99017-9-597249336882

15
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN NILAI WAKTU UANG MODUL 9 DOSEN HARTRI PUTRANTO SE, MM. FAKLUTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCUBUANA Manajemen Keuangan Hartri Putranto, SE., MM. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1

Upload: dedi-zulkarnain

Post on 03-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 99017-9-597249336882

MATA KULIAH

MANAJEMEN KEUANGAN

NILAI WAKTU UANG

MODUL 9

DOSENHARTRI PUTRANTO SE, MM.

FAKLUTAS EKONOMIUNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA 2012

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘121

Page 2: 99017-9-597249336882

A. Tujuan Materi Kuliah :

Setelah mahasiswa memiliki dan memahami konsep Manajemen

Keuangan , maka mahasiswa dapat merencanakan suatu investasi

dengan mengkaji apakah proyek yang akan di garap bisa diterima

( feasible ) dan menguntungkan dan mempresentasikan sebagai latihan

awal persiapan penyusunan skripsi.

Melatih mahasiswa menggunakan alat-alat keuangan yang sering

dipakai dalam proyek-proyek investasi.

Setelah lulus menjadi sarjana diharapkan bisa menjadi motivator

menggalakkan konsep – konsep keuangan untuk memperkuat

fundamental keuangan secara menyeluruh guna mempersiapkan

mahasiswa menjadi ahli keuangan yang handal.

Skenario Perkuliahan

Naskah / Buku / Referensi ;

a. Dasar-dasar Manajemen Keuangan karangan Brigham &

Houston ( 2006 ) ,edisi 10 Salemba empat. Jakarta

b. Manajemen Keuangan karangan J.Fred Weston &

Thomas.E.Copeland (2000), edisi 6, Penerbit Erlangga.

Jakarta.

c. Dasar-dasar manajemen Keuangan karangan

Arthur.J.Keown,David.F.Scott (2004), salemba empat Jakarta.

d. Manajemen Keuangan,Teori dan Aplikasinya karangan Agus

Sartono,Edisi 5,BPFE Yogyakarta.

e. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapannya karangan

Suad Husnan,Edisi 4,BPFE, Yogyakarta.

f. Case in Financial Management, Stewtcher – Michael.

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘122

Page 3: 99017-9-597249336882

NILAI WAKTU UANG

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Dengan mempelajari Modul ini diharapkan agar mahasiswa dapat memahami

tentang arti pentingya alat keuangan dalam pemilihan proyek, dengan demikian

diharapkan mahasiswa tertarik, terangsang dan terdorong untuk terus belajar

keuangan sehingga tumbuh kepekaan terhadap iklim investasi pada proyek-proyek

yang menguntungkan.

Mata kuliah ini bertujuan agar dapat mendorong mahasiswa untuk kritis setelah

menyelesaikan studinya dan mempersiapkan dengan pemahaman-pemahaman

keuangan.

DAFTAR MATERI PEMBAHASAN

Pada Modul I ini, materi Pembahasan terdiri dari :

1. Nilai masa yang akan datang & nilai sekarang.

2. Payback Period. ( PP )

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘123

Page 4: 99017-9-597249336882

1. Nilai masa yang akan datang dan nilai sekarang.

Rupiah saat ini selalu dihargai lebih tinggi daripada rupiah nanti. Kalau

seseorang akan diminta memilih untuk menerima Rp.1.000.000,-. Saat ini

ataukah misalnya Rp.1.000.000,- satu tahun yang akan datang ? dia tentu akan

memilih untuk menerima saat ini. Hal sebaliknya akan berlaku apabila kita

harus membayar atau mengeluarkan uang. Banyak para mahasiswa yang

mempraktekkan hal ini. Mereka cenderung untuk membayar SPP mereka pada

hari-hari terakhir batas pembayaran. Kalau jumlah yang dibayar sama

besarnya, mengapa harus membayar lebih awal, kalau upaya untuk membayar

sama saja.

Konsep ini penting disadari karena seringkali analisis keuangan dilakukan

terhadap data keuangan yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntasi. Dalam

siruasi inflasi dianggap tidak terlalu serius, perusahaan mungkin menggunakan

historical cost dalam pencatatan transaksi keuangan, dan diterpkan prinsip

bahwa satuan moneter dianggap sama. Padahal nilai uang pada waktu yang

berbeda tidaklah bisa dianggap sama.

A.Nilai masa yang akan datang ( future value )

Kalau anda menyimpan uang anda dibank sebesar Rp.1.000.000 selama satu

tahun dan memperoleh bunga 15 % pertahun, maka pada akhir tahun anda

akan menerima ;

NT1 = 1.000.000 ( 1 + 0.15 )

= 1.150.000

Dalam hal ini NT1 adalah nilai terminal pada tahun ke `, nilai terminal

menunjukkan nilai pada waktu tersebut.

