85046404-mekonium
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 85046404-mekonium
1/3
Fungsi respirasi
Kehamilan 22 minggu, sistem kapiler terbentuk dan paru sudah memiliki kemampuanuntuk melakukan pertukaran gas. Aterm,sudah terbentuk 3 - 4 generasi alveolus.
Pertukaran gas pada janin berlangsung di plasenta. Tekanan parsial O2 (PO2)
darah janin < darah ibu, namun oleh karena darah janin mengandung banyakHbF maka saturasi oksigen janin yang ada sudah dapat mencukupi kebutuhan
Inhibisi pernapasan sampai bulan -bulan terakhir mencegah terisinya paru -
paru dengan debris dan mekonium yang diekresikan oleh saluran
pencernaan ke dalam cairan amnion
. Sistem Gastrointestinal
Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna, memetabolisme, dan
menyerap protein dan karbohidrat sederhana, serta mengemulsi lemak. Karakteristik
enzim dan cairan pencernaan juga sudah ada pada bayi dengan berat badan lahir
rendah kecualipancreatic amylase
.Bayi yang hidrasi cukup, membrane mukosa mulutnya berwarna pink dan
lembab. Mucus merupakan hal yang umum ditemui di beberapa jam pertama. Area
kecil berwarna keputihan (mutiara Eipstein) mungkin ditemukan di tepi gusi danpada titik temu palatum durum dan mole. Palatum durum dan mole utuh. Pipi terisi
penuh dengan organ bakal pengisap yang telah berkembang. Tuberkel labial pada
bibir atas menghilang pada usia 12 bulan ketika periode menghisap berakhir.
Perkembangan gigi dimulai dalam uterus dengan pembentukan enamel terusberlanjut hingga usia 10 tahun. Perkembangan gigi dipengaruhi oleh medikasi dan
penyakit bayi serta penyakit dan medikasi yang dikonsumsi ibu selama kehamilan.Kadar fluoride di dalam air juga mempengaruhi perkembangan gigi. Terkadang bayidapat lahir dengan satu gigi atau lebih.
Koordinasi reflex pernafasan, mengisap, dan menelan memerlukan mekanisme
khusus.
Perilaku menghisap dipengaruhi oleh maturitas neuromuscular, medikasi
maternal yang diterima saat proses persalinan dan kelahiran, serta jenis pemberiansusu (formula atau asi).Bayi belum dapat menggerakkan makanan dari bibir ke faring
sehingga menempatkan putting dengan baik ke dalam mulut bayi sangat penting.
Aktivitas peristaltic dalam esophagus tidak terkoordinasi dalam beberapa hari,
namun kemudian menjadi pola yang terkoordinasi pada bayi yang sehat dan dapatmenelan dengan mudah.
Bakteri tidak ada pada saluran gastrointestinal bayi. Segera setelah lahir,
pembukaan lubang anal dan oral memungkinkan masuknya bakteri dan udara.Umumnya konsentrasi bakteri tertinggi ditemukan di bagian bawah usus, terutama
usus besar. Bakteri normal usus didapat dalam minggu pertama setelah kelahiran dan
flora normal usus membantu mensintesis vitamin K, folat, dan biotin. Bising usus
-
7/29/2019 85046404-mekonium
2/3
biasanya dapat didengar segera setelah lahir.
Lambung memiliki kapasitas bervariasi antara 30-90 ml, tergantung besar bayi.
Waktu pengosongan lambung juga bervariasi. Faktor yang berpengaruh adalahwaktu, volume makanan, jenis, dan suhu makanan. Regurgitasi mungkin terjadi
karena kendali saraf lambung dan sfingter kardiak belum matur. Regurgitasi dapat
dikurangi dengan menghindari memberi bayi makan terlalu banyak, menepukpunggung supaya bersendawa, dan dengan memposisikan bayi dengan kepala sedikitelevasi.
Keasaman lambung bayi baru lahir akan menurun dalam satu minggu dan tetap
rendah sampai dua sampai tiga bulan. Penurunan keasaman lambung dapatmenimbulkan
kolik.
bayi kolik tidak dapat tidur, menangis, dan tampak stress.
