a. konsep site dan tata masa bangunan

47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user V.1 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KANTOR SEWA DAN APARTEMEN A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN 1. Lokasi Site Gambar V.1: site yang akan digunakan Sumber: Analisis Penulis, Googlemaps, Google Earth, 2015 Lokasi site terpilih untuk Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan Arsitektur Simbiosis yaitu pada Jl. Jend. Sudirman kav. 73-74, yang terletak di CBD Sudirman (SCBD) Jakarta dikarenakan memiliki karakter kepadatan penduduk yang tinggi dan permintaan pasokan kantor sewa tertinggi. 2. Potensi dan Permasalahan Site Danau Kantor Jalan utama Perumahan Gambar V.2 : Kondisi eksisting dan potensi sekitar site. Sumber : analisis dan dokumen pribadi, 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.1

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KANTOR SEWA DAN APARTEMEN

A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

1. Lokasi Site

Gambar V.1: site yang akan digunakan

Sumber: Analisis Penulis, Googlemaps, Google Earth, 2015

Lokasi site terpilih untuk Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan

Arsitektur Simbiosis yaitu pada Jl. Jend. Sudirman kav. 73-74, yang terletak di CBD

Sudirman (SCBD) Jakarta dikarenakan memiliki karakter kepadatan penduduk yang tinggi

dan permintaan pasokan kantor sewa tertinggi.

2. Potensi dan Permasalahan Site

Danau

Kantor

Jalan utama

Perumahan

Gambar V.2 : Kondisi eksisting dan potensi sekitar site.

Sumber : analisis dan dokumen pribadi, 2015

Page 2: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.2

Site merupakan blok seluas +20.900 m² dengan lebar 110 m dan panjang 190 m.

Potensi Site :

- Berada pada kawasan pusat bisnis

- Memiliki view yang relatif baik

- Sarana transportasi yang mendukung pergerakan pengguna bangunan

- Terdapat jaringan utilitas yang memadai

Batas Site :

Utara : Danau

Selatan : Ruas perkantoran

Barat : Ruas perkantoran

Timur : pemukiman penduduk

Kantor dengan

ruas jalan sekunder

Kantor tanpa

ruas jalan sekunder

Halte dan

Jembatan penyebrangan

Ruas PKL

Jalan utama dan pedestrian

Gambar V.3. Kondisi eksisting dan permasalahan sekitar site.

Sumber : analisis dan dokumen pribadi, 2015

Page 3: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.3

3. Konsep Pencapaian Site

Konsep pencapaian menuju site memperhatikan aspek kenyamanan dan kelancaran

akses dari lingkungan sekitar. Pencapaian pada site dapat ditempuh melalui jalur jalan yang

melalui site.

Jalan Sudirman merupakan jalur utama bagi kendaraan bermotor menjadi capaian

utama, letak ME ber ada di jalur pandang pendatang yang menuju ke site.

Untuk memperjelas ME tampilan bangunan sebagai penangkap dan di buat point of

interest.

Pada jalur ini pengguna gedung juga memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap

kendaraan umum, pada muka bangunan yang mengarah ke jalan direncanakan halte yang

berfungsi sebagai area transisi.

Sisi Barat site terdapat halte transjakarta dengan jembatan penyebrangan yang

terhubung langsung dengan pedestrian di muka site.

Pada Selatan site digunakan untuk pencapaian manusia dimana terdapat gang yang

menghubungkan jalan utama dengan area pemukiman penduduk. Pencapaian melalui

Gambar V.4.Konsep pencapaian site.

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 4: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.4

sistem pedestrian di luar kawasan nantinya akan berhubungan dengan sirkulasi internal site

yang berorientasi terhadap kenyamanan pejalan kaki dimana setiap area pencapaian

manusia direncanakan ruang penangkap untuk mengakses site.

Entrance sekunder sebagai sirkulasi drop in-out barang diletakkan pada bagian

Timur site, melalui jalan lingkungan dengan lebar +6 m, sekaligus dapat dimanfaatkan

sebagai sirkulasi pemadam kebakaran jika terjadi kemacetan pada jalan utama

4. Konsep Kebisingan

Penentuan zona kelompok kegiatan penunjang dengan fungsi yang lebih publik

dimaksimalkan berada di muka bangunan, diikuti zona kelompok kegiatan kantor sewa

pada zona dengan kebisingan sedang, sedangkan hunian dengan fungsi privat yang

membutuhkan tingkat noise rendah memanfaatkan bagian site yang lebih dalam

kebisingan tinggi

kebisingan sedang

kebisingan rendah

Gambar. V.5. Konsep kebisingan.

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 5: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.5

5. Konsep View dan Orientasi

- Residensial

Pada bagian Utara-belakang site terdapat danau yang berpotensi sebagai view,

orientasi zona bangunan yang berbatasan dengan potensi tersebut dimaksimalkan

menghadap ke arah danau. Berkenaan dengan orientasi sisi masa yang memanjang

terkait view menghadap ke danau sehingga untuk memaksimalkan view pada sisi

sebaliknya maka lahan yang berbatasan dengan pemukiman penduduk dimanfaatkan

sebagai ruang terbuka hijau.

- Kantor

Kondisi site berada yang di ruas utama kota Jakarta, pada bagian muka terdapat

Jalan Sudirman dimana tampak pemandangan gedung perkantoran beserta kondisi lalu

lintas sehingga orientasi mengarah pada area tersebut.

Gambar V.6. Konsep orientasi dan view.

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 6: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.6

Pada bagian Timur site, masa yang dipotong untuk taman sebagai view bagi

residensial sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memberi view bagi area kantor.

- Penunjang

Kelompok kegiatan penunjang tidak memiliki urgensi yang tinggi terhadap view

ke luar bangunan dikarenakan sifat kegiatan yang berfokus pada kenyamanan ruang

dalam. Sehingga pada pemanfaatannya masa pada kelompok kegiatan penunjang

direncanakan sebagai urban sclupture untuk memberi view bagi kendaraan maupun

pejalan kaki yang melintasi site.

6. Konsep Ketinggian Bangunan

Luas lahan 20.900 m²

KDB = 40% KLB = 6

Maka luas KDB yang diizinkan 8.360 m²

Jika podium yang direncanakan memiliki ketinggian 4 tingkat maka 8.360 x 4 = 33.440

KLB 6 = 125.400

125.400-33440 = 91.960

Luas efisien lantai untuk satu core 1000-1600m² (neufert edisi ke-2)

Jika tower kantor dan apartemen direncanakan memiliki luas lantai 1400m² & 1500m²

2 tower untuk kantor sewa dan apartemen maka 1400m² + 1500m = 2900m²

91.960 : 3000 = 31

Sedangkan bangunan sekitar memiliki ketinggian 20 hingga 50 lantai.

Terkait potensi yang telah dibahas pada analisis view sebelumnya. Maka

berdasarkan area yang memiliki kebutuhan yang tinggi akan view, dapat ditentukan bagian

masa yang dinaikkan, sehingga potensi view yang ada dapat dimanfaatkan secara

maksimal.

Gambar V.7. Konsep ketinggian bangunan.

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 7: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.7

7. Konsep Sinar Matahari

Site menghadap ke arah Barat menjadi permasalahan sehingga untuk menghindari

tersimpannya panas berlebih dalam ruang pada siang hari, luas penampang pada bagian

Barat dipipihkan dengan orientasi bangunan difokuskan menghadap ke sumbu Utara –

Selatan. Untuk lebih membatasi sinar ke dalam, kulit penampang bangunan yang

menghadap ke arah Barat direncanakan secondary skin untuk mereduksi panas sekaligus

berfungsi sebagai fasada.

Selain itu sinar matahari menjadi alasan kurang berfungsi nya ruang terbuka hijau

di iklim tropis, menanggapi hal tersebut ruang terbuka hijau yang terdapat di bagian dalam

site memanfaatkan ketinggian bangunan untuk menghalangi sinar matahari dari arah Barat.

8. Konsep Tampilan

Tampilan pada Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan Arsitektur

Simbiosis direncanakan menerapkan aspek simbiosis terhadap karakter dan tradisi yang

ada di masyarakat. Tidak bisa dipungkiri arsitektur dimanapun dan kapanpun adalah

sebuah proses tradisi. Bangunan merupakan produk copy-paste dari ruang terdahulu yang

dianggap efektif dan menarik. Dimana tradisi sendiri diartikan bukan sebuah hal yang

stagnan namun disiplin untuk mewadahi maupun membentuk kultur masyarakat yang kuat.

timur

barat

Gambar V. 8. Konsep sinar matahari.

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 8: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.8

Gambar V.10. Konsep Bangunan Publik sebagai Fasada Aktif Sumber : analisis pribadi, 2015

9. Konsep Lansekap

. Untuk kemudahan akses pencapaian, selter komersial terhubung langsung dengan

moda transportasi untuk menangkap pejalan kaki, seperti halte dan jembatan layang baik

bus transjakarta maupun MRT.

Trotoar dan lingkungan sekitar site bebas dari keberadaan aktivitas informal

sehingga pemaksimalan lansekap pada bagian bawah bangunan dapat meningkatkan

kenyamanan pejalan kaki,

Lansekap taman pada bagian dalam site dimaksudkan sebagai jalur hijau untuk

menghubungkan jalan utama dengan pemukiman pada gang disebelah Barat bangunan.

Pemaksimalan lansekap pada area ground floor direncanakan untuk menghidupkan aktivitas

komunitas dan olahraga bagi warga, memanfaatkan pantulan kaca kantor pada lantai dasar

Gambar V.9..Konsep transformasi tradisi

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 9: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.9

area untuk berlatih menari atau teatrikal pada saat kegiatan kantor tidak aktif. Lansekap

taman direncanakan dilengkapi dengan set perlengkapan untuk kegiatan olahraga. Sehingga

area dasar yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagai ruang tumbuh masyarakat sekitar.

