eprints.upgris.ac.id › 455 › 1 › 1. laporan pdp 2017 gi coffee.pdf laporan penelitian dosen...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
EKSPLORASI SIFAT FUNGSIONAL KOPI:
PENGARUH JENIS KOPI TERHADAP SENYAWA BIOAKTIF,
RESPON GLUKOSA DARAH, DAN INDEKS GLIKEMIK
Oleh :
Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc. NIDN. 0601078602
Rini Umiyati, S.Hut., M.Si NIDN. 0623068001
Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc. NIDN. 0622118901
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2018
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian : Eksplorasi Sifat Fungsional Kopi: Pengaruh Jenis Kopi
Terhadap Senyawa Bioaktif, Respon Glukosa Darah,
dan Indeks Glikemik
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 165/ Teknologi Pangan dan Gizi
Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc.
b. NIDN : 0601078602
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Program Studi : Teknologi Pangan
e. Nomor HP : 08562840919
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Rini Umiyati, S.Hut., M.Si
b. NIDN : 0623068001
c. Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Semarang
Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc.
b. NIDN : 0622118901
c. Perguruan Tinggi : Universitas PGRI Semarang
Biaya Penelitian : Rp. 10.000.000
Semarang, 25 Juli 2018
Mengetahui, Ketua Peneliti,
Dekan Fakultas Teknik
Drs. Bambang Supriyadi, M.P Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.TP., M.Sc.
NIP. 195410151982031003 NIDN. 0601078602
Menyetujui,
Ketua LPPM
Universitas PGRI Semarang
Ir. Suwarno Widodo, M.Si.
NPP. 876101038
iii
ABSTRAK
Dua varietas kopi yang paling banyak diperdagangkan di dunia ialah arabika dan robusta.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh varietas kopi terhadap kandungan
senyawa bioaktif dalam hal ini fenol. Selain itu juga untuk mempelajari pengaruh konsumsi
kopi arabika dan robusta pada level sangrai viena terhadap respon glukosa darah relawan.
Penelitian ini juga mempelajari perubahan nilai indeks glikemik gula ketika dikonsumsi
bersamaan dengan meminum kopi. Penelitian ini dirancang dengan perlakuan varietas kopi
arabika dan robusta. Penyangraian biji kopi dilakukan pada level penyangraian viena. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kopi varietas robusta mengandung senyawa fenol lebih besar
dibandingkan kopi arabika. Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa mengkonsumsi kopi
dapat menurunkan respon glukosa darah dibandingkan dengan mengkonsumsi glukosa.
Penurunan respon glukosa darah kopi arabika lebih besar dibandingkan robusta. Mengonsumsi
kopi dicampur gula dapat menurunkan nilai indeks glikemik gula. Penurunan nilai indeks
glikemik gula pada konsumsi kopi arabika lebih besar dibandingkan robusta.
Kata kunci: Kopi, arabika, robusta, glikemik indeks, respon glukosa darah
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan penelitian tanpa halangan yang berarti.
Kegiatan penelitian di Perguruan Tinggi merupakan bentuk pengamalan Tri Dharma
ketiga dari Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka timpenelitiProdi Teknologi
Pangan Universitas PGRI Semarang telah melaksanakan penelitian dengan tema “Eksplorasi
Sifat Fungsional Kopi: Pengaruh Jenis Kopi Terhadap Senyawa Bioaktif, Respon Glukosa
Darah, dan Indeks Glikemik”. Berkenaan dengan hal tersebut, kami mengucapkan terimaksih
kepada :
1. Rektor Universitas PGRI Semarang
2. Ketua LPPM Universitas PGRI Semarang
3. Dekan Fakultas Teknik dan Informatika
4. Semua pihak yang telah membantu pada kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan, sehingga pelaksanaan
penelitian yang akan datang dapat lebih baik.
Semarang, Juli 2018
Tim Peneliti
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Lembar Pengesahan ........................................................................................................ ii
Abstrak............................................................................................................................ iii
Kata Pengantar ................................................................................................................ iv
Daftar Isi ......................................................................................................................... v
Bab I. Pendahuluan ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................... 2
E. Luaran ................................................................................................................ 3
Bab II. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 4
A. Jenis kopi ............................................................................................................ 4
B. Respon gula darah .............................................................................................. 4
C. Indeks glikemik .................................................................................................. 5
Bab III. Metode Penelitian.............................................................................................. 6
A. Waktu dan Tempat.............................................................................................. 6
B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 6
C. Tahapan Penelitian ............................................................................................. 6
D. Analisis Penelitian .............................................................................................. 7
E. Rancangan Percobaan ......................................................................................... 8
F. Analisis Data....................................................................................................... 8
Bab IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................................... 9
A. Senyawa Bioaktif dalam Kopi ............................................................................ 9
B. Respon Gula Darah ............................................................................................. 10
C. Indeks Glikemik ................................................................................................. 14
Bab V Kesimpulan dan Saran ......................................................................................... 16
Daftar Pustaka................................................................................................................. 17
Lampiran ........................................................................................................................ 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kopi merupakan komoditas pertanian utama kedua di dunia (Nestle, 2004). Selain itu,
berdasarkan data dari FAO pada tahun 2013, Indonesia tercatat sebagai produsen kopi terbesar
ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Produksi kopi Indonesia tahun 2014 tercatat
sebesar 643.857 ton (Ditjen Perkebunan, 2015). Menurut data statistik dari International
Coffee Organization pada tahun 2000-2010, konsumsi kopi dunia terus meningkat sebesar 3-
4% setiap tahunnya. Di Indonesia sendiri konsumsi masyarakat Indonesia akan kopi
meningkat pesat sebesar 98% dalam 10 tahun terakhir. Pengaruh gaya hidup dan semakin
maraknya cafe serta kedai kopi memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah konsumen
kopi (Swastika,2012). Kopi terkenal dengan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein
merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia yang dapat mengusir rasa kantuk
secara sementara. Efek berlebihan mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan gugup, gelisah,
tremor, insomnia, hipertensi, mual dan kejang (Farmakologi UI, 2002). Selain mengandung
kafein, ternyata kopi juga mengandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi. Senyawa
antioksidan tersebut adalah polifenol. Salah satu komponen polifenol yang terdapat dalam
jumlah banyak di dalam kopi adalah asam klorogenat (Nardini, et al., 2002). Jumlah asam
klorogenat mencapai 90% dari total fenol yang terdapat pada kopi (Mursu, et al., 2005).
Salah satu penyakit degeneratif yang membunuh manusia di dunia adalah penyakit
diabetes mellitus. Pada September 2012 WHO (World Health Organization) menjelaskan
bahwa jumlah penderita DM di dunia mencapai 347 juta jiwa dan lebih dari 80% kematian
akibat DM terjadi pada Negara miskin dan berkembang (WHO, 2012 dalam Jurnal Kesehatan
Andalas, 2014). Indonesia merupakan Negara yang menempati urutan ke-4 di dunia pada
tahun 2010 dengan jumlah penderita DM sebanyak 8,4 juta jiwa, diperkirakan meningkat pada
tahun 2030 dengan jumlah penderita DM sebanyak 21,3 juta jiwa (Yuanita et al, 2014).
