7101408269

Upload: zulfadli-asyi

Post on 10-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

skripsi tentang disiplin belajar

TRANSCRIPT

  • FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN

    ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01

    KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Hanif Ardiansyah

    NIM 7101408269

    JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • i

    FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN

    ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01

    KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    pada Universitas Negeri Semarang

    Oleh

    Hanif Ardiansyah

    NIM 7101408269

    JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2013

  • ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

    skripsi pada:

    Hari :

    Tanggal :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Drs. H. Muhsin, M.Si. Ismiyati, S.Pd. M.Pd.

    NIP. 195411011980031002 NIP.198009022005012002

    Mengetahui

    Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

    Dra. Nanik Suryani, M.Pd.

    NIP. 195604211985032001

  • iii

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

    Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

    Hari :

    Tanggal :

    Penguji

    Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.

    NIP. 197810072003122002

    Anggota I Anggota II

    Drs. H. Muhsin, M.Si. Ismiyati, S.Pd. M.Pd.

    NIP. 195411011980031002 NIP.198009022005012002

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Ekonomi

    Dr. S. Martono, M.Si.

    NIP. 196603081989011001

  • iv

    PERNYATAAN

    Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil

    karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau

    keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

    dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila dikemudian hari terbukti bahwa

    skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain.

    Semarang, Februari 2013

    Hanif Ardiansyah

    NIM.7101408269

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    Motto

    Suatu pekerjaan yang baik adalah pekerjaan

    yang dilakukan secara sungguh sungguh

    dan dilakukan dengan disiplin yang tinggi.

    (Hanif Ardiansyah)

    Persembahan

    Untuk Bapak dan Ibuku

  • vi

    PRAKATA

    Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada

    makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

    yang berjudul Faktor faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa

    Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun

    Pelajaran 2012/2013. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

    nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi kepada

    umat manusia menuju jalan yang benar.

    Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang

    mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun

    mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan

    menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.

    2. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah

    memberi izin penelitian.

    3. Drs. Muhsin, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

    arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    4. Ismiyati, S.Pd. M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

    bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

    5. Dosen penguji skripsi yang memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

    6. Mokh. Izudin, M.Pd, Kepala SMK NU 01 Kendal yang member ijin untuk

    mengadakan penelitian di SMK NU 01 Kendal.

  • vii

    7. Siswa-siswi kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal

    atas kerjasama dan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.

    8. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, dorongan, serta bantuan dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 dan

    semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa untuk

    penyusunan skripsi ini.

    Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat bermanfaat

    bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.

    Semarang, Februari 2013

    Penyusun

  • viii

    SARI

    Ardiansyah, Hanif. 2013. Faktor faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun

    Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Muhsin, M.Si. II. Ismiyati,

    S.Pd. M.Pd.

    Kata Kunci : Disiplin Belajar, Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik

    Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku seseorang yang

    menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma

    kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya

    untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi disiplin belajar tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa

    (intrinsik) maupun dari luar siswa (ekstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi disiplin belajar siswa

    kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Administrasi

    Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 90

    siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi semua populasi dijadikan

    sebagai sampel yaitu 90 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan

    dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor.

    Analisis ini untuk mereduksi data dari variabel yang banyak menjadi sedikit.

    Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor baru yang

    mempengaruhi disiplin belajar siswa sebesar 66,81% sedangkan sisanya sebesar

    33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model ini. Kontribusi

    dari masing-masing faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa adalah

    sebagai berikut: (a) lingkungan sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, (b)

    pembelajaran memiliki kontribusi sebesar 13,51%, (c) komunikasi memiliki

    kontribusi sebesar 11,19%, (d) kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi

    sebesar 10,07%, dan (e) motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar

    9,31%.

    Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang mempunyai kontribusi

    terbesar terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi

    Perkantoran di SMK NU 01 Kendal adalah lingkungan sekolah sebesar 33,19%,

    dan faktor dengan kontribusi terkecil adalah motivasi dan pola makan yaitu

    sebesar 9,31%. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sekolah perlu

    menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan kondusif agar proses belajar

    mengajar dapat berjalan dengan baik. Perlunya keikutsertaan orangtua dalam

    aktivitas belajar anaknya, dengan memantau, memberi fasilitas belajar,

    mendukung, dan memotivasi anaknya dalam meningkatkan disiplin belajar.

  • ix

    Abstract

    Ardiansyah, Hanif. 2013. "The Factors which Affect Study Discipline on XII

    Grade Office Administration Students in SMK NU 01 Kendal in the Academic

    Year of 2012/2013". Final Project. Economics Education Department. Economics

    Faculty. Semarang State University. Advisor I: Drs. Muhsin, M.Si. Advisor II:

    Ismiyati, S.Pd. M.Pd.

    Key Words: Study Discipline, Intrinsic Factors, Extrinsic Factors

    Study discipline is a human being's behavior set which shows loyalty and

    obedience to the rules and manners because of the self-awareness to do the

    objective of the study. There are 2 factors which affect study discipline; they are

    students themselves (intrinsic) and other factors (extrinsic). The objective of this

    research is to know the factors which affect the study discipline on XII grade

    Office Administration students in SMK NU 01 Kendal.

    The population of this research were 90 students on XII grade Office

    Administration Department students in SMK NU 01 Kendal in the academic year

    of 2012/2013. This research was a population research, so all 90 students became

    the sample. The techniques of data collection were using documentation and

    questionnaire. Next, the technique of data analysis was using factor analysis

    which was used to reduce the variables of the data.

    The result of factor analysis showed that there were 5 new factors which

    affect 60.81% of students study dicipline. Whereas, the other factors which did not given by this model affect 33.19% of students' study dicipline. The

    contribution of each factor was: (a) school atmosphere has 22.73% contribution,

    (b) learning activities have 13.51% contribution, (c) communication has 11.19%

    contribution, (d) air condition and eyesight have 10.07% contribution, and (e)

    motivation and diet have 9.31% contribution.

    The conclusion of this research is the factor which dominantly affect XII

    grade Office Administration students study discipline in SMK NU 01 Kendal is the school atmosphere, it contributes up to (33.19%), and the factor which gives

    the smallest contribution to students' dicipline study is motivation and diet. It is

    suggested that, schools need to make better activities learning. Next, the parents

    need to participate and support their children by monitoring, giving learning

    facilities, and motivating them to improve their study discipline.

  • x

    DAFTAR ISI

    Hal.

