75417073 lp defisit self care

11

Click here to load reader

Upload: intan-kencana

Post on 07-Aug-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 75417073 Lp Defisit Self Care

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada

Pasien dengan Gangguan Pemenuhan Self-care

Oleh :

Komang Arya Oktaviantara

1002105079

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

2011

Page 2: 75417073 Lp Defisit Self Care

A. Konsep Dasar

1. Pengertian

Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi

kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan

sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya

jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri

adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi,

berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis,

kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan

perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).

Jenis–Jenis Perawatan Diri

Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan

Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan

aktivitas mandi/kebersihan diri.

Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.

Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan

memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.

Kurang perawatan diri : Makan

Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan

aktivitas makan.

Kurang perawatan diri : Toileting

Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan

atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah : 2004, 79 ).

2. Etiologi

Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah

sebagai berikut :

1. Kelelahan fisik

2. Penurunan kesadaran

Page 3: 75417073 Lp Defisit Self Care

3. Faktor prediposisi

Menurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :

a. Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan

inisiatif terganggu.

b. Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan

diri.

c. Kemampuan realitas turun

Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang

menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan

diri.

d. Sosial

Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.

Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

4. Faktor presipitasi

Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan

motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami

individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan

diri.

Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene

adalah:

Body Image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri

misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan

kebersihan dirinya.

Praktik Sosial

Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan

terjadi perubahan pola personal hygiene.

Status Sosial Ekonomi

Page 4: 75417073 Lp Defisit Self Care

Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,

shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

Pengetahuan

Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik

dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus

ia harus menjaga kebersihan kakinya.

Budaya

Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.

Kebiasaan seseorang

Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri

seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.

Kondisi fisik atau psikis

Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu

bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.

Dampak fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya

kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah :

Gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata

dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.

Dampak psikososial

Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan

kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,

aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

5. Patofisiologi & pathways

Gangguan masalah dalam Sosial, Biologis, Kemampuan realitas turun, Perkembangan

yang dapat mendorong penentu pemenuhan perawatan diri seseoraang selain itu

gangguan dalam Body Image, Praktik Sosial, Status Sosial Ekonomi, Pengetahuan,

Budaya, Kebiasaan seseorang, Kondisi fisik atau psikis akan mempengaruhi secara

langsung terhadap perawtan diri seseorang. Hambatan atau gangguan dalam factor-

Page 5: 75417073 Lp Defisit Self Care

faktor tersebut akan membuat isolasi social pada orang tersebut sehingga pemenuhan

perawatan dirinya akan terganggu.

Pathway:

Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

Isolasi social

Defisit perawatan diri : mandi, toileting, makan, berhias.

6. Tanda dan Gejala

Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri

adalah:

1. Fisik

a. Badan bau, pakaian kotor.

b. Rambut dan kulit kotor.

c. Kuku panjang dan kotor

d. Gigi kotor disertai mulut bau

e. penampilan tidak rapi

2. Psikologis

a. Malas, tidak ada inisiatif.

b. Menarik diri, isolasi diri.

c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.

3. Sosial

a. Interaksi kurang.

b. Kegiatan kurang .

c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.

d. Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan

mandi tidak mampu mandiri.

5. Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah :

1. Data subyektif

Page 6: 75417073 Lp Defisit Self Care

a. Pasien merasa lemah

b. Malas untuk beraktivitas

c. Merasa tidak berdaya.

2. Data obyektif

a. Rambut kotor, acak – acakan

b. Badan dan pakaian kotor dan bau

c. Mulut dan gigi bau.

d. Kulit kusam dan kotor

e. Kuku panjang dan tidak terawat

6. Rentang Respon Kognitif

Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat merawat diri

sendiri adalah :

1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri

a. Bina hubungan saling percaya.

b. Bicarakan tentang pentingnya kebersihan.

c. Kuatkan kemampuan klien merawat diri.

1. Membimbing dan menolong klien merawat diri.

a. Bantu klien merawat diri

b. Ajarkan ketrampilan secara bertahap

c. Buatkan jadwal kegiatan setiap hari

1. Ciptakan lingkungan yang mendukung

a. Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi.

b. Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien.

c. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya, kamar mandi

yang dekat dan tertutup.

7. Pemeriksaan fisik

Selama membantu klien memenuhi hygiene pribadi , perawat mengkaji seluruh

permukaan tubuh luar menggunakan keterampilan inspeksi dan palpasi. Perawat

menentukan kondisi kulit dengan mengobservasi warna , tekstur, turgor, tempratur dan

hidrasi kulit. Perawta juga mengkaji yang dipengaruhi cara-cara higenis. Perawat

Page 7: 75417073 Lp Defisit Self Care

mencatat daerah kulit kering akibat kebanyakan mandi, penggunaan sabun yang

berlebihan atau penggunaan sabun yang kering. Area kulit maserasi ( pelembut )

mungkin telah terbentuk akibat pengeringan yang tidak sesuai . perawat

mengobservasi daerah pada kaki atau tangan yang dapat menguntungkan dari

pelembaban dan penggunaan lision.

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Data subyektif

- Pasien merasa lemah

- Malas untuk beraktivitas

- Merasa tidak berdaya.

Data obyektif

- Rambut kotor, acak – acakan

- Badan dan pakaian kotor dan bau

- Mulut dan gigi bau.

- Kulit kusam dan kotor

- Kuku panjang dan tidak terawat

2. Diagnosa Yang Mungkin Muncul

3. Rencana asuhan keperawatan ( terlampir )

4. Evaluasi

- Pasien mampu mengatakan kepuasannya terhadap personal hygiene

- Pasien mampu melakukan pemenuhan personal hygine dengan bantuan orang

lain dan atau bantuan alat

Page 8: 75417073 Lp Defisit Self Care

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.

Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume 2. Jakarta : EGC

Sue, Marion, Meridean, Elizabeth. 2008. Nursing Outcomes Classification Fourth

Edition, USA : Mosby Elsevier

Joanne & Gloria. 2004. Nursing Intervension Classification Fourth Edition, USA :

Mosby Elsevier

T. Heather Herdman. 2011. NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi

2009-2011, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC