8. panduan hrd.docx

52
PANDUAN KADERISASI I. MUQADIMAH Tak bisa dipungkiri, bahwa kebutuhan akan kader da’wah kampus yang berkualitas sangat dibutuhkan. Mereka sangat dibutuhkan dalam kehausan yang sekarang mendera. Kehausan akan sebuah sosok yang mampu mengubah nasib bangsa ini. Yang dimulai dari lingkungan terkecil berupa keluarga, yang diteruskan hingga ke kampus. Dan akhirnya diharapkan mampu membangun negara ini menjadi lebih baik. Sudah menjadi sunnatullah bahwa Al-Fath akan direngkuh dengan persiapan baik, berupa ruhiyah, fisik, keahlian dan kompetensi, fikrah, dan sebagainya. Untuk itu tata kelola SDM yang akan menjadi kader da’wah sangat dibutuhkan. Fokus kaderisasi di lingkungan kampus UNDIP ini adalah penumbuhan jumlah dan peningkatan kualitas kader. Ini membuat agenda pengkaderan menjadi lebih besar dan berat. Namun bukan berarti tidak mungkin. Selama ikhtiar kita sesuai dengan sunnah syar’iyyah dan sunnah kauniyah, hal-hal yang berat dalam pandangan sebagian manusia menjadi ringan karena pertolongan Allah SWT. Kualitas memang harus diutamakan daripada kuantitas. Ketika kualitas kader baik, maka mudah untuk memompa kuantitas. Perlu dipahami kembali bahwa gerakan da’wah kampus kita adalah harakah nukhbawiyah. Artinya da’wah yang menempatkan kader sebagai aset utama gerakan dan sebagai ujung tombak terdepan seluruh aktivitas da’wah. Semakin meningkat marhalah dan semakin meluas ladang da’wah, maka kualitas kader pun dituntut untuk semakin berkembang. Bila yang terjadi 1

Upload: muhammad-yusuf-luthfi

Post on 15-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Panduan HRD.docx

PANDUAN KADERISASI

I. MUQADIMAHTak bisa dipungkiri, bahwa kebutuhan akan kader da’wah kampus

yang berkualitas sangat dibutuhkan. Mereka sangat dibutuhkan dalam kehausan yang sekarang mendera. Kehausan akan sebuah sosok yang mampu mengubah nasib bangsa ini. Yang dimulai dari lingkungan terkecil berupa keluarga, yang diteruskan hingga ke kampus. Dan akhirnya diharapkan mampu membangun negara ini menjadi lebih baik.

Sudah menjadi sunnatullah bahwa Al-Fath akan direngkuh dengan persiapan baik, berupa ruhiyah, fisik, keahlian dan kompetensi, fikrah, dan sebagainya. Untuk itu tata kelola SDM yang akan menjadi kader da’wah sangat dibutuhkan. Fokus kaderisasi di lingkungan kampus UNDIP ini adalah penumbuhan jumlah dan peningkatan kualitas kader. Ini membuat agenda pengkaderan menjadi lebih besar dan berat. Namun bukan berarti tidak mungkin.

Selama ikhtiar kita sesuai dengan sunnah syar’iyyah dan sunnah kauniyah, hal-hal yang berat dalam pandangan sebagian manusia menjadi ringan karena pertolongan Allah SWT. Kualitas memang harus diutamakan daripada kuantitas. Ketika kualitas kader baik, maka mudah untuk memompa kuantitas. Perlu dipahami kembali bahwa gerakan da’wah kampus kita adalah harakah nukhbawiyah. Artinya da’wah yang menempatkan kader sebagai aset utama gerakan dan sebagai ujung tombak terdepan seluruh aktivitas da’wah.

Semakin meningkat marhalah dan semakin meluas ladang da’wah, maka kualitas kader pun dituntut untuk semakin berkembang. Bila yang terjadi sebaliknya, maka akan muncul bencana bagi da’wah. Apa bentuk bencana itu?

Pertama, akan muncul kader-kader yang tidak mampu istiqomah di dalam mengikuti irama perjalanan da’wah yang dinamis. Ingatlah, ayat yang membuat rambut nabi Muhammad SAW beruban adalah: "Maka istiqomahlah kamu (pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. 11:112).

Kedua, munculnya sebagian kader yang menginginkan kehidupan da’wah sebagai sesuatu yang ringan dan menyenangkan secara duniawi. Mereka menjadi enggan ketika perjalanan da’wah ini begitu panjang dan membutuhkan pengorbanan yang banyak. Perhatikan peringatan Allah SWT: "Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang

1

Page 2: 8. Panduan HRD.docx

mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup, tentulah kami berangkat bersamamu". Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan Allah mengetahui bahwa mereka sesungguhnya benar-benar orang yang berdusta." (QS. 9:42).

Ketiga, munculnya ketidakmampuan di dalam menjalankan misi da’wah di tengah-tengah lingkungan kampus. Allah SWT mengarahkan Rasulullah SAW untuk menyiapkan diri sedemikian rupa agar mampu mengemban misi da’wah yang besar dan berat. "Hai orang yang berselimut. Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah." (QS. 74: 1-7).

Keempat, akibat dari ketiga hal ini, da’wah menjadi disibukkan oleh problematika internal yang menguras energi da’wah. Padahal misi utama da’wah adalah melakukan perubahan dan perbaikan secara nyata. "... Dan aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya lah aku kembali." (QS. 11:88).

Terakhir, pada saat semacam itulah, akan muncul pikiran di sebagian kader yang lemah, untuk menarik kembali da’wah ke belakang. Mereka merasa lebih nyaman ketika da’wah ini belum berhadapan langsung dengan masyarakat secara terbuka. Cukuplah pelajaran dari kisah perang Uhud berikut ini: "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas", jikalau mereka mengetahui." (QS. 9:81). Inilah bencana yang bisa terjadi pada da’wah manakala aspek kualitas diabaikan.

A. Definisi kaderisasiSecara terminologis, definisi kaderisasi adalah proses pencetakan

kader. Sedangkan definisi kader itu sendiri adalah orang yang dipercaya mampu melanjutkan dan melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam suatu organisasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kaderisasi adalah proses pencetakan manusia-manusia yang memiliki kompetensi yang mapan

2

Page 3: 8. Panduan HRD.docx

untuk menjalankan amanahnya dalam suatu organisasi. Kaderisasi adalah pencetakan manusia, sehingga proses pencetakannya pun harus sesuai dengan nilai kemanusiaan: bersifat manusiawi. Kaderisasi adalah proses penyiapan dan peningkatan kualitas SDM untuk pemenuhan kebutuhan LDK INSANI UNDIP, pembinaan yang dilakukan oleh LDK INSANI UNDIP secara kontinyu terhadap anggota LDK INSANI UNDIP guna menyiapkan SDM yang berkualitas.

