7335

Upload: muazim-al-ahdi

Post on 05-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

DATA MEMBANTU PROGRM GURU

TRANSCRIPT

  • i

    ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR

    MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI

    KABUPATEN TEMANGGUNG

    skripsi

    disajikan sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    oleh

    Hardhini Indri Hapsari

    4101406535

    JURUSAN MATEMATIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2010

  • ii

    PENGESAHAN

    Skripsi yang berjudul

    Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar Matematika Kelas VIII SMP di

    Kabupaten Temanggung

    disusun oleh

    Nama : Hardhini Indri Hapsari

    NIM : 4101406535

    telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada

    tanggal 31 Desember 2010

    Panitia

    Ketua Sekretaris

    Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Edy Soedjoko, M. Pd.

    195111151979031001 195604191987031001

    Ketua Penguji

    Drs. Arief Agustanto, M. Si.

    196807221993031005

    Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

    Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

    Dr. Scolastika Mariani, M. Si. Isnaini Rosyida, S. Si., M. Si.

    196502101991022001 197302191998022001

    ii

  • iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang

    pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Suatu Perguruan Tinggi,

    dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang

    lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan disebutkan dalam

    daftar pustaka.

    Semarang, Desember 2010

    Penulis

    Hardhini Indri Hapsari

    iii

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Lebih baik menjadi orang yang pernah gagal daripada menjadi orang yang

    tidak pernah melakukan ikhtiar apapun.

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini aku persembahkan untuk :

    Ibu yang telah melahirkanku. Semoga Allah memberikan Surga untukmu.

    Mamah dan Alm. Babe yang selalu mengasihiku, memberikan doa, dan

    telah membiarkan aku menjadi bagian dari kalian.

    Bapak dan Ibuk untuk doa yang terbaik buatku.

    Mas Tommy, MbLan, Sam, Mb Ing, Mas Gun, Mb Ida, Mas Henk, Mb Ria,

    Mas Afan, Imam, Astri. Kalian kakak dan adik terbaik yang kumiliki.

    NobitaQ ( Joko Susilo Saputro ), yang selalu menghadirkan senyuman

    untuk hari-hariku.

    Icha, Vierna, Dida, Lefka, Awan yang selalu menghadirkan tawa.

    Sahabatku REWO_REWO ( Uun, Ratna, Zaky, Filia, Desy, Dewi, Marlin )

    dan Nan yang mau memberikan semangat serta keceriaan.

    Keluarga keduaku The MATe khususnya angkatan SG.

    Teman2 Spermatika khususnya wisudawan wisudawati April 2011, serta

    teman2 September kost (pu3 keong, si_we, mamake, ade2 kozku).

    iv

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidayah,

    inayah dan rahmat-Nya, karena akhirnya penyusunan skripsi ini dapat

    terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

    berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung skripsi ini tidak dapat

    terwujud. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

    1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri

    Semarang.

    2. Dr. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan FMIPA yang telah memberikan kelancaran

    dalam perijinan penelitian.

    3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika yang telah memberikan

    pengarahan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    4. Dr. Scolastika Mariani, M. Si, Dosen pembimbing I yang telah ikhlas dan

    penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

    skripsi ini.

    5. Isnaini Rosyida, S. Si, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

    bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    6. Kepala Sekolah SMP di Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin

    penelitian.

    7. Guru-guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIII SMP di

    Kabupaten Temanggung yang telah membantu terlaksananya penelitian.

    8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

    membantu dan memberikan masukan bagi penyusunan skripsi ini.

    v

  • vi

    Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan

    dunia pendidikan di Indonesia.

    Semarang, Desember 2010

    Peneliti

    vi

  • vii

    ABSTRAK

    Hapsari, Hardhini Indri. 2010. Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar

    Matematika Kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan

    Matematika. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: 1. Dr. Scolastika

    Mariani, M.Si, 2. Isnaini Rosyida, S.Si, M.Si.

    Kata kunci: Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar, Instrumen BSNP, Materi

    Matematika SMP Kelas VIII

    Buku ajar merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting

    dan strategis untuk menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa

    di sekolah dan di rumah. Pada buku matematika kelas VIII, masih terdapat

    kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun kurangnya komponen

    standar yang seharusnya ada pada sebuah buku. Salah satu cara yang dapat

    mengantisipasi hal tersebut adalah dengan adanya instrumen dari BSNP mengenai

    materi dan penyajian buku yang sesuai.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar

    matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau

    dari aspek materi dan penyajiannya.

    Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang

    digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung.

    Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan buku

    ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu

    Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik

    Adinawan dan Sugijono.

    Hasil analisis pada penilaian tahap I untuk kedua buku yang dianalisis

    memperoleh jawaban positif untuk semua butir penilaian. Hasil analisis pada

    penilaian tahap II Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan

    M. Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh

    rata-rata sebesar 85,42% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,85%.

    Sedangkan Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M.

    Cholik Adinawan dan Sugijono untuk komponen kelayakan isi memperoleh rata-

    rata sebesar 82,76% dan untuk komponen penyajian sebesar 79,35%.

    Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Buku

    Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan

    dan Sugijono terbitan Erlangga memiliki kriteria sangat sesuai untuk komponen

    kelayakan isi serta sesuai untuk komponen penyajian. Dan Buku Matematika

    untuk SMP Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono

    terbitan Erlangga memiliki kriteria sesuai untuk komponen kelayakan isi serta

    sesuai untuk komponen penyajian. Disarankan kepada guru yang menggunakan

    Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII karangan M. Cholik Adinawan dan

    Sugijono terbitan Erlangga memperhatikan beberapa hal yang masih belum sesuai

    dengan kriteria buku yang baik seperti yang telah peneliti paparkan. Namun

    secara umum, buku ini sudah mencapai kriteria yang sangat sesuai.

    vii

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

    PENGESAHAN ....................................................................................... ii

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... iii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

    KATA PENGANTAR ............................................................................. v

    ABSTRAK ............................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

    DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

    Bab I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5

    1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 6

    1.5 Penegasan Istilah .................................................................... 6

    1.5.1 Analisis ...................................................................... 6

    1.5.2 Buku Ajar ................................................................... 7

    1.5.3 Kualitas Buku Ajar .................................................... 7

    1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar ................. 7

    1.6 Sistematika Skripsi ................................................................. 8

    Bab II. LANDASAN TEORI

    2.1 Sumber Belajar ..................................................................... 9

    2.2 Buku Ajar ............................................................................. 10

    2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan

    Algoritma ............................................................................... 12

    2.3.1 Konsep dan definisi .................................................... 13

    2.3.2 Prinsip ........................................................................ 13

    2.3.3 Prosedur dan algoritma ............................................. 14

    viii

  • ix

    2.4 Standar Buku Ajar Matematika ............................................ 14

    2.4.1 Kelayakan Isi/Materi .................................................. 14

    2.4.2 Kelayakan Penyajian .................................................. 22

    Bab III. METODE PENELITIAN

    3.1 Objek Penelitian .................................................................. 29

    3.1.1 Populasi ...................................................................... 29

    3.1.2 Sampel ........................................................................ 29

    3.2 Metode Pengumpulan Data ................................................. 29

    3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan ........... 29

    3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks

    pelajaran matematika berdasarkan standar BSNP .... 30

    3.3 Instrumen Penelitian ........................................................... 31

    3.4 Metode Analisis Data .......................................................... 31

    Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian ................................................................... 34

    4.1.1 Penilaian tahap I ......................................................... 34

    4.1.2 Penilaian tahap II ....................................................... 35

    4.2 Pembahasan ......................................................................... 40

    4.2.1 Penilaian tahap I ......................................................... 41

    4.2.2 Penilaian tahap II ....................................................... 41

    Bab V. PENUTUP

    5.1 Simpulan ............................................................................. 55

    5.2 Saran ................................................................................... 56

    DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 57

    LAMPIRAN ............................................................................................. 59

    ix

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Instrumen Penilaian Tahap I ..................................................................... 60

    2. Instrumen Penilaian Tahap II .................................................................... 61

    3. Penjabaran Penskoran Butir Instrumen Penilaian ..................................... 63

    4. Lembar Penilaian Umum Validator terhadap Instrumen Penelitian ......... 70

    5. Penilaian Tahap I Buku A ......................................................................... 72

    6. Penilaian Tahap I Buku B ......................................................................... 73

    7. Rekapitulasi Penilaian Tahap II ................................................................ 74

    8. Uraian Penilaian Tahap II ......................................................................... 85

    9. Perhitungan Penilaian Tahap II ................................................................. 119

    10. Deskripsi Butir Instrumen dari BSNP ....................................................... 129

    11. Angket Penggunaan Buku Pelajaran Matematika oleh Guru ................... 136

    12. Validasi ..................................................................................................... 145

    13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VIII ........................... 151

    x

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas

    VIII di Kabupaten Temanggung ............................................................ 4

    3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I ........................................................ 30

    3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II ....................................................... 31

    3.3 Kriteria Hasil Penilaian Buku Ajar ........................................................ 33

    4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar

    yang dianalisis ........................................................................................ 35

    4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP

    Kelas VIII Semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan

    Sugijono terbitan Erlangga ..................................................................... 36

    4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku Buku Matematika untuk SMP

    Kelas VIII Semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan

    Sugijono terbitan Erlangga ..................................................................... 37

    4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika

    untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan

    dan Sugijono .......................................................................................... 38

    4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika

    untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan

    dan Sugijono .......................................................................................... 39

    xi

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan

    isi .............................................................................................................. 38

    2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian ............. 40

    xii

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Untuk memajukan pendidikan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Sebagai kelanjutan dari Undang-Undang tersebut, maka disusunlah sebuah

    standar nasional untuk isi atau disebut Standar Isi ( SI ) melalui Permen No. 22

    Tahun 2006. Standar ini harus dipenuhi oleh semua sistem pendidikan di

    nusantara karena SI bersifat nasional. Mengacu kepada SI ini juga standar yang

    lain seperti standar kompetensi guru dan standar buku/bahan ajar matematika

    dapat disusun sebagai rambu-rambu untuk menyusun kurikulum matematika.

    Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang direncanakan dan

    dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum harus bisa

    memberikan arah dan patokan, serta keahlian pada pendidik setelah

    menyelesaikan suatu program pengajaran pada suatu lembaga. Oleh karena itu

    kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, ilmu

    pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi. Berdasarkan Undang-Undang

    Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, kurikulum pada semua

    jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai

    dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Atas dasar pemikiran

    1

  • 2

    itu maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan.

    Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilaksanakan untuk

    mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau

    latihan pada masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan interaksi antara

    pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik untuk

    mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan interaksi antara pendidik

    dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik menguasai materi

    pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidikan juga memiliki

    makna strategis dan merupakan saluran yang dapat mengungkapkan gagasan dan

    nilai-nilai baru, sekaligus memiliki dampak yang cukup besar bagi kehidupan

    masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan diperlukan alat dan sarana

    pendidikan.

    Dalam dunia pendidikan, tentu tak lepas dari peranan buku. Buku ajar

    merupakan salah satu sarana pendidikan yang sangat penting dan strategis untuk

    menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah dan di

    rumah. Dari buku pelajaran kita dapat memperoleh berbagai informasi dan

    pengetahuan. Buku pelajaran merupakan media instruksional yang dominan

    perannya di kelas. Salah satu indikator bangsa yang maju adalah bangsa yang

    mempunyai tingkat kegemaran membaca yang tinggi. Bangsa yang membaca

    adalah bangsa yang berfikir, mampu memecahkan berbagai masalah dan

    tantangan pada zamannya. Oleh karena itu buku pelajaran yang bermutu

    merupakan suatu kebutuhan mutlak.

  • 3

    Buku-buku tersebut adalah buku pelajaran yang wajib digunakan di

    sekolah dalam proses belajar mengajar termasuk pemberian tugas pada siswa dan

    pembuatan soal-soal ujian. Banyaknya buku pelajaran yang beredar memberikan

    banyak pilihan bagi para pengguna buku dalam menentukan buku yang

    digunakan. Kepala sekolah dan para guru diminta untuk senantiasa memanfaatkan

    buku pelajaran tersebut di sekolah secara maksimal. Berbagai upaya telah

    dilakukan untuk mendapatkan naskah yang bermutu yang akan menggugah

    keingintahuan siswa pada mata pelajaran tertentu, namun demikian akan tetap

    dilakuakan penyempurnaan berkelanjutan pada buku-buku tersebut. Pada buku

    matematika pada khususnya, masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam

    penulisan maupun kurangnya komponen standar yang seharusnya ada pada

    sebuah buku.

    Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan standar-

    standar kualitas buku ajar untuk melindungi masyarakat dari buku-buku ajar yang

    bermutu rendah. Sedangkan penilaian buku-buku ajar dilaksanakan oleh Pusat

    Perbukuan (Pusbuk) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Standar-

    standar tersebut meliputi standar materi, standar penyajian, dan standar

    bahasa/keterbacaan. Namun tidak semua buku yang beredar telah dinilai oleh

    Pusbuk. Pusbuk hanya menilai naskah-naskah buku pelajaran yang didaftarkan

    oleh penerbit.

    Banyak buku ajar yang beredar di masyarakat kita yang digunakan dalam

    proses pembelajaran. Besar kemungkinan bahwa buku yang kita pakai masih

    belum jelas kualitasnya. Untuk mengatasi hal tersabut, Pusbuk masih terus

  • 4

    mensosialisasikan mengenai standar kualitas buku ajar sehingga masyarakat dapat

    menilai sendiri mutu suatu buku ajar.

    Pada penelitian ini, penulis mengambil sampel buku ajar kelas VIII yang

    paling banyak dipakai di Temanggung karena pada buku kelas VIII masih

    terdapat kekurangan. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di 9

    SMP di Kabupaten Temanggung, didapatkan persentase penggunaan buku ajar

    matematika kelas VIII sebagai berikut:

    Tabel 1.1 Rekapitulasi data buku yang digunakan guru matematika kelas

    VIII di Kabupaten Temanggung

    No Penerbit Pengarang Persentase

    1 Erlangga M. Cholik Adinawan

    Sugijono

    66,7 %

    2 CV Sindunata Tim Fokus 55,6 %

    3 Pusat Perbukuan

    Depdiknas

    Dewi Nuharini

    Tri Wahyuni

    44,4 %

    4 Yudhistira Husein Tampomas 22,2 %

    5 Erlangga

    (Seribu Pena)

    M. Cholik Adinawan

    Sugijono

    22,2 %

    6 Intan Pariwara M. Mukti Aji

    Nur Akhsin

    11,1 %

    7 Armico Maman Abdurahman

    Sudrajat

    11,1 %

    8 Yudhistira Marsigit 11,1 %

    9 Piranti Darma Kalokatama J. Dris 11,1 %

    10 Depdiknas Tim 11,1 %

    11 Aneka Ilmu Sujiranto 11,1 %

    Berdasarkan hasil observasi awal, maka buku yang akan diteliti adalah

    buku terbitan Erlangga, karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono dengan

    perolehan persentase 66,7 %.

    Materi atau isi buku berperan penting karena dalam sebuah buku terutama

    buku ajar, termuat ilmu pengetahuan. Apabila isi buku tidak disusun dengan baik

    maka penyampaian ilmu pengetahuan tidak akan berjalan dengan maksimal.

  • 5

    Selain isi, penyajian buku juga penting untuk diperhatikan. Buku dikatakan baik

    jika buku disusun dengan sistematika yang proporsional. Selain dua aspek

    tersebut, ada dua aspek lain yaitu bahasa dan kegrafikan yang juga merupakan

    aspek penting dalan penyusunan buku. Aspek bahasa lebih menekankan kepada

    bahasa yang digunakan dalam menyusun buku, sedangkan kegrafikan

    menonjolkan sisi grafis dalam pencetakan buku maupun gambar gambar yang

    kontekstual dengan masalah yang ada. Karena keterbatasan pengatahuan peneliti,

    maka dalam penelitian ini parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas

    buku ajar meliputi aspek materi dan penyajian buku.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dikaji

    dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas buku ajar matematika kelas VIII

    SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau dari aspek materi dan

    penyajiannya menurut standar BSNP?

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas buku ajar

    matematika kelas VIII SMP yang digunakan di Kabupaten Temanggung ditinjau

    dari aspek materi dan penyajiannya menurut standar BSNP.

  • 6

    1.4 Manfaat Penelitian

    Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

    1. Bagi guru, mendapatkan kriteria yang lebih jelas dalam memilih buku ajar

    yang sesuai untuk pengajaran

    2. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuan tentang kriteria buku ajar yang

    baik

    3. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman tentang penulisan dan seluk

    beluk buku ajar matematika yang baik dan benar yang akan digunakan di

    kemudian hari sebagai buku ajar

    4. Bagi sekolah, dapat menentukan buku ajar yang akan dipakai pada tahun

    ajaran mendatang sesuai dengan kriteria buku ajar yang baik.

    1.5 Penegasan Istilah

    Penegasan istilah di sini dimaksudkan untuk menghindari adanya

    penafsiran yang berbeda serta untuk mewujudkan kesatuan pandangan dan

    pengertian sehubungan dengan penelitian ini.

    1.5.1 Analisis

    Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan

    terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan

    yang sebenarnya.

    Analisis dalam penelitian ini adalah analisis materi dan penyajian buku

    ajar matematika kelas VIII di Kabupaten Temanggung.

  • 7

    1.5.2 Buku Ajar

    Buku ajar yaitu buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang disusun

    oleh pakar dengan maksud dan tujuan instruksional yang tertentu pula serta

    dilengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh

    pemakainya sehingga dapat menunjang program pengajaran.

    Buku ajar adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang

    tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang

    studi tertentu. Buku ajar merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam

    bidangnya, biasa dilengkapi sarana pembelajaran (seperti pita rekaman), dan

    digunakan sebagai penunjang program pembelajaran. (Pusbuk 2006)

    1.5.3 Kualitas Buku Ajar

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas berarti tingkat baik

    buruknya sesuatu.

    Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kualitas buku ajar adalah

    tingkat baik buruk buku ajar matematika SMP kelas VIII yang banyak dipakai di

    Kabupaten Temaggung ditinjau dari aspek materi dan penyajian berdasarkan

    standar BSNP dan Pusbuk.

    1.5.4 Analisis Materi dan Penyajian Buku Ajar

    Yang dimaksud dengan analisis materi dan penyajian buku ajar adalah

    penilaian dan penyelidikan terhadap buku ajar yang dipergunakan dalam proses

    pembelajaran untuk mengetahui kelebihan ataupun kekurangannya. Dalam

    penelitian ini yang akan dinilai adalah komponen kelayakan isi atau materi dan

    komponen penyajian.

  • 8

    1.6 Sistematika Skripsi

    Sistematika penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian utama yaitu (i)

    bagian pendahuluan skripsi (ii) bagian isi skripsi (iii) bagian akhir skripsi.

    Komponen dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut.

    1. Bagian pendahuluan skripsi berisi : Halaman Judul, Halaman Pengesahan,

    Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar

    Lampiran, dan Abstrak.

    2. Bagian isi terdiri dari lima bab, Adapun kelima bab tersebut adalah sebagai

    berikut.

    Bab I Pendahuluan berisi : Alasan Pemilihan Judul, Penegasan Istilah,

    Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan

    Sistematika Penulisan skripsi

    Bab II Landasan Teori, berisi tentang teori-teori yang mendukung

    penelitian.

    Bab III Metode penelitian yang berisi tentang metode penentuan obyek

    penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan

    data, serta metode analisis data.

    Bab IV Pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan

    penelitian.

    Bab V Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan

    pembahasan serta saran.

