document7

8
7. https://warasfarm.wordpress.com/2013/08/29/tips-membeli-bibit- tanaman-buah/ Cara memilih bibit yang baik 1. Daun Parameter pertama yang perlu Anda lihat pada bibit yang baik: warnanya daun yang hijau cerah, atau pucuknya yang hijau/merah muda. Jika sedang stagnan, daunnya tetap memperlihatkan hijau tua yang indah mengkilat. Maka bandingkan juga ukuran daunnya bisa tampak besar atau justru mengecil? Lihat adakah bekas serangan hama atau penyakit? Curigai bila ada yang menggulung (keriting). 2. Batang Lihat dulu bekas sambungannya, bila ada benjolan berarti ada ketidakcocokan antara batang bawah dan atas. Batang ataspun harus tegak mengarah ke atas, tidak boleh bengkok atau merunduk ke bawah. Kalau sudah besar (untuk tabulampot) lihat apakah pakai rumusan (1, 2, 4,… dst). Artinya pilihlah bibit yang sudah ada percabangannya, bila ketinggiannya sekitar 1 meter. Adakah jamur yang menempel, berbentuk bultan-bulatan putih? Apakah ada bekas sanyatan atau bekas penggerek batang? Kalau ada jangan dipilih! Batang yang bagus, lurus, kulit batang cerah beralur, potongan cabang/dahan tidak dipaksakan, bentuk proposional atas bawahnya. 3. Akar Setelah bagian atas selesai, Anda lihat media tanamannya. Campuran dari apa? Poros tidak? Cobalah dibongkar/keduk sedikit, dan lihat adakah akar-akar serabutnya? Bibit yang subur penuh dengan akar serabut ini dan biasanya sudah sampai ke tepian polybag atau sudah menembus polybag, dan ujung akar tampak putih. 4. Buah Bila bibit tanaman sudah berbuah, dan ini sering terjadi pada tanaman buah tertentu yang mudah berbuah, yang harus diperhatikan adalah apakah daunnya rontok? Bentuk buahnyapun harus sempurna, tidak berulat, proporsional, tidak mengecil, warna kulit buah cerah atau biasanya berminyak atau ada bubuk putihnya. http://tatakebun.blogspot.com/2015/01/tips-memilih-bibit-tanaman- buah.html 1. Mengamati Bagian Daun Bibit Buah Parameter pertama yang perlu Anda lihat pada bibit buah yang baik adalah pada bagian daunnya. Warnan daun bibit buah yang baik

Upload: ari-maraja-turnip

Post on 17-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kl

TRANSCRIPT

7. https://warasfarm.wordpress.com/2013/08/29/tips-membeli-bibit-tanaman-buah/Cara memilih bibit yang baik1. DaunParameter pertama yang perlu Anda lihat pada bibit yang baik: warnanya daun yang hijau cerah, atau pucuknya yang hijau/merah muda. Jika sedang stagnan, daunnya tetap memperlihatkan hijau tua yang indah mengkilat. Maka bandingkan juga ukuran daunnya bisa tampak besar atau justru mengecil? Lihat adakah bekas serangan hama atau penyakit? Curigai bila ada yang menggulung (keriting).2. BatangLihat dulu bekas sambungannya, bila ada benjolan berarti ada ketidakcocokan antara batang bawah dan atas. Batang ataspun harus tegak mengarah ke atas, tidak boleh bengkok atau merunduk ke bawah. Kalau sudah besar (untuk tabulampot) lihat apakah pakai rumusan (1, 2, 4,dst). Artinya pilihlah bibit yang sudah ada percabangannya, bila ketinggiannya sekitar 1 meter. Adakah jamur yang menempel, berbentuk bultan-bulatan putih? Apakah ada bekas sanyatan atau bekas penggerek batang? Kalau ada jangan dipilih! Batang yang bagus, lurus, kulit batang cerah beralur, potongan cabang/dahan tidak dipaksakan, bentuk proposional atas bawahnya.3. AkarSetelah bagian atas selesai, Anda lihat media tanamannya. Campuran dari apa? Poros tidak? Cobalah dibongkar/keduk sedikit, dan lihat adakah akar-akar serabutnya? Bibit yang subur penuh dengan akar serabut ini dan biasanya sudah sampai ke tepian polybag atau sudah menembus polybag, dan ujung akar tampak putih.4. BuahBila bibit tanaman sudah berbuah, dan ini sering terjadi pada tanaman buah tertentu yang mudah berbuah, yang harus diperhatikan adalah apakah daunnya rontok? Bentuk buahnyapun harus sempurna, tidak berulat, proporsional, tidak mengecil, warna kulit buah cerah atau biasanya berminyak atau ada bubuk putihnya.

http://tatakebun.blogspot.com/2015/01/tips-memilih-bibit-tanaman-buah.html1. Mengamati Bagian Daun Bibit BuahParameter pertama yang perlu Anda lihat pada bibit buah yang baik adalah pada bagian daunnya. Warnan daun bibit buah yang baik berwarna hijau cerah, atau pucuknya yang hijau/merah muda. Jika sedang stagnan, daunnya tetap memperlihatkan hijau tua yang indah mengkilat. Maka bandingkan juga ukuran daunnya bisa tampak besar atau justru mengecil? Lihat adakah bekas serangan hama atau penyakit? Curigai bila ada yang menggulung (keriting).

