88464157 viskositas cairan sebagai fungsi suhu
DESCRIPTION
viskositas , suhuTRANSCRIPT
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU
I. TUJUAN1. Menentukan viskositas cairan dengan metoda Ostwald.
2. Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas cairan.
II. TEORI Setiap fluida, gas atau cairan memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai
viskositas yang dapat di defenisikan sebagai tahanan yang dilakukan
suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya .
Pada aliran laminer, fluida dalam pipa dianggap terdiri dari lapisan
molekul molekul yang bergeser atau bergerak satu di atas yang lainnya
dengan kecepatan yang berbeda beda. Profil kecepatan yang berbeda
beda ini bentuk parabola dengan kecepatan paling tinggi terdapat pada
lapisan bagian tengah pipa.
Perhatikan suatu lapisan pada jarak r dari sumbu pipa yang
bergerak dengan kecepatan tertentu c. Gaya F yang di perlukan untuk
mempertahankan beda kecepatan dc antara lapisan ini dengan lapisan dr
diantaranya di ungkapkan sebagai :
F = A . dc .................(1)
dr
Dimana : A = Luas penampang pipa
= Koefisien viskositas
Berdasarkan persamaan 1, satuan koefisien viskositas dalam SI
adalah Nm det atau poisse. Kebalikan dari koefisien viskositas disebut
fluiditas, = 1/, yang merupakan ukuran kemudahan mengalir suatu
fluida.
Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah metoda
kapiler dari Poiseulle. Pada metoda ini diukur waktu (t) yang diperlukan
oleh volume tertentu cairan V untu kengalir melalui pipa kapiler dibawah
pengaruh tekanan penggerak (P) yang tetap. Dalam hal ini untuk cairan
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
yang mengalir dengan aliran laminer , persamaan Poiseulle dinyatakan
sebagai berikut :
= R4pt ..............(2)
8VL
Dimana : R = Jari jari
L = Panjang pipa kapiler.
Metode Ostwald merupakan suatu variasi dari metode Poiseulle.
Prinsip dari metode ini adalah dimana sejumlah cairan tertentu dimasukan
ke dalam A, kemudian dengan cara menghisap atau meniup, cairan
dibawa ke O sampai melewati garis m, Selanjutnya cairan dibiarkan
mengalir secara bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari m
ke n diukur. Pada proses pengaliran melalui pipa kapiler C, tekanan
penggerak tidak tetap dan pada setiap saat sama dengan h, g, .
Dimana : h = Beda tinggi permukaan cairan pada kedua reservoir alat .
g = Percepatan gravitasi
= Rapat massa cairan .
Karena pada metode ini selalu diperhatikan aliran cairan dari m ke n
dan menggunakan viskositas yang sama maka viskositas suatu cairan
dapat ditentukan dengan membandingkan hasil pengukuran waktu (t),
rapat massa (), cairan tersebut terhadap waktu (to) dan rapat massa (o),
cairan pembanding yang telah diketahui viskositasnya pada suhu
pengukuran . Perbandingan cairan yang dinyatakan sebagai berikut :
= t . atau
o to . o = o . . t ..................(3)
o . to
Dari ketiga persamaan viskositas cairan dapat dihitung dengan
merujuk pada viskositas cairan pembanding .
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
Viskositas cairan adalah fungsi dari pengukuran dan permukaan
molekul, gaya tarik antara molekul dalam cairan dan struktur cairan. Tiap
molekul dalam cairan dianggap dalam keadaan setimbang, maka sebelum
suatu lapisan lainnya diperlukan suatu energi tertentu. Sesuai dengan
hukum distribusi Maxwell Boltzmann.
Faktor faktor yang mempengaruhi viskositas cairan :
1. Tahanan : Dimana jika tahanan besar maka viskositas cairan juga
besar .
2. Suhu / Temperatur : Dimana jika terjadi penambahan suhu maka
koefisien viskositas cairan berkurang .
