9_-_etika_dalam_pelayanan_kesehatan__medikolegal__dan_bioetikamedik.docx

20
ETIKA PELAYANAN KESEHATAN, ETICOMEDICOLEGAL, BIOETIKA MEDIS Oleh : Solihin Niar Ramadhan !!!"# Bima Ri$%i N&rahman !!!'() Trian Chri*+iaan !! !'-- .%elom/o% (0 Do*en : Dr1H 21E3a Laela 4a%hriah1 S1H1,M1H1 4AK5LTAS H5K5M 5NI6ERSITAS PAD7AD7ARAN BAND5NG '!-

Upload: deviwahyurizky

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 1/20

ETIKA PELAYANAN KESEHATAN, ETICOMEDICOLEGAL, BIOETIKA MEDIS

Oleh :

Solihin Niar Ramadhan !!!"#

Bima Ri$%i N&rahman !!!'()

Trian Chri*+iaan !!!'--

.%elom/o% (0

Do*en :

Dr1H21E3a Laela 4a%hriah1 S1H1,M1H1

4AK5LTAS H5K5M

5NI6ERSITAS PAD7AD7ARAN

BAND5NG

'!-

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 2/20

BAB I

PENDAH5L5AN

A1 La+ar Bela%an8

  Etika adalah aturan bertindak atau berperilaku dalam suatu masyarakat tertentu

atau komunitas. Aturan bertindak ini ditentukan oleh setiap kelompok masyarakat, dan

biasanya bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi, serta tidak tertulis. Sedangkan

hukum adalah aturan berperilaku masyarakat dalam suatu masyarakat atau negara yang

ditentukan atau dibuat oleh para pemegang otoritas atau pemerintah negara, dan tertulis.

Baik etika maupun hukum dalam suatu masyarakat mempunyai tujuan yang sama, yakni

terciptanya kehidupan masyarakat yang tertib, aman, dan damai. Oleh sebab itu, semua

anggota masyarakat harus mematuhi etika dan hukum ini. Apabila tidak, maka bagi para

pelanggar kedua aturan perilaku ini memperoleh sanksi yang berbeda. Bagi pelanggar etika

sanksinya adalah “moral, sedangkan bagi pelanggar hukum, sanksinya adalah hukuman

!pidana atau perdata".

#etugas kesehatan dalam melayani masyarakat, juga akan terikat pada etika dan

hukum, atau etika dan hukum kesehatan. $alam pelayanan kesehatan masyarakat, perilaku

petugas kesehatan harus tunduk pada etika profesi !kode etik profesi" dan juga tunduk pada

ketentuan hukum, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Apabila petugas

kesehatan melanggar kode etik profesi, maka akan memperoleh sanksi “etika dari

organisasi profesinya. $an mungkin juga apabia melanggar ketentuan peraturan atau

perundang-undangan, juga akan memperoleh sanksi hukum !pidana atau perdata".

Seiring dengan kemajuan %aman, serta kemudahan dalam akses informasi, era globalisasi

atau kesejagatan membuat akses informasi tanpa batas, serta peningkatan ilmu

pengetahuan dan tekhnologi membuat masyarakat semakin kritis. $isisi lain menyebabkan

timbulnya berbagai permasalahan etik. Selain itu perubahan gaya hidup, budaya dan tatanilai masyarakat, membuat masyarakat semakin peka menyikapi berbagai persoalan,

termasuk memberi penilaian terhadap pelayanan yang diberikan petugas kesehatan.

#erkembangan ilmu dan tekhnologi kesehatan yang semakin maju telah memba&a manfaat

yang besar untuk ter&ujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal. #erkembangan

ini juga diikuti dengan perkembangan hukum di bidang kesehatan, sehingga secara

bersamaan, petugas kesehatan menghadapi masalah hukum terkait dengan akti'itas,

perilaku, sikap dan kemampuannya dalam menjalankan profesi kesehatan.

(etika masyarakat merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan atau apabila seorang

petugas kesehatan merugikan pasien, tidak menutup kemungkinan untuk di meja hijaukan.

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 3/20

Bahkan didukung semakin tinggi peran media, baik media massa maupun elektronik dalam

menyoroti berbagai masalah yang timbul dalam pelayanan kesehatan, merupakan hal yang

perlu diperhatikan dan perlu didukung pemahaman petugas kesehatan mengenai kode etik

profesi dan hukum kesehatan, dasar ke&enangan dan aspek legal dalam pelayanan

kesehatan. )ntuk itu dibutuhkan suatu pedoman ynag komprehensif dan integratif tentang

sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang petugas kesehatan, pedoman tersebut

adalah kode etik profesi.

(ode etik profesi penting diterapkan, karena semakin meningkatnya tuntutan

terhadap pelayanan kesehatan dan pengetahuan serta kesadaran hukum masyarakat

tentang prinsip dan nilai moral yang terkandung dalam pelayanan profesional. (ode etik

profesi mengandung karakteristik khusus suatu profesi. *al ini berarti bah&a standar profesi

harus diperhatikan dan mencerminkan kepercayaan serta tanggung ja&ab yang diterima

oleh profesi dalam kontrak hubungan profesional antara tenaga kesehatan dan masyarakat.

+asyarakat memberi kepercayaan kepada tenaga kesehatan untuk melaksanakan

ke&ajibannya dalam memutuskan dan melakukan tindakan berdasarkan pada pertimbangan

terbaik bagi kepentingan masyarakat !penerima layanan kesehatan" yang mengacu pada

standar praktik dan kode etik profesi. (ode etik adalah seperangkat prinsip etik yang

disusun atau dirumuskan oleh anggota-anggota kelompok profesi, yang merupakan cermin

keputusan moral dan dijadikan standar dalam memutuskan dan melakukan tindakan profesi.

B1 R&m&*an Ma*alah

. bagaimana etika dalam pelayanan kesehatan

. apa yang dimaksud dengan etiko medikolegal

/. apa yang dimaksud dengan bioetik medis

.