Lapisan atas bangunan penunjang yang terhubung dengan bangunan selter

komersial direncanakan terdapat green roof untuk menggiatkan kegiatan urban farming.

Hal ini diharapkan meningkatkan jumlah interaksi sosial yang berlangsung dan mewadahi

kebutuhan hidup bertetangga pada pemilik hunian apartemen.

Area pada lapisan sky bridge yang menghubungkan antara tower apartemen dan

kantor, merupakan galeri yang dapat diakses oleh publik melalui lift yang terdapat pada

ground floor maupun green roof. Lansekap juga diterapkan pada bagian atap sky bridge

yang difungsikan sebagai sky garden, menciptakan integrasi yang harmonis antara manusia

dengan unsur alam.

Gambar V.12. Konsep lansekap

Sumber : analisis pribadi, 2015

Gambar V.11.Taman apartemen Pinnacle@Duxton, Singapura.

Sumber : dokumentasi pribadi, 2014

Page 10: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.10

10. Konsep Zoning Akhir dan Tata Masa Bangunan

Zoning merupakan bagian yang vital untuk membentuk kantor sewa dan apartemen

yang baik. Diagram berikut menjabarkan zona yang terdapat pada model perancangan :

- Mikro

- Makro

Arsitektur merupakan produk mikro dari terbentuknya sebuah kota. Tradisi dan

budaya yang berlangsung pada pembangunan mixed-use building seringkali berdiri sendiri.

Pembagian zona dan tata masa bangunan Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan

Arsitektur Simbiosis, pada tatanan makro direncanakan dapat menjadi usulan desain yang

kompak bagi pengembangan kawasan Daerah Pusat Kota.

apartment

office support facilities

sky bridge

commercial shelter

social garden

parking area

Gambar V.13.Konsep zoning

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 11: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.11

11. KONSEP PERUANGAN

Di dalam bangunan Kantor Sewa dan Apartemen sebagai Mixed Use Building akan

melibatkan banyak pelaku kegiatan yang beragam. Selanjutnya bangunan-bangunan tersebut

akan membutuhkan ruang-ruang dengan banyak fungsi yang sesuai tuntutan karakter masing-

masing kegiatan. Untuk mencapai efisiensi kegiatan diperlukan penggabungan ruang-ruang

dengan aktivitas sama atau hampir sama maka pembagian peruangannya dibagi berdasarkan

kelompok kegiatan.

a. Kelompok Kegiatan Utama

1) Kantor Sewa

2) Apartemen.

Gambar V.14 Mixed-use complex

Sumber : analisis pribadi, 2015

Gambar V.15. Tampak atas mixed-use complex

Sumber : analisis pribadi, 2015

Page 12: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.12

b. Kelompok Kegiatan Penunjang

Kegiatan penunjang dalam bangunan multi fungsi sebagai orientasi semua pengguna

bangunan

c. Kelompok Kegiatan Pengelola dan Servis (administrasi dan operasional) bangunan

d. Kelompok Sektor Informal.

1. Kebutuhan Ruang

Analisis untuk menentukan kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan yang

dilakukan pelaku pada masing-masing kelompok kegiatan.

a. Kantor Sewa

Kantor Sewa yang diwadahi adalah :

1) Berdasarkan peruntukannya : Kantor sewa yang direncanakan adalah fungsi

majemuk, yaitu merupakan kantor sewa yang didalamnya memiliki beberapa fungsi

dengan system sewa/kontrak (dalam jangka waktu periode tertentu) sesuai unit

yang disediakan. Setiap fungsi mempunyai aktifitas dominan yang berbeda.

Penataan interior diserahkan sepenuhnya ke penyewa dan sepengetahuan pengelola

(Architectural Servis Manager).

2) Berdasarkan jumlah penyewa ; Kantor sewa yang direncanakan berdasarkan jumlah

penyewa adalah

a) Penyewa lantai tunggal, Penyewa kantor dari satu kelompok usaha sejenis

membutuhkan satu lantai bangunan atau lebih. Teritori ruang sewa lebih jelas

pada setiap lantainya.

b) Penyewa lantai majemuk, dalam satu lantai bangunan dapat disewa sekaligus

oleh beberapa penyewa dari berbagai macam usaha sesuai modul yang

disediakan pada tiap lantainya.

Tabel V.1.

Kebutuhan Ruang Kantor Sewa

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penyewa Datang (keluar masuk), sirkulasi

vertikal, kerja administrasi,

menerima tamu, meeting, makan

minum, laktasi, ibadah, metabolisme

Parkir pegawai kantor,

canopy/entrance, hall, lift,

tangga darurat, ruang tamu,

ruang kerja, r. rapat, pantry,

ruang laktasi, mushola,

lavatory

Pengunjung/Tamu

relasi

Datang (keluar masuk), Mencari

informasi, sirkulasi vertical, Fasilitas

Parkir tamu kantor sewa,

Entrance, Hall, r. Informasi, r.

Page 13: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.13

kerja/pemegang

saham/Dewan

Direksi

perkantoran/Kantor tujuan, rapat,

ibadah, metabolisme

tunggu, lift, tangga darurat, r.

rapat, mushola, lavatory

Pegawai/petugas

(parkir, servis,

MEE, keamanan

Datang (keluar Masuk), ganti

pakaian, bekerja (parking valet,

keamanan, kebersihan, utilitas ,

menyimpan alat, makan minum,

ibadah, istirahat, menyimpan

peralatan kebersihan, metabolisme

Parkir, ruang ganti, ruang

kerja(ruang parking valet

ruang satpam/r. keamanan)

r. utilitas/r. MEE, gudang,

pantry, mushola, ruang istirhat,

janitor, lavatory

(Sumber : analisis penulis, 2015)

b. Apartemen

Apartemen yang direncanakan adalah mewadahi calon penghuni dengan pendekatan

jumlah anggota keluarga yang digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu :

1) Tipe A (Efisien/studio), dihuni oleh eksekutif muda yang masih belum berumah

tangga sebagai tempat singgah yang dihuni sendiri atau jumlah penghuni maksimal

2 orang.

2) Tipe B, dihuni oleh pasangan eksekutif muda yang baru saja memulai kehidupan

berumah tangga ataupun memiliki satu anak balita.

3) Tipe C, dihuni oleh keluarga terdiri dari pasangan suami istri yang mempunyai anak

1 sampai 2 anak dengan umur antara 1 – 15 tahun, mempunyai pembantu atau tanpa

pembantu

Tabel V.2.

Tabel Kebutuhan Apertemen

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penyewa/penghuni

apatemen

Datang (keluar masuk), sirkulasi

vertikal. tidur, santai, menerima

tamu, makan minum

(menyimpan/memasak makanan),

menyuci pakaian, menyimpan

barang, ibadah, metabolisme

Parkir penghuni apartemen,

entrance/canopy, hall, lift,

tangga darurat, kamar tidur,

ruang tamu, ruang

santai/ruang keluarga/balkon,

pantry/dapur, ruang cuci,

gudang, mushola, lavatory

Pengunjung/Tamu

relasi/keluarga

Datang, Mencari informasi,

menunggu, sirkulasi vertical,

metabolisme, ibadah

Parkir tamu apartemen,

Entrance, Hall, r. Informasi, r.

tunggu, lift, tangga darurat,

lavatory mushola

Pegawai/petugas

(parkir, servis,

MEE, keamanan)

Datang, ganti pakaian, bekerja

(parking valet, keamanan,

kebersihan, utilitas, menyimpan alat)

makan minum, ibadah,istirahat

menyimpan peralatan kebersihan,

metabolisme

Parkir, ruang ganti, ruang

kerja/r. satpam/r. keamanan,

gudang, kantin, pantry,

mushola, janitor, lavatory

(Sumber : analisis penulis, 2015)

Page 14: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.14

c. Penunjang

Kegiatan penunjang pada bangunan mixed use merupakan kegiatan yang bersifat

menunjang kegiatan utama pada bangunan mixed use yang menampung fungsi utama

perkantoran dan hunian (apartemen). Dalam kegiatan penunjang dapat dilakukan oleh

penyewa pengunjung maupun pengelola.

Tabel V.3.

Kebutuhan Penunjang

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penyewa/pegawai

kantor

Datang (keluar masuk), mencari

informasi, membeli barang,

menunggu, mengambil uang,

menukar uang, olah raga,

pemeriksaan kesehatan, menitipkan

anak, laktasi, santai, rekreasi, makan

minum, mencuci pakaian, ibadah,

metabolisme

Parkir, canopy/entrance, hall,

ruang informasi, kios/retail,

ruang tunggu, ruang mesin

ATM, money changer, fitness

center, kolam renang, medical

center, tempat penitipan anak,

ruang laktasi, taman, atrium,

play ground, kantin, café,

restoran, food court, laundry,

mushola, lavatory

Penyewa/penghuni

apatemen

Datang (keluar masuk), mencari

informasi, membeli barang,

menunggu, mengambil uang,

menukar uang, olah raga,

pemeriksaan kesehatan, menitipkan

anak, santai, rekreasi, makan

minum, mencuci pakaian, ibadah,

metabolisme

Parkir, entrance, hall, ruang

informasi, kios/retail, ruang

tunggu, café, restoran, food

court, ruang mesin ATM,

money changer, fitness center,

kolam renang, medical center,

tempat penitipan anak, taman,

atrium, play ground, laundry,

mushola, lavatory

Pengunjung/Tamu

relasi/keluarga

Datang (keluar masuk), mencari

informasi, membeli barang,

menunggu, mengambil uang,

menukar uang, olah raga,

pemeriksaan kesehatan, laktasi,

meeting/rapat, pertemuan, santai,

rekreasi, makan minum, ibadah,

metabolisme,

Parkir, entrance, hall, ruang.

