a. gambaran umum kota surakarta - abstrak.uns.ac.id · ketiga wilayah kecamatan laweyan yang...

20
21 BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM A. Gambaran Umum Kota Surakarta Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Propinsi Jawa Tengah, terletak di tengah kota/kabupaten di Karesidenan Surakarta. Letak Geografisnya antara 110 o 111 o Bujur Timur dan 7,6 o 8 o C Lintang Selatan. Wilayah Kota Surakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian ±92 m dari permukaan laut yang berarti lebih rendah atau hampir sama dengan Bengawan Solo. 1 Batasan wilayah Kota Surakara: a. Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar b. Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo d. Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar Suhu udara di Kota Surakarta antara 21,2 o C sampai dengan 32,2 o C. Sedangkan kelembaban udara 73%, rata-rata tekanan udara 1008,3 mbs, kecepatan angin 5 Knot, dan arah angin 180 o . Tanah di Solo sebagian besar terdiri dari tanah liat dengan pasir (regosol kelabu), banyak terdapat tanah padas dan 1 Badan Pusat Statistik (BPS),. Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 1986. Hlm 1.

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

21

BAB II

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM

A. Gambaran Umum Kota Surakarta

Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Propinsi Jawa Tengah,

terletak di tengah kota/kabupaten di Karesidenan Surakarta. Letak Geografisnya

antara 110o – 111

o Bujur Timur dan 7,6

o – 8

oC Lintang Selatan. Wilayah Kota

Surakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian ±92 m dari permukaan

laut yang berarti lebih rendah atau hampir sama dengan Bengawan Solo.1

Batasan wilayah Kota Surakara:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar

b. Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

d. Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar

Suhu udara di Kota Surakarta antara 21,2oC sampai dengan 32,2

oC.

Sedangkan kelembaban udara 73%, rata-rata tekanan udara 1008,3 mbs,

kecepatan angin 5 Knot, dan arah angin 180o. Tanah di Solo sebagian besar terdiri

dari tanah liat dengan pasir (regosol kelabu), banyak terdapat tanah padas dan

1 Badan Pusat Statistik (BPS),. Kota Surakarta Dalam Angka Tahun 1986.

Hlm 1.

Page 2: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

22

ditengah-tengah sebelah Timur terdiri dari endapan lumpur terutama di daerah

Kraton dan daerah Kedunglumbu karena dahulu merupakan daerah rawa.2

Bentang alam daerah Surakarta dan sekitarnya berupa perbukitan,

pedataran, dan lereng kerucut gunung api. Daerah perbukitan terletak di selatan

Surakarta yang dibentuk oleh batuan sedimen Miosen – Pliosen, lereng kerucut

gunung api di sebelah barat dan timur Surakarta, dan pedataran terletak di

Surakarta dan daerah di utaranya. Uraian satuan morfologi di daerah ini adalah :

Satuan Padataran, tersebar di sekitar Surakarta, Klaten, Sukoharjo, sekitar

Wonogiri, dengan ketinggian 50 – 100 m. Satuan Pedataran dibentuk oleh dataran

aluvial sungai, berelief halus, kemiringan antara 0 – 5%, sungai sejajar agak

berkelok, dengan tebing sungai tidak terjal.

a. Kependudukan

Pertumbuhan penduduk merupakan angka yang menggambarkan

penambahan penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun

migrasi penduduk. Angka pertumbuhan penduduk dapat digunakan untuk

memperkirakan jumlah dan struktur penduduk beberapa tahun ke depan. Apabila

yang dihitung hanya berjarak satu tahun maka disebut dengan angka pertambahan

penduduk. Angka pertambahan penduduk Kota Surakarta dapat dilihat diagram

dibawah ini.

2 Ibid.

Page 3: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

23

235.794 239.655 244.490 245.699 249.581

253.229 257.666 258.892

485.375 492.884 502.156 509.591

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

1983 1984 1985 1986

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

Tabel. 1

Penduduk Kodya Surakarta Tahun 1983-1986

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta tahun 1986.

Berdasarkan diagram tersebut jumlah penduduk di Kota Surakarta dari

tahun 1983 sampai dengan tahun 1986 tidak mengalami ledakan penduduk atau

masih tergolong stabil. Sehingga angka kelahiran dan kematian yang terjadi di

Kota Surakarta tidak berubah secara besar-besaran. Laju pertumbuhan penduduk

di Kota Surakarta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan

masyarakatnya karena jika jumlah pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat

berpengaruh terhadap permasalahan lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.

Page 4: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

24

Pertumbuhan menjadi perhatian dari pemerintahan, karena pertumbuhan

penduduk berhubungan dengan banyak aspek.3

Tabel. 2

Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kota Surakarta berdasarkan

desa/kelurahan dalam tiap Kecamatan tahun 1986

Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga

Laweyan 19.880

Serengan 13.520

Pasar Kliwon 16.108

Jebres 28.208

Banjarsari 33.582

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta tahun 1986.

Dari tabel diatas dapat diurutkan Jumlah penduduk dari yang terbesar ke

yang paling sedikit di Kota Surakarta tahun 1986. Pertama berada di Kecamatan

Banjarsari dengan jumlah Kepala Keluarga 33.582 KK. Kedua Kecamatan Jebres

dengan jumlah Kepala Keluarga 28.582. Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan

yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun

1986 memiliki total jumlah Kepala Keluarga 19.880 KK. Keempat Kecamatan

Pasar Kliwon yang memiliki jumlah Kepala Keluarga 16.108 KK. Sedangkan

3 Anang Setyo Wibowo, 2015, “Peran Pondok Pesantren Mamba’ul

Hikmah di Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Tahun 1994-2012”, Skripsi

FIB UNS, Surakarta. Hlm 21-22.

Page 5: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

25

jumlah Kepala Keluarga yang paling sedikit adalah Kecamatan Serengan dengan

total jumlah Kepala Keluarga 13.520 KK.

b. Agama dan Kepercayaan

Sistem budaya agama yang dianut orang Jawa termasuk wilayah Kota

Surakarta terdapat berbagai keyakinan, konsep, pandangan dan nilai. Seperti yakin

akan adanya Allah, yakin bahwa nabi Mohammad adalah pesuruh Allah, yakin

adanya nabi-nabi lain, yakin akan adanya tokoh-tokoh Islam yang keramat, yakin

adanya konsep kosmogoni tertentu tentang penciptaan alam, yakin akan adanya

mahluk-mahluk halus penjelmaan nenek moyang yang sudah meninggal, yakin

akan adanya roh-roh halus dan kekuatan-kekuatan gaib alam semesta. Orang Jawa

kejawen juga menganggap Qur‟an sebagai sumber utama dari segala pengetahuan

yang ada.4

Penduduk kota Surakarta pada umumnya memeluk agama Islam (77,78%),

disusul kemudian pemeluk agama Kristen (14,37%) dan Katholik (7,50%).

Sedangkan Hindu, Budha dan Konghucu serta aliran kepercayaan sangat sedikit

(0,36%). Jika dikaitkan dengan wilayah kecamatan, maka agama Islam

mendominasi semua wilayah di Kota Surakarta.5 Tetapi yang mengetahui dan

menjalankan kewajiban sebagai umat Islam masih sedikit dan tokoh pemuka

agama juga sangat terbatas.

4 Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1983), Hlm

319. 5 http://dispendukcapil.surakarta.go.id. Diakses pada 18 Mei 2016 pukul

09.35.