    3. Bagian akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  • 9

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Sumber Belajar

    Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat membantu tiap orang untuk

    belajar dan menampilkan kompetensinya. Dalam AECT (Association of

    Education Comunication Technology) sumber belajar diklasifikasikan menjadi 6

    macam (Rohani 2004), meliputi: (1) pesan yaitu informasi yang diteruskan oleh

    komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti, dan data. Termasuk dalam

    kelompok pesan adalah semua bidang studi/M.K/bahan pengajaran peserta didik;

    (2) orang yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji

    pesan, misal guru/dosen, tutor, peserta didik; (3) bahan yaitu perangkat lunak

    yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat/perangkat keras

    ataupun oleh diri sendiri, misal: transportasi, slide film, audio, video, modul,

    majalah, buku; (4) alat yaitu suatu perangkat keras yang digunakan untuk

    menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misal: overhead proyektor

    (OHP), video tape, pesawat radio; (5) teknik yaitu prosedur atau acuan yang

    dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk

    menyampaikan pesan, misal: pengajaran berprogram/modul, simulasi,

    demonstrasi, tanya jawab; (6) lingkungan atau latar yaitu situasi atau suasana

    sekitar dimana pesan disampaikan baik fisik maupun nonfisik, misal: fisik yaitu

    ruang kelas, gedung sekolah, laboratorium. Nonfisik yaitu suasana belajar itu

    9

  • 10

    sendiri, tenang, ramai, lelah. Saat ini sumber belajar telah dikemas dalam sebuah

    media, dapat berupa visual misalnya buku, audio misalnya kaset, ataupun video

    misalnya CD pembelajaran. Menurut Dirjen Dikti, sumber belajar adalah segala

    sesuatu yang digunakan seseorang untuk mempelajari sesuatu.

    Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik,

    baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam

    pembelajaran. Sebagian besar guru dalam pembelajaran memanfaatkan buku teks

    dan guru sebagai sumber belajar utama. Dari sekian banyaknya sumber belajar

    menurut Rohani diatas hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan.

    Semula guru merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas

    sangat berat, dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi

    ringan. Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran,

    pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi pembelajaran dapat

    diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke berbagai pihak dengan mudah.

    2.2 Buku Ajar

    Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran

    antara lain disebabkan belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal.

    Sumber belajar yang dapat berasal dari manusia, bahan, lingkungan, alat dan

    peralatan, serta aktivitas seharusnya dapat memberikan kemudahan kepada

    peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman,

    dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa 2003). Salah satu bahan

    yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media

  • 11

    pembelajaran adalah buku. Buku yang digunakan sebagai sumber belajar utama

    dalam pembelajaran suatu bidang studi disebut buku teks atau buku pelajaran atau

    dapat pula disebut sebagai buku teks pelajaran.

    Buku teks pelajaran (textbook) adalah buku acuan wajib untuk digunakan

    di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka meningkatkan

    keimanan, ketakwaan, ahlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu

    pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis,

    peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan

    standar nasional pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2

    Tahun 2008 Pasal 1 ayat 3). Buku ajar adalah buku yang ditulis untuk proses

    belajar mengajar di sekolah. Isi, urutan dan cara penulisan buku tersebut disusun

    menurut aturan-aturan tertentu yang sesuai dengan proses pembelajaran (Widodo

    1993).

    Secara teknis Geene dan Pety (dalam Tarigan 1986) menyodorkan sepuluh

    kategori yang harus dipenuhi buku ajar yang berkualitas. Sepuluh kategori

    tersebut sebagai berikut.

    1) Buku ajar haruslah menarik minat siswa yang mempergunakannya.

    2) Buku ajar haruslah mampu memberikan motivasi kepada para siswa yang

    memakainya.

    3) Buku ajar haruslah memuat ilustrasi yang menarik siswa yang

    memanfaatkannya.

    4) Buku ajar seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga

    sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.

  • 12

    5) Isi buku ajar haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya,

    lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan terencana sehingga

    semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.

    6) Buku ajar haruslah dapat menstimuli, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi

    para siswa yang mempergunaknnya.

    7) Buku ajar haruslah dengan sadar dan tegas menghindari dari konsep-konsep

    yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung siswa yang

    memakainya.

    8) Buku ajar haruslah mempunyai sudut pandang atau point of view yang jelas

    dan tegas sehingga pada akhirnya juga menjadi sudut pandang para

    pemakainya yang setia.

    9) Buku ajar haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai

    anak dan orang dewasa.

    10) Buku ajar haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para

    pemakainya.

    2.3 Pengertian Konsep, Definisi, Prinsip, Prosedur, dan

    Algoritma

    Pada instrumen penilaian buku ajar matematika yang diperoleh dari BSNP

    ada beberapa istilah antara lain tentang konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

    algoritma. Berikut ini akan dijelaskan mengenai istilah-istilah tersebut:

  • 13

    2.3.1 Konsep dan definisi

    Matematika tidak pernah lepas dari konsep dan definisi. Definition is an

    agreement to use something (a symbol or set of words) as a substitute for

    something else, usually for some expression that is too lengthy to write easily or

    conveniently. (James 1976)

    Dapat dijelaskan bahwa definisi adalah sebuah kesepakatan untuk

    menggunakan simbol atau sekumpulan kata sebagai pengganti dari sesuatu,

    biasanya untuk menyatakan beberapa ekspresi yang terlalu panjang untuk ditulis

    dengan mudah atau dengan tepat. Sebagai contohnya adalah definisi dari

    persegi, persegi adalah persegi panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-

    siku dan semua sisinya sama panjang. Kata persegi menggantikan persegi

    panjang yang semua sudutnya adalah sudut siku-siku dan semua sisinya sama

    panjang.

    2.3.2 Prinsip

    Prinsip dalam matematika memiliki bentuk antara lain aksioma, teorema,

    dan lemma. Menurut James (1976) Principle is a general truth or law, either

    assumed or prove. Sedangkan aksioma (axiom) adalah asumsi dasar dari suatu

    struktur matematika yang tidak perlu bukti. James (1976) juga menyatakan bahwa

    Axiom is a statement that is accapted without proof. The axioms of a

    mathematical system are the basic propositions form wich all other propositions

    can be derived. Berbeda dengan axioma, teorema adalah pernyataan yang dapat

    ditunjukkan bernilai benar, dan lemma adalah teorema sederhana yang

    dipergunakan dalam pembuktian teorema lain.

  • 14

    2.3.3 Prosedur dan algoritma

    Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses

    pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur,

    urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan. Prosedur

    dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik tidak

    melakukan kekeliruan secara sistematis.

    Dalam kamus matematika ditulis bahwa algoritma adalah suatu proses

    yang terdiri dari serangkaian instruksi yang berurutan dalam jumlah terbatas, yang

    dapat dilaksanakan secara mekanis. Demikian juga James (1976) menyatakan

    bahwa Algorithm are some special process of solving a certain type of problem

    particularly a method that continually repeats some basic process.

    2.4 Standar Buku Ajar Matematika

    Buku ajar yang digunakan dalam suatu pembelajaran haruslah memenuhi

    standar-standar yang telah ditetapkan dalam Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008

    tentang buku. Standar kelayakan sebuah buku meliputi empat aspek yaitu

    kelayakan isi / materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan

    kegrafikan. Dalam aspek aspek kelayakan tersebut, terdapat indikator-indikator

    sebagai tolok ukur apakah buku ajar yang kita pakai memenuhi standar atau tidak.

    2.4.1 Kelayakan Isi / Materi

    Indikator-indikator yang memenuhi aspek materi menurut pusbuk untuk

    sebuah buku ajar matematika adalah sebagai berikut.

  • 15

    1. Kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD

    Buku ajar yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung tercapainya

    SK ( Standar Kompetensi ) dan KD ( Kompetensi Dasar ) dari mata pelajaran

    tersebut. Kelayakan isi suatu buku ajar dapat dinilai dari:

    a. Kelengkapan materi

    Materi matematika SMP/MTs yang disajikan minimal memuat semua

    materi pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung

    tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

    Untuk Kelas VIII, materi minimal menyajikan bentuk aljabar, relasi,

    fungsi, persamaan garis lurus; sistem persamaan linear dua variabel; teorema

    Pythagoras; lingkaran dan ukurannya; kubus, balok, prisma, limas, dan

    ukurannya; serta pemecahan masalah.

    b. Keluasan materi

    Konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma sesuai dengan

    kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya Standar Kompetensi

    (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) termuat dalam materi dengan bentuk yang

    mudah dipahami. Materi juga memuat contoh dan soal latihan yang

    memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau algoritma. Contoh yang

    disajikan dapat berupa contoh yang benar maupun contoh yang salah (counter

    example). Soal-soal hendaknya diberikan dalam jumlah yang proporsional dan

    bergradasi.

  • 16

    c. Kedalaman materi

    Materi perlu memuat penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, atau

    algoritma (dalam model konkrit maupun abstrak dengan menitikberatkan pada

    model konkrit), agar peserta didik mengenali gagasan atau ide,

    mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, dapat

    mendefinisikan, menyusun formula/rumus/aturan, atau mengkonstruksi

    pengetahuan baru sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

    Dasar (KD).

    2. Keakuratan materi

    Materi materi yang disajikan dalam sebuah buku harus akurat. Baik dari segi

    konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma, contuh, dan soal seperti diuraikan

    dibawah ini.

    a. Akurasi konsep dan definisi

    Materi harus disajikan secara akurat untuk menghindari miskonsepsi yang

    dilakukan peserta didik. Konsep dan definisi dirumuskan dengan tepat (well-

    defined) untuk mendukung tercapainya Standar Kompetensi (SK) dan

    Kompetensi Dasar (KD).

    b. Akurasi prinsip

    Prinsip merupakan salah satu aspek dalam matematika yang digunakan

    untuk menyusun suatu teori. Bentuk-bentuk dari prinsip dalam matematika

    antara lain aksioma, postulat, teorema, lemma, aturan, dan sifat. Prinsip

  • 17

    tersebut perlu dirumuskan secara akurat agar tidak menimbulkan multitafsir

    bagi peserta didik.

    c. Akurasi prosedur dan algoritma

    Prosedur dan algoritma merupakan pentahapan dalam proses

    pematematikaan, penyelesaian masalah, atau penghitungan. Dalam prosedur,

    urutan tidak diperhatikan, tetapi dalam algoritma, urutan diperhatikan.

