7101408269
DESCRIPTION
skripsi tentang disiplin belajarTRANSCRIPT
-
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN
ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Hanif Ardiansyah
NIM 7101408269
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
-
i
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS XII JURUSAN
ADMINISTRASI PEKANTORAN DI SMK NU 01
KENDAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Hanif Ardiansyah
NIM 7101408269
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
-
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Muhsin, M.Si. Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
NIP. 195411011980031002 NIP.198009022005012002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
-
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
NIP. 197810072003122002
Anggota I Anggota II
Drs. H. Muhsin, M.Si. Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
NIP. 195411011980031002 NIP.198009022005012002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
-
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila dikemudian hari terbukti bahwa
skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain.
Semarang, Februari 2013
Hanif Ardiansyah
NIM.7101408269
-
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Suatu pekerjaan yang baik adalah pekerjaan
yang dilakukan secara sungguh sungguh
dan dilakukan dengan disiplin yang tinggi.
(Hanif Ardiansyah)
Persembahan
Untuk Bapak dan Ibuku
-
vi
PRAKATA
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah diberikan kepada
makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Faktor faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa
Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi kepada
umat manusia menuju jalan yang benar.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang
mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan
menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.
2. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberi izin penelitian.
3. Drs. Muhsin, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
4. Ismiyati, S.Pd. M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5. Dosen penguji skripsi yang memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Mokh. Izudin, M.Pd, Kepala SMK NU 01 Kendal yang member ijin untuk
mengadakan penelitian di SMK NU 01 Kendal.
-
vii
7. Siswa-siswi kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
atas kerjasama dan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.
8. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan doa, dorongan, serta bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2008 dan
semua pihak yang telah memberikan dorongan, semangat dan doa untuk
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat bermanfaat
bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.
Semarang, Februari 2013
Penyusun
-
viii
SARI
Ardiansyah, Hanif. 2013. Faktor faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Muhsin, M.Si. II. Ismiyati,
S.Pd. M.Pd.
Kata Kunci : Disiplin Belajar, Faktor Intrinsik, Faktor Ekstrinsik
Disiplin belajar merupakan serangkaian perilaku seseorang yang
menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma
kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya
untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa
(intrinsik) maupun dari luar siswa (ekstrinsik). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi disiplin belajar siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 90
siswa. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, jadi semua populasi dijadikan
sebagai sampel yaitu 90 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor.
Analisis ini untuk mereduksi data dari variabel yang banyak menjadi sedikit.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa terdapat 5 faktor baru yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa sebesar 66,81% sedangkan sisanya sebesar
33,19% dipengaruhi faktor lain yang tidak ditentukan dalam model ini. Kontribusi
dari masing-masing faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa adalah
sebagai berikut: (a) lingkungan sekolah memiliki kontribusi sebesar 22,73%, (b)
pembelajaran memiliki kontribusi sebesar 13,51%, (c) komunikasi memiliki
kontribusi sebesar 11,19%, (d) kondisi udara dan penglihatan memiliki kontribusi
sebesar 10,07%, dan (e) motivasi dan pola makan memiliki kontribusi sebesar
9,31%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor yang mempunyai kontribusi
terbesar terhadap disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal adalah lingkungan sekolah sebesar 33,19%,
dan faktor dengan kontribusi terkecil adalah motivasi dan pola makan yaitu
sebesar 9,31%. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah sekolah perlu
menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan kondusif agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik. Perlunya keikutsertaan orangtua dalam
aktivitas belajar anaknya, dengan memantau, memberi fasilitas belajar,
mendukung, dan memotivasi anaknya dalam meningkatkan disiplin belajar.
-
ix
Abstract
Ardiansyah, Hanif. 2013. "The Factors which Affect Study Discipline on XII
Grade Office Administration Students in SMK NU 01 Kendal in the Academic
Year of 2012/2013". Final Project. Economics Education Department. Economics
Faculty. Semarang State University. Advisor I: Drs. Muhsin, M.Si. Advisor II:
Ismiyati, S.Pd. M.Pd.
Key Words: Study Discipline, Intrinsic Factors, Extrinsic Factors
Study discipline is a human being's behavior set which shows loyalty and
obedience to the rules and manners because of the self-awareness to do the
objective of the study. There are 2 factors which affect study discipline; they are
students themselves (intrinsic) and other factors (extrinsic). The objective of this
research is to know the factors which affect the study discipline on XII grade
Office Administration students in SMK NU 01 Kendal.
The population of this research were 90 students on XII grade Office
Administration Department students in SMK NU 01 Kendal in the academic year
of 2012/2013. This research was a population research, so all 90 students became
the sample. The techniques of data collection were using documentation and
questionnaire. Next, the technique of data analysis was using factor analysis
which was used to reduce the variables of the data.
The result of factor analysis showed that there were 5 new factors which
affect 60.81% of students study dicipline. Whereas, the other factors which did not given by this model affect 33.19% of students' study dicipline. The
contribution of each factor was: (a) school atmosphere has 22.73% contribution,
(b) learning activities have 13.51% contribution, (c) communication has 11.19%
contribution, (d) air condition and eyesight have 10.07% contribution, and (e)
motivation and diet have 9.31% contribution.
The conclusion of this research is the factor which dominantly affect XII
grade Office Administration students study discipline in SMK NU 01 Kendal is the school atmosphere, it contributes up to (33.19%), and the factor which gives
the smallest contribution to students' dicipline study is motivation and diet. It is
suggested that, schools need to make better activities learning. Next, the parents
need to participate and support their children by monitoring, giving learning
facilities, and motivating them to improve their study discipline.