Page 6: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

26

c. Sosial dan Budaya

Masyarakat di Surakarta pada umumnya masih sangat kuat

mempertahankan , hubungan kekeluargaan, kebersamaan dan hubungan antar

warga masih sangat erat. Mereka masih sering melakukan gotong royong, tolong

menolong dan saling membantu. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari

seperti dalam membuat rumah, memperbaiki jalan, memperbaiki sekolah-sekolah

dan dalam acara-acara pernikahan maupun acara kematian. Masyarakat menyadari

pentingnya kebersamaan dalam mewujudkan cita-cita dalam memajukan

pendidikan di Kota Solo. Sehingga terwujudlah sarana pendidikan yang ada di

Kota Surakarta tahun 1986, dalam tingkat TK terdapat 278 Sekolah, tingkat SD

terdapat 360 sekolah, tingkat SMPTP terdapat 99 sekolah.6

Dalam hal budaya, kehidupan masyarakat masih diwarnai bermacam-

macam tradisi kebudayaan yang merupakan akulturasi dari kepribadian

masyarakat Kraton.7

Budaya masyarakat di Surakarta lahir, tumbuh dan

berkembang dari kepribadian masyarakat Kraton Surakarta yang masih

memegang prinsip-prinsip budaya masyarakat tradisional. Ritual kejawen malam

satu suro atau kirab merupakan adat yang dilakukan Kraton Surakarta dan

dirayakan oleh masyarakat dari berbagai daerah. Malam satu suro merupakan

malam pergantian tahun hijriyah dalam kalender Islam. Dalam hal ini masyarakat

Jawa mulai mengenal penanggalan Jawa pada masa kerajaan Mataram

kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusuma. Dengan adanya penanggalan

6 Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta tahun 1986.

7 Wawancara Udin tanggal 21 Desember 2015.

Page 7: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

27

Jawa ini Sultan Agung berharap adanya persatuan rakyat tanpa membedakan

agama dan keyakinan yang dianut.8

B. Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesantren Ta’mirul Islam

Proses masuknya Islam ke Indonesia sudah dimulai pada abad XIII

melalui perdagangan di Nusantara yang berkembang dengan pesat. Kota

pelabuhan atau perdagangan sebagai sistem masyarakat terbuka yang

mengharuskan sikap toleransi, dengan pesat menjadi pusat perubahan dan

pembaharuan. Awal penyebaran Islam, para pedagang Islam (baik dari Asia Barat

atau Asia Timur) dalam aktivitasnya sebagai pedagang sekaligus menyebarkan

Syiar Islam. Mereka membentuk satu komunitas muslim dari setiap daerah yang

mereka singgahi dan menjalin kontak kultural dengan masyarakat setempat. Dari

sinilah proses Islamisasi tumbuh dan berkembang dengan pesat dan lambat laun

Islam telah menjadi bagian yang begitu dalam menguasai kehidupan relegius

masyarakat Indonesia.9

Snouck Hurgronje pernah mengatakan, orang yang ingin menyelidiki

kehidupan keagamaan di salah satu pulau di Indonesia seperti Jawa, harus mulai

dengan mempelajari masjid.10

Agama Islam di Indonesia mempunyai corak

mesjid tersendiri, suatu corak yang sangat berbeda dengan corak mesjid di negara

8 http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/perayaan-satu-

suro-tradisi-malam-sakral-masyarakat-jawa. Diakses Pada 23 Mei 2016 pukul

11.06. 9 Bondan Dwi Atmojo, 2007, “Peran Pondok Pesantren Al-asy’ariyyah

Kalibeber Wonosobo dalam Pendidikan dan Dakwah Islam tahun 1962-1994”,

Skripsi FIB UNS, Surakarta. Hlm 33. 10

G.F. Pijper, Beberapa studi tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-

1950, (Jakarta: UI Press, 1984), Hlm 14-15.

Page 8: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

28

lain. Kemungkinan pulau Jawalah yang merupakan daerah tempat corak ini

tumbuh pertama kali, sehingga orang menyebut dengan mesjid corak Jawa. selain

sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai pusat kehidupan komunitas

muslim. Dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas

sosial kemasyarakatan.

