879-1617-1-pb

Upload: smart-spartacus

Post on 19-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sparta

TRANSCRIPT

  • Sri Wahjuni Latifah, Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu

    1

    PENERAPAN SISTEM PEMASARAN TERPADUDAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADASENTRA INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS

    KEDELAI

    Sri Wahjuni Latifah

    Ringkasan

    Home industri kerajinan olahan berbasis kedelai Di Desa Beji Batu Jawa Timursangat potensial untuk dikembangkan. Terdapat kurang lebih 600 pengusaha di seluruhDesa Beji. Kapasitas produksi tiap pengusaha berkisar 10 kg kedelai perhari, dengandaerah pemasaran yang cukup luas, maka sebaiknya dikelola dengan manajemen yangbaik. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan pengusaha dalam bidangpemasaran, membantu penyusunan Harga Pokok Penjualan dan laporan Laba Rugi.Melalui penyuluhan dan pelatihan kepada pengurus Kelompok Pengrajin maka hasilkegiatan ini dapat diketahui bahwa alternatif produk olahan berupa kripik tempe lebihmenguntungkan dari sisi keuangan.

    Berkaitan dengan penerapan sistem informasi akuntansinya, kelompok pengrajinsudah dapat dikatakan slap melaksanakan meskipun masih sederhana yaitu sebatasBuku Kas Masuk dan Kas Keluar, serta Laporan Laba Rugi. Hal ini dapat dilihat darisumber daya manusia yang cukup dan seperangkat dokumen sebagai dasar penyusunaninformasi keuangan.

    Kata Kunci: Pemasaran Terpadu, Sistem Akuntansi, Harga Pokok Penjualan

    keuangan serta hasil-hasil yang dicapai.Selain itu, informasi keuangan bertujuanmemberikan informasi yang diperlukan olehpihak yang membutuhkan, baik pihak in-tern maupun pihak ekstern. Sedangkanaspek pemasaran merupakan kegiatan yangterkait dengan bagaimana suatu produk ituditerima oleh konsumen, yang padaumumnya meliputi kegiatan tentangkebijakan penetapan harga, yang terkait

    A. PENDAHULUANPengusaha kecil umumnya tidak

    mengetahui secara pasti kondisi perusahaanyang di kelolanya. Umumnya mereka tidakmemiliki catatan- catatan lengkap yangdiperlukan untuk mengetahui kondisiperusahaannya. Kinerja perusahaan dapatdilihat dari kinerja pemasaran) dan kinerjakeuangan perusahaan. Pada dasarnyainformasi keuangan digunakan sebagaidasar menentukan dan menilai posisi

    1 Staf FE Universitas Muhammadiyah Malang

  • Jurnal DEDIKASI Volume 4 Mei 2007

    2

    dengan bidang-bidang spesifik sepertipengenalan produk baru atau kegiatandistribusi lainnya.

    Salah satu strategi pemerintah untukmeningkatkan pendapatan Negara adalahdiberlakukannya peraturan tentangkeharusan semua warga Negara mempunyaiWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) mulai tahun2005. Konsekuensinya, semua gusaha harusmempunyai laporan keuangan sebagai dasaruntuk menentukan sarnya pajak yang harusdibayar. Peraturan ini akan menjadipersoalan tersendiri bagi usaha kecil,dimana mereka tidak mempunyai catatanakuntansi sebagai dasar untuk nentuanlaporan keuangan.

    Hal-hal tersebut diatas menjadi sebuahpermasalahan pada industri kecil olahanbasis kedelai yang ada di Beji Kota Batu.Pada umumnya pengusaha belum empunyaicatatan akuntansi yang baik sehinggapengusaha tidak dapat menyusun ormasikeuangan (laporan keuangan) sebagai dasarpenentuan harga pokok produk, penentuanbesarnya pajak, mengetahui perkembanganusaha serta tidak dapat engembangkanmodal usaha melalui dana pinjaman bank(kreditur). Demikian pula pemasaransebagai pendukung kelangsungan hidupusahanya belumlah efektif bagaimana tujuanyang diinginkan. Pemasaran yang selamaini hanya bersifat tradisional, dijual dipasartradisional, kemasan yang tidak menarikdan harga yang tidak bersaing,mengakibatkan pengusaha sulit untukmengembangkan usahanya.