-
x
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 8
2.1 Kajian Tentang Belajar .................................................................. 8
2.1.1 Pengertian Belajar ............................................................... 8
2.1.2 Prinsip Prinsip Belajar ................................................ ...... 9
2.1.3 Ciri Ciri Belajar ................................................................ 13
2.2 Kajian Tentang Disiplin Belajar..................................................... 15
2.2.1 Pengertian Disiplin Belajar .................................................. 15
2.2.2 Pentingnya Disiplin .............................................................. 16
-
xi
2.2.3 Fungsi Disiplin ..................................................................... 17
2.2.4 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar ......... 18
2.3 Penelitian yang Relevan ................................................................ 25
2.4 Kerangka Berfikir .......................................................................... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 30
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 30
3.1.1 Populasi ............................................................................... 30
3.1.2 Sampel ................................................................................. 30
3.2 Variabel Penelitian ......................................................................... 31
3.3 Metode Analisis Instrumen Penelitian .......................................... 37
3.3.1 Validitas Instrumen ............................................................. 38
3.3.2 Reliabilitas Instrumen ......................................................... 41
3.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 42
3.4.1. Metode Dokumentasi ......................................................... 42
3.4.2. Metode Angket atau kuesioner ........................................... 42
3.5 Metode Analisis Data .................................................................... 44
3.5.1 Analisis Faktor .................................................................... 44
3.5.2 Analisis Deskriptif Presentase ............................................. 45
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. . 47
4.1. Hasil Penelitian ............................................................................ 47
4.1.1. Gambaran Umum SMK NU 01 Kendal ............................. 47
4.1.2. Analisis Faktor ............................................................ 49
4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase ............................................ 59
4.2. Pembahasan ................................................................................... 81
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 91
5.1. Simpulan ....................................................................................... 91
5.2. Saran ............................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 93
LAMPIRAN
-
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
1.1. Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal bulan Juli
September 2012 ........................................................................................ 5
3.1.Jumlah Populasi Penelitian ....................................................................... 30
3.2.Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................. 40
3.3.Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ...................................................... 42
3.4.Kriteria Persentase .................................................................................... 46
4.1.Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK NU 01 Kendal ................ 47
4.2.Sarana dan Prasarana SMK NU 01 Kendal ............................................... 48
4.3.Data Siswa SMK NU 01 Kendal 2012/2013 ............................................ 49
4.4.Hasil Analisis faktor .................................................................................. 59
4.5.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ......................................... 60
4.6.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul ................................................. 61
4.7.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran ......................................................... 62
4.8.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah ....................................... 64
4.9.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran ....................................... 65
4.10. Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ..................................................... 66
4.11. Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ............................. 67
4.12. Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ................................................... 68
4.13. Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru ................................ 70
4.14. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan .................................... 71
4.15. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........ 72
4.16. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ............................................... 73
4.17. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan .................................................... 75
4.18. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan ............................. 76
4.19. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ...................................... 77
4.20. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ................................................... 78
4.21. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ................................................... 79
-
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Hal.
4.1.Hasil Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah ......................................... 61
4.2.Hasil Analisis Deskriptif Teman Bergaul ................................................. 62
4.3.Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran ......................................................... 63
4.4.Hasil Analisis Deskriptif Administrasi Sekolah ....................................... 64
4.5.Hasil Analisis Deskriptif tentang Pembelajaran ....................................... 65
4.6.Hasil Analisis Deskriptif Kurikulum ........................................................ 67
4.7.Hasil Analisis Deskriptif Tekun Menghadapi Tugas ................................ 68
4.8.Hasil Analisis Deskriptif Komunikasi ...................................................... 69
4.9.Hasil Analisis Deskriptif Hubungan dengan Guru .................................... 70
4.10. Hasil Analisis Deskriptif Pengetahuan Hafalan .................................... 72
4.11. Hasil Analisis Deskriptif tentang Kondisi Udara dan Penglihatan ........ 73
4.12. Hasil Analisis Deskriptif Kondisi Udara ............................................... 74
4.13. Hasil Analisis Deskriptif Penglihatan .................................................... 75
4.14. Hasil Analisis Deskriptif Motivasi dan Pola Makan ............................. 77
4.15. Hasil Analisis Deskriptif Dukungan Orangtua ...................................... 78
4.16. Hasil Analisis Deskriptif Pemahaman ................................................... 79
4.17. Hasil Analisis Deskriptif Pola Makan ................................................... 80
-
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2.1.Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................................... 29
-
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal.
1 Data Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
Tahun Ajaran 2012/2013 ..................................................................... 95
2 Rekapitulasi Presensi Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran
SMK NU 01 Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 .................................... 97
3 Kisi kisi Angket Uji Coba ................................................................... 98
4 Angket Uji Coba Penelitian ................................................................. 101
5 Hasil Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................... 110
6 Kisi Kisi Angket Penelitian ................................................................. 112
7 Angket Penelitian ................................................................................ 115
8 Analisis Faktor Tahap 1 ...................................................................... 119
9 Analisis Faktor Tahap 2 ...................................................................... 146
10 Analisis Faktor Tahap 3 ...................................................................... 150
11 Analisis Faktor Tahap 4 ...................................................................... 153
12 Analisis Faktor Tahap 5 ...................................................................... 156
13 Analisis Faktor Tahap 6 ...................................................................... 159
14 Analisis Faktor Tahap 7 ...................................................................... 162
15 Surat Ijin Melakukan Penelitian dari Fakultas Ekonomi UNNES ...... 164
16 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SMK NU 01 Kendal .. 165
17 Deskriptif Persentase Per Indikator ..................................................... 173
18 ............................................................................................................. 179
19 ............................................................................................................. 180
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan kehidupan
masyarakat telah membawa pengaruh bagi dunia pendidikan agar segera
melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk mampu menyiapkan siswa dalam
menghadapi berbagai tantangan. Usaha meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya peningkatan sarana prasarana pendidikan, profesionalisme tenaga
pendidik, maupun peningkatan mutu siswa. Salah satu bentuk peningkatan mutu
siswa yaitu ditetapkannya batas minimal kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN)
yang terus meningkat tiap tahunnya. Menurut Republika edisi 11 Maret 2012,
siswa harus mencapai angka minimal 5,5 untuk semua mata pelajaran agar dapat
lulus ujian. Adanya hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu siswa.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan tidak akan terlaksana tanpa adanya proses belajar yang
berkesinambungan, dengan proses belajar seseorang akan berupaya, bersikap dan
-
2
bertindak lebih baik. Hal ini selaras dengan pendapat Rifai (2011:82)
yang menyimpulkan bahwa:
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan,
sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang
mampu memahami bahwa aktivitas belajar memegang peranan penting
dalam proses psikologis.
Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik
dimungkinkan mempunyai disiplin belajar yang baik pula. Siswa yang memiliki
disiplin akan menunjukkan ketaatan dan keteraturan terhadap perannya sebagai
seorang siswa yaitu belajar secara terarah dan teratur. Pada akhirnya siswa yang
berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengendalikan perilakunya.
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus
dimiliki oleh siswa. Tuu (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang
baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik,
juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin
individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.
Disiplin sangatlah diperlukan bagi setiap orang, dimanapun dan kapanpun.
Hal tersebut dikarenakan disiplin menentukan kelancaran seseorang di dalam
menggapai tujuannya. Permasalahan disiplin jika dikaitkan dengan dunia
pendidikan, maka disiplin tersebut akan menentukan bagaimana proses
pembelajaran di lingkungan pendidikan berjalan dengan baik. Menurut Rifai
(2011:97) mengambil kesimpulan bahwa:
Faktor faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar siswa adalah kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal
mencakup kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis,
seperti kemampuan intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti
-
3
kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Beberapa faktor eksternal
seperti antar lain variasi dan tingkat kesulitan materi (stimulus) yang
dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan
budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil
belajar.