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 4/20

BAB II

PEMBAHASAN

A1 Pen8er+ian E+i%a Pela9anan Ke*eha+an

$alam arti yang sempit, pelayanan kesehatan adalah suatu tindakan pemberian obat-

obatan dan jasa kepada masyarakat oleh pemerintah dalam rangka tanggung ja&abnya

kepada publik, baik diberikan secara langsung maupun melalui kemitraan dengan s&asta

masyarakat, berdasarkan jenis dan intensitas kebutuhan masyarakat, kemampuan

masyarakat. (onsep ini lebih menekankan bagaimana pelayanan publik terutama

pelayanan kesehatan berhasil diberikan melalui suatu sistem yang sehat. #elayanan

kesehatan ini dapat dilihat sehari-hari di 0S)$ ataupun puskesmas-puskesmas. 1ujuan

pelayanan kesehatan adalah menyediakan obat-obatan dan pelayanan jasa yang terbaik

bagi masyarakat. Obat-obatan dan pelayanan jasa yang terbaik adalah yang memenuhi apa

yang dijanjikan atau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. $engan demikian pelayanan

kesehatan yang terbaik adalah yang memberikan kepuasan terhadap masyarakat, kalau

perlu melebihi harapan masyarakat.

$alam arti yang luas, konsep pelayanan kesehatan !health ser'ice" identik dengan

memberikan pelayanan jasa demi kepentingan masyarakat luas. $alam konteks ini

pelayanan kesehatan lebih dititik beratkan kepada bagaimana elemen-elemen pelayan

kesehatan seperti para tim medis melakukan pelayanan, dimana pelayanan kesehatan

identik dengan pengobatan yang merupakan bagian dari manajemen ilmu kesehatan.

1 Pen+in8n9a E+i%a Pela9anan Ke*eha+an

Saran klasik di tahun 233 sampai 22 untuk memisahkan antara administrasi dan

politik !dikotomi" menunjukan bah&a administrator harus sungguh-sungguh netral, bebas

dari pengaruh politik ketika memberikan pelayanan kesehatan. salah satunya jasapelayanan kesehatan. Akan tetapi kritik bermunculan menentang ajaran dikotomi

administrasi 4 politik pada tahun 2/3-an, sehingga perhatian mulai ditujukan kepada

keterlibatan para administrator dalam keputusan-keputusan publik dalam kebijakan

pentingnya pelayanan kesehatan. Sejak saat ini dimata masyarakat mulai memberikan

perhatian khusus terhadap “permainan etika yang dilakukan oleh para tim medis yang

beprofesi dibidang pelayanan kesehatan.

#enilaian keberhasilan seorang administrator atau para tim medis dibidang pelayanan

kesehatan tidak semata didasarkan pada pencapaian kriteria efisiensi, ekonomi, dan

prinsip-prinsip administrasi lainnya, tetapi juga kriteria moralitas, khususnya terhadap

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 5/20

kontribusinya terhadap public interest atau kepentingan umum !*enry, 225". Alasan

mendasar mengapa pelayanan kesehatan harus diberikan adalah adanya public interest

atau kepentingan masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah terutama dibidang

pelayanan kesehatan, karena pemerintahlah yang memiliki “tanggung ja&ab atau

responsibility. $alam memberikan pelayanan ini pemerintah diharapkan secara profesional

melaksanakannya, dan harus mengambil keputusan politik secara tepat mengenai siapa

mendapat apa, berapa banyak, dimana, kapan, dsb.

Bertens !333" menggambarkan konsep etika dengan beberapa arti, salah satu

diantaranya dan biasa digunakan orang adalah kebiasaan, adat atau akhlak dan &atak.

6ilsuf besar Aristoteles, kata Bertens, telah menggunakan kata etika ini dalam

menggambarkan filsafat moral, yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu

tentang adat kebiasaan. Bertens juga mengatakan bah&a di dalam (amus )mum Bahasa

7ndonesia, karangan #ur&adarminta, etika dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan tentang

asas-asas akhlak !moral", sedangkan dalam (amus Besar Bahasa 7ndonesia !$epartemen

#endidikan dan (ebudayaan, 288", istilah etika disebut sebagai

. 7lmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan ke&ajiban

moral9

. (umpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak9 dan

/. :ilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

$engan memperhatikan beberapa sumber diatas, Bertens berkesimpulan bah&a ada tiga

arti penting etika, yaitu

a" Etika sebagai nilai-nilai moral dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi

seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, atau disebut dengan

“sistem nilai.

b" Etika sebagai kumpulan asas atau nilai moral yang sering dikenal dengan “kode etik9

c" Sebagai ilmu tentang yang baik atau buruk, yang acapkali disebut “filsafat moral.

Salah satu uraian menarik dari Bertens !333" adalah tentang pembedaan atas

konsep etika dari konsep etiket. Etika lebih menggambarkan norma tentang perbuatan itusendiri 4 yaitu apakah suatu perbuatan boleh atau tidak boleh dilakukan, misalnya

mengambil barang milik orang tanpa ijin tidak pernah diperbolehkan. Sementara etiket

menggambarkan cara suatu perbuatan itu dilakukan manusia, dan berlaku hanya dalam

pergaulan atau berinteraksi dengan orang lain, dan cenderung berlaku dalam kalangan

tertentu saja, misalnya memberi sesuatu kepada orang lain dengan tangan kiri merupakan

cara yang kurang sopan menurut kebudayaan tertentu, tapi tidak ada persoalan bagi

kebudayaan lain. (arena itu etiket lebih bersifat relatif, dan cenderung mengutamakan

simbol lahiriah, bila dibandingkan dengan etika yang cenderung berlaku uni'ersal dan

menggambarkan sungguh-sungguh sikap bathin.

