a ciar annu al oper a tional plan 2015–16 a ciar

14
ACIAR 2015–16

Upload: hahanh

Post on 12-Jan-2017

225 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

Visi ACIARACIAR memiliki visi terciptanya dunia dengan tingkat kemiskinan yang semakin berkurang dan meningkatnya penghidupan orang banyak melalui pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan yang dihasilkan melalui penelitian kolaboratif internasional.

Misi ACIARMencapai sistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang dan Australia, melalui kemitraan penelitian pertanian internasional.

Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) merupakan bagian dari program bantuan luar negeri Pemerintah Australia dan melakukan kegiatannya untuk mencapai tujuan pemberian bantuan dari Australia dalam membantu masyarakat mengatasi kemiskinan.

Pusat Penelitian ini akan berpartisipasi di dalam pelaksanaan agenda diplomasi ekonomi Pemerintah dibawah empat tujuan utama dari perdagangan, pertumbuhan, investasi dan bisnis. Penelitian pertanian bekerjasama dengan mitra negara-negara berkembang akan secara langsung berkontribusi kedalam tujuan spesifik masing-masing negara yang memajukan keempat tujuan utama terkait. Pusat Penelitian ini akan terfokus pada penelitian dan usaha-usaha peningkatan kelembagaan di negara-negara berkembang di Asia dan di Pasifik, serta juga terlibat di dalam kerjasama yang bermanfaat di wilayah lain untuk mendukung tujuan utama kebijakan luar negeri Australia.

ACIAR memberikan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan, ketahanan pangan, lapangan kerja dan peluang usaha untuk industri skala kecil, dan membangun kapasitas kelembagaan dan manusia dalam ilmu pertanian di negara-negara berkembang. Melalui hasil-hasil ini ACIAR berkontribusi di seluruh tujuan utama dari program bantuan.

ACIAR bekerjasama dengan DFAT di area-area yang menguntungkan satu sama lain, dengan kedua organisasi berkontribusi ke dalam penekanan pendekatan pemerintah secara terpadu dari program bantuan.

ACIAR

GPO Box 1571 Canberra ACT 2601

Phone: +61 2 6217 0500 Internet: aciar.gov.au

Email: [email protected]

ACIAR A

NN

UA

L OPERATIO

NA

L PLAN

2015–16 ACIA

RACIAR 2015–16RENCANA OPERASIONAL TAHUNAN

Page 2: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

Informasi tentang hak cipta

©2015 Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)

Karya cipta ini dilindungi oleh hak cipta. Selain penggunaan sebagaimana diijinkan dalam Copyright Act 1968, bagian manapun dari karya cipta ini tidak diperkenankan direproduksi melalui proses apapun tanpa adanya persetujuan tertulis dari ACIAR, GPO Box 1571, Canberra ACT 2601, Australia, <[email protected]>

Rencana Operasional Tahunan ACIAR 2015–16

Juli 2015

ISSN 1832-1356

ISBN 978 1 925133 99 8 (PDF)

Distribusi

Laporan ini juga dapat dilihat di situs web ACIAR <aciar.gov.au> atau silakan hubungi ACIAR melalui surel <[email protected]>, telepon (+61 2 6217 0500) atau faks (+61 2 6217 0501) untuk memperoleh edisi cetak.

Apabila Anda memiliki pertanyaan tentang Rencana Operasional Tahunan ini, silakan ajukan pertanyaan tersebut kepada:

Dr Peter Horne, General Manager Country Programs atau Robyn Henderson, Manager Strategic Corporate Engagement Telepon: +61 2 6217 0500 Faks: +61 2 6217 0501 Surel: [email protected]

Penyunting: Mason Edit, Adelaide Desain: www.giraffe.com.au Percetakan: Union Offset

Foto halaman muka: Krishna Kumari memotong rumput untuk dijadikan pakan ternaknya. Krishna adalah salah satu petani dari desa Rayobasi di Nepal yang mengikuti pelatihan wanatani yang diselenggarakan oleh Dr Bishnu Hari Pandit 15 tahun yang lalu. Kini lahan milik Krishna, terutama di batas antara petak ladang dan di sepanjang terasering, ditanami pepohonan yang dapat dijadikan sumber pakan ternak (Foto: Conor Ashleigh)

DAFTAR ISI

Page 3: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

1Annual Operational Plan 2015–16

DAFTAR ISI

PRAKATA 2RINGKASAN EKSEKUTIF 3

PROYEK/PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 9Pasifik 13

Ringkasan Program Regional 14Papua Nugini 15Negara kepulauan kawasan Pasifik 22

Asia Timur 29Ringkasan Program Regional 30Birma 32Kamboja 36Cina 41Indonesia 44Lao PDR 50Philippines 56Thailand 61Timor-Leste 63Vietnam 66

Asia Selatan dan Barat 73Ringkasan Program Regional 74Afganistan 75Bangladesh 77Bhutan 80India 82Nepal 87Pakistan 90

Afrika Timur dan Selatan 95Ringkasan Program Regional 96Afrika Timur dan Selatan 98

PROGRAM DI TINGKAT GLOBAL 102PENINGKATAN KAPASITAS: PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 106KAJIAN ATAS DAMPAK PROGRAM PENELITIAN 108SOSIALISASI HASIL PENELITIAN 110PROGRAM LEMBAGA 112LAMPIRAN 115

Lampiran 1: Kebijakan ACIAR tentang Gender dan Hak Insani (HAM) dalam Penelitian dan Pengembangan Pertanian 116Lampiran 2: Posisi ACIAR dalam Kerja Sama dengan Sektor Swasta 117Lampiran 3: Struktur Manajemen ACIAR 119Lampiran 4: Akronim dan Singkatan 121

DIREKTORI LEMBAGA 123

Page 4: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

2 Australian Centre for International Agricultural Research

Rencana Operasional Tahunan merupakan dokumen yang senantiasa penting bagi ACIAR dalam hal operasional, manajemen, dan akuntabilitas. Dokumen ini memuat rencana capaian kerja tahunan sekaligus mengidentifikasi berbagai indikator kinerja utama dari segi keluaran (output) dan capaian hasil (outcome) utama yang terkait dengan pencapaian tujuan ACIAR sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis 5-tahunan (2014–18). Dokumen rencana operasional ini secara rinci menguraikan bagaimana program penelitian dan peningkatan kapasitas ACIAR dapat membantu tercapainya tujuan kebijakan pembangunan pemerintah Australia, yaitu yang diselenggarakan melalui bantuan pembangunan Australia (Australian aid): meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan stabilitas; serta tujuan yang tercantum dalam kerangka penilaian kinerja, Making performance count: enhancing the accountability and effectiveness of Australian aid (Memperhitungkan kinerja: peningkatan akuntabilitas dan efektivitas bantuan pembangunan Australia)1.

Dokumen operasional ini disusun berdasarkan masukan dari hasil analisis atas berbagai isu dan prioritas nasional dan internasional yang terus berubah. Aneka program yang diuraikan secara rinci dalam dokumen ini juga dibentuk melalui konsultasi rutin, baik secara formal maupun informal, dengan para pemangku kepentingan dari negara berkembang dan dari Australia, untuk mengidentifikasi prioritas kerja sama di bidang penelitian.

Dokumen operasional ini menguraikan bagaimana ACIAR akan mengembangkan prioritas penelitian tersebut baik di tingkat regional maupun per negara. Dalam rencana satu tahun ke depan, dokumen operasional kali ini menggabungkan antara mempertahankan dan melakukan diversifikasi atas program dan proyek penelitian yang tengah berjalan, sekaligus secara aktif memberi kesempatan bagi berbagai upaya dan inisiatif baru yang dimaksudkan untuk mengatasi tantangan dalam penelitian dan pengembangan yang terus berubah.

Rekam jejak ACIAR dalam melakukan penelitian kolaboratif yang mampu meningkatkan teknologi, produktivitas berkesinambungan, dan akses pasar bagi para petani kecil akan terus mendasari arah dan inisiatif baru yang diuraikan dalam dokumen ini. Hal ini turut mencakup adanya penekanan dalam hal penelitian di bidang kerja sama dengan sektor swasta, peningkatan produktivitas petani kecil yang juga didukung oleh peningkatan akses pasar dan rantai nilai, serta intervensi kebijakan sosioekonomi dan pertanian. Pendekatan ini, bersama dengan kegiatan peningkatan kapasitas yang terkait, menggambarkan sistem di ACIAR yang bersifat lintas-sektoral dan multidisipliner secara lebih sistemik.

1 www.dfat.gov.au/aid/Pages/australias-aid-program.aspx

Di tahun 2015–16, kawasan yang akan lebih dijadikan fokus oleh ACIAR ialah kawasan Indo-Pasifik. Dokumen operasional ini memberi sorotan pada program di Papua Nugini yang lebih diperluas, serta pada inisiatif baru yang dijalankan di banyak negara mitra. Kami juga terus memberi dukungan pada program-program global, khususnya CGIAR. Komitmen yang terus kami berikan pada pengarusutamaan gender, adopsi penelitian, serta peningkatan kapasitas, baik di tingkat individu maupun lembaga, merupakan inti dari seluruh kegiatan ACIAR.

Mitra-mitra dari Australia dan di tingkat internasional yang melaksanakan proyek-proyek ACIAR dengan lembaga penelitian di negara berkembang turut mencakup CSIRO, lembaga-lembaga pemerintah di tingkat negara bagian dan tingkat federal Australia, perguruan tinggi di Australia, sektor swasta, Cooperative Research Centres, pusat/balai yang berada di bawah CGIAR, dan lembaga nonpemerintah (LSM). Dokumen operasional ini menguraikan berbagai kemitraan baru yang inovatif, serta menggunakan pendekatan program dalam melaksanakan kolaborasi penelitian.

Dokumen ini disusun berdasarkan satuan kawasan/negara. Di tiap bagian, program penelitian akan diselaraskan dengan kebijakan dan agenda bantuan negeri yang lebih luas dari pemerintah Australia. Rangkuman program di tingkat regional dapat dilihat di awal tiap bagian yang membahas masing-masing kawasan, dengan uraian yang lebih rinci yang dapat dilihat di keterangan per negara.

Apabila Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang kegiatan ACIAR dalam hal apapun, silakan hubungi pihak-pihak yang namanya tercantum pada bagian Direktori Lembaga yang ada pada bagian akhir dokumen ini. Situs web kami <aciar.gov.au> juga dapat dijadikan sarana utama untuk mengetahui kegiatan operasional kami.

PRAKATA RINGKASAN EKSEKUTIF

Dr Nick Austin Mr Don Heatley OAM

Mr Don Heatley OAMChair ACIAR Commission

Dr Nick AustinACIAR Chief Executive Officer

Page 5: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

3Annual Operational Plan 2015–16

Di kebanyakan negara berkembang di kawasan Indo-Pasifik, pertanian tetap menjadi sektor utama bagi pembangunan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan di tingkat setempat. Pertumbuhan pertanian, yang didasari pada pengadopsian hasil penelitian tentang produktivitas berbasis pasar, turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di negara-negara berkembang secara lebih inklusif, yang juga mengikutsertakan masyarakat pada segmen perekonomian perdesaan yang kerap berpendapatan rendah. Sebagai lembaga Australia yang memiliki keahlian di bidang penelitian pertanian untuk tujuan pembangunan, ACIAR berkontribusi pada tercapainya tujuan pemberian bantuan pembangunan secara keseluruhan dengan cara meningkatkan produktivitas dan profitabilitas sistem pertanian di negara-negara di kawasan Indo-Pasifik melalui kemitraan bilateral dan multilateral di bidang penelitian. Petani dan konsumen di negara-negara berkembang dan di Australia menjadi penerima manfaat akhir dari upaya ini.

Rencana Operasional Tahunan 2015–16 ini menguraikan rincian kegiatan di tingkat global, regional, dan negara tentang bagaimana ACIAR di tahun mendatang akan menjalankan dan melaksanakan hal-hal yang telah tercantum dalam Rencana Strategis 5-tahunan (2014–18). Dalam konteks pemerintah secara keseluruhan, agenda penelitian ACIAR dapat membantu tercapainya tujuan kebijakan pembangunan pemerintah Australia, yaitu yang diselenggarakan melalui bantuan pembangunan Australia (Australian aid): meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan stabilitas; serta tujuan yang tercantum dalam kerangka penilaian kinerja, Memperhitungkan kinerja: peningkatan akuntabilitas dan efektivitas bantuan pembangunan Australia, yang telah diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Australia pada bulan Juni 2014. Agenda penelitian tersebut juga sejalan dengan berbagai prioritas utama di tingkat sektoral sebagaimana diuraikan dalam AFW Strategy, yang merupakan strategi baru dalam penanaman sumber daya yang diselenggarakan melalui bantuan pembangunan Australia di bidang pertanian, perikanan, dan air/perairan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan dan Penanaman Modal pada bulan Februari 2015.

Secara khusus, AFW Strategy tersebut memprioritaskan tiga bidang kerja sama—(1) penguatan pasar, (2) inovasi bagi produktivitas dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, dan (3) mendorong kebijakan, tata kelola, dan pembaruan yang efektif—guna membantu memastikan agar berbagai penanaman sumber daya di bidang pertanian, perikanan, dan air/perairan yang dilakukan di masa mendatang melalui program bantuan pembangunan Australia dapat mencerminkan dan mendukung paradigma baru pemerintah di bidang pemberian bantuan. Benang merah dalam ketiga prioritas tersebut, yang sekaligus merupakan hal yang khususnya penting bagi ACIAR, ialah adanya pengakuan bahwa penerapan penelitian dan inovasi merupakan bagian yang tak terpisahkan pada pendekatan ini. Hal tersebut turut mencakup peningkatan hubungan antara lembaga penelitian dan sektor swasta dalam mendukung inovasi dan reformasi kebijakan. AFW Strategy juga menggarisbawahi peran penting pemberdayaan perempuan dalam memaksimalkan capaian pembangunan di sektor pertanian, perikanan, dan perairan.

Rencana Operasional Tahunan 2015–16 ini juga didasari oleh analisis iteratif atas berbagai prioritas dan isu nasional dan internasional yang terus berubah.

2 www.dfat.gov.au/about-us/publications/Pages/strategy-for-australias-aid-investments-in-agriculture-fisheries-and-water.aspx>

Kemitraan dan proyek penelitian pertanianACIAR akan secara langsung berkontribusi pada kebijakan pemerintah Australia dalam hal pemberian bantuan pembangunan melalui upaya meningkatkan dan mendorong daya saing dan keberlanjutan pertanian, peningkatan akses pasar, serta efisiensi dan efektivitas rantai nilai. Produktivitas di tingkat petani serta daya saing rantai nilai, baik yang sifatnya tradisional maupun yang baru berkembang, yang dimaksudkan untuk mengakses pasar dalam dan luar negeri akan terus menjadi fokus utama dalam proyek-proyek ACIAR.

ACIAR menyadari bahwa penelitian internasional untuk tujuan pembangunan merupakan proses dua arah. Proses ini bisa membawa manfaat bagi petani, lembaga, dan sektor swasta Australia di bidang biosekuritas, teknologi, kemampuan penelitian, dan perdagangan, sekaligus meningkatkan produktivitas dan penghidupan petani kecil di negara-negara yang menjadi tempat kegiatan ACIAR.

ACIAR akan terus mengelola kemitraan penelitian di empat bidang: tanaman, ternak dan perikanan, sumber daya alam dan kehutanan, serta kebijakan dan sosioekonomi. Pendekatan multidisipliner akan digunakan dalam bidang-bidang penelitian tersebut, termasuk isu lintasbidang seperti misalnya pemberdayaan perempuan dan anak perempuan; dan dalam mengkomunikasikan desain, penyelenggaraan, serta kajian dampak proyek-proyek ACIAR.

Di Australia, kami akan berupaya meningkatkan basis kemitraan kami dan mendukung upaya untuk meningkatkan keterlibatan profesional muda dalam penelitian pertanian internasional. Di negara-negara berkembang, ACIAR akan terus mengembangkan berbagai model kemitraan baru dengan pendekatan dan kolaborasi regional yang lebih luas, serta meningkatkan kolaborasi dengan sektor perdagangan. Sebagai tanggapan atas rekomendasi yang dihasilkan dari kajian independen terhadap kami, ACIAR akan memperkokoh pendekatan program yang sudah ada serta mencobakan cara-cara baru dalam memilih pihak-pihak yang akan berkolaborasi dalam kemitraan penelitian.

ACIAR akan terus mengembangkan dan mendukung kemitraan inovatif di bidang penelitian dan peningkatan kapasitas. Penanaman sumber daya baru akan dimaksudkan untuk menjajaki cara-cara inovatif guna mendorong pertumbuhan sektor swasta atau melibatkan sektor swasta dalam meraih capaian pembangunan. ACIAR secara khusus akan mengembangkan proses untuk memastikan agar setidaknya 80% dari seluruh sumber daya yang ditanamkan, terlepas dari tujuannya, dapat secara efektif mengatasi isu gender dalam implementasinya.

ACIAR akan tetap mempertahankan dan memanfaatkan Australian International Food Security Research Centre (Pusat Penelitian Internasional Australia di bidang Ketahanan Pangan) yang ada di kawasan sub-Sahara Afrika untuk melanjutkan proyek yang ada dalam portofolionya. Proyek-proyek baru akan diarusutamakan melalui modalitas (cara kerja) luas dan kapabilitas inti ACIAR. Dalam menanggapi kebutuhan agar ACIAR dapat mengomunikasikan dan mensosialisasikan hasil-hasil penelitiannya, sekaligus menyampaikan cerita tentang ACIAR secara memikat pada khalayak yang lebih luas, ACIAR akan menyusun narasi tingkat tinggi yang secara jernih

RINGKASAN EKSEKUTIF

Page 6: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

4 Australian Centre for International Agricultural Research

menjelaskan kegiatan yang dilakukan, serta memanfaatkan narasi tersebut untuk membangun kesadaran masyarakat. ACIAR juga akan terus mengembangkan kehumasan yang didasari pada pendekatan pemerintah Australia secara keseluruhan, serta pendekatan strategis dalam menjalin hubungan dengan para pemangku kepentingan di Australia.

ACIAR akan terus memaksimalkan dampak dari berbagai sumber daya yang ditanamkan untuk penelitian bagi tujuan pembangunan, dengan cara memanfaatkan peluang-peluang baru untuk menjalin hubungan dengan sektor swasta melalui model kegiatan usaha yang inklusif yang berkontribusi pada penanggulangan kemiskinan dan pemerolehan keuntungan. ACIAR akan memperkokoh kolaborasi pada kemitraan-kemitraan dengan LSM yang ada, serta dengan UKM (Usaha Kecil dan Menengah), khususnya dalam hal rantai nilai di perdesaan.

Penelitian global untuk tujuan pembangunanProgram Global ACIAR memberikan dana inti serta melakukan kerja sama secara aktif dengan CGIAR, suatu sistem/lembaga terkemuka di bidang penelitian pertanian global bagi kepentingan masyarakat umum di tingkat internasional. CGIAR akan tetap menjadi mitra penelitian multilateral utama bagi ACIAR. Melalui kerja sama dengan CGIAR dan pusat-pusat penelitian yang ada di bawahnya, ACIAR dapat memberi dampak yang lebih besar pada potensi penelitian yang lebih luas di berbagai kawasan, serta membangun basis kemitraan yang lebih luas dengan para kontributor dari negara maju dan lembaga penelitian di negara berkembang. ACIAR akan terus aktif dalam program kerja CGIAR dan dalam kegiatan kajian dan peningkatan kelembagaan yang akan dilakukan.

Selain itu, Program Global juga bekerja sama dan mendukung berbagai lembaga dan asosiasi multilateral internasional, termasuk Asia Pacific Association of Agricultural Research Institutions (APAARI), ASEAN, CABI (lembaga nirlaba antarpemerintah), Food and Agricultural Organization (FAO) – Badan PBB Urusan Pangan dan Pertanian, Secretariat of the Pacific Community (SPC), dan The World Vegetable Center (AVRDC). Strategi ACIAR ialah menjadi donor sekaligus mitra penelitian yang dihargai, dengan cara membangun hubungan kerja aktif serta memberikan pendanaan yang konsisten dan tepat pada waktunya.

ACIAR akan mengembangkan hubungan kerja yang saat ini telah terjalin erat dengan forum dan asosiasi pertanian di tingkat regional guna mendorong pengembangan dan koordinasi sistem/lembaga penelitian pertanian nasional (NARS) di kawasan Indo-Pasifik.

Peningkatan kapasitas dan pelatihanACIAR akan terus mendukung upaya pengembangan kalangan profesional muda dengan jalan melibatkan langsung lulusan-lulusan pendidikan pertanian dalam proyek penelitian dan untuk menduduki jabatan awal karir di ACIAR dan di negara-negara wilayah kerja ACIAR.

Di tahun 2015–16 ACIAR akan mengelola program peningkatan kapasitasnya melalui jalur formal dan informal. Program beasiswa dalam bentuk scholarship dan fellowship (John Allwright Fellowships dan John Dillon Fellowships) serta pelatihan-pelatihan lainnya akan turut dicantumkan dalam spanduk beasiswa Australia Awards. Sebagai bagian dari program Australia Awards, program beasiswa ACIAR akan memperoleh manfaat dari jaringan alumni yang lebih luas, serta dari sistem komunikasi dan dukungan yang lebih besar. Meskipun tidak besar, program beasiswa ACIAR kini sudah diakui sebagai bagian penting dari beasiswa pemerintah Australia yang lebih luas.

Kontribusi ACIAR pada peningkatan kapasitas akan meliputi:

• kemitraan penelitian dengan sistem/lembaga penelitian pertanian nasional (NARS) di negara-negara berkembang yang memungkinkan terlaksananya kolaborasi dengan ilmuwan Australia dalam proyek-proyek yang ada, yang memungkinkan peneliti dan lembaganya belajar dengan cara mengalami sendiri.

• masuknya kegiatan penyuluhan dan komunikasi/sosialisasi dalam proyek agar informasi dapat dialihkan bagi para peneliti dan petani di negara berkembang

• keterlibatan petani dalam kegiatan uji coba di lapangan, sekolah tani dan percontohan tani (demplot), bila dimungkinkan, agar dapat terjadi adopsi melalui penyampaian informasi teknis yang dilakukan dalam komunikasi praktis

• penerapan skema pelatihan bagi petani dan peneliti di negara berkembang, termasuk pendidikan singkat yang diselenggarakan di perguruan tinggi dan di lembaga latihan kerja untuk disiplin ilmu dan materi tertentu

• membentuk aliansi dengan Scope Global (perusahaan internasional yang bertanggung jawab mengelola sebagian program relawan di bawah DFAT - Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia), serta peluncuran lima program pertama yang menempatkan para relawan dalam aliansi yang terbentuk ini, yang menunjukkan nilai tambah dari kerja sama strategis antara kedua lembaga.

Kajian dan evaluasi penelitianACIAR menyadari dan mendukung kebutuhan untuk menunjukkan bahwa bantuan pembangunan pemerintah Australia berjalan efektif dan efisien. Melalui konsultasi dengan pihak pemerintah pusat, DFAT (Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia) menyusun tolok ukur kinerja bagi program bantuan pembangunan Australia guna memastikan diperolehnya capaian yang efektif secara efisien dan sejalan dengan kepentingan nasional Australia. Kinerja program bantuan ini akan dikaji dalam tiga tingkatan: strategis, program, proyek.

ACIAR telah lama menyadari dan memberi penekanan pada perlunya kajian yang dilakukan secara independen untuk melihat dampak penelitian yang telah didanainya, yang mana hal ini dilakukan untuk keperluan akuntabilitas bagi para pemangku kepentingan dan sebagai masukan bagi keputusan pendanaan di masa mendatang. Kajian tersebut turut mencakup studi tentang tingkat pengadopsian serta dampak di tingkat program dan proyek. Sampai saat ini, Seri Kajian Dampak (Impact Assessment Series) ACIAR terutama mempublikasikan estimasi tingkat pengembalian dari segi ekonomi dari berbagai sumber daya yang telah ditanamkan, dengan menggunakan ukuran perbandingan antara biaya dan manfaat.

Page 7: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

5Annual Operational Plan 2015–16

Selain itu, pengalaman dari kegiatan tersebut juga digunakan untuk menyelenggarakan pelatihan bagi kelompok penelitian sehingga tingkat pengadopsian mereka pada akhirnya akan menjadi bagian integral dalam desain dan manajemen proyek penelitian. Penekanan juga diberikan pada upaya mengembangkan jaringan kolaborasi dengan praktisi Australia dan praktisi di negara-mitra yang bertanggung jawab melakukan evaluasi dampak, serta membangun kemampuan untuk melakukan analisis yang mantap.

Berbagai kegiatan tersebut membantu meningkatkan ketepatan informasi yang digunakan dalam mengkaji dampak penelitian, dan meningkatkan efektivitas metodologi yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari sumber daya yang ditanamkan. ACIAR juga secara erat berkonsultasi dengan berbagai lembaga di bawah CGIAR dalam hal metode dan ukuran yang digunakan dalam melakukan kajian dampak.

Pada tahun 2015–16, akan ada publikasi setidaknya empat laporan dalam Seri Kajian Dampak, kajian dampak atas kegiatan peningkatan kapasitas dalam proyek-proyek ACIAR akan dilaksanakan, penguatan kapasitas bagi negara-mitra dan tim proyek untuk mengevaluasi upaya penelitian pertanian, dan laporan tahunan studi pengadopsian hasil penelitian (Adoption Studies) akan dirampungkan .

Membangun lembaga yang lebih efektif dan efisienACIAR akan senantiasa berupaya menjadi organisasi yang terus belajar. Selama tahun 2015–16, ACIAR akan mengarusutamakan dalam kegiatannya berbagai pembelajaran yang telah diperoleh dari aneka proyek dan kegiatan yang telah rampung.

Guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan program-program ACIAR, aplikasi TI yang saat ini digunakan sebagai pendukung kegiatan operasional ACIAR akan diganti dengan sistem yang lebih terintegrasi, yang memungkinkan dilakukannya manajemen, pelaporan, dan komunikasi program yang lebih efektif.

Alokasi anggaran bagi penelitian di tingkat regional dan di tingkat negaraAlokasi anggaran untuk tingkat regional dan tingkat negara di tahun 2015–16 dapat dilihat pada ringkasan anggaran dalam dokumen operasional ini. Fokus utama ACIAR ialah di daerah Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan dan Barat, serta Afrika Timur dan Selatan.

Sejalan dengan penajaman kembali fokus program bantuan pembangunan Australia di kawasan Indo-Pasifik, ACIAR akan meningkatkan pendanaan bagi kawasan Pasifik, khususnya Papua Nugini, untuk menjaga kelangsungan sebuah kemitraan penting sampai jangka menengah. Di Fiji, ACIAR akan memperluas kolaborasi yang bertujuan mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan. ACIAR akan secara terbatas meningkatkan porsi pendanaan ke kawasan Asia Timur, terutama untuk menjaga kelangsungan suatu program penting yang belum lama terbentuk di Birma. Di Timor-Leste, ACIAR akan bekerja sama dengan DFAT (Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia) dalam mengidentifikasi cara-cara untuk mengembangkan keberhasilan dari program Seeds of Life agar dapat makin meningkatkan peluang pertumbuhan ekonomi dan jalinan hubungan dengan sektor swasta.

ACIAR akan terus melanjutkan kegiatannnya di Afrika sejalan dengan prioritas program bantuan pembangunan serta sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis ACIAR, serta mengkonsolidasikan kegiatan yang dilakukan dengan lembaga penelitian di tingkat regional dalam proses tersebut.

Page 8: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

44 Australian Centre for International Agricultural Research

IND

ON

ES

IA

Konteks kegiatan di IndonesiaIndonesia merupakan negara tetangga Australia yang penting di tingkat kawasan karena unsur kedekatan lokasi serta karena tingkat kepentingan strategis bagi Australia. Meskipun Indonesia mencapai banyak kemajuan dalam upaya pengurangan kemiskinan, 16,2% jumlah penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan pada angka sebesar US$1,25 per hari, dan sebanyak 49% bertahan hidup dengan uang kurang dari US$2,00 per hari. Banyak masyarakat miskin menggantungkan hidupnya dari pertanian. Penguatan pertanian, termasuk subsektor tanaman, peternakan, kehutanan, serta perikanan laut dan budidaya menjadi penting bagi upaya pengurangan kemiskinan dan bagi tercapainya pembangunan yang merata di Indonesia.

Pertanian merupakan sektor strategis utama bagi pemerintah Indonesia. Prioritas kebijakan utama turut mencakup tercapainya swasembada dalam berbagai komoditas utama; tercapainya ketahanan pangan di tingkat nasional; keseimbangan antara kebutuhan produsen dan konsumen; peningkatan kesejahteraan petani melalui perolehan pendapatan yang lebih baik; diversifikasi sumber pangan agar dapat beralih dari biji-bijian; peningkatan daya saing produksi, pengolahan dan ekspor hasil pertanian yang bernilai tambah; serta menanggulangi efek perubahan iklim. Perikanan dan kehutanan juga merupakan sektor strategis yang penting.

Penelitian pertanian memiliki peran penting dalam menanggapi prioritas kebijakan tersebut. ACIAR telah memberi dukungan bagi Indonesia selama 30 tahun, dengan begitu banyak manfaat yang dinikmati oleh petani dan sektor pertanian secara keseluruhan melalui pengembangan teknologi dan inovasi. Bukti yang diperoleh baru-baru ini dari Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengembalian dari penanaman sumber daya (investasi) publik di bidang penelitian pertanian amatlah besar dan dapat berkelanjutan, dengan estimasi tingkat pengembalian yang sesungguhnya mencapai 13% dari peningkatan investasi.

Fokus geografis dalam program ini turut mencakup sebagian daerah yang paling miskin (misalnya enam provinsi di wilayah Indonesia Timur dan di Aceh) serta provinsi-provinsi yang sudah lebih maju yang ada di Jawa, Bali, dan Sumatra. Keragaman ini membuat program peningkatan penghidupan lebih leluasa menggunakan berbagai pendekatan alternatif, termasuk dengan memastikan tercapainya ketahanan pangan dan gizi melalui peningkatan produktivitas dan mutu, serta dengan mengembangkan keterhubungan dengan pasar yang lebih baik bagi produk-produk bernilai tinggi yang diperoleh dari sistem produksi petani kecil.

Apabila ada peluang, ACIAR senantiasa berupaya melakukan implementasi atas program penelitian di Indonesia sebagai bagian dari pendekatan yang melibatkan pemerintah Australia secara keseluruhan, khususnya DFAT (Departemen Luar Negeri dan Perdagangan) dan Departemen Pertanian.

Prioritas di IndonesiaACIAR bekerja sama dengan pihak Indonesia dalam menetapkan prioritas penelitian dan melaksanakan program dan proyek. Umumnya, pihak yang akan menjadi pengguna hasil penelitian juga dilibatkan dalam penyusunan proyek—agar turut memasukkan berbagai kegiatan dalam rantai nilai dan di tingkat komunitas petani, serta untuk menghubungkan peneliti dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk petani, sektor swasta, LSM, layanan penyuluhan, dan pengambil kebijakan. Meskipun program menekankan agar implementasi penelitian dilakukan melalui kemitraan antarlembaga, ACIAR juga

INDONESIA

Data statistik utama

PDB per kapita (US$) 3.475

Jumlah penduduk (dalam juta) 249,9

Pendanaan dalam juta $

2013–14 aktual 6,74

2014–15 alokasi anggaran 10,33

2015–16 anggaran 9,75

a Data PDB 2013 dan data jumlah penduduk diperoleh dari <data.worldbank.org/country>

Page 9: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

45Annual Operational Plan 2015–16

IND

ON

ES

IA

mendukung terjaganya capaian hasil penelitian dalam jangka panjang melalui upaya peningkatan kapasitas individu dan pengembangan kelembagaan.