Proses pembelajaran siswa terdapat hal-hal yang mempengaruhi disiplin
belajar. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar menurut
Suradi (2011) dijelaskan sebagai berikut:
Faktor faktor yang mempengaruhi disiplin belajar adalah faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor yang pertama yaitu faktor instrinsik, meliputi
faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor
fisiologis antara lain pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani,
kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita. Faktor yang kedua
yaitu faktor ekstrinsik meliputi faktor non-sosial, seperti keadaan udara,
waktu, tempat dan peralatan maupun media yang dipakai untuk belajar.
Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar dan disiplin belajar, artinya faktor-faktor tersebut selain
mempengaruhi disiplin belajar siswa, masing-masing faktorpun saling
berhubungan satu sama lain. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu berkaitan
dengan disiplin belajar siswa kelas XII SMK NU 01 Kendal.
Sebagian besar mata pelajaran di Jurusan Administrasi Perkantoran
merupakan pelajaran praktek. Berbagai macam pelajaran tersebut harus
dituntaskan siswa sebelum melanjutkan kompetensi yang lebih tinggi,
dikarenakan setiap pelajaran satu dengan yang lain masih saling berkaitan dan
berkelanjutan.
SMK NU 01 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan
yang berada di Kabupaten Kendal. Salah satu jurusan di SMK ini adalah
Administrasi Perkantoran dan terbagi dalam 8 kelas, dengan jumlah masing-
-
4
masing 3 kelas untuk kelas X dan XI, serta kelas XII berjumlah 2 kelas. Jurusan
Administrasi Perkantoran mempunyai ruang praktek dalam kondisi yang cukup
baik untuk digunakan siswa dalam kegiatan belajar. Peralatan di dalam ruang
praktek yang digunakan dalam kegiatan administrasi perkantoran juga sudah ada,
seperti filling cabinet dan mesin ketik, namun belum mencukupi untuk semua
siswa Jurusan Administrasi Perkantoran. Kondisi tersebut menghambat siswa dan
guru dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan
Administrasi Perkantoran masih monoton, karena sebagian guru belum
memanfaatkan media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
Proses belajar dengan kondisi sekolah, guru dan siswa yang cukup baik,
seharusnya mampu mewujudkan disiplin belajar yang baik pula, namun pada
observasi awal tidak menunjukkan hasil yang demikian. Hal ini dapat dilihat pada
keseharian siswa di sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian
siswa terlihat masih belum mematuhi tata tertib maupun peraturan yang telah
dibuat, baik dari cara berpakaian yang kurang sesuai, maupun cara
berperilakunya. Proses pembelajaran juga menunjukan siswa kurang begitu
memperhatikan saat pembelajaran dilaksanakan, tidak semua siswa mengerjakan
tugas yang diberikan. Setiap pelajaran juga terkadang terlihat ada siswa yang tidak
masuk atau terlambat. Hal tersebut dapat dilihat di tabel berikut:
-
5
Tabel 2.1. Tabel Rekapitulasi Daftar Hadir Siswa SMK NU 01 Kendal
bulan Juli - September 2012
No. Kelas Ketidakhadiran Bulan
Juli Agustus September
1 XII AP 1 Sakit 12 13 19
Ijin 5 5 6
Alfa 5 5 12
Terlambat 14 17 15
2 XII AP 2 Sakit 13 26 23
Ijin 12 6 8
Alfa 11 9 10
Terlambat 19 19 15
( Sumber : Daftar Rekap Presensi Siswa Bulan Juli September 2012) Tidak sedikit siswa yang kurang menyadari pentingnya disiplin belajar.
Peraturan-peraturan juga telah dibuat untuk mengatur tingkah laku siswa, namun
melihat berbagai hal di atas, maka penulis tertarik ingin meneliti mengenai faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII di SMK NU
01 Kendal. Diharapkan dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengarui
disiplin belajar, maka disiplin belajar siswa akan baik, dan pada akhirnya
pembelajaran maupun hasil belajar siswa akan lebih baik pula.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran
2012/2013.
-
6
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran 2012/2013?
1.3. Tujuan Penelitian
Meninjau dari permasalahan yang ada maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK NU 01 Kendal tahun pelajaran
2012/2013.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Praktis
1. Bagi Sekolah
Masukan bagi pihak sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil
belajar siswanya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin belajar siswa.
2. Bagi Guru
Memberikan sumbangan bagi pihak guru dalam usaha meningkatkan hasil
belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar.
3. Bagi Siswa
Memberikan sumbangan bagi siswa dalam usaha meningkatkan prestasi
belajar siswa dengan memperhatikan informasi tentang faktor-faktor yang
-
7
mempengaruhi displin belajar siswa terutama tentang kondisi dalam diri
siswa yang meliputi bakat, minat dan motivasi, serta lingkungan yang
mempengaruhi hasil belajarnya.
1.4.2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan penelitian
selanjutnya dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan
usaha mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, hasil penelitian ini juga
dapat dijadikan rujukan untuk penelitian sejenisnya.
-
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Tentang Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Setiap orang, baik disadari maupun tidak selalu melaksanakan aktivitas
belajar. Kegiatan harian yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
kembali akan selalu diwarnai oleh aktivitas belajar. Belajar membuat manusia
dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Berikut ini
adalah definisi belajar menurut beberapa ahli.
a. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan
belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang (Rifai, 2011:82).
b. Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to
listen, and to follow direction (Harold Spears dalam Sardiman, 2011:20).
Artinya belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,
mendengar, dan mengikuti petunjuk.
c. Belajar merupakan aktvitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan pelatihan atau pengalaman
pengalaman (Baharuddin, 2008:12).
-
9
d. Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2011:20).
Berdasarkan beberapa pengertian tentang belajar di atas yang
dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya
secara keseluruhan baik berupa pengalaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku
sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar adalah hal-hal yang sangat penting yang harus ada
dalam suatu proses belajar dan pembelajaran (Darsono, 2000:26). Prinsip-prinsip
tersebut jika diabaikan akan membuat semua hal yang berhubungan dengan proses
belajar menjadi terhambat, dan pada akhirnya pencapaian hasil belajar tidak
optimal. Prinsip-prinsip belajar diantaranya adalah:
a. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal
suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif seperti sakit
akan mengganggu proses belajar. Demikian pula kondisi psikologis yang
kurang baik seperti gelisah, tertekan merupakan kondisi awal yang tidak
menguntungkan bagi kelancaran belajar siswa.
b. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan
perhatian dari siswa yang belajar. Siswa dapat memperoleh hasil belajar
yang baik jika siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya. Bahan pelajaran jika tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbullah kebosanan yang mengakibatkan siswa malas belajar.
-
10
c. Motivasi Motivasi siswa dalam belajar terkadang sangat tinggi, terkadang tidak
timbul sama sekali. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang baik
dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya dalam
mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam
belajar akan memberi dampak kurang baik pula bagi prestasi belajarnya.
d. Keaktifan Siswa Siswa merupakan subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Siswa harus mampu mencari,
menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan
bantuan Guru. Siswa harus dipandang sebagai makhluk yang dapat diajar
dan mampu belajar. Dengan pandangan ini seyogyanya guru
membelajarkan siswa sedemikian rupa, sehingga keaktifan siswa betul-
betul terwujud.
e. Mengalami sendiri Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil
belajar yang lebih bermakna dan pemahaman yang lebih mendalam.
