89784637 budidaya ikan guppy

12
BUDIDAYA IKAN GUPPY (Laporan Praktikum Budidaya Ikan Hias) Oleh Resto Windarto 0814111009 JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2011

Upload: novel-firdaus

Post on 29-Nov-2015

637 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

asal asal

TRANSCRIPT

Page 1: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

BUDIDAYA IKAN GUPPY

(Laporan Praktikum Budidaya Ikan Hias)

Oleh

Resto Windarto

0814111009

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2011

Page 2: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan

ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan

hias air tawar asli Indonesia seperti ikan guppy (Poecilia reticulata).

Guppy (Poecilia reticulata) berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan

Asia Tenggara. Ikan yang bersifat omnivore ini menghendaki suhu optimal untuk

pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH.

Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna

seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di

pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun

melebar. Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna

kontras. Kemenarikan seperti inilah yang menyebabkan para kolektor ikan hias

berlomba-lomba untuk memilikinya.

Hal ini mengakibatkan meningkatnya permintaan ikan guppy (Poecilia

reticulata), dari tahun ke tahun yang sangat signifikan. Permintaan pasar akan

ikan hias baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri terus meningkat,

sedangkan stock yang tersedia tidak mampu untuk melayani permintaan tersebut.

Sehingga perlu adanya pengembangan budidaya ikan guppy yang lebih intensif.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum kali ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan dapat melakukan poses persiapan budidaya

ikan guppy.

Page 3: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktekan teknik pemijahan pada

budidaya ikan Guppy.

3. Mahasiswa mampu melakukan manajemen kualitas air pada proses budidaya

ikan hias.

Page 4: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

I. TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Guppy

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Cyprinodontiformes

Famili: Poeciliidae

Genus: Poecilia

Spesies: P. reticulata

Gupi, ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar (Poecilia reticulata), adalah salah

satuspesies ikan hias air tawar yang paling populer di dunia. Karena mudahnya

menyesuaikan diri dan beranak-pinak, di banyak tempat di Indonesia ikan ini telah

menjadi ikan liar yang memenuhi parit-parit dan selokan. Dalam perdagangan

ikan hias dikenal sebagai guppy atau juga millionfish.

Gupi merupakan anggota suku Poecilidae yang berukuran kecil. Jantan dan betina

dewasa mudah dibedakan baik dari ukuran dan bentuk tubuhnya, maupun dari

warnanya (dimorfisme seksual). Panjang total tubuh ikan betina antara 4–6 cm,

sedangkan jantannya lebih kecil, sekitar 2½–3½ cm. Ikan jantan memiliki warna-

warni yang cemerlang dan amat bervariasi, terutama pada ikan hibrida. Ikan gupi

liar warnanya lebih sederhana, meski jantannya tetap berwarna-warni dengan dua

buah bintik hitam seperti mata di sisi badan: yang satu di bawah sirip punggung

dan yang lainnya di atas sirip dubur. Gupi liar betina bertubuh tambun dengan

warna kuning kecoklatan dan susunan sisik yang membentuk pola seperti jala

(reticulata = dengan pola jaring atau jala), dan perut gendut berwarna putih

(Gusnaini, 2009).

Page 5: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

Guppy berkembang biak dengan cara beranak. Anak guppy yang baru lahir sudah

langsung dapat berenang dengan baik. Hal ini terjadi karena proses pembuahan

guppy secara internal yaitu perkawinan terjadi pada saat organ gondopodium yang

terletak pada sirip anal dimasukkan ke dalam organ telur betina. Guppy jantan

yang akan mengejar betina siap kawin. Setiap kali perkawinan dapat dijadikan 3

kali kelahiran. Waktu kelahiran berkisar 3 minggu dan seekor betina dapat

menghasilkan 60 ekor burayak (Bachtiar, Yusuf, dkk. 2004).

Pakan terbaik untuk guppy adalah pakan alami walaupun dapat juga diberi sedikit

pakan pelet. Oleh karena yang laku di pasaran adalah jantan maka

pemeliharaannya sebaiknya dipisahkan antera jantan dan betina sejak berumur 3-4

minggu. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya pemeliharaan. Betina yang

dipelihara cukup dipilih yang kondisinya baik untuk dijadikan calon induk.

Sementara betina lainnya dapat digunakan sebagai pakan ikan hias lain seperti

Oskar. Untuk membedakan jantan dari betina dapat dilihat dari sirip yang lebih

panjang dan warna yang lebih tajam atau cerah adalah jantan.

Saat ini sudah ada teknologi jantanisasi, yaitu semua anakan menjadi jantan.

