7. skl perpajakan level v (pph badan dalam negeri - jasa...

31
Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2014 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN PERPAJAKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM NEGERI SEKTOR JASA DAN PERDAGANGAN LEVEL V berbasis

Upload: phamkhuong

Post on 09-Jun-2019

260 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Direktorat Pembinaan Kursus Dan PelatihanDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan Informal

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan2014

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)KURSUS DAN PELATIHAN PERPAJAKAN

PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM NEGERISEKTOR JASA DAN PERDAGANGAN LEVEL V

berbasis

i | P a g e

DAFTAR ISI

HalDaftar IsiI. PenyusunanSKL

A. Latar BelakangB. TujuanC. Uraian Program

II. PengertianA. Capaian PembelajaranB. Deskripsi umum KKNIC. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNID. Deskripsi capaian pembelajaran khususE. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI

1. Kompetensi2. Elemen Kompetensi3. Indikator Kelulusan

F. KurikulumG. RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)

III. Profil Lulusan dan jabatan kerja

IV. Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)A. Deskripsi umum KKNIB. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNIC. Deskripsi capaian pembelajaran khusus

V. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI

VI. Rekognisi Pembelajaran Lampau

VII. Arah Pengembangan

1 | P a g e

I. PENYUSUNAN SKL

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai keunggulan untuk mampu berkembang menjadi negaramaju. Keanekaragaman sumber daya alam, flora dan fauna, kultur, penduduk sertaletak geografis yang unik merupakan modal dasar yang kuat untuk melakukanpengembangan di berbagai sektor kehidupan yang pada saatnya dapat menciptakandaya saing yang unggul di dunia internasional. Dalam berbagai hal, kemampuanbersaing dalam sektor sumber daya manusia tidak hanya membutuhkan keunggulandalam hal mutu akan tetapi juga memerlukan upaya-upaya pengenalan, pengakuan,serta penyetaraan kualifikasi pada bidang-bidang keilmuan dan keahlian yang relevanbaik secara bilateral, regional maupun internasional.

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) secara khusus dikembangkan untukmenjadi suatu rujukan nasional bagi upaya-upaya peningkatan mutu dan daya saingbangsa Indonesia di sektor sumber daya manusia. Pencapaian setiap tingkat kualifikasisumber daya manusia Indonesia berhubungan langsung dengan tingkat capaianpembelajaran baik yang dihasilkan melalui sistem pendidikan maupun sistem pelatihankerja yang dikembangkan dan diberlakukan secara nasional. Oleh karena itu upayapeningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus pula memperkuat jati diribangsa Indonesia.

KKNI merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan mutu dan jati diri bangsaIndonesia dalam sektor sumber daya manusia yang dikaitkan dengan programpengembangan sistem pendidikan dan pelatihan secara nasional. Setiap tingkatkualifikasi yang dicakup dalam KKNI memiliki makna dan kesetaraan dengan capaianpembelajaran yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasilkarya dan kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing-masing.

Kebutuhan Indonesia untuk segera memiliki KKNI sudah sangat mendesak mengingattantangan dan persaingan global pasar tenaga kerja nasional maupun internasionalyang semakin terbuka. Pergerakan tenaga kerja dari dan ke Indonesia tidak lagi dapatdibendung dengan peraturan atau regulasi yang bersifat protektif. Ratifikasi yang telahdilakukan Indonesia untuk berbagai konvensi regional maupun internasional, secaranyata menempatkan Indonesia sebagai sebuah negara yang semakin terbuka danmudah tersusupi oleh kekuatan asing melalui berbagai sektor termasuk sektorperekonomian, pendidikan, sektor ketenagakerjaan dan lain-lain. Oleh karena itu,persaingan global tidak lagi terjadi pada ranah internasional akan tetapi sudah nyataberada pada ranah nasional.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi tantangan globalisasi pada sektorketenagakerjaan adalah meningkatkan ketahanan sistem pendidikan dan pelatihansecara nasional dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut.1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan2. Mengembangkan sistem kesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang

diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja maupun pengalaman

2 | P a g e

mandiri dengan kriteria kompetensi yang dipersyaratkan oleh suatu jenis bidang dantingkat pekerjaan

3. Meningkatkan kerjasama dan pengakuan timbal balik yang saling menguntungkanantara institusi penghasil dengan pengguna tenaga kerja,

4. Meningkatkan pengakuan dan kesetaraan kualifikasi ketenagakerjaan Indonesiadengan negara-negara lain di dunia baik terhadap capaian pembelajaran yangditetapkan oleh institusi pendidikan dan pelatihan maupun terhadap kriteriakompetensi yang dipersyaratkan untuk suatu bidang dan tingkat pekerjaan tertentu

Secara mendasar langkah-langkah pengembangan tersebut mencakup permasalahanyang bersifat multi aspek. Keberhasilannya sangat tergantung pada sinergi dan peranproaktif dari berbagai pihak yang terkait dengan peningkatan mutu sumber dayamanusia nasional termasuk Kemdikbud, Kemnakertrans, asosiasi profesi, asosiasiindustri, institusi pendidikan dan pelatihan serta masyarakat luas.

Secara umum, kondisi awal yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan suatu programpenyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan tersebut nampak belum cukup kondusif dalambeberapa hal. Indikatornya antara lain belum meratanya kesadaran mutu di kalanganinstitusi penghasil tenaga kerja, belum tumbuhnya kesadaran tentang pentingnyakesetaraan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang dihasilkan oleh penghasiltenaga kerja dengan deskripsi keilmuan, keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan dibidang kerja atau profesi termasuk terbatasnya pemahaman mengenai dinamikatantangan sektor tenaga kerja di tingkat dunia. Oleh karena itu upaya-upaya untukmencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi lulusan dari institusipendidikan formal dan non formal, dengan deskripsi kompetensi kerja yang diharapkanoleh pengguna lulusan perlu diwujudkan dengan segera.

Di jalur pendidikan non formal, pada tahun 2012 tercatat sekitar 17.000 lembaga kursusdan pelatihan yang menyelenggarakan pendidikan non formal dalam bentuk beragamjenis kursus dan pelatihan (sumber: nilek.online) di bawah pembinaan KementerianPendidikan dan Kebudayaan. Maka, salah satu infrastruktur yang penting dalammencapai keselarasan mutu dan penjenjangan kualifikasi antara lulusan dari institusipenyelenggara kursus dan pelatihan dengan deskripsi kompetensi kerja yangdiharapkan oleh pengguna lulusan adalah dokumen Standar Kompetensi Lulusandisingkat SKL, sebagaimana dinyatakan pada PP Nomor 32 tahun 2013 tentangPerubahan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan danPermendiknas Nomor 47 tahun 2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan.

Terkait dengan kepentingan yang strategis dan telah kuat aspek hukumnya, SKL disusunsebagai pelaksanaan amanah PP Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan PP Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 47 tahun2010 tentang SKL Kursus dan pelatihan. Pada tahun 2009, dokumen SKL untuk 16bidang telah selesai disusun dan ditetapkan oleh Mendiknas tahun 2010. SelanjutnyaSKL 10 bidang kursus dan pelatihan telah berhasil disusun pula tahun 2010 danditetapkan tahun 2011. Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, maka SKL yang telah disusun tersebutperlu dikaji keselarasannya dengan kualifikasi pada KKNI. Revisi SKL ini juga sekaligus

3 | P a g e

dimaksudkan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan kompetensi kerja daripengguna lulusan di dunia kerja dan dunia industri.

B. Tujuan Penyusunan SKL

SKL disusun untuk digunakan sebagai pedoman pembelajaran dan penilaian dalampenentuan kelulusan peserta didik pada lembaga kursus dan pelatihan serta bagipeserta didik yang belajar mandiri dan sebagai acuan dalam menyusun, merevisi, ataumemutakhirkan kurikulum, baik pada aspek perencanaan maupun implementasinya.

C. Uraian Program

Memasuki tahun 2013, Pemerintah melalui Institusi Kementerian Keuanganmenetapkan Rp 1.529 triliun untuk membiayai kegiatan penyelenggaraan negara mulaidari membayar gaji pegawai, pemberian subsidi, membayar utang luar negeri danpembangunan infrastruktur. Pemerintah tetap masih mengandalkan penerimaan pajakdalam sumber penerimaan negara. Pemerintah menargetkan penerimaan pajaksebesar Rp 1.193 triliun atau sekitar 78 persen dari total penerimaan negara.

Dari sumber di Ditjen Pajak, pada tahun 2012 jumlah pajak yang terkumpul mencapaiRp 976 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 19 persen dari tahun sebelumnya.Rata-rata pertumbuhan penerimaan pajak dari tahun 2009–2012 mencapai 17 persen.Dengan target pajak sekarang, maka pada tahun 2013 pemerintah mengupayakanadanya pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 22 persen. Untuk merealisasikanangka pertumbuhan tersebut, pemerintah menginginkan adanya peningkatanpersentase kepatuhan wajib pajak.

Persentase tingkat kepatuhan wajib pajak pada tahun 2012 masih tergolong sangatrendah, tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Orang pribadi yangseharusnya membayar pajak atau yang mempunyai penghasilan di atas PenghasilanTidak Kena Pajak (PTKP) sebanyak 60 juta orang, tetapi jumlah yang mendaftarkandirinya sebagai wajib pajak hanya 20 juta orang dan yang membayar pajaknya/melaporSurat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilannya hanya 8,8 juta orang dengan rasioSPT sekitar 14,7 persen. Sementara badan usaha yang terdaftar sebanyak 5 juta, yangmau mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak hanya 1,9 juta dan yang membayarpajak/melapor Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilannya hanya 520 ribu badanusaha dengan rasio SPT sekitar 10,4 persen. Sehingga jika kita bandingkan dengannegara tetangga kita seperti Malaysia, dimana tingkat kepatuhan masyarakatnya dalammembayar pajak mencapai 80 persen, maka persentase kepatuhan pajak masyarakatIndonesia masih jauh dibawah kepatuhan pajak masyarakat Malaysia.

Kepatuhan pajak merupakan fenomena yang sangat kompleks yang dilihat dari banyakperspektif. Luigi Alberto Franzoni (1999) menyebutkan kepatuhan atas pajak (taxcompliance) adalah melaporkan penghasilan sesuai dengan peraturan pajak,melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan tepat waktu dan membayar pajaknyadengan tepat waktu.

4 | P a g e

Jerman dengan penduduk 80 juta jiwa dan kehidupan sehari-harinya sudah serbaelektronik, mempekerjakan 110.000 petugas pajak untuk mengamankan penerimaannegara. Sedangkan Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa hanya mempekerjakan32.000 petugas untuk mencapai target penerimaan pajak. Berdasarkan data DitjenPajak, rasio pegawai pajak dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 1:7.500 (satupetugas pajak meng-cover 7.500 penduduk). Sedangkan, rasio pegawai pajak denganjumlah penduduk Jerman mencapai rasio 1:727. Sehingga berdasarkan rasio tersebutpemerintah Indonesia masih kekurangan pegawai pajak jika dibandingkan denganJerman.

Selain itu kebutuhan akan tenaga ahli perpajakan juga sangat besar apalagi sejak DitjenPajak memperketat penerapan peraturan perpajakan Indonesia, dan banyak kasusperpajakan yang melibatkan berbagai perusahaan. Perusahaan saat ini semakinberbenah dan mencari tenaga kerja yang memahami peraturan dan mekanismeperpajakan yang benar.

Adapun perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja di bidang perpajakandiantaranya adalah.1. Perusahaan swasta baik perusahaan lokal maupun asing2. Perusahaan BUMN3. Kementerian/lembaga pemerintah4. Kantor konsultan pajak5. Lembaga swadaya masyarakat

Oleh karena itu kursus dan pelatihan perpajakan sangat dibutuhkan untuk memenuhikebutuhan tersebut di atas.

1. Tujuan umumTujuan umum kursus dan pelatihan perpajakan ini adalah agar peserta didik mampu:Melaksanakan kegiatan memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber datadalam rangka melaksanakan kewajiban dan pemenuhan hak perpajakan sehinggamenjadi suatu dokumen perpajakan yang benar, jelas dan lengkap.

2. Tujuan KhususSecara khusus kurikulum kursus dan pelatihan perpajakan ini bertujuan agar pesertadidik mampu.a. Melakukan pendaftaran, perubahan data serta penghapusan Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP)b. Menghitung pajak terutangc. Melakukan pembayaran pajak terutangd. Melakukan pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan secara manual

maupun mengoperasikan perangkat lunak elektronik dari Direktorat JenderalPajak

e. Melakukan pelaporan SPT Tahunan Badan Dalam Negerif. Melakukan permohonan penundaan dan/atau pengangsuran pembayaran pajak

yang terutang berdasarkan SPT Tahunan maupun hasil pemeriksaan pajakg. Melakukan permohonan pengurangan, keringanan, pembatalan dan

5 | P a g e

penghapusan sanksi administrasi PPh Badan Dalam Negerih. Melakukan permohonan keberatan

Pelatihan perpajakan ini dapat diikuti oleh setiap warga negara Indonesia denganpersyaratan pendidikan minimal SMA/sederajat dengan kualitas lulusan setaradengan level V KKNI.

