a. guardian angel
TRANSCRIPT
GUARDIAN ANGEL
Masih teringat jelas dalam ingatanku masa-masa MOS itu. Masa dimana
untuk pertama kalinya kita bertemu. Masa dimana seluruh temanku
membicarakanmu sebagai kakak kelas yang judes. Dan saat itu pulalah aku mulai
penasaran akan sosokmu. Aku mencoba mencari tahu tentang dirimu, namun tak
ku sangka hal itu membuat kita menjadi seorang sahabat.
Di balik kata persahabatan itu pulalah diam-diam aku mulai menyukaimu.
Namun, ku mencoba untuk menampik semua rasa itu. Sakit, marah itulah yang ku
rasakan saat kamu menceritakan dia di depanku, saat kamu menunjukan rasa
sayangmu padanya yang jelas-jelas tak mungkin ia balas. Namun, aku mencoba
bertahan, berharap kamu akan tersadar akan hadirku.
Jenuhpun kurasakan, aku bosan mendengarkan ceritamu itu. Tanpa sengaja,
atau memang disengaja tiba-tiba aku menceritakan bahwa aku sedang jatuh cinta
kepada seseorang kepadamu, seseorang yang sebenarnya hanya fiktif belaka. Hal
itu kulakukan semata-mata hanya untuk membuatmu cemburu. Namun hal itu
seolah-olah menjadi bumerang bagi diriku sendiri. Kamu sangat penasaran
tentang orang fiktif itu, aku bingung, apa yang harus aku jawab?
Di tengah kebingunganku, aku bertemu dengannya di sebuah tempat parkir
di sekolahanku. Bruuuuk...
“Maaf kak ...” kataku.
Nama : Mahardika Lintangsari
Kelas : XII IPA 1
Nomor Absen : 20
Tak ada kata satupun yang keluar dari mulutnya, ia hanya tersenyum. “Sok
cool banget ni cowok” batinku. Dan saat melihat wajahnya, aku terperanjat. Aku
terkaget bukan karena parasnya yang jelek ataupun tampan, tetapi aku syok karena
ia mirip dengan tokoh fiktifku. Benar-benar mirip.
Keesokan harinya ku ceritakan kejadian kemarin kepadamu dan kamu
mengenalnya, ya dia ternyata teman sekelasmu, dia bernama kak Damar. Kamu
mencoba mencomblangkanku dengannya. Yaa meskipun sebenarnya aku tahu
usahamu akan sia-sia karena aku tidak pernah menyukainya. Aku hanya
menjadikannya alibi agar aku memiliki lebih banyak waktu bersamamu.
Sampai pada suatu pagi kamu memberikan nomor pin BlackBerry milik kak
Damar. Aku hanya menyimpan nomor pin itu saja tanpa mencoba mengechatnya.
Alhasil kamupun ngomel-ngomel saat tahu jika aku belum juga menghubunginya,
alasanmu sih karena kamu mendapatkan nomor pin itu tidak dengan mudah. Oke,
akhirnya pada suatu malam aku mencoba mengechatnya.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Kak Damar DA kn?
Bsk lat pram.a jm brp?
Sebenarnya BMku bisa dikatakan gaje dan sangat SKSD sih makanya wajar
jika dia tidak membalasnya, dan memang akupun tidak mengharapkannya, karena
tahu sendiri aku mencoba menghubunginya hanya agar kak Juno tidak mengomel-
ngomel lagi.
Hari sabtu malam saat aku sedang mengerjakan tugas fisika, yang sejak
masuk SMA ini menjadi pelajaran yang sulit bagiku, sebuah BBM datang.
o Maaf kmrn ga da pls
o Ada
o Ni syp?
Awal membacanya aku hanya bisa melongo. Aku bingung harus jawab apa
ke kak Damar, atau tidak perlu dijawab saja ya. Setelah dipikir-pikir di balas saja
kali ya karena tidak sopan sekali jika ada kakak kelas mengajak kita chatting
tetapi kita tidak membalasnya.
Oh gpp
Mksh
Ni Dika
o Dika sitapak sangga brp?
Sontak aku tertawa terbahak-bahak membacanya, karena sitapak adalah
nama ambalan laki-laki di pramuka SMAku.
Aq cwe kak masa sitapak?
o Wkwkwk
o Pantes kakak asing sama namamu
o Dika dpt pin kakak drmn?
Sebenernya aq blm pernah lo liat kakak
Kmrn aq kn bingung ada eskul apa g
Mw nanya tp gtw mst tanya syp
Dan kak Juno ngerekomendasiin kakak
o Km kenal juno?