3. Tegangan luncur : Dimana jika cairan yang mudah mengalir seperti air
atau minyak tanah, tegangan luncurnya relatif lebih kecil maka viskositas
cairan relatif lebih kecil pula .
Dalam prakteknya nilai koefisien viskositas cairan dinyatakan
sebagai angka banding dengan zat cair tertentu (umumnya air). Viskositas
cairan juga dapat dihitung dengan menggunakan viskometer:
1. Viskometer Stokes
2. Viskometer Poiseulle
3. Viskometer Eunglar
4. Viskometer Hess
5. Viskometer Rangkine
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
III. PROSEDUR PERCOBAAN 3.1. Alat dan Bahan
a. Alat :
Viskometer Ostwald sebagai alat pengukur kekentalan
fluida
Termostat sebagai alat pengatur suhu
Stopwatch sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
waktu
yang digunakan pada pratikum.
Pipet ukur 25 ml sebagai alat yang digunakan untuk
mengambil
larutan
neraca westphal sebagai alat untuk menimbang massa
cairan.
b. Bahan :
CCl4 20 ml sebagai sampel yang akan dicari
kekentalannya
Aseton 20 ml sebagai cairan pembanding
Benzena 20 ml sebagai sampel
Air suling sebagai cairan pembanding
3.2 Cara Kerjaa. Bersihkan viskometer
b. Letakan viskometer
c. Pipet 10 15 ml cairan dalam reservoir A, hingga bila cairan
dibawa ke reservoir B dan permukaannya melewati garis m,
Reservoir A masih terisi setengahnya ter pada termostat pada
posisi vertikal
d. Atur termostat, biarkan termostat dan isinya 10 menit
e. Dengan mengisap atau meniup bawa cairan ke B sampai sedikit
diatas garis m. Biarkan cairan mengalir bebas, catat waktu alir
dari m ke n, lakukan beberapa kali
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
f. Tentukan rapat massa cairan pada suhu yang bersangkutan
dengan piknometer dan neraca westphal
g. Lakukan 1 6 untuk cairan pembanding (air suling). Gunakan
viscometer yang sama
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
3.3 Skema Kerja
Viskometer bersih
Letakan viskometer pada termostat pada posisi vertikal
Pipet 10 15 ml cairan dalam reservoir A, hingga bila cairan dibawa ke
reservoir B dan permukaannya melewati garis m, Reservoir A masih
terisi setengahnya
Atur termostat, biarkan termostat dan isinya 10 menit
Dengan mengisap atau meniup bawa cairan ke B sampai sedikit diatas
garis m. Biarkan cairan mengalir bebas, catat waktu alir dari m ke n,
lakukan beberapa kali
Tentukan rapat massa cairan pada suhu yang bersangkutan dengan
piknometer dan neraca westphal
Lakukan 1 6 untuk cairan pembanding (air suling). Gunakan
viscometer yang sama
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
3.3. Skema Alat
Keterangan : C : viskometer ostwald
A : batas atas
B : batas bawah
D : Termometer
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
IV. PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Perhitungan
Massa Piknometer kosong = 11,94 g
Massa piknometer kosong + air = 21,80 g
Massa piknometer + sunlight = 21,81 g
Massa piknometer + gliserol = 21,89 g
Suhu 30 C, 40 C dan 50 C
Sunlight 20 %
Gliserol 20 %
V1 . M1 = V2 . M2
87 % . V1 = 20 % . 50 ml
V1 = 11,5 ml
% V = X . 100 %
50
20 % = X . 100 %
50
V = 10 ml
1. Penentuan massa jenis
a. Air
= g
v
= (21,80 11,94) g
10 ml
= 0,986 g/ml
b. Gliserol
= g
v
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
= (21,89 11,94) g
10 ml
= 0,995 g/ml
c. Sunlight
= g
v
= (21,81 11,94) g
10 ml
= 0,987 g/ml
Tabel Percobaan
Cairan m (gram) (g/ml) t (s)Air
30 C
40 C
50 C
Pikno + air
= 21,80 g 0,986
0,69
0,63
0,58
Sunlight
30 C
40 C
50 C
Pikno + sunlight
= 21,81 g 0,987
0,90
0,89
0,80
Gliserol
30 C
40 C
50 C
Pikno + gliserol
=21,89 g
0,995
0,82
0,78
0,70
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
2. Menghitung viskositas larutan
Tabel nilai viskositas air (o)
Suhu o30 C
40 C
50 C
0,7975 poisse
0,6529 poisse
0,5468 poisse
a. Menghitung viskositas dan fluiditas sunlight
Untuk suhu 30 C
= o . t .