Lama kursus dan pelatihan perpajakan adalah 80 jam pelajaran @60 menit denganmetode pembelajaran sebagai berikut:a. Ceramahb. Diskusic. Demonstrasi/simulasid. Pemecahan masalahe. Praktik

Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan perpajakan ini akan diberikan evaluasiakhir yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memahamidan mempraktikkan materi yang sudah diberikan pengajar/ instruktur, yaitu berupa:a. Ujian komprehensif (ujian tertulis) bagi semua mata pelajaran dalam pelatihan ini

danb. Ujian praktik membuat laporan perpajakan secara manual maupun elektronik

Setelah peserta berhasil melalui dua jenis ujian yang dilaksanakan oleh lembagakursus dan pelatihan, akan diberikan tanda lulus bidang keahlian perpajakan.

3. Uji KompetensiUji kompetensi diperlukan peserta didik untuk mendapat pengakuan keahlian secaranasional dan internasional di bidang perpajakan. Uji kompetensi diatur dalamPetunjuk Teknis Uji Kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga SertifikasiKompetensi (LSK) Perpajakan dan Kemdikbud, dilaksanakan di suatu tempat yangdisebut Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah diverifikasi oleh LSK Perpajakan.

4. Sertifikasi LulusanPeserta yang dinyatakan kompeten setelah mengikuti uji kompetensi akanmendapatkan satu lembar sertifikat kompetensi. Blanko sertifikat kompetensiditerbitkan oleh Kemdikbud. Pengisian blanko sertifikat kompetensi dilakukan olehLSK Perpajakan, maka sertifikat berlaku sebagai pengakuan kompeten di bidangPajak Penghasilan Badan Dalam Negeri sektor Jasa dan Perdagangan.

6 | P a g e

II. PENGERTIAN

A. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui pembelajaran daninternalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalamankerja.1. Pengetahuan adalah penguasaan dan pemahaman tentang konsep, fakta, informasi,

teori, dan metodologi pada bidang keilmuan, keahlian, dan pekerjaan tertentu olehseseorang

2. Sikap adalah kecenderungan psikologis, sebagai hasil dari penghayatan seseorangterhadap nilai dan norma kehidupan yang tumbuh dari proses pendidikan,pengalaman kerja, serta lingkungan keluarga, dan masyarakat

3. Keterampilan adalah kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakanmetode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, danpengalaman kerja

4. Kompetensi adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatupekerjaan secara mandiri, bertanggung jawab dan terukur melalui suatu asesmenyang baik

5. Pengalaman kerja adalah akumulasi dan internalisasi kemampuan dalam melakukanpekerjaan di bidang tertentu dan dalam jangka waktu tertentu

B. Deskripsi umum KKNI adalah deskripsi menyatakan kemampuan, karakter, kepribadian,sikap dalam berkarya, etika, moral dari setiap manusia Indonesia pada setiap jenjangkualifikasi sebagaimana dinyatakan pada lampiran Peraturan Presiden Nomor 8 tahun2012.

C. Deskripsi kualifikasi KKNI adalah deskripsi yang menyatakan ilmu pengetahuan,pengetahuan praktis, pengetahuan, afeksi dan kompetensi yang dicapai seseorangsesuai dengan jenjang kualifikasi 1 sampai 9 sebagaimana dinyatakan pada lampiranPeraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012.

D. Deskripsi capaian pembelajaran khusus adalah deskripsi capaian minimum dari setiapprogram kursus dan pelatihan yang mencakup deskripsi umum dan selaras dengandeskripsi kualifikasi KKNI.

E. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI adalah kemampuan minimum yangdibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi pengetahuan, keterampilandan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja yangdipersyaratkan dan diturunkan dari capaian pembelajaran khusus pada level KKNI yangsesuai. Standar Kompetensi Lulusan berbasis KKNI dinyatakan oleh tiga parameteryaitu.1. Kompetensi : (lihat pengertian di atas)2. Elemen Kompetensi : pernyataan kompetensi yang lebih rinci3. Indikator kelulusan : unsur yang menjadi tolok ukur keberhasilan yang

menyatakan seseorang kompeten atau tidak

F. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya sebagai pedoman

7 | P a g e

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan lulusan dengan capaianpembelajaran khusus.

G. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan formal atas capaianpembelajaran seseorang yang diperoleh dari pengalaman kerja, pendidikan non formal,pendidikan informal, dan pendidikan formal.

8 | P a g e

III. PROFIL LULUSAN DAN JABATAN KERJA

A. Profil Lulusan

Terampil memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber data dalam rangkamelaksanakan kewajiban perpajakan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sektor Jasa danPerdagangan meliputi: pendaftaran NPWP, menghitung pajak terutang, melakukanpembayaran pajak terutang, melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunansehingga menjadi suatu dokumen perpajakan yang benar, jelas, dan lengkap.

Terampil memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber data dalam rangkamelaksanakan hak perpajakan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sektor Jasa danPerdagangan meliputi: perubahan data NPWP, penghapusan NPWP, penundaandan/atau pengangsuran pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunanmaupun hasil pemeriksaan pajak secara mandiri, pengurangan, keringanan, pembatalandan penghapusan sanksi administrasi, keberatan PPh Badan.

Terampil melakukan pengisian SPT Tahunan Badan secara manual dan elektronik denganmenggunakan perangkat lunak elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak.

Terampil melakukan tahapan ekualisasi untuk jenis pajak pasal 21, 22, 23, 26, 4(2), 15serta PPN dan PPnBM.

Dapat berkomunikasi dengan rekan kerja, petugas pajak dan Wajib Pajak secara baik.Bertanggung jawab atas hasil kerja tim yang digunakan dalam pelaksanaanpekerjaannya.

B. Jabatan Kerja

Lulusan kursus dan pelatihan perpajakan ini mendapat sebutan Teknisi PerpajakanPajak Penghasilan Badan Dalam Negeri Sektor Jasa dan Perdagangan Level V.

