7 teori terbentuknya lautan

7
7 Teori Terbentuknya Lautan 1. Proses pembentukan lautan berdasarkan Teori Laplace ( kabut) Proses terbentuknya laut berawal dari proses pembentukan bumi yang mana, menurut Laplace, bumi terbentuk 4 miliar tahun yang lalu, karena pembentukan bumi berawal dari pengerutan matahari yang mengakibatkan, bagian dari matahari terlepas, sehingga terlempar keluar dan saling tabrakan, akhirnya terbentuklah planet, salah satunya planet bumi, karena pada saat itu gravitasi bumi sangat kuat sehingga menarik asteroid, sehingga terjadi tabrakan. dengan adanya tabrakan yang cukup banyak dan dashyat, akhirnya terbentuklah kawah kawah, dari kawah itulah mulai terbentuk lautan, di mana pada awalnya, karena bumi di selimuti oleh kabut sehingga bumi mengalami pembekuan, setelah tak lama kemudian debu yang menyelimuti bumi menghilang dan sinar matahari dapat tembus, mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air yang ada, dan mulai turun hujan, hujan yang berlalu sangat lama ini mengakibatkan kawah yang terbentuk tadi terisi oleh air. 2. Teori Pelepasan Lempeng a. Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan bahwa bumi merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya berasal dari gumpalan gumpalan kabut yang berputar (terpilin).

Upload: hasmiamustamin

Post on 26-Dec-2015

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Paper

TRANSCRIPT

Page 1: 7 Teori Terbentuknya Lautan

7 Teori Terbentuknya Lautan

1. Proses pembentukan lautan berdasarkan Teori Laplace ( kabut)

Proses terbentuknya laut berawal dari proses pembentukan bumi yang mana,

menurut Laplace, bumi terbentuk 4 miliar tahun yang lalu, karena pembentukan bumi

berawal dari pengerutan matahari yang mengakibatkan, bagian dari matahari terlepas,

sehingga terlempar keluar dan saling tabrakan, akhirnya terbentuklah planet, salah

satunya planet bumi, karena pada saat itu gravitasi bumi sangat kuat sehingga menarik

asteroid, sehingga terjadi tabrakan. dengan adanya tabrakan yang cukup banyak dan

dashyat, akhirnya terbentuklah kawah kawah, dari kawah itulah mulai terbentuk lautan, di

mana pada awalnya, karena bumi di selimuti oleh kabut sehingga bumi mengalami

pembekuan, setelah tak lama kemudian debu yang menyelimuti bumi menghilang dan

sinar matahari dapat tembus, mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air yang ada, dan

mulai turun hujan, hujan yang berlalu sangat lama ini mengakibatkan kawah yang

terbentuk tadi terisi oleh air.

2. Teori Pelepasan Lempeng

a. Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), yang beranggapan bahwa bumi

merupakan bagian dari pada tata surya, mulanya berasal dari gumpalan gumpalan

kabut yang berputar (terpilin).

b. Dan seterusnya menjadi cairan pijar hingga terjadi pembekuan akibat penurunan

temperatur. Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak stabil, karena pada bagian

dalamnya masih cair dan panas.

c. Sehingga terciptalah kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di antara dua

lapisan yang berbeda fase.

d. Terjadinya peretakan-peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama, bumi

tetap berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari), terjadilah pelepasan

sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya lemparan (centrifugal) tidak

seimbang dengan gaya tarikan bumi(centripetal).

e. Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang

nantinya terisi air, membentuk lautan.

Page 2: 7 Teori Terbentuknya Lautan

3. Teori Undasi

a. Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya permukaan bumi

yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan (pegunungan),

diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang cair (magma).

b. Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan magma dari yang

basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat empat susunan

magma yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan ultrabasa.

c. Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang

nantinya terisi air, membentuk lautan.

4. Teori Bombardement Komet

Teori ini mengemukakan bahwa Bumi terbentuk dengan sedikit sekali air, atau

tanpa air sama sekali. Air di Bumi berasal dari komet yang terkenal punya es beku di

kepalanya dan dari beberapa asteroid yang mengandung air (hydrous asteroids). Kuiper

Belt di sebelah luar orbit Neptunus, atau Awan Oort di tepi Tata Surya terkenal sebagai

rumah para komet dan benda angkasa lainnya yang mengandung air yang rajin

mengunjungi Bumi pada saat-saat awal pembentukannya.

Air dibawa ke Bumi diperkirakan 4 milyar tahun yang lalu melalui bombardemen

intens plante dalam Tata Surya. Semua planet dalam Tata surya mengalami

bombardemen intens di periode ini. Antara lain, peristiwa yang di astronomi disebut lunar

cataclysm, periode ketika Bulan begitu di-bombardemen sehingga permukaannya penuh

kawah seperti sekarang. Bumi menurut perhitungan punya rasio 13 – 500 kali untuk di-

bombardemen daripada Bulan. Bumi juga punya critical massa yang lebih besar yang

dapat menahan air (es sebenarnya) dari menguap. Bulan, karena gravitasinya lebih kecil,

sebagian besar air bekunya menguap ke angkasa raya.