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

    PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii

    PERNYATAAN ............................................................................................. iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

    PRAKATA ...................................................................................................... vi

    SARI ................................................................................................................ viii

    ABSTRACT ................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................. x

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

    DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

    BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 6

    1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

    1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

    BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 8

    2.1 Kajian Tentang Belajar .................................................................. 8

    2.1.1 Pengertian Belajar ............................................................... 8

    2.1.2 Prinsip Prinsip Belajar ................................................ ...... 9

    2.1.3 Ciri Ciri Belajar ................................................................ 13

    2.2 Kajian Tentang Disiplin Belajar..................................................... 15

    2.2.1 Pengertian Disiplin Belajar .................................................. 15

    2.2.2 Pentingnya Disiplin .............................................................. 16

  • xi

    2.2.3 Fungsi Disiplin ..................................................................... 17

    2.2.4 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ......... 18

    2.3 Penelitian yang Relevan ................................................................ 25

    2.4 Kerangka Berfikir .......................................................................... 27

    BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 30

    3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 30

    3.1.1 Populasi ............................................................................... 30

    3.1.2 Sampel ................................................................................. 30

    3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 31

    3.3 Metode Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 37

    3.3.1 Validitas Instrumen ............................................................. 38

    3.3.2 Reliabilitas Instrumen ......................................................... 41

    3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 42

    3.4.1. Metode Dokumentasi ......................................................... 42

    3.4.2. Metode Angket atau kuesioner ........................................... 42

    3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 44

    3.5.1 Analisis Faktor .................................................................... 44

    3.5.2 Analisis Deskriptif Presentase ............................................. 45

    BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. . 47

    4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 47

    4.1.1. Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal ............................. 47

    4.1.2. Analisis Faktor ............................................................ 49

    4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 59

    4.2. Pembahasan ................................................................................... 81

    BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 91

    5.1. Simpulan ....................................................................................... 91

    5.2. Saran ............................................................................................. 92

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93

    LAMPIRAN

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel Hal

    1.1. Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal bulan Juli

    September 2012 ........................................................................................ 5

    3.1.Jumlah Populasi Penelitian ....................................................................... 30

    3.2.Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................. 40

    3.3.Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ...................................................... 42

    3.4.Kriteria Persentase .................................................................................... 46

    4.1.Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK NU 01 Kendal ................ 47

    4.2.Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal ............................................... 48

    4.3.Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013 ............................................ 49

    4.4.Hasil Analisis faktor .................................................................................. 59

    4.5.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ......................................... 60

    4.6.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul ................................................. 61

    4.7.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran ......................................................... 62

    4.8.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah ....................................... 64

    4.9.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran ....................................... 65

    4.10. Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ..................................................... 66

    4.11. Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ............................. 67

    4.12. Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ................................................... 68

    4.13. Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ................................ 70

    4.14. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan .................................... 71

    4.15. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........ 72

    4.16. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ............................................... 73

    4.17. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan .................................................... 75

    4.18. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan ............................. 76

    4.19. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ...................................... 77

    4.20. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ................................................... 78

    4.21. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ................................................... 79

  • xiii

    DAFTAR DIAGRAM

    Diagram Hal.

    4.1.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ......................................... 61

    4.2.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul ................................................. 62

    4.3.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran ......................................................... 63

    4.4.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah ....................................... 64

    4.5.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran ....................................... 65

    4.6.Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ........................................................ 67

    4.7.Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ................................ 68

    4.8.Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ...................................................... 69

    4.9.Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru .................................... 70

    4.10. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan .................................... 72

    4.11. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........ 73

    4.12. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ............................................... 74

    4.13. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan .................................................... 75

    4.14. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan ............................. 77

    4.15. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ...................................... 78

    4.16. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ................................................... 79

    4.17. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ................................................... 80

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Hal.

    2.1.Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................... 29

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Hal.

    1 Data Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal

    Tahun Ajaran 2012/2013 ..................................................................... 95

    2 Rekapitulasi Presensi Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran

    SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 .................................... 97

    3 Kisi kisi Angket Uji Coba ................................................................... 98

    4 Angket Uji Coba Penelitian ................................................................. 101

    5 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................... 110

    6 Kisi Kisi Angket Penelitian ................................................................. 112

    7 Angket Penelitian ................................................................................ 115

    8 Analisis Faktor Tahap 1 ...................................................................... 119

    9 Analisis Faktor Tahap 2 ...................................................................... 146

    10 Analisis Faktor Tahap 3 ...................................................................... 150

    11 Analisis Faktor Tahap 4 ...................................................................... 153

    12 Analisis Faktor Tahap 5 ...................................................................... 156

    13 Analisis Faktor Tahap 6 ...................................................................... 159

    14 Analisis Faktor Tahap 7 ...................................................................... 162

    15 Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Fakultas Ekonomi UNNES ...... 164

    16 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SMK NU 01 Kendal .. 165

    17 Deskriptif Persentase Per Indikator ..................................................... 173

    18 ............................................................................................................. 179

    19 ............................................................................................................. 180

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan

    masyarakat telah membawa pengaruh bagi dunia pendidikan agar segera

    melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk mampu menyiapkan siswa dalam

    menghadapi berbagai tantangan. Usaha meningkatkan mutu pendidikan di

    Indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat

    dengan adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga

    pendidik, maupun peningkatan mutu siswa. Salah satu bentuk peningkatan mutu

    siswa yaitu ditetapkannya batas minimal kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN)

    yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut Republika edisi 11 Maret 2012,

    siswa harus mencapai angka minimal 5,5 untuk semua mata pelajaran agar dapat

    lulus ujian. Adanya hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa.

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003

    tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa :

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

    belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan

    potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

    keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

    Pendidikan tidak akan terlaksana tanpa adanya proses belajar yang

    berkesinambungan, dengan proses belajar seseorang akan berupaya, bersikap dan

  • 2

    bertindak lebih baik. Hal ini selaras dengan pendapat Rifai (2011:82)

    yang menyimpulkan bahwa:

    Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,

    sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.

    Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang

    mampu memahami bahwa aktivitas belajar memegang peranan penting

    dalam proses psikologis.

    Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik

    dimungkinkan mempunyai disiplin belajar yang baik pula. Siswa yang memiliki

    disiplin akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai

    seorang siswa yaitu belajar secara terarah dan teratur. Pada akhirnya siswa yang

    berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya.

    Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus

    dimiliki oleh siswa. Tuu (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang

    baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik,

    juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin

    individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.

    Disiplin sangatlah diperlukan bagi setiap orang, dimanapun dan kapanpun.

    Hal tersebut dikarenakan disiplin menentukan kelancaran seseorang di dalam

    menggapai tujuannya. Permasalahan disiplin jika dikaitkan dengan dunia

    pendidikan, maka disiplin tersebut akan menentukan bagaimana proses

    pembelajaran di lingkungan pendidikan berjalan dengan baik. Menurut Rifai

    (2011:97) mengambil kesimpulan bahwa:

    Faktor faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar siswa adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal

    mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis,

    seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti

  • 3

    kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Beberapa faktor eksternal

    seperti antar lain variasi dan tingkat kesulitan materi (stimulus) yang

    dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan

    budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil

    belajar.

    Proses pembelajaran siswa terdapat hal-hal yang mempengaruhi disiplin

    belajar. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar menurut

    Suradi (2011) dijelaskan sebagai berikut:

    Faktor faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor yang pertama yaitu faktor instrinsik, meliputi

    faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan

    kemampuan kognitif. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor

    fisiologis antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani,

    kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita. Faktor yang kedua

    yaitu faktor ekstrinsik meliputi faktor non-sosial, seperti keadaan udara,

    waktu, tempat dan peralatan maupun media yang dipakai untuk belajar.

    Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

    lingkungan masyarakat.

    Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

    proses belajar dan disiplin belajar, artinya faktor-faktor tersebut selain

    mempengaruhi disiplin belajar siswa, masing-masing faktorpun saling

    berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu berkaitan

    dengan disiplin belajar siswa kelas XII SMK NU 01 Kendal.

    Sebagian besar mata pelajaran di Jurusan Administrasi Perkantoran

    merupakan pelajaran praktek. Berbagai macam pelajaran tersebut harus

    dituntaskan siswa sebelum melanjutkan kompetensi yang lebih tinggi,

    dikarenakan setiap pelajaran satu dengan yang lain masih saling berkaitan dan

    berkelanjutan.

    SMK NU 01 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan

    yang berada di Kabupaten Kendal. Salah satu jurusan di SMK ini adalah

    Administrasi Perkantoran dan terbagi dalam 8 kelas, dengan jumlah masing-

  • 4

    masing 3 kelas untuk kelas X dan XI, serta kelas XII berjumlah 2 kelas. Jurusan

    Administrasi Perkantoran mempunyai ruang praktek dalam kondisi yang cukup

    baik untuk digunakan siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan di dalam ruang

    praktek yang digunakan dalam kegiatan administrasi perkantoran juga sudah ada,

    seperti filling cabinet dan mesin ketik, namun belum mencukupi untuk semua

    siswa Jurusan Administrasi Perkantoran. Kondisi tersebut menghambat siswa dan

    guru dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan

    Administrasi Perkantoran masih monoton, karena sebagian guru belum

    memanfaatkan media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.

    Proses belajar dengan kondisi sekolah, guru dan siswa yang cukup baik,

    seharusnya mampu mewujudkan disiplin belajar yang baik pula, namun pada

    observasi awal tidak menunjukkan hasil yang demikian. Hal ini dapat dilihat pada

    keseharian siswa di sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian

    siswa terlihat masih belum mematuhi tata tertib maupun peraturan yang telah

    dibuat, baik dari cara berpakaian yang kurang sesuai, maupun cara

    berperilakunya. Proses pembelajaran juga menunjukan siswa kurang begitu

    memperhatikan saat pembelajaran dilaksanakan, tidak semua siswa mengerjakan

    tugas yang diberikan. Setiap pelajaran juga terkadang terlihat ada siswa yang tidak

    masuk atau terlambat. Hal tersebut dapat dilihat di tabel berikut:

  • 5

    Tabel 2.1. Tabel Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal

    bulan Juli - September 2012

    No. Kelas Ketidakhadiran Bulan

    Juli Agustus September

    1 XII AP 1 Sakit 12 13 19

    Ijin 5 5 6

    Alfa 5 5 12

    Terlambat 14 17 15

    2 XII AP 2 Sakit 13 26 23

    Ijin 12 6 8

    Alfa 11 9 10

    Terlambat 19 19 15

    ( Sumber : Daftar Rekap Presensi Siswa Bulan Juli September 2012) Tidak sedikit siswa yang kurang menyadari pentingnya disiplin belajar.

    Peraturan-peraturan juga telah dibuat untuk mengatur tingkah laku siswa, namun

    melihat berbagai hal di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti mengenai faktor-

    faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU

    01 Kendal. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengarui

    disiplin belajar, maka disiplin belajar siswa akan baik, dan pada akhirnya

    pembelajaran maupun hasil belajar siswa akan lebih baik pula.

    Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII

    Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran

    2012/2013.

  • 6

    1.2. Rumusan Masalah

    Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor-faktor yang

    mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran

    di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013?

    1.3. Tujuan Penelitian

    Meninjau dari permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah

    untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas

    XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran

    2012/2013.

    1.4. Manfaat Penelitian

    1.4.1. Manfaat Praktis

    1. Bagi Sekolah

    Masukan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil

    belajar siswanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

    disiplin belajar siswa.

    2. Bagi Guru

    Memberikan sumbangan bagi pihak guru dalam usaha meningkatkan hasil

    belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang

    mempengaruhi disiplin belajar.

    3. Bagi Siswa

    Memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan prestasi

    belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang

  • 7

    mempengaruhi displin belajar siswa terutama tentang kondisi dalam diri

    siswa yang meliputi bakat, minat dan motivasi, serta lingkungan yang

    mempengaruhi hasil belajarnya.

    1.4.2. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penelitian

    selanjutnya dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan

    usaha mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, hasil penelitian ini juga

    dapat dijadikan rujukan untuk penelitian sejenisnya.

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Kajian Tentang Belajar

    2.1.1. Pengertian Belajar

    Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan

    manusia. Setiap orang, baik disadari maupun tidak selalu melaksanakan aktivitas

    belajar. Kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur

    kembali akan selalu diwarnai oleh aktivitas belajar. Belajar membuat manusia

    dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Berikut ini

    adalah definisi belajar menurut beberapa ahli.

    a. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan

    belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh

    seseorang (Rifai, 2011:82).

    b. Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to

    listen, and to follow direction (Harold Spears dalam Sardiman, 2011:20).

    Artinya belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,

    mendengar, dan mengikuti petunjuk.

    c. Belajar merupakan aktvitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan

    perubahan dalam dirinya melalui pelatihan pelatihan atau pengalaman

    pengalaman (Baharuddin, 2008:12).

  • 9

    d. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

    serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

    meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2011:20).

    Berdasarkan beberapa pengertian tentang belajar di atas yang

    dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu

    proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya

    secara keseluruhan baik berupa pengalaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku

    sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungannya.

    2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar

    Prinsip-prinsip belajar adalah hal-hal yang sangat penting yang harus ada

    dalam suatu proses belajar dan pembelajaran (Darsono, 2000:26). Prinsip-prinsip

    tersebut jika diabaikan akan membuat semua hal yang berhubungan dengan proses

    belajar menjadi terhambat, dan pada akhirnya pencapaian hasil belajar tidak

    optimal. Prinsip-prinsip belajar diantaranya adalah:

    a. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal

    suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif seperti sakit

    akan mengganggu proses belajar. Demikian pula kondisi psikologis yang

    kurang baik seperti gelisah, tertekan merupakan kondisi awal yang tidak

    menguntungkan bagi kelancaran belajar siswa.

    b. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.

    Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan

    perhatian dari siswa yang belajar. Siswa dapat memperoleh hasil belajar

    yang baik jika siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang

    dipelajarinya. Bahan pelajaran jika tidak menjadi perhatian siswa, maka

    timbullah kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.

