(9$/8$6, .,1(5-$ /$%25$725,80 $1$/,6,6 5$',2$.7,9,7$6 /,1...

16
EVALUASI KINERJA LABORATORIUM ANALISIS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN BERBASIS HASIL UJI PROFISIENSI PENGUKURAN 131 I Dikdik Sidik Purnama Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan – BATAN, Jalan Tamansari No. 71 Bandung [email protected] INTISARI Evaluasi Kinerja Laboratorium PSTNT BATAN Berbasis Hasil Uji Profisiensi Pengukuran 131 I. Telah dilakukan pengukuran radioaktivitas sampel 131 I di laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN dalam rangka uji profisiensi untuk mengetahui kinerja laboratorium tersebut. Sampel 131 I diperoleh dari laboratorium Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN sebagai penyelenggara uji profesiensi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan perangkat spektometer gamma yang terdiri atas detektor HPGe tipe coaxial model GX2518 seri 5446, HV power supply model 3106D, preamplifier model 2002CSL seri 13002051, amplifier model 2022, multichannel analyzer model multiport II, dan program komputer Genie 2000 yang telah diinstal pada sebuah PC dan sumber standar 152 Eu. Pengukuran dilakukan dengan memperhitungkan ketidakpastian beberapa komponen seperti nilai cacahan, standar deviasi pengulangan pengukuran, dan nilai aktivitas radionuklida standar yang digunakan. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai aktivitas sampel sebesar 4,35 ± 0,33 Bq pada saat pengukuran atau 68,64 ± 1,78% Bq pada tanggal referensi, sedangkan nilai yang ditetapkan PTKMR sebesar 65,91 ± 5,10% pada tanggal referensi. Nilai kriteria keberterimaan yang ditetapkan penyelenggara meliputi nilai bias relatif (Br) < 20 – 25 %, z_score 2, _test < 2,58 dengan tingkat kepercayaan 99%, akurasi (A) yang terdiri atas A 1 dan A 2 dengan nilai A 1 < A 2 dan presisi (P) < 20%. Hasil evaluasi terhadap hasil pengukuran yang dilakukan dengan pengujian menunjukkan bahwa semua kriteria memenuhi ketentuan yang ditetapkan yaitu Br sebesar 4,14%, z_score sebesar 0,41, _test sebesar 0,76, untuk A diperoleh A 1 sebesar 2,73 dan A 2 sebesar 9,23, yang berarti nilai A 1 < A 2 , dan P sebesar 5,4%. Disimpulkan bahwa nilai dari semua kriteria keberterimaan yang diuji seluruhnya telah terpenuhi, sehingga kinerja laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan dapat dinilai memuaskan. Kata kunci: kinerja laboratorium, uji profisiensi, pengukuran radioaktivitas 131 I, spektrometri gamma ABSTRACT Evaluation of PSTNT BATAN Laboratory Performance Based on Proficiency Testing Result of 131 I Measurement. Radioactivity of 131 I sample has been conducted in Environmental Radioactivity Analysis Laboratory - Center for Applied Nuclear Science and Technology BATAN in order to proficiency testing to determine its performance. Sample of 131 I was obtained from the laboratory of Center for Safety Technology and Metrology Radiation - BATAN as the proficiency testing organizer. Measurement was performed using gamma spectrometer that consisting of coaxial type detector GX2518 model 5446 series, preamplifier 2002CSL model 13002051 series, HV power supply 3106D model, amplifier 2022 model, multichannel analyzer multiport II model,

Upload: trinhtu

Post on 03-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EVALUASI KINERJA LABORATORIUM ANALISIS

RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN BERBASIS

HASIL UJI PROFISIENSI PENGUKURAN 131I

Dikdik Sidik Purnama

Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan – BATAN, Jalan Tamansari No. 71 Bandung

[email protected]