Masjid Tegalsari merupakan salah satu masjid “swasta” yang berada di

Surakarta, Jawa Tengah. Disebut “swasta” karena sepenuhnya dibangun atas biaya

pribadi seorang hartawan yang dermawan lagi saleh bernama K.H. Ahmad

Shofawi. Ia adalah seorang saudagar batik di kota Solo (Surakarta). Sebelum

berdirinya masjid “swasta” ini, kota Surakarta telah memiliki empat buah masjid

yang dibangun dan dikelola oleh Keraton Surakarta. Oleh karenanya, keempat

masjid itu disebut Masjid Keraton yaitu: Masjid Agung Kepatihan, Masjid Agung

Kauman, Masjid Mangkunegaran, Masjid Jami Laweyan. Masing-masing terletak

di penjuru utara, timur, barat, dan selatan kota Solo.

Masjid Tegalsari terletak di Jalan Dr. Wahidin N0 36 Kampung Tegalsari,

Kecamatan Laweyan, Kodya Surakarta. masjid ini dibangun diatas tanah seluas

2000 meter persegi (40 x 50 m). Pembangunannya dimulai sejak tahun 1928

berhasil diselesaikan selama 19 bulan 10 hari, tepatnya akhir tahun 1929. Masjid

“swasta” tertua dan pertama di kota Surakarta itu menjadi pusat aktivitas

Pesantren Modem Ta‟mirul Islam. Arsitek yang merancang masjid yang berlantai

marmer itu adalah Prof. K.H. Raden Muhammad Adrian, menantu KH.

Ahmad Shofawi sendiri. Setelah bangunan masjid berdiri, Prof. KH. Raden

Muhammad Adrian yang juga menjadi salah seorang takmir (pengelola) Masjid

Page 9: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

29

Tegalsari saat itu segera menghubungi penguasa Keraton Surakarta untuk

mengajukan izin mendirikan shalat Jum‟at. Atas beberapa pertimbangan, antara

lain semakin banyaknya penduduk yang bermukim jauh dari masjid jami (masjid

keraton), akhirnya pihak keraton memberikan izin kepada takmir Masjid Tegalsari

untuk menyelenggarakan shalat Jumat.11

Sejak berdirinya masjid Tegalsari, para ulama di Tegalsari menginginkan

adanya sebuah Pondok Pesantren di sekitar kampung Tegalsari. Tahun 1968 mulai

dirintis dengan dibentuknya Yayasan Ta‟mirul Masjid Tegalsari. Yayasan ini

kemudian mendirikan SD Ta‟mirul Islam dan pada perkembangannya pada tahun

1979 mendirikan SMP Ta‟mirul Islam. Didirikannya dua lembaga tersebut dirasa

masih kurang karena belum adanya sebuah pondok. Maka pada tanggal 14 Juni

1986 Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam resmi berdiri atas prakarsa KH.

Naharussurur beserta istrinya HJ. Muttaqiyah, Ustad Halim dan Ustad Wazir

Tamami.

Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam ini berdiri atas tanah wakaf warisan dari

HJ. Muttaqiyah yang merupakan istri dari KH. Naharussurur. Dalam pendirian

sebuah pondok, KH. Naharussurur mempunyai konsep agar pondok pesantren

Ta‟mirul Islam bisa bertahan sepanjang masa dan keutuhan pondok tetap terjaga.

Akhirnya dibentuklah suatau badan wakaf pondok yang bertugas untuk menjaga

kelangsungan pondok. Pondok tidak diserahkan kepada keluarga secara mutlak

karena KH. Naharussurur sadar bahwa pondok ini adalah milik ummat, sehingga

11

http://duniamasjid.islamic-center.or.id/1089/masjid-jami-tegalsari-

surakarta/. Diakses tanggal 10 November 2016 pukul 01.13.

Page 10: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

30

yang mengelola juga harus ummat, bukan keluarga saja. Akhirnya pada tahun

2005 dibuatlah akta pendirian pondok untuk memisahkan dari harta kekayaan

pribadi dan pondok.12

Keberadaan Pondok ditengah-tengah kampung Tegalsari ini

disambut baik oleh masyarakat sekitar pondok maupun sekitar luas. Khususnya

bagi mereka yang ingin mempelajari dan menelaah ilmu-ilmu agama.

