7._zaenal_abidin

11

Click here to load reader

Upload: aries-pb

Post on 27-Jun-2015

171 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7._ZAENAL_ABIDIN

75Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... (Zaenal Abidin)

STRATEGI PEMBELAJARANDI PERGURUAN TINGGI

(Optimalisasi Kinerja Dosen Dalam PembelajaranDi Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Zaenal AbidinFakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

PPPPPada umumnya implementasi strategi pembelajaran aktif diPerguruan Tinggi masih bersifat paedagogis, akan tetapi tidak demikianhalnya proses pembelajaran di Fakultas Agama Islam (FAI) UniversitasMuhammadiyah Surakarta (UMS). Oleh sebab itu menarik untuk ditelitimengenai. Setelah diteliti diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, upaya-upaya dosen FAI dalam menerapkan strategi pembelajaran aktifmeliputi: (1) pembuatan course outline dan lesson plan, (2) penyiapanalat-alat dan media pembelajaran, (3) penerapan strategi-strategipembelajaran aktif yang berupa strategi Group Resume, Point ConterPoint, Snowballing, Reading Guide, Modeling the Way, Jigsaw Learning,Every one is a teacher here, Brainstorming & Elisitasi, Physical SelfAssesment, Problem Solving dan Kolaborasi, dan (4) pelaksanaanevaluasi yang sesuai dengan pembelajaran orang dewasa.Kedua, berbagai upaya dosen FAI dalam penerapan strategipembelajaran aktif telah menumbuhkan suasana pembelajaran yangmerangsang keterlibatan aktif mahasiswa dalam pembelajaran, berupaaktifitas-aktifitas belajar yang berciri: (a) mandiri dan mengarahkan-diri, (b) partisipasi aktif dalam kegiatan kelompok, (c) bersikap kritisdan kreatif, (d) melakukan kolaborasi, (e) beraktifitas dan mengalami(action learning), dan (f ) melakukan evaluasi-diri atau refleksi.

Kata Kunci: FAI, Strategi Pembelajaran, aktif.

LAPORAN PENELITIAN

Page 2: 7._ZAENAL_ABIDIN

SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 75-8576

PENDAHULUANPembelajaran adalah masalah

urgen dalam mencerdaskan bangsa,membangun karakter bangsa, memben-tuk akhlak mulia. Hal ini tergambar dalamfungsi dan tujuan pendidikan nasionalyaitu bahwa pendidikan nasional ber-fungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradabanbangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa. Pen-didikan bertujuan untuk berkembang-nya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa ke-pada Tuhan Yang Maha Esa, serta ber-akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kre-atif, mandiri dan menjadi warga negarayang demokratis serta bertanggungjawab (UU Sisdiknas; 2003: 6 -7).

Pendidikan sangat penting karenasebagai wahana menyiapkan generasiyang berkualitas, yang dimulai sejak kecilsampai dewasa. Pelaksanaan pendidikandan pembelajaran dibedakan pada tiap-tiap jenjang dan tahapan, dilihat dari usia,perkembangan mental dan intelektual.Porsi masing-masing harus dibedakansecara bijaksana. Pembelajaran diperguruan tinggi misalnya, peserta didikadalah manusia dewasa dan memilikidunianya sendiri, maka tugas pendidikharus mampu menciptakan pembelajaransesuai dengan tingkat kedewasaannya.

Pembelajaran di perguruan tinggiadalah pembelajaran orang dewasa.Pendidikan orang dewasa menurutKnowles, disebut pendidikan androgogi.Ia menyatakan bahwa andragogi adalah

the art and science of helping adultlearn (seni dan ilmu yang berkaitandengan cara-cara membantu orang de-wasa untuk belajar) (Malcom Knowles,2004:8). Ia mengungkapkan teori belajaryang tepat bagi orang dewasa. Sejak saatitulah istilah andragogi makin diper-bincangkan oleh berbagai kalangankhususnya para ahli pendidikan.

