9 10 11 12 13 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 osep...

3
O·Selasa Sabtu Pikiran Rakyat o Rabu o Kamis o Jumat 4 5 20 21 12 13 ® 27 28 29 30 31 678 9 10 11 22 23 24 25 26 o Mar OApr OMei OJun • Jut OAgs OSep OOkt ONov ODes PerguruanTlnggi Negeri Badan Hukurrr rwlungkin Di6entlik ,. Mahasiswa Tolal~~ UU c Dil~ti" ",BANDUNG, (PR).- ( Setelah dibahas selama dua tahun, . Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Un- dang tentang Pendidikan Tinggi rnenja- di undang-undang, Jumat (13/7)· P.engesahan DU Dikti itu menuai peno- . lakan dari mahasiswa di sejumlah kota. Di Bandung, sejumlah pihak sudah mengambil ancang-ancang untuk me- ngajukan .uji materi atas UU itu ke .Mahkamah Konstitusi. Selain beberapa organisasi kemahasiswaan, uji materi juga akan diajukan oleh Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia, Persatuan Guru dan Dosen Swasta Ind<?.nesia;dan Asosiasi ," :... Perguruan Tinggi Swasta Indonesia. "Kami Badan\Eksekuti£.Mahasiswa dari Jawa Barat akan berkonsolidasi dengan BEM.seluruh.Indonesia untuk melakukan uji materi atas DU itu," ka- ta Menko Kebijakan Publik Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Wintna Aria, di sela-sela aksi penolak- an UU Dikti di Jalan Cikapayang, Ban- dung, Jumat (13/7). Menurut Wirana, setidaknya ada dua hal yang rriembuat UU Dikti seharus- nya tidak disahkan. Pertama, otonomi ,keuangan perguruan tinggi. Kedua, in- ternasionalisasi pendidikan. "Otonomi keuangan memberi pelu- ang kepada negara' untuk tidak me- menuhi ke\Vajibannya mendanai pen- didikan tinggi. Sementara internasio- nalisasi pendidikan tanpa visi yang je- las akan menyebabkan infiltrasi ideolo- gis dan mengarahkan Indonesia menja- di bangsa parakuli," ucapnya. Dihubungi terpisah, Ketua ABPPTSI Jabar .Sali Iskandar menegaskan, uji materi akan segera disampaikan kepada MK dalam waktu dekat. Soalnya, peme- rintah dan DPR bersikukuh memper- tahankan DU Diktiitu meski sebenarnya bertentangan dengan banyak halo "Kamibukan mau melawan peme- rintah. Tapi kami ingin meluruskan ke- bijakan pemerintah yang kami anggap bertentangan. Bersama Aptisi,/ da~ l' PGDSI kita akan ajukan uji materi ke MK. Silakan saja pemerintah menge- sahkan UU Dikti, tetapi kami juga pu- nya hak dan kesempatan untuk rnenga- jukan uji materi," tuturnya. Secara kasat mata, kata Sali, DU Dik- ti yang disahkan masih sama ruhnya dengan DU Badan Hukum Pendidikan yang dibatalkan MK. Pasal-pasal kru- sial yang banyak ditentang juga masih tetap ada. "Kami pun akan rnencoba duduk bersama, mengkaji bersama. Sebab saya sendiri belum melihat kembali pasal per pasal yang akhirnya disahkan. (Bersambung Irehal. 13kol. 1) Kllplng Humas Unpad 2012

Upload: lykhanh

Post on 19-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

O·Selasa • Sabtu

Pikiran Rakyato Rabu o Kamis o Jumat

4 520 21

12 13 ®27 28 29 30 31

6 7 8 9 10 1122 23 24 25 26

oMar OApr OMei OJun • Jut OAgs OSep OOkt ONov ODes

PerguruanTlnggi Negeri Badan Hukurrr rwlungkin Di6entlik ,.

Mahasiswa Tolal~~UU cDil~ti"

",BANDUNG, (PR).- (Setelah dibahas selama dua tahun, .