1. Sejarah Berdirinya Ponpes Ta’mirul Islam

Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam resmi berdiri pada tanggal 14 Juni 1986.

Terletak di Jalan KH Samanhudi 03 Laweyan diawali dengan kegiatan pesantren

kilat atau yang populer disebut pesantren syawal. Disebut Pesantren Syawwal

karena pada saat kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan jatuh pada bulan

syawwal. Kelebihan dari Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam ini merupakan non

golongan atau non partai, sehingga semua ummat dan golongan dapat masuk ke

pondok pesantren ini tanpa dikaitkan dengan unsur-unsur politik. Pendiri Pondok

Pesantren Ta‟mirul Islam diprakarsai oleh :

1. KH. Naharussurur (Pimpinan Pondok)

2. Hj. Muttaqiyah (Istri Bapak Pimpinan)

3. Ust. HM. Halim, SH (Putra Bapak Pimpinan)

4. Ust. M. Wazir Tamami, SH (Staf Pengajar)

12

Akta Pendirian Yayasan Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam tahun 2005.

Page 11: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

31

Gambar. 1

Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta

Sumber : Arsip Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam di Surakarta

Berdirinya Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam ini didorong dengan adanya

motivasi yang tujuannya untuk menambahkan kemajuan bagi pondok, baik dari

mulai berdiri sampai sekarang untuk menjadi pondok yang dicita-cita oleh

segenap kaum muslimin. Motivasi tersebut antara lain:

a. Menciptakan ulama bagi umat.

Surat Al Mulk ayat 5 yang berbunyi “Sesungguhnya kami telah

menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang itu sebagai alat-

alat pelempar syaitan, dan kami sediakan bagi mereka api yang

menyala-nyala”. (QS. Al Mulk : 5).

Page 12: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

32

Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Allah SWT

mneciptakan binatang-binatang sebagai perhiasan langit. Sekaligus

sebagai alat untuk melempari syaitan. Dengan perumpamaan yang

sama ulama adalah bintang-bintang di bumi. Karena sanggup

memberikan penerangan, menghiasi, menunjukan arah dan jalan serta

pelempar syaitan.

b. Adanya kelebihan Pondok Pesantren dari lembaga pendidikan lain

(non pondok) yaitu menggabungkan aspek batin dan aspek dhohir atau

bersifat batiniyah dan dhohiriyah.

c. Ingin mempersatukan dan mempererat hubungan antar ummat. Untuk

itu pondok pesantren Ta‟mirul Islam berkedudukan untuk semua

golongan ummat dan tidak dibawah satu golongan.13

Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam juga mempunyai motto yang harus

ditaati dan sebagai pedoman, Motto tersebut antara lain :

a. “Iso ngaji lan ora kalah karo sekolah negri”.

Dengan motto ini diharapkan santri dapat memperdalam ilmu-ilmu

yang bersifat ukhrowi (ilmu tentang akhirat) maupun duniawi. Melalui

aktivitas sehari-hari, mingguan maupun tahunan.

b. “Al quranu taajul ma’had”

Motto ini memiliki arti Al-Qur‟an adalah mahkota pondok.

Diharapkan dapat mendorong santri untuk menerapkan Al-Qur‟an

13

Buku Panduan Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Tahun pelajaran 2005-

2006.

Page 13: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

33

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga apa yang dilakukan santri

diharapkan sesuai dengan Al-Qur‟an.

c. “Al lughotul libaasul ma’had”

Bahasa adalah pakaian pondok. Dengan menggunakan bahasa Arab

dan Inggris sebagai pengantar dalam kegiatan pondok. Diharapkan

semua santri dapat mendalami dan disiplin ilmu.

Selain motto, Pondok Ta‟mirul Islam juga mempunyai Visi dan Misi

Pondok, yaitu:

VISI :

Mencetak Kader “Ulama” Amilin penerus Rosululloh SAW yang berbasis

sanad dan menjadi perekat umat sehingga tercipta generasi Robbi Rodiyya.