INTISARI

Evaluasi Kinerja Laboratorium PSTNT BATAN Berbasis Hasil Uji Profisiensi Pengukuran 131I. Telah dilakukan pengukuran radioaktivitas sampel 131I di laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan - BATAN dalam rangka uji profisiensi untuk mengetahui kinerja laboratorium tersebut. Sampel 131I diperoleh dari laboratorium Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN sebagai penyelenggara uji profesiensi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan perangkat spektometer gamma yang terdiri atas detektor HPGe tipe coaxial model GX2518 seri 5446, HV power supply model 3106D, preamplifier model 2002CSL seri 13002051, amplifier model 2022, multichannel analyzer model multiport II, dan program komputer Genie 2000 yang telah diinstal pada sebuah PC dan sumber standar 152Eu. Pengukuran dilakukan dengan memperhitungkan ketidakpastian beberapa komponen seperti nilai cacahan, standar deviasi pengulangan pengukuran, dan nilai aktivitas radionuklida standar yang digunakan. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai aktivitas sampel sebesar 4,35 ± 0,33 Bq pada saat pengukuran atau 68,64 ± 1,78% Bq pada tanggal referensi, sedangkan nilai yang ditetapkan PTKMR sebesar 65,91 ± 5,10% pada tanggal referensi. Nilai kriteria keberterimaan yang ditetapkan penyelenggara meliputi nilai bias relatif (Br) < 20 – 25 %, z_score 2, _test < 2,58 dengan tingkat kepercayaan 99%, akurasi (A) yang terdiri atas A1 dan A2 dengan nilai A1 < A2 dan presisi (P) < 20%. Hasil evaluasi terhadap hasil pengukuran yang dilakukan dengan pengujian menunjukkan bahwa semua kriteria memenuhi ketentuan yang ditetapkan yaitu Br sebesar 4,14%, z_score sebesar 0,41, _test sebesar 0,76, untuk A diperoleh A1 sebesar 2,73 dan A2 sebesar 9,23, yang berarti nilai A1 < A2, dan P sebesar 5,4%. Disimpulkan bahwa nilai dari semua kriteria keberterimaan yang diuji seluruhnya telah terpenuhi, sehingga kinerja laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan dapat dinilai memuaskan.

Kata kunci: kinerja laboratorium, uji profisiensi, pengukuran radioaktivitas 131I, spektrometri gamma

ABSTRACT

Evaluation of PSTNT BATAN Laboratory Performance Based on Proficiency Testing Result of 131I Measurement. Radioactivity of 131I sample has been conducted in Environmental Radioactivity Analysis Laboratory - Center for Applied Nuclear Science and Technology BATAN in order to proficiency testing to determine its performance. Sample of 131I was obtained from the laboratory of Center for Safety Technology and Metrology Radiation - BATAN as the proficiency testing organizer. Measurement was performed using gamma spectrometer that consisting of coaxial type detector GX2518 model 5446 series, preamplifier 2002CSL model 13002051 series, HV power supply 3106D model, amplifier 2022 model, multichannel analyzer multiport II model,

and Genie 2000 software that installed on a PC, and 152Eu standard source. Measurements was performed with consider the uncertainty of some components such as radiation counts value, standard deviation of repeatability measurement, and value of activity radionuclide standard used. From the measurement results obtained value of the sample activity was 4,35 ± 0,33 Bq at the time of measurement or 68,64 ± 1.78% Bq on the reference date, while the set value of PTKMR was 65,91 ± 5.10% on the reference date. The set value of acceptance criteria by the organizer includes the relative bias value (Br) < 20-25%, z_score 2, _test < 2,58 with 99% confidence level, accuracy (A) consist of A1 and A2 wich A1 < A2, and precision (P) < 20%. The result of evaluation on measurement value by testing shows that all of acceptance criterias by the organizer were Br of 4,14%, z_score of 0,41, _test of 0,76, A for A1 of 2,73 and A2 of 9,23, which means A1 < A2, and P of 5,4%. It can be concluded that all of acceptance criterias value tested has been met, so the performance of Environmental Radioactivity Analysis laboratory can be stated satisfactory.

Keywords: laboratorium performance, proficiency testing, 131I radioactivity measurement, gamma spectrometry

1. PENDAHULUAN

Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) adalah salah satuan kerja di

lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional yang memiliki fasilitas nuklir dan beberapa

laboratorium pendukung. PSTNT melakukan penelitian dan pengembangan di bidang

teknik produksi dan aplikasi radioisotop di bidang kesehatan dan industri, serta

memberikan jasa layanan terkait pengukuran sampel ataupun produk industri. Sebagai

lembaga penelitian dan pengembangan sains dan teknologi nuklir, dalam kegiatannya

PSTNT mengutamakan faktor keselamatan, keamanan, dan jaminan mutu. Oleh karena

itu, penjaminan mutu berbasis berbagai standar mutu di berbagai aspek sangat

diperlukan.

PSTNT telah mengadopsi sistem manajemen terintegrasi yang menerapkan

berbagai standar sebagai jaminan kualitas dalam kegiatannya. Salah satu dari sistem

manajemen yang diadopsi adalah berbasis ISO/IEC 17025/2008, yaitu sistem manajemen

untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi. Bagi laboratorium pengujian yang mengacu

pada standar ISO 17025, uji profisiensi merupakan salah satu persyaratan yang harus

dipenuhi. Kegiatan interkomparasi merupakan suatu kegiatan dalam rangka uji

profisiensi yang perlu dilakukan oleh setiap laboratorium pengujian maupun kalibrasi

untuk mengukur kinerjanya. Penyajian data yang akurat dan presisi sangat diperlukan

sebagai jaminan kualitas hasil pengukuran laboratorium.

Laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan Pusat Sains dan Teknologi

Nuklir Terapan telah berpartisipasi sebagai peserta dalam kegiatan uji profisiensi

laboratorium yang dilakukan di bawah koordinasi laboratorium Pusat Teknologi

Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) sebagai laboratorium penyelenggara pada

tahun 2015. Sampel uji berupa sumber titik pemancar gamma 131I.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi kinerja hasil pengukuran oleh

laboratorium peserta (laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan PSTNT). Hasil

pengukuran dilaporkan kepada laboratorium PTKMR sebagai laboratorium

penyelenggara melalui tahapan pengukuran, pelaporan, dan evaluasi hasil. Evaluasi

terhadap hasil pengukuran dilakukan dengan membandingkan nilai hasil pengukuran

laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan PSTNT yang telah dilaporkan terhadap

nilai sebenarnya (referensi) dari laboratorium PTKMR sebagai laboratorium

penyelenggara. Pada uji profisiensi ini, laboratorium penyelenggara membuat sampel,

melakukan analisis, dan menentukan nilai radioaktivitas sampel sebagai acuan. Sehingga

dengan demikian, laboratorium peserta dapat melakukan evaluasi terhadap nilai acuan

tersebut.

Evaluasi terhadap hasil ini diharapkan tidak hanya melakukan pengujian terhadap

kriteria bias relatif dan presisi sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya [1], [2]. Perlu

dilakukan pengujian terhadap beberapa kriteria lain untuk lebih memperkuat hasil

penilaian yang lebih dapat dipercaya seperti pengujian terhadap kriteria keberterimaan

nilai ketidakpastian yang didapatkan dari hasil pengukuran.

2. DASAR TEORI

Sumber pemancar gamma 131I sangat banyak digunakan dalam penelitian,

pengembangan, dan pemanfaatan teknologi nuklir, terutama di bidang kesehatan atau

kedokteran nuklir sebagai sumber radioterapi dan diagnosis penyakit kanker. Selain itu,

sebagai bahan radioaktif tracer di bidang industri [3], [4]. Pada suatu fasilitas nuklir, 131I

merupakan radionuklida kritis indikator dalam menentukan keselamatan pengoperasian

reaktor nuklir. Pengoperasian fasilitas nuklir dapat dinyatakan tidak normal jika

radionuklida tersebut ditemukan di lingkungan sekitarnya kebocoran sehingga release

secara tidak terkendali.

Spektrometri gamma merupakan salah satu metode pengukuran radioaktivitas

yang sering digunakan. Metode tersebut merupakan metode non destruktif. Secara

umum, pada pengukuran sampel yang mempunyai geometri tertentu tidak memerlukan

persiapan sampel sebelum pengukuran tersebut dilakukan [5].

Analisis yang digunakan dalam spektrometri gamma, yaitu berdasarkan

interpretasi spektrum gamma dari hasil pengukuran. Interaksi antara sinar gamma dari

suatu radionuklida dengan detektor akan menghasilkan pulsa-pulsa yang sebanding

dengan jumlah cacahan pada energi gamma radionuklida tersebut. Pada akhirnya pulsa-

pulsa cacahan diproses secara elektronik sehingga menghasilkan spektrum gamma [6].

Secara umum pengukuran aktivitas radionuklida terdiri atas dua metode yaitu

metode absolut dan relatif. Pengukuran yang dilakukan pada kegiatan ini merupakan

pengukuran secara relatif menggunakan sumber standar radionuklida.

Ada dua macam tahapan kalibrasi yang perlu dilakukan, yaitu kalibrasi energi

dan kalibrasi efisiensi. Kalibrasi energi dilakukan untuk menentukan hubungan antara

nomor salur atau kanal dengan energi gamma pada kondisi kerja (tegangan tinggi,

penguat, dan lain-lain) yang sama. Sedangkan kalibrasi efisiensi diperlukan untuk tujuan

analisis kuantitatif. Besar nilai efisiensi ditentukan dengan perhitungan nilai cacah per

satuan waktu (cps), probabilitas pancaran sinar gamma (yield), dan aktivitas sumber

radioaktif standar. Nilai cps diperoleh dari hasil pencacahan, sedangkan yield diperoleh

dari data standar acuan yang digunakan, dan aktivitas diperoleh dari hasil perhitungan

peluruhan saat pengukuran sumber standar dilakukan [5].

Keakuratan dan ketelitian pada pengukuran aktivitas zat radioaktif menggunakan

sistem spektrometer gamma dengan jenis detektor HPGe sangat tergantung pada

ketelitian dan keakuratan hasil kalibrasi efisiensi dari sistem spektrometer gamma

tersebut [4]. Nilai efisiensi diperoleh dari hasil pengolahan data cacahan spektrum energi

material standar yang telah dipilih berdasarkan intensitas gammanya dengan

menggunakan persamaan (1) sebagai berikut:

......... (1)

dengan:

= Efisiensi

cps = Jumlah cacahan per detik (cps)

A = Aktivitas (Bq)

= Intensitas gamma (%)

Metode penentuan radioaktivitas sampel dilakukan dengan interpolasi terhadap

kurva kalibrasi efisiensi dari sumber standar 152Eu yang telah diperoleh sebelumnya,

dengan persamaan (2) berikut ini:

…..... (2)

dengan:

A = Aktivitas sampel (Bq)

cps = Jumlah cacahan per detik (cps)

= efisiensi

= Intensitas gamma (%)

Penentuan nilai ketidakpastian hasil pengukuran pada uji profisensi laboratorium

merupakan salah satu persyaratan yang harus dilakukan. Nilai ketidakpastian ini

diperoleh dari perhitungan beberapa komponen yang dapat memberikan kontribusi

kesalahan dalam pengukuran dengan menggunakan persamaan (3) berikut ini:

.…... (3)

dengan:

= ketidakpastian gabungan

= variasi pengukuran (SD),

= ketidakpastian cacahan dan

= ketidakpastian sertifikat sumber standar 152Eu

Nilai ketidakpastian gabungan yang telah diperoleh selanjutnya dikalikan dengan faktor

cakupan ( yaitu 2 di mana menunjukkan tingkat kepercayaan yang diambil adalah

95% [7] untuk mendapatkan nilai ketidakpastian diperluas ) dengan menggunakan

persamaan (4) berikut ini:

.…... (4)

3. BAHAN DAN METODOLOGI

Bahan:

Sampel yang digunakan pada kegiatan ini adalah sumber pemancar gamma 131I

yang memiliki waktu paruh 8,0233 hari dan memiliki rentang energi gamma dari 80,185

keV hingga 722,911 keV [8]. Sedangkan sumber radionuklida standar pemancar gamma

yang digunakan untuk kalibrasi energi dan kalibrasi efisiensi sebelum pengukuran

sampel dilakukan yaitu 214Am, 137Cs, 60Co, dan 152Eu.

Peralatan:

Peralatan yang digunakan adalah perangkat spektrometer yang terdiri atas

detektor semikonduktor HPGe tipe coaxial model GX2518 seri 5446, sistem penguat

awal (preamplifier) model 2002CSL seri 13002051, penguat (amplifier) model 2022,

sumber tenaga tegangan tinggi (HVPS) model 3106D, rangkaian ADC pada sistem MCA

(multichannel analyzer) model multiport II, dan sebuah PC (personal computer).

Penguat disetel dengan coarse gain 100 dan shaping time 4 µs, dan tegangan kerja

detektor pada 3000volt dengan polaritas positif.

Prosedur Kalibrasi:

Kalibrasi energi

Kalibrasi energi dilakukan dengan menggunakan standar 214Am, 137Cs, dan 60Co

yang dicacah secara bersamaan selama 300 detik. Terdapat empat spektrum yang

muncul, di mana salah satunya yaitu 60Co menunjukkan dua spektrum dominan pada

rentang energi tinggi seperti yang disajikan pada Tabel 2. Kemudian dilakukan

pengolahan dan pengaturan sistem spektrometer menggunakan software Genie 2000

yang terintegrasi dalam PC untuk mendapatkan kurva hubungan antara nomor saluran

(kanal) MCA dan energi gamma.

