97260723 sos huk jayabaya1

124
SOSIOLOGI HUKUM SOSIOLOGI HUKUM Dr. Bambang Widodo Umar UNIVERSITAS JAYABAYA

Upload: jamal-bee

Post on 23-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

SOSIOLOGI SOSIOLOGI HUKUMHUKUM

Dr. Bambang Widodo Umar

UNIVERSITAS JAYABAYA

BUKU ACUAN : A.A.G. Peters & Koesriani. 1988. Hukum & Perkembangan Sosisl.I, II, III. Pustaka

Sinar Hrapan. Jakarta. Adam Podgorecki & Christopher J. Whelan. 1987. Pendekatan Sosiologi Terhadap

Hukum. Bina Aksara.Jakarta. Alvin S. Johnson. Sosiologi Hukum. Rineka Cipta. Jakarta. B.R. Rijkschroeff. 2001. Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. CV. Mandar Maju.

Bandung. Friedman, L.M. 1977. Law & Society. Prentice-Hall. Englewood Cliffs. New Jersey. Hans Kelsen, 2004. Teori Umum Hukum dan Negara. Media. Jakarta. Soerjono Soekanto. 1994. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. PT. Raya Grafindo

Persada . Jakarta. Taufiq Abdullah, 1986. Sosiologi Moralitas, Yayasan Obor Indonesia.Jakarta Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Catatan Kriminalitas. Jayabaya

University Press. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2001. Ketika Kejahatan Berdaulat.

Peradaban. Jakarta. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. 2002. Paradoksal Konflik dan Otonomi

Daerah. Peradaban. Jakarta.

KULIAH 1KULIAH 1

KONSEP DASAR SOSIOLOGI HUKUMKONSEP DASAR SOSIOLOGI HUKUM

SOSIOLOGI SOSIOLOGI : : mempelajari masyarakat dlm konteks hubungan atau interaksinya antar warga.

ILMU HUKUMILMU HUKUM : : mempelajari sekumpulan aturan-aturan untuk membimbing perilaku manusia yang diterapkan & ditegakkan diantara anggota masyarakat (Negara).

SOSIOLOGI HUKUMSOSIOLOGI HUKUM : : Ilmu pengetahuan ttg interaksi manusia yg berkaitan dg hukum dlm kehidupan bermasyarakat. Sosiologi hukum sbg pengetahuan yg bersifat multi disipliner approach.

HUKUMHUKUM

* Perwujudan nilai-2 normatif (abstrak)* Instrumen utk pengendalian sosial

SOSIOLOGISOSIOLOGI

Memenuhi kebutuhan konkrit (aturan main)dalam kehidupan msyarakat

(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)

Universalitas hukum itu diperoleh dg cara mengabstraksikan realita dg pola perilaku manusia, kmdn dikembangkan dalam suatu norma

sosial

REALITA HUKUM

FENOMENA Unsur-2 - Ciri-2 - Sifat-

2 Definisi kategori

klasifikasi NORMATIF SOSIOLOGIS (Aspek Kualitas) (Aspek Kuantitas)

SOCIAL RELATIONSHIP

(Causality)

ABSTRAKSI HUKUMABSTRAKSI HUKUM

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

PERILAKU SOSIOLOGISPERILAKU SOSIOLOGIS(Emile Durkheim)(Emile Durkheim)

PER

ILA

KU

MA

SA

LA

LU

PER

ILA

KU

MA

SA

DA

TA

NG

PER

ILAKU T

ERAPAN• Apa yg jadi motif

• Bgm pola perilakunya• Apa ciri individu

• Mengarahkan

• Mengubah

• Mengendalikan

• Dari hasil belajar

sosial• Mencoba-coba

• Mempraktekkan

POTENSIMANUSIA

• Kepaduan (cohesiveness)• Komitmen (commitment)

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

MASYARAKATMASYARAKAT

NORMANORMA

UKURAN TTG SEJUMLAH PERI-LAKU YG DITERIMA & DISEPA-KATI SECARA UMUM OLEH MASYARAKAT(VOLKWAYS, MORES, CUSTOMS, LAWS).

BENTUK-BENTUK SOCIAL RELATIONSHIP : KERJASAMA (COOPERATION), PENYESUAIAN (ACCOMODATION),

PERSAINGAN (COMPETATION), PERTENTANGAN (CONFLICT), PENGUASAAN (DOMINATION).

NILAINILAI

MENTALITA (AKTIVITAS JIWA, CARA BERFIKIR, BERPERASAAN)YG TERBENTUK DR PERILAKUMANUSIA MENJADI SEJUMLAHANGGAPAN

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

TERPOLA KRITIS

OBYEKTIFSUBYEKTIF

REALITA HUKUMMENEKANKAN

PD TUJUANMENEKANKAN

PD PROSES

AKALBUDI

PERILAKU HUKUM

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

KONSEP KEBENARANKONSEP KEBENARAN

KEBENARAN : Absolut (kitab suci). Otoriter (kekuasaan) Mistik (Dewa, Paranormal, Dukun dll). Logika rasional (Pemikiran manusia = Wisdom). Ilmiah (pakar, ilmuwan). KEBENARAN HUKUM → Normatif

KEBENARAN SOSIOLOGIS → Bebas Nilai (values free)

FAKTA SOSIAL KEBENARAN SOSIOLOGI HUKUM NORMA-NORMA

Tidak sama dg kebenaran hukum

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

HUKUM DAN MORALITASHUKUM DAN MORALITAS(Emile Durkheim)(Emile Durkheim)

Mayarakat

KETERATURANTINDAKAN

OTORITAS

Masyarakat

KEPENTINGANKOLEKTIF

KETERIKATANKELOMPOK

Disiplin

Ilmu Pengetahuan

Otonomi

Moralitas

MILIEU SUI GENERIS

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

PENERAPAN HUKUM SOSIOLOGISPENERAPAN HUKUM SOSIOLOGIS(Emile Durkheim)(Emile Durkheim)

ATMOSPHERESuasana

STRUKTUR

FUNGSI/TUGAS

PRESSUREDesakan

Pengembangan&

Pemeliharaan

UNITYKekompakan

LEMBAGAPENEGAK HUKUM

KEPATUHANHUKUM

KEWIBAWAAN HUKUM

HUKUM NGR

HUKUM ADAT

(Baca Sosiologi Moralitas, Taufik Abdullah)

PERKEMBANGAN HUKUM DLM PERKEMBANGAN HUKUM DLM MASYARAKATMASYARAKAT

Fungsi Sosial : sbg himpunan moralitas & wahana utk mencapai cita2 sosial (Durkheim). Masa itu hk dianggap satu-satunya perekat sosial.

Struktur Sosial : hukum lahir scr bertahap, dipaksakan olh pemegang kekuasaan, dipengaruhi olh kepentingan material, ideal, cara berfikir kelas-2 sosial, dan kelompok-2 kepentingan dlm masyarakat (Weber).

Perubahan Sosial : keberadaan hukum hrs mengabdi pd kepentingan rakyat, dan utk menekan kaum borjuis (Karl Marx).(Baca Pokok-2 Sosiologi Hukum Soerjono Soekanto)

ASPEK BEKERJANYA HK DLM ASPEK BEKERJANYA HK DLM MASYARAKATMASYARAKAT

SBG SARANA KONTROL SOSIAL. Suatu proses yg dilakukan utk mempengaruhi

orang-2 agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yg disepakati bersama. Kontrol sosial dijalankan dg menggerakkan bbrg aktivitas alat ngr utk mempertahankan pola hubungan & kaedah-2 yg ada.

SBG SARANA REKAYASA SOSIAL. Suatu proses yg dilakukan utk mengubah perilaku

masyarakat, bukan utk memecahkan masalah sosial.

SBG ALAT KEJAHATAN. Law as a tool of crime, perbuatan jahat dg

menggunakan hukum sbg alatnya sulit dilacak karena diselubungi olh hk dan berada dlm hukum.(Baca Ketika Kejahatan Berdaulat, Tbg Ronny Nitibaskara)

PARADIGMA HUKUMPARADIGMA HUKUM

PARADIGMA I(Pra Normatif)

PARADIGMA II(Normatif)

NORMAL LAW ANOMALI

LAW REVOLUTION KRISIS

ANOMALI BARU

PARADIGMA : PANDANGAN FUNDAMENTAL TTG APA YG MENJADI POKOK PERSOALAN (SUBJECT MATTER) DALAM HUKUM

NORMAL LAW

dst

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

PEMAKNAANNYA :

Interaksi Manusia mengandung tiga unsur, yaitu : Tindakan (act), sesuatu (thing), dan makna (meaning).

Hukum yg dimaksud bukan saja hukum dlm arti tertulis tetapi juga yg tidak tertulis, baik menyangkut falsafah, intelektualitas, maupun jiwa yg melatar belakangi penerapan hukum.

Hukum memiliki daya mengatur jika scr Hukum memiliki daya mengatur jika scr relatif sdh dipersatukan dlm kelompok-2 relatif sdh dipersatukan dlm kelompok-2 sosial, apalagi dlm sistem sosial.sosial, apalagi dlm sistem sosial.

Hukum bersifat memaksa ttp paksaan itu Hukum bersifat memaksa ttp paksaan itu bukanlah merupakan syarat utama, bukanlah merupakan syarat utama, kemanfaatanlah yang menjadi ukuran kemanfaatanlah yang menjadi ukuran utama.utama.

Pemaksaan itu lebih utk melindungi Pemaksaan itu lebih utk melindungi sistem sosial daripada hukum.sistem sosial daripada hukum.

Obyek Sosiologi hukum : karakteristik Obyek Sosiologi hukum : karakteristik hukum masyarakat, ideologi, hukum masyarakat, ideologi, kelembagaan sosial, organisasi formal kelembagaan sosial, organisasi formal dan sosial, dan dinamika sosial.dan sosial, dan dinamika sosial.

MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI HUKUMMANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI HUKUM

Mengetahui dan memahami perkembangan hukum Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis/tdk tertulis) di dalam masyarakat.positif (tertulis/tdk tertulis) di dalam masyarakat.

Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam masyarakat.dalam masyarakat.

Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat.masyarakat.

Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di masyarakat.terjadi di masyarakat.

Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam Mampu mempetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat.kaitan dengan penerapan hukum di masyarakat.

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

NEGARA HUKUMNEGARA HUKUM Eropa Kontinental – Ngr Hk adl ngr yg berdiri di atas

hk yg menjamin “keadilan” kpd wrg ngr nya (Aristoteles)

Keadilan merupakan syarat bagi terciptanya kebahagiaan hidup utk wrg ngr dan sbg dasar ap keadilan itu perlu diajarkan rasa susiak kdp setiap manusia.

Paham laissez faire laissez aller – biarlah setiap angt masyarakat menyelenggarakan sendiri kemakmurannya

Dua unsur pokok ngr hukum (Imanuel Kant) :1. Perlindungan thd HAM.2. Adanya “pemisahan kekuasaan”

Tipe Ngr Hk : Ngr Kesejahteraan (welfare State)(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

Anglo Saxon– tdk mengenal ngr hk ttp mengenal “the rule of law” – pemerintahan olh hukum (Dicey – kelanjutan dr ajaran John Locke).

Tiga unsur rule of law :1. Supremacy of the law.2. Equality befor the law (kdkn sama di dpn hk)3. Hak asasi tdk bersumber pd konstitusi/UUD (penegasan)ttp sdh ada sejak manusia dilahirkan

KEDAULATAN HUKUMKEDAULATAN HUKUM

Sbg kelanjutan dp keadaulatan rakyat.Sbg kelanjutan dp keadaulatan rakyat. Hukum berdaulat kr sifatnya imperatif, Hukum berdaulat kr sifatnya imperatif,

tanpa diterima olh rakyatpun hk tetap tanpa diterima olh rakyatpun hk tetap berlaku (Kelsen)berlaku (Kelsen)

Hukum berdaulat kr bersumber pada Hukum berdaulat kr bersumber pada kesadaran hk rakyat.kesadaran hk rakyat.

Hukum yg baik adl hukum yg dierima olh Hukum yg baik adl hukum yg dierima olh rakyat karena mencerminkan harapan rakyat karena mencerminkan harapan rakyat.rakyat.(Baca Hans Kelsen Teori Umum Hukum dan Negara)

KOMPONEN YURISPRUDESIAL SOSIOLOGICAL

Fokus Peraturan-Peraturan Struktur Sosial Proses Logika Perilaku Cakupan Universal Bervariasi Perspektif Partisipan Pengamat Kegunaan Praktis Alamiah Tujuan Pengendalian Keseimbangan

MODEL HUKUM (Donald Black)MODEL HUKUM (Donald Black)

PENGEMBANGAN HK TDK TERLEPAS DR ASPEK NORMATIF DAN SOSIOLOGIS. DALAM KENYATAAN KEDUA MODEL TSB SALING

TERKAIT, SALING MELENGKAPI, DAN SALING MEMBERIKAN SUMBANGAN DLM APLIKASI

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

REALITAS HUKUMREALITAS HUKUM(Law on books & Law in action)

Terjadinya perbedaan karena :

Apakah “pola tingkah laku sosial” tlh mengungkapkan materi hk yg diumuskan dlm peraturan.

Apakah keputusan pengadilan sama dg apa yg diharuskan dlm peraturan.

Apakah tujuan yg dikehendaki hukum sama dg efek peraturan itu dlm kehidupan masyarakat.

* SIKAP AMBIVALEN MERUPAKAN PENGHALANG BAGI TEGAKNYA HUKUM * KEKUASAAN YG TDK BERPARADIGMA HK MERUPAKAN PELUANG

TERJADINYA PELANGGARAN HAM(D.L KIMBAL)

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

KULIAH KE 2KULIAH KE 2

SISTEMSISTEM HUKUM HUKUM1. 1. Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law)Sistem Hukum Eropa Kontinental (Civil Law)

Dari Romawi berkembang ke Jerman, Belanda, Perancis, Italia, IndonesiaDari Romawi berkembang ke Jerman, Belanda, Perancis, Italia, IndonesiaBahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang Bahwa hukum itu memperoleh kekuatan mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum, dapat terwujud apabila segala tingkah laku hukumlah yang menjadi tujuan hukum, dapat terwujud apabila segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis. manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan tertulis. Adagium: “tidak ada hukum selain undang-undang”. Dengan kata lain, hukum selalu Adagium: “tidak ada hukum selain undang-undang”. Dengan kata lain, hukum selalu diidentikkan dengan undang-undang.diidentikkan dengan undang-undang.Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakanhukum baru, karena hakim hanya Hakim dalam hal ini tidak bebas dalam menciptakanhukum baru, karena hakim hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada padanya. Putusan hakim tidak dapat mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak padanya. Putusan hakim tidak dapat mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang berperkara saja. yang berperkara saja. Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu: Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu:

Hukum Publik: Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum PidanaHukum Publik: Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum PidanaHukum Privat: Hukum Perdata, Hukum DagangHukum Privat: Hukum Perdata, Hukum Dagang

2. 2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Common Law)Sistem Hukum Anglo Saxon (Common Law)Dianut negara-negara anggota persemakmuran Inggris, AS, Kanada, Amerika Utara.Dianut negara-negara anggota persemakmuran Inggris, AS, Kanada, Amerika Utara.Bersumber pada putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi. Putusan-putusan Bersumber pada putusan hakim/putusan pengadilan/yurisprudensi. Putusan-putusan hakim mewujudkan kepastian hukum, maka melalui putusan2 hakim itu prinsip-prinsip hakim mewujudkan kepastian hukum, maka melalui putusan2 hakim itu prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan mengikat umum.dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan mengikat umum.Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah hukum yang mengatur tata Hakim berperan besar dalam menciptakan kaidah-kaidah hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat. Hakim mempunyai wewenang yang luas untuk menafsirkan kehidupan masyarakat. Hakim mempunyai wewenang yang luas untuk menafsirkan peraturan2 hukum dan menciptakan prinsip2 hukum yang baru yang berguna bagi peraturan2 hukum dan menciptakan prinsip2 hukum yang baru yang berguna bagi pegangan hakim2 yang lain dalam memutuskan perkara sejenis. pegangan hakim2 yang lain dalam memutuskan perkara sejenis. Asas Asas doctrine of precedent, doctrine of precedent, hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan hakim terikat pada prinsip hukum dalam putusan pengadilan yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis.yang sudah ada dari perkara-perkara sejenis.Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat.Hukum digolongkan menjadi dua bagian utama yaitu hukum publik dan hukum privat.

