a. analisis pencapaian kinerja (sasaran) rpjmd … · menjadi 81.22 % hal ini disebabkan karena :...
TRANSCRIPT
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 1
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
A.! ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA (SASARAN) RPJMD KOTA
BANDUNG
Misi RPJMD ke 3 : Membangun masyarakat yang mandiri,
berkualitas dan berdaya saing
NO SASARAN INDIKATOR
KINERJA SATUAN TARGET 2014
1 2 3 4 5
Tujuan 2: Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan 1 Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau.
Persentase pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak, remaja dan ibu
Persentase 80
Persentase penyakit menular yang ditangani
Persentase 100
Persentase pasien miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II
Persentase 100
2 Meningkatnya kesadaran individu, keluarga dan masyarakat melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan
Jumlah RW siaga aktif
Jumlah RW 778
Persentase kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
Persentase 7
Persentase sarana air minum yang memenuhi syarat
Persentase 73.8
Dari tabel tersebut terlihat bahwa pencapaian sasaran misi 3
yaitu Membangun Masyarakat Yang Mandiri, Berkualitas Dan
Berdaya Saing mempunyai 2 sasaran yaitu Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu,
merata dan terjangkau dan Meningkatnya kesadaran individu, keluarga
dan masyarakat melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan
lingkungan.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 2
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Jumlah sasaran pada Misi 3 yang diukur kinerjanya adalah 2
sasaran. Jumlah indicator kinerja yang digunakan 6 indicator. Sebanyak
3 indicator (50%) mencapai atau melebihi target, 3 indikator (50%) tidak
mencapai target .
1.! SASARAN 1
Untuk Mencapai Sasaran 1 yaitu Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang
bermutu, merata dan terjangkau , maka indikator yang harus dicapai
adalah Persentase pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak,
remaja dan ibu, Persentase penyakit menular yang ditangani, Persentase
Indikator pelayanan kesehatan yang mencapai target, Fasilitas
kesehatan yang memiliki sertifikat ijin.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 3
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.1
PENCAPAIAN SASARAN 1 MENINGKATNYA AKSES PELAYANAN KESEHATAN DASAR DAN RUJUKAN BAGI MASYARAKAT YANG BERMUTU, MERATA DAN
TERJANGKAU TAHUN 2014
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN 2014 %
TAHUN 2018 %
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 Tujuan 2: Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan 1 Meningkatnya
akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau.
Persentase pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak, remaja dan ibu
Persentase 80 100.76 125.95 95
Persentase penyakit menular yang ditangani
Persentase 100 80.67 80.67 100
Persentase pasien miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II
Persentase 100 100 100.00 100
Persentase pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak,
remaja dan ibu adalah Jumlah seluruh indikator pelayanan kesehatan
dasar pada payi, balita, anak remaja dan ibu yang mencapai target
dalam periode tertentu.
Adapun cara pengukuran indicator adalah sebagai berikut :
Jumlah rata-rata seluruh indikator pelayanan kesehatan dasar pada
bayi, balita, anak remaja dan ibu yang mencapai target dalam periode
tertentu . Indikator-indikatornya adalah sebagai berikut :
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 4
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.2 INDIKATOR KINERJA
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA BAYI, BALITA, ANAK, REMAJA DAN IBU
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM 1 Cakupan ibu hamil K4. 2 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
6 Puskesmas rawat inap yang mampu melaksanakan pelayanan obstetrik neonatal emergency dasar (PONED)
7 Cakupan kunjungan bayi 8 Cakupan pelayanan anak balita
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
11 Persentase balita ditimbang berat badannya D/S
12 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakt miskin 13 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
14 Cakupan Desakelurahan UCI.
15 Cakupan peserta KB Aktif 16 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan KB sesuai standar
17 Penemuan AFP Rate per 100.000 pddk < 15 th
18 Penderita DBD yang ditangani
19 Penemuan Penderita Pneumonia Balita
20 Penemuan pasien baru TB BTA (Positif)
21 Penemuan Penderita Diare
22 Cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia
Adapun capaian indicator Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar
Pada Bayi, Balita, Anak, Remaja Dan Ibu adalah 100,76% telah melebihi
dari target 80%. Cara perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut :
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 5
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.3 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA BAYI, BALITA, ANAK, REMAJA DAN IBU
TAHUN 2014
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
TAHUN 2014 CAPAIAN TARGET REALISASI
1 Cakupan ibu hamil K4. 95 95.00 100.00 2 Cakupan Komplikasi kebidanan
yang ditangani 80 81.96 102.45
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90 94.18 104.64
4 Cakupan pelayanan nifas 90 81.22 90.24 5 Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani 100 100 100.00
6 Puskesmas rawat inap yang mampu melaksanakan pelayanan obstetrik neonatal emergency dasar (PONED)
5 5 100.00
7 Cakupan kunjungan bayi 90 95 105.56 8 Cakupan pelayanan anak balita 90 90.46 100.51 9 Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
100 100 100.00
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 100 100.00
11 Persentase balita ditimbang berat badannya D/S
75 79.5 106.00
12 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakt miskin
100 100 100.00
13 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100 100 100.00
14 Cakupan Desakelurahan UCI. 100 100 100.00
15 Cakupan peserta KB Aktif 67.8 77.56 114.40 16 Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar
100 100 100.00
17 Penemuan AFP Rate per 100.000 pddk < 15 th
100 106.25 106.25
18 Penderita DBD yang ditangani 100 100 100.00 19 Penemuan Penderita
Pneumonia Balita 100 100 100.00
20 Penemuan pasien baru TB BTA (Positif)
100 100 100.00
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 6
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
TAHUN 2014 CAPAIAN TARGET REALISASI
21 Penemuan Penderita Diare 100 100 100.00 22 Cakupan pelayanan kesehatan
dasar terhadap lansia 54 46.83 86.72
Jumlah 2216.77
Persentase pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak, remaja dan ibu
100.76
Indikator yang dapat dibandingkan dengan capaian tahun lalu adalah
indicator-indikator yang menjadi gabungan dari pencapaian indikator
kinerja persentase pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak,
remaja dan ibu sebagai berikut :
TABEL 1.4
INDIKATOR – INDIKATOR GABUNGAN UNTUK MENCAPAI INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN
DASAR PADA BAYI, BALITA, ANAK, REMAJA DAN IBU
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
TAHUN
2013 TAHUN 2014
KETERANGAN TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 Cakupan ibu hamil K4.
95 97.90 95 95.00
2 Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
80 100.00 80 81.96
3 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
90 93.58 90 94.18
4 Cakupan pelayanan nifas
90 92.28 90 81.22
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
100 100.00 100 100
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 7
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
TAHUN
2013 TAHUN 2014 KETERANGAN
6 Puskesmas rawat inap yang mampu melaksanakan pelayanan obstetrik neonatal emergency dasar (PONED)
- - 5 5 Indikator baru dalam Renstra 2013-2018
7 Cakupan kunjungan bayi
90 94.72 90 95
8 Cakupan pelayanan anak balita
90 90.01 90 90.46
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga miskin
100 100.00 100 100
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 100.00 100 100
11 Persentase balita ditimbang berat badannya D/S
- - 75 79.6 Indikator baru dalam Renstra 2013-2018
12 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakt miskin
100 100.00 100 100
13 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100 100 100 100
14 Cakupan Desakelurahan UCI.
100 100 100 100
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 8
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM
TAHUN
2013 TAHUN 2014 KETERANGAN
15 Cakupan peserta KB Aktif
95 80.81 67.8 77.56
16 Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan KB sesuai standar
- - 100 100 Indikator baru dalam Renstra 2013-2018
17 Penemuan AFP Rate per 100.000 pddk < 15 th
100 161.54 100 106.25
18 Penderita DBD yang ditangani
100 100 100 100
19 Penemuan Penderita Pneumonia Balita
100 100 100 100
20 Penemuan pasien baru TB BTA (Positif)
100 100 100 100
21 Penemuan Penderita Diare
100 100 100 100
22 Cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia
50 40.18 54 46.83
Cakupan ibu hamil K4 realisasi pada tahun 2014 telah sesuai
dengan target yaitu 95%, namun jika dibandingkan dengan tahun 2013
mengalami penurunan yaitu dari 97,90 pada tahun 2013 menjadi 95%
pada tahun 2014 hal ini disebabkan karena : (1) Pencatatan dan
pelaporan belum optimal terutama dari fasilitas kesehatan swasta , (2)
banyaknya kegiatan administrasi di puskesmas sehingga menyita waktu
petugas kesehatan dalam pelayanan dan pencatatan program .
Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani realisasi pada
tahun 2014 telah melebihi target yaitu dari target 80% tercapai 81,96%,
namun jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 9
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
yaitu dari 100% pada tahun 2013 menjadi 81,96% pada tahun 2014 hal
ini disebabkan karena jumlah sasaran pada tahun 2014 meningkat dari
8.776 menjadi 10.189.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan realisasi pada tahun 2014 adalah
94,18% telah melebihi target yang ditentukan yaitu 90%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan dari 93,58%
menjadi 94,18% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong
seperti : (1) Pelatihan APN untuk tenaga kesehatan diadakan setiap
tahun, (2) Pembinaan terhadap Dukun paraji aktif dalam pertemuan
kemitraan Bidan Paraji
Cakupan pelayanan nifas realisasi pada tahun 2014 adalah
81.22% , belum mencapai target yang ditentukan yaitu 90%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan dari 92.28%
menjadi 81.22 % hal ini disebabkan karena : (1)Masih banyak ibu nifas
yang tidak disiplin kontak dengan tenaga kesehatan baik itu di
kunjungan ke-2 maupun ke-3 atau pun lolos tidak tersweeping oleh
tenaga kesehatan sehingga tidak dapat dihitung menjadi kunjungan
nifas lengkap, (2) Pencatatan pelaporan yang dilakukan oleh petugas
tidak optimal, tidak semua fasilitas kesehatan yang berada dibawah
binaan puskesmas memahami definisi operasional cakupan pelayanan
nifas, hal ini memungkinkan adanya data yang tidak terlaporkan dari
beberapa sarana pelayanan kesehatan swasta, (3) Masih banyaknya
penduduk burung atau musiman dibeberapa wilayah kota Bandung,
sehingga sulit menelusuri dari kohort yang ada karena berpindah
domisili ke kelurahan/kecamatan lain dalam waktu yang singkat
(kurang dari 6 bulan sudah pindah kontrakan) sedangkan di tempat
baru tidak terdata sebagai ibu nifas sehingga menyulitkan didata ulang
untuk dilakukan sweeping kunjungan nifas
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada tahun
2014 realisainya adalah 100% dari target yang ditentukan yaitu 100%.
Jika dibandingkan dengan tahun 2013 tetap 100% hal ini karena
adanya beberapa factor pendorong seperti : (1) Deteksi dini bayi dengan
komplikasi udah dilakukan melalui kegiatn MTBM (Manajemen Terpadu
Bayi Muda), (2) Pelatihan Manajemen Asfiksi dan BBLR bagi petugas
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 10
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
puskesmas , (3) adanya Sistem rujukan berjenjang dalam penanganan
komplikasi.
Cakupan kunjungan bayi realisasi pada tahun 2014 adalah 95 %
telah melebihi target yang ditentukan yaitu 90%. Jika dibandingkan
dengan tahun 2013 mengalami peningkatan dari 94,75% menjadi 95%
hal ini karena adanya beberapa factor pendorong seperti : (1) Petugas
Kesehatan sudah memahami DO pelayanan kesehatan bayi dengan baik,
(2) Sweeping dilakukan oleh petugas dan kader bagi bayi yang tidak
datang ke posyandu, (3) Kompetensi petugas dalam melakukan
pencatatan dan pelaporan terutama Register Kohort Bayi sudah baik.
Cakupan pelayanan anak balita realisasi pada tahun 2014 adalah
90.46% telah melebihi target yang ditentukan yaitu 90%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan dari 90.01 %
menjadi 90.46% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong
seperti : (1) Optimalisasi definisi operasional, (2) Dilakukannya
pembinaan dan pendampingan terkait pengisian kohort kesehatan anak
balita, (3) Dilakukannya kalakarya dan sosialisasi tentang indikator
kesehatan anak balita terhadap lintas program, (4) Tercovernya laporan
kunjungan kesehatan anak balita di RS
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 -
24 bulan keluarga miskin realisasinya adalah 100% dari target yang
ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 tetap
100% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong seperti : (1)
Dukungan Dana APBD II untuk pemberian MP.ASI tersedia setiap tahun
, (2) Validasi data balita gizi kurang/buruk dilakukan 2 kali dalam
setahun sehingga tepat sasaran , (3) Pendampingan oleh kader dalam
pemberian MP-ASI
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan realisasinya
adalah 100% dari target yang ditentukan yaitu 100%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013 tetap 100% hal ini karena adanya
beberapa factor pendorong seperti : (1) Peningkatan kompetensi TPG
dalam pelayanan dan pemantauan status gizi , (2) Sweeping dan
kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin adalah
100% dari target yang ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 11
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
dengan tahun 2013 tetap 100% hal ini karena Seluruh PKM melayani
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin baik rawat jalan maupun
rujukan.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah
100% dari target yang ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan
dengan tahun 2013 tetap 100% hal ini karena adanya beberapa factor
pendorong seperti : (1) Koordinasi lintas program dan lintas sektor yang
baik, (2) Tersedianya anggaran yang cukup, (3) Monitoring dan evaluasi
yang berkesinambungan
Cakupan Desa kelurahan UCI realisasi adalah 100% dari target
yang ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013
tetap 100% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong seperti :
(1) Terdapat 73 puskesmas dan 24 RS yang melaksanakan pelayanan
imunisasi , (2) Aktifnya kader posyandu disetiap kelurahan, (3)
Pelatihan dan peningkatan ketrampilan petugas dalam melaksanakan
imunisasi, (4) Adanya peran serta lintas program dan lintas sektoral
Cakupan peserta KB Aktif realisasi pada tahun 2014 adalah
77.56% , telah mencapai target yang ditentukan yaitu 67.8 %. Jika
dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami penurunan dari 80.81%
menjadi 77.56 % hal ini disebabkan karena Belum optimalnya integrasi
dengan instansi terkait dalam memberdayakan masyarakat untuk
memilih dan memakai alat kontrasepsi yang tepat dan aman.