Komet-komet ini juga membombardemen planet-planet raksasa gas macam Yupiter,

Saturnus Uranus, dan Neptunus. Diperkirakan di planet-planet ini air beku tadi

mengalami semacam inkubasi dan kemudian berubah secara kimiawi menjadi kaya akan

gas mulia (helium, neon, argon, krypton, xenon dan radon).

Dengan menggunakan spekstroskopi, para ahli fisika menemukan bahwa semua komet

yang dapat diamati mengandung tanda-tanda air. Di Alam Semesta, air terbentuk ketika

isotop hidrogen, deuterium, berikatan dengan ion oksigen, membentuk apa yang kita

Page 3: 7 Teori Terbentuknya Lautan

sebut heavy water. Air berat ini (10 % lebih berat dari air yang sehari-hari kita kenal)

terlihat dan terasa seperti air normal, tetapi punya titik didih lebih tinggi (101,4 C) dan

titik beku lebih tinggi (3,8 C).

Komet-komet ini berlomba membombardemen Bumi dengan kecepatan 120.000 km

per jam bagai peluru Jagat Raya, membom Bumi sekaligus memberikan "chemical gifts"

berupa air dan unsur-unsur kehidupan di dalamnya yang dalam semilyar tahun berikutnya

setelah Bumi mengalami diferensiasi magmatik hadiah kimiawi ini berubah menjadi

lautan dengan tanda-tanda kehidupan mulai muncul di dalamnya.

5. Teori Kondensasi Uap

Salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai

mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi

pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar

Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan

terbentuklah hujan. Hujan inilah yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga

terbentuklah lautan. Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer

mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat

membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar

Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses

penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-

bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus

berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin

asin.

6. Teori Pergeseran Benua (Continental Drift Theory)

Teori ini dikembangkan oleh Alfred Wegener. Dalam teorinya ia mengatakan

bahwa ketika kulit bumi mendingin terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen itu

ringan maka terapung di atas batuan yang lebih berat yang ada di bawahnya. Setelah itu

mulai terbagi menjadi dua blok. Satu blok di belahan utara dan yang lain di belahan

selatan. Kedua blok itu dipisahkan oleh samudera yang disebut Tethys. Karena blok-blok

ini terapung dan bergerak maka pecah menjadi bagian yang lebih kecil.

Blok Utara membentuk Amerika Utara dan Erasia. Blok Selatan menjadi Amerika

Selatan, Afrika, Australia dan Antartika. Pada waktu itu laut thetys dipersempit dan

Page 4: 7 Teori Terbentuknya Lautan

memjadi laut Mediteran, laut Hitam dan laut Kaspia. Teori ini dapat dilihat dari bentuk-

bentuk pantai kontinen, misalnya bentuk pantai antara Afrika dengan Amerika Selatan

dan antara Erasia pernah satu blok. Sekitar 180 juta tahun lalu benua Afrika dan Amerika

Selatan merupakan satu daratan. India diduga dari potongan-potongan benua kuno

Gondowana land. Potongan-potongan ini bergerak kearah Utara sejauh 5.000 kilometer

dan ahirnya bertamrakan dengan benua Asia. Proses tabrakan ini menghasilkan tekanan

ke atas yang amat besar yang mengakibatkan terbentuknya pegunungan Himalaya.

7. Teori Tektonik Lempeng

Sepanjang tahun 1960-an, banyak penemuan teknologi yang kemudian mendorong

revisi Hipotesis Apungan Benua ini menjadi Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic

Theory). Pada teori ini, dijelaskan bahwa permukaan bumi dibentuk oleh kepingan-

kepingan litosfer, yaitu lapisan padat dari kerak bumi dan mantel bumi bagian atas, yang

mengapung di atas astenosfer. Astenosfer adalah lapisan plastis di bawah litosfer yang

memiliki sifat seperti fluid yang dapat mengalir. Masing-masing kepingan litosfer ini

disebut lempeng. Gambar di atas ini menunjukkan batas-batas utama lempeng tektonik

dan bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain. Gambar di samping

menunjukkan pergerakan relatif dan kenampakan yang berasosiasi dengan tiga tipe batas

lempeng. Daerah timurlaut Afrika adalah contoh yang bagus untuk batas divergen. Disini,

magma yang keluar merekahkan lempeng litosfer. Ketika rekah pada litosfer semakin

melebar, batuan di atasnya runtuh dan membentuk zona rekahan. Semakin melebar dan

membentuk laut yang dangkal, seperti Laut Merah.