Data kalibrasi energi disajikan pada Tabel 1 dan kurva kalibrasi energi disajikan

pada Gambar 1.

Tabel 1. Data Kalibrasi Energi

Gambar 1. Kurva kalibrasi energi

Kurva pada Gambar 1 mempunyai persamaan regresi

y = 4,7016 x + 0,4581

dan memiliki nilai koefisien korelasi (R2) sebesar 1 yang menunjukkan bahwa linearitas

energi vs. kanal masih sangat baik.

Kalibrasi efisiensi

Material standar yang digunakan untuk kalibrasi efisiensi yaitu 152Eu dengan

melakukan pencacahan selama 20.000 detik dan jarak sumber standar ke permukaan

detektor HPGe adalah 19 cm (dead time kurang dari 2%).

Geometri sampel pada pengukuran ini berbentuk titik, maka untuk mendapatkan

nilai kalibrasi efisiensi, material standar yang digunakan adalah sumber pemancar

gamma yang memiliki geometri yang sama. Dengan menyamakan kondisi ini diharapkan

faktor geometri dapat diabaikan.

Berdasarkan hasil pengukuran material standar 152Eu yang telah dilakukan

diperoleh data spektrum puncak energi yang kemudian dilakukan pemilihan terhadap

beberapa spektrum puncak yang ditampilkan. Spektrum yang diambil yaitu hanya dari

rentang energi 244,6 keV hingga 964,1 keV yang mendekati dan mencakup spektrum

energi sampel 131I, yaitu 364,5 keV. Selain hal tersebut di atas, pemilihan spektrum

energi material standar 152Eu didasarkan pada intensitas gamma yang lebih besar dari

2,2% [8] sehingga diharapkan menghasilkan kurva yang baik seperti disajikan pada

Gambar 3.

Pengukuran aktivitas sampel:

Pengukuran sampel dilakukan selama 20.000 detik dengan posisi sampel

ditempatkan pada jarak 19 cm, yaitu posisi yang sama dengan posisi sumber

radionuklida standar saat dilakukan pengukuran efisiensi detektor sebagaimana

diilustrasikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Posisi sampel 131I saat pengukuran

Hasil pengukuran sampel diolah menggunakan Persamaan 1, sehingga diperoleh

nilai aktivitas sampel pada saat pengukuran (4 Agustus 2015).

Penentuan ketidakpastian pengukuran:

Perhitungan komponen ketidakpastian tipe A yang diambil dari kontribusi standar

deviasi pengulangan pengukuran (0,05) dan kontribusi dari ketidakpastian nilai cacahan

(0,16) serta komponen ketidakpastian tipe B, di mana kontribusi dari ketidakpastian nilai

yang terkait nilai pada sertifikat material sumber standar 152Eu yang digunakan (1%)

kemudian menggabungkan keduannya dan mengkalikan dengan faktor cakupan (2) untuk

mendapatkan ketidakpastian diperluas.

Prosedur Evaluasi hasil pengukuran:

Evaluasi dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap beberapa kriteria yang

meliputi:

Bias relatif ( , dengan menggunakan persamaan:

……. (5)

dengan:

= nilai hasil pengukuran sampel yang diperoleh laboratorium,

= nilai sebenarnya (referensi) yang diperoleh dari laboratorium

penyelenggara (PTKMR).

, dengan menggunakan persamaan:

……. (6)

dengan adalah standar deviasi yang diperoleh dengan menggunakan persamaan:

……. (7)

, dengan menggunakan persamaan:

……. (8)

dengan:

= nilai aktivitas, dan

= nilai ketidakpastian

Akurasi ( ), dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

……. (9)

dan

……. (10)

Presisi ( ), dengan menggunakan persamaan:

……. (11)

Kriteria keberterimaan ditentukan sebagaimana yang dilakukan oleh Siddique N

dan Waheed S [9]. Jika data hasil pengukuran atau perhitungan berbeda secara signifikan

terhadap nilai yang telah ditetapkan atau memiliki ketidakpastian terlalu rendah, maka

data hasil tersebut mempunyai kriteria “tidak dapat diterima”. Demikian juga untuk nilai

z_score dan _test biasanya akan gagal dan akan dianggap tidak dapat diterima apabila

z_score 3 dan _test < 2,58. Kalaupun semua kriteria z_score dan _test telah memenuhi

atau “dapat diterima”, namun salah satu dari dua kriteria, yaitu A atau P tidak terpenuhi,

maka diperlukan pengujian lebih lanjut. Nilai hasil Br yang diperoleh perlu dibandingkan

dengan Bias Maksimum Diterima (BMD) yang ditetapkan oleh penyelenggara. Jika Br

BMD, maka nilai akhir menjadi “Perhatian”. “Perhatian” menunjukkan dua situasi, yaitu:

(1) ketidakpastian pengukuran memiliki nilai yang terlalu kecil, tetapi nilai Br masih

dalam kriteria BMD, atau (2) nilai hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya,

tetapi nilai ketidakpastian pengukurannya terlalu besar.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai efisiensi yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan

Persamaan (1) disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Data nilai efisiensi energi gamma 152Eu

Berdasarkan data Tabel 2, dapat dibuat kurva hubungan energi gamma 152Eu dan

nilai efisiensi, sehingga diperoleh kurva efisiensi seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Kurva efisiensi energi gamma 152Eu

Kurva efisiensi 152Eu pada Gambar 3 mempunyai persamaan regresi, yaitu

y = 0,4018 x-0.936

dengan y merupakan nilai efisiensi dan x adalah kanal energi. Kurva ini memiliki nilai

koefisien korelasi sebesar 0,9906.

Sampel diukur selama 20.000 detik dan enam kali pengulangan dengan jarak

sampel 19 cm terhadap detektor untuk mendapatkan kondisi yang sama dengan

pengukuran sumber standar. Masing-masing pengukuran menghasilkan spektrum dengan

beberapa puncak energi gamma, yaitu 177,2 keV, 284,3 keV, 325,7 keV, 364,5 keV,

636,9 keV, dan beberapa puncak energi gamma nuklida lain (Gambar 4).

Energi gamma spektrum puncak sampel yang digunakan untuk tujuan analisis

adalah 364,5 keV dengan intensitas 81,2%. Puncak ini dipilih berdasarkan intensitas

gamma yang paling besar.

Gambar 4. Spektrum puncak energi gamma 131I pada 364,4 keV (pengukuran ke 1)

Data hasil pencacahan puncak energi gamma yang dipilih dari spektrum sampel

disajikan pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Data cacahan puncak energi gamma sampel 131I

Berdasarkan perhitungan dengan Persamaan (2) diperoleh nilai radioaktivitas

sampel 4,35 Bq pada saat pengukuran. Nilai tersebut lebih kecil dari nilai radioaktivitas

ketika sampel tersebut dibuat, mengingat waktu paro 131I yang hanya dalam orde 8 hari.

Perhitungan komponen ketidakpastian menggunakan persamaan (3) yang

merupakan gabungan ketidakpastian tipe A yang diambil dari kontribusi standar deviasi

pengukuran (0,05) dan kontribusi ketidakpastian nilai cacahan (0,16), serta komponen

ketidakpastian tipe B di mana kontribusi dari ketidakpastian yang terkait nilai pada

sertifikat material sumber standar yang digunakan (nilai ketidakpastian radioaktivitas 152Eu sebesar 1%).

Dengan cara menggabungkan beberapa komponen ketidakpastian pengukuran

yang telah disebutkan di atas menggunakan persamaan (3) dan perhitungan

menggunakan persamaan (4), diperoleh nilai ketidakpastian diperluas untuk nilai

pengukuran radioaktivitas sampel adalah sebesar 0,33 Bq.

Nilai radioaktivitas sampel setelah dilakukan koreksi waktu paro berdasarkan

tanggal referensi penyelenggara adalah sebesar 68,64 ± 1,78% Bq. Sedangkan, nilai

aktivitas yang ditetapkan oleh laboratorium primer penyelenggara sebagai nilai

sebenarnya adalah 65,91 ± 5,10% [10].

Evaluasi hasil pengukuran:

Evaluasi kinerja laboratorium dilakukan dengan pengujian terhadap beberapa

kriteria berikut ini:

Bias relatif (Br)

Nilai Bias relatif menunjukkan jarak atau perbedaan relatif nilai yang diperoleh

atau dilaporkan terhadap nilai referensi yang dianggap sebagai nilai sebenarnya. Nilai Br

ini ditentukan dengan perhitungan menggunakan persamaan (5). Laboratorium primer

penyelenggara telah menentukan nilai bias maksimum yang diterima (BMD) terhadap

nilai hasil pengukuran sampel, umumnya sekitar 20-25%. Namun kriteria ini hanya

digunakan ketika salah satu dari nilai akurasi atau kriteria presisi seperti yang akan

dibahas kemudian, tidak dapat terpenuhi. Apabila nilai Br BMD, maka hasil kinerja

pengukuran dinilai memuaskan dan jika nilai Br BMD, maka hasil kinerja pengukuran

tidak memuaskan.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kriteria nilai Br ini diperoleh hasil 4,14% di

mana nilai tersebut berada jauh di bawah nilai BMD yaitu 20-25%, sehingga hasil kinerja

pengukuran laboratorium menurut kriteria ini memuaskan.

z_score

z_score menunjukkan ukuran sedekat mana nilai yang diperoleh atau dilaporkan

terhadap nilai referensi atau nilai sebenarnya yang ditentukan dengan menggunakan

persamaan (6), dengan ketentuan jika diperoleh nilai sebagai berikut:

maka, hasil kinerja pengukuran laboratorium dinilai memuaskan;

maka, hasil hasil kinerja pengukuran laboratorium dinilai

dipertanyakan; dan

maka, hasil kinerja pengukuran laboratorium dinilai tidak memuaskan.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap menggunakan persamaan (6) dan

persamaan (7) diperoleh 0,41 di mana nilai tersebut kurang dari 2, sehingga hasil kinerja

pengukuran laboratorium menurut kriteria ini dinilai memuaskan.

_test

Hasil pengujian nilai _test menunjukkan kinerja laboratorium terhadap nilai

ketidakpastian pengukuran yang dievaluasi dengan menggunakan Persamaan (8), dengan

ketentuan jika nilai _test < 2,58 menunjukkan bahwa kinerja laboratorium memuaskan

(tingkat kepercayaan sebesar 99%). Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh nilai _test

sebesar 0,76 sehingga kinerja pengukuran laboratorium menurut kriteria ini memuaskan.

Akurasi ( )

Keakuratan nilai pengukuran diuji menggunakan Persamaan (9) dan Persamaan

(10), dengan ketentuan hasil akan diterima jika A1 A2. Berdasarkan evaluasi terhadap

kriteria akurasi menggunakan persamaan (9) dan persamaan (10) diperoleh nilai A1

sebesar 2,73 dan A2 sebesar 9,23 yang berarti nilai A1 < A2, sehingga hasil kinerja

pengukuran laboratorium menurut kriteria ini memuaskan.

Presisi ( )

Nilai presisi dihitung dengan menggunakan Persamaan (11), dengan ketentuan

apabila nilai P BPD (batas presisi diterima), maka kinerja laboratorium dinilai

memuaskan. Nilai BPD telah ditentukan oleh laboratorium penyelenggara sebesar 20%

Evaluasi terhadap kriteria P diperoleh 5,40%. Nilai ini berada di bawah nilai BPD,

sehingga hasil pengujian presisi memuaskan.

Dengan demikian nilai hasil pada kriteria akurasi dan presisi telah memenuhi

syarat dapat diterima, yaitu nilai kriteria akurasi A1 < A2 dan kriteria presisi berada jauh

di bawah kisaran nilai BPD.

5. KESIMPULAN

Hasil evaluasi terhadap hasil pengukuran yang dilakukan dengan pengujian

menunjukkan bahwa semua kriteria memenuhi ketentuan yang ditetapkan, yaitu Br

sebesar 4,14%, z_score sebesar 0,41, _test sebesar 0,76, untuk A diperoleh A1 sebesar

2,73 dan A2 sebesar 9,23, yang berarti nilai A1 < A2, dan P sebesar 5,4%. Diperoleh

kesimpulan bahwa nilai dari semua kriteria yang diuji seluruhnya telah terpenuhi,

sehingga kinerja laboratorium Analisis Radioaktivitas Lingkungan PSTNT dinilai

memuaskan.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada personil laboratorium PSTNT yang

terlibat dalam kegiatan ini, satuan kerja PSTNT atas DIPA pada tahun 2015, dan

laboratorium PTKMR sebagai penyelenggara uji profisisensi.

7. DAFTAR PUSTAKA

[1] KURNIAWATI, S., LESTIANI, DD., dan KUSMARTINI, I. 2011. Penentuan

Aktivitas 131I dan 60Co di Laboratorium PTNBR. Prosiding Seminar Nasional Sains

dan Teknologi Nuklir PTNBR-BATAN Bandung, 22 Juni 2011. BATAN. Bandung

[2] KUSMARTINI, I., ATMODJO, DJ.P.D., KURNIAWATI, S., dan LESTIAN, D.D.

2013. Penentuan Aktivitas Sumber Radioaktif Pemancar Gamma Eu-152 Di

Laboratorium PTNBR. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir

PTNBR-BATAN Bandung, 4 Juli 2013. BATAN. Bandung

[3] MOSER, H., dan RAUERT, W. 2007. Isotopic Tracers for Obtaining Hydrologic

Parameters. Diedit oleh Pradeep K.; Aggarwal; Gat, Joel R.; Froehlich, Klaus

F. Isotopes in the water cycle: past, present, and future of a developing science.

Dordrecht: Springer. p. 11. ISBN 978-1-4020-6671-9.

[4] RADIOLOGY SOCIETY OF NORTH AMERICA. Radioactive Iodine (I-131)

Therapy. Radiology Info. page was reviewed on January 20, 20182018. Available at:

http://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=radioiodine: Diakses 3-4-2018

[5] ABBAS, K., SIMONELLI FD’ALBERTI, F., FORTE, M., STROOSNIJDER, MF.

Applied Radiation and Isotopes 56 (2002) 703-709. Reliability of Two Calculation

Codes for Efficiency Calibration of HPGe Detectors.

[6] PUJADI, WURDIYANTO, G., dan CHANDRA H. Prosiding Pertemuan Ilmiah

XXV HFI Jateng&DIY. ISSN 0853-0823. Analisis Kalibrasi Efisiensi Detektor

HPGe Rentang Energi 121-1408 keV.

[7] EURACHEM/CITAC GUIDE. 2000. Quantifying Uncertainty in Nuclear Analytical

Measurements.

[8] LABORATOIRE NATIONAL HENRI BECQUEREL. Tables of evaluated data and

comments on evaluation. updated: 4th October 2016. Available at

http://www.nucleide.org/DDEP_WG/DDEPdata.htm: Diakses 9-1-2017.

[9] SIDDIQUE, N., WAHEED S. 2012. J Radioanal Nucl Chem 291:817-823.

Evaluation of laboratory performance using proficiency test exercise results.

[10] CHANDRA, H. 2015. Laporan hasil uji profisiensi Laboratorium Pengukuran

Radioaktivitas di Lingkungan BATAN. Workshop Pengukuran Spektrometri

Gamma, Bandung, 18 November 2015.

[11] BADAN STANDARDISASI NASIONAL. STANDAR NASIONAL

INDONESIA. 2009. (SNI ISO 10703:2009). Mutu Air - Penentuan Konsentrasi

Aktivitas Radionuklida - Metode Spektrometri Sinar Gamma Resolusi Tinggi.

[12] CANBERRA. 2009. Genie 2000 V.3.2 Operation Manual. Canberra Industri, 800

Research Parkway, Meriden, CT 06450. USA.

[13] CANBERRA. 2012. Detector Specification and Performance Data. Doc. No.:

DPF-009. Rev: G. Date: 3/29/2015. 800 Research Parkway, Meriden, CT 06450.

USA.

[14] SHAKHASHIRO, A., TRINKL, A., TORVENYI, A., ZEILLER, E., BENESCH,

T., SANSONE, U. 2006. IAEA/AL/168, Report on the IAEA-CU-2006-06.

Proficiency Test on the determination of major, minor and trace elements in ancient

Chinese ceramic. Seibersdorf. Austria.

HASIL DISKUSI

1. Pertanyaan : Terkait dengan kriteria uji profisiensi, pada abstrak dinyatakan < 2

berdasarkan ISO <= 2, apakah dari PUP atau typo?

Jawaban : Typo, penulisan seharusnya 2.

2. Pertanyaan : Berdasarkan 13528 evaluate dilakukan menggunakan en number dan z

score, yang menggunakan factor cakupan pada umumnya adalah en-number, tapi

evaluate juga menggunakan z score seperti yang dijelaskan dimakalah. Mohon

dijelaskan.

Jawaban : Kriteria yang digunakan pada makalah ini berdasarkan makalah dari

kegiatan uji profisiensi IAEA yang mana menggunakan keduanya dan En number

adalah sama dengan istilah µ-test yang digunakan.