Kenal lah di kan wali dari OSIS di klsku wkt MOS
Emg knp kak?
o Gpp cm nanya aja
o Ya udh liat aja bsk! Lo ktmu wkwk
Huuu
o Dika lg apa?
o Kok jm sgini blm tdr?
Lg ngerjain tgs fisika ni
Nglembuuurrrr...
o Haha emg yg ngajar syp dek?
Pk Chan ni kak
Mubeeeeeng
Dlu kk yg ngajar syp?
o Dlu yg ngajar mr.sujadi yg baek hti dan tdk smbonk
o Yg slalu ngasih nilai 10 dari 100 wkwkwk
Ahahaha
Masa si k?
o Nah ntu mslh’a
o Rms blk-blk, hsl akhir slh ttp slh
o G ksh nlai
o Djmin stres deh..,
o Wkwk
o Pa lgi dlu ngajr pke mic..,
o Smpe sluruh klaz ngumpetin mic’a
o Truz dia bwa ndiri..
o Wkwkwkwk
Ahahaha
Masa mpe sgtu.a k?
Hmm... tp aq tkt ni, tkt g bs msk ipa
Cz aq g mudeng diajar pk chan
o Ntu tragedy taun’a kakak...
o Km utng yg ngajr bkn dia
o Pst msk ipa
o Klo rajin
o Tgs’a dah slsai?
Udh ni
Oh y q tdr dl ya kak?
Udh jm 24.00
Udh ngantuk hehe
o OK
Gila ya, aku pikir dia orangnya sombong, sok cool, cuek bebek, ternyata
tidak sama sekali. Dia mau loh menemaniku membuat tugas sampai larut malam
begini.
Sejak saat itu kami semakin dekat. Hampir setiap sabtu malam kami
menghabiskan waktu kami untuk berchatting ria baik di BlackBerry Massanger,
Facebook, maupun Yahoo Massanger. Setiap minggu selalu ada aja yang menjadi
bahan perbincangan. Misalnya tentang keluarganya contoh kilasnya seperti alamat
rumahnya, tentang perjalanan hidupnya dari bisa jalan sampai sekarang, tentang
papa dan mamanya yang tinggal di Jakarta, tentang eyangnya, tentang adiknya
yang bernama Kiki. Selain tentang keluarga kami juga pernah memperbincangkan
hobbynya dalam bermain game, berolah raga terutama basket, dan hobbynya
membaca buku Sherlock Holmes. Dan yang paling seru adalah
memperbincangkan aktivitasnya di ekstrakulikuler basket. Berkali-kali dia
mengajakku menonton pertandingan basketnya, namun berkali-kali pula aku
menolaknya, karena orang tuaku tidak pernah mengijinkan aku pulang terlalu
sore. Tetapi, meskipun tidak menemaninya aku tetap memberikan dukungan dan
semangat untuknya.
Kami memang terlihat begitu dekat di dunia maya, tetapi tidak dalam
kehidupan nyata. Jika bertemu jangankan mengobrol, tegur sapa saja terasa sulit
bagi kami, karena kecanggungan kami meluluh lantahkan kePDan kami. Satu
kejadian yang masih aku ingat sampai sekarang adalah saat suatu pagi aku
berangkat ke sekolah, aku melewati ruang kelasnya, dan ku dapati dia sedang
memperhatikanku, namun untuk menyembunyikannya dariku dia menutupinya
dengan berpura-pura membaca tanggalan, dan sayangnya tanggalannya terbalik.
***
Pagi ini tidak secerah biasanya, awan mendung menutupi indahnya pagi ini.
Pelajaran pertama hari ini adalah olah raga, hari ini adalah penilaian lari. Sebelum
guru masuk seperti biasa kami memulai pagi ini dengan olah raga mulut. Hampir
semua teman-temanku sedang asyik menceritakan acara outbound yang diadakan
OSIS kemarin. Aku hanya menjadi pendengar setia mereka, karena aku memang
tidak mengikuti acara itu.
Tiba-tiba Tari menarik tanganku menjauh dari keramaian teman-temanku.
“Heh, kenapa kamu kemarin ga ikut si?”
“Iya ni aku ga di bolehin sama ortu”
“Padahal kan kak Juno ikut sih”
“Trus hubungannya denganku apa?”
“Aku tahu ko semuanya, kamu suka kan sama kak Juno”
“Kok kamu tahu? Tahu dari mana?”
“Ada deeh... Eh kemarin kak Juno nembak Luna tahu pas outbound, Luna
udah cerita belum sama kamu?”