Strategi penelitian jangka menengah (2012–16) yang telah disepakati pada bulan Februari 2012 mencantumkan prioritas sebagai berikut:

• memperkuat sistem produksi ternak, biosekuritas, dan pemasaran

• meningkatkan produktivitas, profitabilitas, dan daya saing produk hortikultura serta produk tanaman bernilai tinggi lainnya di Indonesia

• sistem budidaya perairan rakyat yang lebih menguntungkan serta peningkatan manajemen perikanan tangkap

• meningkatkan penghidupan dari hasil dan layanan hutan

• mendukung sistem agribisnis yang mendatangkan keuntungan dengan meningkatkan akses petani kecil ke pasar serta meningkatkan daya saing dalam pasar yang berubah begitu cepat

• memperbaiki kebijakan pemasaran dan perdagangan sebagai landasan pengembangan agribisnis.

Program penelitian 2015–16

Memperkuat sistem produksi ternak dan sistem biosekuritasPeran pemerintah di seluruh tingkatan menjadi penting dalam membatasi dampak penyakit hewan dan mencegah masuknya penyakit baru. Makin berkembangnya otonomi daerah di Indonesia mempersulit implementasi kebijakan dan strategi di tingkat nasional. Program ACIAR di bidang kesehatan hewan mendukung pengalokasian sumber daya yang ditetapkan berdasarkan bukti, serta penyusunan dan implementasi kebijakan bagi pencegahan dan pengendalian penyakit hewan lintas-batas dalam konteks yang senantiasa berubah ini. Penelitian yang dilakukan sebelumnya berfokus pada penyakit lintas-batas yang sifatnya genting, identifikasi pola perdagangan ternak yang berisiko tinggi menularkan penyakit, dan mendukung penyusunan dan uji coba implementasi kebijakan terkait pengendalian pergerakan ternak.

Terdapat suatu usulan penelitian yang bertujuan meningkatkan produksi ternak babi skala kecil di wilayah Indonesia Timur120, termasuk pengendalian penyakit sampar babi (CSF) yang endemik di daerah Timor-Leste dan di sebagian besar daerah di Indonesia. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan regional untuk mengeksplorasi faktor-faktor risiko penyebaran penyakit tersebut di pulau Timor, dan membangun kolaborasi antara Indonesia dan Timor-Leste dalam penelitian tentang pengendalian CSF.

Suatu penelitian berskala kecil akan menelaah area-area utama yang memiliki peluang terbesar dalam pemanfaatan jerami padi sebagai pakan, menetapkan dan memanfaatkan peluang perbaikan genetika, dan meningkatkan tata kelola jerami padi untuk memperoleh dampak terbaik 121.

Manajemen dan sistem pemasaran ternak

ACIAR telah mendukung penelitian tentang sapi pedaging di Indonesia selama lebih dari 10 tahun, dengan adanya satu gugus besar proyek penelitian tentang sapi pedaging yang terfokus di wilayah Indonesia Timur. Penelitian ini menekankan pada pengembangan teknologi yang dapat diterapkan di tingkat peternakan milik peternakan kecil, dan kegiatan di tingkat peternakan yang diintegrasikan dengan proyek-proyek lain yang dapat mengkaji berbagai ciri rantai pasokan daging sapi secara lebih luas. Salah satu proyek berkontribusi pada pemahaman atas tingkat daya produksi seumur hidup sapi Bali dengan menyusun strategi untuk menurunkan usia siap jual dan meningkatkan keluaran pedet (anak) sapi 122. Salah satu usulan proyek lanjutan akan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan makanan ternak dari pembelian pakan belian di tingkat petani kecil, dan performa pasar makanan ternak, termasuk peran pelaku pasar, insentif, dan hubungan antara harga dan mutu 123. Proyek lain yang diusulkan akan mengembangkan rasio pakan ternak yang sederhana dan berbiaya murah yang dapat sangat meningkatkan keuntungan bagi petani kecil dan sistem penggemukan ternak skala kecil. Pakan tambahan akan menjadi pelengkap bagi pakan yang diperoleh dari daerah setempat, dan akan didasarkan pada beberapa jenis bahan baku yang berbiaya murah dan tersedia di tingkat setempat 124.

Manajemen induk-pedet sapi yang lebih baik serta penggemukan sapi menjadi fokus penelitian yang bertujuan membuat para peternak kecil dapat menjual ternak sapinya ke pasar lebih awal 125. Salah satu proyek ACIAR bertujuan meningkatkan sistem penggemukan sapi di tingkat peternak kecil melalui adopsi pola makanan ternak berprotein tinggi yang mengandalkan hijauan pohon leguminosa 126. Penelitian tersebut mengidentifikasi hambatan utama dalam upaya lebih meningkatkan sistem produksi dan pemanfaatan hijauan pohon leguminosa. Pemanfaatan hijauan leguminosa tropis juga akan dimasukkan dalam penelitian tentang cara mengintegrasikan tanaman leguminosa tersebut ke dalam sistem tanaman biji-bijian di Nusa Tenggara Timur 127. Proyek berskala kecil lainnya mencoba mencari tahu manfaat ekonomis dari sistem penggemukan sapi yang didasarkan pada hijauan pohon leguminosa di wilayah Indonesia Timur. Proyek tersebut juga melakukan analisis rantai pasar guna mengidentifikasi hambatan pengadopsian yang diakibatkan oleh kondisi di luar peternakan, serta membangun kapasitas mitra-mitra di tingkat lokal dalam melakukan analisis ekonomi atas sistem penggemukan 128. Suatu proyek lanjutan akan mendalami proses adopsi yang mengarah pada peningkatan sebaran dan pemanfaatan hijauan pohon leguminosa di kawasan timur Indonesia 129.

Suatu program penelitian baru yang akan berjalan selama 6-tahun (IndoBeef) akan mencari tahu tingkat kesehatan dan produksi peternak sapi pedaging skala kecil dan pemasaran daging sapi di Indonesia, guna meningkatkan pasokan daging sapi dan penghidupan pihak-pihak yang terkait dalam rantai nilai daging sapi 130. Program ini bermaksud melibatkan setidaknya 70.000 peternak dan pelaku lainnya dalam empat rantai nilai daging sapi dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi daging sapi (yaitu bobot pedet dalam satuan kg yang dapat disapih dari induknya per tahun), jumlah keluaran daging sapi (yaitu bobot ternak hidup atau bobot karkas yang terjual per tahun) dan dan total pendapatan bersih rumah tangga yang diperoleh dari penjualan daging sapi, yang masing-masing diharap dapat mencapai peningkatan 30%, serta meningkatkan indikator utama penghidupan (misalnya produktivitas tenaga kerja).

Dalam beberapa tahun ini, pasar dan perdagangan ternak dan daging sapi telah berkembang pesat di Cina dan Asia Tenggara, yang membawa implikasi penting pada pembangunan perdesaan, ketahanan pangan, gizi, biosekuritas,

Page 10: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

46 Australian Centre for International Agricultural Research

IND

ON

ES

IA

perdagangan, dan industri di Australia. Salah satu proyek akan mengkaji dan mengumpulkan data industri daging sapi nasional di tingkat kawasan 131.

Suatu usulan proyek baru bertujuan mengeksplorasi manfaat budidaya lebah madu Asia di masyarakat petani yang tidak memiliki lahan dan bercocok tanam untuk keperluan hidupnya sendiri di Timor-Leste dan di wilayah Indonesia Timur 132.

Hortikultura dan produk tanaman bernilai tinggi lainnyaFokus dukungan ACIAR bagi sektor tanaman pangan Indonesia tertuju pada sistem produksi dan pemasaran tanaman sayuran, melalui upaya baru menanamkan sumber daya pada industri gula serta merampungkan kegiatan di bidang tanaman mangga. Tujuannya ialah untuk mengembangkan sistem produksi terintegrasi yang berkelanjutan dari segi lingkungan hidup dan sosial, serta meningkatkan daya saing pasar industri tersebut. Salah satu proyek berskala kecil berupaya mengkaji pasar buah mangga di tingkat regional serta mempelajari aliran perdagangan di kawasan Asia dan Pasifik133.

Penelitian di bidang buah-buahan tropis, yang telah berhasil mengatasi isu besar terkait hama dan penyakit pada tanaman pisang, mangga, dan manggis, akan berfokus pada upaya merampungkan penelitian di bidang program pengendalian lalat-buah secara terpadu untuk berbagai buah dan sayur, yang didasarkan pada sistem budidaya tanaman mangga di Jawa Barat dan Jawa Tengah134.