3. 3. Sistem Hukum AdatSistem Hukum AdatBersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang Bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya. serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya. Sifat: tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyang.Sifat: tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyang.

4. 4. Sistem Hukum IslamSistem Hukum Islam Bersumber pada Al Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma dan Qiyas. Bersumber pada Al Qur’an, Sunnah Nabi, Ijma dan Qiyas.

Baca buku Hans Kelsen, Teori Umum Hukum dan Negara.

1.1. Subyek HukumSubyek HukumAdalah pengemban hak dan kewajiban. Adalah pengemban hak dan kewajiban. Siapa saja? Orang pribadi dan badan hukumSiapa saja? Orang pribadi dan badan hukum(Criminal Justice System)(Criminal Justice System)

2. Masyarakat Hukum2. Masyarakat HukumKumpulan dari subyek hukum di dalam suatu Kumpulan dari subyek hukum di dalam suatu masyarakat sebagai suatu sistem yang teratur masyarakat sebagai suatu sistem yang teratur dan hukum yang tercipta dalam hubungan dan hukum yang tercipta dalam hubungan dengan masyarakat itu sendiri, bersifat abstrak dengan masyarakat itu sendiri, bersifat abstrak dan memerlukan adanya relation and dan memerlukan adanya relation and communication.communication.

3. Peranan Hukum3. Peranan HukumTerdiri dari hak (fakultatif) dan kewajiban Terdiri dari hak (fakultatif) dan kewajiban (imperatif).(imperatif).

4. Peristiwa Hukum4. Peristiwa HukumMerupakan perbuatan hukum yaitu segala Merupakan perbuatan hukum yaitu segala perbuatan yang dilakukan seseorang untuk perbuatan yang dilakukan seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajibanmenimbulkan hak dan kewajiban

5. Hubungan Hukum5. Hubungan HukumBisa sederajat, timbal baik, dan timpangBisa sederajat, timbal baik, dan timpang

6. Obyek Hukum6. Obyek HukumSegala sesuatu yang berguna bagi subyek Segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum, meliputi: materiil dan immateriilhukum, meliputi: materiil dan immateriil

PPRANATARANATA HUKUM HUKUM

HUKUM DLM KONTEKS PERUBAHAN SOSIALHUKUM DLM KONTEKS PERUBAHAN SOSIAL

S O L I D A R I T A S S O S I A L

KESADARAN KOLEKTIF(Collective Conscience)

M E K A N I S O R G A N I S

HUKUM REPRESIF HUKUM RESTITUTIF

Masyarakat segmental

Masyarakat modern

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

MEMAHAMI MASYARAKAT

Auguste Comte menggambarkan masyarakat :

Statika Sosial : Menganalogikan masy spt “onatomi” tubuh manusia yg terdiri dr organ, kerangka & jaringan. Hal Ini = mempelajari masy dlm keadaan statis sbg pendekatan yg bersifat sinkronik.

Dinamika Sosial : Menganalogikan masy spt berfungsinya tubuh manusia, pernafasan, metabolisme, sirkulasi darah dll. utk menggambarkan pertumbuhan organik dr embrio ke arah kedewasaan. Hal ini = mempelajari masy dlm keadaan dinamis, proses berlangsungnya kehidupan masy (perubahan sosial) yg bersifat diakronik.

Baca: buku Sosiologi Perubahan Sosial

PERUBAHAN SOSIAL DLM KONTEKS PEMBANGUNAN

Perubahan sosial adl transformasi dalam organisasi masyarakat, dalam pola berfikir dan dalam pola perilaku pd wakt tertentu (Macionis).

Perubahan sosial adl modifikasi dlm pengorganisasian masyarakat (Persell).

Perubahan sosial adl perubahan pola perilaku, hub sosial, lembaga dan struktur sosial pd wkt tertentu (Farley).

Kesimpulan :1. Perubahan sosial mengacu pd variasi hubungan antar individu,

kelompok, organisasi, kultur dan masyarakat pd wakt tertentu.2. Proses penggantian nilai-nilai budaya & institusi-institusi sosial

dalam konteks struktur dan organisasi masyarakat, menyangkut pula orientasi berfikir, & gaya hidup manusia yang berlangsung dlm kehidupan bersama sbg masyarakat.

PEMBANGUNAN Kata “Pembangunan” secara umum diartikan sbg ush utk

memajukan masy & warganya. Kemajuan dimaksud terutama menyangkut segi material, shg pembangunan sering diartikan sbg kemajuan yg dicapai masy hanya di bidang “ekonomi” dengan tdk melihat segi moralitas manusia.

Ada perbedaan prinsipiil antara konsep pembangunan yg dianut olh “ngr berkembang” dg pembangunan “ngr maju” (Adikuasa).

Di Ngr berkembang persoalan pembangunan adl bgm mempertahankan kehidupan sos, & bgm meletakkan dasar-dasar ekonomi kehidupan masy yg mampu bersaing di pasar internasional (Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan pembangunan manusia (human development) .

Di Ngr maju (adikuasa) persoalan pembangunan adl bgm melakukan ekspansi lebih lanjut bagi kehidupan ekonominya yg sdh mapan.

Antara “Perubahan Sosial” dg “Pembangunan” terdapat hubungan yang bersifat :

1. Resiprokal : saling berbalasan, saling bermanfaat, saling tergantung, juga saling mengisi atau saling mengurangi.

2. Dialektika : penalaran dg dialog sbg cara utk menyelidiki suatu masalah. Segala sesuatu yg terdapat di alam semesta itu terjadi dari hasil pertentangan dua hal & yg kemudian bertentangan dg yg lain shg menimbulkan hal yg lain lagi.

1. Pola Linear : Perkembangan masyarakat mengikuti pola yg pasti.

Auguste Comte - Tiga tahap dlm peradaban: 1. Teologis & Militer : semua hub sos bersifat militer; masy/pok bertujaun menundukkan masy/pok lain; semua konsepsi teoritik didasarkan pd pemikiran mengenai adikodrati; dan kebijakan dilandasi imajinasi, penelitian tdk dihargai.2. Metafisik & Yuridis: jembatan perubahan dr bentuk masyarakat militer dg masyarakat industri; kebijakan masih dilandasi pd imajinasi ttp mulai bergeser kearah landasan penelitian.3. Ilpengtek & Industri: industri mendominasi hub sosial & produksi jadi tujuan utama masy; imajinasi tergeser olh hasil penelitian & konsepsi-2 teoritik.

POLA PERUBAHAN SOSIAL

Baca: buku Sosiologi Perubahan Sosial

Unlinear : perkembangan masyarakat tidak selalu menuju kearah kemajuan tetapi bisa juga ke arah kemunduran (primitivisme).

Spenser : struktur sosial berkembang secara “evolusioner” dari struktur yg homogen ke arah heterogen. Perubahan struktur sosial sll diikuti dg perubahan fungsi sosial. Masy sederhana bergerak maju scr evolusioner ke arah ukuran lebih besar, terpadu, majemuk, dan kepastian terjelma menjadi bangsa yg beradab atau sebaliknya menjadi bangsa yg primitif.

2. Pola Siklus : perkembangan masyarakat laksana st roda, kadang di atas kadangkala turun ke bawah.

Oswald Spengler : kebudayaan tumbuh, berkembang & pudar laksana gelombang yg muncul mendadak, berkembang kemudian lenyap, atau laksana tahap perkembangan seorang manusia melewati masa muda, dewasa, tua, dan akhirnya punah ( contoh : bangsa Yunanai, Romawi, Indian, Aborigin dll).

MASALAH YG MENJADI PERHATIAN DLM PERUBAHAN SOSIAL

• APA YANG BERUBAH. (Kependudukan, Pembagian Kerja, Perburuhan, Peranan Keluarga dll).

• KEMANA ARAH PERUBAHAN. (Tradisional, Modernisasi).

• BAGAIMANA KECEPATAN DARI PERUBAHAN. (Evolusi, Reformasi, Revolusi dll).

• MENGAPA TERJADI PERUBAHAN. (Kesenjangan budaya, Demoralisasi, Disorganisasi, Involusi, Polarisasi, Erosi Kepemimpinan dll).

• FAKTOR APA YG TERKANDUNG DLM PERUBAHAN. (Inovasi, Invensi, Difusi dll).

BIDANG-2 YG TERKAIT DLM PERUBAHAN SOSIAL

DIMENSI STRUKTUR FUNGSI UNSUR-UNSUR PROSES

MASYARAKAT B U D A Y A LATENCY(Membentuk pola perilaku)

TUJUAN

SISTEM SOSIAL

NORMA

SANKSI

BOUNDARY MAINTENANCE/ TAPAL BATAS/ ARAH

SYSTEMIC LINKAGE/ PEREKATAN

ORGANISASI

FORMAL

SOSIAL

INTEGRATION(Memper-satuKan)

PERINGKAT SOSIAL

STATUS/PERANAN

KEKUASAAN

FASILITAS

KOMUNIKASI

SOSIALISASI

KONTROL SOSIAL

INDIVIDUINDIVIDU

PERSONAL

GOAL(Pencapaian

tujuan)

ADAPTATION(Penyesuaian)

KEYAKINAN

SENTIMEN/PERASAAN

TEKANAN/STRESS

KETEGANGAN/STRAIN

PELEMBAGAAN

PERUBAHAN

Baca: buku Sosiologi Sistematik

EKONOMI TRADISIONAL FOKUSNYA ADL : Proses sosial yg memungkinkan elit ekonomi & politik mengelola alokasi sumberdaya produksi PERAN KEKUASAAN DALAM KEPUTUSAN EKONOMI MRPKN PIJAKAN UTAMA.

EKONOMI MODERN FOKUSNYA ADL : Alokasi efisien atas sumberdaya produksi scr berkesinabungan dg memperhatikan mekanisme sosial politik, baik oleh lembaga swasta maupun pemerintah utk memper- tahankan/memperbaiki “standar kualitas hidup manusia”.

POLITIK(ORIENTASI KEKUASAAN)

EKONOMI(ORIENTASI PROVIT)

SOSIAL(ORIENTASI MORAL)

PEMBANGUNAN(ORIENTASI MATERIAL)

INTERFACE DALAM PERUBAHAN SOSIAL

PE

RU

BA

HA

NS

OS

IAL

PERKEMBANGAN TEORI PEMBANGUNAN

EKONOMISOSIALIS

LIBERALISME MASHAB KLASIK

• Free fight compatation• Invisible hand• devision of labour• spealization

KEHANCURAN EKONOMI

LEPASNYA PAHAMMANUSIA DALAMIKATAN-2 KOLEKTIFMENUJU INDIVIDUALISM

• WELFARE STATE• DEMOKRATISASI• POLITIK CHECKS & BALANCES• PERKUATAN •KEKUASAAN YUDICEEL

AMERIKA SERIKATBANTU

NEGARA- EROPA(Trickle Down Efect)ROSTOW• SUKSES

NEGARA-2 ASIAAFRIKAAMERIKA LATIN• GAGAL

FAK INTERNAL

FAK EKSTERNAL

MUNCUL NEGARA

PHERY-PHERY(NGR PINGGIR)

METROPOLITAN(NGR PUSAT)

• KETDK SEIMBANGAN EKONOMI NGR BERKEMBANG DG NGR MAJU• EKSPLOITASI NGR MAJU THD NGR BERKEMBANG• COMPARATIVE ADVANTAGE

• PSIKOLOGI - VIRUS N’ACH

• KEBUD• SPIRIT• KREATIFITAS• RASIONAL

• KETERGANTUNGAN SUATU NGR KPD NGR LAIN

AWAL PERKEMBANGAN → EKONOMI POLITIKEKONOMI PEMBANGUNAN

KESEIMBANGAN DLMPEMBANGUNANEKONOMI DENGANPEMBANGUNAN POLITIKDALAM HAL :

NEGARA BANGSA

NEGARA KESEJAHTERAAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN(UNDP)

KEAMANAN MANUSIA (HUMAN SECURITY)

FAKTOR PENYEBAB

SELESAIPD I & II

AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL(Abad ke-20)

Jumlah penduduk dunia meningkat sangat tinggi Tuntutan bangsa untuk merdeka meningkat Polarisasi kekuasaan berkembang meluas Berkembangnya organisasi & oligarkhi menuntut perluasan

spesialisasi Bertambah lebar jurang pemisah antara yang memerintah

dg yang diperintah Hilangnya keseimbangan antara kekuasaan eksekutif,

legislatif & yudikatif Krisis kekuasaan yudiceel yg disebabkan oleh jumlah gol

semakin membesar, masing-2 berusaha merebut kekuasaan.

Perundang-undangan yg lambat mengantisipasi, shg kekuasaan yudiceel dipengaruhi oleh kekuatan-2 dominan dlm masyarakat (politik, ekonomi).