Penemuan AFP Rate per 100.000 pddk < 15 th realisasi pada
tahun 2014 adalah 106.24% , telah mencapai target yang ditentukan
yaitu 100 %. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami
penurunan dari 161.54% menjadi 106.25 % hal ini disebabkan karena
jumlah Penemuan AFP Rate per 100.000 pddk < 15 th pada tahun 2013
adalah sebanyak 21 kasus sedangkan pada tahun 2014 adalah
sebanyak 17 kasus . Penurunan kasus ini terjadi karena : (1) -
Penguatan jejaring dan kemitraan dengan RS, Puskesmas, pelayanan
kesehatan dan masyarakat, (2) Adanya monitoring dan evaluasi kegiatan
, (3) Surveilance aktif mencari kasus-kasus AFP ke RS, puskesmas dan
masyarakat , (4) Sosialisasi program kegiatan ke RS, Puskesmas,
pelayanan kesehatan dan masyarakat, (5) Adanya dukungan sarana
prasarana dan anggaran yang memadai
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 12
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Penderita DBD yang ditangani realisasi adalah 100% dari target
yang ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013
tetap 100% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong seperti :
(1) Terdapat 73 puskesmas yang dapat melaksanakan deteksi dini pada
setiap kasus DBD , (2) Semua rumah sakit dapat melaksanakan
penanganan penderita DBD sesuai dengan tingkatannya, (3) Semua
puskesmas memiliki tenaga surveilance untuk melaksanakan
pemantauan kasus DBD dilapangan
Penemuan Penderita Pneumonia Balita realisasi adalah 100% dari
target yang ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan tahun
2013 tetap 100% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong
seperti : (1) kepmenkes No 1537 A/Menkes/SK/XII/2002 tentang
pedoman pemberantasan penyakit ISPA dan penanggulangan
pneumonia balita , (2) Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan
petugas pengelola program P" ISPA di puskesmas, (3) sarana prasarana
penunjang untuk program P2 ISPA dipenuhi dari APBD II maupun
provinsi, (4 tatalaksana pneumonia diintegrasikan dalam MTBS
Penemuan pasien baru TB BTA (Positif) realisasi adalah 100% dari
target yang ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan tahun
2013 tetap 100% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong
seperti : (1) Adanya dasar hukum dalam pelaksanaan pengendalian TB
sesuai program nasional , (2) Terdapat 93 fasilitas pelayanan kesehatan
yang melaksanakan program P2TB sesuai strategi DOTS yaitu 73
puskesmas , 13 RS, 1 BBKPM, 4 lapas/rutan dan 1 klinik swasta, (3)
Program PPM (publik privat mix) yaitu suatu program pelibatan sektor
swasta dalam pengendalian TB, (4) Sarana prasarana penunjang baik
peralatan maupun penyiapan kompetensi SDM dipenuhi dari anggaran
APBD, (5) Dimasukannya program P2TB sebagai salah satu penilaian
dalam akreditasi RS , (6) Telah adanya kader terlatih dalam rangka
pelibatan aktif masyarakat dalam pengendalian TB
Penemuan Penderita Diare realisasi adalah 100% dari target yang
ditentukan yaitu 100%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 tetap
100% hal ini karena adanya beberapa factor pendorong seperti :
(1) Terdapat 73 puskesmas yang melaksanakan program P2 Diare ,
(2) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas pengelola diare,
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 13
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
(3) Sarana penunjang untuk program P2 Diare dipenuhi dari APBD II
maupun provinsi, (4) Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan ibu
atau pengasuh balita dalam penanggulangan diare
Cakupan pelayanan kesehatan dasar terhadap lansia realisasi
pada tahun 2014 adalah 46.88 % , belum mencapai target yang
ditentukan yaitu 54% hal ini disebabkan karena : (1) Koordinasi lintas
program dan lintas sektor belum optimal, (2) Program lansia merupakan
program spesifik kesehatan, (3) Partisipasi masih belum optimal, (4)
Sarana dan prasarana masih kurang.
Jika dibandingkan dengan tahun 2013 mengalami peningkatan
dari 40.18% menjadi 46.88 % hal ini adanya beberapa faktor pendorong
seperti : (1) Pemanfaatan sarana dan prasarana semaksimal mungkin,
(2) Meningkatkan kerjasama dengan kader kesehatan dan LSM, (3)
Pemanfaatan anggaran yang tersedia
Persentase penyakit menular yang ditangani adalah Jumlah rata-
rata kasus penyakit menular yang ada dan mendapat pelayanan
kesehatan dalam periode tertentu.
Cara perhitungannya adalah Jumlah rata-rata kasus penyakit
menular yang ada dan mendapat pelayanan kesehatan dalam periode
tertentu. Indikatornya adalah sebagai berikut :
TABEL 1.5
INDIKATOR KINERJA PERSENTASE PENYAKIT MENULAR YANG DITANGANI
TAHUN 2014
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM 1 Orang yang berumur 15 Th atau lebih yang menerima konseling dan
testing HIV 2 Kecamatan yang melaksanakan advokasi dan sosialisasi
pencegahan dan penularan 3 Penderita penyakit menular lainnya yang ditangani
Untuk Persentase penyakit menular yang ditangani realisasi
80,67% belum mencapai target yaitu 100%. Perhitungannya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 14
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.6 PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
PERSENTASE PENYAKIT MENULAR YANG DITANGANI TAHUN 2014
NO INDIKATOR KINERJA
PROGRAM TAHUN 2014 CAPAIAN
TARGET REALISASI 1 Orang yang berumur 15 Th
atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV
1% 0,42 % 42
2 Kecamatan yang melaksanakan advokasi dan sosialisasi pencegahan dan penularan
100% 100% 100
3 Penderita penyakit menular lainnya yang ditangani
100% 100% 100
Jumlah 242.00 Persentase penyakit menular yang ditangani 80.67
Orang yang berumur 15 Th atau lebih yang menerima konseling
dan testing HIV realisasi pada tahun 2014 belum mencapai yaitu 0.42 %
dari target 1 %, hal ini disebabkan karena : (1) Kurangnya sinkronisasi
perencanaan antar pusat dan daerah yang berdampak pada tidak optimalnya
pelayanan terhadap sasaran, (2) kurangnya koordinasi dengan aparat
kewilayahan dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.