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 6/20

'1 Beera/a Perma*alahan E+i%a Pela9anan Ke*eha+an

0ealita yang terjadi saat ini, terkait dengan ;aminan (esehatan +asyarakat

!;amkesmas" menjadi tidak rele'an ditengah masyarakat yang membutuhkan

pelayanan dan penanganan sesuai dengan tujuan diadakannya program kesehatan

<ratis, program yang satu ini terlalu indah ditelinga 0akyat, namun apakah realita

yang terjadi dilapangan, apakah seindah pemaparan didalam tujuan pokok

diadakannya program itu, ataukah memang lahan bisnis bagi Oknum-oknum

tertentu, seperti halnya yang dialami oleh #enderita 1umor <anas atas nama

Salahudin &arga $usun +adalibi $esa +adaprama, (ecamatan =oja (abuapten

$ompu ,Salahuddin terdaftar sebagai peserta ;amkesmas pada ##( > /3533-#uskemas $ompu Barat, :o. #eserta 333553?35, atau kepesertaan > #@7@S@A

peserta tanggal lahir 3@3@2, yang sudah sejak tanggal 3@3@33 masuk

0umah Sakit )mum $ompu Akibat luka dalam yang dialaminya pada rusuk bagian

kiri, selama dua hari menginap dirumah sakit yakni pada ruangan pera&atan kelas 7

dengan harga 0p. /3.333,- !1iga #uluh 0ibu 0upiah" #er hari total 0p. ?3.333,-

!Enam #uluh 0ibu 0upiah" selama dua hari, ditambah dengan biaya lain-lain sampai

dengan 0p /?/,333,- !tiga 0atus Enam #uluh 1iga 0ibu 0upiah", #embayaran

berdasarkan ketentuan pihak 0umah Sakit, yang memang pada saat a&al masuk

rumah Sakit, di 1anya oleh petugas 0umah Sakit “apakah mau masuk kelas 7 atau

(elas 77 pak@bu, kira-kira begitu dicontohkan oleh salah satu petugas 0S)$

dibagian yang menangani ;amkesmas, pada saat $inamika 7nfo :e&s menelusuri

apakah nama Salahudin terkafer atau tidak sebagai peserta ;amkesmas diruang

registrasi ;aminan (esehatan gratis 0S)$ $ompu, 8@3/@.

Begitu juga penjelasan keluarga penderita, justru ditanya dengan pertanyaan yang sama

oleh pihak rumah sakit bah&a kelas yang akan di masuki oleh pasien adalah kelas 7 atau

(elas 77, beberapa keluarga penderita tumor yang enggan disebut namanya pada saat

dikonfirmasi +ajalah $inamika 7nfo :e&s dikediamannya di $esa +adaprama @3/@.

(eluarga penderita mengeluhkan, sungguh 7ronisnya, pihak 0umah Sakit sudah

mengetahui bah&a calon pasien itu memiliki (artu ;aminan (esehatan secara gratis,

kenapa justru dipertanyakan lagi, sementara untuk ;A+(ES+AS hanya kelas 777 yang bisa

dipakai untuk tempat mera&at penderita, “inikan sama halnya program tersebut dibisniskan,

keluhnya.

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 7/20

$isamping penjelasan tentang ruang mana saja yang berhak dipakai untuk mera&at

peserta ;A+(ES+AS yang tidak jelas, yang terkesan menunjuk alias mengarahkan,

penderita agar menempati ruang yang ditunjuk oleh pihak 0umah Sakit )mum $ompu,

imbuhnya.

(omentar pihak $okter 0S)$ $ompu, begini pak, “ruangan kelas 777, ruangan itu saja

yang digratiskan, kalau ruangan 7 dan 77 itu, ruangan untuk pasien Askes #ega&ai dan

orang 4orang tertentu saja, cetus salah satu yang mengetahui bah&a $ata ;amkesmas

untuk nama Salahudin terdaftar sebagai peserta pada program #emerintah khususnya

;aminan (esehatan <ratis +asyarakat itu dengan berapi-api, sambil menarik tanda bukti

pembayaran 0umah Sakit yang dibayarkan (eluarga Salahudin pada saat mera&at tujuh

bulan yang lalu.

$itempat terpisah dr. *. Ahmad 6aisal, spA. Selaku $irektur pada 0umah Sakit )mum

$ompu !0S)$" membantah kalau pihaknya yang menolak ;amkesmas yang dimiliki oleh

Salahudin, apalagi menyarankan kepada penderita maupun keluarganya untuk masuk kelas

lain selain kelas yang sudah ditentukan untuk #rogram (esehatan <ratis ini,

ditambahkannya hal senada mungkin saja pihak pasien yang ada (artu ;amkesmasnya ini

namun tidak terdaftar diregistrasi sebagai peserta pada program itu, jika Salahudin terdaftar 

di registrasi itu, tidak ada alasan pihak 0umah Sakit untuk membebankan kepada pasien

dengan biaya-biaya, jelasnya pada saat dikonfirmasi media ini diruang kerjanya 8@3/@.

#elayanan (esehatan yang diharapkan adalah pelayanan yang bermutu &alaupu harus

dibayar, bagaimana jikalau digratiskan, sementara yang dibayar sekalipun sakitnya tak

kunjung sembuh alias makin parah, “#erut itu, kian hari makin buncit, sementara pihak

keluarga penderita sudah menyurat (epada $inas terkait, Bupati $ompu, dan $#0$,

namun sejauh ini belum ada tanggapan serius dari pihak-pihak diatas, keluhnya.

#ihak keluarga mengharapkan agar (epala $inas (esehatan (abupaten $ompu

“+undur dari jabatan jika tidak tanggap dengan persoalan rakyat, ungkapnya.

