8. dasar pemadaman kebakaran

Upload: mori-hartanto

Post on 09-Jan-2016

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

8. Dasar

TRANSCRIPT

  • QiPROquality for professional

    DASAR-DASAR PEMADAM KEBAKARAN8

    kADHI KRIYA KUALITA Training and Assessment Institutewww.vibet.org, e-mail : [email protected]

  • QiPROquality for professional

  • KIMIA APIDefinisi Api/Kebakaran :Api/kebakaran adalah suatu proses kimia yang diikuti oleh evolusi panas dan cahaya.

    Reaksi Oksidasi :CH4 + 2O2 --> CO2 + 2H2OCH4 + O2 --> CO + H2O + H2

  • Api dan Kebakaran- BERMANFAAT- TERKENDALI- TIDAK MERUGIKAN- TIDAK BERMANFAAT- TIDAK TERKENDALI- MERUGIKANPERBEDAANAPIKEBAKARANUntuk itu perlu adanyapenaggulangan kebakaran

  • SEGI TIGA APIUnsur-unsur yang harus ada didalam proses api adalah :- Bahan bakar- Oksigen- PanasUntuk menjadikan apiKetiga unsur tersebutharus dalam perbandinganyang Optimum

    FIRE

    FUEL

    OXYGEN

    TEMPERATURE

  • BIDANG EMPAT APITeori lebih lanjut yang menggambarkan terjadinya api adalah Bidang empat api :- Bahan bakar- Oksigen- Panas- Reaksi berantai (Chain Reaction)

  • SIKLUS HIDUP APIDalam teori yang dikembangkan oleh POWEL unsur-unsur yang menunjang terjadinya api adalah :Panas yang masukBahan bakarOksigenPerbandinganPercampuranSumber penyalaan

  • BAHAN BAKAR (FUEL)Bahan bakar (Fuel) dapat berupa zat padat, cair dan gas.Pada dasarnya semua bahan bakar bisa terbakar harus dalam bentuk uap, kecuali logam atau bahan padat yang dibuat dalam bentuk partikel yang halus/kabut.Bahan bakar padat dapat berubah dalam bentuk gas melalui proses Pyrolisa.Titik nyala (Flash Point) dipakai sebagai ukuran kemudahan bahan dapat terbakar.

  • OKSIGEN ( O2)Oksigen merupakan unsur pokok yang sangat diperlukan dalam proses pembakaran.Udara bebas mengandung oksigen dengan konsentrasi sekitar 20,8 % Oksigen yang diperlukan untuk proses pembakaran paling sedikit sekitar 16 %.

  • SUMBER PENYALAANSumber penyalaan untuk proses terjadinya api pada antara lain: Api terbuka (Open flame) Gesekan (Friction) Reaksi kimia (Chemical reaction) Bunga api listrik (Electric spark) Listrik Statis (Static electricity) Petir (Lightning) Sinar matahari (Sun light)

  • FlammabilitasFlammabilitas (kemudahan suatu bahan dapat menyala/ terbakar) ditentukan oleh parameter berikut : 1. Titik nyala (flash point) 2. Autoignition temperature 3. Rentang flammabilitas (LEL/UEL)

  • Flash PointFlash Point adalah suhu terendah dimana senyawa/bahan mengeluarkan uap yang cukup untuk membentuk campuran dengan udara yang dapat terbakar. Apabila campuran uap dengan udara pada temperatur tertentu dapat terbakar tanpa adanya sumber api maka kondisi ini disebut ignition mixture dan auto ignition temperature. Flash point dipakai untuk klasifikasi sifat mudah terbakarnya suatu cairan. Bahan mudah menyala bila flash point di bawah 60oC (140oF). SolventFlash point Auto ignition (oC) temp. (oC)

    Aseton -16,7 604Benzena -11 580Kerosin 55-73 210Metanol 0 475Oktana 13 220Toluena 4 552

  • TITIK BAKAR (FIRE POINT)Fire Point adalah suhu terendah dimana suatu zat (bahan bakar) cukup mengeluarkan uap dan terbakar secara terus menerus bila diberi sumber penyalaan yang cukup.

    Titik bakar suatu zat beberapa derajat lebih tinggi dari titik nyalanya (flash point).