Sejalan dengan adanya penekanan dari pemerintah Indonesia pada swasembada komoditas pertanian utama, ada satu proyek yang belum lama ini diluncurkan yang akan berfokus pada upaya menanggulangi penyakit pada tanaman tebu yang diakibatkan oleh virus, dengan tujuan meningkatkan laba yang diperoleh petani kecil tebu melalui pengembangan strategi pengendalian penyakit secara terpadu yang andal135.

Untuk tanaman sayuran, yang menjadi fokus utama ialah meningkatkan produktivitas tanaman jenis bawang-bawangan (cabai dan bawang putih) dan tanaman terung-terungan (khususnya cabai) secara berkesinambungan. Salah satu proyek besar yang dilakukan berupaya meningkatkan laba dari produksi beras/cabe/bawang merah di Jawa dengan jalan meningkatkan mutu dan ketersediaan benih, mengurangi kemunculan penyakit tanaman, dan memperbaiki hara tanaman136.

Penelitian ACIAR yang bertujuan meningkatkan produktivitas sistem pertanian secara keseluruhan di daerah-daerah yang terkena dampak tsunami di Aceh137 didasarkan pada kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh ACIAR—yaitu melakukan uji coba lapangan atas berbagai teknologi produksi yang menjanjikan yang sekaligus dapat memelihara ketersediaan basis sumber daya alam.

Selain itu, hasil dari sebuah proyek multilateral tentang pengapuran beras di Asia Timur dan Selatan akan membawa manfaat bagi sistem pertanian tanaman padi di Indonesia138.

Sistem budidaya perairan dan peningkatan manajemen perikanan tangkapPrioritas pemerintah Indonesia di bidang ini turut mencakup upaya memerangi kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan secara tidak sah dan tidak diatur oleh regulasi serta tidak dilaporkan (IUU fishing), dengan cara mengkaji perijinan kapal penangkap ikan serta membentuk peraturan baru terkait penangkapan dan ekspor bibit/anakan beberapa spesies

tertentu (lobster, rajungan, kepiting bakau, kerapu, dan ikan bandeng).

Sejalan dengan hal tersebut, prioritas subprogram ACIAR ditujukan pada diversifikasi dan pengembangan budidaya perairan serta peningkatan manajemen perikanan laut. Dilakukannya studi yang saling terkait perihal sediaan beberapa jenis ikan yang bernilai niaga tinggi yang merupakan stok ikan bersama atau lintas-batas negara antara Indonesia dan Australia dapat memberikan gambaran bersama yang lebih baik tentang ciri perikanan dan status sumber daya beberapa stok ikan yang bernilai tinggi yang merupakan stok ikan internasional.

Produksi perikanan Indonesia setidaknya 20 kali lebih besar dibandingkan Australia, namun kapasitas untuk mendalami dan mengendalikan perikanan tersebut masih amat terbatas, khususnya di tingkat provinsi. Salah satu proyek bermaksud meningkatkan kapasitas penelitian untuk mengkaji dan mengelola perikanan tuna dengan jalan mengisi kekosongan informasi utama, khususnya terkait dengan tuna sirip-kuning dan tuna mata-besar 139.

Penelitian yang dilakukan juga berfokus pada budidaya perairan di Indonesia. Salah satu proyek bertujuan meningkatkan kesehatan dan produksi ikan bersirip di bidang budidaya perikanan laut 140. Saat ini, separuh stok ikan yang dipelihara di keramba di laut akan mati sebelum sempat dipanen. Proyek ini akan menurunkan angka kematian tersebut dengan cara mengidentifikasi penyakit-penyakit utama serta mencobakan berbagai intervensi, mengembangkan dan menguji protokol penanganan yang disempurnakan bagi tempat-tempat pembenihan dan pembesaran, serta membangun kapasitas dalam pengelolaan kesehatan ikan. Proyek lainnya mengembangkan budidaya lobster laut 141, dan saat ini berfokus pada upaya identifikasi syarat-syarat beternak lobster di keramba laut yang dapat menghasilkan lobster yang besarnya memenuhi syarat untuk dipasarkan

Proyek lanjutan dilakukan untuk menguji dan mengevaluasi kelayakan ekonomi atas komoditas alternatif (misalnya ikan mujair, ikan bandeng, kerapu, kepiting, dan rumput laut) dalam budidaya tambak air payau di Sulawesi Selatan dan Aceh142.

Selain itu, kegiatan yang tengah berjalan juga mencakup upaya evaluasi kontribusi perikanan dan budidaya perairan skala kecil bagi masyarakat pesisir di Indonesia, serta mengkaji peluang untuk meningkatkan penghidupan perempuan yang terlibat dalam perikanan skala kecil143.

Hasil dan layanan hutanPrioritas pemerintah yang baru di bidang kehutanan di Indonesia turut mencakup peningkatan produktivitas hutan tanaman, penanggulangan kebakaran hutan, perang terhadap pembalakan liar, penyusunan kebijakan terkait polusi kabut asap, dan hutan kemasyarakatan. Proyek kehutanan ACIAR di Indonesia berfokus pada upaya meningkatkan dan memelihara nilai hutan tanaman, sistem wanatani, dan hutan alam. Prioritas turut mencakup pembenahan manajemen hutan tanaman dan keputusan investasi petani kecil. Salah satu proyek menggarap hutan tanaman rakyat yang bertujuan meningkatkan kapasitas kelompok petani-hutan agar dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik. Proyek ini dilaksanakan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, dan Jawa Tengah, dengan menganalisis dimensi sosial dari tiga alternatif sistem hutan berbasis masyarakat144.

Terdapat suatu proyek baru yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan profitabilitas dari tanaman eukaliptus dan

Page 11: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

47Annual Operational Plan 2015–16

IND

ON

ES

IA

akasia yang ditanam dalam rotasi singkat di Indonesia, serta memberikan informasi perbandingan dari segi kelebihan dan kekurangan dari jenis pepohonan tersebut bagi petani kecil di Sumatra dan Jawa145. Suatu proyek baru lainnya meneruskan penelitian kesehatan kehutanan yang bertujuan mengurangi dampak dua penyakit yang amat membahayakan (Ganoderma dan Ceratocystis) yang mempengaruhi tanaman akasia di Asia Tenggara146.

Prioritas penelitian lainnya ialah menambahkan nilai pada hasil hutan non-kayu. Suatu proyek yang dipusatkan di Jawa dan Nusa Tenggara difokuskan pada upaya meningkatkan integrasi antara hasil hutan kayu dan hasil hutan non-kayu dalam sistem wanatani serta meningkatkan rantai nilai bagi hasil hutan tersebut guna memastikan agar para petani kecil dapat memperoleh imbal hasil yang lebih baik dari kegiatan wanatani147.

Penelitian lainnya mencoba mendalami berbagai sistem yang memungkinkan dilakukannya pembayaran pada petani kecil atas karbon yang diserap oleh hutan alam148. Proyek ini berupaya mendukung penyusunan kebijakan tentang pengurangan emisi dari deforestasi dan kerusakan hutan, serta pengaturan kelembagaan di tingkat nasional, provinsi, dan daerah, dalam rangka memfasilitasi implementasi efektif dan distribusi merata atas manfaat yang diperoleh kepada masyarakat. Proyek ini dijalankan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Riau, Kalimantan Tengah, dan Papua.

Kegiatan penelitian skala kecil149 dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan penerapan penanda DNA pada berbagai titik dalam rantai pasokan hasil hutan kayu sebagai upaya verifikasi atas sumber kayu jati yang diperoleh dari hutan petani kecil di Indonesia dan hutan alam di Myanmar.

Sistem agribisnis yang menguntungkan Program penelitian ACIAR di bidang agribisnis bertujuan meningkatkan akses dan daya saing petani kecil dalam pasar yang mengalami perubahan pesat; mengidentifikasi dan mendorong peluang pasar dan sistem agribisnis yang menguntungkan; serta meningkatkan akses petani kecil pada informasi pasar, pengetahuan, kecakapan, dan opsi teknologi. Melalui berbagai prioritas tersebut, program ini akan meningkatkan kapasitas dalam mengembangkan pasar dan kegiatan usaha, serta dalam analisis rantai nilai.