Landasan Syar’i Al-Anfal: 2

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”

Al-Anfal: 60“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”

An-Nisa: 9 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

At-Taubah: 71“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ali Imran: 102-104“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai

3

Page 4: 8. Panduan HRD.docx

berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

4

Page 5: 8. Panduan HRD.docx

B. Job Description Menggali harapan, keinginan, permasalahan dan lain sebagainya

yang dimiliki oleh tiap divisi, departemen, dan Badan Khusus berkenaan dengan masalah pengelolaan dan pengembangan SDM dan efektifitas organisasi untuk kemudian sama-sama ditindak lanjuti secara kongkrit;

Membantu setiap divisi, departemen, dan Badan Khusus agar dapat beLDFungsi secara efektif sebagai sebuah elemen dalam organisasi INSANI;

Menjalin ukhuwah dan kerjasama yang baik antara HRD INSANI dengan HRD ROHIS tiap fakultas, dengan divisi, departemen, dan Badan Khusus yang ada di INSANI;

HRD INSANI dapat membantu menggali permasalahan yang terjadi di masing-masing divisi, departemen & Badan Khusus yang menyangkut SDM dan efektifitas organisasi dan kemudian secara bersama-sama berusaha memberikan treatment yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut;

HRD Insani dapat dirasakan kedekatan dan kontribusinya oleh seluruh divisi, departemen & Badan Khusus dalam hal pengelolaan dan pengembangan SDM di organisasi INSANI.

C. Urgensi KaderisasiDa’wah kampus menyimpan nilai-nilai strategis yang tak pernah

berubah. Sementara pelaku da’wah, kondisi yang meliputinya, strategi yang diterapkan, serta perspektif analisa dalam menentukan gerak lembaga da’wah kampus (LDK INSANI UNDIP) akan berubah setiap saat. Pertanyaanya, mampukah kita bertahan dalam menghadapi semua tantangan tersebut?

Di sinilah urgensi kaderisasi. Kaderisasi akan sangat menentukan strategi da’wah yang akan diterapkan di LDK INSANI UNDIP serta menjaga keberlangsungan da’wah kampus. Kaderisasi ibarat nafas bagi da’wah ini, dia menjadi aset utama LDK INSANI UNDIP. Kita butuh jumlah kader yang banyak demi percepatan da’wah. Akan tetapi kita juga butuh kader yang berkualitas, yang siap memikul amanah dalam berda’wah secara total di dalamnya. Hal ini dikarenakan kaderisasi yang baik akan berperan besar sebagai dinamo da’wah kita.

Seiring dengan tuntutan peran LDK INSANI UNDIP yang semakin melebar dan citra publik da’wah yang semakin dirasakan keberadaannya maka kebutuhan akan kader yang tangguh dan berkualitas semakin besar.

5

Page 6: 8. Panduan HRD.docx

Oleh karena itu, da’wah kampus perlu menegaskan misi kaderisasinya dengan memadukan aspek kualitas dan kuantitas kader.

Pembangunan fondasi iman harus menjadi prioritas pertama dan utama dalam pengkaderan. Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa ia bukanlah satu-satunya faktor dalam kaderisasi dan menafikkan dimensi kaderisasi lainnya secara utuh. Faktor lain yang patut kita pertimbangkan dalam hal kaderisasi adalah potensi dasar sang kader. Potensi ini sesungguhnya telah dapat kita baca melalui perjalanan hidupnya, terlepas saat itu ia telah mengalami kaderisasi penanaman keimanan atau belum.

Contoh yang paling monumental untuk hal di atas adalah bagaimana dahulu Rasulullah SAW berdo’a agar Allah SWT membukakan hidayah Islam kepada salah satu dari dua Umar, yakni Umar bin Khathab dan Umar bin Hisyam (Abu Jahal). Rasulullah sangat berharap keislaman mereka karena mereka dikenal sebagai orang yang keras pendirian dan sangat berani. Dengan masuknya salah seorang di antara mereka maka Islam insya Allah akan lebih kuat.

Peristiwa di atas menunjukkan bahwa visi integral dari kaderisasi tidak hanya mengedepankan urgensi keimanan seseorang, tetapi juga tak boleh melupakan bakat/potensi dasar yang dimiliki oleh sang calon kader tersebut. Dengan demikian tidak terjadi permasalahan mengenai keimanan dan potensi dasar kader. Banyak kader yang matang dalam hal keimanan dan semangat pengorbanan untuk Islam, tetapi saat organisasi atau gerakan Islam dihadapkan pada persoalan lain muncul beberapa masalah. Kader-kader tersebut memiliki kelemahan di berbagai bidang strategis, misalnya kualitas kepemimipinan, manajerial dalam organisasi, pemikiran/perencanaan strategis, kepiawaian diplomasi, dan lain sebagainya.

Selain itu diharapkan kaderisasi mampu untuk menjaga kesinambungan LDK INSANI UNDIP, membentuk kader yang memiliki kemampuan menyebarkan pemikiran islam dalam kampus, membentuk kader yang bersyaksiyah (kepribadian) Islamiyah, meningkatkan kualitas LDK INSANI UNDIP.

6

Page 7: 8. Panduan HRD.docx

E. Profril Kader INSANI

1.Salimul Aqidah (aqidah yang bersih)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Memahami hakikat ilmu tauhidb.Selalu meluruskan niat dalam melakukan

sesuatuc. Menjaga diri dari kemusyikan (tidak

berhubungan dengan jin dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kemusyrikan)

d.Mengingat adanya hari kiamate.Mengenal Allahf. Mengenal Rasulg.Mengenal Al Qur’anh.Mengenal hakikat Manusiai. Memahami makna syahadatainj. Mengenal Dinul Islamk.Tidak ikut merayakan hari-hari besar

agama lain dan acara-acara yang menjauhkan diri dari Allah SWT

a. Point Kader Mudab. Senantiasa bertaqarrub dengan Allahc. Merasakan ma’iyyatullahd. Dzikrullah di setiap waktu dan

keadaane. Memahami urgensi amal jama’if. Mengetahui pergerakan organisasi-

organisasi yang memusuhi Islamg. Memahami dan meyakini qadha dan

qadarh. Senantiasa berhusnudzon

(berprasangka baik)

a. Point Kader Madya

2.Sahihul Ibadah (ibadah yang benar)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Melaksanakan shalat 5 waktu dan shaum Ramadhan

b.Melaksanakan shalat berjama’ah min. 2x / hari

a. Point kader Mudab. Membuat resume buku “tazkiyyatun

nafs”c. Shalat berjama’ah (di masjid): 4 kali /

a. Point kader Madyab. Membuat resume buku “tazkiyyatun

nafs”c. Shalat berjama’ah (di masjid): 4 kali /

7

Page 8: 8. Panduan HRD.docx

c. Melaksanakan tilawah 10 hal / harid.Melaksanakan shalat sunnah rawatib

3x / harie.Melaksanakan shalat QL min. 1x / pecanf. Memiliki hapalan Qur’an min. surat Adh