    Prosedur dan algoritma perlu dirumuskan secara akurat sehingga peserta didik

    tidak melakukan kekeliruan secara sistematis.

    d. Akurasi contoh

    Konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma harus diperjelas oleh contoh

    (dapat juga berupa contoh yang salah (counter example)) yang disajikan

    secara akurat.

    e. Akurasi soal

    Penguasaan peserta didik atas konsep, prinsip, prosedur, atau algoritma

    harus dibangun oleh soal-soal yang disajikan secara akurat. Soal yang akurat

    yaitu soal yang dapat dipertanggung jawabkan hasilnya, apakah sudah sesuai

    dengan materi yang telah didapat siswa, tidak terdapat kesalahan dalam

    penulisan soal sehingga soal dapat dikerjakan oleh siswa.

    3. Materi pendukung pembelajaran

    Materi materi yang mendukung dalam pembelajaran juga harus memenuhi

    standar kelayakan seperti dijelaskan di bawah ini.

  • 18

    a. Penalaran ( reasoning )

    Penalaran berperan pada saat peserta didik harus membuat kesimpulan.

    Karenanya materi perlu memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal

    latihan yang mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat

    kesimpulan yang sahih (valid). Materi dapat pula memuat soal-soal terbuka

    (open-ended problem), yaitu soal-soal yang menuntut peserta didik untuk

    memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.

    Penalaran Matematika yang mencakup kemampuan untuk berpikir secara

    logis dan sistematis merupakan ranah kognitif matematik yang paling tinggi.

    Sumarmo dalam Kusnandi memberikan indikator kemampuan yang termasuk

    pada kemampuan penalaran matematika, yaitu sebagai berikut:

    i. Membuat analogi dan generalisasi

    ii. Memberikan penjelasan dengan menggunakan model

    iii. Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematika

    iv. Menyusun dan menguji konjektur

    v. Memeriksa validitas argumen

    vi. Menyusun pembuktian langsung

    vii. Menyusun pembuktian tidak langsung

    viii. Memberikan contoh penyangkal

    ix. Mengikuti aturan enferensi

    b. Pemecahan masalah ( problem solving )

    Untuk menumbuhkan kreativitas peserta didik, sajian materi perlu memuat

    beragam strategi, soal non-rutin, atau latihan pemecahan masalah. Soal non-

  • 19

    rutin adalah soal yang tipenya berbeda dengan contoh atau soal latihan yang

    telah disajikan. Pemecahan masalah (problem solving) meliputi memahami

    masalah, merancang model, memecahkan model, memeriksa hasil (mencari

    solusi yang layak), dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

    Berikut ini adalah langkah-langkah dari Polya mengenai pemecahan

    masalah:

    Langkah 1 : Memahami masalah

    i. Untuk dapat memahami masalah, hal-hal yang harus dilakukan adalah

    ii. Identifikasi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan (dibuktikan)

    iii. Memperkenalkan notasi yang cocok

    iv. Memodelkan masalah dalam bentuk diagram atau gambar.

    v. Memberikan ilustrasi atau contoh pada data berupa definisi.

    Langkah 2 : Menyusun strategi

    Hal-hal yang dilakukan ketika menyusun strategi penyelesaian diantaranya

    i. Menyatakan kembali masalah itu ke dalam bentuk yang lebih operasional

    ii. Mengingat kembali apakah masalah yang dihadapi telah dikenal dengan

    baik sebelumnya, baik masalah yang sama maupun dalam bentuk yang

    berbeda.

    iii. Menentukan definisi atau aturan yang dapat digunakan untuk

    menyelesaikan masalah yang dihadapi.

    iv. Perhatikan apa yang harus dicari (dibuktikan), dapatkah kita

    mengkondisikan sesuatu yang lebih sederhana sehingga kita dapat

    memperoleh apa yang dicari (dibuktikan).

  • 20

    v. Menyelesaikan masalah dalam bentuk atau formulasi yang lebih sederhana

    vi. Mengembangkan data yang diberikan berdasarkan aturan yang sudah

    diketahui

    Langkah 3 : Menjalankan strategi

    Hal-hal yang dilakukan ketika menjalankan strategi diantaranya:

    i. Lakukan rencana strategi itu untuk memperoleh penyelesaian dari masalah

    ii. Perhatikan apakah setiap langkah yang dilakukan sudah benar (validitas

    argument dapat dipertanggungjawabkan).

    Langkah 4 : Memeriksa hasil yang diperoleh

    Hal-hal yang dilakukan dalam memeriksa penyelesaian yang dihasilkan

    diantaranya

    i. Memeriksa validitas argumen pada setiap langkah yang dilakukan

    ii. Menggunakan hasil yang diperoleh pada kasus khusus atau masalah

    lainnya

    iii. Menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda.

    c. Keterkaitan

    Keterkaitan antarkonsep matematika dapat dimunculkan dalam uraian atau

    contoh. Hal ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik dalam

    membangun jaringan pengetahuan matematika.

    Selain itu, perlu juga ditunjukkan keterkaitan antara matematika dengan

    ilmu lain atau keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari

    agar peserta didik menyadari manfaat matematika.

  • 21

    d. Komunikasi ( write and talk )

    Materi memuat contoh atau latihan untuk mengomunikasikan gagasan,

    secara tertulis maupun lisan, untuk memperjelas keadaan atau masalah.

    Komunikasi tertulis dapat disampaikan dalam berbagai bentuk seperti simbol,

    tabel, diagram, atau media lain. Sedangkan komunikasi lisan dapat dilakukan

    secara individu, berpasangan, atau kelompok.

    e. Penerapan ( aplikasi )

    Materi memuat uraian, contoh, atau soal-soal yang menjelaskan penerapan

    konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain.

    f. Kemenarikan materi

    Materi memuat uraian, strategi, gambar, foto, sketsa, cerita sejarah,

    contoh, atau soal-soal menarik yang dapat menimbulkan minat peserta didik

    untuk mengkaji lebih jauh, antara lain adanya topik-topik tentang recreational

    mathematics.

    Recreational mathematics merupakan salah satu topik yang menarik yang

    dapat disajikan dalam bentuk soal agar siswa merasa senang saat mengerjakan

    soal tersebut. Menurut Ball (1905) the interest excited by statements of the

    relations between numbers of certain forms has been often remarked. The

    majority of works on mathematical recreations include several such problems,

    which are obvious to any one acquainted with the elements of algebra, but

    which to many who are ignorant of that subject possess the same kind of

    charm that some mathematicians find in the more recondite propositions of

    higher arithmetic.

  • 22

    Contoh penerapan recreational mathematics adalah pada soal berikut:

    Buatlah sebuah peregi panjang yang terbentuk dari tiga buah persegi dari

    potongan-potongan pada persegi ABCD yang telah ditentukan sebagai

    berikut:

    Jawab: Setelah persegi ABCD dipotong menurut garis yang ada, maka

    dapat disusun bangun baru seperti gambar di bawah ini.

    g. Mendorong untuk mencari informasi lebih jauh

    Materi memuat tugas yang mendorong peserta didik untuk memperoleh

    informasi lebih lanjut dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel,

    dan sebagainya.

    h. Materi pengayaan ( enrichment )

    Penyajian memuat uraian, contoh-contoh, atau soal-soal pengayaan

    (enrichment) yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan (lebih luas atau

    lebih dalam dari yang dituntut Kompetensi Dasar (KD)). Materi pengayaan

    sebaiknya disajikan secara proporsional, dalam arti tidak memperkenalkan

    definisi baru atau tidak terlalu jauh berbeda dari apa yang dituntut Kompetensi

    Dasar (KD).

  • 23

    2.4.2 Kelayakan Penyajian

    Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis,

    sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara

    penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Standar kelayakan penyajian

    suatu buku ajar adalah sebagai berikut.

    1. Teknik penyajian

    Beberapa indikator dalam teknik penyajian adalah sebagai berikut.

    a. Sistematika penyajian

    Setiap bab minimal memuat pembangkit motivasi, pendahulu, dan isi.

    Pembangkit motivasi dapat disajikan dalam bentuk gambar, ilustrasi, foto,

    sejarah, susunan kalimat, atau contoh penggunaan dalam kehidupan sehari-

    hari yang sesuai dengan topik yang akan disajikan.

    Pendahulu minimal memuat materi prasyarat yang dibutuhkan oleh peserta

    didik untuk memahami pokok bahasan yang akan disajikan. Isi memuat hal-

    hal yang tercakup dalam subkomponen Kelayakan Isi.

    b. Keruntutan penyajian

    Penyajian sesuai dengan alur berpikir induktif (khusus ke umum) untuk

    membuat dugaan-dugaan (konjektur) atau deduktif (umum ke khusus) untuk

    menyatakan kebenaran suatu proposisi.

    Konsep disajikan dari yang mudah ke sukar, dari yang sederhana ke

    kompleks, atau dari yang informal ke formal, yang mendorong peserta didik

    terlibat aktif.

  • 24

    Materi prasyarat disajikan mendahului materi pokok yang berkaitan

    dengan materi prasyarat yang bersangkutan.

    2. Penyajian pembelajaran

    Beberapa indikator dalam penyajian pembelajaran adalah sebagai berikut.

    a. Observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

    Sajian materi memuat tugas observasi, investigasi, eksplorasi, atau inkuiri.