Informasi, kios/retail, ruang.

tunggu, café, restoran, food

court, ruang mesin ATM,

money changer, fitness center,

kolam renang, medical center,

ruang laktasi, r. meeting/r.

rapat, ruang serbaguna,

taman, atrium, play ground,

mushola, lavatory

Pengelola Datang, (keluar masuk), Mencari

informasi, membeli barang

menunggu, mengambil uang,

menukar uang, pemeriksaan

kesehatan, menitipkan anak, laktasi,

meeting/rapat, pertemuan, makan

minum, olah raga, santai, ibadah,

metabolisme

Parkir, entrance, hall, ruang.

Informasi, kios/retail, ruang.

tunggu, ruang mesin ATM,

money changer, medical

center, tempat penitipan anak,

ruang laktasi, r. meeting/r.

rapat, ruang serbaguna,

kantin, café, restoran, food-

court, fitness center, kolam

Page 15: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.15

renang, taman, mushola,

lavatory

Penyewa/pedagang Datang, menurunkan barang

dagangan. berdagang, pengepakan

barang/pengiriman, menabung

transaksi bank, pemeriksaan

kesehatan, menitipkan anak, laktasi,

meeting/rapat, pelatihan, meeting,

makan minum, olah raga, santai,

ibadah, metabolisme

Parkir pedangang, entrance,

hall, loading dock, kios/retail,

jasa pengirimnan, ruang mesin

ATM, bank, medical center,

tempat penitipan anak, ruang

laktasi, ruang rapat, ruang

serba guna, kantin, kafe,

restoran, food-court, fitness

center, kolam renang, atrium,

mushola, lavatory

Pembeli Datang, mencari informasi, membeli

barang, mengirim barang, menunggu

mengambil uang/transaksi,

pemeriksaan kesehatan, laktasi,

mengganti popok anak, makan

minum,santai, ibadah, metabolisme,

Parkir pembeli,, entrance,

Hall, r. informasi, kios/retail,

jasa pengirimnan, r. tunggu,

ruang mesin ATM, medical-

center, R. laktasi, r. ibu dan

anak, kantin, kafe, restoran,

food-court, lavatory, mushola

Pegawai/petugas

(parkir, servis,

MEE, keamanan)

Datang, ganti pakaian, bekerja,

menyimpan alat, makan minum,

ibadah, menyimpan peralatan

kebersihan, metabolisme

Parkir, ruang ganti, ruang

kerja/r. satpam/r. keamanan,

gudang, kantin, pantry,

mushola, janitor, lavatory

(Sumber : analisis penulis, 2015)

d. Pengelola

Adalah pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran segala aktivitas yang

berlangsung didalam bangunan, menjaga dan memberi kenyamanan pada pelaku

kegiatan baik pengunjung dan pengguna kantor sewa, pengunjung dan penghuni

apartemen maupun pengunjung/pembeli dan pedagang pada kelompok kegiatan

penunjang.

Kegiatan Pengelolaan pada gedung Kantor Sewa dari 2 kelompok yaitu kelompok

Pengelola dan Kelompok Tamu/Relasi Kerja/Relasi Bisnis.

Tabel V.4.

Kebutuhan Ruang Pengelola

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

General

Manager

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

GM Room, ruang tamu, r.rapat,

kafe, restoran, food court,

pantry, mushola, lavatory

Sekretaris GM Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

Sek Room, ruang tamu, r.rapat,

kantin, kafe, restoran, food

court, pantry, mushola, lavatory

Page 16: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.16

Marketing

Manager

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting,makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

MM Room, ruang tamu, r.rapat,

kantin, kafe, restoran, food

court, pantry, mushola, lavatory

Marketing Staf Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting,makan minum, ibadah,

menyusui/laktasi, metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

Marketing Staf Room, ruang

tamu, r. rapat, kantin, kafe,

restoran, food court, pantry,

mushola, ruang laktasi, lavatory

Accounting

Manager

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting,makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

AM Room, ruang tamu, r.rapat,

kantin, kafe, restoran, food

court, pantry, mushola, lavatory

Accounting Staf Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

menyusui/laktasi, metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

Accounting Staf Room, ruang

tamu, r.rapat, kantin, kafe,

restoran, food court, pantry,

mushola, ruang laktasi, lavatory

Retail,

Advertising dan

Promotion

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

RAP Room, ruang tamu, r.rapat,

kantin, kafe, restoran, food

court, pantry, mushola, lavatory

RAP Staf Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

menyusui/laktasi, metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

RAP Staf Room, ruang tamu,

r.rapat, kantin, kafe, food court,

pantry, mushola, ruang laktasi,

lavatory

Architectural

Servis Manager

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

ASM Room, ruang tamu,

r.rapat, kantin, kafe, restoran,

food court, pantry, mushola,

lavatory

AS Staf Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

menyusui/laktasi, metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

AS Staf Room, ruang tamu,

r.rapat, kantin, kafe, food court,

pantry, mushola, ruang laktasi,

lavatory

House Keeping

(Kebersihan)

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

HK Room, ruang tamu, r.rapat,

kantin, kaf, ood court, pantry,

mushola, lavatory

HK Staf Datang, mengganti pakaian kerja,

menyimpan barang pribadi,

menyimpan barang, makan minum,

istirahat, ibadah, menyusui/laktasi,

menyimpan peralatan kebersihan,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

r. ganti, locker, gudang kantin,

kafe, food court, pantry, r.

istirahat, mushola, ruang

laktasi, janitor,lavatory

Chief Engineer

(Utilitas, MEE)

Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

CE Room, ruang tamu, r.rapat,

Page 17: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.17

(Sumber : analisis penulis, 2015)

Tabel V.5.

Kebutuhan Ruang Tamu/Relasi Kerja

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Tamu, Relasi kerja

Relasi Bisnis.

Dewan Direksi

Pemegang Saham

Datang, Mencari informasi,

Fasilitas perkantoran/Kantor

tujuan, Meeting, Ibadah,

Metabolisme

Parkir tamu, kantor sewa,

Entrance, Hall, Ruang

Informasi, ruang. Rapat/r.

meeting, Mushola, Lavatory.

(Sumber : analisis penulis, 2015)

e. Sektor Informal

Kegiatan yang ditampung Sektor Informal adalah berdagang, Ada transaksi

antara penjual dan pembeli. Kegiatan penjualan ini terdiri dari 3 jenis yaitu penjualan

kebutuhunan sehari-hari, barang hasil dari produk kreatif/pengrajin dan kuliner. Selain

disediakan kios-kios juga disediakan area pemasaran terbuka

Tabel V.6 Kebutuhan Ruang Sektor Informal

Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

Penyewa/pedagang Datang, menurunkan barang

dagangan. berdagang, pengepakan

barang/pengiriman, menabung /

Parkir pedangang, entrance,

hall, loading dock, kios, PKL,

jasa pengirimnan, r.

serbaguna, bank, kantin /

kantin, kafe, food court, pantry,

mushola, lavatory

CE Staf Datang, mengganti pakaian kerja,

menyimpan barang pribadi,

menyimpan barang, makan minum,

istirahat, ibadah, metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

r. ganti, locker, gudang kantin,

kafe, food court, pantry, r.

istirahat, mushola, lavatory

Security Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

Security Room, ruang tamu,

r.rapat, kantin, kafe, food court,

pantry, mushola, lavatory

Security Staf Datang, mengganti pakaian kerja,

menyimpan barang pribadi, kerja ,

makan minum, istirahat, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

r. ganti, r. satpam/keamanan,

locker, kantin, kafe, food court,

pantry, r. istirahat, mushola,

lavatory

Car Park Datang, kerja administrasi, menerima

tamu, meeting, makan minum, ibadah,

metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

CP Room, ruang tamu, r.rapat,

kantin, kafe, food court, pantry,

mushola, lavatory

Car Park Staf Datang, mengganti pakaian kerja,

menyimpan barang pribadi,

menyimpan barang, makan minum,

istirahat, ibadah, metabolisme

Parkir pengelola, entrance, hall,

r. ganti, locker, gudang kantin,

kafe, food court, pantry, r.

istirahat, mushola, lavatory

Page 18: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.18

transaksi bank, pelatihan, meeting,

makan minum, ibadah, metabolisme

kafe / food court, mushola,

lavatory

Pembeli Datang, mencari informasi, membeli

barang, mengirim barang, menunggu

mengambil uang/transaksi bank,

makan/minum, ibadah, metabolisme,

Parkir pembeli,, entrance,

Hall, r. informasi, kios, PKL,

jasa pengirimnan, r. tunggu,

bank, kantin/kafe/food court,

lavatory, mushola

Pegawai/petugas

(servis, MEE,

keamanan)

Datang, ganti pakaian, bekerja,

menyimpan peralatan kebersihan,

ibadah, metabolisme

Parkir, ruang ganti, ruang

satpam/kemanan, mushola,

janitor, lavatory

(Sumber : analisis penulis, 2015)

2. Konsep Hubungan Ruang

a. Kantor Sewa

Diagram V.1 Pola hubungan ruang pada kantor sewa

NO ZONA RUANG

1 Penerima Pos keamanan/pos parkir

Parkir

Canopy

Hall /lobby

Rent car/car call

Informasi/front office

2 Sirkulasi Lift penumpang

Lift barang

Tangga darurat

3 Tipikal Unit Kantor sewa

Pantry

Ruang Laktasi

Shaft air & fire hidrant

Ruang panel listrik + telpon

Janitor

lavatory

4 Servis Loading dock

Mushola

Tempat wudhu

AHU

Mesin lift (Roof Floor)

Reservoir (Roof floor)

Reservoir (Ground floor)

Genset

r. mesin lift (Sumber : Analisis penulis, 2015)

Keterangan

Berhubungan

o Tidak berhubungan

Page 19: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.19

b. Apartemen

Diagram V.2.

