9 bab 2 landasan teori 2.1 pengertian peramalan( forecasting

10
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting) Setiap kebijakan ekonomitidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupakan seni dan ilmudalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akandatang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka akanmemberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya ketetapannya. Oleh karena masing-masing metode peramalan berbeda- beda maka penggunaannya harus hati-hati terutama dalam pemilihan metode untuk penggunaan dalam kasus tertentu. Dalam kegiatan sehari-hari sering terdapat senjang waktu (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

Upload: truongnhi

Post on 02-Feb-2017

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting)

Setiap kebijakan ekonomitidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang,

dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan

memperkirakan atau mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

datang.

Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupakan seni dan

ilmudalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang

akandatang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka

akanmemberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya

ketetapannya. Oleh karena masing-masing metode peramalan berbeda-

beda maka penggunaannya harus hati -hati terutama dalam pemilihan

metode untuk penggunaan dalam kasus tertentu.

Dalam kegiatan sehari-hari sering terdapat senjang waktu (time lag)

antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 2: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

10

sendiri sehingga denganada nya waktu tenggang ini merupakan alasan utama bagi

perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka

perencanaan tidak diperlukan. Akan tetapi jika waktu tenggang ini panjang dan

hasil peristiwa bergantung pada faktor-faktor yang dapat diketahui maka hasil

dari peramalan dan perencanaan dapat memegang peranan penting dalam

mengambil suatu keputusan akhir.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Kemajuann ilmu pengetahuan telah meningkatkan pengertian mengenai berbagai

aspek lingkungan dan akibatnya banyak peristiwa yang dapat diramalkan dalam

kehidupan sehari-hari. Seperti peramalan Produk Domestik Regional Bruto suatu

daerah periode tertentu yang akan datang,dan masih banyak lagi.

Oleh karena peran peramalan yang sangat vital sehingga hasil peramalan

sangat dibutuhkan baik di instansi swasta maupun pemerintah. Ketepatan hasil

ramalan merupakan hal yang penting karena akan digunakan dalam mengambil

keputusan untuk kedepannya. Sehingga pemilihan metode dan penentuan faktor

dan variabel sangat penting dalam mendapatkan hasil peramalan yang baik.

2.3 Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, peramalan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu :

1. Peramalan Kualitatif

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 3: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

11

Peramalan kualitatif ialah peramalan yang didasarkan atas data

kualitatif pada masa lalu.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data

kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada

metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

2.4 Metode Pemulusan(Smoothing)

Metode Pemulusan atau smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan

penghalusan atau pemulusan terhadap data lampau, yaitu mengambil rata-rata.

Dan nilai dari beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan dating.

Secara umum metode Pemulusan (smoothing) dapat di klasifikasikan, yaitu :

1. Metode rata-rata ( Average)

Metode rata-rata bertujuan memanfaatkan data pada masa lalu untuk

mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.

Metode rata-rata dibagi atas empat bagian,yaitu :

a. Nilai Tengah (mean)

b. Rata-rata bergerak tunggal (single moving average)

c. Rata-rata bergerak tunggal (double moving average)

d. Kombinasi rata-rata bergerak lainnya.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 4: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

12

2. Metode pemulusan eksponensial

Metode pemulusaneksponensial terdiri atas:

a. Pemulusaneksponensial tunggal

1. Satu parameter

2. Pendekatan adiktif

b. Pemulusan eksponensial ganda

1. Metode linier satu parameter dari Brown

2. Metode dua parameter dari Holt

c. Pemulusan eksponensial tripel

1. Metode kuadratik satu parameter dari Brown

2. Metode tiga parameterkecenderungan dan musiman dari Winter

d. Pemulusan eksponensial menurut klasifikasi Pegels

3. Metode pemulusan lainnya

a. Metode kontrol adaptif dari Chow

b. Metode adaptif satu parameter dari Brown

c. Pemulusan tiga parameter Box – Jenkins

d. Metode pemulusan Harmonis dari Harrison

e. Sistem pemerataan dari Tiga Trigg ( Tracking Signal )

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan

Untuk meramalkan pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi dengan Pemulusan Eksponensial Ganda yaitu

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 5: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

13

Metode Linier Satu Parameter dari Brown.Dasar pemikiran dari metode

pemulusan eksponensial ganda adalah sama dengan rata – rata bergerak linier,

karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya

Persamaaan yang dipakai dalam pelaksanaan pemulusan eksponensial

linier satu parameter dari Brown adalah sebagai berikut:

+ (1 – α ) (2.1)

= α + (1 + α ) (2.2)

= 2 + ( - ) = 2 - (2.3)

= ( - ) (2.4)

= ( m ) (2.5)

Keterangan :

= Nilai pemulusan eksponensial tunggal

= Nilai pemulusan eksponensial ganda

= konstanta pemulusan

= konstanta pemulusan

= hasil peramalan untuk periode m kedepan yang

diramalkan

m = jumlah periode kedepan yang diramalkan

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 6: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

14

2.6 Ketepatan Ramalan

Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu

bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu

kumpulan data yang diberikan. Ketetapan dipandang sebagai kriteria penolakan

untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala ( time

series ) dari masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada masa yang

akan dating, untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan ketepatan ramalan.

Beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara lain:

1. Nilai Tengah Galat ( Mean Error )

2. Nilai Tengah Galat Kuadrat ( Mean Square Error )

3. Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

4. Niali Tengah Galat Persentase Absolut ( Mean Absolute Percentage

Error )

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 7: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

15

5. Nilai Tengah Galat Persentase ( Mean Percentage Error )

6. Jumlah Kuadrat Galat ( Sum Square Error )

7. Deviasi Standar Galat (Standart Deviation of Error )

Keterangan:

= ( kesalahan pada periode ke – t )

= data actual pada periode ke – t

= nilai ramalan pada periode ke – t

n = banyak periode waktu

Metode peramalan yang dipilih adalah metode peramalan yang member nilai MSE

yang terkecil.

2.7 Produk Domestik Regional Bruto

Produk domestik regional bruto ( PDRB ) merupakan hasil pendapatan yang

timbul karena adanya kegiatan produksi yang mencakup keseluruhan produk

suatu wilayah dari setiap sektor ataupun subsektor. Adapun sektor – sektor

tersebut terdiri dari:

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 8: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

16

1. Sektor Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan

b. Tanaman Perkebunan

c. Peternakan dan Hasil – Hasilnya

d. Kehutanan

e. Perikanan

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian

a. Minyak dan Gas

b. Pertambangan tanpa Gas

c. Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan

a. Industri Besar dan Sedang

b. Pengilangan Minyak

c. Industri Kecil dan Rumah Tangga

4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

a. Listrik

b. Gas Kota

c. Air Bersih

5. Sektor Bangunan

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

a. Perdagangan Besar dan Kecil

b. Hotel

c. Restoran

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 9: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

17

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

a. Pengangkutan

1. Angkutan Rel

2. Angkutan Jalan Raya

3. Angkutan Laut

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

5. Angkutan Udara

6. Jasa Penunjang Angkutan

b. Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

a. Bank

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank

c. Jasa Penunjang Keuangan

d. Sewa Bangunan

e. Jasa Perusahaan

9. Sektor Jasa – Jasa

a. Pemerintahan

b. Swasta

1. Sosial Kemasyarakatan

2. Hiburan dan Rekreasi

3. Perorangan dan Rumah Tangga

Namun, penulis hanya membatasi peramalan Produk Domestik

Regional Bruto ( PDRB ) atas nama Sektor Pengangkutan dan

Komunikasi saja.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara

Page 10: 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting

18

2.8 Perhitungan Pendapatan PDRB

2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang

san jasa akhir yang sihasilkan unit – unit produksi di dalam suatu periode tertentu,

biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun bersangkutan.

NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari hasil pengurangan output

dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku yang

menggambarkan perubahan volume produksi yang dihasilkan dan tingkat

perubahan harga masing – masing kegiatan subsektor dan sektor.

2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar

harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar

tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan

volume/kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan

dengan cara menilai dengan harga suatu tahun dasar tertentu.

Penghitungan atas dasar konstan berguna untuk melihat pertumbuhan

ekonomi secara kesuluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur

perekonomian suatu daerah dari tahun ke tahun.

Universitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera Utara