Prinsip mengalami sendiri diartikan bahwa siswa tidak hanya tahu secara
teoritis, tetapi juga secara praktis. Prinsip ini akan terwujud jika guru
harus melakukan pembelajaran yang memungkinkan siswa mengalami
sendiri, misalnya dengan metode inquiri, dan eksperimen.
f. Pengulangan Di dalam mempelajari materi sampai taraf insight siswa perlu membaca,
berfikir, mengingat dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan
latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga
materi makin mudah diingat. Pengulangan ini dapat terlaksana jika guru
dapat mendorong siswa supaya melakukan pengulangan, misalnya
dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas.
g. Materi pelajaran yang menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu terhadap
suatu persoalan. Rasa ingin tahu akan timbul apabila materi pelajaran
yang dihadapi siswa bersifat menantang atau problematis. Oleh karena
itu guru hendaknya sering memberikan materi yang problematis untuk
merangsang rasa ingin tahu siswa yang pada akhirnya membuat anak
aktif belajar.
h. Balikan dan Penguatan Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun
bagi guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam suatu hal. Balikan ini juga berharga bagi guru
untuk menentukan remedial teaching. Penguatan adalah suatu tindakan
yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil
melakukan suatu perbuatan belajar. Dengan penguatan diharapkan siswa
akan mengulangi perbuatan yang sudah baik.
-
11
i. Perbedaan Individual Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dilihat dari segi
fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini menuntut adanya
perbedaan perlakuan antara siswa yang satu dengan yang lain. Dalam hal
ini seorang guru harus mampu membuat strategi pengajaran terutama
dalam hal pemilihan metode yang disesuaikan dengan kemampuan siswa
dalam belajar (Darsono, 2000:26-29).
Hal senada pendapat lain bahwa prinsip belajar itu adalah sebagai berikut:
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam/ dasar kebutuhan/ kesadaran atau intrinsic
motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan
rasa tertekan dan menderita.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
f. Belajar dapat melakukan tiga cara, yaitu : 1) Diajar secara langsung 2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengamatan langsung (seperti anak
belajar berbicara, sopan santun, dan lain-lain)
3) Pengenalan dan atau peniruan g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih
efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara berfikir kritis dan
lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna/berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, daripada bahan yang kurang bermakna.
j. Belajar sedapat mungkin dirubah ke dalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam dirinya atau
mengalaminya sendiri (Sardiman, 2011:24-25).
Hal senada pendapat lain juga tentang prinsip belajar itu adalah sebagai
berikut:
a. Peranan Penguatan dan Hukuman 1) Penguatan (reinforcement)
Penguatan merupakan unsur penting di dalam belajar karena
penguatan itu akan memperkuat perilaku. Demikian pula penguat
-
12
(reinforces) merupakan peristiwa yang dapat memperkuat respon.
Berikut dideskripsikan secara ringkas tentang penguat.
a) Penguatan positif dan negatif Menyampaikan kata bagus setelah siswa merespon pertanyaan tertentu, atau memperhatikan anak yang bekerja sungguh sungguh, merupakan stimulus yang dinilai positif, sedangkan
apabila suatu peristiwa yang dinilai negatif itu diganti atau tidak
diteruskan setelah adanya respon tertentu, maka akan memperkuat
respon yang mendahului pergantian peristiwa yang tidak
menyenangkan, dengan kata lain penguat yang melepaskan diri
dari situasi tidak menyenangkan disebut penguat negatif.
b) Penguatan primer dan sekunder Penguat primer merupakan penguat yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan fisik, seperti makanan, air, udara, dan
sejenisnya. Pemenuhan kebutuhan fisik itu dapat digunakan untuk
memperkuat perilaku, terutama perilaku organisme yang lebih
rendah. Penguat sekunder merupakan penguat yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan non-fisik, seperti pujian, uang,
bintang tanda jasa, dan sejenisnya.
2) Hukuman Konsekuensi yang tidak memperkuat, atau memperlemah, perilaku
disebut hukuman. Hukuman ini dimaksudkan untuk memperlemah
atau meniadakan perilaku tertentu dengan cara menggunakan
kegiatan yang tidak diinginkan.
b. Kesegaran pemberian penguatan Penguatan yang diberikan segera setelah perilaku muncul, akan
menimbulkan efek terhadap perilaku yang jauh lebih baik,
dibandingkan dengan pemberian penguatan yang diulur-ulur waktunya.
c. Jadwal pemberian penguatan (schedule of reinforcement) Penguatan berantara dapat diberikan dengan menggunakan jarak waktu
(time interval) antar penguatan secara bervariasi. Guru menggunakan
jadwal jarak waktu (interval schedule) dalam memberikan penguatan.
Variasi lain dari jadwal pemberian penguatan dapat berbentuk jadwal
perbandingan tetap (fixed-ratio schedule) atau jadwal perbandingan
berubah (variable-ratio schedule), dan jadwal jarak waktu tetap (fix
ratio schedule) atau jadwal jarak waktu berubah (variable ratio
schedule).
d. Peranan stimulus yang mendahului respon 1) Petunjuk
Petunjuk dinamakan stimulus anteseden karena memberikan
informasi kepada setiap orang mengenai perilaku apa yang akan
memperoleh hadiah dan perilaku apa yang akan mendapatkan
hukuman.
-
13
2) Diskriminasi Diskriminasi dilakukan dengan cara menggunakan petunjuk, tanda,
atau informasi untuk mengetahui kapan suatu perilaku akan
memperoleh penguatan.
3) Generalisasi Generalisasi pada setiap orang tidak dapat berlangsung begitu saja.
Biasanya apabila program manajemen perilaku berhasil
diperkenalkan di lingkungan tertentu, perilaku seseorang itu tidak
secara otomatis akan menjadi baik di lingkungan yang lain (Rifai, 2011:120-124).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai prinsip-prinsip belajar,
dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yang baik adalah adanya
kesiapan dari awal, motivasi yang baik (internal maupun eksternal), keaktifan
siswa (di kelas ataupun di rumah), dan adanya pengulangan baik yang diberikan
oleh guru maupun inisiatif dari siswa itu sendiri. Prinsip prinsip belajar harus
benar-benar dipahami, hal ini dikarenakan menunjang faktor keberhasilan belajar
yang ingin dicapai baik oleh siswa maupun tujuan pembelajaran.
2.1.3. Ciri-ciri Belajar
Proses belajar yang baik sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu memahami ciri-ciri
belajar yang baik. Ciri-ciri belajar yang baik diantaranya adalah:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil
belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap
atau tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensial.
-
14
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang
memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk
mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008:15-16).