  • 10

    c. Motivasi Motivasi siswa dalam belajar terkadang sangat tinggi, terkadang tidak

    timbul sama sekali. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik

    dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dalam

    mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam

    belajar akan memberi dampak kurang baik pula bagi prestasi belajarnya.

    d. Keaktifan Siswa Siswa merupakan subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena

    itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Siswa harus mampu mencari,

    menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan

    bantuan Guru. Siswa harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar

    dan mampu belajar. Dengan pandangan ini seyogyanya guru

    membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betul-

    betul terwujud.

    e. Mengalami sendiri Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil

    belajar yang lebih bermakna dan pemahaman yang lebih mendalam.

    Prinsip mengalami sendiri diartikan bahwa siswa tidak hanya tahu secara

    teoritis, tetapi juga secara praktis. Prinsip ini akan terwujud jika guru

    harus melakukan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami

    sendiri, misalnya dengan metode inquiri, dan eksperimen.

    f. Pengulangan Di dalam mempelajari materi sampai taraf insight siswa perlu membaca,

    berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan

    latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga

    materi makin mudah diingat. Pengulangan ini dapat terlaksana jika guru

    dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan, misalnya

    dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas.

    g. Materi pelajaran yang menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap

    suatu persoalan. Rasa ingin tahu akan timbul apabila materi pelajaran

    yang dihadapi siswa bersifat menantang atau problematis. Oleh karena

    itu guru hendaknya sering memberikan materi yang problematis untuk

    merangsang rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya membuat anak

    aktif belajar.

    h. Balikan dan Penguatan Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun

    bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana

    kemampuannya dalam suatu hal. Balikan ini juga berharga bagi guru

    untuk menentukan remedial teaching. Penguatan adalah suatu tindakan

    yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil

    melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa

    akan mengulangi perbuatan yang sudah baik.

  • 11

    i. Perbedaan Individual Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi

    fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini menuntut adanya

    perbedaan perlakuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Dalam hal

    ini seorang guru harus mampu membuat strategi pengajaran terutama

    dalam hal pemilihan metode yang disesuaikan dengan kemampuan siswa

    dalam belajar (Darsono, 2000:26-29).

    Hal senada pendapat lain bahwa prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:

    a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.

    b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.

    c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran atau intrinsic

    motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan

    rasa tertekan dan menderita.

    d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.

    e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.

    f. Belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu : 1) Diajar secara langsung 2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung (seperti anak

    belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain)

    3) Pengenalan dan atau peniruan g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih

    efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan

    lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

    h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.

    i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.

    j. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau

    mengalaminya sendiri (Sardiman, 2011:24-25).

    Hal senada pendapat lain juga tentang prinsip belajar itu adalah sebagai

    berikut:

    a. Peranan Penguatan dan Hukuman 1) Penguatan (reinforcement)

    Penguatan merupakan unsur penting di dalam belajar karena

    penguatan itu akan memperkuat perilaku. Demikian pula penguat

  • 12

    (reinforces) merupakan peristiwa yang dapat memperkuat respon.

    Berikut dideskripsikan secara ringkas tentang penguat.

    a) Penguatan positif dan negatif Menyampaikan kata bagus setelah siswa merespon pertanyaan tertentu, atau memperhatikan anak yang bekerja sungguh sungguh, merupakan stimulus yang dinilai positif, sedangkan

    apabila suatu peristiwa yang dinilai negatif itu diganti atau tidak

    diteruskan setelah adanya respon tertentu, maka akan memperkuat

    respon yang mendahului pergantian peristiwa yang tidak

    menyenangkan, dengan kata lain penguat yang melepaskan diri

    dari situasi tidak menyenangkan disebut penguat negatif.

    b) Penguatan primer dan sekunder Penguat primer merupakan penguat yang digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan, air, udara, dan

    sejenisnya. Pemenuhan kebutuhan fisik itu dapat digunakan untuk

    memperkuat perilaku, terutama perilaku organisme yang lebih

    rendah. Penguat sekunder merupakan penguat yang digunakan

    untuk memenuhi kebutuhan non-fisik, seperti pujian, uang,

    bintang tanda jasa, dan sejenisnya.

    2) Hukuman Konsekuensi yang tidak memperkuat, atau memperlemah, perilaku

    disebut hukuman. Hukuman ini dimaksudkan untuk memperlemah

    atau meniadakan perilaku tertentu dengan cara menggunakan

    kegiatan yang tidak diinginkan.

    b. Kesegaran pemberian penguatan Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul, akan

    menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik,

    dibandingkan dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur waktunya.

    c. Jadwal pemberian penguatan (schedule of reinforcement) Penguatan berantara dapat diberikan dengan menggunakan jarak waktu

    (time interval) antar penguatan secara bervariasi. Guru menggunakan

    jadwal jarak waktu (interval schedule) dalam memberikan penguatan.

    Variasi lain dari jadwal pemberian penguatan dapat berbentuk jadwal

    perbandingan tetap (fixed-ratio schedule) atau jadwal perbandingan

    berubah (variable-ratio schedule), dan jadwal jarak waktu tetap (fix

    ratio schedule) atau jadwal jarak waktu berubah (variable ratio

    schedule).

    d. Peranan stimulus yang mendahului respon 1) Petunjuk

    Petunjuk dinamakan stimulus anteseden karena memberikan

    informasi kepada setiap orang mengenai perilaku apa yang akan

    memperoleh hadiah dan perilaku apa yang akan mendapatkan

    hukuman.

  • 13

    2) Diskriminasi Diskriminasi dilakukan dengan cara menggunakan petunjuk, tanda,

    atau informasi untuk mengetahui kapan suatu perilaku akan

    memperoleh penguatan.

    3) Generalisasi Generalisasi pada setiap orang tidak dapat berlangsung begitu saja.

    Biasanya apabila program manajemen perilaku berhasil

    diperkenalkan di lingkungan tertentu, perilaku seseorang itu tidak

    secara otomatis akan menjadi baik di lingkungan yang lain (Rifai, 2011:120-124).

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai prinsip-prinsip belajar,

    dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yang baik adalah adanya

    kesiapan dari awal, motivasi yang baik (internal maupun eksternal), keaktifan

    siswa (di kelas ataupun di rumah), dan adanya pengulangan baik yang diberikan

    oleh guru maupun inisiatif dari siswa itu sendiri. Prinsip prinsip belajar harus

    benar-benar dipahami, hal ini dikarenakan menunjang faktor keberhasilan belajar

    yang ingin dicapai baik oleh siswa maupun tujuan pembelajaran.

    2.1.3. Ciri-ciri Belajar

    Proses belajar yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang

    telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu memahami ciri-ciri

    belajar yang baik. Ciri-ciri belajar yang baik diantaranya adalah:

    a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar dapat diamati dari tingkah laku,

    yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari

    tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil

    belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

    b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap

    atau tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan

    terpancang seumur hidup.

    c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat

    potensial.

  • 14

    d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang

    memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk

    mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008:15-16).