  • Beberapa bahan bila disimpan akan terjadi kebakaran bila uap yang dihasilkan bahan tersebut tercampur dengan udara dengan adanya percikan sumber api. Kebakaran merupakan reaksi oksidasi bahan bakar dengan adanya udara yang sangat cepat dan eksotermis. Terjadinya kebakaran karena adanya segitiga api yaitu bahan bakar, pengoksidasi, dan sumber api. Campuran uap bahan bakar dan udara yang mengandung oksigen pada konsentrasi tertentu dapat terbakar bila ada sumber api. Daerah konsentrasi campuran uap dengan udara dibatasi oleh konsentrasi terendah dan konsentrasi tertinggi yang dikenal sebagai Lower Flammability Limits (LFL) dan Upper Flammability Limits (UFL). LFL dan UFL sangat penting dalam upaya pencegahan bahaya yang dapat timbul karena adanya pelepasan bahan yang mudah menguap. Flammability Limit

  • DAERAH BISA TERBAKAR(FLAMMABLE RANGE)Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrasi campuran antara uap bahan bakar dengan O2 yang dapat terbakar, yang dibatasioleh batas bisa terbakar bawah (Lower Flammable Limit) danbatas bisa terbakar atas (Upper Flammable Limit).- LFL : Lower Flammable Limit- UFL : Upper Flammable Limit% VapourLFLUFLO2+ 16 %21 %Daerah Kurang O2Bisa Tebakar

  • PROSES TERJADINYA APISUMBER PANASBAHAN BAKAR(dalam bentuk uap)UDARA(Zat asam)TITIK NYALADAERAH BISATERBAKARAPI

  • TEKNIK PEMADAM KEBAKARANPrinsip didalam pemadaman kebakaran adalah merusak keseimbangan pada BIDANG EMPAT API, yaitu : STARVATION SMOTHERING COOLING INHIBITION OF CHAIN REACTION

  • TEKNIK PEMADAM KEBAKARAN

  • STARVATIONAdalah teknik pemadaman dengan cara mengambil / mengurangi konsentrasi dari bahan bakar yang terbakar sampai batas bisa terbakar bawah.

    Misalnya ada kebakaran pipa gas, maka dengan menutup Valve dari aliran gas tersebut akan menurunkan kadar uap bahan bakar sehingga api padam.

  • SMOTHERINGTeknik pemadaman dengan cara mem-batasi kontak antara udara dengan bahan ba-kar yang terbakar hingga api padam.Misalnya memadamkan kebakaran minyak de-ngan Dry Chemical.

  • DILLUTIONTeknik Pemadaman dengan cara melukukan pengenceran Oksigen pada daerah yang terbakar.Misalnya pemadaman dengan cara me-nyemprotkan CO2 pada daerah yang ter-bakar, hingga api padam.

  • COOLINGAdalah Teknik pemadaman dengan cara mengambil jumlah panas dari bahan bakar yang terbakar sampai di bawah Titik Nyalanya (Flash Point).Misalnya teknik pemadaman dengan cara menyemprotkan air pada kebakaran bahan bakar Klas A (kayu).

  • INHIBITION OF CHAIN REACTIONTeknik pemadaman dengan cara memutus rantai reaksi kebakaran.

    Teknik ini dapat dilakukan misalnya de-ngan cara menyemprotkan media pema-dam Halon pada daerah yang terbakar.

  • POMPA PEMADAMTRANSFER VALVECLAPPER VALVEMASUKKELUARDIDALAM PEMADAMANPOMPA PEMADAM DAPATLAKUKAN SECARA PARALELATAU SERI, SESUAI DENGANKEBUTUHAN

  • VENTILASIDidalam pemadaman terkadang diperlu-kan ventilasi, hal ini dimaksudkan :- Untuk mengeluarkan asap dan gas yang panas dari lokasi kebakaran (dalam ruangan yang terbakar).- Memberikan luas pandangan yang lebih jauh bagi petugas pemadam kebakaran.- Mecegah terjadinya banyak korban, dsb.

  • Teknik VentilasiVentilasi dapat dilakukan dengan cara :- Memberikan bukaan pada bangunan yang terbakar.- Dengan ventilasi secara paksa.