Dewan Perwakilan Rakyat akhirnyamengesahkan Rancangan Undang-Un-dang tentang Pendidikan Tinggi rnenja-di undang-undang, Jumat (13/7)·P.engesahan DU Dikti itu menuai peno- .lakan dari mahasiswa di sejumlah kota.Di Bandung, sejumlah pihak sudah

mengambil ancang-ancang untuk me-ngajukan .uji materi atas UU itu ke.Mahkamah Konstitusi. Selain beberapaorganisasi kemahasiswaan, uji materijuga akan diajukan oleh Asosiasi BadanPenyelenggara Perguruan TinggiSwasta Indonesia, Persatuan Guru danDosen Swasta Ind<?.nesia;dan Asosiasi

," :...

Perguruan Tinggi Swasta Indonesia."Kami Badan\Eksekuti£.Mahasiswa

dari Jawa Barat akan berkonsolidasidengan BEM.seluruh.Indonesia untukmelakukan uji materi atas DU itu," ka-ta Menko Kebijakan Publik KeluargaMahasiswa Institut Teknologi Bandung,Wintna Aria, di sela-sela aksi penolak-an UU Dikti di Jalan Cikapayang, Ban-dung, Jumat (13/7).Menurut Wirana, setidaknya ada dua

hal yang rriembuat UU Dikti seharus-nya tidak disahkan. Pertama, otonomi,keuangan perguruan tinggi. Kedua, in-ternasionalisasi pendidikan."Otonomi keuangan memberi pelu-

ang kepada negara' untuk tidak me-

menuhi ke\Vajibannya mendanai pen-didikan tinggi. Sementara internasio-nalisasi pendidikan tanpa visi yang je-las akan menyebabkan infiltrasi ideolo-gis dan mengarahkan Indonesia menja-di bangsa parakuli," ucapnya.Dihubungi terpisah, Ketua ABPPTSI

Jabar .Sali Iskandar menegaskan, ujimateri akan segera disampaikan kepadaMKdalam waktu dekat. Soalnya, peme-rintah dan DPR bersikukuh memper-tahankan DU Dikti itu meski sebenarnyabertentangan dengan banyak halo"Kamibukan mau melawan peme-

rintah. Tapi kami ingin meluruskan ke-bijakan pemerintah yang kami anggapbertentangan. Bersama Aptisi,/ da~ l'

PGDSI kita akan ajukan uji materi keMK. Silakan saja pemerintah menge-sahkan UU Dikti, tetapi kami juga pu-nya hak dan kesempatan untuk rnenga-jukan uji materi," tuturnya.Secara kasat mata, kata Sali, DU Dik-

ti yang disahkan masih sama ruhnyadengan DU Badan Hukum Pendidikanyang dibatalkan MK. Pasal-pasal kru-sial yang banyak ditentang juga masihtetap ada."Kami pun akan rnencoba duduk

bersama, mengkaji bersama. Sebabsaya sendiri belum melihat kembalipasal per pasal yang akhirnya disahkan.

(Bersambung Ire hal. 13kol. 1)

Kllplng Humas Unpad 2012

·Mahasiswa Tolak(Sambungan dari hal. 1kol. 7)

Tapi kami akan tetap maju keMK. Ada 3.200 PTS yang siapmemberi dukungan. Kita lihatbagaimana nanti hasilnya. MKyang akan me ne tukan,"katanya.

PenolakanSementara itu, Wakil Ketua

Komisi X Syamsul Bahrimengungkapkan, kendati selu-ruh fraksi bulat menyetujuipengesahan RUU Dikti, bukanberarti fungsi kritis DPR sele-sai. "Tugas berat pemerintahsekarang adalah menyosialisa-sikan UU ini karena masih adabeberapa pihak yang menya-takan penolakannya. Selanjut-nya, harus tetap dikawal pem-buatan peraturan menteri danperaturan pemerintahnya,"ucapnya.

Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan Mohammad Nub me-nilai pengesahan UU Dikti inimemang sudah waktunya. Kalaudiundur hingga masa sidangberikutnya, September nanti,bakal ada beberapa kesempatanyang terbuang, seperti tahunakademik baru dan pengajuanRKP (Rencana Kerja Pemerin-tab) pada Agustus nanti.

"Mereka yang bilang RUU initergesa-gesa disahkan, tidakmengerti prosesnya. JustruRUU ini sudah terlalu lamadibahas," ujamya.