    Observasi dilakukan untuk mengenal, mendeteksi pola, fenomena yang

    sama/berulang, atau ciri-ciri untuk membangun pengetahuan peserta didik

    secara informal. Investigasi adalah suatu aktivitas dalam memecahkan

    masalah matematika yang berpeluang memiliki lebih dari satu jawab.

    Eksplorasi adalah kegiatan matematika yang diawali dengan masalah,

    pengumpulan data atau informasi, analisis data, dan diakhiri dengan

    penyimpulan. Inkuiri adalah suatu proses menyusun pertanyaan-pertanyaan

    dan mengumpulkan data yang relevan serta membuat kesimpulan berdasarkan

    data tersebut.

    b. Masalah kontekstual

    Materi menyajikan masalah kontekstual yang akrab, menarik, atau

    bermanfaat bagi peserta didik. Masalah kontekstual sedapat mungkin

    dimunculkan pada bagian awal sajian dengan maksud untuk memfasilitasi

    penemuan konsep, prinsip, atau prosedur. Masalah tersebut dapat pula

    disajikan di bagian akhir sebagai uji pemahaman, ilustrasi aplikasi, atau

    generalisasi.

  • 25

    c. Menumbuhkan berpikir kritis, kreatif, atau inovatif

    Penyajian materi memuat masalah matematis yang dapat merangsang

    tumbuhnya berpikir kritis, kreatif, atau inovatif. Sajian materi yang dapat

    menumbuhkan berpikir kritis adalah materi yang membuat peserta didik tidak

    lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, atau

    tajam analisisnya dalam menguji kebenaran jawaban. Sajian materi yang dapat

    menumbuhkan kreativitas peserta didik ditandai oleh dimilikinya daya cipta

    atau kemampuan mencipta. Sajian materi yang dapat menumbuhkan inovasi

    peserta didik ditandai oleh adanya pembaruan atau kreasi baru dalam gagasan

    atau metode.

    d. Memuat hands-on activity

    Penyajian memuat hands-on activity yang merupakan bagian dari upaya

    melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran untuk

    menemukan, mengidentifikasi, atau menghadirkan konjektur. Aktivitas ini

    dapat memacu peserta didik untuk berinteraksi serta mengomunikasikan

    gagasan yang sedang dipelajari. Aktivitas ini berupa kegiatan nyata yang

    antara lain meliputi mengidentifikasi, memotong atau menggunting,

    memasangkan, atau menyusun benda, sehingga terbentuk suatu pola atau

    keteraturan yang merupakan sifat, rumus, atau teorema. Penggunaan

    kalkulator atau komputer sebagai alat bantu perhitungan dan simulasi juga

    termasuk dalam aktivitas ini.

    Hands on activity adalah suatu kegiatan yang dirancang untuk melibatkan

    peserta didik dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan

  • 26

    menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis serta membuat

    kesimpulan sendiri. Peserta didik diberi kebebasan dalam mengkonstruk

    pemikiran dan temuan selama melakukan aktivitas sehingga peserta didik

    melakukan sendiri dengan tanpa beban, menyenangkan dan dengan motivasi

    yang tinggi (Amin, 2007).

    Dalam hands on activity akan terbentuk suatu penghayatan dan

    pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian (penghayatan) karena mampu

    membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik

    (keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) yang biasanya

    menggunakan sarana laboratorium dan atau sejenisnya. Juga, dapat

    memberikan penghayatan secara mendalam terhadap apa yang dipelajari,

    sehingga apa yang diperoleh peserta didik tidak mudah dilupakan. Dengan

    hands on activity peserta didik akan memperoleh pengetahuan tersebut secara

    langsung melalui pengalaman sendiri. Melalui kegiatan ini peserta didik juga

    dapat memperoleh manfaat antara lain: menambah minat, motivasi,

    menguatkan ingatan, dapat mengatasi masalah kesulitan belajar,

    menghindarkan salah paham, mendapatkan umpan balik dari peserta didik

    serta menghubungkan yang konkrit dan yang abstrak (Utami, 2010).

    3. Kelengkapan penyajian

    Beberapa indikator dalam kelengkapan penyajian adalah sebagai berikut.

    a. Bagian pendahulu

    Pada awal buku terdapat prakata, petunjuk penggunaan, dan daftar isi.

    Awal buku dapat juga memuat daftar simbol atau notasi. Prakata memuat

  • 27

    secara umum isi buku yang dibahas. Petunjuk penggunaan memuat penjelasan

    tujuan, isi buku, serta petunjuk pemakaian buku bagi peserta didik untuk

    mempelajarinya. Daftar isi memberikan gambaran mengenai isi buku yang

    diikuti dengan nomor halaman kemunculan. Daftar simbol atau notasi

    merupakan kumpulan simbol atau notasi beserta penjelasannya yang

    dilengkapi dengan nomor halaman kemunculan simbol atau notasi dan

    disajikan secara alfabetis.

    b. Bagian isi

    Penyajian dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, tabel, rujukan/sumber

    acuan, soal latihan bervariasi dan bergradasi, atau rangkuman setiap bab.

    Gambar, ilustrasi, atau tabel disajikan dengan jelas, menarik, dan sesuai

    dengan topik yang disajikan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh

    peserta didik. Teks, tabel, dan gambar yang bukan buatan sendiri (dikutip dari

    sumber lain) harus menyebutkan rujukan atau sumber acuan. Rujukan atau

    sumber acuan dapat langsung disebutkan atau disertakan dalam daftar rujukan

    atau sumber. Penyajian setiap bab atau subbab memuat soal latihan bervariasi

    dengan tingkat kesulitan bergradasi secara proporsional yang dapat membantu

    menguatkan pemahaman konsep atau prinsip. Rangkuman merupakan

    kumpulan konsep kunci bab yang dinyatakan dengan kalimat ringkas dan

    bermakna, serta memudahkan peserta didik untuk memahami isi bab.

    Rangkuman ini dapat disajikan pada akhir setiap bab dengan maksud agar

    peserta didik dapat mengingat kembali hal-hal penting yang telah dipelajari.

  • 28

    c. Bagian penyudah

    Pada akhir buku, terdapat daftar pustaka, indeks subjek, daftar istilah

    (glosarium) atau petunjuk pengerjaan (hint)/jawaban soal latihan terpilih.

    Apabila tidak terdapat pada awal buku, daftar simbol atau notasi dapat

    dicantumkan pada akhir buku. Daftar pustaka menggambarkan bahan rujukan

    yang digunakan dalam penulisan buku dan dituliskan secara konsisten. Setiap

    pustaka yang digunakan diawali dengan nama pengarang (disusun secara

    alfabetis), tahun terbitan, judul buku, tempat, dan diakhiri dengan nama

    penerbit. Indeks subjek merupakan kumpulan kata penting, antara lain objek

    matematika, nama tokoh atau pengarang, yang diikuti dengan nomor halaman

    kemunculan dan disajikan secara alfabetis. Daftar istilah merupakan kumpulan

    istilah penting beserta penjelasannya yang dilengkapi dengan nomor halaman

    kemunculan istilah dan disajikan secara alfabetis. Pada akhir suatu bab, akhir

    suatu bahasan, atau akhir buku disertakan petunjuk pengerjaan (hint) atau

    jawaban soal latihan terpilih.

  • 29

    BAB 3

    METODE PENELITIAN

    3.1 Objek Penelitian

    3.1.1 Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah buku matematika kelas VIII yang

    digunakan dalam proses belajar mengajar di 9 SMP di Kabupaten Temanggung.

    Berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada bulan Januari 2010, didapat

    11 buku yang digunakan oleh guru matematika kelas VIII SMP di Kabupaten

    Temanggung.

    3.1.2 Sampel

    Dari 11 buku yang digunakan, peneliti mengambil buku yang merupakan

    buku ajar matematika yang terbanyak digunakan dalam proses belajar mengajar di

    9 SMP di Kabupaten Temanggung untuk dianalisis. Buku tersebut adalah Buku

    Matematika untuk SMP Kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik

    Adinawan dan Sugijono.

    3.2 Metode Pengumpulan Data

    3.2.1 Pengumpulan data buku ajar yang digunakan

    Untuk menentukan sampel yang akan dianalisis, terlebih dahulu dilakukan

    pendataan mengenai buku teks pelajaran matematika yang paling banyak

    29

  • 30

    digunakan oleh guru kelas VIII SMP di Kabupaten Temanggung. Pengumpulan

    data dilakukan menggunakan angket yang diisi oleh guru matematika kelas VIII.

    3.2.2 Pengumpulan data tentang kelayakan buku teks pelajaran

    matematika berdasarkan standar BSNP

    Pengumpulan data tentang analisis buku ajar berdasarkan standar BSNP

    dilakukan dengan lembar penilaian buku ajar. Lembar penilaian disiapkan untuk

    diisi oleh peneliti. Lembar penilaian dibuat dengan memperhatikan aspek

    kelayakan isi buku dan penyajian materi dengan mengacu pada instrumen

    penilaian buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah dari Badan Standar

    Nasional Pendidikan (BSNP). Penilaian buku teks pelajaran meliputi dua tahapan,

    yaitu:

    1. Penilaian Tahap I

    Pada penilaian tahap I buku dinilai dengan menggunakan instrumen

    pertama yang memfokuskan pada kesesuaian SK dan KD, kelayakan penyajian

    secara cepat (skimming). Data yang diperoleh disusun dalam tabulasi data seperti

    di bawah ini.

    Tabel 3.1 Rekapitulasi data penilaian tahap I

    No Butir Penilaian Jawaban

    Ya Tidak

    1

    2

    *Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP

    2. Penilaian Tahap II

    Buku dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada

    komponen buku yang dinilai yaitu kelayakan isi dan penyajian pada penilaian

    tahap II.

  • 31

    Tabel 3.2 Rekapitulasi data penilaian tahap II

    No Butir Penilaian Nilai dari

    Butir

    Nilai yang Harus

    Dicapai

    (%) Kriteria

    1

    2

    *Butir penilaian terdapat pada instrumen penilaian buku teks pelajaran BSNP

    3.3 Instrumen Penelitian

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Instrumen berupa angket yang digunakan untuk mendapatkan daftar buku ajar

    yang digunakan di sekolah.