$ilanjutkannya, bah&a pihak $inas (esehatan (abupaten $ompu, “senagaja tutup mata

dengan pederitaan yang dialami oleh #enderita tumor <anas seperti Salahudin ini, danmasih banyak persoalan yang sama diluar sana, yang sama sekali diduga minimnya

sosialisasi khususnya tentang kesehatan masyarakat lainnya yang ada di (abupaten

$ompu. oleh karena itu, diharapkan (epada pengambil kebijakan agar jangan ada lagi

(epala $inas yang hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri tampa menghiraukan

keluhan rakyat yang menjadi tanggung ja&abnya

(enyataan menunjukan bah&a pemerintah tidak memiliki tuntunan atau pegangan kode

etik atau moral secara memadai. Asumsi bah&a semua aparat pemerintah adalah pihak

yang telah teruji pasti selalu membela kepentingan publik atau masyarakatnya, tidak

selamanya benar. Banyak kasus membuktikan bah&a kepentingan pribadi, keluarga,

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 8/20

kelompok, partai dan bahkan struktur yang lebih tinggi justru mendikte perilaku seorang

birokrat atau aparat pemerintahan. Birokrat dalam hal ini tidak memiliki “independensi

dalam bertindak etis, atau dengan kata lain, tidak ada “otonomi dalam beretika. Alasan lain

lebih berkenaan dengan lingkungan di dalam birokrasi yang memberikan pelayanan itu

sendiri.

• Berkenaan dengan karakteristik masyarakat umum yang terkadang begitu 'ariatif 

sehingga membutuhkan perlakuan khusus. +empekerjakan pega&ai negeri dengan

menggunakan prinsip “kesesuaian antara orang dengan pekerjaannya merupakan

prinsip yang perlu dipertanyakan secara etis, karena prinsip itu akan menghasilkan

ketidak adilan, dimana calon yang dipekerjakan hanya berasal dari daerah tertentu

yang relatif lebih maju

• (ebijakan mengutamakan “putera daerah merupakan salah satu contoh yang

populer saat ini. Alasan penting lainnya adalah peluang untuk melakukan tindakan

yang bertentangan dengan etika yang berlaku dalam pemberian pelayanan

kesehatan sangat besar. #elayanan kesehatan tidak sesederhana sebagaimana

dibayangkan, atau dengan kata lain begitu kompleksitas sifatnya baik berkenaan

dengan nilai pemberian pelayanan itu sendiri maupun mengenai cara terbaik

pemberian pelayanan kesehatan itu sendiri.

• (ompleksitas dan ketidakmenentuan ini mendorong pemberi pelayanan kesehatan

mengambil langkah-langkah profesional yang didasarkan kepada “keleluasaan

bertindak (discretion).  (eleluasaan inilah yang sering menjerumuskan pemberi

pelayanan publik atau aparat pemerintah untuk bertindak tidak sesuai dengan kode

etik atau tuntunan perilaku yang ada. $alam pemberian pelayanan publik khususnya

di 7ndonesia, pelanggaran moral dan etika dapat diamati mulai dari proses kebijakan

publik !pengusulan program, proyek, dan kegiatan yang tidak didasarkan atas

kenyataan", desain organisasi pelayanan kesehatan !pengaturan struktur,

formalisasi, dispersi otoritas" yang sangat bias terhadap kepentingan tertentu, proses

manajemen pelayanan kesehatan yang penuh rekayasa dan kamuflase !mulai dari

perencanaan teknis, pengelolaan keuangan, S$+, informasi, dsb.", yang semuanya

itu nampak dari sifat-sifat tidak transparan, tidak responsif, tidak akuntabel, tidak adil,

dsb

• #elanggaran moral dan etika ini telah diungkapkan sebagai salah satu penyebab

melemahnya pelayanan kesehatan di 7ndonesia. Alasan utama yang menimbulkan

tragedi tersebut sangat kompleks, mulai dari kelemahan aturan hukum dan

perundang-undangan, sikap mental manusia, nilai-nilai sosial budaya yang kurang

mendukung, sejarah dan latar belakang kenegaraan, globalisasi yang tak terkendali,

sistem pemerintahan, kede&asaan dalam berpolitik, dsb. Bagi 7ndonesia,

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 9/20

pembenahan moralitas yang terjadi selama ini masih sebatas lip ser'ice tidak

menyentuh sungguh-sungguh substansi pemenahan moral itu sendiri. (arena itu

pembenahan moral merupakan “beban besar di masa mendatang dan apabila tidak

diperhatikan secara serius maka proses “pembusukan terus terjadi dan dapat

berdampak pada disintegrasi bangsa.

• $ibutuhkan (ode Etik dalam pelayanan kesehatan. (ode etik pelayanan kesehatan

di 7ndonesia masih terbatas pada beberapa profesi seperti ahli kepera&atan,

kebidanan dan kedokteran sementara kode etik untuk profesi yang lain masih belum

nampak. Ada yang mengatakan bah&a kita tidak perlu kode etik karena secara

umum kita telah memiliki nilai-nilai agama, etika moral #ancasila, bahkan sudah ada

sumpah pega&ai negeri yang diucapkan setiap apel bendera. #endapat tersebut

tidak salah, namun harus diakui bah&a ketiadaan kode etik ini telah memberi

peluang bagi para pemberi pelayanan kesehatan untuk mengenyampingkan

kepentingan masyarakat umum. (ehadiran kode etik itu sendiri lebih berfungsi

sebagai alat kontrol langsung bagi perilaku para pega&ai yang bekerja dibidang

kesehatan.

• (elemahan kita terletak pada ketiadaan atau terbatasnya kode etik. $emikian pula

kebebasan dalam menguji dan mempertanyakan norma-norma moralitas yang

berlaku dalam pelayanan kesehatan masih kurang maksimal, bahkan seringkali

kaku terhadap norma-norma moralitas yang sudah ada tanpa melihat perubahan

 jaman. (ita juga masih membiarkan diri kita didikte oleh pihak luar sehingga belum

terjadi otonomi beretika.