Adapun solusinya adalah : (1) meningkatnya sinkronisasi
perencanaan antar pusat dan daerah sehingga pelayanan terhadap sasaran
menjadi optimal, (2) meningkatkan koordinasi dengan aparat kewilayahan
dalam pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS
Kecamatan yang melaksanakan advokasi dan sosialisasi
pencegahan dan penularan realisasi adalah 100% dari target yang
ditentukan yaitu 100%. Tercapainya target ini karena adanya beberapa
faktor pendorong seperti : (1) Penguatan jejaring dan kemitraandalam
melaksanakan advokasi dan sosialisasi pencegahan dan penularan, (2)
Adanya monitoring dan evaluasi kegiatan.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 15
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Penderita penyakit menular lainnya yang ditangani realisasi
adalah 100% dari target yang ditentukan yaitu 100%. Sedangkan
Penderita penyakit menular lainnya yang ditanganinya adalah :
1.! HIV AIDS
Faktor pendorongnya adalah :
a)! Permenkes No 21 tahun 2013 tengtang penanggulangan HIV
AIDS
b)! Masuknya MDGs tentang HIV AIDS dalam penilaian
akreditasi RS
c)! Kegiatan pelatihan SDM pada layanan HIV baik milik
pemerintah maupun swasta yang diselenggarakan melalui
anggaran APBD II
d)! Dukungan obat-obatan untuk infeksi oportunistik dan
reagent HIV dari anggaran APBD II untuk sarana pelayanan
kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta serta
LAPAS/RUTAN
e)! Dukungan masyarakat melalui penjangkauan oleh wrga
peduli AIDS (WPA)
f)! Regulasi stakeholder dan pembinaan WPA oleh KPA Kota
Bandung
2.! KUSTA
Faktor pendorongnya adalah :
a)! Terdapat 73 puskesmas yang melaksanakan program P2
Kusta
b)! Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas pengelola
kusta
c)! dukungan logistik untuk program kusta dari provinsi/pusat
3.! FILARIASIS
Faktor pendorongnya adalah :
a)! Terdapat 73 puskesmas yang melaksanakan program
Filariasis
b)! Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam
tatalaksana kasus filariasis
c)! dukungan logistik untuk program filariasis dari provinsi
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 16
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
maupun APBD II
Untuk ketiga indikator Persentase penyakit menular yang
ditangani tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2013 karena pada
Renstra Tahun 2008 – 2013 indikator ini tidak ada.
Persentase pasien miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II
adalah Jumlah pasien miskin yang datang ke pelayanan kesehatan
primer dan dirujuk serta dilayani oleh PPK II dalam periode tertentu.
Pada tahun 2014 realisasinya telah mencapai target 100% , seperti
pada tabel di bawah ini :
TABEL 1.7 PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
PERSENTASE PASIEN MISKIN YANG DIRUJUK DAN DILAYANI OLEH PPK II
TAHUN 2014
TAHUN 2014
NO INDIKATOR KINERJA PROGRAM TARGET REALISASI
1 Persentase pasien miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II
100 % 100 %
Untuk indikator Persentase pasien miskin yang dirujuk dan
dilayani oleh PPK II dibandingkan dengan tahun 2013 karena pada
Renstra Tahun 2008 – 2013 indikator ini tidak ada.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 17
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.8 PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 1 TAHUN 2014 DIBANDINGKAN DENAGN TARGET JANGKA MENENGAH DALAM DOKUMEN RPJMD
TAHUN 2014
No. Indikator Sasaran Satuan
Realisasi Akumulasi s/d. Tahun
2014
Rencana sesuai dengan Renstra
Tahun 2014
Persentase Capaian Kinerja
(%)
1 2 3 4 5 6 1 Persentase
pelayanan kesehatan dasar pada bayi, balita, anak, remaja dan ibu
Persentase 100.76 80 125.95
2 Persentase penyakit menular yang ditangani
Persentase 80.67 100 80.67
3 Persentase pasien miskin yang dirujuk dan dilayani oleh PPK II
Persentase 100 100 100.00
2.! SASARAN 2
Untuk Mencapai Sasaran 2 yaitu Meningkatnya kesadaran
individu, keluarga dan masyarakat melalui promosi, pemberdayaan
dan penyehatan lingkungan , maka indikator yang harus dicapai
adalah Jumlah RW siaga aktif, Persentase kelurahan yang
melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat, Persentase sarana air
minum yang memenuhi syarat.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 18
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.9 PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 2
MENINGKATNYA KESADARAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT MELALUI PROMOSI, PEMBERDAYAAN DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2014
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
TAHUN 2014 %
TAHUN 2018 %
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 Tujuan 2: Peningkatan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan 3 Meningkatnya
kesadaran individu, keluarga dan masyarakat melalui promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan
Jumlah RW siaga aktif
Jumlah RW
778 714 91.77 1501
Persentase kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
Persentase 7 13.9 198.57 35
Persentase sarana air minum yang memenuhi syarat
Persentase 73.8 72.47 98.20 78.3
Jumlah RW siaga aktif adalah RW yang mempunyai posko
kesehatan atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana
dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi
pemanataun pertumbuhan (gizi), penyakit lingkungan dan perilaku
sehingga masyarakat mampu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah RW siaga yang dibentuk.
Adapun capaian Jumlah RW siaga aktif tahun 2014 belum
mencapai target yaitu 714 dari target 728 RW , hal ini disebabkan
karena kurangnya koordinasi dengan aparat kewilayahan (kecamatan ,
kelurahan, RW ) dalam pembentukan RW Siaga.