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘124

Page 5: 99017-9-597249336882

Apabila dana tersebut akan kita simpan selama dua tahun, dan memperoleh

bunga 15 % per tahun, maka ;

NT2 = 1.000.000 ( 1+ 0.15 )2

= 1.322.500

Demikian seterusnya. Hal ini terjadi karena bunga dibungakan lagi ( compound

interest). Secara umum kita bisa menuliskan, bahwa apabila Co adalah nilai

simpanan padaa awal periode, maka nilai terminal pada tahun (periode ke n,

adalah :

NTn = Co ( 1+ r ) n

Dalam hal ini r adalah tingkat bunga yang dipergunakan.

Bunga yang diberikan kepada penabung mungkin dibayarkan tidak hanya sekali

dalam satu tahun, tetapi bisa juga dua kali, tiga kali atau m kali. Kalau bunga

dibayarkan dua kali dalam satu tahun, maka padaa akhir tahun 1 nilai terminalnya

adalah,

NT1 = 1.000.000 ( 1 + (0.15/2) 2.1

= 1.155.625

kalau dibayar tiga kali, maka pada akhir tahun 1 nilai terminalnya adalah ;

NT1 = 1.000.000 [1 + (0.15/3)]3.1

= 1.157.625

Kita melihat bahwa semakin sering bunga dibayarkan, semakin besar nilai

terminal yang diterima pada akhir periode yang sama. Secara umum apabila

bunga dibayarkan dalam m kali dalam satu tahun, dan kita menyimpan uang

selama n tahun, maka nilai terminal pada tahun ke n adalah :

NTn = Co [ 1 + (r/m)]m.n

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘125

Page 6: 99017-9-597249336882

B.Nilai Sekarang ( Present Value )

Dengan menggunakan dasar pemikiran yang sama kita bisa menghitung nilai

sekarang (present value) dari penerimaan atau pengeluaran di kemudian hari.

Kalau kita akan menerima Rp.1.150.000 satu tahun yang akan datang, dan

tingkat bunga yang relevan adalah 15 %, maka nilai sekarang ( PV ) penerimaan

tersebut adalah :

PV = 1.150.000 / ( 1 + 0.15 )

= 1.000.000

Rumus umumnya adalah :

PV = Co/ ( 1 + r)n

Dalam hal ini Co adalah arus kas pada tahun(waktu) ke n. Sedangkan

[ 1/( 1+ r ) ] disebut discount factor. Kalau kita malas menghitung discount factor

ini, maka kita dapat melihatnya pada tabel yang disebut sebagai Tabel Nilai

sekarang dari Rp.1,- yang disajikan pada tabel annuity.

Dengan analog yang sama, kita bisa menghitung PV suatu arus kasa apabila

bunga dihitung diterimakan (atau dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun.

Misalkan bunga sebesar 15 % tersebut diterima dua kali dalam satu tahun.

Dengan demikian maka, ;

PV = 1.150.000 / [ 1+(0.15/2)] 2.1

= 995.132.

Mengapa angkanya menjadi lebih kecil ? karena kalau bunga diterimakan dua

kali dalam satu tahun,sebenarnya kita akan menerima Rp.1.155.625. Karena kita

hanya akan meneria Rp.1.150.000, maka PV nya tentu lebih kecil dari

Rp.1.000.000,-.

Rumus umumnya adalah ;

PV = Co/[ 1 + ( r/m) ] n.

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘126

Page 7: 99017-9-597249336882

Contoh 1.

Proyek A diperkirakan akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.200 juta

pertahun, selamanya. Karena proyek berusia tidak terhingga, maka beban

penyusutan pertahun sama dengan nol rupiah. Karena itu laba bersih sama

dengan kas masuk bersih. Proyek B diperkirakan menghasilkan laba bersih

sebesar Rp.250 juta prtahun selamnya, sama seperti proyek A.

Pemodal berpendapat bahwa proyek B lebih beresiko daripadea A, dan

karenanya mereka menggunakan tingkat bunga yang relevan sebesar 23 %.

Sedangkan untuk A hanya 18 %. Berapa PV proyek A dan B ?

Seandainya untuk masing-masing proyek diterbitkan saham sebanyak 1.000.000

lembar, berapa laba per saham proyek A dan B ? apa kesimpulan kita.

Kalau kita hitung PVA dan PVB , maka kita akan memperoleh hasil sebagai

berikut ;

PVA = 200/(1 + 0.18 )

= Rp.1.111.111.000 (dibulatkan).

PVB = 250 (1 + 0.23 )

= Rp.1.086.956.000 (dibulatkan)

Laba per lembar saham ( EPS ) dari kedua proyek itu adalah

EPSA = 200.000.000/1.000.000

= Rp.200

EPSB = 250.000.000/1.000.000

= Rp.250

Terlihat bahwa EPSB > EPSA,tetapi nilai pasar proyek B yang ditunjuk nilai Pvnya

< nilai pasar A.

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘127

Page 8: 99017-9-597249336882

Contoh ini menunjukkan bahwa memaksimumkan EPS tidaklah identik dengan

memaksimumkan nilai perusahaan. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa

memaksimumkan nilai prusahaan tidak identik dengan memaksimumkan EPS.

2. Payback Period

Payback Period adalahmemperhitungkan atau menentukan jangka waktu yang

dibutuhkan untuk menutup initial investment dari suatu proyek dengan

menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut.Perhitungan

payback period untuk suatu proyek yang mempunyai pola cash inflow yang sama

dari tahun ketahun dapat dilakukan dengan cara :

Payback Period = Initial Investmen

Cash inflow

Sedangkan untuk cash inflow yang tidak sama harus dihitung secara bertahap

sampai mencapai jumlah initial investasinya , berapa lama.

Agar lebih jelas, disajikan data sebagai berikut :

Tabel. 1.1

Initial Investmen,EAT,Cash inflow dan kumulatif untuk kedua usulan proyek

perusahaan”Vandan” ( dalam ribuan )

Proyek A Proyek.B Initial Investment Rp.6.000.000 Initial Investment Rp.7.200.000 ________________________________________________________________Tahun EAT Cashflow Tahun EAT Cashflow ________________________________________________________________1 1.000.000 2.000.000 1 3.300.000 4.500.0002 1.000.000 2.000.000 2 1.000.000 2.200.0003. 1.000.000 2.000.000 3 800.000 2.000.0004 1.000.000 2.000.000 4 100.000 1.300.0005 1.000.000 2.000.000 5 100.000 1.300.0006 1.000.000 2.000.000 6 100.000 1.300.000

CI = EAT + DEPRESIASI

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘128

Page 9: 99017-9-597249336882

Dari data diatas dapat dihitung payback period masing-masing proyek yaitu ;

Proyek A.

Payback Period = initial investment Cash inflow

= Rp.6.000.000 x 1 tahun. Rp.2.000.000 = 3 tahun.

Proyek B.

Dalam hubungan dengan proyek B, cara pada proyek A tidak dapat digunakan

karena cash inflownya tidak sama dari tahun ketahun. Untuk menentukan

payback period proyek B maka perhitungan cash inflow yang diperoleh dilakukan

satu persatu, sebagai berikut :

Initial Investment Rp.7.200.000

Cash flow tahun 1 Rp.4.500.000

Belum tertutup Rp.2.700.000

Tahun ke 2 Rp.2.200.000

Belum tertutup Rp. 500.000

Tahun ke 3 Rp.2.000.000

Kelebihan Rp.1.500.000

Oleh karena cash inflow yang dibutuhkan dalam tahun ketiga untuk dapat

menutup sisa initial investment adalah Rp;.500.000, maka jumlah kebutuhan

sebesar Rp.500.000 tersebut hanya menggambarkan 25 % dari cash inflow tahun

ketiga ( Rp.500.000 | Rp.2.000.000 ) X 100 %. Dengan perkataan lain cash inflow

sebesar Rp.500.000 dalam tahun ketiga akan terkumpul dalam waktu 3 bulan

( 25 % X 12 bulan ).Dengan demikian payback period untuk proyek B adalah 2.25

tahun atau 2 tahun 3 bulan.

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘129

Page 10: 99017-9-597249336882

KASUS

Soal Nilai waktu Uang

1. Perusahaan VANDAN sedang mempertimbangkan usulan investasi dua macam proyek yang harus dipilih salah satu. Setiap proyek membutuhkan investasi sebesar Rp. 200.000.000,-. Proyek I mempunyai umur penggunaan selama 4 tahun dan proyek II selama 5 tahun. Metode Depresiasi Garis Lurus tanpa nilai sisa. Pajak 40% dan Cost of Capital 15%.

Net Cash InFlow kedua proyek :

Tahun Proyek A Proyek B1 Rp. 85.000.000,- Rp. 65.000.000,-2 Rp. 85.000.000,- Rp. 65.000.000,-3 Rp. 85.000.000,- Rp. 75.000.000,-4 Rp. 85.000.000,- Rp. 90.000.000,-5 - Rp. 90.000.000,-

Proyek mana yang dipilih berdasarkan perhitungan alat keuangan ( Payback peiod )?

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1210

Page 11: 99017-9-597249336882

Diketahui Danan akan membuat usaha dengan memilih antara 2 (dua) alternatif

usaha yaitu usaha kontrakan atau Taxi. Data spesifikasinya sebagai berikut :

Usaha Kontrakan :

Investasi yang diperlukan untuk membangun kontrakan sebesar Rp.400 juta

untuk membangun 20 kamar. Sewa kontrakan perkamar Rp.700.000/Bulan.

Setiap tahun sewa kontrakan naik 15 % setiap tahun. Depresiasi secara garis

lurus selama 5 tahun dengan Cost of Capital 12 %

Usaha Taxi

Investasi beli 2 (dua) mobil Taxi sebesar Rp.450.juta . Setoran Taxi/hari

Rp.300.000,- dan setiap tahun naik 10 %.. Taxi dalam sebulan jalan 20

hari.Umur ekonomis Taxi bisa sampai 5 tahun dengan depresiasi garis lurus

dan cost of capital 14 %.

Pertanyaan :

Hitunglah 2(dua) proyek tersebut mana yang lebih baik untuk dijalankan

berdasarkan alat analisa keuangan Payback Period ?

Manajemen KeuanganHartri Putranto, SE., MM.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1211