• (adang-kadang, kita juga masih membiarkan diri kita untuk mendahulukan

kepentingan tertentu tanpa memperhatikan konteks atau dimana kita bekerja atau

berada. +endahulukan orang-orang elit atau suku sendiri merupakan tindakan tidak

terpuji bila itu diterapkan dalam konteks organisasi masyarakat yang menghendaki

perlakuan yang sama kepada semua suku. +ungkin tindakan ini tepat dalam

organisasi s&asta, tapi tidak tepat dalam organisasi masyarakat terutama dalam

pelayanan kesehatan.• Berdasarkan hal sudah dikemukakan diatas, maka kita akan melihat apakah benar 

puskesmas menjadi sarana kesehatan yang tidak bermutu lagi dimasyarakat. $alam

hal ini, puskesmas diba&ah tanggung ja&ab $inas (esehatan menjadi ujung tombak

pelayanan masyarakat, mulai dari pre'entif, kuratif, promotif dan rehabilitatif.

#rogram $inkes yang telah ada tidah sepenuhnya berjalan dengan lancar, dapat

dilihat dari masih adanya masalah kesehatan yang ditemui dalam masyarakat,

misalnya ditemukan &abah gi%i buruk pada balita dibeberapa tempat di 7ndonesia.

*al ini tidak bisa sepenuhnya diserahkan pertanggung ja&aban dari pihak

puskesmas setempat. +ungkin saja dikarenakan peran serta masyarakat yang

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 10/20

kurang terhadap lingkungan, dalam hal ini para ibu yang tidak memperhatikan gi%i

anaknya mulai dari lahir sampai de&asa.(onsep puskesmas seharusnya menjemput bola. #erannya bukan hanya seperti

rumah sakit yang menunggu pasien berkunjung. )ntuk daerah terpencil yang sulit

dijangkau, puskesmas harus mendekat ke masyarakat agar mereka tidak terlanjur 

sakit. Bila masyarakat tidak dibina, dari C program puskesmas yang harus ada,

mereka rentan jatuh sakit, sehingga puskesmas akan dinilai gagal karena pasien

yang akan berobat akan semakin banyak, dan yang lebih parah apabila mereka

mengeluh dengan penyakit yang itu-itu saja.

Cara Men8a+a*i Perma*alahan E+i%a Pela9anan Ke*eha+an

• Debih berkenaan dengan lingkungan di dalam birokrasi yang memberikan pelayanan

kesehatan itu sendiri. $esakan untuk memberi perhatian kepada aspek

kemanusiaan dalam organisasi (organizational humanism)  telah disampaikan oleh

$enhardt. $alam literatur tentang aliran human relations dan human resources, telah

dianjurkan agar manajer harus bersikap etis, yaitu memperlakukan manusia atau

anggota organisasi secara manusia&i. Alasannnya adalah bah&a perhatian terhadap

manusia (concern for people) dan pengembangannya sangat rele'an dengan upaya

peningkatan produkti'itas, kepuasan dan pengembangan kelembagaan.

• $alam konteks ini, yang lebih penting adalah bah&a kode etik itu tidak hanya

sekedar ada, tetapi juga dinilai tingkat implementasinya dalam kenyataan. Bahkan

berdasarkan penilaian implementasi tersebut, kode etik tersebut kemudian

dikembangkan atau dire'isi agar selalu sesuai dengan tuntutan perubahan jaman.

(ita mungkin perlu belajar dari negara lain yang sudah memiliki kede&asaan

beretika. $i Amerika Serikat, misalnya, kesadaran beretika dalam pelayanan

kesehatan telah begitu meningkat sehingga banyak profesi pelayanan kesehatan

yang telah memiliki kode etik.

• $alam praktek pelayanan kesehatan saat ini di 7ndonesia, seharusnya kita selalu

memberi perhatian terhadap berbagai dilema di atas. Atau dengan kata lain, para

pemberi pelayanan kesehatan harus mempelajari norma-norma etika yang bersifat

uni'ersal, karena dapat digunakan sebagai penuntun tingkah lakunya. Akan tetapi

norma-norma tersebut juga terikat situasi sehingga menerima norma-norma tersebut

sebaiknya tidak secara kaku. Bertindak seperti ini menunjukan suatu kede&asaan

dalam beretika. $ialog menuju konsensus dapat membantu memecahkan dilema

tersebut. *arus ada kede&asaan untuk melihat dimana kita berada dan tingkatan

hirarki etika manakah yang paling tepat untuk diterapkan.

B1 ETIKOMEDIKOLEGAL

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 11/20

+enurut (amus Besar Bahasa 7ndonesia yang dimaksud dengan +edikolegal

adalah yang berkaitan, baik dng kesehatan maupun hukum. (ebanyakan dokter 

kurang memahami peranan dan tanggungja&ab dalam interaksi mereka dengan

sistem hukum. *al ini tidaklah mengejutkan, melihat meningkatnya kebutuhan

mendesak akan praktisi medis oleh perundang-undangan, peraturan dan petunjuk.

1 PET5N75K MEDIKOLEGAL DALAM PELAYANAN KESEHATAN• #ersetujuan pengobatan

#raktisi medis dituntut memberikan informasi pada pasien mereka agar pasien

mampu memahami >- #ilihan pengobatan mereka- (onsekuensi yang dapat diperkirakan dan efek samping dari setiap terapi atau

inter'ensi yang diusulkan- (onsekuensi jika tidak berproses dengan pengobatan- #raktisi medis memberi nasehat pada pilihan klinis terbaik dan alasan mereka

untuk opini profesional tersebut• 0ekam +edis

#raktisi medis diharuskan menyimpan dengan akurat, rekaman pera&atan yang

telah diberikan pada pasien.• (erahasiaan dalam hubungan dokter-pasien

(erahasiaan adalah landasan hubungan dokter-pasien. Sebagai prinsip umum,

pasien memiliki hak mengharapkan praktisi medis tidak akan menyingkap informasi

yang didapat dari pasien dalam rangka hubungan dokter-pasien tanpa ijin dari

pasien.#engecualian terhadap (erahasiaana" ;ika pasien setuju untuk diungkapkanb" $engan persetujuan seseorang yang berhak bertindak atas nama pasienc" Anggota keluargad" (etika informasi klinis perlu dibagi diantara tim yang melakukan pengobatane" )ntuk jaminan kualitas dan e'aluasi pelayanan kesehatanf" (elahirang" (ematianh" =ajib melaporkan penganiayaan anak-anak

i" #emberitahuan penyakit infeksi kepada otoritas yang berhubungan j" (ebugaran untuk mengendarai kendaraan bermotor k" ontoh darah setelah kecelakaanl" #emenuhan surat perintah pencarianm" #emberitahuan praktisi kesehatan yang kecacatan kesehatannya dapat

membahayakan publikn" Sertifikasi orang dengan penyakit mentalo" #anggilan tertulis untuk tampil di pengadilanp" 0esiko serius untuk dirinya dan orang lainF" #engungkapan terhadap otoritas pemerintah

• #ermintaan pihak ketiga untuk penilaian atau laporan untuk pengadilan

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 12/20

+enyediakan laporan sebagaimana yang diminta pihak ketiga merupakan bagian

penting pada praktek medis kontemporer. *al itu juga merupakan satu dari banyak

pengalaman praktisi medis sebagai gangguan terhadap ke&ajiban klinis mereka.#raktisi medis yang diminta untuk memberikan laporan mungkin saja sebagai

seorang dokter biasa yang mengobati pasien, atau diminta sebagai ahli independen

untuk menilai pasien dan memberikan opini dan@atau rekomendasi tentang

permasalahan semisal kebugaran untuk kembali bekerja. (unci permasalahannya

adalah bah&a laporan seperti itu ditulis sebagai permintaan pihak ketiga dan

biasanya dibayar oleh pihak tersebut.#ihak ketiga yang mencari laporan mungkin saja perusahaan asuransi, pemberi kerja

pasien, otoritas menurut undang-undang, polisi, praktisi hukum, dan pengadilan.• Surat (eterangan +edis

#raktisi medis diminta untuk menyediakan sertifikat !surat keterangan" untuk tujuan

berbeda-beda 4 surat keterangan sakit, surat keterangan kembali bekerja,

kemampuan tubuh untuk mengendarai kendaraan dan surat keterangan kematian

dan lain-lain.Biasanya surat sakit berisi>- :ama dan alamat praktisi medis yang mengeluarkan surat keterangan- :ama pasien- 1anggal surat keterangan dibuat- 1anggal dimana pasien tidak merasa sehat untuk bekerja- #enjelasan tambahan tentang bantuan terhadap pekerja dalam memperoleh

citu yang sesuai, khususnya jika terdapat pertentangan untuk kapan surat

keterangan dibuat dan tanggal pada sura keterangan.$iagnosa tidak selalu dibutuhkan untuk surat keterangan. #raktisi medis memiliki

ke&ajiban untuk mengumpulkan dan membuat laporan informasi cukup berdasarkan

fakta melalui anamnesa dan pemeriksaan untuk dicatat dalam bentuk apapun dalam

surat keterangan. Surat keterangan harus tertanggal pada hari dimana surat tersebut

ditulis 4 tidak boleh dimundurkan dalam keadaan apapun.• +emberikan (eterangan

#raktisi medis dapat dipanggil secara tertulis untuk tampil di pengadilan sebagai

saksi di hadapan hukum dan pengadilan dan juga dapat diminta untuk memberikan

keterangan. 7ni berhubungan dengan pengobatan yang dilakukan oleh mereka,

penilaian yang dilakukan dan obser'asi yang mereka buat. Bukti tersebut dapat

berupa bukti fakta dan bukti pendapat.Sebelum memberikan keterangan, praktisi medis harus meninjau kembali diri mereka

dengan dokumen yang berhubungan dengan pasien tentang keadaan medis yang

dibutuhkan untuk memberikan bukti. #raktisi medis harus mendasarkan pendapat

mereka pada data dan menahan diri dari spekulasi, kecuali dengan jelas diminta

melakukannya oleh pengadilan. +ereka harus menggambarkan dengan jelas antara

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 13/20

fakta dan pendapat pribadi dan dipersiapkan untuk menjelaskan alasan muculnya

pendapat tersebut, jika diminta untuk melakukannya.• +emberi kesaksian

(etika praktisi medis diminta untuk memberi kesaksian, para praktisi harus

menganggap dirinya bertindak dalam kapasitas sebagai praktisi medis dan

menerapkan kemampuan klinis mereka. Seorang praktisi seharusnya tidak

memberikan kesaksian jika dia menerima uang untuk kesaksian tersebut.• Bersaksi untuk dokumen hukum lainnya

#raktisi medis diminta untuk bersaksi atas berbagai dokumen hukum yang pasti.

Banyak pertimbangan garis besar dalam hubungan kesaksian yang bisa diterapkan

pada kesaksian dokumen lainnya.'1 KONTEKS LAYANAN MEDIKO;LEGAL DALAM KERANGKA SISTEM

KESEHATAN  #engalaman layanan medikolegal setelah pemerkosaan bagi mereka yang

selamat dan penyedia layanan mereka sangat banyak pada tingkat klinis indi'idual,

kualitas dan perlakuan pera&atan yang diterima masih dipengaruhi oleh sejumlah

faktor namun meluas jauh ke pengaturan klinis segera. ;ika kita mengerti dengan

baik tujuan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi mereka yang selamat dari

pemerkosaan, kita harus mengerti cara layanan ini dipetakan secara luas dalam

lingkungan sosial dan politik sistem pelayanan kesehatan.  #elayanan mediko-legal perlu ditinjau ulang dalam konteks sistem kesehatan

yang luas. (ebijakan, program dan prosedur yang akan dihasilkan dalam kepedulian

yang lebih baik dapat selalu diimplementasikan tanpa sumber daya yang banyak,

namun sistem kesehatan yang lebih luas tidak selalu mendukung implementasinya.

(1 PEMERIKSAAN MEDIKO;LEGAL

T&2&an 5m&m

Secara umum dilakukan untuk tujuan mempersiapkan laporan untuk klaim perlukaan

pribadi

• +elindungi pekerjaan

• (e&ajiban umum

• (ealpaan medis

Pen8a+&ran

• 0encana percobaan yang baik ke depan

• ;anji temu melalui telepon dan mengkonfirmasikan dengan para derma&an dalam

pencatatan• Semua pencitraan dan hasil-hasil tes lainnya yang ada

T&2&an Pemeri%*aan. menetapkan yang menjadi penyebab

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 14/20

. memperkirakan kapasitas untuk bekerja/. menilai tingkat kecacatan

#ertanyaan-pertanyaan khusus, biasanya menyertakan hal-hal diatas, merupakan

garis besar dalam surat dari para derma&an dan menuntut ja&aban khusus.

Keadilan

• Berlaku sebagai pihak ketiga yang tidak berat sebelah

• Sebagai ahli, tidak sebagai pengacara

• +elaporkan hasil harus mencegah jargon hukum dan komentar-komentar mengenai

ke&ajiban

Pende%a+an

• Bedakan antara anamnese, pemeriksaan dan penyimpanan catatan sebagai dokter 

yang mengobati• 1idak bertindak secara langsung terhadap ketertarikan pasien

• +emberi &aktu yang cukup ! jam"

• ;uru bahasa &ajib

• +endorong untuk ditemani oleh keluarga atau teman

 Pere%aman• Dictaphone

' $apat menyela laporan' Bukan perseorangan' Setelah itu dihapus

• atatan tertulis

' 1erbaik setelah konsultasi• 0ekaman pasien

' 1idak diijinkan Anamne*a

• +embangun sikap netral dengan cepat dan mengumpulkan kepercayaan diri pasien

• +embangun kronologi kejadian dengan akurat

• +emisahkan dengan jelas antara ri&ayat yang didapatkan dari laporan lain dan yang

diberikan oleh pasien• #ertanyaan rinci mengenai kapasitas kerja

 Pemeri%*aan• +ulailah dengan perlahan

+enjelaskan setiap gerakan pemeriksaan• +emeriksa bagian yang tidak terluka terlebih dahulu

• +encoba manu'er yang menyebabkan rasa sakit terlebih dahulu dan berhenti jika

muncul rasa sakit• Sadar untuk menghormati pri'asi ketika pasien tidak mengenakan pakaian dalam

pemeriksaan• +engamati ketika berpakaian dan menanggalkan pakaian secara hati-hati,

khususnya anggota tubuh bagian atas9 naik dan turun meja pemeriksaan9 duduk di

ruang tunggu, berjalan ke dalam ruang periksa dan berjalan kembali ke kendaraan• (etidak-konsekuen-an akan hampir selalu muncul

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 15/20

• Bersaksi sebagaimana yang ditemukan, namun tetap memberi komentar pada

ketidak-konsekuen-an, jika memang ada•  Akhirnya, penilaian objektif terhadap kecacatan yang ada dibutuhkan, karenanya

siasat untuk memperlihatkan kepura-puraan bukannya tidak beralasan

 Kelemahan• #enilaian berdasarkan petunjuk yang diatur oleh Asosiasi +edis

• ;angan mena&arkan pendapat seperti pada kerusakan pasien yang dapat pulih

sebagai hasil dari perlukaan• ;angan berkomentar pada perlakuan proses pengadilan atau kemungkinan

penyelesaian Pen&li*an La/oran

• #ersiapkan dengan segera

• 1ahan sampai pembayaran diselesaikan

• 1ersusun

• +enolak jargon

 Ma*alah *eh&&n8an den8an /a*ien• #erhatikan bah&a pasien tidak akan memperoleh kompensasi yang mereka yakini

bah&a mereka mungkin saja' +arah' #engobatan minim oleh pekerja' #aranoid' Adanya tambahan sadar dan tidak sadar 

• Salah pengertian mengenai tujuan pemeriksaan

' +enjelaskan tujuan kunjungan dengan jelas' #ersepsi bah&a dokter merupakan penjaga pintu untuk melindungi pekerjaan Ma*alah *eh&&n8an den8an do%+er 

• 1akut penipuan' :ormalnya ada asumsi kejujuran satu sama lain' #ertanyaan agresif ' #emeriksaan yang kasar 

• 1idak memihak pada pasien sebagai seorang manusia

' Bukan dokter yang mengobati' 1idak ada ke&ajiban untuk peduli Kel&han

• Sering didapati

•  Akibat faktor dokter-pasien yang disebutkan sebelumnya

C1 Bioe+i%a Medi*

#erkembangan yang begitu pesat di bidang biologi dan ilmu kedokteran

membuat etika kedokteran tidak mampu lagi menampung keseluruhan

permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan. Etika kedokteran berbicara

tentang bidang medis dan profesi kedokteran saja, terutama hubungan dokter 

dengan pasien, keluarga, masyarakat, dan teman seja&at. Oleh karena itu, sejak

tiga dekade terakhir ini telah dikembangkan bioetika atau yang disebut jugadengan

etika biomedis.

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 16/20

+enurut 6. Abel, Bioetika adalah studi interdisipliner tentang masalah-

masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya

memperhatikan masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga

memperhitungkan timbulnya masalah pada masa yang akan datang.

Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti

norma-norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang

masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran

baik skala mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika

mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain

membicarakan bidang medis, seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ,

teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik, membahas pula masalah

kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan masyarakat, hak

pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, demografi, dan

sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian

kesehatan pada manusia dan he&an percobaan.

+asalah bioetika mulai diteliti pertama kali oleh Institude for the Study of 

Society, Ethics and Life Sciences, Hasting enter, !e" #or$  pada tahun 2?2. (ini

terdapat berbagai isu etika biomedik.

$i 7ndonesia, bioetika baru berkembang sekitar satu dekade terakhir yang

dipelopori oleh #usat #engembangan Etika )ni'ersitas Atma ;aya ;akarta.

#erkembangan ini sangat menonjol setelah uni'ersitas <ajah +ada Gogyakarta

yang melaksanakan pertemuan Bioethics 3339  %n International E&change dan

#ertemuan :asional 7 Bioetika dan *umaniora pada bulan Agustus 333. #ada

&aktu itu, )ni'ersitas <ajah +ada juga mendirikan center for 'ioethics and edical 

humanities. $engan terselenggaranya #ertemuan :asional 77 Bioetika dan

*umaniora pada tahun 33 di Bandung, #ertemuan 777 pada tahun 33C di ;akarta,

dan #ertemuan 7H tahun 33? di Surabaya serta telah terbentuknya ;aringan

Bioetika dan *umaniora (esehatan 7ndonesia !;B*(7" tahun 33, diharapkan studi

bioetika akan lebih berkembang dan tersebar luas di seluruh 7ndonesia pada masa

datang.

*umaniora merupakan pemikiran yang beraitan dengan martabat dan kodrat

manusia, seperti yang terdapat dalam sejarah, filsafat, etika, agama, bahasa, dan

sastra.

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 17/20

1 Prin*i/;/rin*i/ Da*ar Bioe+i%a

#rinsip-prinsip dasar etika adalah suatu aksioma yang mempermudah penalaran

etik. #rinsip-prinsip itu harus dibersamakan dengan prinsip-prinsip lainnya atau yang

disebut spesifik. 1etapi pada beberapa kasus, kerana kondisi berbeda, satu prinsip

menjadi lebih penting dan sah untuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang

lain. (eadaan terakhir disebut dengan #rima 6acie. (onsil (edokteran 7ndonesia,

dengan mengadopsi prinsip etika kedokteran barat, menetapkan bah&a, praktik

kedokteran 7ndonesia mengacu kepada kepada C kaidah dasar moral yang sering

 juga disebut kaidah dasar etika kedokteran atau bioetika, antara lain>

• Beneficence

• :on-malficence

• ;ustice•  Autonomy

. Beneficence$alam arti prinsip bah&a seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat

manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dira&at dalam

keadaan kesehatan. $alam suatu prinsip ini dikatakan bah&a perlunya perlakuan

yang terbaik bagi pasien. Beneficence memba&a arti menyediakan kemudahan dan

kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat

baik daripada hal yang buruk. iri-ciri prinsip ini, yaitu9

• +engutamakan Alturisme• +emandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya

menguntungkan seorang dokter • +engusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan

suatu keburukannya• +enjamin kehidupan baik-minimal manusia

• +emaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan

• +eenerapkan olden *ule +rinciple, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang

orang lain inginkan• +emberi suatu resep

. :on-malficence:on-malficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan

perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil

resikonya bagi pasien sendiri. #ernyataan kuno ist, do no harm, tetap berlaku dan

harus diikuti. :on-malficence mempunyai ciri-ciri>• +enolong pasien emergensi

• +engobati pasien yang luka

• 1idak membunuh pasien

• 1idak memandang pasien sebagai objek

• +elindungi pasien dari serangan

• +anfaat pasien lebih banyak daripada kerugian dokter • 1idak membahayakan pasien karena kelalaian

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 18/20

• 1idak melakukan =hite ollar rime

/. ;ustice(eadilan !;ustice" adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan

sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut.

#erbedaan tingkat ekonomi, pandangan politik, agama, kebangsaan, perbedaan

kedudukan sosial, kebangsaan, dan ke&arganegaraan tidak dapat mengubah sikap

dokter terhadap pasiennya. ;ustice mempunyai ciri-ciri >• +emberlakukan segala sesuatu secara uni'ersal

• +engambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

• +enghargai hak sehat pasien

• +enghargai hak hukum pasien

C. Autonomy$alam prinsip ini seorang dokter menghormati martabat manusia. Setiap indi'idu

harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri

sendiri. $alam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat

keputusan sendiri. Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan,

membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri. Autonomy mempunyai ciri-

ciri>• +enghargai hak menentukan nasib sendiri

• Berterus terang menghargai pri'asi

• +enjaga rahasia pasien

BAB III

PEN5T5P

• E+i%a /ela9anan %e*eha+an adalah suatu pemahaman akan asas norma dan nilai

yang berlaku di masyarakat dalam tindakan medis pemberian obat-obatan dan jasa

kepada masyarakat oleh pemerintah dalam rangka tanggung ja&abnya kepada

publik, baik diberikan secara langsung maupun melalui kemitraan dengan s&asta

masyarakat, berdasarkan jenis dan intensitas kebutuhan masyarakat, kemampuan

masyarakat

• E+i%o medi%ole8al +enurut (amus Besar Bahasa 7ndonesia yang dimaksud dengan

+edikolegal adalah suatu tindakan medis yang mempunyai akibat hukum

• Bioe+i%a Medi*  adalah studi interdisipliner tentang masalah-masalah yang

ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 19/20

masalah-masalah yang terjadi pada masa sekarang, tetapi juga memperhitungkan

timbulnya masalah pada masa yang akan datang.

DA4TAR P5STAKA

Bertens, (. 333. Etika. Seri 6ilsafat Atma ;aya> 5. ;akarta> #enerbit #1 <ramedia #ustaka

)tama.

$enhardt, (athryn <. 288. 1he ethics of #ublic Ser'ice. =estport, onnecticut> <reen&ood

#ress.

*enry, :icholas. 225. #ublic Administration and #ublic Affairs. SiIth Edition. Engle&ood liffs,

:. ;> #rentice-*all 7nternational, 7nc.

#erry, ;ames D. 282. *andbook of #ublic Administration. San 6ransisca, A> ;ossey- Bass

Dimited.

Shafrit%, ;ay.+. dan E.=.0ussell. 22. 7ntroducing #ublic Administration. :e& Gork, :.G.>

Dongman.http>@@budiutomo2.blogspot.com@33@@etika-dalam-pelayanan-publik.html

8/17/2019 9_-_Etika_dalam_Pelayanan_Kesehatan__Medikolegal__dan_Bioetikamedik.docx

http://slidepdf.com/reader/full/9-etikadalampelayanankesehatanmedikolegaldanbioetikamedikdocx 20/20