MISI :

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelajaran sekolah agar dapat bersaing,

melalui peningkatan sumber daya manusia.

2. Mengembangkan dan minat baik secara kuantitatif dan kualitatif.

3. Meningkatkan tali silaturrahim antar semua pihak, guna mewujudkan

sekolah sebagai wadah dan wahana pembinaan.

4. Memperkuat jaringan kerjasama dengan lembaga-lembaga resmi

pemerintah dan swadaya masyarakat.

Page 14: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

34

2. Susunan Kepengurusan

Sistem kepengurusan di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam pada tahun

1986 masih sangat sederhana. Pondok pesantren Ta‟mirul Islam merupakan

sebuah pondok yang berada dibawah Yayasan Ta‟mirul Islam. Sistem

kepengurusannya hanya terdiri dari pimpinan, sekertaris, bendahara dan bagian

pengajaran yang dipimpin oleh KH. Naharussurur dibantu dengan istrinya HJ.

Muttaqiyah dan putranya Ustad Halim beserta temannya Ustad Wazir Tamami.

3. Kegiatan Pondok Pesantren

Sebagai institusi pendidikan keagamaan, kehidupan sehari-hari di Pondok

Pesantren ini hampir sama kondisinya dengan pesantren pada umumnya. Dalam

Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam mengharuskan santrinya untuk menggunakan

bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai percakapan sehari-hari. Kegiatan di

Pondok pesantren Ta‟mirul Islam sarat dengan nilai keagamaan dan pendidikan,

tentu saja hal ini memerlukan sikap disiplin yang tinggi dari para santri mengingat

waktu istirahat yang terbatas. Secara garis besar aktivitas atau kegiatan santri

dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu: harian, mingguan, dan kegiatan tahunan.

Kegiatan di pondok pesantren Ta‟mirul Islam ini dilakukan dari tahun 1986

hingga tahun 2010. Untuk lebih jelasnya berikut jadwal kegiatan sehari-hari di

Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam.

Page 15: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

35

Tabel. 3

Kegiatan Sehari-hari Santri di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta

a. Kegiatan Harian

No Waktu Kegiatan

1. 03.30 – 05.15 Sholat Tahajjud, shubuh, Dzikir pagi

2. 05.15 – 05.35 Mufrodat

3. 05.35 – 06.55 MCK, Sarapan, Persiapan Masuk Sekolah

4. 06.55 – 12.00 Masuk Sekolah

5. 12.00 – 13.40 Sholat Dhuhur, makan, istirahat

6. 13.40 – 15.00 Masuk sekolah, baca Al-Qur‟an

7. 15.00 – 15.30 Sholat Ashar

8. 15.30 – 16.35 Olahraga, bebas

9. 16.35 – 17.15 Mandi sore, makan sore

10. 17.15 – 19.30 Masuk Masjid, Sholat Maghrib, dzikir, baca Al-Qur‟an

11. 19.30 – 21.30 Belajar

12. 21.30 – 21.40 Pengabsenan kamar

13. 21.40 – 22.30 Bebas

14. 22.30 – 03.30 Wajib tidur

Sumber: Buku Panduan tahun 2005-2006 Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam

Surakarta.

Dalam kegiatan harian di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam ini dimulai

dari pukul 03.30 WIB, para santri mulai bangun dari tidurnya, mengambil air

Page 16: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

36

wudlu kemudian mempersiapkan diri untuk sholat subuh berjamaah di masjid dan

berdzikir di pagi hari. Setelah itu para santri diberikan materi mufrodat

(vocabulary) yaitu pemberian kosa kata baru dalam bahasa Arab maupun Inggris

yang dilakukan bagian penggerak bahasa. Para santri harus memperhatikan

dengan baik karena kosa kata yang diberikan akan diujikan pada tiap-tiap akhir

semester. Kegiatan ini dilakukan seusai sholat subuh.