Pola hubungan ruang pada Apartemen

c. N

O

ZONA RUANG

1 Penerima Pos keamanan

Parkir

Canopy

Hall /lobby

Rent car

Informasi

2 Sirkulasi Lift penumpang

Lift barang

Tangga darurat

3 Tipikal Unit apartemen

Ruang panel listrik + telpon

Shaft air & fire hidrant

Shaft sampah

Janitor

lavatory

4 Servis Loading dock

Mushola

AHU

Gudang

Reservoir (Roof floor)

Reservoir (Ground floor)

Genset

Ruang mesin lift

(Sumber : Analisis penulis, 2015)

Keterangan

Berhubungan

o Tidak berhubungan

Page 20: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.20

c. Penunjang Diagram V.3

Pola hubungan ruang pada penujuang

NO ZONA RUANG

1 Penerima Parkir

Hall

Informasi

2 Sirkulasi Lift

Lift barang

Tangga darurat

3 Rekreasi Fitnes

Kolam renang

play ground

Beauty Clinik

Sauna

Refleksi

Bar dan Restoran

Kantin

Food court

4 Layanan Jasa Pelayanan medis

Apotik Bank+ATM +Money Changer

Biro perjalanan wisata

Meeting Room

Serbaguna

5 Berdagang Mini market

Retail

6 Servis Mushola

Tempat wudhu

Ibu dan anak

lavatory

Laundry

Janitor

Gudang umum

Loading dock

Parkir mobil box

Keamanan (Sumber : Analisis penulis, 2015)

Keterangan

Berhubungan

o Tidak berhubungan

Page 21: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.21

d. Pengelola

Diagram V.4

Pola hubungan ruang pada pengelola

e. N

O

ZONA RUANG

1 Penerima Parkir pengelola

Pos keamanan

Canopi/Main Entrance

Hall

Informasi

2 Sirkulasi Lift penumpang

Lift barang

Tangga darurat

3 Pengelola GM

Sekretaris GM

Marketing Manager

Marketing Staf

Accounting Manager

Accounting Staf

Retail, Advertising dan

Promotion Manager

RAP Staf

Architektural Servis Mnger

AS Staf

House Keeping Manager

HK Staf

Chief Engineer + CE Staf

R, Meeting per devisi

Head Security

Cark Park

Car Park Staf

4 Servis Lavatory

OB

Mushola + Wudhu

Ibu dan anak

Loading dock

Lift barang

Gudang

Mesin AC,

Panel Listrik

AHU

CCTV

Shaft air & Fire Hidrant

Shaft Sampah

R. Genset & Trafo

R. Pompa Air

Reservoir (roof floor)

Reservoir (Ground floor)

(Sumber : Analisis penulis, 2015)

Keterangan

Berhubungan

o Tidak berhubungan

Page 22: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.22

Diagram V.5

Pola hubungan ruang pada Tamu/Relasi Kerja

d. N

O

ZONA RUANG

1 Penerima Pos keamanan

Parkir tamu

Canopy

Hall /lobby

Rent car

Informasi

2 Sirkulasi Lift penumpang

Lift barang

Tangga darurat

3 Tipikal apartemen

Ruang panel listrik + telpon

Shaft air & fire hidrant

Shaft sampah

Janitor

lavatory

4 Servis Loading dock

Mushola

AHU

Gudang utilitas (Sumber : Analisis penulis, 2015)

e. Sektor Informal Diagram V. 6

Pola hubungan ruang pada Sektor Informal

NO ZONA RUANG

1 Penerima Pos keamanan

Canopy

Hall + r. informasi

2 Sirkulasi Ram

Lift barang (disabilitas)

3 Berdagang kios

Anjungan Tunai Mandiri

4 Servis Parker pedagang

Loading dock

Panel listrik

Shaft sampah

Shaft air + fire hidrant

Mushola

Janitor

lavatory (Sumber : Analisis penulis, 2015)

Page 23: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.23

3. Konsep Besaran Ruang

Tujuannya adalah untuk mendapatkan luasan ruang yang dibutuhkan dalam proses

perancangan, dengan kriteria:

- Analisis jumlah pelaku kegiatan terhadap faktor kesesakan dan kepadatan.

- Analisis tingkat interaksi sosial antar individu pelaku kegiatan, jarak personal space.

- Flow tergantung pada jenis kegiatan

- Efisiensi pergerakan, dalam perencanaannya berkaitan dengan hubungan antar ruang-

ruang yang kegiatannya saling mendukung.

Dasar pertimbangannya adalah :

- Permen PU No 29/PRT/M/2006

- Permen Kesehatan RI Nomer 15 Tahun 2013

- Perhitungan Asumsi (A) berdasarkan Pengamatan lapangan.

- Kebutuhan Flow tiap kegiatan : Perhitungan khusus : Neufert Architect Data (NAD) dan

Time Sever Standart (TSS)

5 - 10% : flow gerak minimum

20% : Keleluasaan gerak

30% : Tuntutan kegiatan akan kenyamanan fisik

40% : Tuntutan kegiatan akan kenyamanan psikologis

50% : Tuntutan spesifikasi kegiatan

60 - 100% : Keterkaiatan dengan banyak kegiatan/ kegiatan servis.

100% - 200% : Untuk R Umum, Hall, Show Room.

a. Kantor Sewa

Penentuan kebutuhan luas typical dipertimbangkan oleh luas lantai yang efektif

untuk setiap lantainya dari bangunan bertingkat banyak dengan satu core menurut

neufert edisi dua adalah 1000 m² - 1600 m². Sedang perhitungan luas per unit Kantor

Sewa berdasarkan panduan Bangunan Komersil oleh Endy Marlina adalah kapasitas

memadai untuk grup kerja, mempunyai modul ruang sewa dengan luas area minimal

40 m² dan maksimal 150 m².

Kriteria Kantor Sewa yang direncanakan adalah Kantor Sewa Fungsi

Majemuk terdiri dari unit-unit terkecil, disesuaikan dengan modul struktur dan

pertimbangan hal diatas perhitungannya adalah :

Page 24: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.24

- Asumsi luas untuk tiap unit kantor sewa adalah = 96 m²

- Asumsi luas kantor dengan satu core tiap lantai = + 1.400 m²

- Asumsi untuk sirkulasi (horizontal, vertical) dan flow keleluasaan gerak perlantai

20% = 280 m²

- Sisa luas untuk kantor sewa perlantai = 1400 m2 – 280 m2 = + 1120 m2

- Banyaknya unit terkecil kantor sewa perlantai = 12 unit kantor sewa tiap lantai.

- Perhitungan ketinggian lantai bangunan, berdasarkan hasil perhitungan pada

analisis site adalah 31 lantai.

- Perhitungan banyaknya unit kantor sewa pada bangunan Kantor Sewa =

12 unit/lantai x 31 lantai = ± 372 unit

- Asumsi karyawan kantor sewa perunit ± 25 orang (manajer + karyawan).

- Jumlah karyawan keseluruhan pada bangunan Kantor Sewa =

372 unit x 25 orang = ± 9.300 orang

- Asumsi jumlah tamu dari 372 unit kantor sewa adalah 10%.

Perhitungannya = 372 x 10% = 37,2 orang, dibulatka 38 orang tamu

- Jumlah orang setiap hari di dalam bangunan kantor sewa ± 9.338 orang.

(9.300 orang + 38 orang =9.338 orang)

Perhitungan asumsi transportasi karyawan kantor sewa

- Asumsi 1 unit kantor sewa difasilitasi tempat parkir = 2 mobil (rasio 8% dari jumlah

karyawan 1 unit kantor sewa)

- Asumsi menggunakan moda angkutan umum 60% dari jumlah karyawan 1 unit

kantor sewa (dengan prediksi fasilitas MRT, KRL, trans Jakarta menjadi pilihan

utama dan sekaligus mematuhi peraturan jalur 3 in 1) = 60% x 25 orang = 15 orang

- Sisanya menggunakan motor = {25 – (2 + 15)} = 8 motor /32%

Perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :

- Mobil

Jumlah mobil karyawan kantor sewa 372 unit x 2 mobil = 744 mobil

Jumlah mobil tamu pada kantor sewa = 38 mobil

Total jumlah mobil = 744 + 38 = 782 mobil

Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2

Flow untuk manufer = 50%

Page 25: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.25

Luas parkir mobil = (782 mobil x 12,5 m2) + flow 50%

= 9.775 m2 + 4.887,5 m2 = 14.662,5 m2

- Motor

Jumlah motor karyawan kantor sewa = 372 x 8 = 2.976 motor

Standar perhitungan NAD, 1 motor = 1 m x 2 m = 2 m2

Flow untuk kenyamanan fisik = 30%

Luas parkir motor = (2.976 motor x 2 m2) + flow 30%

= 5.952 m2 + 1785,6 m2 = 7.737,6 m

2

ZONA RUANG KAPASITAS STANDAR LUAS

Penerima Pos Keamanan 2 orang + 4 pos 4. 5 m² 20 m²

Kanopi/Main Entrance 6 mobil 2,5x6=15 m² 108 m²

Rent car 6 orang duduk =1,06m² 6,36 m²

Hall 1% jumlah orang

didalam kantor sewa =

1% x 9.388 0rang=94

orang

0,54 m²/berdiri 101,6 m²

R. Informasi 2 orang 2,2x2,5=5,5m2 13 m²

Lavatory hall 94 orang 2 m2/25 orang 12,6 m2

Lavatory disabilitas 1 ruang 1,2 m x 1,8 m 3 m2

Tipikal Kantor sewa

per lantai 12 unit

31 lantai 96 m2 per unit 35.712 m2

Core

(Lift penumpang, lift

barang, tangga darurat,

shaft air & fire

hidrant, r. panel listrik

& telpon, janitor)

31 lantai

(1 unit core/lantai)

280 m2/lantai

(Sirkulasi

vertical = 20%

luas perlantai)

8.680 m2

Servis Loading dock 6 mobil 2,5x6=15 m² 153 m²

lavatory 31 lantai

(12 unit/lantai x 25

orang = 300 orang)

2 m2/25 orang 892,8 m2

Laktasi 31 lantai 2mx3m = 6m2 186m2

Mushola 1 ruang ( ¼ modul

ruang kantor sewa)

0,8 m2/orang 24 m2

Tempat . wudhu 10 orang pa pi

0,8 m2/orang 8,8 m2

Gudang 1 ruang 3 m x 6 m 18 m²

R. CCTV 2 orang 1,7 m2 4 m2

R. Genset 1 ruang 24 m2 24 m2

AHU 1 ruang 3 m x 4 m 12 m2

R. Mesin lift 1 ruang 9,6 m² 9,6 m²

Resevoir (Roof Floor) 1 ruang 30 m²

Page 26: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.26

Resevoir (Ground

Floor)

1 ruang 30 m2

R. Pompa 1 pompa 30 m2

R. Mesin Lift 1 ruang 40 m²

Cooling tower 1 ruang 10 m²

Luas bangunan 46.128,76m2

Sirkulasi 20%

(keleluasaan

gerak) x Luas

bangunan

9.225,75 m²

LUAS TOTAL BANGUNAN 55.354,5 m²

Tabel V.7 besaran ruang kantor sewa

(Sumber : analisis penulis, 2015)

b. Apartemen

Penentuan jumlah luas tipikal dipertimbangkan dengan pendekatan jumlah

anggota keluarga yang digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu : tipe A yang dihuni oleh

satu sampai dua orang, tipe B dihuni oleh dua sampai tiga orang, sedang tipe C dihuni

oleh tiga sampai lima orang (dimungkinkan dengan satu pembantu)

Sedang perhitungan luas per unit tipe-tipe berdasarkan panduan Bangunan

Komersil oleh Endy Marlina adalah :

1) Tipe A (Efisien/Studio), mengutamakan efisiensi, ukuran luas per unitnya antara

18 m2 – 45 m2.

Kelengkapan pada tipe ini adalah sebagai berikut :

- Area dapur/kitchen set dengan fasilitas minimum

- Kamar mandi

2) Tipe B (satu ruang tidur), ukuran luas per unitnya antara 36 m2 – 54 m2

Kelengkapan pada tipe ini adalah sebagai berikut :

- Ruang keluarga dan - Satu ruang tidur

ruang makan pada satu area - Kamar mandi

- Area dapur/kitchen set - Teras outdoor

3) Tipe C (dua ruang tidur), ukuran luas per unitnya antara 45 m2 – 90 m2

Kelengkapan pada tipe ini adalah sebagai berikut :

- Ruang keluarga

- Ruang makan

- Dua kamar tidur

Page 27: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.27

- Dapur/full kitchen

- Dua kamar mandi

- Apartemen direncanakan terdiri dari 3 tipe :

Tipe A : asumsi luasan 32 m2 /unit

Tipe B : asumsi luasan 48 m2/unit

Tipe C : asumsi luasan 80 m2/unit

Jumlah unit apartemen setiap tipe perlantai

- Jumlah tipe A perlantai = 800 m2 : 32 m2 = + 25 unit

- Jumlah tipe B perlantai = 800 m2 : 48 m2 = + 16 unit

- Jumlah tipe C perlantai = 800 m2 : 80 m2 = + 10 unit

Prosentase jumlah apartemen setiap tipe direncanakan sebagai berikut

- Tipe A : 50%

- Tipe B : 30%

- Tipe C : 20%

Luas apartemen perlantai ditentukan 2000 m2 dengan menggunakan dua core.

Ketinggian tower apartemen 57.277 m2 : 2000 m2 = + 28 lantai

Jumlah unit apartemen pada masing-masing tipe sebagai berikut

- Tipe A = 50% x 28 lt = 14 lt x 25 unit = 350 unit

- Tipe B = 30% x 28 lt = 8 lt x 16 unit = 128 unit

- Tipe C = 20% x 28 lt = 6 lt x 10 unit = 60 unit

Luas parkir :

- Tipe A, diasumsikan mendapat fasilitas parkir mobil100%

Kapasitas parkir mobiladalah 350 motor

- Tipe B, diasumsikan mendapat fasilitas parkir mobil 100%

Kapasitas parkir mobil adalah 128 mobil

- Tipe C, diasumsikan mendapat fasilitas parkir mobil 100 %

Kapasitas parkir mobil adalah 60 mobil

- Disediakan parkir tamu apartemen 10% dari jumlah unit

10% x 538 = 54 mobil tamu

Total jumlah mobil = 350 + 128 + 60 + 54 = 592 mobil

Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2

Page 28: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.28

Flow untuk manufer = 50%

Luas parkir mobil = (782 mobil x 12,5 m2) + flow 50%

= 9.775 m2 + 4.887,5 m2 = 14.662 m2

Luas parkir mobil untuk dua core = 2 x 14.662 m2 = 29.324 m2

ZONA RUANG KAPASITAS STANDAR LUAS

Penerima Pos Keamanan 2 orang + 4 pos 5 m² 20 m²

Kanopi 6 mobil 2,5x6=15 m² 108 m²

Rent car 6 orang duduk =1,06m² 6,36 m²

Hall 6 mobil pada

kanopi, tiap mobil

4 orang

0,54 m²/berdiri 26 m²

R. Informasi 2 orang 2,2x2,5=5,5m² 13 m²

Lavatory hall 1 ruang untuk tamu

pa/pi

2 m x 2 m 6,4 m²

Tipikal Apartemen dua core

(Lift penumpang, lift

barang, tangga

darurat, shaft air &

fire hidrant, r. panel

listrik & telpon, shaft

sampah, janitor)

28 lantai 2000 m2/lantai

(asumsi dengan

perhitungan core)

56.000m2

Servis Lavatory 2 ruang untuk tamu

pa/pi

2 m x 2 m 12,8 m²

Lavatory disabilitas 1 ruang 1,2 m x 1,8 m 3 m2

Loading dock 6 mobil 2,5x6=15 m² 153 m²

Gudang 1 ruang 18 m²

R. CCTV 2 orang 1,7 m2 4 m2

Mushola 10 orang

0,8 m2/orang 8,8 m2

Tempat . wudhu 4 0rang pa pi

0,8 m2/orang 3,52 m2

R. Genset 1 ruang 24 m2 24 m2

AHU 1 ruang 6 m2 6 m2

Resevoir (Roof

Floor) 1 ruang 30 m²

Resevoir (Ground

Floor)

1 ruang 30 m2

R. Pompa 1 pompa 30 m2

R. Mesin Lift 1 ruang 40 m²

Cooling tower 1 ruang 10 m²

Luas bangunan 56.541 m2

Sirkulasi 20% (keleluasaan

gerak) x Luas

bangunan

11.308m²

LUAS TOTAL 67.861,8m²

Tabel V.8 besaran ruang Apartemen

(Sumber : analisis penulis, 2015)

Page 29: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.29

c. Penunjang

ZONA RUANG KAPASITAS STANDAR LUAS

Penerima Kanopi 6 mobil 2,5x6=15 m² 108 m²

Hall + atrium 40% x 1000 org

(pengunjung pada ruang

serbaguna,terbanyak

sewaktu)

0,54 m²/berdiri 432 m²

R. Informasi 2 orang 2,2x2,5=5,5 m² 13 m²

Lavatory hall 1 ruang untuk tamu pa/pi 2 m x 2 m 6,4 m²

Lavatory

disabilitas

1 ruang 1,2 m x 1,8 m 3 m2

Rekreasi Fitnes (admin,

ganti, lavatory pa-

pi)

2 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 192 m2

Kolam renang

(admin, ganti,

bilas, lavatory pa-

pi + jemur)

4 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 384 m2

Beauty clinik 0,5 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

Sauna (adm,

ganti, lavatory pa-

pi)

0.5 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

Salon 0,25 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 24 m2

Bermain anak 1 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 96 m2

Bar & Restoran +

dapur

3 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 288 m2

Food court 2 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 192 m2

Berda

gang Mini market 0.5 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

Retail 0,25 ruang x 20

96 m2 (unit kantor sewa) 480 m2

Layanan

Jasa

Pelayanan

Medis/klinik

0.5 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

Apotik 0,25 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 24 m2

Tempat penitipan

anak

0,5 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

ATM 5 unit 1,2 m2 9 m2

Money changer 0,25 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 24 m2

Biro perjalanan

wisata

0,25 ruang x 2 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

Meeting room

kecil

8 ruang (1 ruang

kapasitas 20 orang)

24 m2 268,8 m2

Serbaguna 1000 orang 0.8 m2 960 m2

Servis Lavatory 1000 orang 2 m2/25 orang 80 m2

Lavatory

disabilitas

1 ruang 1,2 m x 1,8 m 3 m2

Janitor 1 ruang 2 m x 3 m 6 m2

Ibu dan anak 1 ruang 2 m x 4 m 8 m2

Page 30: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.30

Mushola 60 orang 0,8 m2 52,8 m2

Tempat wudhu 20 pa-pi 0,8 m2 8,8 m2

Laundry 0,5 ruang 96 m2 (unit kantor sewa) 48 m2

Gudang umum ruang 18 m²

Loading dock 6 mobil 2,5x6=15 m² 180 m²

Lift barang 1 lift, 3 lantai 3 m x 2,4 m = 7,2m² 36,72m²

Parkir mobil box 6 mobil 2,5x6=15 m² 180 m²

Luas bangunan 4.413,5 m2

Sirkulasi 80% (keterkaitan dengan

banyak kegiatan) x luas

bangunan

1.765,4m²

LUAS TOTAL 6.178,9 m²

Tabel V.9 analisis besaran ruang penunjang

(Sumber : analisis penulis, 2015)