    Hal senada pendapat lain bahwa ciri-ciri belajar yang baik adalah sebagai

    berikut:

    a. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu

    atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu

    perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya

    bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi,

    perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam

    keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian

    belajar. Hal ini disebabkan karena individu yang bersangkutan tidak

    menyadari akan perubahan itu.

    b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

    berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi

    akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

    kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang

    anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak

    menulis menjadi dapat menulis.

    c. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan

    tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

    Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin

    banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang

    bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan

    sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,

    perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan

    sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam

    pengertian belajar.

    d. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk

    beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan

    sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian

    belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap

    atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar

    akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam

    memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus

    dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau

    dilatih.

  • 15

    e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

    yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah

    laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar

    mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat

    dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang

    dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan

    senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan.

    f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar

    meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar

    sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

    secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan,

    dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik sepeda,

    maka perubahan yang paling tampak adalah dalam ketrampilan naik

    sepeda itu. Ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti

    pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis

    sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki

    sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan

    sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan

    aspek lainnya (Djamarah, 2002:15-17).

    Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil

    kesimpulan bahwa ciri-ciri belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan

    tingkah laku yang relatif permanen, perubahan tersebut terjadi secara sadar,

    bersifat positif dan terarah, dan perubahan tersebut tidak hanya dapat dilihat pada

    saat proses belajar saja, karena perubahan ini bersifat potensial.

    2.2. Kajian Tentang Disiplin Belajar

    2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar

    Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan

    menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin

    merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada

    kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai

  • 16

    kurang optimal terutama dalam belajar. Berikut adalah pendapat disiplin menurut

    para ahli.

    a. Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau

    masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap

    peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang

    muncul dari dalam hatinya (Rachman dalam bukunya Tuu, 2004:32).

    b. Disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam

    masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua

    pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2).

    c. Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa,

    dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah

    tercapai (Sanjaya, 2005:9).

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di

    atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku

    seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib

    norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam

    dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan.

    2.2.2. Pentingnya Disiplin

    Perilaku disiplin sangatlah diperlukan oleh siapapun, dimanapun dan

    kapanpun, begitu juga siswa yang harus disiplin dalam mentaati tata tertib

    sekolah, ketaatan dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas dan disiplin

    dalam belajar di rumah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut

    pendapat-pendapat para ahli mengenai pentingnya disiplin.

  • 17

    a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan

    sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan

    prestasinya.

    b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang kondisif bagi kegiatan pembelajaran.

    c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-

    anaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin.

    d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan,

    kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang

    (Tuu, 2004:37).

    Hal senada pendapat lain bahwa pentingnya disiplin adalah sebagai

    berikut:

    a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

    lingkungan.

    c. Menjadi cara untuk menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan siswa terhadap lingkungannya.

    d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lain.

    e. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar. g. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan

    bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

    h. Kebiasaan yang baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan lingkungannya (Rachman dalam Tuu, 2004:35-36).

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pentingnya disiplin,

    dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin sangatlah penting dan dibutuhkan oleh

    setiap siswa. Berbagai manfaat disiplin belajar bagi siswa sangatlah terlihat,

    terutama disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan

    tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa meraih kesuksesan

    dalam belajar.

  • 18

    2.2.3. Fungsi Disiplin

    Disiplin belajar yang diterapkan berulang-ulang akan memberikan

    kebiasaan yang baik bagi siswa. Berbagai macam fungsi disiplin belajar dapat

    bermanfaat bagi kehidupan siswa maupun orang-orang disekitarnya. Beberapa

    fungsi disiplin antara lain:

    1. Menata kehidupan bersama

    Disiplin mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau

    dalam masyarakat. Hubungan atara satu dengan yang lainnya akan

    menjadi baik dan lancar dengan adanya disiplin.

    2. Membangun kepribadian

    Lingkungan yang berdisiplin baik akan sangat berpengaruh pada

    kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh

    kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang,

    tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

    3. Melatih kepribadian

    Kepribadian yang tertib, teratur, taat, dan patuh perlu dibiasakan serta

    dilatih.

    4. Pemaksaan

    Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk

    mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.

    5. Hukuman

    Sanksi disiplin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya sebagai cara

    untuk menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya orang tidak berani

    berbuat salah. Ancaman atau hukuman sangat penting karena dapat

    memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan

    mematuhinya.

    6. Mencipta lingkungan kondusif

    Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik,

    memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan

    pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran (Tuu, 2004:38-44).

  • 19

    2.2.4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar

    Permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari

    menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan

    tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor

    intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar.

    Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin adalah sebagai berikut:

    a. Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain

    kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.

    b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai

    kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan

    dan kemauan diri yang kuat.

    c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan

    diajarkan.

    d. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan

    harapan (Tuu, 2004:48-49).

    Hal senada pendapat lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin

    belajar adalah sebagai berikut:

    a. Teladan Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan

    sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar,

    siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan

    daripada dengan apa yang mereka dengar.

    b. Lingkungan berdisiplin Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan

    membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri manusia

    adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan

    potensi adaptasi ini, ia dapat mempertahankan hidupnya.

    c. Latihan berdisiplin Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan dan

    kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan

    membiasakannya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk

    disiplin dalam diri siswa (Tuu, 2004:49-50).

  • 20

    Hal senada menurut pendapat Suradi (2011) bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut:

    1. Faktor eksterinsik

    a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan

    maupun media yang dipakai untuk belajar.

    Pendapat lain menyatakan bahwa:

    Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,

    sinar yang tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap,

    suasana yang sejuk dan senang. Kedua yaitu faktor instrumental, yaitu

    perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam.

    Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas

    belajar dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah,

    peraturan-peraturan sekolah, buku dan lain sebagainya. Faktor materi

    pelajaran termasuk dalam lingkungan nonsosial yang terakhir. Faktor

    ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa, begitu juga

    dengan metode mengajar guru (Baharuddin, 2008:27-28).

    Lingkungan nonsosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,

    meliputi keadaan ruang belajar dan peralatan mengajar. Keadaan ruang

    belajar dijabarkan menjadi kondisi udara yang baik, pencahayaan yang

    cukup, dan keadaan ruang belajar yang nyaman. Peralatan mengajar dapat

    dibedakan menjadi keadaan ruang kelas, fasilitas di dalam ruang kelas,

    kurikulum dan peraturan yang telah dibuat.

    b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

    lingkungan masyarakat.

    Pendapat lain menyatakan bahwa:

    1) Lingkungan Sosial Sekolah Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-

    teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.

    Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi

    bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang

  • 21

    simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi

    dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

    2) Lingkungan Sosial Masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan

    mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh,

    banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi

    aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika

    memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar

    yang kebetulan belum dimilikinya.

    3) Lingkungan Sosial Keluarga Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan

    keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),

    pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap

    aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua,

    anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa

    melakukan aktivitas belajar dengan baik (Baharuddin, 2008:26-27).

    Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan

    bahwa lingkungan sosial mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Hubungan

    yang baik antar lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari guru, dengan

    teman teman sekelas, serta administrasi mampu memberikan dorongan

    yang baik bagi siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sosial

    masyarakat merupakan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan

    warga sekitar rumahnya. Siswa harus dapat membatasi diri dari pengaruh

    lingkungan yang buruk. Lingkungan sosial yang terakhir berasal dari

    keluarga, peran serta orangtua dalam proses belajar anaknya sangatlah

    dibutuhkan. Aturan aturan yang ada di dalam lingkungan keluarga

    hendaknya dilaksanakan dengan baik guna menjalin hubungan yang baik

    antar anggota keluarga.

    2. Faktor instrinsik

    a. Faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan

    kemampuan kognitif.

  • 22

    Pendapat lain mengatakan bahwa:

    Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan

    kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu

    (Baharuddin, 2008:24). Seseorang yang tidak mempunyai minat untuk

    belajar dapat membuat gairah ataupun semangat belajar yang kurang.

    Munculnya minat belajar yang baik biasanya akan disertai dengan

    aktivitas belajar yang baik pula.

    Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat

    adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan

    mendukung kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat

    ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu pelajaran, perhatian

    siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan

    kesadaran siswa untuk belajar.

    Motivasi adalah keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa

    yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

    kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada

    kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek

    belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).

    Motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan

    ekstrinsik. Menurut Sardiman (2011:89), motivasi intrinsik adalah

    motif motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu

    dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada

    dorongan untuk melakukan sesuatu.

    Menurut Sardiman (2011:83) ciri-ciri motivasi adalah tekun

    menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat

  • 23

    terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat

    bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya,

    tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, dan senang mencari dan

    memecahkan masalah soal-soal.

    Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut

    kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan

    pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan

    (Djamarah, 2002:168).

    Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang

    menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau

    berdasarkan kesan kesan yang diperoleh dari masa lampau

    (Djamarah, 2002:169). Mengingat di dalam aktivitas belajar dapat

    dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara

    mempelajari kembali (review) materi-materi yang telah dipelajari.

    Menurut Bloom dalam Purwanto (2008:43-47) kemampuan

    kognitif dibagi menjadi enam. Rincian ini dapat disebutkan sebagai

    berikut:

    1. Pengetahuan hafalan (knowledge)

    Knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta

    responden atau testee untuk mengenal atau mengetahui

    adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus

    mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.

    Dalam hal ini testee dituntut untuk menyebutkan kembali

    (recall) atau menghafal saja.

    2. Pemahaman (komprehensi) Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan

    tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta

    yang diketahuinya.

  • 24

    3. Aplikasi (penerapan) Dalam tingkatan ini, responden dituntut kemampuannya

    untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah

    diketahuinya dalam suatu situasi yang baru baginya.

    4. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan) Tingkat kemampuan untuk menganalisis atau menguraikan

    suatu integritas atau suatu situasi tertentu ke dalam

    komponen komponen atau unsur pembentuknya. 5. Sintesis

    Sintesis adalah penyatuan unsur unsur atau bagian bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Berfikir sintesis

    merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih

    kreatif.

    6. Evaluasi (menilai) Dengan kemampuan ini responden diminta untuk membuat

    penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi

    berdasarkan suatu kriteria tertentu.

    b. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain

    pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, kekurangan gizi, kurang

    tidur dan sakit yang diderita.

    Pendapat lain mengatakan bahwa:

    Faktor-faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan

    dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan

    menjadi dua macam. Pertama keadaan tonus jasmani keadaan

    tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi belajar

    seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan

    pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Cara

    menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah: (1) Menjaga pola

    makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke

    dalam tubuh; (2) Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan

    sehat; (3) Istirahat yang cukup dan sehat kedua, keadaan fungsi

    jasmani/fisiologis.

    Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada

    tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama

    pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan

    mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindra

    yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata

    dan telinga (Baharuddin, 2008:19).

    Dalam penelitian ini, kondisi fisiologis dikategorikan menjadi dua,

    yaitu kondisi fisik dan fungsi jasmani. Kondisi fisik siswa yang baik dapat

  • 25

    memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar. Kondisi fisik yang

    dimaksud di atas dapat diperoleh dengan menjaga pola makan, rajin

    berolahraga, dan dengan istirahat yang cukup. Fungsi jasmani yang diteliti

    lebih kepada fungsi pancaindera yang digunakan dalam aktivitas belajar,

    dalam hal ini adalah mata dan telinga.

    Hal senada menurut pendapat Zainal (2009:2) menyimpulkan ada banyak

    faktor yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan perbuatan tidak disiplin,

    faktor faktor ini lazimnya dikelompokkan kepada faktor sekolah dan faktor luar

    sekolah seperti persekitaran, keluarga, pengaruh rekan sebaya dan lain

    sebagainya.

    Berdasarkan pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang

    mempengaruhi disiplin belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor

    faktor yang mempengaruhi disiplin belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

    faktor intrinsik (faktor yang terdapat pada diri siswa) dan faktor ekstrinsik (faktor

    yang terdapat diluar diri siswa).

    2.3. Penelitian yang Relevan

    1. Atifah, Nur (2006) dengan judul Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan

    Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah

    Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006, menunjukkan

    hasil hubungan disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah

    sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan

    siswa dalam kategori tinggi, terbukti sebanyak 74,5% siswa mempunyai

    tingkat kedisiplinan yang tinggi selebihnya 19,1% dengan kedisiplinan

  • 26

    sangat tinggi dan 6,4% dalam kategori rendah. Dilihat tingkat

    pelanggarannya, sebanyak 48,9% siswa tidak melakukan pelanggaran,

    23,4% melakukan 1 kali, selabihnya melakukan 2-5 kali pelanggaran.

    Prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa dalam kategori cukup, terbukti

    dari 46,8% siswa memperoleh nilai 70-80 dalam kategori cukup, 27,7%

    siswa memperoleh nilai kurang dari 70 dalam kategori kurang dan 25,5%

    dengan nilai antara 80-90 dalam kategori baik. Hasil analisis regresi

    diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,18 > Ftabel (4,06) pada taraf kesalahan 5%

    dengan dk = 1 dan dk = 45, sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan

    yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi

    yang dicapai siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu

    Tegal.

    2. Khafid, Muhammad dan Suroso (2007) dengan judul Pengaruh Disiplin

    Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi,

    menunjukkan hasil analisis deskriptif persentase dan analisis statistik yang

    telah dilaksanakan, maka dapat dirumuskan pokok-pokok simpulan hasil

    penelitian sebagai berikut: (1) Disiplin belajar siswa dalam kategori tinggi

    dengan presentase 77,25% dan lingkungan keluarga dalam kategori baik

    dengan presentase 71,02%, (2) Secara simultan disiplin belajar dan

    lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar

    14,8% dan sisanya sebesar 85,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

    diungkap dalam penelitian ini, dan (3) Pengaruh disiplin belajar terhadap

  • 27

    hasil belajar siswa adalah sebesar 8,17% sedangkan besarnya pengaruh

    lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa adalah 8,76%.