Andragogi berasal dan bahasaYunani kuno aner, dengan akar kataandr- yang berarti laki-laki, bukan anaklaki-laki atau orang dewasa, dan agogosyang berarti membimbing atau membina.Istilah lain yang sering dipergunakansebagai perbandingan adalah pedagogi,yang ditarik dari kata paid artinya anakdan agogos artinya membimbing ataumemimpin. Jadi secara harafiah peda-gogi berarti seni atau pengetahuanmembimbing atau memimpin atau meng-ajar anak (http :www.deliveri.org/Guidelines/how/hm14/ hm14_3ihtm : 1of 9 13/7/2004). Mengingat pengertianpedagogi adalah seni atau pengetahuanmembimbing atau mengajar maka peng-gunaan istilah pedagogi untuk kegiatanpembelajaran bagi orang dewasa jelastidak tepat. Istilah itu mengandungmakna yang bertentangan.

Dunia pendidikan menuntut ma-syarakat untuk berubah dan merubah.Teori pendidikan dan pelaksanaankegiatan pembelajaran membuktikanbahwa guru dan dosen harus mengubahparadigma pengajaran lama. Lembagapendidikan, terutama pendidikan tinggi,perlu menyusun dan melaksanakan

Page 3: 7._ZAENAL_ABIDIN

77Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... (Zaenal Abidin)

pembelajaran pada pemikiran baru ataupemikiran alternatif. Dosen ditantanguntuk menyelenggarakan pembelajaransecara profesional, yaitu pembelajaranyang menggunakan pendekatan pembe-lajaran andragogis dengan menerapkanstrategi-strategi pembelajaran yang aktifdan partisipatif.

Sebagai dosen profesional sebe-lum mengadakan pembelajaran tentunyatelah mempersiapkan pembelajaransecara strategis agar dapat menum-buhkan motivasi dan lebih memahamkanmahasiswa secara sederhana dalamkomunikasi pembelajaran. Untuk mem-bentuk kesan mahasiswa yang kuat danbermanfaat perlu mempertimbangkanhal-hal penting di atas dalam memilihdan menentukan strategi.

Sebuah universitas yang memilikibeberapa fakultas sebagai lembagapencetak manusia-manusia intelekberbudi pekerti yang luhur, sudah barangtentu menuntut dosennya untuk menye-lenggarakan pembelajaran secara profe-sional. Fakultas Agama Islam adalahsalah satu fakultas merupakan cikal bakalberdirinya Universitas MuhammadiyahSurakarta mempunyai tugas dan tang-gung jawab melaksanakan programtersebut bersamaan dengan fakultas lain.Fakultas Agama Islam sebagai fakultastertua sudah semestinya apabila kemam-puan dosennya dalam pembelajarancukup baik, dan didukung oleh keseim-bangan antara dosen dan mahasiswa yangrasional, maka diharapkan dalam prosespembelajaran di kelas menjadi dinamis.

Pembelajaran aktif yang dilaksa-nakan oleh dosen-dosen di Fakultas Aga-ma Islam (FAI) Universitas Muhammadi-yah Surakarta mulai berkembang sejaktahun 2001, yaitu terutama setelah paradosen FAI mengikuti kegiatan WorkshopCourse Desain for Higher Education.Melalui kegiatan workshop itu para dosenFAI mulai banyak belajar tentang bagai-mana merancang pembelajaran aktif danbagaimana cara-cara menerapkan ber-bagai strategi sesuai dengan tujuan pem-belajaran yang telah ditetapkan.