2. Mengamati Bibit Buah Pada BatangnyaSetelah melihat bagian daun bibit buah dan masuk kriteria bibit buah yang baik , selanjutnya kita perlu mengamati bagian batang bibit buah. Amati bekas sambungannya, bila ada benjolan berarti ada ketidakcocokan antara batang bawah dan atas. Batang atas harus tegak mengarah ke atas, tidak boleh bengkok atau merunduk ke bawah. Untuk bibit yang sudah lebih dari 1 meter pilihlah bibit yang sudah ada percabangannya. Lihat juga apakah ada jamur yang menempel, berbentuk bultan-bulatan putih. Lihat juga bibit buah apakah ada bekas sanyatan atau bekas penggerek batang? Kalau ada jangan dipilih! Batang yang bagus, lurus, kulit batang cerah beralur, potongan cabang/dahan tidak dipaksakan, bentuk proposional atas bawahnya.

3. Melihat Akar Bibit BuahSetelah bagian atas selesai, Anda lihat media tanamannya. Campuran dari apa? Poros tidak? Cobalah dibongkar/keduk sedikit, dan lihat adakah akar-akar serabutnya? Bibit yang subur penuh dengan akar serabut ini dan biasanya sudah sampai ke tepian polybag atau sudah menembus polybag, dan ujung akar tampak putih.

4. Amati Buah Jika sudah berbuahBila bibit tanaman sudah berbuah, dan ini sering terjadi pada tanaman buah tertentu yang mudah berbuah, yang harus diperhatikan adalah apakah daunnya rontok? Bentuk buahnyapun harus sempurna, tidak berulat, proporsional, tidak mengecil, warna kulit buah cerah atau biasanya berminyak atau ada bubuk putihnya.

Cara memilihbenih yang baik http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/ciri-ciri-benih-bibit-duku-berkualitas.html Bebas dari hama & penyakit Bibit mempunyai sifat genjah Tingkat keseragaman penampakan fisik seperti warna, bentuk & ukuran lebih seragam dari bibit lain yg sejenis Bibit cepat tumbuh

8. http://bppindonesia.com/rontok-bunga-dan-buah/ 1. Kekurangan unsur haraFaktor dominan penyebab kerontokan bunga adalah kurangnya nutrisi pembungaan. Unsur yang diperlukan untuk pembungaan yaitu P, K, dan mikro terutama Boron. Nutrisi yg tidak seimbang juga bisa menyebabkan bunga mudah rontok. Kelebihan Nitrogen misalnya, bisa membuat tanaman selalu dalam fase vegetatif, sehingga tidak terjadi pembungaan. Kelebihan Ca akan menekan ketersediaan Kalium dalam tanah. Pengaruh nutrisi juga bisa disebabkan oleh pH tanah, dimana pada pH asam unsur P menjadi tidak tersedia.[Solusi]1. Lakukan pemupukan secara rutin dan berimbang, gunakan sistem pemupukan terpadu menggunakan pupuk organik, kimia, hayati. Detail pemupukan disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman.2. Cek pH tanah, dan atur pada kondisi netral (6-7)2. Kekurangan atau Kelebihan airAir sangat diperlukan oleh tanaman, baik pada fase vegetatif maupun generatif. Jika kekurangan air saat fase generatif, maka bunga atau buah bisa rontok. Tanaman emerlukan air yg cukup saat pembentukan bunga dan pengisian buah. Kekeringan juga membuat buah masak lebih cepat, sehingga mengurangi kualitas buah. Terlalu banyak air juga bisa mengganggu pembungaan, kondisi jenuh air membuat tanaman stress, akar kurang mendapat oksigen sehingga penyerapan nutrisi terganggu.[Solusi]1. Bangun jaringan irigasi yang baik, sehingga tidak kekurangan air saat musim kemarau.2. Buat saluran drainase untuk mengatasi kelebihan air saat musim hujan.3. Cekaman lingkungan (air, suhu, cahaya)Cekaman (stress) lingkungan akan mengganggu pembungaan dan pembuahan. Tanaman yang stress akan terganggu kondisi hormonalnya, hormon dalam tanaman tidak seimbang yg mengakibatkan bunga/buah rontok. Saat tanaman stress, maka energi tanaman akan digunakan untuk beradaptasi sehingga metabolisme menjadi terganggu. Tanaman akan menghasilkanlebih banyak hormon ethylen (yg sifatnya menekan auksin), suplai auksin yg kurang akan meningkatkan asam absisat pada lapisan absisi di tangkai buah, sehingga buah rontok.[Solusi]1. Hindari tanaman menjadi stress2. Jika terjadi cekaman, lakukan penyemprotan dengan zat antistress seperti asam amino, nutrisi mikro, zpt auksin (NAA), dan vitamin (C, B1, B2, B9).4. Hama dan PenyakitAdanya hama dan penyakit juga menjadi penyebab bunga rontok. Serangan thrips atau aphids saat berbunga akan membuat rontok. Jika diperhatikan, pada bunga mangga biasanya ada kutu daun. Serangan penggerek buah pada pentil durian juga membuat buah rontok. Lalat buah juga hama yg banyak menyebabkan kerontokan buah.[Solusi]1. Lakukan penyemprotan insektisida dan fungisida saat fase pembungaan maupun saat pengisian buah. Jenis dan dosis disesuaikan dengan jenis hama atau penyakit.2. Kembangkan musuh alami hama untuk membantu menjaga buah.5. PenyerbukanBunga akan menjadi buah jika terjadi penyerbukan (kecuali untuk yg partenokarpi). Gagalnya penyerbukan otomatis akan menyebabkan gagalnya pembuahan. Kualitas polen (serbuk sari) juga bisa mengganggu pembuahan.[Solusi]1. Pelajari karakter pembungaan tanaman.2. Lakukan penyerbukan bantuan (hand polination)3. Pelihara serangga penyerbuk seperti lebah, tabuhan, dll.4. Semprotkan asam amino untuk meningkatkan kualitas dan viabilitas polen.

