80170531-rjp-pada-anak
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka kematian terbesar selama masa kanak-kanak terjadi di tahun pertama
kehidupan dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada bulan pertama. Penyebab
kematian bervariasi sesuai dengan usia (lihat Tabel 1.1). Pada periode bayi baru lahir,
penyebab paling umum adalah kelainan bawaan dan aktor yang terkait dengan
prematuritas, seperti imaturitas sistem pernapasan, perdarahan otak, dan ineksikarena imaturitas dari sistem kekebalan.1
!ari usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun suatu kondisi yang dikenal sebagai
cot death adalah penyebab kematian yang paling umum. "eberapa anak dengan
kondisi ini berkaitan dengan penyakit pernapasan atau metabolik, tetapi ada juga
yang tidak memiliki penyebab spesiik kematian. #elompok ini digambarkan
menderita sindrom kematian bayi mendadak. $elanjutnya penyebab kematian yang
paling umum pada kelompok usia ini adalah kelainan bawaan dan ineksi. $etelah
usia 1 tahun, trauma merupakan penyebab kematian paling sering.1
%anajemen yang tepat dalam beberapa jam pertama akan menurunkan angka
kematian pada anak. %anajemen yang terbaik adalah resusitasi jantung paru.
&esusitasi jantung paru adalah sekumpulan intervensi yang bertujuan untuk
mengembalikan ungsi organ vital tubuh. &esusitasi jantung paru ini sudah
diperkenalkan se'ara resmi pada tahun 1*-an dan diperbaharui sampai sekarang.
"ukan saja petugas medis dan paramedis, tetapi semua orang umum disarankan
supaya mengetahui dan dapat melakukan prosedur resusitasi ini bila diperlukan.
Teknik resusitasi jantung paru ini telah dibuat oleh American Heart Association
(AHA) pada tahun 1+*.
1
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
2/29
Tabel 1.1 Angka #ematian "erdasarkan mur
$umber / 0ones #%1
Tabel 1.2 Penyebab mum #ematian "erdasarkan mur
$umber / 0ones #%1
1.2 Batasan Masalah
&eerat ini membahas tentang resusitasi jantung paru pada anak.
1.3 Tujuan penulsan
&eerat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mengenai resusitasi jantung paru pada anak.
2
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
3/29
1.! Met"#e penulsan
&eerat ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang diambil dari
beberapa literatur.
1.$ Man%aat Penulsan
%elalui penulisan reerat ini diharapkan akan bermanaat dalam memberikan
inormasi dan pengetahuan tentang resusitasi jantung paru pada anak.
BAB II
TIN&AUAN PU'TA(A
2.1 De%ns
&esusitasi 0antung Paru (&0P) adalah sekumpulan intervensi yang bertujuan
untuk mengembalikan dan mempertahankan ungsi vital organ pada korban henti
jantung dan henti naas. ntervensi ini men'akup pemberian kompresi dada dan naas
buatan. Tindakan ini memungkinkan penghantaran substrat untuk memenuhi
kebutuhan metabolik terutama bagi organ vital seperti otak dan jantung.1.2
Alur &0P yang dianjurkan sebelum ini adalah dengan urutan ABC yaitu
airway, breathing, circulation atau chest compression. American Heart Association
( AHA) *1*, Guidelines for cardiopulmonary resuscitation (CP) and emergency
cardiac care (!CC) merekomendasikan penggunaan alur CAB yaitu chest
compression, airway dan breathing.".2..3..4
2.2 Pat"%s"l"g Hent (ar#"respras
5enti jantung pada bayi muda dan anak-anak jarang disebabkan oleh penyakit
jantung. Pada anak-anak sebagian besar henti jantung merupakan komplikasi hipoksia
dimana penyebab terseringnya yaitu asiksia jalan lahir, korpus alienum, bronkiolitis,
3
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
4/29
asma, dan pneumotoraks. !isamping itu, kebanyakan henti jantung juga merupakan
komplikasi dari kegagalan sirkulasi (syok). 5al ini sering disebabkan kehilangan
'airan tubuh dan darah, atau maldistribusi dari 'airan dalam sistem peredaran darah.