Dhuha- An Nasg.Melaksanakan shaum sunnah min. 3x /

bulanh.Membaca Al Ma’tsuraat min. 2x / pekani. Melaksanakan shalat Dhuha min. 1x /

pecan

hari untuk ikhwand. Tilawah Al Qur’an 20 hal (1 juz) / harie. Shalat sunnah rawatib 4 kali / harif. Qiyamullail: 3 kali / pekang. Al Ma’tsurat: 5 kali / pekanh. Menjaga hafalan Al Qur’an: 20 hal (1

juz)i. Mengikuti Tatsqif min. 1x / bulanj. Menjaga hafalan hadits Arba’in: 5

buah

hari untuk ikhwand. Tilawah Al Qur’an 20 hal (1 juz) / harie. Shalat sunnah rawatib 4 kali / harif. Qiyamullail: 3 kali / pekang. Al Ma’tsurat: 5 kali / pekanh. Menjaga hafalan Al Qur’an: 20 hal (1

juz)i. Mengikuti Tatsqif min. 1x / bulank. Menjaga hafalan hadits Arba’in: 5

buah

3.Matinul khuluq (akhlak yang tegar)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Tidak dustab.Memenuhi janjic. Menjaga adab pergaulan Islamid.Menjalin hubungan yang baik dengan

lingkungane.Menyayangi yang muda dan

menghormati yang tuaf. Menjaga adab makan dan minum sesuai

dengan sunnahg.Tidak berkhalwat dengan yang bukan

mahramh.Tidak pacarani. Mengenal karakter teman-teman

a. Point Kader Mudab. Berani memimpin majelisc. Memiliki Ruhul Istijabah (semangat

menyambut tugas da’wah) yang baikd. Ihsanul ‘amal (ihsan dalam beramal)e. Memilki contact person (jaringan) di

lingkungan aktivitas da’wah dan kuliah

f. Menjadi teladan bagi level di bawahnya

g. Menjadi pionir kebaikanh. Mengobati virus hatii. Menjaga keamniyahan da’wah

a. Point Kader Madyab. Memiliki contact person (jaringan) di

lingkungan aktivitas da’wah dan kuliah, serta memilki kepercayaan

c. Tidak panik/tenang ketika menghadapi masalah yang besar

8

Page 9: 8. Panduan HRD.docx

sekelompoknya (mentoring)j. Tidak takabburk.Tidak ghibahl. Berani mengemukakan pendapatm.Rapi dalam berpakaiann.Birul Walidain

j. Menundukkan pandangank. Memahami ma’na qiyadah wal

jundiyahl. Mengetahui adab-adab majelisn. Mengaplikasikan rukun-rukun

ukhuwah4.Qadirun ‘alal kasbi (kemampuan berpenghasilan)

Kader Muda Kader Madya Kader Intia.Memiliki rekening pada Bank Syari’ahb.Menjauhi sumber penghasilan yang

haram seperti judi, lotere, togel, dsbc. Menabung meskipun sedikit setiap buland.Membiasakan berinfaq tiap pecan

a. Point Kader Mudab. Membaca buku kewirausahaanc. Membayar zakatd. Infaq setiap hari

a. Point Kader Madyab. Memiliki maisyah

5.Mutsaqqaful fikri (pikiran yang intelek)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Mampu berkomunikasi dengan baikb.Memahami hukum-hukum Thaharahc. Memahami hukum-hukum shalatd.Memahami hukum-hukum shaume.Memahami hukum-hukum zakatf. Memahami urgensi da’wahg.Memahami syumuliyatul Islamh.Mengetahui kisah Rasul dan sahabat

secara umumi. Mengetahui perangkap-perangkap

musuh-musuh Islam

1. Point Kader Muda2. Ma’rifatul Maydan Kampus3. Memiliki wawasan yang baik tentang

ke-Islaman, ke-Indonesiaan dan kemahasiswaan

4. Memahami fungsi LDK5. Mengenal 50 Kader Madya LDK6. Mengetahui organisasi-organisasi

terselubung yang memusuhi Islam7. Memahami fiqh da’wah dan fiqh

prioritas

a. Poin kader Madyab. Memiliki visi dan strategi hidup

beserta perencanaan 10 tahun ke depan

c. Mampu melakukan perencanaan strategis

d. Cepat dan tepat dalam mengambil keputusan

e. Memilki wawasan yang baik tentang berbagai gerakan ideologi dan sejarah gerakan Islam di dunia dan di

9

Page 10: 8. Panduan HRD.docx

j. Mengetahui ke-LDK-an (visi misi, struktur, job description tiap departemen)

k.Mengenal seluruh Pengurus Harian departemen dan non departemen di LDK

l. Mengenal 50 orang kader mudam. Memahami bagaimana harus bersikap

terhadap non Muslimn.Membiasakan diri beLDFikir positifo.Memahami urgensi menuntut ilmu

(kuliah)p.Memahami urgensi tarbiyyahq.Mengikuti perkembangan berita terkini

8. Berusaha membiasakan diri mencurahkan ide tiap pekan

9. Berusaha membiasakan diri membaca buku di luar spesialisasinya

10. Memilki perpustakaan pribadi sekecil apapun

Indonesiaf. Memahami prinsip syuro dalam amal

jama’ig. Menguasai teknik komunikasi efektifh. Terbiasa/berusaha membiasakan diri

mencurahkan ide tiap harii. Mampu mengaitkan isi antar bacaanj. Mampu berpikir secara logis dan

terstruktur dengan baikk. Mengkuti perkembanagn politik

kontemporerl. Memiliki kemampuan untuk

menganalisis masalah dan menjadi problem solver

m. Memahami fiqh ikhtilafn. Mengenal anggota-anggota

departemennya (termasuk kader muda dan kader madya)

11. Mengenal seluruh kader purna6.Qawiyyul jism (fisik yang kuat)

Kader Muda Kader Madya Kader Intia.Berolahraga: ½ jam / pekanb.Tidak merokokc. Tidak mengkonsumsi minuman keras

dan narkobad.Bangun paling lambat ketika adzan

a. Point Kader Mudab. Tidak begadang untuk hal yang sia-

siac. Olahraga: 1 jam / pekand. Bangun sebelum adzan shubuh

a. Point Kader Madyab. Memeriksakan kesehatan secara rutin

10

Page 11: 8. Panduan HRD.docx

shubuh e. Tidak tidur setelah shubuh dan setelah ashar

7.Mujahidun li nafsihi (bersungguh-sungguh terhadap dirinya)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thoyib

b.Menjauhi media informasi pornoc. Tidak malas kuliahd.Menjauhi tempat maksiate.Menjauhi seni yang tidak Islamif. Berusaha untuk senantiasa memperbaiki

diri

a. Poin kader Mudab. Tidak berlebihan dalam hal yang

mubahc. Berusaha menjadi pendengar yang

baikd. Tidak putus asa dalam menghadapi

suatu masalahe. Menjauhi hiburan yang bersifat

jahiliyah dan membuat kita menjauh dari Allah

f. Mengurangi bacaan yang tidak bermanfaat

g. Berhijab dengan baikh. Memiliki jiwa rabbanii. Pantang mengeluhj. Siap menjadi naqieb (pementor)k. Memprioritaskan kegiatan

pembinaanl. Berkomitmen terhadap ibadah-

ibadah harianm.Bersemangat dalam beLDFastabiqul

khairat

a. Poin kader Madyab. Memerangi dorongan hawa nafsuc. Selalu menyertakan niat jihadd. Menyesuaikan kata dan perbuatane. Sabarf. Memenuhi janjig. Komitmen terhadap kesepakatan

bersamah. Memilki cita-cita/keinginan untuk

syahidi. Berani menegakkan amar ma’ruf dan

nahi munkar

11

Page 12: 8. Panduan HRD.docx

8.Munazhzham fi syu’unihi (teratur dalam urusan-urusannya)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Mengikuti min. 1 kepanitiaan di INSANI, LDF atau pun LDJ

b.Berusaha tepat waktu dalam segala halc. Merencanakan aktivitas hariand.Memenuhi batas kehadiran minimal, di

setiap kuliah

a. Poin kader Mudab. Memilki catatan aktivitasc. Membaca buku mengenai

manajemen, harokiyah, dan tanzhimd. Mengikuti tambahan kepanitiaan (di

dalam / di luar INSANI, LDF, atau LDJ)

a. Poin kader Madyab. Menjadikan shalat sebagai penata

waktuc. Disiplin dalam segala hald. Mampu menerapkan manajemen

rapat dengan baike. Menyediakan waktu khusus minimal

30 menit per hari untuk memutaba’ah9.Haritsun ‘ala waqtihi (efisien menjaga waktu)