Teknisi perpajakan yang baru lulus dari pelatihan ini, dapat mengawali karir kerja dibidang perpajakan dan dapat menghasilkan laporan Pajak Penghasilan Badan sektor Jasadan Perdagangan.

Dengan berjalannya waktu, pengalaman kerja dan mengikuti pendidikan lebih lanjutmemungkinkan peningkatan kualitas/level kompetensi.

9 | P a g e

IV. CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Deskripsi umum KKNI

Deskripsi umum KKNI sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 yangminimum wajib dimiliki dan dihayati oleh setiap lulusan kursus dan pelatihan adalah:Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasisistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia padasetiap jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dankepribadian manusia Indonesia sebagai berikut.1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya3. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung

perdamaian dunia4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi

terhadap masyarakat dan lingkungannya5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta

pendapat/temuan original orang lain6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan

kepentingan bangsa dan masyarakat luas7. Mampu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab terhadap laporan

pemenuhan kewajiban perpajakan yang dihasilkannya sehingga tidak memberikandampak yang dapat menimbulkan sanksi perpajakan yang tidak bertentangandengan norma hukum dan norma sosial yang berlaku

B. Deskripsi kualifikasi sesuai dengan jenjang pada KKNI

Jabatan kerja adalah Teknisi Perpajakan Pajak Penghasilan Badan Dalam Negeri sektorJasa dan perdagangan dengan pekerjaan perpajakan tingkat pemula sesuai denganstandar KKNI pada level V.

LEVEL V1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari

beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, sertamampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur

2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampumemformulasikan penyelesaian masalah prosedural

3. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secarakomprehensif

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab ataspencapaian hasil kerja kelompok

10 | P a g e

C. Deskripsi capaian pembelajaran khusus

Membangun kesadaran dan membentuk karakter serta kepribadian Wajib Pajak yangbertanggung jawab yang memiliki sikap jujur dan anti korupsi dalam melaksanakankewajiban perpajakan.

Mampu memilah, memilih dan mengolah berbagai sumber data dalam rangkamelaksanakan kewajiban perpajakan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sektor Jasa danPerdagangan meliputi: pendaftaran NPWP, menghitung pajak terutang, melakukanpembayaran pajak terutang, melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunansehingga menjadi suatu dokumen perpajakan yang benar, jelas, dan lengkap.

Mampu membuat laporan perpajakan berupa Surat Pemberitahuan (SPT) TahunanBadan sesuai dengan ketentuan perpajakan dengan memanfaatkan perangkat lunakspreadsheet dan perangkat lunak elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak.

Mampu melakukan tahapan ekualisasi untuk jenis pajak pasal 21, 22, 23, 26, 4(2), 15serta PPN dan PPnBM.

Mampu menjalankan hak perpajakan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sektor Jasa danPerdagangan meliputi: perubahan data NPWP, penghapusan NPWP, penundaandan/atau pengangsuran pembayaran pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunanmaupun hasil pemeriksaan pajak, keberatan, pengurangan, keringanan, pembatalandan penghapusan sanksi administrasi PPh Badan secara terbatas.

Mampu menguasai prinsip dasar, pengetahuan prosedural dan operasional, danpetunjuk teknis tentang penghitungan, pembayaran serta pelaporan Pajak PenghasilanBadan serta petunjuk operasional dasar dalam menggunakan perangkat lunakspreadsheet dan perangkat lunak elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak.

Mampu bertanggung jawab atas kualitas pekerjaan sendiri serta bekerja sama danberkomunikasi dengan petugas pajak, Wajib Pajak dan rekan kerja divisi lain.

Capaian pembelajaran khusus lulusan perpajakan ini adalah.

PARAMETER DESKRIPSI CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUSBIDANG PERPAJAKAN SESUAI DENGAN KKNI LEVEL V

(KLUSTER : TEKNISI PERPAJAKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM NEGERISEKTOR JASA DAN PERDAGANGAN)

SIKAP DAN TATANILAI

Membangun kesadaran dan membetuk karakter sertakepribadian Wajib Pajak yang bertanggung jawab yangmemiliki sikap jujur dan anti korupsi dalam melaksanakankewajiban perpajakan dengan ciri-ciri sebagai berikut:1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam

11 | P a g e

menyelesaikan tugasnya3. Bberperan mewujudkan etika dan kepribadian yang baik

sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah airserta mendukung perdamaian dunia

4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dankepedulian yang tinggi terhadap masyarakat danlingkungannya

5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan originalorang lain

6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memilikisemangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa sertamasyarakat luas

7. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawabterhadap laporan pemenuhan kewajiban perpajakanWajib Pajak untuk menghindari dampak yang dapatmenimbulkan sanksi perpajakan bagi Wajib Pajak

8. Memiliki sikap jujur dan anti korupsi dalam melaksanakantugas pekerjaan sebagai teknisi perpajakan

KEMAMPUAN DIBIDANG KERJA

Mampu membuat laporan perpajakan berupa SuratPemberitahuan (SPT) Tahunan Wajib Pajak Dalam Negeri sektorJasa dan Perdagangan sesuai dengan ketentuan perpajakandengan memanfaatkan perangkat lunak spreadsheet danperangkat lunak elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak,mencakup.1. Mampu melakukan permohonan pendaftaran Wajib Pajak

Badan2. Mampu melakukan permohonan perubahan data Wajib

Pajak Badan3. Mampu melakukan permohonan penutupan Wajib Pajak

Badan4. Mampu menghitung besarnya pajak terutang, menyiapkan

penyetoran dan pelaporan pajak dalam memenuhikewajiban perpajakan PPh Badan secara mandiri

5. Mampu membuat kertas kerja dalam menghitungpenyusutan atau amortisasi

6. Mampu membuat laporan perpajakan berupa SuratPemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Badansecara manual dan dengan mengoperasikan perangkatlunak elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak

7. Mampu menyiapkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badanuntuk ditandatangani oleh pimpinan

8. Mampu mengarsipkan kembali dokumen perpajakansetelah proses pelaporan

9. Mampu menelusuri dan mengarsipkan kembali (retrieve)

12 | P a g e

dokumen perpajakan PPh Badan untuk proses pemeriksaanperpajakan

10. Mampu menemukan perbedaan dan persamaan (ekualisasi)biaya gaji/upah/tunjangan/dll yang dicatat dalam laporankeuangan dan objek PPh Pasal 21 yang dilaporkan dalamSPT Masa PPh Pasal 21/26