Hal senada pendapat lain bahwa ciri-ciri belajar yang baik adalah sebagai
berikut:
a. Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu
perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya
bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. Jadi,
perubahan tingkah laku individu yang terjadi karena mabuk atau dalam
keadaan tidak sadar, tidak termasuk kategori perubahan dalam pengertian
belajar. Hal ini disebabkan karena individu yang bersangkutan tidak
menyadari akan perubahan itu.
b. Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi
akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi
kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika seorang
anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak
menulis menjadi dapat menulis.
c. Perubahan dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan
tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang
bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Misalnya,
perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan
sendirinya karena dorongan dari dalam, tidak termasuk perubahan dalam
pengertian belajar.
d. Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya untuk
beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, menangis, dan
sebagainya tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian
belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar
akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam
memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang, melainkan akan terus
dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus dipergunakan atau
dilatih.
-
15
e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah
laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat
dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang
dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkan.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar
sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan,
dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar naik sepeda,
maka perubahan yang paling tampak adalah dalam ketrampilan naik
sepeda itu. Ia telah mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti
pemahaman tentang cara kerja sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis
sepeda, pengetahuan tentang alat-alat sepeda, cita-cita untuk memiliki
sepeda yang lebih bagus, kebiasaan membersihkan sepeda, dan
sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan
aspek lainnya (Djamarah, 2002:15-17).
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa ciri-ciri belajar adalah ditandai dengan adanya perubahan
tingkah laku yang relatif permanen, perubahan tersebut terjadi secara sadar,
bersifat positif dan terarah, dan perubahan tersebut tidak hanya dapat dilihat pada
saat proses belajar saja, karena perubahan ini bersifat potensial.
2.2. Kajian Tentang Disiplin Belajar
2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai
-
16
kurang optimal terutama dalam belajar. Berikut adalah pendapat disiplin menurut
para ahli.
a. Disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau
masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap
peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang
muncul dari dalam hatinya (Rachman dalam bukunya Tuu, 2004:32).
b. Disiplin adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam
masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari semua
pihak sama ada di sekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2).
c. Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa,
dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah
tercapai (Sanjaya, 2005:9).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku
seseorang yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib
norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam
dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan.
2.2.2. Pentingnya Disiplin
Perilaku disiplin sangatlah diperlukan oleh siapapun, dimanapun dan
kapanpun, begitu juga siswa yang harus disiplin dalam mentaati tata tertib
sekolah, ketaatan dalam belajar, disiplin dalam mengerjakan tugas dan disiplin
dalam belajar di rumah sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut
pendapat-pendapat para ahli mengenai pentingnya disiplin.
-
17
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan
sekolah pada umumnya akan terganggu optimalisasi potensi dan
prestasinya.
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan kelas menjadi kurang kondisif bagi kegiatan pembelajaran.
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-
anaknya dapat menjadi individu yang teratur, tertib dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran akan pentingnya norma, aturan,
kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang
(Tuu, 2004:37).
Hal senada pendapat lain bahwa pentingnya disiplin adalah sebagai
berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang. b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
c. Menjadi cara untuk menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan siswa terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lain.
e. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah. f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar. g. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif, dan
bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
h. Kebiasaan yang baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan lingkungannya (Rachman dalam Tuu, 2004:35-36).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai pentingnya disiplin,
dapat diambil kesimpulan bahwa disiplin sangatlah penting dan dibutuhkan oleh
setiap siswa. Berbagai manfaat disiplin belajar bagi siswa sangatlah terlihat,
terutama disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan
tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa meraih kesuksesan
dalam belajar.
-
18
2.2.3. Fungsi Disiplin
Disiplin belajar yang diterapkan berulang-ulang akan memberikan
kebiasaan yang baik bagi siswa. Berbagai macam fungsi disiplin belajar dapat
bermanfaat bagi kehidupan siswa maupun orang-orang disekitarnya. Beberapa
fungsi disiplin antara lain:
1. Menata kehidupan bersama
Disiplin mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau
dalam masyarakat. Hubungan atara satu dengan yang lainnya akan
menjadi baik dan lancar dengan adanya disiplin.
2. Membangun kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik akan sangat berpengaruh pada
kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh
kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang,
tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih kepribadian
Kepribadian yang tertib, teratur, taat, dan patuh perlu dibiasakan serta
dilatih.
4. Pemaksaan
Disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk
mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu.
5. Hukuman
Sanksi disiplin berupa hukuman tidak boleh dilihat hanya sebagai cara
untuk menakut-nakuti atau untuk mengancam supaya orang tidak berani
berbuat salah. Ancaman atau hukuman sangat penting karena dapat
memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk mentaati dan
mematuhinya.
6. Mencipta lingkungan kondusif
Peraturan sekolah yang dirancang dan diimplementasikan dengan baik,
memberi pengaruh bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi kegiatan pembelajaran (Tuu, 2004:38-44).
-
19
2.2.4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari
menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor
intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar.
Beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin adalah sebagai berikut:
a. Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain
kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.
b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai
kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan
dan kemauan diri yang kuat.
c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan
diajarkan.
d. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan
harapan (Tuu, 2004:48-49).
Hal senada pendapat lain bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin
belajar adalah sebagai berikut:
a. Teladan Teladan yang ditunjukkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan
sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin belajar,
siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan
daripada dengan apa yang mereka dengar.
b. Lingkungan berdisiplin Seseorang yang berada di lingkungan berdisiplin tinggi akan
membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula. Salah satu ciri manusia
adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungannya. Dengan
potensi adaptasi ini, ia dapat mempertahankan hidupnya.
c. Latihan berdisiplin Disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk melalui latihan dan
kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan
membiasakannya dalam praktik kehidupan sehari-hari akan membentuk
disiplin dalam diri siswa (Tuu, 2004:49-50).
-
20
Hal senada menurut pendapat Suradi (2011) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut:
1. Faktor eksterinsik
a. Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, waktu, tempat dan peralatan
maupun media yang dipakai untuk belajar.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/ gelap,
suasana yang sejuk dan senang. Kedua yaitu faktor instrumental, yaitu
perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua macam.
Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas
belajar dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku dan lain sebagainya. Faktor materi
pelajaran termasuk dalam lingkungan nonsosial yang terakhir. Faktor
ini hendaknya disesuaikan dengan perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru (Baharuddin, 2008:27-28).
Lingkungan nonsosial dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,
meliputi keadaan ruang belajar dan peralatan mengajar. Keadaan ruang
belajar dijabarkan menjadi kondisi udara yang baik, pencahayaan yang
cukup, dan keadaan ruang belajar yang nyaman. Peralatan mengajar dapat
dibedakan menjadi keadaan ruang kelas, fasilitas di dalam ruang kelas,
kurikulum dan peraturan yang telah dibuat.
b. Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Pendapat lain menyatakan bahwa:
1) Lingkungan Sosial Sekolah Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa.
Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang
-
21
simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi
dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.
2) Lingkungan Sosial Masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh,
banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar
yang kebetulan belum dimilikinya.
3) Lingkungan Sosial Keluarga Lingkungan ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua,
anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa
melakukan aktivitas belajar dengan baik (Baharuddin, 2008:26-27).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa lingkungan sosial mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Hubungan
yang baik antar lingkungan sosial sekolah yang terdiri dari guru, dengan
teman teman sekelas, serta administrasi mampu memberikan dorongan
yang baik bagi siswa untuk belajar lebih giat. Lingkungan sosial
masyarakat merupakan lingkungan dimana siswa berinteraksi dengan
warga sekitar rumahnya. Siswa harus dapat membatasi diri dari pengaruh
lingkungan yang buruk. Lingkungan sosial yang terakhir berasal dari
keluarga, peran serta orangtua dalam proses belajar anaknya sangatlah
dibutuhkan. Aturan aturan yang ada di dalam lingkungan keluarga
hendaknya dilaksanakan dengan baik guna menjalin hubungan yang baik
antar anggota keluarga.
2. Faktor instrinsik
a. Faktor psikologi, seperti minat, motivasi, bakat, konsentrasi, dan
kemampuan kognitif.
-
22
Pendapat lain mengatakan bahwa:
Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu
(Baharuddin, 2008:24). Seseorang yang tidak mempunyai minat untuk
belajar dapat membuat gairah ataupun semangat belajar yang kurang.
Munculnya minat belajar yang baik biasanya akan disertai dengan
aktivitas belajar yang baik pula.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
adalah keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang besar akan
mendukung kelancaran proses belajar siswa. Minat belajar siswa dapat
ditunjukkan dengan perasaan senang pada suatu pelajaran, perhatian
siswa terhadap pelajaran, konsentrasi siswa terhadap pelajaran, dan
kesadaran siswa untuk belajar.
Motivasi adalah keseluruhan daya gerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).
Motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan
ekstrinsik. Menurut Sardiman (2011:89), motivasi intrinsik adalah
motif motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
Menurut Sardiman (2011:83) ciri-ciri motivasi adalah tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat
-
23
terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja sendiri, cepat
bosan terhadap tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya,
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini, dan senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal.
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut
kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan
pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan
(Djamarah, 2002:168).
Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, dimana orang
menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau
berdasarkan kesan kesan yang diperoleh dari masa lampau
(Djamarah, 2002:169). Mengingat di dalam aktivitas belajar dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara
mempelajari kembali (review) materi-materi yang telah dipelajari.
Menurut Bloom dalam Purwanto (2008:43-47) kemampuan
kognitif dibagi menjadi enam. Rincian ini dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Pengetahuan hafalan (knowledge)
Knowledge adalah tingkat kemampuan yang hanya meminta
responden atau testee untuk mengenal atau mengetahui
adanya konsep, fakta, atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.
Dalam hal ini testee dituntut untuk menyebutkan kembali
(recall) atau menghafal saja.
2. Pemahaman (komprehensi) Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
tastee mampu memahami arti atau konsep, situasi, serta fakta
yang diketahuinya.
-
24
3. Aplikasi (penerapan) Dalam tingkatan ini, responden dituntut kemampuannya
untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah
diketahuinya dalam suatu situasi yang baru baginya.
4. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan) Tingkat kemampuan untuk menganalisis atau menguraikan
suatu integritas atau suatu situasi tertentu ke dalam
komponen komponen atau unsur pembentuknya. 5. Sintesis
Sintesis adalah penyatuan unsur unsur atau bagian bagian ke dalam suatu bentuk yang menyeluruh. Berfikir sintesis
merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih
kreatif.
6. Evaluasi (menilai) Dengan kemampuan ini responden diminta untuk membuat
penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu.
b. Faktor fisiologis, yang termasuk dalam faktor fisiologis antara lain
pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, kekurangan gizi, kurang
tidur dan sakit yang diderita.
Pendapat lain mengatakan bahwa:
Faktor-faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan
menjadi dua macam. Pertama keadaan tonus jasmani keadaan
tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi belajar
seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Cara
menjaga kesehatan jasmani antara lain adalah: (1) Menjaga pola
makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh; (2) Rajin berolahraga agar tubuh selalu bugar dan
sehat; (3) Istirahat yang cukup dan sehat kedua, keadaan fungsi
jasmani/fisiologis.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada
tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama
pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Pancaindra
yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata
dan telinga (Baharuddin, 2008:19).
Dalam penelitian ini, kondisi fisiologis dikategorikan menjadi dua,
yaitu kondisi fisik dan fungsi jasmani. Kondisi fisik siswa yang baik dapat
-
25
memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar. Kondisi fisik yang
dimaksud di atas dapat diperoleh dengan menjaga pola makan, rajin
berolahraga, dan dengan istirahat yang cukup. Fungsi jasmani yang diteliti
lebih kepada fungsi pancaindera yang digunakan dalam aktivitas belajar,
dalam hal ini adalah mata dan telinga.
Hal senada menurut pendapat Zainal (2009:2) menyimpulkan ada banyak
faktor yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan perbuatan tidak disiplin,
faktor faktor ini lazimnya dikelompokkan kepada faktor sekolah dan faktor luar
sekolah seperti persekitaran, keluarga, pengaruh rekan sebaya dan lain
sebagainya.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi disiplin belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor
faktor yang mempengaruhi disiplin belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor intrinsik (faktor yang terdapat pada diri siswa) dan faktor ekstrinsik (faktor
yang terdapat diluar diri siswa).
2.3. Penelitian yang Relevan
1. Atifah, Nur (2006) dengan judul Hubungan Tingkat Kedisiplinan dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Bagi Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah
Negeri Babakan Lebaksiu Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006, menunjukkan
hasil hubungan disiplin yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan
siswa dalam kategori tinggi, terbukti sebanyak 74,5% siswa mempunyai
tingkat kedisiplinan yang tinggi selebihnya 19,1% dengan kedisiplinan
-
26
sangat tinggi dan 6,4% dalam kategori rendah. Dilihat tingkat
pelanggarannya, sebanyak 48,9% siswa tidak melakukan pelanggaran,
23,4% melakukan 1 kali, selabihnya melakukan 2-5 kali pelanggaran.
Prestasi belajar sosiologi yang dicapai siswa dalam kategori cukup, terbukti
dari 46,8% siswa memperoleh nilai 70-80 dalam kategori cukup, 27,7%
siswa memperoleh nilai kurang dari 70 dalam kategori kurang dan 25,5%
dengan nilai antara 80-90 dalam kategori baik. Hasil analisis regresi
diperoleh nilai Fhitung sebesar 21,18 > Ftabel (4,06) pada taraf kesalahan 5%
dengan dk = 1 dan dk = 45, sehingga Ho ditolak, yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dengan prestasi belajar sosiologi
yang dicapai siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu
Tegal.