    Desa Beji salah satu desa yang terletakdi Kecamatan Dau Kota Batu. Luas ahnya283.902 hektar, dengan lokasi 700 meter diatas laut, curah hujan berkisar 0 m, suhu

    udara rata-rata 27 derajat celcius merupakandaerah potensial untuk embangkan industriolahan berbasis kedelai. Bahan baku yangmudah diperoleh, tenaga kerja yang murahdan jumlah permintaan yang tinggimenjadikan Desa Beji sangat tensial untukdikembangkan lebih lanjut sebagaipenopang perekonomian Bangsa onesia.Di Desa Beji terdapat sekitar 176 pengusahayang terdiri dari 90 orang (51.13%)pengusaha tempe, 86 pengusaha tahu(48.87%). Modal usaha berkisar Rp. .000sampai Rp. 1.250.000, tenaga kerja berkisar4 sampai 6 orang. Dari 176 gusaha tersebutsekitar 60% sebenarnya telah mempunyaidokumen sumber sebagai transaksipenjualan atau pembelian bahan baku (Didik& Latifah, 2004). Meskipun demikian sekitar70% dari pengusaha tersebut mereka tidakmelakukan proses pencatatan danpenyusunan informasi keuangan. Hal inisebagai bukti bahwa pengusaha tersebutsebenarnya sudah siap untuk menyusuninformasi keuangan. Demikian juga faktorpemasaran produk yang cukup luas karenahampir semua produk tempe, tahu telahpasarkan di Kota Malang (sekitar 30%),Kabupaten Malang (kurang lebih 20%)samping di Kota Batu sendiri (sekitar 50%dari produksi).

    1. Perumusan MasalahUraian di atas dapat dirumuskan

    persoalan-persoalan yang terjadi padaindustri lahan berbasis kedelai yang ada diBeji Kota Batu meliputi:a. Kurangnya keahlian atau pengetahuan

    manajemen dalam bidang pemasaran,karena usaha kecil tersebut merupakanpengusaha yang maju atas usahasendiri dan tida menerapkan teknik

  • Sri Wahjuni Latifah, Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu

    3

    pemasaran modern dan cenderungdengan cara pemasaran tradisional.

    b. Tidak ada informasi keuangansehingga pengusaha tidak dapatmenilai kinerja usahanya dan tidakdapat mengembangkan usaha darifaktor permodalan asing (pinjamanBank)

    c. Tidak ada catatan keuangan sehinggapengusahan tidak dapat menilai apakahharga pokok produksinya telahditetapkan dengan tepat tidak terlalutinggi atau rendah.

    2. Tujuan Kegiatan Dan ManfaatKegiatan

    2.1 Tujuan dari pelaksanaan kegiatan iniadalah:

    a Meningkatkan pengetahuanpengusaha dalam bidang pemasaran,membuat usulan diversifikasi produkserta membuat model saluran distribusibagi sentra industri pengolahanberbasis kedelai di Beji Kota Batusehingga dapat meningkatkanpemasaran produk.

    b. Membantu penyusunan laporankeuangan sentra industri kecilpengolahan berbasis kedelai di BejiKota Batu yang pada akhirnya sebagaibahan untuk melakukan penilaianusahanya, memudahkan mendapatkanpengajuan kredit bank, dan sebagaibahan informasi untuk menghitungbesarnya pajak penghasilan

    c. Menentukan besarnya harga pokokproduksi dan harga jual produkselamaperiode akuntansi tertentu.

    2.2 Sedangkan manfaat kegiatan iniadalah:

    a. Dari sisi ekonomi, maka kegiatan iniakan bermanfaat bagi sentra industrikecil olahan berbasis kedelai di BejiKota Batu untuk mengembangkanusahanya dari sisi pemasaran danakuntansi. Memudahkan industri keciluntuk menyusun laporan keuangansehingga dapat menentukan hargapokok produk dan menentukanbesarnya pajak penghasilan.

    b. Sedangkan bagi pengembangan ilmupengetahuan, maka kegiatan ini dapatdigunakan sebagai informasi untukpengembangan lebih lanjut modelsuatu sistem pemasaran dan sisteminformasi akuntansi yang sesuai untukindustri kecil.