11. Mampu menemukan perbedaan dan persamaan (ekualisasi)biaya yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak yang dicatat dalamlaporan keuangan dan objek PPh Pasal 26 yang dilaporkandalam SPT Masa PPh Pasal 21/26 dan Pasal 23/26

12. Mampu menemukan perbedaan dan persamaan (ekualisasi)biaya yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak yang dicatat dalamlaporan keuangan dan objek Pemotongan dan PemungutanPajak Penghasilan (Pasal 22, 23, 4(2) dan 15) yangdilaporkan dalam SPT Masa PPh Pasal 22, 23, 4(2) dan 15

13. Mampu menemukan perbedaan dan persamaan (ekualisasi)peredaran usaha yang dicatat dalam laporan keuangan danobjek PPN dan PPnBM yang dilaporkan dalam SPT MasaPPN dan PPnBM

14. Mampu melakukan permohonan penundaan penyetoranPPh Badan berdasarkan SPT Tahunan maupun hasilpemeriksaan pajak secara mandiri

15. Mampu membuat surat permohonan keberatan

PENGETAHUANYANG DIKUASAI

Menguasai prinsip dasar, pengetahuan prosedural danoperasional, dan petunjuk teknis tentang Pajak PenghasilanBadan Dalam Negeri serta pengetahuan operasional dasardalam menggunakan perangkat lunak spreadsheet danperangkat lunak elektronik dari Direktorat Jenderal Pajak,mencakup.1. Menguasai pengetahuan tentang dasar hukum Pajak

Penghasilan Badan2. Menguasai pengetahuan tentang pendaftaran dan

penutupan Wajib Pajak Badan3. Menguasai pengetahuan tentang hak dan kewajiban Wajib

Pajak Badan4. Menguasai pengetahuan tentang perhitungan Pajak

Penghasilan Badan5. Menguasai pengetahuan tentang penyetoran dan

pelaporan6. Menguasai pengetahuan teknis pengarsipan dokumen

secara manual maupun elektronik7. Menguasai pengetahuan operasional dan keterampilan

tentang perangkat lunak spreadsheet dan perangkat lunakelektronik dari Direktorat Jenderal Pajak

8. Menguasai pengetahuan pemeriksaan pajak PajakPenghasilan Badan

13 | P a g e

9. Menguasai pengetahuan siklus akuntansi sektor Jasa danPerdagangan

10. Menguasai pengetahuan tentang proses penyelesaiankeberatan

11. menguasai pengetahuan tentang pengurangan,keringanan, pembatalan dan penghapusan sanksiadministrasi

HAK DANTANGGUNG JAWAB

Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan perpajakan secaramandiri atau kelompok yang terdiri dari.1. Bertanggung jawab atas pekerjaan perpajakan PPh Badan

sektor Jasa dan Perdagangan secara mandiri serta bersediamelakukan revisi dan pembetulan laporan SPT TahunanBadan sektor Jasa dan Perdagangan jika terjadi kesalahan

2. Memiliki kewenangan berkomunikasi dalam mengelolaunit pekerjaan dengan petugas pajak, wajib pajak danrekan kerja divisi lain

3. Memiliki kewenangan menelaah kuantitas dan mutu hasilkerja divisi lain terkait dengan kebenaran penghitunganPPh Badan sektor Jasa dan Perdagangan

14 | P a g e

V. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNI

Dalam naskah akademik SKKNI, dinyatakan beberapa informasi terkait dengan maknakompetensi dan standar kompetensi sebagaimana dinyatakan berikut ini. Berdasar pada artibahasa, standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan kompetensi. Standar diartikansebagai "ukuran" yang disepakati, sedangkan kompetensi telah didefinisikan sebagaikemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup atas pengetahuan, keterampilan,dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performayang ditetapkan.

Dengan demikian dapatlah disepakati bahwa standar kompetensi lulusan merupakankompetensi minimal yang diperlukan dan disepakati bersama oleh para pakar, yang harusdikuasai oleh peserta didik dalam bidang pekerjaan tertentu.

Dengan kata lain, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentangkemampuan minimal yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas ataupekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai denganunjuk kerja yang dipersyaratkan.

Dengan dikuasainya standar kompetensi lulusan tersebut oleh seseorang, maka yangbersangkutan akan mampu.1. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan2. Mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan3. Bertindak secara tepat bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dari rencana semula4. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau

melaksanakan tugas dalam kondisi yang berbeda5. Menyesuaikan kemampuan yang dimiliki bila bekerja pada kondisi dan lingkungan yang

berbeda

Meskipun bersifat generik standar kompetensi lulusan harus memiliki indikator yang jelasdan dapat diukur secara akurat. Oleh karena itu, standar kompetensi lulusan harus.1. Terfokus pada apa yang diharapkan dapat dilakukan pekerja di tempat kerja2. Memberikan petunjuk yang cukup dan jelas untuk pelatihan dan penilaian3. Dapat diperlihatkan dalam bentuk hasil akhir yang diharapkan4. Selaras dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan selaras dengan

standar produk dan jasa yang terkait, serta kode etik profesi bila ada

Uraian standar kompetensi lulusan berbasis KKNI terdiri atas.1. Unit Kompetensi2. Elemen Kompetensi3. Indikator Kelulusan

15 | P a g e

Sebagaimana dinyatakan pada tabel berikut ini.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BERBASIS KKNIBIDANG PERPAJAKAN SESUAI DENGAN KKNI LEVEL V

(KLUSTER : TEKNISI PERPAJAKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM NEGERI SEKTOR JASADAN PERDAGANGAN)

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Sikap Dan Tata Nilai

1. Membangun kesadarandan membetuk karakterserta kepribadian WajibPajak yang bertanggungjawab yang memilikisikap jujur dan antikorupsi dalammelaksanakan kewajibanperpajakan

a. Bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa

Laporan pemenuhankewajiban perpajakanyang dihasilkannya tidakmemberikan dampakyang dapatmenimbulkan sanksiperpajakan bagi WajibPajak yang diwakili

b. Memiliki moral, etika dankepribadian yang baik didalam menyelesaikantugasnya

c. Berperan mewujudkanetika dan kepribadian yangbaik sebagai warga negarayang bangga dan cintatanah air serta mendukungperdamaian dunia

d. Mampu bekerja sama danmemiliki kepekaan sosialdan kepedulian yang tinggiterhadap masyarakat danlingkungannya

e. Menghargaikeanekaragaman budaya,pandangan, kepercayaan,dan agama sertapendapat/temuan originalorang lain

f. Menjunjung tinggipenegakan hukum sertamemiliki semangat untukmendahulukankepentingan bangsa sertamasyarakat luas

g. Menjalankan tugas denganpenuh tanggung jawabterhadap laporanpemenuhan kewajibanperpajakan Wajib Pajakuntuk menghindari dampakyang dapat menimbulkan

16 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

sanksi perpajakan bagiWajib Pajak

h. Memiliki sikap jujur dananti korupsi dalammelaksanakan tugaspekerjaan sebagai teknisiperpajakan

Kemampuan di bidang kerja

1. Mampu membuatlaporan perpajakanberupa SuratPemberitahuan (SPT)Tahunan Wajib PajakDalam Negeri sektor Jasadan Perdagangan sesuaidengan ketentuanperpajakan denganmemanfaatkan perangkatlunak spreadsheet danperangkat lunakelektronik dari DirektoratJenderal Pajak

a. Mampu melakukanpermohonan pendaftaranWajib Pajak Badan,meliputi.

