eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. laporan pdp 2017 gi coffee.pdf laporan penelitian dosen...

40
i LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA EKSPLORASI SIFAT FUNGSIONAL KOPI: PENGARUH JENIS KOPI TERHADAP SENYAWA BIOAKTIF, RESPON GLUKOSA DARAH, DAN INDEKS GLIKEMIK Oleh : Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc. NIDN. 0601078602 Rini Umiyati, S.Hut., M.Si NIDN. 0623068001 Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc. NIDN. 0622118901 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PGRI SEMARANG 2018

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

i

LAPORAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

EKSPLORASI SIFAT FUNGSIONAL KOPI:

PENGARUH JENIS KOPI TERHADAP SENYAWA BIOAKTIF,

RESPON GLUKOSA DARAH, DAN INDEKS GLIKEMIK

Oleh :

Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc. NIDN. 0601078602

Rini Umiyati, S.Hut., M.Si NIDN. 0623068001

Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc. NIDN. 0622118901

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2018

Page 2: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul Penelitian : Eksplorasi Sifat Fungsional Kopi: Pengaruh Jenis Kopi

Terhadap Senyawa Bioaktif, Respon Glukosa Darah,

dan Indeks Glikemik

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 165/ Teknologi Pangan dan Gizi

Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc.

b. NIDN : 0601078602

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Program Studi : Teknologi Pangan

e. Nomor HP : 08562840919

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Rini Umiyati, S.Hut., M.Si

b. NIDN : 0623068001

c. Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Semarang

Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc.

b. NIDN : 0622118901

c. Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Semarang

Biaya Penelitian : Rp. 10.000.000

Semarang, 25 Juli 2018

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan Fakultas Teknik

Drs. Bambang Supriyadi, M.P Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc.

NIP. 195410151982031003 NIDN. 0601078602

Menyetujui,

Ketua LPPM

Universitas PGRI Semarang

Ir. Suwarno Widodo, M.Si.

NPP. 876101038

Page 3: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

iii

ABSTRAK

Dua varietas kopi yang paling banyak diperdagangkan di dunia ialah arabika dan robusta.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh varietas kopi terhadap kandungan

senyawa bioaktif dalam hal ini fenol. Selain itu juga untuk mempelajari pengaruh konsumsi

kopi arabika dan robusta pada level sangrai viena terhadap respon glukosa darah relawan.

Penelitian ini juga mempelajari perubahan nilai indeks glikemik gula ketika dikonsumsi

bersamaan dengan meminum kopi. Penelitian ini dirancang dengan perlakuan varietas kopi

arabika dan robusta. Penyangraian biji kopi dilakukan pada level penyangraian viena. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kopi varietas robusta mengandung senyawa fenol lebih besar

dibandingkan kopi arabika. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa mengkonsumsi kopi

dapat menurunkan respon glukosa darah dibandingkan dengan mengkonsumsi glukosa.

Penurunan respon glukosa darah kopi arabika lebih besar dibandingkan robusta. Mengonsumsi

kopi dicampur gula dapat menurunkan nilai indeks glikemik gula. Penurunan nilai indeks

glikemik gula pada konsumsi kopi arabika lebih besar dibandingkan robusta.

Kata kunci: Kopi, arabika, robusta, glikemik indeks, respon glukosa darah

Page 4: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan penelitian tanpa halangan yang berarti.

Kegiatan penelitian di Perguruan Tinggi merupakan bentuk pengamalan Tri Dharma

ketiga dari Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka timpenelitiProdi Teknologi

Pangan Universitas PGRI Semarang telah melaksanakan penelitian dengan tema “Eksplorasi

Sifat Fungsional Kopi: Pengaruh Jenis Kopi Terhadap Senyawa Bioaktif, Respon Glukosa

Darah, dan Indeks Glikemik”. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengucapkan terimaksih

kepada :

1. Rektor Universitas PGRI Semarang

2. Ketua LPPM Universitas PGRI Semarang

3. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika

4. Semua pihak yang telah membantu pada kegiatan ini.

Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, sehingga pelaksanaan

penelitian yang akan datang dapat lebih baik.

Semarang, Juli 2018

Tim Peneliti

Page 5: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................ i

Lembar Pengesahan ........................................................................................................ ii

Abstrak............................................................................................................................ iii

Kata Pengantar ................................................................................................................ iv

Daftar Isi ......................................................................................................................... v

Bab I. Pendahuluan ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................................. 2

D. Manfaat ............................................................................................................... 2

E. Luaran ................................................................................................................ 3

Bab II. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 4

A. Jenis kopi ............................................................................................................ 4

B. Respon gula darah .............................................................................................. 4

C. Indeks glikemik .................................................................................................. 5

Bab III. Metode Penelitian.............................................................................................. 6

A. Waktu dan Tempat.............................................................................................. 6

B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 6

C. Tahapan Penelitian ............................................................................................. 6

D. Analisis Penelitian .............................................................................................. 7

E. Rancangan Percobaan ......................................................................................... 8

F. Analisis Data....................................................................................................... 8

Bab IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................................... 9

A. Senyawa Bioaktif dalam Kopi ............................................................................ 9

B. Respon Gula Darah ............................................................................................. 10

C. Indeks Glikemik ................................................................................................. 14

Bab V Kesimpulan dan Saran ......................................................................................... 16

Daftar Pustaka................................................................................................................. 17

Lampiran ........................................................................................................................ 18

Page 6: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kopi merupakan komoditas pertanian utama kedua di dunia (Nestle, 2004). Selain itu,

berdasarkan data dari FAO pada tahun 2013, Indonesia tercatat sebagai produsen kopi terbesar

ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Produksi kopi Indonesia tahun 2014 tercatat

sebesar 643.857 ton (Ditjen Perkebunan, 2015). Menurut data statistik dari International

Coffee Organization pada tahun 2000-2010, konsumsi kopi dunia terus meningkat sebesar 3-

4% setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri konsumsi masyarakat Indonesia akan kopi

meningkat pesat sebesar 98% dalam 10 tahun terakhir. Pengaruh gaya hidup dan semakin

maraknya cafe serta kedai kopi memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah konsumen

kopi (Swastika,2012). Kopi terkenal dengan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein

merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia yang dapat mengusir rasa kantuk

secara sementara. Efek berlebihan mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan gugup, gelisah,

tremor, insomnia, hipertensi, mual dan kejang (Farmakologi UI, 2002). Selain mengandung

kafein, ternyata kopi juga mengandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi. Senyawa

antioksidan tersebut adalah polifenol. Salah satu komponen polifenol yang terdapat dalam

jumlah banyak di dalam kopi adalah asam klorogenat (Nardini, et al., 2002). Jumlah asam

klorogenat mencapai 90% dari total fenol yang terdapat pada kopi (Mursu, et al., 2005).