    3. Tinjauan Pustaka3.1 Strategi Pemasaran

    Pemasaran merupakan kegiatanbagaimana sebuah produk diterima di pasar(konsumen). Marketing mix merupakansebuah strategi yang dilakukan untuktujuan pemasaran. Unsur-unsur yang adadalam marketing mix dikenal dengan prod-uct, price, place and promotion. Keunggulanpemasaran dipengaruhi oleh beberapafaktor seperti, ciri- ciri jenis perusahaan(ukuran perusahaan), diferensiasikebutuhan pembeli, dan spesifik dalammerancang strategi pemasaran (Cra-vens,1999).

    3.2 Desain Strategi Pemasarana. Strategi Pasar Sasaran

    yaitu memilih konsumen yang akandilayani manajemen dalam pasar-produk.Jika kebutuhan dan keinginan pembeli

  • Jurnal DEDIKASI Volume 4 Mei 2007

    4

    bervariasi, pasar sasaran biasanya terdiriatas satu atau lebih segmen pasar.b. Strategi Penentuan Posisi

    Strategi ini merupakan kombinasiantara strategi produk, saluran distribusi,harga dan promosi yang digunakan olehperusahaan untuk menentukan posisinyaterhadap pesaing utama. Strategi ini disebutMarketing Mix atau bauram pemasaran.

    c. Strategi Produk BaruProses perencanaan produk baru

    dimulai dengan mengidentifikasikesenjangan kepuasan konsumen.Perbedaan antara atribut produk yang adadan keinginan konsumen merupakanpeluang untuk memperbaharui danmeningkatkan produk.

    3.3 Pengembangan Program Pemasarana. Strategi Produk/Jasa

    Untuk memilih strategi produk,perusahaan memerlukan informasi terbarudan mengantisipasi kinerja produk/jasadalam perusahaan, yang meliputi:- penilaian konsumen terhadap produk

    perusahaan. Khususnya kekuatan dankelemahan di banding pesaing.

    - Informasi yang obyektif terhadapkinerja produk yang nyata danterantisipasi berdasarkan kriteriaseperti penjualan, profil dan pangsapasar.Strategi produk meliputi: (a)

    pengembangan rencana produk baru, (b)pengelolaan program untuk keberhasilanproduk, dan (c) pemilihan strategi untukmengatasi produk bermasalah (sepertipengurangan Maya atau meningkatkanmutu produk).

    b. Strategi Distribusi, Harga danPromosiSalah satu tantangan utama dalam

    mengelola bauran pemasaran adalahmengkombinasikan komponen bauranpemasaran secara efektif. Strategi distribusimeliputi pemilihan tentang jenis organisasisaluran distribusi yang akan digunakan,dan intensitas distribusi sesuai denganproduk atau jasa. Strategi penetapan harga,ditentukan oleh faktor-faktor seperti: reaksikonsumen terhadap alternatif harga, biayaproduksi, harga pesaing serta faktor hukumdan etika lainnya. Sedangkan SrtategiPromosi dapat dilakukan melalui strategiiklan, promosi penjualan, penjualan per-sonal dan hubungan masyarakat (Publicrelation).

    3.4 Sistem AkuntansiBodnar dan Hopwood (1995:181)

    menyatakan bahwa system akuntansi suatuorganisasi terdiri dari metode dan catatan-catatan yang dibuat untuk mengidentifikasi,mengumpulkan, menganalisis, mencatat danmelaporkan transaksi-transaksi organisasi.Sistem informasi akuntansi adalah kumpulansumber daya yang diatur untuk mengubahdata menjadi informasi yang dapatdigunakan dalam pengambilan keputusan.

    Sistem akuntansi meliputi unsur-unsursebagai berikut:

    - FormulirSekalipun jenis kegiatan perusahaan

    sate dengan yang lain berbeda-beda, namundemikian sebagian besar dalam pencatatandibutuhkan formulir atau blangko yangdicetak seperti faktur penjualan, buktipenerimaan kas, bukti pengeluaran kas danlain sebagainya.