Adapun solusi untuk tahun depan agar jumlah RW siaga dapat
mencapai target yang ditetpakan maka akan ditempuh langkah sebagai
berikut : meningkatkan koordinasi dengan membuat perencanaan yang
terintegrasi antara puskesmas dengan aparat kewilayahan tepat waktu,
tepat sasaran dalam pembentukan RW Siaga.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 19
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Persentase kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis
masyarakat adalah Cakupan Kelurahan dalam satu wilayah
Kabupaten/Kota yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
( STBM) dalam periode tertentu Persentase sarana air minum yang
memenuhi syarat .
Pada tahun 2014 sudah melebihi target dari 7% yang
ditargetkan sudah mencapai 13,9%. Hal ini dikarenakan ada factor
pendukung sebagai berikut :
a)! Kegiatan pelatihan fasilitator dan kadar STBM
b)! Pemicuan STBM dimasyarakat
c)! Dukungan anggaran BOK dan APBD II dalam kegiatan STBM
Persentase sarana air minum yang memenuhi syarat persentase
jumlah sarana air minum yang memenuhi syarat pada penyelenggara air
minum di wilayah tertentu dibagi dengan jumlah seluruh sarana air
minum yang diuji pada wilayah tertentu dan periode waktu tertentu.
Persentase sarana air minum yang memenuhi syarat pada
tahun 2014 belum mencapai target dari target 73,8% baru tercapai
72,47%, hal ini disebabkan karena masih banyak sarana air bersih yang
memiliki tingkat resiko tinggi dan amat tinggi karena kurang
pemeliharaan sehingga harus dilakukan rehabilitasi (perbaikan) sarana
dimana hal tersebut membutuhkan biaya untuk memperbaikinya
namun masyarakatnya sendiri tidak mempunyai dana untuk
memperbaiki sarana tersebut.
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
masalah tersebut adalah : (1) mengajukan usulan perbaikan sarana air
minum melalui musrenbang, (2) Penyuluhan tentang pemeliharaan
sarana dan penyehatan air minum.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 20
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.10 PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN 2 TAHUN 2014
DIBANDINGKAN DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH DALAM DOKUMEN RPJMD
TAHUN 2014
No. Indikator Sasaran Satuan
Realisasi Akumulasi s/d. Tahun
2014
Rencana sesuai dengan Renstra
Tahun 2014
Persentase Capaian Kinerja
(%)
1 2 3 4 5 6 1 Jumlah RW siaga
aktif Jumlah RW
778 714 91.77
2 Persentase kelurahan yang melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat
Persentase 7 13.9 198.57
3 Persentase sarana air minum yang memenuhi syarat
Persentase 73.8 72.47 98.20
ANALISIS ATAS EFESIENSI PENGUNAAN SUMBER DAYA KEUANGAN
Untuk melengkapi pelaporan kinerja dan untuk keperluan
efektivitas dan efesiensi dalam rangka pencapaian Misi RPJMD ke 3
yaitu Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya
saing , perlu disajikan pembiayaan yang terealisasi dalam rangka
mencapai kinerja tahun 2014.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait
dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada Misi 3
RPJMD Kota Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut
:
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 21
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.11 PAGU DAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK MENCAPAI MISI 3 RPJMD KOTA BANDUNG TAHUN 2014
NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 1 Program
Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Pelayanan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
352,046,000 348,195,200 98.91
2 Pelayanan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
320,731,875 247,339,690 77.12
3 Kegiatan Pelayanan Peserta KB Aktif
15,750,000 14,239,200 90.41
4 Penemuan dan Penanganan Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate per 100.000 Penduduk < 15 Tahun
138,175,000 131,805,750 95.39
5 Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia Balita
39,775,000 36,512,400 91.80
6 Penemuan dan Penanganan Pasien Baru TB BTA Positif
962,134,000 798,231,510 82.96
7 Pelayanan Penderita DBD yang Ditangani
763,515,000 733,899,106 96.12
8 Penemuan dan Penanganan Penderita Diare
13,450,000 10,972,800 81.58
9 Pelayanan Ibu Hamil K4
353,737,500 38,340,900 10.84
10 Pelayanan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
263,525,000 136,974,400 51.98
11 Pelayanan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
621,200,000 537,049,240 86.45
12 Pelayanan Nifas 33,750,000 32,111,150 95.14 13 Pelayanan
Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
71,325,000 68,754,970 96.40
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 22
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 14 Pelayanan
Kunjungan Bayi (umur 29 hr- 11 bulan)
62,881,875 55,280,800 87.91
15 Pelayanan Imunisasi Dasar
2,174,611,000 1,940,877,718 89.25
16 Pelayanan Kesehatan Anak Balita
269,650,000 213,462,200 79.16
17 Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin
464,000,000 462,447,000 99.67
2 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
18 Pelayanan kesehatan
265,694,150 231,490,670 87.13
3 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
19 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
12,944,023,033 12,711,527,886 98.20
20 Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan (PKD) (DAK)
4,460,594,520 4,270,666,920 95.74
21 Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan (PKD)Pendamping (DAK)
509,654,000 508,064,780 99.69
4 Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
22 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
1,124,816,450 976,682,450 86.83
5 Program Penyelidikan epidemologi & penanggulangan KLB
23 Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB di Kelurahan
508,092,500 484,916,405 95.44
6 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
24 Pembinaan keluarga rawan
760,750,000 609,581,180 80.13
25 Pembinaan pelayanan sarana kesehatan dasar swasta
9,234,836,600 8,035,352,050 87.01
26 pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular
215,687,500 229,506,000 106.41
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 23
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 27 Pelayanan
kesehatan anak berkebutuhan khusus
47,816,250 44,662,250 93.40
28 Pelayanan penjaringan kesehatan siswa SMP/SMA dan setingkat
140,589,000 127,386,150 90.61
29 Pelayanan kesehatan olah raga
19,875,000 18,455,000 92.86
30 Pelayanan kesehatan matra
323,136,450 197,873,500 61.24
31 Pelayanan kesehatan indera