“Apa?” kataku kaget
“Kamu belum tahu Dik? Bukanya Luna sahabat kamu kan? Dan kalian
berjanji buat selalu saling terbuka?”
“Belum, mungkin dia ga enak sama aku” kataku sok tegar.
Bagaikan terkena sambaran petir saat aku mendengar berita itu. Ingin
rasanya aku menangis, aku merasa kecewa kepada sahabatku, sahabat satu-
satunya yang mengetahui tentang rasa sukaku kepada kak Juno.
Penilaian laripun dimulai. Satu putaran, dua putaran, dan saat putaran ke
tiga aku tak mampu lagi membawa tubuh ini untuk terus berlari. Akupun tak
sadarkan diri.
Setelah sadar moedku berubah menjadi jelek. Semua orang disekitarku
terkena imbas dari rasa badmoedku itu. Aku menyadari sikapku ini salah mereka
tidak mengetahui apapun, mereka tidak salah tapi kenapa mereka yang menjadi
korban? Akupun memutuskan untuk menyendiri di kamar dan mendengarkan lagu
dari band Peterpan kesukaanku.
Aku lebih banyak melamun di tengah penyendirianku. Tiba-tiba bunyi ting
tong membuyarkan lamunanku. Ternyata sebuah DM dari kak Damar.
o Hey..
o Tadi aku lihat kamu pingsan?
o Knp?
Entahlah secara mendadak aku percaya kepadanya. Aku menceritakan
semua hal yang terjadi hari ini. Dia memberi berbagai wejangan yang cukup
menguatkan hatiku. Selain wejangan dia juga memberiku berbagai macam
banyolannya dari mulai cangcimen sampi tentang trik sulap dari pak Tarno.
Caranya menghiburku cukup ampuh mengusir kesedihanku. Akupun kembali
tersenyum karenanya. Dan sejak itu aku menamai dia sebagai Guardian Angel di
hatiku.
***
Sosok kak Juno mulai tergantikan dengan hadirnya kak Damar itulah yang
ku rasakan. Terlebih lagi saat kak Damar bercerita bahwa orang tuanya mengajak
dirinya pindah ke Jakarta pada akhir semester ini. Meski baru sebuah wacana,
namun hal itu membuatku merasa sangat takut kehilangan kak Damar.
Tibalah saat pengambilan rapor, alhamdulillah aku dapat masuk ke jurusan
IPA, seharusnya aku bahagia, namun entah mengapa aku merasa takut, dan sedih.
Bolak-balik ku buka BlackBerryku berharap ada BBM dari kak Damar. Namun tak
kunjung datang.
Akupun memberanikan diri untuk mengirimkan BBM terlebih dahulu.
Asyiikkk
Masuk IPAaaa
o Tuh kan apa kakak blg
o Km bisa kn?
Kak Damar g jd pindah kn?
o Emmm...
o Kasih tahu ga yaa....
Hiii kak Damar kooo
Seriusan ni
o Hahaha
o Besok ketemu yk
o Ga lucu kn udah lama BBMan tp gk pernah ketemu
Oke dimana?
o Di lapangan basket sekolah y?
***
Pagi-pagi sekali aku sudah disibukkan dengan acara memilih baju untuk
pertemuanku yang pertama dengan kak Damar, sambil sesekali tersenyum melihat
kado yang telah aku persiapkan khusus untuk kak Damar karena hari ini juga
merupakan hari ulang tahun kak Damar yang ke-17.
Pukul 08.00 aku sudah sampai di tempat yang telah dijanjikan. Satu jam,
dua jam, tiga jam, empat jam dia tak knjung datang. Aku terkejut saat melihat kak
Bayu, sahabat kak Damarlah yang datang menghampiriku.
“Yang sabar ya Dika”
“Sabar?Sabar kenapa?trus kak Damar mana?kok kakak sendirian”
“Kak Damaaarrr....”
“Kak Damar kenapa kak... kenapa?”
“Kak Damar meninggal”
“Meninggal? Kakak jangan bercanda deh tadi masih BBMan ko”
“Iya waktu dia lagi dalam perjalanan ke sini untuk menemuimu dia
mengalami kecelakaan, dan polisi menemukan ini”
Sebuah kotak musik dan sepucuk surat ku dapatkan. Surat itu berisi tentang
perasaan kak Damar kepadaku, perasaan sayang yang belum sempat ia ucapkan
kepadaku. Akupun tak kuasa menahan air mata ini, aku menangis di depan nisan
kak Damar, Guardian Angelku.
SELESAI