1. Mengidentifikasipendaftar Badan yangakan didaftarkan sebagaiWajib Pajak

a) Kebenaran identifikasipendaftar

b) Kelengkapan syaratPendaftaran WajibPajak

c) Ketepatan penentuantempat pendaftaran

2. Mengidentifikasidokumen pendaftaran

a) Kebenaran identifikasidokumen pendaftaranWajib Pajak

b) Kelengkapanidentifikasi dokumenpendaftaran

3. Menyiapkan, mengisi,dan menyampaikanformulir pendaftaranWajib Pajak besertadokumen yangdiperlukan

a) Ketepatan, dankebenaran pengisianformulir pendaftaran

b) Ketepatan dankelengkapan dokumenpendukung

c) Ketepatan waktupenyampaian formulirpendaftaran besertadokumen

b. Mampu melakukanpermohonan perubahandata Wajib Pajak Badan,meliputi.

1. Melakukan verifikasiperubahan data Wajib

a) ketepatan verifikasi

17 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

pajak perubahan data Wajibpajak

b) Ketepatan penentuantempat pendaftaran

2. Mengarsipkan formulirbeserta dokumenperubahan data

Tertatanya semuadokumen perubahan data

c. Mampu melakukanpermohonan penutupanWajib Pajak Badan,meliputi.

1. Mengidentifikasi WajibPajak Badan yang akanditutup Nomor PokokWajib Pajak (NPWP)

a) Kebenaran identifikasipermohon

b) Kelengkapan syaratpenutupan WajibPajak

2. MengidentifikasiDokumen Penutupan

Kebenaran dankelengkapan identifikasidokumen penutupanWajib Pajak

3. Menyiapkan, mengisi,dan menyampaikanformulir penutupanWajib Pajak besertadokumen yangdiperlukan

Ketepatan, kelengkapandan kebenaran prosedurpengisian danpenyampaian formulirpenutupan

d. Mampu menghitungbesarnya pajak terutang,menyiapkan penyetorandan pelaporan pajak dalammemenuhi kewajibanperpajakan PPh BadanSektor Jasa danPerdagangan secaramandiri, meliputi.

1. Menghitung besarnyaPajak Penghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan, yaitu.

a) Membuat kertas kerjarekonsiliasi fiscaldalam bentukspreadsheet

Kertas kerja dibuatdengan benar

18 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

b) Melakukan koreksifiscal positif dannegatif ataspenghasilan dan biaya

Ketepatan penentuankoreksi fiscal positif dannegatif

c) Menggunakan rumuspenghitungan dantarif baku yangditetapkan olehpemerintah di dalamkertas kerja atauspreadsheet pengolahdata

Kebenaran akurasiperhitungan

1. Menyiapkan penyetoranpajak yaitu.

a) Mengisi SuratSetoran Pajak (SSP)

Kebenaran dan ketepatanisian Formulir SSP

b) Menyesuaikan kodeakun pajak dan jenissetoran pajak

Kesesuaian kode akunpajak dan jenis setoranpajak

c) Melakukanpenyetoran dengantepat

Ketepatan waktu dantempat penyetoran

2. Menyiapkan pelaporanpajak yaitu.

a) mengisi SPT TahunanPajak PenghasilanBadan Sektor Jasadan Perdagangan

Ketepatan dan kebenaranisian formulir SPTTahunan PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangan

b) menyusunkelengkapanpelaporan SPTTahunan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan

Lampiran SPT TahunanPajak Penghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan disusundengan lengkap

c) melaporkan SPTtahunan PajakPenghasilan Badansektor Jasa danperdagangan tepatwaktu

Ketepatan waktupelaporan

19 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

e. Mampu membuat kertaskerja dan menghitungpenyusutan atauamortisasi, meliput.

1. Membuat kertas kerjapenyusutan atauamortisasi dalamperangkat lunakspreadsheet

Format kertas kerja dibuatdengan benar

2. Menghitungpenyusutan atauamortisasi secara fiscaldengan tarifpenyusutan yang baku

Perhitungan dilakukandengan benar

f. Mampu membuat laporanperpajakan berupa SuratPemberitahuan (SPT)Tahunan Pajak PenghasilanBadan secara manual dandengan mengoperasikanperangkat lunak elektronikdari Direktorat JenderalPajak, meliputi.

1. Menggunakan perangkatlunak spreadsheet dalammenghitung PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan

Kebenaranmemformulasikanpenghitungan PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangan

2. Melakukan PengisianSPT Tahunan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan perangkatlunak elektronik

a) Ketepatan,kelengkapan dankebenaran PengisianSPT Tahunan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan

b) Mengoperasikanperangkat lunakelektronik dengancepat dan benar

g. Mampu menyiapkan SPTTahunan Pajak PenghasilanBadan Sektor Jasa danPerdagangan untuk

20 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

ditandatangani olehpimpinan meliputi.

1. Menelaah kembali SPTTahunan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan yang telahdibuat

SPT Tahunan PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangandipastikan tidak adakesalahan

2. Melakukan komunikasidengan pimpinanterkait denganmenyiapkan SPTTahunan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan yang akanditandatangani

SPT ditandatangani tepatpada kolompenandatanganan

h. Mampu mengarsipkankembali dokumenperpajakan setelah prosespelaporan, meliputi.

1. Mengarsipkan salinanSPT Tahunan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan besertatanda terima pelaporan

Arsip salinanterkodifikasikan dengantepat

2. Membuat daftar rincianpenyetoran danpelaporan SPT TahunanPajak Penghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan

Daftar rincian sesuaidengan bukti fisik

i. Mampu menelusuri danmengarsipkan kembali(retrieve) dokumenperpajakan PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdaganganuntuk proses pemeriksaanperpajakan, meliputi.

