sex reversal ikan guppy
Post on 10-Dec-2015
75 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sex Reversal of Guppy FishTRANSCRIPT
Volume V / Nomor 2 - Desember 20L0
JURNAL ?arckan',h"/-q/"4 Penrazt'a'a
l|10no]rDAFTAR ISI
Habitat Kesukaan (Preference Habitat ) Monyet Ekor Panjang (Macacafascicularis) Dr Zona Pemanfaatan Wisata Alam Plawangan - Turgo TamanNasional Gunung Merapi Di Yogyakarta(Asvic Hetida) 54 - 60Peningkatan Persentase Ikan Gr.ppy (Poecilia reticulata) Jantan DenganPerendaman Induk Bunting dalam Larutan H ormon 17c-metiltestosteronDosis 2 mgll Dengan Lama Perendaman B erbeda(Muslim) 6l - 66Identifikasi Kerusakan Hutan Rawa Gambut Dan Kondisi Tutupan LahanDi Kawasan Hutan Merang Kepayang Kabupaten Musi Banyuasin(Lulu Yuningsih, Baba S Barkah ) 67 - 7lKarakteristik Kimia Dan Indrawi Cream Sirup Rosela ( Hibiscus sabdarffiL.) Dari Berbagai Formulasi Bahan(A.D. Murtado) 72 ^ 76Tingkat Pemahaman Pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU) TerhadapFungsi Dan Bentuk Hutan Kota Di Kota Palembang(Yuti Rosianty) 77 - 82Pengendalian Hayati Salah Satu Pengendalian Hama Yang BerbasisEkologi
83-86(Inka Dahlianah)Studi Kualitas Fisika Dan KimiaAir Ter hadap Kepadatan Keramba DiSungai Ogan Kabupaten Ogan Ilir
87 -95(Helmizuryani)Perspektif Perkembangan Kelembagaatr dan I nfrastrukfur Di KawasanAgropolitan(Selty Oktarina) 96 - 101Peningkatkan Produksi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculent um Mill.)Dengan Pemberian Bokashi Jerami Padi Di Polybag(Burlian Hasani) 102 - I04Peningkatan Produksi Tanaman Seledri ( Apium graveolens L.) DenganPemberian Zat P engatur Tumbuh Trikontanol(Gusmiatun; 105 - 108
rssN 208s-9600
llt-OROlll- Y-2 : 61* 66, Desember 2010 ISSN 2085-9600
PENINGKATAN PERSENTASE IKAN GUPPY (Poecilia reticulata) JANTANDENGAN PERENDAMAN INDUK BUNTING DALAM LARUTAN HORMON 17q-METILTESTOSTERON
DOSIS 2 MglI DENGAN LAMA PERENDAMAN BERBEDA
Muslimmuslim0 1 0378 @ yahoo.co.id
Program Studi Budidaya Perairan FP Universitas Sriwijaya lndralaya SUMSELABSTRACT
The male guppy fish is more colorJul and beautiful so the price is higher than the female one. Hence, it is needed todevelop a technology to turn the gender to be a male. One of reversal sex technology is by submerging guppy fish inthe 17o-Metiltestosteron hormone solution. The goal of this current research was to know the influence ofsubmerging periode of guppy Fish (Poecittia reticutata) in 17o-Metiltestosteron Hormone Solution to sex ratio of itsyoung tisfr. tfris research applied four treatments of difierent submerging periods, namely Po (control), P1 (10hours), P2eO hours), and P3 (30 hours). The parameters observed were sex ratio, survival rate and the waterqualityparameter. The result of this current research showed that the submerging period of guppy fish gave a significantinfluence on sex ratio ol its young fish. The percentages of male young guppy lish aged 42 days were 39.837",78.83%,91.80o/o and 100% and the survival rates were 68.41%,73.18"/",74.98"/" and 69.49% respectively for Pe,P1, P2 and P.. The water qualities were ranged from 25.5 to 30 0C for temperature, from 7.81 to 8.02 for pH and from5.15 to 6.04 mg/lfor DO.
Key words: masculinization, Guppy Fish, Bacting, Hormone 17a -Metiltestosteon
ABSTRAK
Warna ikan guppy jantan lebih bervariasi dan indah sehingga harganya lebih tinggi dibandingkan dengan ikan guppybetina. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu teknologi yang menghasilkan anak dengan kelamin jantan. Salahsatunyaadalah teknologi sex reversal melalui pemberian hormon 17q-Metiltestosteron. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh lama perendaman induk ikan guppy (Poecilia reticulata) dalam larutan hormon 17o-metiltestosteron terhadap nisbah kelamin anak yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan empat perlakuan lamaperendaman yang berbeda yailu Pe (kontrol), Pr (10 jam), P2 (20 jam) dan P3 (30 jam). Parameter yang diamatiadalah nisbah kelamin, kelangsungan hidup dan parameter kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamaperendaman induk ikan guppy berbengaruh sangat nyata terhadap nisbah kelamin anak yang dihasilkan.Persentase kelamin jantan anak ikan guppy umur 42 hari pada perlakuan Po, P,, P2 dan P3 sebesar 39,83%,78,54"/0,91,80% dan 100% sedangkan untuk persentase kelangsungan hidup pada perlakuan^Po, Pt, Pz dan P3yaitu 68,41%,73,18"k,74,98"/0 dan 69,49%. Hasil pengukuran kualitas air adalah suhu (25,5-30 "C), pH (7,81-8,02)dan DO (5,15
- 6,04 mg/l).
Kata Kunci : Maskulinisasi, lkan Guppy, perendaman lnduk, Hormon 17a -Metiltestosteon! *r"'-il?
PENDAHULUAN i' ,.--"i: ' 'li::-:-lkan guppy (Poecilia reticulata) merupakan salah
satu dari sekian banyak jenis ikan hias air tawartropis yang sudah populer. Guppy juga dikenalsebagai ikan seribu dan ikan ini cukup mudah untukdipijahkan. Sebagai ikan hias yang menarik, guppymempunyai ciri tersendiri yang tidak sama denganikan hias lainnya. lkan guppy memiliki tubuh yangberwarna indah dan sirip ekornya yang lebarsehingga harus dipertahankan supaya kualitasnyatetap terjaga dengan baik.
Dibanding ikan betina, guppy jantan lebihbervariasi dan indah sehingga di pasaran ikan guppyjantan bernilai ekonomi lebih tinggi. Cleh karena ituperlu dicari metode untuk meningkatkan populasi
N*ffot Lii$i
ikan guppy jantan antara lain dengan teknik sexreversal melalui pemberian hormon 17a-metiltestosteron.
Hormon androgen adalah hormon steroid yangberfungsi memacu pertumbuhan dan pembentukansifat kelamin jantan. Salah satu jenis hormon steroidini yaitu 17q-metiltestosteron. Hormon ini merupakanhormon sintetik yang molekulnya sudah diubah.Pada atom karbon ke-17 diinduksikan gugus metilsupaya tahan lebih lama bereaksi di dalam tubuh.Penggunaan androgen alami seperti testosterontidak memberikan hasil yang memuaskan (Zairin,2002).
|(l0noln Y-7:61- 66, Desember 2010Hormon androgen sintetis memiliki efektivitas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang alami.Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalampemberian hormon steroid yaitu melarutkan hormonke dalam air media pemeliharaan, memasukkan kedalam makanan, dan penyuntikan (Fujaya, 2002).
Menurut Sari (2006), hormon testosteron mampumeningkatkan populasi ikan guppy jantan sebanyak67o/" (perlakuan terbaik). Penggunaan hormon inidilakukan dengan cara merendam induk betina yangtelah bunting tua. Perendaman induk ikan buntingdalam larutan hormon testosteron dengan dosis2 ml/l selama 30 jam.