    2. Instrumen berupa lembar observasi yang digunakan untuk menilai buku.

    Instrumen yang digunakan adalah instrumen dari BSNP.

    3.4 Metode Analisis Data

    Untuk penilaian tahap II data yang diperoleh berupa skor penilaian yang

    nantinya akan dianalisis secara deskriptif persentase, sedangkan untuk

    menentukan status isi buku dilakukan secara kualitatif. Sehingga analisis data

    yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Tahapannya adalah:

    1. Konversi Kuantitas Data.

    Kuantitas data dikonversi dalam bentuk numerik dengan perincian sebagai

    berikut:

    1) Skor 4 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai

    80% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi

    butir.

  • 32

    2) Skor 3 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai

    60-79% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam

    deskripsi butir.

    3) Skor 2 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar mencapai

    50-59% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam

    deskripsi butir.

    4) Skor 1 diberikan apabila butir yang dimaksudkan pada buku ajar kurang dari

    50% dari pemenuhan maksud butir sebagaimana dijelaskan dalam deskripsi

    butir.

    2. Penghitungan rerata skor pada masing-masing subkomponen.

    3. Melakukan analisis deskriptif persentase dengan rumus:

    Analisis penilaian tahap II menggunakan rumus sebagai berikut:

    (Anggraini, 2006)

    4. Data dari skor persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kalimat

    kualitatif. Cara menentukan kriteria penerapan adalah dengan menentukan

    persentase tertinggi dan persentase terendah terlebih dahulu menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    (Jamil, 2006)

  • 33

    Setelah memperoleh persentase tertinggi dan terendah, langkah

    selanjutnya adalah menentukan interval kelas sebagai berikut:

    = 18,75 (Jamil, 2006)

    Nilai 18,75 kemudian dibulatkan menjadi 19.

    Berdasarkan rumus di atas, maka kriteria yang diterapkan untuk buku yang

    diteliti adalah:

    Tabel 3.3 Kriteria kesesuaian hasil penilaian buku ajar terhadap instrumen BSNP.

    Interval Kriteria

    82% 100% Sangat sesuai

    63% 82 % Sesuai

    44% 63% Cukup Sesuai

    25% 44% Tidak Sesuai

    (Jamil, 2006)

  • 34

    BAB 4

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Penilaian buku ajar Matematika berdasarkan standar BSNP meliputi dua

    tahap, yaitu tahap I dan tahap II. Penilaian tahap I dilakukan dengan membaca

    buku secara cepat (skimming) pada dua komponen penilaian, yaitu kelayakan isi

    dan penyajian sesuai instrumen penilaian dari BSNP. Penilaian tahap II

    merupakan pendalaman dari penilaian tahap I, dimana komponen penilaiannya

    meliputi komponen kelayakan isi dan penyajian. Masing-masing komponen terdiri

    dari butir-butir penilaian yang mempunyai rentang skor satu sampai empat.

    4.1.1 Penilaian Tahap I

    Dalam penelitian ini, sebenarnya hanya dinilai sebuah buku yaitu buku

    matematika untuk SMP kelas VIII terbitan Erlangga karangan M. Cholik

    Adinawan dan Sugijono. Namun buku tersebut dibagi menjadi dua bagian buku

    yaitu buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 dan buku matematika

    untuk SMP kelas VIII semester 2. Pada penilaian tahap I, dalam kedua buku

    tersebut tidak terdapat kata kunci. Jadi tidak semua butir memperoleh jawaban

    positif pada penilaian tahap I ini. Kedua buah buku yang telah dinilai pada tahap I

    tersebut akan dinilai kembali pada penilaian tahap II untuk komponen kelayakan

    isi dan penyajian secara lebih mendalam.

    34

  • 35

    Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang

    dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.1. Buku matematika untuk SMP Kelas VIII

    semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan

    huruf A dan buku matematika untuk SMP Kelas VIII semester 2 karangan M.

    Cholik Adinawan dan Sugijono disimbolkan dengan huruf B.

    Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil penilaian tahap I untuk dua buah buku ajar yang

    dianalisis. No Butir Penilaian Jawaban

    I Komponen Kelayakan Isi Ya Tidak

    A B A B

    1 Standar Kompetensi (SK) tercantum secara implisit - - 2 Kompetensi Dasar (KD) tercantum secara implisit - - 3 Kesesuaian Isi buku dengan SK dan KD - -

    II Komponen Penyajian Ada Tidak

    A B A B

    1 Daftar Isi - - 2 Tujuan Setiap Bab - - 3 Peta konsep atau ringkasan - - 4 Kata Kunci/Keywords - - 5 Pertanyaan/soal latihan pada setiap bab - - 6 Daftar pustaka - -

    4.1.2 Penilaian Tahap II

    Buku yang telah lolos penilaian tahap I dinilai kembali secara lebih

    komprehensif dan mendalam pada kedua komponen penilaian (kelayakan isi dan

    penyajian) pada penilaian tahap II. Penilaian dilakukan oleh peneliti untuk tiap-

    tiap buku. Nilai yang diperoleh dijumlahkan untuk setiap butir penilaian. Jumlah

    skor pada masing-masing butir penilaian dikonversikan dalam bentuk persentase.

    Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan menggunakan kalimat kualitatif

    dengan kriteria kesesuaian yang telah ditetapkan. Dari kriteria tersebut dapat

    diketahui tingkat kesesuaian buku ajar dengan standar BSNP untuk tiap-tiap

    komponen.

  • 36

    4.1.2.1 Komponen Kelayakan Isi Buku Ajar Matematika

    Rekapitulasi hasil penilaian komponen kelayakan isi untuk buku yang

    dianalisis tercakup pada tabel 4.2 dan 4.3. Penilaian kelayakan isi buku

    matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan

    Sugijono terbitan Erlangga disajikan pada tabel 4.2.

    Tabel 4.2 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas

    VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan

    Erlangga

    No Butir Skor tiap bab Persentase

    (%) Kriteria

    1 2 3 4 5

    A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD 1. Kelengkapan materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    2. Keluasan materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    3. Kedalaman materi 4 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 100 100 100 100 100 100,00 Sangat sesuai

    B. KEAKURATAN MATERI 1. Akurasi konsep dan definisi 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

    2. Akurasi prinsip 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

    3. Akurasi prosedur dan algoritma 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

    4. Akurasi contoh 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

    5. Akurasi soal 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 100 100 100 100 100 100 Sangat sesuai

    C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN 1. Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 4 100 Sangat sesuai

    2. Pemecahan masalah (problem

    solving) 1 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

    3. Keterkaitan 3 4 4 3 3 85,00 Sangat sesuai

    4. Komunikasi (write and talk) 1 2 2 4 1 50,00 Cukup Sesuai

    5. Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

    6. Kemenarikan materi 3 3 3 3 3 75,00 Sesuai

    7. Mendorong untuk mencari

    informasi lebih jauh 2 2 2 2 2 50,00 Cukup sesuai

    8. Materi pengayaan (enrichment) 1 1 1 4 1 40,00 Tidak sesuai

    Rerata Persentase 50 56,25 56,25 68,75 50 56,25 Cukup sesuai

    RERATA SKOR KELAYAKAN ISI 85,42 Sangat sesuai

    Persentase tiap bab (%) 83,33 85,42 85,42 89,58 83,33

    Buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII semester 2 karangan M.

    Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga mendapatkan hasil penilaian

    untuk komponen kelayakan isi yang tercatat pada tabel 4.3.

  • 37

    Tabel 4.3 Hasil penilaian kelayakan isi buku buku matematika untuk SMP kelas

    VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan

    Erlangga.

    No Butir Skor tiap bab Persentase

    (%) Kriteria

    6 7 8 9

    A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD

    1. Kelengkapan materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    2. Keluasan materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    3. Kedalaman materi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 100 100 100 100 100,00 Sangat sesuai

    B. KEAKURATAN MATERI

    1. Akurasi konsep dan definisi 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    2. Akurasi prinsip 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    3. Akurasi prosedur dan

    algoritma 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    4. Akurasi contoh 4 3 3 4 87,50 Sangat sesuai

    5. Akurasi soal 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 100 95 95 100 97,50 Sangat sesuai

    C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

    1. Penalaran (reasoning) 4 4 4 4 100,00 Sangat sesuai

    2. Pemecahan masalah

    (problem solving) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

    3. Keterkaitan 3 3 3 3 75,00 Sesuai

    4. Komunikasi (write and talk) 1 1 2 1 31,25 Tidak Sesuai

    5. Penerapan (aplikasi) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

    6. Kemenarikan materi 3 3 3 3 75,00 Sesuai

    7. Mendorong untuk mencari

    informasi lebih jauh 2 2 2 2 50,00 Cukup sesuai

    8. Materi pengayaan

    (enrichment) 1 1 1 1 25,00 Tidak sesuai

    Rerata Persentase 50 50 53,13 50 50,78 Cukup sesuai

    RERATA SKOR KELAYAKAN ISI 82,76 Sangat sesuai

    Persentase tiap bab (%) 83,33 81,67 82,71 83,33

    Hasil penilaian buku ajar yang dianalisis untuk komponen kelayakan isi

    juga dapat dilihat dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan

    antara subkomponen-subkomponen pada komponen kelayakan isi dengan

    persentase tiap bab yang diperoleh.

  • 38

    Gambar 1. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen kelayakan isi

    4.1.2.2 Komponen Penyajian Buku Ajar Matematika

    Rekapitulasi data penilaian tahap II komponen penyajian untuk buku ajar

    yang dianalisis tercatat pada tabel 4.4 dan 4.5. Hasil penilaian komponen

    penyajian untuk buku matematika untuk SMP kelas VIII semester 1 karangan M.

    Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada tabel 4.4.

    Tabel 4.4 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk

    SMP kelas VIII semester 1 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir Skor Persentase (%) Kriteria

    A. TEKNIK PENYAJIAN

    1. Sistematika penyajian 4 86,59 Sangat sesuai

    2. Keruntutan penyajian 4 100,0 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 93,30 Sangat sesuai

    B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

    1. Observasi, investigasi,

    eksplorasi, atau inkuiri 3 75,00 Sesuai

    2. Masalah kontekstual 3 70,00 Sesuai

    3. Menumbuhkan berpikir

    kritis, kreatif, atau inovatif 4 100,0 Sangat sesuai

    4. Memuat hands-on activity 4 100,0 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 86,25 Sangat sesuai

    C. KELENGKAPAN PENYAJIAN

    1. Bagian pendahulu 3 75,00 Sesuai

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    % s

    ko

    r

    BAB

    Hasil Penilaian Buku Ajar Komponen Kelayakan Isi

    Subkomponen A Subkomponen B Subkomponen C

  • 39

    2. Bagian isi 3 80,00 Sesuai

    3. Bagian penyudah 1 25,00 Tidak sesuai

    Rerata Persentase 60,00 Cukup sesuai

    RERATA PERSENTASE PENYAJIAN 79,85 Sesuai

    Hasil penilaian komponen penyajian untuk buku matematika untuk SMP

    kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono disajikan pada

    tabel 4.5.

    Tabel 4.5 Penilaian tahap II komponen penyajian buku ajar matematika untuk

    SMP kelas VIII semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono. No Butir Skor Persentase (%) Kriteria

    A. TEKNIK PENYAJIAN

    1. Sistematika penyajian 4 81,66 Sangat sesuai

    2. Keruntutan penyajian 4 100,0 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 90,83 Sangat sesuai

    B. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

    1. Observasi, investigasi,

    eksplorasi, atau inkuiri 3 62,50 Sesuai

    2. Masalah kontekstual 4 87,50 Sesuai

    3. Menumbuhkan berpikir

    kritis, kreatif, atau inovatif 4 100,0 Sangat sesuai

    4. Memuat hands-on activity 4 100,0 Sangat sesuai

    Rerata Persentase 87,50 Sangat sesuai

    C. KELENGKAPAN PENYAJIAN

    1. Bagian pendahulu 3 75,00 Sesuai

    2. Bagian isi 3 79,17 Sesuai

    3. Bagian penyudah 1 25,00 Tidak sesuai

    Rerata Persentase 59,72 Cukup sesuai

    RERATA PERSENTASE PENYAJIAN 79,35 Sesuai

    Hasil penilaian kedua buku ajar untuk komponen penyajian dapat dilihat

    dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan hubungan antara

    subkomponen-subkomponen pada komponen penyajian dengan persentase yang

    diperoleh.

  • 40

    Gambar 2. Diagram batang hasil penilaian buku ajar komponen penyajian

    4.2 Pembahasan

    Analisis buku ajar matematika untuk SMP kelas VIII karangan M. Cholik

    Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga meliputi dua tahap penilaian. Pada

    penilaian tahap I buku ajar dinilai secara cepat (skimming) yang memfokuskan

    pada aspek kesesuaian SK dan KD, dan kelayakan penyajian. Butir-butir penilaian

    untuk penilaian tahap I dapat dilihat pada lampiran. Buku ajar yang dianalisis

    dalam penelitian ini lolos penilaian tahap I, selanjutnya dinilai kembali secara

    lebih komprehensif dan mendalam pada penilaian tahap II. Penilaian tahap II

    buku ajar meliputi dua komponen penilaian, yaitu komponen kelayakan isi dan

    komponen penyajian. Butir-butir penilaian untuk penilaian tahap II beserta

    deskripsi untuk tiap-tiap butir dapat dilihat pada lampiran.

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    A B C

    % S

    KO

    R

    SUBKOMPONEN-SUBKOMPONEN

    PENYAJIAN

    Hasil Penilaian Komponen Penyajian Buku

    Ajar

    Buku A Buku B

  • 41

    4.2.1 Penilaian Tahap I

    Baik buku Matematika untuk SMP Kelas VIII semester 1 karangan M.

    Cholik Adinawan dan Sugijono maupun buku Matematika untuk SMP Kelas VIII

    semester 2 karangan M. Cholik Adinawan dan Sugijono memperoleh jawaban

    positif untuk delapan dari sembilan butir penilaian tahap I. Penilaian tahap I

    mencakup dua komponen yaitu kelayakan isi dan penyajian. Pada komponen

    kelayakan isi, penilaian difokuskan pada Standar Kompetensi (SK) dan

    Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

    tercantum secara implisit dalam kedua buku tersebut. Hal ini ditunjukkan dari

    judul-judul bab dalam buku-buku tersebut mencerminkan materi yang terkandung

    dalam SK dan KD.

    Untuk butir kesesuaian isi buku dengan SK dan KD, kedua buku tersebut

    juga memperoleh jawaban ya yang berarti respon positif. Komponen kedua

    dalam penilaian tahap I adalah penyajian yang difokuskan pada ada tidaknya

    bagian-bagian penting bagi sebuah buku ajar. Kedua buku yang dianalisis dalam

    penelitian ini tidak semuanya mendapatkan jawaban positif seperti yang

    disyaratkan pada instrumen penilaian. Butir kata kunci tidak terpenuhi pada kedua

    buku yang dianalisis.

    4.2.2 Penilaian Tahap II

    4.2.2.1 Komponen Kelayakan Isi

    Butir-butir penilaian pada komponen kelayakan isi secara garis besar

    terbagi dalam tiga indikator yang harus diperhatikan. Ketiga indikator tersebut

    adalah (1) kesesuaian uraian materi dengan Standar Kompetensi (SK) dan

  • 42

    Kompetensi Dasar (KD); (2) keakuratan materi; dan (3) materi pendukung

    pembelajaran. Dalam subkomponen cakupan materi tercakup tiga butir penilaian

    yaitu kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. Pada

    subkomponen akurasi materi tercakup lima butir penilaian yaitu akurasi konsep

    dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi contoh, dan

    akurasi soal. Butir-butir penilaian penalaran (reasoning), pemecahan masalah

    (problem solving), keterkaitan, komunikasi (write and talk), penerapan (aplikasi),

    kemenarikan materi, mendorong untuk mencari informasi lebih lanjut, dan materi

    pengayaan (enrichment) merupakan cakupan dari indikator ketiga yaitu materi

    pendukung pembelajaran.

    4.2.2.1.1 Buku A

    Buku Matematika untuk SMP Kelas VIII untuk semester 1 karangan M.

    Cholik Adinawan dan Sugijono terbitan Erlangga memperoleh rata-rata

    persentase kesesuaian kelayakan isi terhadap standar BSNP sebesar 83,19% yang

    artinya sangat sesuai dengan standar BSNP. Rerata subkomponen kesesuaian

    uraian materi dengan SK dan KD yang dicapai sangat sesuai dengan standar

    BSNP yaitu sebesar 93,33%. Pada subkomponen kesesuaian uraian materi dengan

    SK dan KD terdapat butir kelengkapan materi yang pada buku tersebut

    memperoleh persentase kesesuaian 80%. Hal ini dikarenakan materi yang

    disampaikan tidak seluruhnya mencakup materi pengayaan. Padahal buku ajar

    yang diharapkan saat ini bukan hanya buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan

    pokok saja, melainkan juga buku yang dapat memberikan informasi dan ilmu

    lebih lanjut. Seluruh jabaran materi yang diinginkan dalam SK dan KD sudah

  • 43

    tercakup dalam materi yang disajikan pada tiap-tiap bab buku tersebut. Begitu

    pula dengan butir kedua yaitu keluasan materi yang mendapatkan tingkat

    kesesuaian sangat sesuai dengan standar BSNP yang mencapai 100%. Materi

    yang disajikan mencakup mulai pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur,

    algoritma hingga memperlihatkan interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung

    dalam SK dan KD. Tidak hanya itu saja, buku ajar tersebut juga menyajikan

    contoh dan soal latihan yang memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

    algoritma. Sama halnya dengan butir kedua, butir kedalaman materi yang

    merupakan butir ketiga juga mendapatkan penilaian yang sangat sesuai dengan

    standar BSNP yaitu 100%. Penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

    algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami

    materi yang disampaikan pada tiap babnya.

    Subkomponen yang kedua yaitu keakuratan materi yang meliputi akurasi

    konsep dan definisi, akurasi prinsip, akurasi prosedur dan algoritma, akurasi

    contoh, serta akurasi soal. Dapat dilihat bahwa semua akurasi dalam

    subkomponen keakuratan materi mendapatkan persentase yang sangat sesuai

    (100%) dengan standar BSNP. Akurasi konsep dan definisi mendapat nilai rata-

    rata 100% karena konsep dan definisi yang disajikan pada tiap-tiap bab sudah

    sesuai dengan kebutuhan pemenuhan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

    Selain itu tidak terdapat kesalahan konsep dan definisi pada keseluruhan bab.

    Akurasi prinsip juga mendapat penilaian 100% karena semua prinsip sudah

    dirumuskan dengan akurat dan tidak menimbulkan multitafsir bagi peserta didik.

    Sama halnya dengan akurasi prosedur dan algoritma, keduanya sudah disajikan

  • 44

    sesuai dengan akurat. Prosedur dan algoritma disajikan dalam pemenuhan

    kebutuhan proses pematematikaan, penyelesaian masalah, atau perhitungan yang

    berkaitan dengan materi yang disampaikan. Namun jika dilihat pada lampiran,

    tidak semua akurasi materi mendapat nilai 100% karena masih ada kesalahan

    penulisan dalam contoh soal, dan adanya soal yang tidak valid. Persentase

    tersebut dikonversikan menurut kaidah penentuan skor dengan rentang satu

    sampai empat sehingga pada rekapitulasi penilaian diberi skor empat. Contoh

    yang masih belum akurat salah satunya dapat dilihat pada buku halaman 6.

