93400473 hiperpigmentasi pada dorsum lidah

3
Hiperpigmentasi Pada Dorsum Lidah Pendahuluan Lidah merupakan otot besar di lantai mulut yang membantu mengolah makanan saat mengunyah dan menelan. Ini adalah organ utama untuk merasa, dan membantu dalam pembentukan suara. Hiperpigmentasi adalah penggelapan kulit abnormal pasca peradangan, paparan sinar matahari atau cedera kulit apapun dan disebabkan oleh melanin yang lebih banyak di tempat tertentu. Hiperpigmentasi juga dapat disebabkan oleh hormon dan kehamilan (biasanya disebut melasma) yang dikombinasikan dengan paparan sinar matahari. Hiperpigmentasi pada dorsum lidah merupakan gejala papilla lidah mengalami hiperpigmentasi (kelebihan melanin) sehingga dorsum lidah terlihat berwarna hitam serta tidak diketahui penyebabnya. Penderita hiperpigmentasi lidah tidak menunjukkan adanya kelainan neurologi dalam menjelaskan gejala klinis yang timbul pada pasien. Etiologi dari hiperpigmentasi lidah belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya hiperpigmentasi dorsum lidah diantaranya faktor hormonal, anemia, trauma kimiawi intensitas lemah yang kronis dan stress. Laporan kasus Wanita berusia 44 tahun berasal dari keluarga kondisi social ekonomi kurang mengalami gejala lidah berwarna hitam dengan penyebab tidak diketahui. Pasien mengeluh lidah berwarna hitam dan sakit pada saat lidah mengkonsumsi makanan panas. Pasien tidak ditemukan tanda-tanda anemia, diabetes mellitus, asma, maupun kelainan jantung. Pemeriksaan klinis secara umum menunjukkan pasien normal. Pemeriksaan ekstraoral menunjukkan morfologi wajah normal, tidak ada lesi pada kulit wajah. Pemeriksaan intraoral menunjukkan oral hygiene pasien bernilai sedang, terdapat tanda adanya infeksi candidiasis, lidah berwarna kehitaman dan garis putih setinggi oklusal gigi. Pasien diterapi dengan menggunakan fungatin oral suspension sediaan

Upload: muhammad-arif

Post on 02-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

Page 1: 93400473 Hiperpigmentasi Pada Dorsum Lidah

Hiperpigmentasi Pada Dorsum Lidah

Pendahuluan

Lidah merupakan otot besar di lantai mulut yang membantu mengolah

makanan saat mengunyah dan menelan. Ini adalah organ utama untuk merasa, dan

membantu dalam pembentukan suara. Hiperpigmentasi adalah penggelapan kulit

abnormal pasca peradangan, paparan sinar matahari atau cedera kulit apapun dan

disebabkan oleh melanin yang lebih banyak di tempat tertentu. Hiperpigmentasi

juga dapat disebabkan oleh hormon dan kehamilan (biasanya disebut melasma)

yang dikombinasikan dengan paparan sinar matahari.

Hiperpigmentasi pada dorsum lidah merupakan gejala papilla lidah

mengalami hiperpigmentasi (kelebihan melanin) sehingga dorsum lidah terlihat

berwarna hitam serta tidak diketahui penyebabnya. Penderita hiperpigmentasi lidah

tidak menunjukkan adanya kelainan neurologi dalam menjelaskan gejala klinis yang

timbul pada pasien. Etiologi dari hiperpigmentasi lidah belum diketahui, tetapi ada

beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya hiperpigmentasi dorsum lidah

diantaranya faktor hormonal, anemia, trauma kimiawi intensitas lemah yang kronis

dan stress.

Laporan kasus

Wanita berusia 44 tahun berasal dari keluarga kondisi social ekonomi

kurang mengalami gejala lidah berwarna hitam dengan penyebab tidak diketahui.

Pasien mengeluh lidah berwarna hitam dan sakit pada saat lidah mengkonsumsi

makanan panas. Pasien tidak ditemukan tanda-tanda anemia, diabetes mellitus,

asma, maupun kelainan jantung.

Pemeriksaan klinis secara umum menunjukkan pasien normal. Pemeriksaan

ekstraoral menunjukkan morfologi wajah normal, tidak ada lesi pada kulit wajah.

Pemeriksaan intraoral menunjukkan oral hygiene pasien bernilai sedang, terdapat

tanda adanya infeksi candidiasis, lidah berwarna kehitaman dan garis putih setinggi

oklusal gigi. Pasien diterapi dengan menggunakan fungatin oral suspension sediaan

Page 2: 93400473 Hiperpigmentasi Pada Dorsum Lidah

cair dengan cara penggunaan 5 kali tetes 5 ml sehari serta multivitamin vitabex

dengan konsumsi 1 tablet sehari, selain itu pasien juga diberi pembersih lidah dan

diberi instruksi untuk menjaga kebersihan rongga mulut, menjaga asupan nutrisi,

mengurangi konsumsi minuman kopi, dan istirahat yang cukup.

Pembahasan

Hiperpigmentasi pada dorsum lidah merupakan gejala papilla lidah

mengalami hiperpigmentasi (kelebihan melanin) sehingga dorsum lidah terlihat

berwarna hitam serta tidak diketahui penyebabnya. Penderita hiperpigmentasi lidah

tidak menunjukkan adanya kelainan neurologi dalam menjelaskan gejala klinis yang

timbul pada pasien. Etiologi dari hiperpigmentasi lidah belum diketahui, tetapi ada

beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya hiperpigmentasi dorsum lidah

diantaranya faktor hormonal, trauma kimiawi intensitas lemah yang kronis, stress

dan kelelahan.

Pasien dengan hiperpigmentasi dorsum lidah biasanya disertai dengan stress

dan kelelahan yang mungkin akibat dari kurangnya nafsu makan, insomnia, dan

kurang semangat mengerjakan aktifitas sehari-hari. Pemeriksaan klinis yang teliti

pada penderita hiperpigmentasi dorsum lidah dapat menemukan candidiasis, black

hairy tongue, linea alba bukalis serta lesi mukosa rongga mulut lainnya. Pasien

dengan keluhan hiperpigmentasi pada dorsum lidah kemungkinan mengalami

gangguan destruksi papilla lidah. Uji laboratorium sebaiknya dilakukan untuk

mendeteksi adanya anemia.

Gejala lidah berwarna hitam pada kasus pasien diatas dapat disebabkan oleh

adanya tanda anemia, kebiasaan buruk mengkonsumsi kopi secara berlebihan, stress

dan kelelahan, defisiensi vitamin B, kurangnya asupan nutrisi dan cara menjaga

kebersihan rongga mulut yang salah.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami

hiperpigmentasi pada dorsum lidah disebabkan karena kebiasaan buruk

mengkonsumsi kopi secara berlebihan, kurangnya menjaga kebersihan rongga

Page 3: 93400473 Hiperpigmentasi Pada Dorsum Lidah

mulut, anemia, stress dan kelelahan. Berdasarkan hal tersebut terapi yang dapat

diberikan adalah multivitamin dan intruksi untuk menjaga kesehatan baik itu fisik

maupun pikiran.