  • Sri Wahjuni Latifah, Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu

    5

    - Buku CatatanBuku catatan ini biasanya terdiri dari

    buku catatan pertama dalam bentuk bukuharian atau jurnal, buku besar, bukupembantu dan laporan.- Prosedur

    Sistem dan prosedur perusahaanumumnya meliputi:a. Sistem produksi dan Maya yang terdiri

    dari:a.1 prosedur pengawasan produka.2 prosedur perhitungan dan

    kalkulasi Mayaa.3 prosedur pengawasan persediaan

    b. Sistem pembelian bahan baku danpengeluaran terdiri dari:b.1 Prosedur pemilihan bahanb.2 Prosedur penerimaan barangb.3 Prosedur pencatatan hutang

    c. Sistem kepegawaian dan penggajianterdiri dari:c.1 Prosedur pencatatan waktu kerja

    dan prosedur penggajian

    - Alat-alatAlat adalah peralatan atau mesin yang

    digunakan untuk menghasilkan laporanyang memberikan kemudahan dalammenyelesaikannya, keguaan system danprosedur dalam sistem akuntansi agar caramenciptakan dan menyusun dengan baikadalah:a Sistem akuntansi harus dapat

    memberikan informasi yang sistematisdengan memenuhi prinsip cepat dantepat waktu serta dapat memenuhikebutuhan

    b Sistem akuntansi harus memenuhiprinsip aman dan mempunyai internalkontrol sehingga dapat menjaminkekayaan perusahaan

    c. Sistem akuntansi harus memenuhiprinsip efisiensi biaya dimana dapatmemegang timbulnya biaya yangsudah dibuatkan sistem.

    3.5 Tugas - tugas Sistem AkuntansiKegiatan dari sistem informasi

    akuntansi agar dapat berguna yaitu:a. pengumpulan datab. pengklasifikasian datac. pemrosesan pengolahan datad. pengelolaan datae. Output dalam bentuk dokumen dan

    laporanSistem informasi berkembang

    mengikuti pertumbuhan organisasi dariperusahaan itu sendiri. Artinya nahwa suatusystem informasi yang baru akanmenggantikan system yang lain bila sudahtidak memadai untuk memenuhi kebutuhaninformasi organisasi perusahaan saat ini.

    3.6 Pemrosesan Transaksi AkuntansiNurchamid dan Pujiastuti(1988: 31)

    menyatakan pemrosesan transaksimempunyai siklus tetrsendiri. Setiap jenistransaksi akuntansi menempuh prosestertentu yang meliputi urut-urutan tertentu.Dari fungsinya di dalam prosespengumpulan dan pengolahan dataakuntansi, dokumen dan alat yangdigunakan antar lain adalah:a. Dokumen dasar atau bukti transaksi

    berupa formulir.

  • Jurnal DEDIKASI Volume 4 Mei 2007

    6

    b. Jurnal merupakan buku catatanpertama terhadap transaksi-transaksiyang terjadi dan sebagai alat untukmenggolong-golongkan transaksimenurut sifat atau jenisnya misalnya:transaksi penjualan, pembelian,penerimaan kas dan pengeluaran kas.

    c. Buku besar merupakan kumpulan darirekening-rekening pembukuan yangakan disajikan ke dalam laporankeuangan.

    d.. Buku pembantu merupakan kumpulandari rekening pembukuan yangdiselenggarakan untuk mencatat dataperincian dari setiap rekening bukubesar yang dianggap perlu diketahuiperinciannya.

    e. Neraca saldo merupakan daftar saldodarin setiap pembukuan yangdigunakan sebagai alat pengujikebenaran dan ketelitian mekanismepencatatan transaksi dan sebagaipenyusunan laporan keuangan.

    3.7 Sistem Pelaporan KeuanganSiklus-siklus transaksi memberikan

    kerangka sisitematik untuk menganalisissystem dan merancang sistem informasiakuntansi yang di dalamnya terdapattujuan.(Mulyadi, 2001). Tujuan inimerupakan bagian integral dari strukturpengendalian intern perusahaan yangmenyarankan tindakan-tindakan yang harusdiambil dalam perusahaan untuk mengaturdan mengarahkan aktivitas perusahaan.Unsur-unsur pemrosesan dan pengolahandata akuntansi dapat digambarkan sebagaiberikut:

    Sumber: Mulyadi (2001:15)

