84966097 pathways tb paru
TRANSCRIPT
Pathways TB Paru
Faktor prefikasi Mycrobacterium Tubercolusis
Pernapasan
Pencernaan
Luka pada kulit terbuka
Batuk, bersin ( udara )
Dorplet nuklei
Bronkopneumonia
Tak efektif bersihan jalan nafas
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kurang nafsu makan
Batuk Ggn pola tidur
Ggn pertukaran gas
Peningkatan sekret di trakea
Kerja jantung
Hipertermi Demam, anoreksia, batuk
Terjadi respon imun ( reaksi inflamasi )
Jatuh ketanah, lantai / dan tempat lainnya.
Sinar matahari/suhu udara yg panas
Dorplet nuklei menguap dibantu dengan angin
Terhirup manusia
Sesak nafas Penumpukan eksudat
Alveoli
Sistem pertahanan bronkus
Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Kecemasan
Diagnosa
1. Tak efektif bersihan jalan napas b/d penumpukan eksudat ( banyaknya mukus )
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Bersihan Jalan Nafas tidak efektif berhubungan dengan: - Infeksi, disfungsi neuromuskular,
hiperplasia dinding bronkus, alergi jalan nafas, asma, trauma
- Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.
DS:
- DispneuDO:- Penurunan suara nafas- Orthopneu- Cyanosis- Kelainan suara nafas (rales,
wheezing)- Kesulitan berbicara- Batuk, tidak efekotif atau tidak
ada- Produksi sputum- Gelisah
NOC: Respiratory status : Ventilation Respiratory status : Airway patency Aspiration ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …………..pasien menunjukkan keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil : Mendemonstrasikan batuk efektif dan
suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang penyebab.
Saturasi O2 dalam batas normal Foto thorak dalam batas normal
Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning. Berikan O2 ……l/mnt, metode……… Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan bronkodilator :- ………………………- ……………………….- ………………………
Monitor status hemodinamik Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab Berikan antibiotik :
…………………….…………………….
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2 Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan
sekret Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan
peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
- Perubahan frekuensi dan irama nafas
2. Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan perfusi ventilasi.
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran gas Berhubungan dengan :è ketidakseimbangan perfusi ventilasiè perubahan membran kapiler-alveolarDS:è sakit kepala ketika bangunè Dyspnoeè Gangguan penglihatanDO:è Penurunan CO2è Takikardiè Hiperkapniaè Keletihanè Iritabilitasè Hypoxiaè kebingunganè sianosisè warna kulit abnormal (pucat,
kehitaman)è Hipoksemiaè hiperkarbiaè AGD abnormal
NOC: Respiratory Status : Gas exchange Keseimbangan asam Basa, Elektrolit Respiratory Status : ventilation Vital Sign StatusSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Gangguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasi:
Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan
Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
Tanda tanda vital dalam rentang normal AGD dalam batas normal Status neurologis dalam batas normal
NIC : Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Pasang mayo bila perlu Lakukan fisioterapi dada jika perlu Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Berikan bronkodilator ;
-………………….-………………….
Barikan pelembab udara Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. Monitor respirasi dan status O2 Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal Monitor suara nafas, seperti dengkur Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara tambahan Monitor TTV, AGD, elektrolit dan ststus mental Observasi sianosis khususnya membran mukosa Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan
tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (O2,
è pH arteri abnormalèfrekuensi dan kedalaman nafas
abnormal
Suction, Inhalasi) Auskultasi bunyi jantung, jumlah, irama dan denyut jantung
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang nafsu makan, intake tak ade kuat.
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi. DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba setelah
makanDO:- Diare- Rontok rambut yang berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah
NOC:a. Nutritional status: Adequacy of nutrientb. Nutritional Status : food and Fluid Intakec. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi dengan indikator:
Albumin serum Pre albumin serum Hematokrit Hemoglobin Total iron binding capacity Jumlah limfosit
Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan
harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan
kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat
nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan
cavitas oval
4. Gangguan pola tidur b/d kecemasan.
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan pola tidur berhubungan dengan:- Psikologis : usia tua, kecemasan, agen
biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian.
- Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan.
Fisiologis : Demam, mual, posisi, urgensi urin. DS:- Bangun lebih awal/lebih lambat- Secara verbal menyatakan tidak
fresh sesudah tidurDO :- Penurunan kemempuan fungsi- Penurunan proporsi tidur REM- Penurunan proporsi pada tahap 3
dan 4 tidur.- Peningkatan proporsi pada tahap 1
tidur- Jumlah tidur kurang dari normal
sesuai usia
NOC: Anxiety Control Comfort Level Pain Level Rest : Extent and Pattern Sleep : Extent ang PatternSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil: Jumlah jam tidur dalam batas normalPola tidur,kualitas dalam batas normalPerasaan fresh sesudah tidur/istirahatMampu mengidentifikasi hal-hal yang
meningkatkan tidur
NIC :Sleep Enhancement- Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola
tidur- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat- Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas
sebelum tidur (membaca)- Ciptakan lingkungan yang nyaman- Kolaburasi pemberian obat tidur