2. Khafid, Muhammad dan Suroso (2007) dengan judul Pengaruh Disiplin
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi,
menunjukkan hasil analisis deskriptif persentase dan analisis statistik yang
telah dilaksanakan, maka dapat dirumuskan pokok-pokok simpulan hasil
penelitian sebagai berikut: (1) Disiplin belajar siswa dalam kategori tinggi
dengan presentase 77,25% dan lingkungan keluarga dalam kategori baik
dengan presentase 71,02%, (2) Secara simultan disiplin belajar dan
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sebesar
14,8% dan sisanya sebesar 85,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diungkap dalam penelitian ini, dan (3) Pengaruh disiplin belajar terhadap
-
27
hasil belajar siswa adalah sebesar 8,17% sedangkan besarnya pengaruh
lingkungan keluarga terhadap hasil belajar siswa adalah 8,76%.
3. Zainal, Khalim. dan Wan Zulkifli Wan Hassan (2009) dengan judul
Pendekatan Islam dalam Mengangani Masalah Disiplin Tegar dalam
Kalangan Pelajar Sekolah menunjukkan dari 50 siswa Malaysia yang
diteliti, 10 diantaranya mengalami masalah disiplin yang serius. Kesalahan
disiplin yang kerap dilakukan oleh 10 siswa tersebut adalah: Menghisap
rokok, bergaduh dengan menggunakan senjata berbahaya, vandalism, biadap
terhadap guru, datang terlambat ke sekolah, ponteng kelas, dan buli.
Analisis faktor yang menyebabkan siswa terus mengulangi tingkah laku
tidak berdisiplin di sekolah adalah 80% pengajaran guru terlalu
membosankan, 90% guru bersifat perkauman (kedaerahan), 85% kurang
puas akan tindakan guru yang selalu menyalahkan siswa, 90% karena
pengaruh teman sebaya, 100% karena pengaruh keluarga yang kurang
peduli kepada anaknya.
2.4. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku.
Perubahan perilaku yang didapat melalui belajar bersifat permanen yang akan
bertahan relatif lama. Kegiatan belajar mengajar yang baik berasal dari disiplin
belajar yang baik pula, sebaliknya apabila disiplin belajar tidak dioptimalkan
maka akan timbul masalah disiplin.
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
-
28
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai
kurang optimal terutama dalam belajar. Penelitian ini akan dianalisis dalam
beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin belajar berdasarkan teori yang ada
dan kondisi dilapangan. Faktor-faktor tersebut antara lain: ketaatan terhadap tata
tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di
rumah. Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat
kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin
sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena
perilaku yang baik (Tuu, 2004:93).
Adapun alur atau kerangka berfikir dalam penelitian Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat
digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
-
29
Sumber: Suradi (2011) dengan modifikasi
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Disiplin
Belajar
1. Faktor Psikologis a. Minat 1) Perasaan senang (X1) 2) Perhatian (X2) 3) Konsentrasi (X3) 4) Kesadaran (X4)
b. Motivasi 1) Tekun menghadapi tugas (X5) 2) Ulet menghadapi kesulitan (X6) 3) Senang memecahkan soal (X7)
c. Kemampuan kognitif 1) Pengetahuan hafalan (X8) 2) Pemahaman (X9) 3) Penerapan atau aplikasi (X10) 4) Analisis (X11) 5) Sintesis (X12) 6) Evaluasi (X13)
2. Faktor Fisiologis a. Kondisi fisik 1) Pola makan (X14) 2) Olah raga (X15) 3) Waktu istirahat (X16)
b. Fungsi jasmani 1) Penglihatan (X17) 2) Pendengaran (X18)
1. Lingkungan Sosial
a. Sekolah 1) Hubungan dengan guru (X19) 2) Administrasi sekolah (X20) 3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)
b. Masyarakat 1) Teman bergaul (X22) 2) Aktivitas di lingkungan masyarakat (X23)
c. Keluarga 1) Hubungan dengan keluarga (X24) 2) Dukungan dari orangtua (X25) 3) Aturan keluarga (X26)
2. Lingkungan Nonsosial a. Keadaan Ruangan belajar
1) Kondisi udara (X27) 2) Pencahayaan (X28) 3) Sejuk dan tenang (X29)
b. Peralatan belajar 1) Gedung sekolah (X30) 2) Alat-alat praktik (X31) 3) Kurikulum (X32) 4) Peraturan sekolah (X33)
-
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
3.1.1. Populasi Penelitian
Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian,
yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui (Gulo, 2004:76).
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130). Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua siswa Jurusan Administrasi
Perkantoran kelas XII di SMK NU 01 Kendal yang berjumlah 90 siswa.
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 XII AP1 3 42 45
2 XII AP2 4 41 45
Jumlah 7 83 90
Sumber: Daftar Nama Siswa Kelas XII-AP Tahun 2012/2013
3.1.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jumlah subjek yang besar, dapat diambil antara
15% atau 20-25% atau lebih (Suharsimi, 2006:133-134).
-
31
Siswa Jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 90 terdiri dari 2
kelas. Berdasarkan penjelasan di atas, jumlah populasi adalah sebanyak 90 siswa,
sehingga semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu sebanyak 90 siswa.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Variabel pada analisis faktor tidak
dikelompokkan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai
penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti
(Supranto, 2004:113).
1. Kondisi Psikologis
a. Minat
1) Perasaan Senang (X1)
Perasaan senang yang dimaksud adalah perasaan senang siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal ketika pelajaran
dimulai.
2) Perhatian (X2)
Perhatian yang dimaksud adalah perhatian siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.
3) Konsentrasi (X3)
Konsentrasi yang dimaksud adalah konsentrasi siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal pada saat pembelajaran.
-
32
4) Kesadaran (X4)
Kesadaran yang dimaksud adalah rasa sadar untuk belajar, sadar akan
pentingnya belajar yang ada pada diri siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
b. Motivasi
1) Tekun Menghadapi Tugas (X5)
Tekun menghadapi tugas yang dimaksud adalah keseriusan siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam
mengerjakan tugas.
2) Ulet Menghadapi Kesulitan (X6)
Ulet menghadapi kesulitan yang dimaksud adalah sikap pantang
menyerah siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal didalam mengerjakan tugas.
3) Senang Memecahkan Soal (X7)
Senang memecahkan soal yang dimaksud adalah sikap siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal didalam mencari
soal soal untuk belajar.
c. Kemampuan Kognitif
1) Pengetahuan Hafalan (X8)
Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah kemampuan menghafal yang
dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal.
-
33
2) Pemahaman (X9)
Pemahaman yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa kelas
XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam
memahami materi yang diajarkan.