Pembelajaran di lembaga pendi-dikan tinggi memerlukan penerapanstrategi-strategi pembelajaran partisipatifyang dapat menumbuhkan suasanabelajar yang aktif. Persoalannya adalahbagaimanakah upaya-upaya yang perludilakukan oleh dosen dalam penerapanstrategi pembelajaran aktif di perguruantinggi? Dan bagaimanakah pengaruhpenerapan strategi pembelajaran aktiftersebut terhadap keterlibatan maha-siswa dalam aktifitas pembelajarannya?Hal itu menarik untuk dicari jawabannya.Melalui artikel ini jawaban atas perma-salahan tersebut akan dikemukakanberdasarkan hasil penelitian yang telahpenulis lakukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEM-BAHASAN1. Upaya Dosen dalam Penerapan

Strategi Pembelajaran Aktif di FAIPeranan dosen di perguruan tinggi

adalah sebagai penyelenggara pembe-lajaran orang dewasa (andragogi). Sesuai

Page 4: 7._ZAENAL_ABIDIN

SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 75-8578

dengan peran tersebut maka dosen perlumelakukan upaya-upaya: (1) membuatdesain pembelajaran, (2) memper-siapkan alat-alat dan media pembe-lajaran, (3) menerapkan strategi pembe-lajaran aktif, dan (4) melakukan evaluasiterhadap proses dan hasil pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian telahterungkap upaya-upaya dosen FAIdalam menerapkan strategi pembelajaranaktif sebagai berikut.

a. Pembuatan Desain PembelajaranPembuatan desain pembelajaran

yang dilakukan oleh dosen FAI menga-lami banyak perkembangan dan kema-juan. Sebelum mereka mengikuti Work-shop Course Desain for Higher Educa-tion pada bulan November 2001,mereka jarang sekali membuat desainpembelajaran atau SAP. Dosen cende-rung mengandalkan silabi dan SAP yangtelah dibuat oleh Fakultas. Mereka tidakmembuat sendiri desain dan tidakmengembangkan kreatifitasnya dalammerancang kegiatan pembelajaran.Namun setelah mengikuti dan mengalamipelatihan pembuatan desain pembela-jaran, dosen FAI mengalami perubahanpandangan dan sikap mengenai artipenting pembuatan desain pembelajaran,serta manfaat membuat sendiri desainpembelajaran. Desain pembelajaran yangdimaksud terdiri dari: (1) Course outlineatau Satuan Perkuliahan (SAP) untuksatu semester, dan (2) Lesson Plan ataurencana pengajaran dalam setiap kalitatap muka.

Course outline mencakup 4desain, yaitu:a. Desain materi pembelajaran, baik

yang disajikan berupa Peta Konsep(concept map), maupun berupadaftar sejumlah topik yang diagen-dakan dalam suatu jadwal tatap-muka (time line).

b. Desain tujuan pembelajaran (learnngobjectives)

c. Desain strategi pembelajarand. Desain evaluasi pembelajaran

b. Penyiapan Alat-alat dan MediaPembelajaran

Sebelum dosen melakukan kegia-tan pembelajaran, dosen sudah mem-persiapkan alat-alat dan media pem-belajaran yang dibutuhkan sesuai dengandesain yang telah dirancang sebelumnya.Persiapan tersebut sangat pentingmengingat bahwa keberlangsungan dankelancaran pembelajaran, terutamadalam pembelajaran aktif, diperlukanalat bantu sebagai pendukung kegiatan.

Ketika menerapkan strategi pem-belajaran aktif, para dosen telah mem-persiapkan alat-alat bantu dan mediapembelajaran sesuai dengan kebutuhandan strategi yang akan diterapkan.Daftar peralatan itu sudah diperhitungkandan ditulis dalam pembuatan lesson planyang telah dibuat sebelumnya.

Jadi dosen perlu mempersiapkanalat-alat dan media pembelajaran yangdibutuhkan, yang meliputi: (1) Alat-alattulis, (2) alat-alat peraga, (3) bahan-bahan praktek, dan (4) Media pem-

Page 5: 7._ZAENAL_ABIDIN

79Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... (Zaenal Abidin)

belajaran, seperti: buku teks, gambar,globe, OHP, TV, Video, dan sejenisnya.

c. Penerapan Strategi-strategi Pembe-lajaran Aktif

Pembelajaran di perguruan tinggiadalah pembelajaran untuk orang dewa-sa yang menuntut dosen menciptakanterjadinya suasana pembelajaran aktif.Suasana pembelajaran yang demikianditandai dengan adanya: suasana belajaryang kolaboratif, suasana yang bebasdan kreatif, menyenangkan, interaktif–partisipatif, mendorong keterlibatan fisikdan mental, dan berorientasi problem

solving.Suasana pembelajaran aktif se-

perti di atas memerlukan penerapanstrategi-strategi pembelajaran yangdapat mendorong keterlibatan aktifmahasiswa dalam kegiatan pembela-jaran, agar tujuan pembelajaran dapatterlaksana secara efektif.

Dosen FAI telah berusaha men-ciptakan suasana pembelajaran aktif dikelas dengan menerapkan berbagaistrategi alternatif selain metode ceramah.Berbagai strategi pembelajaran aktif yangtelah mereka terapkan tersebut adalahsebagai berikut.

PENERAPAN STRATEGI KETERLIBATAN MAHASISWA 1. Group Resume • mahasiswa bertukar pendapat dan pengalaman,

• meringkas atau mengambil pokok-pokok pikiran • menyimpulkan secara bersama-sama intisari

pelajaran. 2. Point Conter Point • mengungkapkan gagasan,

• mengajukan kritik, • mempertahankan pendapat, • mengatur sendiri mekanisme diskusi, • mengendalikan alur dialog.

3. Snowballing • menuangkan gagasan individual • melakukan sharing, • berdiskusi kelompok, • membuat kesimpulan • melakukan presentasi.

4. Reading Guide • membaca dan memahami bahan ajar, • mengambil pokok-pokok pikiran

5. Modeling the Way • membaca, memahami isi bacaan, • mendiskusikan • mendemonstrasikannya. • Bertanya-jawab • Memberikan feedback

6. Jigsaw Learning • membuat resume secara berkelompok. • saling menerangkan hasil resume kepada anggota

kelompok baru • Melakukan tanya-jawab

Page 6: 7._ZAENAL_ABIDIN

SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 75-8580

Data di atas menunjukkan bahwapara dosen FAI telah melakukan upaya-upaya untuk menerapkan berbagai stra-tegi pembelajaran aktif (active learning).Suasana pembelajaran dibuat menjadiinteraktif, variatif, menyenangkan dan kon-dusif untuk belajar mahasiswa. Strategi-strategi yang telah diterapkan yaitu: strategigroup resume, point counter point,snowballing, reading guide, modelingthe way, Jigsaw learning, everyone isa teacher here, brainstorming/ elisitasi,physical self assessment, problemsolving dan kolaborasi.

d. Melakukan EvaluasiSetelah menerapkan strategi pem-

belajaran, dosen melakukan evaluasi, baikevaluasi terhadap proses maupun hasilpembelajaran. Beberapa jenis evaluasiyang diterapkan oleh dosen FAI juga telah

didesain di dalam Course Outline. Bentuk-bentuk evaluasi tersebut ialah:a. Berupa pemberian umpan – balik

(feedback),b. Ujian Tulis,c. Pembuatan artikel,d. Portifolio.

2. Pengaruh Penerapan Strategi Pem-belajaran Aktif Terhadap KerlibatanMahasiswa

Kunci keberhasilan pendidikankhususnya pendidikan orang dewasa ada-lah keterlibatan penuh mereka sebagaiwarga belajar dalam proses pembelajaran.Keterlibatan yang dimaksud di sini adalahpengalaman keterlibatan seluruh potensimahasiswa mulai dari telinga, mata, sampaiaktivitas dan mengalami langsung.