Kader Muda Kader Madya Kader Intia.Bangun tidur maksimal saat adzan subuhb.Menyediakan waktu untuk menambah

keilmuan / wawasan minimal 15 menit / hari

c. Belajar materi perkuliahan: 1 jam / hari

a. Poin kader Mudab. Memilki agenda perencanaan per

haric. Membiasakan mencari informasi

terkini tiap harid. Mengisi waktu dengan hal yang

bermanfaat dalam berbagai hale. Membiasakan tidak tidur setelah

shubuh dan setelah asharf. Mengalokasikan waktu untuk

membaca buku keIslaman min. 30 menit / hari

a. Poin kader Madyab. Membaca buku Islami minimal 1 jam

per haric. Memilki perencanaan diri jangka

panjang dan menengahd. Hiburan / relaksasi dengan murattale. Mempersingkat semua urusan (tidak

bertele-tele)f. Tidak berlebihan dalam tidur (5 - 6

jam)

12

Page 13: 8. Panduan HRD.docx

10.Nafi’un li ghairihi (bermanfaat bagi orang lain)Kader Muda Kader Madya Kader Inti

a.Menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang tua

b.Menunaikan beberapa dari hak muslim atas saudaranya: salam, mendoakan saat bersin, memenuhi undangan, ta'ziyah, menjenguk yang sakit dll.

c. Menjaga hubungan baik dengan temand.Mengunjungi tempat tinggal pengurus

INSANI / LDF / LDJ min. 3 orang

a. Poin kader Mudab. Pernah mengisi ta’lim / taujih min.

1xc. Wajib memiliki min. 1 kelompok

mentoringd. Mengunjungi tempat tinggal

pengurus INSANI / LDF / LDJ min. 10 orang (di luar kader muda)

a. Poin kader Madyab. Memilki jiwa pelayananc. Membiasakan memberikan

penghargaan kepada staf minimal setiap selesai acara

d. Mampu meng-up grade anggota departemennya

e. Dapat memberikan taujih dan muhassabah

f. Menjadikan fiqh da’wah sebagai landasan amal / operasional

g. Pernah mengisi ta’lim / taujih min. 1x / bulan

h. Wajib memiliki min. 1 kelompok halaqoh

i. Mengunjungi tempat tinggal pengurus INSANI / LDF / LDJ min. 10 orang (di luar kader muda dan madya)

13

Page 14: 8. Panduan HRD.docx

NoNama Acara

Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Materi Term of Reference (TOR)

Bentuk Kegiatan dan

Metode Penyampaian

Usulan Pemateri

1 Training Rohis 1(TR1)

- Memahami konsekuensi / kewajiban sebagai seo-rang muslim

- Menunjukkan keperca-yaan diri akan keyakinan terhadap Islam

- Mengenali diri dan berusaha mengembang-kan potensi diri

- Memahami amal jama’i dan ketaatan pada pemimpin

- Memahami prinsip dasar da’wah secara kolektif (jama’ah)

Komitmen Seorang Muslim

1.Kewajiban muslim untuk mengislamkan aqidah.2.Memahami kewajiban dalam mewujudkan

akhlak keluarga, masyarakat yang baik3.Memahami bahwa hari esok adalah milik Islam

Ceramah dan Diskusi Interaktif,Training (outdoor),Bedah Buku

Ustadz

Konsep Diri 1.Memahami hakikat diri / hidup manusia2.Mampu mengembangkan potensi diri3.Mampu mengatur diri dan waktu dalam

kehidupannya

Trainer

Amal Jama’i 1.Definisi dan ciri-ciri amal jama’i2.Pentingnya amal jama’i3.Menjadi yang terdepan (leader atau inisiator

dalam beramal jama’i4.Berpartisipasi aktif dalam agenda-agenda

da’wah wajihah atau kegiatan amal jama’I

Alumni DK

2 Training Rohis 2 (TR2)

- Memahami urgensi dan kaidah dasar dalam berda’wah- Memiliki karakter jiwa

pemimpin yang ideal

Fiqh Da’wah (I) 1.Memahami makna dan karakteristik da’wah2.Memahami marhalah da’wah (ta’rif, takwin,

tanzhim, tanfidz)3.Memahami perjalanan da’wah pemuda4.Berpartisipasi dalam agenda-agenda da’wah

Ceramah dan Diskusi Interaktif,Training (outdoor),

Ustadz

14

Page 15: 8. Panduan HRD.docx

- Mengetahui sinergisitas dakwah kampus

Bedah Film,Training (indoor dan outdoor)

Kepemimpi-nan 1.Menjadi leader dalam amal jama’i2.Manajemen konflik3.Mengorganisasikan ide dan gagasan sebagai

solusi atas permasalahan yang ada4.Mampu mendesain kegiatan, mengkoordinir

bidang atau kepanitiaan5.Inisiatif untuk rekrutmen kader sebanyaknya

3)Keda’wah kampusan

1.Memiliki perhatian terhadap dinamika kampus dan problematika kaum muslimin secara umum

2.Mengetahui arah kebijakan umum da’wah kampus

3.Memahami sinergisitas da’wah kampus4.Terlibat dalam penentuan strategi da’wah

FGD dan Simulasi, Bedah Buku, Penulisan Essay

3 Training Rohis 3 (TR3)

- Memahami prinsip dasar (manhaj) berjamaah- Punya jiwa komitmen

dalam berda’wah- Memiliki karakter jiwa

pemimpin yang ideal- Mampu melakukan

rekayasa da’wah kampus (universitas dan fakultas)- Memahami kebijakan

umum da’wah kampus

1). Fiqh Da’wah (II)

1.Urgensi Da’wah2.Problematika Umat Islam Kontemporer3.Komitmen dalam berda’wah

Seminar, Ceramah dan Diskusi Interaktif, Training (indoor dan outdoor), FGD dan Simulasi, Bedah Buku, Penulisan Essay

Ustadz

2). Rekayasa Da’wah Kampus

1.Mempelajari dasar-dasar strategic planning (renstra)

2.Alat analisis SWOT3.Alat analisis kondisi4.Alat analisis sosial5.Rekayasa da’wah kampus (universitas-fakultas)6.Memahami problematika / dinamika kampus

Trainer,Dosen Ikhwah,UstadzUstadz, Alumni DK

15

Page 16: 8. Panduan HRD.docx

- Memahami sinergisitas da’wah kampus secara global dan dalam konteks DK- Memahami dan mampu

beramal jama’I dan membuktikan ketaatan pada Qiyadah

Madrasah Rohis 1 (MR1)

- Dapat mengaktualisasikan diri dengan aktif dalam wajihah atau kegiatan amal jama’i

Motivasi Da’wah

1.Manusia dan fitrah2.Kecenderungan positif dan negatif pada

manusia3.Hakikat da’wah4.Keutamaan da’wah di dunia dan akhirat

Ceramah dan Diskusi Interaktif, Training (indoor)