19,650,000 18,145,000 92.34
32 Pelayanan kesehatan tradisional
76,019,375 65,521,400 86.19
33 Pelayanan kesehatan jiwa
56,250,000 52,331,900 93.03
34 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
52,500,000 46,560,700 88.69
35 Pelayanan kesehatan kerja
76,650,000 71,776,640 93.64
7 Program standarisasi pelayanan kesehatan
36 Penyusunan standar pelayanan kesehatan
359,117,300 284,781,700 79.30
8 Program pelayanan kesehatan rujukan
37 Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
61,142,906,763 38,906,095,628 63.63
9 program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
38 Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan
517,326,000 499,329,550 96.52
10 Program pengadaan, peningkatan & perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu &jaringannya
39 Pembangunan puskesmas
5,516,125,195 3,447,717,250 62.50
40 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas
5,025,475,000 3,447,717,250 68.60
41 Rehabilitasi Puskesmas
3,422,870,700 3,254,473,760 95.08
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 24
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 11 Program
Pelayanan Kesehatan Dasar
42 Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin
217,485,000 216,944,000 99.75
12 Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
43 Promosi kesehatan dan kelurahan siaga aktif
1,344,981,954 1,122,536,264 83.46
13 Program Pengawasan Obat dan Makanan
44 Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya
115,750,000 101,047,500 87.30
45 Peningkatan pengawasan obat dan bahan berbahaya
52,361,167 41,511,167 79.28
14 Program pengembangan lingkungan sehat
46 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
1,450,982,500 1,022,875,535 70.50
15 Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
47 Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant
576,200,000 478,822,375 83.10
48 Kegiatan sosialisasi kawasan tanpa asap rokok
407,785,000 404,483,500 99.19
16 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
49 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
847,421,725 805,083,830 95.00
17 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
50 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
567,125,000 553,366,450 97.57
18 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
51 Pendidikan dan pelatihan formal
849,449,649 803,228,432 94.56
19 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
52 Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional
6,156,345,000 5,788,133,115 94.02
53 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
1,476,370,800 1,261,599,255 85.45
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 25
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 54 Pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
3,324,753,000 3,018,627,080 90.79
20 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
55 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1,458,682,462 1,171,099,706 80.28
56 Penyediaan jasa kebersihan kantor
1,356,901,500 1,281,732,300 94.46
57 Penyediaan alat tulis kantor
675,424,200 675,382,200 99.99
58 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
562,945,500 546,056,208 97.00
59 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
81,800,000 80,758,490 98.73
60 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
1,427,275,000 1,275,523,300 89.37
61 Penyediaan peralatan rumah tangga
225,000,000 219,776,500 97.68
62 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
85,000,000 79,868,500 93.96
63 Penyediaan Makanan dan Minuman
112,896,210 109,362,950 96.87
64 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
380,000,000 320,560,932 84.36
65 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran
4,874,825,000 4,857,381,000 99.64
66 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor
2,847,401,000 2,847,381,000 100.00
21 Program peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan
67 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 26
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % 22 Program
Perencanaan, Pengembangan dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan
68 Perencanaan Pembangunan Kesehatan
492,244,500 423,461,410 86.03
69 Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Kesehatan
250,108,000 236,968,350 94.75
70 Pengembangan Data dan Informasi Pembangunan Kesehatan
1,200,000,000 1,094,013,160 91.17
Jumlah 147,158,227,203 115,184,694,562 78.27
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang
direncanakan untuk pencapaian Misi 3 RPJMD Kota Bandung
adalah sebesar Rp 147,158,227,203 yang dituangkan dalam 22
program dan 70 indikator. Sedangkan penyerapannya adalah
sebesar Rp 115,184,694,562 atau sebesar 78.27%.
Adapun permasalahan yang dihadapi terkait penyerapan
anggaran yang hanya 78,27% dapat terlihat pada tabel dibawah ini
:
TABEL 1.12 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT TERKAIT PENYERAPAN ANGGARAN UNTUK MENCAPAI MISI 3 RPJMD KOTA BANDUNG
TAHUN 2014
NO PERMASALAHAN TINDAK LANJUT 1 Adaptasi terhadap program-
program dan kegiatan baru Kegiatan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
2 Adaptasi terhadap sistem pengadaan langsung melalui BIRMS
-Kegiatan dilaksanakan berdasarkan RUP dan anggaran kas yang dibuat oleh setiap PPTK
- Pemeliharaan jaringan komputer agar sistem pengadaan melalui BIRMS dapat berjalan lancar tanpa gangguan
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 27
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
NO PERMASALAHAN TINDAK LANJUT 3 Ada beberapa kegiatan Workshop
yang tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada instansi yang menyelenggarakan
Koordinasi dengan Instansi penyelenggara workshop agar dapat memfasilitasi workshop sesuai kebutuhan instansi
4 Efisiensi belanja barang dan jasa Sudah sesuai dengan Perwal standar harga
5 Terjadi gagal lelang Pengadaan IPAL
Ditahun 2015 pengadaan Fisik IPAL untuk UPT PKM Pasundan dianggarkan kembali sedangkan untuk pengadaan fisik IPAL UPT PKM Sukarasa, Pasirkaliki, Cipamokolan dan Kopo dianggarkan kembali ditahun 2016.
6 Anggaran perubahan jatuh pada awal bulan Desember sehingga waktu pelaksanaannya sempit
Merencanakan kegiatan yang ada di DPPA sesuai alokasi waktu yang ada sehingga kegiatan tersebut dapat direalisasikan
B.! JANJI WALIKOTA DALAM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2014
I.! AMBULANCE GRATIS
Pelayanan ambulance gratis dilakukan oleh UPTD Pelayanan
Kesehatan Mobilitas (Yankesmob ) dan Puskesmas.
Untuk mendukung kegiatan diatas maka jumlah kendaraan yang
dimiliki oleh UPT Yankesmob adalah sebanyak 14 mobil dengan rincian
sebagai berikut :
a.! Ambulance sebanyak 11 mobil
b.! Mobil Jenazah sebanyak 1 buah
c.! Klino Mobil (Pusling Besar) 2 buah
Pelayanan ambulance gratis di puskesmas didukung dengan
jumlah ambulance yang dimiliki adalah sebanyak 20 ambulance yang
tersebar di puskesmas :
1.! UPT Puskesmas Garuda
2.! UPT Puskesmas Sukarasa
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 28
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
3.! UPT Puskesmas Pasundan
4.! UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
5.! UPT Puskesmas Pagarsih
6.! UPT Puskesmas Puter
7.! UPT Puskesmas Ujung Berung Indah
8.! UPT Puskesmas Padasuka
9.! UPT Puskesmas Ciumbuleuit
10.! UPT Puskesmas Cibuntu
11.! UPT Puskesmas Kopo
12.! UPT Puskesmas Cibiru
13.! UPT Puskesmas Salam
14.! UPT Puskesmas Cetarip
15.! UPT Puskesmas Caringin
16.! UPT Puskesmas Margahayu raya
17.! UPT Puskesmas Neglasari
18.! UPT Puskesmas Tamblong
19.! UPT Puskesmas Talagabodas
20.! UPT Puskesmas Griya Antapani
Pelayanan ambulance gratis diluar Puskesmas , pelayanan yang
diberikan adalah berupa :
A.! Pelayanan pengangkutan pasien/ jenazah
Adapun hasil yang dicapai adalah sebagai berikut :
TABEL 1.1
PELAYANAN PENGANGKUTAN PASIEN/ JENAZAH TAHUN 2014
BULAN DALAM KOTA LUAR KOTA FREK (KALI)
Januari 5 0 5 Pebruari 6 0 6 Maret 0 1 1 April 2 0 2 Mei 3 1 4 Juni 4 0 4 Juli 3 0 3 Agustus 5 0 5 September 4 1 5
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 29
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
BULAN DALAM KOTA
LUAR KOTA FREK (KALI) Oktober 3 0 3 November 2 0 2 Desember 4 0 4 Jumlah 41 3 44
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pelayanan
pengangkutan pasien/ jenazah pada tahun 2014 adalah sebanyak
44 kali dengan rincian pasein dalam kota sebanyak 41 orang
sedangkan pasein luar kota yang dilayani adalah sebanyak 3
orang
B.! Pelayanan Kesehatan Mobilitas (P3K)
Adapun hasil yang dicapai adalah sebagai berikut :
TABEL 1.2
PELAYANAN KESEHATAN MOBILITAS (P3K) TAHUN 2014
BULAN DALAM KOTA
LUAR KOTA
FREK (KALI)
Januari 2 0 2 Pebruari 6 0 6 Maret 2 0 2 April 1 0 1 Mei 2 0 2 Juni 4 0 4 Juli 1 0 1 Agustus 1 0 1 September 2 1 3 Oktober 3 0 3 November 2 0 2 Desember 4 0 4 Jumlah 30 1 31
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Pelayanan Kesehatan
Mobilitas (P3K) pada tahun 2014 adalah sebanyak 31 kali dengan
rincian pasein dalam kota yang dilayani adalah sebanyak 30 orang
sedangkan pasein luar kota yang dilayani adalah sebanyak 1
orang.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 30
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
II.! ASURANSI KESEHATAN
Jumlah Peserta Jamkesda yang terdaftar di Dinas
Kesehatan Kota Bandung sampai dengan bulan Desember tahun
2014 adalah sebagai berikut :
TABEL 1.3
JUMLAH PESERTA JAMKESDA YANG TERDAFTAR DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER
TAHUN 2014
No. Kode PPK Nama PPK Jml Jiwa
1 01350104 RUSUNAWA 26 2 01350105 CEMPAKA ARUM 4219 3 10010101 LEDENG 1635 4 10010102 SUKARASA 1809 5 10010103 SARIJADI 2529 6 10010201 SUKAJADI 6646 7 10010202 SUKAWARNA 2436 8 10010203 KARANGSETRA 28 9 10010301 PASIRKALIKI 12698 10 10010401 BABATAN 1884 11 10010402 GARUDA 9507 12 10010501 CIPAKU 692 13 10010502 CIUMBULEUIT 2797 14 10010601 DAGO 6200 15 10010602 SEKELOA 2134 16 10010603 PUTER 1437 17 10010701 SALAM 176 18 10010801 TAMBLONG 5804 19 10010802 BALAI KOTA 1954 20 10010901 CIKUTRA LAMA 3293 21 10010902 NEGLASARI 7407 22 10011001 PADASUKA 10572 23 10011002 JATIHANDAP 1440 24 10011003 PASIRLAYUNG 4162 25 10011101 BABAKAN SARI 1065 26 10011102 BABAKAN SURABAYA 3392 27 10011201 AHMAD YANI 3381 28 10011202 IBRAHIM ADJI 5815 29 10011203 GUMURUH 11144 30 10011301 TALAGA BODAS 1755 31 10011302 SURYALAYA 688 32 10011303 CIJAGRA LAMA 436 33 10011304 CIJAGRA BARU 705
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 31
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
No. Kode PPK
Nama PPK Jml Jiwa 34 10011401 PASUNDAN 2046 35 10011402 MOH. RAMDAN 2618 36 10011403 PASIRLUYU 6101 37 10011501 PAGARSIH 1296 38 10011502 LIO GENTENG 240 39 10011503 PELINDUNG HEWAN 1142 40 10011504 ASTANAANYAR 768 41 10011601 CETARIP 10522 42 10011602 SUKAPAKIR 16239 43 10011701 CARINGIN 2101 44 10011702 SUKAHAJI 5189 45 10011703 CIBOLERANG 5192 46 10011801 KOPO 9072 47 10011901 CIBUNTU 3640 48 10011902 CIJERAH 1644 49 10011903 CIGONDEWAH 6791 50 10012001 MANDALA MEKAR 5 51 10012002 PAMULANG 844 52 10012003 ANTAPANI 2112 53 10012004 GRIYA ANTAPANI 1776 54 10012005 JAJAWAY 842 55 10012006 GIRIMANDE 612 56 10012101 ARCAMANIK 8718 57 10012102 SINDANG JAYA 6489 58 10012202 CINAMBO 4433 59 10012203 UJUNGBERUNG INDAH 10426 60 10012301 CILENGKRANG 2844 61 10012302 CIBIRU 4350 62 10012303 CIPADUNG 6668 63 10012304 PANYILEUKAN 621 64 10012401 DERWATI 1724 65 10012402 PANGHEGAR 2872 66 10012403 CIPAMOKOLAN 3262 67 10012501 MARGAHAYU RAYA 7693 68 10012502 SEKEJATI 1173 69 10012503 RIUNG BANDUNG 1186 70 10012601 PASAWAHAN 32 71 10012602 KUJANGSARI 2762 72 10012603 MENGGER 1225 73 10012604 TAMANSARI 247
JML PST TERDAFTAR DI PKM KOTA BANDUNG
267,383
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 32
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah peserta
terbanyak adalah di puskesmas Sukapakir sebanyak 16239
peserta sedangkan peserta terkecil adalah di puskesmas
mandalamekar sebanyak 5 peserta.
