HAK DAN KEWAJIBAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAWARGA NEGARA

Anang ZubaidyAnang Zubaidy

Universitas Islam IndonesiaUniversitas Islam Indonesia20120122

Pengertian Warga NegaraPengertian Warga Negara

(1)(1) Everyone has the right to a nationality. Everyone has the right to a nationality. (2) No one shall be arbitrarily deprived (2) No one shall be arbitrarily deprived

of his nationality nor denied the right to of his nationality nor denied the right to change his nationality. change his nationality.

(1) Setiap orang berhak atas (1) Setiap orang berhak atas kewarganegaraan. kewarganegaraan.

(2) Tidak seorangpun dengan semena-(2) Tidak seorangpun dengan semena-mena dapat dikeluarkan dari mena dapat dikeluarkan dari

kewarganegaraannya atau ditolak kewarganegaraannya atau ditolak hanya untuk mengganti hanya untuk mengganti

kewarganegaraannya.kewarganegaraannya.

(Article 15 Universal Declaration of Human (Article 15 Universal Declaration of Human

Rights)Rights)

PengertianPengertian

• Warga Negara = Warga Negara = StaatsburgerStaatsburger (Belanda) (Belanda) • Warga Negara = Warga Negara = CitizenCitizen (Inggris) (Inggris) • Warga Negara = Warga Negara = CitoyenCitoyen (Perancis) (Perancis) • Warga Negara = Warga Negara = Kaula NegaraKaula Negara (Jawa). (Jawa).• Warga Negara = Anggota dari suatu Warga Negara = Anggota dari suatu

persekutuan yang didirikan atas persekutuan yang didirikan atas kekuatan berasama, dilaksanakan atas kekuatan berasama, dilaksanakan atas tanggungjawaba bersama dan ditujukan tanggungjawaba bersama dan ditujukan untuk kepentingan bersama.untuk kepentingan bersama.

ModelModel KewarganegaraanKewarganegaraan

• Perspektif Legal-FormalPerspektif Legal-FormalKewarganegaraan adalah sebuah Kewarganegaraan adalah sebuah komunitas berdasarkan hukum.komunitas berdasarkan hukum.

• Perspektif NetralitasPerspektif NetralitasKewarganegaraan adalah keanggotaan Kewarganegaraan adalah keanggotaan yang permanen dalam sebuah komunitas yang permanen dalam sebuah komunitas yang teratur (John Rawls).yang teratur (John Rawls).

• Perspektif PartisipatorisPerspektif PartisipatorisKewarganegaraan ditentukan oleh Kewarganegaraan ditentukan oleh seberapa jauh keterlibatan seseorang seberapa jauh keterlibatan seseorang dalam ruang politik.dalam ruang politik.

• Perspektif KelasPerspektif KelasKKewarganegaraan harus dikaitkan dengan ewarganegaraan harus dikaitkan dengan upaya kelompok-kelompok di dalam upaya kelompok-kelompok di dalam masyarakat untuk mendapatkan masyarakat untuk mendapatkan perlindungan hak-hak dasar.perlindungan hak-hak dasar.

• Perspektif HermeneutikPerspektif HermeneutikMenekankan posisi aktor penafsir. Menekankan posisi aktor penafsir. Kewarganegaraan ditentukan oleh Kewarganegaraan ditentukan oleh bagaimana sang aktor menafsirkannya bagaimana sang aktor menafsirkannya dalam kehidupan sehari-hari.dalam kehidupan sehari-hari.

Model KewarganegaraanModel Kewarganegaraan

Asas-asasAsas-asas KewarganegaraanKewarganegaraan

• Asas Keturunan (ius sanguinis)Asas Keturunan (ius sanguinis)Penentuan kewarganegaraan berdasarkan Penentuan kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau keturunan.pertalian darah atau keturunan.

• Asas tempat kelahirannya (ius soli)Asas tempat kelahirannya (ius soli)Tolok ukurnya pada dimana seseorang Tolok ukurnya pada dimana seseorang dilahirkan dilahirkan ((AS, Kanada, Australia).AS, Kanada, Australia).

• Asas CampuranAsas CampuranPenentuannya berdasarkan ius sanguinis dan Penentuannya berdasarkan ius sanguinis dan ius soli secara bersamaan (India dan ius soli secara bersamaan (India dan Pakistan)Pakistan)

KewarganegaraanKewarganegaraan IndonesiaIndonesia

• WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa asing yang disahkan dan orang-orang bangsa asing yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.dengan undang-undang sebagai warga negara.

• Cara memperoleh kewarganegaraan Cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia:Indonesia:– dengan kelahiran (ius soli) dan karena keturunan dengan kelahiran (ius soli) dan karena keturunan

(ius sanguinis);(ius sanguinis);– Karena dikabulkan permohonannya;Karena dikabulkan permohonannya;– Karena pewarganegaraan;Karena pewarganegaraan;– Karena perkawinan;Karena perkawinan;– Karena telah berjasa kepada negara Indonesia;Karena telah berjasa kepada negara Indonesia;– Karena pengangkatan,Karena pengangkatan,

PewarganegaraanPewarganegaraan• Penentuan hak warga negara merupakan Penentuan hak warga negara merupakan

hak mutlak dari negara yang bersangkutan hak mutlak dari negara yang bersangkutan (Pasal 1 Konvensi Den Haag 1930).(Pasal 1 Konvensi Den Haag 1930).

• Namun hak mutlak ini dibatasi oleh prinsip-Namun hak mutlak ini dibatasi oleh prinsip-prinsip umum sbb:prinsip umum sbb:– Tidak boleh bertentangan dengan konvensi-Tidak boleh bertentangan dengan konvensi-

konvensi internasional;konvensi internasional;– Tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan Tidak boleh bertentangan dengan kebiasaan

internasional;internasional;– Tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip

hukum umum yang secara internasional hukum umum yang secara internasional diterapkan dalam hal penentuan diterapkan dalam hal penentuan kewarganegaraan. kewarganegaraan.

HAK ASASI MANUSIAHAK ASASI MANUSIA• adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia

sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun.dan tidak dapat diganggu gugat siapapun.

• Doktrin mengenai HAM sudah diterima secara Doktrin mengenai HAM sudah diterima secara universal sebagai universal sebagai a moral, political and legal a moral, political and legal framework and as a guidelineframework and as a guideline dalam dalam pembangunan dunia yang lebih damai dan bebas pembangunan dunia yang lebih damai dan bebas dari ketakutan dan penindasan serta perlakuan dari ketakutan dan penindasan serta perlakuan yang tidak adil.yang tidak adil.

• Kewajiban negara atas HAM:Kewajiban negara atas HAM:– To protect To protect hak hidup, hak politik hak hidup, hak politik– To respect To respect hak sipil politik hak sipil politik– To fulfill To fulfill hak dasar (pendidikan, kesehatan). hak dasar (pendidikan, kesehatan).

JAMINAN HAM DALAM JAMINAN HAM DALAM KONSTITUSIKONSTITUSI• Alasan mengapa Alasan mengapa HAM harus dijamin dalam HAM harus dijamin dalam

konstitusikonstitusi::1.1. Karena negara sebagai organisasi kekuasaan Karena negara sebagai organisasi kekuasaan

cenderung menyalahgunakan kekuasaannya, cenderung menyalahgunakan kekuasaannya, maka HAM harus diatur dalam konstitusi untuk maka HAM harus diatur dalam konstitusi untuk memberikan jaminan perlindungan terhadap HAM.memberikan jaminan perlindungan terhadap HAM.

2.2. Negara selalu dikonotasikan sebagai suatu Negara selalu dikonotasikan sebagai suatu lembaga yang mempunyai keabsahan untuk lembaga yang mempunyai keabsahan untuk memaksakan kehendaknya, maka konstitusi hadir memaksakan kehendaknya, maka konstitusi hadir untuk menjamin tidak disalahgunakannya untuk menjamin tidak disalahgunakannya kekuasaan oleh negara.kekuasaan oleh negara.

HAM DALAM

UUD 1945Sebelum

amandemen

Pasal 27 ayat (1): “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

Pasal 27 ayat (2): “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”.

Pasal 29 ayat (2): “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Pasal 30 ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”.

Pasal 31 ayat (1): “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.

Pasal 34: “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara”.

Mengapa HAM dalam UUD 1945 bersifat minimalis?

Konsepsi HAM pada masa penyusunan konstitusi dalam sidang BPUPKI menjadi perdebatan yang mengerucut pada dua pandangan yang saling berseberangan:Pandangan pertama dimotori oleh Soekarno dan

Soepomo yang berpandangan bahwa HAM tidak harus dimasukkan ke dalam konstitusi. Alasannya, HAM bertentangan dengan falsafah kekeluaragaan yang telah diakui sebagai sebagai falsafah bangsa dan negara. Menurut Soepomo, negara ialah suatu susunan masyarakat yang integral, segala golongan, segala bagian, segala anggotanya berhubungan erat satu sama lain san merupakan satu persatuan masyarakat yang organis.

Pandangan kedua dimotori oleh Moh. Hatta dan Moh. Yamin yang menginginkan HAM diatur di dalam konstitusi. Alasannya, negara tidak boleh diberi kekuasaan yang tidak terbatas. Oleh karenanya, konstitusi wajib memberi jaminan tidak terbatasnya kekuasaan negara tersebut.

HAM DALAM UUD 1945 HAM DALAM UUD 1945 (setelah amandemen)(setelah amandemen)

• Disusun dalam suasana reformasi yang Disusun dalam suasana reformasi yang menuntut dibukanya hak dan menuntut dibukanya hak dan diimplementasikannya demokrasi dalam arti diimplementasikannya demokrasi dalam arti yang sesungguhnya.yang sesungguhnya.