Salah satu penyakit degeneratif yang membunuh manusia di dunia adalah penyakit

diabetes mellitus. Pada September 2012 WHO (World Health Organization) menjelaskan

bahwa jumlah penderita DM di dunia mencapai 347 juta jiwa dan lebih dari 80% kematian

akibat DM terjadi pada Negara miskin dan berkembang (WHO, 2012 dalam Jurnal Kesehatan

Andalas, 2014). Indonesia merupakan Negara yang menempati urutan ke-4 di dunia pada

tahun 2010 dengan jumlah penderita DM sebanyak 8,4 juta jiwa, diperkirakan meningkat pada

tahun 2030 dengan jumlah penderita DM sebanyak 21,3 juta jiwa (Yuanita et al, 2014).

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronis dengan karakteristik adanya peningkatan

kadar glukosa darah (hiperglikemi) yang sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit

Page 7: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

2

degeneratif lain (Sizer and Whitney,2006). Penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak

diperbolehkan mengkonsumsi makanan berindeks glikemik tinggi yang mudah dikonversi

tubuh menjadi glukosa. Makanan yang diperbolehkan adalah makanan yang memiliki indeks

glikemik rendah sehingga tidak mudah dikonversi tubuh menjadi glukosa darah. Akan tetapi,

disisi lain tingkat konsumsi kopi masyarakat dunia sangat tinggi.

Kopi memiliki berbagai macam jenis varietas. Diantara varietas tersebut yang banyak

diperdagangkan ialah arabika dan robusta. Hal tersebut akan berdampak terhadap karakteristik

kopi yang dihasilkan termasuk kandungan kimia dan sifat fungsional yang dihasilkannya.

Olehkarena itu perlu dilakukan penelitian dari perbedaan jenis kopi terhadap senyawa bioaktif

dan dampaknya terhadap sifat fungsional yaitu respon glukosa darah dan indeks glikemik

ketika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi.

B. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh jenis kopi terhadap kandungan senyawa bioaktifnya?

2) Bagaimana pengaruh jenis kopi terhadap respon glukosa darah?

3) Bagaimana pengaruh jenis kopi terhadap glikemik indeks?

C. Tujuan

Tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Mempelajari pengaruh jenis kopi terhadap kandungan senyawa bioaktifnya.

2) Mempelajari pengaruh jenis kopi terhadap respon glukosa darah.

3) Mempelajari pengaruh jenis kopi terhadap glikemik indeks.

D. Manfaat

Manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Akan didapatkan informasi senyawa bioaktif dari jenis kopi arabika dan robusta.

2) Akan didapatkan informasi dampak dari meminum satu cup kopi terhadap respon

glokosa darah.

3) Akan didapatkan informasi indeks glikemik dari dampak meminum satu cup kopi

bersamaan dengan makanan dengan IG tinggi.

Page 8: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

3

E. Luaran

Luaran yang akan dihasilkan meliputi :

1) Artikel atau publikasi ilmiah hasil penelitian yang akan dimasukkan dalam jurnal

ilmiah ataupun presentasi oral dalam seminar ilmiah yang dimuat dalam prosiding.

2) Poster ilmiah.

Page 9: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis Kopi

1. Kopi Robusta

Kopi robusta juga disebut kopi Canephora. Kopi robusta memiliki biji yang

agak bulat, lengkungan biji lebih tebal dibandingkan kopi arabika dan garis tengah

dari atas kebawah hampir rata (Pangabean, 2012). Kopi robusta dapat dikatakan

sebagai kopi kelas dua, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan

mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Kadar kafein biji mentah

kopi robusta lebih tinggi dibandingkan biji mentah kopi arabika, kandungan kafein

kopi robusta sekitar 2,2 % (Spinale dan James, 1990). Kopi mempunyai kapasitas

antioksidan 5-8 kali lebih tinggi dibandingkan kapasitas antioksidan pada teh (Natella,

et al.,2002), dan salah satu komponen yang berperan adalah senyawa polifenol. Salah

satu komponen polifenol yang terdapat dalam jumlah banyak di dalam kopi adalah

asam klorogenat (Nardini, et al., 2002). Kopi robusta (Coffea canephora) mengandung

asam klorogenat (CGA) lebih banyak dibandingkan dengan kopi arabika (Coffea

arabika) dan kopi liberika (Coffea liberica) yaitu sekitar 7-14%.

2. Kopi Arabika

Biji kopi arabika berbentuk agak memanjang, bidang cembungnya tidak

terlalu tinggi, celah tengah dibagian datar tidak lurus memanjang kebawah tetapi

berlekuk. Untuk biji yang sudah dikeringkan, celah tengah terlihat putih (Pangabean,

2012). Kopi Arabika adalah kopi yang paling baik mutu cita rasanya, tanda-tandanya

adalah biji picak dan daun hijau tua dan berombak-ombak (Botanical, 2010). Kopi

arabika memiliki aroma yang khas. Kopi arabika memiliki rasa yang asam yang tidak

dimiliki oleh kopi jenis robusta.

B. Respon Gula Darah

Setelah mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, kada glukosa darah

dalam tubuh meningkat. Hal ini akibat hasil absorpsi karbohidrat dalam bentuk

glukosa. Glukosa tersebut didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

Sebagian glukosa dalam darah disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Dalam

keadaan tidak ada asupan makanan (puasa), glikogen ini kelak akan diuraikan atau

Page 10: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

5

dipecah melalui proses glikogenolisis. Proses glikogenolisis memecah glikogen untuk

menghasilkan glukosa.

Peningkatan glukosa darah akan sejalan dengan proses pencernaan

karbohidrat. Saat pencernaan karbohidrat akan terjadi perangsangan terhadap sekresi

insulin dan inhibisi terhadap sekresi glukagon. Perbedaan kadar hormon insulin dan

glukagon saling bertolak belakang dalam merespon glukosa darah. Insulin dan

glukagon memiliki peran mengatur homeostatis darah.

Kopi di absorbsi di lambung dan usus halus kurang dari 45 menit setelah

intake dan mencapai konsesntrasi maksimum dalama darah 15-120 menit (Sinclair,

2000). Metabolisme kafein pada liver diawali dengan pembuangan methyl 1 dan 7

grup pada reaksi katalisasi oleh sitokrom P450, memunkingkan formasi menjadi 3

grup methylxantine : paraxantine, theobromine, theophyline. Theophyline yang

berperan dalam mengontrol metabolisme gukosa (Kallow, 1993).

C. Indeks Glikemik

Indeks glikemik merupakan respon kadar gula darah setelah makan

(postpropandial) (Jenkins 2007; Jenkins et. al. 1982). Skala indeks glikemik (IG)

dikembangkan untuk membantu mengatur kadar glukosa penderita diabetes

(Jenkins et. al. 2002). IG merupakan respon glikemik ketika memakan sejumlah

karbohidrat dalam pangan dan dengan demikian merupakan indikator tidak langsung

dari respon insulin tubuh (Buyken et. al. 2006) (Natalia 2010).