Kriteria perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :

- Asumsi pengunjung pada kelompok penunjang adalah 80% penghuni apartemen

dan pelaku kegiatan pada kantor sewa

- Sedang 20% pengunjung kelompok penunjang dihitung dengan asusmsi :

20% menggunakan mobil

20% menggunakan kendaraan roda 2

60% menggunakan moda angkutan umum (dengan prediksi fasilitas MRT,

KRL, trans Jakarta menjadi pilihan utama dan sekaligus mematuhi peraturan

jalur 3 in 1)

- Untuk ruang serbaguna dengan kapasitas 1000 orang, pengunjung diasumsikan

60% menggunakan moda angkutan umum (dengan prediksi fasilitas MRT, KRL,

trans Jakarta menjadi pilihan utama dan sekaligus mematuhi peraturan jalur 3 in 1)

Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2

Flow untuk manufer = 50%

Standar perhitungan NAD, 1 motor = 2 m x 1 m = 2 m2

Flow untuk kenyamanan fisik = 30%

Perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :

- Asumsi 20% pengunjung kelompok Penunjang menggunakan mobil = 40 mobil

(perkiraan penumpang 40 x 3 orang = 120 orang, mematuhi 3 in 1)

Luas parker mobil = 40 mobil x 12,5 m2 = 500 m2 + Flow 50%

= 500 m2 + 250 m2 = 750 m2

Page 31: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.31

- Pengunjung ruang serbaguna menggunakan mobil =40%x1000 orang = 400 mbl

Jalur site adalah jalur 3 in 1, 400 mobil : 3 = 133 mobil, disediakan 150 mobil

Luas parker mobil = 150 mobil x 12,5 m2 = 1.875 m2 + flow 50%

= 1875 m2 + 937,5 m2 = 2.812, 5 m2

- Pengunjung dengan menggunakan kendaraan roda dua diasumsikan = 60 motor

(perkiraan berbocengan 50% = 60 orang + 30 orang = 90 orang, terbagi petugas

dan pengunjung)

Luas parkir motor = (60 motor x 2 m2) + flow 30%

= 120 m2 +3,6 m2 =123,6 m

2

d. Pengelola

Jumlah pelaku kegiatan pada kelompok pengelola :

NO PELAKU KAPASITAS

1 GM 1 orang

2 Sekretaris GM 1 orang

3 Marketing Manager 1 orang

4 Marketing Staf 7 orang

5 Accounting Manager 1 orang

6 Accounting Staf 6 orang

7 Retail, Advertising dan Promotion Manager 1 orang

8 RAP Staf 10 orang

9 Architektural Servis Manager 1 orang

10 AS Staf 7 orang

11 House Keeping Manager 1 orang

12 HK Staf 4 orang

13 Chief Engineer 1 orang

14 CE Staf 6 orang

15 Head Security 1 orang

16 Cark Park 1 orang

17 Car Park Staf 6 orang

JUMLAH 56 orang Tabel V.10 analisis jumlah pelaku kegiatan pengelola

(Sumber : analisis penulis, 2015)

Perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :

- Luas parker mobil karyawan = 10 mobil x 12,5 m2 = 125 m2 + Flow 50%

= 125 m2 + 62,5 m2 = 187,5 m2

- Luas parker mobil tamu = 5 mobil x 12,5 m2 = 62,5 m2 + Flow 50%

= 62,5 m2 + 31,25 m2 = 93,75 m2

Page 32: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.32

- Luas parker motor = 20 motor x 2 m2 = 40 m2 + flow 30 %

= 40 m2 + 12 m2 = 52 m2

ZONA RUANG KAPASITAS STANDAR LUAS

Penerima Pos keamanan 2 org +4 pos 5 m² 20 m²

ATM Bersama 5 ATM 2 m² 10 m²

Kanopi/ 4 mobil 2,5x6=15 m² 60 m²

Hall 30%x80 org 0,54m²/berdiri 22 m²

R. Informasi 2 orang 2,2x2,5=5,5 m² 13 m²

Sirkulasi

vertikal

Lift 1 lift = 10 org

4 lift, 3 lantai

2 x 2,4 = 4,8m² 180 m²

Tangga Darurat 3 lantai 3m x 5 m 45 m²

Sirkulasi 3 lantai 20% 44 m²

Pengelola GM 1 orang 40 m²

Sekretaris GM 1 orang 12 m²

Marketing Manager 1 orang 18 m²

Marketing Staf 7 orang 6,26 m² 52,6 m²

Accounting

Manager

1 orang 18 m²

Accounting Staf 6 orang 6,26 m² 45 m²

Retail, Advertising

dan Promotion

Manager

1 orang 18 m²

RAP Staf 10 orang 6,26 m² 75 m²

Architektural

Servis Manager

1 orang 18 m²

AS Staf 7 orang 6,26 m² 52,6 m²

House Keeping

Manage

1 orang 18 m²

HK Staf 4 orang 6,26 m² 52,6 m²

Chief Engineer 1 orang 18 m²

CE Staf 6 orang 6,26 m² 45 m²

Head Security 1 orang 18 m²

Cark Park 1 orang 12 m²

Car Park Staf 6 orang 1,06m² (duduk) 7,6 m²

R, Meeting per

devisi

26 orang 1.2 m² 31,2 m²

R. Serbaguna 250 orang 1,25 m² 546,5 m²

R. Servis Lavatory 3 lantai Pria,3x4=12m²

Wnt,4x6=24m²

140,4m²

OB 1 ruang 18 m²

Mushola 20 org, 0,8 m²/orang 17,6 m²

Wudhu 10 org, 0,54 m²/orang 5,94 m²

Loading dock 2 mobil 2,5x6=15 m² 51 m²

Lift barang 1 lift, 3 lantai 3 x 2,4 = 7,2m² 36,72 m²

Gudang 1 ruang 18 m²

R. Panel Listrik

Telpon

3 lantai 3 m² 9 m²

AHU 1 ruang 12 m² 12 m²

R. CCTV 1 ruang 12 m²

Page 33: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.33

Shaft air & Fire

Hidrant

3 lantai 3 m² 9 m²

R.Genset&Trafo 30 m²

R. Pompa Air 30 m²

R. Reservoir (roof

floor)

1 ruang 30 m²

Luas bangunan 1.913 m2

Sirkulasi 20% x Luas 382,6 m²

LUAS TOTAL 2.295,6m²

Tabel V.11 analisis besaran ruang pengelola

(Sumber : analisis penulis, 2015)

Rekapitulasi Besaran Ruang 4 kelompok kegiatan

KELOMPOK RUANG LUAS TOTAL (m²)

Kantor Sewa 55.354,5 m²

Apartemen 67.861,8 m²

Penunjang 6.178 m²

Pengelola 2.295,6 m²

Total Besaran Ruang 129.177,7 m2

Tabel V.12. Rekapitulasi besaran ruang bangunan. (Sumber : analisis penulis, 2015)

RUANG PARKIR MOBIL LUAS (m²) MOTOR LUAS

Kantor Sewa 14.662,5 m2 7.737,6 m2

Apartemen 29.324 m2

Penunjang

Penunjang r. Serbaguna 1000 org

750 m2

2.812,5 m2

123,6 m2

Pengelola karyawan & tamu 281,25 m2 52 m2 Tabel. V.13. Rekapitulasi luas ruang parkir

(Sumber : analisis penulis, 2015)

e. Sektor Informal

Kriteria perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan adalah 20% dari luas bangunan

yang efektif, sesuai Peraturan no.8/1992 perda DKI dikeluarkan untuk mendukung

usaha kecil, mewajibkan pemilik pusat komersial menyediakan ruang bagi sektor

informal :

Perhitungan luas yang dibutuhkan untuk retail sektor informal :

- 20% x luas podium (kelompok penunjang dan kelompok pengelola)

- 20% x 5.974,2 m2 = 1.194,84 m2

Page 34: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.34

Perhitungan jumlah retail adalah :

- Asumsi luas satu retail adalah 1/8 luas satu unit kantor sewa =1/8 x 96 m2 = 12 m2

- Jumlah retail = 1.194, 84 m2 : 12 m2 = 99,57 retail, disediakan + 100 retail

Perhitungan ruang servis sebagai pendukung sektor informal :

R. Servis Lavatory 3 lantai Pria,3x4=12m²

Wnt,4x6=24m²

140,4m²

Mushola 20 org, 0,8 m²/orang 17,6 m²

Wudhu 10 org, 0,54 m²/orang 5,94 m²

Loading dock 2 mobil 2,5x6=15 m² 51 m²

R. Panel Listrik

Telpon

3 lantai 3 m² 9 m²

R. CCTV 1 ruang 4 m²

Shaft air & Fire

Hidrant

3 lantai 3 m² 9 m²

R.Genset&Trafo 24 m²

R. Pompa Air 24 m²

R. Reservoir (roof

floor)

1 ruang 24 m²

Luas bangunan 308,94m2

Sirkulasi 20% x Luas 61,8 m²

LUAS TOTAL 370,74m²

Tabel. V.14. Rekapitulasi luas ruang servis sektor informal (Sumber : analisis penulis, 2015)

Perhitungan flow pada bangunan sektor informal :

- Asumsi 20% (keleluasaan gerak) x (Luas retail + luas servis)

- Luas flow = 20% x (1.194,84 m2 + 370,74 m2)

= 20% x 1.565,6 m2 = 313 m2

Perhitungan total luas bangunan Sektor Informal = 1.194,84 m2 370,7 m2+313 m2

= 1.878,58 m2

Page 35: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.35

C. KONSEP SISTEM STRUKTUR DAN UTILITAS

1. Konsep Sistem Struktur

Sistem struktur pada bangunan berlantai banyak terbagi menjadi struktur yang

berada dibawah tanah (struktur bawah) dan diatas tanah (struktur atas). Masing-masing

adalah Sub-Structure dan Super-Structure.

a. Konsep Struktur Bawah (Sub-Struktur)

Untuk menentukan sistem sub-structure pada bangunan kantor sewa dan

apartemen yang direncanakan secara umum dapat memnuhi kriteria sebagai berikut

- Dapat menyalurkan beban bangunan berlantai banyak.

