99 mtc ethambutol-kelompok 2

10
PAPER 99m Tc Ethambutol MATA KULIAH RADIOFARMASI DOSEN : BAMBANG WIJIANTO, M.Sc., Apt Disusun Oleh : 1. BENNY WIJAYA .S 2. ABDURRAAFI’ MAUDUDI .D 3. POLTAK OKTIANUS .P 4. SRI AMALIA 5. MARIANI PRAPANTA 6. SEPTIRA .M 7. RIZQA AYUNDA 8. FRANSISKA MARSELINA .D 9. WIRNA MAYASARI 10.ELLA SRIASIH 11.KARTINI NAULI .S PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012 1. Teknesium

Upload: abdurraafi-maududi-dermawan

Post on 11-Aug-2015

66 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

PAPER

99mTc EthambutolMATA KULIAH RADIOFARMASI

DOSEN : BAMBANG WIJIANTO, M.Sc., Apt

Disusun Oleh :1. BENNY WIJAYA .S2. ABDURRAAFI’ MAUDUDI .D3. POLTAK OKTIANUS .P4. SRI AMALIA5. MARIANI PRAPANTA6. SEPTIRA .M7. RIZQA AYUNDA8. FRANSISKA MARSELINA .D9. WIRNA MAYASARI10. ELLA SRIASIH11. KARTINI NAULI .S

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK

2012

1. Teknesium

Teknesium adalah logam abu-abu keperak-perakan yang dapat menjadi kusam

perlahan -lahan dalam udara lembab. Bilangan oksidasi Teknesium adalah +7, +5, dan +4 .

Sebagai oksidator, technetium (VII) akan terdapat sebagai ion pertekhnetat, TcO4-. Sifat kimia

technetium dilaporkan mirip dengan rhenium. Teknesium larut dalam asam nitrat, aqua regia,

Page 2: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

dam asam sulfat pekat, tapi tidak dapat larut dalam asam klorida dalam berbagai konsentrasi.

Insur ini merupakan penghambat korosi yang luar biasa untuk baja. Logam ini adalah

superkonduktor yang sempurna pada suhu 11 K dan di bawah suhu 11K.

Semula diduga bahwa unsur bernomor 43 diperkirakan adalah dasar dari tabel

periodik. Hal ini baru diketahui salah pada tahun 1925. Saat itu, teknesium dikenal sebagai

masurium. Unsur ini sebenarnya ditemukan oleh Perrier dan Segre di Itali pada tahun 1937.

Teknesium juga ditemukan bersamaan dalam sampel molibdenum yang dikirim oleh E.

Lawrence, yang ditembak dengan deutron dalam siklotron Berkeley. Teknesium adalah unsur

pertama yang dihasilkan secara buatan. Sejak penemuan Teknesium, semua penelitian

mengenai unsur yang berkaitan dengan bumi terus dilakukan. Akhirnya pada tahun 1962,

Teknesium – 99 diisolasi dan diidentifikasi dari bijih kaya uranium Afrika, hanya dalam hitungan

menit, sebagai hasil reaksi fisi spontan Uranium-238 oleh B.T Kenna dan P.K Kuroda.

Ada 22 isotop teknesium dilaporkan, dengan kisaran massa dari 90 – 111. Semua

isotop teknesium bersifat radioaktif. Teknesium adalah salah satu dari dua unsur dengan massa

atom lebih kecil dari 83 yang tidak memiliki isotop stabil.; sementara unsur lainnya adalah

promethium (dengan massa atom 61). Teknesium memiliki tiga isotop dengan masa paruh

waktu radioaktif yang cukup panjang yaitu: 97Tc (T1/2 = 2.6 x 106 tahun), 98Tc (T1/2 = 4.2 x

106 tahun) dan 99Tc (T1/2 = 2.1 x 105 tahun). Isotop 97Tc dalam keadaaan meta (meluruh)

dengan paruh waktu (T1/2= 61 hari) digunakan dalam dunia penyelidikan (forensik). Namun,

isotop Tc yang paling berguna adalah 99Tc yang berada dalam kondisi meta state (T1/2 = 6.01

jam) digunakan dalam dunia medis yang memanfaatkan isotop radioaktif, karena masa parauh

waktu yang pendek, energy sinar gamma yang dipancarkan, dan kemampuan Teknesium untuk

berikatan secara kimiawi dengan banyak molekul biologis yang aktif. Oleh karena 99Tc

merupakan hasil reaksi fisi dari uranium dalam reactor nuklir, maka produksi skala besar telah

dilakukan selama beberapa tahun ini. Saat ini, terdapat sejumlah kilogram technetium telah

tersedia.

Radioisotop teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang

mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan radioisotop ini

| 99mTc-Ethambutol 2

Page 3: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

memiliki waktu paruh yang pendek sekitar 6 jam sehingga intensitas radiasi yang

dipancarkannya berkurang secara cepat setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan

pemancar gamma murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi

partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu, radioisotop ini

mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban) dari radioisotop molibdenum-

99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan dengan senyawa-senyawa organik.

Radioisotop ini dimasukkan ke dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa

tertentu melalui reaksi penandaan (labelling). Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak

bersama-sama dengan senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut

di dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh

yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah

diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma.

Radioisotop ini dapat pula digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya

bakteri tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang

disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui

menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat

terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop dan

Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-

99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang

direncanakan memasuki tahap uji klinis. Dengan menyuntikkan oksida Tc-99, unsur radioaktif

ini akan mengalir mengikuti darah. Bagian tubuh yang tidak terdapat tumor tidak akan

menyerap unsur itu, sedangkan bagian tubuh yang terkena tumor akan menyerap unsur itu.

Dengan begitu di daerah yang terdapat tumor, keaktifan radioisotop lebih besar dibandingkan

dengan daerah lain yang sehat.

2. Radiofarmaka Teknesium Sebagai Diagnosa TBC

| 99mTc-Ethambutol 3

Page 4: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

Radiofarmaka adalah sediaan farmasi mengandung radioaktif (radionuklida) yang

digunakan untuk diagnosis maupun terapi suatu penyakit. Kit radiofarmaka baik dalam keadaan

cair maupun kering merupakan suatu sediaan steril, tidak mengandung radioaktif, dan telah

diformulasi sedemikian rupa sehingga apabila dicampurkan dengan radionuklida akan

menghasilkan radiofarmaka bertanda radioisotop yang siap untuk digunakan di kedokteran

nuklir sesuai dengan tujuannya. Sejauh ini radionuklida yang digunakan untuk diagnosis adalah

techietium-99m (ehTc) yang telah dipasarkan oleh PT.Batan Teknologi dalam bentuk Generator 99Mo-99m/Tc. Apoteker (Pharmacist) di kedokteran nuklir rumah sakit akan meracik kit-

radiofarmaka dengan larutan radionuklida 99mTc sezuai dengan petunjuk dibrosur yang

dilampirkan dalam kit-radiofarmaka tadi. Radiofarmaka yang telah bertanda radionuklida 99m Tc

tersebut diserahkan kepada dokter spesialis kedokteran nuklir untuk disuntikan kepada pasien

yang akan didiagnosis penyakitnya. Penelusuran penyakit dilakukan dengan kamera gamma

yang detektornya akan menangkap sinyal/radiasi sinar gamma yang dipancarkan oleh

radionuklida 99m Tc, sehingga keadaan organ pasien dapat digambarkan pada monitor.

Pengobatan penyakit TB dengan obat-obatan yang bersifat bakterisida terhadap M.

tuberculosis baik dari golongan antibiotika maupun kemoterapetika didasarkan pada berbagai

mekanisme, tetapi pinsipnya hamper sama yaitu obat tersebut akan berikatan secara kimiawi

dengan bakteri TB yang kemudian diikuti proses penghambatan kehidupan bakteri.

Berkembang dari hal tersebut, timbul pemikiran bahwa bila salah satu di antara obat TB

tersebut ditandai dengan unsur radioaktif dalam hal ini teknesium-99m, dan apabila

disuntikkan ke dalam tubuh penderita, maka obat TB tadi akan bertindak sebagai molekul

pembawa radionuklida technetium-99 menuju lokasi yang tepat tempat terjadinya infeksi TB.

Karena adanya radiasi sinar-g dari teknesium-99m, maka lookasi tersebut dapat dirunut dari

luar tubuh dengan alat kamera gamma.

Etambutol mempunyai sifat bakterisida melalui suatu mekanisme biologis, apabila

senyawa ini kontak dengan bakteri TB, akan berikatan dengan asam mikolat yang ada di

membran sel M.tuberculosis. Asam mikolat berperan dalam proses pembentukan lipid untuk

membangun membran sel bakteri, sehingga dengan terikatnya etambutol pada asam mikolat,

| 99mTc-Ethambutol 4

Page 5: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

maka pembentukan membran sel terhambat dan Pertumbuhan bakteri berhenti. Struktur

etambutol sebagai bahan asal digambarkan pada gambar berikut.

Inovasi yang dilakukan adalah mencoba untuk mencari metode atau teknik yang

terbaik untuk menandai senyawa etambutol dengan radionuklida Tc-99m tanpa mengubah sifat

biologisnya. Senyawa bertanda yang dihasilkan masih bersifar bakterisida, artinya masih tetap

dapat berikatan dengan bakteri TB, sehingga dapat digunakan sebagai perunut untuk

menentkan/menunjukkan lokasi bakteri M.tuberculosis yang berada dalam tubuh manusia.

Setelah menjadi senawa bertanda, etambutol mempunya rumus molekul sebagai berikut.

Penelitian tersebut telah

menghasilkan formula yang baik

dalam bentuk kit-kering

radiofarmaka yang terdiri dari 2

buah vial. Vial pertama (A) berisi

SnCl2.2H20 sebagai reduktor dan

vial kedua (B) berisi etambutol

sebagai ligan. Sediaan inilah yang siap untuk diproduksi dan didistribusikan ke rumah sakit

(kedokteran nuklir). Apabila kedua vila dilarutkan kemudian dicampurkan dan ditambahkan

larutan 99m/Tc-perteknetat, akan terbentuk sediaan radiofarmaka 99m/Tc-etambutol yang siap

untuk

digunakan.

| 99mTc-Ethambutol 5

Page 6: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

Evaluasi pre-klinis dilakukan pada hewan coba tikus yang sebelumnya telah diinfeksi

dengan baktei Mycobacterium tuberculosis. Suspensi bakteri dengan kadar tertentu disuntikkan

seara intra-muskular pada salah satu paha tikus putih jenis Wistar. Setelah itu diinkubasi selama

2-3 minggu. Apabila telah terjadi abses pada daerah penyuntikkan, selanjutnya radiofarmaka

disuntikkan melalui 99m/Tc-etambutol vena ekor, dan dilakukan penyidikan menggunakan

kamera gamma. Hasilnya dapat dilihat pada.

Etambutol merupakan obat yang sudah umum digunakan untuk pengobatan TB

dengan dosis yang relatif tinggi ( 2-3 x 500 mg per hari), sedangkan dalam bentuk senyawa

bertanda 99m/Tc-etambutol hanya mengandung etambutol sebanyak 3,5 mg/kit. Senyawa

bertanda tersebut karena telah mengandung radionuklida 99m/Tc tetap harus dilakukan uji

toksisitas terhadap hewan uji berdasarkan prosedur yang disarankan oleh Farmakope

Indonesia. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa radiofarmaka 99m/Tc-etambutol dapat

digunakan pada manusia dengan dosis 10-193 mCi/0,5 -1,5 mL (kadar etambutolnya 3,5 mg/kit)

untuk mendeteksi penyakit TB. Percobaan LD pada mencit diperoleh dengan dosis 2 mCi/ekor

yang setara dengan 115 kali dosis lazim pada manusia. Walaupun batas dosis tertinggi yang

dapat digunakan terhadap manusia sampai 193 mCi tetapi norma-nonna proteksi radiasi tetap

harus dipertimbangkan, yaitu pemakaian zat radioaktif harus seminimal mungkin tetapi tetap

memberilcan hasil pencitraan yangmaksimal

Evaluasi klinis dilaksanakan bekerja sama dengan dokter di Bidang Kedokteran Nuklir

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Beberapa pasien volunter yang umumnya

| 99mTc-Ethambutol 6

Page 7: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

menderita unknown-fever dan sakit pada bagian-bagian tertentu dan sulit untuk didiagnosis

melalui metode konvensional, disuntik dengan radiofarmaka 99m/Tc-etambutol secara intravena .

Setelah satu jam pasca injeksi kemudian diperiksa dengan kamera gamma yang digabung

dengan CT: Gamma Camera Scanner (INFINIA HAWK-EYES). Salah satu hasilnya dapat terlihat

bahwa radiofarmaka 99m/Tc-etambutol di dalam tubuh setelah disuntikkan dan dideteksi dengan

kamera gamma dapat menunjukan adanya infeksi bakteri M.tuberculosis lebih jelas dari pada

apabila dideteksi dengan CT-Scan. Hasil gambaran ini menjadikan hasil pencitaan lebih akurat,

karena selain keberadaan infeksi dapat diketahui lebih positif juga lokasi infeksi itu dapat

ditunjukkan dengan tepat.

Daftar Pustaka

Anonim A. 2008. Kit Diagnostik Berbasis Teknik Nuklir dalam Penatalaksanaan Tuberkulosis. Nany Kartini Oekar. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri Badan Tenaga Nuklir Nasional. Jakarta.

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/teknesium/

| 99mTc-Ethambutol 7

Page 8: 99 MTC Ethambutol-Kelompok 2

http://joko1234.wordpress.com/2010/03/11/radioisotop/

| 99mTc-Ethambutol 8