Pencernaan dan absorpsi nutrisi lebih jauh lagi terjadi pada usus halus dengan adanyasekresi pancreas, sekresi dari hati melalui saluran empedu, dan sekresi dari
duodenum.
Kemampuan bayi untuk mencerna karbohidrat, lemak, dan protein diatur olehadanya enzim tertentu. Kebanyakan diantaranya berfungsi saat lahir kecuali amylase
yang diproduksi oleh kelenjar ludah pada usia 3 bulan dan oleh pancreas pada usia 6
bulan. Enzim ini penting untuk mengubah pati menjadi maltose dan banyak terdapa
dalam kolostrum. Enzim lainnya yang tidak terdapat saat lahir adalah lipase. Lipase
juga disekresikan oleh pancreas dan penting untuk mencerna lemak. Oleh karena itu,
bayi dapat mencerna protein dan karbohidrat sederhana tapi memiliki kemampuanyang terbatas untuk mencerna lemak.
Pada saat lahir, usus bagian bawah terisi dengan mekonium. Mekonium
dibentuk selama masa janin dari cairan amnion dan unsure-unsurnya, sekret usus
(termasuk bilirubin), dan sel (dari mukosa). Mekonium berwarna hitam kehijauan,kental, dan mengandung darah. Mekonium pertama yang dikeluarkan biasanya steril,
namun dalam beberapa jam, mekonium yang dikeluarkan mengandung bakteri.
Mayoritas bayi yang sehat mengeluarkan mekonium dalam 12-24 jam kehidupannyadan hampir semuanya mengeluarkan mekonium pada 48 jam.
Banyaknya feses yang dikeluarkan bervariasi selama minggu pertama, paling
banyak antara hari ke tiga dan ke-enam. Bayi yang diberi makan cepat mengeluarkanfeses lebih cepat pula. Perubahan progresif dalam pola defekasi mengindikasikan
saluran pencernaan yang berfungsi dengan baik. Berikut ini perubahan dalam pola
feses bayi.
-
7/29/2019 85046404-mekonium
3/3
P e r i o d e
F e s e s
24-48 jam setelah lahir, dapat
terjadi pada hari ke 7 pada
bayi dengan berat badansangat rendah
Mekonium
Hari ke tiga setelah inisiasi
pemberian makan
Feses transisional: berwarna cokelat
kehijauan sampaicokelat kekuningan; tipis dan tidak terlalu
lengket
seperti mekonium; mungkin mengandung
curdsusu
H a r i k ee m p a t
F e s e ss u s u
Pada bayi yang diberi asi: feses berwarnakuning
hingga keemasan, memiliki konsistensiseperti bubur,
dan berbau seperti susu asam
Pada bayi yang diberi susu formula: feses
berwarnakuning hingga cokelat tua; konsistensi
lebih padat; dan
berbau lebih tajam
Pengeluaran Mekonium Pertama
Pengeluaran mekonium pertama merupakan tanda khas dari penyakit Hirschsprungpada masa neonatal. Dalam penelitian ini diketahui lebih dari 90% penderita
Hirschsprung mengeluarkan mekonium pertamanya diatas 24 jam, bahkan sebanyak
35 kasus (61,4%) diketahui mekonium pertama keluar setelah 48 jam. Hal ini tidakjauh berbeda dengan yang diperoleh Swenson yang mendapatkan 94% penderita
penyakit Hirschsprung mengeluarkan mekonium diatas 24 jam. Sherry dan Kramer
juga mendapati angka yang sama (Swenson,2002).Menurut Swenson, keterlambatan pengeluaran mekonium adalah simptom kardinal
dari suatu penyakit Hirschsprung. Manakala dijumpai neonati dengan gejalaketerlambatan pengeluaran mekonium ini, maka harus dijajaki pemeriksaan lanjutan
untuk menyingkirkan penyakit Hirschsprung. Jikalau tidak, maka bayi akan jatuhdalam obstipasi kronis, pemakaian suppositoria untuk mengeluarkan feces, dan
akhirnya terjadi enterokolitis (Swenson dkk,1990; Swenson,2002).