PERGESERAN SISTEM HUKUM PERGESERAN SISTEM HUKUM CIVIL LAW(Eropa Kontinental)Peranan ngr dlm

pembuatan UU dominanHk tertulis sbg andalan bagikepastian hk

CAMMON LAW(Anglo Saxon)

Hk tertulis & konvensiMendapat tempat yg

pentingHakim dpt membuat hk mll

Vonis-2 tanpa hrs terikatpd hk tertulis

Keadilan diutamakan

ORIENTASI

CAMMON LAW CIVIL LAWKOMPONEN

PEMBUATAN

FUNGSI

PELUANG

Partisipatif dgmengundangkanseluas-luasnyaparmas baik scrindividu maupunkelompok

Aspiratif,memenuhi kehen-dak masyarakatyg dkontestasikanscr demokratis

Limitatif karenamemuat kttn prin-sip scr rinci & ketatshg tdk dpt diinter-pretasikan scr sepi-hak olh pmrth, kecuali hal-2 teknis

Sentralistik karenapembuatannya lbhbanyak ditentukanolh lbg-2 ngr trtmpemerintah

Positivis instrumentalis dlm arti isinyalbh mencerminkankehendak atau altjustifikasi atas program yg akan dilakukan pmrth

Interpretatif krn hanya memuatmslh-2 pokok utkditafsirkan dg prtnrendah yg dibuatolh pemrth, dmninterpretasi seke-dar menyangkuthal-2 teknis

MASYARAKAT

ALIH-ALIH PELEMBAGAAN HUKUMALIH-ALIH PELEMBAGAAN HUKUM

GOVERNMENT

POLITIC (Subyektivasi) RULE MAKING INSTITUTION NORM (Obyektivasi)

RULE MAKING INSTITUTION

SANCTION (Internalisasi)

ALL OTHER SOCIETAL ALL PERSONAL FORCE

STATE

Rule Occupatio

n

(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)

FEED BACK

PERUBAHAN SOSIAL PERUBAHAN SOSIAL vs vs NETRALITASNETRALITAS HUKUMHUKUM

TUJUAN HUKUM

1. KEADILAN SOSIAL

2. KEBENARAN

3. KEMANFAATAN SOSIAL

ARUS POLITIK GLOBAL

PEMBANGUNAN NAS

PERUBAHAN SOSIAL

MASALAH SOSIAL

NETRALITAS HUKUM

KEBERFIHAKAN HUKUM

MASALAH SOSIALMASALAH SOSIAL

Masalah sosial adalah penyimpangan perilaku individuMasalah sosial adalah penyimpangan perilaku individumaupun lembaga di dalam masyarakat sebagai akibat darimaupun lembaga di dalam masyarakat sebagai akibat darikebijakan atau penerapan kebijakan tidak tepat dalamkebijakan atau penerapan kebijakan tidak tepat dalammengelola masyarakat sehingga menimbulkan patologi sosial. mengelola masyarakat sehingga menimbulkan patologi sosial.

PERMASALAHAN SOSIAL MENYANGKUT :PERMASALAHAN SOSIAL MENYANGKUT :1.1. Sistem kelembagaan.Sistem kelembagaan.2.2. Fungsi lembaga.Fungsi lembaga.3.3. Peranan lembaga. Peranan lembaga. 4.4. Sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana. 5.5. Pengorganisasian lembaga. Pengorganisasian lembaga. 6.6. Manajemen lembaga.Manajemen lembaga.

Folkways, Mores, Customs & Law

Bentuk-2 Permasalahan Bentuk-2 Permasalahan

Manipulasi sentimen etnis dan agama untuk kepentingan elit politik

Lingkungan hidup rusak akibat diskriminasi dlm peruntukan tanah, dan kebuasan eksploatasi sumber daya alam

Marginalisasi hak hidup warga asli/suku terasing

•Rakyat kecil dipakai untuk mendukung politik massa

•Rakyat kecil di pelosok terperangkap dalam tarik-ulur politik lokal

Kehidupan ekonomi kian mahal dan sulit

DESAS-DESUSDESAS-DESUS(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Berita yg menyebar secara cepat, tidak Berita yg menyebar secara cepat, tidak berdasarkan fakta (kenyataan), dr persoalan berdasarkan fakta (kenyataan), dr persoalan moral hingga mslh kenegaraan.moral hingga mslh kenegaraan.

Tersebar karena orang perlu & suka.Tersebar karena orang perlu & suka. Menarik ketika terjadi ketegangan sosial.Menarik ketika terjadi ketegangan sosial. Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan

tujuan, lemahkan semangat – digunakan utk tujuan, lemahkan semangat – digunakan utk propaganda.propaganda.

Tdk dpt dibantah scr efektif hanya dg Tdk dpt dibantah scr efektif hanya dg menggunakan penjelasan yg rasional.menggunakan penjelasan yg rasional.

Desas-desus yg berlangsung lama & diterima Desas-desus yg berlangsung lama & diterima sbg kebenaran bisa menjadi legenda.sbg kebenaran bisa menjadi legenda.

P A N I K P A N I K (Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Kondisi emosional yg diwarnai olh keputusasaan Kondisi emosional yg diwarnai olh keputusasaan & ketakutan yg tdk terkendali, disertai & ketakutan yg tdk terkendali, disertai penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh sikap histeris.sikap histeris.

Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr tekanan jiwa (stress) sesaat atau tekanan jiwa (stress) sesaat atau berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berbahaya & hanya memiliki kemungkinan berbahaya & hanya memiliki kemungkinan membebaskan diri scr terbatas.membebaskan diri scr terbatas.

Setiap orang menempuh cara utk melindungi Setiap orang menempuh cara utk melindungi dirinya sendiri.dirinya sendiri.

““Kepemimpinan” sangat diperlukan dlm suasana Kepemimpinan” sangat diperlukan dlm suasana panik guna mengorganisasi agr kerjasama; panik guna mengorganisasi agr kerjasama; hilangkan ketidakpastian dg cara memberi hilangkan ketidakpastian dg cara memberi arahan & membangun kepercayaan diri.arahan & membangun kepercayaan diri.

GERAKAN SOSIALGERAKAN SOSIAL(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, Keller)

Perilaku masa yang melakukan kegiatan secara Perilaku masa yang melakukan kegiatan secara berkesinabungan untuk menunjang atau menolak berkesinabungan untuk menunjang atau menolak kebijakan yg dianggap merugikan masyarakat atau kebijakan yg dianggap merugikan masyarakat atau kelompok.kelompok.

Awal mula gerakan dilakukan olh suatu kelompok yg Awal mula gerakan dilakukan olh suatu kelompok yg merasa tdk puas thd suatu keadaan; pribadi kecewa; merasa tdk puas thd suatu keadaan; pribadi kecewa; penyaluran kegagalan; atau mereka yg merasa hidup penyaluran kegagalan; atau mereka yg merasa hidup kurang berarti.kurang berarti.

Semula bentuk gerakan tidak terorganisasi, terarah dan Semula bentuk gerakan tidak terorganisasi, terarah dan terencana selanjutnya terorganisasi. terencana selanjutnya terorganisasi.

Contoh: Gerakan demo, gerakan ekspresif, gerakan utopia, Contoh: Gerakan demo, gerakan ekspresif, gerakan utopia, gerakan reformasi, gerakan revolusioner, (KAMI 1966, gerakan reformasi, gerakan revolusioner, (KAMI 1966, Reformasi 1998).Reformasi 1998).

Faktor pendorong: kemiskinan, ketidakadilan, korupsi yg Faktor pendorong: kemiskinan, ketidakadilan, korupsi yg parah, kekejaman, konsumerisme, individualisme, gila parah, kekejaman, konsumerisme, individualisme, gila materi & jabatan, hedonisme dll materi & jabatan, hedonisme dll

CIVIL DISOBEDIENCECIVIL DISOBEDIENCE(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, (Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light,

Keller)Keller)

Pembangkangan sipil adl penyimpangan hk Pembangkangan sipil adl penyimpangan hk secara umum dan terbuka karena terdorong secara umum dan terbuka karena terdorong oleh kata hati serta pandangan moral, disertai oleh kata hati serta pandangan moral, disertai dengan kesediaan menerima sanksi hukum.dengan kesediaan menerima sanksi hukum.

Aksi tsb merupakan teknik paksaan tanpa Aksi tsb merupakan teknik paksaan tanpa paksaan yang menggunakan tuntutan dr paksaan yang menggunakan tuntutan dr sejumlah orang yang rela menderita demi sejumlah orang yang rela menderita demi menegakkan suatu pandangan moral.menegakkan suatu pandangan moral.

Pembangkangan sipil disebabkan kr Pembangkangan sipil disebabkan kr muncul-nya kasus-2 yang berkaitan muncul-nya kasus-2 yang berkaitan dengan adanya perasaan kurang puas dengan adanya perasaan kurang puas atas sistem hukum yang tidak adil.atas sistem hukum yang tidak adil.

Aksi ini merupakan tindakan politik yang Aksi ini merupakan tindakan politik yang bukan merupakan tindakan kekerasan bukan merupakan tindakan kekerasan dengan tujuan untuk mengubah hukum dengan tujuan untuk mengubah hukum atau kebijakan pemerintah.atau kebijakan pemerintah.

Pembangkan sipil diilhami oleh Pembangkan sipil diilhami oleh pemikiran bhw keadilan yg berlaku di pemikiran bhw keadilan yg berlaku di masyarakat hanya untuk golongan masyarakat hanya untuk golongan tertentu saja dan kurang tertentu saja dan kurang memperhatikan golongan yang lain.memperhatikan golongan yang lain.

Pembangkangan sipil bisa mencapai Pembangkangan sipil bisa mencapai tuntutan yang dikehendaki apabila tuntutan yang dikehendaki apabila memiliki disiplin diri yg kuat dari para memiliki disiplin diri yg kuat dari para pelaku, dan tdk mengarah ke tindakan pelaku, dan tdk mengarah ke tindakan kekerasan.kekerasan.

Cara ini umumnya berlaku di negara-Cara ini umumnya berlaku di negara-negara demokrasi di mana para pelaku negara demokrasi di mana para pelaku telah memiliki kesadaran cukup tinggi telah memiliki kesadaran cukup tinggi dlm hidup bernegara. Dengan kata lain dlm hidup bernegara. Dengan kata lain tuntutannya benar-benar utk tuntutannya benar-benar utk kepentingan bangsa dan negara.kepentingan bangsa dan negara.

Social disobidienceSocial disobidience = Paksaan tanpa = Paksaan tanpa kekerasan (kekerasan (nonviolent coercionnonviolent coercion) sbg teknik ) sbg teknik perlawanan (perlawanan (non resistancenon resistance) atau ) atau perlawanan pasif (perlawanan pasif (pasif resistancepasif resistance). ).

Sasarannya ialah membangkitkan perasaan Sasarannya ialah membangkitkan perasaan simpati masyarakat dan mempermalukan simpati masyarakat dan mempermalukan partai dominan agar partai dominan mau partai dominan agar partai dominan mau membuat kelonggaran.membuat kelonggaran.

Teori dasar: ketidakpuasan (discontent Teori dasar: ketidakpuasan (discontent theory), ketidakmampuan menyesuaikan diri theory), ketidakmampuan menyesuaikan diri (malajusment theory), kesenjangan (malajusment theory), kesenjangan (deprivasi).(deprivasi).

PATOLOGI SOSIALPATOLOGI SOSIAL Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma Semua tingkah laku yg bertentangan dg norma

kebaikan,kebaikan, stabilitas lokal, pola kesedarhanaan, stabilitas lokal, pola kesedarhanaan, moralitas, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup moralitas, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal (Penyakit Masyarakat).formal (Penyakit Masyarakat).

Perkembangan tdk seimbang dr macam-2 bag Perkembangan tdk seimbang dr macam-2 bag kebudayaan, shg melahirkan kesenjangan sosial, kebudayaan, shg melahirkan kesenjangan sosial, kelambatan kultural (kelambatan kultural (cultur lagcultur lag), disorganisasi sosial, ), disorganisasi sosial, hingga disintegrasi sosial.hingga disintegrasi sosial.

Inter-dependensi antara disorganisasi sosial dan Inter-dependensi antara disorganisasi sosial dan lingkungan budaya yg buruk merupakan rangsangan lingkungan budaya yg buruk merupakan rangsangan bagi orang normal menjadi sakit sosial (bagi orang normal menjadi sakit sosial (sosiopatiksosiopatik).).

Bentuknya : Kemiskinan, Kejahatan, Pelacuran, Bentuknya : Kemiskinan, Kejahatan, Pelacuran, Alkoholisme, Narkotika, Perjugian, PelacuranAlkoholisme, Narkotika, Perjugian, Pelacuran

STEREOTIPESTEREOTIPE Kesan (pandangan salah, prasangka) tentang Kesan (pandangan salah, prasangka) tentang

ciri-ciri tertentu (khusus) kelompok luar yang ciri-ciri tertentu (khusus) kelompok luar yang telah diterima secara luas oleh masyarakat.telah diterima secara luas oleh masyarakat.

Citra kaku tentang suatu kelompok ras atau Citra kaku tentang suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut.kebenaran citra tersebut.

Kecenderungan bahwa sesuatu yang Kecenderungan bahwa sesuatu yang dipercayai orang besifat terlalu dipercayai orang besifat terlalu menyederhanakan dan tidak peka terhadap menyederhanakan dan tidak peka terhadap fakta obyektif.fakta obyektif.

Stereotype mungkin ada benarnya, tetapi Stereotype mungkin ada benarnya, tetapi tidak seluruhnya benar.tidak seluruhnya benar.

ALIENASI ALIENASI

Keterasingan, ketidakberdayaan, ketidakberartian, Keterasingan, ketidakberdayaan, ketidakberartian,

keterpencilan, ketidakseimbangan diriketerpencilan, ketidakseimbangan diri

Keterasingan diri atas karyanya di dlm Keterasingan diri atas karyanya di dlm masyarakat masyarakat

atau kelompok, disertai perasaan tanpa norma, atau kelompok, disertai perasaan tanpa norma,

tanpa arti, tanpa daya, tanpa kemampuan, tanpa tanpa arti, tanpa daya, tanpa kemampuan, tanpa

perhatian, merasa rendah diri, terisolasi, dan perhatian, merasa rendah diri, terisolasi, dan

tersingkir dlm kehidupan.tersingkir dlm kehidupan.

A N O M IA N O M I Kondisi sosial yg tidak memiliki Kondisi sosial yg tidak memiliki

seperangkat nilai & sistem seperangkat nilai & sistem penerapannya yang diyakini benar, penerapannya yang diyakini benar, berlaku scr konsisten, dan digunakan berlaku scr konsisten, dan digunakan sebagai pedoman sikap & perilaku oleh sebagai pedoman sikap & perilaku oleh warga masyarakatnya. warga masyarakatnya.

Nilai-nilai lama telah ditinggalkan Nilai-nilai lama telah ditinggalkan sedangkan nilai baru belum terbentuk.sedangkan nilai baru belum terbentuk.

Cara menerapkan nilai lama tidak sesuai Cara menerapkan nilai lama tidak sesuai dg perkembangan, sedangkan cara baru dg perkembangan, sedangkan cara baru belum ada.belum ada.

POLARISASI POLARISASI Proses terjadinya dua lapisan dlm masyarakat Proses terjadinya dua lapisan dlm masyarakat

(lapisan atas dan lapisan bawah) yang (lapisan atas dan lapisan bawah) yang menunjukkan perbedaan sikap dan kemampuan menunjukkan perbedaan sikap dan kemampuan dalam merespon (menyerap) ilmu pengetahuan dalam merespon (menyerap) ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil-hasil pembangunan dan teknologi serta hasil-hasil pembangunan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesenjangan dlm kesejahteraan dan kemampuan kesenjangan dlm kesejahteraan dan kemampuan kedua lapisan tersebut.kedua lapisan tersebut.

Bentuk a.l kesenjangan dlm kesejahteraan, Bentuk a.l kesenjangan dlm kesejahteraan, pendidikan, akses dlm berpolitik dll.pendidikan, akses dlm berpolitik dll.

ANOMALIANOMALI Anomali adalah proses penyimpangan fungsi-Anomali adalah proses penyimpangan fungsi-

fungsi lembaga dalam masyarakat yg tdk segera fungsi lembaga dalam masyarakat yg tdk segera diperbaiki peranannya sehingga menimbulkan diperbaiki peranannya sehingga menimbulkan kegalauan atau keadaan anomi. kegalauan atau keadaan anomi.