    B. METODE PENERAPAN IPTEKSUntuk memcahkan masalah tersebut di

    atas maka untuk bidang pemasaranpendekatan marketing mix yang meliputi:pengembangan produk melalui diversifikasiproduk harga yang tepat. Sedangkan untukmeghitung harga pokok dan harga jualproduk tempe maupun kripik tempeditentukan dengan katan Full Costing.1. Penentuan saluran /model distribusi(promotion) yang tepat, yakni dibentuknyaoutlet usus produk olahan berbasis kedelaisebagai ciri khas oleh-oleh Malang.Sedangkan untuk memecahkan masalahbidang sistem informasi akuntansi gunakanpendekatan:

    1.1 InputPengumpulan dan pencatatan dalam

    dokumen sumber untuk setiap transaksiseperti bukti mbelian bahan baku,pembayaran upah dan bukti transaksipenjualan.

    1.2 ProsesPengklasifikasian serta pencatatan

    dalam jurnal, buku besar serta penyusunankertas

    1.3 Out PutPenyusunan informasi keuangan yaitu

    Laporan Laba Rugi sebagai dasar untuk

    Dokumen Pendukung

    Dokumen Sumber

    Laporan Keuangan

    Buku Pembantu

    Buku Besar

    Jurnal

  • Sri Wahjuni Latifah, Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu

    7

    menilai keberhasilan usahanya sampai padapenentuan besarnya pajak penghasilanyang harus bayar dan untuk kepentinganpengajuan kredit pada Bank.

    1.4 Penentuan saluran/model distribusi(Promotion) yang tepat.Untuk menunjang keberhasilan

    pelaksanaan kegiatan ini khalayak sasarantegisnya adalah pengurus kelompok usahadan pengrajin potensial sehingga dapat danmudah menyerap informasi dan dapatmendesiminasikan pengetahuan kepadaanggota kelompok atau pengrajin lain.Dalam kegiatan ini diikuti olehh dua puluhdua ketua beserta pengurusnya.

    Sedangkan Metode kegiatan yangdigunakan meliputi:1. Konsultasi2. Kursus singkat (pelatihan)3. Pemantauan dan pendampingan

    C. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Analisis Manajemen Pemasaran

    Setelah dilakukan pengamatan danwawancara terhadap model pemasaran padakelompok pengrajin tempe dan tahu di DesaBeji, maka dapat diketahui bahwasebenarnya market share produk tersebutcukup tinggi. Namun volume penjualannyamasih rendah, karena kapasitas produksitiap pengrajin tidak merata. Ada yangmemproduksi dengan 10 kg kedelai, tetapiada yang memproduksi dengan 500 kg per-hari. Dikerjakan oleh 3 sampai 4 orangtenaga kerja, yang mana tenaga kerjatersebut adalah pemiliknya sendiri.

    Dengan kapasitas yang cukup keciltersebut, kegiatan ini memberikan alternatifuntuk meningkatkan pendapatan pengrajin

    tempe dan tahu, dengan cara sebagianbesar produksi tempe sebaiknya diolah lagimenjadi kripik tempe. Berikut nilaiperbandingan Laba kotor (kontribusi mar-gin) dart produk tempe dengan produkolahannya:

    Dari tabel tersebut dapat diketahuibahwa produk olahan tempe yang berupakripik tempe tersebut ternyata jauh lebihmenguntungkan dibanding produk tempesaja. Hal ini menunjukkan pengolahan hasilproduksi lebih lanjut, lebih menguntungkandibanding produk yang dijual langsung.Namun hal ini harus sesuai dengan prinsip"relevan cost", diamana hanya biaya yangrelevan untuk pengambilan keputusanmenjual langsung suatu produk ataumemproses lebih lanjut suatu produksajalah yang dimasukkan dalamperhitungan ini.

    Sedangkan jika dilihat dari pemasaranyang selama ini diterapkan, yakni pemasaranproduk hanya pada pasar tradisional saja,maka kelompok pengrajin tempe dan tahusebenarnya bisa memasarkan produknyake supermarket terdekat. Penjualan produkmelalui supermarket tentu saja lebihmenguntungkan karena harga jualnya lebihbesar, dengan syarat kualitas produknyajuga lebih balk. Namun syarat tentangkualitas ini sepertinya belum dapat dipenuhioleh kelompok pengrajin tempe dan tahu didesa Beji tersebut. Kurangnya pemahaman

    Tempe (per satuan alir)

    Kripik Tempe ( per 20 kg)

    Harga jual Rp. 6.000,00 Rp.400.000,00 Total Biaya (Rp. 4.300,00) (Rp.154.100,00) Laba Kotor Rp. 1.700,00 Rp.245.900,00 Prosentase Laba

    Kotor dari penjualan 28.33% 61.47%

  • Jurnal DEDIKASI Volume 4 Mei 2007

    8

    mereka terhadap alternatif pemasaran, tidakada diversifikasi produk dan harga yangtidak kompetitif nampaknya menjadi faktorpenghambat pemasaran produksinya.

    Berdasarkan hasil kegiatan ini makaaltematif pengolahan produk tempe menjadikripik tempe, memungkinkan meminimalisasirendahnya pemasaran produk danmeningkatkan pendapatan. Hanya yangperlu dipertimbangkan adalah model salurandistribusi yang mana yang menguntungkan.Alternatif pertama, dari kelompok pengrajinkripik langsung ke pasar (konsumen), danatau membentuk out let khusus untukproduksi kripik tersebut. Alternatif pertama,sepertinya tidak ada permasalahan namunjangkauan daerah pemasarannya tentu sajaterbatas. Alternatif kedua, denganmembentuk out let khusus akan membawadampak pemasaran yang sangat luas dandapat meningkatkan citra produksinya.Tetapi out let khusus yang akan dibentukini tentulah memerlukan biaya yang besarseperti biaya sewa gedung maupun biayatenaga penjualan. Hal ini belum bisadipenuhi oleh kelompok pengrajin tersebut,mengingat modal uasaha mereka sangatterbatas.

    2. Analisis Informasi KeuanganPelatihan keuangan dengan topik

    menghitung harga pokok penjualan secaraakurat, tidak terlalu tinggi atau terlalurendah, sekaligus menyusun laporan LabaRugi UKM ini, telah dilakukan padakelompok pengrajin tempe dan tahu di DesaBeji. Diikuti oleh ketua kelompok danpengurusnya yang tergabung dalamKelompok Pemberdayaan dan PembinaanKeluarga sekitar dua puluh dua (22) orang.Tahap pertama dilakukan diskusi tentang

    permasalahan keuangan maupunpermodalan yang ada. Selanjutnya dilakukananalisis terhadap dokumen transaksi yangdimiliki. Ternyata untuk kelompok pengrajintempe dan tahu di RW 01 dan RW 02 DesaBeji ini belum memiliki satupun dokumentransaksi, meskipun bukti pembelian bahansudah ada, namun tidak disimpang danmenjadi dasar pencatatan.

    Pemahaman pentingnya informasikeuangan bagi pihak pemilik, maupun pihaklain (seperti Bank atau Pajak) telahditekankan pada kelompok pengrajin ini.Manajemen dalam hal ini sekaligus pemilikdapat menilai perkembangan usahanya, dariperiode satu ke periode berikutnya.Sedangkan pihak bank dapat menjadiinformasi yang digunakan pertimbanganpemberian kredit pada UKM. Demikan jugainformasi ini berguna pihak Kantor Pajakuntuk menentukan apakah kelompokpengrajin ini sudah enuhi Bataspenghasilan kena pajak, dan untukmenentukan berapa besar pajakpenghasilannya.

    Penyusunan laporan keuangan yangterpenting adalah mengetahui hasiloperasion yang di informasikan melaluiLaporan Laba Rugi. Untuk itu kelompokpengrajin tempe dan tahu di Desa Beji ini,dilatih untuk menyusun laporan keuangansesuai dengan siklus akuntansi yang lazimdigunakan. Dimulai dari dokumen transaksidicatat dalam jurnal kemudian diposting keBuku Besar sampai perhitungan harga pokokproduksi dan penyusunan Laporan LabaRugi. Jurnal yang ditawarkan oleh pelaksanakegiatan ini jurnal khusus. Jurnal khususdibuat dengan tujuan mengklasifikasikantransaksi lama sehingga catatan akuntansi

  • Sri Wahjuni Latifah, Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu

    9

    akan dapat dilakukan secara efektif danefisien. Besar yang dimaksud dalamkegiatan ini adalah buku besar Kas.BukuBesar Kas penting untuk UKM karenabiasanya UKM atau kelompok pengrajinmelakukan i secara tunai. Tahap terakhir,menyusun Laporan Laba Rugi. LaporanLaba Rugi diatur amok informasi penjualanproduk setengah jadi dan produk jadi.Informasi biaya termasuk harga pokokproduksi akan menginformasikan bagaimanakinerja tersebut selama satu periode.

    Pemanfaatan Laporan Keuangan olehUKM juga diberikan dalam kegiatan ini.dari menganalisis Laporan Laba Rugi periodeberjalan dan membandingkan Laba Rugitersebut dengan periode lalu. Dari informasiini dapat diambil suatu kesimpulan apakahusaha tersebut meningkat, menurun atautidak ada perubahan.

    Dari kegiatan pelatihan penyusunanLaporan Keuangan yang diterapkan padajin tempe dan tahu ini, maka banyak dampakpositif yang dihasilkan diantaranya merekalebih teliti dan hati-hati dalam mengelolakeuangan usaha, serta memungkinkaninformasi keuangan tersebut untukkepentingan meningkatkan melaui kreditbank. Hanya sayangnya dari pesertapelatihan yang ada, masih ada satu duaorang yang masih agak awam dengantransaksi keuangan seperti ini.

    3. Analisis Penentuan Harga PokokPenjualanBerikut contoh hasil perhitungan Harga

    Pokok penjualan Tempe untuk satu alirproduk: Pendekatan yang digunakan dalampenentuan harga pokok penjualan ini adalahmetode full costing. Metode full costing

    memasukkan semua unsur biaya, baik yangbersifat tetap maupun variable. Metode inidipakai sebagai dasar penentuan HPPdengan alasan erhana. Komponen hargapokok penjualan temped an satuannyameliputi: kedelai .3 kg) sebesar Rp. 2.000,00ragi Rp. 300,00 , bahan lain Rp. 200.00 danupah Rp. .800.00 sehingga harga pokokpenjualan untuk satu alir produk tempesebesar Rp. 300,00.

    Sedangkan Harga Pokok Penjualanproduk kripik tempe untuk 20 kg barangjadi eliputi bahan 25 alir tempe @ 5.500,tepung beras 1 kg Rp. 4.000,00, Bumbu Rp.100,00, minyak goring 2 liter Rp. 12.000,00dan upah Rp. 10.000,00. Sehingga totalharga Pokok Penjualan Kripik Tempe untuk20 kg adalah Rp. 154.000,00

    Jika home industri ini telahberkembang, maka penentuan harga pokokpenjualan degan pendekatan Direct Cost-ing sebaiknya digunakan. Pendekatan di-rect costing hanya perhitungkan biayaproduksi variable saja, sehingga harga jualakan menjadi lebih dapat bersaing.

    D. KESIMPULAN DAN SARANBerdasarkan pelaksanaan kegiatan

    tentang penerapan Manajemen Terpadu danInformasi Akuntansi ini dapat disimpulkanbahwa, hampir semua kelompok jin tempedan tahu di desa Beji potensial untukdikembangkan. Indikator potensi dapatdiamati dari kualitas produk yang dihasilkan,daerah pemasaran, kontinuitas prosesproduksi maupun kemampuan memahamiinformasi keuangan. Kesadaran untukmeningkatkan usaha maupun penghasilanmelatarbelakangi mereka untuk memperbaikimanajemen usahanya. Dimulai dari

  • Jurnal DEDIKASI Volume 4 Mei 2007

    10

    peningkatkan pemasaran melalui perbaikankualitas produk, memperbaiki kemasan,membuat alternatif diversifikasi produk yaitutempe diolah menjadi kripik tempe, sertapenentuan yang lebih akurat.

    Pemahaman tentang informasikeuangan untuk pengambilan keputusanpada pok pengrajin di desa Beji, ternyatacukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasilEvaluasi pelaksana kegiatan ini dengan carawawancara maupun pengujian.Pemanfaatan informasi keuanganbelumbegitu dipahami, terutama untukkepentingan eksternal.

    Yang masih menjadi permasalahanadalah, peningkatan pemasaran dengancara membentuk out let khusus, belum adapemecahan. Hal ini karena dana yangtersedia tidak cukup untuk menyewa bahkanuntuk membeli outlet tersebut.

    Berdasarkan dari uraian kesimpulantersebut di atas maka beberapa hal yangdiperlukan untuk perbaikan dalam kegiatanini yaitu:1. Perlu dilakukan kerjasama dengan

    Departemen Perindustrian danPerdagangan untuk dilakukanpembinaan secara kuntinu terhadapkelompok pengrajin tempe dan tahu diDesa Beji maupun sekitarnya, terutamadari aspek kualitas produksi maupunaspek manajemen.

    2. Perlu dilakukan pembinaan secara terusmenerus dalam hal membaca informasikeuangan untuk kepentinganmanajemen maupun untukkepentingan pihak eksternal.

    3. Sebaiknya dilakukan kerjasama antarapihak Universitas dengan pihak

    kelompok pengrajin dalam bidangpemasaran hasil produksinya,mnegingant UniversitasMuhammadiyah Malang memilikipotensi sebagai daerah pemasaranyang cukup luas.

    4. Perlu segera dibentuk outlet khusus"Oleh-Oleh Khas Malang" di Desa Beji,mengingat Desa Beji adalah desa yangselalu dilewati kendaraan untuk wisataMalang - Batu, atau luar kota lainnya.

    UCAPAN TERIMAKASIHTerimakasih yang sebesar-besarnya

    kami ucapkan kepada:1. Direktorat Pembinaan Penelitian dan

    Pengabdian Kepada Masyarakat DirjenDikti yang telah memberikan dana,dukungan dan pembinaan lain untukpelaksanaan kegiatan ini;

    2. Bapak Rektor UniversitasMuhammadiyah Malang;

    3. Bapak Ketua LPM-UMM;4. Bapak dan Ibu Kepala Desa Beji Kota

    Batu beserta Stafnya, yang telahmembantu pelaksanaan kegiatan ini;

    5. serta semua pengurus, anggotakelompok pengrajin tempe di Desa Beji.Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk

    kemajuan kita semua, terutamapengembangan industri Kecil di Kota Batu.

    DAFTAR PUSTAKAAnthony, Robert dan Govindaarajan, 1993,

    Sistem Pengendalian Manajemen,Salemba Empat Jakarta.

    Bodnar, Gerge H dan William SHopwood,1995, Sistem InformasiAkuntansi, Salemba Empat,Jakarta.

  • Sri Wahjuni Latifah, Penerapan Sistem Pemasaran Terpadu

    11

    Cravens, David W, 1999, PemasaranStrategis, Penerbit Erlangga, Jakarta.

    Didik & Latifah,Wahjuni Sri, 2004, SistemPengelolaan Keuangan UntukIndustri Kecil Di Beji Kota BatuMalang, Skripsi, TidakDipublikasikan.

    Jatmiko,R.D. 2004, Pengantar Bisnis,Penerbit Universitas MuhammadiyahMalang.

    Marbun, Jeff, 2003, Pengantar Bisnis, EdisiPertama, Penerbit Salemba. EmpatJakarta.

    Marbun, BN, 1993,Kekuatan dan KelemahanPerusahaan Kecil, PT Saptodadi,Jakarta Pusat.

    McLeod, Raymond, 1998, Sistem InformasiManajemen, Edisi Ketujuh PTPrenhalindo,Jakarta.

    Merididth, Geoffrey G,1992, Kewirausahaan,Teori dan Praktek, PT KaryaUnipress, Jakarta.

    Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, EdisiKetiga, Salemba Empat Jakarta.

    Nurhamid dan Pujiastuti (Dalam Didik &Latifah) 1998, Sistem PengelolaanKeuangan Industri Kecil.

    Soetarno.R., 1990, Pengelolaan Usaha,Penerbit Kanisius,Yogyakarta.

    Sumarmi dan Suprihanto, 1987, MengelolaIndustri Rumah Tangga, UGMYogyakarta.

    Sutamto,1980, Pedoman Perencanaan BagiPerusahaan Kecil, Penerbit BalaiAksara, Jakarta.

    Wee Thee Kian, 1996, Industrialisasi DiIndonesia, PT Pustaka LP3ES Indo-nesia, Jakarta.