• Diatur pertama kali dengan Ketetapan MPR No. Diatur pertama kali dengan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 yang salah satu konsiderannya XVII/MPR/1998 yang salah satu konsiderannya menyatakan: “bahwa bangsa Indonesia sebagai menyatakan: “bahwa bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia patut menghormati bagian masyarakat dunia patut menghormati hak asasi manusia yang termaktub dalam hak asasi manusia yang termaktub dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa serta berbagai Perserikatan Bangsa-Bangsa serta berbagai instrumen internasional lainnya mengenai hak instrumen internasional lainnya mengenai hak asasi manusia.asasi manusia.

HAM DALAM UUD 1945 HAM DALAM UUD 1945 (setelah amandemen)(setelah amandemen)

• Diatur dalam Bab X, bab XA dan Bab IX melalui Diatur dalam Bab X, bab XA dan Bab IX melalui amandemen ke I dan II UUD 1945.amandemen ke I dan II UUD 1945.

• Terdiri dari 13 Pasal yakni Pasal 27, 28, 28A, 28B, Terdiri dari 13 Pasal yakni Pasal 27, 28, 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J, dan Pasal 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, 28I, 28J, dan Pasal 29 ayat (2).29 ayat (2).

• Rumusan pasal-pasal HAM dalam konstitusi hasil Rumusan pasal-pasal HAM dalam konstitusi hasil amandemen diatur secara sangat rinci sehingga amandemen diatur secara sangat rinci sehingga muncul penilaian bahwa pengaturan HAM dalam muncul penilaian bahwa pengaturan HAM dalam konstitusi setelah amandemen merupakan upaya konstitusi setelah amandemen merupakan upaya ‘adopsi’ atas ketentuan dalam UU No. 39 Tahun ‘adopsi’ atas ketentuan dalam UU No. 39 Tahun 1999.1999.

HAM DALAM UUD 1945 HAM DALAM UUD 1945 (setelah amandemen)(setelah amandemen)

• Pengaturan HAM dalam UUD 1945 hasil Pengaturan HAM dalam UUD 1945 hasil amandemen dan UU No. 39 tahun 1999 merupakan amandemen dan UU No. 39 tahun 1999 merupakan upaya untuk mempersatukan pemahaman sifat upaya untuk mempersatukan pemahaman sifat universalitas dan kontekstualitas HAM.universalitas dan kontekstualitas HAM.

• Sifat universalitas HAM bermakna bahwa HAM pada Sifat universalitas HAM bermakna bahwa HAM pada hakikatnya bersifat umum dan tidak terikat oleh hakikatnya bersifat umum dan tidak terikat oleh waktu dan tempat.waktu dan tempat.

• Sifat kontekstualitas HAM bermakna bahwa Sifat kontekstualitas HAM bermakna bahwa penerapan HAM didasarkan pada tempat penerapan HAM didasarkan pada tempat berlakunya HAM itu sendiri. berlakunya HAM itu sendiri.

HAM DALAM UUD 1945HAM DALAM UUD 1945hasil amandemenhasil amandemen

Pasal 27 UUD 1945(1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam

hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. – Kasus Surat Palsu KPU?

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. – Kasus terbunuhnya TKI/TKW?

(3) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (**) – bandingkan dengan Pasal 30 ayat (1).

Pasal 28 UUD 1945“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. – UU Pers.

Pasal 28A UUD 1945“Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya”. – Razia anjal dan waria oleh Satpol PP?

Pasal 28B UUD 1945(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan

melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. (**) - nikah siri?

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. (**) – penjara anak?

Pasal 28C UUD 1945(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui

pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (**). – sekolah gratis, HAKI, e-voting?

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. (**)

Pasal 28D UUD 1945(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (**). – SP3.

(2) Setiap orang berhak bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (**). – UMP?

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (**). – Percaloan PNS?

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. (**).

Pasal 28E UUD 1945(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat

menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali (**). – GKI Jasmin, Ahmadiah?

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya (**). –Aliran Kebatinan?

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (**). – FPI, Organisasi Waria?

Pasal 28F“Setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia (**). – UU KIP.

Pasal 28G:(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,

keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakukan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (**).

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (**). – Penyiksaan TKI/TKW?

Pasal 28H:(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (**). – Tuna Wisma?

(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (**) – Pelayanan bagi penyandang cacat?

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat (**).

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil secara sewenang-wenang oleh siapapun (**). – Pembebasan tanah untuk kepentingan umum?

Pasal 28I:(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak

kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (**).

(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakukan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu (**).

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan perkembangan (**).

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asassi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah (**).

(5) Untuk menegakkan dan melindungi HAM sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan HAM dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan (**).

Pasal 28J:(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia

orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (**).

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis (**)

MATUR TENGKYU......MATUR TENGKYU......