#ehilangan 'airan tubuh mungkin karena gastroenteritis, luka bakar atau trauma,
sedangkan maldistribusi 'airan dalam perdaran darah sering disebabkan oleh sepsis
atau anailaksis. #egagalan sirkulasi mengakibatkan organ tubuh kehilangan nutrisi
dan oksigen yang akhirnya mengakibatkan hipoksia jaringan dan asidosis.1.
5enti naas bisa merupakan komplikasi dari disungsi neuroligis seperti pada
kejang dan kera'unan. $elain itu peningkatan tekanan intrakranial dapat
menyebabkan 'edera kepala atau ensepalopati akut yang akhirnya memi'u henti
naas.
1
Apapun penyebabnya, pada saat henti jantung, anak telah memiliki periode
kegagalan pernaasan yang akan menyebabkan asidosis respiratorik dan hipoksia.
#ombinasi hipoksia dan asidosis menyebabkan kerusakan sel dan kematian sel
(terutama di organ yang paling sensiti seperti otak, hati dan ginjal), kerusakan
miokard yang terjadi 'ukup parah sehingga menyebabkan henti jantung1.2..
Pada kenyataannya kedua jalur tersebut dapat terjadi bersamaan. 0alur yang
menyebabkan henti jantung pada anak-anak dapat diringkas pada gambar berikut.1
)a*bar 2.1 %ekanisme 5enti 0antung pada Anak
4
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
5/29
$umber / 0ones #%1
2.3 Pengenalan Terha#ap Anak +ang 'akt Berat
Pengenalan awal dan manajemen yang baik terhadap gangguan pernaasan,
gangguan sirkulasi dan kerusakan sistem sara pusat akan mengurangi angka
kematian dan kesakitan.1
2.! Pengenalan P"tens )agal Na%as
2.!.1. Usaha Berna%as
Peningkatan usaha bernaas memungkinkan penilaian klinis dari tingkat
keparahan gangguan pernapasan sehingga penting untuk menilai hal berikut /
a. ,rekuens na%as
6rekuensi respirasi normal berbeda berdasarkan umur seperti dalam tabel
.1. Adanya takipnu saat istirahat mempunyai indikasi bahwa peningkatan
ventilasi dapat disebabkan oleh salah satu dari paru atau jalan naas atau
asidosis metabolik.
Tabel 2.1 6rekuensi 7aas "erdasarkan mur
$umber/ 0ones #%1
b. -etraks
&etraksi interkosta, subkosta, dan sternal menggambarkan peningkatan
usaha naas. Tanda ini lebih mudah terlihat pada bayi yang lebih muda
karena mereka mempunyai dinding dada yang lebih lentur. Adanya
retraksi pada anak yang lebih tua (lebih dari atau tahun) menunjukkan
5
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
6/29
gangguan pernapasan yang parah. Tingkat retraksi merupakan indikasi
keparahan gangguan pernaasan.
. 'uara nspras #an ekspras
#tridor adalah suatu tanda obstruksi laring atau aring. Pada obstruksi
yang berat stridor dapat juga terjadi saat ekspirasi., tapi komponen
inspirasi biasanya lebih dominan. $hee%ing mengindikasikan
menyempitan saluran naas bagian bawah dan lebih jelas saat ekspirasi.
6ase ekspirasi yang memanjang juga mengindikasikan penyempitan
saluran naas bagian bawah.
d. Grunting atau *ernth
Grunting dihasilkan oleh pernaasan dengan glotis yang tertutup sebagian.ni merupakan usaha untuk menghasilkan tekanan ekspirasi positi dan
men'egah kolaps jalan naas saat akhir ekspirasi. ni merupakan tanda
gangguan pernaasan parah dan biasanya terlihat pada bayi.
e. Penggunaan "t"t bantu perna%asan
$ama seperti pada orang dewasa, pada anak otot sternokleidomastoideus
dapat digunakan sebagai otot bantu pernaasan ketika upaya bernaas
meningkat. $edangkan pada bayi, hal ini dapat menyebabkan kepala naik-
turun pada setiap kali naas, sehingga tidak eekti.
%. Na%as upng h#ung
7aas 'uping hidung dapat terlihat terutama pada bayi muda dengan
distres pernaasan.
Ada kemungkinan tidak ada atau hanya sedikit tanda dari peningkatan
usaha bernaas dalam keadaan berikut /
1. Pada anak-anak atau bayi muda dengan gangguan pernaasan berat dalam
rentang waktu tertentu, kelelahan dapat terjadi dan tanda peningkatan
usaha bernaas akan berkurang. #elelahan merupakan tanda preteriminal.
. Anak-anak dengan tanda penekanan otak akibat peningkatan tekanan
intrakranial, kera'unan, atau ensepalopati akan mempunyai pernaasan
6
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
7/29
yang inadekuat tanpa peningkatan usaha bernaas. Pernaasan yang
inadekuat disebabkan oleh terganggunya pusat pengatur pernaasan.
2. Anak-anak yang mempunyai kelainan neuromuskular (seperti penyakit
$erdnig&Hoffman atau distroi otot) mungkin menunjukkan kegagalan
respirasi tanpa peningkatan usaha bernaas.
2.!.2 E%ekt/tas Perna%asan
Auskultasi pada dinding dada akan memberikan inormasi tentang jumlah
udara inspirasi dan ekspirasi. $uara naas yang tidak terdengar adalah suatu tanda
yang mengkhawatirkan. !emikian pula, penilaian tingkat pengembangan dada
(pada bayi muda8 gerakan dinding perut) memberikan inormasi yang
bermanaat.1
Pulse o'imetry dapat digunakan untuk mengukur saturasi oksigen arteri
($a9), tapi akurasi alat ini berkurang pada kondisi saturasi oksigen : * ;,
pada saat syok dan pada keadaan karboksihemoglobin. Pulse o'imetry
memberikan inomasi yang dapat diper'aya terhadap eisiensi pernaasan.
Pemberian terapi oksigen akan menutupi nilai saturasi oksigen yang sebenarnya
ke'uali jika terjadi hipoksia berat1.
2.!.3 E%ek -espras Ina#ekuat pa#a 0rgan Lan.
a. ,rekuens jantung
5ipoksia mengakibatkan takikardi pada bayi yang lebih tua dan anak-
anak. Ansietas dan demam juga berkontribusi dalam menimbulkan
takikardi. 7amun hipoksia yang berat atau lama akan menimbulkan
bradikardi. ni merupakan tanda preterminal.1.2
b. arna kult
5ipoksia mengkibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perier sehingga
kulit jadi pu'at. $ianosis merupakan tanda lanjut dan preterminal dari
hipoksia. 0ika mun'ul sianosis sentral pada gangguan pernaasan akut,
maka pasien akan jatuh henti naas. $ianosis ini sebagian besar tidak
mengalami perubahan dengan terapi oksigen.1,2
7
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
8/29
. (esa#aran
Anak dengan hipoksia atau hiperkapni akan mengalami agitasi dan
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
9/29
b. Den+ut na#
Pada kondisi syok berat, perusi dapat dinilai dengan membandingkan
palpasi denyut nadi sentral dan perier. 5ilangnya denyut nadi perier dan
denyut nadi sentral yang melemah merupakan tanda syok berat dan
merupakan petunjuk terjadinya hipotensi.1
. Pengsan kapler
$etelah dilakukan penekanan selama 3 detik pada jari atau sebaiknya pada
pertengahan sternum, pengisian kapiler yang normal akan mun'ul dalam
detik. Perlambatan waktu pengisian kapiler menandakan perusi kulit yang
buruk. ni merupakan tanda yang sangat berguna pada syok sepsis dini,
dimana anak dapat tampak baik dengan akral yang masih hangat. Adanyademam tidak mempengaruhi sensitivitas perlambatan pengisian kapiler
pada anak dengan hipovolemik.1
#. Tekanan #arah
Tekanan darah sistolik dapat diperkirakan dengan ormula/
Tekanan darah > 4* ? (umur (dalam tahun) @ )
Tekanan sistolik normal terlihat dalam tabel .2
Tabel 2.3 Tekanan !arah $istolik "erdasarkan mur
$umber/ 0ones #%1
Penggunaan ukuran manset yang benar adalah penting jika ingin
mendapatkan hasil pengukuran tekanan darah yang benar. ebar manset
harus lebih dari 4* ; dari penjang lengan atas dan balonnya lebih dari *
; dari lingkar lengan.