to . o= 0,7975 poisse x 0,90 s x 0,987 g/ml
0,69 s x 0,986 g/ml
= 1,041 Poisse
= 1
= 1
1,041 poisse
= 0,022 Poisse1
Untuk suhu 40 C
= 0,629 poisse . 0,89 s . 0.987 g/ml
0.63 s x 0,986 g/ml
= 0,923 poisse
= 1
0,923 poisse
= 1,083 Poisse1
Untuk suhu 50 C
=0,5468 poisse x 0,80 s x 0,987 g/ml
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
0,58 s x 0,986 g/ml
= 0,755 Poisse
= 1
0,755 poisse
= 1,325 Poisse1
b. Menentukan Viskositas dan Fluida larutan Gliserol
Untuk suhu 30 C
= 0,7975 poisse x 0,82 s x 0,995 g/ml
0,69 s x 0,986 g/ml
= 0,956 Poisse
= 1
0,956 poisse
= 1,046 Poisse1
Untuk suhu 40 C
= 0,6529 poisse x 0,78 s x 0,995 g/ml
0,63 s x 0.986 g/ml
= 0,816 Poisse
= 1
0,816 poisse
= 1,225 Poisse1
Untuk suhu 50 C
= 0,5468 poisse x 0,70 s x 0,995 g/ml
0,58 s x 0,986 g/ml
= 0,666 Poisse
= 1
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
0,666 poisse
= 1,502 Poisse1
3. Regresi
x = 1/T
y = ln
a. Sunlight
- T = 30 C = 303 K
x = 1/T = 1/303 K = 3,3 x 10-3
y = ln = ln 1,041 = 0,04
- T = 40 C = 313 K = 3,2 x 10-3
y = ln = ln 0,923 = - 0,08
- T = 50 C = 323 K
x = 1/T = 1/323 K = 3,09 x 10-3
y = ln = ln 0,755 = - 0,28
Tabel Regresi untuk Larutan Sunlight
X y x.y x23,3 x 10-3
3,2 x 10-3
3,09x10-3
0,04
- 0,08
- 0,28
0,132.10-3
- 0,256.10-3
- 0,865.10-3
10,890.10-6
10,240.10-6
9,548.10-6x = 9,59.10-3 y = - 0,32 xy = -0,989.10-3 x2 = 30,678.10-6
X = 3,197.10-3
Y = - 0,107
B = n . xy - x . y
n (x) (x)
= 3 .(-0,989.10-3) (9,59.10-3 x -0.32)
3(30,678 x 106) (9,59.10-3)2
= 1528,701
A = y B.x
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
= -0,107 (1528,701) x (3,197.10-3)
= -4,993
Y = A + Bx
= -4,993 + 1528,701 x
b. gliserol
- T = 30 C = 303 K
x = 1/T = 1/303 K = 3,3 x 10-3
y = ln = ln 0,956 = -0,045
- T = 40 C = 313 K = 3,2 x 10-3
y = ln = ln 0,816 = - 0,203
- T = 50 C = 323 K
x = 1/T = 1/323 K = 3,09 x 10-3
y = ln = ln 0,666 = - 0,406
Tabel regresi untuk larutan gliserol
X y x.y x2
3,3 x 10-3
3,2 x 10-3
3,09 x 10-3
-0,045
- 0,203
- 0,406
-0,148.10-3
-0,649. 10-3
-1,255. 10-3
10,890.10-6
10,240. 10-6
9,548.10-6
x =
9,59.10-3 y = - 0,654 xy = - 2,5264. 10-
3
x2
=30,678.10-6
B = n . xy - x . y
n (x) (x)
= 3 .(-2,05264. 10-3) (9,59.10-3). (-0,654)
3 ( 30,678x 106 ) (9,59. 10-3 )2
= 1721,148
A = y B.x
= (-0,218) (1721,148) x (3,197. 10-3)
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
