a. jenis penelitianeprints.umm.ac.id/40392/4/bab iii.pdf · 2018-11-19 · a) apabila data (yang...
TRANSCRIPT
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya sangat sistematis, terencana dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk
mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi, atau kejadian diman kita tertarik untuk mempelajarinya atau
menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003). Populasi yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah viewers video demo dan review The Body Shop New
Hair Care Fuji Green Tea pada akun Youtube Abel Cantika.
2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,
2003). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
Sampel dalam penelitian ukurannya layak untuk penelitian adalah 30 sampai 500
responden (Sugiyono, 2012). Jumlah sampel minimum untuk penelitian deskriptif
29
adalah sebanyak 100 responden (Widayat, 2004). Jadi dalam penelitian ini jumlah
yang akan dipakai adalah 100 responden, karena masih dalam range 30-500.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel di mana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaaian
terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikaan dengan
maaksud penelitian (Kuncoro,2003). Adapun beberapa pertimbangan dalam
penelitian ini adalah:
a. Viewers pada vlog demo dan review The Body Shop New Hair Care
Fuji Green Tea di akun Youtube milik Abel Cantika.
b. Berjenis kelamin perempuan.
c. Berusia 17 - <31 tahun.
C. Jenis Dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer
Data primer adalah pemberi informasi yang pertama. Data primer biasanya
diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengupulan
data original (Kuncoro, 2003). Dalam hal ini data penelitian diperoleh secara
langsung dengan membagi kuesioner atau daftar pertanyaan kepada konsumen.
30
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain
(Kuncoro, 2003). Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari literature,
situs internet, dan artikel.
D. Definisi Operasional dan Indikator Variabel
Variabel merupakan suatu obyek yang menjadi titik perhatian dari suatu
penelitian. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel
penelitian menjadi konsep, dimensi, indikator dan ukuran yang diarahkan untuk
memperoleh nilai variabel lainnya. Disamping itu, tujuannya adalah untuk
memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian
ini. Definisi operasional dan indikator variabel dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Celebrity endorser
Celebrity endorser adalah individu yang dikenal oleh publik karena
prestasinya dibidang tertentu yang digunakan dalam menyampaikan pesan
iklan agar dapat menarik perhatian dan memengaruhi konsumen sasaran.
Ada dua variabel yang mempengaruhi efektivitas endorser, yaitu:
a. Kredibilitas
Merupakan suatu rasa kepercayaan yang ada di dalam diri seorang
endorser yang dianggap ahli atau memiliiki pengetahuan dan
pengalaman terhadap produk tertentu sehingga dapat mempengaruhi
31
dan meyakinkan penonton mengenai produk yang dipromosikannya.
Indikator kredibilitas beauty vlogger sebagai celebrity endorser yakni:
1) Objektif dalam mempresentasikan produk yang di iklankannya.
2) Kepercayaan kepada beauty vlogger.
3) Pengetahuannya terhadap produk.
4) Keahlian menyampaikan pesan kepada konsumen.
5) Pengalaman yang terkait dengan produk atau merek
b. Daya Tarik
Merupakan kemampuan endorser dalam menarik perhatian
penonton baik secara tampilan fisik, dihormati untuk alasan lain selain
daya tarik fisik atau dianggap mirip dengan karakteristik maupun
keadaan penonton. Indikator daya tarik beauty vlogger yakni:
1) Beauty vlogger dapat membuat penonton tertarik hanya dengan
penampilan fisik yang dimilikinya.
2) Beauty vlogger dapat membuat penonton tertarik melalui kharisma
yang dipancarkannya.
3) Beauty vlogger dapat membuat penonton tertarik melalui caranya
berkomunikasi.
4) Beauty vlogger memiliki kesamaan permasalahan kulit dengan
penonton.
32
2. Minat Beli
Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk tertentu serta
berapa banyak produk yang akan dibelinya. Indikator minat beli sebagai
berikut:
1) Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk.
2) Mempertimbangkan untuk membeli.
3) Tertarik untuk membeli.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui
kuesioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2011). Kuesioner diberikan kepada responden yang
memilki kriteria seperti yang sudah ditentukan oleh peneliti.
F. Teknik Pengukuran Data
Teknik pengukuran data yang digunakan oleh penellti dalam memberikan
jawaban pada setiap item jawaban adalah dengan menggunakan skala likert. Skala
Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai
perilaku, objek, orang atau kejadian (Kuncoro, 2003). Skala likert paling banyak
digunakan dalam riset berupa survey. Dengan skala likert ini diharapkan dapat
33
memudahkan peneliti dalam penyusunan daftar pertanyaan atau pernyataan
kuesioner dengan terstruktur. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1
Skala Likert
Kategori Bobot Nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Responden harus memilih salah satu dari alternatif jawaban yang telah
tersedia dari masing-masing item pertanyaan yang diajukan. Seluruh bobot nilai
akan dijumlahkan menjadi nilai total. Dimana hasil dari seluruh nilai total yang
terbesar akan menunjukkn nilai pengaruh yang positif terhadap variabel dependen
yang diuji, yaitu minat beli konsumen.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Ada dua syarat penting yang berlaku pada kuesioner, yaitu keharusan sebuah
angket untuk validitas dan reliabilitas. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila
ia mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat.
34
1. Uji Validitas
Validitas menujukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai
sasarannya. Suatu skala pengukuran dikatakan valid bila ia melakukan apa
yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.
Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti
karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan
(Kuncoro, 2003).
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item
tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Uji validitas instrument dapat
menggunakan rumus korelasi. Rumus korelasi berdasarkan Pearson
Product Moment menurut Sugiyono (2011) adalah sebagai berikut:
𝑟 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋.∑ 𝑌)
√𝑛 ∑ 𝑋1 2 −(∑ 𝑋1)2√𝑛 ∑ 𝑌1
2 −(∑ 𝑌1)2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel X
∑Y = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y
n = Jumlah sampel
35
Adapun cara pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah
sebagai berikut:
a) Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka item-item pertanyaan dari kuesioner
adalah valid,
b) Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka item-item pertanyaan dari kuesioner
adalah tidak valid.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Kredibilitas (X1)
Kredibilitas 1 0.535 0.195 Valid
Kredibilitas 2 0.559 0.195 Valid
Kredibilitas 3 0.612 0.195 Valid
Kredibilitas 4 0.746 0.195 Valid
Kredibilitas 5 0.731 0.195 Valid
Daya Tarik (X2)
Daya Tarik 1 0.687 0.195 Valid
Daya Tarik 2 0.765 0.195 Valid
Daya Tarik 3 0.779 0.195 Valid
Daya Tarik 4 0.536 0.195 Valid
Minat beli (Y)
Minat beli 1 0.740 0.195 Valid
Minat beli 2 0.816 0.195 Valid
Minat beli 3 0.794 0.195 Valid
Sumber data: output SPSS yang diolah, 2018
36
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel (0,195) dan bernilai positif. Dengan
demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu
skor (skala pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang
ertama memusatkan perhaatian pada masalah konsistensi, sedang yang
kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan (Kuncoro, 2003). Uji
reliabilitas dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Alpha
Cronbach ( α ) dengan rumus sebagai berikut:
𝛼 =𝑘
𝑘 − 1 [1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎2]
Keterangan:
𝛼 = Koefisien reliabiitas
k = jumlah butir pertanyaan
∑ 𝜎𝑖2 = Varians butir pertanyaan
𝜎2 = Varians skor tes
37
Adapun kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka instrumen dapat dikatakan
reliabel.
b) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka instrumen dapat dikatakan
tidak reliabel.
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach Alpha Kriteria Keterangan kredibilitas (X1) 0.642 0.60 Reliabel
daya Tarik (X2) 0.613 0.60 Reliabel
minat Beli (Y) 0.686 0.60 Reliabel
Sumber data: output SPSS yang diolah, 2018
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian semua variabel (kredibilitas,
daya tarik, dan minat beli) dapat dikatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara kredibilitas dan daya tarik endorser terhadap minat beli
konsumen dengan penyelesaian menggunakan aplikasi software SPSS. Dalam
penelitian ini analisis regresi berganda digunakan untuk mengidentifikasikan
pengaruh dari masing-masing faktor yaitu kredibilitas dan daya tarik beauty
vlogger sebagai celebrity endorser terhadap minat beli konsumen. Rumus yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
38
Y = a+𝑏1𝑋1 +𝑏2𝑋2 + 𝑒
Keterangan :
Y = Minat beli konsumen
a = Konstanta
𝑋1 = Kredibilitas celebrity endorser
𝑋2 = Daya Tarik celebrity endorser
𝑏1𝑏2 = Koefisien Regresi
e = Standard Erorr
I. Uji Asumsi Klasik
Ada beberapa pengujian yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk
menguji apakah model yang dipergunakan tersebut mewakili atau mendekati
kenyataan yang ada. Uji asumsi klasik merupakan salah satu pengujian prasyarat
pada regresi linear berganda. Berikut ini merupakan uji asumsi klasik yang akan
dilakukan dalam penelitian ini:
1. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai
VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat
disimpulkan data bebas dari gejala multikolinieritas.
39
2. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi data
yang normal. Dalam melakukan penelitian, data harus mendekati distribusi
normal. Distribusi normal akan menentukan garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Kriteria pengambilan keputusan analisis normal probability plots adalah
sebagai berikut:
a) Apabila data (yang dapat dilihat dari titik-titik pada grafik) menyebar dan
mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data mengikuti
pola distribusi normal.
b) Apabila data (yang dapat dilihat dari titik-titik pada grafik) menyebar dan
cenderung menjauh dari garis diagonal serta tidak mengikuti agar garis
diagonal, maka dapat disimpulkan data tidak menunjukkan pola distribusi
normal.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Uji Heteroskesdasitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual (kesalahan pengganggu) suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dan residual satu pengamatan ke
40
pengamatan lain maka disebut Homoskedastisitas, dan jika varians berbeda maka
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).
J. Uji Hipotesis
1. Uji Pengaruh Simultan (F)
Menurut Ghozali (2013), uji F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai
pengaruuh secara simultan terhadap variabel dependen. Untuk menguji
apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan significant level
0,05 (α = 5%). Maka cara yang dilakukan adalah:
a). Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen.
b). Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara
simultan tidak mempengaruhi variabel dependen.
2. Uji pengaruh Parsial (T)
Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk menguji
apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan
41
terhadap variabel terikat secara parsial dengan significant level 0,05 (α =
5%). Maka cara yang dilakukan adalah:
a). Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independen secara parsial
mempengaruhi variabel dependen.
b). Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independen secara parsial
tidak mempengaruhi variabel dependen.
K. Analisis Koefisien Determinasi (𝑹𝟐)
Koefisien determinasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (𝑅2) yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
L. Uji Variabel yang berkontribusi terbesar
Dalam penelitian ini cara untuk menentukan variabel bebas yang
berkontribusi terbesar terhadap variabel terikat adalah dengan menggunakan
Standarized Coefficients Beta pada tingkat kepercayaan 95% atau taraf
signifikan adalah 5% dengan kriteria penilaian, dimisalkan nilai koefisien beta
krediblitas (𝑋1) ≤ nilai koefisien daya tarik (𝑋2), maka dapat dikatakan bahwa
42
variabel daya tarik beauty vlogger sebagai celebrity endorser adalah variabel
yang berkontribusi besar terhadap variabel minat beli.