a. latar belakang - · pdf file1. plpg dilaksanakan oleh lptk penyelenggara sertifikasi guru...
TRANSCRIPT
1 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2011
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru menyatakan guru adalah pendidik professional. Guru yang dimaksud
meliputi guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling/
konselor, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan.
Guru profesional dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik yang relevan
dengan mata pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi
sebagaimana dituntut oleh Undang-undang Guru dan Dosen. Pengakuan guru
sebagai pendidik profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang
diperoleh melalui suatu proses sistematik yang disebut sertifikasi.
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai salah satu upaya peningkatan
mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada satuan
pendidikan formal secara berkelanjutan. Guru dalam jabatan yang telah
memenuhi persyaratan dapat mengikuti sertifikasi melalui: (1) Pemberian
Sertifikat Pendidik secara Langsung (PSPL), (2) Portofolio (PF), (3) Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru (PLPG), atau (4) Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Untuk sertifikasi guru dalam jabatan melalui PPG diatur dalam buku panduan
tersendiri. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan,
alur pelaksanaan sertifikasi bagi guru dalam jabatan disajikan pada Gambar 1.
2 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2011
Gambar 1. Alur sertifikasi bagi guru dalam Jabatan
B. DASAR HUKUM
Sertifikasi bagi guru dalam jabatan sebagai upaya meningkatkan
profesionalitas guru di Indonesia, diselenggarakan berdasarkan landasan
hukum sebagai berikut.
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pendidik.
3 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2011
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2011 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
C. TUJUAN
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi, profesionalisme, dan menentukan kelulusan guru peserta
sertifikasi.
D. PESERTA
Peserta PLPG adalah guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata
pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor di sekolah , serta guru
yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memilih (1)
sertifikasi pola PLPG, (2) pola portofolio tetapi tidak lulus tes awal atau tidak
lulus penilaian portofolio, atau tidak lulus verifikasi berkas portofolio, dan (3)
PSPL tetapi berstatus tidak memenuhi persyaratan.
Peserta yang memilih pola PLPG secara langsung harus menyerahkan: (1)
fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang
memiliki) dan disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, (2)
fotokopi SK pengangkatan dan SK terakhir yang disahkan oleh pejabat terkait,
(3) fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah yang disahkan oleh atasan, dan
(4) Format A1 yang telah ditandatangani oleh LPMP dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/kota.
Peserta yang dipanggil untuk mengikuti PLPG harus membawa referensi, data
yang relevan dengan bidang keahlian masing-masing, dan Laptop. Guru kelas
dan guru mata pelajaran membawa kurikulum, buku, referensi, contoh RPP,
dan diharapkan membawa laptop. Guru BK membawa buku, referensi, contoh
rencana program layanan dan bimbingan, contoh laporan pelaksanaan
bimbingan, data-data relevan, dan laptop. Guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas satuan pendidikan membawa buku, referensi, contoh RKA, RKM,
contoh laporan kepengawasan, data-data relevan, dan laptop.
4 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2011
Peserta PLPG yang tidak memenuhi panggilan karena alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti PLPG pada
panggilan berikutnya pada tahun berjalan selama PLPG masih dilaksanakan.
Peserta yang tidak memenuhi 2 kali panggilan dan tidak ada alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan dianggap mengundurkan diri. Apabila sampai akhir
masa pelaksanaan PLPG peserta masih tidak dapat memenuhi panggilan
karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, peserta tersebut diberi
kesempatan untuk mengikuti PLPG hanya pada tahun berikutnya tanpa
merubah nomor peserta. Bagi peserta yang tidak dapat menyelesaikan PLPG
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk
melanjutkan PLPG hanya pada tahun berikutnya.
E. PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan PLPG dilakukan berdasarkan proses baku sebagai berikut.
1. PLPG dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara sertifikasi guru dalam
jabatan yang telah ditetapkan Pemerintah dan didukung oleh Perguruan
Tinggi yang memiliki program studi relevan dengan bidang studi/mata
pelajaran guru peserta PLPG.