2.$.2 E%ek 'rkulas Ina#ekuat pa#a 0rgan Lan
9
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
10/29
a. 'ste* Perna%asan
#egagalan sirkulasi akan menyebabakan asidosis metabolik yang pada
gilirannya akan menyebabkan rekuensi naas menjadi 'epat dengan
peningkatan volume tidal, tapi tanpa retraksi.1
b. (ult
"er'ak-ber'ak pu'at, dingin, kulit perier pu'at merupakan indikasi
perusi yang buruk.1
. (esa#aran
Agitasi dan mengantuk yang berlanjut menjadi tidak sadar adalah tanda
kegagalan sirkulasi. Tanda ini disebakan oleh buruknya perusi ke otak.1
#. Pr"#uks urnProduksi urin kurang dari 1 ml
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
11/29
$umber/ 0ones #%1
&angsangan nyeri dilakukan dengan menekan os. sternum atau os.
rontalis. Anak yang tidak respon atau hanya berespon dengan rangsangan
nyeri memiliki nilai 4 atau kurang pada skala koma Clasgow.1
b. P"stur tubuh
$ebagian besar anak yang menderita penyakit berat adalah hipotonik.
Postur yang kaku tampak seperti dekortikasi (lengan leksi, tungkai
ekstensi) atau deserebrasi (lengan ke ekstensi, tungkai leksi) adalah tanda
serius disungsi otak. &angsangan nyeri mungkin diperlukan untuk
mengtahui postur anak.1.2
. Pupl
"eberapa obat dan lesi otak mempunyai eek pada ukuran dan reaksi
pupil. Dalaupun demikian tanda pupil terpenting yang perlu diperhatikan
yaitu dilatasi, tidak ada rekasi pupil, dan anisokor yang menandakan
kemungkinan kelainan otak yang serius.1.2
2..2 E%ek (egagalan 'ste* 'ara% Pusat terha#ap 'ste* -espras
Terdapat beberapa 'ara mengetahui abnormalitas pola pernaasan
dengan meningkatnya tekanan intrakranial. "agaimanapun pola ini sering dapat
berubah dan mungkin bervariasi mulai dari hiperventilasi hingga pernaasan
Cheyne #toes dan apnoe. Adanya abnormalitas pola pernaasan pada pasien
dengan koma mengindikasikan disungsi pada otak tengah atau otak belakang.1
2..3 E%ek (egagalan 'ste* 'ara% Pusat terha#ap 'ste* (ar#"/askular
5ipertensi sistemik dengan sinus bradikardi (&espon Bushing)
mengindikasikan kompresi pada medula oblongata yang disebabkan oleh herniasi
11
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
12/29
tonsil serebelum melalui oramen %agnum. ni merupakan tanda lanjut dan pre-
terminal.1
2. Bantuan H#up Dasar
"antuan hidup dasar pada anak tidak semudah 'ara yang dikembangkan pada
dewasa. %eskipun prinsip umumnya sama, dibutuhkan teknik khusus untuk bantuan
yang optimal. Teknik tepat yang dibutuhkan bervariasi sesuai ukuran anak.
mumnya, garis artiisial ditarik antara bayi (kurang dari 1 tahun) dan anak ke'il
(kurang dari 4 tahun). 5ipoksia berat yang menyebabkan henti jantung pada anak
mengindikasikan pemberian oksigen lebih baik dari deebrilasi. 5al ini merupakan
perbedaan utama dengan algoritma pada dewasa.1.2
)a*bar 2.2 rutan Penilaian #linis pada "ayi dan Anak
12
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
13/29
$umber/ 0ones #%1
!engan mengaplikasikan teknik dasar tersebut, seorang penolong bisa
membantu ungsi respirasi dan ungsi sirkulasi pada anak yang kolaps tanpa
menggunakan alat.1
"antuan hidup dasar merupakan ondasi untuk membangun bantuan hidup
lanjut. 9leh karena itu semua pemberi bantuan hidup lanjut harus piawai dalam
teknik dasar, dan mereka mampu menjamin bahwa bantuan dasar selalu tersedia dan
tetap baik selama resusitasi.1,,3,
2..1 Penlaan #an Penatalaksanan
13
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
14/29
$etelah anak ditempatkan dalam posisi yang benar, dan pemeriksaan
sederhana untuk menilai respon telah dilakukan, penilaian dan penatalaksanaan
mengikuti pola A, ", B. $emua urutan dari bantuan hidup dasar henti kardiopulmoner
pada anak dijelaskan pada gambar.1.