Ketika mahasiswa mengikutistrategi Point Conter Point (Debat

PENERAPAN STRATEGI KETERLIBATAN MAHASISWA 7. Every one is a teacher

here • Membuat pertanyaan mengenai topik yang telah

dipelajari • menjawab pertanyaan atau menjelaskan kepada

mahasiswa lain. 8. Brainstorming &

Elisitasi • mengungkapkan pendapat atau pengalaman • menyortir pendapat yang tidak tepat

9. Physical Self Assesment • menyatakan sikap atau pendiriannya, • mengemukakan argumen-argumen atas sikapnya, • menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

10. Problem Solving • diskusi untuk pemecahan masalah, • membuat kesimpulan, • melakukan presentasi • mememberikan feedback.

11. Kolaborasi • melakukan kerjasama secara kooperatif. • memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar

untuk manacai satu tujuan

Page 7: 7._ZAENAL_ABIDIN

81Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... (Zaenal Abidin)

Pendapat) sebagaimana yang telahditerapkan oleh dosen FAI tersebut diatas, para mahasiswa nampak terlibataktif di dalam kegiatan-kegiatan meng-ungkapkan gagasan, mengajukan kritik,mempertahankan pendapat, mengatursendiri, mekanisme diskusi, dan mengen-dalikan pembicaraan agar tidak keluardari tema pembahasan.

Dalam strategi snowballing (bolasalju) mahasiswa berpartisipasi melaku-kan kegiatan menuangkan gagasan dansharing, diskusi kelompok, menyimpul-kan dan melakukan presentasi didepankelas. Karena strategi ini melibatkan maha-siswa per individu, maka setiap mahasis-wa tampak terlibat aktif mengemukakangagasan dan mengikuti jalannya diskusi.

Dalam stratergi reading guide,tampak setiap mahasiswa aktif membacabahan ajar yang ditentukan oleh dosen,berlatih mengambil intsari bacaan secaracepat dan tepat. Dengan bantuan guide(panduan) dari dosen, para mahasiswadapat menyelesaikan tugas-tugas ter-sebut.

Dalam strategi Modeling the Waymahasiswa banyak terlibat dan berperanaktif, sejak mulai membaca, memahamiisi bacaan, mendiskusikan dan men-demonstrasikannya. Apa yang dilakukanoleh mahasiswa di dalam membaca danmemahami teks sangat bervariasi, karenadipengaruhi oleh latar belakang penga-laman, kedalaman pengetahuan dankeluasan wawasan mahasiswa.

Dalam Strategi Jigsaw Learningmahasiswa terlibat aktif dalam melakukan

pembahasan dan menyimpulkan. Setiapmahasiswa memberikan penjelasan hasildiskusi dari kelompok masing-masingkepada kelompok baru dan membuatkesimpulan akhir. Kemudian wakilkelompok melakukan presentasi. Setiapmahasiswa dituntut untuk melakukanpenjelasan hasil diskusi kelompokkepada kelompok lain. Sehingga bagimahasiswa yang semula kurang terbiasaberbicara dimuka umum, mau tidak mauharus berbicara untuk menjelaskan hasilkesimpulan tersebut.

Mahasiswa dengan strategi every-one is a teacher here terlibat aktif untuksharing pendapat, menentukan sikapkelompok, mengemukakan argumen-argumen atas sikapnya, menjawabpertanyaan-pertanyaan dari dosen dandari kelompok lain.

Partisipasi mahasiswa dalamsmall group discussion menjadi aktif,yaitu mereka melakukan: mengemuka-kan gagasan dan pertanyaan, tukar-gagasan (sharing), membangun argu-men, dan membuat kesimpulan. Meski-pun terlihat ada di antara mahasiswa yangtampak malu-malu untuk tampil danmengemukakan pandangan, serta adapula yang sangat pasif atau acuh-takacuh dengan dinamika pembelajarantersebut.