Menurut miller (1997) dalam Rimbawan & Siagiaan (2004) berdasarkan

respon glikemiknya, pangan dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu pangan ber-

IG rendah (IG<55), pangan ber IG sedang (IG 55-70), dan pangan ber IG tinggi

(IG>70). Indeks glikemik juga dapat didefinisikan sebagai rasio antara luas kurva

respon glukosa makanan yang mengandung karbohidrat total setara dengan 50 gram

gula terhadap luas kurva respon glukosa setelah makan 50 gram glukosa, pada hari

yang berbeda dan pada orang yang sama. Roti gandum adalah sumber karbohidrat

sehat yang terbuat dari biji gandum. Tidak seperti roti putih, roti gandum mengandung

nutrisi dari biji-bijian yang bisa mencegah penyakit jantung dan meningkatkan

metabolism tubuh. Nilai indeks glikemik roti gandum adalah sebesar 71 dan termasuk

dalam golongan IG tinggi (Regina 2012).

Page 11: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada selama 7 bulan. Penelitian dilakukan di Coffee and

Cocoa Training Centre (CCTC) Solo Jawa Tengah, Shine Coffee Solo Jawa Tengah,

Laboratoriun Rekayasa Proses Pengolahan Pangan UPGRIS, dan Laboratorium Kimia dan

Biokimia Pangan UPGRIS.

B. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat yang digunakan antara lain alat sangrai tipe drum-berputar dengan pemanas infra

merah secara tidak langsung (Infra Red Roaster), grinder, ayakan tyler 100 mesh,

erlenmeyer, corong pemisah, waterbath, oven, vortek, sentrifugasi, Gluko DR kit,

Spektrofotometer UV-Vis.

b. Bahan

Bahan utama yaitu green beans kopi varietas arabika dan robusta dari proses full wash.

Varietas kopi arabika diperoleh dari jenis kopi arabika Kintamani Bali dan varietas kopi

robusta diperoleh dari jenis kopi robusta Bali. Sampel diperoleh dari Coffee And Cocoa

Training Centre (CCTC) Surakarta, Jawa Tengah.

Bahan lain yaitu bahan kimia yang digunakan untuk analisis kadar total fenol yaitu

meliputi reagen Follin-Ciocalteu (50%) (Merch, Germany), etanol 95 % (Sigma Aldrich),

aquades, dan Na2CO3 (5 %) (Merch, Germany). Bahan analisis gula darah dan glikemik

indeks yaitu standar glukosa (Merch, Germany), sukrosa, dan roti tawar terstandarisasi

kadar karbohidrat available.

C. Tahapan Penelitian

a. Preparasi sampel

Green beans kopi dipilih dengan sifat fisik (ukuran biji, kadar air, dan biji utuh) yang

seragam sebelum dimasukkan ke dalam mesin sangrai. Penyeragaman ukuran biji kopi

dilakukan dengan ayakan. Biji kopi arabika dan robusta di sortasi menggunakan mesin

ayakan atau shaker lolos 10 mesh dan tertahan di 30 mesh. Sedangkan kadar air biji kopi

sebelum masuk mesin sangrai adalah 12-13%.

Page 12: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

7

b. Penyangraian (roasting)

Penyangraian dilakukan dengan menggunakan mesin roaster tipe drum berputar

dengan tingkat penyangraian vienna pada masing-masing varietas kopi. Masing-masing

varietas disangrai dengan suhu awal roasting 180ᵒC dan sampai fist crack done (level

Vienna tercapai).

c. Pendinginan (cooling)

Biji kopi sangria segera didinginkan pada suhu ruang selama 5 menit dengan

menggunakan cooler machine yang dilengkapi exhauster. Biji kopi disimpan pada suhu

kamar selama satu hari dan segera didinginkan pada pendingin (4ᵒC) selama tiga hari untuk

degassing.

d. Penggilingan (grinding)

Biji kopi digiling dengan menggunakan grinder yang telah diseting shieved 710 x 710

μm. Serbuk kopi kemudian disimpan dalam kemasan aluminium foil sampai dianalisis.

D. Analisis sampel

a. Analisis senyawa bioaktif

Kandungan fenolik total dari 2 jenis sampel kopi diperkirakan oleh Folin – Ciocalteu

metode (Paras dan Hardeep, 2010) dengan sedikit modifikasi, menggunakan asam galat

sebagai standar senyawa fenolik. 1 ml Folin-Ciocalteu reagen (diencerkan sepuluh kali)

ditambahkan ke masing sampel biji kopi diencerkan diikuti oleh penambahan 1 ml

Na2CO3 (75 g / lit). Absorbansi dari solusi warna biru yang dihasilkan itu diukur pada 765

nm menggunakan Spektrofotometer (Spectronic 20, Genesys, USA) terhadap blank setelah

diinkubasi selama 90 menit pada suhu kamar. Kuantifikasi dilakukan berdasarkan kalibrasi

Phenol (1-100 μg / mL). Semua percobaan dilakukan dalam tiga ulangan dan hasilnya juga

dinyatakan sebagai gram setara phenol (PE).

b. Analisis respon glukosa darah dan indeks glikemik

Uji indeks glikemik dilakukan untuk menguji kadar gula dalam darah menggunakan

alat tes glukosa darah Gluco Dr. Sebanyak 1 gelas kopi diberikan kepada subjek. Untuk

menghindari terjadinya drop out, maka pada penelitian ini menggunakan 10 orang subjek

yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan. Sehari sebelum perlakuan subjek diharuskan

berpuasa selama 10 jam tetapi tetap mengkonsumsi air putih, mulai pukul 22.00 sampai

08.00 pagi hari berikutnya. Besoknya subjek diberikan minuman uji yaitu 1 cup 100 ml

Page 13: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

8

kopi. 1 cup berisi 12 gram bubuk kopi dan diseduh dengan air panas 100 ml dengan suhu

98ᵒC. Model kopi yang digunakan adalah tubruk. bersamaan dengan mengkonsumsi gula

pasir. Setelah itu relawan diambil darah setiap 30 menit selama 2 jam dengan metode

finger-prick. Pada hari lain juga dilakukan pengujian indeks glikemik glukosa murni

sebagai standar. Glukosa murni dikonsumsi relawan sebanyak 50 gr. Setelah itu relawan

diambil darah setiap 30 menit selama 2 jam dengan metode finger-prick. Respon gula darah

yang didapat lalu dibuat kurva dengan sumbu X sebagai waktu pengambilan darah dan

sumbu Y sebagai kadar glukosa darah. Sedangkan nilai indes glikemik dapat dihitung

setelah megetahui luas kurva sampel dan gula.

IG= luas kurva sampel/luas kurva gula x 100

D. Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) denga perlakuan

jenis kopi arabika dan robusta. Setiap jenis kopi dilakukan tiga kali ulangan. Rancangan

untuk uji respon glukosa dan indeks glikemik dilakukan dengan tiga perlakuan untuk kedua

jenis kopi yaitu kontrol glukosa, kopi + gula pasir. Jumlah ulangan ialah 6 relawan.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah varietas biji kopi (arabika dan robusta).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar senyawa bioaktif, respon glukosa darah

dan indeks glikemik.

E. Analisis data

Data dianalisis menggunakan Analisis Keragaman (ANOVA). Apabila terdapat

perbedaan maka dilanjutkan uji DMRT dengan taraf kepercayaan 95%. Analisa data

dengan menggunakan bantuan software computer SPSS versi 21.

Page 14: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

9

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Senyawa Bioaktif dalam Kopi Robusta dan Arabika

Identifikasi senyawa bioaktif dilakukan terhadap kandungan total senyawa fenol.

Senyawa fenol telah diketahui mempunyai keterkaitan terhadap metabolism karbohidrat

menjadi glukosa dan masuk ke dalam darah. Hasil identifikasi senyawa total fenol

disajikan dalam Tabel 4.1. Kurva standar dibuat dengan menggunakan senyawa phenol

(Merck, Germany).

Gambar 4.1 Kurva standar fenol

Tabel 4.1 Kandungan Total Senyawa Fenol pada Kopi Robusta dan Arabika pada level

sangria Viena

Jenis Kopi Total Fenol (mg PE/g)

Arabika 29,55 ± 0.08a

Robusta 42,42 ± 0.12b

Huruf yang berbeda pada data menunjukkan perbedaan nyata pada α 0,05. Data disajikan

± standar deviasi. PE: Phenol Equivalen

Page 15: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

10

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa perbedaan varietas menyebabkan

perbedaan kandungan senyawa fenol dalam kopi. Kopi varietas robusta memiliki

kandungan fenol lebih besar secara nyata dibandingkan varietas arabika. Fenol berperan

sebagai senyawa bioaktif karena memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antimikrobia.

B. Respon Gula Darah Minuman Kopi Robusta dan Arabika

Pengujian respon gula darah menggunakan relawan manusia dengan profil yang

dapat dilihat pada Tabel 4.2. Usia relawan diatas 20 tahun dengan indeks massa tubuh

(BMI) normal. BMI dinyatakan normal apabila berada pada pada rentang nilai 18,5 sampai

25. Intensitas meminum kopi relawan laki-laki 1 sampai 14 kali per minggu. Sedangkan

relawan perempuan meminum kopi dengan intensitas 1 sampai 7 kali per minggu.

Tabel 4.2 Profil relawan

Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

Jumlah relawan 3 orang 3 orang

Usia 21±1 tahun 22 ±1 tahun

BMI 19,77±3,72 20,54±3,68

Suku bangsa asia asia

Intensitas minum

kopi

7±7 per minggu (1-14 x/minggu) 4±3 per minggu (1-7 x/minggu)

Riwayat

penyakit

maag, typus maag, typus, usus buntu

Respon gula darah rata-rata seluruh relawan disajikan pada Gambar 4.2.

Pengujian respon gula darah menggunakan standar respon glukosa. Respon gula darah

relawan setelah mengkonsumsi glukosa dijadikan pembanding terhadap respon gula darah

relawan setelah meminum kopi perlakuan yang telah ditambahkan gula. Berdasarkan

Gambar 4.2 (a), respon gula darah relawan mengalami kenaikan cepat pada 30 menit

pertama setelah mengkonsumsi kopi arabika bersamaan dengan sukrosa. Penurunan gula

darah secara cepat kemudian terjadi pada 30 menit kedua. Gula darah relawan menurun

Page 16: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

11

sangat perlahan pada 30 menit ketiga dan keempat. Berdasarkan Gambar 4.2 (b), respon

gula darah relawan yang mengonsumsi kopi robusta yang ditambahkan sukrosa mengalami

kenaikan cepat pada 30 menit pertama. Penurunan gula darah secara cepat terus terjadi

pada 30 menit kedua dan ketiga. Penurunan gula darah secara perlahan terjadi pada 30

menit keempat. Berdasarkan Gambar 4.2 (c), respon gula darah relawan yang

mengonsumsi glukosa mengalami kenaikan yang cepat pada 30 menit pertama. Penurunan

gula darah terus terjadi pada 30 menit kedua sampai keempat. Berdasarkan Gambar 4.2

(d), respon gula darah secara keseluruhan relawan menunjukkan bahwa meminum kopi

dapat menurunkan respon gula darah dibandingkan glukosa. Penurunan respon gula darah

pada konsumsi kopi arabika lebih besar dibandingkan kopi robusta.

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 4.2 Respon gula darah. (a) Kopi arabika yang ditambahkan sukrosa; (b) Kopi

robusta yang ditambahkan sukrosa; (c) Glukosa; (d) Perbandingan standar glukosa dengan

arabika dan robusta.

Page 17: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

12

Pengaruh jenis kelamin terhadap respon gula darah disajikan dalam Gambar 4.3.

perbedaan jenis kelamin terbukti berpengaruh terhadap respon gula darah relawan.

Berdasarkan Gambar 4.3 (a), respon gula darah perempuan dan laki-laki cenderung sama

pada 30 menit pertama mengalami kenaikan gula darah yang cepat. Perbedaan jelas

terlihat pada laki-laki akan terjadi penurunan respon gula darah yang cepat pada 30 menit

kedua dan ketiga. Sedangkan perempuan terjadi penurunan respon gula darah yang sangat

lambat pada 30 menit keduan dan ketiga. Penurunan gula darah perempuan terjadi lebih

cepat pada 30 menit keempat.

(a) (b)

(c) (d)

(e)

Gambar 4.3 Respon gula darah berdasarkan jenis kelamin relawan. (a) Konsumsi glukosa;

(b) Konsumsi robusta; (c) Konsumsi Arabika; (d) Laki-laki; (e) Perempuan.

Page 18: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

13

Berdasarkan Gambar 4.3 (b), respon gula darah laki-laki dan perempuan yang

mengonsumsi kopi robusta bersamaan dengan sukrosa memiliki pola fluktuasi yang sama.

Namun respon gula darah perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Kenaikan gula

darah secara cepat terjadi pada 30 menit pertama. Kemudian respon gula darah menurun

cepat pada 30 menit kedua dan ketiga dilanjutkan keempat lebih pelan. Berdasarkan

Gambar 4.3 (c), respon gula darah relawan perempuan yang mengkonsumsi kopi arabika

bersamaan dengan sukrosa lebih rendah dari pada respon gula darah relawan laki-laki.

Kenaikan respon gula darah relawan pada perempuan dan laki-laki terjadi pada 30 menit

pertama. Kemudian terjadi penurunan secara cepat pada 30 menit kedua. Penurunan gula

darah terjadi secara perlahan pada 30 menit ketiga dan keempat.

Berdasarkan Gambar 4.3 (d), respon gula darah relawan laki-laki yang

mengonsumsi kopi arabika dan robusta lebih rendah dari pada saat mengonsumsi glukosa.

Penurunan respon gula darah pada relawan laki-laki yang mengonsumsi kopi arabika lebih

besar dibandingkan saat mengonsumsi kopi robusta. Fluktuasi kenaikan gula darah saat 30

menit pertama dan penurunan saat 30 menit ketiga sampai kelima pada relawan laki-laki

saat mengonsumsi glukosa, kopi arabika dan kopi rosusta memiliki pola yang sama.