Setelah selesai pelajaran mufrodat, para santri bersiap-siap untuk sekolah

dan sarapan. Pada pukul 06.55 WIB para santri mulai meninggalkan asrama

masing-masing menuju sekolah karena pada pukul 07.00 WIB pelajaran di

sekolah dimulai tetapi sebelumnya para santri diwajibkan membaca Al-Qur‟an

terlebih dahulu, jarak dari pesantren kesekolah sangat dekat. Pukul 12.00 WIB

waktunya istirahat dan persiapan sholat Dhuhur. Kemudian masuk sekolah lagi

pada pukul 13.40 WIB dan pelajaran di sekolah berakhir pada pukul 15.00 WIB.

Setelah sholat Ashar para santri diberi kebebasan dalam kegiatan.

Selanjutnya pada pukul 17.15 – 19.30 WIB para santri makan sore dan

bersiap-siap untuk sholat berjamaah Maghrib di masjid, sambil menunggu adzan

maghrib mereka membaca Al-Qur‟an bersama. Setelah sholat berjamaah, mereka

kembali mempersiapkan diri untuk belajar materi di sekolah. Kemudian pada

pukul 22.30 WIB para santri tidur, tetapi sebelumnya terdapat pengecekan kamar

oleh staff pengasuhan santriwan maupun santriwati.

Page 17: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

37

b. Kegiatan Mingguan

Tabel. 4

Kegiatan Mingguan di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta

No Hari Waktu Jenis Kegiatan

1. Senin 05.15 – 05.30 Muhadatsah

2. Selasa 05.15 – 05.50 Olahraga Umum

3. Kamis 12.00 – 13.00

19.30 – 21.30

Muhadhoroh (Bahasa Arab)

Muhadhoroh (Bahasa Indonesia)

4. Jum‟at 05.15 – 05.40

05.40 – 07.30

07.30 – 09.30

Muhadatsah

Olahraga Umum

Bersih Lingkungan

5. Sabtu 19.30 – 21.00 Muhadhoroh (Bahasa Inggris)

6. Minggu 13.00 – 15.00

16.00 – 17.20

Pramuka

Bela Diri

7. Setiap Sore 16.00 – 17.30 Computer

Sumber: Buku Panduan tahun 2005-2006 Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam

Surakarta.

Dalam Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam terdapat kegiatan yang hanya

dilakukan satu, dua atau tiga kali dalam seminggu. Dari tabel diatas dapat dilihat

bahwa kegiatan muhadatsah dilakukan setiap hari senin pukul 05.15 WIB – 05.30

WIB dan hari Jum‟at pukul 05.15 WIB – 05.40 WIB. Muhadatsah/Conversation

adalah percakapan dengan topik tertentu baik bahasa Arab maupun bahasa

Page 18: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

38

Inggris. Pada kegiatan ini para santri dibimbing langsung dan diawasi oleh guru

dan bagian penggerak bahasa. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali seminggu dan

bertempat di halaman Pondok pada hari Jum‟at dan Senin pagi.

Karena di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam mewajibkan para santri untuk

menggunakan bahasa arab dan bahasa inggris sehingga materi peningkatan bahasa

sangat ditekankan. Bahasa Arab dan bahasa Inggris merupakan bahasa resmi di

Pondok pesantren Ta‟mirul Islam. Karena kedua bahasa tersebut merupakan

bahasa internasional, keduanya memiliki arti penting bagi peningkatan keilmuan

dan pengetahuan santri. Tujuan dari diadakan kegiatan peningkatan bahasa ini

untuk mengetahui ilmu-ilmu agama, seorang santri harus mengetahui IPTEK,

maka santri diharuskan menguasai bahasa Inggris dan Bahasa Arab.14

Pada hari Selasa pukul 05.15 WIB – 05.50 WIB dan hari Jum‟at pukul

05.40 WIB – 07.30 WIB merupakan kegiatan olahraga umum para santri.

Kegiatan ini berupa senam, mengingat hari Jum‟at merupakan hari libur sekolah

dalam Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam.Hari Jum‟at merupakan salah satu hari

besar bagi umat Islam. Setelah itu dilanjutkan dengan bersih lingkungan pada

pukul 07.30 WIB – 09.30 WIB.