9. http://bppkedungwaru.blogspot.com/2013/02/cara-menanggulangi-tanah-masam.htmlCara PenanggulanganTanah Masam 1.Pengapuran Pengapuran merupakan upaya pemberian bahan kapur ke dalam tanah masam dengan tujuan: a)Menaikkan PH tanah Nilai pH tanah dinaikkan sampai pada tingkat mana Al tidak bersifat racun lagi bagi tanaman dan unsur hara tersedia dalam kondisi yang seimbang di dalam tanah. Peningkatan pH tanah yang terjadi sebagai akibat dari pemberian kapur, tidak dapat bertahan lama, karena tanah mempunyai sistem penyangga, yang menyebabkan pH akan kembali ke nilai semula setelah beberapa waktu berselang. b) Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) KTK meningkat sebagai akibat dari peningkatan pH tanah. Namun peningkatan KTK ini juga bersifat tidak tetap, karena sistem penyangga pH tanah tersebut di atas. c) Menetralisir Al yang meracuni tanaman. Karena unsur Ca bersifat tidak mudah bergerak, maka kapur harus dibenamkan sampai mencapai kedalaman lapisan tanah yang mempunyai konsentrasi Al tinggi. Hal ini agak sulit dilakukan di lapangan, karena dibutuhkan tenaga dalam jumlah banyak dan menimbulkan masalah baru yaitu pemadatan tanah. Alternatif lain adalah menambahkan dolomit (Ca, Mg(CO3)2) yang lebih mudah bergerak, sehingga mampu mencapai lapisan tanah bawah dan menetralkan Al. Pemberian kapur seperti ini memerlukan pertimbangan yang seksama mengingat pemberian Ca dan Mg akan mengganggu keseimbangan unsur lain. Tanaman dapat tumbuh baik, jika terdapat nisbah Ca/Mg/K yang tepat di dalam tanah. Penambahan Ca atau Mg seringkali malah mengakibatkan tanaman menunjukkan gejala kekurangan K, walaupun jumlah K sebenarnya sudah cukup di dalam tanah. Masalah ini menjadi semakin sulit dipecahkan, jika pada awalnya sudah terjadi kahat unsur K pada tanah tersebut. Langkah-langkah Pengapuran a)Gemburkan dan bersihkan tanah dari rumput-rumput liar atau gulma b)Areal yang akan dikapur dibagi menjadi luasan yang lebih kecil sesuai dengan dosis pengapuran. Misalnya dosis yang dianjurkan adalah 4 ton/hektar atau 0,4 kg/m2, luas lahan 1 ha, berat kapur dolomit per karung 50 kg, maka satu karung dolomit dapat digunakan untuk luasan 50/0,4 = 125 m2 c)Untuk mempermudah penebaran kapur, lahan 1 ha tersebut dibagi menjadi 40 petakan kecil dengan memakai patok-patok bambu. Setiap petak luasnya 250 m2. Letakkan 2 karung dolomit pada setiappetakan, barulah kapur dolomit ditebarkan secara merata. Penebaran dapat dilakukan dengan tangan atau alat bantu drop spreader yang ditarik dengan traktor. Setelah kapur ditebarkan, tanah kembali dicangkul. d)Pengairan setelah penebaran kapur sangat diperlukan, khususnya jika pengapuran dilakukan pada musim kemarau. 2.Pemupukkan (penambahan Unsur hara) Pemupukan merupakan jalan termudah dan tercepat dalam menangani masalah kahat hara, namun bila kurang memperhatikan kaidah-kaidah pemupukan, pupuk yang diberikan juga akan hilang percuma. Pada saat ini sudah diketahui secara luas bahwa tanah-tanah pertanian di Indonesia terutama tanah masam kahat unsur nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Oleh karena itu petani biasanya memberikan pupuk N, P, K secara sendiri-sendiri atau kombinasi dari ketiganya. Pupuk N mudah teroksidasi, sehingga cepat menguap atau tercuci sebelum tanaman menyerap seluruhnya. Pupuk P diperlukan dalam jumlah banyak karena selain untuk memenuhi kebutuhan tanaman juga untuk menutup kompleks pertukaran mineral tanah agar selalu dapat tersedia dalam larutan tanah. C. Penyemprotan herbisida Tumbuhan pengganggu atau gulma yang tumbuh dalam lahan yang ditanami menyebabkan kerugian karena mengambil unsur hara dan air yang seharusnya dapat digunakan oleh tanaman. Oleh karena itu keberadaan dan pertumbuhan gulma harus ditekan. Cara kimia juga dipergunakan untuk menekan pertumbuhan gulma yang banyak ditemukan pada tanah masam seperti alang-alang, yakni dengan memakai herbisida. Pemakaian herbisida harus dilakukan secara tepat baik dalam hal jumlah (dosis), waktu dan penempatannya, demikian pula harus disesuaikan antara macam herbisida dengan gulma yang akan diberantas. Penggunaan herbisida yang berlebihan dapat menyebabkan bahaya keracunan pada si pemakai dan pada produk pertanian yang dihasilkan serta pencemaran lingkungan.