    Kesalahan terdapat pada kesalahan cetak buku. Namun bila tidak ditindaklanjuti,

    akan mengakibatkan multitafsir bagi peserta didik. Selain pada kesalahan cetak

    untuk tulisan, ada sebagian gambar yang juga masih salah. Serupa dengan contoh,

    beberapa soal latihan yang diberikan masih belum valid. Salah satu diantaranya

    pada bab 1 halaman 27 soal latihan 9, soal yang diberikan tidak sesuai dengan

    hasil yang seharusnya dicapai pada pengerjaan soal tersebut. Kesalahan soal juga

    terjadi pada kesalahan cetak, dan tidak adanya jawaban dari soal yang diminta

    pada pilihan jawaban (jika soal dalam bentuk pilihan ganda).

    Materi pendukung pembelajaran merupakan subkomponen ketiga dari

    komponen kelayakan isi. Rerata yang dicapai pada subkomponen ini hanya

    sebesar 56,25% dan masih tergolong kriteria cukup sesuai. Pada subkomponen ini

    terdapat delapan butir yang mempengaruhi rendahnya rerata yang dicapai. Butir

    pertama adalah penalaran (reasoning) yang mendapat persentase sebesar 100%.

    Materi yang disajikan pada tiap bab sudah memuat uraian, contoh dan soal yang

    mendorong peserta didik untuk secara runtut membuat kesimpulan yang sahih.

  • 45

    Dapat dilihat salah satunya pada buku halaman 142-143 tentang teorema

    pythagoras. Peserta didik diarahkan untuk secara runtut menemukan teorema

    pythagoras.

    Selanjutnya pada butir pemecahan masalah (problem solving) yang

    merupakan butir kedua, diperoleh hasil sebesar 25% atau masih berada pada

    kriteria tidak sesuai. Hal ini disebabkan karena kurangnya soal pemecahan

    masalah ataupun soal non rutin. Porsi soal pemecahan masalah yang disajikan

    tidak proporsional bila dibandingkan dengan soal pemahaman konsep atau soal

    penalaran dan komunikasi. Pada butir ketiga yaitu keterkaitan mendapat

    persentase sebesar 85%. Walaupun tidak sempurna, namun sudah masuk ke dalam

    kriteria sangat sesuai. Beberapa bab masih belum memperhatikan keterkaitan

    antara matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep

    dan keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.

    Butir komunkasi (write and talk) merupakan butir kedelapan pada

    subkomponen ini. Butir ini hanya mendapatkan persentase sebesar 50% yang

    masuk dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Contoh

    atau latihan yang disajikan pada tiap-tiap bab mengomunikasikan gagasan secara

    tertulis saja. Namun belum semua bab menyajikan contoh atau latihan yang

    menuntut peserta didik untuk mengomunikasikan jawabannya secara lisan. Semua

    bab pada buku A menyajikan uraian serta contoh yang menjelaskan penerapan

    konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam ilmu lain. Namun

    penerapan tersebut hanya sebesar 25% saja dari keseluruhan uraian, contoh dan

  • 46

    soal latihan. Oleh karena itu, butir penerapan (aplikasi) masih termasuk pada

    kriteria tidak sesuai.

    Butir selanjutnya adalah kemenarikan materi. Butir ini dinilai memenuhi

    75% dari pemenuhan butir yang dimaksudkan dalam indikator butir penilaian.

    Pada buku A materi yang disajikan sudah memuat gambar, foto, sketsa, cerita

    sejarah, contoh dan soal yang menarik. Belum ada topik tentang recreational

    mathematics, namun demikian butir ini sudah mencapai kriteria yang sesuai

    dengan yang diamanatkan oleh BSNP. Berikutnya adalah butir ketujuh yaitu

    mendorong untuk mencari informasi lebih jauh. Butir ini hanya mendapat

    persentase sebesar 50% (cukup sesuai) karena semua bab belum memuat tugas

    yang mendorong peserta didik untuk mencari informasi lebih lanjut melalui

    berbagai sumber lain seperti internet, buku artikel atau yang lainnya. Butir

    terakhir pada subkomponen materi pendukung pembelajaran adalah adanya materi

    pengayaan (enrichment). Dari 5 bab yang ada pada buku A, hanya ada 1 bab yang

    memuat materi pengayaan. Karena itu butir ini mendapat persentase sebesar 40%.

    4.2.2.1.2 Buku B

    Komponen kelayakan isi dalam buku ini memperoleh kriteria kesesuaian

    sesuai dengan standar BSNP. Pada beberapa butir-butir penilaian dalam

    komponen kelayakan isi ini mendapatkan persentase kesesuaian yang tinggi,

    namun ada pula yang masih mendapatkan persentase yang rendah. Kelayakan isi

    buku B lebih rendah daripada kelayakan isi buku A, walaupun sebenarnya antara

    buku A dan buku B tidak untuk diperbandingkan. Persentase kelayakan isi buku

    ini adalah 79,98%.

  • 47

    Pada subkomponen pertama tentang kesesuaian uraian materi dengan SK

    dan KD, memperoleh rerata persentase penilaian sebesar 91,67%. Ini berarti

    bahwa kriteria subkomponen ini sangat sesuai dengan yang diharapkan dari

    BSNP. Untuk butir pertama yaitu kelengkapan materi, semua bab mendapatkan

    skor tiga karena belum memenuhi kriteria lebih untuk buku yang digunakan

    sekarang. Semua bab belum menyajikan materi pengayaan, jadi dirasa masih

    kurang apabila diberikan nilai empat. Sehingga persentase untuk butir ini adalah

    75%. Keluasan materi dan kedalaman materi sebagai butir kedua dan ketiga

    subkomponen ini keduanya mencapai kriteria yang sangat sesuai karena

    persentase penilaiannya sebesar 100%. Materi yang disajikan mencakup mulai

    pengenalan konsep, definisi, prinsip, prosedur, algoritma hingga memperlihatkan

    interaksi antarkonsep sesuai yang terkandung dalam SK dan KD. Tidak hanya itu

    saja, buku ajar tersebut juga menyajikan contoh dan soal latihan yang

    memperjelas konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan algoritma. Buku ini juga

    dikatakan dalam karena penjelasan konsep, definisi, prinsip, prosedur, dan

    algoritma menitikberatkan pada model konkrit agar peserta didik lebih memahami

    materi yang disampaikan pada tiap babnya.

    Keakuratan materi merupakan subkomponen yang memperoleh persentase

    kesesuaian yang tinggi pada buku B. Hal ini dapat dilihat dari persentase

    penilaiannya mencapai 97,50%. Butir pertama pada subkomponen ini adalah

    akurasi konsep dan definisi. Pada butir ini dinilai akurasi konsep dan definisi pada

    tiap-tiap bab, dan tidak terjadi kesalahan konsep ataupun definisi. Maka butir ini

    mendapat perolehan persentase sebesar 100% dan sudah sangat sesuai dengan

  • 48

    deskripsi butir dari BSNP. Selain akurasi konsep dan definisi, akurasi prinsip dan

    akurasi prosedur dan algoritma juga mendapat persentase sebesar 100%. Dua butir

    terakhir pada subkomponen ini adalah akurasi contoh dan akurasi soal. Akurasi

    contoh mendapatkan persentase sebesar 87,50% karena pada bab 7 dan 8 masih

    banyak contoh yang disajikan tidak akurat. Sebenarnya pada tiap bab terdapat

    kesalahan atau ketidakakuratan contoh. Namun yang sangat jelas terlihat adalah

    pada bab 7 dan 8. Jumlah contoh yang tidak akurat tergolong banyak sehingga

    hanya mendapat skor tiga. Dapat dilihat pada buku B halaman 60, terdapat

    kesalahan penulisan satuan. Kesalahan contoh yang ada rata-rata karena kesalahan

    tulisan satuan tersebut. Butir selanjutnya adalah akurasi soal. Walaupun ada

    beberapa bab yang masih memiliki ketidakakuratan soal, jika jumlahnya

    dikonversikan kedalam persen, masih akan mendapatkan skor empat. Salah satu

    soal yang tidak akurat adalah soal halaman 79 uji kompetensi bab 7 nomor 5. Soal

    yang disajikan tidak disertai dengan pilihan jawaban yang akurat, pilihan jawaban

    yang dimaksud tidak ada pada pilihan jawaban yang disediakan.

    Subkomponen terakhir pada kelayakan isi adalah materi pendukung

    pembelajaran. Subkomponen ini hanya mencapai persentase sebesar 50,78% dan

    tergolong dalam kriteria cukup sesuai dengan standar penilaian dari BSNP. Butir

    pertama pada subkomponen ini adalah penalaran (reasoning). Butir ini mendapat

    persentase sebesar 100% karena materi yang disajikan pada tiap bab sudah

    memuat uraian, contoh dan soal yang mendorong peserta didik untuk secara

    runtut membuat kesimpulan yang sahih. Dapat dilihat salah satunya pada buku

    halaman 42 tentang besar sudut pusat dan sudut keliling. Peserta didik diarahkan

  • 49

    untuk secara runtut menemukan hubungan antara besar sudut pusat dan sudut

    keliling.

    Butir kedua yaitu butir pemecahan masalah (problem solving) mencapai

    persentase penilaian sebesar 25% atau masih berada pada kriteria tidak sesuai.

    Rendahnya persentase ini karena kurangnya soal pemecahan masalah ataupun soal

    non rutin yang disajikan pada tiap bab. Jumlah soal pemecahan masalah lebih

    sedikit bila dibandingkan dengan jumlah soal pemahaman konsep atau soal

    penalaran dan komunikasi. Pada butir keterkaitan yang merupakan butir ketiga

    mendapat persentase sebesar 75%. Persentase tersebut masuk ke dalam kriteria

    sesuai karena semua bab masih belum memperhatikan keterkaitan antara

    matematika dengan ilmu lain. Hanya menunjukkan keterkaitan antarkonsep dan

    keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.

    Butir komunkasi (write a