= -5,719
Y = A + Bx
= -5,719 + 1721,148 x
4. Menghitung Energi Ambang
Metode I
a.gliserol
E = B. R
= 1721,148 x 8,314 J/mol K
= 14309,62 J/mol
b.sunlight
E = B. R
= 1528,701 x 8,314 J/mol K
= 12709,62 J/mol
Metoda II
a.sunlight
- pada suhu 30 C
E = ( ln ln A ) R.T
= 0,04 (-4,993 ) x 8,314 J/mol K x 303 K
= 12678,84 J/mol
- Untuk suhu 40 C
E = ( ln ln A ) R.T
= -0,08 (-4,993) X 8,314 J/mol K x 313 K
= 12785,01 J/mol
- Untuk suhu 50 C
E = ( ln ln A ) R.T
= -0,28 (-4,993) x 8,314 J/mol K . 323 K
= 12656 J/mol
E rata-rata = 12678,84 + 12785,01 + 12656,39
3
= 12706,75 J/mol
b.gliserol
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
- Untuk suhu 30 C
E = ( ln ln A ) R.T
= -0,045 (-5,719) x 8,314 J/mol K x 303 K
= 14293,61 J/mol
- Untuk suhu 40 C
E = ( ln ln A ) R.T
= -0,203 (-5,719) x 8,314 J/mol K x 313 K
= 14354,19 J/mol
- Untuk suhu 50 C
E = ( ln ln A ) R.T
= -0,406 (-5,719) x 8,314 J/mol K x 323 K
= 14267,65 J/mol
E rata-rata = 14293,61 + 14354,19 + 14267,65
3
= 14305,15 J/mol
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
y = 1,528x - 4,993
-0,3
-0,25
-0,2
-0,15
-0,1
-0,05
0
0,05
0,1
3,05 3,1 3,15 3,2 3,25 3,3 3,35
ln
1/T. 10-3
Grafik 1/T Vs ln Sunlight
y = 1,721x - 5,719
-0,45
-0,4
-0,35
-0,3
-0,25
-0,2
-0,15
-0,1
-0,05
0
3,05 3,1 3,15 3,2 3,25 3,3 3,35
ln
1/T.10-3
Grafik 1/T Vs ln Gliserol
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
4.2 PembahasanSetelah dilakukannya praktiukum viskositas cairan sebagai
fungsi suhu terhadap beberapa sampel yaitu : gliserol dan sunlight, maka dari
data praktikum dapat dinyatakan bahwa nilai viskositas suatu cairan
berbanding terbalik dengan suhu, dimana semakin tinggi suhu yang diberikan
pada suatu fluida yang memiliki nilai viskositas tertentu, maka nilai
viskositasnya akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya semakin rendah
suhu yang diberikan terhadap suatu fluida maka nilai viskositasnya akan
semakin besar.
Hal ini disebabkan karena dengan naiknya suhu, gaya-gaya
kohesi yaitu gaya tarik menarik partikel dalam suatu cairan, yang merupakan
penyebab utama viskositas cairan akan berkurang juga, selain itu karena
pengaruh suhu akan menyebabkan susunan partikel ataupun molekul yang
menyusun fluida tersebut menjadi renggang sehingga laju air atau kecepatan
akan bertambah pula.