Sepanjang pembahasannya,terlontar banyak pendapat mi-ring mengenai RUU ini. Salahsatunya berupa tudingan bah-wa RUU ini mengakomodasiliberalisasi perguruan tinggidalam pasal yang mengatur ke-beradaan perguruan tinggi asalluar negeri di Indonesia. In-donesia Corruption Watch(Iew) termasuk yang menyua-

rakan hal ini. Mereka lantasmeminta RUU tak buru-burudisahkan.

Nub membantab tuduban inidengan menyebut aturan yangada dalam RUU sebagai jalantengah dari dua kutub ekstrem,yakni kubu yang melarangpenuh kehadiran perguruantinggi asalluar negeri dan kubuyang memberi kebebasan se-cara membabi-buta.

"Mereka diizinkan beroperasidi Indonesia dengan berbagaisyarat. Di antaranya harus nir-laba, merupakan kemitraan,dan mengutamakan sumberdaya manusia lokal," katanya.

Keberatan lain terhadapRUU ini datang dari Aptisi.Mereka menolak campur ta-ngan pemerintah dalam ranahakademik, salah satunya dalampenentuan rumpun ilmu. Se-lain itu, mereka juga menuntutbantuan operasional yangbersumber dari APBN tidakmelulu dialokasikan untukPTN, tapijuga PTS. Dalam be-berapa kesempatan, Aptisimengancam menggugat UU inimelalui uji materi di MK.

"Kami akan pelajari dulu ru-musan terakhir yang disahkan.Jika memang poin-poin kebe-ratan kami belum diakomodasi,tidak menutup kemungkinankami ke MK," kata KetuaAptisi, Edy Suandi.

Perihal bantuan operasional,Menteri Nub menegaskan, pro-gram ini hanya ditujukan bagiPTN. Dari bantuan ini, 30 per-sen di antaranya dialokasikanuntuk penelitian. Untuk PTS,pemerintah tetap memberibantuan dalam bentuk lain,seperti tunjangan profesi do-sen, tunjangan kehormatan,

serta investasi dan pengem-bangan. "Kami tidak menutupmata terhadap keberadaanPTS," tuturnya.

BadanhukwnDibuat sebagai pengganti UU

BHP yang digugurkan MK, UUDikti tetap membuka kemung-kinan bagi dibentuknya Pergu-ruan Tinggi Negeri BadanHukum. Menurut Nuh, PTNBH ini merupakan tingkatantertinggi dalam jenjang pen-didikan tinggi. Tidak semuaPTN bisa dengan mudah men-jadi PTNBH.

Yang pasti, PTN BH memili-ki beberapa otoritas, di antara-nya kekayaan awal berupa ke-kayaan negara yang dipisah-kan, kecuali tanah, hak me-ngelola dana secara mandiri,mendirikan badan usaha, sertamengangkat dan memberhen-tikan sendiri dosen. Pemberiankekayaan awal ini menjadi ba-hasan alot. Keinginan pemerin-tah menyertakan tanah diten-tang DPR sehingga munculfrasa "kecuali tanah".

"Kalau badan usaha PTN BHmerugi lantas menggadaikantanahnya, siapa yang mau ber-tanggung jawab? Ini bisa jadikerugian besar," kata anggotaKomisi X, Reihan Iskandar.

Menurut Reihan, cukup ba-nyak aturan dalam UU baruini yang layak diapresiasi kare-.na memberi harapan kepadamasyarakat menengah kebawah untuk lebih mudahmengakses pendidikan tinggi.Beberapa di antaranya adalahmenggratiskan biaya ujian ma-suk PTN mulai tahun depan,kewajiban menampung maha-siswa miskin berprestasi danmahasiswa asal perbatasan,sertajaminan biaya lebih mu-rah dengan digulirkannyaBantuan Operasional PTN.(A-157 /A-165)***

• I I. 1'"/ ~.--\ .....,- \ --- .

, . J ~-

OLA'K\ "b,~.,-I _I,

'i ARMIN ABDULJABBAR

~ISWA yang tergabung dalam Keluarga Mahasisuxi (KM) ITB melakukan aksi teatrikal saat berunjuk rasa di Taman Cikapayang, Jalan Ir HJuanda, Ko-ta '(Iandung, Jumat (13/7). Dalam aksinya mereka menolak penqesahan Rancangan Undang-undang Pendidikan Tinggi oleh DPR dan komersialisasi pendidikan. *

I

<,

Ij t '-"-.

.r) t'\,

I "

•• \•

PT\- •......•..\