Teknik ini menggunakan hormon metil testosteron yang memang efektif. Hanya

saja jantan hasil perlakuan hormon ini tidak sanggup memberikan sperma atau

membuahi betina. Oleh karena itu, penggunaan teknologi ini pun harus diikuti

dengan manajemen induk yang baik agar tidak kehabisan induk betina dan jantan

produktif. Ukuran jual ikan mulai dari 2,0 cm yang sudah bisa dicapai pada umur

3,5 bulan (Sartono, 2008).

Penyakit yang umum menimpa guppy adalah jamur. Perlu dipahami jamur

tumbuh dengan cara yang berbeda dari bakteri. Jamur tumbuh dengan spora dan

selalu tumbuh dengan kondisi tertentu. Mereka berkembang mempunyai siklus

tertentu berupa spora kemudian berubah menjadi organisme yang disebut

miselium. Jamur ini dapat berkembang biak sangat cepat, berbentuk seperti

Page 6: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

benang/ulir dan membentuk jaringan-jaringan seperti lapisan yang tipis.

Sedangkan bakteri yang biasa menyerang guppy adalah mycobacterium piscium,

juga beberapa penyebab lainnya. Perlu diperhatikan untuk melakukan pengobatan

secara efektif harus melakukan diagnosa yang akurat, sehingga dapat mengatasi

penyakit yang timbul. Penyakit yang umum menyerang ikan guppy adalah

saprolegnia, penyakit bengkak, jamur mulut dan penyakit insang (Evawim, 2011).

Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara

beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah. Induk jantan mempunyai warna

yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai

gondopodium (berupa tonjolan memanjang di belakang sirip perut) yang

merupakan modifikasi sirip anal berupaSelain warna, bentuk dasar ekor ikan

guppy juga bervariasi. Guppy dibagi berdasarkan bentuk ekornya yaitu wide tail

(ekor lebar), sword tail (ekor panjang), dan short tail (ekor pendek). Tiap varietas

mempunyai 4 macam bentuk ekor. Varietas terbaru yaitu Ribbon/Swallow. Ini

merupakan varietas baru dari berbagai persilangan menyebabkan mutasi gen

merupakan hasil dari kawin silang dari berbagai jenis ikan ini (Djarijah, A. S.

2001).

Page 7: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

II. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum yaitu 1 buah akuarium.

Air, sepasang induk ikan guppy, pakan hidup( daphnia, ncuk, dan cacing sutra)

serta pellet.

B. Prosedur

Adapun cara kerja yang dilakukan adalah:

1. Persiapan media (akuarium) dengan cara membersihkan akuarium dan

pemberian methylen blue untuk mensterilkan dari penyakit.

2. Pengisian akuarium dengan air sesuai dengan kebutuhan (kedalaman 30-

45 cm) tanpa pemberian aerasi.

3. Pemilihan induk ikan guppy yang siap memijah.

4. Memasukkan induk ikan guppy ynag telah dipilih ke dalam akuarium

masing-masing sepasang induk ikan guppy

5. Perlakuan terhadap kondisi media (sipon, pemberian pakan) dilakukan

setiap pagidan sore hari.

6. Pemeliharaan ikan guppy dilakukan selama 2-3minggu hingga

menghasilkan anak.

C. Waktu dan Tempat

Praktikum budidaya ikan hias dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2011 bertempat

di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Page 8: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Kel Induk Jumlah Anak Keterangan

1 Sepasang induk 15 larva 5 larva mati

2 5 induk - 2 induk betina, 1 induk

jantan mati

3 Sepasang induk

guppy

8 larva Indukan mati setelah

menghasilkan larva, larva

mati 4

4 3 induk - 2 induk betina, 1 induk

jantan

5 2 pasang indukan 6 larva Sepasang induk mati dan 6

larva mati

6 Sepasang induk 30 larva 2 larva mati

7 Sepasang induk 15 larva 6 larva mati

B. Pembahasan

Guppy adalah ikan yang sangat peridik. Masa kehamilan ikan ini berkisar antara

21–30 hari, bergantung pada suhu airnya. Suhu air yang paling cocok untuk

berbiak adalah sekitar 27 °C (72 °F). Alih-alih bertelur, ikan guppy mengandung

dan melahirkan anaknya (livebearers). Setelah ikan betina dibuahi, daerah

berwarna gelap di sekitaranus yang dikenal sebagai ‘bercak kehamilan’ (gravid

spot) akan meluas dan bertambah gelap warnanya. Menjelang saat-saat

kelahirannya, bintik-bintik mata anak-anak ikan dapat terlihat dari kulit perut

induknya yang tipis dan menerawang. Seekor induk guppy dapat melahirkan

Page 9: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

burayak (anak ikan) antara 2–100 ekor pada setiap kelahiran, namun pada

kelompok kami hanya melahirkan 6 ekor anak. Hal ini dikarenakan indukan

betina ikan guppy yang kami miliki memiliki ukuran yang relative kecil.

Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak guppy telah mampu hidup sendiri.

Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak

guppy ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-

ikan guppy lain yang lebih besar. Namun guppy yang telah dewasa tidak akan

segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila

dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan

dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada

umur satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya dalam praktikum kelompok kami

semua burayak ikan guppy kami semuanya pada mati, karena kami tidak

melakukan pemisahan indukan guppy dengan anaknya.

Lama pemeliharaan yang kami lakukan selama 1 minggu tahap persiapan dan

mengganti indukan ikan kami yang mati, dan dua minggu untuk memijahkan dan

memelihara anakan ikan guppy kami. Sehingga total waktu pemeliharaan selama

3 minggu. Setelah 1 minggu induk memijah dan menghasilkan 6 ekor anak,

anakan tersebut mati. Hal ini mingkin diakibatkan karena kurangnya perhatian

kami pada anak ikan guppy tersebut dan kualitas air yang kurang baik. Sehingga

SR yang didapatkan adalah 0%.

SR dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah ikan anakan yang hidup

dengan jumlah anakan yang dihasilkan. Karena anak yang dihasilkan sama dengan

anak yang mati, maka kelompok saya memiliki SR 0%. Bila dibandingkan dengan

kelompok-kelompok lain, kelompok 2 dan kelompok 4 indukannya tidak memijah

sehingga tidak mengkhasilkan anak sama sekali. Berbeda dengan kelompok

lainnya yang menghasilkan banyak anak, contohnya kelompok 1 yang

menghasilkan anak 15 ekor, dan anak yang mati sebanyak 5 ekor, sehingga

memiliki SR 67%. Kelompok tiga menghasilkan 8 ekor anak dan setengahnya

mati sehingga memliki SR 50%. Kelompok 6 menghasilkan 30 ekor anak dan 2

anak mati sehingga SR nya 93%, Dan kelompok terakhir menghasilkan 15 ekor

anak dan 6 diantaranya mati sehingga memiliki SR6%. Dari keseluruhan data

Page 10: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

kelompok yang ada, dapat dilihat bahwa kelompok yang menghasilkan anak

terbanyak adalah kelompok 6 dan juga memiliki SR tertinggi sebesar 93%. Hal ini

kemungkinan diakibatkan ketelatenan praktikan dalam memelihara ikan guppy

tersebut dan kualitas air yang selalu dijaga dengan baik demi kesehatan ikan

guppy yang mereka pelihara.

Page 11: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat diambil beberapa kesimpulan,

antara lain:

1. Masa kehamilan ikan guppy berkisar antara 21–30 hari, bergantung pada suhu

airnya.

2. Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak guppy telah mampu hidup

sendiri.

3. Pakan terbaik untuk guppy adalah pakan alami seperti daphnia, cacing sutra,

ataupun Tubifex sp.

4. Dari keseluruhan data kelompok yang ada, dapat dilihat bahwa kelompok

yang menghasilkan anak terbanyak adalah kelompok 6 dan juga memiliki SR

tertinggi sebesar 93%.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya

praktikan lebih memperhatikan apa yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga

tidak banyak ikan yang mati dalam praktikum budidaya ikan hias ini.

Page 12: 89784637 Budidaya Ikan Guppy

DAFTAR PUSTAKA

Afriyanto, eddy. 1993. Budidaya Ikan Hias. Jakarta : Kanisius.

Bachtiar, Yusuf, dkk. 2004. Budi daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor.

Jakarta:Agromedia Pustaka.

Boyd. C. E., 1982. Water Quality Management of Pond Fish Culture.

Departement Of Fisheries and Allied Aquaqulture Experiment Station

Auburn University Albana.

Dermawan, Iwan. 2006. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta : Penebar

Swadaya.

Djarijah, A. S. 2001. Pembenihan Ikan Hias. Kanasius, Yogyakarta.

Evawim. 2011. Produktifitas ikan guppy pada berbagai level protein pakan.

Aquaculture Indonesia 2(2): 77-83.

Gusnaini. 2009. Pembenihan Ikan Hias. Kanasius, Yogyakarta.

Sartono.2008. Ikan hias air tawar guppy. Penebar Swadaya, Jakarta.

Susanto, H.1991. Budidaya ikan guppy. Kanisius, Yogyakarta