Kader DK, Alumni DK, Dosen Afiliasi, Dosen Ikhwah, Ustadz

Amal Jama’i 1.Mampu bekerja bersama-sama (berjamaah) dengan baik

2.Memiliki inisiatif dalam berjamaah dan semangat beLDFastabiqul khoirot

Memperbaharui Niat

1.Dalil naqli dan kisah salaf dalam memperbaharui niat

2.Urgensi memperbaharui niat3.Kedudukan niat

Menundukkan Pandangan

1.Hakikat mendudukkan pandangan2.Dalil naqli tentang menundukkan pandangan3.Kemaksiatan melalui pandangan dan kiat-kiat

menjauhinya4.Kiat-kiat menggunakan pandangan untuk taat

16

Page 17: 8. Panduan HRD.docx

kepada Allah Swt.Etika berjamaahLain-lain (optional / sesuai dengan kebutuhan kekhasan fakultas )

Sesuaikan dengan kondisi / medan da’wah fakultas masing-masing selama masih sesuai dengan TIK

Madrasah Rohis 2 (MR2)

- Mampu mengorganisasikan ide dan gagasannya

- Mengetahui dasar-dasar organisasi dan manajerial

- Memahami sejarah dan perkembangan da’wah pemuda (kampus), khususnya di Undip

- Memahami secara sempurna dan integral 2 pilar da’wah kampus (kaderisasi dan syiar)

- Memiliki inisiatif pergerakan yang tinggi dan dinamis

Keda’wahkampusan

1.Sejarah dan Perkembangan da’wah kampus2.Bedah buku “Risalah Tarbiyah Thullaby”3.Grand Design da’wah kampus Undip

Ceramah dan Diskusi Interaktif, FGD dan Simulasi, Training (indoor), Halaqoh Da’awiy, Bedah Buku

Kader DK, Alumni DK, Puskomda

Dasar-Dasar Organisasi

1.Organisasi sebagai sarana amal jama’i2.Perangkat-perangkat pembentukan organisasi3.Profil organisasi ideal

Kader DK, Alumni DK, Trainer

Manajemen SDM Lembaga Da’wah Kampus

1.Urgensi rekrutmen dan kaderisasi LDK2.Tahapan membangun masyarakat kampus yang

Islami3.Strategi pengembangan potensi kader LDK4.Optimalisasi pemberdayaan kader LDK

Kader DK, Alumni DK, Trainer

17

Page 18: 8. Panduan HRD.docx

5.Bedah “Profil kader LDK ideal Undip dan alur kaderisasi”

Manajemen Syiar Lembaga Da’wah Kampus

1.Definisi dan urgensi Syiar LDK2.Efektifitas Syiar LDK sebagai sarana

pemenangan opini publik3.Syiar melalui event dan manajemen kepanitiaan4.Syiar melalui non-event5.Bedah buku “Menikmati Demokrasi”

Kader DK, Alumni DK, Trainer, Praktisi (EO), Ustadz

Ruhul Istijabah 1. Ruhul istijabah dalam menyambut seruan da’wah

Ustadz

PMDK - Memahami dasar-dasar manajemen (organisasi)

- Mengetahui pedoman dasar da’wah kampus

Keda’wahkam-pusan

1.Mengetahui urgensi dan tujuan da’wah kampus2.Karakteristik da’wah kampus (perbedaan

da’wah kampus dengan da’wah masyarakat)3.Latar belakang da’wah kampus dan sejarah

da’wah pemuda (mahasiswa)4.Bedah buku RMDK dan RLDK

Ceramah dan Diskusi Interaktif, Training (indoor)

Kader DK, Alumni DK, Puskomda

Dasar-dasar Manajemen (organisasi)

1.Prinsip-prinsip dasar dalam berorganisasi2.Organisasi sebagai sarana beramal jama’i3.Profil Lembaga Da’wah Kampus / Fakultas

Kader DK, Alumni DK, Trainer

Kepemimpinan 1.Berani dan mampu memimpin rapat2.Mampu mengorganisasikan ide dan gagasannya3.Percaya diri dan berpenampilan rapi

Kader DK, Alumni DK

18

Page 19: 8. Panduan HRD.docx

Alur Kaderisasi

19

TR I

DatabaseSemester 1

Semester 8, dst BP LDF - INSANI

Semester 6,7 BP LDJ / Mas’ul & PH LDF - INSANI

Staf LDJ - LDF - INSANI

Semester 4,5Mas’ul & PH LDJ

Semester 3

MR II

TR III

Semester 2

MR I

TR II

Mentoring

PMB

Page 20: 8. Panduan HRD.docx

Tabel Alur, Penjagaan dan Pengkaryaan Kader

Alur Penjagaan PengkaryaanTAHUN 1

1. PMB2. TR I3. TR II

1. Data Base ADS*2. Mentoring ***3. Mutaba’ah buku/form kader 2

bulan sekali *4. MR I*5. Kajian Pengurus RJ, LDF, Univ

**6. Up Grading **

1. Peserta2. Staff kepanitiaan besar3. Tim inti kepanitiaan

menengah & kecil4. menjadi staff LDJ & LDF

TAHUN 2TR III 1. MR II*

2. Mentoring/liqo ***3. Mutaba’ah buku/form kader

2 bulan sekali *4. Sekolah Kader **

1. Tim inti kepanitiaan besar

2. Ketua LDJ, LDF, INSANI3. Kabid LDJ, LDF, INSANI

Keterangan :* wajib**menyesuaikan kondisi fakultas***bekerja sama dengan BPMAI

20

Page 21: 8. Panduan HRD.docx

A. Skema Man Power

Ada pun Titik Tekan Job Description dari Dept. kaderisasi (HRD) :1. Rekrutmen2. Pembinaan dan penjagaan3. Pengkaryaan4. Pengontrolan5. Evaluasi/mutaba’ah6. Penyiapan sujek kaderisasi selanjutnya

I. Rekruitmen1. Definisi dan Tujuan

Rekrutmen kader adalah proses menarik seseorang menjadi kader untuk kemudian dibina melalui mekanisme pembinaan yang ada di INSANI (mencakup pembinaan di LDJ dan LDF).

2. Metodea) Membuka pendaftaran (open recruitment)

Metode ini merupakan metode formal dengan sasaran yang masif. INSANI (mencakup LDJ dan LDF) membuka pendaftaran untuk mengikuti proses pembinaan (menjadi kader) INSANI maupun untuk menjadi pengurus INSANI.

21

IdeologBasis Kebijakan

PemikirBasis Konseptual

AktivisBasis Operasional

Mahasiswa/MasyarakatMendukungMencintai

TR I

TR III

Sertifikasi

Basis Sosial

TR IISertifikasi

Sertifikasi

Page 22: 8. Panduan HRD.docx

b) InterpersonalMetode ini merupakan metode informal dan dilakukan secara personal (fardhiyah). Pada metode ini, orang yang menjadi objek rekrutmen merupakan orang yang direkomendasikan oleh tim formatur dan atau pun menawarkan diri untuk mengikuti proses pembinaan INSANI.

II. Pembinaan dan Penjagaan1. Definisi dan Tujuan

Pembinaan adalah aktivitas yang bertujuan untuk membangun kepribadian orang yang dibentuk sehingga memenuhi standar yang ditetapkan. Proses membentuk kader ini menuntut perangkat-perangkat yang lebih khusus dibadingkan dengan perangkat-perangkat untuk membina massa ammah. Yang menjadi orientasi tidak lagi kuantitas, melainkan kualitas.

2. Levelisasi Kader dan Pelaksana Pembinaan

3. Muwashofat dan Kurikulum (terdapat pada poin sebelumnya)Muwashafat adalah karakter capaian atau pun output yang harus dimiliki oleh kader setelah melalui proses pembinaan dan alur kaderisasi INSANI. Kurikulum adalah muatan atau materi pembinaan yang diberikan dalam proses pembinaan dan alur kaderisasi untuk mencapai muwashafat yang telah ditetapkan.