Berdasarkan Gambar 4.3 (e), respon gula darah relawan perempuan yang

mengonsumsi kopi arabika dan robusta jauh lebih rendah dibandingkan dengan saat

minum glukosa pada 30 menit kedua sampai keempat. Penurunan gula darah relawan

perempuan yang mengonsumsi kopi arabika bersamaan dengan sukrosa lebih rendah

dibandingkan saat relawan mengonsumsi kopi robusta. Fluktuasi kenaikan gula darah

relawan perempuan pada 30 menit pertama saat mengonsumsi glukosa, kopi robusta

bersamaan dengan sukrosa, kopi arabika bersamaan dengan robusta memiliki pola yang

sama. Sedangkan fluktuasi penurunan gula darah relawan perempuan saat mengonsumsi

glukosa pada 30 menit kedua sampai keempat memiliki pola yang sangat berbeda dengan

saat relawan perempuan mengonsumsi kedua jenis kopi. Penurunan respon gula darah

relawan perempuan saat mengonsumsi glukosa pada 30 menit kedua dan ketiga terjadi

secara perlahan. Kemudian pada 30 menit keempat baru terjadi penurunan yang lebih

cepat. Sedangkan saat relawan perempuan mengonsumsi kopi robusta bersamaan dengan

sukrosa, terjadi penurunan gula darah yan cepat pada 30 menit kedua dan ketiga.

Kemudian penurunan gula darah terjadi secara perlahan pada menit keempat. Penurunan

Page 19: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

14

gula darah relawan perempuan yang mengonsumsi kopi arabika terjadi cepat pada 30

menit kedua. Kemudian penurunan terjadi sangat lambat pada 30 menit ketiga dan

keempat.

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 4.4 Respon gula darah berdasarkan Body Mass Index (BMI) relawan. (a)

Konsumsi glukosa; (b) Konsumsi robusta; (c) Konsumsi Arabika; (d) BMI kurus; (e) BMI

ideal; (f) BMI gemuk.

Pengaruh Body Mass Indeks (BMI) terhadap respon gula darah relawan disajikan

dalam Gambar 4.4. BMI menunjukkan rasio berat badan seseorang berdasarkan tinggi

tubuhnya. Menurut Depkes RI, BMI dengan nilai kurang dari 18,5 tergolong kurus; BMI

Page 20: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

15

dengan rentang nilai 18,5 sampai 25 tergolong ideal atau normal; BMI dengan rentang

nilai 25 sampai 27 tergolong gemuk; sedangkan BMI dengan nilai lebih dari 27 tergolong

obesitas. Berdasarkan Gambar 4.4 (a), kenaikan respon gula darah akibat mengonsumsi

glukosa saat 30 menit pertama pada relawan dengan BMI kurus dan gemuk terjadi lebih

besar dibandingkan relawan dengan BMI ideal. Penurunan gula darah relawan dengan

BMI ideal terjadi secara perlahan pada 30 menit kedua dan ketiga. Kemudian penurunan

berlangsung lebih cepat pada 30 menit keempat. Sedangkan relawan dengan BMI gemuk

terjadi penurunan gula darah yang lebih besar dibandingkan relawan dengan BMI kurus

pada 30 menit kedua sampai keempat.

Berdasarkan Gambar 4.4 (b), fluktuasi perubahan respon gula darah relawan pada

golongan BMI kurus, ideal dan gemuk saat mengonsumsi kopi robusta bersamaan dengan

sukrosa memiliki pola yang cenderung sama. Kenaikan respon gula darah terjadi pada 30

menit pertama. Kemudian penurunan gula darah terjadi pada 30 menit kedua dan ketiga

secara cepat. Sedangkan pada menit keempat terjadi penurunan yang lebih lambat.

Berdasarkan Gambar 4.4 (c), respon gula darah saat mengonsumsi kopi arabika bersamaan

dengan sukrosa pada seluruh relawan dengan BMI kurus, ideal dan gemuk memiliki pola

fluktuasi yang sama. Peningkatan respon gula darah terjadi pada 30 menit pertama.

Kemudian penurunan respon gula darah secara cepat terjadi pada 30 menit kedua.

Selanjutnya penurunan respon gula darah secara perlahan terjadi pada 30 menit ketiga dan

keempat.

Berdasarkan Gambar 4.4 (d), penurunan respon gula darah relawan dengan

golongan BMI kurus yang mengonsumsi kopi lebuh besar dibandingkan saat relawan

mengonsumsi glukosa. Penurunan respon gula darah kopi arabika lebih besar

dibandingkan robusta. Kenaikan gula darah pada 30 menit pertama pada semua perlakuan

menunjukkan pola yang sama. Kenudian penurunan gula darah pada 30 menit keduan

sampai keempat terjadi cepat dengan pola yang sama, tetapi arabika paling rendah

sedangkan glukosa paling tinggi.

Berdasarkan Gambar 4.4 (e), penurunan respon gula darah pada relawan dengan

golongan BMI ideal saat mengonsumsi kopi jauh lebih besar dibandingkan ketika

mengonsumsi glukosa. Fluktuasi respon gula darah saat relawan mengonsumsi glukosa

berbeda dengan saat relawan mengonsumsi kopi arabika dan robusta. Kenaikan respon

Page 21: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

16

gula darah pada 30 menit pertama memiliko pola yang sama untuk semua perlakuan.

Sedangakan ketika relawan mengonsumsi glukosa terjadi penurunan gula darah yang

perlahan pada 30 menit kedua dan ketiga. Kemudian penurunan terjadi lebih cepat pada 30

menit keempat. Sedangkan saat mengonsumsi kopi robusta dan arabika terjadi penurunan

gula darah yang cepat pada menit kedua dan ketiga. Selanjutnya terjadi lebih perlahan

pada 30 menit keempat. Penurunan gula darah relawan BMI ideal saatt mengonsumsi kopi

arabika lebih besar dibandingkan dengan saat mengonsumsi robusta.

Berdasarkan Gambar 4.4 (f), penurunan respon gula daran pada relawan

golongan BMI gemuk saat mengonsumsi kopi jauh lebih besar dibandingkan saat

mengonsumsi glukosa. Penurunan gula darah terjadi secara jelas pada saat relawan

mengonsumsi kopi arabika. Kenaikan gula darah terjadi pada 30 menit pertama. Kemudian

menurun sevcara cepat pada 30 menit kedua sampai keempat pada konsumsi glukosa.

Sedangkan pada konsumsi kopi robusta terjadi penurunan cepat pada 30 menit kedua dan

ketiga. Penurunaa secara perlahan terjadi pada 30 menit keempat. Konsumsi kopi arabika

menyebabkan penurunan gula darah cepat [pada 30 menit kedua. Selanjutnya penurunan

gula darah terjadi secara perlahan pada 30 menit ketiga dan keempat.

C. Glikemik Indeks Minuman Kopi Robusta dan Arabika

Glikemik indeks menunjukkan kemampuan suatu bahan untuk terserap menjadi

gula darah. Glukosa digunakan sebagai control dengan nilai 100. Berdasarkan Tabel 4.2

dapat dilihat bahwa konsumsi kopi berdamaan dengan sukrosa mampu menurunkan nilai

glikemik indeks nya dibandingkan glukosa. Penurunan glikemiks indeks akibat

mengonsumsi kopi arabika lebih besar dibandingkan konsumsi kopi robusta.

Tabel 4.2 Glikemik Indeks Minuman Kopi Robusta dan Arabika

Jenis Kopi Glikemik Indeks

Glukosa 100

Arabika + Sukrosa 33,55

Robusta + Sukrosa 68,37

Page 22: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

17

Tabel 4.3 Glikemik Indeks Minuman Kopi Robusta dan Arabika pada laki-laki dan

perempuan

Jenis Kopi Glikemik Indeks

Laki-laki Perempuan

Glukosa 100 100

Arabika + Sukrosa 52,30 19,86

Robusta + Sukrosa 83,75 57,07

Berdasarkan Tabel 4.3 perbedaan jenis kelamin terbukti berpengaruh terhadap

penurunan glikemik indeks. Penurunan glikemik indeks akibat mengonsumsi kopi pada

jenis kelamin laki-laki lebih kecil dibandingkan perempuan. Sehingga mengonsumsi kopi

sangat efektif untuk menurunkan indeks glikemik pada jenis kelamin perempuan. Selain

itu mengonsumsi kopi arabika menunjukkan penurunan indeks glikemik yang jauh lebih

besar dibandingkan kopi robusta.

Page 23: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

18

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kandungan senyawa bioaktif fenol dalam kopi robusta terbukti lebih besar dari

arabika..

2. Mengkonsumsi kopi dapat menurunkan respon glukosa darah dibandingkan dengan

mengkonsumsi glukosa. Penurunan respon glukosa darah kopi arabika lebih besar

dibandingkan robusta.

3. Mengonsumsi kopi dicampur gula dapat menurunkan nilai indeks glikemik gula.

Penurunan nilai indeks glikemik gula pada konsumsi kopi arabika lebih besar

dibandingkan robusta.

B. Saran

Diperlukan penelitian lanjutan mengenai kandungan profil sensoris dengan metode

Deskriptif Sensoris, aktivitas antioksidan dengan metode Penangkapan Radikal Bebas

DPPH, kandungan kafein dan asam klorogenat dengan High Presure Liquid

Chromatography (HPLC), profil senyawa volatile dan penyumbang aroma dengan Gas

Chromatography Mass Spectra-Olfactometry (GC-MS-O).

Page 24: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

19

DAFTAR PUSTAKA

Andarwulan N, Shetty K (1999) Phenolic content in differentiate tissue culture of transformed

roots of anise (Pimpineta Anisum L.). J Agric Food Chem 47: 1776-1780.

Arya M dan Rao LJM. 2007. An impression of coffee carbohydrates. Critical Reviews in Food

Science and Nutrition 47: 51–67.

Ciptadi W dan Nasution MZ. 1985. Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia: Kopi 2014-2016.

Kementerian Pertanian. Jakarta.

Farmakologi UI. 2002. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Gaya Baru : Jakarta.

Franca, A. S., L. S. Oliveira, J. C. F. Mendonca and X. A. Silva. 2005. Physical and Chemical

Attributes of Defective Crude and Roasted Coffee Beans. Journal of Food Chemistry.

90 : 89-94.

Kallow W, Tang BK, 1993, The Use of Caffeine for Enzyme Assays: A Critical Appraisal,

Clin Pharmacol Ther, 53(5), pp.503–514.

Mulato, Sri. 2002. Simposium Kopi 2002 dengan tema Mewujudkan perkopian Nasional Yang

Tangguh melalui Diversifikasi Usaha Berwawasan Lingkungan dalam Pengembangan

Industri Kopi Bubuk Skala Kecil Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Tani Kopi

Rakyat. Denpasar : 16 – 17 Oktober 2002. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.

Najiyati S dan Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Natella, F., M. Nardini, I. Giannetti, C. Dattilo and C. Scaccini. 2002. Coffee drinking

influence plasma antioxidant capacity in humanns. Journal of Agricultural and Food

Cemistry. 50 : 6211-6216.

Nestle, S.A., 2004. Face Of Cofee. Nestle. A Review On The Competitivn.

Pangabean, Edy. 2012. The Secret of Barista. PT Wahyumedia. Jakarta.

Ridwansyah. 2003. Pengolahan kopi. Fakultas Pertanian. Medan : Universitas Sumatera

Utara.

Sofiana, N. 2011. 1001 Fakta Tentang Kopi. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Spinale and J. James 1990. Komoditi Kopi dan Peranannya Dalam Perekonomian Indonesia.

Yogyakarta : Kanisius.

Varnam HA dan Sutherland JP. 1994. Beverages (Technology, Chemestry and Microbiology).

Chapman and Hall, London.

Yeretzian C, Pascual EC, dan Goodman BA. 2012. Effect of roasting condition and

grinding on free radical contents of coffee beans stored in air. Food Chemistry 131:

811-816.

Page 25: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

20

LAMPIRAN

Lampiran 1

Gula darah konsumsi glukosa

nama waktu

0 30 60 90 120

devi 72 100 118 120 92

fitria 65 134 131 112 105

zahra 73 113 82 91 64

aziz 91 120 101 96 91

faul 79 121 99 91 78

wahid 92 137 129 83 82

rerata 79 121 110 99 85

SD 11 14 19 14 14

Gula darah konsumsi kopi robusta

nama waktu

0 30 60 90 120

devi 80 114 85 67 76

fitria 78 128 97 81 75

zahra 73 105 95 62 64

aziz 78 109 92 93 75

faul 82 117 99 78 80

wahid 88 142 101 79 81

rerata 80 119 95 77 75

SD 5 14 6 11 6

Page 26: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

21

Gula darah konsumsi arabika

nama waktu

0 30 60 90 120

devi 83 107 70 68 76

fitria 76 104 83 67 69

zahra 77 105 71 74 68

aziz 88 120 85 92 87

faul 74 104 88 75 75

wahid 81 120 88 75 76

rerata 80 110 81 75 75

SD 5 8 8 9 7

Page 27: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

22

Lampiran 2

Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No NAMA Bidang Ilmu Alokasi

Waktu Uraian Tugas

1 Umar Hafidz Asy’ari

Hasbullah, S.TP.,

M.Sc.

Teknologi

Pengolahan

Pangan dan

Hasil Pertanian

8 jam/minggu Koordinasi, sampling,

Roasting dan Grinding

analisis data

2 Rini Umiyati S.Hut.,

M.Si.

Ilmu Pangan 8 Jam/minggu Analisis komponen

bioaktif 3 Fafa Nurdyansyah,

S.TP., M.Sc.

Teknologi

Pengolahan

Pangan dan

Hasil Pertanian

8 Jam/minggu Analisis respon glukosa dan

Indeks Glikemik

Page 28: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

23

Lampiran 3

Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

A. Identitas Ketua Peneliti

a) Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.T.P., M.Sc.

2 Jenis Kelamin Pria

3 Jabatan /Pangkat/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/ III b

4 NPP/ NIDN 158601460/ 0601078602

5 Jurusan/ Fak Teknologi Pangan/ Fakultas Teknik

6 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 1 Juli 1986

7 Alamat Rumah Jl. Terate No. 54 Boyolali

8 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP +628562840919

10 Alamat Kantor Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas

Teknik, Universitas PGRI Semarang,

Jl.Sidodadi Timur Nomor 24 – Dr.Cipto

Semarang

11 Nomor Telp/Faks (024) 8316377

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= orang; S-2= orang; S-3= orang

13 Mata Kuliah yang Diampu Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen

Ilmu Pengetahuan Bahan

Uji Sensoris

Teknologi Perisa

Motodologi Penelitian dan Perancangan

Percobaan

Teknologi Minyak Atsiri

Teknologi Roti dan Kue

b) Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Sebelas Maret Universitas Gadjah Mada

Bidang Ilmu Teknologi Hasil Pertanian Ilmu dan Teknologi Pangan

Tahun Masuk-Lulus 2004-2009 2011-2014

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Karakteristik Biskuit

Prebiotik Berserat Tinggi

Dari Tepung Komposit Ubi

Kayu Dan Ubi Jalar Yang

Diperkaya Krim Yoghurt

Berprobiotik

Profil Senyawa Volatil

Selama Fase Perkembangan

Dan Senyawa Kunci Aroma

Buah Melon (Cucumis

melo l.) Kultivar Gama

Melon Parfum

Page 29: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

24

Nama

Pembimbing/Promotor Prof. Ir. Sri Handajani,

MS, Ph.D

Gusti Fauza, ST, MT

Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc.

Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.

c) Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama pertemuan Ilmiah/Seminar Judul artikel ilmiah Waktu dan

Tempat

1. Seminar Nasional “Akselerasi

Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Menuju Kemandirian Pangan dan

Energi”. Fakultas Pertanian UNS. 2013.

Potensi Pengembangan

Produk Inovasi Dodol

Berbasis Pepaya dan Susu Di

Kabupaten Boyolali Jawa

Tengah

2013,

Fakultas

Pertanian

UNS, Solo.

2 National Seminar and Call for Paper

“Application of Research Result Based

on Populist Innovation and

Technology”. BSC IPB. 2013.

Sifat Fisik, Aktivitas

Antioksidan

dan Sensori Cake dari Ubi

Jalar Orange, Ungu dan

Putih.

2013, IPB,

Bogor.

3 Seminar Nasional Penelitian Pangan

dan Hasil Ertanian 2015, PATPI

Cabang Yogyakarta kerjasama dengan

Jurusan Teknologi Pangan & Hasil

Pertanian, dan Pusat Studi Pangan &

Gizi (PSPG) Universitas Gadjah Mada.

Karakteristik Biskuit Tepung

Komposit Ubi Kayu Dan Ubi

Jalar

2015, FTP,

UGM,

Yogyakarta

.

d) Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2015 Karakterisasi Sifat Fisik,

Kimia dan Sensoris Tepung

Umbi Suweg

(Amorphophallus

campamulatus BI) dari

Beberapa Daerah di Jawa

Tengah

LPPM, UPGRIS 11.250.000

2 2016 Dampak Fase Dorman dan

Fase Vegetatif Terhadap

Karakteristik Fisik, Kimia

dan Sensoris Tepung Umbi

Suweg (Amorphophallus

campamulatus)

LPPM, UPGRIS 5.500.000

Page 30: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

25

3 2017 Optimasi Produksi L(+)

Asam Laktat Dari Limbah

Kulit Pisang Menggunakan

Lactobacillus casei M15

Terimobilisasi Pada

Fermentor Sistem Batch

DRPM

Kemenristekdikti

18.000.000

e) Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat RT 05 RW IX Kelurahan

Krobokan Kecamatan Semarang Barat

Melalui Pengolahan Pangan Lokal

Serta Pemasarannya

LPPM, UPGRIS 3.750.000

2 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat RW VI Kelurahan

Rowosari Kecamatan Tembalang

Kota Semarang Melalui Pemanfaatan

Tanaman Suweg

LPPM, UPGRIS 6.250.000

3

2016 IbM Sosialisasi Pencegahan Demam

Berdarah Melalui Pemanfaatan

Tanaman Herbal dan Pengolahan

Pangan Fungsional di Kelurahan

Bulusan, Kecamatan Tembalang Kota

Semarang

LPPM, UPGRIS 5.000.000

4 2017 IbW-CSR Desa Ngombak Dan Desa

Kalimaro Kecamatan Kedungjati

Kabupaten Grobogan

DRPM Ditjen

Penguatan

Risbang & CSR

250.000.000

5 2017 IbM Panti Asuhan LKSA Darul

Hadlonah 2 Boyolali Melalui

Pembuatan Sirup Herbal

LPPM, UPGRIS 5.000.000

f) Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

No. Judul artikel ilmiah Nama Jurnal Volume/No

mor/Tahun

1. Kandungan senyawa saponin pada

daun, batang dan umbi tanaman

Binahong (Anredera cordifolia

Planta Tropika Journal of

Agro Science. 4(1):20-24.

2016.

4(1)2016

Page 31: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

26

(Ten)Steenis) http://journal.umy.ac.id/inde

x.php/pt/article/view/2166/2

095DOI

10.18196/pt.2016.052.20-24

2. Sifat sensoris dan principal component

analysis tepung suweg di Karisidenan

Surakarta

Jurnal Ilmiah Teknosains.

2(2):107-111. 2016.

http://journal.upgris.ac.id/ind

ex.php/JITEK/article/view/1

201/1063

2(2)2016

3 Sifat Fisik Dan Kimia Tepung Umbi

Suweg (Amorphophallus campamulatus

BI) di Jawa Tengah

Jurnal Pangan dan Gizi.

7(1):59-65. 2017.

http://jurnal.unimus.ac.id/ind

ex.php/JPDG/article/view/26

96/2605

7(1)2017

4 Perbandingan Warna Tepung Suweg

Fase Dorman dan Vegetatif Secara

Instrumental dan Sensoris

Agrisaintifika Jurnal Ilmu-

ilmu Pertanian. 1(1):64-69.

2017.

http://jurnal.agrisaintifika-

fpunivet.ac.id/index.php/AG

RISAINTIFIKA/article/view

/8/11

1(1)2017

5 Perbedaan Sifat Fisik, Kimia dan

Sensoris Tepung Umbi Suweg

(Amorphophallus campamulatus BI)

pada Fase Dorman dan Vegetatif

Planta Tropika: Jurnal

Agrosains (Journal of Agro

Science) Vol 5 No 2 /

Agustus 2017

DOI:

10.18196/pt.2017.066.70-78

http://journal.umy.ac.id/inde

x.php/pt/article/view/2907/2

865

5(2)2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya

buat dengan sebenarnya.

Semarang, Juli 2018

Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.T.P., M.Sc.

NPP. 158601460

Page 32: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

27

B. Identitas Anggota Peneliti 1

a. Identitas Pribadi

1 Nama Lengkap dan gelar Rini Umiyati S.Hut., M. Si.

2 Jabatan /Pangkat/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/

III b

3 Jabatan Struktural -

4 NPP 148001436

5 NIDN 0623068001

6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 23 Juni 1980

7 Alamat Rumah Jl. Timoho 1 No. 18, Bulusan,

Tembalang, Kota Semarang

8 Nomor Telepon atau Faks -

9 No. Hp. 081213752074

10 Alamat Kantor Jl. Dr. Cipto – Lontar no.1 Semarang

11 Nomor Telepon atau Faks (024) 8316377/8448217

12 Alamat pos-el [email protected]

13 Lulusan yang telah dihasilkan -

14 Mata Kuliah yang diampu Kimia Dasar

Teknologi Susu dan Telur

Pengantar Ilmu Ekonomi

b. Riwayat Pendidikan

1 Program S1 S2 S3

2 Nama Perguruan

Tinggi

UGM UNDIP

3 Bidang Ilmu Kehutanan (Budidaya Hutan) Ilmu Lingkungan

4 Tahun Masuk 1998 2010

5 Tahun Lulus 2003 1012

6 Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Studi Pembungaan dan

Pembuahan Melaleuca cajuput di

Kebun Benih Semai Ngaliyan,

Gunung Kidul.

Dampak Pengelolaan

Agroforestry di

Kabupaten

Banjarnegara

7 Nama

Pembimbing/Promotor

Pro. Dr. Moch. Naiem M.Sc Dr. Dra. Hartuti

Purnaweni MPA

Page 33: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

28

c. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Pendanaan

Sumber Jumlah

1 2014 IbM Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

RW III Kelurahan Bulusan Kecamatan

Tembalang Melalui Pengolahan Makanan

Sehat Berbahan Limbah

LPPM

Universitas

PGRI

Semarang

6.000.000

2 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

RW VI Kelurahan Rowosari Kecamatan

Tembalang Kota Semarang Melalui

Pemanfaatan Tanaman Suweg

LPPM,

UPGRIS

6.250.000

d. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/

Tahun

Nama Jurnal

1 Dampak Pengelolaan

Agroforestry bagi

Lingkungan di

Kabupaten Banjarnegara

978-979-3514-

46-8/2014

Prosiding Seminar Nasional

Polines National Engineering

Seminar II (PNES II) 2014

e. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan Seminar atau

Pertemuan Ilmiah 5 tahun terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Prosiding Tempat

1 Dampak Pengelolaan

Agroforestry bagi

Lingkungan di Kabupaten

Banjarnegara

Prosiding Seminar Nasional

Polines National Engineering

Seminar II (PNES II) 2014

Hotel Nyata

Plaza,

Semarang

dipertanggung jawabkan secara hukum.Dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resiko.

Semarang, Juli 2018

Rini Umiyati S.Hut., M.Si

NPP. 148001436

Page 34: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

29

C. Identitas Anggota Peneliti 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Jabatan Fungsional/Pang/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/ III b

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 158901487

5 NIDN 0622118901

6 Tempat dan Tanggal Lahir Batu, 22 November 1989

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 081216972219

10 Alamat Kantor Jl. Sidodadi No.24 Dr. Cipto Semarang

11 Nomor Telepon/Faks 024-8316377

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 = …

orang

13. Mata Kuliah yg Diampu

1. Mikrobiologi Pangan

2. Pengelolaan Limbah

3. Teknologi Fermentasi

4. Pangan Fungsional dan darurat

5. Pengawasan Mutu

6. Manajemen mutu dan kehalalan Pangan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas Brawijaya Universitas Gadjah Mada

Bidang Ilmu Ilmu dan Teknologi Pangan Ilmu dan Teknologi Pangan

Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2012-2014

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Efek Hepatoprotektif Ekstrak

Daun Cincau Hitam

Terhadap Kadar SOD dan

MDA Serum Tikus Wistar

yang Diinduksi Parasetamol

dosis Toksik

Karakteristik

Mikrobiologis, Fisik, dan

Kimia Digesta Tikus

Diabetes Induksi STZ-NA

yang Diberi Diet Kefir

Kombinasi Susu Kambing

dan Susu Kedelai Nama

Pembimbing/Promotor

Dr. Ir. Tri Dewanti W. M./Kes 1. Prof. Dr.Ir. Eni

Harmayani, M.Sc

2. Prof. Dr. Ir. Y. Marsono

M.S.

Page 35: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

30

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2015 Karakterisasi Sifat Fisik Kimia dan

Sensoris Tepung Umbi Suweg di Jawa

Tengah

LPPM

UPGRIS

Rp. 11.000.000

2 2016 Indeks Glikemik dan Beban Glikemik

Produk Olahan Suweg

LPPM

UPGRIS

Rp. 9.000.000

3 2017 Optimasi Produksi L(+) asam laktat dari

Limbah Kulit Pisang Menggunakan

Lactobacillus casei M15 Terimobilisasi

Pada Fermentor Sistem Batch

DRPM

DIKTI

Rp. 20.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2015 IbM Home Industri Telur Asin :

Peningkatan Kualitas Telur Asin

Menggunakan Adsorbent Karbon Aktif

LPPM

UPGRIS

Rp. 2.500.000

2. 2016 Ibm Sosialisasi Pencegahan Demam

Berdarah Melalui Pemanfaatan Tanaman

Herbal Dan Pengolahan Pangan

Fungsional Di Kelurahan Bulusan

Kecamatan Tembalang Kota Semarang

LPPM

UPGRIS

Rp. 5.000.000

3. 2017 Ibm GLP (Good Laboratory Practice)

Dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)

Laboratorium

Di Sman 1 Toroh Kabupaten Grobogan

LPPM

UPGRIS

Rp. 8.000.000

4. 2017 IbM Kelompok Usaha Tahu di Desa

Drono Ngawen Klaten

Hibah

DRPM

DIKTI

Rp. 49.000.000

Page 36: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

31

e) Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/No

mor/Tahun

1. Stres Oksidatif Dan Status Antioksidan

Pada Latihan Fisik

Jurnal Jendela

Olahraga

2(1)/2017

2. Deteksi Molekuler Mikroorganisme

Patogen pada Bahan Pangan dengan

Metode RT-PCR

Jurnal Ilmu Pangan dan

Hasil Pertanian

1(1)/2017

f) Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul artikel ilmiah Waktu dan

Tempat

1 Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian

2016 LPPM Universitas PGRI

Semarang

Karakter Warna

Tepung Umbi Suweg

(Amorphophallus

Campamulatus BI) di

Jawa Tengah

2016,

Universitas

PGRI

Semarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya

buat dengan sebenarnya.

Semarang, Juli 2018

Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc.

Page 37: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

32

Page 38: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

33

Page 39: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

34

Page 40: eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. Laporan PDP 2017 GI Coffee.pdf LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULAKami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena

35