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronis dengan karakteristik adanya peningkatan
kadar glukosa darah (hiperglikemi) yang sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit
2
degeneratif lain (Sizer and Whitney,2006). Penyakit ini menyebabkan penderitanya tidak
diperbolehkan mengkonsumsi makanan berindeks glikemik tinggi yang mudah dikonversi
tubuh menjadi glukosa. Makanan yang diperbolehkan adalah makanan yang memiliki indeks
glikemik rendah sehingga tidak mudah dikonversi tubuh menjadi glukosa darah. Akan tetapi,
disisi lain tingkat konsumsi kopi masyarakat dunia sangat tinggi.
Kopi memiliki berbagai macam jenis varietas. Diantara varietas tersebut yang banyak
diperdagangkan ialah arabika dan robusta. Hal tersebut akan berdampak terhadap karakteristik
kopi yang dihasilkan termasuk kandungan kimia dan sifat fungsional yang dihasilkannya.
Olehkarena itu perlu dilakukan penelitian dari perbedaan jenis kopi terhadap senyawa bioaktif
dan dampaknya terhadap sifat fungsional yaitu respon glukosa darah dan indeks glikemik
ketika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh jenis kopi terhadap kandungan senyawa bioaktifnya?
2) Bagaimana pengaruh jenis kopi terhadap respon glukosa darah?
3) Bagaimana pengaruh jenis kopi terhadap glikemik indeks?
C. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Mempelajari pengaruh jenis kopi terhadap kandungan senyawa bioaktifnya.
2) Mempelajari pengaruh jenis kopi terhadap respon glukosa darah.
3) Mempelajari pengaruh jenis kopi terhadap glikemik indeks.
D. Manfaat
Manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Akan didapatkan informasi senyawa bioaktif dari jenis kopi arabika dan robusta.
2) Akan didapatkan informasi dampak dari meminum satu cup kopi terhadap respon
glokosa darah.
3) Akan didapatkan informasi indeks glikemik dari dampak meminum satu cup kopi
bersamaan dengan makanan dengan IG tinggi.
3
E. Luaran
Luaran yang akan dihasilkan meliputi :
1) Artikel atau publikasi ilmiah hasil penelitian yang akan dimasukkan dalam jurnal
ilmiah ataupun presentasi oral dalam seminar ilmiah yang dimuat dalam prosiding.
2) Poster ilmiah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis Kopi
1. Kopi Robusta
Kopi robusta juga disebut kopi Canephora. Kopi robusta memiliki biji yang
agak bulat, lengkungan biji lebih tebal dibandingkan kopi arabika dan garis tengah
dari atas kebawah hampir rata (Pangabean, 2012). Kopi robusta dapat dikatakan
sebagai kopi kelas dua, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan
mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Kadar kafein biji mentah
kopi robusta lebih tinggi dibandingkan biji mentah kopi arabika, kandungan kafein
kopi robusta sekitar 2,2 % (Spinale dan James, 1990). Kopi mempunyai kapasitas
antioksidan 5-8 kali lebih tinggi dibandingkan kapasitas antioksidan pada teh (Natella,
et al.,2002), dan salah satu komponen yang berperan adalah senyawa polifenol. Salah
satu komponen polifenol yang terdapat dalam jumlah banyak di dalam kopi adalah
asam klorogenat (Nardini, et al., 2002). Kopi robusta (Coffea canephora) mengandung
asam klorogenat (CGA) lebih banyak dibandingkan dengan kopi arabika (Coffea
arabika) dan kopi liberika (Coffea liberica) yaitu sekitar 7-14%.
2. Kopi Arabika
Biji kopi arabika berbentuk agak memanjang, bidang cembungnya tidak
terlalu tinggi, celah tengah dibagian datar tidak lurus memanjang kebawah tetapi
berlekuk. Untuk biji yang sudah dikeringkan, celah tengah terlihat putih (Pangabean,
2012). Kopi Arabika adalah kopi yang paling baik mutu cita rasanya, tanda-tandanya
adalah biji picak dan daun hijau tua dan berombak-ombak (Botanical, 2010). Kopi
arabika memiliki aroma yang khas. Kopi arabika memiliki rasa yang asam yang tidak
dimiliki oleh kopi jenis robusta.
B. Respon Gula Darah
Setelah mengkonsumsi makanan yang kaya karbohidrat, kada glukosa darah
dalam tubuh meningkat. Hal ini akibat hasil absorpsi karbohidrat dalam bentuk
glukosa. Glukosa tersebut didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Sebagian glukosa dalam darah disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Dalam
keadaan tidak ada asupan makanan (puasa), glikogen ini kelak akan diuraikan atau
5
dipecah melalui proses glikogenolisis. Proses glikogenolisis memecah glikogen untuk
menghasilkan glukosa.
Peningkatan glukosa darah akan sejalan dengan proses pencernaan
karbohidrat. Saat pencernaan karbohidrat akan terjadi perangsangan terhadap sekresi
insulin dan inhibisi terhadap sekresi glukagon. Perbedaan kadar hormon insulin dan
glukagon saling bertolak belakang dalam merespon glukosa darah. Insulin dan
glukagon memiliki peran mengatur homeostatis darah.
Kopi di absorbsi di lambung dan usus halus kurang dari 45 menit setelah
intake dan mencapai konsesntrasi maksimum dalama darah 15-120 menit (Sinclair,
2000). Metabolisme kafein pada liver diawali dengan pembuangan methyl 1 dan 7
grup pada reaksi katalisasi oleh sitokrom P450, memunkingkan formasi menjadi 3
grup methylxantine : paraxantine, theobromine, theophyline. Theophyline yang
berperan dalam mengontrol metabolisme gukosa (Kallow, 1993).
C. Indeks Glikemik
Indeks glikemik merupakan respon kadar gula darah setelah makan
(postpropandial) (Jenkins 2007; Jenkins et. al. 1982). Skala indeks glikemik (IG)
dikembangkan untuk membantu mengatur kadar glukosa penderita diabetes
(Jenkins et. al. 2002). IG merupakan respon glikemik ketika memakan sejumlah
karbohidrat dalam pangan dan dengan demikian merupakan indikator tidak langsung
dari respon insulin tubuh (Buyken et. al. 2006) (Natalia 2010).
Menurut miller (1997) dalam Rimbawan & Siagiaan (2004) berdasarkan
respon glikemiknya, pangan dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu pangan ber-
IG rendah (IG<55), pangan ber IG sedang (IG 55-70), dan pangan ber IG tinggi
(IG>70). Indeks glikemik juga dapat didefinisikan sebagai rasio antara luas kurva
respon glukosa makanan yang mengandung karbohidrat total setara dengan 50 gram
gula terhadap luas kurva respon glukosa setelah makan 50 gram glukosa, pada hari
yang berbeda dan pada orang yang sama. Roti gandum adalah sumber karbohidrat
sehat yang terbuat dari biji gandum. Tidak seperti roti putih, roti gandum mengandung
nutrisi dari biji-bijian yang bisa mencegah penyakit jantung dan meningkatkan
metabolism tubuh. Nilai indeks glikemik roti gandum adalah sebesar 71 dan termasuk
dalam golongan IG tinggi (Regina 2012).
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada selama 7 bulan. Penelitian dilakukan di Coffee and
Cocoa Training Centre (CCTC) Solo Jawa Tengah, Shine Coffee Solo Jawa Tengah,
Laboratoriun Rekayasa Proses Pengolahan Pangan UPGRIS, dan Laboratorium Kimia dan
Biokimia Pangan UPGRIS.
B. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan antara lain alat sangrai tipe drum-berputar dengan pemanas infra
merah secara tidak langsung (Infra Red Roaster), grinder, ayakan tyler 100 mesh,
erlenmeyer, corong pemisah, waterbath, oven, vortek, sentrifugasi, Gluko DR kit,
Spektrofotometer UV-Vis.
b. Bahan
Bahan utama yaitu green beans kopi varietas arabika dan robusta dari proses full wash.
Varietas kopi arabika diperoleh dari jenis kopi arabika Kintamani Bali dan varietas kopi
robusta diperoleh dari jenis kopi robusta Bali. Sampel diperoleh dari Coffee And Cocoa
Training Centre (CCTC) Surakarta, Jawa Tengah.
Bahan lain yaitu bahan kimia yang digunakan untuk analisis kadar total fenol yaitu
meliputi reagen Follin-Ciocalteu (50%) (Merch, Germany), etanol 95 % (Sigma Aldrich),
aquades, dan Na2CO3 (5 %) (Merch, Germany). Bahan analisis gula darah dan glikemik
indeks yaitu standar glukosa (Merch, Germany), sukrosa, dan roti tawar terstandarisasi
kadar karbohidrat available.
C. Tahapan Penelitian
a. Preparasi sampel
Green beans kopi dipilih dengan sifat fisik (ukuran biji, kadar air, dan biji utuh) yang
seragam sebelum dimasukkan ke dalam mesin sangrai. Penyeragaman ukuran biji kopi
dilakukan dengan ayakan. Biji kopi arabika dan robusta di sortasi menggunakan mesin
ayakan atau shaker lolos 10 mesh dan tertahan di 30 mesh. Sedangkan kadar air biji kopi
sebelum masuk mesin sangrai adalah 12-13%.
7
b. Penyangraian (roasting)
Penyangraian dilakukan dengan menggunakan mesin roaster tipe drum berputar
dengan tingkat penyangraian vienna pada masing-masing varietas kopi. Masing-masing
varietas disangrai dengan suhu awal roasting 180ᵒC dan sampai fist crack done (level
Vienna tercapai).
c. Pendinginan (cooling)
Biji kopi sangria segera didinginkan pada suhu ruang selama 5 menit dengan
menggunakan cooler machine yang dilengkapi exhauster. Biji kopi disimpan pada suhu
kamar selama satu hari dan segera didinginkan pada pendingin (4ᵒC) selama tiga hari untuk
degassing.
d. Penggilingan (grinding)
Biji kopi digiling dengan menggunakan grinder yang telah diseting shieved 710 x 710
μm. Serbuk kopi kemudian disimpan dalam kemasan aluminium foil sampai dianalisis.
D. Analisis sampel
a. Analisis senyawa bioaktif
Kandungan fenolik total dari 2 jenis sampel kopi diperkirakan oleh Folin – Ciocalteu
metode (Paras dan Hardeep, 2010) dengan sedikit modifikasi, menggunakan asam galat
sebagai standar senyawa fenolik. 1 ml Folin-Ciocalteu reagen (diencerkan sepuluh kali)
ditambahkan ke masing sampel biji kopi diencerkan diikuti oleh penambahan 1 ml
Na2CO3 (75 g / lit). Absorbansi dari solusi warna biru yang dihasilkan itu diukur pada 765
nm menggunakan Spektrofotometer (Spectronic 20, Genesys, USA) terhadap blank setelah
diinkubasi selama 90 menit pada suhu kamar. Kuantifikasi dilakukan berdasarkan kalibrasi
Phenol (1-100 μg / mL). Semua percobaan dilakukan dalam tiga ulangan dan hasilnya juga
dinyatakan sebagai gram setara phenol (PE).
b. Analisis respon glukosa darah dan indeks glikemik
Uji indeks glikemik dilakukan untuk menguji kadar gula dalam darah menggunakan
alat tes glukosa darah Gluco Dr. Sebanyak 1 gelas kopi diberikan kepada subjek. Untuk
menghindari terjadinya drop out, maka pada penelitian ini menggunakan 10 orang subjek
yang terdiri dari 4 laki-laki dan 6 perempuan. Sehari sebelum perlakuan subjek diharuskan
berpuasa selama 10 jam tetapi tetap mengkonsumsi air putih, mulai pukul 22.00 sampai
08.00 pagi hari berikutnya. Besoknya subjek diberikan minuman uji yaitu 1 cup 100 ml
8
kopi. 1 cup berisi 12 gram bubuk kopi dan diseduh dengan air panas 100 ml dengan suhu
98ᵒC. Model kopi yang digunakan adalah tubruk. bersamaan dengan mengkonsumsi gula
pasir. Setelah itu relawan diambil darah setiap 30 menit selama 2 jam dengan metode
finger-prick. Pada hari lain juga dilakukan pengujian indeks glikemik glukosa murni
sebagai standar. Glukosa murni dikonsumsi relawan sebanyak 50 gr. Setelah itu relawan
diambil darah setiap 30 menit selama 2 jam dengan metode finger-prick. Respon gula darah
yang didapat lalu dibuat kurva dengan sumbu X sebagai waktu pengambilan darah dan
sumbu Y sebagai kadar glukosa darah. Sedangkan nilai indes glikemik dapat dihitung
setelah megetahui luas kurva sampel dan gula.
IG= luas kurva sampel/luas kurva gula x 100
D. Rancangan Percobaan
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) denga perlakuan
jenis kopi arabika dan robusta. Setiap jenis kopi dilakukan tiga kali ulangan. Rancangan
untuk uji respon glukosa dan indeks glikemik dilakukan dengan tiga perlakuan untuk kedua
jenis kopi yaitu kontrol glukosa, kopi + gula pasir. Jumlah ulangan ialah 6 relawan.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah varietas biji kopi (arabika dan robusta).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar senyawa bioaktif, respon glukosa darah
dan indeks glikemik.
E. Analisis data
Data dianalisis menggunakan Analisis Keragaman (ANOVA). Apabila terdapat
perbedaan maka dilanjutkan uji DMRT dengan taraf kepercayaan 95%. Analisa data
dengan menggunakan bantuan software computer SPSS versi 21.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Senyawa Bioaktif dalam Kopi Robusta dan Arabika
Identifikasi senyawa bioaktif dilakukan terhadap kandungan total senyawa fenol.
Senyawa fenol telah diketahui mempunyai keterkaitan terhadap metabolism karbohidrat
menjadi glukosa dan masuk ke dalam darah. Hasil identifikasi senyawa total fenol
disajikan dalam Tabel 4.1. Kurva standar dibuat dengan menggunakan senyawa phenol
(Merck, Germany).
Gambar 4.1 Kurva standar fenol
Tabel 4.1 Kandungan Total Senyawa Fenol pada Kopi Robusta dan Arabika pada level
sangria Viena
Jenis Kopi Total Fenol (mg PE/g)
Arabika 29,55 ± 0.08a
Robusta 42,42 ± 0.12b
Huruf yang berbeda pada data menunjukkan perbedaan nyata pada α 0,05. Data disajikan
± standar deviasi. PE: Phenol Equivalen
10
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa perbedaan varietas menyebabkan
perbedaan kandungan senyawa fenol dalam kopi. Kopi varietas robusta memiliki
kandungan fenol lebih besar secara nyata dibandingkan varietas arabika. Fenol berperan
sebagai senyawa bioaktif karena memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antimikrobia.
B. Respon Gula Darah Minuman Kopi Robusta dan Arabika
Pengujian respon gula darah menggunakan relawan manusia dengan profil yang
dapat dilihat pada Tabel 4.2. Usia relawan diatas 20 tahun dengan indeks massa tubuh
(BMI) normal. BMI dinyatakan normal apabila berada pada pada rentang nilai 18,5 sampai
25. Intensitas meminum kopi relawan laki-laki 1 sampai 14 kali per minggu. Sedangkan
relawan perempuan meminum kopi dengan intensitas 1 sampai 7 kali per minggu.
Tabel 4.2 Profil relawan
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah relawan 3 orang 3 orang
Usia 21±1 tahun 22 ±1 tahun
BMI 19,77±3,72 20,54±3,68
Suku bangsa asia asia
Intensitas minum
kopi
7±7 per minggu (1-14 x/minggu) 4±3 per minggu (1-7 x/minggu)
Riwayat
penyakit
maag, typus maag, typus, usus buntu
Respon gula darah rata-rata seluruh relawan disajikan pada Gambar 4.2.
Pengujian respon gula darah menggunakan standar respon glukosa. Respon gula darah
relawan setelah mengkonsumsi glukosa dijadikan pembanding terhadap respon gula darah
relawan setelah meminum kopi perlakuan yang telah ditambahkan gula. Berdasarkan
Gambar 4.2 (a), respon gula darah relawan mengalami kenaikan cepat pada 30 menit
pertama setelah mengkonsumsi kopi arabika bersamaan dengan sukrosa. Penurunan gula
darah secara cepat kemudian terjadi pada 30 menit kedua. Gula darah relawan menurun
11
sangat perlahan pada 30 menit ketiga dan keempat. Berdasarkan Gambar 4.2 (b), respon
gula darah relawan yang mengonsumsi kopi robusta yang ditambahkan sukrosa mengalami
kenaikan cepat pada 30 menit pertama. Penurunan gula darah secara cepat terus terjadi
pada 30 menit kedua dan ketiga. Penurunan gula darah secara perlahan terjadi pada 30
menit keempat. Berdasarkan Gambar 4.2 (c), respon gula darah relawan yang
mengonsumsi glukosa mengalami kenaikan yang cepat pada 30 menit pertama. Penurunan
gula darah terus terjadi pada 30 menit kedua sampai keempat. Berdasarkan Gambar 4.2
(d), respon gula darah secara keseluruhan relawan menunjukkan bahwa meminum kopi
dapat menurunkan respon gula darah dibandingkan glukosa. Penurunan respon gula darah
pada konsumsi kopi arabika lebih besar dibandingkan kopi robusta.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 4.2 Respon gula darah. (a) Kopi arabika yang ditambahkan sukrosa; (b) Kopi
robusta yang ditambahkan sukrosa; (c) Glukosa; (d) Perbandingan standar glukosa dengan
arabika dan robusta.
12
Pengaruh jenis kelamin terhadap respon gula darah disajikan dalam Gambar 4.3.
perbedaan jenis kelamin terbukti berpengaruh terhadap respon gula darah relawan.
Berdasarkan Gambar 4.3 (a), respon gula darah perempuan dan laki-laki cenderung sama
pada 30 menit pertama mengalami kenaikan gula darah yang cepat. Perbedaan jelas
terlihat pada laki-laki akan terjadi penurunan respon gula darah yang cepat pada 30 menit
kedua dan ketiga. Sedangkan perempuan terjadi penurunan respon gula darah yang sangat
lambat pada 30 menit keduan dan ketiga. Penurunan gula darah perempuan terjadi lebih
cepat pada 30 menit keempat.
(a) (b)
(c) (d)
(e)
Gambar 4.3 Respon gula darah berdasarkan jenis kelamin relawan. (a) Konsumsi glukosa;
(b) Konsumsi robusta; (c) Konsumsi Arabika; (d) Laki-laki; (e) Perempuan.
13
Berdasarkan Gambar 4.3 (b), respon gula darah laki-laki dan perempuan yang
mengonsumsi kopi robusta bersamaan dengan sukrosa memiliki pola fluktuasi yang sama.
Namun respon gula darah perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki. Kenaikan gula
darah secara cepat terjadi pada 30 menit pertama. Kemudian respon gula darah menurun
cepat pada 30 menit kedua dan ketiga dilanjutkan keempat lebih pelan. Berdasarkan
Gambar 4.3 (c), respon gula darah relawan perempuan yang mengkonsumsi kopi arabika
bersamaan dengan sukrosa lebih rendah dari pada respon gula darah relawan laki-laki.
Kenaikan respon gula darah relawan pada perempuan dan laki-laki terjadi pada 30 menit
pertama. Kemudian terjadi penurunan secara cepat pada 30 menit kedua. Penurunan gula
darah terjadi secara perlahan pada 30 menit ketiga dan keempat.
Berdasarkan Gambar 4.3 (d), respon gula darah relawan laki-laki yang
mengonsumsi kopi arabika dan robusta lebih rendah dari pada saat mengonsumsi glukosa.
Penurunan respon gula darah pada relawan laki-laki yang mengonsumsi kopi arabika lebih
besar dibandingkan saat mengonsumsi kopi robusta. Fluktuasi kenaikan gula darah saat 30
menit pertama dan penurunan saat 30 menit ketiga sampai kelima pada relawan laki-laki
saat mengonsumsi glukosa, kopi arabika dan kopi rosusta memiliki pola yang sama.
Berdasarkan Gambar 4.3 (e), respon gula darah relawan perempuan yang
mengonsumsi kopi arabika dan robusta jauh lebih rendah dibandingkan dengan saat
minum glukosa pada 30 menit kedua sampai keempat. Penurunan gula darah relawan
perempuan yang mengonsumsi kopi arabika bersamaan dengan sukrosa lebih rendah
dibandingkan saat relawan mengonsumsi kopi robusta. Fluktuasi kenaikan gula darah
relawan perempuan pada 30 menit pertama saat mengonsumsi glukosa, kopi robusta
bersamaan dengan sukrosa, kopi arabika bersamaan dengan robusta memiliki pola yang
sama. Sedangkan fluktuasi penurunan gula darah relawan perempuan saat mengonsumsi
glukosa pada 30 menit kedua sampai keempat memiliki pola yang sangat berbeda dengan
saat relawan perempuan mengonsumsi kedua jenis kopi. Penurunan respon gula darah
relawan perempuan saat mengonsumsi glukosa pada 30 menit kedua dan ketiga terjadi
secara perlahan. Kemudian pada 30 menit keempat baru terjadi penurunan yang lebih
cepat. Sedangkan saat relawan perempuan mengonsumsi kopi robusta bersamaan dengan
sukrosa, terjadi penurunan gula darah yan cepat pada 30 menit kedua dan ketiga.
Kemudian penurunan gula darah terjadi secara perlahan pada menit keempat. Penurunan
14
gula darah relawan perempuan yang mengonsumsi kopi arabika terjadi cepat pada 30
menit kedua. Kemudian penurunan terjadi sangat lambat pada 30 menit ketiga dan
keempat.
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 4.4 Respon gula darah berdasarkan Body Mass Index (BMI) relawan. (a)
Konsumsi glukosa; (b) Konsumsi robusta; (c) Konsumsi Arabika; (d) BMI kurus; (e) BMI
ideal; (f) BMI gemuk.
Pengaruh Body Mass Indeks (BMI) terhadap respon gula darah relawan disajikan
dalam Gambar 4.4. BMI menunjukkan rasio berat badan seseorang berdasarkan tinggi
tubuhnya. Menurut Depkes RI, BMI dengan nilai kurang dari 18,5 tergolong kurus; BMI
15
dengan rentang nilai 18,5 sampai 25 tergolong ideal atau normal; BMI dengan rentang
nilai 25 sampai 27 tergolong gemuk; sedangkan BMI dengan nilai lebih dari 27 tergolong
obesitas. Berdasarkan Gambar 4.4 (a), kenaikan respon gula darah akibat mengonsumsi
glukosa saat 30 menit pertama pada relawan dengan BMI kurus dan gemuk terjadi lebih
besar dibandingkan relawan dengan BMI ideal. Penurunan gula darah relawan dengan
BMI ideal terjadi secara perlahan pada 30 menit kedua dan ketiga. Kemudian penurunan
berlangsung lebih cepat pada 30 menit keempat. Sedangkan relawan dengan BMI gemuk
terjadi penurunan gula darah yang lebih besar dibandingkan relawan dengan BMI kurus
pada 30 menit kedua sampai keempat.
Berdasarkan Gambar 4.4 (b), fluktuasi perubahan respon gula darah relawan pada
golongan BMI kurus, ideal dan gemuk saat mengonsumsi kopi robusta bersamaan dengan
sukrosa memiliki pola yang cenderung sama. Kenaikan respon gula darah terjadi pada 30
menit pertama. Kemudian penurunan gula darah terjadi pada 30 menit kedua dan ketiga
secara cepat. Sedangkan pada menit keempat terjadi penurunan yang lebih lambat.
Berdasarkan Gambar 4.4 (c), respon gula darah saat mengonsumsi kopi arabika bersamaan
dengan sukrosa pada seluruh relawan dengan BMI kurus, ideal dan gemuk memiliki pola
fluktuasi yang sama. Peningkatan respon gula darah terjadi pada 30 menit pertama.
Kemudian penurunan respon gula darah secara cepat terjadi pada 30 menit kedua.
Selanjutnya penurunan respon gula darah secara perlahan terjadi pada 30 menit ketiga dan
keempat.
Berdasarkan Gambar 4.4 (d), penurunan respon gula darah relawan dengan
golongan BMI kurus yang mengonsumsi kopi lebuh besar dibandingkan saat relawan
mengonsumsi glukosa. Penurunan respon gula darah kopi arabika lebih besar
dibandingkan robusta. Kenaikan gula darah pada 30 menit pertama pada semua perlakuan
menunjukkan pola yang sama. Kenudian penurunan gula darah pada 30 menit keduan
sampai keempat terjadi cepat dengan pola yang sama, tetapi arabika paling rendah
sedangkan glukosa paling tinggi.
Berdasarkan Gambar 4.4 (e), penurunan respon gula darah pada relawan dengan
golongan BMI ideal saat mengonsumsi kopi jauh lebih besar dibandingkan ketika
mengonsumsi glukosa. Fluktuasi respon gula darah saat relawan mengonsumsi glukosa
berbeda dengan saat relawan mengonsumsi kopi arabika dan robusta. Kenaikan respon
16
gula darah pada 30 menit pertama memiliko pola yang sama untuk semua perlakuan.
Sedangakan ketika relawan mengonsumsi glukosa terjadi penurunan gula darah yang
perlahan pada 30 menit kedua dan ketiga. Kemudian penurunan terjadi lebih cepat pada 30
menit keempat. Sedangkan saat mengonsumsi kopi robusta dan arabika terjadi penurunan
gula darah yang cepat pada menit kedua dan ketiga. Selanjutnya terjadi lebih perlahan
pada 30 menit keempat. Penurunan gula darah relawan BMI ideal saatt mengonsumsi kopi
arabika lebih besar dibandingkan dengan saat mengonsumsi robusta.
Berdasarkan Gambar 4.4 (f), penurunan respon gula daran pada relawan
golongan BMI gemuk saat mengonsumsi kopi jauh lebih besar dibandingkan saat
mengonsumsi glukosa. Penurunan gula darah terjadi secara jelas pada saat relawan
mengonsumsi kopi arabika. Kenaikan gula darah terjadi pada 30 menit pertama. Kemudian
menurun sevcara cepat pada 30 menit kedua sampai keempat pada konsumsi glukosa.
Sedangkan pada konsumsi kopi robusta terjadi penurunan cepat pada 30 menit kedua dan
ketiga. Penurunaa secara perlahan terjadi pada 30 menit keempat. Konsumsi kopi arabika
menyebabkan penurunan gula darah cepat [pada 30 menit kedua. Selanjutnya penurunan
gula darah terjadi secara perlahan pada 30 menit ketiga dan keempat.
C. Glikemik Indeks Minuman Kopi Robusta dan Arabika
Glikemik indeks menunjukkan kemampuan suatu bahan untuk terserap menjadi
gula darah. Glukosa digunakan sebagai control dengan nilai 100. Berdasarkan Tabel 4.2
dapat dilihat bahwa konsumsi kopi berdamaan dengan sukrosa mampu menurunkan nilai
glikemik indeks nya dibandingkan glukosa. Penurunan glikemiks indeks akibat
mengonsumsi kopi arabika lebih besar dibandingkan konsumsi kopi robusta.
Tabel 4.2 Glikemik Indeks Minuman Kopi Robusta dan Arabika
Jenis Kopi Glikemik Indeks
Glukosa 100
Arabika + Sukrosa 33,55
Robusta + Sukrosa 68,37
17
Tabel 4.3 Glikemik Indeks Minuman Kopi Robusta dan Arabika pada laki-laki dan
perempuan
Jenis Kopi Glikemik Indeks
Laki-laki Perempuan
Glukosa 100 100
Arabika + Sukrosa 52,30 19,86
Robusta + Sukrosa 83,75 57,07
Berdasarkan Tabel 4.3 perbedaan jenis kelamin terbukti berpengaruh terhadap
penurunan glikemik indeks. Penurunan glikemik indeks akibat mengonsumsi kopi pada
jenis kelamin laki-laki lebih kecil dibandingkan perempuan. Sehingga mengonsumsi kopi
sangat efektif untuk menurunkan indeks glikemik pada jenis kelamin perempuan. Selain
itu mengonsumsi kopi arabika menunjukkan penurunan indeks glikemik yang jauh lebih
besar dibandingkan kopi robusta.
18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kandungan senyawa bioaktif fenol dalam kopi robusta terbukti lebih besar dari
arabika..
2. Mengkonsumsi kopi dapat menurunkan respon glukosa darah dibandingkan dengan
mengkonsumsi glukosa. Penurunan respon glukosa darah kopi arabika lebih besar
dibandingkan robusta.
3. Mengonsumsi kopi dicampur gula dapat menurunkan nilai indeks glikemik gula.
Penurunan nilai indeks glikemik gula pada konsumsi kopi arabika lebih besar
dibandingkan robusta.
B. Saran
Diperlukan penelitian lanjutan mengenai kandungan profil sensoris dengan metode
Deskriptif Sensoris, aktivitas antioksidan dengan metode Penangkapan Radikal Bebas
DPPH, kandungan kafein dan asam klorogenat dengan High Presure Liquid
Chromatography (HPLC), profil senyawa volatile dan penyumbang aroma dengan Gas
Chromatography Mass Spectra-Olfactometry (GC-MS-O).
19
DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan N, Shetty K (1999) Phenolic content in differentiate tissue culture of transformed
roots of anise (Pimpineta Anisum L.). J Agric Food Chem 47: 1776-1780.
Arya M dan Rao LJM. 2007. An impression of coffee carbohydrates. Critical Reviews in Food
Science and Nutrition 47: 51–67.
Ciptadi W dan Nasution MZ. 1985. Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia: Kopi 2014-2016.
Kementerian Pertanian. Jakarta.
Farmakologi UI. 2002. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Gaya Baru : Jakarta.
Franca, A. S., L. S. Oliveira, J. C. F. Mendonca and X. A. Silva. 2005. Physical and Chemical
Attributes of Defective Crude and Roasted Coffee Beans. Journal of Food Chemistry.
90 : 89-94.
Kallow W, Tang BK, 1993, The Use of Caffeine for Enzyme Assays: A Critical Appraisal,
Clin Pharmacol Ther, 53(5), pp.503–514.
Mulato, Sri. 2002. Simposium Kopi 2002 dengan tema Mewujudkan perkopian Nasional Yang
Tangguh melalui Diversifikasi Usaha Berwawasan Lingkungan dalam Pengembangan
Industri Kopi Bubuk Skala Kecil Untuk Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Tani Kopi
Rakyat. Denpasar : 16 – 17 Oktober 2002. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Najiyati S dan Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Natella, F., M. Nardini, I. Giannetti, C. Dattilo and C. Scaccini. 2002. Coffee drinking
influence plasma antioxidant capacity in humanns. Journal of Agricultural and Food
Cemistry. 50 : 6211-6216.
Nestle, S.A., 2004. Face Of Cofee. Nestle. A Review On The Competitivn.
Pangabean, Edy. 2012. The Secret of Barista. PT Wahyumedia. Jakarta.
Ridwansyah. 2003. Pengolahan kopi. Fakultas Pertanian. Medan : Universitas Sumatera
Utara.
Sofiana, N. 2011. 1001 Fakta Tentang Kopi. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
Spinale and J. James 1990. Komoditi Kopi dan Peranannya Dalam Perekonomian Indonesia.
Yogyakarta : Kanisius.
Varnam HA dan Sutherland JP. 1994. Beverages (Technology, Chemestry and Microbiology).
Chapman and Hall, London.
Yeretzian C, Pascual EC, dan Goodman BA. 2012. Effect of roasting condition and
grinding on free radical contents of coffee beans stored in air. Food Chemistry 131:
811-816.
20
LAMPIRAN
Lampiran 1
Gula darah konsumsi glukosa
nama waktu
0 30 60 90 120
devi 72 100 118 120 92
fitria 65 134 131 112 105
zahra 73 113 82 91 64
aziz 91 120 101 96 91
faul 79 121 99 91 78
wahid 92 137 129 83 82
rerata 79 121 110 99 85
SD 11 14 19 14 14
Gula darah konsumsi kopi robusta
nama waktu
0 30 60 90 120
devi 80 114 85 67 76
fitria 78 128 97 81 75
zahra 73 105 95 62 64
aziz 78 109 92 93 75
faul 82 117 99 78 80
wahid 88 142 101 79 81
rerata 80 119 95 77 75
SD 5 14 6 11 6
21
Gula darah konsumsi arabika
nama waktu
0 30 60 90 120
devi 83 107 70 68 76
fitria 76 104 83 67 69
zahra 77 105 71 74 68
aziz 88 120 85 92 87
faul 74 104 88 75 75
wahid 81 120 88 75 76
rerata 80 110 81 75 75
SD 5 8 8 9 7
22
Lampiran 2
Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No NAMA Bidang Ilmu Alokasi
Waktu Uraian Tugas
1 Umar Hafidz Asy’ari
Hasbullah, S.TP.,
M.Sc.
Teknologi
Pengolahan
Pangan dan
Hasil Pertanian
8 jam/minggu Koordinasi, sampling,
Roasting dan Grinding
analisis data
2 Rini Umiyati S.Hut.,
M.Si.
Ilmu Pangan 8 Jam/minggu Analisis komponen
bioaktif 3 Fafa Nurdyansyah,
S.TP., M.Sc.
Teknologi
Pengolahan
Pangan dan
Hasil Pertanian
8 Jam/minggu Analisis respon glukosa dan
Indeks Glikemik
23
Lampiran 3
Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Ketua Peneliti
a) Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.T.P., M.Sc.
2 Jenis Kelamin Pria
3 Jabatan /Pangkat/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/ III b
4 NPP/ NIDN 158601460/ 0601078602
5 Jurusan/ Fak Teknologi Pangan/ Fakultas Teknik
6 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 1 Juli 1986
7 Alamat Rumah Jl. Terate No. 54 Boyolali
8 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP +628562840919
10 Alamat Kantor Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas
Teknik, Universitas PGRI Semarang,
Jl.Sidodadi Timur Nomor 24 – Dr.Cipto
Semarang
11 Nomor Telp/Faks (024) 8316377
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= orang; S-2= orang; S-3= orang
13 Mata Kuliah yang Diampu Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen
Ilmu Pengetahuan Bahan
Uji Sensoris
Teknologi Perisa
Motodologi Penelitian dan Perancangan
Percobaan
Teknologi Minyak Atsiri
Teknologi Roti dan Kue
b) Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Sebelas Maret Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Teknologi Hasil Pertanian Ilmu dan Teknologi Pangan
Tahun Masuk-Lulus 2004-2009 2011-2014
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Karakteristik Biskuit
Prebiotik Berserat Tinggi
Dari Tepung Komposit Ubi
Kayu Dan Ubi Jalar Yang
Diperkaya Krim Yoghurt
Berprobiotik
Profil Senyawa Volatil
Selama Fase Perkembangan
Dan Senyawa Kunci Aroma
Buah Melon (Cucumis
melo l.) Kultivar Gama
Melon Parfum
24
Nama
Pembimbing/Promotor Prof. Ir. Sri Handajani,
MS, Ph.D
Gusti Fauza, ST, MT
Dr. Ir. Supriyadi, M.Sc.
Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.
c) Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama pertemuan Ilmiah/Seminar Judul artikel ilmiah Waktu dan
Tempat
1. Seminar Nasional “Akselerasi
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Menuju Kemandirian Pangan dan
Energi”. Fakultas Pertanian UNS. 2013.
Potensi Pengembangan
Produk Inovasi Dodol
Berbasis Pepaya dan Susu Di
Kabupaten Boyolali Jawa
Tengah
2013,
Fakultas
Pertanian
UNS, Solo.
2 National Seminar and Call for Paper
“Application of Research Result Based
on Populist Innovation and
Technology”. BSC IPB. 2013.
Sifat Fisik, Aktivitas
Antioksidan
dan Sensori Cake dari Ubi
Jalar Orange, Ungu dan
Putih.
2013, IPB,
Bogor.
3 Seminar Nasional Penelitian Pangan
dan Hasil Ertanian 2015, PATPI
Cabang Yogyakarta kerjasama dengan
Jurusan Teknologi Pangan & Hasil
Pertanian, dan Pusat Studi Pangan &
Gizi (PSPG) Universitas Gadjah Mada.
Karakteristik Biskuit Tepung
Komposit Ubi Kayu Dan Ubi
Jalar
2015, FTP,
UGM,
Yogyakarta
.
d) Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jumlah
1 2015 Karakterisasi Sifat Fisik,
Kimia dan Sensoris Tepung
Umbi Suweg
(Amorphophallus
campamulatus BI) dari
Beberapa Daerah di Jawa
Tengah
LPPM, UPGRIS 11.250.000
2 2016 Dampak Fase Dorman dan
Fase Vegetatif Terhadap
Karakteristik Fisik, Kimia
dan Sensoris Tepung Umbi
Suweg (Amorphophallus
campamulatus)
LPPM, UPGRIS 5.500.000
25
3 2017 Optimasi Produksi L(+)
Asam Laktat Dari Limbah
Kulit Pisang Menggunakan
Lactobacillus casei M15
Terimobilisasi Pada
Fermentor Sistem Batch
DRPM
Kemenristekdikti
18.000.000
e) Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jumlah
1 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat RT 05 RW IX Kelurahan
Krobokan Kecamatan Semarang Barat
Melalui Pengolahan Pangan Lokal
Serta Pemasarannya
LPPM, UPGRIS 3.750.000
2 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat RW VI Kelurahan
Rowosari Kecamatan Tembalang
Kota Semarang Melalui Pemanfaatan
Tanaman Suweg
LPPM, UPGRIS 6.250.000
3
2016 IbM Sosialisasi Pencegahan Demam
Berdarah Melalui Pemanfaatan
Tanaman Herbal dan Pengolahan
Pangan Fungsional di Kelurahan
Bulusan, Kecamatan Tembalang Kota
Semarang
LPPM, UPGRIS 5.000.000
4 2017 IbW-CSR Desa Ngombak Dan Desa
Kalimaro Kecamatan Kedungjati
Kabupaten Grobogan
DRPM Ditjen
Penguatan
Risbang & CSR
250.000.000
5 2017 IbM Panti Asuhan LKSA Darul
Hadlonah 2 Boyolali Melalui
Pembuatan Sirup Herbal
LPPM, UPGRIS 5.000.000
f) Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir
No. Judul artikel ilmiah Nama Jurnal Volume/No
mor/Tahun
1. Kandungan senyawa saponin pada
daun, batang dan umbi tanaman
Binahong (Anredera cordifolia
Planta Tropika Journal of
Agro Science. 4(1):20-24.
2016.
4(1)2016
26
(Ten)Steenis) http://journal.umy.ac.id/inde
x.php/pt/article/view/2166/2
095DOI
10.18196/pt.2016.052.20-24
2. Sifat sensoris dan principal component
analysis tepung suweg di Karisidenan
Surakarta
Jurnal Ilmiah Teknosains.
2(2):107-111. 2016.
http://journal.upgris.ac.id/ind
ex.php/JITEK/article/view/1
201/1063
2(2)2016
3 Sifat Fisik Dan Kimia Tepung Umbi
Suweg (Amorphophallus campamulatus
BI) di Jawa Tengah
Jurnal Pangan dan Gizi.
7(1):59-65. 2017.
http://jurnal.unimus.ac.id/ind
ex.php/JPDG/article/view/26
96/2605
7(1)2017
4 Perbandingan Warna Tepung Suweg
Fase Dorman dan Vegetatif Secara
Instrumental dan Sensoris
Agrisaintifika Jurnal Ilmu-
ilmu Pertanian. 1(1):64-69.
2017.
http://jurnal.agrisaintifika-
fpunivet.ac.id/index.php/AG
RISAINTIFIKA/article/view
/8/11
1(1)2017
5 Perbedaan Sifat Fisik, Kimia dan
Sensoris Tepung Umbi Suweg
(Amorphophallus campamulatus BI)
pada Fase Dorman dan Vegetatif
Planta Tropika: Jurnal
Agrosains (Journal of Agro
Science) Vol 5 No 2 /
Agustus 2017
DOI:
10.18196/pt.2017.066.70-78
http://journal.umy.ac.id/inde
x.php/pt/article/view/2907/2
865
5(2)2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya.
Semarang, Juli 2018
Umar Hafidz Asy’ari Hasbullah, S.T.P., M.Sc.
NPP. 158601460
27
B. Identitas Anggota Peneliti 1
a. Identitas Pribadi
1 Nama Lengkap dan gelar Rini Umiyati S.Hut., M. Si.
2 Jabatan /Pangkat/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/
III b
3 Jabatan Struktural -
4 NPP 148001436
5 NIDN 0623068001
6 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 23 Juni 1980
7 Alamat Rumah Jl. Timoho 1 No. 18, Bulusan,
Tembalang, Kota Semarang
8 Nomor Telepon atau Faks -
9 No. Hp. 081213752074
10 Alamat Kantor Jl. Dr. Cipto – Lontar no.1 Semarang
11 Nomor Telepon atau Faks (024) 8316377/8448217
12 Alamat pos-el [email protected]
13 Lulusan yang telah dihasilkan -
14 Mata Kuliah yang diampu Kimia Dasar
Teknologi Susu dan Telur
Pengantar Ilmu Ekonomi
b. Riwayat Pendidikan
1 Program S1 S2 S3
2 Nama Perguruan
Tinggi
UGM UNDIP
3 Bidang Ilmu Kehutanan (Budidaya Hutan) Ilmu Lingkungan
4 Tahun Masuk 1998 2010
5 Tahun Lulus 2003 1012
6 Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Studi Pembungaan dan
Pembuahan Melaleuca cajuput di
Kebun Benih Semai Ngaliyan,
Gunung Kidul.
Dampak Pengelolaan
Agroforestry di
Kabupaten
Banjarnegara
7 Nama
Pembimbing/Promotor
Pro. Dr. Moch. Naiem M.Sc Dr. Dra. Hartuti
Purnaweni MPA
28
c. Pengalaman Penelitian 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Pendanaan
Sumber Jumlah
1 2014 IbM Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
RW III Kelurahan Bulusan Kecamatan
Tembalang Melalui Pengolahan Makanan
Sehat Berbahan Limbah
LPPM
Universitas
PGRI
Semarang
6.000.000
2 2015 IbM Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
RW VI Kelurahan Rowosari Kecamatan
Tembalang Kota Semarang Melalui
Pemanfaatan Tanaman Suweg
LPPM,
UPGRIS
6.250.000
d. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/
Tahun
Nama Jurnal
1 Dampak Pengelolaan
Agroforestry bagi
Lingkungan di
Kabupaten Banjarnegara
978-979-3514-
46-8/2014
Prosiding Seminar Nasional
Polines National Engineering
Seminar II (PNES II) 2014
e. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan Seminar atau
Pertemuan Ilmiah 5 tahun terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Prosiding Tempat
1 Dampak Pengelolaan
Agroforestry bagi
Lingkungan di Kabupaten
Banjarnegara
Prosiding Seminar Nasional
Polines National Engineering
Seminar II (PNES II) 2014
Hotel Nyata
Plaza,
Semarang
dipertanggung jawabkan secara hukum.Dan apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resiko.
Semarang, Juli 2018
Rini Umiyati S.Hut., M.Si
NPP. 148001436
29
C. Identitas Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional/Pang/Gol Tenaga Pengajar/ Penata Muda Tk.I/ III b
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 158901487
5 NIDN 0622118901
6 Tempat dan Tanggal Lahir Batu, 22 November 1989
7 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 081216972219
10 Alamat Kantor Jl. Sidodadi No.24 Dr. Cipto Semarang
11 Nomor Telepon/Faks 024-8316377
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = … orang; S-2 = … orang; S-3 = …
orang
13. Mata Kuliah yg Diampu
1. Mikrobiologi Pangan
2. Pengelolaan Limbah
3. Teknologi Fermentasi
4. Pangan Fungsional dan darurat
5. Pengawasan Mutu
6. Manajemen mutu dan kehalalan Pangan
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan
Tinggi
Universitas Brawijaya Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Ilmu dan Teknologi Pangan Ilmu dan Teknologi Pangan
Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2012-2014
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Efek Hepatoprotektif Ekstrak
Daun Cincau Hitam
Terhadap Kadar SOD dan
MDA Serum Tikus Wistar
yang Diinduksi Parasetamol
dosis Toksik
Karakteristik
Mikrobiologis, Fisik, dan
Kimia Digesta Tikus
Diabetes Induksi STZ-NA
yang Diberi Diet Kefir
Kombinasi Susu Kambing
dan Susu Kedelai Nama
Pembimbing/Promotor
Dr. Ir. Tri Dewanti W. M./Kes 1. Prof. Dr.Ir. Eni
Harmayani, M.Sc
2. Prof. Dr. Ir. Y. Marsono
M.S.
30
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2015 Karakterisasi Sifat Fisik Kimia dan
Sensoris Tepung Umbi Suweg di Jawa
Tengah
LPPM
UPGRIS
Rp. 11.000.000
2 2016 Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
Produk Olahan Suweg
LPPM
UPGRIS
Rp. 9.000.000
3 2017 Optimasi Produksi L(+) asam laktat dari
Limbah Kulit Pisang Menggunakan
Lactobacillus casei M15 Terimobilisasi
Pada Fermentor Sistem Batch
DRPM
DIKTI
Rp. 20.000.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2015 IbM Home Industri Telur Asin :
Peningkatan Kualitas Telur Asin
Menggunakan Adsorbent Karbon Aktif
LPPM
UPGRIS
Rp. 2.500.000
2. 2016 Ibm Sosialisasi Pencegahan Demam
Berdarah Melalui Pemanfaatan Tanaman
Herbal Dan Pengolahan Pangan
Fungsional Di Kelurahan Bulusan
Kecamatan Tembalang Kota Semarang
LPPM
UPGRIS
Rp. 5.000.000
3. 2017 Ibm GLP (Good Laboratory Practice)
Dan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)
Laboratorium
Di Sman 1 Toroh Kabupaten Grobogan
LPPM
UPGRIS
Rp. 8.000.000
4. 2017 IbM Kelompok Usaha Tahu di Desa
Drono Ngawen Klaten
Hibah
DRPM
DIKTI
Rp. 49.000.000
31
e) Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/No
mor/Tahun
1. Stres Oksidatif Dan Status Antioksidan
Pada Latihan Fisik
Jurnal Jendela
Olahraga
2(1)/2017
2. Deteksi Molekuler Mikroorganisme
Patogen pada Bahan Pangan dengan
Metode RT-PCR
Jurnal Ilmu Pangan dan
Hasil Pertanian
1(1)/2017
f) Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Temu Ilmiah/Seminar Judul artikel ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian
2016 LPPM Universitas PGRI
Semarang
Karakter Warna
Tepung Umbi Suweg
(Amorphophallus
Campamulatus BI) di
Jawa Tengah
2016,
Universitas
PGRI
Semarang
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya.
Semarang, Juli 2018
Fafa Nurdyansyah, S.TP., M.Sc.
32
33
34
35