Dalam diskusi kelas, mahasiswatampak aktif terlibat dan mengambilbanyak peran, seperti, membuat maka-lah, mengatur jalannya sidang, mende-ngarkan, mengajukan pertanyaan danmemberikan tanggapan terhadap pan-

Page 8: 7._ZAENAL_ABIDIN

SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 75-8582

dangan mahasiswa lain, membuat sim-pulan hasil diskusi.

Keterlibatan mahasiswa dalampelaksanaan strategi Problem Solvingmeliputi, mendengarkan pengarahandosen, membahas pemecahan masalah,menyimpulkan, presentasi dan melakukanfeedback. Mahasiswa nampak sibukdan senang mengikuti proses pembe-lajaran tersebut, namun yang terlihatsangat berperan aktif dalam kegiatankelompok adalah beberapa mahasiswatertentu saja dari kelompok itu. Maha-siswa yang sudah terbiasa mendengarkankuliah atau yang kurang terbiasa menge-mukakan pendapat, nampak kurang ter-libat aktif dalam memecahkan masalah.

Di dalam strategi kolborasi maha-siswa tampak terlibat aktif mendengar-kan pengarahan, menghayati pesan-pesan moral melalui tayangan CD tentangKebesaran Tuhan dan alunan musik yanglembut, melakukan arahan pemusatankonsentrasi, relaksasi, introspeksi, danmerefleksi makna kehidupan semesta.Secara umum suasana dalam prosespembelajaran nampak sangat hening danhanyut, bahkan beberapa mahasiswamenangis dan mencucurkan airmata.

Penerapan strategi pembelajaranaktif sebagaimana yang telah diupayakanpara dosen FAI tersebut di muka adalahbertujuan untuk mendorong keterlibatanaktif mahasiswa.

Keterlibatan mahasiswa dalampembelajaran aktif diatas menunjukkanadanya beberapa indikasi aktifitas belajaryang bercorak: (a) mandiri dan menga-

rahkan-diri, (b) berpartisipasi aktif, (c)bersikap kritis dan kreatif, (d) kola-boratif, (e) beraktifitas dan mengalami(action learning), serta (f) menge-valuasi-diri atau proses refleksi.

Strategi pembelajaran aktif ter-nyata banyak melibatkan mahasiswauntuk belajar bersama teman sebaya,berinteraksi dan berkomunikasi, kerja-sama dan sharing. Suatu kekuatankelompok diciptakan untuk berbagaitujuan, seperti bersama-sama mencu-rahkan gagasan untuk memcahkan satumasalah, saling memberikan tanggapan,kritik atau feedback, mengatur danmengendalikan diri dalam mekanismediskusi, serta saling membangkitkansemangat dan motivasi belajar. Belajardengan sesama kawan akan menim-bulkan suasan yang sejajar, menye-nangkan dan tidak membosankan.

Di dalam pembelajaran aktif,mahasiswa banyak dibiasakan dan dilatihuntuk melakukan kegiatan belajar secaramandiri, membaca sendiri, memahamisendiri dan menyimpulkan sendiri. Dosenberperan membantu dan mengarahkanagar kegiatan-kegiatan mandiri yangdilakukan mahasiswa tersebut berjalansesuai dengan tujuan pembelajaran.

Melalui kegiatan secara mandiri,melakukan praktek, penugasan, kerjakelompok dan sharing, maka di dalamproses pembelajaran mahasiswa akanmempertemukan pengalaman lama danbaru. Pembelajaran akan menjadi lebihbermakna atau bersifat meaningfullearning.

Page 9: 7._ZAENAL_ABIDIN

83Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... (Zaenal Abidin)

Dengan demikian mahasiswa akanmendapatkan hasil belajar yang optimalketika dia mendapatkan pengalamanbelajar yang kaya tentang satu konseptertentu. Implikasinya adalah seorangdosen harus memulai pembelajaran danperkuliahannya dengan hal-hal yangnyata, yakni yang sesuai dengan penge-tahuan dan pengalaman mahasiswa, danberlanjut ke aktivitas yang menuntutmahasiswa memahami arti pembelajaranyang abstrak.