Keberhasilan penggunaan hormon 17s'metiltestosteron untuk mengubah jenis kelamin ikandipengaruhi oleh beberapa laktor antara lain yaitujenis ikan, umur ikan, dosis hormon, waktu dan carapemberian hormon serta suhu selama perlakuan.Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh lamaperendaman (waktu) dalam hormon 17a-metiltestosteron terhadap pembentukan kelaminanak ikan guppy yang dihasilkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh lama perendaman induk ikan guppy(Poecitia reticutata) dalam larutan hormon 17a'metiltestosteron terhadap nisbah kelamin anak yangdihasilkan.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalahinduk ikan guppy yang siap memijah, hormon 17q-metiltestosteron, alkohol 7Oo/" dan pakan berupapakan cacing Tubifex, Moina sp dan Daphnia sp.Alat-alat yang digunakan antara lain akuarium ukuran6Ocmx40cmx5Ocm sebanyak 12 buah, baskom,timbangan analitik, tabung polietilen, serok halus,alat-alat pengukuran kualitas air (Thermometer, pHmeter, DO meter).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan.Perlakuan adalah lama perendaman dalam larutanhormon 17q-metiltestosteron, dosis 2 mg/l :
P0 : tanpa perendaman (kontrol)
Pl : perendaman selama 10 jam
P2 : perendaman selama 20 jam
rssN 2085-9600Pemeliharaan induk
lkan uji yang digunakan adalah induk ikan guppyyang telah matang gonad serta siap untuk dipijahkandengan kondisi sehat dan tidak cacat. lkan dipeliharasecara terpisah antara jantan dan betina.
Perkawinan
lnduk ikan guppy dikawinkan antara betina dan.iantan dalam akuarium dengan perbandingan 1 : 1.Proses perkawinan induk guppy dilakukan selama 4hari.
Perendaman Induk
Perendaman induk betina dalam larutan hormondilakukan 12 hari setelah masa perkawinan. lndukterpilih adalah induk betina yang bunting dengan ciriperut membesar dan melebar. lnduk ikan guppybunting yang direndam masing-masing wadahsebanyak 2 ekor.
Pemeliharaan
Setelah proses perendaman, induk guppydipelihara kembali di dalam akuarium sampaimelahirkan anaknya. Selama pemeliharaan, anakikan guppy diberi pakan Moina sp dan Daphnia sp.Frekuensi pemberian pakan yaitu 4 kalisehari secaraadlibitum. Pemeliharaan berlangsung sampai jeniskelamin anak guppy dapat diidentifikasi yaltu padaumur 42 hari. Selama pemeliharaan dilakukanpenyiponan bila air sudah terlihat keruh dan kotor, airyang dibuang saat penyiponan diganti dengan airbaru yang sesuai dengan jumlah air yang terbuang.
Parameter Yang Diamati
1. Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin jantan merupakan parameterutama untuk menjadi indikator keberhasilan tekniksex reversal. Penghitungan nisbah dilakukan denganmenggunakan rumus Zairin (2OO2):
7o Jantan =Jumlah ikan jantan
x100%Jumlah ikan total
2. Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup anak ikan guppy selamapenelitian menggunakan rumus E{fendi (1997) :
l(lOn0]ll Y-2:61- 66, Desember 2010
Keterangan :
SR: Kelangsungan hidup ( %)
Nt :Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian(ekor)
No:Jumlah ikan pada awal penelitian (ekor)
3. Kualitas air
Parameter kualitas air yang diukur meliputi pH,suhu, dan DO. Pengukuran suhu dilakukan setiaphari sebanyak 3 kali. Sedangkan pengukuran pH danDO diukur sekali dalam seminggu.
Analisis Data
Analisa keragaman (F), dilakukan berdasarkanpola RAL. Bila hasil analisa didapatkan nilai F hitunglebih kecil dari F tabel (5%