1. Menyiapkan dokumenatas instruksi atasanuntuk keperluanpemeriksaan pajak

Ketepatan dankelengkapan dokumen

21 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

2. Mengarsipkan kembalidokumen perpajakanPajak Penghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan sesuaidengan kodifikasinya

Ketepatan mengarsipkandokumen

j. Mampu menemukanperbedaan dan persamaan(ekualisasi) biayagaji/upah/tunjangan/dllyang dicatat dalam laporankeuangan dan objek PPhPasal 21 yang dilaporkandalam SPT Masa PPh Pasal21/26, meliputi.

1. Melakukan identifikasibiaya-biaya yangmerupakan objek PPh21 dan bukan ObjekPPh 21 dalam laporankeuangan

Identifikasi dilakukandengan tepat

2. Melakukan inventarisirobjek PPh Pasal 21 yangdilaporkan di SPT MasaPPh Pasal 21/26 baik dikantor pusat maupuncabang

Daftar Objek PPh Pasal 21diinventarisir dengantepat

3. Menentukan penyebabperbedaan/selisihantara biaya gaji/upah/tunjangan/dll dalamlaporan keuangandengan Objek PPh21/26 yang dilaporkandi SPT Masa PPh 21/26

Penyebab perbedaandapat ditemukan

k. Mampu menemukanperbedaan dan persamaan(ekualisasi) biaya yangdikeluarkan oleh WajibPajak yang dicatat dalamlaporan keuangan dan objekPPh Pasal 26 yangdilaporkan dalam SPT MasaPPh Pasal 21/26 dan Pasal23/26, meliputi.

22 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

1. Melakukan identifikasibiaya-biaya yangmerupakan objek PPh 26dan bukan Objek PPh 26dalam laporan keuangan

Identifikasi dilakukandengan tepat

2. Melakukan inventarisirobjek PPh Pasal 26 yangdilaporkan di SPT MasaPPh Pasal 21/26 danPasal 23/26 baik dikantor pusat maupuncabang

Daftar Objek PPh Pasal 26diinventarisir dengantepat

3. Menentukan penyebabperbedaan/selisih antarabiayagaji/upah/tunjangan/dlldalam laporan keuangandengan Objek PPh 26yang dilaporkan di SPTMasa PPh 21/26 danPasal 23/26

Penyebab perbedaandapat ditemukan

l. Mampu menemukanperbedaan dan persamaan(ekualisasi) biaya yangdikeluarkan oleh WajibPajak yang dicatat dalamlaporan keuangan dan objekPemotongan danPemungutan PajakPenghasilan (Pasal 22, 23,4(2) dan 15) yangdilaporkan dalam SPT MasaPPh Pasal 22, 23, 4(2) dan15, meliputi.

1. Melakukan identifikasibiaya-biaya yangmerupakan objekPemotongan danPemungutan PajakPenghasilan (Pasal 22,23, 4(2) dan 15) danbukan ObjekPemotongan danPemungutan PajakPenghasilan (Pasal 22,

Identifikasi dilakukandengan tepat

23 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

23, 4(2) dan 15) dalamlaporan keuangan

2. Melakukan inventarisirobjek Pemotongan danPemungutan PajakPenghasilan (Pasal 22,23, 4(2) dan 15) yangdilaporkan di SPT MasaPPh Pasal 22, 23, 4(2)dan 15 baik di kantorpusat maupun cabang

Daftar Objek PPh Pasal22, 23, 4(2) dan 15diinventarisir dengantepat

3. Menentukan penyebabperbedaan/selisih antarabiayagaji/upah/tunjangan/dlldalam laporan keuangandengan ObjekPemotongan danPemungutan PajakPenghasilan (Pasal 22,23, 4(2) dan 15) yangdilaporkan di SPT MasaPPh PPh Pasal 22, 23,4(2) dan 15

Penyebab perbedaandapat ditemukan

m. Mampu menemukanperbedaan dan persamaan(ekualisasi) peredaranusaha yang dicatat dalamlaporan keuangan danobjek PPN dan PPnBM yangdilaporkan dalam SPT MasaPPN dan PPnBM, meliputi.

1. Melakukan identifikasipendapatan dan biayayang merupakan objekPPN dan PPnBM danbukan PPN dan PPnBMdalam laporankeuangan

Identifikasi dilakukandengan tepat

2. Melakukan inventarisirobjek PPN dan PPnBMyang dilaporkan di SPTMasa PPN dan PPnBMbaik di kantor pusatmaupun cabang

Daftar Objek PPN danPPnBM diinventarisirdengan tepat

24 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

3. Menentukan penyebabperbedaan/selisihantara pendapatan danbiaya dalam laporankeuangan dengan ObjekPPN dan PPnBM yangdilaporkan di SPT MasaPPN dan PPnBM

Penyebab perbedaandapat ditemukan

n. Mampu melakukanpermohonan penundaanpenyetoran PPh Badanberdasarkan SPT Tahunanmaupun hasil pemeriksaanpajak secara mandiri

a) Kebenaran danKelengkapandokumen suratpermohonan

b) Ketepatan waktupenyampaian suratPermohonan

o. Mampu membuat suratpermohonan keberatan,meliputi.

1. Menyiapkan suratpermohonan danlampiran keberatan

Surat permohonan danlampiran disiapkandengan benar, lengkapdan jelas sertaditandatangani

2. Menyampaikan Suratkeberatan

Surat diajukan sebelumbatas waktu yangditentukan

Pengetahuan Yang Dikuasai

1. Menguasai prinsip dasar,pengetahuan proseduraldan operasional, danpetunjuk teknis tentangPajak Penghasilan BadanDalam Negeri sertapengetahuanoperasional dasar dalammenggunakan perangkatlunak spreadsheet danperangkat lunakelektronik dari DirektoratJenderal Pajak

a. Menguasai pengetahuantentang dasar hukum PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangan

Dasar hukum PenghasilanBadan Sektor Jasa danPerdagangan disebutkandengan benar

b. Menguasai pengetahuantentang pendaftaran danpenutupan Wajib PajakBadan Sektor Jasa danPerdagangan

Ketepatan menjelaskanprosedur pendaftaran danpenutupan Wajib Pajak

c. Menguasai pengetahuantentang hak dan kewajibanWajib Pajak Badan SektorJasa dan Perdagangan

Hak dan kewajibandisebutkan dengan benar

d. Menguasai pengetahuantentang perhitungan Pajak

Ketepatan menjelaskanpenghitungan Pajak

25 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

Penghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangan

Penghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangan

e. Menguasai pengetahuantentang penyetoran danpelaporan

Batas waktu penyetorandan pelaporan disebutkandengan benar

f. Menguasai pengetahuanteknik mengarsipkandokumen secara manualmaupun elektronik

Ketepatan menjelaskanteknik pengarsipandisebutkan dengan benar

g. Menguasai pengetahuantentang perangkat lunakspreadsheet dan perangkatlunak elektronik dariDirektorat Jenderal Pajak,meliputi.

