8. persamaan differensial biasa (pdb)

20
1 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB) Euler, Heun, Runge Kutta 1-4

Upload: marrim

Post on 01-Feb-2016

209 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

8. Persamaan Differensial Biasa (PDB). Euler, Heun, Runge Kutta 1-4. Pendahuluan. Persamaan Differensial : gabungan dari fungsi yang tidak diketahui dengan turunannya. Kategori Persamaan Differensial : PD Biasa : Persamaan Differensial yang hanya memiliki satu variabel bebas. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

1

8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

Euler, Heun, Runge Kutta 1-4

Page 2: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

2

Pendahuluan

Persamaan Differensial :gabungan dari fungsi yang tidak diketahui dengan turunannya.

Kategori Persamaan Differensial : – PD Biasa :

Persamaan Differensial yang hanya memiliki satu variabel bebas.Berdasarkan turunan tertinggi yang dimiliki, PDB dikategorikan menjadi :

PDB Orde 1 : turunan tertingginya adalah turunan pertama PDB Orde 2 : turunan kedua merupakan turunan tertinggi PDB Orde 3 : turunan ketiga merupakan turunan tertingginya. Dan seterusnya

– PD ParsialPersamaan Differensial yang memiliki lebih dari satu variabel bebas.

Page 3: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

3

Pendahuluan Cont.

Contoh Persamaan :

yxdxdy

Turunan dilambangkan dengan : dy/dx atau f’(x) atau y’, sedangkan fungsi yang tidak diketahui dilambangkan dengan keberadaan variabel terikatnya.

seperti contoh di atas, maka : Turunan dilambangkan dengan dy/dx dan fungsi yang tidak diketahui diwakili dengan variabel y.

Page 4: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

4

Pendahuluan Cont.

22' yxy

Kategorikan : (PD / bukan PD / PDP / PDB ?)

02 2 yyxdxdy

)2(3)(''' xSinyxCosyy

''1'2'''2 yyy

2

22

2

2

)1()(3y

ux

x

utxSin

t

u

4)(' 2 xxxf

)(;173' 53 tfytty

1. PDB orde 12. PDP

3. Bukan PD4. PDB orde 25. PDB orde 36. Bukan PD7. PDP

8. PDB orde 1

yxxyey

u

x

u

62

2

2

2

Page 5: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

5

Pendahuluan (Cont.)

Solusi PDB : – solusi analitik : salah satunya dengan teknik integral– solusi numerik : menggunakan metode hampiran.

Solusi Numerik : mencari nilai fungsi di xr+1, dimana r menunjukkan jumlah langkah atau iterasi.

Langkah/iterasi memiliki jarak yang sama (h)xr = x0 +rh; r = 0,1,2,…,n

Page 6: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

6

PDB Orde Satu

Bentuk baku PDB orde satu :

Contoh :

Metode penyelesaian :– Euler– Heun– Runge Kutta

),(')(' yxfyxfdxdy

yxyxyyyyyx

yxy

xyyyxyy

2'1)1(;'2

2

100'1)0(;100'2

Page 7: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

7

Metode Euler

Bentuk baku :

Penurunan– Deret Taylor : uraikan y(xr+1) disekitar xr

– Dipotong sampai orde 3 :

– Karena y’(xr) = f(xr,yr) dan xr+1-xr = h, maka :

rhxx

xyy

yxyyxfyxfdxdy

r

rr

0

00

)(

)();,(')('

...)(''!2

)()('

!1

)()()(

211

1

r

rrr

rrrr xy

xxxy

xxxyxy

1

211

1 );(''!2

)()('

!1

)()()(

rr

rrr

rrrr xtxty

xxxy

xxxyxy

nrhOyxhfxyxy rrrr ,...,2,1,0);(),()()( 21

Page 8: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

8

Metode Euler (Cont.)

Penurunan secara geometris :

f(x,y) adalah persamaan differensial yang dapat digambarkan sebagai gradien garis singgung di titik (x,y).

Garis singgung ditarik menyinggung titik (x0,y0) untuk menemukan nilai y(x1), pada titik (x1,y1) ditarik lagi garis yang menyinggung titik tersebut dengan fungsi f(x,y) untuk mendapatkan f(x2) dan seterusnya.

Page 9: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

9

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

y(x)

dy/dx

(x1,y1)

(x0,y0)

(x2,y2)

(x3,y3)(x4,y4)

(x5,y5)

(x6,y6)

(x7,y7) (x8,y8)

Metode Euler (Cont.)

Page 10: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

10

0

1

2

3

4

5

6

7

0 0.5 1

y(x)

yrYr+1 sejati

Yr+1 hampiran

Yr sejati

AB

C

galat

h

),(

),(

),()('

1

1

1

rrrr

rrrr

rrrrr

yxhfyy

yyyxhfh

yy

AB

BC

x

yyxfxym

Metode Euler (Cont.)

Page 11: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

11

Metode Euler (Cont.)

Galat – Galat Pemotongan

sebanding dengan kuadrat ukuran langkah – Galat Kumulatif

)()(''2

1 22 hOtyhEp

)(2

)('')()(''

2

)()(''

2)(''

2

1 22

2

1

hOthyab

tyhh

abyy

nhtyhE

n

rkumulatif

Page 12: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

12

Metode Euler (Cont.)