4. Perangkat Pembinaan dan Penjagaan4.1 Perangkat Umum

Mentoring Tatsqif Ta’lim Kajian Pengurus Taujih Mabit Rihlah dll

22

Page 23: 8. Panduan HRD.docx

4.2 TR I (Training Rohis I)a. Definisi dan Tujuan

TRI (Training Rohis I) adalah program pembinaan awal yang bertujuan untuk mempersiapkan kader baru untuk kemudian dapat terekrut menjadi kader INSANI di LDJ (Lembaga Da’wah Jurusan) maupun di LDF (lembaga Da’wah Fakultas) dan dapat mengikuti proses pembinaan selanjutnya.

b. MuatanMuatan atau materi pada TRI (Training Rohis I) ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI sesuai jenjang kader.

c. PelaksanaPelaksanaan TRI (Training Rohis I) akan dikelola langsung oleh LDJ di bawah koordinasi LDF. Atau bagi fakultas yang tidak memiliki LDJ, maka pelaksanaannya dikelola langsung oleh LDF itu sendiri.

d. PesertaPeserta TRI (Training Rohis I) adalah seluruh mahasiswa muslim di semua jurusan/fakultas.

e. Waktu pelaksanaanTRI (Training Rohis I) dilaksanakan di semester 1.

f. Bentuk kegiatan dan Pengkondisian acaraAlternatif bentuk kegiatan dari TRI (Training Rohis I) adalah dapat berupa kajian atau ta’lim, training/outbond, FGD, dilaksanakan selama 2 hari (mabit jika memungkinkan).Ada beberapa aspek yang harus di kondisikan, yaitu: Ruhiyah- Adanya hafalan ayat tertentu yang ditugaskan kepada

peserta yang kemudian akan dicek sebelum pelantikan peserta, dalam hal ini panitia pun harus hafal terlebih dahulu.- Peserta di wajibkan melakukan tilawah ½ juz per hari

selama acara berlangsung, untuk membiasakan tilawah dalam kondisi apapun dan untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu kosong.- Bagi yang mabit, perlu diadakan qiyamul lail secara

berjama’ah

23

Page 24: 8. Panduan HRD.docx

UkhuwahSetiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia

Amal jam’iDengan cara pembentukan tim untuk outbond atau pun forum diskusi.

KedisiplinanPemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak belajar.

TsaqofahPeserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah disampaikan.

4.3 TR II (Training Rohis II)a. Definisi dan Tujuan

TR II (Training Rohis II) adalah program pembinaan lanjutan dari TRI. Yang bertujuan untuk penguatan tsaqofah islamiyah kader dan sisi-sisi kualitas tertentu yang sifatnya khusus dan mendalam yang tidak disampaikan melalui tastqif, maupun ta’lim.

b. MuatanMuatan atau materi pada TRII (Training Rohis II) ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI sesuai jenjang kader.

c. PelaksanaPelaksana TRII (Training Rohis II) adalah LDF.

d. PesertaPeserta TRII (Training Rohis II) adalah kader Mula (yang telah mengikuti TRI), baik itu kader di lini I (Rohis), lini II (SosPol), maupun lini III (akademis).

e. Waktu pelaksanaanTR II (Training Rohis II) dilaksanakan di semester 2.

f. Bentuk kegiatan dan Pengkondisian AcaraAlternatif bentuk kegiatan TR II (training Rohis II) adalah berupa training, outbond, tafakur alam. Dilaksanakan 2-3 hari (jika memungkinkan dilaksanakan di luar lingkungan kampus). Dalam pelaksanaannya isa dilaksanakan bekerjasama dengan fakultas lain, atau secara mandiri oleh fakultas. Bisa juga dilaksanakan dengan sistem pendelegasian.

24

Page 25: 8. Panduan HRD.docx

Ada beberapa aspek yang harus di kondisikan, yaitu: Ruhiyah- Adanya hafalan surat tertentu yang ditugaskan kepada

peserta yang kemudian akan dicek sebelum pelantikan peserta, dalam hal ini panitia pun harus hafal terlebih dahulu.- Peserta di wajibkan melakukan tilawah ½ - 1 juz per hari

selama acara berlangsung, untuk membiasakan budaya tilawah dalam kondisi apapun dan untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu kosong.- Diadakan qiyamul lail secara berjama’ah

UkhuwahSetiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia, bisa melalui games ta’aruf.

Amal jam’iDengan cara pembentukan tim untuk outbond atau pun forum diskusi.

KedisiplinanPemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak belajar.

TsaqofahPeserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah disampaikan.

4.4 TR III (Training Rohis III)a. Definisi dan Tujuan

TR III (Training Rohis III) adalah program pembinaan lanjutan dari TR II. Yang bertujuan untuk penguatan tsaqofah islamiyah kader dan sisi-sisi kualitas tertentu yang sifatnya khusus dan mendalam yang tidak disampaikan melalui tatsqif maupun ta’lim.

b. MuatanMuatan atau materi pada TR III (Training Rohis III) ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI sesuai jenjang kader.

c. PelaksanaPelaksana TR III adalah dari pihak INSANI dan alumni TR III sebelumnya.

25

Page 26: 8. Panduan HRD.docx

d. PesertaPeserta TR III (Training Rohis III) adalah kader Muda (yang telah mengikuti TRII atau meperoleh materi TR II), serta lolos sertifikasi baik itu kader di lini I (Rohis), lini II (SosPol), maupun lini III (akademis). Dan kader dari LDK lain di Jateng yang merupakan undangan.

e. Waktu pelaksanaanTR III (Training Rohis III) dilaksanakan di semester 3.

f. Bentuk kegiatan dan Pengkondisian AcaraBentuk kegiatan dari TR III (Training Rohis III) adalah berupa workshop, training, outbond, tafakur alam. Dilaksanakan selama 2-3 hari di luar lingkungan kampus.Ada beberapa aspek yang harus di kondisikan, yaitu: Ruhiyah- Adanya hafalan surat tertentu yang ditugaskan kepada

peserta yang kemudian akan di cek sebelum pelantikan peserta, dalam hal ini panitia pun harus hafal terlebih dahulu.- Peserta di wajibkan melakukan tilawah 1 juz per hari

selama acara berlangsung, untuk membiasakan tilawah dalam kondisi apapun dan untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu kosong.- Diadakan qiyamul lail secara berjama’ah.

UkhuwahSetiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia, bisa melalui games-games ta’aruf.

Amal jam’iDengan cara pembentukan tim untuk outbond atau pun forum diskusi.

KedisiplinanPemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak belajar.

TsaqofahPeserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah disampaikan.

g. Standard kelulusanMengikuti 75% materi/muatan yang diberikan pada TR III. Dan mengerjakan penugasan-penugasan yang ada di dalamnya.

26

Page 27: 8. Panduan HRD.docx

4.5 MR Ia. Definisi dan tujuan

MR I (Madrasah Rohis I) adalah pembinaan berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kualitas kader dan sebagai sarana penjagaan untuk alumni TR II.

b. MuatanMuatan atau materi pada MR I (Madrasah Rohis I) ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI sesuai jenjang kader.

c. PelaksanaPelaksanaan MRI (Madrasah Rohis I) akan dikelola langsung oleh LDJ di bawah koordinasi LDF. Atau bagi fakultas yang tidak memiliki LDJ, maka pelaksanaannya dikelola langsung oleh LDF itu sendiri.

d. PesertaPeserta MR I (Madrasah Rohis I) adalah alumni TR II.

e. Waktu pelaksanaanWaktu pelaksanaan MR I (Madrasah Rohis I) adalah di semester 2, dilaksanakan rutin sebanyak 6 kali.

f. Bentuk kegiatanBentuk kegiatan MR I (Madrasah Rohis I) adalah berupa kajian/ta’lim atau training.

g. EvaluasiEvaluasi dilakukan melalui lingkar-lingkar kaderisasi (bagi fakultas yang memiliki jurusan).

4.6 MR IIa. Definisi dan tujuan

MR II (Madrasah Rohis II) adalah pembinaan berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kualitas kader yang memiliki komitmen tinggi terhadap da’wah sehingga memenuhi kebutuhan lembaga rohis akan kader yang berkualitas.

b. MuatanMuatan atau materi pada MR II (Madrasah Rohis II) ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI sesuai jenjang kader.

c. PelaksanaSebagai awalan (dalam 2 kali pertemuan), MR II akan dikelola secara langsung oleh INSANI. Untuk pertemuan selanjutnya

27

Page 28: 8. Panduan HRD.docx

akan dikelola oleh tim dari alumni TR III itu sendiri di bawah koordinasi HRD INSANI.

d. PesertaPeserta MR II adalah alumni TR III

e. Waktu pelaksanaanWaktu pelaksanaan MR II adalah pada semester 4, dilaksanakan rutin sebanyak 6 kali.

f. Bentuk kegiatanBentuk kegiatan MR I (Madrasah Rohis I) adalah berupa kajian/ta’lim atau training.

g. EvaluasiEvaluasi akan dilakukan di internal HRD INSANI

4.7 PMDKa. Definisi dan tujuan

PMDK (Pelatihan Manajerial Da’wah Kampus) adalah program pembinaan yang merupakan suplemen bagi kader, dan bertujuan meningkatkan kualitas kader dalam hal bagaimana manajerial da’wah kampus.

b. MuatanMuatan atau materi pada PMDK (Pelatihan Manajerial Da’wah Kampus) ini mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI tambahan dan diarahkan untuk memenuhi keahlian khusus kader INSANI sesuai dengan fokus kerjanya, misal Dept. HRD akan medapatkan mengenai manajemen kaderisasi.

c. PelaksanaPelaksana PMDK adalah Tim yang dibentuk oleh HRD INSANI.

d. PesertaPeserta PMDK adalah pengurus LDF (diutamakan Pengurus Harian) dan staff Dept. yang ada di INSANI.

e. Waktu pelaksanaanWaktu pelaksanaan PMDK adalah pada semester 4 dan atau 6.

f. Bentuk kegiatanBentuk kegiatan PMDK ini adalah berupa training (indoor) yang disesuaikan dengan focus kerja dari masing-masing kader (berdasarkan departemen). Dan dilaksanakan dalam satu hari.

g. Pengkondisian acara Ruhiyah

Peserta di wajibkan melakukan tilawah 1 juz per hari selama acara berlangsung, untuk membiasakan tilawah dalam

28

Page 29: 8. Panduan HRD.docx

kondisi apapun dan untuk menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat saat waktu kosong.

UkhuwahSetiap peserta harus menghafalkan nama semua peserta maupun panitia, untuk bentuk ta’aruf dikemas sedemikian rupa oleh panitia.

Amal jama’iDengan cara pembentukan tim atau forum diskusi.

KedisiplinanPemberian iqob yang telah disepakati sebelumnya melalui kontrak belajar.

TsaqofahPeserta diminta untuk membuat resume dari setiap materi yang telah disampaikan. Peserta juga membuat makalah tentang bagaimana mengelola LDK yang kreatif, kontributif, dan inovatif, serta punya bargaining position dan produktif dalam merekrut kader da’wah.

III. Pengkaryaan1. Definisi dan Tujuan

Pengkaryaan merupakan proses pemberdayaan dan pengoptimalan potensi kader dengan memberikan tugas ataupun amanah baik dalam kepanitiaan maupun dalam kepengurusan. Pengkaryaan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembinaan dan penjagaan.

2. Wilayah Pengkaryaan1. Kepengurusan INSANI

Level Kepengurusan Level Kader yang Berhak

Staff LDJ Muda

PH LDJ Mudya

Staff LDF Muda

PH LDF Madya, Inti

Staff INSANI Madya, Inti

PH INSANI Inti, Purna

2. Kepanitiaana. Stafb. OCc. SC

29

Page 30: 8. Panduan HRD.docx

3. Pementor/Murabbi4. Organisasi lain: Himpunan, BEM, kelompok studi

3. Pemetaan PengkaryaanSemester INSANI LDF LDJ

1 Belum ada - Peserta- Kepanitiaan kecil

- Peserta- Kepanitiaan kecil

2 Peserta - Peserta- Staff- Kepanitiaan- Ketua Forum

Angkatan (bagi Fakultas yg ada)

- Peserta- Staff- Kepanitiaan kecil

3 Peserta - Peserta- Staff- Kepanitiaan- Pementor

- Peserta- Staff- Kepanitiaan kecil- Pementor

4 - Peserta- Staff- Kepanitiaan besar- Pementor

- Peserta- Staff- Kepanitiaan besar- PH- Pementor

- Staff- Kepanitiaan besar- Mas’ul & PH- Pementor

5 - Peserta- Staff- Kepanitiaan besar- Pementor

- Peserta- Staff- Kepanitiaan besar- PH- Pementor

- Staff- Kepanitiaan besar- Mas’ul & PH- Pementor

6 - Peserta- Staff- Kepanitiaan besar- PH- Pementor

- Staff- Kepanitiaan besar- PH- Mas’ul- Pementor- Pemateri

- Pementor- Pemateri- Majelis Syuro

7 - Peserta- Staff- Kepanitiaan besar- PH- Pementor

- Staff- Kepanitiaan besar- PH- Mas’ul- Pementor- Pemateri

- Pementor- Pemateri- Majelis Syuro

8 - Staff- Kepanitiaan besar- SC- PH- Mas’ul- Pementor- Pemateri

- Pementor- Pemateri

- Pementor- Pemateri- Majelis Syuro

30

Page 31: 8. Panduan HRD.docx

IV. Sistem Kontrol dan Evaluasi1. Definisi dan Tujuan

Sistem kontrol dan evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memastikan sistem atau pun alur kaderisasi berjalan dengan baik.

2. Ruang Lingkupa. Tarbiyah (mentoring)b. Amanahc. Ekonomid. Akademike. dll

3. PelaksanaPelaksana sistem kontrol dan evaluasi ini adalah departemen HRD INSANI/LDF/LDJ

4. Sarana/Instrumen1. Database

a. Database kader disimpan oleh departemen HRD INSANI dan LDF/LDJ yang bersangkutan.

b. Database kader di-update setiap 2 bulan sekali.c. Informasi yang tersimpan dalam database kader adalah

Data pribadi standar Track record kaderisasi Kesehatan tarbiyah (mentoring) PeLDFormansi akademik PeLDFormansi amanah da’wah Catatan permasalahan

d. Informasi yang tersimpan dalam database bersifat rahasia dan menjadi tanggung jawab departemen HRD INSANI/LDF/LDJ

2. Syuro Departemen3. Kajian Pengurus

31

Page 32: 8. Panduan HRD.docx

SERTIFIKASIUntuk mengetahui tingkat kapabilitas (ahliyyah) seseorang,

diperlukan adanya proses evaluasi dan penyeleksian yang dilakukan secara serius, jujur, obyektif, jauh dari ifrath (terlalu memudahkan) dan tafrith (terlalu menyulitkan), dan memiliki tingkat akurasi yang baik. Karenanya, peran pihak yang lebih dekat dan tahu kepada seseorang yang sedang dievaluasi dan diseleksi harus lebih diutamakan dibandingkan dengan pihak yang jauh darinya.

Dari sisi lain, evaluasi dan seleksi ini adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses kaderisasi, baik kepada pihak yang dievaluasi dan diseleksi ataupun kepada pihak yang melakukan seleksi, karenanya, penilaian itu hendaknya dilakukan secara jama’i melalui mekanisme syura, di samping agar tingkat akurasi penilaiannya lebih terjamin.

a. Definisi dan TujuanProses seleksi atau sertifikasi merupakan proses penilaian kualitas seorang kader yang telah melewati proses pembinaan di setiap jenjangnya. Penilaian ini digunakan untuk memutuskan apakan seorang kader telah memenuhi kualifikasi target Standar Mutu Kader (SMK) sehingga bisa mengikuti tahap selanjutnya pada alur kaderisasi, juga digunakan untuk mempertimbangkan pemberian amanah kepada kader yang bersangkutan.

b. MuatanMuatan mengacu pada muwashafat/profil kader dan kurikulum pembinaan kader INSANI setiap jenjang dan diarahkan untuk memenuhi seluruh muwashafat/profil kader INSANI sesuai jenjang kader.

c. PelaksanaPelaksana atau sertifikan adalah dari pihak HRD INSANI yang telah mengikuti TR III atau Tim Sertifikasi yang ditunjuk langsung oleh Kepala Departemen HRD INSANI berdasasrkan hasil syuro, serta bekerjasama dengan HRD LDF/LDJ

d. PesertaPeserta sertikikasi adalah kader yang telah mengikuti jenjang pengkaderan INSANI.

e. Waktu pelaksanaanSertikasi dilaksanakan di tiap semester 3 2 bulan sebelum dilaksanakan penjenjangan kaderisasi berikutnya.

f. Sarana Sertifikasi Kehadiran dan keaktifan dalam sarana suplemen kaderisasi

(MR 1, Kajian Pengurus dll)

32

Page 33: 8. Panduan HRD.docx

Partisipasi dalam kepengurusan, kepanitiaan dan atau agenda-agenda LDK lainnya (seminar, diskusi, baksi sosial, danus dll)

Kesaksian atas perilaku sehari-hari (akhlaq, ibadah dll). Tes tertulis dan wawancara. Penugasan (buat makalah, baca, mengerjakan suatu proyek

dakwah, dll). Investigasi atau konfirmasi pada pihak yang dianggap

mengetahui tentang kader.g. Standard kelulusan

Telah mengikuti semua sarana sertifikasi dan dinyatakan lulus oleh tim sertifikasi

Mekanisme Sertifikasi1. Departemen Kaderisasi menyiapkan daftar nama kader yang akan

disertifikasi dan diusulkan pada HRD INSANI untuk dibahas.2. HRD INSANI & TIM Sertifikasi melakukan pembahasan/proses

sertifikasi terhadap nama-nama kader yang diusulkan. 3. Tim Sertifikasi dan HRD INSANI menyusun hasil sertifikasi yang telah

dilakukan dan melaporkan kepada Kaderisasi Fakultas.4. Apabila dinyatakan tidak lulus oleh Tim Sertifikasi, dapat dilakukan

upaya perbaikan/pemenuhan SMK yang belum tercapai dengan metode yang tepat (proses Tarqy).Hal ini dilakukan jika masih terdapat tenggat waktu yang cukup sebelum batas pengesahan oleh Tim Sertifikasi.

5. Tim Sertifikasi bila perlu dapat melakukan sarana tambahan yang diperlukan dalam proses sertifikasi sebelum memutuskan kader yang lulus sertifikasi.

6. Tim sertifikasi mengesahkan nama-nama kader yang lulus sertifikasi dan berhak mengikuti TR3.

KETERANGAN NILAI

KATEGORISANGAT KURANG KURANG CUKUP BAIK BAIK

SANGAT BAIK

NILAI 1-20 21-40 41-60 61-80 81-100

KETERANGAN TDK LULUSDIPERTIM-BANGKAN LULUS*

33

Page 34: 8. Panduan HRD.docx

LAMPIRAN

1. Referensi Buku Mengenai Kaderisasi

No Judul Buku Pengarang1 Rekayasa LDK Ridwansyah Yusuf Achmad2 Risalah Manajemen Da’wah Kampus Tim Penyusun GAMAIS ITB3 Analisis Instan Problematika LDK Ridwansyah Yusuf Achmad4 Bagaimana Menyentuh Hati (Jalan

Menuju Hati) Abbas Assisy

5 Isti’ab: Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah

Fathi Yakan

6 Dakwah Fardiyah Sayyid Muhammad Nuh

2. Manhaj Tugas Baca WajibNo Judul Buku Pengarang1 Rekayasa LDK Ridwansyah Yusuf Achmad2 Risalah Manajemen Da’wah Kampus Tim Penyusun GAMAIS ITB3 Analisis Instan Problematika LDK Ridwansyah Yusuf Achmad4 Robohnya Dakwah di Tangan Da’i Fathi Yakan

3. Manhaj Tugas Baca PilihanNo Judul Buku Pengarang1 Tegar Di Jalan Da’wah Cahyadi Takariawan2 Yang Berguguran Di Jalan Da’wah Fathi Yakan3 Fiqhul Ikhtilaf: Fiqih Perbedaan

PendapatYusuf Qardhawi

4. Rekomendasi Pembicara

NO NAMA USTADZ CONTACT PERSON

1 Ust. A. Dzakirin 0813252093533 Ust. Faris 0812252252864 Ust. Hadi 0813256444245 Ust. Hari 0813905680006 Ust. ILDFan 081542480520

34

Page 35: 8. Panduan HRD.docx

7 Ust. Satria Hadi L. 0813164440348 Ust. Nur Saudi 0813256432679 Ust. Sholahudin 081390449939

10 Ust. Syarif 08522658655311 Ust. Wahfiudin 081190401012 Ust. Adian Husaini 08131945212913 Ust. Ari Purbono 0815663985714 DR. Amir Faisol Fath 08151119339915 Ust. Iwan Zawawi 0816141227016 Ust. Nurul Hamdi 0812253567217 Ust. Diding 08191450063118 Ust. Ainul Yaqin 0812293469219 Ust. Rusmanto 08151166876520 Ust. Usman 0247034356421 Ust. Cahyadi Takariawan 08572984444423 Ust. Imam Marjuki 081729294224 Ust. Mahmud Mahfudz, LC 0812261731025 Ust. Mu'inuddinillah 08154833640526 Ust. Joko Priyatno 0247077495627 Ust. Zuber Syafawi 081189751128 Rizal Pramudiarta 08522653979129 Arief Mulyawan 08576904140330 Muadz Abdurrahman 08571630288031 Irfan Yahya I 08572569623232 Wahid Hasyim 085786973169

"Demi Allah! Seandainya mereka sanggup meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini, niscaya aku tak kan meninggalkannya, hingga Allah memenangkannya

atau aku binasa karenanya"

35