    3. Zainal, Khalim. dan Wan Zulkifli Wan Hassan (2009) dengan judul

    Pendekatan Islam dalam Mengangani Masalah Disiplin Tegar dalam

    Kalangan Pelajar Sekolah menunjukkan dari 50 siswa Malaysia yang

    diteliti, 10 diantaranya mengalami masalah disiplin yang serius. Kesalahan

    disiplin yang kerap dilakukan oleh 10 siswa tersebut adalah: Menghisap

    rokok, bergaduh dengan menggunakan senjata berbahaya, vandalism, biadap

    terhadap guru, datang terlambat ke sekolah, ponteng kelas, dan buli.

    Analisis faktor yang menyebabkan siswa terus mengulangi tingkah laku

    tidak berdisiplin di sekolah adalah 80% pengajaran guru terlalu

    membosankan, 90% guru bersifat perkauman (kedaerahan), 85% kurang

    puas akan tindakan guru yang selalu menyalahkan siswa, 90% karena

    pengaruh teman sebaya, 100% karena pengaruh keluarga yang kurang

    peduli kepada anaknya.

    2.4. Kerangka Berfikir

    Proses pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku.

    Perubahan perilaku yang didapat melalui belajar bersifat permanen yang akan

    bertahan relatif lama. Kegiatan belajar mengajar yang baik berasal dari disiplin

    belajar yang baik pula, sebaliknya apabila disiplin belajar tidak dioptimalkan

    maka akan timbul masalah disiplin.

    Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan

    menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin

  • 28

    merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada

    kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai

    kurang optimal terutama dalam belajar. Penelitian ini akan dianalisis dalam

    beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin belajar berdasarkan teori yang ada

    dan kondisi dilapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketaatan terhadap tata

    tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam

    mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di

    rumah. Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat

    kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin

    sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena

    perilaku yang baik (Tuu, 2004:93).

    Adapun alur atau kerangka berfikir dalam penelitian Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi

    Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat

    digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

  • 29

    Sumber: Suradi (2011) dengan modifikasi

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

    Disiplin

    Belajar

    1. Faktor Psikologis a. Minat 1) Perasaan senang (X1) 2) Perhatian (X2) 3) Konsentrasi (X3) 4) Kesadaran (X4)

    b. Motivasi 1) Tekun menghadapi tugas (X5) 2) Ulet menghadapi kesulitan (X6) 3) Senang memecahkan soal (X7)

    c. Kemampuan kognitif 1) Pengetahuan hafalan (X8) 2) Pemahaman (X9) 3) Penerapan atau aplikasi (X10) 4) Analisis (X11) 5) Sintesis (X12) 6) Evaluasi (X13)

    2. Faktor Fisiologis a. Kondisi fisik 1) Pola makan (X14) 2) Olah raga (X15) 3) Waktu istirahat (X16)

    b. Fungsi jasmani 1) Penglihatan (X17) 2) Pendengaran (X18)

    1. Lingkungan Sosial

    a. Sekolah 1) Hubungan dengan guru (X19) 2) Administrasi sekolah (X20) 3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)

    b. Masyarakat 1) Teman bergaul (X22) 2) Aktivitas di lingkungan masyarakat (X23)

    c. Keluarga 1) Hubungan dengan keluarga (X24) 2) Dukungan dari orangtua (X25) 3) Aturan keluarga (X26)

    2. Lingkungan Nonsosial a. Keadaan Ruangan belajar

    1) Kondisi udara (X27) 2) Pencahayaan (X28) 3) Sejuk dan tenang (X29)

    b. Peralatan belajar 1) Gedung sekolah (X30) 2) Alat-alat praktik (X31) 3) Kurikulum (X32) 4) Peraturan sekolah (X33)

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

    3.1.1. Populasi Penelitian

    Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian,

    yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui (Gulo, 2004:76).

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130). Dalam

    penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa Jurusan Administrasi

    Perkantoran kelas XII di SMK NU 01 Kendal yang berjumlah 90 siswa.

    Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian

    No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

    1 XII AP1 3 42 45

    2 XII AP2 4 41 45

    Jumlah 7 83 90

    Sumber: Daftar Nama Siswa Kelas XII-AP Tahun 2012/2013

    3.1.2. Sampel Penelitian

    Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila

    subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

    merupakan penelitian populasi. Jumlah subjek yang besar, dapat diambil antara

    15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi, 2006:133-134).

  • 31

    Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 90 terdiri dari 2

    kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, jumlah populasi adalah sebanyak 90 siswa,

    sehingga semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 90 siswa.

    3.2. Variabel Penelitian

    Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

    suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Variabel pada analisis faktor tidak

    dikelompokkan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai

    penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti

    (Supranto, 2004:113).

    1. Kondisi Psikologis

    a. Minat

    1) Perasaan Senang (X1)

    Perasaan senang yang dimaksud adalah perasaan senang siswa kelas XII

    Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal ketika pelajaran

    dimulai.

    2) Perhatian (X2)

    Perhatian yang dimaksud adalah perhatian siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.

    3) Konsentrasi (X3)

    Konsentrasi yang dimaksud adalah konsentrasi siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.

  • 32

    4) Kesadaran (X4)

    Kesadaran yang dimaksud adalah rasa sadar untuk belajar, sadar akan

    pentingnya belajar yang ada pada diri siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    b. Motivasi

    1) Tekun Menghadapi Tugas (X5)

    Tekun menghadapi tugas yang dimaksud adalah keseriusan siswa kelas

    XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam

    mengerjakan tugas.

    2) Ulet Menghadapi Kesulitan (X6)

    Ulet menghadapi kesulitan yang dimaksud adalah sikap pantang

    menyerah siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal didalam mengerjakan tugas.

    3) Senang Memecahkan Soal (X7)

    Senang memecahkan soal yang dimaksud adalah sikap siswa kelas XII

    Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mencari

    soal soal untuk belajar.

    c. Kemampuan Kognitif

    1) Pengetahuan Hafalan (X8)

    Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah kemampuan menghafal yang

    dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal.

  • 33

    2) Pemahaman (X9)

    Pemahaman yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas

    XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam

    memahami materi yang diajarkan.

    3) Penerapan atau Aplikasi (X10)

    Penerapan atau aplikasi yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki

    siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal

    dalam memahami materi yang diajarkan dalam menerapkan materi untuk

    mengerjakan tugas.

    4) Analisis (X11)

    Analisis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami soal -

    soal.

    5) Sintesis (X12)

    Sintesis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam membagi waktu

    untuk belajar.

    6) Evaluasi (X13)

    Evaluasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyimpulkan

    materi pelajaran.

  • 34

    2. Kondisi Fisiologis

    a. Kondisi fisik

    1) Pola makan (X14)

    Pola makan yang dimaksud adalah pola makan siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    2) Olahraga (X15)

    Olahraga yang dimaksud adalah rutinitas olahraga yang dilakukan siswa

    kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    3) Waktu Istirahat (X16)

    Waktu istirahat yang dimaksud adalah waktu yang digunakan untuk

    beristirahat oleh siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK

    NU 01 Kendal.

    b. Fungsi Jasmani

    1) Penglihatan (X17)

    Penglihatan yang dimaksud adalah kemampuan melihat atau kemampuan

    indera penglihat yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi

    Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    2) Pendengaran (X18)

    Pendengaran yang dimaksud adalah kemampuan mendengarkan atau

    kemampuan indera pendengar yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

  • 35

    3. Lingkungan Sosial

    a. Lingkungan sekolah

    1) Hubungan dengan guru (X19)

    Hubungan dengan guru yang dimaksud adalah hubungan atau komunikasi

    antara siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal dengan guru.

    2) Administrasi sekolah (X20)

    Administrasi yang dimaksud adalah ketepatan siswa kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyelesaikan

    urusan administrasi sekolahnya.

    3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)

    Hubungan dengan teman sekolah yang dimaksud adalah hubungan antara

    siswa dengan siswa yang lain dalam satu kelas maupun teman yang

    berbeda kelas di SMK NU 01 Kendal.

    b. Lingkungan masyarakat

    1) Teman Bergaul (X22)

    Teman bergaul yang dimaksud adalah teman bergaul di lingkungan

    masyarakat tempat tinggal siswa kelas XII Jurusan Administrasi

    Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    2) Aktivitas di Lingkungan Masyarakat (X23)

    Aktivitas siswa di lingkungan masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas

    siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal di

    lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal.

  • 36

    c. Lingkungan keluarga

    1) Hubungan dengan Keluarga (X24)

    Hubungan dengan keluarga yang dimaksud adalah hubungan antara siswa

    kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dengan

    orangtua dan saudaranya.

    2) Dukungan dari Orangtua (X25)

    Dukungan orangtua yang dimaksud adalah dukungan dari orangtua siswa

    kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal agar

    dapat berprestasi dengan baik.

    3) Aturan Keluarga (X26)

    Aturan keluarga yang dimaksud adalah aturan yang ada di dalam

    lingkungan keluarga siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran

    SMK NU 01 Kendal agar dapat berprestasi dengan baik.

    4. Lingkungan non sosial

    a. Keadaan Ruangan belajar

    1) Kondisi udara (X27)

    Kondisi udara yang dimaksud adalah kondisi udara saat siswa kelas XII

    Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sedang belajar di

    kelas.

    2) Pencahayaan (X28)

    Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang

    didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal pada saat belajar di kelas.

  • 37

    3) Sejuk dan Tenang (X29)

    Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang

    didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal pada saat belajar di kelas.

    b. Peralatan Belajar

    1) Gedung Sekolah (X30)

    Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang

    didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal pada saat belajar di kelas.

    2) Alat-alat praktik (X31)

    Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang

    didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01

    Kendal pada saat belajar di kelas.

    3) Kurikulum (X32)

    Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum untuk kelas XII Jurusan

    Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.

    4) Peraturan Sekolah (X33)

    Peraturan sekolah yang dimaksud adalah tata tertib yang ada di SMK NU

    01 Kendal.

    3.3. Metode Analisis Instrumen Penelitian

    Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan

    reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen

    tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian. Instrumen tersebut

  • 38

    dicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang

    digunakan adalah 30 orang (Sugiyono, 2010:177). Adapun langkah-langkah yang

    harus dilakukan dalam pengambilan data angket ujicoba adalah sebagai berikut :

    1. Tahap Persiapan

    a. Membuat kisi-kisi angket/kuesioner dengan beberapa variabel dan

    subvariabel yang akan diungkap dengan batasan sesuai dengan judul

    penelitian.

    b. Membuat pernyataan sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.

    2. Tahap Pelaksanaan

    Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 30 siswa Jurusan

    Administrasi Perkantoran, 15 siswa kelas XII AP1 dan 15 siswa kelas XII AP2

    di SMK NU 01 Kendal.

    3. Tahap Analisis instrumen

    a. Validitas Instrumen

    Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

    suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

    kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh

    kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).

    Suharsimi (2006:168) mengutarakan bahwa:

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

    kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang

    valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen

    yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah

    instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur yang

    diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

    mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

  • 39

    Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui

    apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari

    variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen

    menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate antara

    masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan program

    SPSS for windows release 15.

    Suharsimi (2006:170) menuliskan rumus digunakan untuk mengukur

    validitas sebagai berikut:

    =

    2 2 2 2

    Keterangan:

    = Validitas instrumen

    = Jumlah skor tiap butir soal

    = Skor total

    = Jumlah subjek

  • 40

    Hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen

    No

    Soal

    R

    Hitung

    R

    Tabel Keterangan

    No

    Soal

    R

    Hitung

    R

    Tabel Keterangan

    1 0,385 0,361 Valid 36 0,380 0,361 Valid

    2 0,407 0,361 Valid 37 0,382 0,361 Valid

    3 0,371 0,361 Valid 38 0,266 0,361 Tidak Valid

    4 0,151 0,361 Tidak Valid 39 0,458 0,361 Valid

    5 0,405 0,361 Valid 40 0,411 0,361 Valid

    6 0,412 0,361 Valid 41 0,297 0,361 Tidak Valid

    7 0,432 0,361 Valid 42 0,481 0,361 Valid

    8 0,397 0,361 Valid 43 0,393 0,361 Valid

    9 0,431 0,361 Valid 44 0,413 0,361 Valid

    10 0,313 0,361 Tidak Valid 45 0,304 0,361 Tidak Valid

    11 0,467 0,361 Valid 46 0,387 0,361 Valid

    12 0,404 0,361 Valid 47 0,368 0,361 Valid

    13 0,314 0,361 Tidak Valid 48 0,393 0,361 Valid

    14 0,416 0,361 Valid 49 0,413 0,361 Valid

    15 0,411 0,361 Valid 50 0,571 0,361 Valid

    16 0,399 0,361 Valid 51 0,493 0,361 Valid

    17 0,592 0,361 Valid 52 0,181 0,361 Tidak Valid

    18 0,474 0,361 Valid 53 0,390 0,361 Valid

    19 0,374 0,361 Valid 54 0,378 0,361 Valid

    20 0,405 0,361 Valid 55 0,592 0,361 Valid

    21 0,432 0,361 Valid 56 0,393 0,361 Valid

    22 0,486 0,361 Valid 57 0,073 0,361 Tidak Valid

    23 0,565 0,361 Valid 58 0,373 0,361 Valid

    24 0,440 0,361 Valid 59 0,408 0,361 Valid

    25 0,317 0,361 Tidak Valid 60 0,33