1. Pengetahuanoperasional perangkatlunak spreadsheet.

Ketepatan menjelaskanpengoperasian perangkatlunak spreadsheet

2. Pengetahuan pengisianperangkat lunakelektronik elektronikSPT Penghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan

Ketepatan menjelaskanpengoperasian PengisianSPT Tahunan PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangandengan menggunakanperangkat lunakelektronik

h. Menguasai pengetahuanpemeriksaan PajakPenghasilan Badan SektorJasa dan Perdagangan,meliputi.

1. Pengetahuan tahapanpemeriksaan PajakPenghasilan BadanSektor Jasa danPerdagangan

Tahapan pemeriksaandisebutkan dengan tepat

2. Pengetahuan metode-metode pemeriksaanPajak PenghasilanBadan Sektor Jasa danPerdagangan

Ketepatan menjelaskanmetode pemeriksaanpajak

i. Menguasai pengetahuansiklus akuntansi sektor Jasadan Perdagangan, meliputi.

26 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

1. Pengetahuan siklusakuntansi

Ketepatan menjelaskansiklus akuntansi

2. Pengetahuan teknispenjurnalan

Ayat jurnal disebutkandengan benar

3. Pengetahuanrekonsiliasi fiskal

Ketepatan menjelaskanpenghasilan dan biayayang diakui dan tidaktidak diakui secara fiskal

j. Menguasai pengetahuanproses penyelesaiankeberatan, meliputi.

1. Pengetahuan syarat-syarat formalpermohonankeberatan

Syarat formal keberatandisebutkan dengan benar

2. Pengetahuan lampiransurat permohonansurat keberatan

Lampiran suratpermohonan keberatandisebutkan dengan benar

k. Menguasai pengetahuantentang pengurangan,keringanan, pembatalandan penghapusan sanksiadministrasi

Tahapan Permohonandisebutkan dengan benar

Hak dan Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab ataspekerjaan perpajakansecara mandiri ataukelompok

a. Bertanggung jawab ataspekerjaan perpajakan PPhBadan sektor Jasa danPerdagangan secaramandiri serta bersediamelakukan revisi danpembetulan laporan SPTTahunan Badan sektor Jasadan Perdagangan jikaterjadi kesalahan

Hak dan kewajibanperpajakan disebutkandengan benar

b. Memiliki kewenanganberkomunikasi dalammengelola unit pekerjaandengan petugas pajak,wajib pajak dan rekan kerjadivisi lain

Unit pekerjaan yangterkait dengan petugaspajak, wajib pajak, danrekan kerja diselesaikandengan tepat

27 | P a g e

NO UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI INDIKATOR KELULUSAN

c. Memiliki kewenanganmenelaah kuantitas danmutu hasil kerja divisi lainterkait dengan kebenaranpenghitungan PPh Badansektor Jasa danPerdagangan

Data yang disajikan olehdivisi lain tidak adakesalahan

28 | P a g e

VI. REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan pengakuan berbasisKKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melaluiprogram pendidikan formal, informal, non-formal maupun secara otodidak.

RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan (kenaikanpangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakatterhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian ataukompetensi tertentu.

RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagimasyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui programkursus dan pelatihan.

Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lainsebagai berikut.

1. Mengutamakan transparasi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraandan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna(indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum.

2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasitingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan danberwenang untuk hal tersebut

3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL padalulusan, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya

4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secaraberkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan

5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlumempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL

Terkait dengan kursus dan pelatihan Perpajakan, maka pembelajaran lampau yang dapatdiakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran khusus adalah masyarakat: yang belajarmandiri; pengalaman yang didapatkan di tempat kerja perpajakan; dan pendidikan formalyang menyelenggarakan kurikuler perpajakan dengan memperhatikan standar kriteria danstandar penilaian yang berlaku.

29 | P a g e

VII. ARAH PENGEMBANGAN

Program kursus dan pelatihan telah mulai berkembang sejak lama di berbagai negara maju,sehingga banyak jenis kursus dan pelatihan yang dikembangkan di Indonesia telah pulaberkembang dengan baik di negara-negara lain. Oleh karena itu arah pengembanganlembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju kearah global, sehingga dapat dicapai kesetaraan baik capaian pembelajaran, standarkompetensi atau mutu lulusan pada tingkat Internasional.

Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datangsebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesiaakan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesiasendiri maupun untuk negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunyaditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalamlingkungan internal lembaga penyelenggara maupun eksternal melalui badan-badanakreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusanlembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasionalharus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.

Sebagai bangsa yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta dan membutuhkan dana untukpembangunan nasional yang diambil dari penerimaan pajak maka berbagai kursus danpelatihan perpajakan akan berkembang dengan pesat di kemudian hari. Walaupundemikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pengakuan yang lebih luas baik ditingkat nasional maupun internasional, dengan cara mengembangkan standar kompetensilulusan.

Terkait dengan kursus dan pelatihan perpajakan ini, maka arah pengembangan spesifik yangakan dilakukan adalah: lulusan dapat mengawali karir kerja perpajakan denganmenghasilkan laporan Perpajakan. Karir kerja lulusan pada level ini akan mengisi kebutuhantenaga kerja di perusahaan swasta, lembaga pemerintah, kantor konsultan pajak, lembagaswadaya masyarakat, dan lainnya. Kursus dan pelatihan yang diselenggarakan denganmenggunakan kurikulum yang sudah distandarisasi ini dapat menghasilkan lulusan yangberkualitas dengan mengacu kepada standar uji kompetensi yang telah ditetapkan. Denganberjalannya waktu dalam kerja memungkinan pengalaman kerja dan pendidikan lebih lanjut,lulusan dapat meningkatkan kualitas profil ataupun beralih profil dalam ahli perpajakan diindustri tertentu dengan standar kriteria dan standar pengujian yang berlaku.