Selanjutnya terdapat kegiatan Muhadhoroh, yaitu kegiatan latihan pidato

yang dilaksanakan tiga kali dalam seminggu. Adapun jadwalnya pada hari Kamis

pukul 12.00 WIB – 13.00 WIB menggunakan bahasa Arab, hari Kamis pukul

19.30 WIB – 21.30 WIB menggunakan bahasa Indonesia dan hari Sabtu pukul

14

Wawancara dengan Muhamad Yacob, tanggal 10 Juni 2016.

Page 19: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

39

19.30 WIB – 21.30 WIB menggunakan bahasa Inggris. Kegiatan bela diri

dilaksanakan pada hari minggu pukul 16.00 WIB – 17.20 WIB. Kemudian setiap

sore terdapat kegiatan computer yang dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB – 17.30

WIB.

c. Kegiatan Tahunan

Dalam Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam terdapat rangkaian kegiatan yang

dilakukan selama setahun, diantaranya :

1). Peningkatan Bahasa

Bahasa Arab dan bahasa Inggris merupakan bahasa resmi di Pondok

Pesantren Ta‟mirul Islam.. Keduanya memiliki arti penting bagi peningkatan

keilmuan dan pengetahuan santri. Untuk mengetahui ilmu-ilmu agama seorang

santri harus mengetahui IPTEK, maka santri harus menguasai bahasa Inggris.

Sebagai langkah awal, para santri harus meninggalkan bahasa daerah masing-

masing dan wajib berbahasa setelah tiga bulan. Setelah itu mereka didorong dan

diberi semangat serta kebenarian untuk berbicara dengan bahasa Arab dan bahasa

Inggris serta bercakap-cakap dengan temannya dengan modal pelajaran dikelas

dan bimbingan para pengurus.

2). Ibadah Qurban

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari raya Idul Adha. Terdapat motto yang

telah lama dikenal di Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam, yaitu “Bondo bahu pikir

lek perlu sak nyawane pisan”. Yang bermakna para santri harus memiliki jiwa

Page 20: A. Gambaran Umum Kota Surakarta - abstrak.uns.ac.id · Ketiga wilayah Kecamatan Laweyan yang merupakan wilayah Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Surakarta pada tahun 1986 memiliki

40

rela dan senang berkorban untuk kepentingan ummat. sehingga pada hari Qurban

para santri dilatih untuk praktik secara langsung dalam pemotongan hewan

Qurban dan membagikannya kepada para asatidz dan warga sekitar pondok.

3). Gerakan Menghafal Al-Qur‟an.

Setelah lancar membaca Al-Qur‟an dengan baik fashohah maupun

tajwidnya para santri diwajibkan menghafal Juz „Amma dengan benar-benar baik.

Kemudian santri yang telah duduk dikelas 3 KMI dianjurkan untuk menghafal Al-

Qur‟an minimal 1 Juz setiap tahunnya. Sehingga setelah lulus dari Pondok

Pesantren Ta‟mirul Islam setidaknya santri memiliki hafalan empat Juz. Dalam

pelaksanaan program tersebut dibimbing langsung oleh KH. Naharussurur dan Ibu

Muttaqiyah selaku Pimpinan Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam.

4). Khotaman Al-Qur‟an dan Kuliah Akhir Tahun

Merupakan acara penutup dari seluruh rangkaian kegiatan, baik program

pendidikan, pengajaran dan pengasuhan. Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk

rasa syukur kepada Allah SWT, atas terlaksananya semua kegiatan di Pondok

Pesantren Ta‟mirul Islam. Dalam kegiatan ini para santri yang lulus Bin-Nadhor

(membaca) dan Bil-Ghoib (menghafal) naik ke panggung untuk di khotami dan

disaksikan oleh seluruh warga pondok, masyarakat dan wali-wali santri. Setelah

khotaman selesai dilanjutkan dengan kuliah umum dan dilanjutkan yudisium para

santri.