Studi penetapan ruang lingkup dilakukan untuk memberi masukan pada proyek-proyek yang lebih besar yang akan meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan dari rantai nilai tanaman ubi kayu150 dan benih kentang151 Penelitian baru yang dimulai tahun 2015 akan mengidentifikasi dan mengembangkan peluang untuk memperbesar tingkat adopsi bahan tanam yang bebas penyakit serta teknologi yang akan meningkatkan hasil tanam, daya saing, dan pendapatan bersih para petani yang menanam ubi kayu, serta mengurangi dampak buruk pada lingkungan hidup seperti misalnya hilangnya kesuburan tanah dan polusi sampingan. Diperlukan pengembangan sistem pembiakan benih kentang yang disempurnakan dan bebas penyakit untuk meningkatkan perolehan hasil tanam serta memenuhi permintaan kentang segar yang tumbuh dengan pesat

Dua proyek skala kecil dilakukan untuk peningkatan kapasitas dalam metode penelitian rantai nilai dengan fokus pada peningkatan integrasi pasar bagi sistem produksi buah-buahan, sayur-mayur, dan produk susu152 153. Kegiatan-kegiatan tersebut penting dalam menjaga momentum penelitian dan membangun kapasitas bagi dua proyek baru yang berskala besar.

Suatu proyek baru yang lebih luas akan meningkatkan pemahaman akan siklus produk dan perubahan dalam rantai nilai buah dan sayur bernilai tinggi, serta mengembangkan opsi kebijakan untuk dapat lebih menghubungkan petani dengan peluang pasar sekaligus memenuhi permintaan dari konsumen yang terus berubah154.

Dalam hal produk susu, saat ini hanya 20% dari kebutuhan susu dalam negeri di Indonesia yang dipasok oleh peternak lokal, dan hampir seluruh susu tersebut diproduksi di Jawa oleh produsen kecil yang hanya memiliki tiga atau empat sapi perah. Proyek lain yang diusulkan akan mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam adopsi, pengembangan opsi kebijakan, dan evaluasi atas strategi pengembangan yang inovatif yang akan meningkatkan produksi, efisiensi, dan pendapatan rumah tangga para peternak sapi skala kecil di Jawa dan di provinsi lainnya155.

Suatu proyek baru dilakukan untuk meningkatkan penghidupan petani kecil dan kelestarian lingkungan hidup dalam rantai nilai kakao dan kopi di Indonesia. Proyek ini mengevaluasi dampak dari berbagai opsi intervensi rantai nilai seperti misalnya skema sertifikasi, jalinan hubungan dengan pembeli, indikator geografis, dan pengolahan di tingkat hilir156.

Tahap akhir dari sebuah proyek industri kelautan akan mendalami perihal menurunnya produktivitas rumput laut dan kurangnya diversifikasi produk. Proyek ini mengidentifikasi galur baru rumput laut serta meningkatkan kapasitas dalam upaya berkelanjutan untuk pemilihan galur melalui jaringan laboratorium pendistribusian benih157.

Peningkatan kebijakan perdagangan dan pemasaran untuk mendasari pengembangan agribisnisPentingnya meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia semakin dirasakan setelah terjadinya kenaikan harga pangan belum lama ini serta adanya keprihatinan tentang ketahanan pangan. ACIAR terus mendukung kajian dan pengembangan opsi kebijakan dari segi ekonomi secara luas dan dari sisi industri secara spesifik. Misalnya, suatu penelitian baru dilakukan untuk melihat agribisnis produk susu dan isu kebijakan pembangunan yang menghambat akses pada informasi dan adopsi inovasi teknis155. Penelitian ini akan dilakukan bersama dengan petani, koperasi, dan pengolah, dengan tujuan meningkatkan pasokan susu, daya saing, dan pendapatan petani dalam rantai nilai produk susu. Penelitian lainnya dilakukan untuk mengidentifikasi cara agar ACIAR dapat memberikan dukungan terbaik bagi inisiatif dan kebijakan di bidang pertanian di Indonesia158.

Page 12: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

48 Australian Centre for International Agricultural Research

IND

ON

ES

IA

Capaian hasil program 5-tahunan • Interaksi yang lebih luas dalam rantai nilai pangan di tingkat

petani kecil dengan akses ke pasar domestik dan pasar ekspor

• Manajemen tanaman, ternak, kehutanan, dan perikanan yang lebih efektif, berkesinambungan, dan efisien di tingkat petani kecil dengan memahami dan mengadopsi jalur-jalur produksi dan distribusi yang lebih baik

• Adanya bukti yang lebih kuat terkait biaya dan keuntungan dari berbagai opsi kebijakan alternatif di bidang pertanian, domestik, dan perdagangan

• Pengurangan kemiskinan melalui peningkatan manajemen sumber daya alam

Keluaran proyek 2015–16• Rekomendasi pelatihan di bidang biosekuritas dan insentif

bagi produsen di sektor peternakan unggas komersil berskala kecil yang disampaikan pada pemerintah dan badan-badan industri

• Dokumentasi tentang praktik manajemen dalam peningkatan produktivitas tanaman akasia dan eukaliptus yang dapat rampung dan tersedia bagi petani di Indonesia

• Dokumentasi tentang manfaat dan risiko terhadap penghidupan para petani kecil dari pembayaran jasa lingkungan di Indonesia

• Model kegiatan usaha yang disusun melalui kolaborasi dengan sektor swasta untuk membantu para petani kecil dalam meningkatkan pemasaran dan imbal hasil dari hasil hutan non-kayu tertentu

• Dimulainya program penelitian baru tentang sistem produksi daging sapi berbasis masyarakat, dengan maksud jauh meningkatkan pasokan daging sapi dan penghidupan para peternak kecil dan pelaku lainnya dalam rantai nilai daging sapi

• Rekomendasi pemberian pakan berupa suplementasi limbah ubi kayu untuk penggemukkan sapi jantan lokal Madura di Jawa Timur

• Produksi biji pohon leguminosa ‘Tarramba’ yang dilakukan petani untuk mendukung penyebaran sistem pemberian makanan ternak yang didasarkan pada pohon leguminosa, yang akan dilaksanakan di Timor Barat

• Penetapan dan uji coba lapangan atas strategi untuk menanggulangi penyakit dalam produksi bawang merah di Jawa

• Meningkatnya kapasitas setidaknya 30 peneliti dalam metode rantai nilai bagi produk susu dan hortikultura

• Laporan kelayakan ekonomis dari berbagai sistem produksi benih kentang yang bebas penyakit

• Diadopsinya galur rumput laut baru yang tahan penyakit, dan teridentifikasinya peluang pemberian nilai tambah bagi petani kecil melalui produk sampingan rumput laut di kawasan timur Indonesia

• Tersedianya data produksi dan data keuangan bagi spesies budidaya selain udang di tambak air payau

• Pertukaran informasi antara Indonesia dan Vietnam tentang teknik penangkapan anakan lobster dan budidaya lobster dalam keramba untuk menghasilkan lobster dengan ukuran yang dapat dipasarkan

• Disampaikannya berbagai opsi kebijakan berbasis bukti kepada para penasihat kebijakan di Indonesia, yang menguraikan hasil kajian atas berbagai skenario ekonomi di masa mendatang dan pengembangan rantai pasar pertanian

• Terlaksananya penelitian tentang peningkatan pertanian lahan kering di Aceh

Manajer program utama

Dr Chris Barlow, Fisheries Mr Tony Bartlett, Forestry Dr Rodd Dyer, Agribusiness Dr Robert Edis, Soil Management and Crop Nutrition Dr Richard Markham, Horticulture Dr Mike Nunn, Animal Health Dr Ejaz Qureshi, Agricultural Development Policy Dr Werner Stür, Livestock Production Systems

Manajer Kantor Perwakilan di Indonesia

Ms Mirah Nuryati

Proyek yang tengah berjalan dan yang tengah diusulkan120 AH/2012/065 Pendekatan regional dalam meningkatkan

sistem peternakan babi skala kecil di Timor-Leste dan kawasan Timur Indonesia (usulan)

121 LPS/2014/022 Pedet sapi betina dan strategi penggemukan – Indonesia

122 LPS/2013/017 Peningkatan gizi di masa kehamilan dan menyusui untuk mencapai target produksi ternak sapi Bali

123 LPS/2015/017 Pasar makanan ternak di Jawa Timur (usulan)

124 LPS/2013/021 PStrategi pemberian pakan tambahan yang menguntungkan bagi peternak kecil penggemuk sapi di kawasan timur Indonesia (usulan)

Page 13: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

49Annual Operational Plan 2015–16

IND

ON

ES

IA

125 LPS/2008/038 Peningkatan hasil reproduksi sapi betina dan performa sapi hasil penggemukan dalam sistem ternak dengan sarana produksi rendah di Indonesia dan Australia Utara

126 LPS/2008/054 Peningkatan sistem penggemukan sapi petani kecil berdasarkan pengaturan pola pakan hijauan pohon leguminosa di wilayah Indonesia Timur dan Australia Utara

127 LPS/2012/064 Hijauan leguminosa dalam sistem tanaman biji-bijian di wilayah Indonesia Timur

128 LPS/2014/034 Analisis ekonomi terhadap sistem penggemukan sapi berdasarkan pengaturan pola pakan hijauan pohon leguminosa di wilayah Indonesia Timur

129 LPS/2013/020 Proses pengadopsian untuk meningkatkan pemanfaatan hijauan pohon leguminosa di Indonesia

130 LPS/2013/004 Peningkatan pasokan daging sapi dan penghidupan peternak kecil di Indonesia (IndoBeef)

131 AGB/2012/048 Kajian atas pasar dan perdagangan daging sapi di tingkat regional di Cina dan Asia Tenggara

132 AH/2015/002 Pemanfaatan Apis melifera dan A. cerana di masyarakat tani subsisten dan tanpa lahan di Timor-Leste dan Indonesia

133 AGB/2015/015 Studi tentang pasar dan alur perdagangan buah mangga di tingkat regional – Asia dan Pasifik

134 HORT/2008/041 Penanggulangan hama lalat-buah berskala luas pada sistem produksi mangga di Indonesia

135 HORT/2012/083 Penanggulangan penyakit mosaik bergaris pada tanaman tebu di Indonesia dan Australia

136 HORT/2009/056 Peningkatan produktivitas berkelanjutan pada tanaman sayur jenis bawang-bawangan dan terung-terungan di Indonesia dan di daerah subtropis Australia

137 SMCN/2012/103 Sistem pertanian yang lebih tangguh dan menguntungkan di Aceh Darussalam dan New South Wales

138 CIM/2014/024 Identifikasi dan validasi penanda (marker) fungsional dari berbagai plasma nutfah untuk mengurangi pengapuran dalam bahan pemuliaan padi

13FIS/2009/059 Peningkatan kapasitas penelitian bagi manajemen sumber daya perikanan pelagis di Indonesia

140 FIS/2010/101 Peningkatan manajemen kesehatan ikan dan protokol produksi pada budidaya ikan laut bersirip di Indonesia dan Australia

141 FIS/2014/059 Pengembangan budidaya udang barong (spiny lobster) di Indonesia

142 FIS/2007/124 Diversifikasi budidaya bagi petambak/pembudi-daya kecil di pesisir di Indonesia

143 FIS/2014/104 Perikanan skala kecil di Indonesia: manfaat bagi rumah tangga, peran perempuan, dan peluang meningkatkan penghidupan

144 FST/2008/030 Mengatasi hambatan pada hutan tanaman rakyat di Indonesia

145 FST/2014/064 Memaksimalkan produktivitas dan profitabilitas tanaman eukaliptus dan akasia di Indonesia dan Vietnam

146 FST/2014/068 Strategi penanggulangan penyakit tanaman di Indonesia dan Vietnam

147 FST/2012/039 (multilateral, CIFOR/ICRAF) Pengembangan strategi produksi dan pemasaran bagi hasil hutan kayu dan non-kayu untuk meningkatkan penghidupan petani kecil di Indonesia

148 FST/2012/040 Peningkatan keuntungan bagi petani kecil dari berkurangnya emisi dari deforestasi dan kerusakan hutan di Indonesia

149 FST/2015/007 Pengembangan pemanfaatan penanda (marker) DNA untuk kayu jati dari hutan rakyat di Indonesia

150 AGB/2012/056 and AGB/2012/078 and AGB/2012/078 Peluang agribisnis inovatif bagi rantai nilai ubi kayu yang menguntungkan dan berkesinambungan di Asia Tenggara

151 AGB/2012/055 Rantai nilai benih kentang di Indonesia: analisis peluang pengembangan, dan AGB/2012/094 Pengembangan rantai nilai benih kentang yang menguntungkan dan berkesinambungan di Indonesia

152 AGB/2014/031 Dukungan bagi peningkatan kapasitas penelitian tentang peningkatan integrasi pasar bagi buah dan sayur bernilai tinggi serta sistem produksi produk susu di Indonesia

153 AGB/2014/033 Dukungan bagi peningkatan kapasitas penelitian tentang peningkatan integrasi pasar bagi sistem produksi produk susu di Indonesia

154 AGB/2009/060 Peningkatan integrasi pasar bagi sistem produksi buah dan sayur bernilai tinggi di Indonesia

155 AGB/2012/099 Peningkatan pasokan susu, daya saing, dan penghidupan peternak kecil dalam rantai produk susu di Indonesia (usulan)

156 AGB/2010/099 Evaluasi atas penghidupan petani kecil dalam rantai nilai kopi dan kakao di Indonesia serta kesinambungannya

157 SMAR/2008/025 Peningkatan budidaya rumput laut dan pemanfaatan limbah pascapanen di Asia Tenggara

158 ADP/2014/011 Kontribusi pada strategi penelitian pertanian yang berkelanjutan di Indonesia

Page 14: A CIAR ANNU AL OPER A TIONAL PLAN 2015–16 A CIAR

Visi ACIARACIAR memiliki visi terciptanya dunia dengan tingkat kemiskinan yang semakin berkurang dan meningkatnya penghidupan orang banyak melalui pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan yang dihasilkan melalui penelitian kolaboratif internasional.

Misi ACIARMencapai sistem pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, yang dapat memberikan manfaat bagi negara-negara berkembang dan Australia, melalui kemitraan penelitian pertanian internasional.

Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) merupakan bagian dari program bantuan luar negeri Pemerintah Australia dan melakukan kegiatannya untuk mencapai tujuan pemberian bantuan dari Australia dalam membantu masyarakat mengatasi kemiskinan.

Pusat Penelitian ini akan berpartisipasi di dalam pelaksanaan agenda diplomasi ekonomi Pemerintah dibawah empat tujuan utama dari perdagangan, pertumbuhan, investasi dan bisnis. Penelitian pertanian bekerjasama dengan mitra negara-negara berkembang akan secara langsung berkontribusi kedalam tujuan spesifik masing-masing negara yang memajukan keempat tujuan utama terkait. Pusat Penelitian ini akan terfokus pada penelitian dan usaha-usaha peningkatan kelembagaan di negara-negara berkembang di Asia dan di Pasifik, serta juga terlibat di dalam kerjasama yang bermanfaat di wilayah lain untuk mendukung tujuan utama kebijakan luar negeri Australia.

ACIAR memberikan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan, ketahanan pangan, lapangan kerja dan peluang usaha untuk industri skala kecil, dan membangun kapasitas kelembagaan dan manusia dalam ilmu pertanian di negara-negara berkembang. Melalui hasil-hasil ini ACIAR berkontribusi di seluruh tujuan utama dari program bantuan.

ACIAR bekerjasama dengan DFAT di area-area yang menguntungkan satu sama lain, dengan kedua organisasi berkontribusi ke dalam penekanan pendekatan pemerintah secara terpadu dari program bantuan.

ACIAR

GPO Box 1571 Canberra ACT 2601

Phone: +61 2 6217 0500 Internet: aciar.gov.au

Email: [email protected]

ACIAR A

NN

UA

L OPERATIO

NA

L PLAN

2015–16 ACIA

R

ACIAR 2015–16