Berdasarkan uraian tentang pe-ngaruh upaya dosen dalam penerapanstrategi pembelajaran terhadap keter-libatan mahasiswa tersebut di atas, makadapat dikemukakan bahwa penerapanstrategi pembelajaran aktif yang diupaya-kan oleh dosen-dosen FAI telah mewu-judkan suasana pembelajaran aktif.

Keterlibatan mahasiswa secaraaktif di dalam proses pembelajaranberpengaruh positif pada kemajuanbelajar, pendewasaan, dan pengarahandiri. Di dalam pembelajaran aktif tersebutmahasiswa mengaktifkan otaknya untukberpikir mengemukakan pendapat,pengalaman, mempertajam penganali-saan dan menjawab berbagai persoalanatau pertanyaan pertanyaan secara logisdan argumentatif. Mahasiswa dirangsanguntuk memaksimalkan fungsi-fungsipanca-indra dan bekerjanya saraf-sarafotak secara seimbang.

Mahasiswa melakukan berbagaikegiatan seperti mendengarkan, mem-perhatikan, membaca, mengingat, meng-organisasi pengetahuan, berbicara,

menulis, menerapkan teori, mempe-rtemukan pengalaman lama dan baru,serta melakukan evaluasi.

Keadaan yang demikian itu sena-da dengan apa yang dikemukakan olehSoetarno (2003 : 29-30) mengenaiperlunya mahasiswa memiliki ketrampilan“belajar bagaimana seharusnya belajar”yang mencakup: rasa percaya diri,manajemen waktu, kemampuan mela-kukan presentasi, memetakan konsep,kecakapan membaca, dan ketrampilanmemberdayakan kognisi.

Hal itu tercermin juga dari ke-adaan dan proses pembelajaran di FAIyang menampakkan suasan kolaboratif,bebas, kreatif, menyenangkan, interaktif,partisipatif, melibatkan aspek fisik danmental, serta berbasis problem solving.

Suasana pembelajaran aktif yangdemikian sesuai atau sejalan denganteori-teori tentang pembelajaran untukorang dewasa, yaitu pembelajaran yangmelibatkan mahasiswa secara partisipatifyang memiliki corak: (a) mandiri danmengarahkan-diri, (b) berpartisipasiaktif, (c) bersikap kritis dan kreatif, (d)kolaboratif, (e) beraktifitas dan meng-alami (action learning), serta (f)mengevaluasi-diri atau proses refleksi.

KESIMPULANBerdasarkan uraian diatas di-

peroleh kesimpulan bahwa: Pertama,upaya-upaya dosen FAI dalam mene-rapkan strategi pembelajaran aktifmeliputi: (1) pembuatan course outlinedan lesson plan. Course outline men-

Page 10: 7._ZAENAL_ABIDIN

SUHUF, Vol. XVII, No. 01/Mei 2005: 75-8584

cakup 4 desain, yaitu: (a) desain materipembelajaran, (b) desain tujuan pembe-lajaran (c) desain strategi pembelajaran,(d) desain evaluasi pembelajaran, (2)Sebelum melaksanakan pembelajarandosen mempersiapkan alat-alat danmedia pembelajaran yang dibutuhkan, (3)Dosen menerapkan strategi-strategipembelajaran aktif yang berupa strategiGroup Resume, Point Conter Point,Snowballing, Reading Guide, Mode-ling the Way, Jigsaw Learning, Everyone is a teacher here, Brainstorming& Elisitasi, Physical Self Assesment,Problem Solving dan Kolaborasi, dan(4) Dosen melakukan evaluasi yangsesuai dengan pembelajaran orangdewasa, yaitu evaluasi terhadap proses

dan hasil pembelajaran melalui pem-berian feedback, tugas pembuatanartikel, pembuatan portifolio serta ujian.