- Cocok dengan daya dukung tanah dan ketinggian air tanah.

- Dapat menopang gaya tekan tanah yang dimungkinkan terdapatnya ruang-ruang

didalam tanah (basement)

- Ekonomis

Sesuai kondisi tanah yang rencana site berada di Jakarta dengan potensi daya

dukung tanah dan ketinggian air tanah normal maka sub-stucture yang digunakan

adalah :

Sub-structure

Super-structure

Gambar V.16 : Pembagian sistem struktur pada bangunan berlantai banyak

Sumber : https://www.google.co,id, 2015

Page 36: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.36

1) Sistem pondasi Tiang Pancang (Pile Foundation)

Pondasi ini adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima

dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang

terletak pada kedalaman tertentu1

Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu

menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan.

Pondasi ini merupakan pondasi yang digunakan untuk bangunan gedung berlantai

banyak.

2) Retaining Wall

Retaining wall adalah dinding penahan tanah yang berfungsi sebagai

pendukung lateral bagi tanah yang dibuat dengan kemiringan vertikal tertentu.

Dalam desain dan pemasangan retaining wall, material yang ditahannya akan

mencoba bergerak karena gravitasi. Pergerakan ini akan menekan tanah di balik

dinding. Tekanan paling lemah berada ditingkatan teratas kemudian meningkat ke

bawah dan akan menekan dinding atau menjatuhkannya jika dinding tidak

dipasang dengan benar. Air tanah di balik dinding yang tidak diolah oleh sistem

pengeringan akan menyebabkan tekanan hidrolik horizontal pada dinding.

Adapun beberapa jenis retaining wall, semigravity retaining wall, cantilever

retaining wall, dan contenfort retaining wall.

1 http://rizaldyberbagidata.blogspot.com/2012/06/pondasi-tiang-pancang-pile-foundation.html

Gambar V.17 : Sistem Pondasi Tiang Pancang

Sumber : https://www.google.co,id, 2015

Page 37: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.37

Retaining wall merupakan sebuah keharusan untuk pembangunan sebuah

gedung bertingkat tinggi dengan jumlah basement lebih dari dua lapis. Munculnya

galian tanah basement akan membuat perubahan struktur tanah di sekitarnya.

Resiko yang paling awal adalah runtuhnya tanah di sekitar lokasi galian, sehingga

akan ada pergerakan gedung di sekitarnya. Bahayanya adalah, gedung akan

bergeser. Pergerakan gedung di sekitar lokasi galian biasanya terlihat dari adanya

retakan tanah di sekitar gedung. Selanjutnya akan diikuti dengan miringnya

gedung tersebut2.

3) Basement

Basement adalah bagian dari sarana sebuah gedung bertingkat tinggi.

Basement merupakan langkah awal berdirinya sebuah gedung bertingkat tinggi.

Umumnya luas lantai basement menghabiskan areal tanah yang ada

Lantai basement biasanya dimanfaatkan untuk3 :

- Balancing gedung diatasnya

- Ruang parkir kendaraan

- Ruang pengelola

- Pendukung utilitas gedung seperti penempatan ruang panel, reservoir dan

kebutuhan lain

Basement merupakan dinding ruang bawah tanah dimana dindingnya

memiliki kemiringan muka tanah. Setelah penggalian dan pembangunan pelat

beton dan dinding beton atau dinding batu, tanah hasil galian atau butiran tanah

2 http://konstruksimania.blogspot.com/2012/12/retaining-wall-pada-pembuatan-basement.html 3 http://kampus-sipil.blogspot.com/2013/04/cara-pembuatan-basement.html

Gambar V.18 : Typical Retaining Wall

Sumber : https://www.google.co,id, 2015

Page 38: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.38

yang lebih permaebal digunakan sebagai pengisi dan diletakkan terhadap dinding

di area penggalian terbuka yang masih tersisa. Karena lantai diatas dinding dari

perpindahan lateral, dinding basement tidak mudah dipindahkan dari pengisi dan

mengakibatkan keruntuhan massa tanah sepanjang bidang geser seperti pada

gravity wall dan dinding kantilever. Selain itu juga masih ada tegangan lateral dari

tanah pengisi yang dibatasi oleh dinding basement dan tekanan lateral ini biasanya

diperkirakan dengan cara yang sama dengan dinding penahan.

b. Konsep Struktur Atas (Super-Structure)

Untuk menentukan sistem struktur diatas tanah (struktur atas), yaitu struktur

pada bagian badan bangunan, seperti kolom, dinding, dan balok

Konsep super-structure ditentukan oleh kriteria berikut:

- Dapat menyesuaikan bentuk dan karakter massa bangunan

- Mampu menahan gaya lateral

- Efektif

- Struktur ringan

- Bebas dalam mengolah tampak bangunan.

- Ekonomis

Sesuai dengan rencana pembangunan kantor sewa dan apartemen yang

direncanakan berlantai banyak maka super-stucture yang digunakan adalah :

1) Sistem Portal (kolom dan balok)

Gambar V.19 : struktur Basement

Sumber : https://www.google.co,id, 2015

Page 39: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.39

Kolom diperlukan untuk menyalurkan beban bangunan ke pondasi. Bentuk dan

perletakan kolom perlu dipertimbangkan untuk efisiensi ruang. Sedangkan balok

digunakan untuk mendukung beban horizontal dari plat lantai, menuju kolom,

untuk diteruskan ke pondasi.

2) Sistem truss

Merupakan sistem struktur yang mendukung kekuatan bangunan dari luar. Sistem

ini memungkinkan penggunaan kolom dan balok yang minim. Salah satu sistem

truss ada yang dapat digabung dengan sistem struktur lain. Jenis truss antara lain

tetriced bracing, single diagonal bracing, dan k-bracing.

3) Sistem core

Sistem ini biasa digunakan untuk menyalurkan beban bangunan tinggi. Sistem ini

tetap membutuhkan sistem kolom dan balok.

2. Konsep Sistem Utilitas

a. Konsep Sistem Jaringan Listrik

Menentukan sistem jaringan listrik yang tidak mengganggu pengguna bangunan

baik dari kesehatan, lingkungan, dan visualnya, juga memenuhi kebutuhan dan

menunjang aktivitas pelaku di dalam gedung.

(3)

(2) (1)

Gambar V.20 : (1) Struktur Kolom dan Balok, (2) Struktur Core, (3) Struktur Truss

Sumber : https://www.google.co,id, 2015

Page 40: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.40

Jaringan listrik untuk kebutuhan bangunan multi fungsi kantor sewa dan

apartemen menggunakan sumber listrik dari PLN dan genset.

1) PLN

Daya listrik utama untuk bangunan terminal dan stasiun terintegrasi menggunakan

sumber listrik dari PLN

2) Genset

Genset sebagai pembangkit listrik dalam keadaan darurat, ketika sumber listrik dari

PLN sedang mengalami gangguan.

Skema V.1 : Sistem Jaringan Listrik.

(sumber: Endy Marlina, diolah 2015)

b. Konsep Air Bersih

Menentukan sistem air bersih dan jaringan distribusi air bersih baik secara

horisontal maupun vertikal yang akan digunakan oleh seluruh pengguna dalam

bangunan berlantai banyak.

Kelengkapan jaringan distribusi air bersih diperhatikan kaitannya dengan

kesehatan pengguna bangunan yaitu pemilihan sumber air dan kelancaran jangkauan

keseluruh bangunan serta pemilihan sistem jaringan yang tidak memerlukan asupan

energi listrik relatif besar.

Pemilihan Sistem distribusi air bersih pada bangunan kantor sewa dan apartemen

sesuai kriteria diatas adalah menggunakan Down Feed System.

PLN Meteran

Bahan Bakar Genset

MDF

MDP

SDP

Ruang PP

Ruang PP

Keterangan

MDF : Main Distribution Panel

SDP : Sub Distribution Panel

PP : Panel Pembagi

Page 41: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.41

Pada sistem ini air dari sumber air (PAM/ Deep well) ditampung lebih dahulu di

tangki bawah (ground tank), kemudian dipompa ke tangki atas (elevated water tank).

Dari tangki atas ini air dialirkan ke lantai-lantai dibawahnya dengan sistem gravitasi.

Operasional sistem ini dalam jangka panjang membutuhkan energi listrik hanya

pada saat pengisian tangki air atas saja.

Berikut skema sistem air bersih yang digunakan.

c. Konsep Sistem Pembuangan Air Kotor

Menentukan sistem pembuangan air kotor, berupa limbah dari kamar

mandi/toilet, dapur/pantry/foodcourt, dan air hujan.

Pembuangan air kotor baik berupa cair maupun padat harus memenuhi syarat-

syarat kesehatan, kenyamanan pengguna bangunan maupun lingkungan baik

penciuman maupun visual. Diharapkan memelihara air tanah.

Air kotor dapat dibagi berdasarkan sumbernya, yaitu:

1) Air bekas buangan

Air bekas buangan yang dimaksud adalah air bekas cucian pakaian, perlatan

masak, dan lain sebagainya. Pembuangan air bekas buangan menggunakan pipa

PVC baik yang digunakan untuk pipa vertikal maupun pipa horizontal.

Deep Well

Water Treatment

Ground tank

Lantai 3

Lantai 2

PDAM

Roof tank

Lantai 1

Pompa

Pompa

Lantai n

Skema V.2 : Jaringan sistem distribusi air bersih ke bawah

(sumber: Endy Marlina, diolah 2015)

Page 42: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.42

2) Air limbah

Air limbah adalah air bekas buangan yang tercampur kotoran. Air ini tidak boleh

dibuang langsung ke lingkungan, tetapi harus melalui proses di dalam bak

penampungan. Pada bangunan skala besar (banyak penghuni) penampungan air

limbah menggunakan bak pengolahan limbah (sewage treatment). Adapun

tempatnya disebut dengan Sewage Treatment Plant (STP). Limbah terkumpul

diolah secara mekanis, diaduk dan diberi udara agar bakteri pengurai dapat hidup

dengan baik. Hasil pengolahan limbah dapat digunakan untuk menyiram tanaman

atau masuk meresap ketanah. Sewage treatment dapat diletakkan di luar atau di

dalam bangunan pada bagian lantai terbawah yang letaknya lebih rendah dari toilet,

dan orang harus bisa masuk untuk maintenance.

3) Air limbah khusus

Air limbah khusus pada bangunan kantor sewa dan apartemen adalah air bekas

cucian kotoran restoran. Air limbah dari restoran banyak mengandung lemak,

treatment-nya berupa grease trap (penangkap lemak)

4) Air hujan

Air hujan yang jatuh langsung ke tanah sebaiknya dibuatkan resapan (hidropori)

agar air dengan mudah meresap ke tanah. Air hujan yang jatuh di atap bangunan

tinggi (atap plat/dak) diatur alirannya ke lobang pembuangan yang kemudian

disalurkan ke bawah melalui pipa-pipa yang diletakkan di ruang shaft.

Utilitas air kotor, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu air kotor yang berasal dari

toilet, limbah pantry/foodcourt, dan dari air hujan.

1) Untuk air kotor dari toilet dibagi menjadi dua limbah, yaitu limbah cair dan limbah

padat. Keduanya ditampung di STP (sewage treatment plan) untuk diolah dan

diproses. Sisa air dari proses STP ini kemudian masuk meresap kedalam tanah.

2) Air limbah dari pantry dan foodcourt masuk kebak penangkap lemak lebih dahulu

sebelum masuk ke bak pengolah limbah, karena lemak mempunyai sifat cepat

menjadi kering dan keras.

3) Air hujan, melalui talang air dan plumbing/pipa-pipa, langusng dibuang ke riol

kota, setelah melalui bak kontrol resapan.

Page 43: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.43

Skema V 3: Jaringan air kotor.

(sumber: analisis pribadi, 2015)

Gambar V.21 : Bak pengolah limbah/ Sistem bawah tanah tempat pembuangan air kotor (STP)

Sumber: The Visual Dictionary With Definitions, QA International, 2007

Lubang hidropori Masuk ke tanah

Air hujan Bak kontrol

Limbah dapur Penangkap lemak Bak Pengolah

Limbah (STP)

Toilet Bak kontrol

Pipa Pembuangan air kotor

Tanki Bak pengendap tempat pengurai kotoran secara alami secara alami

Tanah penyaring

Tanah berisi pipa berlubang-

lubang tempat rembesan air ke

tanah

Kotak pembagi Alat yang menyebarkan secara merata air melalui jaringan saluran

Krikil Batu kecil yang menyerap partikel lebih kecil yang terdapat di air untuk mencegah menutupi lubang pipa juga menjaga lubang pipa

Pipa Berlubang Pipa berlubang-lubang tempat air mengaliruntuk disaring lewat kerikil kemudian ke tanah

Page 44: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.44

d. Konsep Sistem Penanggulangan Kebakaran

Menentukan sistem penanggulangan kebakaran pada bangunan yang dibagi

menjadi tiga yaitu pendeteksian, evakuasi, dan pemadaman.

1) Keselamatan pengguna bangunan

2) Kemudahan penggunaan alat pemadam kebakaran

3) Kecepatan evakuasi pada bangunan

4) Kejelasan sistem penanda dan letak alat pemadam

Beberapa langkah dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran

dalam bangunan, yaitu pendeteksian, evakuasi, dan pemadaman.

1) Pendeteksian menggunakan smoke/heat detector yang dihubungkan dengan

alarm/bell dan fire alarm junction box, kemudian ke main control fire alarm. Bila

terjadi kebakaran, heat/smoke detector akan mendeteksi asap dan panas yang secara

otomatis akan membunyikan alarm/bell. Kemudian menghidupkan pompa di GWR

ke sprinkler dan FDC (Fire House Cabinet) pada tiap lantai

2) Evakuasi

Evakuasi dilakukan ketika terjadi keadaan darurat pada bangunan, misalnya gempa

bumi, kebakaran, dan sebagainya. Dalam perencanaan arsitektur, beberapa hal

perlu dilakukan untuk sistem evakuasi bangunan sekaligus menunjang konsep

desain bangunan ialah:

a) Penggunaan bahan bangunan yang tidak mudah terbakar

b) Perawatan alat pemadam kebakaran secara teratur

c) Jalur evakuasi yang jelas sehingga tidak memicu keraguan bagi pengguna

d) Meletakkan alat pemadam kebakaran di setiap lantai

e) Menggunakan penanda audio dan visual ketika terjadi keadaan darurat, untuk

memudahkan pengguna difabel dalam membaca situasi.

f) Menggunakan penerangan darurat pada koridor, tangga darurat, dan pintu

keluar sebagai petunjuk pengguna keluar dari area bangunan.

g) Tangga darurat memiliki lebar minimal 1,25 meter dan lebar pintu darurat 90cm

3) Penanggulangan kebakaran dengan cara pemadaman, dengan menempatkan APAR

(Alat Pemadam Api Ringan) ditempat-tempat yang ditentukan, serta penempatan

hydrant di dalam dan luar bangunan. Penempatan hydrant di dalam bangunan

Page 45: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.45

diletakkan dekat/bersamaan dengan alarm kebakaran, sedangkan peletakkan

hydrant di luar bangunan harus dapat dengan mudah dijangkau oleh mobil

4) pemadam kebakaran.

Pendeteksian E v a k u a s i Pemadaman

Skema V.4 : Skema pendeteksi kebakaran di dalam bangunan .

(sumber: analisis pribadi, 2015)

e. Konsep Sistem Pengkondisian Udara

Menentukan sistem pengendalian udara agar tercapai suhu yang optimal pada

bangunan terminal dan stasiun terintegrasi, dengan memperhatikan

1) Optimalisasi udara

2) Stabilitas suhu udara

3) Jenis kegiatan

4) Besaran ruangan

5) Kebutuhan laju udara

Pada bangunan Kantor Sewa dan Apartemen sistem pengkondisian udara banyak

menggunakan penghawaan buatan. Mengutamakan kenyamanan pengguna di dalam bangunan

Jenis penghawaan Kelebihan Kekurangan

AC Sentral Jangkauan pelayanan besar

Udara segar terdistribusi secara merata ke

dalam beberapa zona yang terkontrol oleh

satu pusat

Apabila beban kalor

besar, AHU harus

berkapasitas besar

pula.

Jika pusat mati,

keseluruhan jangkauan

pelayanan akan mati

pula

Pompa GWR

Sprinkle dan FDC

Smoke/Heat detector

Alarm/bell dan

fire alarm junction box

Main Kontrol Fire Alarm

Page 46: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.46

AC Split Kondisi penghawaan antar tiap ruang tidak

saling bergantung

Jangkauan pelayanan

kecil

Exhaust Fan Membantu pembuangan dan pergantian udara kotor

Hanya digunakan pada ruang-ruang yang memiliki beban kalor besar

Tabel V.15 : Spesifikasi penghawaan buatan.

(sumber: Utilitas Bangunan, Ir. Hartono Poerbo, M.Arch, 2012)

f. Konsep Penangkal Petir

Menentukan sistem penangkal petir yang tepat saat kondisi cuaca buruk untuk

melindungi dan meredam hantaran petir yang mengenai bangunan dalam jangkauan

wilayah yang luas. Untuk bangunan kantor sewa dan apartemen diperhatikan segi

kepraktisan dan ekonomis.

Besarnya kebutuhan bangunan akan instalasi penangkal petir, ditentukan oleh

besarnya kemungkinan kerusakan serta bahaya yang ditimbulkan akibat petir.

Beberapa macam penangkal petir:

1) Sistem Konvensional (Sistem Franklin)

Bahan runcing dari bahan copper spit, dipasang pada bangunan, dan dihubungkan

dengan tembaga menuju elektroda di dalam tanah. Dibuat bak kontrol dalam tanah

untuk memudahkan pemeriksaan dan pengetesan. Sistem ini praktis, murah, namun

jangkauannya terbatas.

2) Sistem Sangkar (Sistem Faraday)

Hampir sama seperti sistem Franklin tetapi dibuat memanjang, sehingga

jangkauannya luas. Biayanya sedikit mahal dan dalam segi estetika cukup

mengganggu.

3) Sistem Radioaktif/Semi Radioaktif (Sistem Thomas)

Sistem ini digunakan untuk bangunan tinggi dan besar. Pemasangannya tidak

terlalu tinggi karena sistem payung digunakan untuk melindungi. Dalam satu

Page 47: A. KONSEP SITE DAN TATA MASA BANGUNAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V.47

bangunan cukup menggunakan satu tempat penangkal petir.

Dari ketiga macam penangkal petir untuk bangunan kantor sewa dan apartemen

menggunakan sistem penangkal petir Radioaktif karena memiliki jangkauan luas

untuk melindungi bangunan dari hantaran petir.

Gambar V. 22 : Dari kiri ke kanan, Sistem Konvensional, Sistem Sangkar/Faraday,

Sistem Radioaktif

(Sumber : www.google.co.id, 2015)