Dari sampelyang dilakukan pengujian baik itu gliserol ataupun
sunlight, kecepatan alir dari gliserol lebih cepat dibandingkan sunlight setelah
dipengaruhi suhu yang ditambahkan. Hal ini juga dapat dilihat dari massa
jenis masing-masing sampel tersebut, dimana setelah dilakukan perhitungan
bahwa massa jenis gliserol lebih besar dibandingkan massa jenis sunlight.
Hal ini berarti viskositas sunlight lebih kecil dibandingkan gliserol sehingga
menyebabkan laju air sunlight lebih cepat dibandingkan gliserol.
Di samping itu selain menentukan viskositas, kita juga dapat
menentukan fluiditas. Dimana fluiditas berbanding terbalik dengan viskositas,
semakin tinggi nilai viskositas cairan, maka fluiditasnya akan semakin kecil
begitu juga sebaliknya. Semakin kecil viskositas cairan, maka fluiditasnya
akan semakin besar pula.
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya praktikum viskositas sebagai fungsi suhu,
dapat disimpulkan :
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu.
Semakin tinggi suhu maka viskositas semakin kecil
Begitu juga sebaliknya semakin rendah suhu maka viskositasnya
semakin besar.
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengalir akan semakin
cepat dengan bertambahnya suhu, karena molekul penyusun cairan
tersebut menjadi renggang.
Fluiditas berbanding terbalik dengan viskositas.
Semakin tinggi viskositas , maka fluiditasnya akan semakin kecil begitu
juga sebaliknya.
Persamaan regresi sunlight
y = -4,993 + 1528,701 X
Persamaan regresi gliserol
y = -5,719 + 1721,148 X
5.2 SaranSetelah melakukan praktikum ini, kami menyarankan kepada
praktikan selanjutnya agar :
Memahami cara kerja sebelum melakukan praktikum ini.
Berhati-hati dalam pembacaan skala stopwatch.
Suhu percobaan diperhatikan jangan sampai naik atau turun.
Hati-hati dalam pengguaan alat viskometer Ostwald.
Lebih teliti dalam menghitung waktu alir dari setiap cairan.
Teliti dalam pengenceran, usahakan agar cairan yang diencerkan
homogen dengan air secara sempurna.
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
JAWABAN PERTANYAAN
1. Bilangan Reynold adalah bilangan sejati yang
harga numeriknya tetap sama untuk sembarangan sistem satuan yang
ada.
Bilangan Reynold berhubungan dengan aliran laminer yaitu apabila
bilangan Reynold memiliki 0 2000 menunjukan bahwa arus yang berasal
dari zat cair itu adalah arus laminer.
Penentuan lain dari viskositas adalah :
Dengan metoda Stokes atau bola jatuh. Pada metode ini bola dijatuhkan
kepada cairan yang akan ditentukan viskositasnya, setelah gerak bola
tersebut memiliki kecepatan c, ukur waktu jatuhnya yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam metode ini ada tiga gaya yang bekerja :
- Gaya berat bola jatuh
- Gaya apung dari bola
- Gaya gesek
Dari ketiga gaya tersebut didapatkan persamaan untuk menentukan
viskositas cairan tersebut :
= 2/9 r . g ( o)
v
Dimana : = Viskositas cairan
r = Jari jari bola
g = Gaya grafitasi
v = Kecepatan
= Rapat massa cairan
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu
-
Pratikum Kimia Fisika ITahun Ajaran 2010/2011
DAFTAR PUSTAKA
Sukardjo, Dr. 1989. Kimia Fisika I. Yogyakarta: FMIPA IKIP
Sears, zemansky. 1991. Kimia Fisika untuk Universitas. Bandung : Bina
Cipta.
Bird, Tonny. 1993. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.
Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu