekolah yang Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan

Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

H : Kualitas butir soal yang ditinjau dari reliabilitas butir soal Ulangan

Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII

pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari Sekolah yang

Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta Jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah.

Jika significancy > 0,05 dan < , H diterima dan H ditolak

Jika significancy < 0,05 dan > , H ditolak dan H diterima

Page 92: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

1. Kualitas soal yang ditinjau dari tingkat kesukaran butir soal buatan guru

Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas

XII pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan setelah

dilakukan pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa kualitas soal yang

ditinjau dari tingkat kesukaran butir soal buatan guru Ulangan Akhir

Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII pada

sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Kualitas soal yang ditinjau dari daya beda butir soal buatan guru Ulangan

Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII pada

sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Page 93: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

143

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan setelah

dilakukan pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa kualitas soal yang

ditinjau dari daya beda butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester

Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi (Teori Akuntansi) kelas XII

pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Kualitas soal yang ditinjau dari efektivitas pengecoh butir soal buatan

guru Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan setelah

dilakukan pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa kualitas soal yang

ditinjau dari efektivitas pengecoh butir soal buatan guru Ulangan Akhir

Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi (Teori Akuntansi)

kelas XII pada sekolah yang Terakreditasi A lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Kualitas soal yang ditinjau dari validitas butir soal buatan guru Ulangan

Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII pada

sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan setelah

dilakukan pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa kualitas soal yang

Page 94: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

144

ditinjau dari validitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester

Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII pada sekolah yang

Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang Terakreditasi B jenjang

SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota Tangerang Tahun Pelajaran

2016/2017.

5. Kualitas soal yang ditinjau dari reliabilitas butir soal buatan guru Ulangan

Akhir Semester Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi kelas XII pada

sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan setelah

dilakukan pengujian hipotesis yang menyebutkan bahwa kualitas soal yang

ditinjau dari reliabilitas butir soal buatan guru Ulangan Akhir Semester

Genap mata pelajaran Produktif Akuntansi (Teori Akuntansi) kelas XII

pada sekolah yang Terakreditasi A tidak lebih baik dari sekolah yang

Terakreditasi B jenjang SMK Swasta jurusan Akuntansi di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Page 95: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

145

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Perbandingan Kualitas Butir Soal

Buatan Guru Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Antara Sekolah

yang Terakreditasi A dan Terakreditasi B Jenjang SMK Swasta di Kota

Tangerang Tahun Pelajaran 2016/2017, maka penulis menyarankan

sebagai berikut.

1. Kualitas soal buatan guru yang ditinjau dari tingkat kesukaran butir

soal ulangan semester genap pada mata pelajaran Produktif Akuntnasi

kelas XII di SMK Swasta yang Terakreditasi A sekiranya dibuat tidak

terlalu sukar juga tidak terlalu mudah dan proposional, sehingga

kualitas butir soal tersebut dapat dikatakan baik dan akan lebih baik

lagi bila dilakukan analisis butir soal terlebih dahulu oleh guru

sebelum soal tersebut dijadikan instrumen hasil belajar siswa.

2. Kualitas soal buatan guru yang ditinjau dari daya beda butir soal

ulangan semester genap pada mata pelajaran Produktif Akuntnasi

kelas XII di SMK Swasta yang Terakreditasi A sekiranya dibuat tidak

terlalu sukar juga tidak terlalu mudah dan proposional, sehingga

kualitas butir soal tersebut dapat dikatakan baik dan akan lebih baik

lagi bila dilakukan analisis butir soal terlebih dahulu oleh guru

sebelum soal tersebut dijadikan instrumen hasil belajar siswa.

3. Kualitas soal buatan guru yang ditinjau dari efektivitas pengecoh butir

soal ulangan semester genap pada mata pelajaran Produktif Akuntnasi

kelas XII di SMK Swasta yang Terakreditasi B sekiranya dibuat lebih

baik lagi dan sesuai dengan porsinya sehingga dapat melaih

Page 96: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

146

kemampuan berfikir kritis siswa dan akan lebih baik lagi bila

dilakukan analisis butir soal terlebih dahulu oleh guru sebelum soal

tersebut dijadikan instrumen hasil belajar siswa.

4. Kualitas soal buatan guru yang ditinjau dari valliditas butir soal

ulangan semester genap pada mata pelajaran Produktif Akuntnasi

kelas XII di SMK Swasta yang Terakreditasi A sekiranya dibuat tidak

terlalu sukar juga tidak terlalu mudah dan proposional, sehingga

kualitas butir soal tersebut dapat dikatakan baik dan akan lebih baik

lagi bila dilakukan analisis butir soal terlebih dahulu oleh guru

sebelum soal tersebut dijadikan instrumen hasil belajar siswa.

5. Kualitas soal buatan guru yang ditinjau dari reliabilitas butir soal

ulangan semester genap pada mata pelajaran Produktif Akuntnasi

kelas XII di SMK Swasta yang Terakreditasi A sekiranya dibuat tidak

terlalu sukar juga tidak terlalu mudah dan proposional, sehingga

kualitas butir soal tersebut dapat dikatakan baik dan akan lebih baik

lagi bila dilakukan analisis butir soal terlebih dahulu oleh guru

sebelum soal tersebut dijadikan instrumen hasil belajar siswa.

Page 97: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya

Arikunto, Suharsimi dan Abdul Jabar, Cepi Safrudin (2008). Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).

Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Claudia Christina, 2014. Analisis Perbandingan Kualitas Butir Soal Ujian

Sekolah Bahasa Prancis Sman 10 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014

Dilihat Dari Paradigma Klasik Dan Modern. Skripsi.Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Yogyakarta

Daryanto. 2014. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Page 98: A SARI Y NITA - Universitas Lampungdigilib.unila.ac.id/28846/19/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfya dek, perpisahan bukan akhir dari segalanya. I always love you. Keluarga Besar Nenek

2

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Heri Kriswanto, 2013. Efektivitas Program Akreditasi Terhadap Peningkatan

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Diniyah Binaul

Ummah Wonolelo Pleret Bantul. Skripsi.Yogyakarta : Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013.

Karzuni,2011.Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia SMK Kelas X Semester Gasal Tahun Ajaran 2010/2011

(Studi Kasus Di SMK Muhammadiyah Ungaran). Skripsi. Jurusan Bahasa

Dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas Negeri

Semarang

Mankiw, N. Gregory. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat

Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Transito

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,

Kualitatifdan R & D). Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Umi Muzayanah. Jurnal Smart Volume 01 Nomor 01 Juni 2015. Kualitas Butir

Soal Pai Pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional