a. berdasarkan faktor penyebab dormansi web view(tim mata kuliah fisiologi tumbuhan. 2011)...

25

Click here to load reader

Upload: truongdang

Post on 01-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Tujuan Praktikum

Meneliti waktu tidur (dormasi) biji padi.

1. 2 Dasar Teori

Biji dikatakan dorman apabila dalam keadaan viabel idak mau berkecambah

walaupun diletakkan pada lingkungan yang memenuhi syarat bagi

perkecambahannya. Dormasi biji dapt disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal

berupa kondisi biji itu sendiri maupun eksternal pada masa pembentukannya seperti

suhu dan cahaya. Periode dormasi biji dpat berlangsung musiman atau dapat juga

bertahun-tahun, bergantung kepada jenis biiji dan tipe dormansinya. (Tim Mata

Kuliah Fisiologi Tumbuhan;2011)

Dormasi biji sebenarnya merupakan suatu mekanisme untuk

mempertahankan diri teradap berbagai kondisi lingkungan yang tidak ramah seperti

ketersediaan air yang terbatas, suhu yang tidak terlalu dingin, atau intensitas cahaya

yang terlalu rendah. Mekanisme internal ini antara lain dapt berupa impermeabilitas

kulit biji terhadap air dan gas, embrio yang rudimenter, adanya inhibitor, rendahnya

kandungan zat perangsang tumbuhan. (Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011)

“Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. Para ahli biologi menggunakan

istilah itu untuk tahapan siklus hidup, seperti buji dorman, yang memiliki laju

metabolisme yang sangat lambat an sedangkan tidak tumbuh an berkembang.

(Campbell,dkk. 364-365. 2003)

Dormasi pada biji menigkatkan peluang bahwa perkembangan akan terjadi

pada waktu dan tempat yang paling mengntungkan bagi pertumbuhan biji.

1

Page 2: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

Pengakhiran periode dormansi umunya memerlukan kondisi lingkungan yang

tertentu. Biji tumbuhan gurun, mialnya, hanya berkecambah setelah curah hujan yang

memadai. Jika mereka harus berkecambah setelah hujan rintik-rintik yang sedang,

tanah mungkin akan terlalu cepat kering sehingga tidak dapt mendukung

pertumbuhan biji. Di tempat di mana kebakaran alamiah biasa terjadi banyak biji

memerlukan panas yang sangat tinggi untuk mengakhri dormasi; dengan demikian

pertumbuhan biji menjadi paling berlimpah setelah api menghanguskan vegetasi yang

menjadi saingannya tersebut. Di tempat dimana musim dinginsangat parah, biji

mungkin memerlukan pemaparan terhadap cuaca dingin yang lebih lama, biji yang

disemaikan selama musim panas atau musim gugur tidak akan berkecambah sampai

musim semi berikutnya. Hal ini akan memastikan musim tumbuhan yang panjang

sebelum musim dingin berikutnya. Biji yang sangat kecil, seperti beberapa biji dari

varietas lettuce, memrlukan cahaya untuk perkecambahan dan akan mengakhiti

dormansinya hanya jika ditanam cukup dangkal sehingga kecambah benih bisa

muncul menembus permukaan tanah. Beberapa biji memiliki kulit pembungkus yang

harus dilemahkan dengan senyawa-senyawa kimia ketika biji-biji tersebut melewti

saluran pencernaan hewan dan akibatnya cenderung akan terbawa hingga jarak yang

cukup jauh sebelum berkecambah. (Campbell,dkk;365. 2003)

Lama waktu di mana biji dorman masih hidup dan mampu berkeambah

bervarisi dari beberapa hari hingga beberapa dekade ataubahkan lebih lama lagi,

bergantung pada spesies da kondisi lingkungan. Sebagian besr biji sangat tahan lama

sehingga bisa bertahan selama satu atau dua tahun sapai kondisi memungkinkan untk

berkecambah. Dengan demikian, tanah memiliki kumpilen biji yang belum

berkecambah yang mungkin telah menumpuk selama beberqapa tahun. Hal ini

merupakan salah satu alasan mengapa vegetasi bisa kmuncul kembali sedemikian

cepatnya setelah kejadian kebakaran, kekeringan, banjir, tau beberapa bencana alam

lainnya. (Campbell, dkk; 365. 2003)

2

Page 3: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

Klasifikasi Dormansi Biji

Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.

Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacam-macam kategori berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya.

a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi

Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan

Imnate dormancy (rest): dormancy yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ-organ biji itu sendiri

b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji

Mekanisme fisik

Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri; terbagi menjadi:

- mekanis : embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik

- fisik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel

- kimia: bagian biji/buah mengandung zat kimia penghambat

Mekanisme fisiologis

Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis; terbagi menjadi:

3

Page 4: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

- photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya

- immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matang

- thermodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu

c. Berdasarkan bentuk dormansi

Kulit biji impermeabel terhadap air/O2

Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nucellus, pericarp, endocarp

Impermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi (misalnya cutin, suberin, lignin) pada membran.

Kulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skarifikasi mekanik.

Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil, kulit biji, raphe/hilum, strophiole; adapun mekanisme higroskopiknya diatur oleh hilum.

Keluar masuknya O2 pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya O2 melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat.

Embrio belum masak (immature embryo)

Ketika terjadi abscission (gugurnya buah dari tangkainya), embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misal: Gnetum gnemon (melinjo)

Embrio belum terdiferensiasi Embrio secara morfologis sudah berkembang, namun masih butuh waktu

untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.

Dormansi karena immature embryo ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur rendah dan zat kimia.

Biji membutuhkan pemasakan pascapanen (afterripening) dalam penyimpanan kering

Dormansi karena kebutuhan akan afterripening ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pengupasan kulit.

4

Page 5: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

Biji membutuhkan suhu rendah

Biasa terjadi pada spesies daerah temperate, seperti apel dan Familia Rosaceae. Dormansi ini secara alami terjadi dengan cara: biji dorman selama musim gugur, melampaui satu musim dingin, dan baru berkecambah pada musim semi berikutnya. Dormansi karena kebutuhan biji akan suhu rendah ini dapat dipatahkan dengan perlakuan pemberian suhu rendah, dengan pemberian aerasi dan imbibisi.

Ciri-ciri biji yang mempunyai dormansi ini adalah:

- jika kulit dikupas, embrio tumbuh

- embrio mengalami dormansi yang hanya dapat dipatahkan dengan suhu rendah

- embrio tidak dorman pada suhu rendah, namun proses perkecambahan biji masih membutuhkan suhu yang lebih rendah lagi

- perkecambahan terjadi tanpa pemberian suhu rendah, namun semai tumbuh kerdil

- akar keluar pada musim semi, namun epicotyl baru keluar pada musim semi berikutnya (setelah melampaui satu musim dingin)

Biji bersifat light sensitive

Cahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas (kuantitas) cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan fotoperiodisitas (panjang hari).

Kuantitas cahaya

Cahaya dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan perkecambahan pada biji-biji yang positively photoblastic (perkecambahannya dipercepat oleh cahaya); jika penyinaran intensitas tinggi ini diberikan dalam durasi waktu yang pendek. Hal ini tidak berlaku pada biji yang bersifat negatively photoblastic (perkecambahannya dihambat oleh cahaya).

Biji positively photoblastic yang disimpan dalam kondisi imbibisi dalam gelap untuk jangka waktu lama akan berubah menjadi tidak responsif terhadap cahaya, dan hal ini disebut skotodormant. Sebaliknya, biji yang bersifat negatively photoblastic

5

Page 6: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

menjadi photodormant jika dikenai cahaya. Kedua dormansi ini dapat dipatahkan dengan temperatur rendah.

Kualitas cahaya

Yang menyebabkan terjadinya perkecambahan adalah daerah merah dari spektrum (red; 650 nm), sedangkan sinar infra merah (far red; 730 nm) menghambat perkecambahan. Efek dari kedua daerah di spektrum ini adalah mutually antagonistic (sama sekali bertentangan): jika diberikan bergantian, maka efek yang terjadi kemudian dipengaruhi oleh spektrum yang terakhir kali diberikan. Dalam hal ini, biji mempunyai 2 pigmen yang photoreversible (dapat berada dalam 2 kondisi alternatif):

P650 : mengabsorbir di daerah merah

P730 : mengabsorbir di daerah infra merah

Jika biji dikenai sinar merah (red; 650 nm), maka pigmen P650 diubah menjadi P730. P730 inilah yang menghasilkan sederetan aksi-aksi yang menyebabkan terjadinya perkecambahan. Sebaliknya jika P730 dikenai sinar infra merah (far-red; 730 nm), maka pigmen berubah kembali menjadi P650 dan terhambatlah proses perkecambahan.

Photoperiodisitas

Respon dari biji photoblastic dipengaruhi oleh temperatur:

- Pemberian temperatur 10-200C : biji berkecambah dalam gelap

- Pemberian temperatur 20-300C : biji menghendaki cahaya untuk berkecambah

- Pemberian temperatur >350C : perkecambahan biji dihambat dalam gelap atau terang

Kebutuhan akan cahaya untuk perkecambahan dapat diganti oleh temperatur yang diubah-ubah. Kebutuhan akan cahaya untuk pematahan dormansi juga dapat digantikan oleh zat kimia seperti KNO3, thiourea dan asam giberelin.

Dormansi karena zat penghambat

Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangkaian kompleks proses-proses metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap substansi

6

Page 7: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangkaian proses perkecambahan. Beberapa zat penghambat dalam biji yang telah berhasil diisolir adalah soumarin dan lacton tidak jenuh; namun lokasi penghambatannya sukar ditentukan karena daerah kerjanya berbeda dengan tempat di mana zat tersebut diisolir. Zat penghambat dapat berada dalam embrio, endosperm, kulit biji maupun daging buah.

Teknik Pematahan Dormansi Biji

Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embryo.

Skarifikasi merupakan salah satu upaya pretreatment atau perawatan awal pada benih, yang ditujukan untuk mematahkan dormansi, serta mempercepat terjadinya perkecambahan biji yang seragam (Schmidt, 2000). Upaya ini dapat berupa pemberian perlakuan secara fisis, mekanis, maupun chemis. Hartmann (1997) mengklasifikasikan dormansi atas dasar penyebab dan metode yang dibutuhkan untuk mematahkannya.

Tipe dormansi

Karakteristik Contoh spesies

Metode pematahan dormansiAlami Buatan

Immature embryo

Benih secara fisiologis belum mampu berkecambah, karena embryo belum masak walaupun biji sudah masak

Fraxinus excelcior, Ginkgo biloba, Gnetum gnemon

Pematangan secara alami setelah biji disebarkan

Melanjutkan proses fisiologis pemasakan embryo setelah biji mencapai masa lewat-masak (after-ripening)

Dormansi mekanis

Perkembangan embryo secara fisis terhambat karena adanya kulit biji/buah yang keras

Pterocarpus, Terminalia spp, Melia volkensii

Dekomposisi bertahap pada struktur yang keras

Peretakan mekanis

Dormansi fisis

Imbibisi/penyerapan air terhalang oleh lapisan

Beberapa Legum &

Fluktuasi suhu Skarifikasi mekanis,

7

Page 8: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

kulit biji/buah yang impermeabel

Myrtaceae pemberian air panas atau bahan kimia

Dormansi chemis

Buah atau biji mengandung zat penghambat (chemical inhibitory compound) yang menghambat perkecambahan

Buah fleshy (berdaging)

Pencucian (leaching) oleh air, dekomposisi bertahap pada jaringan buah

Menghilangkan jaringan buah dan mencuci bijinya dengan air

Dormansi merupakan suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda yaitu keadaan yang istirahat.

Dormansi merupakan kondisi yang belangsung selam satu periode tertentu yang tidak terbatas walaupun berada dalam keadaan yang menguntungkan untuk perkecambahan (Sutopo, 1988).