)a*bar 2.3 Algoritma "antuan 5idup !asar
$umber/ 0ones #%1
2..2 Pen#ekatan 'A,E
!alam memberikan bantuan hidup dasar, hal yang perlu diperhatikan
adalah bahwa penolong tidak boleh menjadi korban kedua, dan anak-anak harus
dihindarkan dari bahaya lanjutan se'epat mungkin. 9leh karena itu penting untuk
memanggil bantuan lain dengan 'epat. Pertimbangan ini harus dilakukan sebelum
penilaian awal jalan naas. ni diringkas dalam gambar ..
)a*bar 2.! Pendekatan $A6E
14
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
15/29
$umber/ 0ones #%1
Penilaian awal kesadaran adalah dengan menanyakan pada anak F apakah
kamu baik-baik sajaGH sambil menggoyangkan bahu anak dengan lembut. "ayi
dan anak ke'il yang belum bisa bi'ara, dan anak yang sangat ketakutan, tidak
akan memberi jawaban yang bermakna, tetapi mereka mungkin akan
mengeluarkan sedikit suara atau membuka mata sebagai respon terhadap suara
penolong.1.2.
Pada kasus yang berhubungan dengan trauma leher dan spinal, korban
harus diimobilisasi selama manuver ini. ni dilakukan dengan menempatkan satu
tangan dengan kuat pada dahi, sedangkan salah satu lengan anak digoyangkan
dengan lembut.1
2.4 Alur -&PAlur &0P yang disarankan selama ini adalah A"B yaitu airway, breathing,
chest compression atau circulation. he *+"+ AHA Pedoman BP& dan EBB
merekomendasikan urutan BA" (dada kompresi, jalan napas, pernapasan<
ventilasi).,
2.4.1 (ea*anan Pen+ela*at #an ("rban
!alam memberikan bantuan, selalu pastikan bahwa daerah tersebut aman untuk
penolong dan korban. %eskipun se'ara teori penularan penyakit ineksi dapatterjadi pada pemberian &0P, resiko kepada penyelamat lebih rendah1.
2.4.2 Menla (ebutuhan -&P
15
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
16/29
ntuk menilai perlunya &0P, penyelamat harus menganggap bahwa ada serangan
jantung jika korban tidak responsi dan tidak bernapas atau hanya terengah-
engah.1
)a*bar 2.$ Algoritma &0P
$umb
er/ 0ones #%1
2.4.3 Nla -esp"n
16
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
17/29
Cerakkan korban dengan lembut sambil bertanya dengan suara yang keras,
IApakah anda baik-baik sajaGI atau panggil nama anak. 0ika anak responsi, ia
akan menjawab, bergerak, atau mengerang. Bepat periksa apakah anak
mengalami 'edera atau membutuhkan bantuan medis. 0ika penolong hanya satu
orang dan anak bernapas, tinggalkan anak sebentar untuk menelepon sistem
tanggap darurat, namun segera kembali dan periksa ulang kondisi anak. Anak-
anak dengan distres pernaasan sering mempertahankan posisi jalan naas yang
paten dan mengoptimalkan ventilasi. "iarkan anak dengan distress pernapasan
untuk tetap dalam posisi yang paling nyaman.1
2.4.! Perksa na#
0ika anak tidak memberikan respon dan tidak bernaas, raba nadi selama 1* detik
(brakial pada bayi/ karotis atau emoral pada anak). 0ika nadi tidak teraba, mulai
lakukan kompresi dada.1..
a. Pernapasan +ang T#ak A#ekuat #engan ,rekuens Na# A#ekuat
0ika rekuensi nadi yang teraba J * per menit tetapi pernapasan tidak adekuat,
maka berikan bantuan naas sekitar 1 sampai * napas per menit (1 kali napas
setiap 2 sampai 3 detik) sampai korban kembali bernapas spontan. 7ilai kembali
rekuensi nadi setiap menit tetapi jangan menghabiskan waktu lebih dari 1*
detik..
b. Bra#kar# #engan per%us +ang jelek
0ika rekuensi nadi : * per menit dan ada tanda-tanda perusi jelek (muka pu'at,
ber'ak-ber'ak, sianosis), maka tanpa mempertimbangkan oksigenasi dan
ventilasi, mulai pemberian kompresi dada. Burah jantung pada bayi dan anak-
anak sebagian besar bergantung pada denyut jantung, maka bradikardi dengan
perusi jelek merupakan indikasi untuk melakukan kompresi dada karena
permulaan &0P se'epat mungkin akan meningkatkan kadar angka harapan
hidup..