2. PLPG diselenggarakan selama minimal 10 hari dan bobot 90 Jam
Pertemuan (JP), dengan alokasi 22 JP teori dan 68 JP praktik. Satu JP
setara dengan 50 menit.
3. Penentuan tempat pelaksanaan PLPG harus memperhatikan kelayakan
(representatif dan kondusif) untuk proses pembelajaran.
4. Rombongan belajar (rombel) PLPG diupayakan satu bidang keahlian/mata
pelajaran1.
5. Satu rombel maksimal 36 orang peserta, dan satu kelompok peer
teaching/peer counseling/peer supervising maksimal 12 orang peserta.
1 Dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan (dari segi jumlah) rombel dapat dilakukan
berdasarkan rumpun bidang studi/mata pelajaran.
5 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2011
Dalam kondisi tertentu jumlah peserta satu rombel atau kelompok peer
teaching/peer counseling/peer supervising dapat disesuaikan.
6. Satu kelompok peer teaching/peer counseling/peer supervising difasilitasi
oleh satu orang instruktur yang memiliki NIA yang relevan termasuk pada
saat ujian.
7. PLPG diawali pretest secara tertulis (1 JP) untuk mengukur kompetensi
pedagogik dan professional awal peserta.
8. Pembelajaran dalam PLPG dilakukan dalam bentuk workshop yang
didahului dengan penyampaian materi penunjang workshop dengan
menggunakan multi media dan multi metode yang berbasis pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM).
9. PLPG diakhiri uji kompetensi dengan mengacu pada rambu-rambu
pelaksanaan PLPG. Uji kompetensi meliputi uji tulis dan uji kinerja (ujian
praktik).
F. MATERI
Materi PLPG disusun dengan memperhatikan empat kompetensi guru, yaitu:
(1) pedagogik, (2) profesional, (3) kepribadian, dan (4) sosial. Standardisasi
kompetensi dirinci dalam materi PLPG ditentukan oleh LPTK penyelenggara
sertifikasi dengan mengacu pada rambu-rambu yang ditetapkan oleh Dirjen
Dikti/Ketua Konsorsium Sertifikasi Guru dan hasil need assesment. Materi
PLPG dapat berupa buku, diktat, atau modul. Oleh karena pembelajaran
dalam PLPG lebih menekankan workshop, sebaiknya bahan ajar dikemas
bentuk modul. Modul, paling tidak mencakup: tujuan pembelajaran
(kompetensi yang ingin dicapai), paparan materi, latihan-latihan, evaluasi,
kunci jawaban, dan daftar Pustaka. Rambu-rambu materi PLPG dijabarkan
dalam struktur kurikulum PLPG, terdapat pada Lampiran 1 sampai dengan
Lampiran 7.
6 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Tahun 2011
G. INSTRUKTUR
Instruktur PLPG direkrut dan ditugaskan oleh Ketua Rayon LPTK
Penyelenggara dengan syarat-syarat sebagai berikut.
1. Warga negara Indonesia yang berstatus sebagai dosen pada Rayon LPTK
Penyelenggara Sertifikasi, dosen pada perguruan tinggi pendukung
(perguruan tinggi non-kependidikan), dan widyaiswara pada LPMP/P4TK di
wilayah Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi.
2. Memiliki NIA yang relevan atau dalam kondisi tertentu serumpun dengan
mata pelajarannnya.
3. Sehat jasmani/rohani dan memiliki komitmen, kinerja yang baik, serta
sanggup melaksanakan tugas.
4. Berpendidikan minimal S-2 (dapat S-1 dan S-2 kependidikan; atau S-1
kependidikan dan S-2 nonkependidikan; atau S-1 nonkependidikan dan
S-2 kependidikan). Khusus untuk bidang kejuruan, instruktur dapat
berkualifikasi S-1 dan S-2 nonkependidikan yang relevan dan memiliki Akta
V atau Akta IV atau sertifikat Applied Approach.
5. Instruktur yang berstatus dosen harus memiliki pengalaman mengajar
pada bidan