Menurut Justice (1978), dormansi pada beberapa jenis benih yang disebabkan oleh :

1. Struktur benih, misalnya kulit beih, braktea, gulma, perikarp dan membrane, yang mempersulit keluar masuknya air dan udara.

2. Kelainan fisiologis pada embrio.3. Penghambat (inhibitor) perkecambahan atau penghalang lainnya, dan4. Gabungan dari factor–factor diatas.

Tipe-Tipe Dormansi

Menurut Sutopo ( 1988 ), tipe – tipe dormansi terbagi atas 4 bagian yaitu :

1. Impermeabilitas kulit biji terhadap air,2. Mekanisme kulit biji terhadap pertumbuhan,3. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas – gas, dan4. Immaturity embrio .

Terdapat 3 macam dormansi secara luas :

1. Bawaan ( innate ),2. Rangsangan ( inducet ),3. Paksaan ( anvorced ).

Dormansi bawaan atau kandang pula disebut sebagai dormansi primer, biasanya dijumpai pada biji–bijian atau perbanyakanvegetatif sementara. Dormansi rangsangan

8

Page 9: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

atau perbanyakan merupakan pengaruh lingkungan sekitar biji atau organ perbanyakan  vegetatif setelah terlepas dari nduknya. Domansi paksaan disebabkan oleh adanya factor lingkungan yang menguntungkan untuk dimulainya pertumbuhan, akibat kekurangan suhu yang tidak menguntungkan  (Sutopo, 1988).

Cara Mengatasi Dormansi

Menurut Sutopo (1988), cara –cara mematahkan dormansi yaitu sebagai berikut :

- Perlakuan mekanis

Perlakuan mekanis umum digunakan untuk memecahkan dormansi benih yang disebabkan oleh impermeabilitas kulit biji baik terhadap air atau gas, resistensi mekanis kulit perkecambah yang terdapat pada kulit biji

- Perlakuan kimia

Perlakuan dengan menggunakan bahan–bahan kimia sering pula dilakukan untuk memecahkan dormansi pada benih. Tujuannya adalah menjadikan agar kulit biji lebih mudah dimasuki oleh air pada waktu proses imbibisi.

- Perlakuan perendaman dengan air

Beberapa jenis benih terkadang diberi perlakuan perendaman di dalam air panas dengan tujuan memudahkan penyerapan air oleh benih. Perendaman yang baik pada biji lamtoro adalah pada suhu 180o – 200oF yang bertujuan untuk meningkatkan suatu perkecambahan dan memudahkan penyerapan air oleh benih.

Dormansi pada Benih yang Disimpan

Hubungan antara dormansi dengan penyimpanan yaitu pada beberapa keadaan, penyimpanan dapat mempengaruhi dormansi. Dormansi pada beberapa spesies dapat menghilang. Bila disimpan selama beberapa bulan pada kondisi suhu dan kelembaban nisbi lingkungan terkendali, asal dan suhunya berada di atas suhu titik beku. Ahli fisiologi benih faham benar akan metode metode terbaik untuk mempertahankan dormansi pada benih yaitu dengan jalan menyimpan pada suhu di sekitar titik beku ( Jumin, 2002 ).

Factor–factor yang meyebabkan hilangnya dorminasi pada benih sangat bervariasi tergantung  pada jenis tanaman dan tentu saja tipe dormansinya, antara lain: karena temperature yang siliha berganti menipis kulit biji, hilangnya kemampuan untuk menghasilkan zat – zat penghambat perkecambahan, dan adanya kegiatan dari mikroorganisme ( Sutopo, 1988 ).