3) Penerapan atau Aplikasi (X10)
Penerapan atau aplikasi yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal
dalam memahami materi yang diajarkan dalam menerapkan materi untuk
mengerjakan tugas.
4) Analisis (X11)
Analisis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam memahami soal -
soal.
5) Sintesis (X12)
Sintesis yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam membagi waktu
untuk belajar.
6) Evaluasi (X13)
Evaluasi yang dimaksud adalah kemampuan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyimpulkan
materi pelajaran.
-
34
2. Kondisi Fisiologis
a. Kondisi fisik
1) Pola makan (X14)
Pola makan yang dimaksud adalah pola makan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Olahraga (X15)
Olahraga yang dimaksud adalah rutinitas olahraga yang dilakukan siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
3) Waktu Istirahat (X16)
Waktu istirahat yang dimaksud adalah waktu yang digunakan untuk
beristirahat oleh siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK
NU 01 Kendal.
b. Fungsi Jasmani
1) Penglihatan (X17)
Penglihatan yang dimaksud adalah kemampuan melihat atau kemampuan
indera penglihat yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Pendengaran (X18)
Pendengaran yang dimaksud adalah kemampuan mendengarkan atau
kemampuan indera pendengar yang dimiliki siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
-
35
3. Lingkungan Sosial
a. Lingkungan sekolah
1) Hubungan dengan guru (X19)
Hubungan dengan guru yang dimaksud adalah hubungan atau komunikasi
antara siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal dengan guru.
2) Administrasi sekolah (X20)
Administrasi yang dimaksud adalah ketepatan siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dalam menyelesaikan
urusan administrasi sekolahnya.
3) Hubungan dengan teman sekolah (X21)
Hubungan dengan teman sekolah yang dimaksud adalah hubungan antara
siswa dengan siswa yang lain dalam satu kelas maupun teman yang
berbeda kelas di SMK NU 01 Kendal.
b. Lingkungan masyarakat
1) Teman Bergaul (X22)
Teman bergaul yang dimaksud adalah teman bergaul di lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa kelas XII Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
2) Aktivitas di Lingkungan Masyarakat (X23)
Aktivitas siswa di lingkungan masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal di
lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal.
-
36
c. Lingkungan keluarga
1) Hubungan dengan Keluarga (X24)
Hubungan dengan keluarga yang dimaksud adalah hubungan antara siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal dengan
orangtua dan saudaranya.
2) Dukungan dari Orangtua (X25)
Dukungan orangtua yang dimaksud adalah dukungan dari orangtua siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal agar
dapat berprestasi dengan baik.
3) Aturan Keluarga (X26)
Aturan keluarga yang dimaksud adalah aturan yang ada di dalam
lingkungan keluarga siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK NU 01 Kendal agar dapat berprestasi dengan baik.
4. Lingkungan non sosial
a. Keadaan Ruangan belajar
1) Kondisi udara (X27)
Kondisi udara yang dimaksud adalah kondisi udara saat siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal sedang belajar di
kelas.
2) Pencahayaan (X28)
Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
-
37
3) Sejuk dan Tenang (X29)
Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
b. Peralatan Belajar
1) Gedung Sekolah (X30)
Pencahayaan yang dimaksud adalah banyak sedikitnya pencahayaan yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
2) Alat-alat praktik (X31)
Sejuk dan tenang yang dimaksud adalah suasana sejuk dan tenang yang
didapat siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK NU 01
Kendal pada saat belajar di kelas.
3) Kurikulum (X32)
Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum untuk kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK NU 01 Kendal.
4) Peraturan Sekolah (X33)
Peraturan sekolah yang dimaksud adalah tata tertib yang ada di SMK NU
01 Kendal.
3.3. Metode Analisis Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrumen
tersebut digunakan dalam pengambilan data penelitian. Instrumen tersebut
-
38
dicobakan pada sampel dimana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang
digunakan adalah 30 orang (Sugiyono, 2010:177). Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam pengambilan data angket ujicoba adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Membuat kisi-kisi angket/kuesioner dengan beberapa variabel dan
subvariabel yang akan diungkap dengan batasan sesuai dengan judul
penelitian.
b. Membuat pernyataan sesuai dengan kisi-kisi yang telah dibuat.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan pada 30 siswa Jurusan
Administrasi Perkantoran, 15 siswa kelas XII AP1 dan 15 siswa kelas XII AP2
di SMK NU 01 Kendal.
3. Tahap Analisis instrumen
a. Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).
Suharsimi (2006:168) mengutarakan bahwa:
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
-
39
Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui
apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen
menggunakan uji validitas dengan melakukan korelasi bivariate antara
masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan program
SPSS for windows release 15.
Suharsimi (2006:170) menuliskan rumus digunakan untuk mengukur
validitas sebagai berikut:
=
2 2 2 2
Keterangan:
= Validitas instrumen
= Jumlah skor tiap butir soal
= Skor total
= Jumlah subjek
-
40
Hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rangkuman Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen
No
Soal
R
Hitung
R
Tabel Keterangan
No
Soal
R
Hitung
R
Tabel Keterangan
1 0,385 0,361 Valid 36 0,380 0,361 Valid
2 0,407 0,361 Valid 37 0,382 0,361 Valid
3 0,371 0,361 Valid 38 0,266 0,361 Tidak Valid
4 0,151 0,361 Tidak Valid 39 0,458 0,361 Valid
5 0,405 0,361 Valid 40 0,411 0,361 Valid
6 0,412 0,361 Valid 41 0,297 0,361 Tidak Valid
7 0,432 0,361 Valid 42 0,481 0,361 Valid
8 0,397 0,361 Valid 43 0,393 0,361 Valid
9 0,431 0,361 Valid 44 0,413 0,361 Valid
10 0,313 0,361 Tidak Valid 45 0,304 0,361 Tidak Valid
11 0,467 0,361 Valid 46 0,387 0,361 Valid
12 0,404 0,361 Valid 47 0,368 0,361 Valid
13 0,314 0,361 Tidak Valid 48 0,393 0,361 Valid
14 0,416 0,361 Valid 49 0,413 0,361 Valid
15 0,411 0,361 Valid 50 0,571 0,361 Valid
16 0,399 0,361 Valid 51 0,493 0,361 Valid
17 0,592 0,361 Valid 52 0,181 0,361 Tidak Valid
18 0,474 0,361 Valid 53 0,390 0,361 Valid
19 0,374 0,361 Valid 54 0,378 0,361 Valid
20 0,405 0,361 Valid 55 0,592 0,361 Valid
21 0,432 0,361 Valid 56 0,393 0,361 Valid
22 0,486 0,361 Valid 57 0,073 0,361 Tidak Valid
23 0,565 0,361 Valid 58 0,373 0,361 Valid
24 0,440 0,361 Valid 59 0,408 0,361 Valid
25 0,317 0,361 Tidak Valid 60 0,33