Adapun data pendapatan dan biaya pelayanan kesehatan
Jamkesda (terdaftar di puskesmas dan klinik lain) adalah sebagai
berikut :
TABEL 1.4
DATA PENDAPATAN DAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN JAMKESDA
TAHUN 2014
No Bulan Jumlah Peserta Pendapatan Iuran 2014
1 Januari 267,454 5,138,523,233
2 Februari 267,454 5,138,523,233
3 Maret 267,454 5,138,523,233
4 April 267,454 5,138,523,233
5 Mei 267,454 5,138,523,233
6 Juni 267,454 5,138,523,233
7 Juli 267,454 5,138,523,233
8 Agustus 267,454 5,138,523,233
9 September 267,454 5,138,523,233
10 Oktober 267,454 5,138,523,233
11 November 267,454 5,138,523,233
12 Desember 267,454 5,138,523,233
Jumlah 61,662,278,800
Dari tabel diatas terlihat bahwa data pendapatan dan
peserta Jamkesda jumlah dan anggarannya konstan.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 33
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Dana Jamkesda dipakai untuk pelayanan rawat jalan dan
rawat inap, berikut data lengkapnya :
TABEL 1.5 PELAYANAN JAMKESDA
TAHUN 2014
Bulan Jumlah Peserta Pelayanan
Rate
Rajal Ranap Rajal Ranap Januari 267,454 3,889 272 14.54 1.02
Februari 267,454 4,692 351 17.54 1.31
Maret 267,454 5,275 393 19.72 1.47
April 267,454 5,432 325 20.31 1.22
Mei 267,454 5,047 319 18.87 1.19
Juni 267,454 5,034 277 18.82 1.04
Juli 267,454 4,335 209 16.21 0.78
Agustus 267,454 4,233 204 15.83 0.76
September 267,454 4,234 164 15.83 0.61
Oktober 267,454 3,927 153 14.68 0.57
November 267,454 3,695 142 13.82 0.53
Desember 267,454 3,717 109 13.90 0.41
Average 267,454 4,527 255 16.92 0.95
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk kasus rawat
jalan tertinggi ada pada bulan April sebanyak 5.432 dan terendah
ada pada bulan November sebanyak 3.695. Untuk rawat inap
kasus tertinggi ada pada bulan Maret sebanyak 393 dan terendah
pada bulan Desember sebanyak 109.
Dari data pasien rawat jalan yang dilayani dapat
dikelompokan diagnose penyakitnya sebagai berikut :
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 34
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
TABEL 1.6 DIAGNOSA RAWAT JALAN TERBANYAK
TAHUN 2014
NO DIAGNOSA KASUS
1 Extracorporeal dialysis 5,863
2 End-stage renal disease 5,652
3 Dependence on renal dialysis 3,117
4 Follow-up exam after other treatment for other conditions 8,422
5 Preparatory care for dialysis 747
6 Radiotherapy session 297
7 Personal history of other mental and behavioural disorders 1,442
8 Chemotherapy session for neoplasm 71
9 Follow-up exam after other treatment for malignant
neoplasm
256
10 Other physical therapy 261
11 Speech therapy 281
12 Chronic renal failure, unspecified 132
13 Congestive heart failure 240
14 Follow-up examination after psychotherapy 376
15 Senile incipient cataract 82
16 Follow-up exam after combined treatment for other
conditions
320
17 Follow-up exam after unspec treatment for other conditions 300
18 Follow-up examination after surgery for other conditions 196
19 Issue of repeat prescription 189
20 Epilepsy, unspecified 264
Jumlah 28,508
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa diagnose tertinggi
adalah Follow-up exam after other treatment for other conditions
sebanyak 8.422 kasus dan diagnose terkecil adalah Chemotherapy
session for neoplasm sebanyak 71 kasus.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 35
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Dari data pasien rawat inap yang dilayani dapat
dikelompokan diagnose penyakitnya sebagai berikut :
TABEL 1.7
DIAGNOSA RAWAT INAP TERBANYAK TAHUN 2014
NO DIAGNOSA KASUS
1 End-stage renal disease 133
2 Chemotherapy session for neoplasm 82
3 Atherosclerotic heart disease 17
4 Congestive heart failure 30
5 Beta thalassaemia 32
6 Essential (primary) hypertension 44
7 Bronchopneumonia, unspecified 18
8 Dyspepsia 44
9 Disorders of both mitral and tricuspid valves 5
10 Chronic renal failure, unspecified 32
11 Hyperplasia of prostate 13
12 Pleural effusion, not elsewhere classified 13
13 Mitral stenosis with insufficiency 1
14 Aplastic anaemia, unspecified 21
15 Leiomyoma of uterus, unspecified 7
16 Senile incipient cataract 14
17 Pneumonia, unspecified 14
18 Hypertensive heart disease with (congestive) heart
failure
8
19 Other pneumonia, organism unspecified 9
20 Radiotherapy session 6
Jumlah 543
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa diagnose tertinggi adalah End-stage renal disease sebanyak 133 kasus dan diagnose terkecil adalah Mitral stenosis with insufficiency sebanyak 1 kasus.
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 36
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
III.! PUSKESMAS GRATIS DAN PUSKESMAS 24 JAM
Puskesmas gratis adalah puskesmas yang memberikan
pelayanan kesehatan secara Cuma-Cuma (tanpa biaya) bagi
masyarakat miskin yang telah ditetapkan oleh Walikota Bandung
sebagai masyarakat miskin Kota Bandung dan masyarakat
penyandang masalah kesejahteraan social yang ditetapkan Dinas
Sosial.
Pelayanan gratis untuk masyarakat miskin meliputi :
1.! Pemeriksaan dan pengobatan
2.! Pemeriksaan laboratorium sederhana
3.! Imunisasi dasar
4.! Pemerikaan kehamilan, pemasangan alat kontrasepsi
5.! Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang
Puskesmas pelayanan 24 jam adalah puskesmas yang
memberikan pelayanan dasar medic dan pelayanan kegawat
daruratan medis 24 jam yang dibutuhkan masyarakat sesuai
dengan kewenangan puskesmas.
Kota Bandung mempuntai 6 puskesmas 24 jam yaitu :
1.! UPT Puskesmas Kopo
2.! UPT Puskesmas Padasuka
3.! UPT Puskesmas Pagarsih
4.! UPT Puskesmas Puter
5.! UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
6.! UPT Puskesmas Garuda
LAKIP&&Kota&(Dinas&Kesehatan&&Kota&Bandung&Tahun&2014) 37
Dinas&Kesehatan&Kota&Bandung&
Data kunjungan di puskesmas dapat dilihat pada tabel
berikut :
TABEL 1.8
DATA KUNJUNGAN DI PUSKESMAS TAHUN 2014
NO URAIAN TAHUN 2014
1 Jumlah Kunjungan Total 1.954.103
2 Jumlah Rujukan 71.273
3 Jumlah kunjungan Maskin 211.454
4 Jumlah pasien maskin yg di Rujuk 14.449
5 Jumlah Kunjungan di Puskesmas 24 jam 13.304
Data Kunjungan Puskesmas 24 jam dapat dilihat pada tabel
berikut :
TABEL 1.9 DATA KUNJUNGAN DI PUSKESMAS 24 JAM
TAHUN 2014
NO PUSKESMAS TOTAL PEMBIAYAAN UMUM BPJS GRATIS
1 GARUDA 2236 1772 375 89 2 IBRAHIM AJI 3432 3011 394 27 3 PADASUKA 564 420 86 58 4 PAGARSIH 480 408 52 20 5 PUTER 3410 2745 636 29 6 KOPO 3182 2906 253 24
TOTAL 13304 11261 1796 248