Bentuknya berupa pelanggaran thd norma-Bentuknya berupa pelanggaran thd norma-norma sosial yg tlh melembaga atau mapan, norma sosial yg tlh melembaga atau mapan, tidak ada sanksi yg efektif, & tidak melakukan tidak ada sanksi yg efektif, & tidak melakukan perubahan scr substansial cara utk mengatasi perubahan scr substansial cara utk mengatasi masalah.masalah.

INVOLUSIINVOLUSI Involusi adalah kemunduran, kemerosotan Involusi adalah kemunduran, kemerosotan

kebudayaan kr ketidakseimbangan yang terjadi kebudayaan kr ketidakseimbangan yang terjadi di dalam kehidupan sosial sudah mencapai bentuk di dalam kehidupan sosial sudah mencapai bentuk yang pasti, namun tidak berhasil diseimbangkan yang pasti, namun tidak berhasil diseimbangkan atau diubah menjadi suatu pola baru, justru terus atau diubah menjadi suatu pola baru, justru terus berkembang hingga menjadi semakin rumit.berkembang hingga menjadi semakin rumit.

Bentuknya berupa peningkatan teknik Bentuknya berupa peningkatan teknik melangsungkan kehidupan atas dasar melangsungkan kehidupan atas dasar ketertutupan (ketertutupan (exclucivismeexclucivisme), dlm konteks ), dlm konteks mekanisme daya tahan masyarakat (mekanisme daya tahan masyarakat (defence-defence-mechanismemechanisme), hingga sikap sosial mengalami ), hingga sikap sosial mengalami dehumanisasi, kepekaan sosial menghilang, dehumanisasi, kepekaan sosial menghilang, persepsi sosial menjadi kabur, kebanggan hanya persepsi sosial menjadi kabur, kebanggan hanya pada lambang-lambang kesuksesan, mabuk pada lambang-lambang kesuksesan, mabuk kekuasaan, materi dan panik kekuasaan, materi dan panik

EROSION PATRON-CLIENT EROSION PATRON-CLIENT

Pengikisan hubungan ketergantungan antara Pengikisan hubungan ketergantungan antara KlienKlien (yang dipimpin, dilindungi, anggota) (yang dipimpin, dilindungi, anggota) terhadap terhadap PatronPatron (Pelindung, Pemimpin) (Pelindung, Pemimpin) disebabkan oleh menguatnya nilai kesadaran disebabkan oleh menguatnya nilai kesadaran rasional di satu sisi, di sisi laian melemahnya rasional di satu sisi, di sisi laian melemahnya nilai ketauladanan dan rasa tanggungjawab) nilai ketauladanan dan rasa tanggungjawab) Patron Patron sbg pengaruh dr orientasi materi yg sbg pengaruh dr orientasi materi yg menonjol, serta berfikir dan bertindak scr menonjol, serta berfikir dan bertindak scr ekonomis. ekonomis.

K R I S I S K R I S I S Krisis adl proses melemahnya daya pengikat Krisis adl proses melemahnya daya pengikat

sosial berupa nilai-nilai, lembaga-lembaga, sosial berupa nilai-nilai, lembaga-lembaga, fungsi-fungsi, status-status, peranan-peranan, fungsi-fungsi, status-status, peranan-peranan, mekanisme, tata-cara hidup dalam masyarakat mekanisme, tata-cara hidup dalam masyarakat

Bentuknya berupa kontradiksi-kontradiksi sikap Bentuknya berupa kontradiksi-kontradiksi sikap dan tindakan dlm bentuk arogan, brutal, dan tindakan dlm bentuk arogan, brutal, agresif, anarkhi di masyarakat dalam agresif, anarkhi di masyarakat dalam menghadapi setiap kebijakan yg dianggap tidak menghadapi setiap kebijakan yg dianggap tidak selaras dengan pendapat umumselaras dengan pendapat umum

C R I M EC R I M E Crime is societal problem not criminal justice Crime is societal problem not criminal justice

problemproblem (Radcliff Brown). (Radcliff Brown).

Tindakan yang bertentangan dg rasa solidaritas Tindakan yang bertentangan dg rasa solidaritas kelompok (Thomas). kelompok (Thomas).

Pelanggaran thd perasaan ttg kasihan dan Pelanggaran thd perasaan ttg kasihan dan kejujuran (Garofalo).kejujuran (Garofalo).

Konsep kejahatan sering dilihat dr aspek Konsep kejahatan sering dilihat dr aspek kegarangan tindakan (Feloni = kejahatan kegarangan tindakan (Feloni = kejahatan serius; Misdemeanor = kejahatan yg kurang serius; Misdemeanor = kejahatan yg kurang serius)serius)

Organized CrimeOrganized Crime : Suatu tindak kejahatan yg dilakukan : Suatu tindak kejahatan yg dilakukan oleh sekelompok orang scr sistematis (modus operandi).oleh sekelompok orang scr sistematis (modus operandi).

Criminal OrganizationCriminal Organization : Suatu organisasi yg didirikan oleh : Suatu organisasi yg didirikan oleh para penjahat utk mengoptimalkan pencapaian tujuan para penjahat utk mengoptimalkan pencapaian tujuan (punya struktur organisasi yg jelas, memiliki keanggotaan (punya struktur organisasi yg jelas, memiliki keanggotaan tetap, menggunakan peralatan teknologi, memiliki aksi tetap, menggunakan peralatan teknologi, memiliki aksi kejahatan yang berkelanjutan, menggunakan akumulasi kejahatan yang berkelanjutan, menggunakan akumulasi kekuasaankekuasaan

State Organized CrimeState Organized Crime : tindakan yg menurut hk : tindakan yg menurut hk ditentukan sbg kejahatan & dilakukan olh pejabat pmrth ditentukan sbg kejahatan & dilakukan olh pejabat pmrth dlm menunaikan tugas dr negaradlm menunaikan tugas dr negara

Crime againts humanityCrime againts humanity : 1) kejahatan perang; 2) : 1) kejahatan perang; 2) pembersihan etnik (genocide; 3) perbudaan dll.pembersihan etnik (genocide; 3) perbudaan dll.

KEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRIKEJAHATAN PD MASYARAKAT INDUSTRI

Penyelundupan (Penyelundupan (smugglingsmuggling) sbg bentuk kejahatan ) sbg bentuk kejahatan konvesional yg berdimensi baru, memanfaatkan konvesional yg berdimensi baru, memanfaatkan teknologi komunikasi, transpotasi (kapal curah, teknologi komunikasi, transpotasi (kapal curah, container, cargo air transportation, diplomatic bagcontainer, cargo air transportation, diplomatic bag dll).dll).

Penyebaran hama & penyakit mll bahan makanan Penyebaran hama & penyakit mll bahan makanan import kadaluarsa, baik berasal dr ngr pengeksport import kadaluarsa, baik berasal dr ngr pengeksport yg kondisi alat angkutnya buruk, maupun yg yg kondisi alat angkutnya buruk, maupun yg tertahan di pelabuhan tujuan.tertahan di pelabuhan tujuan.

Pasar gelap (Pasar gelap (black marketblack market) barang-2 terlarang spt ) barang-2 terlarang spt makanan, minuman, drug mll pengemasan & makanan, minuman, drug mll pengemasan & peredaran yg tdk konvensional (pembuangan peredaran yg tdk konvensional (pembuangan limbah 3B, limbah 3B, debt collectordebt collector).).

Pemalsuan merk dagang terkenal & Pemalsuan merk dagang terkenal & pembajakan hak paten.pembajakan hak paten.

Penggelapan pajak, pemalsuan restitusi Penggelapan pajak, pemalsuan restitusi pajak.pajak.

Penyalahgunaan credit card, pecurian pulsa Penyalahgunaan credit card, pecurian pulsa telp, money laundry.telp, money laundry.

Pelecehan sex dan child abused, kejahatan Pelecehan sex dan child abused, kejahatan yg bersumber dr tekanan psikologis akibat yg bersumber dr tekanan psikologis akibat kerja berat & diburu wakt.kerja berat & diburu wakt.

Cyber crimeCyber crime (kejahatan maya. (kejahatan maya. Kejahatan asuransi.Kejahatan asuransi.

TERORISMETERORISME

Strategi untuk mencapai suatu tujuan dengan Strategi untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan cara kekerasan atau ancaman menggunakan cara kekerasan atau ancaman kekerasan utk memaksa pemerintah, penguasa kekerasan utk memaksa pemerintah, penguasa & rakyat dengan menimbulkan rasa takut.& rakyat dengan menimbulkan rasa takut.

Digunakan olh kelompok yg hanya memperoleh Digunakan olh kelompok yg hanya memperoleh dukungan kecil, tetapi memiliki keyakinan yang dukungan kecil, tetapi memiliki keyakinan yang teguh atas kebenaran tujutannya.teguh atas kebenaran tujutannya.

Berbagai tujuan terorisme : menarik perhatian Berbagai tujuan terorisme : menarik perhatian dunia, mengacaukan stabilitas pemerintahan, dunia, mengacaukan stabilitas pemerintahan, mendukung revolusi, dan balas dendam.mendukung revolusi, dan balas dendam.

WHITE COLLOR CRIMEWHITE COLLOR CRIME Ciri-2 WCC menurut Laura Snider :Ciri-2 WCC menurut Laura Snider :

- Dilakukan dlm konteks kewenangan.- Dilakukan dlm konteks kewenangan.

- Berlindung di balik jabatan.- Berlindung di balik jabatan.

- Akibat yg ditimbulkan meluas.- Akibat yg ditimbulkan meluas.

- Menguntungkan diri sendiri maupun kelompok.- Menguntungkan diri sendiri maupun kelompok.

- Dilakukan dlm konteks sindikat.- Dilakukan dlm konteks sindikat. Label yg mengandung pesan moral & politik utk kejahatan Label yg mengandung pesan moral & politik utk kejahatan

yg dilakukan olh orang-2 yg memiliki kedudukan sosial yg dilakukan olh orang-2 yg memiliki kedudukan sosial tinggi & terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha & tinggi & terhormat dlm pekerjaannya (para pengusaha & eksekutif).eksekutif).

Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr Kegiatan tdk sah tanpa menggunakan kekerasan scr langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, langsung teruama menyangkut penipuan, penyesatan, penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi.penyembunyian informasi, penggelapan dan manipulasi.

WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal WCC menggugurkan teori yg menyatakan pelaku kriminal adl orang-2 yg berasal dr kelas sosial & ekonomi rendah.adl orang-2 yg berasal dr kelas sosial & ekonomi rendah.

JUDICIAL ACTIVISMJUDICIAL ACTIVISM Hakim yg Hakim yg mengembangkanmengembangkan atau atau

memperluasmemperluas pengertian hukum dan pengertian hukum dan peraturan konstitusi yang berlaku dengan peraturan konstitusi yang berlaku dengan menggunakan interpretasi hukum menurut menggunakan interpretasi hukum menurut pendapatnya sendiri.pendapatnya sendiri.

Kecenderungan para penegak hukum untuk Kecenderungan para penegak hukum untuk mengarah ke upaya memperluas atau mengarah ke upaya memperluas atau mempersempit pengertian peraturan hukum mempersempit pengertian peraturan hukum dan ketetapan konstitusi di luar kehendak dan ketetapan konstitusi di luar kehendak pembuat peraturan hukum dan ketetapan pembuat peraturan hukum dan ketetapan tersebut.tersebut.

JUDICIAL CRIMEJUDICIAL CRIME

Kejahatan yang dilakukan Kejahatan yang dilakukan olh aparat penegak hukum olh aparat penegak hukum dlm konteks jabatan & dlm konteks jabatan & kekuasaan untuk kekuasaan untuk menetapkan seseorang menetapkan seseorang atau sekelompok orang atau sekelompok orang salah atau tdk bersalah dg salah atau tdk bersalah dg cara menyimpangkan cara menyimpangkan perkara dari tujuan hk shg perkara dari tujuan hk shg menguntungkan diri sendiri menguntungkan diri sendiri & merugikan fihak lain yg & merugikan fihak lain yg berperkara serta merusak berperkara serta merusak tatanan hukum.tatanan hukum.

CRIMINAL LAWYERCRIMINAL LAWYER

Aktivitas lawyer yang menjadi Aktivitas lawyer yang menjadi langganan pelanggar hukum langganan pelanggar hukum baik perorangan maupun baik perorangan maupun terorganisir. Pekerjaannya : terorganisir. Pekerjaannya : merekayasa alibi, mengatur merekayasa alibi, mengatur pertemuan yg bersifat pertemuan yg bersifat tersembunyi, mempengaruhi tersembunyi, mempengaruhi polisi, jaksa maupun hakin dlm polisi, jaksa maupun hakin dlm membuat berita acara, membuat berita acara, menuntut hingga menyidangkan menuntut hingga menyidangkan perkara. Juga menakuti saksi, perkara. Juga menakuti saksi, mengaburkan peristiwa/perkara mengaburkan peristiwa/perkara mll mass media, dg cara mll mass media, dg cara menyuap aparat gakkum, menyuap aparat gakkum, hingga mengancam hingga mengancam keselamatan hakim.keselamatan hakim.

EXTRA JUDICIAL CRIMEEXTRA JUDICIAL CRIME Lembaga yg terbentuk kr ketidakpuasan Lembaga yg terbentuk kr ketidakpuasan

masyarakat atas kinerja para penegak masyarakat atas kinerja para penegak hukum.hukum.

Masyarakat tdk mempercayai integritas Masyarakat tdk mempercayai integritas moral para penegak hukum kr aparat tlah moral para penegak hukum kr aparat tlah melakukan penyalahgunaan wewenang & melakukan penyalahgunaan wewenang & memberi perlindungan thd praktek-2 memberi perlindungan thd praktek-2 kejahatan.kejahatan.

Masyarakat mengganggap tindakannya Masyarakat mengganggap tindakannya mrpkn tindakan suci (mahatma) & mrpkn hk mrpkn tindakan suci (mahatma) & mrpkn hk positif.positif.

Masyarakat melakukan upaya penegakan Masyarakat melakukan upaya penegakan hukum menurut pandangan & cara-cara hukum menurut pandangan & cara-cara mereka sendiri.mereka sendiri.

HUMAN SECURITY HUMAN SECURITY (Keamanan Manusia)(Keamanan Manusia)

MULTI FASET KEAMANAN MANUSIA :MULTI FASET KEAMANAN MANUSIA : Keamanan kultural & agama.Keamanan kultural & agama. Keamanan harta milik.Keamanan harta milik. Keamanan hak-hak manusia.Keamanan hak-hak manusia. Keamanan perempuan. AnakKeamanan perempuan. Anak dan lansia.dan lansia. Keamanan kerja.Keamanan kerja. Keamanan keluarga & Kediaman.Keamanan keluarga & Kediaman. Keamanan makanan.Keamanan makanan. Keamanan perjalanan.Keamanan perjalanan. Keamanan informasi.Keamanan informasi. Keamanan hak cipta.Keamanan hak cipta. Keamanan pendidikan.Keamanan pendidikan. Keamanan kesehatan. Jiwa & bencana.Keamanan kesehatan. Jiwa & bencana.

Human security sbg

Sistem keamanan yg

Berlawanan dengan

Sistem State sesurity

PENDEKATAN DLM KEAMANAN MANUSIA :PENDEKATAN DLM KEAMANAN MANUSIA : Pengusangan perang.Pengusangan perang. Pengusangan kekerasan.Pengusangan kekerasan. Demokratisasi politik, ekonomi & hukum Demokratisasi politik, ekonomi & hukum

(peradilan)(peradilan) Keadilan hukum.Keadilan hukum. Pelestarian lingkungan.Pelestarian lingkungan. Penyelesaian konflik scr damai.Penyelesaian konflik scr damai. Perubahan umur kerja.Perubahan umur kerja. Multikulturalisme & multirelijionisme.Multikulturalisme & multirelijionisme. Hak manusia dg relativism kultural.Hak manusia dg relativism kultural. Ekoteknologi.Ekoteknologi.

INDUSTRI KEAMANAN :INDUSTRI KEAMANAN :

Asuransi (pendidikan, usia lanjut, rumah, Asuransi (pendidikan, usia lanjut, rumah, kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan, kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan, perjalanan).perjalanan).

Pengawalan, patroli, jaga malam.Pengawalan, patroli, jaga malam. Detektif swasta.Detektif swasta. Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm, Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm,

mata elektronik, senjata api, foto kamera).mata elektronik, senjata api, foto kamera). Praktek dokter.Praktek dokter. Akutansi.Akutansi.

TANTANGAN KEAMANAN MANUSIA MASA DEPAN :TANTANGAN KEAMANAN MANUSIA MASA DEPAN : Pangan, air, tanah, udara.Pangan, air, tanah, udara. Ekologi.Ekologi. Informasi.Informasi. Kemiskinan mayoritas.Kemiskinan mayoritas. Hak intelektual.Hak intelektual. Bencana alam.Bencana alam. Perpecahan keluarga.Perpecahan keluarga. Kesehatan.Kesehatan. Radikalisasi agama.Radikalisasi agama. Terorisme.Terorisme. Trans-nasitional crime.Trans-nasitional crime. Keseimbangan biomassa.Keseimbangan biomassa.

PROBLEM SOSIAL MASA KINIPROBLEM SOSIAL MASA KINI(Makro)(Makro)

Upaya mempersenjatai diri dan upaya Upaya mempersenjatai diri dan upaya mengurangi mengurangi persenjataan persenjataan (armament and(armament and disarment)disarment)

Masalah Hak Asasi ManusiaMasalah Hak Asasi Manusia Alih teknologi, inflasi, tawar-menawar secara Alih teknologi, inflasi, tawar-menawar secara

kolektifkolektif (collective bargaining) (collective bargaining) Biaya pemerintahan Biaya pemerintahan (government budgeting), (government budgeting), Inovasi kelembagaan Inovasi kelembagaan (institutional innovation), (institutional innovation), Restrukturisasi sosial Restrukturisasi sosial (social restructuring)(social restructuring) Keikutsertaan buruh dalam mengelola Keikutsertaan buruh dalam mengelola

perusahaan, juga dalam hal penentuan perusahaan, juga dalam hal penentuan kebijaksanan kebijaksanan (codetermination)(codetermination) serta keterlibatan serta keterlibatan buruh dlm manajemen buruh dlm manajemen (worker’s self(worker’s self management)management)

Hak atas non-diskriminasi (atas dasar jenis Hak atas non-diskriminasi (atas dasar jenis kelamin, gender, dan /atau kemampuan kelamin, gender, dan /atau kemampuan melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst)melahirkan anak, ras, kebangsaaan dst)

Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan Perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan dalam bidang khusus, seperti perempuan dalam bidang khusus, seperti lapangan kerja, sistem peradilan dlllapangan kerja, sistem peradilan dll

Kebebasan vs kekerasan.Kebebasan vs kekerasan. Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul, Hak sipil dan politik lainnya (berkumpul,

mengelaurkan pendapat dll)mengelaurkan pendapat dll) Pembagian waris bagi wanita.Pembagian waris bagi wanita. Alokasi & peruntukan tanah.Alokasi & peruntukan tanah. Perubahan tata-nilai dlm kesenian (musik).Perubahan tata-nilai dlm kesenian (musik). Perkawinan sesasama jenis. dllPerkawinan sesasama jenis. dll

KONFIGURASI PROBLEM SOSIALKONFIGURASI PROBLEM SOSIAL

PROBLEM MAKRO STRATEGIS

PROBLEM MESSO TAKTIS

PROBLEM MIKRO TEKNIS

GRAND THEORYGRAND THEORY

MIDDLE RANCE THEORYMIDDLE RANCE THEORY

LOWER THEORYLOWER THEORY

MASALAH KELEMBAGAANMASALAH KELEMBAGAAN

MASALAH ORGANISASIMASALAH ORGANISASI

MASALAHMASALAHINDIVIDUINDIVIDU

Masalah Makro :Masalah Makro :- Masalah Keadilan.- Masalah Keadilan.- Masalah Kemakmuran.- Masalah Kemakmuran.- Masalah Keamanan.- Masalah Keamanan.

Masalah Messo :Masalah Messo :- Sistem Penegakan Hukum.- Sistem Penegakan Hukum.- Sistem Kepolisian Nasional.- Sistem Kepolisian Nasional.- Fungsi Lembaga Arbritase.- Fungsi Lembaga Arbritase.

Masalah Mikro :Masalah Mikro :- Persaingan Usaha.- Persaingan Usaha.- Kepailitan Perusahaan.- Kepailitan Perusahaan.- Peranan lembaga.- Peranan lembaga.- Perbankan.- Perbankan.- Perlidungan konsumen.- Perlidungan konsumen.- Perlindungan wanita.- Perlindungan wanita.

KULIAH KE 3KULIAH KE 3

ANALISIS MASALAHANALISIS MASALAH Analisis merupakan kegiatan akal budi dlm rangka memecahkan

masalah dan berupaya utk memperoleh jawabannya. Jenis analisis : 1. Analisis teoretis – suatu kajian untuk

mengubah/menambah/ mengembangkan pengetahuan. 2. Analisis praktis – suatu kajian untuk mengubah keadaan

atau menyelesaikan suatu masalah. 3. Analisis problematik – kombinasi dari analisis teoretis dan

analisis praktis untuk mencari jalan keluar secara sistematis dlm konteks pemecahan mslh empiris. Dalam hal ini menempatkan proses dan problem dalam konteks sebagai suatu sistem.

4. Analisis yuridis – cara berfikir yg terpola & terarah pd sistem kaidah hukum positif dan kenyataan di masyarakat. Tujuannya utk memelihara stabilitas dan prediktabilitas (menjamin ketertiban dan kepastian hukum), serta utk menyelesaikan kasus scr imparsial, obyektif, adil dan manusiawi.

Penalaran adalah proses berfikir dari premis ke premis utk mencapai kesimpulan. Hasilnya disebut argumentasi. Jenis-2 Argumentasi : a. Deduksi. b. Induksi. c. Abduksi. Argumen deduksi = mengeksplisitkan kesimpulan yg sdh ada dlm premis-2 scr tersirat. Bentuk dasarnya adl silogisme. Hakekatnya merupakan penerapan premis umum pada premis khusus atau premis mayor pada premis minor. Argumen induksi = berdasarkan premis-2 khusus utk menarik kesimpulan umum. Prosesnya membanding-bandingkan sejumlah kejadian atau fakta, selanjutnya berdasarkan kesamaan-2 dan perbedaan-2 menarik kesimpulan umum. Argumen abduksi = berdasarkan sebuah kenyataan konkret yg dipandang sbg problematika, disugestikan ke sbh aturan umum utk menyelesaikan kejadian khusus ttt.

Penalaran yuridis adalah proses suatu berfikir dalam Penalaran yuridis adalah proses suatu berfikir dalam rangka mengidentifikasi hak-2 dan kewajiban-2 spesifik rangka mengidentifikasi hak-2 dan kewajiban-2 spesifik dari orang-2 tertentu. Secara teknik dijabarkan ke dalam dari orang-2 tertentu. Secara teknik dijabarkan ke dalam enam langkah :enam langkah :

1.1. Memaparkan selengkap mungkin fakta dari suatu peristiwa Memaparkan selengkap mungkin fakta dari suatu peristiwa yang menimbulkan masalah.yang menimbulkan masalah.

2.2. Mengidentifikasi sumber hukum yang aplikabel.Mengidentifikasi sumber hukum yang aplikabel.3.3. Menganalisis sumber-2 hukum utk menetapkan aturan-2 Menganalisis sumber-2 hukum utk menetapkan aturan-2

yang aplikabel & kebijakan (policy, tujuan kemasyarakatan) yang aplikabel & kebijakan (policy, tujuan kemasyarakatan) yang melandasi aturan-2 tersebut.yang melandasi aturan-2 tersebut.

4.4. Mensintesiskan aturan-2 hukum yang aplikabel ke dlm Mensintesiskan aturan-2 hukum yang aplikabel ke dlm suatu struktur koheren yang di dlm nya aturan yang lebih suatu struktur koheren yang di dlm nya aturan yang lebih spesifik dikelompokkan ke bawah aturan yang lebih umum.spesifik dikelompokkan ke bawah aturan yang lebih umum.

5.5. Menelaah fakta yang diperoleh utk memilah, Menelaah fakta yang diperoleh utk memilah, menstrukturkan dan mengkualifikasi fakta yang relevan menstrukturkan dan mengkualifikasi fakta yang relevan shg tampil peristiwa hukumnya.shg tampil peristiwa hukumnya.

6.6. Menerapkan struktur aturan-2 pada fakta yang relevan utk Menerapkan struktur aturan-2 pada fakta yang relevan utk menetapkan hak-2 dan kewajiban-2 yang diciptakan olh menetapkan hak-2 dan kewajiban-2 yang diciptakan olh fakta tersebut dg mengacu pada kebijakan yang melandasi fakta tersebut dg mengacu pada kebijakan yang melandasi aturan-2 tersebut.aturan-2 tersebut.

Proses berfikir yuridis – Penalaran hukum = legal reasoning Proses berfikir yuridis – Penalaran hukum = legal reasoning = argumen yuridis= argumen yuridis

Fenomena adalah hal-hal yang dapat dilihat dengan panca indera dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah.

Fenomena ini merupakan gejala atau kejadian yang dapat ditangkap oleh indera manusia, misalnya gejala-gejala atau

kejadian alam. Dalam kegiatan kajian terhadap suatu masalah, fenomena merupakan “titik awal” dalam upaya mendapatkan informasi-informasi dan dijadikan suatu hal

yang ingin diketahui. Fenomena itu kemudian diabstraksikan dengan konsep-konsep yaitu istilah atau simbol-simbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena. Hasil dari

suatu penelitian berupa fakta-fakta yang diungkapkan dalam bentuk proposisi-proposisi, baik berupa teori, dalil, hukum,

digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut. Dengan demikian fenomena-fenomena yang ingin diketahui

akan terjawab setelah diperoleh fakta-fakta.

FENOMENA

Kata konsep berasal dari kata latin concipere yang berarti mencakup, mengandung, mengambil, atau menangkap.

Kata bendanya adalah conceptus yang berarti tangkapan, sehingga arti konsep sebenarnya adalah

tangkapan. Jika intelek (akal budi) manusia mengangkap atau melihat sesuatu, maka buah atau hasil dr tangkapan

tersebut disebut konsep. Konsep dinyatakan dalam sebuah kata atau kalimat. Jadi konsep adalah istilah atau simbol-simbol yang mengandung pengertian singkat dari

suatu fenomena. Dengan kata lain konsep itu penyederhanaan dari fenomena

K O N S E P

Data merupakan bentuk jamak dari datum. Dalam bahasa Indonesia, data diartikan sebagai keterangan yang benar dan nyata atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis). Data dapat berupa data kualitatif yaitu

yang tidak berbentuk angka yang diperoleh dari wawancara, pengamatan, dan lain-lainnya, maupun

kuantitatif berbentuk angka yang diperoleh dari penjumlahan atau pengukuran.

Jadi data adalah keterangan atau hasil dari pengamatan/ pengukuran baik berupa nilai-nilai maupun angka yang

biasa dijadikan sebagai bahan dasar kajian atau analisis. Dalam suatu kajian, data digunakan untuk menguji

kebenaran suatu hipotesis atau paradigma. Keabsahan hasil pengujian itu tergantung pada kebenaran dan ketepatan

data serta kecermatan analisis data.

D A T A

Fakta berasal dari bahasa latin factum. Fakta merupakan bentuk jamak dari factum, berarti peristiwa,

bukti atau berita yg merupakan kenyataan, atau sesuatu yg benar-benar terjadi.

Dengan demikian jika hipotesis atau paradigma dinyatakan benar setelah diuji secara empirik, maka hubungan-hubungan informasi yang diprediksikan

menjadi penyebab masalah benar, artinya hubungan-hubungan tersebut benar-benar terjadi dan suatu peristiwa terbukti kebenaranya berdasarkan fakta.

F A K T A

T E O R IT E O R I

Teori memiliki beberapa pengertian a. l :1. Pendapat yg dikemukakan sbg keterangan mengenai suatu

peristiwa. Misalnya, teori tentang kejadian bumi, teori tentang pembentukan negara.

2. Asas atau hukum scr umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan, Misalnya teori ttg

mengendarai mobil, teori ttg hukum dagang.3. Seperangkat premis yg berhubungan scr logis baik linear

maupun tdk linear dan dinyatakan scr sistematis utk menjelaskan gejala-gejala empiris.

4. Seperangkat konsep yg berhubungan satu sama lain yg menggambarkan st fenomena dlm hubungan scr kausalitas dg tujuan utk menerangkan, dan meramalkan fenomena.

P R E M I SP R E M I S

Rangkaian pernyataan mengenai hubungan antara dua atau lebih konsep, yg tidak perlu

dibuktikan kebenarannya namun dpt diterima scr ilmiah (logis).

Contoh Jika mahasiswa Universitas Jayabaya pernah mengikuti kuliah di perguruan tinggi lain, maka mereka cenderung belajar secara aktif sehingga prestasinya cenderung lebih

tinggi.

TEORI FUNGSIONALTEORI FUNGSIONAL(Durkheim, A. Comte, M. Weber, T. Parsons, H. (Durkheim, A. Comte, M. Weber, T. Parsons, H.

Spenser)Spenser)

Kohesi sosial dalam masyarakat : Kohesi sosial dalam masyarakat : Di setiap masyarakat senantiasa dijumpai suatu Di setiap masyarakat senantiasa dijumpai suatu

keterkaitan (kohesi). Dalam masyarakat seperti keterkaitan (kohesi). Dalam masyarakat seperti itu terdapat pengelompokan intermedier atas itu terdapat pengelompokan intermedier atas lembaga‑lembaga kemasyarakatan, sehingga lembaga‑lembaga kemasyarakatan, sehingga di dalamnya ada semacam struktur tertentu. di dalamnya ada semacam struktur tertentu.

Jika dalam pengelompokan membagi nilai Jika dalam pengelompokan membagi nilai dengan norma‑norma yang sama, maka dengan norma‑norma yang sama, maka masyarakat memiliki aturan dalam pergaulan masyarakat memiliki aturan dalam pergaulan hidup, di mana orang‑orang mempunyai ikatan hidup, di mana orang‑orang mempunyai ikatan erat dalam pengelompokan intermedier, erat dalam pengelompokan intermedier, sehingga mereka mengindahkan nilai‑nilai dan sehingga mereka mengindahkan nilai‑nilai dan norma pergaulan hidup tersebut. norma pergaulan hidup tersebut.

Grand Theory

TEORI KONFLIKTEORI KONFLIK (Hobbes, Karl Maarx, Galtung, Dahrendorf, (Hobbes, Karl Maarx, Galtung, Dahrendorf,

Simmel, Coser, Slotkin)Simmel, Coser, Slotkin)

Konflik merupakan fenomena yg normal Konflik merupakan fenomena yg normal dan natural.dan natural.

Konflik dpt menimbulkan keadaan tidak Konflik dpt menimbulkan keadaan tidak enak, meresahkan, menegangkan, enak, meresahkan, menegangkan, menakutkan namun syarat bagi suatu menakutkan namun syarat bagi suatu perubahan.perubahan.

Konflik sosial merupakan pertentangan Konflik sosial merupakan pertentangan antara dua pihak atau lebih yang antara dua pihak atau lebih yang menyangkut masalah ekonomi, menyangkut masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan agama, ras.kekuasaan, keyakinan agama, ras.

Grand Theory

Teori‑teori Teori‑teori Under Control Under Control atau teori‑teori untuk atau teori‑teori untuk mengkaji perilaku jahat seperti teori mengkaji perilaku jahat seperti teori Disorganisasi Sosial, teori Netralisasi dan teori Disorganisasi Sosial, teori Netralisasi dan teori Kontrol Sosial. Teori ini secara umum membahas Kontrol Sosial. Teori ini secara umum membahas mengapa ada orang melanggar hukum mengapa ada orang melanggar hukum meskipun kebanyakan orang tidak demikian.meskipun kebanyakan orang tidak demikian.

Teori‑teori Teori‑teori Kultur, Status Kultur, Status dan dan Opportunity Opportunity seperti teori Status Frustasi, teori Kultur Kelas seperti teori Status Frustasi, teori Kultur Kelas dan teori dan teori Opportunity Opportunity yang menekankan yang menekankan mengapa adanya sebagian kecil orang mengapa adanya sebagian kecil orang menentang aturan yang telah ditetapkan menentang aturan yang telah ditetapkan masyarakat di mana mereka tinggal. masyarakat di mana mereka tinggal.

Teori Teori Over Control Over Control yang terdiri dari teori yang terdiri dari teori Labeling, Labeling, teori Konflik Kelompok dan teori teori Konflik Kelompok dan teori Marxis. Teori ini lebih menekankan kepada Marxis. Teori ini lebih menekankan kepada masalah mengapa orang bereaksi terhadap masalah mengapa orang bereaksi terhadap kejahatan.kejahatan.

Lower Theory

A N O M IA N O M I(Emile Durkheim)(Emile Durkheim)

Anomi adalah keadaan Anomi adalah keadaan deregulation deregulation dalam dalam masyarakat, karena tidak ditaatinya masyarakat, karena tidak ditaatinya aturan‑aturan yang telah mapan (aturan lama aturan‑aturan yang telah mapan (aturan lama ditinggalkan sedangkan aturan baru belum ditinggalkan sedangkan aturan baru belum ada), kehidupan menjadi seolah-olah tanpa ada), kehidupan menjadi seolah-olah tanpa pedoman, orang sulit manangkap apa yang pedoman, orang sulit manangkap apa yang diharapkan dari orang lain baik untuk bersikap diharapkan dari orang lain baik untuk bersikap maupun bertindak, sehingga keadaan menjadi maupun bertindak, sehingga keadaan menjadi galau atau membingungkan.galau atau membingungkan.

A N O M IA N O M I(R.K.MERTON)(R.K.MERTON)

Innovation Innovation (pembaharuan) adalah keadaan di mana (pembaharuan) adalah keadaan di mana tujuan dalam masyrakat diakui dan dipelihara, akan tujuan dalam masyrakat diakui dan dipelihara, akan tetapi tdk terjadi perubahan sarana yang dipergunakan tetapi tdk terjadi perubahan sarana yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Masyarakat masih ada yang untuk mencapai tujuan. Masyarakat masih ada yang percaya dengan cara-cara lama untuk mencapai tujuan, percaya dengan cara-cara lama untuk mencapai tujuan, namun beralih menggunakan sarana baru jika menemui namun beralih menggunakan sarana baru jika menemui halangan terhadap cara yang digunakan untuk mencapai halangan terhadap cara yang digunakan untuk mencapai kesusksesan.kesusksesan.

Conformity Conformity (menyetujui) adalah suatu keadaan di mana (menyetujui) adalah suatu keadaan di mana warga masyarakat menerima tujuan dan sarana‑sarana warga masyarakat menerima tujuan dan sarana‑sarana baru (baru (legitimate meanlegitimate mean) yang berkembang di ) yang berkembang di masyarakat karena ada tekanan sosial. Di sisi lain masyarakat karena ada tekanan sosial. Di sisi lain meskipun masyarakat memiliki sarana yang terbatas meskipun masyarakat memiliki sarana yang terbatas tetapi tidak melakukan penyimpangan, mereka tetapi tidak melakukan penyimpangan, mereka melanjutkan pencapaian tujuan hidup dan percaya atas melanjutkan pencapaian tujuan hidup dan percaya atas legitimasi sarana-sarana konvensional dengan mana legitimasi sarana-sarana konvensional dengan mana kesusksesan akan dicapai.kesusksesan akan dicapai.

Ritualism Ritualism (tatacara keagamaan) yaitu keadaan di (tatacara keagamaan) yaitu keadaan di mana warga masyarakat yang telah menerima tujuan mana warga masyarakat yang telah menerima tujuan dan sarana-sarana baru, namun sarana sarana baru dan sarana-sarana baru, namun sarana sarana baru tidak kunjung diadakan. Masyarakat meredakan tidak kunjung diadakan. Masyarakat meredakan ketegangan dengan menurunkan skala aspirasi ketegangan dengan menurunkan skala aspirasi sampai pada batas yang bisa mereka capai daripada sampai pada batas yang bisa mereka capai daripada mengejar tujuan budaya kesuksesan yg hanya ilusi.mengejar tujuan budaya kesuksesan yg hanya ilusi.

Retreatism Retreatism (penarikan diri) yaitu keadaan di mana (penarikan diri) yaitu keadaan di mana warga masyarakat melepaskan tujuan budaya sukses warga masyarakat melepaskan tujuan budaya sukses dan sarana-sarana sah. Warga masyarakat mulai dan sarana-sarana sah. Warga masyarakat mulai menyesuaikan diri dari menurut cara-cara sendiri, menyesuaikan diri dari menurut cara-cara sendiri, misalnya dengan mabok-mabokan, pecandu narkoba misalnya dengan mabok-mabokan, pecandu narkoba hingga puncaknya bunuh diri.hingga puncaknya bunuh diri.

Rebellion Rebellion (pemberontakan) yaitu keadaan di mana (pemberontakan) yaitu keadaan di mana tujuan dan sarana yang terdapat dalam masyarakat tujuan dan sarana yang terdapat dalam masyarakat ditolak, berusaha untuk mengganti atau mengubah ditolak, berusaha untuk mengganti atau mengubah seluruhnya. Meraka juga menginginkan utk mengubah seluruhnya. Meraka juga menginginkan utk mengubah sistem melalui sistem melalui social disobidien social disobidien (pembangkangan (pembangkangan sosial)sosial)..

EXCHANGE THEORYEXCHANGE THEORY(Peter Blau)(Peter Blau)

Premis-premisnya :Premis-premisnya : Pertukaran sosial tidak simetris, ttp dilandasi olh Pertukaran sosial tidak simetris, ttp dilandasi olh

sistem stratifikasi berdasarkan kekuasaan dan sistem stratifikasi berdasarkan kekuasaan dan wewenang.wewenang.

Perbedaan status dlm masyarakat berakibat adanya Perbedaan status dlm masyarakat berakibat adanya perbedaan transaksi dalam pertukaran antar warga, perbedaan transaksi dalam pertukaran antar warga, status yg rendah ditentukan olh status yg tinggi.status yg rendah ditentukan olh status yg tinggi.

Legitimasi pemimpin dlm masyarakat tdk menjamin Legitimasi pemimpin dlm masyarakat tdk menjamin para anggota merasa puas thd kepemimpinannya, para anggota merasa puas thd kepemimpinannya, atau memahami apa yang diharuskan olh pimpinan, atau memahami apa yang diharuskan olh pimpinan, karena setiap pertukaran salalu diikuti oleh pamrih karena setiap pertukaran salalu diikuti oleh pamrih atau balasan.atau balasan.

Kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat sangat Kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat sangat tergantung pd hasil perbandingan cost dan reward yg tergantung pd hasil perbandingan cost dan reward yg menguntungkan semua pihak.menguntungkan semua pihak.

Dalam organisasi hubungan yg asimetris dilestarikan Dalam organisasi hubungan yg asimetris dilestarikan melalui kekuasaan yg memaksa.melalui kekuasaan yg memaksa.

TEORI KONTROL SOSIALTEORI KONTROL SOSIAL(Reiss) (Reiss)

Lahirnya teori Kontrol Sosial dilatarbelakangi Lahirnya teori Kontrol Sosial dilatarbelakangi oleh tiga aspek perkembangan dalam oleh tiga aspek perkembangan dalam masyarakat : (1) Adanya reaksi dari teori masyarakat : (1) Adanya reaksi dari teori labeling dan konflik yang dilandasi tingkah laku labeling dan konflik yang dilandasi tingkah laku kriminal. Sebagaimana acuan, teori ini kurang kriminal. Sebagaimana acuan, teori ini kurang menganalisis masalah kriminal dan hanya menganalisis masalah kriminal dan hanya mengarah pada subyek perilaku menyimpang; mengarah pada subyek perilaku menyimpang; (2) Munculnya studi tentang (2) Munculnya studi tentang criminal justice criminal justice sebagai suatu ilmu telah mempengaruhi hukum sebagai suatu ilmu telah mempengaruhi hukum menjadi lebih pragmatis serta berorientasi menjadi lebih pragmatis serta berorientasi pada sistem; dan (3) Teori Kontrol Sosial pada sistem; dan (3) Teori Kontrol Sosial dikaitkan dg teknik penelitian, khususnya dikaitkan dg teknik penelitian, khususnya terhadap tingkah laku remaja, yakni terhadap tingkah laku remaja, yakni self report self report survey. survey.

TEORI KONTROL SOSIALTEORI KONTROL SOSIAL(Nye)(Nye)

Menurut Nye, manusia diberi kendali supaya Menurut Nye, manusia diberi kendali supaya tidak melakukan pelanggaran, proses sosialisasi tidak melakukan pelanggaran, proses sosialisasi yang yang adequat adequat (memadai) akan mengurangi (memadai) akan mengurangi terjadinya delinkuensi. Pendidikan terhadap terjadinya delinkuensi. Pendidikan terhadap seseorang untuk melakukan pengekangan seseorang untuk melakukan pengekangan keinginan keinginan (impulse). s(impulse). selain itu, kontrol intemal elain itu, kontrol intemal dan ekstemal harus kuat utk membangun dan ekstemal harus kuat utk membangun ketaatan terhadap hukum ketaatan terhadap hukum (law‑abiding).(law‑abiding).

Premis teori Kontrol Sosial :Premis teori Kontrol Sosial : 11.. Harus ada kontrol intemal maupun Harus ada kontrol intemal maupun

ekstemal.ekstemal. 22 . . Manusia diberikan kaidah‑kaidah supaya Manusia diberikan kaidah‑kaidah supaya

tidak melakukan pelanggaran.tidak melakukan pelanggaran. 3.3. Proses sosialisasi yang Proses sosialisasi yang ade quat ade quat

(memadai) akan mengurangi terjadinya (memadai) akan mengurangi terjadinya delinkuen.delinkuen.

44.. Ketaatan thd hukum Ketaatan thd hukum (law abiding).(law abiding).

TEORI LABELINGTEORI LABELING(Micholowsky)(Micholowsky)

Premis-premis teori Premis-premis teori LabelingLabeling sebagai berikut : sebagai berikut : 1. Kejahatan merupakan kualitas dari reaksi masyarakat 1. Kejahatan merupakan kualitas dari reaksi masyarakat

atas tingkah laku seseorang. atas tingkah laku seseorang. 2. Reaksi itu menyebabkan tindakan seseorang dicap 2. Reaksi itu menyebabkan tindakan seseorang dicap

sebagai penjahat. sebagai penjahat. 3. Umumnya tingkah laku seseorang yang dicap jahat 3. Umumnya tingkah laku seseorang yang dicap jahat

menyebabkan orangnya juga diperlakukan sebagai menyebabkan orangnya juga diperlakukan sebagai penjahat.penjahat.

4. Seseorang yang dicap dan diperlakukan sebagai 4. Seseorang yang dicap dan diperlakukan sebagai penjahat terjadi dalam proses interaksi, di mana interaksi penjahat terjadi dalam proses interaksi, di mana interaksi tersebut diartikan sebagai hubungan timbal balik antara tersebut diartikan sebagai hubungan timbal balik antara individu, antar kelompok dan antar individu dan individu, antar kelompok dan antar individu dan kelompok. kelompok.

5. Terdapat kecenderungan di mana seseorang atau 5. Terdapat kecenderungan di mana seseorang atau kelompok yang dicap sebagai penjahat akan kelompok yang dicap sebagai penjahat akan menyesuaikan diri dengan cap yang disandangnya.menyesuaikan diri dengan cap yang disandangnya.

Teori Labeling Howard S. Becker menekankan Teori Labeling Howard S. Becker menekankan dua aspek: dua aspek:

(1) Penjelasan tentang mengapa dan bagaimana (1) Penjelasan tentang mengapa dan bagaimana orang‑orang tertentu sampai diberi cap atau label orang‑orang tertentu sampai diberi cap atau label sebagai penjahat; dan (2) Pengaruh daripada sebagai penjahat; dan (2) Pengaruh daripada label itu sebagai konsekuensi penyimpangan label itu sebagai konsekuensi penyimpangan tingkah laku, perilaku seseorang bisa sungguh2 tingkah laku, perilaku seseorang bisa sungguh2 menjadi jahat jika orang itu di cap jahat. menjadi jahat jika orang itu di cap jahat.

Edwin Lemert membedakan tiga penyimpangan, Edwin Lemert membedakan tiga penyimpangan, yaitu: (1) yaitu: (1) Individual deviation, Individual deviation, di mana timbulnya di mana timbulnya penyimpangan diakibatkan oleh karena tekanan penyimpangan diakibatkan oleh karena tekanan psikis dari dalam; (2)psikis dari dalam; (2)Situational deviation, Situational deviation, sebagai hasil stres atau tekanan dari keadaan; sebagai hasil stres atau tekanan dari keadaan; dan (3) dan (3) Systematic deviation, Systematic deviation, sebagai pola‑pola sebagai pola‑pola perilaku kejahatan terorganisir dalarn sub‑sub perilaku kejahatan terorganisir dalarn sub‑sub kultur atau sistem tingkah laku.kultur atau sistem tingkah laku.

Pada dasarnya teori Pada dasarnya teori labeling labeling menggambarkan:menggambarkan: (1) Tidak ada satupun perbuatan yang pada (1) Tidak ada satupun perbuatan yang pada

dasarnya bersifat kriminal; (2) Predikat kejahatan dasarnya bersifat kriminal; (2) Predikat kejahatan dilakukan oleh kelompok yang dominan atau dilakukan oleh kelompok yang dominan atau kelompok penguasa; (3) Penerapan aturan tentang kelompok penguasa; (3) Penerapan aturan tentang kejahatan dilakukan untuk kepentingan pihak yang kejahatan dilakukan untuk kepentingan pihak yang berkuasa; (4) Orang tidak menjadi penjahat karena berkuasa; (4) Orang tidak menjadi penjahat karena melanggar hukum, tetapi karena ditetapkan melanggar hukum, tetapi karena ditetapkan demikian oleh penguasa; dan (5) Pada dasarnya demikian oleh penguasa; dan (5) Pada dasarnya semua orang pernah melakukan kejahatan, semua orang pernah melakukan kejahatan, sehingga tidak patut jika dibuat kategori orang jahat sehingga tidak patut jika dibuat kategori orang jahat dan orang tidak jahat. Premis tersebut dan orang tidak jahat. Premis tersebut menggambarkan bahwa sesungguhnya tidak ada menggambarkan bahwa sesungguhnya tidak ada orang yang bisa dikatakan jahat apabila tidak orang yang bisa dikatakan jahat apabila tidak terdapat aturan yang dibat oleh penguasa untuk terdapat aturan yang dibat oleh penguasa untuk menyatakan bahwa sesuatu tindakan yang menyatakan bahwa sesuatu tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dilakukan seseorang atau sekelompok orang diklasifikasikan sebagai kejahatan.diklasifikasikan sebagai kejahatan.

DIFFERENTIAL ASSOCIATIONDIFFERENTIAL ASSOCIATION THEORYTHEORY(Edwin H. Sutherland) (Edwin H. Sutherland)

Sembilan premis perilaku jahat :Sembilan premis perilaku jahat : 1.1. Perilaku kejahatan adalah perilaku yang Perilaku kejahatan adalah perilaku yang

dipelajari, bukan warisan.dipelajari, bukan warisan. 2.2. Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi

dengan orang lain dalam suatu proses komu nikasi. dengan orang lain dalam suatu proses komu nikasi. Komunikasi tersebut dapat bersifat lisan atau Komunikasi tersebut dapat bersifat lisan atau dengan bahasa tubuh).dengan bahasa tubuh).

3.3. Bagian terpenting dalam proses mempelajari Bagian terpenting dalam proses mempelajari perilaku kejahatan terjadi dalam hubungan personal perilaku kejahatan terjadi dalam hubungan personal yang intim. Secara negatif ini berarti bahwa yang intim. Secara negatif ini berarti bahwa komunikasi interpersonal seperti melalui bioskop, komunikasi interpersonal seperti melalui bioskop, surat kabar, secara relatif tidak berperanan penting surat kabar, secara relatif tidak berperanan penting dalam terjadinya kejahatan).dalam terjadinya kejahatan).

4. Ketika perilaku kejahatan dipelajari, maka yang 4. Ketika perilaku kejahatan dipelajari, maka yang dipelajari termasuk: (a) teknik melakukan dipelajari termasuk: (a) teknik melakukan kejahatan, (b) motif- motif, dorongan‑dorongan, kejahatan, (b) motif- motif, dorongan‑dorongan, alasan‑alasan pembenar dan sikap‑sikap tertentu).alasan‑alasan pembenar dan sikap‑sikap tertentu).

5.5. Arah dan motif dorongan itu dipelajari melalui Arah dan motif dorongan itu dipelajari melalui definisi- definisi dari peraturan hukum. Dalam suatu definisi- definisi dari peraturan hukum. Dalam suatu masyarakat, kadang seseorang dikelilingi oleh masyarakat, kadang seseorang dikelilingi oleh orang‑orang yang secara bersa maan melihat apa orang‑orang yang secara bersa maan melihat apa yang diatur dalam peraturan hukum sebagai yang diatur dalam peraturan hukum sebagai sesuatu yang perlu diperhatikan dan dipatuhi, sesuatu yang perlu diperhatikan dan dipatuhi, namun kadang ia dikelilingi orang‑orang yang namun kadang ia dikelilingi orang‑orang yang melihat aturan hukurn sebagai sesuatu yang melihat aturan hukurn sebagai sesuatu yang memberikan peluang dilakukannya kejahatan. memberikan peluang dilakukannya kejahatan.

6.6. Seseorang menjadi delinkuen karena ekses Seseorang menjadi delinkuen karena ekses pola‑pola pikir yang lebih melihat aturan hukurn pola‑pola pikir yang lebih melihat aturan hukurn sebagai pernberi peluang melakukan kejahatan sebagai pernberi peluang melakukan kejahatan daripada melihat hukurn sebagai sesuatu yang daripada melihat hukurn sebagai sesuatu yang harus diperhatikan dan dipatuhi)harus diperhatikan dan dipatuhi)

7.7. Asosiasi Diferensial bervariasi dalam Asosiasi Diferensial bervariasi dalam frekuensi, durasi, prioritas serta frekuensi, durasi, prioritas serta intensitasnya.intensitasnya.

8.8. ProsesProses mempelajari perilaku jahat mempelajari perilaku jahat diperoleh lewat hubungan dengan pola‑pola diperoleh lewat hubungan dengan pola‑pola kejahatan dan mekanisme yang lazim terjadi kejahatan dan mekanisme yang lazim terjadi dalam setiap proses belajar secara urnum.dalam setiap proses belajar secara urnum.

9. Sementara itu perilaku jahat merupakan 9. Sementara itu perilaku jahat merupakan ekspresi dari kebutuhan nilai umum, namun ekspresi dari kebutuhan nilai umum, namun tidak dijelaskan bahwa perilaku yang bukan tidak dijelaskan bahwa perilaku yang bukan jahatpun merupakan ekspresi dari kebutuhan jahatpun merupakan ekspresi dari kebutuhan dan nilai‑nilai umum yang sama. dan nilai‑nilai umum yang sama.

SOCIAL REALITY OF CRIME THEORYSOCIAL REALITY OF CRIME THEORY(Richard Quinney)(Richard Quinney)

Premis 1: Definisi ttg tindak kejahatan Premis 1: Definisi ttg tindak kejahatan (perilaku yg melanggar hukum) adalah (perilaku yg melanggar hukum) adalah perilaku manusia yang diciptakan oleh para perilaku manusia yang diciptakan oleh para pelaku yang berwenang dalam masyarakat pelaku yang berwenang dalam masyarakat yang terorganisasi secara politik, atau yang terorganisasi secara politik, atau kualifikasi atas perilaku yang melanggar kualifikasi atas perilaku yang melanggar hukum dirumuskan oleh warga‑warga hukum dirumuskan oleh warga‑warga masyarakat yang mempunyai kekuasaan.masyarakat yang mempunyai kekuasaan.

Premis 2: Kejahatan adalah gambaran perilaku Premis 2: Kejahatan adalah gambaran perilaku yang bertentangan dengan kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan kelompok masyarakat yang memiliki kelompok masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk membentuk kebijakan kekuasaan untuk membentuk kebijakan publik, atau perumusan pelanggaran hukum publik, atau perumusan pelanggaran hukum merupakan perumusan tentang perilaku yang merupakan perumusan tentang perilaku yang bertentangan dengan kepentingan bertentangan dengan kepentingan pihak‑pihak yang membuat perumusan. pihak‑pihak yang membuat perumusan.

Premis 3: Definisi tindak kejahatan diterapkan di Premis 3: Definisi tindak kejahatan diterapkan di dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk membentuk pelaksanaan dan administrasi untuk membentuk pelaksanaan dan administrasi hukum pidana. Kepentingan penguasa ikut hukum pidana. Kepentingan penguasa ikut mencampuri di semua tahap dimana kejahatan mencampuri di semua tahap dimana kejahatan itu diciptakan.itu diciptakan.

Premis 4: Pola aksi tindakan melanggar hukum Premis 4: Pola aksi tindakan melanggar hukum atau tidak tergantung pada faktor : (1) atau tidak tergantung pada faktor : (1) kesempatan dalam masyarakat; (2) pengalaman kesempatan dalam masyarakat; (2) pengalaman belajar; (3) identifikasi pada pihak‑pihak lain; (4) belajar; (3) identifikasi pada pihak‑pihak lain; (4) konsep diri. konsep diri.

Premis 5: Pemahaman ttg tindak kejahatan Premis 5: Pemahaman ttg tindak kejahatan dibentuk dan diserap ke dalam kelompok- dibentuk dan diserap ke dalam kelompok- kelompok masyarakat lewat sarana komunikasi.kelompok masyarakat lewat sarana komunikasi.

CULTURE CONFLICT THEORYCULTURE CONFLICT THEORY(Thorsten Sellin)(Thorsten Sellin)

Premis 1: Premis 1: Bertemunya dua budaya besar.Bertemunya dua budaya besar. Konflik budaya dapat terjadi apabila ada benturan Konflik budaya dapat terjadi apabila ada benturan

aturan pada batas daerah budaya yang berdampingan. aturan pada batas daerah budaya yang berdampingan. Pertemuan tersebut mengakibatkan terjadinya kontak Pertemuan tersebut mengakibatkan terjadinya kontak budaya diantara mereka baik dalam kaitan agama, orientasi budaya diantara mereka baik dalam kaitan agama, orientasi kerja, cara berdagang dan budaya minum-minuman keras, kerja, cara berdagang dan budaya minum-minuman keras, judi dan lain-lain yang dapat mernperlemah budaya kedua judi dan lain-lain yang dapat mernperlemah budaya kedua belah fihak.belah fihak.

Premis 2: Premis 2: Budaya besar menguasai budaya kecil.Budaya besar menguasai budaya kecil. Konflik budaya dapat juga terjadi bila satu budaya Konflik budaya dapat juga terjadi bila satu budaya

memperluas daerah berlakunya ke budaya lain. Hal ini memperluas daerah berlakunya ke budaya lain. Hal ini terjadi biasanya dengan menggunakan undang undang terjadi biasanya dengan menggunakan undang undang dimana suatu kelompok budaya diperlakukan untuk daerah dimana suatu kelompok budaya diperlakukan untuk daerah lain. lain.

Premis 3: Premis 3: Anggota dari suatu budaya pindah kebudaya Anggota dari suatu budaya pindah kebudaya lain.lain.

Konflik budaya timbul karena orang‑orang yang hidup Konflik budaya timbul karena orang‑orang yang hidup dalam budaya tertentu pindah ke lain budaya yang dalam budaya tertentu pindah ke lain budaya yang berbeda.berbeda.

SUB-CULTURE THEORYSUB-CULTURE THEORY

Teori Teori sub‑culture sub‑culture membahas kenakalan membahas kenakalan remaja serta perkembangan dari berbagai remaja serta perkembangan dari berbagai tipe gang anak-anak di AS.tipe gang anak-anak di AS.

Teori sub‑culture dipengaruhi oleh kondisi Teori sub‑culture dipengaruhi oleh kondisi intelektual (intelektual (intelectualintelectual heritage) heritage) aliran aliran Chicago, konsep anomie Robert K. Merton Chicago, konsep anomie Robert K. Merton dan Solomon Kobrin yang melakukan dan Solomon Kobrin yang melakukan penelitian terhadap hubungan antara gang penelitian terhadap hubungan antara gang jalanan dengan orang laki‑laki yang berasal jalanan dengan orang laki‑laki yang berasal dari komunitas kelas bawah (dari komunitas kelas bawah (lower classlower class). ). Hasil penelitiannya menunjukkan ada Hasil penelitiannya menunjukkan ada kaitan antara hierarki politis dengan kaitan antara hierarki politis dengan kejahatan teroganisir.kejahatan teroganisir.

Ada dua teori sub-cultureAda dua teori sub-culture TeoriTeori Delinquent Sub‑CultureDelinquent Sub‑Culture Albert K. Cohen dalarn bukunya Albert K. Cohen dalarn bukunya Delinquent Boys Delinquent Boys

(1955) berusaha memecahkan masalah (1955) berusaha memecahkan masalah kenakalan remaja dengan meggabungkan teori kenakalan remaja dengan meggabungkan teori Disorganivasi Sosial Disorganivasi Sosial dari Shaw dan McKay, teori dari Shaw dan McKay, teori Differential Association Differential Association Edwin H. Sutherland Edwin H. Sutherland dengan teori dengan teori Anomie R.K. Merton. Anomie R.K. Merton. Cohen Cohen menyimpulkan bahwa kondisi tsb menyebabkan menyimpulkan bahwa kondisi tsb menyebabkan terjadinya peningkatan perilaku delinkuen terjadinya peningkatan perilaku delinkuen kalangan remaja di daerah kumuh (kalangan remaja di daerah kumuh (slumslum). ). Konklusinya menyebutkan bahwa perilaku Konklusinya menyebutkan bahwa perilaku delinkuen di kalangan remaja kelas bawah delinkuen di kalangan remaja kelas bawah merupakan cermin ketidak puasan warga merupakan cermin ketidak puasan warga terhadap norma dan nilai kelompok kelas terhadap norma dan nilai kelompok kelas menengah yang mendominasi kultur Amerika.menengah yang mendominasi kultur Amerika.

Teori Differential Opportunity (Perbedaan Teori Differential Opportunity (Perbedaan kesempatan)kesempatan)

Teori ini dikemukakan oleh Richard A.Cloward dan Teori ini dikemukakan oleh Richard A.Cloward dan Leyod E. Ohlin yang membahas perilaku delinkuen Leyod E. Ohlin yang membahas perilaku delinkuen remaja remaja (gang) (gang) di Amerika. Menurut Cloward, deviasi di Amerika. Menurut Cloward, deviasi perilkau remaja itu terjadi karena ada perbedaan perilkau remaja itu terjadi karena ada perbedaan kesernpatan yang dimiliki anak‑anak untuk mencapai kesernpatan yang dimiliki anak‑anak untuk mencapai tujuan hidupnya. tujuan hidupnya.

Tiga tipe Tiga tipe gang gang kenakalan remaja: (1) kenakalan remaja: (1) Criminal Sub- Criminal Sub- Sulture, Sulture, bilamana masyarakat terintegrasi dg baik, mk bilamana masyarakat terintegrasi dg baik, mk gang gang akan berlaku sebagai kelompok yang belajar akan berlaku sebagai kelompok yang belajar dari orang dewasa. Aspek itu berkorelasi dengan dari orang dewasa. Aspek itu berkorelasi dengan organisasi kriminal; (2) organisasi kriminal; (2) Retreatist Sub‑culture, Retreatist Sub‑culture, remaja remaja tidak memiliki struktur kesempatan shg banyak tidak memiliki struktur kesempatan shg banyak melakukan perilaku menyimpang (mabuk‑mabukan, melakukan perilaku menyimpang (mabuk‑mabukan, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya); (3) penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya); (3) Conflict Sub‑culture, Conflict Sub‑culture, terdapat dalam masyarakat yang terdapat dalam masyarakat yang tidak terintegrasi sehingga para remaja menunjukkan tidak terintegrasi sehingga para remaja menunjukkan perilaku bebas. Ciri khas perilaku bebas. Ciri khas gang gang ini adl kekerasan, ini adl kekerasan, perampasan harta benda, dan perilaku menyimpang perampasan harta benda, dan perilaku menyimpang lainnya.lainnya.

TEORI KEKERASAN KOLEKTIFTEORI KEKERASAN KOLEKTIF(Tilly)(Tilly)

Kekerasan Kolektif Primitif – pada dasarnya non Kekerasan Kolektif Primitif – pada dasarnya non politis, ruang lingkupnya terbatas pada st politis, ruang lingkupnya terbatas pada st komunitas lokal (contoh : pengeroyokan thd komunitas lokal (contoh : pengeroyokan thd pencopet yg tertangkap tangan).pencopet yg tertangkap tangan).

Kekerasan Kolektif Reaksioner – merupakan reaksi Kekerasan Kolektif Reaksioner – merupakan reaksi thd penguasa, pelaku dan pendukungnya tdk thd penguasa, pelaku dan pendukungnya tdk semata-mata berasal dr st komunitas lokal, semata-mata berasal dr st komunitas lokal, melainkan siapa saja yg merasa sesuai dg tujuan melainkan siapa saja yg merasa sesuai dg tujuan kolektif atau tdk setuju dg sistem yg tdk adil kolektif atau tdk setuju dg sistem yg tdk adil (contoh : demonstrasi buruh)(contoh : demonstrasi buruh)

Kekerasan Kolektif Modern – merupakan sarana utk Kekerasan Kolektif Modern – merupakan sarana utk mencapai tujuan politis atau ekonomis dlm mencapai tujuan politis atau ekonomis dlm masyarakat (contohnya: kerusuhan 14 Mei 1998 di masyarakat (contohnya: kerusuhan 14 Mei 1998 di Jakarta).Jakarta).

TEORI KONSPIRASITEORI KONSPIRASI(Mathias Brockers)(Mathias Brockers)

Mutasi dlm kehidupan tdk saja terjadi atas dsr Mutasi dlm kehidupan tdk saja terjadi atas dsr pertarungan atau persaingan soal keberadaan, ttp pertarungan atau persaingan soal keberadaan, ttp juga persekutuan & kerjasama yg justru juga persekutuan & kerjasama yg justru memungkinkan terjadinya evolusi.memungkinkan terjadinya evolusi.

Dlm kehidupan A bersepakat dg B tanpa diketahui Dlm kehidupan A bersepakat dg B tanpa diketahui C utk memperoleh keuntungan adl wajar.C utk memperoleh keuntungan adl wajar.

Konspirasi mengandung bujukan atau rayuan, Konspirasi mengandung bujukan atau rayuan, bukan sekedar bernada sama. Kata-kata yg saling bukan sekedar bernada sama. Kata-kata yg saling terkait membuat hal-hal yg rumit menjadi terkait membuat hal-hal yg rumit menjadi sederhana.sederhana.

Jika tidak ada bukti yg difinitif, kebenaran Jika tidak ada bukti yg difinitif, kebenaran harus diuji scr berulang-ulang.harus diuji scr berulang-ulang.

Kecenderungan melempar tggjwb masalah yg Kecenderungan melempar tggjwb masalah yg rumit & menyengsarakan merupakan ciri rumit & menyengsarakan merupakan ciri perilaku manusia.perilaku manusia.

Misteri yg tdk mampu dijelaskan scr logika Misteri yg tdk mampu dijelaskan scr logika akan dilarikan kpd “sdh kehendak Tuhan” sbg akan dilarikan kpd “sdh kehendak Tuhan” sbg Sang Pencipta.Sang Pencipta.

Konspirasi membuat masalah yg rumit Konspirasi membuat masalah yg rumit menjadi sederhana, dan menjadi alat ideal utk menjadi sederhana, dan menjadi alat ideal utk propaganda.propaganda.

Syak wasangka adl suatu keraguan, kritik dpt Syak wasangka adl suatu keraguan, kritik dpt dijadikan bukti bagi realitas utk kemajuan.dijadikan bukti bagi realitas utk kemajuan.

PENCEGAHAN KEJAHATANPENCEGAHAN KEJAHATAN

Pencegahan = antisipansi sebelum masalah Pencegahan = antisipansi sebelum masalah terjadi, penanganan kejahatan pada hulu terjadi, penanganan kejahatan pada hulu permasalahan.permasalahan.

Mencegah orang menjadi penjahat & Mencegah orang menjadi penjahat & menjadi korban kejahatan.menjadi korban kejahatan.

Mengendalikan keadaan agar tidak Mengendalikan keadaan agar tidak dimanfaatkan utk berbuat jahat.dimanfaatkan utk berbuat jahat.

Pengenalan metode penanganan kejahatan, Pengenalan metode penanganan kejahatan, serta peluang terjadinya kejahatan sejak serta peluang terjadinya kejahatan sejak dini (sejak anak-anak melalui pembinan dini (sejak anak-anak melalui pembinan terhadap kenakalan remaja.terhadap kenakalan remaja.

PENCEGAHAN KEJAHATANPENCEGAHAN KEJAHATAN Perasaan takut thd pelaku kejahatan (karena niat Perasaan takut thd pelaku kejahatan (karena niat

& peluang berbuat jahat longgar), shg perasaan & peluang berbuat jahat longgar), shg perasaan aman masyarakat terganggu.aman masyarakat terganggu.

Akar masalah kejahatan menyangkut Faktor Akar masalah kejahatan menyangkut Faktor Korelatif Kriminogen.Korelatif Kriminogen.

Pencegahan kejahatan adalah upaya bersama Pencegahan kejahatan adalah upaya bersama yang dilakukan oleh aparat dan masyarakat yang dilakukan oleh aparat dan masyarakat umum dalam menjaga kelembagaan sosial, umum dalam menjaga kelembagaan sosial, sistem sosial, dan peran-peran masyarakat sistem sosial, dan peran-peran masyarakat melalui mekanisme yg telah melembaga untuk melalui mekanisme yg telah melembaga untuk mewujudkan perasaan aman.mewujudkan perasaan aman.

DESAS-DESUSDESAS-DESUS Berita yg menyebar secara cepat, tidak Berita yg menyebar secara cepat, tidak

berdasarkan fakta (kenyataan), dr persoalan berdasarkan fakta (kenyataan), dr persoalan moral hingga kenegaraan.moral hingga kenegaraan.

Disebarkan kr pd dasarnya orang perlu & suka.Disebarkan kr pd dasarnya orang perlu & suka. Tercipta manakala terjadi ketegangan sosial.Tercipta manakala terjadi ketegangan sosial. Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan Dpt merusak nama baik (reputasi), kaburkan

tujuan, lemahkan semangat – digunakan utk tujuan, lemahkan semangat – digunakan utk propaganda.propaganda.

Tdk dpt dibantah scr efektif hanya dg Tdk dpt dibantah scr efektif hanya dg menggunakan penjelasan yg rasional.menggunakan penjelasan yg rasional.

Desas-desus yg berlangsung lama & diterima sbg Desas-desus yg berlangsung lama & diterima sbg kebenaran bisa menjadi legenda.kebenaran bisa menjadi legenda.

P A N I K P A N I K Kondisi emosional yg diwarnai olh Kondisi emosional yg diwarnai olh

keputusasaan & ketakutan yg tdk terkendali, keputusasaan & ketakutan yg tdk terkendali, disertai penyelematan diri scr kolektif yg disertai penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh sikap histeris.didasari olh sikap histeris.

Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr tekanan jiwa (stress) sesaat atau tekanan jiwa (stress) sesaat atau berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berkepanjangan, berada dalam keadaan sangat berbahaya & hanya memiliki kemungkinan berbahaya & hanya memiliki kemungkinan membebaskan diri scr terbatas.membebaskan diri scr terbatas.

Setiap orang menempuh cara utk melindungi Setiap orang menempuh cara utk melindungi dirinya sendiri.dirinya sendiri.

““Kepemimpinan” sangat diperlukan dlm Kepemimpinan” sangat diperlukan dlm suasana panik guna mengorganisasi agr suasana panik guna mengorganisasi agr kerjasama; hilangkan ketidakpastian dg cara kerjasama; hilangkan ketidakpastian dg cara memberi arahan & membangun kepercayaan memberi arahan & membangun kepercayaan diri.diri.

PERILAKU KOLEKTIFPERILAKU KOLEKTIF(Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light, (Horton & Hunt, Smelser, Kornblum, Light,

Keller)Keller)

Tindakan yg dilakukan scr bersama olh sejumlah Tindakan yg dilakukan scr bersama olh sejumlah orang, bersifat temporer (tdk bersifat rutin), tdk orang, bersifat temporer (tdk bersifat rutin), tdk terorganisasi. Cenderung tdk terkendali.terorganisasi. Cenderung tdk terkendali.

Sebagai tanggapan atas rangsangan tertentu atau Sebagai tanggapan atas rangsangan tertentu atau dipicu olh suatu rangsangan yg sama (peristiwa, dipicu olh suatu rangsangan yg sama (peristiwa, benda, ide), sangat dimungkinkan merusak dan benda, ide), sangat dimungkinkan merusak dan berlaku kriminal.berlaku kriminal.

Contoh : Kerumunan berubah menjadi penjarahan.Contoh : Kerumunan berubah menjadi penjarahan. Penjarahan di New York – 1977, Los Angeles – 1992, Penjarahan di New York – 1977, Los Angeles – 1992,

10 Mei 1963 di Bandung, 13-15 Mei 1998 di Jakarta.10 Mei 1963 di Bandung, 13-15 Mei 1998 di Jakarta. Perlu disiapkan teknik pengendalian kerumunan.Perlu disiapkan teknik pengendalian kerumunan.

MASALAH-2 SOSIAL YURIDISMASALAH-2 SOSIAL YURIDIS

Hak Atas Kekayaan Intelektual (UU No.7 Hak Atas Kekayaan Intelektual (UU No.7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta)Tahun 1987 tentang Hak Cipta)

Badan Arbritase Nasional Dalam Badan Arbritase Nasional Dalam Penyelesaian SengketaPenyelesaian Sengketa

Konspirasi Tender Dalam Hukum Konspirasi Tender Dalam Hukum Persaingan Usaha Persaingan Usaha

Kontrak Investasi Antara Perusahaan Nasional Kontrak Investasi Antara Perusahaan Nasional dengan Investor……(Tinjauan dari teori dengan Investor……(Tinjauan dari teori funsional)funsional)

Peranan KPK Dalam Mendinamisir CJS Guna Peranan KPK Dalam Mendinamisir CJS Guna Mengoptimalkan Pemberantasan Korusi di Mengoptimalkan Pemberantasan Korusi di Indonesia (Tinjauan dari teori fungsional).Indonesia (Tinjauan dari teori fungsional).

Koordinasi Kerja Antara Polri dan BC Dalam Koordinasi Kerja Antara Polri dan BC Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Penyelundupan Pemberantasan Tindak Pidana Penyelundupan di…(Tinjauan dari teori fungsional).di…(Tinjauan dari teori fungsional).

Transfer Dana Secara Elektronik Melalui Kartu Transfer Dana Secara Elektronik Melalui Kartu Kredit (tinjauan dari teori pertukaran) Kredit (tinjauan dari teori pertukaran)

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Pengguna Produk ……(Tinjauan dari teori Pengguna Produk ……(Tinjauan dari teori konflik…)konflik…)

Perlidungan Hukum Terhadap Wanita Korban Perlidungan Hukum Terhadap Wanita Korban Kejahatan Perkosaan (Tinjauan dari teori Kejahatan Perkosaan (Tinjauan dari teori social reality of crime).social reality of crime).

PHK Terhadap Karyawan Yang Melanggar PHK Terhadap Karyawan Yang Melanggar Perjanjian Kerja (tinjauan dari teori konflik…). Perjanjian Kerja (tinjauan dari teori konflik…).

Keputusan Hakim Atas Tindak Pidana Yang Keputusan Hakim Atas Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Anak-anak (Tinjauan dari teori Dilakukan Oleh Anak-anak (Tinjauan dari teori social reality of crime).social reality of crime).

Tindak Pidana Aborsi Ditinjau Dari UU No. 23 Tindak Pidana Aborsi Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Tinjauan dari Tahun 1992 Tentang Kesehatan (Tinjauan dari teori kontrol sosial).teori kontrol sosial).

Penanggulangan Narkotika Di Lingkungan Penanggulangan Narkotika Di Lingkungan Remaja Berdasarkan UU No.22 Tahun 1991 Remaja Berdasarkan UU No.22 Tahun 1991 Tinjauan dari teori kontrol sosial).Tinjauan dari teori kontrol sosial).

Sikap Para Gelandangan Terhadap perilaku Sikap Para Gelandangan Terhadap perilaku Seks (Tinjauan dari teori differential Seks (Tinjauan dari teori differential assosiation).assosiation).

Fenomena Inul Daratista Dalam Konteks Fenomena Inul Daratista Dalam Konteks Pornoaksi (Tinjauan dari teori Anomi)Pornoaksi (Tinjauan dari teori Anomi)

Analisis Terorisme Di Indonesia (Tinjauan dari Analisis Terorisme Di Indonesia (Tinjauan dari teori konflik…).teori konflik…).

Ada Tommy Di Tenabang (Tinjauan dari teori Ada Tommy Di Tenabang (Tinjauan dari teori funsionalisme R.K Merton)funsionalisme R.K Merton)

Kiprah Ustad Abu Ba’asir (Tinjauan dari teori Kiprah Ustad Abu Ba’asir (Tinjauan dari teori labeling)labeling)

Tawuran Antar Warga Masyarakat Desa Gabus Tawuran Antar Warga Masyarakat Desa Gabus Dan Dese Jatimulyo (Tinjauan dari teori anomi Dan Dese Jatimulyo (Tinjauan dari teori anomi R.K. Merton).R.K. Merton).

Pemberian Release & Discharge (Tinjauan dari Pemberian Release & Discharge (Tinjauan dari Teori Social Reality of Crime)Teori Social Reality of Crime)

Kejahatan Carding (Tinjauan Dari Teori Kejahatan Carding (Tinjauan Dari Teori Differential Association)Differential Association)

Tindak Pidana Korupsi Yang Melibatkan Akbar Tindak Pidana Korupsi Yang Melibatkan Akbar Tanjung (Tinjauan Dari Teori Labeling)Tanjung (Tinjauan Dari Teori Labeling)

Rudy Ramli Dalam Kasus Bank Bali (Tinjauan Rudy Ramli Dalam Kasus Bank Bali (Tinjauan Dari Teori Differential Association)Dari Teori Differential Association)

Analisis Kasus Teluk Buyat Ditinjau Dari Analisis Kasus Teluk Buyat Ditinjau Dari Teori Konflik.Teori Konflik.

Kelompok Kapak Merah Ditinjau Dari Kelompok Kapak Merah Ditinjau Dari Teori Differential Association.Teori Differential Association.

KKN H.M Soeharto Ditinjau Dari Teori KKN H.M Soeharto Ditinjau Dari Teori Social Reality Of Crime.Social Reality Of Crime.

Pegawai Tengah Karier Sebagai Change Pegawai Tengah Karier Sebagai Change Leader The Telkom Way 135 Menuju Leader The Telkom Way 135 Menuju Transformasi Customer Centric Company Transformasi Customer Centric Company (Tinjauan dari teori pertukaran).(Tinjauan dari teori pertukaran).