Kedua, berbagai upaya dosenFAI dalam penerapan strategi pembe-lajaran aktif telah menumbuhkan suasanapembelajaran yang merangsang keterli-batan aktif mahasiswa dalam pembe-lajaran. sehingga dapat dikemukakanbahwa penerapan strategi-strategipembelajaran aktif dapat menkondisikanaktifitas belajar mahasiswa yang berciri:(a) mandiri dan mengarahkan-diri, (b)partisipasi aktif dalam kegiatan kelom-pok, (c) bersikap kritis dan kreatif, (d)melakukan kolaborasi, (e) beraktifitasdan mengalami (action learning), dan(f ) melakukan evaluasi-diri atau refleksi.

DAFTAR PUSTAKA

Asmin. 2004. Konsep & Metode Pembelajaran untuk Orang Dewasa, http/www.pdk.go.id/jurnal/34/konsep dan metode pembelajaran htm/ akses 13/7/2004

Barmawy Munthe, et al. 1996 Active Learning. Yogyakarta : Yappendis

Briggs, Leslie J. 1977. Instructional Desain, Principles and Aplication. NewJersey: Educational Technology Publication.

Chalmers, Denise dan Richard Fuller. 1996. Teaching for Learning at University.Theory and Practice. London : Penten Ville Road.

Conny Semiaawan, et al. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses, BagaimanaMengaktifkan Siswa dalam Belajar, Jaakarta: PT. Gramedia

Cranton, Patricia. 1989. Planning Instruction for Adult Learners. Toronto: Wall& Emerson, Inc.

———. 1992. Working With Adult Learners. Toronto: Wall & Emerson, Inc.

Page 11: 7._ZAENAL_ABIDIN

85Strategi Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... (Zaenal Abidin)

De Porter Boblei dan Mike Hernacki. 1992. Quantum Learning, MembiasakanBelajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa.

Gagne, Robert M., Leslie J. Briggs, Walter W. Wager. 1992. Principles ofInstructional Design. Toronto: Harcourt Brace Jovenovich Colege Publishers.

Hisyam Zaini et al. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi Yogyakarta.CTSD, IAIN Sleman Kalijaga : Yogya.

______, .2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:CTSD, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Knowles, Malcom. 1997. The Modern Practice of Adult Education Andragogyversus Paedagogy. New York : Association Press.

Lexy J., Moleong. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.

Mansour Fakih dkk. 2001. Pendidikan Populer : Membangun Kesadaran Kritis.Yogyakarta : Read Books. Insist dan Pact.

Mezirow, J, and Associates. 1990. Fostering Critical Reflection in Adulthood.San Francisco: Jossey-Bass.

Pressley, Michael. 1995. Cognitive Strategy Instruction that Really ImprovesChildren’s Academic Performance. Cambridge: Brooklines book.

Ramsden, P. 1992. Learning to Teach in Higher Education. New York: Routiedge.

Silberman, Melvin L 1996. Active Learning : 101 Strategies to Teach Any SubjectToronto : Allyn Bacon.

Soetarno Joyoatmojo. 2003. Pembelajaran Efektif: Upaya PeningkatanKualitas Lulusan Menuju Penyediaan sumber Daya Insani yang Unggul.Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikanUniversitas Sebelas Maret Surakarta pada tanggal 24 Mei 2003.

Weston, C dan Patricia Cranton. 1986. Selecting Instruction Strategies, Journalof Higher Education. 57(3) 259-298

Barmawy Munthe, et al. 1996 Active Learning. Yogyakarta : Yappendis

Suryadi. 1983. Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung : Bina Cipta.

Sutherland Peter. 1998. Adult Learning : A Reader. London : Kogan.

Weston, C dan Patricia Cranton. 1986. Selecting Instruction Strategies, Journalof Higher Education. 57(3) 259-298