6rekuensi jantung absolut untuk memulai kompresi masih belum diketahui, maka
rekomendasi pemberian kompresi dada untuk detak jantung :* kali per menit
dengan tanda-tanda perusi jelek tergantung dari keterampilan penolong..
17
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
18/29
2.4.$ ("*pres #a#a
$aat henti jantung, kompresi dada dapat mengalirkan darah ke organ-organ vital
dan meningkatkan kemungkinan kembalinya sirkulasi spontan. 0ika bayi atau
anak tidak responsi dan tidak bernapas, berikan 2* kompresi dada. "erikut ini
adalah karakteristik &0P berkualitas tinggi /1..
• #ompresi dada dengan kekuatan dan kedalaman yang tepat. I push fast I/
mendorong pada ke'epatan minimal 1** tekanan per menit. I push hard I/
mendorong dengan kekuatan yang 'ukup untuk menekan setidaknya
sepertiga anterior-posterior (AP) diameter dada atau sekitar 1 K in'i ( 'm)
pada bayi dan in'i (3 'm) pada anak-anak
• "iarkan dada kembali setelah masing-masing kompresi untuk
memungkinkan jantung diisi dengan darah.
• %inimalkan interupsi kompresi dada.
• 5indari ventilasi berlebihan.
• ntuk hasil terbaik, pastikan korban dibaringkan di permukaan yang keras.
ntuk bayi, penyelamat tunggal harus kompresi sternum dengan jari yang
ditempatkan tepat di bawah garis ntermammaria, 0angan kompresi diatas
@ioideus atau tulang rusuk. Penyelamat harus kompresi setidaknya sepertiga
kedalaman dada, atau sekitar 'm (1,3 in'i).1
)a*bar 2. Teknik #ompresi !ada !ua 0ari pada "ayi
18
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
19/29
$umber / 0ones #%1
ntuk seorang anak, penyelamat harus memberikan kompresi pada bagian bawah
sternum setidaknya sepertiga dari diameter AP dada atau sekitar 3 'm ( in'i)
dengan tumit 1 atau tangan. 0angan tekan pada @ioideus atau tulang rusuk.1
)a*bar 2. #ompresi dengan $atu Tangan
$umber / 0ones #%1
)a*bar 2.4 #ompresi dengan !ua Tangan
19
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
20/29
$umber / 0ones #%1
$etelah masing-masing kompresi dilakukan, biarkan dada untuk kembali
sepenuhnya karena hal ini akan meningkatkan aliran darah kembali ke jantungdan dengan demikian juga meningkatkan aliran darah ke tubuh selama &0P.1.
5asil resusitasi terbaik pada bayi dan anak-anak didapatkan apabila penekanan
dada dikombinasikan dengan ventilasi (lihat di bawah), tetapi jika penolong tidak
terlatih dalam memberikan ventilasi, atau tidak dapat melakukannya, penyelamat
harus melanjutkan dengan penekanan dada (Hands&nly) sampai bantuan tiba.
2.4. Buka Airway #an Berkan 5entlas
ntuk penyelamat tunggal rasio kompresi-ventilasi yang dianjurkan adalah 2*/.
$etelah 2* kompresi pertama, buka jalan napas dan memberikan napas. Pada
bayi atau anak yang tidak responsi, lidah dapat menyumbat jalan naas dan
mengganggu ventilasi. 0ika anak tidak bernapas mungkin karena jalan napas telah
terhalang oleh lidah yang jatuh ke aring. paya untuk membebaskan jalan napas
harus dilakukan dengan manuver chinlift dan head tilt dengan derajat tinggi dagu
yang diinginkan atau pada posisi netral pada bayi dan sniffing pada anak.1..
)a*bar 2.6 %anuver Chin -ift pada Anak
20
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
21/29
$umber / 0ones #%1
)a*bar 2.17 %anuver Head ilt pada Anak
$umber / 0ones #%1
%anuver ini dilakukan pada korban dengan atau tanpa trauma. 0ika manuver
chinlift dan head tilt tidak mungkin dilakukan atau merupakan kontraindikasi,
maka maneuver aw thrust dapat digunakan. 0ika naas masih tidak adekuat
setelah 1* detik, maka jalan naas diperbaiki dan berikan naas buatan. ntuk
memberikan napas pada bayi, gunakan teknik mouth&to&mouth&and&nose,
sedangkan untuk memberi napas kepada seorang anak gunakan teknik mulut ke
mulut. Pastikan napas eekti yaitu naiknya dinding dada. $etiap napas harus
mengambil sekitar 1 detik. 0ika dada tidak naik, maka lakukan reposisi kepala,
bebaskan jalan naas, dan 'oba lagi beri bantuan.1..
21
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
22/29
)a*bar 2.11 %anuver /aw hrust
$umber/ 0ones #%1
)a*bar 2.12 Teknik 0outh&to&mouth&and&nose
$umber/ 0ones #%1
2.4. Mengk""r#naskan Penekanan Da#a #an Pernapasan
$etelah memberikan kali naas, segera beri 2* kompresi. Penolong harus terus
memberikan 2* kompresi dan naas selama sekitar menit (sekitar 3 siklus)
sebelum meninggalkan korban untuk mengaktikan sistem tanggap darurat dan
mendapatkan Automathic e'ternal defibrillator ( A!1) jika berada di dekatnya.
&asio kompresi-ventilasi yang ideal pada bayi dan anak-anak tidak diketahui. 0ika
ada penolong, seseorang harus memulai &0P segera dan yang lain harus
mengaktikan sistem tanggap darurat dan mendapatkan AE!.1
2.4.4 De%brlas
22
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
23/29
Lentrikel ibrilasi dapat timbul selama resusitasi dan dapat menyebabkan kolaps
se'ara tiba-tiba. Lentrikel ibrilasi dan pulseless 2enricular tarcycardia dikenali
sebagai shocable rhythms, karena dapat berespon terhadap kejutan listrik
(deibrilasi). "esar energi yang dianjurkan untuk pertama kali adalah 0< kg. 0ika
deibrilari masih diperlukan besar energi dapat ditingkatkan menjadi 0
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
24/29
• 0ika berat (misalnya, korban tidak dapat membuat suara) maka untuk anak
lakukan 5eimli'h manuver sampai obyek keluar atau korban menjadi tidak
responsi. ntuk bayi, berikan 3 tepukan punggung diikuti oleh 3 dorongan
dada berulang kali sampai obyek keluar atau korban menjadi tidak responsi.
!orongan perut tidak dianjurkan untuk bayi karena dapat terjadi kerusakan
yang relati besar dan tanpa perlindungan hati.
0ika korban menjadi tidak responsi, penolong dan tenaga kesehatan harus
melakukan &0P tetapi harus melihat ke dalam mulut sebelum memberikan napas.
0ika penolong melihat benda asing, maka usahakan untuk mengeluarkannya.
Tenaga kesehatan tidak harus men'ongkel dengan jari karena dapat mendorong
benda asing tersebut jatuh ke aring dan mungkin merusak oroaring. Tenagakesehatan harus berusaha untuk mengeluarkan sebuah objek hanya jika mereka
dapat melihat itu di tenggorokan. 0ika korban masih tidak responsi maka
penyelamat harus berusaha melakukan ventilasi dan ikuti dengan penekanan
dada. $etelah 2* kompresi dada lihat jika objek dapat dijangkau, maka keluarkan
dan jika tidak lanjutkan &0P selama menit1.
2.6.2 Tenggela*
Prognosis tenggelam tergantung pada lama terbenam dalam air, suhu air
dan bagaimana &0P segera dilakukan. &0P dimulai setelah korban dikeluarkan
dari air. %ulailah dengan se'ara aman mengeluarkan korban dari air se'epat
mungkin. Tidak ada bukti bahwa air bertindak sebagai benda asing obstrukti,
jangan membuang banyak waktu untuk membuang air dari korban..
%ulai &0P dengan membuka jalan napas dan memberikan dua napas
eekti diikuti dengan penekanan dada, jika penolong sendiri, lanjutkan dengan
lima siklus (sekitar menit) dari kompresi dan ventilasi sebelum mengaktikan
sistem tanggap darurat dan mendapatkan AE!. 0ika ada dua orang penolong,
penyelamat kedua langsung untuk mengaktikan sistem tanggap darurat segera
dan mendapatkan AE! (jika sesuai), sementara penolong yang satu terus
melakukan &0P..
24
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
25/29
)a*bar 2.13 %anuver 5eimli'h pada Anak yang "erdiri
$umber/ 0ones #%1
)a*bar 2.1! Abdominal hrust
$umber/ 0ones #%1
)a*bar 2.1$ Bac Blows pada "ayi %uda
25
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
26/29
$umber/ 0ones #%1
)a*bar 2.1 Chest hrust pada "ayi %uda
$umber/ 0ones #%1
2.6.3 Anak +ang Butuh Pera;atan (husus
Anak-anak yang butuh perawatan khusus adalah mereka dengan
komplikasi akibat kondisi kronik misalnya, obstruksi dari trakeostomi,
kegagalan teknologi pendukung (misalnya, malungsi ventilator) dan progresi
dari penyakit yang mendasar. Perawatan sering menjadi rumit karena
kurangnya inormasi medis, ren'ana terapi yang komprehensi dan kurangnya
keterangan mengenai tata'ara resusitasi seperti 1o 3ot Attempt esuscitation
(13A) atau Allow 3atural 1eath (A31). 9rang tua dan petugas kesehatan
dianjurkan untuk menyimpan data inormasi medis mengenai anak yang butuh
perawatan khusus dirumah, di tempat pelayanan kesehatan dan di tempat
penitipan anak..
26
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
27/29
2.6.! 5entlas #engan Trake"st"* atau 't"*a
$emua orang yang terlibat dalam pengasuhan anak dengan
trakeostomi (orang tua, perawat, dan petugas pelayanan kesehatan) harus
mengetahui 'ara menilai patensi jalan napas, membersihkan jalan napas, dan
mengganti selang trakeostomi, serta melakukan &0P dengan menggunakan
jalan napas buatan..
Cunakan selang trakeostomi untuk ventilasi dan pastikan patensi jalan
naas serta ventilasi yang adekuat dengan memperhatikan pengembangan
dada. 0ika selang trakeostomi tidak memberikan ventilasi yang eekti
bahkan setelah penyedotan (suction), ganti selang trakeostominya. Cunakan
teknik ventilasi alternati seperti bag&mas 2entilation apabila dada masihtidak mengembang..
2.6.$ Trau*a
Prinsip-prinsip resusitasi bantuan hidup dasar pada anak dengan
trauma sama dengan anak yang sakit (tanpa trauma), tetapi beberapa aspek
harus diperhatikan yaitu 8
• Begah obstruksi jalan napas akibat ragmen gigi, darah, atau sumbatan
lainnya. 0ika perlu gunakan suction.
• 5entikan semua perdarahan eksternal dengan penekanan.• Apabila di'urigai terjadinya trauma servikal, minimalkan pergerakan
leher dan kepala. "uka dan pertahankan jalan napas dengan aw thrust
dan jangan gerakan kepala. 0ika jalan naas tidak terbuka dengan aw
thrust maka gunakan manuver head tilt& chin lift untuk membuka jalan
naas. 0ika ada penolong, yang pertama membuka napas dan yang kedua
membatasi gerak tulang leher.
• 0ika memungkinkan, bawa anak-anak yang trauma berat ke trauma center
dengan keahlian pediatrik.
BAB III
(E'IMPULAN
27
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
28/29
-
8/17/2019 80170531-RJP-pada-anak
29/29
1. 0ones #%. Advan'ed Paedriati' ie $upport, The Pra'ti'al Approa'h. 2rd Ed.
ondon. "%0, **1/ p.2-*.
. 5istory o BP&, 5ighlights o the history o BP&, available at
http