10. http://www.herdinbisnis.com/2013/05/pengukuran-ph-tanah-dan-mengatasi.htmlKapur pertanian (ca co3) dolomit, Calcit atau Dolomit atau Zeagro

merupakan mineral yang berasal dari alam yang merupakan sumber hara kalsium. Kaptan yang mempunyai reaksi basa dapat menaikkan pH tanah. Kaptan yang umum banyak digunakan dalam pertanian adalah kalsit (CaCo3)

Manfaat :

Untuk menetralkan pH tanah pada tanaman sayuran/hortikultura dll Untuk menanggulangi beberapa jenis jamur /bakteri pada tanah Untuk menetralkan tanah gambut sehingga akan menambah tingkat kesuburan tanah dll

Aturan Pakai

Penggunaan kapur pertanian diberikan sebagai pupuk untuk menyeimbangkan ph / keasaman tanah, dosisnya tergantung dengan Ph tanah,data kebutuhan kapur pertanian dapat dilihat pada tabel dibawah

Ph 4.5 = 7.87 ton/ha

Ph 4.75 =6.65 ton/ha

Ph 5.0 = 5.55 ton/ha

Ph 5.25 = 4.3 ton/ha

Ph 5.5 = 3 ton/ha

Ph 6= 0.75 ton/ha

Ph 6.25 = 0.3 ton/ha

CARA ATAU APLIKASI PENGAPURANKapur yang akan di aplikasikan atau di berikan ke lahan harus di pilih berdasarkan pertimbangan sifat kimia,harga,kecepatan reaksi,dan kehalusan bahan sehingga dapat memberikan hasil yang optimal.Aplikasi atau cara pengapuran dapat dengan cara di tebar merata pada lahan yang akan di tanami atau di larik di dalam barisan tanaman.Apabila pemberian dengan model larikan dalam barisan tanaman kebutuhan kapur akan lebih sedikit.Bila pemberian kapur untuk tujuan sebagai sumber unsur hara maka kapur dapat di berikan sebelum tanam.Jika pemberian kapur untuk tujuan menetralkan AL3 maka tahapan pemberiannya adalah :1. taburkan kapur secara merata setelah pengolahan tanah pertama2. pemberian di lakukan 2 minggu sebelum tanam dan sebaiknya di lakukan pada awal musim penghujan supaya reaksi dapat berjalan dengan baik.3. campurkan secara merata kapur dengan tanah melalui pengolahan tanah kedua.4. pemberian kapur cukup untuk jangka waktu 5 th oleh karenanya pemberian kapur selalu diperhitungkan 2-3 kali dari takaran yang di butuhkan.dan selanjutnya pemberian berikut pada tahun ke 6 dengan jumlah 0.25 dari takaran semula.