Contoh Soal :1. dy/dx =x + y ; y(0) = 0

Berapa y(0.1) dengan langkah h = 0.02 dan h = 0.05jika diketahui fungsi asli adalah y(x) = ex-x-1, langkah mana yang lebih teliti ?

h = 0.05

x = 0 y(0) = 0

x = 0.05 y(0.05) = 0 + 0.05(0+0) = 0

x = 0.1 y(0.1) = 0 + 0.05(0.05+0) = 0.0025

h = 0.02

x = 0 y(0) = 0

x = 0.02 y(0.02) = 0 + 0.02(0+0) = 0

x = 0.04 y(0.04) = 0 + 0.02(0.02+0) = 0.0004

x = 0.06 y(0.06) = 0.004 +0.02(0.04+0.004) = 0.001208

x = 0.08 y(0.08) = 0.001208 +0.02(0.06+0.001208) = 0.00243216

x = 1 y(0.1) = 0.00243216 + 0.02(0.08+0.00243216) = 0.0040808032

y(0.1) = e0.1-0.1-1 =

Langkah h = 0.02 lebih teliti

0.00517091807564762

Page 13: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

13

Metode Heun

Merupakan perbaikan metode Euler. Solusi Euler dijadikan solusi perkiraan awal

dan diperbaiki dengan metode Heun. Perbaikan gradien yang digunakan

merupakan rata-rata gradien dari 2 titik yang ada.

Page 14: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

14

Metode Heun (Cont.)

Dari satu titik awal (xr,yr), iterasi dan gradien didapatkan perkiraan nilai y(xr+1) selanjutnya (xr+1,yr+1) beserta gradiennya.

Dari dua gradien yang ada dicari rata-ratanya kemudian digunakan untuk menghitung kembali nilai y(xr+1).

Misal :– Awal iterasi dimiliki (x0,y0) dan

f(x0,y0) – Kemudian digunakan untuk

menghitung y(x1) dan didapatkan f(x1,y1)

– Hitung kembali y(x1) dengan gradien (f(x0,y0)+f(x1,y1)/2

),(

)),(),((2

1,(

),();,(

),(

),();,(

1

011)

011

011

01

rrrr

rrrrrr

rrrr

rrrr

rrrr

yxfhyy

yxfyxfyxf

yxfyx

yxhfyy

yxfyx

Page 15: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

15

Metode Heun (Cont.)

Secara geometris :

0

1

2

3

4

5

6

7

0 0.5 1

y(x)

yr_euler

yr_heun

f(xr,yr) f(xr+1,yr+1)

frat(xr,yr)

(xr,yr)

(xr+1,yr+1)

Page 16: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

16

Metode Runge Kutta

Bentuk umum Runge Kutta Orde n:yr+1 = yr + a1k1 + a2k2 + … + ankn

Dengan a1,a2,a3, …,an adalah konstantak1 = hf(xr,yr)k2 = h(f(xr+p1h, yr+q11k1)k3 = h(f(xr+p2h,yr+q21k1+q22k2)k4 = h(f(xr+p3h,yr+q31k1+q32k2+q33k3)…kn = h(xr+pn-1h,yr+qn-1,1k1+qn-1,2+…+qn-1,n-1kn-1)

Galat – Per langkah Runge Kuta orde –n : O(hn+1)– Kumulatif orde-n :O(hn)

Page 17: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

17

Orde 1k1 = hf(xr,yr)

yr+1 = yr + a1k1 ; a1 = 1

yr+1 = yr + hf(xr,yr) Rumus Euler

Galat :

Per langkah : O(h2)

Kumulatif : O(h)

Metode Runge Kutta (Cont. )

Page 18: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

18

Orde 2 k1 = hf(xr,yr)

k2 = h(f(xr+p1h, yr+q11k1)

yr+1 = yr + a1k1 + a2k2

Dengan penurunan rumus yang sudah ada didapatkan :

a1 = 1-a2 = 1-t

p1 = 1/(2a2) = 1/(2t)

q11 = 1/(2a2) = 1/(2t)Artinya ada tak berhingga formula orde dua.

Dengan a1=a2 = ½, p1 = 1

yr+1 = yr + ½ (k1 + k2) Metode Heun

Metode Runge Kutta (Cont. )

Page 19: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

19

Orde 3

k1 = hf(xr,yr)

k2 = h(f(xr+p1h, yr+q11k1)

k3 = h(f(xr+p2h,yr+q21k1+q22k2)

yr+1 = yr + a1k1 + a2k2 + a3k3

dengan menggunakan penurunan rumus yang ada didapatkan :

k1 = hf(xr,yr)

k2 = h(f(xr+1/2 h, yr+1/2 k1)

k3 = h(f(xr+h,yr-k1+2k2)

yr+1 = yr + 1/6( k1 + 4k2 + k3)

Metode Runge Kutta (Cont. )

Page 20: 8. Persamaan Differensial Biasa (PDB)

20

Orde 4k1 = hf(xr,yr)k2 = h(f(xr+p1h, yr+q11k1)k3 = h(f(xr+p2h,yr+q21k1+q22k2)k4 = h(f(xr+p3h,yr+q31k1+q32k2+q33k3)yr+1 = yr + a1k1 + a2k2 + a3k3 + a4k4

dengan menggunakan penurunan rumus yang ada didapatkan :k1 = hf(xr,yr)k2 = h(f(xr+1/2 h, yr+1/2 k1)k3 = h(f(xr+1/2h,yr+2k2)k4 = h(f(xr+h,yr+k3)yr+1 = yr + 1/6( k1 + 2k2 + 2k3 + k4)

Metode Runge Kutta (Cont. )