9

Page 10: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

Hilangnya sifat dormansi tergantung pada waktu penyimpanan dimana ada beberapa jenis spesies yang dorminansinya hilang pada minggu ketujuh hingga ke sebelas setelah panen, suhu dimana dormansi akan hilang bila diletakkan pada suhu di atas titik beku (Jumin, 2002 ) dalam http://www.ojimori.com/2011/06/29/hubungan-antara-dormansi-dan-penyimpanan/

10

Page 11: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

BAB II

METODOLOGI

2. 1. Alat dan Bahan

1.1.1. Alat

a) 2 cawan petri

b) Kertas Merang

c) Label

1.1.2. Bahan

a) Biji padi yang masih baru (setelah dipanen)

b) Biji lpadi lama (telah disimpan)

c) Air

2. 2. Cara Kerja

a) Menyiapkan 100 biji padi baru dan 100 biji padi lama

11

Biji padi lama Biji padi baru

Page 12: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

b) Masing-masing cawan petri dialasi dengan kertas merang dan dibasahi

air,

Kertas merang

c) Meletakkan ke-100 biji pada cawan petri dengan menandai yang lama

dan yang baru,

d) Melakukan pengamatan selama 7 hari, tiap hari dihitung biji yang

berkecambah dan dicantumkan dalam tabel.

12

Biji padi lama Biji padi baru

Page 13: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

BAB III

HASIL PENGAMATAN

13

hari ke-1 hari ke-2

hari ke-3 hari ke-3 kelompok 2

hari ke-4hari ke-4 kelompok 2

Page 14: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

Hari

ke-

Kelompok

Biji padi lama Biji padi baru

1 2 3 4 5 6

1 Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

2 Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

Tidak ada

perubahan

313 kecambah 12 kecambah

49

kecambah

3

kecambah

Terdapat 7

kecambah

2

kecambah

4 60

kecambah,

yang 7

akarnya

berukuran

0,5cm

58

kecambah, 5

akarnya

berukuran

1,5cm, 5

berukuran

1cm dan 1

berukuran

o,5cm

90

kecambah,

yang 21

akarnya

berukuran

1,5 cm, dan

yang 40

berukuran 1

cm.

4

kecambah

25

kecambah

7 kecamah,

2 akarnya

berukuran

1,5cm

BAB IV

14

Page 15: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

PEMBAHASAN

1. 1

2. 1

3. 1

4. 1 Pembahasan

Dalam praktikum pada acara dormansi biji ini kami menggunakan biji padi

yang masih baru dan yang sudah lama dipanen.kami dibagi beberapa kelompok

kelompok 1-3 menggunakan biji padi yang sudah lama dan kelompok 4-6

menggunakan biji padi yang baru dipanen. Kami memilih biji padi yang bagus baik

itu yang baru maupun yang lama sebanyak 100 biji dari masing-masing biji padi yang

baru maupun yang lama. Pemilihan ini agar biji yang kami gunakan benar-benar biji

yang bagus.

Setelah itu kami menyiapkan cawan perti (namun saat praktikum

menggunakan tutup toples, karena persediaan cawan petri telah habis) dan kertas

merang untuk di letakkan 100 bii padi baik kategori lama maupun kategori

baru.Untuk biji lama perlakuan oleh kelompok 1-3 selama 2 hari belum ada

perubahan. Hal ini terjadi karena enzim yang menggerakkan biji untuk aktif masih

belum bereaksi.Namun setelah hari ke ketiga untuk perlakuan 1 terjadi perubahan

yaitu muncul kecambah sebanyak 13 kecambah.Hal ini terjadi karena pada biji padi

tersebut telah mulai aktif enzim pengatur tumbuh kecambah tersebut.Kemudian

pengamatan hari keempat pada perlakuan 1 sudah bertambah menjadi 60 biji yang

berkecambah dengan panjang yang 7 akarnya berukuran 0,5 cm sedang sisanya

belum berakar.

Pada perlakuan 2 juga identik sama untuk pengamatan selama 2 hari masih

belum ada kecambah yang muncul alasan serupa seperti perlakuan 1 terjadi juga

15

Page 16: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

pada perlakuan 2.Namun pada hari ketiga telah terdapat perubahan yaitu terdapat 12

biji yang sudah mulai berkecambah.Hal ini terjadi karena ke 12 biji tersebut lebih

reaktif untuk tumbuh kecambah dibandingkan dengan 88 biji lainnya .Pengamatan

hari ke empat terjaadi perubahan 58 kecambah, 5 akarnya berukuran 1,5cm, 5

berukuran 1cm dan 1 berukuran 0,5 cm.Hal ini terjadi karena enzim-enzim pada biji

padi tersebut telah aktif.

Perlakuan 3 juga identik sama yaitu selama 2 hari tidak ada perubahan yang

disebabkan karena enzim pada biji padi tersebut belum aktif.Pada hari ketiga terjadi

perubahan 49 kecambah.terjadi dikarenakan enzim pada biji padi tersebut telah

aktif.Pada hari ke empat 90 kecambah, yang 21 akarnya berukuran 1,5 cm, dan yang

40 berukuran 1 cm.

Perlakuan 4 selama 2 hari pengamatan juga belum terdapat perubahan.Hal

ini terjadi karena enzim-enzim pengatur tumbuh kecambah belum ikut

aktif.Pengamatan hari ketiga sudah mulai muncul 3 kecambah, namun untuk panjang

akar belum dapat teridentifikasi karena 3 biji tesebut hanya mulai merekah kulit

bijinya saja petanda akan muncul kecambah.

Perlakuan 5 selama 2 hari tidak didapati kecambah yang muncul hal ini

terjadi karena terjadi dormansi yang cukup panjang padahal biji yang digunakan

adalah biji baru biasanya secara logika biji baru tersebut masa tidurnya tidak selama

biji lama.Hal ini mungkin terjadi penyimpangan yang disebutkan pada literature

dibagian dasar teori (factor lamanya dormansi bisa terjadi karena lingkungan dan

kondisi di dalam biji itu sendiri).Namun pada hari ke 3 di dapat 7 kecambah,

kemudian pada hari ke 4 didapati 25 kecambah.Hal ini, terjadi karena pada biji

tersebut telah aktif enzim pada biji tersebut.

Pada perlakuan 6 ini juga identik sama yaitu selama 2 hari tidak ditemui

perubahan yang dikarenakan juga serupa dengan perlakuan sebelumnya.Namun pada

hari ketiga sudah mulai muncul 2 kecambah yang untuk ukuran panjang akar belum

16

Page 17: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

teridentifikasi .Untuk pengamatan hari keempat terdapat 7 kecamah, 2 akarnya

berukuran 1,5 cm.Hal ini terjadi dormansi telah dapat dipatahkan.

Perlakuan yang dilakukan saat praktikum kurang mengena karena untuk

mematahkan dormansi biji diperlukan perlakuan mekanik, dan perendaman air

sedang pada perlakuan kelompok saat praktikum hanya ditetesi air untuk saat

praktikum namun untuk pengamatan hari 1-4 tidak diberi perlakuan.

17

Page 18: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

BAB V

KESIMPULAN

5. 1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa biji

lama yaitu yang disimpan lama memiliki masa tidur yang lebih panjang dibandingkan

dengan biji yang baru dipanen terbukti dengan pengamatan yang telah

dilakukan.Perlakuan 1-3 lebih banyak kecambah yang muncul mulai hari ketiga

dibandinkan dengan perlakuan 4-6.

18

Page 19: a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi Web view(Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2011) “Dorman” artinya “tidur” atau “beristirahat”. ... pemberian air panas atau bahan

Daftar Pustaka

Tim Penyusun Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan, 2011. Petunjuk Praktikum

Fisiologi Tumbuhan. Jember; Universitas Muhammadiyah Jember.

Campbell, dkk. 2003. BIOLOGI Edisi Kelima Jilid II. Jakarta; Erlangga.

http://agrica.wordpress.com/2009/01/03/dormansi-biji/ diacces tanggal 15 Januari 2012

http://pertanian.uns.ac.id/~agronomi/agrosains/Vol%206- 2/Pematahan %20Dormansi%20Benih%20Aren%20Secara%20Fisik%20Pada %20Berbagai %20Lama%20Ekstraksi%20%20Buah.pdf diacces tanggal 15 Januari 2012

http://www.ojimori.com/2011/06/29/hubungan-antara-dormansi-dan-penyimpanan/ diacces tanggal 15 Januari 2012

19